Efek Jus Buah Alpukat (Persea americana Mill.) Terhadap Tekanan Darah Pada Pria Dewasa Muda.

(1)

iv

ABSTRAK

EFEK JUS BUAH ALPUKAT (Persea americana Mill.)

TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PRIA

DEWASA MUDA

Marcellia W.H., 2012, Pembimbing 1 : dr. Budi Widyarto Lana, MH. Pembimbing 2 : Dr.dr. Diana K. Jasaputra, M.Kes

Hipertensi adalah faktor risiko utama penyakit kardiovaskular yang merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. The American Heart Association (AHA) menganjurkan untuk mengkonsumsi minimal lima porsi buah dan sayuran yang mengandung 30% kalori dari primarily unsaturated fat dan rendah saturated fat,

trans fats, sodium serta tinggi potassium untuk menurunkan risiko penyakit

kardiovaskular. Alpukat dapat membantu menjalankan program diet tersebut. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efek jus buah alpukat terhadap tekanan darah sistol dan diastol pria dewasa muda.

Penelitian ini bersifat kuasi eksperimental dengan desain pre-test dan post-test. Data yang diukur adalah tekanan darah sistol dan diastol pria dewasa muda sebelum dan sesudah minum jus buah alpukat selama 7 hari. Analisis data menggunakan uji ”t” berpasangan, α = 0,05.

Hasil penelitian rerata tekanan darah setelah minum jus buah alpukat 106,55/68,62 mmHg lebih rendah daripada sebelum minum jus buah alpukat yaitu 112,27/71,23 mmHg, dengan penurunan yang sangat signifikan untuk sistol (p < 0,001) dan signifikan untuk tekanan darah diastol (p < 0,05).

Simpulan jus buah alpukat berefek menurunkan tekanan darah sistol dan diastol pada pria dewasa muda.


(2)

v

ABSTRACT

THE EFFECT OF AVOCADO JUICE (Persea americana Mill.)

TO YOUNG ADULT MALE BLOOD PRESSURE

Marcellia W.H., 2012, 1st tutor : dr. Budi Widyarto Lana, MH. 2nd tutor : Dr.dr. Diana K. Jasaputra, M.Kes

Hipertention is the major risk factor of cardiovascular disease which cause the highest number of death in Indonesia. The American Heart Association suggests people to consume fruits and vegetables five portions a day which contain 30% calories from primarily unsaturated fat and low level of saturated fat, trans fat and sodium, also high level of potassium to decrease the risks of cardiovascular disease. Avocado can help us to run that programme.

The aim of this research was to identify the effect of avocado juice to young adult male blood pressure.

This was a quasi experimental research using pre-test and post-test design. The data were from young adult male systolic and diastolic blood pressure before and after taking avocado juice during 7 days. For analysing data, we used the paired

"t" test with α = 0,05.

The results blood pressure mean after taking avocado juice is 106,55/68,62 mmHg which is lower than before taking avocado juice: 112,27/71,23 mmHg, with a very significant decrease (p <0,001) for sistole and significant decrease (p < 0,05) for diastole.

As the conclusion, avocado juice can decrease sistole and diastol blood pressure in young adult male.


(3)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 4

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 4

1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 5

1.6 Metodologi Penelitian ... 5

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tekanan Darah ... 6

2.2 Pengukuran Tekanan Darah ... 11

2.3 Sistem Renin Angiotensin ... 15

2.4 Hipertensi ... 17


(4)

vii

2.5.1 Taksonomi Alpukat ... 23

2.5.2 Kandungan Kimia Alpukat ... 24

2.5.3 Efek Alpukat terhadap Tekanan Darah ... 25

BAB III BAHAN/ SUBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan/ Subjek Penelitian ... 27

3.1.1 Bahan dan Alat Penelitian ... 27

3.1.2 Subjek Penelitian ... 27

3.2 Metode Penelitian ... 28

3.2.1 Desain Penelitian ... 28

3.2.2 Variabel Penelitian ... 28

3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 28

3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 28

3.2.3 Besar Sampel Penelitian ... 28

3.2.4 Prosedur Kerja ... 29

3.2.5 Cara Pemeriksaann ... 29

3.2.6 Metode Analisis ... 29

3.2.6.1 Hipotesis Penelitian ... 29

3.2.6.2 Kriteria Uji ... 30

3.2.7 Aspek Etik Penelitian ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 31

4.2 Pembahasan ... 33

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 34

4.3.1 Hal-hal yang Mendukung ... 34

4.3.2 Hal-hal yang Tidak Mendukung ... 35

4.3.3 Kesimpulan ... 35

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Keimpulan ... 36


(5)

viii

DAFTAR PUSTAKA ... 37

LAMPIRAN ... 40


(6)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah ... 17 Tabel 2.2 Sifat Alpukat Ijo Panjang dan Alpukat Ijo Bundar ... 20 Tabel 2.3 Kandungan Kimia Alpukat ... 24 Tabel 4.1 Rata-rata Tekanan Darah Sistol Sebelum Dan Sesudah

Minum Jus Alpukat ... 31 Tabel 4.2 Tekanan Darah Diastol Sebelum dan Setelah Minum


(7)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Pengukuran Tekanan Darah Cara Langsung ... 12

Gambar 2.2 Pengukuran Tekanan Darah Cara Palpasi ... 13

Gambar 2.3 Pengukuran Tekanan Darah Cara Auskultasi ... 14

Gambar 2.4 Osilometer ... 14

Gambar 2.5 Sistem Renin Angiotensin ... 17

Gambar 2.6 Alpukat Fuerte ... 21

Gambar 2.7 Alpukat Ijo Bundar ... 21

Gambar 2.8 Alpukat Ijo Panjang ... 22

Gambar 2.9 Alpukat Butler ... 22

Gambar 2.10 Alpukat Merah Bundar ... 23

Gambar 2.11 Alpukat Winslowson ... 23


(8)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Hasil Pengukuran Tekanan Darah Sistol Sebelum dan

Sesudah Perlakuan Dengan Menggunakan Jus Buah

Alpukat... 40 Lampiran 2 Hasil Pengukuran Tekanan Darah Diastol Sebelum dan

Sesudah Perlakuan Dengan Menggunakan Jus Buah

Alpukat... 41 Lampiran 3 Hasil Uji Statistik Tekanan Darah Sistol Sebelum dan

Sesudah Perlakuan Menggunakan Uji “t”

Berpasangan... 42 Lampiran 4 Hasil Uji Statistik Tekanan Darah Diastol Sebelum dan

Sesudah Perlakuan Menggunakan Uji “t”

Berpasangan………..……… 43

Lampiran 5 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian... 44 Lampiran 6 Surat Pernyataan Persetujuan (Informed Consent) ... 45


(9)

40

LAMPIRAN 1

HASIL PENGUKURAN TEKANAN DARAH SISTOL

SEBELUM DAN SESUDAH PERLAKUAN

DENGAN MENGGUNAKAN JUS ALPUKAT

NO TEKANAN DARAH SEBELUM TEKANAN DARAH SESUDAH

I II III IV Rata2 I II III IV Rata2

1 112 110 106 108 109 118 114 108 110 112,5

2 118 118 108 108 113 106 106 98 98 102

3 108 118 118 116 115 108 108 108 108 108

4 118 116 116 116 116,5 112 108 104 102 106,5

5 130 130 128 128 129 124 126 122 124 124

6 126 120 120 122 122 114 106 106 104 107,5

7 108 104 102 102 104 100 100 98 98 99

8 108 106 106 104 106 106 100 100 100 101,5

9 114 114 108 108 111 110 110 108 108 109

10 106 106 104 104 105 104 110 106 106 106,5

11 118 114 110 110 113 110 110 108 110 109,5

12 120 122 120 120 120,5 120 120 120 120 120

13 120 118 114 114 116,5 114 114 110 110 112

14 120 114 108 108 112,5 108 106 108 108 107,5

15 106 106 106 102 105 100 102 100 100 100,5

16 112 108 108 106 108,5 104 104 104 100 103

17 122 120 112 112 116,5 108 108 108 106 107,5

18 120 120 120 118 119,5 116 108 106 106 109

19 130 128 124 124 126,5 118 118 116 118 117,5

20 112 110 110 108 110 110 98 96 98 100,5

21 112 108 108 108 109 106 104 100 100 102,5

22 114 112 112 110 112 108 104 100 100 103

23 104 102 104 104 103,5 102 100 100 100 100,5

24 104 104 100 100 102 102 96 96 94 97

25 122 122 122 120 121,5 122 116 110 110 114,5

26 110 108 108 106 108 100 100 102 102 101

27 102 102 104 104 103 108 108 102 98 104

28 114 112 110 110 111,5 104 104 98 98 101

29 110 106 106 106 107 106 104 104 102 104


(10)

41

LAMPIRAN 2

HASIL PENGUKURAN TEKANAN DARAH DIASTOL

SEBELUM DAN SESUDAH PERLAKUAN

DENGAN MENGGUNAKAN JUS ALPUKAT

NO TEKANAN DARAH SEBELUM TEKANAN DARAH SESUDAH

I II III IV Rata2 I II III IV Rata2

1 60 78 56 58 63 52 64 58 60 58,5

2 80 78 76 76 77,5 70 72 70 66 69,5

3 78 68 78 76 75 66 78 70 74 72

4 70 62 62 60 63,5 60 66 62 62 62,5

5 80 82 84 82 82 84 82 80 82 82

6 70 80 74 76 75 64 58 60 56 59,5

7 68 64 62 64 64,5 62 62 60 58 60,5

8 60 68 70 68 66,5 66 66 64 68 66

9 76 70 70 68 71 70 74 68 68 70

10 85 80 78 78 80,25 76 80 78 76 77,5

11 78 78 72 70 74,5 62 62 60 62 61,5

12 84 84 84 82 83,5 76 84 84 84 82

13 72 76 72 70 72,5 62 60 56 56 58,5

14 80 64 64 68 69 62 60 66 64 63

15 68 72 64 64 67 64 62 70 68 66

16 64 60 54 54 58 64 60 64 60 62

17 76 70 74 74 73,5 80 74 74 72 75

18 74 64 62 60 65 70 70 68 70 69,5

19 80 78 72 72 75,5 68 76 76 78 74,5

20 54 54 52 52 53 52 60 58 60 57,5

21 72 68 68 64 68 66 68 66 66 66,5

22 80 70 72 72 73,5 80 82 78 76 79

23 70 76 70 72 72 72 70 70 66 69,5

24 74 70 66 64 68,5 66 66 66 62 65

25 84 84 78 78 81 76 78 76 76 76,5

26 70 70 66 66 68 66 68 70 68 68

27 74 80 70 72 74 78 78 70 70 74

28 76 76 74 74 75 70 70 66 68 68,5

29 68 70 68 64 67,5 68 64 70 68 67,5


(11)

42

LAMPIRAN 3

HASIL UJI STATISTIK TEKANAN DARAH SISTOL

SEBELUM DAN SESUDAH PERLAKUAN

MENGGUNAKAN UJI “t” BERPASANGAN

Paired t-test

Normatility test: Passed (P=0.380)

Group N Missing

Col 1 30 0

Col 2 30 0

Group Mean Std Dev SEM

Col 1 112.267 6.987 1.276

Col 2 106.550 6.381 1.165

Difference 5.717 4.029 0.736

t = 7.771 with 29 degrees of freedom. (P= <0.001)

95 percent confidence interval for difference of means : 4.212 to 7.221

The change that occurred with the treatment is greater than would be expected by chance;

There is a statistically significant difference (P = <0.001). Power of performed test with alpha = 0.050: 1.000


(12)

43

LAMPIRAN 4

HASIL UJI STATISTIK TEKANAN DARAH DIASTOL

SEBELUM DAN SESUDAH PERLAKUAN

MENGGUNAKAN UJI “t” BERPASANGAN

Paired t-test

Normatility test: Passed (P=0.380)

Group N Missing

Col 1 30 0

Col 2 30 0

Group Mean Std Dev SEM

Col 1 71.225 7.069 1.291

Col 2 68.667 7.165 1.308

Difference 2.558 5.061 0.924

t = 2.769 with 29 degrees of freedom. (P= 0.010)

95 percent confidence interval for difference of means : 0.669 to 4.448

The change that occurred with the treatment is greater than would be expected by chance;

There is a statistically significant difference (P = 0.010). Power of performed test with alpha = 0.050: 0.710

The power of performed test (0.710) is below the desire power 0.800 You should interpret the negative findings cautiously


(13)

44

LAMPIRAN 5


(14)

45

LAMPIRAN 6

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN

UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN

(INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a :

U s i a : Alamat :

Pekerjaan : Mahasiswa No. KTP/lainnya:

Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:

setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya setuju ikut serta dalam penelitian yang berjudul: Efek Jus Buah Alpukat (Persea americana Mill.) Terhadap Tekanan Darah Pada Pria Dewasa Muda.

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.

Bandung, 2012 Mengetahui, Yang menyatakan

Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian,


(15)

46

RIWAYAT HIDUP

Nama : Marcellia Wiliany Harsono Nomor Pokok Mahasiswa : 0910008

Tempat/Tanggal Lahir : Pati, 2 Maret 1991 Alamat : Jl. Dr. Setia Budi 29 Pati Riwayat Pendidikan :

Taman Kanak-Kanak Kanisius, Pati, lulus tahun 1997 SD Kanisius, Pati, lulus tahun 2003

SMP PL Domenico Savio, Semarang, lulus tahun 2006 SMA Kolese Loyola, Semarang, lulus tahun 2009


(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Hipertensi adalah faktor risiko utama penyakit-penyakit kardiovaskular yang merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Menurut penelitian Departemen Kesehatan RI, risiko hipertensi dan penyakit kardiovaskular pada masyarakat Indonesia cenderung meningkat akhir-akhir ini, hal ini disebabkan antara lain oleh faktor gaya hidup yang jauh dari perilaku hidup bersih dan sehat, mahalnya biaya pengobatan hipertensi, disertai kurangnya sarana dan prasarana penanggulangan hipertensi (Depkes RI, 2009).

Kata hipertensi sendiri menurut JNC VII, didefinisikan sebagai tekanan darah sistol 140 mmHg atau lebih, atau tekanan darah diastol 90 mmHg atau lebih, atau sedang dalam pengobatan obat antihipertensi (U.S. Departement of Health and

Human Services, 2003).

Di Indonesia, belum ada data nasional lengkap untuk prevalensi hipertensi. Dari Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2004, prevalensi hipertensi di Indonesia adalah 27,5% (Rahajeng dan Tuminah, 2009). Survei faktor risiko penyakit kardiovaskular (PKV) oleh proyek WHO di Jakarta, menunjukkan angka prevalensi hipertensi dengan tekanan darah 160/90 masing-masing pada pria adalah 13,6% (1988), 16,5% (1993), dan 12,1% (2000). Pada wanita, angka prevalensi mencapai 16% (1988), 17% (1993), dan 12,2% (2000). Secara umum, prevalensi hipertensi pada usia lebih dari 50 tahun berkisar antara 15%-20%. Survei di pedesaan Bali (2004) menemukan prevalensi pria sebesar 46,2% pdan 53,9% pada wanita. Prevalensi di Vietnam pada tahun 2004 mencapai 34,5%, Thailand (1989) 17%, Malaysia (1996) 29,9%, Philippina (1993) 22%, dan Singapura (2004) 24,9%. Di Amerika, prevalensi tahun 2005 adalah 21,7% (Depkes RI, 2007).


(17)

2

Pengendalian hipertensi secara umum sulit untuk dilakukan, bahkan di negara majupun, usaha pengendalian hipertensi masih belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Secara rata-rata, pengendalian hipertensi baru berhasil menurunkan prevalensi hingga 8%. Salah satu faktor penyebab buruknya pengendalian hipertensi adalah mahalnya harga obat yang berhasil dihasilkan oleh tenaga kedokteran. Mahalnya harga obat hipertensi sering menjadi kendala dalam penanganan kasus ini mengingat jangka waktu terapi yang relatif lama mengakibatkan biaya yang diperlukan pun relatif tidak sedikit. Penggunaan obat antihipertensi sebenarnya dapat dihindari dengan cara pencegahan dan penanggulangan hipertensi yang dilakukan sejak dini (Depkes RI, 2007).

Penelitian Dietary Approaches to Stop Hypertention menemukan bahwa diet tinggi potasium pada buah dan sayuran serta makanan sehari-hari yang rendah lemak membantu menurunkan kadar kolesterol total dan Low Density Lipoprotein sehingga dapat membantu menurunkan risiko hipertensi (The American Heart

Association, 2011).

Sedangkan penelitian The American Heart Association (AHA) Dietary

Guidelines menemukan bahwa mengkonsumsi minimal lima porsi buah dan

sayuran yang mengandung 30% kalori dari lemak (primarily unsaturated) dan mengandung saturated fat yang rendah, trans fats dan sodium serta tinggi

potassium dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular (The California Avocado Commission, 2011).

Berbeda dari pandangan yang selama ini ada dalam masyarakat, alpukat (Persea americana Mill.) yang dianggap sumber lemak jahat ternyata mengandung monounsaturated fat, potassium serta asam folat yang dapat membantu menjalankan program diet sesuai anjuran AHA (The California

Avocado Commission, 2011).

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka akan melakukan penelitian mengenai efek jus alpukat terhadap tekanan darah normal laki-laki dewasa.


(18)

3

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah penelitian ini :

1. Apakah jus buah alpukat (Persea americana Mill.) berefek menurunkan tekanan darah sistol pada pria dewasa.

2. Apakah jus buah alpukat (Persea americana Mill.) berefek menurunkan tekanan darah diastol pada pria dewasa.

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mencari alternatif pengobatan atau terapi komplementer dalam hal ini menggunakan bahan alami terutama buah alpukat (Persea americana Mill.) terhadap tekanan darah.

Tujuan Penelitian

1. Mengetahui efek jus alpukat (Persea americana Mill.) terhadap tekanan darah sistol pada pria dewasa.

2. Mengetahui efek jus buah alpukat (Persea americana Mill.) terhadap tekanan darah diastole pada pria dewasa.

1.4Manfaat Penelitian

Manfaat Akademis

Memperluas pengetahuan farmakologi buah-buahan khususnya buah alpukat

(Persea americana Mill.) untuk menurunkan tekanan darah.

Manfaat Praktis

Masyarakat dapat menggunakan jus buah alpukat (Persea americana Mill.) sebagai preventif dan alternatif untuk menurunkan tekanan darah.


(19)

4

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Tekanan darah merupakan daya yang dihasilkan oleh darah terhadap setiap satuan luas dinding pembuluh darah (Guyton & Hall, 2008). Nilai tekanan darah atau blood pressure (BP) ditentukan oleh perkalian cardiac output (CO) dengan

total peripheral resistance (TPR), sehingga semua faktor yang dapat

mempengaruhi TPR dan komponen- komponen CO dapat mengubah nilai tekanan darahnya (Ibnu Masud, 1996). Nilai CO atau curah jantung didapatkan dari perkalian heart rate (HR) dengan stroke volume (SV). Sedangkan TPR atau tahanan perifer total merupakan gabungan tahanan pembuluh-pembuluh darah perifer (Kaplan, 2006).

LDL sering disebut kolesterol “jahat” karena dapat membentuk plak dalam

pembuluh darah jika jumlahnya berlebihan. Plak yang menumpuk dapat menyebabkan lumen pembuluh darah mengecil dan kurang fleksibel sehingga dapat meningkatkan tahanan perifer total (American Heart Association, 2011). HDL atau yang sering disebut kolesterol “baik” sangat bermanfaat bagi tubuh. Kegunaan yang paling penting membantu membersihkan deposit kolesterol yang berlebih dan membawa kolesterol tersebut kembali ke hati untuk dieliminasi dalam sistem gastrointestinal, dengan demikian HDL membantu menjaga lumen pembuluh darah agar tetap lebar sehingga darah dapat mengalir dengan baik. HDL juga menurunkan injuri pembuluh darah melalui antioksidan dan fungsi anti inflamasinya (Toth, 2005).

Alpukat (Persea americana Mill.) mengandung sedikitnya 20 nutrisi esensial, termasuk serat, potasium, vitamin E, vitamin B, dan asam folat (The California Avocado Commission, 2011). Alpukat (Persea americana Mill.) juga mengandung

monounsaturated fat dan polyunsaturated fat yang berperan dalam penurunan

kadar kolesterol total dalam tubuh, menurunkan kadar LDL serta meningkatkan kadar HDL (Etherton, 1999). Sedangkan kalium menghambat efek sodium dalam mengeksitasi-kontraksi jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh (Litwin and Bridge, 1997; The California Avocado Commission, 2011). Asam folat


(20)

5

berpengaruh dalam penurunan kadar homocystein dalam darah yang berpengaruh dalam risiko penyakit kardiovaskular (de Craen, Stott, and Westendorp, 2006).

1.5.2 Hipotesis Penelitian

1. Jus alpukat (Persea americana Mill.) berefek menurunkan tekanan darah sistol pada pria dewasa.

2. Jus alpukat (Persea americana Mill.) berefek menurunkan tekanan darah diastol pada pria dewasa.

1.6Metodologi Penelitian

Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimental dengan desain pre test dan

post test. Data yang diukur adalah tekanan darah sistol dan diastol (mmHg)

sebelum dan sesudah minum jus alpukat. Analisis data menggunakan uji t

berpasangan dengan α = 0,05 pengolahan data menggunakan perangkat lunak komputer dengan program komputer. Kemaknaan berdasarkan nilai p < 0,05.

1.7Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian: Laboratorium Farmakologi, Universitas Kristen Maranatha Waktu Penelitian: Desember 2011- November 2012


(21)

36

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

 Jus alpukat menurunkan tekanan darah sistol pada pria dewasa.

 Jus alpukat menurunkan tekanan darah diastol pada pria dewasa.

5.2 Saran

 Menggunakan subjek penelitian berbeda : wanita, usia berbeda, penderita hipertensi.

 Melakukan penelitian dengan buah alpukat dengan cara konsumsi secara langsung.

 Melakukan penelitian dengan frekuensi konsumsi yang berbeda.

 Melakukan penelitian dengan waktu yang lebih lama sehingga didapatkan hasil yang lebih optimal

 Masyarakat dapat menggunakan jus alpukat sebagai terapi komplementer dalam mengatasi penyakit hipertensi.


(22)

37

DAFTAR PUSTAKA

Anderson J., Young L., Long E. 2008. Potassium and Health.

http://www.ext.colostate.edu/pubs/foodnut/09355.html. 26 Januari 2012. American Heart Association. 2011. Potasium and High Blood Pressure.

http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/HighBloodPressure/Preventi

onTreatmentofHighBloodPressure/Potassium-and-High-Blood-Pressure_UCM_303243_Article.jsp#, 11 Desember 2011.

California Avocado Admission. 2011. http://www.avocado.org/nutrition/, 11 Desember 2011.

De Craen A.J.M., Stott D.J., Westendorp, R.G.J. 2006. Homocystein Lowering

with Folic Acid and B Vitamins in Vascular Disease.

http://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMoa060900#t=letters, 11 Desember 2011.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Hipertensi Faktor Risiko

Utama Penyakit Kardiovaskular.

http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/157-hipertensi-faktor-risiko-utama-penyakit-kardiovaskular.htm, 11 Desember 2011. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007. InaSH Menyokong Penuh

Penanggulangan Hipertensi.

http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/896-inash-menyokong-penuh-penanggulangan-hipertensi.html, 11 Desember 2011. Dubey et al. 2001. Sex Hormone and Hypertension.

http://cardiovascres.oxfordjournals.org/content/53/3/688.full, 3 September

2012.

Etherton P.M.K. 1999. Monosaturated Fatty Acid and Risk of Cardiovascular

Disease. http://circ.ahajournals.org/content/100/11/1253.full, 26 Januari

2012.

Herawati F. R. 2011. 131 Terapi Jus dan Sejuta Khasiatnya. Yogyakarta : Syura Media Utama.

Ganong, William F. 2005. Review of Medical Physiology. Singapore: Mc Graw Hill. p. 244, 359-60, 442, 454-8, 584-5, 588, 590, 604, 633-4.

George Mateljan Foundation. Avocados.

http://www.whfoods.com/genpage.php?tname=foodspice&dbid=5#historyus e, 26 Januari 2012.


(23)

38

Gondwe M., Kamadyaapa DR., Tufts, MA., Chuturgoon, AA., Ojewole, JA., Musabayane, CT. 2008. Effects of Persea americana Mill (Lauraceae)

["Avocado"] Ethanolic Leaf Extract on Blood Glucose and Kidney Function in Streptozotocin-induced Diabetic Rats and on Kidney Cell Lines of the Proximal (LLCPK1) and Distal Tubules (MDBK) vol 30(1) p25-35. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18389095, 26 Januari 2012.

Guyton A.C. , Hall J. E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC. p. 172, 178, 212, 219, 233, 234, 244, 252, 254

Harjadi S. S. Avocado Production in Indonesia.

http://www.fao.org/docrep/003/x6902e/x6902e07.htm, 28 Januari 2012. Ibnu M. 1996. Dasar-dasar Fisiologi Kardiovaskuler. Jakarta: EGC. p. 110-9 Jasaputra D.K., Santosa S. 2008. Metodologi Penelitian Biomedis edisi 2.

Bandung : Grafika. Hal. 25

Kaplan N. M. 2006. Clinical Hypertension. 9th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. p. 52-3

Klabunde R. E. 2007. Cardiovascular Physiolgy Concepts.

http://www.cvphysiology.com/Blood%20Pressure/BP025.htm, 3 September 2012.

Lane D. A., Lip G. Y. H. 2001. Ethnic Differences in Hypertension and Blood

Pressure Control in the UK. Oxford Journals, 94 (7): 391-6.

http://qjmed.oxfordjournals.org/content/94/7/391.full, 3 September 2012. Litwin S.E., Bridge J.H. 1997. Enhanced Na(+)-Ca2+ Exchange in the Infarcted

heart Implication for Excitation-contraction Coupling.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9400390, 28 Januari 2012.

Natural Medicine Comprehensive Database Consumer Version. 2009. Avocado.

http://www.webmd.com/vitamins-supplements/ingredientmono-890-AVOCADO.aspx?activeIngredientId=890&activeIngredientName=AVOCA DO , 26 Januari 2012.

Prihatman K. 2009. Alpukat/Avocad.

http://www.warintek.ristek.go.id/pertanian/alpukat.pdf, 26 Januari 2012. Qipshidze N. et al. 2010. Folic Acid Mitigated Cardiac Dysfunction by

Normalizing The Levels of Tissue Inhibitor of Metalloproteinase and Homocysteine-Metabolizing Enzymes Postmyocardial Infarction in Mice. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2993194/, 30 September 2012.


(24)

39

Rahajeng E., Tuminah S. 2009. Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di

Indonesia.

http://www.indonesia.digitaljournals.org/index.php/idnmed/article/downloa d/700/69, 19 November 2012.

Saadah, M.T. 2012. Apokat. http://www.scribd.com/doc/89951727/Apokat, 30 September 2012.

Sandham J. 2009. Non Invasive Blood Pressure Measurement.

http://www.ebme.co.uk/arts/nibp/, 3 September 2012.

Sheps S.G. 2010. Sleep Deprivation: a Cause of High Blood Pressure.

http://www.mayoclinic.com/health/sleep-deprivation/AN01344, 3 September 2012.

The California Avocado Commission (CAC). 2011. Nutrition.

http://www.avocado.org/nutrition/, 26 Januari 2012.

Toth P.P. 2005. The “good cholesterol”.

http://circ.ahajournals.org/content/111/5/e89.full, 23 Desember 2011.

U.S. Departement of Health and Human Services. 2003. Seventh Report of The

Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and

Treatment of High Blood Pressure (JNC 7).

http://www.nhlbi.nih.gov/guidelines/hypertension/phycard.pdf, 28 Januari 2012.

WebMD. 2010. LDL Cholesterol : The Bad Cholesterol. http://www.webmd.com/cholesterol-management/ldl-cholesterol-the-bad-cholesterol. 26 Januari 2012.

Yogiantoro M. 2006. Hipertensi Esensial. Dalam Aru W Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simandibrata K, Siti Setiati: Buku Ajar

Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu

Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal 599.


(1)

4

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Tekanan darah merupakan daya yang dihasilkan oleh darah terhadap setiap satuan luas dinding pembuluh darah (Guyton & Hall, 2008). Nilai tekanan darah atau blood pressure (BP) ditentukan oleh perkalian cardiac output (CO) dengan

total peripheral resistance (TPR), sehingga semua faktor yang dapat

mempengaruhi TPR dan komponen- komponen CO dapat mengubah nilai tekanan darahnya (Ibnu Masud, 1996). Nilai CO atau curah jantung didapatkan dari perkalian heart rate (HR) dengan stroke volume (SV). Sedangkan TPR atau tahanan perifer total merupakan gabungan tahanan pembuluh-pembuluh darah perifer (Kaplan, 2006).

LDL sering disebut kolesterol “jahat” karena dapat membentuk plak dalam

pembuluh darah jika jumlahnya berlebihan. Plak yang menumpuk dapat menyebabkan lumen pembuluh darah mengecil dan kurang fleksibel sehingga dapat meningkatkan tahanan perifer total (American Heart Association, 2011). HDL atau yang sering disebut kolesterol “baik” sangat bermanfaat bagi tubuh. Kegunaan yang paling penting membantu membersihkan deposit kolesterol yang berlebih dan membawa kolesterol tersebut kembali ke hati untuk dieliminasi dalam sistem gastrointestinal, dengan demikian HDL membantu menjaga lumen pembuluh darah agar tetap lebar sehingga darah dapat mengalir dengan baik. HDL juga menurunkan injuri pembuluh darah melalui antioksidan dan fungsi anti inflamasinya (Toth, 2005).

Alpukat (Persea americana Mill.) mengandung sedikitnya 20 nutrisi esensial, termasuk serat, potasium, vitamin E, vitamin B, dan asam folat (The California Avocado Commission, 2011). Alpukat (Persea americana Mill.) juga mengandung

monounsaturated fat dan polyunsaturated fat yang berperan dalam penurunan

kadar kolesterol total dalam tubuh, menurunkan kadar LDL serta meningkatkan kadar HDL (Etherton, 1999). Sedangkan kalium menghambat efek sodium dalam mengeksitasi-kontraksi jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh (Litwin and Bridge, 1997; The California Avocado Commission, 2011). Asam folat


(2)

berpengaruh dalam penurunan kadar homocystein dalam darah yang berpengaruh dalam risiko penyakit kardiovaskular (de Craen, Stott, and Westendorp, 2006).

1.5.2 Hipotesis Penelitian

1. Jus alpukat (Persea americana Mill.) berefek menurunkan tekanan darah sistol pada pria dewasa.

2. Jus alpukat (Persea americana Mill.) berefek menurunkan tekanan darah diastol pada pria dewasa.

1.6Metodologi Penelitian

Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimental dengan desain pre test dan

post test. Data yang diukur adalah tekanan darah sistol dan diastol (mmHg)

sebelum dan sesudah minum jus alpukat. Analisis data menggunakan uji t berpasangan dengan α = 0,05 pengolahan data menggunakan perangkat lunak komputer dengan program komputer. Kemaknaan berdasarkan nilai p < 0,05.

1.7Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian: Laboratorium Farmakologi, Universitas Kristen Maranatha Waktu Penelitian: Desember 2011- November 2012


(3)

36

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

 Jus alpukat menurunkan tekanan darah sistol pada pria dewasa.  Jus alpukat menurunkan tekanan darah diastol pada pria dewasa.

5.2 Saran

 Menggunakan subjek penelitian berbeda : wanita, usia berbeda, penderita hipertensi.

 Melakukan penelitian dengan buah alpukat dengan cara konsumsi secara langsung.

 Melakukan penelitian dengan frekuensi konsumsi yang berbeda.

 Melakukan penelitian dengan waktu yang lebih lama sehingga didapatkan hasil yang lebih optimal

 Masyarakat dapat menggunakan jus alpukat sebagai terapi komplementer dalam mengatasi penyakit hipertensi.


(4)

37

Anderson J., Young L., Long E. 2008. Potassium and Health.

http://www.ext.colostate.edu/pubs/foodnut/09355.html. 26 Januari 2012. American Heart Association. 2011. Potasium and High Blood Pressure.

http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/HighBloodPressure/Preventi

onTreatmentofHighBloodPressure/Potassium-and-High-Blood-Pressure_UCM_303243_Article.jsp#, 11 Desember 2011.

California Avocado Admission. 2011. http://www.avocado.org/nutrition/, 11 Desember 2011.

De Craen A.J.M., Stott D.J., Westendorp, R.G.J. 2006. Homocystein Lowering

with Folic Acid and B Vitamins in Vascular Disease.

http://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMoa060900#t=letters, 11 Desember 2011.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Hipertensi Faktor Risiko

Utama Penyakit Kardiovaskular.

http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/157-hipertensi-faktor-risiko-utama-penyakit-kardiovaskular.htm, 11 Desember 2011. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007. InaSH Menyokong Penuh

Penanggulangan Hipertensi.

http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/896-inash-menyokong-penuh-penanggulangan-hipertensi.html, 11 Desember 2011. Dubey et al. 2001. Sex Hormone and Hypertension.

http://cardiovascres.oxfordjournals.org/content/53/3/688.full, 3 September

2012.

Etherton P.M.K. 1999. Monosaturated Fatty Acid and Risk of Cardiovascular

Disease. http://circ.ahajournals.org/content/100/11/1253.full, 26 Januari

2012.

Herawati F. R. 2011. 131 Terapi Jus dan Sejuta Khasiatnya. Yogyakarta : Syura Media Utama.

Ganong, William F. 2005. Review of Medical Physiology. Singapore: Mc Graw Hill. p. 244, 359-60, 442, 454-8, 584-5, 588, 590, 604, 633-4.

George Mateljan Foundation. Avocados.

http://www.whfoods.com/genpage.php?tname=foodspice&dbid=5#historyus e, 26 Januari 2012.


(5)

38

Gondwe M., Kamadyaapa DR., Tufts, MA., Chuturgoon, AA., Ojewole, JA., Musabayane, CT. 2008. Effects of Persea americana Mill (Lauraceae)

["Avocado"] Ethanolic Leaf Extract on Blood Glucose and Kidney Function in Streptozotocin-induced Diabetic Rats and on Kidney Cell Lines of the Proximal (LLCPK1) and Distal Tubules (MDBK) vol 30(1) p25-35. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18389095, 26 Januari 2012.

Guyton A.C. , Hall J. E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC. p. 172, 178, 212, 219, 233, 234, 244, 252, 254

Harjadi S. S. Avocado Production in Indonesia.

http://www.fao.org/docrep/003/x6902e/x6902e07.htm, 28 Januari 2012. Ibnu M. 1996. Dasar-dasar Fisiologi Kardiovaskuler. Jakarta: EGC. p. 110-9 Jasaputra D.K., Santosa S. 2008. Metodologi Penelitian Biomedis edisi 2.

Bandung : Grafika. Hal. 25

Kaplan N. M. 2006. Clinical Hypertension. 9th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. p. 52-3

Klabunde R. E. 2007. Cardiovascular Physiolgy Concepts.

http://www.cvphysiology.com/Blood%20Pressure/BP025.htm, 3 September 2012.

Lane D. A., Lip G. Y. H. 2001. Ethnic Differences in Hypertension and Blood

Pressure Control in the UK. Oxford Journals, 94 (7): 391-6.

http://qjmed.oxfordjournals.org/content/94/7/391.full, 3 September 2012. Litwin S.E., Bridge J.H. 1997. Enhanced Na(+)-Ca2+ Exchange in the Infarcted

heart Implication for Excitation-contraction Coupling.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9400390, 28 Januari 2012.

Natural Medicine Comprehensive Database Consumer Version. 2009. Avocado.

http://www.webmd.com/vitamins-supplements/ingredientmono-890-AVOCADO.aspx?activeIngredientId=890&activeIngredientName=AVOCA DO , 26 Januari 2012.

Prihatman K. 2009. Alpukat/Avocad.

http://www.warintek.ristek.go.id/pertanian/alpukat.pdf, 26 Januari 2012. Qipshidze N. et al. 2010. Folic Acid Mitigated Cardiac Dysfunction by

Normalizing The Levels of Tissue Inhibitor of Metalloproteinase and Homocysteine-Metabolizing Enzymes Postmyocardial Infarction in Mice. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2993194/, 30 September 2012.


(6)

Rahajeng E., Tuminah S. 2009. Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di

Indonesia.

http://www.indonesia.digitaljournals.org/index.php/idnmed/article/downloa d/700/69, 19 November 2012.

Saadah, M.T. 2012. Apokat. http://www.scribd.com/doc/89951727/Apokat, 30 September 2012.

Sandham J. 2009. Non Invasive Blood Pressure Measurement.

http://www.ebme.co.uk/arts/nibp/, 3 September 2012.

Sheps S.G. 2010. Sleep Deprivation: a Cause of High Blood Pressure.

http://www.mayoclinic.com/health/sleep-deprivation/AN01344, 3 September 2012.

The California Avocado Commission (CAC). 2011. Nutrition.

http://www.avocado.org/nutrition/, 26 Januari 2012.

Toth P.P. 2005. The “good cholesterol”.

http://circ.ahajournals.org/content/111/5/e89.full, 23 Desember 2011.

U.S. Departement of Health and Human Services. 2003. Seventh Report of The

Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7).

http://www.nhlbi.nih.gov/guidelines/hypertension/phycard.pdf, 28 Januari 2012.

WebMD. 2010. LDL Cholesterol : The Bad Cholesterol. http://www.webmd.com/cholesterol-management/ldl-cholesterol-the-bad-cholesterol. 26 Januari 2012.

Yogiantoro M. 2006. Hipertensi Esensial. Dalam Aru W Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simandibrata K, Siti Setiati: Buku Ajar

Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu

Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal 599.