Business Continuity Planning pada PT. Pertamina Divisi Pemasaran Cabang Bandung.

(1)

vii

ABSTRACT

PT.Pertamina is one company engaged in oil and gas. In running the company's business processes PT.Pertamina using the Business Continuity Plann. Business Continuity Plann are aspects that can be done to maintain business continuity in order to remain accomplished if at any time of the risks because by both natural factors and human. In this final study Business Continuity Plann analysis of existing business process. The analysis will be made to whether the existing Business Continuity Plann is in conformity with existing business process standards. Results of the analysis will be used for development Business Continuity Plann to business processes that have not been fully implemented. The results of analysis can also be used to evaluate whether the risk it could be minimized even be prevented so that business processes can remain running.


(2)

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR ORISINALITAS LAPORAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAn PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... v3

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Rumusan Masalah ... 2

I.3 Tujuan Pembahasan ... 2

I.4 Ruang Lingkup Kajian ... 2

I.5 Sumber Data ... 3

I.6 Sistematika Penyajian ... 3

BAB II KAJIAN TEORI ... 5

II.1 Pengertian dan Konsep Data dan Informasi ... 5

2.1.1 Data dan Informasi ... 5

2.1.2 Proses Pembuatan Informasi dan Data... 6

II.2 Sistem Informasi ... 8

II.3 Teknologi Informasi ... 9

2.3.1 Pengertian Teknologi Informasi ... 9

2.3.2 Penilaian Resiko Teknologi Informasi ... 11

II.4 Proses Bisnis ... 12

2.4.1 Pengertian Proses ... 12

2.4.2 Pengertian Bisnis ... 12

2.4.3 Pengertian Proses Bisnis ... 14

2.4.4 Pengertian Manajemen Proses Bisnis... 16

2.4.5 Flowchart ... 17

II.5 Business Continuity Planning (BCP) ... 18

2.5.1 Pengertian Business Continuity Planning ... 18

2.5.2 Tujuan Business Continuity Planning ... 20

2.5.3 Manfaat Business Continuity Planning ... 21

2.5.4 Proses Business Continuity Planning ... 22

2.5.4.1 Perencanaan Proyek ... 24

2.5.4.1.1 Defenisi Perencanaan Proyek ... 24

2.5.4.1.2 Defenisi Asset ... 27

2.5.4.2 Proses Analisis dan Review ... 28

2.5.4.1.1 Pengertian Analisis ... 28

2.5.4.1.2 Pengertian Risiko ... 28

2.5.4.3 Analisis Dampak Bisnis ... 30

2.5.4.4 Strategi Pemulihan ... 30

2.5.4.4.1 Tahapan dalam menyusun Strategi ... 32

2.5.4.4.2 Faktor Sumber Daya Manusia ... 33


(3)

ix

2.5.4.5 Rencana Pengembangan ... 38

2.5.4.6 Training ... 39

2.5.4.7 Testing and Support ... 40

2.5.4.8 Pemeliharaan ... 42

BAB III Analisis dan Perancangan ... 45

III.1 Perencanaan Proyek ... 45

3.1.1 Profil Perusahaan ... 45

3.1.1.1 Sejarah PT.Pertamina ... 45

3.1.1.2 Tujuan dan Komitmen PT.Pertamina ... 46

3.1.1.3 Visi dan Misi PT.Pertamina ... 48

3.1.1.4 Prosedur Kegiatan Perusahaan ... 48

3.1.1.5 Perencanaan Sumber Daya Perusahaan ... 53

III.2 Analisis Risiko dan Review ... 56

3.2.1 Proses Bisnis PT.Pertamina ... 56

3.2.2 Infrastruktur Teknologi Informasi ... 74

3.2.3 Manajemen Pengelolaan Data ... 75

3.2.3.1 Pengelolaan Data ... 76

3.2.3.2 Tempat Penyimpanan Dokumen ... 77

3.2.3.3 Susunan Panitia Penilaian dan Pemusnahan Dokumen ... 78

3.2.3.4 Penyimpanan Dokumen ... 85

3.2.3.5 Penyusutan Dokumen ... 87

3.2.4 Pengelolaan Risiko ... 89

3.2.4.1 Risiko yang mungkin terjadi ... 89

3.2.4.2 Langkah-langkah menangani Risiko ... 90

III.3. Analisis Dampak Bisnis ... 93

III.4. Strategi Pemulihan ... 99

III.5. Rencana Pengembangan ... 100

3.5.1 Asset Teknologi Informasi PT.Pertamina ... 100

3.5.2 Pengembangan Sumber Daya Manusia ... 105

III.6 Training... 107

III.7 Testing and Support ... 108

3.7.1 Perbandingan BCP dengan Informasi Yang Diperoleh PT.Pertamina ... 100

3.7.2 Pengembangan Sumber Daya Manusia ... 105

III. 8 Pemeliharaan ... 109

3.8.1 Pemeliharaan Asset pada PT.Pertamina ... 109

3.8.2 Pemeliharaan Dokumen ... 110

BAB IV Simpulan dan Saran ... 112

IV.1 Simpulan ... 118

IV.2 Saran ... 119

RIWAYAT HIDUP ... xiii


(4)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Siklus Informasi ... 8

Gambar 2 Business Process ... 13

Gambar 3 Business Continuity Planning lifecycle ... 23

Gambar 4 Business Continuity Planning ... 24

Gambar 5 Hierarki Perencanaan Proyek ... 26

Gambar 6 Golden Proper Award ... 49

Gambar 7 Golden Padma Award ... 50

Gambar 8 PKBL ... 50

Gambar 9 Penghargaan Pengelolaan Lingkungan ... 50

Gambar 10 Struktur Organisasi PT.Pertamina ... 53

Gambar 11 Flowchart Management ... 56

Gambar 12 Flowchart Market Operation ... 58

Gambar 13 Flowchart Informasi ... 60

Gambar 14 Flowchart Produk Record ... 62

Gambar 15 Flowchart Produksi ... 64

Gambar 16 Flowchart LPG dan BBM Retail ... 66

Gambar 17 Flowchart Sistem Informasi Komunikasi ... 68

Gambar 18 Flowchart Administration ... 70

Gambar 19 Flowchart Finance ... 72

Gambar 20 Flowchart SDM ... 74

Gambar 21 Siklus Proses Manajemen Administrasi Perusahaan ... 83

Gambar 22 Printscreen aplikasi OSDS ... 107

Gambar 23 Printscreen aplikasi BMC Remedy Action Request System ... 108

Gambar 24 Printscreen aplikasi MySAP ... 109

Gambar 25 Printscreen aplikasi World Wide Web ... 110

Gambar 26 Printscreen aplikasi Pri-Healt ... 111


(5)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel I Simbol Flowchart ... 17 Tabel II Analisis Dampak Bisnis ... 93


(6)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hasil Wawancara ... A.1 Lampiran Daftar Pertanyaan ... A.8 Lampiran Flowchart ... A.11 Lampiran Dokumen Pedoman Pengelolaan Data ... A.21 Lampiran Dokumen Tata Kelola Individu ... A.30 Lampiran Riwayat Hidup Penulis ... A.32


(7)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN

I.1

Latar Belakang Masalah

PT Pertamina merupakan sebuah perusahaan yang bergerak

dalam bidang industri Bahan Bakar Minyak. Sebagai salah satu

perusahaan besar, kebutuhan untuk mempertahankan fasilitas dan fungsi

bisnisnya menjadi hal yang sangat penting. Berbagai kejadian dari yang

kecil hingga yang besar tentunya dapat terjadi. Hal tersebut dapat

menghambat jalannya bisnis, sehingga mengakibatkan kerugian

kehilangan fasilitas, sumber daya dan finansial. Risiko yang dihadapi oleh

setiap perusahaan karena suatu kejadian yang tidak terduga dapat

diminimalkan

dengan

merencanakan

pencegahan

dan

penanggulangannya. PT.Pertamina ingin meminimalkan resiko tersebut

dengan rencana-rencana yang tepat. Sebuah

risk consulting

mengutip dari

hasil kelompok study Gather (1992) mengatakan, bahwa 60% dari

perusahaan yang mengalami bencana tidak dapat bertahan dan menutup

operasinya dalam waktu dua tahun.

PT.Pertamina berusaha untuk meminimalkan dampak kejadian

dengan merancang rencana yang terkoordinasi bagi kelansungan

bisnisnya yaitu

Business Continuity Plan (BCP)

. BCP merupakan sebuah

program yang mengkoordinasi fungsi yang meliputi perlindungan

kebakaran, kontrol lingkungan, keamanan,training, keselamatan dan

kesehatan, hubungan dengan

public, quality control,maintenance

dan

operasi.

Pihak PT.Pertamina berniat untuk mengetahui apakah

Business

Continuity Plan

yang ada telah berperan dalam pencapaian tujuan bisnis

dan melindungi proses bisnis perusahaan khususnya pada bidang

pemasaran. PT Pertamina juga mengharapkan adanya kemungkinan

solusi yang dapat meningkatkan pemasaran dalam perusahaan sehingga

pencapaian sasaran bisnis dapat dioptimalkan. PT Pertamina berpotensi

untuk meningkatkan

Business Continuity Planning

yang ideal berdasarkan

kepada kebutuhan yang terdapat dalam visi, misi, proses bisnis dan


(8)

2

Universitas Kristen Maranatha

rencana strategis PT.Pertamina sendiri, apakah bisa menyesuaikan

dengan

kondisi

lingkungan

internal

maupun

eksternal

yang

mempengaruhinya. Untuk itulah diperlukan penanganan yang baik dan

terorganisir, salah satu bentuknya yaitu membuat

Business Continuity

Planning

pada PT.Pertamina Divisi Pemasaran Bandung.

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan Tugas Akhir

dengan judu

l “

Business Continuity Planning (BCP)

dengan Study Kasus di

PT.PERTAMINA DIVISI PEMASARAN CABANG BANDUNG

. Melakukan

observasi dan melihat

Business Continuity Planning

yang ada dapat

mencegah gangguan terhadap aktivitas bisnis normal dan Business

Continuity Planning yang dirancang untuk melindungi proses bisnis yang

kritis dari kegagalan/bencana alam atau yang dibuat manusia yang

mengakibatkan

hilangnya

modal

dalam

kaitannya

dengan

ketidaktersediaan untuk proses bisnis secara normal.

I.2

Rumusan Masalah

Apakah

Business Continuity Planning

PT.PERTAMINA yang ada

saat ini sudah sesuai dengan standar proses bisnis pada

PT.Pertamina untuk menjaga kelangsungan proses bisnis

perusahaan ?

I.3

Tujuan Pembahasan

Mengetahui apakah

Business Continuity Planning

yang ada sudah

sesuai dengan standar proses bisnis yang ada untuk menjaga

kelangsungan proses bisnis perusahaan.

I.4

Ruang Lingkup Kajian

Dalam pembuatan

Business Continuity Planning

ini melihat pada

semua area pengolahan informasi kritis perusahaan dan pada

hal-hal berikut :

1. LAN,WAN, dan Server


(9)

3

Universitas Kristen Maranatha

3. Aplikasi, perangkat lunak, dan data

4. Media dan penyimpanan arsip

5. Tugas-tugas staf dan proses produksi

I.5

Sumber Data

Penelitian dilakukan disalah satu perusahaan yaitu

PT.PERTAMINA berlokasi di Jalan Wirayuda 1 Bandung. Penelitian

juga dilakukan secara seksama dengan cara mempelajari dan

memahami

literature

literature

, buku

buku, bahan kuliah, dan

sumber bacaan lainnya yang merupakan landasan teori dan

sumber inspirasi bagi penulis dalam menyelesaikan penulisan

Seminar Tugas Akhir.

Metode penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data

adalah :

1. Studi lapangan

Peninjauan dan pengamatan langsung pada bagian

bagian

yang berhubungan langsung yang diambil oleh penulis.

2. Wawancara

Tanya jawab langsung oleh penulis kepada orang

orang yang

berkepentingan langsung dan berhubungan langsung pada

tema yang ditulis oleh penulis.

3. Pengumpulan dokumen

dokumen yang berhubungan dengan

tema yang dikembangkan penulis.

I.6

Sistematika Penyajian

Dalam laporan ini penyusun menggunakan sistematika

penyajian yang praktis. Karena sumber bahan yang didapat

penyusun berdasarkan aplikasi nyata yang telah dibuat

berdasarkan garis besar.


(10)

4

Universitas Kristen Maranatha

Adapun susunan dari penyajian laporan ini adalah sebagai berikut :

Bab I. Pendahuluan

Dalam bab ini menjelaskan latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber data

dan sistematika penulisan.

Bab II. Kajian Teori

Dalam bab ini menjelaskan kajian teori sistem informasi

mencakup pengertian Business Continuity Planning, sistem

informasi, manajemen informasi, keamanan data, proses bisnis

mencakup juga pengertian proses bisnis, proses bisnis

manajemen, teori yang berkaitan dengan permasalahan yang

dibahas. Teori tersebut sebagai penunjang untuk memecahkan

permasalahan yang dibahas.

Bab III. Analisis Dan Perancangan

Dalam

bab

ini

menjelaskan

tentang

analisis

dan

perancangan Business Continuity Planning yang digunakan dalam

perusahaan dalam melindungi proses bisnis, misal sebagai upaya

pembelajaran organisasi yang membantu mengurangi risiko

operasional yang terkait dengan control manajement informasi

.

Bab IV Simpulan dan Saran

Pada bab ini berisikan kesimpulan pokok permasalahan

yang diambil pada pembahasan tugas akhir ini serta saran bagi

perusahaan untuk kegiatan berikutnya.


(11)

118

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

IV.1 Simpulan

Setelah melakukan observasi dan wawancara serta dokumen yang didapat ,

maka didapat beberapa simpulan sebagai berikut

:

1. Dengan adanya

Bussiness Continuity Planning

ini diharapkan dapat menjaga

kelangsungan bisnis pada PT.Pertamina sehingga bila bencana alam terjadi atau

akibat ulah manusia bisnis masih bisa tetap berlangsung.

2. Pemeliharaan aset merupakan aktivitas yang dilakukan oleh manajemen yang

tidak terlepas dari risiko yang lebih menekankan pada proses mengelola aset

fisik yang sangat besar dan berhubungan dengan risiko yang melibatkan

penerapan proses manajemen resiko terhadap aset utama perusahaan untuk

mengidentifikasi dan mengelola penyebab utama kegagalan pencapaian sasaran

perusahaan.

3. Tersedianya

resources

yang tepat dalam penyusunan pedoman, sistem/

tools

dan prosedur kerja yang tepat dan lengkap , perencanaan yang terpadu ,

komitmen pimpinan dimasing-masing direktorat dan kualitas layanan dan

teknologi yang handal serta

operational excellence

menjadi kunci sukses

PT.Pertamina dalam menjalankan bisnisnya.

4.

Sesungguhnya, ketika suatu peristiwa yang mengganggu terjadi, organisasi tidak

akan mempunyai kemampuan untuk menciptakan dan melaksanakan suatu

rencana pemulihan dengan segera. Oleh karena itu, jumlah perencanaan dan

pengujian yang telah dilakukan sebelumnya akan menentukan kemampuan

organisasi tersebut dalam mengangani suatu bencana

.


(12)

119

IV.2 Saran

Untuk meningkatkan kinerja dan mengatasi masalah yang terjadi dalam

perkembangan organisasi PT.Pertamina serta dapat menjaga kelangsungan bisnis

perusahaan, maka diharapkan kepada pihak manajemen agar:

1. Menerapkan manajemen risiko dengan baik, maka perlu disiapkan segala

infrastruktur manajemen risiko antara lain berupa pedoman manajemen risiko

(kebijakan, pedoman umum, prosedur dan formulir), struktur organisasi manajemen

risiko (tugas, wewenang, tanggung jawab personil untuk melaksanakan manajement

risiko), dan sistem informasi pelaporan/pemantauan pelaksanaan manajemen risiko.

2. Penerapan proses menajemen risiko dapat dilakukan pada seluruh aktivitas bisnis

perusahaan PT.Pertamina atau secara khusus lebih menekankan pada aktivitas

manajemen aset perusahaan.


(13)

xiv

DAFTAR PUSTAKA

Davis, Gordon B.

Management Information System, Conceptual Foendation, Structure

and Development,

USA, 1974

Jogianto, H.M.

Analisis dan Design Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur

.

Yogyakarta: Andi. 1999

Frederick Gallegos, CGFM,CISA,CDE, Sandra Senft.CISA.CIA, Daniel P.Manson,Ph.D

dan Carol Gonzales.CISA.

Information Technology Control And Audit .

Boca

Raton London

.

New York

:

2004

Nugroho, Adi.

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi

Berorientasi Objek.

Bandung: Informatika. 2005

Andrew P.Sage, Systems Management for Information Technology and Software

Engineering, A Wiley-Interscience Publication. Canada: 1995.

Wilson,Business-Continuity-Plan. Canada.2005

Dr Goh Moh Heng, Managing Your Business Continuity Planning Project

(Second Edition). 2004

Pedoman Manajemen Dokumen Pertamina NO.A-001/I20200/2008-S.PT.PERTAMINA

Business_Continuity_Planning

[Tanggal Akses: 2 februari 2011].

[http://en.wikipedia.org/wiki].

Iman Soeharto, Manajemen Proyek. Yogyakarta:Andi 1995

Aston Freddy Sitorus,Gerry Firmansyah, Maulana Mukarom Business Continuity

Planning. Jakarta : MTI UI 2005.

Upper Mohawk, Inc . BCP Preparedness Planner.

BCPG Business Continuity Planning Guide. 1999.

[Tanggal Akses: 1 Maret 2011].


(1)

2

Universitas Kristen Maranatha

rencana strategis PT.Pertamina sendiri, apakah bisa menyesuaikan dengan kondisi lingkungan internal maupun eksternal yang mempengaruhinya. Untuk itulah diperlukan penanganan yang baik dan terorganisir, salah satu bentuknya yaitu membuat Business Continuity Planning pada PT.Pertamina Divisi Pemasaran Bandung.

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan Tugas Akhir dengan judul “Business Continuity Planning (BCP) dengan Study Kasus di PT.PERTAMINA DIVISI PEMASARAN CABANG BANDUNG”. Melakukan observasi dan melihat Business Continuity Planning yang ada dapat mencegah gangguan terhadap aktivitas bisnis normal dan Business Continuity Planning yang dirancang untuk melindungi proses bisnis yang kritis dari kegagalan/bencana alam atau yang dibuat manusia yang mengakibatkan hilangnya modal dalam kaitannya dengan ketidaktersediaan untuk proses bisnis secara normal.

I.2

Rumusan Masalah

Apakah Business Continuity Planning PT.PERTAMINA yang ada saat ini sudah sesuai dengan standar proses bisnis pada PT.Pertamina untuk menjaga kelangsungan proses bisnis perusahaan ?

I.3

Tujuan Pembahasan

Mengetahui apakah Business Continuity Planning yang ada sudah sesuai dengan standar proses bisnis yang ada untuk menjaga kelangsungan proses bisnis perusahaan.

I.4

Ruang Lingkup Kajian

Dalam pembuatan Business Continuity Planning ini melihat pada semua area pengolahan informasi kritis perusahaan dan pada hal-hal berikut :

1. LAN,WAN, dan Server


(2)

Universitas Kristen Maranatha

3. Aplikasi, perangkat lunak, dan data 4. Media dan penyimpanan arsip

5. Tugas-tugas staf dan proses produksi

I.5

Sumber Data

Penelitian dilakukan disalah satu perusahaan yaitu PT.PERTAMINA berlokasi di Jalan Wirayuda 1 Bandung. Penelitian juga dilakukan secara seksama dengan cara mempelajari dan memahami literature – literature, buku – buku, bahan kuliah, dan sumber bacaan lainnya yang merupakan landasan teori dan sumber inspirasi bagi penulis dalam menyelesaikan penulisan Seminar Tugas Akhir.

Metode penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah :

1. Studi lapangan

Peninjauan dan pengamatan langsung pada bagian – bagian yang berhubungan langsung yang diambil oleh penulis.

2. Wawancara

Tanya jawab langsung oleh penulis kepada orang – orang yang berkepentingan langsung dan berhubungan langsung pada tema yang ditulis oleh penulis.

3. Pengumpulan dokumen – dokumen yang berhubungan dengan tema yang dikembangkan penulis.

I.6

Sistematika Penyajian

Dalam laporan ini penyusun menggunakan sistematika penyajian yang praktis. Karena sumber bahan yang didapat penyusun berdasarkan aplikasi nyata yang telah dibuat berdasarkan garis besar.


(3)

4

Universitas Kristen Maranatha

Adapun susunan dari penyajian laporan ini adalah sebagai berikut :

Bab I. Pendahuluan

Dalam bab ini menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber data dan sistematika penulisan.

Bab II. Kajian Teori

Dalam bab ini menjelaskan kajian teori sistem informasi mencakup pengertian Business Continuity Planning, sistem informasi, manajemen informasi, keamanan data, proses bisnis mencakup juga pengertian proses bisnis, proses bisnis manajemen, teori yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas. Teori tersebut sebagai penunjang untuk memecahkan permasalahan yang dibahas.

Bab III. Analisis Dan Perancangan

Dalam bab ini menjelaskan tentang analisis dan perancangan Business Continuity Planning yang digunakan dalam perusahaan dalam melindungi proses bisnis, misal sebagai upaya pembelajaran organisasi yang membantu mengurangi risiko operasional yang terkait dengan control manajement informasi.

Bab IV Simpulan dan Saran

Pada bab ini berisikan kesimpulan pokok permasalahan yang diambil pada pembahasan tugas akhir ini serta saran bagi perusahaan untuk kegiatan berikutnya.


(4)

118

IV.1 Simpulan

Setelah melakukan observasi dan wawancara serta dokumen yang didapat , maka didapat beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Dengan adanya Bussiness Continuity Planning ini diharapkan dapat menjaga kelangsungan bisnis pada PT.Pertamina sehingga bila bencana alam terjadi atau akibat ulah manusia bisnis masih bisa tetap berlangsung.

2. Pemeliharaan aset merupakan aktivitas yang dilakukan oleh manajemen yang tidak terlepas dari risiko yang lebih menekankan pada proses mengelola aset fisik yang sangat besar dan berhubungan dengan risiko yang melibatkan penerapan proses manajemen resiko terhadap aset utama perusahaan untuk mengidentifikasi dan mengelola penyebab utama kegagalan pencapaian sasaran perusahaan.

3. Tersedianya resources yang tepat dalam penyusunan pedoman, sistem/tools

dan prosedur kerja yang tepat dan lengkap , perencanaan yang terpadu , komitmen pimpinan dimasing-masing direktorat dan kualitas layanan dan teknologi yang handal serta operational excellence menjadi kunci sukses PT.Pertamina dalam menjalankan bisnisnya.

4. Sesungguhnya, ketika suatu peristiwa yang mengganggu terjadi, organisasi tidak akan mempunyai kemampuan untuk menciptakan dan melaksanakan suatu rencana pemulihan dengan segera. Oleh karena itu, jumlah perencanaan dan pengujian yang telah dilakukan sebelumnya akan menentukan kemampuan organisasi tersebut dalam mengangani suatu bencana.


(5)

119

IV.2 Saran

Untuk meningkatkan kinerja dan mengatasi masalah yang terjadi dalam perkembangan organisasi PT.Pertamina serta dapat menjaga kelangsungan bisnis perusahaan, maka diharapkan kepada pihak manajemen agar:

1. Menerapkan manajemen risiko dengan baik, maka perlu disiapkan segala infrastruktur manajemen risiko antara lain berupa pedoman manajemen risiko (kebijakan, pedoman umum, prosedur dan formulir), struktur organisasi manajemen risiko (tugas, wewenang, tanggung jawab personil untuk melaksanakan manajement risiko), dan sistem informasi pelaporan/pemantauan pelaksanaan manajemen risiko. 2. Penerapan proses menajemen risiko dapat dilakukan pada seluruh aktivitas bisnis

perusahaan PT.Pertamina atau secara khusus lebih menekankan pada aktivitas manajemen aset perusahaan.


(6)

xiv

Davis, Gordon B. Management Information System, Conceptual Foendation, Structure and Development, USA, 1974

Jogianto, H.M. Analisis dan Design Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur. Yogyakarta: Andi. 1999

Frederick Gallegos, CGFM,CISA,CDE, Sandra Senft.CISA.CIA, Daniel P.Manson,Ph.D dan Carol Gonzales.CISA. Information Technology Control And Audit . Boca Raton London .New York: 2004

Nugroho, Adi. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Objek. Bandung: Informatika. 2005

Andrew P.Sage, Systems Management for Information Technology and Software Engineering, A Wiley-Interscience Publication. Canada: 1995.

Wilson,Business-Continuity-Plan. Canada.2005

Dr Goh Moh Heng, Managing Your Business Continuity Planning Project (Second Edition). 2004

Pedoman Manajemen Dokumen Pertamina NO.A-001/I20200/2008-S.PT.PERTAMINA Business_Continuity_Planning

[Tanggal Akses: 2 februari 2011]. [http://en.wikipedia.org/wiki].

Iman Soeharto, Manajemen Proyek. Yogyakarta:Andi 1995

Aston Freddy Sitorus,Gerry Firmansyah, Maulana Mukarom Business Continuity Planning. Jakarta : MTI UI 2005.

Upper Mohawk, Inc . BCP Preparedness Planner. BCPG Business Continuity Planning Guide. 1999.

[Tanggal Akses: 1 Maret 2011].