PENGARUH EKSTRAK ETANOL TALI PUTRI (Cassytha filiformis L.) TERHADAP RADANG DAN LUKA BAKAR PADA TIKUS BETINA GALUR WISTAR.

(1)

PENGARUH EKSTRAK ETANOL TALI

PUTRI (Cassytha filiformis L.) TERHADAP

RADANG DAN LUKA BAKAR PADA

TIKUS BETINA GALUR WISTAR

SKRIPSI SARJANA FARMASI

Oleh

FISCHA ELITHA

No.BP : 07131072


(2)

I.

PENDAHULUAN

Sebahagian ahli kesehatan telah memanfaatkan obat tradisional sebagai penunjang

pengobatan modern yang diberikan dalam bentuk sediaan yang lebih mudah digunakan (Sjabana,

2002). Kondisi tersebut turut dipengaruhi oleh kesadaran masyarakat yang semakin meningkat

tentang manfaat tumbuhan sebagai obat (Djauhariya & Hernani, 2004). Salah satu contoh

tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat dan telah digunakan secara tradisional adalah herba tali

putri yang memiliki nama latin Cassytha filiformis L..

Tali putri merupakan tumbuhan parasit yang tumbuh membelit pada batang tumbuhan

inang dan membentuk alat penghisap pada tumbuhan inang (Prosea, 2002), kemudian

mengambil ekstrak air, nutrien dan karbon dari inang melalui alat penghisap atau organ kontak

khusus yaitu haustoria. Haustoria adalah akar yang menembus sistem vaskular tumbuhan inang.

Tali putri sangat mudah tumbuh, salah satu inangnya adalah Widelia biflora. Tali putri secara

tradisional dapat digunakan sebagai obat demam, malaria, influenza, radang ginjal, infeksi dan

batu saluran kencing, bengkak, radang hati, sakit kuning, batuk darah, mimisan, kencing darah,

disentri obat cacingan (Dalimartha, 2000), luka bakar, eksim, bisul, luka terkena sengatan

ubur-ubur, penyakit yang gejalanya seperti sawan dan gugup, penyubur rambut, nyeri perut, sakit

lambung, tonik mempercepat menstruasi (Heriyanto & Limantara, 2006).

Herba tali putri mengandung berbagai jenis senyawa, diantaranya : alkaloid, cassythidin,

actinodapin, cassythin, disentrin, neolitsin, isofiliformin, cassythic acid , (-)-salutaridin,

1,2-metilendioksi-3,10,11-trimetoksiaporpin (Hoet et al, 2004 ; Tsai, Wang & Lin, 2008; Quentin,

Hoet, Block, Wautier & Stevigny, 2004), aporpin, boldin, norneolitsin (Quentin et al, 2004),


(3)

isohamnetin-3-O-beta-glukosida, isohamnetin-3-O-rutinosida (Tsai et al, 2008), karotenoid,

feofitin, klorofil, santofil (Heriyanto & Lamantara, 2006), dan saponin (Maulani, 2010).

Flavonoid menghambat radang dengan jalan menghambat enzim lipooksigenase yang berperan

dalam biosintesis prostaglandin (Robinson, 1995). Saponin memiliki kemampuan sebagai

pembersih dan antiseptik yang berfungsi membunuh atau menjaga pertumbuhan mikroorganisme

(Robinson, 1995).

Radang dan luka bakar adalah penyakit yang sering ditemui dalam lingkungan

masyarakat. Radang adalah usaha tubuh untuk menginaktivasi organisme yang menyerang,

mengilangkan zat iritan dan mengatur perbaikan jaringan (Mycek, Haevery, & Champe, 2001)

dengan ciri-ciri kemerahan (eritema), panas (kolor), nyeri (dolor), pembengkakan (udema), dan

perubahan fungsi (functio laesa) (Kee & Hayes, 1996). Sedangkan luka bakar adalah suatu

bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan oleh kontak dengan sumber panas

seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi (Chandrosama & Taylor, 1998; Mansjoer,

2001; Syamsuhidayat & Jong, 1997). Luka bakar merupakan suatu jenis trauma dengan

morbiditas dan mortalitas yang tinggi yang memerlukan pelaksanaan khusus sejak awal (fase

syok) sampai fase lanjut (Yefta, 2003).

Kulit dengan adanya luka bakar akan mengalami kerusakan pada epidermis, dermis,

maupun jaringan subkutan tergantung faktor penyebab dan lamanya kulit kontak dengan faktor

penyebab. Penanganan kerusakan pada kulit akibat luka bakar harus dilakukan secara tepat dan

membutuhkan waktu yang lama dengan biaya yang cukup besar (Syamsuhidayat & Jong, 1997).


(4)

infeksi, memacu pembentukan kolagen dan mengupayakan agar sisa-sisa sel epitel dapat

berkembang sehingga dapat menutup permukaan luka (Syamsuhidayat & Jong, 1997).

Berdasarkan uraian di atas maka akan dilakukan penelitian mengenai pengaruh efek


(5)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah S. W. T atas segala limpahan

rahmat dan karunia yang tiada hentinya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penelitian dan penulisan skripsi ini yang berjudul “PENGARUH EKSTRAK ETANOL TALI PUTRI (Cassytha filiformis L.) TERHADAP RADANG DAN

LUKA BAKAR PADA TIKUS BETINA GALUR WISTAR”. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan program pendidikan Strata Satu pada

Fakultas Farmasi Universitas Andalas Padang.

Terima kasih tak terhingga untuk orang tua tercinta, ini merupakan tanda bakti

penulis serta seluruh keluarga besar atas do’a, motivasi dan kasih sayang yang telah diberikan hingga selesainya skripsi ini.

Pada kesempatan ini, perkenankanlah penulis menyampaikan penghargaan

dan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada ;

1. Bapak Prof. Dr. Helmi Arifin, MS, Apt dan Bapak Drs. Asram Ahmad, Apt

selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan

bimbingan, nasihat, petunjuk, arahan dan pertolongan yang tulus sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan.

2. Bapak Prof. Dr. Almahdy A, Apt selaku Penasehat Akademik yang telah


(6)

ii

3. Kepala Laboratorium Farmakologi, Bapak Drs. Surya Dharma, Apt dan

Analis Laboratorium Farmakologi, Bapak Syafriman yang telah memberikan

izin, fasilitas, arahan dan bantuannya selama melakukan penelitian ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Farmasi yang telah memberikan ilmu dan

pengalaman berharga kepada penulis.

5. KBMF (Keluarga Besar Farmasi) dan Teman-teman Cyclone (Pharmacy Care,

Learner, Observer Two Thousand and Eight), dan semua pihak yang telah

membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Terima kasih atas semua bantuan yang telah diberikan semoga menjadi amal

shaleh bagi kita. Semoga skripsi ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu

pengetahuan pada masa mendatang, Amin.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terlepas dari kekurangan, untuk itu

dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun untuk kesempurnaan skripsi ini.

Padang, Juni 2012


(7)

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh ekstrak etanol Cassytha filiformis L. terhadap radang dengan metoda penginduksian radang pada telapak kaki tikus dengan karagenan dan penyembuhan luka bakar pada tikus putih betina galur Wistar. Ekstrak diuji aktivitas radangnya pada dosis 300, 150 dan 75 mg/kg BB per oral dan untuk penyembuhan luka bakar dengan salep 5%, 2,5% dan 1,25% secara topikal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada dosis 300 mg/kg BB memberikan persentase volume radang paling rendah (41,40 % ± 24,99%), 150 dan 75 mg/kg BB menghasilkan volume radang 51,14% ± 18,13%, 60,15% ± 20,81%. Uji penyembuhan luka bakar menunjukkan bahwa aktivitas penyembuhan yang lebih baik yaitu pada salep 5% yang memberikan penyembuhan 100% pada hari ke-9. Dapat disimpulkan, ekstrak etanol Cassytha filiformis L. efektif sebagai antiinflamasi dan penyembuhan luka bakar.


(8)

iv

ABSTRACT

The influence of ethanolic extracts of Cassytha filiformis L. on inflammatory activity using carrageenan induced rat paw oedema method and burn wound healing in Wistar albino female rats were studied. These extracts were screened for inflammatory activity at the dose of 300, 150 and 75 mg/kg BW orally and for burn wound healing activity by 5%, 2.5% and 1.25% ointment topically. Result showed, that at the dose of 300 mg/kg BB gave the lowest percentage of oedema volume (41,40 % ± 24,99%), 150 and 75 mg/kg BW produced 51,14% ± 18,13%, 60,15% ± 20,81% oedema volume. Burn wound healing study showed burn wound healing to be better in 5% ointment that gave 100% healing at nine days of treatment. In conclusion, the ethanolic extracts of Cassytha filiformis L. effective for antiinflammatory and burn wound healing.


(9)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

ABSTRAK iii

ABSTRACT iv

DAFTAR ISI v

DAFTAR LAMPIRAN ix

DAFTAR GAMBAR xi

DAFTAR TABEL xiv

I. PENDAHULUAN 1 II. TINJAUAN PUSTAKA 4

2.1 Tinjauan Tali Putri 4

2.1.1 Klasifikasi 4

2.1.2 Habitat dan Penyebaran 4

2.1.3 Deskripsi Tanaman 5

2.1.4 Khasiat dan Bioaktivitas 6

2.1.5 Kandungan Kimia 6

2.2 Ekstraksi 8

2.3 Radang 10

2.3.1 Definisi 10


(10)

vi

2.3.3 Fase Radang 12

2.3.4 Peran Enzim 13

2.3.5 Mediator Radang 14

2.3.6 Mekanisme Terjadinya Radang 16

2.4 Antiradang 17

2.4.1 Golongan Obat Antiradang 18

2.4.1.1 Steroid (Glukokortikoid) 18

2.4.1.2 Non Steroid 18

2.4.2 Indometasin 19

2.4.3 Metoda Uji Efek Antiradang 21

2.5 Kulit 24

2.5.1 Fungsi Kulit 27

2.5.2 Absorbsi Obat Melalui Kulit 29

2.6 Salep 31

2.7 Bioplacenton® 35

2.8 Luka 35

2.8.1 Definisi 35

2.8.2 Klasifikasi Luka 36

2.9 Luka Bakar 37

2.9.1 Tinjauan Umum 37

2.9.2 Derajat Luka Bakar 38


(11)

2.9.4 Klasifikasi Keparahan Luka Bakar 42

2.9.5 Patofisiologi 43

2.9.6 Terapi Luka Bakar 45

2.9.7 Gangguan Penyembuhan Luka 48

III. PELAKSANAAN PENELITIAN 50

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 50

3.2 Metodologi Penelitian 50

3.2.1 Alat dan Bahan 51

3.2.2 Pengambilan Sampel 51

3.2.3 Penyiapan Ekstrak Etanol Tali Putri 52

3.2.4 Pemeriksaan Pendahuluan Kandungan Kimia Utama 52

3.2.5 Karakterisasi Ekstrak Etanol Tali Putri 54

3.2.5.1 Susut Pengeringan 54

3.2.5.2 Identitas 55

3.2.5.3 Organoleptik 55

3.2.5.4 Rendemen 55

3.2.6 Penyiapan Hewan Percobaan dan Aklimatisasi 56

3.2.7 Uji Terhadap Radang 56

3.2.7.1 Pembuatan Suspensi CMC 0,5% 56

3.2.7.2 Pembuatan Suspensi Indometasin 10 mg/kg bb 57


(12)

viii

3.2.7.5 Kelompok Hewan Percobaan 58

3.2.7.6 Prosedur Pengujian Antiradang 58

3.2.8 Uji Terhadap Luka Bakar 60

3.2.8.1 Penyiapan Bahan Uji 60

3.2.8.2 Sediaan Pembanding Sebagai Kontrol Positif 60

3.2.8.3 Kelompok Hewan Pecobaan 61

3.2.8.4 Uji Pengaruh Ekstrak Etanol Tali Putri Terhadap Penyembuhan Luka

Bakar Pada Hewan Percobaan 61

3.2.9 Analisi Data 63

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 64

4.1 Hasil 64

4.2 Pembahasan 65

V. KESIMPULAN DAN SARAN 74

5.1 Kesimpulan 74

5.2 Saran 75

DAFTAR PUSTAKA 76


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Skema Kerja Persiapan Ekstrak Tali Putri 81

2. Bagan Alir Uji Pengaruh Ekstrak Etanol Tali Putri Terhadap

Penyembuhan Luka Bakar Pada Hewan Percobaan 82

3. Bagan Alir Uji Pengaruh Ekstrak Etanol Tali Putri Terhadap

Penyembuhan Radang Pada Hewan Percobaan 83

4. Contoh Perhitungan Dosis Antiradang 84

5. Tabel-tabel Hasil Penelitian Ekstrak Etanol Tali Putri 85

6. Perhitungan Statistik Terhadap Uji Antiradang 86

7. Perhitungan Statistik Terhadap Penyembuhan Luka Bakar 88

8. Data Hasil Penelitian Penyembuhan Luka Baka 90

9. Data Hasil Penelitian Efek Anti Radang 91

10.Hasil Perbandingan Persentase Penyembuhan Luka Bakar 92

11.Hasil Perbandingan Persentase Volume Radang 93

12.Foto Herba Tali Putri 94

13.Dokumentasi Instrumen yang Digunakan Dalam Penelitian 96

14.Dokumentasi Hewan Percobaan 98

15.Dokumentasi Sediaan Uji 99


(14)

x


(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Struktur 7

2. Patogenesis dan gejala peradangan 11

3. Biosintesis prostaglandin 17

4. Struktur Indometasin 19

5. Lapisan epidermis 26

6. Penampang kulit. 26

7. Perbandingan derajat luka bakar 40

8. Pembagian luas luka bakar dengan Rule Of Nine 41

9. Pembagian luas luka bakar dengan modifikasi Rule of Nine 42

10.Fase penyembuhan luka bakar 48

11.Cara pengukuran diameter luka bakar 62

12.Skema ekstraksi herba tali putri 81

13.Alur uji efek luka bakar 82

14.Alur uji efek antiradang 83

15.Grafik hubungan antara waktu penyembuhan berbagai perlakuan

terhadap persentase penyembuhan luka bakar pada tikus betina

galur Wistar yang diinduksi fenol 50% 92


(16)

xii

16.Grafik hubungan antara waktu pengamatan berbagai perlakuan

terhadap persentase volume radang pada tikus betina galur Wistar

yang diinduksi karagenan 1%

17.Herba tali putri yang membelit pada tumbuhan inangnya di

Aurduri, Padang

18.Herba tali putri yang telah disortir 94

19.Herba tali putri yang telah dikeringkan dan dirajang halus 95

20.Ekstrak etanol tali putri yang didestilasi vakum 96

21.Pemekatan ekstrak etanol tali putri dengan rotary evaporator 96

22.Pletismometer 97

23.Tikus putih betina galur Wistar yang digunakan sebagai hewan

percobaan

24.Telapak kaki tikus yang belum diinduksi dan yang sudah

diinduksi karagenan 1%

25.Salep ekstrak etanol tali putri 99

26.Tahap perubahan kulit tikus setelah diinduksi fenol 50% 100

27.Penyembuhan luka bakar pada kelompok hewan uji yang diberi

vaselin putih

28.Penyembuhan luka bakar pada kelompok hewan uji yang diberi

Bioplacenton®

29.Penyembuhan luka bakar pada kelompok hewan uji yang diberi

salep ekstrak etanol tali putri 5%

93 94 98 98 100 100 101


(17)

30.Penyembuhan luka bakar pada kelompok hewan uji yang diberi

salep ekstrak etanol tali putri 2,5%.

31.Penyembuhan luka bakar pada kelompok hewan uji yang diberi

salep ekstrak etanol tali putri 1,25%.

32.Surat identifikasi sampel dari Herbarium Universitas Andalas 102 100


(18)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

I. Pemeriksaan pendahuluan kandungan kimia dari Cassytha

filiformis L

II. Hasil penentuan rendemen ekstrak etanol tali putri 85

III. Hasil penentuan susut pengeringan ekstrak etanol tali putri 85

IV. Hasil perhitungan statistik pengaruh perlakuan terhadap

volume radang

V. Hasil uji lanjut jarak berganda Duncan terhadap persentase

volume radang kaki kiri tikus dari fator perlakuan

VI. Hasil uji lanjut jarak berganda Duncan terhadap persentase

volume radang kaki kiri tikus dari fator waktu pengamatan

VII. Hasil perhitungan statistik pengaruh perlakuan terhadap

persentase penyembuhan luka bakar

VIII. Hasil uji lanjut jarak berganda Duncan terhadap persentase

penyembuhan luka bakar dari fator perlakuan

IX. Hasil uji lanjut jarak berganda Duncan terhadap persentase

penyembuhan luka bakar dari fator waktu pengamatan

X. Persentase penyembuhan luka bakar rata-rata dari ekstrak

etanol tali putri pada tikus selama perlakuan

85 86 86 87 88 88 89 90


(19)

XI. Data persentase volume radang rata-rata dari ekstrak etanol tali

putri pada tikus selama perlakuan


(1)

(2)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Struktur 7

2. Patogenesis dan gejala peradangan 11

3. Biosintesis prostaglandin 17

4. Struktur Indometasin 19

5. Lapisan epidermis 26

6. Penampang kulit. 26

7. Perbandingan derajat luka bakar 40

8. Pembagian luas luka bakar dengan Rule Of Nine 41

9. Pembagian luas luka bakar dengan modifikasi Rule of Nine 42

10.Fase penyembuhan luka bakar 48

11.Cara pengukuran diameter luka bakar 62

12.Skema ekstraksi herba tali putri 81

13.Alur uji efek luka bakar 82

14.Alur uji efek antiradang 83

15.Grafik hubungan antara waktu penyembuhan berbagai perlakuan terhadap persentase penyembuhan luka bakar pada tikus betina

galur Wistar yang diinduksi fenol 50% 92


(3)

16.Grafik hubungan antara waktu pengamatan berbagai perlakuan terhadap persentase volume radang pada tikus betina galur Wistar yang diinduksi karagenan 1%

17.Herba tali putri yang membelit pada tumbuhan inangnya di Aurduri, Padang

18.Herba tali putri yang telah disortir 94

19.Herba tali putri yang telah dikeringkan dan dirajang halus 95 20.Ekstrak etanol tali putri yang didestilasi vakum 96 21.Pemekatan ekstrak etanol tali putri dengan rotary evaporator 96

22.Pletismometer 97

23.Tikus putih betina galur Wistar yang digunakan sebagai hewan percobaan

24.Telapak kaki tikus yang belum diinduksi dan yang sudah diinduksi karagenan 1%

25.Salep ekstrak etanol tali putri 99

26.Tahap perubahan kulit tikus setelah diinduksi fenol 50% 100 27.Penyembuhan luka bakar pada kelompok hewan uji yang diberi

vaselin putih

28.Penyembuhan luka bakar pada kelompok hewan uji yang diberi Bioplacenton®

29.Penyembuhan luka bakar pada kelompok hewan uji yang diberi salep ekstrak etanol tali putri 5%

93 94 98 98 100 100 101


(4)

30.Penyembuhan luka bakar pada kelompok hewan uji yang diberi salep ekstrak etanol tali putri 2,5%.

31.Penyembuhan luka bakar pada kelompok hewan uji yang diberi salep ekstrak etanol tali putri 1,25%.

32.Surat identifikasi sampel dari Herbarium Universitas Andalas 102 100


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman I. Pemeriksaan pendahuluan kandungan kimia dari Cassytha

filiformis L

II. Hasil penentuan rendemen ekstrak etanol tali putri 85 III. Hasil penentuan susut pengeringan ekstrak etanol tali putri 85 IV. Hasil perhitungan statistik pengaruh perlakuan terhadap

volume radang

V. Hasil uji lanjut jarak berganda Duncan terhadap persentase volume radang kaki kiri tikus dari fator perlakuan

VI. Hasil uji lanjut jarak berganda Duncan terhadap persentase volume radang kaki kiri tikus dari fator waktu pengamatan VII. Hasil perhitungan statistik pengaruh perlakuan terhadap

persentase penyembuhan luka bakar

VIII. Hasil uji lanjut jarak berganda Duncan terhadap persentase penyembuhan luka bakar dari fator perlakuan

IX. Hasil uji lanjut jarak berganda Duncan terhadap persentase penyembuhan luka bakar dari fator waktu pengamatan

X. Persentase penyembuhan luka bakar rata-rata dari ekstrak etanol tali putri pada tikus selama perlakuan

85 86 86 87 88 88 89 90


(6)

XI. Data persentase volume radang rata-rata dari ekstrak etanol tali putri pada tikus selama perlakuan


Dokumen yang terkait

Uji Efek Ekstrak Etanol Biji Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Aloksan

5 51 113

Efek Ekstrak Lerak (Sapindus rarak DC) terhadap Penurunan Sel-sel Radang Pada Tikus Wistar Jantan (Penelitian In Vivo)

10 108 105

Skrining Fitokimia Dan Uji Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Daun Tempuyung (Sonchus arvensis L.) Terhadap Radang Pada Tikus

9 81 83

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 96% Daun Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) Terhadap Kualitas Sperma Pada Tikus Jantan Galur Sprague- Dawley Secara In Vivo dan Aktivitas Spermisidal Secara In Vitro

0 15 104

Uji Aktivitas Penyembuhan Luka Bakar Ekstrak Etanol Umbi Talas Jepang (Colocasia esculenta (L.) Schott var. antiquorum) Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

4 21 107

EFEK DIURETIK DAN DAYA LARUT BATU GINJAL DARI EKSTRAK TALI PUTRI (Cassytha filiformis L.).

0 2 14

STUDI EFEK ANTIHIPERTENSI TUMBUHAN TALI PUTRI (Cassytha filiformis L.) PADA TIKUS HIPERTENSI YANG DIINDUKSI PREDNISON DAN GARAM.

0 0 7

PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN COCOR BEBEK (Kalanchoe pinnata (Lam.) Pers.) TERHADAP LUKA BAKAR DERAJAT II PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR.

0 1 14

Uji Toksisitas Tanaman Tali Putri (Cassytha filiformis L.) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test - Ubaya Repository

0 0 1

Toksisitas Ekstrak Etanol Tanaman Tali Putri (Cassytha filiformis L) hasil Ekstraksi dengan Pelarut Etanol Air (60%, 80%, 90%) terhadap Larva Artemia salina Leach Ubaya Repository

0 0 1