HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI.
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Oleh :
ADHIKA PRATAMA 1101880
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015
(2)
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI
PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Oleh Adhika Pratama
NIM. 1101880
Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
© Adhika Pratama 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2015
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya, atau sebagian, Dengan dicetak ulang, diphotocopy, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis
(3)
ADHIKA PRATAMA
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI
PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI Disetujui dan disahkan oleh pembimbing :
Pembimbing I
Dr. Komarudin, M.Pd. NIP. 197204031999031003
Pembimbing II
Muhamad Tafaqur, M.Pd. NIP. 197810052009121003
Mengetahui,
Ketua Departemen Pendidikan Kepelatihan
Dr. Komarudin, M.Pd. NIP. 19720403199903100
(4)
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI
PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI Pembimbing I : Dr. Komarudin M.Pd
Pembimbing II : Muhamad Tafaqur M.Pd Adhika Pratama*
1101880
Tujuan penelitian ini untuk: 1) Mengetahui hubungan kecerdasan emosional dengan kemampuan mengendalikan emosi pada pemain futsal puteri UKM UPI 2) Mengetahui hubungan kecerdasan emosional dengan motivasi pada pemain futsal puteri UKM UPI. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah pemain futsal puteri UKM UPI sebanyak 23 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampling jenuh dengan jumlah 23 pemain futsal puteri UKM UPI. Instrumen pada penelitian ini yaitu berupa angket atau kuesioner dengan menggunakan skala Likert. Berdasarkan dari hasil pengolahan dan analisis dalam penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa: 1) Terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan kemampuan mengendalikan emosi pada pemain futsal puteri UKM UPI 2) Terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan motivasi pada pemain futsal puteri UKM UPI. Saran untuk setiap pemain futsal sebaiknya mampu mengendalikan emosinya agar mampu bermain dengan sportif dan pemain selalu termotivasi untuk tetap semangat dalam latihan atau pertandingan.
*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga FPOK UPI 2011.
(5)
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Emotional intelligence Relations With The Ability to Control Emotions and Motivation in Woman Futsal Athletes UKM UPI Pembimbing I : Dr. Komarudin M.Pd
Pembimbing II : Muhamad Tafaqur M.Pd Adhika Pratama*
1101880
The purpose of this research to: 1) Knowing the relationship emotional intelligence to the ability of control your emotions on a player futsal woman UKM UPI. 2) Knowing relationship emotional intelligence to do with motivation on a player futsal woman UKM UPI. Research methodology used which is a method of descriptive with a qualitative approach. The population in this research is a player futsal woman UKM UPI as many as 23 people. The sample collection technique in this research was sampling saturated with the number of 23 players futsal woman UKM UPI. Instrument to research in the form of this poll or kuisioner by using likert scale. Based on results from the processing and analysis in this research can then be inferred that. 1) There are a significant relation between intelligence capability emotional with controlling emotions on a player futsal woman UKM UPI. 2) There are a significant relationship between emotional intelligence in motivation on a player futsal woman UKM UPI. Advice for each player futsal should be able to control emotionally to be able to play with sportive and players were motivated to keep spirit in training or match.
(6)
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK ...
KATA PENGANTAR ... UCAPAN TERIMA KASIH ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR LAMPIRAN ...
i ii iii vi ix x xi BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... B. Rumusan Masalah ... C. Tujuan Penelitian ... D. Manfaat Penelitian ... E. Struktur Organisasi Skripsi ...
1 4 4 5 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN
DAN HIPOTESIS PEMIKIRAN ... 7 A. Kecerdasan Emosional ...
1. Pengertian Emosi ... 2. Pengertian Kecerdasan Emosional ... 3. Ciri-ciri dan Faktor Kecerdasan Emosional ... 4. Aspek-aspek Kecerdasan Emosional ... B. Kemampuan Mengendalikan Emosi ...
1. Pengertian Kemampuan Mengendalikan Emosi ... 2. Karakteristik dan Aspek-aspek ... a) Karakteristik Mengendalikan Emosi ... b) Aspek-aspek Mengendalikan Emosi ... C. Hakikat Motivasi...
1. Pengertian Motivasi... 2. Fungsi Motivasi...
7 7 7 9 10 11 11 13 13 13 14 14 16
(7)
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a) Motivasi Intrinsik ... b) Motivasi Ekstrinsik ... 3. Teori-Teori Motivasi ... 4. Karakteristik dan Aspek-Aspek Motivasi ... a) Karakteristik Motivasi ... b) Aspek-Aspek Motivasi ... D. Hakikat Futsal ... 1. Olahraga Futsal ... 2. Teknik Dasar Permainan Futsal ...
a) Teknik Menggiring Bola (Dribbling) b) Teknik Mengumpan Bola (Passing) c) Teknik Menendang Bola (Shooting) d) Teknik Menghentikan Bola (Stopping)
3. Peraturan Permainan Futsal ... a) Lapangan Permainan Futsal ... b) Bola Futsal ... c) Jumlah Pemain ... d) Perlengkapan Permainan ... e) Durasi Pertandingan ... E. Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Kemapuan
Mengendalikan Emosi dan Motivasi... .... F. Kerangka Pemikiran ... 1. Kecerdasan Emosional ... 2. Kemampuan Mengendalikan Emosi ... 3. Motivasi ... 4. Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Kemampuan
Mengendalikan Emosi Dan Motivasi ... G. Hipotesis penelitian ...
18 21 21 21 21 22 22 22 24 24 25 25 26 27 27 27 28 28 29 29 30 30 30 31 31 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 33
A. Metode dan Prosedur Penelitian ... B. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian ...
33 35
(8)
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Lokasi ... 2. Populasi ... 3. Sampel ... C. Desain Penelitian... D. Instrumen Penelitian ... ... 1. Penyusunan Angket Kecerdasan Emosional ... 2. Penyususnan Angket Kemampuan Mengendalikan
Emosi ... 3. Penyusunan Angket Motivasi ... E. Proses Pengembangan Instrumen ... F. Teknik Pengumpulan Data ... 1. Uji Coba Angket ... 2. Uji Validitas ... 3. Uji Realibilitas ... G. Prosedur Pengolahan Data ... 1. Hasil Uji Validitas... 2. Hasil Uji Realibilitas ... H. Pelaksanaan Pengumpulan Data ... I. Pengolahan dan Analisis Data ...
35 35 35 36 37 38 38 39 40 41 42 43 43 43 43 46 53 53 BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA ... 57
A. Deskripsi Data ... B. Hasil Pengolahan Analisis Data... 1. Uji Normalitas ... 2. Uji Homogenitas ... 3. Kriteria dan Persentase ... C. Uji Signifikansi ... D. Diskusi Penemuan ...
57 58 58 59 59 61 63 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 68
A. Kesimpulan ... B. Saran ...
68 68
(9)
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA ... DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...
70 140
(10)
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
Futsal adalah permainan yang cepat dan dinamis, oleh karena itu apabila ingin mendapatkan permainan yang diharapkan dalam permainan tersebut, sebaiknya tidak dimainkan hanya dengan permainan individual melainkan dengan kerjasama tim yang baik agar permainan futsal menjadi lebih efektif dan efesien sehingga permainan saat di lapangan menjadi se-optimal mungkin. Dari segi lapangan yang relatif kecil akan sering terjadi benturan antar pemain, waktu yang relatif singkat hampir tidak ada ruang untuk membuat kesalahan, karena tim yang telah tertinggal sulit untuk mengejar ketertinggalan dan pemain harus tetap tenang apabila timnya sedang dalam keadaan tertinggal. Wasit terkadang dapat melakukan kesalahan, tetapi pemain harus tetap taat pada peraturan permainan, oleh karena itu setiap pemain diwajibkan untuk memiliki kemampuan mengendalikan emosi.
Kondisi psikologis seperti kemampuan mengendalikan emosi dan motivasi sangat dibutuhkan dalam permainan futsal, hal ini disebabkan karena futsal merupakan olahraga permainan dengan intensitas yang tinggi, lapangan yang relatif kecil, waktu yang singkat, sehingga para pemain mudah terpancing emosinya dan apabila skornya tertinggal atau kalah sulit untuk memotivasi dirinya sendiri. Ketika pemain tidak dapat mengendalikan emosi dengan baik dan motivasi yang jelek, kondisi demikian akan berdampak buruk pada penampilannya, baik secara individu maupun secara tim. Sebaliknya, apabila pemain dapat mengendalikan emosi dan mempunyai motivasi tinggi permainan akan terkontrol dan akan mempunyai semangat bermain. Mengenai pernyataan di atas, Goleman (1998, hlm. 58) menjelaskan bahwa:
Menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan pas adalah kecakapan yang bergantung pada kesadaran diri. Orang-orang yang buruk kemampuannya dalam keterampilan ini akan terus-menerus bertarung melawan perasaan murung, sementara mereka yang pintar dapat bangkit kembali dengan jauh lebih cepat dari kemerosotan dan kejatuhan dalam kehidupan.
(11)
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada dasarnya emosi terdiri dari dua macam yaitu emosi positif dan emosi negatif, kedua emosi ini akan muncul pada diri pemain saat dalam pertandingan. seorang pemain futsal dituntut untuk bisa mengatur emosinya agar emosi yang dikeluarkan adalah emosi yang positif yang dapat membawa penampilan permaianannya lebih baik. Sebab kemampuan pemain untuk mengendalikan dan mengelola emosi dapat membantu mencapai kesuksesan dalam suatu pertandingan. Seperti yang dikutip dari sumber internet www.futsalife.com bahwa:
Gejolak emosi dapat mengganggu keseimbangan psikofisiologis seperti gemetar, sakit perut, kejang otot dan sebagainya. Dengan terganggunya keseimbangan fisiologis maka konsentrasi pun akan terganggu, sehingga pemain tidak dapat tampil maksimal. Seringkali seorang pemain mengalami ketegangan yang memuncak hanya beberapa saat sebelum pertandingan dimulai dan bisa dipastikan pemain tersebut tidak akan dapat bermain dengan baik. Konsentrasinya akan buyar, strategi yang sudah disiapkan tidak dapat dijalankan, bahkan dia tidak tahu harus berbuat apa.
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa emosi yang negatif akan membawa keterpurukan pada penampilan seorang pemain dalam bertanding dan dapat merugikan tim secara keseluruhan. Karena emosi negatif akan sulit dikontrol dan biasanya pemain akan cepat lelah serta cenderung bermain dengan kasar.
Selain kemampuan mengendalikan emosi, pemain juga harus selalu menjaga motivasi saat timnya dalam keadaan tertinggal ataupun kalah dalam pertandingan, pemain harus tetap termotivasi untuk bisa bertanding dengan baik. Pemain yang baik akan tetap mempunyai semangat untuk melakukan pertandingan-pertandingan berikutnya saat timnya kalah, baik itu kekalahan disebabkan karena kesalahan dirinya sendiri maupun orang lain. Pemain yang baik tidak akan terpuruk akibat kegagalan-kegagalan, tetapi justru akan lebih termotivasi untuk memberikan sesuatu yang lebih baik lagi.
Setiap individu memiliki kondisi internal, kondisi tersebut berperan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Salah satu dari kondisi internal tersebut adalah motivasi. Motivasi adalah dorongan dasar pada diri seseorang yang mengerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya, tanpa dorongan untuk berprestasi seorang pemain akan sulit untuk mencapai prestasi,
(12)
3
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
misalkan seseorang yang berkeinginan menjadi juara. Seorang pemain harus mampu menjaga motivasinya agar tetap dalam kondisi optimal selama dalam proses berlatih maupun dalam pertandingan. Motivasi juga dapat dibedakan dengan melaksanakan dan mau melaksanakan. motivasi adalah kekuatan baik dari dalam maupun dari luar dirinya yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Komarudin (2013, hlm. 24) menjelaskan bahwa:
Motivasi dapat didefinisikan sebagai dorongan yang berasal dari dalam atau dari luar individu untuk melakukan suatu aktivitas tersebut, serta dapat menentukan arah, haluan dan besaran upaya yang dikerahkan untuk melakukan aktivitas sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Motivasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik berasal dari dalam diri individu dan motivasi ekstrinsik berasal dari luar diri individu, motivasi intrinsik biasanya tidak ketergantungan kepada orang lain berbeda dengan motivasi ekstrinsik yang ingin mengharapkan imbalan dari orang lain. Motivasi merupakan dorongan yang muncul karena diberikan oleh seseorang kepada orang lain atau dari diri sendiri, dorongan tersebut bermaksud agar pemain bermain lebih baik dari yang sebelumnya.
Motivasi dan kemampuan mengendalikan emosi akan muncul apabila seorang pemain futsal mempunyai tingkat kecerdasan emosional yang tinggi. Mengenai pembahasan kecerdasan emosional Goleman (1998, hlm. 45) menjelaskan bahwa:
Pada frase ciri-ciri seseorang memiliki kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustrasi, mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, berempati dan berdoa.
Menurut pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan dan memahami lebih efektif terhadap daya kepekaan emosi yang mencakup kemampuan memotivasi diri sendiri dengan efektif, dan mampu mengendalikan emosi yang dapat digunakan untuk membimbing pikiran untuk mengambil keputusan yang terbaik. Pentingnya kecerdasan emosional dalam permainan futsal yaitu pemain membutuhkan emosi yang baik, mampu mengendalikan emosi pada saat bertanding dan memotivasi
(13)
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diri, apabila semua itu ada dalam diri seorang pemain maka tingkat kecerdasan emosional pemain dalam bertanding akan baik.
Pengertian dari kecerdasan emosional adalah kemampuan mengenali emosi orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, kemampuan mengendalikan emosi, baik pada diri sendiri maupun orang lain. Dari pengertian tersebut ada kecenderungan arti bahwa pemain futsal yang baik dituntut untuk mempunyai motivasi dan dapat mengendalikan emosi yang baik untuk menegakkan nilai-nilai sportifitas dalam bertanding.
Berdasarkan pernyataan-pernyataan yang dikemukakan di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Kemampuan Mengendalikan Emosi dan Motivasi pada Atlet Futsal Puteri UKM UPI”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka penulis, merumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:
1. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecerdasan emosional dengan kemampuan mengendalikan emosi pada atlet futsal puteri UKM UPI ?
2. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecerdasan emosional dengan motivasi pada atlet futsal puteri UKM UPI ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalah yang telah di uraikan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional dengan kemampuan mengendalikan emosi pada atlet futsal puteri UKM UPI.
2. Untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional dengan motivasi pada atlet futsal puteri UKM UPI.
(14)
5
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu mengungkap berbagai hal yang bermanfaat.
b. Diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi masyarakat dan lembaga olahraga dalam pengembangan ilmu keolahragaan khususnya hubungan kecerdasan emosional dengan kemampuan mengendalikan emosi dan motivasi pada atlet futsal puteri UKM UPI.
c. Diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi perkembangan psikologi olahraga, psikologi kepelatihan, dan sebagai pertimbangan bagi peneliti selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pedoman bagi pelatih mengenai hubungan kecerdasan emosional dengan kemampuan mengendalikan emosi dan motivasi pada atlet futsal diharapkan mempunyai respon yang baik kepada setiap pemain.
b. Diharapkan mendapat gambaran mengenai hubungan kecerdasan emosional atlet futsal dengan kemampuan mengendalikan emosi dan motivasi di lapangan dan menjadikannya semangat dan diharapkan dapat membentuk mental yang baik dan sportif saat bertanding kepada setiap pemain sehingga dapat berprestasi.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Penelitian ini akan dituliskan dalam bentuk laporan penelitian yang terdiri dari lima bab; pendahuluan, kajian teoritis, kerangka berpikir, prosedur penelitian, hasil pengolahan dan analisis data, kesimpulan dan saran. Adapun rincian penelitian tersebut sebagai berikut:
Bab satu mengenai pendahuluan akan memberikan gambaran mengenai penelitian yang meliputi; latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan Struktur organisasi skripsi.
Bab dua akan mengkaji mengenai tinjauan pustaka berdasarkan teori-teori yang berisikan; pengertian kecerdasan emosional, pengertian kemampuan
(15)
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengendalikan emosi, hakikat motivasi, hakikat futsal, hubungan kecerdasan emosional dengan kemampuan mengendalikan emosi dan motivasi, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian.
Bab tiga akan membahas mengenai prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi; metode penelitian, lokasi, populasi, dan sampel penelitian, desain penelitian, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, prosedur pengolahan data, pelaksanaan pengumpulan data, pengolahan analisis data.
Bab empat akan membahas hasil analisa data, diskusi terkait temuan yang ada, dan bab lima akan membahas mengenai kesimpulan dan saran.
(16)
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Prosedur Penelitian
Pada suatu penelitian dibutuhkan metode khusus yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti dan bagaimana cara pelaksanaanya, untuk mendapatkan informasi dari sebuah penelitian seorang penulis harus menggunakan cara dan metode yang ada agar apa yang diteliti mendapatkan data dan hasil yang sesuai dengan apa yang peneliti inginkan, maka dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif, dalam hal ini Arikunto (2013, hlm. 3) menjelaskan bahwa “penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian”.
Jenis pendekatan dalam penelitian ini menggunakan jenis pendekatan penelitian kuantitatif, dalam hal ini Sugiyono (2013, hlm. 22) menjelaskan bahwa: Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, tekhnik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistika dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Selain penjelasan tentang metode penelitian di atas, penulis juga akan menjelaskan prosedur penelitian yang akan di gunakan sebagai rencana pelaksanaannya dan juga supaya mempermudah orang lain memahami proses jalannya penelitian ini. Berikut ini adalah langkah-langkah prosedur penelitian yang penulis jelaskan:
1. Langkah yang pertama yaitu menetukan populasi yang akan kita pilih untuk melakukan penelitian, yaitu pemain futsal puteri unit kegiatan mahasiswa UPI. 2. Setelah itu, langkah kedua adalah menentukan sampel yang berjumlah 23
pemain futsal puteri di unit kegiatan mahasiswa UPI.
3. Lalu pada langkah ketiga, peneliti melakukan uji coba angket yang dilakukan di luar anggota Unit Kegiatan Mahasiswa futsal UPI.
(17)
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Langkah ke empat baru melaksanakan penelitian sesungguhnya pada Unit Kegiatan Mahasiswa futsal puteri UPI.
5. Dan langkah yang terakhir adalah melakukan pengolahan data dan melakukan analisis terhadap hasil yang sudah di dapat.
Untuk lebih dapat dipahami langkah langkah di atas penulis mencoba membuat langkah-langkah tersebut kedalam suatu Gambar 3.1.
Gambar 3.1. Produser Penelitan
Gambar di atas merupakan bayangan bahwa tahapan penelitian harus sesuai dari awal hingga akhir dan untuk mempermudah dimengerti oleh orang lain.
Populasi
Pengumpulan data
Kecerdasan emosional
Mengendalikan emosi
Kesimpulan Pengolahan data
Analisis data
Motivasi Sampel
(18)
35
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi
Lokasi yang di gunakan dalam penelitian ini adalah lapangan futsal Sampoerna Bandung dan waktu untuk pelaksanaannya adalah waktu setelah latihan selesai agar tidak mengganggu program latihan. Angket yang dibagikan dikerjakan dirumah masing-masing karena para pemain ada kegiatan lain setelah latihan, sehingga waktu yang tidak memungkinkan untuk mengerjakan angket saat di lapangan Sampoerna.
2. Populasi
Populasi adalah sekumpulan individu yang mempunya sifat dan karakter yang berbeda. Sugiyono (2013, hlm. 117) menjelaskan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakter tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Berdasarkan pendapat di atas maka populasi dalam penelitian ini adalah pemain dari futsal puteri unit kegiatan mahasiswa UPI sebanyak 23orang.
3. Sampel
Sampel adalah bagian kecil dari jumlah populasi, pengertian ini diperkuat
oleh pendapat dari Sugiyono (2013, hlm. 118) yang mengatakan bahwa: “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan tekhnik
sampling jenuh atau biasa disebut dengan total sampling yang menggunakan semua responden pada suatu populasi, Sugiyono (2013, hlm. 124) mengatakan
bahwa: “Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel”. Mengenai hal ini Sugiyono (2010, hlm. 217) mengatakan bahwa “Sampling jenuh adalah sampel yang mewakili jumlah populasi, biasanya dilakukan jika populasi dianggap kecil atau kurang dari 100
(19)
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sampel dalam penelitian ini adalah anggota futsal puteri Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yang berjumlah 23 orang.
C. Desain Penelitian
Pada penelitian ini dibutuhkan suatu desain penelitian supaya penelitian ini dapat berjalan secara sistematis dan berjalan dengan baik. Menurut Sarwono dalam kampusmaroon.blogspot menjelaskan bahwa ‘Pengertian desain penelitian adalah bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun serta menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan’.
Selain menurut Sarwono para ahli lain mengumpamakan desain penelitian dengan paradigma penelitian, mengenai paradigma penelitian Sugiyono (2013, hlm. 42) menjelaskan bahwa:
Paradigma penelitian diartikan sebagai pola pikir yang menanyakan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu di jawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis dan teknik analisis statistik yang akan digunakan.
Dalam pengertian lebih sempit, desain-desain penelitian hanya pengumpulan dan analisa data saja, Seperti gambar dibawah ini, Gambar 3.2.
Type equation here.
Gambar 3.2. Desain Penelitian
Keterangan:
: Kecerdasan Emosional : Mengendalikan Emosi
rXY1
rXY2
1
(20)
37
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu : Motivasi
� : Korelasi variabel X dengan variabel � : Korelasi variabel X dengan variabel
Berdasarkan penjelasan di atas dan melihat gambar dari desain penelitian di atas terdapat sumbu , , yang diibaratkan sebagai variabel 1 adalah , variabel 2 adalah , dan variabel 3 adalah untuk mempermudah peneliti dalam penelitian maka variabel , variabel , dan variabel dinamakan variabel bebas dan variabel terikat, Sugiyono (2011, hlm. 60-64) menjelaskan bahwa :
a. Variabel independent adalah variabel bebas atau variabel yang mempengaruhi variabel terikat.
b. Variabel dependen adalah variabel terikat atau variabel yang dipengaruhi oleh keberadaan variabel bebas.
D. Instrumen Penelitian
Dalam suatu penelitian untuk mengukur apa yang akan kita teliti dibutuhkan alat atau instrumen dalam penelitian untuk mendapatkan informasi atau data yang akurat. Sugiyono (2013, hlm. 133) menjelaskan bahwa “Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti”. Untuk mendapatkan data atau informasi peneliti harus mempunyai alat ukur atau skala pengukuran yang akan digunakan untuk meneliti sampelnya, dalam hal ini Sugiyono (2013, hlm. 133) menjelaskan bahwa :
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitaif.
Selain itu pada penelitian ini skala yang digunakan adalah skala Likert,
Sugiyono (2013, hlm. 134) menjelaskan bahwa “Karena skala ini di gunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”.
Setelah ditentukan instrumen yang di gunakan dan skalanya, untuk lebih mempermudah penelitan, penulis melakukan penyususan terhadap angket yang
(21)
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
akan disusunnya yaitu dengan cara membuat kisi-kisi dari indikator yang sudah dipilih untuk dijadikan butir-butir pernyataan, selain itu dalam menyusun angket peneliti juga harus memperhatikan format penyajiannya.
1. Penyusunan Angket Kecerdasan Emosional
Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Angket ini bersifat tertutup artinya angket ini disusun dengan pernyataan terbatas, tegas, kongkrit dan lengkap sehingga, responden hanya memilih alternatif jawaban yang tersedia.
Angket kecerdasan emosional yang saya gunakan pada penelitian ini di adopsi dari Lane, et al. (dalam Agusliani, 2014, hlm. 61-63). Kuesioner atau angket yang berisi pernyataan/pertanyaan ini, untuk mengetahui bagaimana tingkat kecerdasan emosional para pemain futsal puteri Unit Kegiatan Mahasiswa UPI.
Dalam penyusunan angket ini, penulis melakukan penilaian terhadap butir pernyataan alternatif jawaban dengan menggunakan skala Likert. Lebih jelasnya di lihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1.
Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban
Positif Negatif
Tidak pernah merasakan(TPM) Pernah merasakan (PM)
Merasakan (M)
Sering merasakan (SM)
1 2 3 4
4 3 2 1
2. Penyusunan Angket Kemampuan Mengendalikan Emosi
Kisi-kisi dari kemampuan mengendalikan emosi penulis menggunakan komponen menurut Mayer yang dikutip Goleman (1998, hlm. 65) yaitu: ‘Sadar
(22)
39
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diri, tenggelam dalam permasalahan, dan pasrah’, lalu untuk aspek-aspek dan pernyataan/pertanyaan dalam instrumen kemampuan mengendalikan emosi penulis membuatnya sendiri. Kisi-kisi angket ini dibuat agar mempermudah penulis membuat butir-butir soal yang akan dijadikan pertanyaan/pernyataan untuk penelitian kemampuan mengendalikan emosi para pemain futsal puteri Unit Kegiatan Mahasiswa UPI. Lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Angket
Kemampuan Mengendalikan Emosi
Variabel Indikator Sub Indikator Nomor Soal
Positif Negatif
Mengendalikan Emosi
Sadar Diri
Kejernihan Pikiran 1, 19,37 10, 28
Mandiri 2, 20,38 11, 29
Mengatur Emosi 3, 21,39 12, 30 Tenggelam
dalam Permasalahan
Mudah marah 4, 22,40 13, 31
Kendali emosional 5, 23,41 14, 32
Putus asa 6, 24,42 15, 33
Pasrah
Motivasi 7, 25,43 16, 34
Depresi 8, 26,44 17, 35
Suasana hati 9, 27,45 18, 36
3. Penyusunan Angket Kemampuan Motivasi
Selanjutnya untuk kisi-kisi dari motivasi penulis menggunakan dimensi dan pernyataan/pertanyaan yang diadopsi dari Uno (2010, hlm. 73), untuk mengetahui bagaimana motivasi para pemain futsal puteri Unit Kegiatan Mahasiswa UPI. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3.
Kisi-Kisi Angket Motivasi
Dimensi Indikator Nomor Soal
(23)
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Motivasi
Internal
Tanggung jawab atlet dalam melaksanakan latihan
Melaksanakan latihan dengan target yang jelas
Memiliki tujuan yang jelas dan menantang
Ada umpan balik atas hasil latihannya
Memiliki perasaan senang dalam bertanding
Selalu berusaha untuk mengungguli orang lain
Diutamakan prestasi dari hasil latihannya
2,20,24 4,23,31 5,8,30 3,21,26 6, 15 10,11 17,22 12,14 13 1 Motivasi Eksternal
Selalu berusaha memenuhi kebutuhan latihan untuk pertandingan
Senang memperoleh pujian dari hasil latihan dan pertandingan
Berlatih dengan harapan ingin memperoleh imbalan
Berlatih dengan harapan ingin memperoleh perhatian dari teman dan pelatih
28,29,7 27 9, 25 32,19 16 18
Setelah menentukan indikator dari setiap variabel, tugas peneliti membuat alternatif jawaban untuk mempermudah responden menjawab butir soal pernyataan yang sudah dibuat, alternatif ini dibagi menjadi dua yaitu positif dan negatif, berikut adalah tabel positif dan negatif dari alternatif jawaban dapat dilihat pada Tabel 3.4. dan 3.5. :
Tabel 3.4.
Kategori Pemberian Skor Alternatif JawabanPositif
Alternatif jawaban positif Skor alternatif jawaban positif
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Ragu 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Tabel 3.5.
Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban Negatif
Alternatif jawaban negatif Skor alternatif jawaban negatif
(24)
41
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setuju 2
Ragu 3
Tidak Setuju 4
Sangat Tidak Setuju 5
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa peneliti meggunakan skala likert seperti contoh tabel diatas dalam hal ini Sugiyono (2013 hlm. 135) menjelaskan bahwa: “Jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif”.
E. Proses Pengembangan Instrumen
Pada bagian proses pengembangan instrumen sebelum terjun kelapangan untuk menyebarkan angket, terlebih dahulu angket tersebut di verifikasi indikator dan aspek-aspeknya yang akan dijadikan butir-buitr pernyataan dan peneliti diharapkan untuk membuat butir pernyataan sebanyak mungkin, Karena instrumen yang sudah dibuat nantinya harus melewati proses uji coba angket terlebih dahulu untuk mencari validitas dan realibilitas hasilnya.
Seperti yang telah dijelaskan pada kisi-kisi penyusunan angket di atas, dalam variabel penelitian kecerdasan emosional tidak menggunakan kisi-kisi, karena angket dari kecerdasan emosional menggunakan angket yang telah baku diadopsi dari Lane, et al.
Angket kemampuan mengendalikan emosi indikator yang digunakan adalah indikator dari Goleman (1996, hlm. 65) yang menjelaskan bahwa “Ada tiga aspek sadar diri, tenggelam dalam permasalahan, dan pasrah”.
Indikator pada variabel motivasi ini adalah indikator yang digunakan menurut Uno (2010, hlm. 72) bahwa “Terdapat dua dimensi, yaitu (1) dimensi dorongan
internal, dan (2) dimensi dorongan eksternal”.
Tujuan peneliti dalam mencari kesamaan pendapat yang di kemukakan oleh para ahli adalah untuk memperkuat pendapat tentang indikator kemampuan mengendalikan emosi dan motivasi untuk dijadikan butir pernyataan dan
(25)
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mempermudah peneliti untuk mengembangkan indikator dari instrumen penelitian.
F. Teknik Pengumpulan Data
Tugas penulis setelah menyusun isntrumen dan menyebarkan angket adalah mengumpulkan data yang sudah diisi oleh sampel yang sudah di tentukan dalam penelitian ini. Arikunto (2013, hlm. 222) menjelaskan bahwa:
Menyusun instrumen adalah pekerjaan penting di dalam langkah penelitian. Akan tetapi mengumpulkan data jauh lebih penting lagi, terutama apabila peneliti menggunakan metode yang memiliki cukup besar celah untuk dimasuki unsur minat peneliti.
Pada tahap ini untuk mengumpulkan data memang proses yang lumayan berat karena kita terjun kelapangan langsung untuk membagikan dan menyebar angket yang sudah dibuat. Sugiyono (2013, hlm. 193) menjelaskan bahwa “Dalam penelitian terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian yaitu, kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data”.
Pengambilan data dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, pendapat ini diperkuat oleh Sugiyono (2013, hlm. 193) yang menjelaskan bahwa “Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara”. Namun dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa kuesioner atau angket. Salah satu ahli metode penelitian yaitu Saifuddin (2012, hlm. 103) menjelaskan bahwa “Kuesioner dapat diberikan dalam berbagai format penyajian, sedapat mungkin pertanyaan-pertanyaan disajikan dalam format pilihan sehingga memudahkan pekerjaan responden dalam memberikan respon”.
Jika peneliti sudah memilih kuesioner atau angket sebagai teknik pengumpulan data dalam penelitiannya, peneliti juga sebaiknya memperhatikan prinsip-prinsip dalam penulisan angket, dalam hal ini prinsip yang dikemukakan adalah prinsip dari Sugiyono (2013, hlm. 200) yang menjelaskan bahwa:
Dalam penulisan angket terdapat faktor-faktor penting yaitu: 1. Isi dan tujuan pertanyaan
(26)
43
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Tipe dan bentuk pertanyaan
4. Pertanyaan tidak mendua
5. Tidak menanyakan yang sudah lupa 6. Pertanyaan tidak menggiring 7. Panjang pertanyaan
8. Urutan pertanyaan 9. Prinsip pengukuran 10. Penampilan fisik angket
Berdasarkan prinsip di atas peneliti semakin terbantu dalam menyusun butir-butir pertanyaan atau pernyataan yang akan digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini.
1. Uji Coba Angket
Jika kisi-kisi dan angket sudah dibuat maka, untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu instrumen langkah peneliti selanjutnya yaitu melakukan uji coba terhadap angket tersebut. Sistematika atau langkah yang harus dilaksanakan untuk melakukan uji coba angket yang pertama yaitu mengolah data untuk mencari validitas dari instrumen tersebut dan yang kedua yaitu menentukan realibilitas instrumen.
2. Uji Validitas
Dalam mencari hasil dari penelitian yang dilakukan apakah penelitian itu layak atau tidak untuk digunakan harus melewati proses penghitungan dengan menggunakan beberapa rumus dalam ilmu statistika, Sugiyono (2013, hlm. 363) menjelaskan bahwa “Validitas merupakan derajad ketepatan antara yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti”.
3. Uji realibilitas
Setelah mencari hasil validitas langkah selanjutnya yang harus penulis lakukan adalah mencari realibilitas dari instrumen yang sudah disebar dengan cara mengkorelasikan soal pernyataan genap dan ganjil dengan menggunakan rumus korelasi produk momen. Menurut Arikunto (2006, hlm. 154) bahwa “realibilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya
(27)
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk dugunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah
baik”.
G. Prosedur Pengolahan data
Data yang diperoleh dari hasil tes merupakan data mentah, sehingga memerlukan proses pengolahan data. Pengolahan data digunakan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan, diperlukan pengolahan dan analisis data untuk menerima atau menolak hipotesis. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan penghitungan komputer dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 21 for windows
karena program ini ditujukan kepada pengguna statistik untuk mempermudah penghitungan statistik dan memperoleh hasil data yang akurat serta dapat dimengerti. Langkah-langkah pengolahan data dalam penelitian ini adalah Menentukan nilai dari uji validitas menggunakan Item-Total Statistics tes.
1. Hasil Uji Validitas
Hasil data uji validitas yang telah diolah menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 21, dipaparkan pada tabel dibawah ini, Tabel 3.6. dan 3.7.
Tabel 3.6. Hasil Uji Validitas
Variabel Kemampuan Mengendalikan Emosi
No Soal r-hitung r-tabel Keterangan
1 .385 0,294 Valid
2 .576 0,294 Valid
3 .604 0,294 Valid
4 .367 0,294 Valid
5 .460 0,294 Valid
6 .676 0,294 Valid
7 .415 0,294 Valid
8 .607 0,294 Valid
(28)
45
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
10 .604 0,294 Valid
11 .548 0,294 Valid
12 .441 0,294 Valid
13 .669 0,294 Valid
14 .169 0,294 Tidak Valid
15 .455 0,294 Valid
16 .385 0,294 Valid
17 .607 0,294 Valid
18 .604 0,294 Valid
19 .669 0,294 Valid
20 .765 0,294 Valid
21 .576 0,294 Valid
22 .576 0,294 Valid
23 .441 0,294 Valid
24 .034 0,294 Tidak Valid
25 .548 0,294 Valid
26 .499 0,294 Valid
27 -.013 0,294 Tidak Valid
28 .221 0,294 Tidak Valid
29 .343 0,294 Valid
30 .460 0,294 Valid
31 .142 0,294 Tidak Valid
32 .765 0,294 Valid
33 .462 0,294 Valid
34 .548 0,294 Valid
35 .666 0,294 Valid
Tabel (lanjutan) 3.6.
36 .450 0,294 Valid
37 .666 0,294 Valid
38 .325 0,294 Valid
39 .406 0,294 Valid
40 .479 0,294 Valid
41 .067 0,294 Tidak Valid
42 .455 0,294 Valid
43 .518 0,294 Valid
(29)
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
45 -.242 0,294 Tidak Valid
Tabel 3.7. Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi
No Soal r-hitung r-tabel Keterangan
1 .288 0,349 Tidak Valid
2 .749 0,349 Valid
3 .746 0,349 Valid
4 .701 0,349 Valid
5 .462 0,349 Valid
6 .388 0,349 Valid
7 .545 0,349 Valid
8 .591 0,349 Valid
9 .642 0,349 Valid
10 .590 0,349 Valid
11 .467 0,349 Valid
12 .604 0,349 Valid
13 .746 0,349 Valid
14 .707 0,349 Valid
15 .625 0,349 Valid
16 .701 0,349 Valid
17 .721 0,349 Valid
18 .551 0,349 Valid
19 .590 0,349 Valid
20 -.097 0,349 Tidak Valid
21 .565 0,349 Valid
22 .544 0,349 Valid
Tabel (lanjutan) 3.7.
23 .707 0,349 Valid
24 .514 0,349 Valid
25 .659 0,349 Valid
26 .042 0,349 Tidak Valid
27 .604 0,349 Valid
28 .542 0,349 Valid
(30)
47
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
30 .034 0,349 Tidak Valid
31 .159 0,349 Tidak Valid
32 .356 0,349 Valid
Untuk penentuan valid atau tidaknya butir-butir dari setiap pernyataan tes harus dilakukan pendekatan signifikan, yaitu jika �ℎ� �� lebih besar dari � �� dengan taraf signifikan α = 0.05 (dk= 45 – 2 = 38)= � ��0,294 untuk mengendalikan emosi dan α = 0.05 (dk = 32 – 2 = 30) = � ��0,349 untuk motivasi, maka pernyataan tersebut dapat dinyatakan atau digunakan sebagai alat pengumpul data dari setiap variabel, akan tetapi jika pernyataan di atas sebaliknya, jika �ℎ� �� lebih kecil dari � �� maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan tersebut tidak signifikan, atau dengan kata lain pernyataan pada variabel tersebut tidak layak digunakan sebagai alat untuk pengumpul data. Jadi hasil dari uji validitas terhadap variabel mengendalikan emosi yang awalnya diperoleh soal sebanyak 45 butir menjadi 38 butir soal dan pada variabel motivasi yang awalnya diperoleh soal sebanyak 32 butir menjadi 27 butir soal.
2. Hasil Uji Realibilitas
Setelah mencari hasil validitas langkah selanjutnya yang harus penulis lakukan adalah mencari realibilitas dari instrumen yang sudah disebar dengan cara mengkorelasikan soal pernyataan genap dan ganjil. Mencari hasil realibilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen atau kuesioner ini dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama akan mendapatkan hasil yang konsisten, dengan kata lain hasil realibilitas yaitu untuk mengetahui tingkat konsistensi. Cara menghitung realibilitas dengan menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut:
�
=
�∑ − ∑ ∑√{�∑ − ∑ } {�∑ − ∑ }
Keterangan : � = Koefisien yang di cari
∑ = Jumlah perkalian skor X dan Y ∑ = Jumlah skor
(31)
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ∑ = Jumlah skor
n = Jumlah sampel
Lalu setelah mengkorelasi soal pernyataan genap dan ganjil langkah selanjutnya yaitu mencari realibilitas seluruh perangkat butir soal yang menggunakan rumus spearman brown dengan rumus sebagai berikut:
�
��=
+� .�Keterangan: ��� = Koefisien yang dicari . �= Dua kali koefisien korelasi + �= Satu tambah koefisien korelasi
Selanjutnya menguji signifikasni korelasi, yaitu dengan rumus yang dikembangkan oleh Nurhasan (2008, hlm. 195) dengan rumus sebagai berikut:
�ℎ� ��
=
√
�−−��
Keterangan : t = nilai t-hitung yang dicari r = koefisien seluruh tes
n-2 = jumlah soal atau pernyataan dikurangi dua
Hasil penghitungan realibilitas dari kemampuan mengendalikan emosi dapat dilihat pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8.
Hasil Penghitungan Realibilitas Mengendalikan Emosi
(32)
49
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1 100 111 10000 12321 11100
2 87 97 7569 9409 8439
3 89 101 7921 10201 8989
4 101 105 10201 11025 10605
5 106 109 11236 11881 11554
6 83 92 6889 8464 7636
7 93 98 8649 9604 9114
8 91 100 8281 10000 9100
9 88 93 7744 8649 8184
10 72 86 5184 7396 6192
11 89 96 7921 9216 8544
12 85 95 7225 9025 8075
13 89 93 7921 8649 8277
14 96 105 9216 11025 10080
15 81 95 6561 9025 7695
16 105 109 11025 11881 11445
17 64 77 4096 5929 4928
18 84 94 7056 8836 7896
19 71 82 5041 6724 5822
20 83 98 6889 9604 8134
21 89 100 7921 10000 8900
22 87 103 7569 10609 8961
23 101 104 10201 10816 10504
24 106 104 11236 10816 11024
25 101 110 10201 12100 11110
26 104 111 10816 12321 11544
27 94 101 8836 10201 9494
28 100 103 10000 10609 10300
29 97 99 9409 9801 9603
30 95 97 9025 9409 9215
(33)
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setelah mengkorelasikan antara skor butir-butir pernyataan yang bernomor ganjil dengan butir soal pernyataan yang bernomor genap dihitung dengan menggunakan rumus korelasi Person Product Moment sebagai berikut:
�
=
�∑ − ∑ ∑√{�∑ − ∑ } {�∑ − ∑ }
�
=
. − .√{ . − } { . − }
�
=
−√{ − } { − }
�
=
√{ } { }
�
=
,
� =
0,9167
Lalu mencari realibilitas seluruh perangkat butir dengan menggunakan rumus
spearman Brown yaitu: ��� = + �. �
��� = + ,9. ,9
��� = 0,9565
Terakhir menguji signifikansi korelasi, untuk mengetahui nilai t yaitu dengan rumus sebagai beikut:
t
=
√�−�
(34)
51
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
t
=
, √ −√ − ,
t
=
,,
t
= 12,139Hasil penghitungan korelasi Pearson Product Moment di masukkan ke dalam rumus Spearmen Brown, kemudian untuk menentukan nilai t-hitung, nilai r-seluruh item tes yang dihasilkan dimasukkan kedalam rumus yang dikembangkan oleh Nurhasan. Dari hasil penghitungan tersebut diperoleh r-hitung = 0,9167 dan r-hitung gabungan = 0,9565, sedangkan pada r-tabel product moment diketahui bahwa dengan n=30 (dk= n-2 = 28) dengan α = 0,05 = 0,3610. Dengan demikian, maka r-hitung lebih besar dari r-tabel. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen penelitian ini dapat dipercaya dan reliabel. Lalu dari hasil uji signifikansi korelasi menunjukkan t-hitung = 12,139, sedangkan t-tabel pada taraf nyata 0,05 dan (dk= n-2= 28,) = 2,05, dengan demikian t-hitung lebih besar dari t-tabel, ini menunjukkan bahwa instrumen dari variabel mengendalikan emosi mempunyai realibilitas yang signifikan.
Selanjutnya penghitungan realibilitas dari variabel Motivasi dapat dilihat pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9.
Hasil Penghitungan Relibilitas Dari Motivasi
NO X Y X² Y² X.Y
1 65 68 4225 4624 4420
2 73 75 5329 5625 5475
3 73 75 5329 5625 5475
4 70 70 4900 4900 4900
5 65 64 4225 4096 4160
(35)
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7 70 69 4900 4761 4830
8 74 78 5476 6084 5772
9 49 46 2401 2116 2254
10 77 78 5929 6084 6006
Tabel (lanjutan) 3.9.
11 70 72 4900 5184 5040
12 70 71 4900 5041 4970
13 57 61 3249 3721 3477
14 67 72 4489 5184 4824
15 63 60 3969 3600 3780
16 72 68 5184 4624 4896
17 70 74 4900 5476 5180
18 75 75 5625 5625 5625
19 71 70 5041 4900 4970
20 71 71 5041 5041 5041
21 65 65 4225 4225 4225
22 66 70 4356 4900 4620
23 65 67 4225 4489 4355
24 70 66 4900 4356 4620
25 69 64 4761 4096 4416
26 68 66 4624 4356 4488
27 64 65 4096 4225 4160
28 68 68 4624 4624 4624
29 63 62 3969 3844 3906
30 64 65 4096 4225 4160
(36)
53
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setelah mengkorelasikan antara skor butir-butir pernyataan yang bernomor ganjil dengan butir soal pernyataan yang bernomor genap dengan menggunakan rumus korelasi Person Product Moment sebagai berikut:
�
=
�∑ − ∑ ∑√{�∑ − ∑ } {�∑ − ∑ }
�
=
. − .√{ . − } { . − }
�
=
−√{ − } { − }
�
=
√{ } { }
�
=
,
� =
0,9021
Lalu mencari realibilitas seluruh perangkat butir dengan menggunakan rumus
spearman Brown yaitu: ��� = + �. �
��� = + ,9. ,9
��� =0,9485
Terakhir menguji signifikansi korelasi, untuk mengetahui nilai t yaitu dengan rumus sebagai beikut:
t
=
√�−�
(37)
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
t
=
, √ −√ − ,
t
=
,,
t
= 11,05Hasil penghitungan korelasi Pearson Product Moment di masukkan ke dalam rumus Spearmen Brown, kemudian untuk menentukan nilai t-hitung, nilai r-seluruh item tes yang dihasilkan dimasukkan kedalam rumus yang dikembangkan oleh Nurhasan. Dari hasil penghitungan tersebut diperoleh r-hitung = 0,9021 dan r-hitung gabungan = 0,9485 sedangkan pada r-tabel product moment diketahui bahwa dengan n=30 (dk= n-2 = 28) dengan α = 0,05 = 0,3610. Dengan demikian, maka r-hitung lebih besar dari r-tabel. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen penelitian ini dapat dipercaya dan reliabel. Lalu dari hasil uji signifikansi korelasi menunjukkan t-hitung = 11,05, sedangkan t-tabel pada taraf nyata 0,05 dan (dk= n-2= 28, )= 2,05, dengan demikian t-hitung lebih besar dari t-tabel, ini menunjukkan bahwa instrumen dari variabel motivasi mempunyai realibilitas yang signifikan.
H. Pelaksanaan Pengumpulan Data
Setelah melakukan uji validitas dan realibilitas yang menyatakan bahwa kedua variabel yang akan digunakan layak untuk dijadikan sebagai alat ukur atau instrumen dalam penelitian ini, langkah selanjutnya yang penulis lakukan adalah memperbanyak angket dan disebar kepada para pemain futsal putri unit kegitatan mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia pada tanggal 10 Juli 2015. Jumlah soal yang akan di berikan kepada responden yaitu 30 soal untuk angket dari kecerdasan emosional, 38 soal untuk angket mengendalikan emosi dan 32 soal untuk angket motivasi.
(38)
55
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Data-data yang telah dikumpulkan oleh peneliti merupakan data asli dari penyebaran angket yang telah dilakukan dalam penelitian yang sesungguhnya. Data yang telah diperoleh akan diolah dan dianalisis untuk mencari tahu suatu hubungan yang berarti melalui data yang telah dikumpulkan dan menggunakan rumus-rumus statistika untuk mengolah data hasil test tersebut dan rumus yang digunakan adalah kutipan dari buku “modul Statistika” (2008) yang disusun oleh Nurhasan. Berikut ini adalah langkah-langkah pengolahan data dalam penelitian yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
1. Langkah pertama yaitu menguji normalitas data dari setiap data, untuk mengetahui apakah data tersebut berdristibusi normal atau tidaknya suatu alat ukur yang digunakan dalam penelitian yaitu dengan uji statistika non parametrik yang biasa dikenal dengan uji Lilliefors, untuk menguji hipotesis nol ditempuh dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
1.1 Melakukan pengamatan dari semua nilai yang akan digunakan sebagai bilangan baku Z dan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Z = − ̅
�
1.2 Kemudian menghitung peluang dari masing-masing nilai Z (Fzi) tersebut dengan ketentuan jika nilai Z negatif , maka dalam menentukan nilai (Fzi) nya adalah 0,5 luas dari daerah distribusi Z dalam tabel.
1.3 Menentukan proporsi masing-masing nilai Z (Szi) dengan cara melihat kedudukan nilai Z pada nomor urut sampel.
1.4 Lalu menghitung selisih antara F (zi) dengan S (zi) dan menentukan harga mutlak.
1.5 Lalu mengambil harga mutlak dari yang paling besar diantara semua sampel,
dengan bantuan tabel nilai kritis L untuk uji liliefors dengan α = 0,05 dan
lihat pada daftar tabelnya.
2. Mecari gambaran tentang masalah yang akan di ungkapkan mengenai hubungan antara kecerdasan emosional dengan mengendalikan emosi dan motivasi pada cabang olahraga futsal dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
(39)
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu P = ∑
∑ � x 100%
Keterangan : P = jumlah atau besarnya persentase yang dicari ∑ = jumlah respoden berdasarkan kriteria ∑ �= jumlah sampel
3. Menghitung rata-rata nilai dari setiap variabel dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
̅
=
∑�
Keterangan :
̅
=
rata-rata yang dicari ∑ = jumlah dari= skor mentah N = jumlah smpel
4. Mencari simpangan baku dari setiap kelompok data atau variabel dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
S =
√
∑ − � ̅�−
Keterangan : S = Simpangan baku = Skor mentah
̅ = Rata-rata skor mentah N= Jumpah sampel
5. Mencari variansi dari setiap kelompok data atau variabel dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
(X
–
X)
2S
2=
n
Keterangan : S2 = Variansi = Skor mentah
̅ = Rata-rata skor mentah N= Jumpah sampel
(40)
57
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6. Setelah mendapatkan simpangan baku dan variansi selanjutnya mencari homogenitas dengan beberapa varian dan menggunakan pendekatan chi- kuadrat rumus sebagai berikut:
= {(1n.10) (B -∑ (n-1) log Si2}
Keterangan : = Chi kuadrat �= Harga Satuan
log Si2 = log dari simpangan baku N= Jumpah sampel
7. Langkah selanjutnya yaitu menghitung koefisien untuk mrncari hubungan dari kedua variabel yang menggunakan rumus Product Moment yaitu:
�
=
�∑ − ∑ ∑√{�∑ − ∑ } {�∑ − ∑ }
Keterangan : � = Koefisien yang dicari
∑ = Jumlah perkalian skor X dan Y ∑ = Jumlah skor
∑ = Jumlah skor n = Jumlah sampel
8. Setelah mengihitung koefisien selanjutnya menghitung atau mencari signifikan koefisien tunggal dengan menggunakan pendekatan uji-t, dengan rumus sebagai berikut:
t =
�√�−√ −�
Keterangan : t = t-hitung yang dicari r = Koefisien yang dicari i = Jumlah sampel
Pengujian statistika pada uji-t bertujuan untuk mengetahui tingkat koefisien korelasi dari setiap variabel.
9. Setelah ditemukan hasil korelasi koefisien setiap variabel dan hasil uji t selanjutnya mencari hasil korelasi koefisien ganda menggunakan rumus sebagai berikut:
(41)
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
� = √� + � − �− . � . � . �
Keterangan : � = Koefisien ganda yang dicari � = hasil korelasi X dan Y1
� = hasil korelasi X dan Y2
� = hasil korelasi Y1 dan Y2
10.Untuk menghitung koefisien determinasi menggunakan rumus sebagai berikut: D = � x 100%
Keterangan : D = Determinasi r = Koefisien
(42)
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data pada penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa:
1. Terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan kemampuan mengendalikan emosi pemain pada cabang olahraga futsal puteri di UKM UPI.
2. Terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan motivasi pemain pada cabang olahraga futsal puteri di UKM UPI. Jadi, apabila tingkat kecerdasan emosional semakin tinggi maka kemampuan mengendalikan emosi dan motivasi juga akan semakin tinggi dan demikian pula sebaliknya, karena ketiga variabel tersebut saling berhubungan satu sama lain.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan oleh penulis sebagai gambaran dan pertimbangan pada hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Saran secara teoritis dari penelitian ini agar mudah untuk dimengerti makna dari kecerdasan emosional, kemampuan mengendalikan emosi dan motivasi, pembaca terlebih dahulu memahami pengertian dasar dari emosi, mengerti kemampuan mengendalikan emosi, dan memahami pengertian dari motivasi. Penelitian ini berfokus pada tinggi rendahnya emosi manusia, megendalikan emosi yang diluapkan menjadi positif tidak merugikan orang lain atau pun diri sendiri, dan dapat memotivasi dirinya sendiri.
2. Saran secara praktis dari penelitan ini adalah sebagai berikut:
a. Saran untuk setiap pemain futsal yaitu, agar pada setiap pertandingan dapat mengontrol emosinya agar tidak merugikan tim, karena jika pemain tidak mampu mengendalikan emosinya pemain tersebut akan melakukan tindakan yang tidak baik seperti bermain dengan kasar yang dapat menciderai lawannya. Setiap pemain pada dasarnya adalah manusia yang
(43)
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mempunyai kontrol emosi dan motivasi untuk lebih baik. Mengontrol emosi dan motivasi pemain, melihat saat pertandingan atau pun dalam latihan suatu tindakan yang sangat sulit, tetapi apabila pemain mampu menguasai tindakan tersebut akan menjadi pemain yang di segani baik di dalam lapangan atau di luar lapangan.
b. Saran untuk pelatih futsal yaitu, ketika akan memainkan pemain sebaiknya memahami juga psikis atau mental dari setiap pemainnya, karena ketika beberapa saat akan bertanding yang berpengaruh paling utama adalah faktor dari segi mental. Pelatih juga harus jeli melihat pemain yang emosinya tinggi ketika bermain, mulai putus asa sehingga tidak ada gairah bermain, jika pemain tersebut sudah seperti itu maka yang keluar dalam pertandingan tersebut bukanlah skill pemain tersebut, melainkan tindakan yang tidak sportif dan merugikan tim. pelatih harus mengambil tindakan untuk segera menarik pemain tersebut agar pemain mengerti tindakanny itu sangat tidak baik.
3. Saran untuk penelitian selanjutnya bagi mahasiswa yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut tentang faktor psikologis mengenai korelasi atau keterhubungan antara kecerdasan emosional dengan kemampuan mengendalikan emosi dan motivasi pemain pada cabang olahraga futsal, penulis menganjurkan untuk mencoba faktor psikologis lainnya yang dapat meningkatkan prestasi pada cabang olahraga futsal. Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, sebaiknya diadakan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih banyak dan kajian yang lebih mendalam.
(44)
70
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Agusliani, Rikka. (2014). Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dengan Kerjasama tim Dalam Cabang Olahraga Bola Voli. Skripsi: Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan.
Arikunto, Suharsimi (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Djaali, (2014). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Futsal life, Pengendalian Emosi. diakses 21 maret 2015 dari http://www.futsalife.com/pengendalian-emosi-aspek-psikologis-penting-lainnya-dalam-futsal/.
Goleman, D. (1996). Kecerdasan Emosional. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Goleman, D (2002). Kecerdasan emosional. diakses 20 maret 2015 dari
http://teorionline.wordpress.com/2010/01/26/definisi-kecerdasan emosional-eq.
Goleman, D. (2002). Kecerdasan Emosional. diakses 20 maret 2015 dari
http://aricitraworld.blogspot.com/2013/05/kecerdasan-emosi-dari-pandangan-daniel.html.
Goleman, D. (2003). Kecerdasan Emosional. diakses 20 maret 2015 dari http://putusuardiana.blogspot.com/2014/12/kecerdasan-emosional-eq.html. Harsono, (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Caoaching.
Jakarta: CV. Tambak Kusuma.
Howes dan Herald, (1999). Kecerdasan Emosional. diakses 20 maret 2015 dari http ://farisa herswan daniakhzan.blogspot.com/2012/11definisi-kecerdasan-emosional.html.
Hurlock, (1990). Mengendalikan emosi. diakses 21 maret 2015 dari
(http://www.radioglobalmediaswarafm.com/2014/12/pengendalian-emosi-dalam-diri-individu.html).
Ibrahim dan Komarudin, (2008). Modul Mata Psikologi Olahraga. Bandung. FPOK UPI.
Komarudin, (2013). Psikologi Olahraga. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mylsidayu, (2014). Psikologi Olahraga. Jakrta: Bumi Aksara.
(45)
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nurhasan, H. dan D. Hasanudin Cholil. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: FPOK-UPI.
Nurhasan dkk, (2008). Modul Mata Kuliah Statistika. Bandung. FPOK UPI.
Sarwono, Pengertian Desain Penelitian. diakses 17 maret 2015 dari (http:// kampusmaroon .blogspot.com /2013/12/
objek-penelitian-desain_31.html)
Shapiro, (1997), Kecerdasan emosional. diakses 20 maret 2015 dari (http://fazrianfaldi.blogspot.com/2013/02/kecerdasan-emosi.html).
Skinner, (1997) Kematangan Emosi. diakses 18 maret 2015 dari
(http://sev-old.blogspot.com/2012/11/pengendalian-emosi-pada-diri-sendiri.html).
Sugiyono, (2013). Metode Penelitian Kualitatif kuantitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Kualitatif kuantitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Taher, Mengendalikan Emosi. diakses 21 maret 2015 dari
http://www.slideshare.net/tarmizitaher/empati-sebagai-salah-satu-aspek-pengendalian-emosi).
Uno, H. (2010). Teori Motivasi & Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Universitas Pendidikan Indonesia, (2014). Pedoman Penulsan Karya Ilmiah. UPI Bandung.
Wibowo, (2006). Kecerdasan Emosional. diakses 19 maret 2015 dari (http://fazrianfaldi.blogspot.com/2013/02/kecerdasan-emosi.html).
Wikipedia Bahasa Indonesia. (2015). Futsal. [Online].
(1)
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6. Setelah mendapatkan simpangan baku dan variansi selanjutnya mencari homogenitas dengan beberapa varian dan menggunakan pendekatan chi- kuadrat rumus sebagai berikut:
= {(1n.10) (B -∑ (n-1) log Si2} Keterangan : = Chi kuadrat
�= Harga Satuan
log Si2 = log dari simpangan baku N= Jumpah sampel
7. Langkah selanjutnya yaitu menghitung koefisien untuk mrncari hubungan dari kedua variabel yang menggunakan rumus Product Moment yaitu:
�
=
�∑ − ∑ ∑√{�∑ − ∑ } {�∑ − ∑ } Keterangan : � = Koefisien yang dicari
∑ = Jumlah perkalian skor X dan Y ∑ = Jumlah skor
∑ = Jumlah skor n = Jumlah sampel
8. Setelah mengihitung koefisien selanjutnya menghitung atau mencari signifikan koefisien tunggal dengan menggunakan pendekatan uji-t, dengan rumus sebagai berikut:
t =
�√�−√ −�
Keterangan : t = t-hitung yang dicari r = Koefisien yang dicari i = Jumlah sampel
Pengujian statistika pada uji-t bertujuan untuk mengetahui tingkat koefisien korelasi dari setiap variabel.
9. Setelah ditemukan hasil korelasi koefisien setiap variabel dan hasil uji t selanjutnya mencari hasil korelasi koefisien ganda menggunakan rumus sebagai berikut:
(2)
58
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu � = √� + � − �− . � . � . �
Keterangan : � = Koefisien ganda yang dicari � = hasil korelasi X dan Y1
� = hasil korelasi X dan Y2 � = hasil korelasi Y1 dan Y2
10.Untuk menghitung koefisien determinasi menggunakan rumus sebagai berikut: D = � x 100%
Keterangan : D = Determinasi r = Koefisien
(3)
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data pada penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa:
1. Terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan kemampuan mengendalikan emosi pemain pada cabang olahraga futsal puteri di UKM UPI.
2. Terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan motivasi pemain pada cabang olahraga futsal puteri di UKM UPI. Jadi, apabila tingkat kecerdasan emosional semakin tinggi maka kemampuan mengendalikan emosi dan motivasi juga akan semakin tinggi dan demikian pula sebaliknya, karena ketiga variabel tersebut saling berhubungan satu sama lain.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan oleh penulis sebagai gambaran dan pertimbangan pada hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Saran secara teoritis dari penelitian ini agar mudah untuk dimengerti makna dari kecerdasan emosional, kemampuan mengendalikan emosi dan motivasi, pembaca terlebih dahulu memahami pengertian dasar dari emosi, mengerti kemampuan mengendalikan emosi, dan memahami pengertian dari motivasi. Penelitian ini berfokus pada tinggi rendahnya emosi manusia, megendalikan emosi yang diluapkan menjadi positif tidak merugikan orang lain atau pun diri sendiri, dan dapat memotivasi dirinya sendiri.
2. Saran secara praktis dari penelitan ini adalah sebagai berikut:
a. Saran untuk setiap pemain futsal yaitu, agar pada setiap pertandingan dapat mengontrol emosinya agar tidak merugikan tim, karena jika pemain tidak mampu mengendalikan emosinya pemain tersebut akan melakukan tindakan yang tidak baik seperti bermain dengan kasar yang dapat menciderai lawannya. Setiap pemain pada dasarnya adalah manusia yang
(4)
69
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mempunyai kontrol emosi dan motivasi untuk lebih baik. Mengontrol emosi dan motivasi pemain, melihat saat pertandingan atau pun dalam latihan suatu tindakan yang sangat sulit, tetapi apabila pemain mampu menguasai tindakan tersebut akan menjadi pemain yang di segani baik di dalam lapangan atau di luar lapangan.
b. Saran untuk pelatih futsal yaitu, ketika akan memainkan pemain sebaiknya memahami juga psikis atau mental dari setiap pemainnya, karena ketika beberapa saat akan bertanding yang berpengaruh paling utama adalah faktor dari segi mental. Pelatih juga harus jeli melihat pemain yang emosinya tinggi ketika bermain, mulai putus asa sehingga tidak ada gairah bermain, jika pemain tersebut sudah seperti itu maka yang keluar dalam pertandingan tersebut bukanlah skill pemain tersebut, melainkan tindakan yang tidak sportif dan merugikan tim. pelatih harus mengambil tindakan untuk segera menarik pemain tersebut agar pemain mengerti tindakanny itu sangat tidak baik.
3. Saran untuk penelitian selanjutnya bagi mahasiswa yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut tentang faktor psikologis mengenai korelasi atau keterhubungan antara kecerdasan emosional dengan kemampuan mengendalikan emosi dan motivasi pemain pada cabang olahraga futsal, penulis menganjurkan untuk mencoba faktor psikologis lainnya yang dapat meningkatkan prestasi pada cabang olahraga futsal. Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, sebaiknya diadakan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih banyak dan kajian yang lebih mendalam.
(5)
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Agusliani, Rikka. (2014). Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dengan Kerjasama tim Dalam Cabang Olahraga Bola Voli. Skripsi: Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan.
Arikunto, Suharsimi (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Djaali, (2014). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Futsal life, Pengendalian Emosi. diakses 21 maret 2015 dari http://www.futsalife.com/pengendalian-emosi-aspek-psikologis-penting-lainnya-dalam-futsal/.
Goleman, D. (1996). Kecerdasan Emosional. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Goleman, D (2002). Kecerdasan emosional. diakses 20 maret 2015 dari
http://teorionline.wordpress.com/2010/01/26/definisi-kecerdasan emosional-eq.
Goleman, D. (2002). Kecerdasan Emosional. diakses 20 maret 2015 dari
http://aricitraworld.blogspot.com/2013/05/kecerdasan-emosi-dari-pandangan-daniel.html.
Goleman, D. (2003). Kecerdasan Emosional. diakses 20 maret 2015 dari http://putusuardiana.blogspot.com/2014/12/kecerdasan-emosional-eq.html. Harsono, (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Caoaching.
Jakarta: CV. Tambak Kusuma.
Howes dan Herald, (1999). Kecerdasan Emosional. diakses 20 maret 2015 dari http ://farisa herswan daniakhzan.blogspot.com/2012/11definisi-kecerdasan-emosional.html.
Hurlock, (1990). Mengendalikan emosi. diakses 21 maret 2015 dari
(http://www.radioglobalmediaswarafm.com/2014/12/pengendalian-emosi-dalam-diri-individu.html).
Ibrahim dan Komarudin, (2008). Modul Mata Psikologi Olahraga. Bandung. FPOK UPI.
Komarudin, (2013). Psikologi Olahraga. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mylsidayu, (2014). Psikologi Olahraga. Jakrta: Bumi Aksara.
(6)
71
Adhika Pratama, 2015
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nurhasan, H. dan D. Hasanudin Cholil. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: FPOK-UPI.
Nurhasan dkk, (2008). Modul Mata Kuliah Statistika. Bandung. FPOK UPI.
Sarwono, Pengertian Desain Penelitian. diakses 17 maret 2015 dari (http:// kampusmaroon .blogspot.com /2013/12/
objek-penelitian-desain_31.html)
Shapiro, (1997), Kecerdasan emosional. diakses 20 maret 2015 dari (http://fazrianfaldi.blogspot.com/2013/02/kecerdasan-emosi.html).
Skinner, (1997) Kematangan Emosi. diakses 18 maret 2015 dari
(http://sev-old.blogspot.com/2012/11/pengendalian-emosi-pada-diri-sendiri.html).
Sugiyono, (2013). Metode Penelitian Kualitatif kuantitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Kualitatif kuantitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Taher, Mengendalikan Emosi. diakses 21 maret 2015 dari http://www.slideshare.net/tarmizitaher/empati-sebagai-salah-satu-aspek-pengendalian-emosi).
Uno, H. (2010). Teori Motivasi & Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Universitas Pendidikan Indonesia, (2014). Pedoman Penulsan Karya Ilmiah. UPI Bandung.
Wibowo, (2006). Kecerdasan Emosional. diakses 19 maret 2015 dari (http://fazrianfaldi.blogspot.com/2013/02/kecerdasan-emosi.html).
Wikipedia Bahasa Indonesia. (2015). Futsal. [Online]. http://id.wikipedia.org/wiki/futsal. [Diakses 22 Maret 2014].