PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS, DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP RISK MANAGEMENTDISCLOSURE (Studi pada Perbankan yang Terdaftar Di BEI Tahun 2011).

(1)

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS, DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP RISK

MANAGEMENTDISCLOSURE

(Studi pada Perbankan yang Terdaftar Di BEI Tahun 2011)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi

Disusun Oleh : HARRIS AFIF FIRDAUS

NIM. 0901242

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2014


(2)

(Studi pada Perbankan yang Terdaftar Di BEI Tahun 2011)

Oleh

Harris Afif Firdaus

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Harris Afif Firdaus 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

ABSTRAK

Pengaruh Leverage, Profitabilitas dan Struktur Kepemilikan Publik Terhadap Risk Management Disclosure

(Studi pada Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011)

Oleh: Harris Afif Firdaus

0901242

Pembimbing: Dr. Rozmita Dewi Y. R., S.Pd., M.Si

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pengaruh leverage, profitabilitas dan struktur kepemilikan publik terhadap risk management disclosure di perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 bank padatahun 2011, dengan menggunakan metode purposive sampling. Peneliti menggunakan studi dokumentasi yang dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder yaitu denganweb browsing. Teknis analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Untuk menganalisis data menggunakan software IBM SPSS. Hasil pengujian hipotesis, leverage terbukti berpengaruh positif terhadap risk management disclosure,sehingga hipotesis pertamaditerima. Profitabilitas terbukti tidak memiliki pengaruh positif terhadap risk management disclosure, sehingga hipotesis keduaditolak. Struktur kepemilikan publik terbukti berpengaruh positif terhadap risk management disclosure, sehingga hipotesi ketiga diterima.

Kata kunci: Leverage, Profitabilitas, Struktur Kepemilikan Publik, Risk Management Disclosure


(5)

Harris Afif Firdaus, 2014

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP RISK MANAGEMENT DISCLOSURE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

The Influences of Leverage, Profitability and Public Ownership Structure of the Risk Management Disclosure

(A Study on the Banks Listed on the Indonesia Stock Exchange in 2011)

By: HarrisAfifFirdaus

0901242

The counselor: Dr. Rozmita Dewi Y. R., S.Pd., M.Si

This research is aimedtofind outaboutthe effectsof leverage, profitabilityandpublicownershipstructureof risk managementdisclosurein bankslisted in Indonesia Stock Exchange. The samplesinthis research were30bank in2011,using apurposive sampling method. The researcher used adocumentary studyto collected secondary data.Analysis techniques used for this research are descriptive analysis and multiple regresion analysis. Toanalyzethe data the researcher usedIBMSPSSsoftware. The results ofhypothesis test, leveragehad apositive influence towardrisk managementdisclosure, sothe firsthypothesisis accepted. Profitabilitydidn’t have apositive influence onrisk managementdisclosure, sothe secondhypothesisis rejected. Publicownershipstructureprovedpositively influence onrisk managementdisclosure, so thethirdhypothetical isaccepted.

Key Words: Leverage, Profitability, Public Ownership Structure, Risk Management Disclosure.


(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……… i

UCAPAN TERIMAKASIH ………... ii

DAFTAR ISI ………..v

DAFTAR TABEL ………vii

DAFTAR GAMBAR & GRAFIK ……….. viii

DAFTAR LAMPIRAN ………. ix

BAB I PENDAHULUAN ……….………....1

1.1 Latar Belakang Penelitian ………. 1

1.2 Rumusan Masalah ……….... 10

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ……….10

1.4 Kegunaan Penelitian ………. 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ……….. 12

2.1 Kajian Pustaka ……….. 12

2.1.1 Teori Stakeholder ………. 12

2.1.2 Teori Keagenan ……… 13

2.1.3 Leverage ………... 16

2.1.4 Profitabilitas ………. 18

2.1.5 Struktur Kepemilikan Publik ………..……….. 19

2.1.6 Disclosure atau Pengungkapan ……… 20

2.1.7 Jenis-Jenis Disclosure ………. 20

2.1.7.1 Jenis Disclosure Berdasarkan Luas Pengungkapannya ……….. 20

2.1.7.2 Jenis Disclosure Berdasarkan Sifat ……… 21

2.1.8 Risk dan Risk Management Disclosure………22

2.1.8.1 Tahap-Tahap Manajemen Risiko ………. 28

2.1.8.2 Mengelola Risiko ………. 29

2.1.8.3 Manfaat Manajemen Risiko ………. 30

2.1.9 Pengaruh Leverage Terhadap Risk Management Disclosure ………... 31

2.1.10 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Risk Management Disclosure……….. 32

2.1.11 Pengaruh Struktur Kepemilikan Publik Terhadap Risk Management Disclosure……… 34

2.1.12 Penelitian Terdahulu ………. 35

2.2 Kerangka Pemikiran ………. 39


(7)

Harris Afif Firdaus, 2014

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP RISK MANAGEMENT DISCLOSURE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN ……… 44

3.1 Obyek Penelitian ……….. 44

3.2 Metodelogi Penelitian ……….. 44

3.2.1 Desain Penelitian ………. 44

3.2.2 Definisi Operasional Variable ……….. 45

3.2.3 Populasi dan Sample Penelitian ………... 51

3.2.3.1 Populasi Penelitian…………...……… 51

3.2.3.2 Sampel Penelitian ………. 52

3.2.4 Sumber Data ……… 54

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data ………... 54

3.2.6 Teknik Analisis Data ……… 55

3.2.6.1 Analisis Statistik Deskriptif …………..………... 55

3.2.6.2 Uji Asumsi Klasik ……… 55

3.2.6.3 Regresi Linear Berganda ……….. 57

3.2.6.4 Uji Hipotesis ………. 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………... 61

4.1 Hasil Penelitian ……… 61

4.1.1 Tinjauan Umum Subjek Penelitian ……….. 61

4.1.2 Deskripsi Data Variabel Penelitian ……….. 79

4.1.2.1 Leverage………... 79

4.1.2.2 Profitabilitas ………. 80

4.1.2.3 Struktur Kepemilikan Publik ……… 82

4.1.2.4 Risk Management Disclosure ………... 84

4.1.3 Teknik Analisis Data ……… 86

4.1.3.1 Statistik Deskriptif ………... 86

4.1.3.2 Uji Asumsi Klasik ……… 88

4.1.3.2.1 Uji Normalitas ………... 88

4.1.3.2.2 Uji MultiKolinearitas ……… 89

4.1.3.2.3 Uji Heterokedastisitas ………...… 90

4.1.3.3 Uji Regresi Linear Berganda ……… 91

4.1.3.4 Uji Koefisien Determinasi ……… 93

4.1.3.5 Uji Hipotesis ………. 94

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ………... 96

4.2.1 Pengaruh Leverage Terhadap Risk Management Disclosure……… 96

4.2.2 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Risk Management Disclosure……… 97

4.2.3 Pengaruh Struktur Kepemilikan Publik Terhadap Risk Management Disclosure……….. 98

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ………... 100

5.1 Simpulan ……… 100


(8)

DAFTAR TABEL

1.1 Daftar Perbankan Di Indonesia Yang Mengungkapkan manajemen

risiko ………...………7

2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ………...……... 37

3.1 Pengelompokan Jenis-jenis Risiko………...……….48

3.2 Operasionalisasi Variable ……….…………...…………. 49

3.3 Metode Pengambilan Sampel ………... 52

3.4 Daftar Sampel Akhir ……… 53

4.1 Jenis Risiko yang Diungkapkan Bank Tahun 2011 ………. 85

4.2 Tabel Statistik Deskriptif ………. 86

4.3 Tabel Uji Normalitas ……… 88

4.4 Tabel Uji Multikolinearitas Data ………. 89

4.5 Tabel Uji Heterokedastisitas Data ……… 90

4.6 Tabel Analisi Regresi Berganda ……….. 92


(9)

Harris Afif Firdaus, 2014

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP RISK MANAGEMENT DISCLOSURE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR & GRAFIK

1.1 Grafik DTA Perbankan Indonesia Tahun 2011……….... 79 1.2 Grafik NPM Perbankan Indonesis Tahun 2011……… 81 1.3 Grafik Struktur Kepemilikan Saham Publik Tahun 2011………. 83

1.4 Grafik RMD Perbankan Tahun 2011……… 84


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Data Penelitian Lampiran 2 : Output IBM SPSS 20

Lampiran 3 : Sk Pembimbing, Formulir bimbingan, formulir revisi. Lampiran 4 : Riwayat Hidup


(11)

Harris Afif Firdaus, 2014

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP RISK MANAGEMENT DISCLOSURE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologimenyebabkan semakin tingginya persaingan bisnis diberbagai perusahaan. Dengan adanya persaingan bisnis ini, setiap perusahaan berlomba-lomba untuk memberi nilai tambah kepada stakeholder, hal ini merupakan salah satu tujuan dari perusahaan. Dalam pencapaian tujuan tersebut, setiap perusahaanakan dihadapkan pada ketidakpastian.Ketidakpastian adalah hal yang tidak dapat dihindari dalam suatu bisnis. Suatu keadaan tidak pasti yang dihadapai seseorang atau perusahaan yang akan memberikan dampak yang merugikan bagi perusahaan atau orang tersebut. Seperti halnya risiko pada perusahaan merupakan hal yang tidak mungkin dapat dihindarkan, sehingga risiko termasuk suatu aktivitas didalam perusahaan. Risiko tidak sama halnya dengan suatu masalah, karena risiko merupakan sesuatu yang belum terjadi sehingga tidak semua risiko berdampak negatif bagi perusahaan apabila perusahaan mampu mengelola risiko itu dengan baik maka risiko tersebut akan dapat dihindari.

Pentingnya pengelolaan dan pengendalian risiko agar perusahaan dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya, terutama di masa yang sangat ketat kompetisinya seperti sekarang ini. Risiko, meskipun berkonotasi negatif, bukan merupakan sesuatu yang harus dihindari. Untuk menghadapi risiko yang muncul, banyak perusahaan maupun badan usaha yang kemudian memulai menggunakan manajemen risiko. Perusahaan yang telah sadar akan risiko yang


(12)

mungkin terjadi, perusahaan berusaha untuk dapat meminimalisasi atau mencari cara untuk dapat mengatasi risiko yang akan terjadi dengan manajemen risiko.

Enterprise Risk Management (ERM) merupakan suatu strategi yang digunakan untuk mengevaluasi dan mengelola semua risiko dalam perusahaan secara sistematis dan efektif sehingga mampu menambah nilai atau profit suatu perusahaan (COSO, 2004).Penerapan dan pengelolaan manajemen risiko perusahaan yang baik mampu memberikan nilai tambah dan mengurangi risiko yang akan dihadapkan oleh perusahaan, sehingga laporan tahunan (annual report) yang dihasilkan mampu memberikan informasi akuntansi yang akurat dan mengedepakan prinsip transparansi. Informasi akuntansiyang jelas dan transparan sangat dibutuhkan oleh pengguna informasi akuntansi seperti investoruntuk menilai suatu hasil perusahaan.

Di Indonesia diberitakan Seputar Indonesia 13 Augustus 2012, mengenai kurang dari 20% penurunan kapital yang parah dalam sebuah perusahaan diakibatkan risiko keuangan sebagai hasil dari kesalahan manajemen risiko, penurunan permintaan inti produk, dan kegagalan mencapai sinergi dari proses akuisisi. Selain itu juga terjadi kemacetan ERM perusahaan yang secara umum dipengaruhi internal perusahaan (Muthohirin,dkk. 2012).Masih banyaknya kasus-kasus yang dialami bank-bank di indonesia seperti kasus-kasus pembobolan bank pada tahun 2011 seperti Bank Mandiri, BNI 46, BRI, BII, City Bank, dan BPR Pundi Artha akibat bank mengabaikan risiko dalam bisinis yang dijalani dan tidak menerapkan manajemen risiko dengan baik (www.tempo.co).


(13)

Harris Afif Firdaus, 2014

Pengaruh Leverage, Profitabilitas dan Struktur Kepemilikan Publik Terhadap Risk Management Disclosure

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Maraknya malapraktik atau rekayasa keuangan yang dialami perusahaan-perusahaan tersebut sangat merugikan banyak pihak, terutama pihak investor. yakni menyebabkan kepercayaan investor dan pengguna laporan keuangan berkurang terhadap kelengkapan dan keandalan angka-angka akuntansi dalam laporan keuangan.

Laporan keuangan dianggap hanya disusun sesuai dengan standar dan aturan akuntansi, tetapi tidak memberikan gambaran yang sesuai serta akurat tentang kondisi suatu perusahaan.Annual report yang dihasilkan setiap tahunnya merupakan media informasi yang paling akurat bagi para stakeholder. Untuk mengembalikan kepercayaan investor perusahaan di tuntut untuk memberikan informasi suatu keadaan yang sebenarnya di perusahaan, Baik informasi keuangan maupun non keuangan. Prinsip transparansi atau keterbukaan perusahaan juga membuat kualitas informasi lebih luas untuk diungkapkan, terutama pengungkapan mengenai risiko yang sedang terjadi maupun belum terjadi pada perusahaan.

Menurut Anisa (2012) dalam melakukan suatu investasi pada umumnya

investor dihadapkan pada suatu kenyataan yaitu “high risk bring about high return”, artinya jika ingin memperoleh hasil yang lebih besar, akan dihadapkan pada risiko yang lebih besar pula. Dengan adanya risiko dalam setiap kegiatan usaha, perusahaan dituntut untuk mampu mengendalikan dan memberikan solusi sebagai salah satu cara untuk mengelola risiko agar tidak merugikan perusahaan dan para investor. Kemampuan perusahaan dalam mengelola risiko ini diharapkan dapat mengurangi dampak risiko atau bahkan menghilangkannya. Salah satu


(14)

aspek penting dalam pengelolaan risiko ini adalah pengungkapan manajemen risiko.

Pengungkapan risiko mulai menjadi topik utama sejak tahun 1998 ketika Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) menyarankan kepada perusahaan untuk menyajikan informasi pengungkapan mengenai risiko bisnisnya dalam annual report untuk memfasilitasi para stakeholders untuk mengambil keputusan (Linsley dan Shrives, 2006).Pengungkapan manajemen risiko perusahaan merupakan hal yang penting dalam pelaporan keuangan, karena pengungkapan risiko yang telah dikelola perusahaan berupa informasi akuntansi.

Informasi mengenai risiko perusahaan dapat memberikan manfaat bagi pengguna informasi akuntansi khusunya bagi perusahaan, informasi risiko dapat membantu mengelola perubahan, menurunkan biaya modal, dan pedoman bagi alur bisnis perusahaan dimasa mendatang(Mubarok, 2013). Manfaat lain dilakukannya risk disclosure perusahaan menurut Baretta dan Bonzzolan, 2004 yaitu mengurangi kegagalan keuangan atau kerugian perusahaan (Mubarok, 2013).

Karakterisktik perusahaan diduga sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi pengungkapan informasi pada laporan keuangan, terutama pengungkapan mengenai risiko-risiko perusahaan.Pada tahun 2011, LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) melikuidasi 15 bank di Indonesia yaitu Bank Perkreditan Rakyat. Dana nasabah yang ditanggung LPS dari likuidasi tersebut mencapai Rp56,7 miliar (Detik Finance.com). Bank tersebut dilikuidasi akibat terjerat hutang pada nasabah dan tidak mampu mengembalikannya. Anisa (2012)


(15)

Harris Afif Firdaus, 2014

Pengaruh Leverage, Profitabilitas dan Struktur Kepemilikan Publik Terhadap Risk Management Disclosure

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melakukan penelitian pada perusahaan non-keuangan, dan menemukan karakteristik berupa leverage berpengaruh positifpada pengungkapan manajemen risiko, namun berbeda dengan hasil yang telah diteliti oleh Amran et al (2009) bahwa leveragetidak berpengaruh pada pengungkapan manajemen risiko.Leverage adalah dimana perusahaan memiliki tingkat utang yang tinggi daripada struktur modalnya untuk membiayai aktiva perusahan. Ketika perusahaan memiliki tingkat utang atau leverage yang lebih tinggi dibandingkan struktur modalnya, perusahaan akan lebih banyak mengungkapkan keadaan yang dialami perusahaan sehingga informasi akuntansi sangat penting bagi investor, kreditur dan pengguna informasi lainnya untuk menilai dan mengambil keputusan untuk berinvestasi.

Risk management disclosure juga dipengaruhi oleh laba atau tingkat NPM (net profit margin) yang diperoleh oleh perusahan (Anisa, 2012). Bank Indonesia (BI) Mencatat, Bank-bank umum di Indonesia meraup laba bersih Rp 48,24 triliun sepanjang tahun 2011. Laba tersebut naik 24% dari tahun sebelumnya. Berdasarkan data statistik perbankan BI, kenaikan laba perbankan ini ditopang oleh kenaikan pendapatan operasioanal selama tahun 2011 sebesar Rp 252,42 triliun dari tahun sebelumnya (infobanknews.com). Teori agensi menjelaskan bahwa dimana manajer perusahaan memiliki ambisi untuk mensejahterakan perusahaannya, ketika perusahaan memiliki profit margin yang tinggi, manajer cenderung memberikan informasi lebih terperinci, sebab manajer ingin meyakinkan para investor terhadap kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan. Keberhasilan perusahaan dalam mengelola risiko sehingga


(16)

perusahaan memiliki peluang untuk memperoleh profit margin lebih besar. Hasil penelitian yang dilakukan Ruwita (2013) menemukan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap pengungkapan risiko, sedangkan hasil yang diteliti oleh Anisa (2012) berbeda bahwa profitabilitas tidak memiliki pengaruh positif terhadap pengungkapan manajemen risiko.

Peningkatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada tahun 2011 mengalami penguatan pelemahan bursa regional, kondisi ini dikarenakan daya beli investor lokal meningkat terutama dalam sektor perbankan (infobanknews.com). selain investor lokal, perbankan Indonesia sangat menarik bagi para investor asing dikarenakan bank-bank di Indonesia termasuk yang paling menguntungkan apabila dilihat dari Return Of Equity (ROE) (Katadata.co.id). Berdasarkan data statistik yang diterbitkan BEI tahun 2011 terdapat bank yang memperoleh peringkat penjualan saham ke publik, yang pertama Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BNI dan Bank BCA. Dari hasil statistik tersebut membuktikan bahwa minat masyarakat dalam berinvestasi di indsutri perbankan cukup tinggi.

Struktur kepemilikan publik merupakan kepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak luar atau masyarakat umum, ketika saham yang dimiliki publik lebih banyak maka semakin besar tekanan yang dihadapi perusahaan untuk mengungkapkan informasi lebih banyak dalam laporan tahunannnya (Anisa, 2012). Hal ini dikarenakan semakin banyak porsi yang dimiliki publik, maka semakin banyak pihak yang membutuhkan informasi. Informasi yang diungkapkan perusahaan akan lebih detail dan terperinci sehingga dituntut agar


(17)

Harris Afif Firdaus, 2014

Pengaruh Leverage, Profitabilitas dan Struktur Kepemilikan Publik Terhadap Risk Management Disclosure

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

disampaikan pada laporan tahunannya. Hasil penelitian Anisa (2012) menemukan bahwa struktur kepemilikan publik berpengaruh positif sedangkan Fathimiyah (2012) bahwa kepemilikan publik tidak berpengaruh terhadap risk management disclosure.

Di Indonesia, pengungkapan manajemen risiko diperusahaan masih dibilang cukup rendah.Association Of Risk Management Practitioner (ARMP) menilai manajemen risiko belum dipandang sebagai kebutuhan mendasar perusahaan-perusahaan di indonesia, termasuk perusahaan publik yang sudah terdaftar di BEI. Survey yang dilakukan AON Global Enterprise Risk Management tahun 2010 menunjukan level manajemen risiko perusahaan di indonesia masih pada level terendah dibandingkan dengan negara lain, selain itu PWC Indonesia juga melakukan survey yang menerapkan manajemen risiko pada perbankan indonesia pada tahun 2011, sebanyak 64% menerapkan manajemen risiko secara menyeluruh, 32% tidak secara menyeluruh, 4% tidak menerapkan.

Perusahaan yang go public juga wajib memberikan informasi risiko yang telah dikelola untuk memenuhi kebutuhan stakeholder. Berikut data perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011,

Tabel 1.1

Daftar Perbankan Di Indonesia Yang Mengungkapkan Manajemen Risiko Perusahaan

No Nama Perusahaan

1 PT. Bank ICB Bumiputera Tbk. 2 PT. Bank Capital Indonesia Tbk.


(18)

3 PT. Bank Ekonomi Rahaja Tbk. 4 PT. Bank Central Asia Tbk. 5 PT. Bank Bukopin Tbk.

6 PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 7 PT. Bank Nusantara Parhyangan Tbk. 8 PT. Bank Mutiara Tbk.

9 PT. Bank Pundi Indonesia Tbk. 10 PT. Bank QNB Kesawan Tbk. 11 PT. Bank Bumi Arta Tbk. 12 PT. Bank Sinar Mas Tbk.

13 PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. 14 PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

15 PT. Bank Danamon Tbk.

16 PT. Bank Maypada Internasional Tbk. 17 PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. 18 PT. Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk. 19 PT. Bank Victorial International Tbk. 20 PT. Bank International Indonesia Tbk. 21 PT. Bank CIMB Niaga Tbk.

22 PT. Bank Agroniaga Tbk.

23 PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. 24 PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. 25 PT. Bank OCBC NISP Tbk.

26 PT. Bank Mega Tbk.

27 PT. Bank Windu Kentjana Internasional Tbk. 28 PT. Bank Pan Indonesia Tbk.

29 PT. Bank of India Indonesia Tbk.

30 PT. Bank Artha Graha Internasional Tbk. 31 PT. Bank Permata Tbk.

Sumber:www.idx.co.id

Iradhatullah (2012) melakukan penelitian pada 31 perusahan perbankan yang telah go public di Indonesia pada tahun 2011, hasil menunjukan bahwa pengungkapan manajemen risiko atau risiko yang dikelola perusahaan pada 31 bank hanya sebesar 86,04%. Dari hasil tersebut menunjukan bahwa praktik pengungkapan informasi pada laporan tahunan perusahaan belum sepenuhnya


(19)

Harris Afif Firdaus, 2014

Pengaruh Leverage, Profitabilitas dan Struktur Kepemilikan Publik Terhadap Risk Management Disclosure

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diterapkan, meskipun regulasi mengenai riskmanagementdisclosureberupa PBI (peraturan bank indonesia) no.11/25 tahun 2009bagi perbankan sudah diterbitkan dan diwajibkan bagi seluruh bank, tetapi rendahnya minat bank dalam menerbitkan laporan tahunan yang mencakup pengungkapan manajemen risiko di Indonesia ini merupakan masalah yang harus diselsaikan. Kurangnya perusahaan dalam memberikan informasi mengenai risiko-risiko akan berakibat rendahnya kualitasdan transapransi laporan keuangan tahunan perusahaan, sehingga minat investor dalam berinvestasi akan menurun.

Perbankan merupakan perusahaan yang rentan akan risiko-risiko dalam menjalani kegiatan usahanya, seperti risiko keuangan maupun non-keungan seperti risiko hukum dan risiko kepatuhan, untuk itu pentingnya pengungkapan informasi mengenai risiko di perbankan Indonesia pada laporan tahunan dipertegas dengan adanya peraturan yang tertera di PSAK No 60 (revisi 2010), PBI No.11/25/2009 dan Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK Nomor:Kep-134/BL/2006bahwa pentingnnya pengungkapan risiko yang telah dikelola pada instrumen laporan keuangan tahunan agar memudahkan para stakeholder untuk mengetahui risiko-risiko yang akan dialami perusahaan pada masa mendatang.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Anisa (2012); Amran et.al (2009); Ruwita (2013); Fathimiyah et.al (2012) dan adanya ketidak konsistenan antara peneliti sebelumnya, maka peneliti tertarik meneliti kembali pengaruhleverage,profitabilitas, dan struktur kepemilikan publik padapengungkapan manajemen risiko. Alasan peneliti, melakukan pengujian kembali yang pertama, dikarenakan penelitian mengenai pengungkapan Risk


(20)

Management ini masih jarang dilakukan di indonesia dan tingginya permintaan para investor dan pemegang saham. Rendahnya pengungkapan informasi risiko di indonesia merupakan isu yang sangat menarik untuk diteliti kembali. Perbedaan penelitian sebelumnya, peneliti akan meneliti pada perusahaan perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI)tetapi dengan periode tahun 2011, rendahnya pengungkapan risiko pada perbankan pada tahun tersebut juga merupakan alasan untuk diteliti dan adanya peraturan perbankan yang mewajibkan mengungkapkan risiko. Maka peneliti akan mengambil judul Pengaruh Leverage, Profitabilitas, dan Struktur Kepemilikan Publik Terhadap Risk Management Disclosure(Studi Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011)

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakahleverage berpengaruh terhadapRisk Management Disclosure

2. Bagaimanakah profitabilitas berpengaruh terhadapRisk Management Disclosure

3. Bagaimanakah struktur kepemilikan publik berpengaruh terhadapRisk Management Disclosure

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian


(21)

Harris Afif Firdaus, 2014

Pengaruh Leverage, Profitabilitas dan Struktur Kepemilikan Publik Terhadap Risk Management Disclosure

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh leverage, profitabilitas, dan struktur kepemilikan publik terhadap pengungkapan manajemen risiko perusahaan.

1.3.2 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh leverage terhadapRisk Management Disclosure.

2. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadapRisk Management Disclosure.

3. Untuk mengetahui pengaruh struktur kepemilikan publik terhadapRisk Management Disclosure.

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu akuntansi keuangan.

2. Kegunaan Praktis

Dalam mengambil keputusan dalam berinvestasi hendaknya investor lebih menilai dari risiko-risiko perusahaan, apakah risiko yang terdapat di perusahaan tersebut bisa membuat kerugian atau membawa profit bagi para investor. Investor juga harus mampu menilai pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan, karena pengungkapan merupakan berupa informasi akuntansi pada laporan keuangan perusahaan, apakah


(22)

perusahaan memberikan laporan keuangan yang baik, transparan dan tidak menyesatkan.


(23)

Harris Afif Firdaus, 2014

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP RISK MANAGEMENT DISCLOSURE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

OBYEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Obyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 (www.idx.co.id). Adanya PBI (Peraturan Bank Indonesia) no.11/25/PBI/2009 yang mewajibkan implementasi manajemen risiko pada industri perbankan dan pengungkapan informasi risiko pada PSAK 60 (Revisi 2010). Obyek penelitan yang menjadi fokus penulis pada penelitian ini adalah pengaruh leverage, profitabilitas, dan struktur kepemilikan publik terhadap risk management disclosure. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap tingkat pengungkapan manajemen risiko atau risk management disclosure.

3.2 Metodelogi Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:1), “metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Desain penelitian khususnya dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif merupakan alat dalam sebuah penelitian dimana seorang peneliti tergantung dalam menentukan berhasil atau tidaknya suatu penelitian yang sedang dilakukan.


(24)

Pada dasarnya metode adalah cara atau jalan. Dalam dunia ilmiah metode mempunyai arti cara kerja untuk memahami suatu obyek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Jenis metode penelitian yang penulis terapkan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Adapun definisi penelitian deskriptif menurut Nazir (2011:54) sebagai berikut:

“Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok

manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sitem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta

hubungan antar fenomena yang diselidiki”.

3.2.2 Definis Operasional Variable

Variabel dapat dikatakan sebagai suatu hal yang menjadi objek pengamatan penelitian atau sering juga dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang diteliti.

Pengertian variabel penelitian sendiri menurut Sugiyono (2012:38) adalah

“segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya”.

Penelitian ini melibatkan dua buah variabel, yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Definisi dari variabel-variabel yang diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut :


(25)

Harris Afif Firdaus, 2014

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP RISK MANAGEMENT DISCLOSURE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Variabel Bebas (Independent Variable atau Variabel X)

Variabel independent adalah variabel bebas yang apabila dalam hubungannya dengan variabel lain, variabel tersebut fungsinya menerangkan atau mempengaruhi keadaan variabel lainnya. Sesuai dengan judul penelitian ini, maka yang menjadi variabel bebasnya adalah leverage, profitabilitas dan struktur kepemilikan saham publik.

2. Variabel Terikat (Dependent Variable atau Variabel Y)

Variabel dependent adalah variabel terikat (tidak bebas) yang apabila dalam hubungannya dengan variabel lain, variabel tersebut diterangkan atau dipengaruhi oleh variabel lainnya. Sesuai dengan penelitian ini, maka yang menjadi variabel terikatnya adalah Risk Management Disclosure.

Adapun definisi dari masing-masing variable sebagai berikut:

1. a. Leverage

Leverage adalah penggunaan aktiva atau dana dimana untuk penggunaan tersebut perusahaan harus menutupi dengan biaya tetap atau beban tetap. Tingkat leverage dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan debt to ratio. “Pengukuran leverage menggunakan debt to asset ratio didasarkan pada alasan bahwa ratio leverage telah digunakan sebagai proksi risiko dalam

beberapa studi pengungkapan” (Anisa, 2012). Mengukur debt to asset ratio dengan cara membagi total kewajiban dengan ekuitas dengan total asset.

b. Profitabilitas

Definisi profitabilitas adalah salah satu penilaian kinerja manajemen dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu kenaikan laba, sedangkan definisi tingkat


(26)

profitabilitas adalah suatu cara untuk menggambarkan posisi laba perusahaan. Tingkat profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan net profit margin. Formula yang digunakan untuk menghitung net profit margin adalah jumlah laba bersih terhadap jumlah pendapatan operasional.

c. Struktur Kepemilikan Saham publik

Definis struktur kepemilikkan menurut (Anisa, 2102) adalah komposisi kepemilikkan saham yang berasal dari pihak internal maupun pihak eksternal yang bersama-sama dalam memajukan perusahaan. Kepemilikkan saham ini dibagi menjadi 2 yaitu kepemilikkan saham oleh publik (eksternal) dan kepemilikkan saham oleh perusahaan (internal). Untuk mengukur struktur kepemilikan saham publik yaitu membagi saham yang dimiliki publik dengan dengan total saham.

2. Risk Management Disclosure

Risk Management disclosure dapat diartikan sebagai pengungkapan atas risiko-risiko yang telah dikelola perusahaan atau pengungkapan atas bagaimana perusahaan dalam mengendalikan risiko yang berkaitan di masa mendatang Sehingga risiko yang dikelola diungkapakan pada laporan tahunan. Pengungkapan risiko ini dikelompokkan kedalam 8 (delapan) jenis risiko yang diungkapkan oleh manajemen risiko dan kemudian di dalam tabel pengelompokkan risiko akan diberikan nilai 1 (satu) jika perusahaan tersebut melakukan pengungkapan risiko, dan jika tidak melakukan pengungkapan risiko diberikan nilai 0 (nol).


(27)

Harris Afif Firdaus, 2014

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP RISK MANAGEMENT DISCLOSURE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode yang digunakkan untuk menganalisis pengungkapan risiko adalah content analysis. Metode ini dipilih karena penelitian ini berfokus pada luas dan jumlah pengungkapan bukan pada kualitas pengungkapan. Content analysis adalah metode penelitian dengan menggunakan suatu prosedur untuk membuat kesimpulan yang valid berdasarkan text (Weber, 1990 dalam Amran et al, 2009).

Pengukuran tingkat pengungkapan risiko dilakukan dengan menghitung jumlah kalimat yang memberikan informasi mengenai risiko dalam laporan tahunan. Penggunaan kalimat sebagai dasar pengukuran atau perhitungan memiliki kelebihan yakni menyediakan data yang lengkap, handal, dan bermakna untuk analisis lebih lanjut, Milne dan Adler (1999) Linsley dan Shrives (2006) dalam Whardana (2013). Jenis-jenis pengungkapan risiko yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

Tabel 3.1

Pengelompokan Jenis-jenis Risiko

1 Risiko Kredit 2 Risiko Pasar 3 Risiko Likuiditas 4 Risiko Operasional 5 Risiko Kepatuhan 6 Risiko Hukum 7 Risiko Reputasi 8 Risiko Stratejik

Sumber: Peraturan Bank Indonesia no. 11/25/PBI/2009


(28)

Terdapat batasan-batasan dalam pengungkapan risiko yang dilaporkan dalam perusahaaan. Tidak semua risiko yang dialami perusahaan dilaporkan secara terang-terangan karena pelaporan risiko ini menimbulkan kekhawatiran bagi perusahaan terhadap ancaman para pesaing yang akan mengetahui kelemahan tersebut (Anisa, 2012).

1. Kalimat yang dianggap sebagai pengungkapan risiko adalah jika pembaca diberi informasi tentang kesempatan atau prospek, atau tentang risiko, bahaya, kerugian dan hambatan yang telah atau akan berdampak pada perusahaan di masa depan.

2. Definisi risiko tersebut dapat ditafsirkan sebagai risiko baik, risiko buruk dan ketidakpastian.

3. Pengungkapan harus secara eksplisit dinyatakan, tidak dapat ditandakan.

4. Pengungkapan yang diulangi akan dicatat sebagai kalimat pengungkapan risiko setiap kali hal tersebut didiskusikan.

5. Jika pengungkapan terlalu samar untuk diidentifikasi, maka tidak akan dicatat sebagai pengungkapan risiko.

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variable

Variable Konsep Variable Indikator Skala

Leverage (X1) Leverage dalam

penelitian ini diukur


(29)

Harris Afif Firdaus, 2014

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP RISK MANAGEMENT DISCLOSURE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dengan menggunakan

debt to ratio.

“Pengukuran leverage menggunakan debt to asset ratio didasarkan pada alasan bahwa ratio leverage telah digunakan sebagai proksi risiko dalam beberapa studi

pengungkapan”

(Anisa, 2012)

Debt To Asset Ratio:

=

Sumber : Riyanto (2010: 333)

Profitabilitas (X2)

Profitabilitas adalah salah satu penilaian kinerja manajemen dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu kenaikan laba, sedangkan definisi tingkat profitabilitas adalah suatu cara untuk menggambarkan posisi laba perusahaan. Tingkat profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan net profit margin (Anisa, 2012)

Net Profit Margin :

=

Sumber: Mulyono (1999: 139)

Rasio

Struktur Kepemilikan Publik (X3)

Definis struktur kepemilikkan adalah komposisi

kepemilikkan saham yang berasal dari pihak internal maupun pihak eksternal yang bersama-sama dalam memajukan perusahaan (Anisa, 2012). Untuk mengukur struktur kepemilikan saham publik yaitu membagi saham yang dimiliki publik dengan dengan total saham.

=

Sumber : Abraham dan Cox (2007)


(30)

Risk

ManagementDis closure (Y)

dapat diartikan sebagai pengungkapan atas risiko-risiko yang telah dikelola perusahaan atau pengungkapan atas bagaimana perusahaan dalam mengendalikan risiko yang berkaitan di masa mendatang (Amran et al, 2009)

Risiko yang diungkapkan :

• Risiko Kredit • Risiko Pasar • Risiko Likuditas • Risiko Operasional • Risiko Kepatuhan • Risiko Hukum • Risiko Reputasi • Risiko Stratejik

Risk Disclosure:

= �

Sumber : Amran et al (2009)

Rasio

3.2.3 Populasi dan Sample Penelitian 3.2.3.1 Populasi

Setiap penelitian tentunya akan dihadapkan dengan populasi karena dari sanalah data yang akan dibutuhkan untuk kepentingan penelitian akan diperoleh.

Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2012:90) “populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”.

Dalam setiap penelitian, populasi yang dipilih erat kaitannya dengan masalah yang akan diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011 yang berjumlah 31 perusahaan.


(31)

Harris Afif Firdaus, 2014

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP RISK MANAGEMENT DISCLOSURE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.3.1 Sample Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:91) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sesuai dengan pengertian ini maka pengambilan sampel harus diperhatikan agar pemilihan sampel tersebut dapat benar-benar sesuai dengan yang dibutuhkan dalam penelitian dan dapat mewakili populasi.

Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah teknik purposive sampling. “Purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. (Sugiyono, 2012:96).

Pemilihan sampel berdasarkan metode purposive sampling dengan tujuan mendapatkan sampel yang menyedikaan informasi mengenai variable penelitian dan kesesuaian kriteria atau memiliki item-item pengungkapan risiko perusahaan, selain itu sampel penelitian ini hanya satu jenis yaitu industri perbankan.

Kriteria perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah :

1. Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011. 2. Perusahaan yang menerbitkan laporan tahunan 2011 secara lengkap

3. Perusahaan yang dipilih mempunyai data-data lengkap yang terkait dengan variable penelitian.

Tabel 3.3

Metode Pengambilan Sampel

No Keterangan Jumlah

1 Jumlah keseluruhan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2011 31 2 Perbankan yang tidak mempunyai data-data lengkap 1


(32)

Berdasarkan kriteria diatas,jumlah sample akhir yang diambil sebanyak 30 perusahaan. Berikut adalah daftar perusahaan sebagai sampel terakhir,

Tabel 3.4 Daftar Sampel Akhir No Nama Perusahaan

1 PT. Bank ICB Bumiputera Tbk. 2 PT. Bank Capital Indonesia Tbk. 3 PT. Bank Ekonomi Rahaja Tbk. 4 PT. Bank Central Asia Tbk. 5 PT. Bank Bukopin Tbk.

6 PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 7 PT. Bank Nusantara Parhyangan Tbk. 8 PT. Bank Mutiara Tbk.

9 PT. Bank Pundi Indonesia Tbk. 10 PT. Bank QNB Kesawan Tbk. 11 PT. Bank Bumi Arta Tbk. 12 PT. Bank Sinar Mas Tbk.

13 PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. 14 PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

15 PT. Bank Danamon Tbk.

16 PT. Bank Maypada Internasional Tbk. 17 PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. 18 PT. Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk. 19 PT. Bank Victorial International Tbk. 20 PT. Bank International Indonesia Tbk. 21 PT. Bank CIMB Niaga Tbk.

22 PT. Bank Agroniaga Tbk.

23 PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. 24 PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. 25 PT. Bank OCBC NISP Tbk.

26 PT. Bank Mega Tbk.

27 PT. Bank Windu Kentjana Internasional Tbk. 28 PT. Bank Pan Indonesia Tbk.

29 PT. Bank Artha Graha Internasional Tbk. 30 PT. Bank Permata Tbk.


(33)

Harris Afif Firdaus, 2014

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP RISK MANAGEMENT DISCLOSURE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.4 Sumber Data

Penelitian merupakan suatu upaya pencarian tentang topik tertentu. Para peneliti tentunya akan lebih dapat yakin terhadap integritas dari informasi mereka dengan mengambilnya dari sumber-sumber yang dianggap relevan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder. Data yang diperlukan untuk penelitian ini didapat dari perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI, yaitu berupa laporan tahunan (annual report) perusahaan yang tercatat pada tahun 2011. Data tersebut diperoleh dengan mengakses situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id)

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Penulis melakukan analisis pada studi pustaka dan studi dokumentasi. Studi pustaka merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari buku, penelitian pihak lain, dan laporan yang diduplikasikan yang mempunyai hubungan erat dengan objek penelitian yang kemudian dianalisis. Selain itu dilakukan pula teknik dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dalam rangka analisa masalah yang sedang diteliti dengan mencari informasi dari dokumen-dokumen yang ada hubungannya dan dengan cara mempelajari dokumen-dokumen serta catatan-catatan perusahaan yang terkait dengan obyek yang sedang diteliti. Teknik studi dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data dari perusahaan dalam hal ini berupa laporan tahunan perbankan yang terdaftar di BEI pada tahun 2011.


(34)

3.2.6 Teknik Analisis Data 3.2.6.1 Analisis Statistis Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan atau menggambarkan berbagai karakteristik data dan menganalisis suatu statistik hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang diungkapkan oleh Sugiyono (2012:169) mengenai pengertian statistik deskriptif, yaitu sebagai berikut:

“Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis

data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan

yang berlaku untuk umum atau generalisasi”.

Statistik deskriptif menggambarkan profil data sampel yang meliputi antara lain mean, median, maksimum, minimum, dan deviasi standar dari varibel-variabel yang akan diteliti.

3.2.6.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik pada penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah data dalam penelitian telah memenuhi kriteria asumsi klasik. Tujuan dari uji asumsi klasik adalah untuk menghindari estimasi yang biasa karena tidak semua data dapat diterapkan dengan melakukan analisis regresi. Ada tiga uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian in iyaitu uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas.


(35)

Harris Afif Firdaus, 2014

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP RISK MANAGEMENT DISCLOSURE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji normalitas data dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sample yang kecil. Metode yang handal untuk mendeteksi ada tidaknya normalitas adalah dengan melihat normal probability plot, distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal, jika distribusi data residual normal maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2012: 160).

Uji statistik lain yang digunakan untuk menguji normalitas adalah uji statistik One Sample Kolmogorov Smirnov Test, uji ini digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak, Data dinyatakan terdistribusi secara normal jika variabel-variabel tersebut memiliki probability value > 0.05 lebih besar dari 0.05 (Ghozali, 2012: 164).

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji keberadaan korelasi antara variabel independen dan model regresi. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independennya (Ghozali, 2012: 105). Pengujian multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance< 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10 maka terdapat multikolinearitas yang tidak dapat ditoleransi dan variabel tersebut harus


(36)

dikeluarkan dari model regresi agar hasil yang diperoleh tidak bias (Ghozali, 2012: 105).

3. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heterokedasitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain dalam model regresi. Model regresi yang baik adalah jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Deteksi ada tidaknya heteroskedatisitas dapat dilakukan dengan uji koefisien Spearman’s Rho. Suatu regresi dinyatakan tidak mengandung heteroskedastisitas apabila nilai probabilitas signifikan di atas tingkat signifikansi 0,05 (Priyanto, 2012: 167).

3.2.6.3 Regresi Linear Berganda

Metode statistik untuk menganalisis dan menguji hubungan antara satu variabel terikat terhadap lebih dari satu variabel bebas, maka metode regresi yang digunakan untuk menguji pengaruh tersebut adalah regresi berganda (multiple regresion). Variabel independen penelitian ini adalah tingkat leverage, tingkat profitabilitas, dan struktur kepemilikan saham publik, sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah pengungkapan manjemen risiko. Model regresi yang dikembangkan untuk menguji hipotesis-hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian ini yaitu:


(37)

Harris Afif Firdaus, 2014

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP RISK MANAGEMENT DISCLOSURE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan :

Y = Pengungkapan Manajemen Risiko = Konstanta

= Koefisien Arah Regresi

�1 = Leverage

�2 = Profitabilitas

�3 = Struktur Kepemilikan Publik

� = Standar Error

3.2.6.4 Uji Hipotesis

1. Koefisien Determinasi

UjiR2 disebutjugakoefisiendeterminasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel-variabel dependen. Besarnya r2 ini adalah diantara nol dan satu (0<r2<1). Nilai r2 berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2012: 97). Artinya jikanilainyasemakinmendekati satu,makamodeltersebutbaikdantingkat kedekatannyaantaravariabelbebas dan terikat semakin dekat pula.

2. Penentuan Hipotesis

Dalam perumusan hipotesis statistik, antara hipotesis nol (H0) dan

hipotesis alternatif (Ha) selalu berpasangan, bila salah satu ditolak, maka yang lain


(38)

pasti Ha diterima (Sugiyono, 2012:87). Berikut penjelasan pengambilan hipotesis

pada penelitian ini:

Ho∶ 1 <0, Leverage tidak memiliki pengaruh positif terhadap risk

management disclosure

H110, Leverage berpengaruh positif terhadap risk management

disclosure

Ho∶ 2< 0, Profitabilitas tidak memliki pengaruh positif terhadap risk

management disclosure

H220, Profitabilitas berpengaruh positif terhadap risk management

disclosure

Ho∶ 3< 0, Struktur kepemilikan publik tidak memilki pengaruh positif

terhadap risk management disclosure

H330, Struktur kepemilikan publik berpengaruh positifterhadap risk management disclosure

Apabila 1 lebih kecil dari nol maka Ho diterima dan H1 ditolak yang

berarti tidak terdapat pengaruh positif dari leverage terhadap risk management disclosure.Sebaliknya apabila 1 lebih besar sama dengan dari nol terdapat

pengaruh positif dari leverage terhadap risk management disclosure.

Apabila 2 lebih kecil dari nol maka Ho diterima dan H2 ditolak yang


(39)

Harris Afif Firdaus, 2014

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP RISK MANAGEMENT DISCLOSURE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

management disclosure.Sebaliknya apabila 2 lebih besar sama dengan dari nol

terdapat pengaruh positif dari profitabilitas terhadap risk management disclosure. Apabila 3 lebih kecil dari nol maka Ho diterima dan H3 ditolak yang

berarti tidak terdapat pengaruh positif dari struktur kepemilikan publik terhadap risk management disclosure.Sebaliknya apabila 3 lebih besar sama dengan dari

nol terdapat pengaruh positif dari struktur kepemilikan publik terhadap risk management disclosure.


(40)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dijelaskan pada Bab IV, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan penelitian mengenai pengaruh leverage, profitabilitas dan struktur kepemilikan publik terhadap risk management disclosure pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011, berikut simpulan penelitian ini:

1. Leverage berpengaruh positif terhadap risk management disclosureyang terdapat pada sektor perbankan. Tingkat leverage yang diperoleh bank pada tahun 2011 cukup tinggi, sehingga bank cenderung lebih banyak mengungkapkan informasi risiko untuk memenuhi kebutuhan kreditur maupun stakeholder.

2. Profitabilitas tidak memiliki pengaruh positif terhadap risk management disclosure pada sektor perbankan. Hal ini disebabkan bank yang memperoleh profitabilitas rendah lebih cenderung memiliki banyak risiko, sehingga informasi risiko lebih banyak diungkapkan.

3. Struktur kepemilikan publik berpengaruh positif terhadap risk management disclosure yang terdapat pada sektor perbankan.Mayoritas pemegang saham perbankan pada tahun 2011 milik pihak internal perusahaan, meskipun demikan minat masyarakat dalam berinvsetasi di


(41)

Harris Afif Firdaus, 2014

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP RISK MANAGEMENT DISCLOSURE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bank cukup banyak, sehingga perusahaan akan mengungkapkan informasi-informasi risiko guna memenuhi kebutuhan stakeholdernya.

5.2 Saran

1. Regulasi yang mengikat perbankan yaitu PBI no 11/25/PBI/2009 dan PSAK 60 yang wajib mengungkapkan informasi mengenai risiko-risiko mesti harus lebih ditingkatkan untuk kedepannya dengan mematuhi peraturan yang telah ditetapkan guna memenuhi sebagai bank dengan tingkat kesehatan yang baik, terutama bank yang tidak menerapkan dan mengungkapkan 8 jenis risiko yaitu Bank Mega yang hanya mengungkapkan empat jenis risiko, Bank Ekonomi Rahaja dan Bank QNB Kesawan hanya mengungkapkan lima jenis risiko, adapun bank yang mengungkapkan 7 jenis risiko yaitu Bank Rakyat Indonesia, Bank Danamon Indonesia, Bank Permata dan Bank Pan Indonesia. Perbankan Indonesia untuk kedepannyaharus lebih responsif untuk mendeteksi dan mencegah risiko dengan menerapkan manajemen risiko, karena risiko pada bank merupakan risiko yang tidak dapat dihindari, apa bila bank mengabaikan risiko yang ada akan berakibat buruk bagi keberlangsungan bank itu sendiri.

2. Bagi peneliti selanjutnya, apabila tertarik ingin melanjutkan penelitian ini sebaiknya menambahkan variable selain leverage, profitabilitas dan struktur kepemilikan publik yang memiliki pengaruh terhadap pengungkapan manajemen risiko, seperti ukuran perusahaan dan jenis


(42)

industri, berdasarkan teori stakeholderproksi ukuran perusahaan yang besar memiliki banyak risiko, sehingga informasi terkait risiko wajib di laporkan pada laporan tahunan, penelitian sebelumnya seperti Anisa (2012) dan Amran et.al (2009) menemukan pengaruh ukuran perusahaan dan jenis industri terhadap pengungkapan manajemen risiko. Melakukan penelitian selain di sektor perbankan misalnya di perusahaan keuangan selain perbankan yaitu perusahaan asuransi atau di perusahaan non-keuangan lainnya. Menambahkan rentan waktu periode penelitian untuk mengetahui perkembangan pengungkapan manajemen risiko setiap tahunnya.


(43)

Harris Afif Firdaus, 2014

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP RISK MANAGEMENT DISCLOSURE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Alamatadema Iradhatullah. (2012). “ Pengaruh Tingkat Enterprise Risk Management Dalam Prespektif Keuangan Terhadap Return Saham Pada

Emiten Di Indonesia dan Malaysia”. Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi.

Amran, Azlan., et.al. (2009). “Risk Reporting : An Exploratory Study On Risk

Management Disclosure In Malaysia Annual Reports”. Managerial Auditing Journal, Vol. 24, No. 1.

Anggraini, F.R.R. (2006). “Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar Bursa Efek Jakarta)”. Proceeding Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang, 23-26 Agustus 2006.

Anindyarta Whardana, dan Nur Cahyonowati. (2013). “Pengaruh Karakteristik

Perusahaan Terhadap Tingkat Pengungkapan Risiko”. Jurnal Unversitas Dipenogoro. Vol. 2, No.3 Semarang 2013

Astri Kharina Bangun. (2011). “ Penerapan Manajemen Risko Perusahaan di

Publik Masih Rendah”. [Online].Tersedia:

http://investasi.kontan.co.id/news/penerapan-manajemen-risiko-di-perusahaan-publik-masih-rendah-1. [17 Desember 2013]

Bank Indonesia. (2011). Booklet Perbankan Indonesia Tahun 2011. [Online]. Tersedia: http://www.bi.go.id/id/publikasi/perbankan-dan-stabilitas/booklet-bi/Documents/8022c8fe0dc64ceea4a6543067b380f7BookletPerbankanInd2 011ok.pdf.

Bambang Riyanto (2010), Dasar – Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat cetakan ke sepuluh, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

BAPEPAM dan Lembaga Keuangan. KEP-134/BL/2006 Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Emiten Atau Perusahaan Publik.


(44)

Cahya Ruwita dan Puji Harto. (2013). “Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Corporate Governance Terhadap Pengungkapan Resiko Perusahaan”.JurnalUniversitas Dipenogoro Vol.2, No.2 Semarang 2013 Diana Zuhroh dan I Putu Pande Heri Sukmawati. (2003). “Analisis Pengaruh Luas

Pengungkapan Sosial dalam Laporan Tahunan Perusahaan Terhadap Reaksi

Investor”. Simposium Nasional Akuntansi IV, 2003.

Donovan, Gary dan Kathy Gibson. (2000). Environmental Disclosure in the Corporate Annual Report: A Longitudinal Australian Study. Paper for Persentation in the 6th Interdisciplinary Environmental Association Conference, Montreal, Canada.

Duwi Priyanto. (2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Feby Dwi Sutianto. (2012). 15 Bank Dilikuidasi Tahun Lalu. [Online]. Tersedia:

http://finance.detik.com/read/2012/05/14/152847/1916747/5/15-bank-dilikuidasi-tahun-lalu

Freeman, RE and MCVea. 2001.”A Stakeholder Approach to Strategic Management”. Darden Business School Working Paper, Vol. 01-02

Fuji Juwita Sari. (2013). “Implementasi Enterprise Risk Management Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia”. Accounting Analysis Journal.

Semarang 2013. [Online]. Tersedia:

Http://Journal.Unnes.Ac.Id/Sju/Index.Php/Aaj. [22 September 2013]

Harahap, Sofyan S. (2010). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Hendriksen, Eldon S dan Michael F van Breda. (2008). Teori Akunting. Tangerang: Interaksara.

Imam Ghozali. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Edisi 6. Semarang : Universitas Dipenogoro


(45)

Harris Afif Firdaus, 2014

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP RISK MANAGEMENT DISCLOSURE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pengungkapan. PSAK 60 (Rev 2010)

Irawati, S. (2010). Manajemen Keuangan. Bandung : Penerbit Pustaka

Jensen, Michael C. 1986. “Agency Costs of Free Cash Flow, Corporate Finance and Takeovers”. American Economic Review 76, Page 323-339

Jensen, Michael C., dan William H. Meckling. 1976. “Theory of the Firm:

Managerial Behavior, Agency Cost, and Ownership Structure”. Journal of Financial Economics, Vol. 3, No. 4, pp. 305-360

Linsey, Philip M. and Philip J. Shrives. 2006. “Risk Reporting : A Study of Risk Disclosure in the Annual Reports”. The Bristish Accounting Review, Vol. 38, Page, 387-404

Lisa Shelvia. (2012). “Dampak Enterprise Risk Management Pada Fungsi Audit

Internal”. Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi. Vol. 1, No. 2, Maret 2012 Masyhud Ali. (2006). Manajemen Risiko: Strategi Perbankan dan Dunia Usaha

Menghadapi Tantangan Globalisasi. Jakarta: Raja Grafindo persada. Mamduh M Hanafi. (2006). Manajemen Risiko.Yogyakarta: UPP-STIM YKPN

Meizaroh dan Lucyanda, Jurica. (2011). “Pengaruh Corporate Governance Dan Konsentrasi Kepemilikan Pada Pengungkapan Enterprise Risk Management”. Simposium Nasional Akuntansi XV Banda Aceh.

Melisa Fidelis Arastyo Andono. (2013). Penerapan Enterprise Risk ManagementDalam Rangka Meningkatkan Efektifitas Kegiatan Operasional. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya.Vol.2 No.1 (2013)

Muhammad Andi Mubarok. (2013). Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Mekanisme Corporate Governance Terhadap Pengungkapan Risiko Dalam Laporan Keuangan Interim. Skripsi. Semarang: Program Sarjana Akuntansi, Jurusan Akuntansi Universitas Dipenogoro.


(46)

Passenheim, Olaf. (2010). Enterprise Risk Management. England: Ventus Publishing ApS.

Peraturan PBI (Peraturan Bank Indonesia) No.11/25/2009. Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum

Reeve, James M., et.al. (2011). Pengantar Akuntansi: Adaptasi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat

Riky Ferdianto. (2011). Delapan Kasus Perbankan yang Ditangani Mabes Polri.

[Online]. Tersedia:

http://www.tempo.co/read/news/2011/04/04/063324927/Delapan-Kasus-Perbankan-yang-Ditangani-Mabes-Polri.Html [11 Oktober 2013]

Sembiring, Eddy Rismanda. (2005). Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial: Study Empiris Pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP Tahun 2004. Sistem Penilaian Tigkat Kesehatan Bank Umum.

Sri Dwi Ari Ambarwati. (2010). Manajemen Keuangan Lanjutan. Yogyakarta: Graha ilmu

Taures, Nazila Sofi Istna. (2010). “Analisis Hubungan antara Karakteristik Perusahaan dengan Pengungkapan Risiko”. [Online]. Tersedia:

http://eprints.undip.ac.id. [1 November 2013].

Teguh Pujo Mulyono. (1999). Analisa Laporan Keuangan untuk Perbankan. Jakarta: Djambatan


(47)

Harris Afif Firdaus, 2014

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP RISK MANAGEMENT DISCLOSURE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Utari Hilmi FH dan Syaiful Ali. (2008). “Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Ketepatan Penyampaian Laporan Keuangan”. Simposium Nasional Akuntansi XI Pontianak.

Venny Fathimiyah., et.al. (2012). Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Risk Management Disclosure. Simposium Nasional Akuntansi XV Banjarmasin. Windi G. Anisa Dan Andri Prastiwi. (2012). “Analisis Faktor Yang

Mempengaruhi Pengungkapan Manajemen Risiko”. Jurnal Universitas

Dipenogoro Semarang 2012. [Onlie]. Tersedia: http://eprints.undip.ac.id/35288/1/Jurnal_Skripsi.pdf. [13 September 2013]

Www.Infobanknews.com. (2011). Laba Melonjak, Likuiditas Perbankan Kuat

Hadapi Krisis Global. [Online]. Tersedia:

http://www.infobanknews.com/laba-melonjak-likuiditas-perbankan-kuat-hadapi-krisis-global.html

Www.Infobanknews.com. (2011). Aksi Beli Investor Lokal Dorong penguatan IHSG. [Online]. Tersedia: http://www.infobanknews.com/aksi-beli-investor-lokal-dorong-penguatan-ihsg.html

Www.Katadata.co.id. (2013). [Online]. Tersedia:

http://katadata.co.id/laporan/2013/05/15/mengapa-perbankan-indonesia-diminati-investor

Www.idx.co.id Www.ojk.go.id


(1)

102

industri, berdasarkan teori stakeholderproksi ukuran perusahaan yang besar memiliki banyak risiko, sehingga informasi terkait risiko wajib di laporkan pada laporan tahunan, penelitian sebelumnya seperti Anisa (2012) dan Amran et.al (2009) menemukan pengaruh ukuran perusahaan dan jenis industri terhadap pengungkapan manajemen risiko. Melakukan penelitian selain di sektor perbankan misalnya di perusahaan keuangan selain perbankan yaitu perusahaan asuransi atau di perusahaan non-keuangan lainnya. Menambahkan rentan waktu periode penelitian untuk mengetahui perkembangan pengungkapan manajemen risiko setiap tahunnya.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Kamaruddin. (2013). Akuntansi Manajemen: Dasar-Dasar Konsep Biaya Dan Pengambil Keputusan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Alamatadema Iradhatullah. (2012). “ Pengaruh Tingkat Enterprise Risk Management Dalam Prespektif Keuangan Terhadap Return Saham Pada

Emiten Di Indonesia dan Malaysia”. Skripsi. Bandung: Universitas

Pendidikan Indonesia Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi.

Amran, Azlan., et.al. (2009). “Risk Reporting : An Exploratory Study On Risk

Management Disclosure In Malaysia Annual Reports”. Managerial Auditing Journal, Vol. 24, No. 1.

Anggraini, F.R.R. (2006). “Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar Bursa Efek Jakarta)”. Proceeding Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang, 23-26 Agustus 2006.

Anindyarta Whardana, dan Nur Cahyonowati. (2013). “Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Tingkat Pengungkapan Risiko”. Jurnal Unversitas Dipenogoro. Vol. 2, No.3 Semarang 2013

Astri Kharina Bangun. (2011). “ Penerapan Manajemen Risko Perusahaan di

Publik Masih Rendah”. [Online].Tersedia:

http://investasi.kontan.co.id/news/penerapan-manajemen-risiko-di-perusahaan-publik-masih-rendah-1. [17 Desember 2013]

Bank Indonesia. (2011). Booklet Perbankan Indonesia Tahun 2011. [Online]. Tersedia: http://www.bi.go.id/id/publikasi/perbankan-dan-stabilitas/booklet-bi/Documents/8022c8fe0dc64ceea4a6543067b380f7BookletPerbankanInd2 011ok.pdf.

Bambang Riyanto (2010), Dasar – Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat cetakan ke sepuluh, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

BAPEPAM dan Lembaga Keuangan. KEP-134/BL/2006 Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Emiten Atau Perusahaan Publik.


(3)

Briana D Pratika. (2011). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberadaan Risk Management Committee Terhadap Manajemen Risiko. Skripsi. Semarang: Program Sarjana Akuntansi, Jurusan Akuntansi Universitas Diponegoro Cahya Ruwita dan Puji Harto. (2013). “Analisis Pengaruh Karakteristik

Perusahaan dan Corporate Governance Terhadap Pengungkapan Resiko Perusahaan”.JurnalUniversitas Dipenogoro Vol.2, No.2 Semarang 2013 Diana Zuhroh dan I Putu Pande Heri Sukmawati. (2003). “Analisis Pengaruh Luas

Pengungkapan Sosial dalam Laporan Tahunan Perusahaan Terhadap Reaksi Investor”. Simposium Nasional Akuntansi IV, 2003.

Donovan, Gary dan Kathy Gibson. (2000). Environmental Disclosure in the Corporate Annual Report: A Longitudinal Australian Study. Paper for Persentation in the 6th Interdisciplinary Environmental Association Conference, Montreal, Canada.

Duwi Priyanto. (2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Feby Dwi Sutianto. (2012). 15 Bank Dilikuidasi Tahun Lalu. [Online]. Tersedia:

http://finance.detik.com/read/2012/05/14/152847/1916747/5/15-bank-dilikuidasi-tahun-lalu

Freeman, RE and MCVea. 2001.”A Stakeholder Approach to Strategic

Management”. Darden Business School Working Paper, Vol. 01-02

Fuji Juwita Sari. (2013). “Implementasi Enterprise Risk Management Pada

Perusahaan Manufaktur Di Indonesia”. Accounting Analysis Journal.

Semarang 2013. [Online]. Tersedia:

Http://Journal.Unnes.Ac.Id/Sju/Index.Php/Aaj. [22 September 2013]

Harahap, Sofyan S. (2010). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Hendriksen, Eldon S dan Michael F van Breda. (2008). Teori Akunting. Tangerang: Interaksara.

Imam Ghozali. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Edisi 6. Semarang : Universitas Dipenogoro


(4)

Irham Fahmi. (2010). Manajemen Resiko Teori, Kasus, dan Solusi. Bandung : Alfabeta

Ikatan Akuntan Indonesia. (2010). Instrumen Keuangan : Penyajian dan pengungkapan. PSAK 60 (Rev 2010)

Irawati, S. (2010). Manajemen Keuangan. Bandung : Penerbit Pustaka

Jensen, Michael C. 1986. “Agency Costs of Free Cash Flow, Corporate Finance

and Takeovers”. American Economic Review 76, Page 323-339

Jensen, Michael C., dan William H. Meckling. 1976. “Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Cost, and Ownership Structure”. Journal of Financial Economics, Vol. 3, No. 4, pp. 305-360

Linsey, Philip M. and Philip J. Shrives. 2006. “Risk Reporting : A Study of Risk

Disclosure in the Annual Reports”. The Bristish Accounting Review, Vol.

38, Page, 387-404

Lisa Shelvia. (2012). “Dampak Enterprise Risk Management Pada Fungsi Audit

Internal”. Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi. Vol. 1, No. 2, Maret 2012

Masyhud Ali. (2006). Manajemen Risiko: Strategi Perbankan dan Dunia Usaha Menghadapi Tantangan Globalisasi. Jakarta: Raja Grafindo persada.

Mamduh M Hanafi. (2006). Manajemen Risiko.Yogyakarta: UPP-STIM YKPN

Meizaroh dan Lucyanda, Jurica. (2011). “Pengaruh Corporate Governance Dan

Konsentrasi Kepemilikan Pada Pengungkapan Enterprise Risk Management”. Simposium Nasional Akuntansi XV Banda Aceh.

Melisa Fidelis Arastyo Andono. (2013). Penerapan Enterprise Risk ManagementDalam Rangka Meningkatkan Efektifitas Kegiatan Operasional. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya.Vol.2 No.1 (2013)

Muhammad Andi Mubarok. (2013). Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Mekanisme Corporate Governance Terhadap Pengungkapan Risiko Dalam Laporan Keuangan Interim. Skripsi. Semarang: Program Sarjana Akuntansi, Jurusan Akuntansi Universitas Dipenogoro.


(5)

Nafi Muthohirin dan Islahuddin. (2012). “Kolaborasi Mengantisipasi Risiko”. Seputar Indonesia, 16 Agustus 2012. [9 Oktober 2013].

Nazir, (2011). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indo.

Passenheim, Olaf. (2010). Enterprise Risk Management. England: Ventus Publishing ApS.

Peraturan PBI (Peraturan Bank Indonesia) No.11/25/2009. Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum

Reeve, James M., et.al. (2011). Pengantar Akuntansi: Adaptasi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat

Riky Ferdianto. (2011). Delapan Kasus Perbankan yang Ditangani Mabes Polri.

[Online]. Tersedia:

http://www.tempo.co/read/news/2011/04/04/063324927/Delapan-Kasus-Perbankan-yang-Ditangani-Mabes-Polri.Html [11 Oktober 2013]

Sembiring, Eddy Rismanda. (2005). Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial: Study Empiris Pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP Tahun 2004. Sistem Penilaian Tigkat Kesehatan Bank Umum.

Sri Dwi Ari Ambarwati. (2010). Manajemen Keuangan Lanjutan. Yogyakarta: Graha ilmu

Taures, Nazila Sofi Istna. (2010). “Analisis Hubungan antara Karakteristik Perusahaan dengan Pengungkapan Risiko”. [Online]. Tersedia: http://eprints.undip.ac.id. [1 November 2013].

Teguh Pujo Mulyono. (1999). Analisa Laporan Keuangan untuk Perbankan. Jakarta: Djambatan


(6)

Tobing, Sorta. (2010). Kasus Indias Enron Mulai Diadili. [Online]. Tersedia: Http://Www.Tempo.Co/Read/News/2010/11/03/090289056/Kasus-Indias-Enron-Mulai-Diadili.Html. [11 Oktober 2013].

Utari Hilmi FH dan Syaiful Ali. (2008). “Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Ketepatan Penyampaian Laporan Keuangan”. Simposium

Nasional Akuntansi XI Pontianak.

Venny Fathimiyah., et.al. (2012). Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Risk Management Disclosure. Simposium Nasional Akuntansi XV Banjarmasin. Windi G. Anisa Dan Andri Prastiwi. (2012). “Analisis Faktor Yang

Mempengaruhi Pengungkapan Manajemen Risiko”. Jurnal Universitas Dipenogoro Semarang 2012. [Onlie]. Tersedia: http://eprints.undip.ac.id/35288/1/Jurnal_Skripsi.pdf. [13 September 2013]

Www.Infobanknews.com. (2011). Laba Melonjak, Likuiditas Perbankan Kuat Hadapi Krisis Global. [Online]. Tersedia: http://www.infobanknews.com/laba-melonjak-likuiditas-perbankan-kuat-hadapi-krisis-global.html

Www.Infobanknews.com. (2011). Aksi Beli Investor Lokal Dorong penguatan IHSG. [Online]. Tersedia: http://www.infobanknews.com/aksi-beli-investor-lokal-dorong-penguatan-ihsg.html

Www.Katadata.co.id. (2013). [Online]. Tersedia: http://katadata.co.id/laporan/2013/05/15/mengapa-perbankan-indonesia-diminati-investor

Www.idx.co.id Www.ojk.go.id


Dokumen yang terkait

Pengaruh Struktur Aset, Struktur Modal Dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Perusahaan Perbankan Yang Telah GO Publik Dan Terdaftar DI BEI Tahun 2010-2013

1 52 84

PENGARUH PENERAPAN PSAK 64, STRUKTUR KEPEMILIKAN MANAJERIAL, STRUKTUR KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, STRUKTUR KEPEMILIKAN PUBLIK, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP KONSERVATISME LABA (Studi pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI 2011-2015)

0 7 92

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP ENTERPRISE RISK MANAGEMENT

1 3 56

PENGARUH MANAJEMEN LABA DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN BANK TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2011-2014)

0 5 1

ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan Institusional, Firm Size, Leverage, Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Non-Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun

0 7 19

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan Institusional, Firm Size, Leverage, Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Non-Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014.

0 3 8

ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan Institusional, Firm Size, Leverage, Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Non-Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun

0 5 15

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, PROFITABILITAS, DAN KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP LUAS VOLUNTARY DISCLOSURE DALAM LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 0 13

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI - Perbanas Institutional Repository

0 0 18

PENGARUH LEVERAGE, SOLVABILITAS, PRODUKTIVITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI PADA INDUSTRI PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2015 - Perbanas Institutional Repository

0 0 17