PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP.

(1)

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi

oleh:

Eva Fadilah NIM 1000270

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

oleh Eva Fadilah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Eva Fadilah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

September 2014

Hak Cipta dilindugi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN EVA FADILAH

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

disetujui dan disahkan oleh pembimbing: Pembimbing I,

Dr. Hj. Sri Anggraeni, M.Si NIP. 19580126 198703 2 001

Pembimbing II,

Dr. H. Taufik Rahman, M.Pd NIP. 19620115 198703 1 002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI

Dr. Riandi, M.Si NIP: 19630501 198803 1 002


(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengembangan Pembelajaran Konsep Fotosintesis dengan Menggunakan Pendekatan

Scientific di SMP” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, September 2014 Yang membuat pernyataan,

Eva Fadilah NIM. 1000270


(5)

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN ………. i

KATA PENGANTAR ……… ii

UCAPAN TERIMA KASIH ……….. iii

ABSTRAK ………. v

DAFTAR ISI ……….. vii

DAFTAR TABEL ……….. x

DAFTAR GAMBAR ……….. xii

DAFTAR LAMPIRAN ……….. xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……….. 1

B. Rumusan Masalah ………. 3

C. Batasan Masalah ……… 4

D. Tujuan Penelitian ………... 5

E. Manfaat Penelitian ………. 5 BAB II PEMBELAJARAN, PEMBELAJARAN SCIENTIFIC PADA

KONSEP FOTOSINTESIS

A. Pembelajaran .………

1. Pembelajaran IPA .………..

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar ………

7 7 9 B. Pembelajaran Scientific ……….

1. Kurikulum berbasis Kompetensi (Kurikulum 2013) ………..

2. Perangkat Pembelajaran ………...

3. Pendekatan Pembelajaran Scientific ……… 4. Langkah-Langkah Pembelajaran dengan Pendekatan

Scientific ……….

10 10 12 19


(6)

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu viii

C. Analisis Materi Konsep Fotosintesis ………

1. Analisis Materi Kompetensi Dasar pada KI 1 dan 2 ………

2. Analisis Materi Kompetensi Dasar pada KI 3 ………

3. Analisis Materi Kompetensi Dasar pada KI 4 ………

26 27 27 29 BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Sampel Penelitian ...……… 30

B. Desain Penelitian ………... 30

C. Metode Penelitian ……… 32

D. Definisi Operasional ………. 32

E. Instrumen Penelitian ………. 33

F. Proses Pengembangan Instrumen ………. 37

G. Teknik Pengumpulan Data ……… 40

H. Analisis Data ………. 41

I. Prosedur Penelitian ...……… 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil ……….

1. Kelemahan dan Keunggulan Pembelajaran Fotosintesis menggunakan Pendekatan Scientific di Sekolah ……… 2. Keterlaksanaan Proses Pembelajaran menggunakan

Pendekatan Scientific di Sekolah ……… 3. Hasil Pengembangan Pembelajaran Fotosintesis

menggunakan Pendekatan Scientific .……….. 4. Efektivitas Hasil Pengembangan ……...………. 5. Catatan Peneliti ...………

47 47 52 55 60 64 B. Pembahasan ………..

1. Kelemahan dan Keunggulan Pembelajaran Fotosintesis menggunakan Pendekatan Scientific di Sekolah ………….. 2. Keterlaksanaan Proses Pembelajaran menggunakan

Pendekatan Scientific di Sekolah ………...

65

65


(7)

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ix

3. Hasil Pengembangan Pembelajaran Fotosintesis menggunakan Pendekatan Scientific ……….. 4. Efektivitas Hasil Pengembangan ………

71 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ...……… 81

B. Saran ………. 82

DAFTAR PUSTAKA 83

LAMPIRAN 87


(8)

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu x

DAFTAR TABEL

2.1 Kompetensi inti dan kompetensi dasar materi konsep fotosintesis ………… 26

3.1 Kisi-Kisi Penilaian RPP ………. 34

3.2 Kisi-Kisi Penilaian Media ……….. 34

3.3 Kisi-Kisi Penilaian LKS ………. 34

3.4 Kisi-Kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Fokus Guru ….. 35

3.5 Kisi-Kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Fokus Siswa …. 35 3.6 Kisi-Kisi Butir Soal Evaluasi ……… 36

3.7 Kisi-Kisi Angket Respon Siswa ……… 36

3.8 Derajat Validitas Soal ……… 38

3.9 Hasil Uji Validitas Butir Soal ……… 38

3.10 Derajat Reliabilitas Soal ……….. 38

3.11 Derajat Daya Pembeda ……….. 39

3.12. Hasil Uji Daya Pembeda Butir Soal ……….. 39

3.13 Tingkat Kesukaran Soal ………. 40

3.14 Tingkat Kesukaran Butir Soal ……… 40

3.15 Rekapitulasi Hasil Uji Insrumen Soal Evaluasi ………. 40

3.16 Teknik Pengumpulan Data ……… 41

3.17 Skor Pernyataan pada Lembar Peniaian Guru Berdasarkan Skala Guttman 41 3.18Kategori Penilaian Kegiatan Pembelajaran ……….. 42

3.19Kategori Presenstase Angket ………... 43

3.20 Konversi nilai ………... 43

4.1 Hasil Analisis RPP Guru ……… 48

4.2 Keunggulan dan Kelemahan berdasarkan Hasil Analisis RPP Guru ………. 48

4.3 Hasil Analisis Media Guru ………. 50

4.4Keunggulan dan Kelemahan berdasarkan Hasil Analisis Media Guru …….. 50


(9)

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu xi

4.6Keunggulan dan Kelemahan berdasarkan Hasil Analisis LKS Guru ………. 51

4.7 Hasil Penilaian Umum Kegiatan Pembelajaran Pertama Fokus Guru …….. 53

4.8 Hasil Penilaian Kegiatan Pembelajaran Pertama Fokus Guru ……….. 54

4.9 Hasil Penilaian Kegiatan Pembelajaran Pertama Fokus Siswa ………. 55

4.10 Hasil Penilaian RPP Pengembangan ……… 56

4.11 Hasil Analisis RPP Pengembangan ………. 56

4.12 Hasil Penilaian Media Pengembangan ………. 57

4.13 Hasil Analisis Media Pengembangan ……….. 57

4.14 Hasil Penilaian LKS Pengembangan ………... 57

4.15 Hasil Analisis LKS Pengembangan ………... 57

4.16 Hasil Penilaian Umum Kegiatan Pembelajaran Kedua Fokus Guru ……… 58

4.17 Hasil Penilaian Kegiatan Pembelajaran Kedua Fokus Guru ……… 59

4.18 Hasil Penilaian Kegiatan Pembelajaran Kedua Fokus Siswa ……….. 60

4.19 Hasil Angket Respon Siswa ………. 61

4.20 Hasil Penilaian hasil belajar terhadap indikator KI 3 ………... 63


(10)

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu xii

DAFTAR GAMBAR

2.1 Bagan Kegiatan Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran ………. 22

3.1 BaganAlur Proses Pengembangan ……… 31

3.2 BaganAlur Penelitian ……… 46


(11)

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu xiii

DAFTAR LAMPIRAN

A. PERANGKAT PEMBELAJARAN

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Guru ………...

2. LKS Praktikum Fotosintesis Guru ………...

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Hasil Pengembangan ………….

4. LKS Praktikum Fotosintesis Hasil Pengembangan ……….

87 96 98 112 B. INSTRUMEN PENELITIAN

1. Lembar Penilaian Perangkat Pembelajaran ……….

2. Rubrik Penilaian Keterlaksanaan ……….

3. Perangkat Penilaian Kognitif ………...

4. Angket Respon Siswa ………..

114 118 123 128 C. HASIL UJI COBA

Rekapitulasi Hasil Penilaian Kognitif ………... 131

D. HASIL PENELITIAN

1. Rekapitulasi Penilaian Perangkat Pembelajaran Guru ………

2. Rekapitulasi Hasil Keterlaksanaan Perangkat Pembelajaran Guru …

3. Rekapitulasi Penilaian Perangkat Pembelajaran Pemengbangan ……

4. Rekapitulasi Hasil Keterlaksanaan Perangkat Pembelajaran Pengembangan ……….

5. Rekapitulasi Hasil Penilaian Kognitif ……….

6. Rekapitulasi Hasil Angket Respon Siswa ………

132 137 140

145 148 150 E. PERIZINAN PENELITIAN

1. Surat Pengantar Izin Penelitian ………

2. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian ……… 152 153 F. DOKUMENTASI KEGIATAN PENELITIAN 154


(12)

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

v

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

ABSTRAK

Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk mengembangkan pembelajaran pada konsep fotosintesis untuk siswa SMP yang sesuai dengan ketentuan kurikulum 2013. Pengembangan pembelajaran dilakukan pada aktivitas pembelajaran dan perangkat pembelajaran. Pengembangan perangkat yang dilakukan, berdasarkan pendekatan

scientific dengan mengembangkan keterampilan mengobservasi, menanya, mencoba, mengasosiasikan/menalar, dan mengkomunikasikan. Pengembangan yang dilakukan merujuk pada analisis perangkat pembelajaran yang terdapat disekolah melalui lembar penilaian perangkat pembelajaran. Hasil pengembangan divalidasi isi

perangkatnya melalui penilaian perangkat pembelajaran kemudian

diimplementasikan kedalam pembelajaran di kelas yang akan melihat

keterlaksanaannya menggunakan lembar observasi kelas dan efektivitas penggunaan perangkat hasil pengembangan. Efektifitas pembelajaran didapatkan dari angket respon siswa dan hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perangkat

yang dikembangkan dapat memunculkan aktivitas pendekatan scientific dalam

kegiatan inti. Keterlaksanaan pembelajaran didalam kelas menggunakan perangkat hasil pengembangan menunjukkan hasil yang sangat baik pada fokus guru dengan presentase sebesar 89.7%. Pada fokus siswa aktivitas pembelajaran menunjukkan hasil baik dengan presentase sebesar 73.75%. Hasil respon siswa menunjukkan

bahwa hampir seluruh siswa (86.87%) melakukan tahapan pendekatan scientific

sehingga siswa dapat termotivasi dan memahami konsep fotosintesis yang dibelajarkan. Perolehan nilai hasil belajar siswa termasuk kategori baik dengan rata-rata 72.3. Hasil respon siswa dan hasil belajar, menunjukkan perangkat pembelajaran hasil pengembangan berjalan dengan efektif.


(13)

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vi

LEARNING DEVELOPMENT ON PHOTOSYNTHESIS CONCEPT USING SCIENTIFIC APPROACH IN JUNIOR HIGH SCHOOL

ABSTRACT

This descriptive research aimed to develop a learning on concept of photosynthesis for junior high school students based on curriculum 2013. Development of learning is done in learning activity and learning tools. Development of learning tools conducted from scientific approach to develop the skills observing, questioning, experimenting, associating/reasoning, and communicating. Development refers to the analysis of learning tools at school from manual assessment form of learning tools. The results of development validated the contents through manual assessment form of learning tools and then implemented into classroom that will see the feasibility use classroom observation sheet and the effectiveness the results of development. Learning effectiveness obtained from questionnaire students responses and student learning outcomes. The results showed that the learning tools of the development can bring a scientific approach to the activity in core activities. Feasibility of learning in the classroom showed very good results with 89.7% on focus of teachers. Focus students on learning activities showed good results with 73.75%. The results of student responses showed that almost all of the students (86.87%) do stages a scientific approach, so that students can be motivated and understand the concept of photosynthesis. Value of student learning outcomes has a good category with an average of 72.3. The results of student responses and learning outcomes, shows learning tools of the development worked effectively.

Keywords: Scientific Approaches, Learning Development, Photosynthesis, Learning Tool.


(14)

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada prinsip belajar, pembelajaran adalah memotivasi dan memberikan fasilitas kepada siswa agar dapat belajar sendiri. Kegiatan pembelajaran tersebut melibatkan proses belajar dan mengajar didalamnya (Zamroni, 2008). Proses belajar mengajar merupakan kegiatan yang mengandung interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan belajar. Dalam mencapai tujuan pembelajarannya, seorang guru akan menentukan strategi dalam perencanaan pembelajaran. Oleh karena itu, seorang guru akan menentukan pendekatan dan metode yang akan digunakan agar tujuan pembelajaran tercapai (Rustaman, et al., 2003).

Pembelajaran menurut kurikulum 2013 adalah pembelajaran berbasis kompetensi untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penguatan proses pembelajaran dilakukan melalui pendekatan scientific(Hamad, 2013). Melalui pendekatan scientific, proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah. Pendekatan scientificmenonjolkan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Hal ini mampu mendorong siswa dalam mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data, mengasosiasi/menalar, dan mengomunikasikan(Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Jawa barat, 2013).

Pembelajaran scientificmemandang bahwa proses merupakan hal yang penting tidak hanya memandang hasil belajar sebagai suatu keharusan. Pembelajaran scientificmemandang bahwa proses harus bermakna. Piaget (Carin & Sund, 1975) menyatakan bahwa pembelajaran bermakna tidak akan terjadi kecuali peserta didik dapat beraksi secara mental dalam bentuk


(15)

2

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

asimilasi dan akomodasi terhadap informasi yang ada di sekitarnya. Berdasar pada hal tersebut pembelajaran scientific menekankan pada keterampilan proses.Model pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains adalah model pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem penyajian materi secara terpadu (Beyer, 1991 dalam Fajar, 2013). Pendidikanpun bertujuan untuk memungkinkan individu menggunakan keterampilan proses ilmiah, dengan kata lain untuk dapat mendefinisikan masalah di sekitar mereka dengan cara mengamati, menganalisis, berhipotesis, bereksperimen, menyimpulkan, menggeneralisasi dan menerapkan informasi yang mereka miliki dengan keterampilan yang diperlukan (Aktamis & Ergin, 2008).

Melalui analisa materi yang dilakukan, fotosintesis merupakan salah satu konsep biologi penting yang berhubungan dengan aktivitas sosial. Pembelajaran pada tingkat SMP mencakup kegiatan pembelajaran yang meliputi kegiatan pengamatan, diskusi, dan kegiatan merencanakan pengamatan. Hal ini termasuk dalam suatu aktivitas sosial terutama siswa (Ceken, 2014).Dalam aktivitas pembelajaran tersebut, untuk dapat memenuhi kebutuhan penyampaian konsep, diharapkan siswa terlibat dalam penyusunan konsep dalam pengetahuannya. Hal ini didasari bahwa keterlibatan siswa merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan belajar, karena siswa akan memiliki pengalaman dari belajar dalam banyak hal. Belajar banyak hal mengisyaratkan bahwa siswa diaktifkan untuk menggunakan alat indera, terutama menggunakan lebih dari satu alat indera (Zamroni, 2008).

Penggunaan alat indera ini membantu siswa menemukan hal baru, seperti konsep melalui kegiatan mengamati dan menyelidiki. Kegitan-kegiatan ini merupakan pencerminan kemampuan dalam berproses pada kerja ilmiah (Semiawan, et al., 1988a). Berdasar pada hal tersebut maka penggunaan pendekatan scientificmenjadi mungkin dilakukan dalam pembelajaran fotosintesis terutama hubungannya dengan kurikulum 2013 (Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Jawa barat, 2013).


(16)

3

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam proses persiapan dan penerapan kurikulum 2013, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan buku. Buku yang diterbitkan memberi panduan pelaksaaan pembelajaran terutama bagi guru, melalui buku guru. Sesuai dengan konsep kurikulum 2013, buku ini disusun mengacu pada pembelajaran IPA secara terpadu dan utuh, sehingga setiap pengetahuan yang diajarkan, pembelajarannya harus dilanjutkan sampai membuat siswa terampil dalam menyajikan pengetahuan yang dikuasainya secara konkret dan abstrak. Hal ini sejalan dengan prinsip penggunaan pendekatanscientific (Nuh, 2013).

Pada Buku Panduan Guru Untuk Mata Pelajaran IPA terdapat penjelasan untuk mempermudah dan memperjelas penggunaan buku bagi guru yang diterbitkan oleh Pemerintah. Didalamnya terdapat uraian mengenai strategi pembelajaran IPA untuk setiap topik, sesuai kurikulum 2013 dan buku peserta didik. Dalam konsep fotosintesis diuraikan strategi pembelajaran menggunakan suatu kegiatan praktikum. Kegiatan ini dimaksudkan untuk melatih peserta didik dalam hal keterampilan mengamati atau mengobservasi peristiwa fotosintesis, selain itu melatih kemampuan berkomunikasi siswa melalui kegiatan presentasi hasil pengamatan. Melihat uraian strategi yang tercantum pada buku panduan guru, kegiatan pembelajaran yang dilakukan sudah mencoba menerapkan prinsip kerja ilmiah. Strategi tersebut juga dapat melatih keterampilan proses siswa melalui kegiatan pembelajaran yang dilakukan (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013c).

Berdasarkan pentingnya penggunaan pendekatan scientific dalam kurikulum 2013 ini maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengembangan Pembelajaran Konsep Fotosintesis dengan Menggunakan Pendekatan Scientific diSMP


(17)

4

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah, “bagaimana pengembangan pembelajaran pada konsep fotosintesis dengan menggunakan pendekatan scientific di SMP?”

Adapun secara lebih rinci dari rumusan masalah tersebut dibuat pertanyaan penelitian sebagai berikut.

1. Apa kelemahan dan keunggulan pembelajaran fotosintesis menggunakan pendekatan scientific yang dilakukan di sekolah?

2. Bagaimana keterlaksaan proses pembelajaran menggunakan pendekatan scientificyang dilakukan di sekolah?

3. Bagaimana pengembangan pembelajaran fotosintesis menggunakan pendekatan scientific?

4. Bagaimana efektivitas hasil pengembangan pembelajaran fotosintesis menggunakan pendekatan scientific?

C. Batasan Masalah

Penelitian ini memiliki batasan-batasan tertentu agar lebih mengarah pada tujuan dan rumusan masalah yang ditentukan.Berikut ini batasan masalah penelitian ini.

1. Penelitian dilakukan terhadap siswa kelas VII SMP sebanyak dua kelas di Lembang. Satu kelas menjadi objek uji coba kegiatan pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran yang digunakan guru/dilakukan sekolahdan satu kelas uji coba pengembangan dari perbaikan pembelajaran;

2. Pendekatan scientificyang digunakan mengikuti ketentuan dalam kurikulum 2013. Kegiatan pembelajarannya meliputi proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi atau mencoba, mengasosiasi atau menalar dan menyajikan data atau mengkomunikasikan;

3. Pengembangan yang dilakukan mengacu pada hasil analisis perangkat pembelajaran dan keterlaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan di sekolah. Pengembangan yang dilakukan hanya pada perangkat


(18)

5

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran berupa rencana kegiatan pembelajaran dan LKS pada konsep atau subkonsep yang uji;


(19)

6

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini merujuk pada rumusan masalah dan pertanyaan penelitian adalah mengembangkan pembelajaran pada konsep fotosintesis untuk siswa SMP yang sesuai dengan ketentuan pendekatan scientific pada kurikulum 2013. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini sebagai berikut.

1. Menganalisis kelemahan dan keunggulan yang muncul pada perangkat pembelajaran guru untuk pembelajaran konsep fotosintesis.

2. Mengidentifikasi keterlaksaan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan scientific yang digunakan guru di sekolah.

3. Memberikan saran perbaikan yang sesuai dengan ketentuan kurikulum 2013, bila penggunaan pendekatan scientific tidak terlaksana dengan baik dalam suatu pembelajaran.

4. Membuat rancangan pengembangan pembelajaran berdasarkan hasil analisis dan uji coba penerapan pendekatan scientific pada konsep fotosintesis yang digunakan mengacu pada buku petunjuk guru.

5. Mengidentifikasi efektivitas penggunaan hasil pengembangan konsep fotosintesismenggunakan pendekatan scientificberdasarkan hasil uji coba pelakasaannya di dalam kelas.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, diantaranya manfaat bagi siswa, guru, lembaga, peneliti lain. 1. Bagi siswa, memberikan kesempatan siswa mendapatkan proses

pembelajaran yang dapat mengembangkan berbagai keterampilan dimilikinya sesuai dengan kaidah penggunaan pendekatan scientific dalam pembelajaran;

2. Bagi guru (pengajar), penelitian ini dapat dijadikan rekomendasi untuk memilih dan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat dalam membelajarkan suatu konsep menggunakan pendekatan scientific;


(20)

7

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagi Lembaga, penelitian ini dapat dijadikan bahan evaluasi mengenai penerapan pendekatan scientific dalam suatu pembelajaran, khususnya pada konsep fotosintesis. Disamping itu dapat dijadikan bahan rekomendasi mengenai penerapan pendekatan scientific dalam suatu pembelajaran;

4. Bagi Peneliti lain, penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumbangan ilmiah tentang pengembangan pembelajaran menggunakan pendekatan scientific pada konsep fotosintesis khususnya dan konsep lain umumnya. Penelitian ini juga dapat dijadikan landasan untuk penelitian selanjutnya.


(21)

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

30 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Lembang yang berlokasi di Jalan Raya No. 357 Lembang Kabupaten Bandung Barat. Sekolah ini dipilih karena merupakan salah satu sekolah yang sudah menerapkan kurikulum 2013. Penelitian ini dilakukan pada bulanApril 2014.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lembang yaitu siswa kelas VII A dan VII H. Kedua kelas ini merupakan kelas yang telah menerapkan kurikulum 2013. Subjek siswa dalam kedua kelas ini melakukan kegiatan pembelajaran konsep fotosintesis dengan menggunakan pendekatan scientific. Satu kelas melakukan pembelajaran yang sesuai dengan perangkat pembelajaran yang digunakan guru/dilaksanakan di sekolah dan satu kelas lainnya melakukan pembelajaran hasil pengembangan pembelajaran dari kegiatan pembelajaran di kelas sebelumnya yang menggunakan arahan buku panduan guru.

B. Desain Penelitian

Penelitian didesain untuk dilakukan kepada siswa kelas VIIdengan konsentrasi kelas yang menerapkan kurikulum 2013.Analisis terhadap perangkat pembelajaran yang digunakan guru dilakukan terlebih dahulu sebelum pembelajaran dilakukan. Tahapan selanjutnya adalah melihat keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan dalam satu kelas yang menjadi kelas uji coba. Setelah tahapan analisis awal ini dilakukan, didapatkan rincian kelemahan dalam pembelajaran yang telah dilakukan yang menjadikan data awal proses pengembangan. Pengembangan dilakukan pada perangkat pembelajaran menggunakan pendekatan scientific. Produk hasil pengembangan kemudian diujicobakan di dalam kelas. Kelas yang digunakan


(22)

31

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berbeda dengan kelas pertama. Data yang diambil berupa hasil observasi keterlaksanaan kegiatan siswa dalam proses pembelajaran, tanggapan siswa dan hasil belajar siswa. Untuk lebih jelas maka desain penelitian disajikan dalam Gambar 3.1.

A N A L I S I S P E N G E M B A N G A N P E L A K S A N A Studi pendahuluan Analisis perangkat pembelajaran guru Observasi keterlaksanaan perangkat pembelajaran guru di

dalam kelas Analisis RPP Analisis media dan LKS

Perumusan kelemahan dan keunggulan

Perumusan rancangan perangkat pembelajaran

Penyusunan perangkat pembelajaran

Penentuan validasi isi perangkat pembelajaran

Penilaian perangkat pembelajaran

Implementasi perangkat pembelajajaran

Perbaikan

Uji coba soal evaluasi

Evaluasi/post test

Tanggapan siswa

Observasi keterlaksanaan perangkat pembelajaran hasil pengembangan di dalam kelas


(23)

32

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A N

C. Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan menggunakan metode penelitian deskriptif. Menurut Whitney (1960, dalam Grafura, 2008), metode deskriptif yaitu pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. Fenomena-fenomena yang muncul digambarkan dengan kondisi apa adanya (Sukmadinata, 2005).

Fenomena atau kondisi yang ingin digambarkan dalam penelitian ini yaitu hasil pengembangan perangkat pembelajaran pada konsep fosintesis menggunakan pendekatan scientific. Siswa tidak diberikan perlakuan apapun dalam pembelajaran dan tidak pula digunakan kelas pembanding, hanya saja kegiatan pembelajaran dirancang sesuai dengan panduan buku guru yang diterbitkan kementrian pendidikan. Hasil akhir yang diharapkan dari penelitian ini adalah berupa data perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kaidah pendekatan scientific sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan dan rekomendasi dalam penggunaan perangkat pembelajaran sebagai persiapan kegiatan belajar mengajar.

D. Definisi Operasional

Berikut ini diuraikan beberapa definisi operasional dari konsep-konsep yang terkait dalam penelitian ini.

1. Pengembangan pembelajaran konsep fotosintesis dalam penelitian ini merupakan perbaikan desain pembelajaran dalam perangkat pembelajaran dan penerapannya dalam pembelajaran di kelas. Lembar penilaian


(24)

33

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perangkat pembelajaran digunakan untuk menjaring informasi data berupa kelemahan dan keunggulan dari perangkat yang digunakan. Kelemahan merupakan intrepretasi tidak tercapainya seluruh atau sebagian kriteria dalam lembar penilaian dan keunggulan merupakan interpretasi tercapainya seluruh kriteria dalam lembar penilaian. Informasi yang didapatkan digunakan sebagai bahan perbaikan desain pembelajaran. Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran digunakan sebagai penjaring data penerapan desain pembelajaran yang telah dibuat. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan.

2. Pendekatan scientific adalah suatu pendekatan pembelajaran menggunakan prinsip dasar kerja ilmiah/metode ilmiah dan keterampilan proses dalam pelaksanaannya. Pembelajaran meliputi proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi atau mencoba, mengasosiasi atau menalar dan menyajikan data atau mengkomunikasikan.

3. Efektivitas hasil pengembangan merupakan keberhasilan penerapan desain pembelajaran baru yang ditunjukkan melalui hasil belajar yang baik dan respon siswa yang positif. Tes evaluasi berupa soal uraian digunakan untuk menjaring pemahaman konsep fotosintesis. Pemahaman ini menunjukkan ketercapaian indikator pembelajaran sebagai representasi hasil belajar yang baik. Angket respon siswa digunakan sebagai penjaring tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang berlangsung. Tanggapan bersifat positif ditunjukkan oleh presentase tinggi atau diatas 50% siswa melakukan kriteria yang diujikan.

E. Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini digunakan beberapa jenis instrument penelitian. Berikut ini diuraikan secara rinci beberapa instrument yang digunakan diantaranya. 1. Penilaian perangkat pembelajaran


(25)

34

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penilaian yang dimaksudkan, dibuat kedalam rubrik penilaian terhadap perangkat pembelajaran (Lampiran B.1). Rubrik tersebut akan digunakan untuk melihat kemunculan indikator pendekatan scientific. Selain itu rubrik juga dapat menilai seberapa sesuai perangkat pembelajaran yang digunakan dengan pendekatan scientific. Perangkat pembelajaran tersebut meliputi segala perlengkapan yang digunakan untuk melakukan proses pembelajaran. Dalam hal ini perangkat yang akan dinilai adalah rencana pelaksanaan pembelajaran, media yang digunakan, dan LKS (lembar kerja siswa).

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Penilaian RPP

Kode Aspek Sebaran butir

A Perumusan indikator dan tujuan pembelajaran 1,2,3

B Analisi materi pembelajaran 4,5,6

C Sumber belajar siswa 7

D Kegiatan pembelajaran 8,9,10,11,12,13

E Penilaian 14,15,16

Jumlah 17

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Penilaian Media

Kode Aspek Sebaran butir

A Kegiatan pembelajaran 1,2,3,4,5

B Tampilan media 6,7,8

C Alokasi waktu 9

D Penyampaian materi 10

E Ilustrasi 11

Jumlah 11

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Penilaian LKS

Kode Aspek Sebaran butir

A Perumusan tujuan 1

B Konsep pada materi 2,3,4,5

C Kegiatan pembelajaran 6,7,8,9,10,11

D Kebahasaan 12,13,14

E Penampilan fisik 15

Jumlah 15

2. Lembar observasi

Lembar observasi yang digunakan adalah rubrik untuk menilai kegiatan siswa selama proses pembelajaran. Melalui pengambilan data dengan menggunakan rubrik ini diharapkan didapatkan data yang lebih lengkap mengenai seberapa terlaksananya suatu rencana pembelajaran


(26)

35

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan pendekatan scientific. Rubrik penilaian kegiatan pembelajaran berisi tentang kriteria-kriteria proses dalam kegiatan pembelajaran yang terbagi atas dua fokus pengamatan yaitu fokus guru dan fokus siswa (Lampiran B.2).

Kriteria-kriteria kategori fokus guru merupakan kriteria-kriteria yang seharusnya dilakukan seorang guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran dari mulai kegiatan awal, kegiatan inti hingga kegiatan penutup. Kriteria fokus siswa, merupakan hal-hal yang seharusnya dilakukan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Apabila seluruh kriteria ini terpenuhi maka kegiatan pembelajaran yang dilakukan merupakan kegiatan pembelajaran yang sangat baik.

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Fokus Guru

No. Fase Kegiatan Aspek yang Dinilai

1 PENDAHULUAN Kegiatan Apersepsi Motivasi dan Tujuan

2 INTI

Aktivitas Mengobservasi Aktivitas Menanya Aktivitas Mencoba Aktivitas Menalar

Aktivitas Mengkomunikasikan

3 PENUTUP Pelaksanaan Evaluasi

Pemberian Tugas

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Fokus Siswa

No. Fase Kegiatan Aspek yang Dinilai

1 INTI

Aktivitas Mengobservasi Aktivitas Menanya Aktivitas Mencoba Aktivitas Menalar

Aktivitas Mengkomunikasikan

2 PENUTUP Pelaksanaan Evaluasi

3. Soal evaluasi

Soal evaluasi yang telah dibuat diberikan di akhir proses pembelajaran untuk mengukur hasil belajar secara kognitif.Soal yang diberikan berupa enam soal essay yang berhubungan dengan pembelajaran yang telah dilakukan (Lampiran B.3). Dari data hasil belajar ini dapat dijadikan sebagai data acuan untuk melihat pemahaman konsep secara langsung dan


(27)

36

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melihat ketercapaian indikator/tujuan pembelajaran. Data hasil belajar ini bersama dengan data hasil angket respon siswa terhadap pembelajaran, dapat menunjukkan efektivitas pembelajaran yang berlangsung.


(28)

37

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Butir Soal Evaluasi Indikator

dalam KD

Pertanyaan Jumlah

Soal

Bobot Jawaban

3

Siswa dapat menjelaskan peran cahaya matahari dalam fotosintesis

1 2

Siswa dapat menjelaskan peran tumbuhan di dalam kehidupan di bumi apabila dikaitkan dengan fotosintesis dan transformasi energi

1 3

Siswa dapat menjelaskan manfaat terjadinya fotosintesis bagi tumbuhan itu sendiri!

1 3

Siswa dapat menjelaskan kembali makna percobaan Ingenhouse yang telah dilakukan.

1 3

4

Siswa dapat mengomunikasikan dan menyimpulkan suatu hasil pengamatan berdasarkan grafik yang diberikan

2 5

4. Angket

Angket yang dibuat adalah angket yang ditujukan pada siswa untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai pembelajaran yang berlangsung menggunakan pendekatan scientific(Lampiran B.4). Angket tersebut meliputi kebermanfaatan, kemudahan, dan kesulitan yang dihadapi siswa selama proses pembelajaran berlangsung sehingga tampak efektivitas penggunaan pendekatan scientific dalam suatu pembelajaran.

Tabel 3.7 Kisi-Kisi Angket Respon Siswa

No. Aspek Indikator Sebaran

butir 1 Pembelajaran dan

pemahaman materi

a. Siswa melakuakn tahapan pendekatan scientific yang digunakan dalam pembelajaran Fotosintesis b. Memahami konsep Fotosintesis c. Siswa mengetahui bahan dan produk

yang dihasilkan fotosintesis d. Siswa termotivasi untuk belajar

1,2,3,4,12

10,11,13 5,14

16

2 Media/LKS a. Membantu siswa dalam belajar dan

memahami proses yang terjadi pada fotosintesis

7

3. Evaluasi a. Siswa melakukan praktikum dan

mengerjakan soal dalam LKS dengan diskusi kelompok

b. Mampu mengerjakan soal ulangan dengan baik

6,8,9

15


(29)

38

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Catatan observasi peneliti selama penelitian berlangsung

Catatan observasi peneliti ini merupakan dokumentasi tertulis kejadian-kejadian yang terjadi ketika penelitian sedang berlangsung. Hal ini dianggap perlu untuk menjadi data tambahan yang dapat menunjang data lainnya.

F. Proses Pengembangan Instrumen

Sebelum dilakukan pengambilan data pada kelas penelitian, dilakukan proses pengembangan instrumen dengan tujuan untuk memvalidasi kelayakan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian. Tahapan ini berlangsung dalam dua tahap yaitu tahap penilaian perangkat dan analisis butir soal. Jika ada yang tidak dapat digunakan, maka poin dalam instumen tersebut dapat dihilangkan atau diganti.

1. Penilaian Perangkat

Tahapan pengembangan perangkat penilaian ini dilakukan pada instrumen penilaian perangkat pembelajaran, lembar observasi, dan angket respon siswa. Validitas dilakukan dengan melakukan judgement kepada dosen ahli untuk melihat kelayakan instrumen. Setelah melakukan perbaikan pada instrumen penilaian maka, keseluruhan instrumen dapat digunakan dalam pengambilan data penelitian

2. Analisis Butir Soal

Untuk proses ujicoba soal evaluasi, dianalisis tiap butir soal. Analisis dilakukan menggunakan software Anates V.4.0.9. Adapun interpretasi data yang dilakukan merujuk pada hasil uji menggunakan ANATES sebagai berikut.

a. Validitas butir soal

Untuk mengetahui validitas instrumen yang digunakan maka dilakukan uji validitas instrumen. Uji instrumen dilakukan pada butir soal yang diperoleh dengan mengorelasikan skor butir dengan skor


(30)

39

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

total yang diperoleh. Selanjutnya hasil validitas tersebut diinterpretasikan dengan menggunakan derajat validitas pada tabel 3.8.

Tabel 3.8 Derajat Validitas Soal

Rentang Kategori

0,80 - 1,00 Sangat tinggi

0,60 – 0,80 Tinggi

0,40 - 0,60 Cukup

0,20 – 0,40 Rendah

0,00 – 0,20 Sangat rendah

(Sumber: Arikunto, 2012) Berdasarkan perhitungan validitas butir soal sebanyak lima soal uraian yang telah diujicobakan pada kelas yang sedang memelajari subkonsep fotosintesis, diperoleh hasil pada tabel 3.9

Tabel 3.9Hasil Uji Validitas Butir Soal

Interpretasi Validitas Nomor Soal Jumlah Soal

Sangat tinggi - -

Tinggi 2 1

Cukup 1,3,4,5 4

Rendah - -

Sangat Rendah - -

b. Reliabilitas soal

Arikunto (2012) menjelaskan bahwa suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap atau reliabel. Dalam hasil pengolahan menggunakan Anates, nilai reliabilitas soal bisa langsung di lihat pada kolom hasil. Hasil reliabilitas diinterpretasikan menggunakan kriteria seperti pada tabel 3.10.

Tabel 3.10 Derajat Reliabilitas Soal

Rentang Kategori

0,80 - 1,00 Sangat tinggi

0,60 – 0,80 Tinggi

0,40 - 0,60 Cukup

0,20 – 0,40 Rendah

0,00 – 0,20 Sangat rendah

(Sumber: Arikunto, 2012) Hasil uji coba soal evaluasi menunjukkan bahwa nilai reliabilitas soal adalah 0,62 termasuk dalam kategori tinggi.


(31)

40

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Daya pembeda

Menurut Arifin (2012) perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauhmana suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum/kurang menguasai kompetensi. Semakin tinggi koefisien daya pembeda suatu butir soal, semakin mampu butir soal tersebut membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum/kurang menguasai kompetensi. Pengolahan menggunakan Anates, faktor daya pembeda dapat langsung dilihat pada kolom daya pembeda. Hasilnya dapat diinterpretasikan menggunakan kriteria seperti pada tabel 3.11.

Tabel 3.11 Derajat Daya Pembeda

Rentang Kategori

Negatif – 10% Sangat buruk

10% - 19% Buruk

20% - 29% Agak baik

30% -49% Baik

50% ke atas Sangat baik

(Sumber: Karno To, 2004)

Berdasarkan perhitungan daya pembeda butir soal sebanyak 5 soal yang telah diujicobakan, diperoleh hasil pada tabel 3.12.

Tabel 3.12 Hasil Uji Daya Pembeda Butir Soal

Interpretasi Daya Pembeda Nomor Soal Jumlah Soal

Baik sekali - -

Baik - -

Cukup 1,2,3,4,5 5

Jelek - -

d. Tingkat kesukaran

Menurut Arifin (2012) perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat kesukaransuatu soal. Jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran seimbang (proporsional), maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik. Suatu soal tes hendaknya tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah. Pengolahan menggunakan


(32)

41

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Anates, tingkat kesukaran sudah menunjukkan hasilnya. Hasilnya dapat diinterpretasikan menggunakan kriteria seperti pada tabel 3.13.

Tabel 3.13 Tingkat Kesukaran Soal

Rentang Kategori

0% - 15% Sangat sukar

16% - 30% Sukar

31% - 70% Sedang

71% - 85% Mudah

86% - 100% Sangat mudah

(Sumber: Karno To, 2004)

Berdasarkan perhitungan tingkat kesukaran butir soal sebanyak 5 soal yang telah diujicobakan, diperoleh hasil pada tabel 3.14.

Tabel 3.14 Tingkat Kesukaran Butir Soal

Interpretasi Tingkat Kesukaran Nomor Soal Jumlah Soal

Sukar - -

Sedang 1,2,3,5 4

Mudah 4 1

hasil uji coba soal evaluasi yang telah dianalisis secara lengkap tertuang dalam tabel 3.15.

Tabel 3.15 Rekapitulasi Hasil Uji Insrumen Soal Evaluasi

No Soal

Validitas Tingkat Kesukaran Daya Pembeda Reliabitas

Keterangan Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori

1 0,568 Cukup 0,62 Sedang 0,35 Cukup

0,62 Tinggi

Digunakan

2 0,715 Tinggi 0,66 Sedang 0,33 Cukup Digunakan

3 0,481 Cukup 0,55 Sedang 0,30 Cukup Digunakan

4 0,599 Cukup 0,71 Mudah 0,36 Cukup Digunakan

5 0,603 Cukup 0,48 Sedang 0,27 Cukup Digunakan

(revisi)

G. Teknik Pengumpulan Data

Pengembangan pembelajaran pada penelitian ini meliputi pengembangan dan penilaian perangkat pembelajaran yakni RPP, media dan LKS. Keterlaksanaan dari pengembangan pembelajaran disaring datanya menggunakan lembar penilaian perangkat dan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. Efektivitas penggunaan produk pengembangan


(33)

42

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

disaring data menggunakan soal evaluasi pembelajaran dan lembar angket sswa. Adapun teknik pengumpulan data dapat dilihat pada tabel 3.16

Tabel 3.16Teknik Pengumpulan Data

Jenis Data Sumber data Metode pengumpulan

data

Instrumen yang digunakan Penilaian dan tanggapan terhadap

RPP yang dibuat guru dan RPP hasil pengembangan

Hasil lembar penilaian oleh Observer

Observasi Rubrik penilaian RPP Penilaian dan tanggapan terhadap

media yang dibuat guru dan media hasil pengembangan

Hasil lembar penilaian oleh Observer

Observasi Rubrik penilaian media

Penilaian dan tanggapan terhadap LKS yang dibuat guru dan LKS hasil pengembangan

Hasil lembar penilaian oleh Observer

Observasi Rubrik penilaian LKS Keterlaksanaan pembelajaran

menggunakan RPP guru dan RPP hasil pengembangan

Hasil lembar penilaian oleh Observer

Observasi Lembar observasi keterlaksanaan penguasaan konsep siswa pada

pembelajaran subkonsep fotosintesis

Tes evaluasi

siswa Tes evaluasi Soal evaluasi

Respon siswa terhadap pembelajaran

Hasil angket

siswa Angket Angket

Catatan penelitian Hasil observasi

Peneliti Observasi -

H. Analisis Data

Setelah data terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis terhadap data tersebut. Langkah analisis data sebagai berikut.

1. Menganalisis rubrik penilaian perangkat pembelajaran

Data penelitian yang diperoleh menunjukkan ketercapaian standar penggunaan pendekatan scientific. Pemberian skor pada jawaban setiap item dilakukan dengan menggunakan skala Guttman. Pernyatan dengan skala Guttman terdapat pada tabel 3.17

Tabel 3.17Skor Pernyataan pada Lembar Peniaian Guru Berdasarkan Skala Guttman

No Jawaban Item Instrumen Lembar Penilaian Skor

1 Sesuai/Tepat/Terkait/Logis/Ya/Jelas 1


(34)

43

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skor yang didapatkan dijumlahkan menjadi skor total yang kemudian dibuat total nilai dan pesentasenya sebagai ukuran ketercapaian pendekatan scientific dalam perangkat pembelajaran. Hasil juga dideskripsikan untuk mengungkap ketercapaian penerapan pendekatan scientific.

2. Menganalisis lembar observasi

Data hasil observasi ini menunjukkan keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan scientific. Dibuat dalam 2 kategori yaitu fokus guru dan fokus siswa.Kriteria-kriteria kategori fokus guru maupun fokus siswa menggunakan sistem skoring dengan skala 1-3. Skor yang didapatkan dari beberapa observer dijumlahkan menjadi skor total yang didapat kemudian dibuat total nilai sehingga didapatkan nilai akhir sebagai ukuran kategori kegiatan pembelajaran yang didapat. Berikut ini rentang nilai beserta kategori penilaian kegiatan pembelajaran.

Tabel 3.18Kategori Penilaian Kegiatan Pembelajaran

Nilai Total Penilaian Kegiatan Pembelajaran

86 - 100 Sangat baik

66 - 85 Baik

46 - 65 Cukup

< 45 Kurang

Sumber : Arikunto, 2012

3. Analisis Lembar Angket

Angket digunakan untuk mengetahui sikap dan tanggapan peserta didik mengenai pembelajaran yang berlangsung menggunakan pendekatan scientific. Angket yang digunakan merupakan angket langsung dan tertutup dalam bentuk skala Likert yang dimodifikasi dengan pilihan jawaban ya dan tidak. Jawaban ya diberi nilai 1 dan jawaban tidak diberi nilai 0. Nilai akhir yang diperoleh kemudian dipresentasikan dengan perhitungan


(35)

44

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

% Respon Siswa = Jumlah Jawaban siswa

Jumlah Seluruh siswa � 100% setelah didapatkan hasil persentase nilai angket kemudian diinterpretasi sebagai berikut menggunakan kategorisasi nilai angket berdasarkan koentjaraningrat, (1990) pada Tabel 3.19.

Tabel 3.19Kategori Presentase Angket

Presentase Kategori

0 % Tidak satupun

1% - 30% Sebagaian kecil

31% - 49% Hampir separuhnya

50 % Separuhnya

51% - 80% Sebagian besar

81% - 99% Hampir seluruhnya

100% Seluruhnya

Sumber : Koentjaraningrat, 1990

4. Analisis kemampuan kognitif

Mengukur penguasaan konsep siswa digunakan tes tertulis berbentuk essai berjumlah enam soal. Setelah nilai diperoleh kemudian nilai dikategorisasikan menggunakan tabel konversi skor berdasarkan ketentuan Arikunto, (2005) dalam Tabel 3.20.

Tabel 3.21Konversi nilai

Nilai Kategori

81 - 100 Baik sekali

66 - 80 Baik

56 - 65 Cukup

40 - 55 Kurang

30 - 39 Gagal


(36)

45

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

I. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan dan tahap akhir. Adapun tahapannya adalah sebagai berkut.

1. Tahap Persiapan

Berikut ini kegiatan yang dilaksanakan pada tahap persiapan: a. Penyusunan proposal penelitian;

b. Melaksanakan seminar proposal;

c. Melakukan studi pendahuluan melalui observasi secara informal terhadap guru mengenai perangkat pembelajaran dalam kurikulum 2013 yang digunakan di sekolah tujuan;

d. Membuat instrumen penelitian yang terdiri dari penilaian perangkat pembelajaran, angket, soal-soal evaluasi dan LKS, serta lembar observasi;

e. Melakukan judgement instrumen oleh pembimbing dan para ahli. Instrumen yang telah diperbaiki digunakan dalam penelitian;

f. Membuat surat izin penelitian yang diajukan kepada pihak sekolah; g. Meminta kesediaan guru untuk memberikan perangkat pembelajaran. 2. Tahap pelaksanaan

Berikut ini kegiatan yang dilaksanakan pada tahap persiapan: a. Melakukan analisis terhadap perangkat pembelajaran yang dibuat oleh

guru.

b. Melakukan ujicoba soal evaluasi.

c. Melihat keterlaksanaan pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran yang telah dibuat guru yang dilakukan oleh observer. d. Melakukan pengembangan dari hasil analisis perangkat pembelajaran

dan keterlaksanaan pembelajaran.

e. Melakukan penilaian perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan melihat kesesuaian isi dengan indikator pendekatan Scientific.


(37)

46

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. Melakukan ujicoba penerapan hasil pengembangan pembelajaran yang dilakukan.

g. Melihat keteraksanaan pembelajaran hasil pengembangan yang dilakukan oleh observer.

h. Pemberian soal evaluasi setelah pembelajaran berlangsung untuk melihat ketercapaian indokator/tujuan pembelajaran dari perangkat yang telah dikembangkan.

i. Membagikan angket kepada siswa untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

3. Tahap akhir

Pada tahap akhir ini data yang diperoleh dari hasil penelitian kemudian dianalisis dan dibahas. Kemudian ditarik kesimpulan dari hasil analisis data dan pembahasan. Selain itu memberikan saran terhadap penelitan yang dilakukan dan akan dilakukan nanti


(38)

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

46 J. Alur Penelitian

P E R S I A P A N P E L A K S A N A A N A K H I R Penyusunan proposal dan

pengajuan proposal Seminar

Pembuatan instrumen

Judgement instrumen

Perizinan penelitian

Revisi

Penelitian

Analisis perangkat pembelajaran guru

Observasi keterlaksanaan perangkat pembelajaran guru di dalam kelas

Penyusunan/pengembangan perangkat pembelajaran berdasarkan hasil analisis perangkat guru

Judgment perangkat pembelajaran Uji coba soal evaluasi

uji coba hasil pengembangan

Observasi keterlaksanaan perangkat pembelajaran hasil pengembangan di dalam kelas

Hasil penelitian

Analisis data

temuan data penunjang dan pembahasan

Penyusunan laporan Gambar 3.2 BaganAlur Penelitian


(39)

47

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP


(40)

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

81

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dapat ditarik kesimpulan bahwa perangkat pembelajaran yang dilakukan di sekolah oleh guru terdapat kelemahan dan keunggulan. Kelemahan tersebut muncul dalam perangkat pembelajaran yang digunakan guru terutama dalam RPP dan LKS yang digunakan. Kelemahan ini muncul dalam kegiatan pembelajaran yang berhubungan dengan kemunculan aktivitas pendekatan scientificsecara utuh. Hal ini dapat disebabkan tidak telitinya perumusan perangkat karena lebih mengutamakan pelaksanaan langsung di kelas. Disamping kelemahan, terdapat keunggulan dalam perangkat pembelajaran yang dilakukan di sekolah. Keunggulan tersebut tampak pada aspek penilaian dan sumber belajar.

Keterlaksanaan pembelajaran di sekolah menggunakan perangkat pembelajaran yang didesain oleh guru dapat dikatakan sangat baik. Hal lain tampak pada proses pembelajaran di dalam kelas sudah dapat memunculkan aktivitas pendekatan scientific.

Hasil pengembangan dapat memunculkan aktivitas pendekatan scientific yaitu mengobservasi, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan secara tersurat. Aktivitas pembelajaran dengan menggunakan pendekatan scientific termasuk dalam kategori sangat baik dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan perangkat yang telah dikembangkan.

Efektifitas pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan scientific sangat baik.. Hal ini terlihat dari respondan aktivitas belajar siswa, demikian pula perolehan hasil belajar siswa termasuk dalam kategori baik. Siswa dapat melakukan tahapan pendekatan scientificsesuai dengan skenario yang didesain sebelumnya. Hal ini terlihat dari motivasi belajar siswa untuk menyelesaikan aktivitas praktikum tentang konsep fotosintesis.


(41)

82

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP


(42)

83

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut.

1. Bagi Guru

Guru hendaknya dapat menerapkan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan scientific sebagai salah satu pembelajaran yang dapat meningkatkan kompetensi-kompetensi yang dimiliki siswa terutama dalam hal bekerja secara ilmiah selain menjadi tuntutan dari kurikulum 2013. Hal yang perlu diperhatikan adalah guru harus benar-benar menerapkan setiap aspek pendekatan scientificdalam aktivitas di kelas agar siswa dapat terbiasa bekerja secara ilmiah.

2. Bagi Peneliti Lain

Saran bagi peneliti lain, antara lain: a) Pengembangan pembelajaran menggunakan pendekatan scientific harus dibuat lebih matang, dengan lebih mengontrol variabel yang digunakan dan melakukan beberapa kali ujicoba agar pembelajaran yang dilakukan tidak muncul kekurangan yang berarti terutama tahapan pendekatan scientific,b)Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan dan informasi dalam melakukan pengembangan pembelajaran pada suatu konsep, c) Pemilihan observer untuk menilai pembelajaran yang dilakukan harus benar-benar diperhatikan terutama yang akan menilai perangkat pembelajaran yang digunakan dalam proses pengembangan.


(43)

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

83

DAFTAR PUSTAKA

Aktamis, H. &Ergin, O. (2008). “The effect of scientific process skills education on students scientific creativity, science attitudes and academic acivements”. Asia Pacific Forum on Science Learning and Teaching. 9, (1), 1-21.

Ardiansyah, T. (2014). Perangkat Pembelajaran (RPP & SILABUS)Kurikulum 2013. Diakses dari: http://www.slideshare.net/tyarvgasela/ perangkat-pembelajaran-rpp-silabus-kurikulum-2013

Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya

Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara

Aunurrahman. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Panduan Penyusunan KurikulumTingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP.

Bruton. (1962). The Guidance of Learning Activities. Diakses dari: http://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/00131725309341706

Campbell, N. A., Reece, J. B., Urry, L. A., Cain, M. L., Wasserman, S. A., Minorsky, P. V., & Jackson, R. B. (2008). Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Carin, A. A., &Sund, R. B. (1975). Teaching Science though Discovery, 3rd Ed. Columbus: Charles E. Merrill Publishing Company.

Ceken, R. (2014). “Insistence on teaching about photosynthesis of plants by their green colour”. Academic Journals. 9, (1), 66-74.

Clark,D.G.,& Curtis, O.F. (1950). An Introduction to Plant Physiology. London: McGrow-Hill Book Company, Inc.

Dahar, R. W. (2011). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga Darmodjo, H. & Kaligis, J. (1992). Pendidikan IPA II, Jakarta: Depdikbud.


(44)

84

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Fajar, I. (2013). Model Pembelajaran Saintific Mata Pelajaran Biologi. Diakses dari: http://ibnufajar75.wordpress.com/2013/10/15/pembelajaran-kurikulum-2013-menggunakan-pendekatan-saintific/

Grafura, L. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif. Diakses dari: http://lubisgrafura.wordpress.com/metode-penelitian-kuantitatif/

Hamad, I. (2013).Kurikulum Sebagai Strategi Kebudayaan. Diakses dari: http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/kurikulum-strategi-kebudayaan

Hasim, A. (2013). Rambu-Rambu Penyusunan RPP. Diakses dari: http://www.slideshare.net/ahmadzainuddin583/rambu-rambu-penyusunan -rpp Juhanaini. (2012). Pendekatan Pembelajaran.Diakses dari:

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/196005051986 032-JUHANAINI/Pendekatan_Pembelajaran.pdf

Karno To. (2004). Mengenal Analisis Tes (Pengantar ke Program Komputer ANATES). Bandung: Jurusan Pendidikan Psikologi dan Bimbingan FIP IKIP Bandung

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2007a). Salinan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007. Jakarta: KEMENDIKBUD Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2012b). Dokumen Kurikulum 2013.

Jakarta: KEMENDIKBUD

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013c). Kurikulum 2013 Kompetensi Dasar Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTS). Jakarta: KEMENDIKBUD

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014d). Salinan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 65 Tahun 2013. Jakarta: KEMENDIKBUD Kimball, J. W. (1993a). Biologi Umum. Erlangga. Jakarta.

Kimball, J.W. (2002b). Fisiologi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta.

Koentjaraningrat. (1990). Metode Penelitian Kemasyarakatan. Jakarta: Gramedia Lancour, K. L. (tanpa tahun). Process Skills for Life Science. Michigan: Science

Olympiad National Office

Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Jawa barat. (2013). Esensi Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran. Padalarang: LPMP Jawa Barat


(45)

85

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lewis, G B (tanpa tahun). The Nature of Science and the Scientific Method. America: The Ceological Society of America

Martho. (2013). Kurikulum 2013.Diakses dari: http://kangmartho.com/

Nazarudin. M. (2007). Manajemen Pembelajaran.Yogyakarta : Penerbit Teras. Nuh, M. (2013). Kata Pengantar Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs

Kelas VII. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Padila, M J. (1990). The Science Process Skills. Diakses dari: https://www.narst.org/publications/research/skill.cfm

Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan. (2013). Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013 Pendekatan Saintifik. Jakarta: KEMENDIKBUD

Riduwan (2005). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta

Roberts, J, & Whitehouse, D.G. (1976). Practical Plant Physiology. New York: Longman Inc.

Rustaman, N Y, Dirdjosoemarto S, Yudianto, S A, Achmad Y, Subekti R, Rochintaniawati D,& Nurjhani M. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI

Sasmitamihardja, D. Siregar, A. (1996). Fisiologi Tumbuhan. Bandung: Proyek Pendidikan Tenaga Akademik Direktoran Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Semiawan, C., Tangyong, A. F., Belen, S., Matahelemual, Y.,& Suseloardjo, W. (1988a). Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: Gramedia

Semiawan, C., Tangyong, A. F., Belen, S., Matahelemual, Y.,& Suseloardjo, W.. (1992b).Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: Gramedia

Slameto. (1988). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Bina Aksara

Sudjana, N. (2005). Media pembelajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja


(46)

86

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suhadi.(2007). Petunjuk Perangkat pembelajaran Surakarta : Universitas

Sukmadinata, N.S. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Rosdakarya. Syah, M. (2003). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Trianto. (2011). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara

Zamroni, M A. (2008). Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Humaniora


(1)

(2)

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut.

1. Bagi Guru

Guru hendaknya dapat menerapkan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan scientific sebagai salah satu pembelajaran yang dapat meningkatkan kompetensi-kompetensi yang dimiliki siswa terutama dalam hal bekerja secara ilmiah selain menjadi tuntutan dari kurikulum 2013. Hal yang perlu diperhatikan adalah guru harus benar-benar menerapkan setiap aspek pendekatan scientificdalam aktivitas di kelas agar siswa dapat terbiasa bekerja secara ilmiah.

2. Bagi Peneliti Lain

Saran bagi peneliti lain, antara lain: a) Pengembangan pembelajaran menggunakan pendekatan scientific harus dibuat lebih matang, dengan lebih mengontrol variabel yang digunakan dan melakukan beberapa kali ujicoba agar pembelajaran yang dilakukan tidak muncul kekurangan yang berarti terutama tahapan pendekatan scientific,b)Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan dan informasi dalam melakukan pengembangan pembelajaran pada suatu konsep, c) Pemilihan observer untuk menilai pembelajaran yang dilakukan harus benar-benar diperhatikan terutama yang akan menilai perangkat pembelajaran yang digunakan dalam proses pengembangan.


(3)

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN

DAFTAR PUSTAKA

Aktamis, H. &Ergin, O. (2008). “The effect of scientific process skills education on students scientific creativity, science attitudes and academic acivements”. Asia Pacific Forum on Science Learning and Teaching. 9, (1), 1-21.

Ardiansyah, T. (2014). Perangkat Pembelajaran (RPP & SILABUS)Kurikulum 2013. Diakses dari: http://www.slideshare.net/tyarvgasela/ perangkat-pembelajaran-rpp-silabus-kurikulum-2013

Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya

Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara

Aunurrahman. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Panduan Penyusunan KurikulumTingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP.

Bruton. (1962). The Guidance of Learning Activities. Diakses dari: http://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/00131725309341706

Campbell, N. A., Reece, J. B., Urry, L. A., Cain, M. L., Wasserman, S. A., Minorsky, P. V., & Jackson, R. B. (2008). Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Carin, A. A., &Sund, R. B. (1975). Teaching Science though Discovery, 3rd Ed. Columbus: Charles E. Merrill Publishing Company.

Ceken, R. (2014). “Insistence on teaching about photosynthesis of plants by their green colour”. Academic Journals. 9, (1), 66-74.

Clark,D.G.,& Curtis, O.F. (1950). An Introduction to Plant Physiology. London: McGrow-Hill Book Company, Inc.

Dahar, R. W. (2011). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga Darmodjo, H. & Kaligis, J. (1992). Pendidikan IPA II, Jakarta: Depdikbud.


(4)

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Fajar, I. (2013). Model Pembelajaran Saintific Mata Pelajaran Biologi. Diakses dari: http://ibnufajar75.wordpress.com/2013/10/15/pembelajaran-kurikulum-2013-menggunakan-pendekatan-saintific/

Grafura, L. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif. Diakses dari: http://lubisgrafura.wordpress.com/metode-penelitian-kuantitatif/

Hamad, I. (2013).Kurikulum Sebagai Strategi Kebudayaan. Diakses dari: http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/kurikulum-strategi-kebudayaan

Hasim, A. (2013). Rambu-Rambu Penyusunan RPP. Diakses dari: http://www.slideshare.net/ahmadzainuddin583/rambu-rambu-penyusunan -rpp Juhanaini. (2012). Pendekatan Pembelajaran.Diakses dari:

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/196005051986 032-JUHANAINI/Pendekatan_Pembelajaran.pdf

Karno To. (2004). Mengenal Analisis Tes (Pengantar ke Program Komputer ANATES). Bandung: Jurusan Pendidikan Psikologi dan Bimbingan FIP IKIP Bandung

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2007a). Salinan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007. Jakarta: KEMENDIKBUD Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2012b). Dokumen Kurikulum 2013.

Jakarta: KEMENDIKBUD

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013c). Kurikulum 2013 Kompetensi Dasar Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTS). Jakarta: KEMENDIKBUD

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014d). Salinan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 65 Tahun 2013. Jakarta: KEMENDIKBUD Kimball, J. W. (1993a). Biologi Umum. Erlangga. Jakarta.

Kimball, J.W. (2002b). Fisiologi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta.

Koentjaraningrat. (1990). Metode Penelitian Kemasyarakatan. Jakarta: Gramedia Lancour, K. L. (tanpa tahun). Process Skills for Life Science. Michigan: Science

Olympiad National Office

Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Jawa barat. (2013). Esensi Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran. Padalarang: LPMP Jawa Barat


(5)

Eva Fadilah, 2014

Lewis, G B (tanpa tahun). The Nature of Science and the Scientific Method. America: The Ceological Society of America

Martho. (2013). Kurikulum 2013.Diakses dari: http://kangmartho.com/

Nazarudin. M. (2007). Manajemen Pembelajaran.Yogyakarta : Penerbit Teras. Nuh, M. (2013). Kata Pengantar Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs

Kelas VII. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Padila, M J. (1990). The Science Process Skills. Diakses dari: https://www.narst.org/publications/research/skill.cfm

Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan. (2013). Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013 Pendekatan Saintifik. Jakarta: KEMENDIKBUD

Riduwan (2005). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta

Roberts, J, & Whitehouse, D.G. (1976). Practical Plant Physiology. New York: Longman Inc.

Rustaman, N Y, Dirdjosoemarto S, Yudianto, S A, Achmad Y, Subekti R, Rochintaniawati D,& Nurjhani M. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI

Sasmitamihardja, D. Siregar, A. (1996). Fisiologi Tumbuhan. Bandung: Proyek Pendidikan Tenaga Akademik Direktoran Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Semiawan, C., Tangyong, A. F., Belen, S., Matahelemual, Y.,& Suseloardjo, W. (1988a). Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: Gramedia

Semiawan, C., Tangyong, A. F., Belen, S., Matahelemual, Y.,& Suseloardjo, W.. (1992b).Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: Gramedia

Slameto. (1988). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Bina Aksara

Sudjana, N. (2005). Media pembelajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja


(6)

Eva Fadilah, 2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suhadi.(2007). Petunjuk Perangkat pembelajaran Surakarta : Universitas

Sukmadinata, N.S. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Rosdakarya. Syah, M. (2003). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Trianto. (2011). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara

Zamroni, M A. (2008). Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Humaniora