ANALISIS PENERAPAN SYARIAH ENTERPRISE THEORY PADA LAPORAN KEUANGAN MENURUT PSAK 101 : Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri.

(1)

ANALISIS PENERAPAN SYARIAH ENTERPRISE THEORY PADA LAPORAN KEUANGAN MENURUT PSAK 101

(Studi kasus pada Bank Syariah Mandiri)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusunoleh : NURUL BARKAH

NIM. 0900605

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

(3)

(4)

BERITA ACARA PELAKSANAAN SIDANG UJIAN SKRIPSI

ANALISIS PENERAPAN SYARIAH ENTERPRISE THEORY PADA LAPORAN KEUANGAN MENURUT PSAK 101

(Studikasuspada Bank SyariahMandiri)

Skripsiinitelahdiujipada :

Hari/Tanggal : Rabu, 19 Februari 2014 Waktu : 08.00 s.d. selesai

Tempat : RuangLaboratoriumAkuntansi FPEB UPI

Panitiaujianterdiridari :

Ketua : Dr. H. Edi Suryadi, M.Si NIP. 19600412 198603 1 002 Sekretaris : Dr. Kurjono, M.Pd

NIP. 19681020 199802 1 003 Anggota : 1. Dr. H. Kusnendi, MS

NIP. 19600122 198403 1 003 2. Drs. H. AjangMulyadi, M.M NIP. 19611102 198603 1 002

Penguji : 1. Drs. H. AjangMulyadi, M.M NIP. 19611102 198603 1 002 2. Dra. Heraeni Tanuatmodjo, M.M


(5)

ANALISIS PENERAPAN SYARIAH ENTERPRISE THEORY PADA LAPORAN KEUANGAN MENURUT PSAK 101

(STUDI KASUS PADA BANK SYARIAH MANDIRI)

Nurul Barkah

Pembimbing : Dr. Hj. Meta Arief, M.Si.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil penerapan Syariah Enterprise Theory, yaitu dengan penerapan laporan nilai tambah pada laporan keuangan khususnya perbankan syariah. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT. Bank Syariah Mandiri tahun 2010-2012.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu dengan mendeskripsikan penerapan Syariah Enterprise Theory melalui penerapan nilai tambah pada PT. Bank Syariah Mandiri tahun 2010, 2011, dan 2012.

Berdasarkan hasil penelitian, penerapan nilai tambah menghasilkan informasi mengenai total produktivitas perusahaan serta kontribusi dari masing-masing pihak yang terlibat dalam mengelola sumber daya perusahaan. Informasi inilah yang belum ada pada laporan keuangan perbankan syariah yang disusun berdasarkan PSAK 101. Laporan nilai tambah bukan sebagai pengganti dari laporan laba rugi melainkan sebagai laporan keuangan tambahan atau laporan pelengkap. Oleh karena itu, diperlukan kajian yang dilakukan oleh pihak terkait agar laporan nilai tambah ini dapat digunakan sebagai salah satu laporan tambahan pada laporan keuangan syariah.


(6)

ANALYSIS IMPLEMENTATION OF SHARIA ENTERPRISE THEORY TO THE FINANCIAL STATEMENTS BASED ON PSAK 101

(A case study on Bank Syariah Mandiri)

Nurul Barkah

Counselor : Dr. Hj. Meta Arief, M.Si.

ABSTRACT

This study aims to analyze the results of the application of Sharia Enterprise Theory, that is the application of value-added reports on the financial statements of Islamic banking. Object used in this research are the financial statements of PT. Bank Syariah Mandiri in 2010-2012.

This study used a descriptive method, namely by describe the financial performance of Bank Syariah Mandiri at 2010, 2011, and 2012, continued with the implementation of Sharia Enterprise Theory through value-added approach. Based on this study, the application of value-added produce information on the total productivity of the company as well as the contribution of each party involved in managing the company's resources. This is information is not exist in the financial statements of Islamic banking prepared under PSAK 101. Value added statement is not as a replacement of the income statement but rather as an additional financial statement or supplementary reports. Therefore, there is necessary study conducted by the parties concerned in order that added value statement can be used as a supplementary report on the the islamic financial statements


(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKSIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2Rumusan Masalah Penelitian ... 5

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4Kegunaan Penelitian... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Bank Syari’ah ... 6

2.1.1 Pengertian Bank Syariah ... 6

2.1.2 Tujuan Bank Syariah ... 9

2.2 Standar Akuntansi Perbankan Syariah ... 11

2.3 Laporan Keuangan Bank Syariah ... 13

2.4 Penyajian dan Pengungkapan Pelaporan Keuangan Bank Syariah Menurut PSAK 101 ... 17

2.5 Konsep Ekuitas ... 24

2.5.1 Proprietary Theory... 24

2.5.2 Entity Theory ... 25

2.5.3 Enterprise Theory ... 26

2.5.4 Syariah Enterprise Theory ... 28

2.6 Kerangka Teori Laporan Nilai Tambah ... 31

2.6.1 Laporan Nilai Tambah ... 32

2.6.2 Kegunaan dan Kelemahan value added statement ... 36

2.6.3 Penyusunan dan Penyajian Laporan Nilai Tambah ... 43

2.7 Penelitian Terdahulu ... 46


(8)

2.9 Pertanyaan Penelitian ... 52

BAB III METODE PENELITIAN ... 53

3.1 Pendekatan Penelitian ... 53

3.2 Objek Penelitian ... 53

3.3 Jenis dan Sumber Data ... 54

3.3.1 Jenis Data ... 54

3.3.2 Sumber Data ... 54

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 54

3.5 Teknik Analisis Data ... 55

3.5.1 Teknik Analisis Data Kuantitatif ... 55

3.5.2 Teknik Analisis Data Kualitatif ... 55

BAB IV PEMBAHASAN ... 56

4.1 Gambaran Umum Bank Syariah Mandiri ... 56

4.1.1 Sejarah Singkat BSM ... 56

4.1.2 Visi dan Misi ... 58

4.1.3 Produk dan Layanan ... 59

4.2 Laporan Laba Rugi Bank Syariah Mandiri ... 59

4.3 Penerapan Laporan Nilai Tambah ... 68

4.4 Analisis Penerapan Laporan Nilai Tambah... 69

4.5 Distribusi Nilai Tambah BSM ... 72

BAB V Kesimpulan dan Saran ... 82

5.1 Kesimpulan ... 82

5.2 Saran ... 84

DAFTAR PUSTAKA ... 86


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Neraca Bank Syariah ... 17

Tabel 2.2. Laporan Laba Rugi Bank Syariah ... 19

Tabel 2.3. Laporan Arus Kas ... 20

Tabel 2.4. Laporan Perubahan Modal ... 21

Tabel 2.5. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat ... 22

Tabel 2.6. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebijakan ... 23

Tabel 2.7. Laporan Laba Rugi Konvensional ... 45

Tabel 2.8. Laporan Nilai Tambah ... 45

Tabel 2.9 Laporan Nilai Tambah Versi Baydoun dan Willet ... 46

Tabel 4.1 Produk dan Layanan BSM ... 59

Tabel 4.2 Laporan Laba Rugi Tahun 2010 ... 61

Tabel 4.3 Laporan Laba Rugi Tahun 2011 ... 63

Tabel 4.4 Laporan Laba Rugi Tahun 2012 ... 65

Tabel 4.5 Laporan Laba Rugi Tahun 2010-2012 ... 67

Tabel 4.6 Laporan Nilai Tambah Tahun 2010-2012 ... 69

Tabel 4.7 Perhitungan Rasio Distribusi Nilai Tambah ... 73

Tabel 4.8 Distribusi Nilai Tambah kepada Karyawan ... 74

Tabel 4.9 Distribusi Nilai Tambah kepada Pemerintah ... 75

Tabel 4.10 Distribusi Nilai Tambah kepada Masyarakat ... 76

Tabel 4.11 Distribusi Nilai Tambah kepada Penyandang Dana (Nasabah) ... 78


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Format Laporan Keuangan Perusahaan Islami Menurut Baydoun dan Willet ... 15 Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Penelitian ... 52


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang pelaksanaannya berdasarkan hukum Islam (syariah). Pembentukkan sistem ini berdasarkan adanya larangan pinjam meminjam dengan mengenakan bunga pinjaman (riba), serta larangan berinvestasi dalam kegiatan-kegiatan usaha haram. Oleh sebab itu 20 negara di timur tengah (negara-negara Islam) merintis perbankan syariah, yang perkembangannya berdampak di Indonesia dengan didirikannya PT Bank Muamalat Indonesia yang merupakan bank syariah pertama di Indonesia pada 24 Rabius Tsani 1412 H atau 1 Nopember 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah Indonesia.

Pada krisis ekonomi yang melanda dunia di akhir tahun 2008, lembaga keuangan syariah menunjukkan kekuatannya untuk mampu bertahan dari terpaan krisis. Lembaga-lembaga keuangan syariah tetap stabil dan mendapatkan keuntungan. Hal ini ditunjukkan melalui laporan tahunan Bank Indonesia, dimana jumlah Bank Umum Syariah (BUS) hanya ada 1 unit di tahun 1998, pada tahun 2012 Bank Umum Syariah sudah mencapai 11 unit, serta indikator utama perkembangan perbankan yaitu aset. Aset perbankan syariah pada tahun 2003 tercatat Rp7.858,9 miliar, sedangkan tahun 2012 total aset mencapai Rp199,7 triliun. (Bank Indonesia, 2013)


(12)

2

Seiring dengan pesatnya pertumbuhan jumlah Bank Syariah terdapat tantangan dalam penerapakan sistem syariah, diantaranya adalah masih kurangnya jumlah SDM, dan kurangnya jumlah perguruan tinggi yang memiliki konsentrasi di ilmu ekonomi syariah yang mampu mencetak SDM untuk memenuhi kebutuhan pasar. (Yuslam, 2013)

Disamping itu bila dilihat dari sistem laporan keuangan International Financial Reporting Standars (IFRS) yang dirumuskan oleh International Accounting Standards Board (IASB) merupakan standar akuntansi internasional yang juga berlaku di Indonesia. IFRS dikembangkan berdasarkan konsep Entity Theory. Kam (1990) mengemukakan Entity Theory sebagai berikut :

“Perusahaan beroperasi untuk pemegang saham, yaitu orang-orang yang menanamkan dananya dalam perusahaan. Sebuah entitas adalah bisnis untuk dirinya sendiri yang berkepentingan terhadap kelangsungan hidup dan perkembangannya.” (dalam Triyuwono 2006)

Maka Entity Theory kurang sesuai dengan Islam, yang lebih sesuai adalah Enterprise Theory dimana perusahaan tidak hanya berfokus pada peningkatan kesejahteraan pemilik perusahaan, tetapi juga mempunyai tanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat. Hal ini karena Enterprise Theory memandang bahwa eksistensi perusahaan tidak terlepas dari kontribusi para partisipan (karyawan, kreditor, pemerintah dan masyarakat). (Triyuwono 2006)


(13)

3

altruistik/sosial (feminim), nilai materi (maskulin) dengan nilai spiritual (feminim), dan seterusnya. Bisa diartikan bahwa metafora zakat tersebut adalah untuk mengeluarkan hak dari orang lain, sehingga dalam hal ini Syariah Enterprise Theory dalam mengungkapkan apa saja yang seharusnya diketahui oleh semua pihak (stakeholders). Dalam Syariah Enterprises Theory, stakeholder ada tiga yaitu Tuhan, manusia, dan alam.

Menurut akuntansi syariah idealis, digunakannya Syariah Enterprise Theory sebagai konsep dasar teoritis berdampak pada kekhasan pencatatan transaksi dan akuntabilitas laporan. Konsekuensi dari diterimanya Syariah Enterprise Theory sebagai dasar dari pengembangan teori syariah adalah pengakuan income dalam bentuk nilai tambah (value-added), bukan income dalam pengertian laba (profit).

Laporan nilai tambah menurut Baydoun dan Willet (2000), merupakan laporan keuangan yang menekankan prinsip pengungkapan penuh (full disclosure) dan didorong akan kesadaran moral dan etika karena prinsip full disclosure merupakan cerminan kepekaan manajemen terhadap proses aktivitas bisnis terhadap pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Kepekaan itu terwujud berupa penyajian informasi akuntansi melalui distribusi pendapatan secara lebih adil, dan melaporkan secara detail informasi pendistribusian pendapatan tersebut. Adanya laporan nilai tambah telah mengganti mainstream tujuan akuntansi dari decision making bergeser kepada pertanggungjawaban sosial.

Kaitannya dengan pemenuhan akuntabilitas laporan keuangan bank syariah, dengan dimasukkannya laporan nilai tambah (value added statement)


(14)

4

sebagai laporan keuangan tambahan dalam laporan keuangan bank syariah, maka dari itu perlu diketahui bagaimana pertanggungjawabannya kepada stakeholders. Karena laporan laba rugi merupakan laporan yang lebih memperhatikan kepentingan direct stakeholder (pemilik modal), berupa pencapaian profit yang maksimal, dengan mengenyampingkan kepentingan pihak lain (karyawan, masyarakat, sosial dan pemerintah), sehingga profit yang diperoleh didistribusikannya hanya sebatas kepada direct stakeholder saja. Sementara dengan adanya value added statement sebagai laporan keuangan tambahan maka kemampuan bank syariah dalam menghasilkan profitabilitas dihitung dengan memperhatikan kontribusi pihak lain seperti karyawan, masyarakat, pemerintah dan lingkungan, sehingga profit yang diperoleh dalam distribusinya tidak hanya sebatas pada direct stackeholders saja melainkan juga kepada indirect stakehoders.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis bagaimana jika laporan nilai tambah yang diajukan Syariah Enterprise Theory, digunakan atau diterapkan dalam laporan keuangan yang disusun berdasarkan PSAK 101. Peneliti ingin mengetahui hal-hal apa saja yang akan menjadi pelengkap tambahan apabila diterapkannya laporan nilai tambah sebagai laporan tambahan dalam PSAK 101 tentang penyajian laporan keuangan syariah. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul


(15)

5

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat dirumuskan permasalahan yang akan dipecahkan dalam penelitian ini adalah bagaimana hasil analisis dari penerapan laporan nilai tambah pada laporan keuangan yang disusun berdasarkan PSAK 101.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil analisis dari penerapan laporan nilai tambah pada laporan keuangan yang disusun berdasarkan PSAK 101.

1.4. Kegunaan Penelitian

Hal penting dari sebuah penelitian adalah kemanfaatan yang dapat dirasakan atau diterapkan setelah terungkapnya hasil penelitian. Adapun kegunaan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagi penulis

Sebagai bahan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan dalam bidang keuangan syariah khususnya dalam laporan keuangan perbankan syariah.

2. Bagi Dewan Standar Akuntansi Syariah

Dapat mempertimbangakan tentang pengkajian lebih lanjut mengenai laporan nilai tambah sebagai laporan tambahan dalam laporan keuangan. 3. Bagi peneliti lanjutan.

Sebagai bahan informasi yang diperlukan dan perbandingan bagi penelitian dimasa yang akan datang.


(16)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian analisis deskriptif. Dipaparkan bahwa penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha untuk menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya. Penerapan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam penelitian ini didasarkan pada tujuan yang ingin dicapai yaitu memperoleh gambaran yang jelas dan mendalam mengenai penerapan syari’ah enterprise theory melalui value added statement, dimana mengkonversi atau merekonstruksi laporan laba rugi menjadi value added statement untuk menilai tanggung jawab perbankan syari’ah kepada stakeholders sekaligus menganalisis penerapan value added statement.

3.2 Objek Penelitian

Data penelitian menggunakan annual report tahun 2010, tahun 2011, dan tahun 2012 PT. Bank Syariah Mandiri yang diperoleh dari website www.syariahmandiri.co.id.


(17)

54

3.3 Jenis dan Sumber Data 3.3.1 Jenis Data

Jenis data berupa data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dan disajikan dalam bentuk angka-angka. Data ini berupa Laporan Keuangan (annual report) PT Bank Syariah Mandiri tahun 2010, 2011, dan 2012. 3.3.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan pada Bank Syariah Mandiri dengan jenis data sekunder, sumber berupa ikhtisar keuangan yang dikeluarkan oleh Bank Syariah Mandiri periode 2010-2012 yang diambil dari website Bank Syariah Mandiri yaitu http://www.syariahmandiri.co.id

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan adalah dengan membuka website resmi Bank Syariah Mandiri.

Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder yaitu data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui pihak lain atau melalui dokumen. Dalam hal ini, pihak lain tersebut adalah Bank Syariah Mandiri yang mempublikasikan laporan keuangan tahunan yang diunduh melalui website resmi Bank Syariah Mandiri.


(18)

55

3.5 Teknik Analisis Data

3.5.1 Teknik Analisis Data Kuantitatif

Melakukan rekonstruksi atau mengkonversi laporan laba rugi menjadi value added statement, dan menganalisis laporan nilai tambah

3.5.2 Teknik Analisis Data Kualitatif

Menggambarkan atau menjelaskan (deskriptif) kondisi-kondisi keadaan aktual dari unit penelitian berupa angka-angka yang diolah dan didukung oleh tabel.


(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang mengacu pada masalah dan tujuan penelitian, maka dapat dirumuskan kesimpulan sebagai berikut:

Penerapan laporan nilai tambah dibuat berdasarkan format yang telah disusun oleh pakar akuntansi tentang laporan nilai tambah. Laporan nilai tambah dihitung dengan memodifikasi laporan laba rugi. Konsep laporan nilai tambah lebih menekankan pada pendistribusian nilai tambah yang diciptakan kepada yang berhak menerimanya (direct dan indirect stakeholders) seperti kepada karyawan (gaji), pemerintah (pajak), masyarakat (zakat), penyandang dana (bagi hasil), pemilik (dividen), dan laba ditahan.

Informasi penting yang ada dalam laporan nilai tambah adalah dapat diketahuinya produktivitas total perusahaan, yaitu berupa hasil yang dicapai perusahaan (output) dikurangi dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). Produktivitas perusahaan sangatlah penting guna melihat hasil keseluruhan dari pengelolaan sumber daya perusahaan dalam suatu periode. Penelitian ini mengambil contoh data pada laporan keuangan Bank Syariah Mandiri. Terlihat bahwa dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 terdapat peningkatan total nilai tambah yang dihasilkan oleh Bank Syariah Mandiri.

Laba berdasarkan konsep Laporan Nilai Tambah diuraikan dalam bentuk pendapatan yang terdiri dari pendapatan pengelolaan dana oleh bank sebagai


(20)

83

mudharib, pendapatan operasional lainnya, dan pendapatan non-operasional. Hal ini menunjukkan bahwa konsep nilai tambah memiliki nilai keadilan, karena semua pihak baik direct stakeholders maupun indirect stakeholders berhak merasakan setiap nilai tambah yang dihasilkan, tidak memandang apakah berasal dari operasional perusahaan atau non operasional perusahaan.

Dalam kerangka laporan laba rugi dapat dilihat bahwa item seperti karyawan, dana pihak ketiga, masyarakat dan pajak merupakan item yang dimasukkan sebagai beban, sehinga mereka berfungsi sebagai pengurang dari pendapatan. Sedangkan konsep Laporan Nilai Tambah merupakan kepedulian perusahaan terhadap pihak-pihak yang memiliki peran secara langung dalam operasional perusahaan maupun pihak-pihak yang tidak terkait langsung dengan operasional perusahaan atau dalam shariah enterprise theory dinamakan direct stakeholders dan indirect stakeholders. Kepedulian tersebut diwujudkan perusahaan dalam hal ini adalah Bank Syariah Mandiri melalui pendistribusian nilai tambah secara adil kepada semua pihak.

Informasi inilah yang belum ada pada laporan keuangan perbankan syariah yang disusun berdasarkan PSAK 101. Laporan nilai tambah bukan sebagai pengganti dari laporan laba rugi melainkan sebagai laporan keuangan tambahan atau pelengkap. Laporan laba rugi mempunyai fungsi atau tujuan tersendiri,


(21)

84

diberikan perusahaan kepada masing-masing pihak yang ikut turut andil dalam penciptaan nilai tambah tersebut baik itu direct stakeholders maupun indirect stakeholders.

Maka dengan mengesampingkan kekurangan yang ada pada laporan nilai tambah yang telah dijelaskan pada bab II, apabila perusahaan khususnya perbankan syariah menerapkan laporan nilai tambah, akan diperoleh laporan keuangan yang menginformasikan lebih lengkap dan lebih luas tentang akuntabilitas serta pendistribusian kekayaan perusahaan.

5.2 Saran

1. Penerapan Syariah Enterprise Theory melahirkan laporan nilai tambah yang memberikan informasi yang lebih jelas bagi pemakai laporan keuangan. Pendekatan nilai tambah memberikan informasi yang berkaitan dengan perolehan total produktivitas serta pendistribusian nilai tambah yang dilakukan oleh bank. Oleh karena itu, peneliti menyarankan kepada pihak yang berkepentingan khususnya dewan standar syariah untuk mengkaji lebih lanjut mengenai Syariah Enterprise Theory berupa penerapan laporan tambahan yaitu laporan nilai tambah. Alasannya adalah agar laporan keuangan dapat memberikan informasi yang jauh lebih lengkap dan luas terhadap akuntabilitas pada lembaga keuangan syariah, yaitu dapat diketahui total produktivitas perusahaan serta kontribusi dari masing-masing pihak yang berkepentingan dalam mengelola sumber daya perusahaan.


(22)

85

2. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya dapat berupaya untuk memahami dan meneliti lebih lanjut tentang laporan nilai tambah yang diajukan oleh Syariah Enterprise Theory, baik oleh peneliti maupun pakar syariah. Penelitian ini mengambil contoh data laporan keuangan dari Bank Syariah Mandiri agar dapat dengan mudah mengaplikasikan laporan nilai tambah. Maka agar penelitian selanjutnya bisa menggunakan data laporan keuangan non-bank atau lembaga keuangan syariah lainnya.


(23)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Belkaoui, A.R. 2000. Teori Akuntansi Jilid 1 (Terjemahan). Penerbit Salemba Empat : Jakarta.

Belkaoui, A.R. 2006. Accounting Theory. Yogyakarta : AK. Group

Choi, Frederick D.S, Mueller Gerhard G, 2006. Akuntansi Internasional, buku 1, edisi 5. Salemba Empat, Jakarta.

Harahap, Sofyan Syafri. 2004. Akuntansi Islam. Bumi Aksara. Jakarta.

Harahap, Sofyan Syafri. 2009. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Isgiyarta, Jaka. 2009. Teori Akuntansi dan Laporan Keuangan Islami. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Kasmir. 2008. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kasmir. 2005. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Muhammad. 2005. Pengantar Akuntansi Syairah. Yogyakarta : Salemba Empat. Mulawarman, Aji Dedi. 2006. Menyibak Akuntansi Syariah: Rekonstruksi

Teknologi Akutansi Syariah dari Wacana ke Aksi. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Mulawarman, Aji Dedi. 2009. Akuntansi Syariah Teori, Konsep dan Laporan Keuangan. Jakarta: E Publishing.

Nurhayati, Sri & Wasilah. 2009. Akuntansi Syariah di Indonesia (Edisi 2). Jakarta: Salemba Empat.

Sinungan, Muchdarsyah. 2003. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta: Bumi. Aksara.

Sumitro, Warkum. 2002. Asas- Asas Perbankan Islam dan Lembaga- Lembaga Terkait. Jakarta: Raja Grafindo Persada.


(24)

Triyuwono, Iwan. 2006. Perspektif, Metodologi, dan Teori Akuntansi Syariah. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Dokumen

Bank Indonesia, Direktorat Perbankan Syariah. 2013. Laporan Perkembangan Perbankan Syariah. Bank Indonesia.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 59 Tentang Akuntansi Perbankan Syariah.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Kerangka Dasar Penyajian dan Penyusunan Laporan Keuangan Syariah.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 101 Tentang Penyajian Laporan Keuangan Syariah.

Kementerian Agama Republik Indonesia. Undang-Undang No 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah.

Program Studi Pendidikan Akuntansi. 2013. Pedoman Operasional Penulisan Skripsi.

Jurnal

Baydoun, N., & Willet, R. 2000. “Islamic Corporate ReportABACUS. 36 (1): 71-90.

Mandal, Niranjan. 2008. Value Added Statement (VAS) – A Critical Analysis. http://www.greatlakes.edu.in/pdf/Herald/Vol2/Value%20Added%20Statement% 20-%20A%20Critical%20Analysis.pdf

Ridwan, Mochammad. 2004. Value Added Reporting. [Online Jurnal] https://www.academia.edu/5252312/Value_Added_Reporting

Samudro, Yasir Niti. 2004. Laporan Keuangan Nilai Tambah sebagai Alternatif Laporan Keuangan Konvensional dalam Penilaian Kinerja Keuangan PT Indosat Sebelum dan Sesudah Privatisasi. www.iei.or.id

Subroto, Hendro. 2005. Laporan Nilai Tambah Dalam Praktik Pelaporan Keuangan. Gema, Thn. XVIII/33/2005. 26-37.


(25)

(SVAS) Pada PT. Bank Syariah Mandiri. Skripsi. Depok: Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.

Hafida, Andi Safitri. 2012. Implementasi Syariah Enterprise Theory Melalui Value Added Statement Untuk Menilai Tanggung Jawab Perbankan Syariah Kepada Stakeholders. Skripsi. Makassar: Program Sarjana Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Hassanuddin. Sumber Internet

Bank Syariah Mandiri. Arsip Laporan Tahunan. [Online]. Tersedia:

http://www.syariahmandiri.co.id/category/investor-relation/laporan-tahunan Pohan, Hotman. 2010. Penerapan Laporan Nilai Tambah Sebagai Upaya

Meningkatkan Aspek Keadilan(Sebuah Kajian Teori Akuntansi Islam). Tersedia: http://hotmanpohan.blogspot.com/2010/09/penerapan-laporan-nilai-tambah-sebagai.html. Diterbitkan 14 Septermber 2010; Diakses 18 Oktober 2013

Yuslam. 2013. Minimnya SDM, Tantangan Bank Syariah ke Depan. Tersedia: http://www.investor.co.id/home/minimnya-sdm-tantangan-bank-syariah-ke-depan/53484. Diakses 10 September 2013.


(1)

83

mudharib, pendapatan operasional lainnya, dan pendapatan non-operasional. Hal ini menunjukkan bahwa konsep nilai tambah memiliki nilai keadilan, karena semua pihak baik direct stakeholders maupun indirect stakeholders berhak merasakan setiap nilai tambah yang dihasilkan, tidak memandang apakah berasal dari operasional perusahaan atau non operasional perusahaan.

Dalam kerangka laporan laba rugi dapat dilihat bahwa item seperti karyawan, dana pihak ketiga, masyarakat dan pajak merupakan item yang dimasukkan sebagai beban, sehinga mereka berfungsi sebagai pengurang dari pendapatan. Sedangkan konsep Laporan Nilai Tambah merupakan kepedulian perusahaan terhadap pihak-pihak yang memiliki peran secara langung dalam operasional perusahaan maupun pihak-pihak yang tidak terkait langsung dengan operasional perusahaan atau dalam shariah enterprise theory dinamakan direct

stakeholders dan indirect stakeholders. Kepedulian tersebut diwujudkan

perusahaan dalam hal ini adalah Bank Syariah Mandiri melalui pendistribusian nilai tambah secara adil kepada semua pihak.

Informasi inilah yang belum ada pada laporan keuangan perbankan syariah yang disusun berdasarkan PSAK 101. Laporan nilai tambah bukan sebagai pengganti dari laporan laba rugi melainkan sebagai laporan keuangan tambahan atau pelengkap. Laporan laba rugi mempunyai fungsi atau tujuan tersendiri, maka dalam laporan nilai tambah juga terdapat fungsi dan tujuan dibuatnya laporan tersebut, yaitu guna mengetahui informasi mengenai seberapa besar total produktivitas (output – input) perusahaan yang dihasilkan dalam suatu periode, serta dapat diketahui siapa dan berapa besar total nilai tambah yang


(2)

84

diberikan perusahaan kepada masing-masing pihak yang ikut turut andil dalam penciptaan nilai tambah tersebut baik itu direct stakeholders maupun indirect

stakeholders.

Maka dengan mengesampingkan kekurangan yang ada pada laporan nilai tambah yang telah dijelaskan pada bab II, apabila perusahaan khususnya perbankan syariah menerapkan laporan nilai tambah, akan diperoleh laporan keuangan yang menginformasikan lebih lengkap dan lebih luas tentang akuntabilitas serta pendistribusian kekayaan perusahaan.

5.2 Saran

1. Penerapan Syariah Enterprise Theory melahirkan laporan nilai tambah yang memberikan informasi yang lebih jelas bagi pemakai laporan keuangan. Pendekatan nilai tambah memberikan informasi yang berkaitan dengan perolehan total produktivitas serta pendistribusian nilai tambah yang dilakukan oleh bank. Oleh karena itu, peneliti menyarankan kepada pihak yang berkepentingan khususnya dewan standar syariah untuk mengkaji lebih lanjut mengenai Syariah Enterprise Theory berupa penerapan laporan tambahan yaitu laporan nilai tambah. Alasannya adalah agar laporan keuangan dapat memberikan informasi yang jauh lebih lengkap dan luas terhadap akuntabilitas pada lembaga keuangan syariah, yaitu dapat diketahui total produktivitas perusahaan serta kontribusi dari masing-masing pihak yang berkepentingan dalam mengelola sumber daya perusahaan.


(3)

85

2. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya dapat berupaya untuk memahami dan meneliti lebih lanjut tentang laporan nilai tambah yang diajukan oleh

Syariah Enterprise Theory, baik oleh peneliti maupun pakar syariah.

Penelitian ini mengambil contoh data laporan keuangan dari Bank Syariah Mandiri agar dapat dengan mudah mengaplikasikan laporan nilai tambah. Maka agar penelitian selanjutnya bisa menggunakan data laporan keuangan non-bank atau lembaga keuangan syariah lainnya.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Belkaoui, A.R. 2000. Teori Akuntansi Jilid 1 (Terjemahan). Penerbit Salemba Empat : Jakarta.

Belkaoui, A.R. 2006. Accounting Theory. Yogyakarta : AK. Group

Choi, Frederick D.S, Mueller Gerhard G, 2006. Akuntansi Internasional, buku 1, edisi 5. Salemba Empat, Jakarta.

Harahap, Sofyan Syafri. 2004. Akuntansi Islam. Bumi Aksara. Jakarta.

Harahap, Sofyan Syafri. 2009. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Isgiyarta, Jaka. 2009. Teori Akuntansi dan Laporan Keuangan Islami. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Kasmir. 2008. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kasmir. 2005. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Muhammad. 2005. Pengantar Akuntansi Syairah. Yogyakarta : Salemba Empat. Mulawarman, Aji Dedi. 2006. Menyibak Akuntansi Syariah: Rekonstruksi

Teknologi Akutansi Syariah dari Wacana ke Aksi. Yogyakarta: Kreasi

Wacana.

Mulawarman, Aji Dedi. 2009. Akuntansi Syariah Teori, Konsep dan Laporan

Keuangan. Jakarta: E Publishing.

Nurhayati, Sri & Wasilah. 2009. Akuntansi Syariah di Indonesia (Edisi 2). Jakarta: Salemba Empat.

Sinungan, Muchdarsyah. 2003. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta: Bumi. Aksara.

Sumitro, Warkum. 2002. Asas- Asas Perbankan Islam dan Lembaga- Lembaga


(5)

Nurul Barkah, 2014

Triyuwono, Iwan. 2006. Perspektif, Metodologi, dan Teori Akuntansi Syariah. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Dokumen

Bank Indonesia, Direktorat Perbankan Syariah. 2013. Laporan Perkembangan

Perbankan Syariah. Bank Indonesia.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 59

Tentang Akuntansi Perbankan Syariah.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Kerangka Dasar Penyajian dan Penyusunan

Laporan Keuangan Syariah.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.

101 Tentang Penyajian Laporan Keuangan Syariah.

Kementerian Agama Republik Indonesia. Undang-Undang No 21 Tahun 2008

Tentang Perbankan Syariah.

Program Studi Pendidikan Akuntansi. 2013. Pedoman Operasional Penulisan

Skripsi. Jurnal

Baydoun, N., & Willet, R. 2000. “Islamic Corporate ReportABACUS. 36 (1): 71-90.

Mandal, Niranjan. 2008. Value Added Statement (VAS) – A Critical Analysis.

http://www.greatlakes.edu.in/pdf/Herald/Vol2/Value%20Added%20Statement% 20-%20A%20Critical%20Analysis.pdf

Ridwan, Mochammad. 2004. Value Added Reporting. [Online Jurnal] https://www.academia.edu/5252312/Value_Added_Reporting

Samudro, Yasir Niti. 2004. Laporan Keuangan Nilai Tambah sebagai Alternatif

Laporan Keuangan Konvensional dalam Penilaian Kinerja Keuangan PT Indosat Sebelum dan Sesudah Privatisasi. www.iei.or.id

Subroto, Hendro. 2005. Laporan Nilai Tambah Dalam Praktik Pelaporan

Keuangan. Gema, Thn. XVIII/33/2005. 26-37.

Triyuwono, Iwan. 2003. Sinergi Oposisi Biner: Formulasi Tujuan Dasar Laporan Keuangan Akuntansi Syari'ah. Journal of Islamic Economics. Vol. 4, No. 1: 79 – 90.

Skripsi

Chaerunnisa, Nadya. 2011. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Antara


(6)

(SVAS) Pada PT. Bank Syariah Mandiri. Skripsi. Depok: Program Sarjana

Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.

Hafida, Andi Safitri. 2012. Implementasi Syariah Enterprise Theory Melalui

Value Added Statement Untuk Menilai Tanggung Jawab Perbankan Syariah Kepada Stakeholders. Skripsi. Makassar: Program Sarjana Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Hassanuddin.

Sumber Internet

Bank Syariah Mandiri. Arsip Laporan Tahunan. [Online]. Tersedia:

http://www.syariahmandiri.co.id/category/investor-relation/laporan-tahunan Pohan, Hotman. 2010. Penerapan Laporan Nilai Tambah Sebagai Upaya

Meningkatkan Aspek Keadilan(Sebuah Kajian Teori Akuntansi Islam).

Tersedia: http://hotmanpohan.blogspot.com/2010/09/penerapan-laporan-nilai-tambah-sebagai.html. Diterbitkan 14 Septermber 2010; Diakses 18 Oktober 2013

Yuslam. 2013. Minimnya SDM, Tantangan Bank Syariah ke Depan. Tersedia: http://www.investor.co.id/home/minimnya-sdm-tantangan-bank-syariah-ke-depan/53484. Diakses 10 September 2013.