MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL JAMURAN DI TK AL-MANSHURIYYAH.

(1)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL JAMURAN TK AL-MANSHURIYYAH

SKRIPSI

(Penelitian Tindakan KelaspadaKelompok B TK Al-ManshuriyyahJln. Pak Gatot Raya No 24/173 A, Rt.01/01 Kec.SukasariKab.Bandung Tahun Pelajaran 2014-2015)

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh

SARIFAH NURLELA 1009921

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DEPARTEMEN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL JAMURAN DI TK AL-MANSHURIYYAH Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Fakultas Ilmu Pendidikan

(Penelitian Tindakan Kelas pada Kelompok B TK Al-ManshuriyyahJln Pak Gatot Raya No 24/173 A, Rt. 01/01 Kec. Sukasari Kab. Bandung Tahun Pelajaran

2014/2015)

Oleh Sarifah Nurlela

©Sarifah Nurlela

Universitas Pendidikan Indonesia Januari 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto copy, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

(5)

Sarifah Nurlela, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL JAMURAN D I TK AL-MANSHURIYYAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL JAMURAN DI TK AL-MANSHURIYYAH (Penelitian Tindakan Kelas pada Kelompok B TK Al-Manshuriyyah Tahun Ajaran 2014-2015)

Sarifah Nurlela 1009921

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang ditemukan di TK Al-Manshuriyyah yaitu keterampilan anak yang masih rendah. Hal ini ditunjukkan dari masih banyaknya anak yang kurang rasa saling berbagi kepada teman, menghargai teman, kurangnya sikap bersabar dalam menunggu giliran. Dari permasalahan tersebut dituangkan kedalam rumusan masalah yaitu, 1) Bagaimana kondisi objektif sekolah TK Al-Manshuriyyah? 2) Bagaimana gambaran umum keterampilan sosial anak di kelompok B TK Al-Manshuriyyah? 3) bagaimana langkah-langkah permainan tradisional jamuran pada kelompok B untuk meningkatkan keterampilan Sosial anak?, 4) Bagaimana peningkatan keterampilan sosial anak setelah menggunakan permainan tradisional jamuran?. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah murid TK Al-Manshuriyyah kelompok B yang berusia 5-6 tahun, dengan jumlah murid sebanyak 8 orang. Data yang terkumpul berupa data hasil observasi, catatan lapangan,dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan meningkatnya keterampilan sosial anak seperti: tidak memilih teman, mau mengucapkan terimakasih, saling membantu dalam bermain, berbagi makanan ketika temannya tiidak membawa makanan. Rekomendasi yang diberikan untuk pendidik anak usia dini yaitu permainan tradisional jamuran ini dapat dijadikan sebagai alternatif untuk meningkatkan keterampilan sosial anak sebagai permainan yang menarik, dapat mengembangkan keterampilan sosial anak dengan penerapan permainan tradisional jamuran yang lebih menarik dan bervariasi, memotivasi dan melibatkan anak secara langsung.


(6)

Sarifah Nurlela, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL JAMURAN D I TK AL-MANSHURIYYAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

IMPROVING SKILLS THROUGH SOCIAL EARLY CHILDHOOD MOLDY TRADITIONAL GAMES IN TK AL-MANSHURIYYAH

Sarifah Nurlela, Aan Listiana¹, Vina Adriany² Email: SyarifahNurlela@yahoo.co.id

Eacher Education Early Childhood Education Faculty of Education, University of Indonesia

ABSTRACT

This research is motivated by the problems found in TK Al-Manshuriyyah that the skills children are still low. It is shown from the number of children who lack a sense of sharing with friends, cherish friends, lack of patience in waiting attitude. Of these problems is poured into the formulation of the problem, namely, 1) How is the objective conditions kindergarten Al-Manshuriyyah? 2) How is the general picture of social skills of children in group B TK Al-Manshuriyyah? 3) what steps the traditional game moldy in group B to improve social skills of children ?, 4) How to increase the child's social skills after using traditional games moldy ?. The method used in this research is the method of action research. The subjects were kindergarten Al-Manshuriyyah group B were aged 5-6 years, the number of students counted 8 people. Data collected in the form of data observation, field notes, and documentation. The results showed increased child social skills such as: do not choose friends, want to say thank you, to help each other in play, share food when his tiidak bring food. Recommendations are given for early childhood educators are traditional games of this fungus can be used as an alternative to improve the social skills of children as an interesting game, children can develop social skills with the application of traditional moldy game more interesting and varied, motivating and involving children directly.


(7)

Sarifah Nurlela, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL JAMURAN D I TK AL-MANSHURIYYAH


(8)

Sarifah Nurlela, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL JAMURAN D I TK AL-MANSHURIYYAH


(9)

Sarifah Nurlela, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL JAMURAN D I TK AL-MANSHURIYYAH


(10)

Sarifah Nurlela, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL JAMURAN D I TK AL-MANSHURIYYAH


(11)

Sarifah Nurlela, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL JAMURAN D I TK AL-MANSHURIYYAH


(12)

Sarifah Nurlela, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL JAMURAN D I TK AL-MANSHURIYYAH


(13)

Sarifah Nurlela, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL JAMURAN D I TK AL-MANSHURIYYAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar BelakangMasalah

Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan salah satu satuan pendidikan yang diperuntukkan bagi anak nol sampai enam tahun. Masa anak-anak adalah masa yang penuh dengan rasa ingin tahu, dimana anak-anak memasuki masa kemasaan mereka. Anak-anak pada usia Taman Kanak-kanak mengikuti berbagai kegiatan bermain sambil belajar di TK mereka. Kegiatan yang setiap hari mereka lakukan sambil bermain sehingga tidak membosankan bagi anak. Setiap kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, mereka ikuti dengan penuh antusias dan gembira. Saat kegiatan pembelajaran berlangsung, mereka aktif berbicara dan bersosialisasi. Proses yang berlangsung merupakan kebutuhan anak yang harus terpenuhi untuk perkembangan selanjutnya.

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang di tujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan ruhani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal (Hasan, 2013: 15).

Perkembangan sosial adalah perkembangan perilaku anak dalam menyesuaikan diri dengan aturan-aturan masyarakat dimana anak itu berada. Perkembangan sosial diperoleh anak melalui kematangan dan kesempatan belajar dari berbagai respon terhadap dirinya. Bagi anak pra sekolah, kegiatan bermain menjadikan fungsi sosial anak semakin berkembang (Masitoh; Setiasih & Djoehaeni, 2005 : 11).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perkembangan sosial sangat penting diterapkan sejak dini karena dimana masa perkembangan anak mulai berkembang, dan harus menyesuaikan diri dengan aturan-aturan masyarakat.


(14)

2

Sarifah Nurlela, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL JAMURAN D I TK AL-MANSHURIYYAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Menurut Hurlock (Hartinah, 2008: 37) indikator dan perilaku sosial yang sukses adalah kerja sama, persaingan yang sehat, kemauan berbagi (sharing), minat untuk diterima, simpati, empati, ketergantungan, persahabatan, keinginan bermanfaat, imitasi, dan perilaku lekat. Perkembanagan emosi yang merupakan proses pengembangan kemampuan untuk tanggap secara emosional, terkait erat dengan perkembangan sosial anak. Respon yang nyaman akan menimbulkan penerimaan sosial yang baik.

Perkembangan sosial bertujuan untuk pencapaian suatu kemampuan untuk berprilaku sesuai dengan harapan sosial yang ada. Proses menuju kesesuain tersebut paling tidak mencakup tiga komponen, yaitu belajar berprilaku dengan cara yang disetujui secara sosial, bermain dalam peranan yang disetujui secara sosial, dan perkembangan sikap sosial (Hartinah, 2008: 36).

Menurut Lawrence (Muhaimin, 2010: 70) ada lima keterampilan sosial yang harus di kuasai yaitu keterampilan berkomunikasi, keterampilan membuat homur, keterampilan menjalin persahabatan, keterampilan berperan dalam kelompok, dan keterampilan bersopan santun dalam pergaulan.

Menurut Mussen, al (dalam Hermawati, 2013:20 ) menyatakan bahwa keterampilan sosial adalah istilah yang digunakan oleh para ahli psikolog untuk mengacu pada tindakan moral yang diekspresikan secara kultural, seperti berbagi, membantu seseorang yang membutuhkan, berkerja sama dengan orang lain, dan mengungkapkan simpati.

Bila anak memiliki keterampilan sosial yang rendah maka akan mengalami dampak yaitu mengalami berbagai kesulitan perilaku. Misalnya anak yang memiliki kesulitan keterampilan sosial di sekolah akan mengalami kenakalan, kurangnya perhatian, penolakan teman sebaya, kesulitan dalam mengontrol emosi, kesulitan dalam berteman, agresif, memiliki masalah interpersonal, rendahnya konsep diri, kegagalan dalam akademik, sulit berkonsentrasi, terisolasi, dan mengalami depresi (Autumn, 2003).

Berdasarkan paparan di atas terlihat bahwa anak sangat penting memiliki keterampilan sosial, namun kenyataannya banyak anak yang rendah dalam


(15)

3

Sarifah Nurlela, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL JAMURAN D I TK AL-MANSHURIYYAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

keterampilan sosialnya. Hasil observasi yang ditemukan penulis ketika melakukan observasi masih banyak anak yang rendah dalam keterampilan sosialnya seperti yang terjadi di TK Al-Manshuriyyah masalah yang muncul terjadi pada anak, mementingkan diri sendiri, kurangnya rasa simpati, kurangnya bermain dengan teman sebayanya, dan kurangnya kerja sama dengan orang lain. Dilihat dari identifikasi masalah di atas dapat dikatakan bahwa kemampuan keterampilan sosial anak-anak di TK AL-Manshuriyyah masih rendah. Disamping itu menunjukkan hasil observasi di TK AL-Mansyuriyyah dalam meningkatkan keterampilan sosial anak belum optimal. Hal ini terlihat dimana guru masih menggunakan teguran dan pemberian hukuman serta pembiasaan. Sehingga mengakibatkan perkembangan keterampilan anak kurang berkembang. Oleh karena itu diperlukan suatu upaya yang baru untuk meningkatkan keterampilan sosial anak.

Menurut Dharmamulya (2003:28-29) mengatakan bahwa, permainan tradisional merupakan unsur-unsur kebudayaan yang tidak di anggap remeh, karena permainan ini memberikan pengaruh yang tidak kecil terhadap perkembangan kejiwaan, sifat, dan kehidupan sosial anak di kemudian hari.

Menurut Wahyuningsih (2009: 5) permainan tradisional adalah permainan yang dilakukan oleh masyarakat secara turun temurun dan merupakan hasil dari penggalian budaya lokal yang di dalam nya banyak terkandung nilai-nilai pendidikan dan nilai budaya.

Menurut Mulyani (2013:63) berpendapat bahwa permainan tradisonal jamuran adalah permainan anak dari Jawa Tengah dan Yogyakarta yang mengajak anak-anak berkumpul dihalaman, bertautan tangan membentuk sebuah lingkaran yang disebut jamuran.

Dengan demikian peneliti dapat menyimpulkan bahwa permainan tradisional jamuran merupakan jenis permainan sosial, dimana anak dapat belajar berkomunikasi, sosialisasi dengan teman sebayanya dan menegembangkan kecakapan sosial anak.


(16)

4

Sarifah Nurlela, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL JAMURAN D I TK AL-MANSHURIYYAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini memfokuskan kajian penelitian tentang “MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL JAMURAN”

B. Rumusan Masalah

Untuk dapat memperjelas permasalahan tersebut di atas, maka permasalahan secara khusus dapat dirumuskan dengan pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana keterampilan sosial anak TK sebelum menggunakan kegiatan permainan Tradisional Jamuran?

2. Bagaimana penerapan permainan Tradisional Jamuran dalam meningkatkan keterampilan sosial anak Taman Kanak-kanak?

3. Bagaimana keterampilan sosial anak TK setelah menggunakan Permainan Tradisional Jamuran ?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah ingin memaparkan lebih jauh tentang cara mengembangkan kemampuan aspek sosial anak melalui kegiatan permainan tradisional Jamuran di TK yang sesuai dengan perkembangan anak.

Adapun secara khusus tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui keterampilan umum sosial anak TK Al-Manshuriyyah 2. Untuk megetahui penerapan permainan tradisional Jamuran dalam

perkembangan keterampilan sosial anak Tamank Kanak-kanak.

3. Untuk mengetahui keterampilan sosial anak TK setelah menggunakan Permainan Tradisional Jamuran.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi penulis


(17)

5

Sarifah Nurlela, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL JAMURAN D I TK AL-MANSHURIYYAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang pentingnya mengenal permainan tradisional Jamuran dalam mengajar yang sesuai bagi anak usia TK agar dapat di praktikkan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar di TK.

2. Bagi Guru

Menjadi bahan masukan dalam memperbaiki pengalaman mengajar di Taman kanak-kanak dalam upaya mengembangkan kegiatan mengajar yang sesuai dengan perkembangan anak TK dan dapat mengembangkan secara optimal seluruh aspek perkembanagan TK.

E. Asumsi Penelitian

1. Mussen, al (Hermawati, 2013:20 ) menyatakan bahwa keterampilan sosial adalah istilah yang digunakan oleh para ahli psikolog untuk mengacu pada tindakan moral yang diekspresikan secara kultural, seperti berbagi, membanu seseorang yang membutuhkan, bekerja sama dengan orang lain, dan mengungkapkan simpati.

2. Selanjutnya menurut Ahmad (dalam Hermawati, 2013: 23 ) keterampilan sosial yang dimiliki anak adalah kemampuan untuk mereaksi secara efektif dan bermanfaat terhadap lingkungan sosial yang merupakan persyaratan bagi penyesuaian yang baik, kehidupan yang memuaskan dan dapat diterima di masyarakat.

3. Permainan jamuran berfungsi sebagai sarana sosialisasi antar teman bermain. Sosialisasi disini dimaksudkan sebagai proses memperkenalkan anak pada berbagai sifat individu lain dan aturan yang berlaku dan berinteraksi dengan individu dan kelompok tersebut (Dharmulya, 2003: 117).


(18)

Sarifah Nurlela, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL JAMURAN D I TK AL-MANSHURIYYAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

20 BAB III

METODE PENELITIAN A. Metode dan Teknik Penelitian

1. Metode penelitian

Menurut Sugiyono (2013 : 3) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk menilai dan memperbaiki pemebelajaran. Adapun yang menjadi pertimbanagan digunakan penelitian tindakan kelas, adalah pertama tindakan kelas adalah suatu metode dan proses untuk menjembatani antara teori dan praktek atau dengan kata lain kontribusi penelitian terhadap permasalahan yang dihadapi dengan mengunkan teori-teori yang dimilikinya. Kedua, penelitian tindakan kelas dapat mengkaji permasalahan secara praktis, bersifat situasional dan konstekstual, serta bertujuan untuk menentukan tindakan yang tepat untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Secara umum metode ini lebih mengarah kepada pemecahan masalah dan perbaikan.

2.Teknik penelitian

Menurut Arikunto (2006:16) penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur, yang terdiri dari empat tahap, yaitu merencanakan, melakukan tindakan, mengamati dan melakukan refleksi. Hasil refleksi terhadap tindakan yang dilakukan akan digunakan kembali untuk merevisi rencana pembelajaran. Keempat tahapan tersebut dapat membentuk satu siklus dan dapat dilanjutkan pada siklus berikutnya. Jumlah siklus dalam suatu penelitian tindakan kelas tergantung pada masalah apa yang dicapai, mungkin diperlukan tiga atau lebih sehingga dalam penelitian ini menggunakan siklus. Seperti dalam bagan siklus penelitian tindakan kelas.


(19)

21

Sarifah Nurlela, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL JAMURAN D I TK AL-MANSHURIYYAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Sumber Arikunto (2005:15) Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Perencanaan

(planning)

Siklus 1

Pengamatan

(observing)

Siklus 11

Pengamatan (observing) Refleksi

reflecting

Refleksi

reflecting

Pelaksanaan

(acting)

Pelaksanaan

(acting) Perencanaan


(20)

22

Sarifah Nurlela, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL JAMURAN D I TK AL-MANSHURIYYAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

3. Prosedur Penelitian

Menurut Arikunto (2005 : 117) tindakan yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini terbagi menjadi empat tindakan, yaitu tahapan perencnaan (planning), tahap pelaksanaan (acting), tahap pengamtan (obesrving), serta tahap analisis dan refleksi (reflecting).

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan, kegiatan yang dilakukan dengan cara mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada di TK. Di antaranya masih banyak anak-anak yang kurang sosialisasi nya dengan teman sebaya nya dan jarang berkumpul bermain dengan teman sebaya nya.Pada tahap ini ada beberapa hal yang dilakukan, yaitu: (1) Mempersiapkan skenario metode bermain peran dengan membuat RKH atau Rencana Kegiatan Harian, (2) Mempersipakan media atau alat /bahan yang akan digunakan dalam pembelajaran, (3) Menyiapkan setting kelas dan pedoman lembaran observasi yang digunakan. b. Tahap Pelaksanaan

Tahap ini merupakan tahap implementasi atau penerapan dari perencanaan tindakan yang telah dirancanh sebelumnya. Guru melaksankan pembelajaran dimulai dengan pembukaan (30 menit), kegiatan inti (60 menit), istirahat (30 menit), dan penutup (30 menit). Yang dalam pelaksanaanya menggunakan Permainan Tradisional Jamuran.

c. Tahap Pengamatan

Menurut Arikunto (2006 : 19) tahap ini berlangsung ketika proses sosialisasi berlangsung. Pada tahap ini guru berperan sebagai penilaian. Pada tahap ini guru berperan sebagai pengajar yang membimbing dan mengarahkan pada saat bermain jamuran berlangsung. Sedangkan peneliti sebagai observator yang mengamati Papakah kendala dan pengaruh pada anak selama proses kegiatan berlangsung. Pengamatan dapat dilakukan dengan menggunakan perekam data seperti kamera,


(21)

23

Sarifah Nurlela, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL JAMURAN D I TK AL-MANSHURIYYAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

kamera tersebut dipergunakan karena dikhawtirkan guru dan peneliti lupa akan kejadian-kejadian yang berlangsung dan agar penelitian pada anak dapat terjamin seobjektif mungkin.

d. Refleksi

Pada tahap peneliti, guru bersama-sama mendiskusikan dan menganalisis hasil pengamatan yang telah dilaksanakan. Proses analisis yang dilakukan oleh peneliti meliputi kegiatan mengumpulkan data yang diperoleh dilapangan, memilih data yang diperlukan dalam penelitian, membandingkan data yang diperoleh dari lapanagan dengan teori ahli. Refleksi merupakan kegiatan analisis-analisis, interprestasi, dan sekplenasi (penjelasan) terhadap semua informasi yang di peroleh dari kegiatan observasi.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian dilaksanaka di TK Al-Manshyuriyyah yang terletak di jalan Terusan Pak Gatot Raya No. 24/173 A, RT 01/01Bandung40153 kec. Sukasari kab. Bandung. Subjek penelitian asalah anak-anak kelompok B, Tk Al-Manshyuriyyah, yang berjumlah anak 8 , terdiri dari anak laki-laki dan anak perempuan.

C. Teknik Pengumpulan Data

Setelah guru dan peneliti melakukan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi pada pembelajaran jamuran, maka guru dan peneliti melakukan penilaian dan mendiskusikan hasil belajar dengan mengumpulkan data, teknik pengumpulan data nya melalui:

1. Observasi

Data-data yang diperoleh ini dicatat dalam suatu catatan observasi. Observasi yang digunakan oleh peneliti merupakan observasi terstruktur. Observasi tersetruktur adalah observasi yang dilakukan dengan menggunakan instrument observasi yang terstrukur dan siap dipakai, sehingga pengamat hanya tinggal


(22)

24

Sarifah Nurlela, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL JAMURAN D I TK AL-MANSHURIYYAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

membubuhkan tanda (a) pada lembar observasi untuk aspek yang diamati, baik keterampilan berbahasa anak maupun keterampilan guru dalam bercakap-cakap dengan menggunakan metode bermain peran.

Hal-hal yang diamati selama proses pembelajaran berlangsung, yaitu pada aktivitas guru dalam berbahasa sopan menggunakan metode bermain peran seperti : (1) persiapan, meliputi keterampilan memilih tema, pemilihan media yaitu media semenarik mungkin,(2) pelaksanaan meliputi olah vokal, ekpresi, luwes dalam olah tubuh. Pada kegiatan inti dan pembukaan dalam aktivitas anak, hal-hal yang diamati yaitu ketertarikan anak dalam melaksanakan kegitan bermain peran, antusias anak dalam menjawab pertanyaan, dan kebernian anak dalam berbicara tentang aktivitas yang dilakukan tadi. Pada kegiatan penutup hal-hal yang diamati yaitu antusias anak dalam memberikan gagasan tentang kegiatan tersebut dan antusia dalam menjawab pertanyaan.

2. Studi Dokumentasi

Dokumen merupakan salah satu instrumen yang digunakan dalam penelitian, untuk memperoleh data yang diperlukan seperti dokumen sekolah berupa kurikulum, program semester, program mingguan (RKM), program harian (RKH). Sedangkan dokumentasi lainnya berupa gambar dan lain sebagainya.

D. Definisi Operasional

Untuk menyamakan prespsi dan menghindari terjadinya kesalahan penafsiran terhadap aspek-aspek atau variabel-variabel pengalaman dalam penelitian ini, maka perlu untuk di perjelas dahulu batas- batasan konsepnya pada bagian definisi operasional, yaitu sebagai berikut:

1. Menurut Hamid, (2013:18) permainan tradisional adalah proses melakukan kegiatan yang menyenangkan hati anak dengan mempergunakan alat sedehana sesuai keadaan dan merupakan hasil pengalian budaya setempat menurut gagasan dan ajaran turun temurun dari nenek moyang.

2. Selanjutnya menurut Ahmad (Hermawati 2013:22) menyebutkan bahwa keterampilan sosial yang dimiliki anak adalah kemampuan untuk mereaksi secara efektif dan bermanfaat terhadap lingkungan sosial yang merupakan


(23)

25

Sarifah Nurlela, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL JAMURAN D I TK AL-MANSHURIYYAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

persyaratan bagi penyesuaian yang baik, kehidupan yang memuaskan dan dapat diterimah di masyarakat.

E. Kisi-kisi Pengembangan Instrument

Instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2013: 148). Hasil instrument kisi-kisi yang terdiri dari variabel, sub varibel, indikator, pernyataan, tekhnik pengumpulan data dan sumber data yang kemudian dijabarkan dalam pernyataan sebagai aspek penilaian dikembangkan oleh Hermawati (2003:39-40). Sebagaimana tergambar dalam table dibawah ini:

Table 3.1

KISI – KISI ISTRUMEN PENELITIAN

MENIGKATKAN KETERAMPILAN SOSIALISI DI TAMAN KANAK – KANAK

(Penelitian Tindakan Kelas Di TK. AL-MANSYURIYYAH. Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosialisai Anak TK Melalui Permainan Tradisional Jamuran)

Variabel Sub

Variabel Indikator Pernyataan

Teknik Pengumpulan Data Sumber Data Butir Item a. Ketera mpilan sosial

Empati Menujuk

kan sikap toleran  Mau berbagi kesempata n dalam permainan  Mau menolong teman dalam


(24)

26

Sarifah Nurlela, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL JAMURAN D I TK AL-MANSHURIYYAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Sumber : Skripsi Hermawati( 2003:40)

Table 3.2 bermain

Menyesua ikan diri

Senang melakukan permainan bersama-sama  Menujukka n antusia dalam melakukan permainan Observasi Anak

Interaksi Bersikap menyena ngkan  Tidak pilih-pilih teman  Mau mengucapk an terimakasih  Mau tersenym sama teman Anak Percaya diri Menujuk kan rasa percaya diri

 Menunjukk an

kemampua n untuk melakukan kegiatan  Berani mengeluar kan pendapat

Observasi Anak

Berkerja sama Berkerja sama dalam permaina n  Mau bermain bersama  Saling membantu dalam bermain Observasi


(25)

27

Sarifah Nurlela, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL JAMURAN D I TK AL-MANSHURIYYAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Pedoman observasi Keterampilan sosial Anak Pada kelompok BI

Nama :

Hari/kegiatan :

No Pernyataan K C B

1 Mau berbagi kesempatan dalam permainan

2 Mau menolong teman dalam bermain

3 Menunjukkan antuasisme dalam melakukan permainan

4 Tidak pilih-pilih teman dalam bermain

5 Mau mengucapkan terimakasih bila ditolong

6 Mau tersenyum pada teman 7 Menunjukkan kemampuan untuk

melakukan kegiatan

8 Berani mengungkapkan pendapat 9 Mau bermain bersama

10 Saling membantu dalam bermain

Sumber: Skripsi Hermawati (2003:40-41)

Keterangan : K : kurang C : cukup B: berkembang

Table 3.3

Pedoman Observasi Keterampilan Sosial Guru Pada Waktu Kegiatan NO Alat Kegiatan Belajar Mengajar Ada Tidak Ket

1 Program tahunan 2 Program Semester

3 RKM

4 RKH

5 Media Pembelajaran 6 Alat Penilaian

Sumber: Skripsi Hermawati ( 2003:41)


(26)

28

Sarifah Nurlela, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL JAMURAN D I TK AL-MANSHURIYYAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Menurut Miles and Huberman (Sugiyono, 2005:91) aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas.

B. Prosedur dan Tahap Penelitian

Prosedur dan tahap penelitian dapat dirinci sebagai berikut: 1. Pengajuan proposal pada pembimbing PGPAUD

2. Pengajuan proposal kepada ketua prodi PGPAUD

3. Perizinan pelaksanaan peneliti di TK Al-Mansyuriah Bandung.

4. Observasi untuk mengetahui gambaran awal mengenai kemampuan berbahasa sopan anak TK Al-Mansyuriah.

5. Pelaksanaan penelitian dilakukan tahapan, dimana tahapan dilakukan refleksi dan revisi untuk melakukan perbaikan pelaksanaan untuk siklus beriutnya. Penelitian dilaksanakan dalam beberapa siklus sampai mendapatkan perubahan pada akhir yang diharapakan.

6. Membuat kesimpulan pada akhir pelaksanaan penelitian. 7. Penyusunan laporan.


(27)

56

Sarifah Nurlela, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL JAMURAN D I TK AL-MANSHURIYYAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, serta sintesis dan konfirmasi maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Keterampilan sosial di TK Al-Manshuriyyah pada kelompok B masih rendah, hal ini tunjukan dengan beberapa anak yang masih susah dibujuk, egois, tidak mau berbagi, susah untuk tersenyum, kurang peduli pada kondisi teman maupun guru dan lebih senang main sendiri. Hal demikian terjadi karena kegiatan terlalu mengarah kepada akademik, sementara rangsangan yang diberikan guru dalam memberikan peluang kepada anak untuk berinteraksi antar anak dengan anak maupun dengan guru masih kurang, penggunaan metode masih kurang variatif, sehingga anak menjadi mudah jenuh.

2. Permainan tradisional jamuran, dilakukan dalam dua siklus dan empat tindakan dari lima SKH yang diantaranya menyimak tentang tema tanaman sub tema jamur, dan bunga. Dalam pelaksanaan permainan jamuran anak terlihat senang dan antusias, terlihat dari skor nilai yang didapat, pada setiap siklusnya hampir semua anak mendapat perubahan, keterampilan anak menjadi meningkat. Hal ini dapat terlihat dari hasil praktek permainan, anak terlihat lebih ramah, ceria, mau tersenyum kepada teman, mengajak teman untuk ikut dalam permainan.

3. Keterampilan sosial anak kelompok B meningkat setelah diterapkannya permainan tradisional jamuran. Anak-anak terlihat mau bermain bersama, mau tersenyum, bekerjasama dalam bermain maupun mengontrol diri, menuruti aturan dan yang paling terlihat anak tidak memilih teman dalam bermain. Dengan demikian permainan tradisional jamuran dapat dijadikan alternatif


(28)

57

Sarifah Nurlela, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL JAMURAN D I TK AL-MANSHURIYYAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

dalam meningkatkan keterampilan sosial anak taman kanak-kanak. Permainan tradisional jamuran yang bersifat kooperatif mampu merubah dan dapat memfasilitasi anak yang kesulitan dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Permainan tradisional jamuran memiliki sifat mengembangkan keterampilan sosial anak dalam berkerjasama, menyesuaikan diri, berinteraksi, mengontrol diri, berempati dan keterampilan dalam menghargai orang. Dari semua aspek yang dikembangkan, maka aspek empati dan kerjasama terlihat lebih menonjol peningkatannya dari aspek lainnya.

B. Rekomendasi

1. Bagi Guru Taman Kanak-kanak (TK)

a. Guru dalam pembelajaran keterampilan sosial anak usia dini melalui permainan tradisional jamuran dapat memberikan kesempatan dan kebebasaan kepada anak untuk berinteraksi langsung dengan teman sebayanya, terutama dalam kegiatan permainan tradisional jamuran. Dari kegiatan permainan tradisional ini dapat meningkatkan keterampilan sosial anak.

b. Terdapat banyak permainan tradisional yang bisa digunakan guru pada saat meningkatkan keterampilan sosial anak usia dini, sehingga permainan bisa bervariasi. Berdasarkan hasil penelitian permainan tradisional dapat dilaksanakan di dalam ruangan yang luas dan di halaman, asalkan guru kreatif dan inovatif dalam menciptakan situasi yang menyenangkan dalam kegiatan permainan tradisional jamuran.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Peneliti selanjutnya dapat meningkatkan keterampilan sosial anak usia dini di kelompok kelas B2 dengan menggunakan indikator yang berbeda dan menggunakan permainan tradisional yang lain.

b. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat menggunakan permainan tradisional yang lain untuk meningkatkan keterampilan sosial anak usia dini melalui permainan tradisional jamuran yang bervarisasi dan menarik.


(29)

Sarifah Nurlela, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL JAMURAN D I TK AL-MANSHURIYYAH


(30)

Sarifah Nurlela, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL JAMURAN D I TK AL-MANSHURIYYAH


(1)

Sarifah Nurlela, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL JAMURAN D I TK AL-MANSHURIYYAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Pedoman observasi Keterampilan sosial Anak Pada kelompok BI

Nama :

Hari/kegiatan :

No Pernyataan K C B

1 Mau berbagi kesempatan dalam

permainan

2 Mau menolong teman dalam

bermain

3 Menunjukkan antuasisme dalam

melakukan permainan

4 Tidak pilih-pilih teman dalam bermain

5 Mau mengucapkan terimakasih bila

ditolong

6 Mau tersenyum pada teman

7 Menunjukkan kemampuan untuk

melakukan kegiatan

8 Berani mengungkapkan pendapat

9 Mau bermain bersama

10 Saling membantu dalam bermain

Sumber: Skripsi Hermawati (2003:40-41)

Keterangan : K : kurang C : cukup B: berkembang

Table 3.3

Pedoman Observasi Keterampilan Sosial Guru Pada Waktu Kegiatan

NO Alat Kegiatan Belajar Mengajar Ada Tidak Ket

1 Program tahunan

2 Program Semester

3 RKM

4 RKH

5 Media Pembelajaran

6 Alat Penilaian

Sumber: Skripsi Hermawati ( 2003:41)


(2)

28

Sarifah Nurlela, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL JAMURAN D I TK AL-MANSHURIYYAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Menurut Miles and Huberman (Sugiyono, 2005:91) aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas.

B. Prosedur dan Tahap Penelitian

Prosedur dan tahap penelitian dapat dirinci sebagai berikut:

1. Pengajuan proposal pada pembimbing PGPAUD

2. Pengajuan proposal kepada ketua prodi PGPAUD

3. Perizinan pelaksanaan peneliti di TK Al-Mansyuriah Bandung.

4. Observasi untuk mengetahui gambaran awal mengenai kemampuan berbahasa sopan anak TK Al-Mansyuriah.

5. Pelaksanaan penelitian dilakukan tahapan, dimana tahapan dilakukan refleksi dan revisi untuk melakukan perbaikan pelaksanaan untuk siklus beriutnya.

Penelitian dilaksanakan dalam beberapa siklus sampai mendapatkan

perubahan pada akhir yang diharapakan.

6. Membuat kesimpulan pada akhir pelaksanaan penelitian. 7. Penyusunan laporan.


(3)

56

Sarifah Nurlela, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL JAMURAN D I TK AL-MANSHURIYYAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, serta sintesis dan konfirmasi maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Keterampilan sosial di TK Al-Manshuriyyah pada kelompok B masih rendah, hal ini tunjukan dengan beberapa anak yang masih susah dibujuk, egois, tidak mau berbagi, susah untuk tersenyum, kurang peduli pada kondisi teman maupun guru dan lebih senang main sendiri. Hal demikian terjadi karena kegiatan terlalu mengarah kepada akademik, sementara rangsangan yang diberikan guru dalam memberikan peluang kepada anak untuk berinteraksi antar anak dengan anak maupun dengan guru masih kurang, penggunaan metode masih kurang variatif, sehingga anak menjadi mudah jenuh.

2. Permainan tradisional jamuran, dilakukan dalam dua siklus dan empat tindakan dari lima SKH yang diantaranya menyimak tentang tema tanaman sub tema jamur, dan bunga. Dalam pelaksanaan permainan jamuran anak terlihat senang dan antusias, terlihat dari skor nilai yang didapat, pada setiap siklusnya hampir semua anak mendapat perubahan, keterampilan anak menjadi meningkat. Hal ini dapat terlihat dari hasil praktek permainan, anak terlihat lebih ramah, ceria, mau tersenyum kepada teman, mengajak teman untuk ikut dalam permainan.

3. Keterampilan sosial anak kelompok B meningkat setelah diterapkannya permainan tradisional jamuran. Anak-anak terlihat mau bermain bersama, mau tersenyum, bekerjasama dalam bermain maupun mengontrol diri, menuruti aturan dan yang paling terlihat anak tidak memilih teman dalam bermain. Dengan demikian permainan tradisional jamuran dapat dijadikan alternatif


(4)

57

Sarifah Nurlela, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL JAMURAN D I TK AL-MANSHURIYYAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

dalam meningkatkan keterampilan sosial anak taman kanak-kanak. Permainan tradisional jamuran yang bersifat kooperatif mampu merubah dan dapat memfasilitasi anak yang kesulitan dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Permainan tradisional jamuran memiliki sifat mengembangkan keterampilan sosial anak dalam berkerjasama, menyesuaikan diri, berinteraksi, mengontrol diri, berempati dan keterampilan dalam menghargai orang. Dari semua aspek yang dikembangkan, maka aspek empati dan kerjasama terlihat lebih menonjol peningkatannya dari aspek lainnya.

B. Rekomendasi

1. Bagi Guru Taman Kanak-kanak (TK)

a. Guru dalam pembelajaran keterampilan sosial anak usia dini melalui permainan tradisional jamuran dapat memberikan kesempatan dan kebebasaan kepada anak untuk berinteraksi langsung dengan teman sebayanya, terutama dalam kegiatan permainan tradisional jamuran. Dari kegiatan permainan tradisional ini dapat meningkatkan keterampilan sosial anak.

b. Terdapat banyak permainan tradisional yang bisa digunakan guru pada saat meningkatkan keterampilan sosial anak usia dini, sehingga permainan bisa bervariasi. Berdasarkan hasil penelitian permainan tradisional dapat dilaksanakan di dalam ruangan yang luas dan di halaman, asalkan guru kreatif dan inovatif dalam menciptakan situasi yang menyenangkan dalam kegiatan permainan tradisional jamuran.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Peneliti selanjutnya dapat meningkatkan keterampilan sosial anak usia dini di kelompok kelas B2 dengan menggunakan indikator yang berbeda dan menggunakan permainan tradisional yang lain.

b. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat menggunakan permainan tradisional yang lain untuk meningkatkan keterampilan sosial anak usia dini melalui permainan tradisional jamuran yang bervarisasi dan menarik.


(5)

Sarifah Nurlela, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL JAMURAN D I TK AL-MANSHURIYYAH


(6)

Sarifah Nurlela, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL JAMURAN D I TK AL-MANSHURIYYAH


Dokumen yang terkait

Meningkatkan Kompetensi Sosial melalui Permainan Tradisional

0 3 8

PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL PADA KELOMPOK B DI TK AISYIYAH 1 Peningkatan Kemampuan Sosial Melalui Permainan Tradisional Pada Kelompok B Di TK Aisyiyah 1 Sambirejo Sragen Tahun Ajaran 2014/2015.

0 1 14

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL JAWA “JAMURAN” TERHADAP PERKEMBANGAN KETRAMPILAN SOSIAL ANAK USIA Pengaruh Permainan Tradisional Jawa “Jamuran” Terhadap Perkembangan Ketrampilan Sosial Anak Usia Dini Di TK Pertiwi 1 Tarubasan Kecamatan Karanganom Kabupate

1 2 16

PENDAHULUAN Pengaruh Permainan Tradisional Jawa “Jamuran” Terhadap Perkembangan Ketrampilan Sosial Anak Usia Dini Di TK Pertiwi 1 Tarubasan Kecamatan Karanganom Kabupaten Klaten Tahun 2013/2014.

1 2 6

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL JAWA “JAMURAN” TERHADAP PERKEMBANGAN KETRAMPILAN SOSIAL ANAK USIA Pengaruh Permainan Tradisional Jawa “Jamuran” Terhadap Perkembangan Ketrampilan Sosial Anak Usia Dini Di TK Pertiwi 1 Tarubasan Kecamatan Karanganom Kabupate

0 1 11

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL ORAY-ORAYAN DI PAUD AL-IHSAN.

4 14 44

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL ORAY-ORAYAN.

4 13 34

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL BEBENTENGAN.

1 1 59

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA.

1 5 63

PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK KELOMPOK A2 TK ABA KARANGKAJEN YOGYAKARTA MELALUI PERMAINAN.

1 1 136