Analisis citra wanita tokoh utama novel Merpati Biru karya Achmad Munif dengan pendekatan feminisme dan implementasinya dalam pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Sari, Galuh Astika. 2013. Analisis Citra Wanita Tokoh Utama Novel Merpati
Biru karya Achmad Munif dengan Pendekatan Feminisme dan
Implementasinya dalam Pembelajaran Sastra di SMA Kelas XI
Semester II. Skripsi. Yogyakarta: PBSID, FKIP, Universitas
Sanata Dharma.
Penelitian ini mengkaji citra wanita tokoh utama novel Merpati Biru karya
Achmad Munif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tokoh,
penokohan, dan citra wanita tokoh utama berdasarkan pendekatan kritik sastra
feminisme, dan implementasinya dalam pembelajaran sastra di SMA.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Langkah yang
ditempuh peneliti adalah: (1) menganalisis dan mendeskripsikan penokohan tokoh
utama dan tokoh tambahan yang berhubungan langsung dengan tokoh utama (Ken
Ratri), (2) mendeskripsikan citra wanita tokoh utama berdasarkan citra diri dan
citra sosial,(3) mengimplementasikan hasil analisis dalam pembelajaran sastra di
SMA kelas XI Semester II.
Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa: pertama, tokoh utama adalah
Ken Ratri seorang mahasiswi yang ‘nyambi’ bekerja sebagai pelacur, sedangkan
tokoh tambahan adalah Satrio, Mama Ani, Lusi, Nanil, Pak Drajat, Maya, Nyonya

Ambar (Ibu Ken Ratri), Pak Hartono (Ayah Ken Ratri), Vitri, Ben, Fred, Fatimah.
Kedua, pada aspek fisis Ken Ratri digambarkan sebagai perempuan muda yang
cantik dan ingin tampil cantik dengan menjaga bentuk tubuhnya, sedangkan aspek
psikis digambarkan sebagai wanita yang dewasa, tidak mudah menyerah, dan
tidak mudah putus asa. Dalam keluarga, Ken Ratri menjalankan perannya dengan
penuh tanggung jawab baik sebagai anak maupun kakak; sedangkan dalam
masyarakat, Ken Ratri kurang bersosialisasi dengan baik karena pekerjaannya
yang seorang pelacur membuat dirinya menutup diri dari lingkungannya. Ketiga,
berdasarkan tiga kriteria pemilihan bahan pengajaran yaitu dari segi bahasa,
perkembangan psikologis siswa, dan latar belakang budaya siswa novel Merpati
Biru karya Achmad Munif dalam bentuk Silabus dan RPP dapat digunakan
sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester 2.
Dari penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan saran kepada
guru dan peneliti lain. Bagi guru, dapat menggunakan hasil analisis dari penelitian
ini sebagai bahan pembelajaran Sastra di SMA serta dapat mengembangkannya
sesuai dengan kebutuhan siswa. Bagi peneliti lain, dapat menganalisis novel ini
menggunakan pendekatan psikologi sastra dengan meneliti bagaimana konflik
batin yang dialami Ken Ratri yang berprofesi sebagai pelacur dan mencintai
Satrio serta perasaannya yang harus menutupi pekerjaannya.


vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Sari, Galuh Astika. 2013. An Analysis of the Woman’s Image of the Main
Character in Novel Merpati Biru Written by Achmad Munif Using
Feminism Approach and the Implementation in Literature Learning in
Senior High Schools Grade XI Semester II. A Thesis. Yogyakarta:
PBSID, FKIP, Sanata Dharma University.
This research examined the woman’s image as the main character in
Merpati Biru written by Achmad Munif. This research was aimed to describe the
characters, characterization, and the woman’s image of the main character based
on feminism literature critic approach, and the implementation in literature
learning in SHS.
This research was a descriptive qualitative research. The steps taken by the
researchers were: (1) analyzing and describing character characterization and
additional characters that directly connected to the main character (Ken Ratri), (2)
describing the woman’s image of the main character based on the self image and
social image, (3) implementing the analysis results in SHS grade XI semester II.

Based on the analysis results, it could be concluded that: first, the main
character, Ken Ratri, was a college student who had a side job as a prostitute. The
additional characters were Satrio, Mama Ani, Lusi, Nanil, Pak Drajat, Maya,
Nyonya Ambar (Ken Ratri’s mother), Pak Hartono (Ken Ratri’s father), Vitri,
Ben, Fred, Fatimah. Second, Ken Ratri was physically imaged as a beautiful
young woman who wanted to look beautiful by keeping the shape of her body.
Psychologically, she was imaged as a mature woman, not easily desperate, and
she did not give up easily. In family, Ken Ratri did her responsibilities as a
daughter and older sister; while in society, Ken Ratri was not sociable enough due
to her being a prostitute. Third, based on the three criteria of teaching material
selection i.e. language, students’ psychology development, and students’ culture
background, the novel Merpati Biru written by Achmad Munif was in the form of
Syllabus and lesson plans (RPP) that could be used as literature learning material
in SHS grade XI semester 2.
Based on the research, the researcher would like to give suggestions to
teachers and other researchers. For teachers, the analysis results of this research
could be used as literature learning material in SHS. They could develop it as the
students’ needs. For other researchers, this novel could be analyzed using
literature psychology approach by examining the inner conflict experienced by
Ken Ratri who had a side job as a prostitute and loved Satrio, and her feelings that

should cover her profession.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS CITRA WANITA TOKOH UTAMA NOVEL MERPATI BIRU
KARYA ACHMAD MUNIF DENGAN PENDEKATAN FEMINISME
DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA
DI SMA KELAS XI SEMESTER II
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Ole h :
GALUH ASTIKA SARI
NIM : 081224040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS CITRA WANITA TOKOH UTAMA NOVEL MERPATI BIRU
KARYA ACHMAD MUNIF DENGAN PENDEKATAN FEMINISME
DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA
DI SMA KELAS XI SEMESTER II
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Ole h :
GALUH ASTIKA SARI
NIM : 081224040


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN


Seiring dengan ucapan syukur kepada Yesus Kristus, karya ini
kupersembahkan untuk:
 Bapak Drs. Sugeng Riyadi yang selalu menjadi Ayah yang
terbaik untukku. Terima kasih atas segala Nasihat dan
Bimbingan yang selalu diberikan kepadaku.
 Ibu Suwarni, S. Pd. Yang selalu menjadi Ibu yang dapat
kuandalkan dan selalu memberikan dorongan yang besar
untukku.
 Adikku Gita Kartika Sari yang telah memberikan dukungan dan
semangat.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO
Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN,
yang menaruh harapannya pada TUHAN
~Yeremia 17:7~


Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah
dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan
dengan ucapan syukur.
~Filipi 4:6~

Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan
mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
~Matius 7:7~

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 04 Maret 2013

Penulis

Galuh Astika Sari

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Sari, Galuh Astika. 2013. Analisis Citra Wanita Tokoh Utama Novel Merpati
Biru karya Achmad Munif dengan Pendekatan Feminisme dan
Implementasinya dalam Pembelajaran Sastra di SMA Kelas XI
Semester II. Skripsi. Yogyakarta: PBSID, FKIP, Universitas
Sanata Dharma.
Penelitian ini mengkaji citra wanita tokoh utama novel Merpati Biru karya
Achmad Munif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tokoh,
penokohan, dan citra wanita tokoh utama berdasarkan pendekatan kritik sastra
feminisme, dan implementasinya dalam pembelajaran sastra di SMA.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Langkah yang
ditempuh peneliti adalah: (1) menganalisis dan mendeskripsikan penokohan tokoh

utama dan tokoh tambahan yang berhubungan langsung dengan tokoh utama (Ken
Ratri), (2) mendeskripsikan citra wanita tokoh utama berdasarkan citra diri dan
citra sosial,(3) mengimplementasikan hasil analisis dalam pembelajaran sastra di
SMA kelas XI Semester II.
Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa: pertama, tokoh utama adalah
Ken Ratri seorang mahasiswi yang ‘nyambi’ bekerja sebagai pelacur, sedangkan
tokoh tambahan adalah Satrio, Mama Ani, Lusi, Nanil, Pak Drajat, Maya, Nyonya
Ambar (Ibu Ken Ratri), Pak Hartono (Ayah Ken Ratri), Vitri, Ben, Fred, Fatimah.
Kedua, pada aspek fisis Ken Ratri digambarkan sebagai perempuan muda yang
cantik dan ingin tampil cantik dengan menjaga bentuk tubuhnya, sedangkan aspek
psikis digambarkan sebagai wanita yang dewasa, tidak mudah menyerah, dan
tidak mudah putus asa. Dalam keluarga, Ken Ratri menjalankan perannya dengan
penuh tanggung jawab baik sebagai anak maupun kakak; sedangkan dalam
masyarakat, Ken Ratri kurang bersosialisasi dengan baik karena pekerjaannya
yang seorang pelacur membuat dirinya menutup diri dari lingkungannya. Ketiga,
berdasarkan tiga kriteria pemilihan bahan pengajaran yaitu dari segi bahasa,
perkembangan psikologis siswa, dan latar belakang budaya siswa novel Merpati
Biru karya Achmad Munif dalam bentuk Silabus dan RPP dapat digunakan
sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester 2.
Dari penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan saran kepada

guru dan peneliti lain. Bagi guru, dapat menggunakan hasil analisis dari penelitian
ini sebagai bahan pembelajaran Sastra di SMA serta dapat mengembangkannya
sesuai dengan kebutuhan siswa. Bagi peneliti lain, dapat menganalisis novel ini
menggunakan pendekatan psikologi sastra dengan meneliti bagaimana konflik
batin yang dialami Ken Ratri yang berprofesi sebagai pelacur dan mencintai
Satrio serta perasaannya yang harus menutupi pekerjaannya.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Sari, Galuh Astika. 2013. An Analysis of the Woman’s Image of the Main
Character in Novel Merpati Biru Written by Achmad Munif Using
Feminism Approach and the Implementation in Literature Learning in
Senior High Schools Grade XI Semester II. A Thesis. Yogyakarta:
PBSID, FKIP, Sanata Dharma University.
This research examined the woman’s image as the main character in
Merpati Biru written by Achmad Munif. This research was aimed to describe the
characters, characterization, and the woman’s image of the main character based
on feminism literature critic approach, and the implementation in literature
learning in SHS.
This research was a descriptive qualitative research. The steps taken by the
researchers were: (1) analyzing and describing character characterization and
additional characters that directly connected to the main character (Ken Ratri), (2)
describing the woman’s image of the main character based on the self image and
social image, (3) implementing the analysis results in SHS grade XI semester II.
Based on the analysis results, it could be concluded that: first, the main
character, Ken Ratri, was a college student who had a side job as a prostitute. The
additional characters were Satrio, Mama Ani, Lusi, Nanil, Pak Drajat, Maya,
Nyonya Ambar (Ken Ratri’s mother), Pak Hartono (Ken Ratri’s father), Vitri,
Ben, Fred, Fatimah. Second, Ken Ratri was physically imaged as a beautiful
young woman who wanted to look beautiful by keeping the shape of her body.
Psychologically, she was imaged as a mature woman, not easily desperate, and
she did not give up easily. In family, Ken Ratri did her responsibilities as a
daughter and older sister; while in society, Ken Ratri was not sociable enough due
to her being a prostitute. Third, based on the three criteria of teaching material
selection i.e. language, students’ psychology development, and students’ culture
background, the novel Merpati Biru written by Achmad Munif was in the form of
Syllabus and lesson plans (RPP) that could be used as literature learning material
in SHS grade XI semester 2.
Based on the research, the researcher would like to give suggestions to
teachers and other researchers. For teachers, the analysis results of this research
could be used as literature learning material in SHS. They could develop it as the
students’ needs. For other researchers, this novel could be analyzed using
literature psychology approach by examining the inner conflict experienced by
Ken Ratri who had a side job as a prostitute and loved Satrio, and her feelings that
should cover her profession.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma:
nama : Galuh Astika Sari
NIM

: 081224040

demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan karya ilmiah saya
dengan judul Analisis Citra Wanita Tokoh Utama Novel Merpati Biru karya
Achmad Munif dengan Pendekatan Feminisme dan Implementasinya dalam
Pembelajaran Sastra di SMA Kelas XI Semester II kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dengan demikian, saya memberikan izin
kepada pihak perpustakaan untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media
lain, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 04 Maret 2013
Yang menyatakan,

Galuh Astika Sari

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas berkat
dan penyertaanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi
dengan judul Analisis Citra Wanita Tokoh Utama Novel Merpati Biru karya
Achmad Munif dengan Pendekatan Feminisme dan Implementasinya dalam
Pembelajaran Sastra di SMA Kelas XI Semester II. Skripsi ini disusun sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa, Sastra
Indonesia, dan Daerah.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat arahan dan
bimbingan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tersusun berkat bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sebagai ungkapan rasa syukur,
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.

Dr. Yuliana Setiyaningsih, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa,
Sastra Indonesia, dan Daerah.

2.

Drs. B. Rahmanto, M.Hum., selaku Dosen Pembimbing I, yang telah banyak
memberikan petunjuk, pengarahan, dan saran yang besar manfaatnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

3.

Dr. Y. Karmin, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II, yang telah memberikan
pengarahan dan membimbing penulis dengan kesabaran sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.

4.

Para Dosen PBSID yang telah mendidik dan memberikan pengetahuan yang
berguna bagi penulis.

5.

Sekretariat PBSID yang telah membantu kelancaran perkuliahan penulis.

6.

Bapak Drs. Sugeng Riyadi dan Ibu Suwarni, S. Pd. yang telah memberikan
dukungan doa dan bantuan baik secara material maupun spiritual.

7.

Adikku Gita Kartika Sari yang telah memberikan bantuan dan dukungannya
dalam penyusunan skripsi ini.

8.

Sahabat-sahabat di PBSID angkatan 2008, terutama untuk Anggie dan Kris
Tiyanti terima kasih atas dukungan semangat dan doanya. Untuk Desta,

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Vetty, Wari, Devi, Ucup, Nopin, Ranti, dan Tiur terima kasih untuk semua
suka dan kegembiraan yang telah terjadi selama ini.
9. Sahabat-sahabatku tercinta Siska, Ana, dan Kiki terima kasih telah setia
mendengarkan keluh kesahku, memberikan kritik dan saran, serta selalu
memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Serta semua pihak yang telah membantu, yang tidak dapat penulis sebutkan
satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Walaupun
demikian, penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang
membacanya.

Yogyakarta, 04 Maret 2013

Penulis

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii
PERSEMBAHAN ...................................................................................... iv
MOTTO ..................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... vi
ABSTRAK .................................................................................................. vii
ABSTRACT ................................................................................................ viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................ x
DAFTAR ISI .............................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 5
1.5 Batasan Istilah .................................................................................. 6
1.6 Sistematika Penyajian ...................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 8
2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 8
2.2 Teori Struktural ................................................................................ 9
2.3 Tokoh dan Penokohan ...................................................................... 10
2.4 Latar ................................................................................................ 11
2.5 Kritik Sastra Feminisme .................................................................... 13
2.6 Citra Wanita ...................................................................................... 17
2.7 Pembelajaran Sastra di SMA ............................................................ 22
xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.8 Implementasi .................................................................................... 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 33
3.1 Jenis Penelitian ................................................................................. 33
3.2 Sumber Data dan Data Penenlitian ................................................... 33
3.3 Metode Penelitian ............................................................................ 34
3.4 Instrumen penelitian .......................................................................... 34
3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 35
3.6 Teknik Analisis Data ........................................................................ 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 37
4.1 Deskripsi Data .................................................................................. 37
4.2 Analisis Tokoh ................................................................................. 38
4.2.1 Tokoh Utama (Ken Ratri) ........................................................ 38
4.2.2 Tokoh Tambahan (Periferal) .................................................... 40
4.2.2.1 Satrio .............................................................................. 41
4.2.2.2 Mama Ani ....................................................................... 42
4.2.2.3 Lusi ................................................................................ 43
4.2.2.4 Nanil ............................................................................... 43
4.2.2.5 Pak Drajat ....................................................................... 43
4.2.2.6 Maya .............................................................................. 44
4.2.2.7 Nyonya Ambar ............................................................... 44
4.2.2.8 Pak Hartono .................................................................... 45
4.2.2.9 Vitri ................................................................................ 45
4.2.2.10 Ben ............................................................................... 46
4.2.2.11 Fred .............................................................................. 47
4.2.2.12 Fatimah ......................................................................... 48
4.3 Analisis Penokohan .......................................................................... 48
4.3.1 Tokoh Utama (Ken Ratri) ........................................................ 49
4.3.2 Tokoh Tambahan ..................................................................... 53
4.3.2.1 Satrio .............................................................................. 53
4.3.2.2 Mama Ani ....................................................................... 54
4.3.2.3 Lusi ................................................................................ 55
xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4.3.2.4 Nanil ............................................................................... 56
4.3.2.5 Pak Drajat ....................................................................... 57
4.3.2.6 Maya .............................................................................. 57
4.3.2.7 Nyonya Ambar ............................................................... 58
4.3.2.8 Pak Hartono .................................................................... 59
4.3.2.9 Vitri ................................................................................ 59
4.3.2.10 Ben ............................................................................... 60
4.3.2.11 Fred .............................................................................. 62
4.3.2.12 Fatimah ......................................................................... 63
4.4 Rangkuman Analisis Tokoh dan Penokohan ..................................... 64
4.5 Analisis Latar ................................................................................... 65
4.5.1 Latar Tempat ........................................................................... 65
4.5.2 Latar Waktu ............................................................................. 68
4.5.3 Latar Sosial ............................................................................. 69
4.6 Analisis Citra Wanita Tokoh Utama Wanita (Ken Ratri)
berdasarkan Pendekatan Feminisme ................................................... 70
4.6.1 Cita Diri Wanita Tokoh Utama “Ken Ratri” ............................. 70
4.6.1.1 Citra Fisis ....................................................................... 70
4.6.1.2 Citra Psikis ..................................................................... 72
4.6.2 Citra Sosial Wanita Tokoh Utama “Ken Ratri” ........................ 74
4.6.2.1 Citra Wanita dalam Keluarga .......................................... 74
4.6.2.2 Citra Wanita dalam Masyarakat ...................................... 76
4.7 Implementasi Hasil Analisis Novel Merpati Biru
Karya Achmad Munif dalam Pembelajaran Sastra di SMA ............... 79
4.7.1 Novel Merpati Biru Karya Achmad Munif Ditinjau
dari Segi Bahasa ..................................................................... 79
4.7.2 Novel Merpati Biru karya Achmad Munif Ditinjau
dari Segi Perkembangan Psikologis Siswa ............................... 82
4.7.3 Novel Merpati Biru karya Achmad Munif Ditinjau
dari Segi Latar Belakang Budaya Siswa ................................... 83
4.7.4 Silabus ..................................................................................... 85
xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4.7.5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ......................................... 87
BAB V PENUTUP ..................................................................................... 99
5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 99
5.2 Implikasi .......................................................................................... 101
5.3 Saran .

........................................................................................... 101

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 103
LAMPIRAN

........................................................................................... 106

BIODATA PENULIS ................................................................................. 112

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ................................. 27

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1: Sinopsis Novel Merpati Biru karya Achmad Munif .................. 107
Lampiran 2: Alur dalam Novel Merpati Biru karya Achmad Munif ............. 109

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Danziger dan Johnson (1961) (via Budianta, 2008: 7) melihat sastra
sebagai suatu “seni bahasa”, yakni cabang seni yang menggunakan bahasa sebagai
mediumnya. Daiches (via Budianta, 2008: 7-8) mengacu pada Aristoteles yang
melihat sastra sebagai suatu karya yang “menyampaikan suatu jenis pengetahuan
yang tidak bisa disampaikan dengan cara yang lain”, yakni suatu cara yang
memberikan kenikmatan yang unik dan pengetahuan yang memperkaya wawasan
pembacanya.
Wellek dan Warren (1989: 11-12, 14) mengemukakan beberapa definisi
sastra. Pertama, sastra adalah segala sesuatu yang tertulis atau tercetak. Kedua,
sastra dibatasi hanya pada “mahakarya”, yaitu buku-buku yang dianggap
menonjol karena bentuk dan ekspresi sastranya. Ketiga, sastra diterapkan pada
seni sastra, yaitu dipandang sebagai karya imajinatif. Dari ketiga definisi tersebut
dapat diambil sebuah kesimpulan, sastra adalah hasil pemikiran yang merupakan
mahakarya dan bersifat imajinatif.
Dalam banyak karya sastra perempuan selalu menjadi objek. Banyak novel
yang menceritakan kekerasan yang dialami tokoh perempuan, baik secara fisik
maupun secara psikis. Ini menimbulkan pemikiran untuk menganalisis karya
tersebut, dan membuat penulis mengambil salah satu novel sastra Indonesia yang

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

berjudul Merpati Biru karya Achmad Munif untuk dianalisis berdasarkan kritik
sastra feminisme.
Achmad Munif memiliki latar belakang jurnalis, jebolan Fakultas Filsafat
UGM dan lingkungan pesantren. Achmad Munif merupakan salah satu sastrawan
yang dikenal. Tak hanya di Yogyakarta, melainkan di Indonesia. Karya-karyanya
berupa cerpen dan novel telah menjadi bukti seorang penulis yang memiliki
totalitas besar. Dua di antara karya-karya yang membesarkan namanya adalah
novel Perempuan Jogja dan Merpati Biru. Kedua novel terbitan Navila tersebut
merupakan novel yang mendapat sambutan baik oleh pembaca sastra di Indonesia.
Kelebihan Achmad Munif, mampu mengangkat realitas yang ada di
sekelilingnya tanpa berpretensi untuk mengangkat diri sebagai ‘yang paling
benar’. Realitas kehidupan diangkat ke permukaan apa adanya. Dibiarkan
mengalir sendiri, dengan segala pernik kehidupan dan watak antara baik-jahat,
bermoral dan amoral, idelais dan pragmatis dianggap sebagai sebuah kenyataan.
Semi (1989: 9) menyatakan, kritik sastra merupakan bidang studi sastra
yang berhubungan dengan pertimbangan karya sastra, mengenai bernilai atau
tidaknya sebuah karya sastra. Yudiono (2009: 22) menyatakan, kritik sastra adalah
cabang ilmu sastra yang berurusan dengan penilaian karya sastra, atau kritik sastra
kegiatan yang menilai baik-buruknya karya sastra, atau kritik sastra itu semacam
resensi dan ulasan karya sastra. Fananic (2002: 20) menyatakan, kritik sastra
adalah semacam pertimbangan untuk menunjukkan kekuatan atau kebagusan dan
juga kekurangan yang terdapat dalam karya sastra. Karena itu hasil dari kritik
sastra biasanya mencakup dua hal yaitu baik dan buruk (goodness atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

dislikeness). Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan, kritik sastra
adalah pertimbangan baik dan buruk suatu karya sastra. Dan kritik sastra juga
penting dalam dunia pendidikan sastra, yaitu untuk meningkatkan apresiasi sastra
para pelajar dan mahasiswa yang merupakan bagian dari masyarakat. Kritik dapat
berupa uraian, analisis, dan interpretasi terhadap karya – karya sastra tertentu.
Fananic (2002: 20) menyatakan bahwa untuk memperoleh gambaran yang
jelas, kritik selalu berkaitan dengan judgement, valuation, proper understanding
and recognition, statement giving valuation, and rise in value. Walaupun kritik
berkaitan dengan penilaian, bukan berarti bahwa setiap orang pasti mampu
menilai karya sastra. Penilaian yang diberikan dalam telaah karya sastra haruslah
bersifat objektif, sesuai dengan kriteria penilaian sastra yang ada.
Ada beberapa alasan mengapa penulis memilih novel Merpati Biru karya
Achmad Munif untuk dianalisis berdasarkan kritik sastra feminisme. Pertama,
sejauh pengetahuan peneliti belum ada yang menganalisis novel Merpati Biru
karya Achmad Munif berdasarkan pendekatan kritik sastra feminisme. Kedua, isi
novel ini menarik. Novel ini menceritakan kehidupan mahasiswi yang berjuang
untuk lepas dari dunia hitam (pelacur) yang telah dijalaninya selama ini. Ketiga,
novel ini dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA, khususnya
untuk kelas XI Semester II yaitu pada Standar Kompetensi (SK): Membaca,
“15. Memahami buku biografi, novel dan hikayat” serta Kompetensi Dasar
(KD): “15.1 Mengungkapkan hal-hal yang menarik dan dapat diteladani dari
tokoh ”. Walaupun menceritakan mahasiswi yang berkeja sebagai pelacur, bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

dan keadaan yang digunakan dalam novel ini tidak vulgar sehingga novel ini
cocok untuk pembelajaran sastra di SMA.
Novel ini mengisahkan kehidupan seorang mahasiswi yang ‘terjebak’
menjadi pelacur dan berjuang untuk keluar dari dunia tersebut dan mulai untuk
menata hidupnya lagi. Novel ini mengetengahkan sebuah fakta, yaitu setiap
manusia di bumi ini apa pun profesi, status sosial, dan agamanya di dalam diri
mereka tersimpan potensi kejahatan dan kebaikan, positif dan negatif, bermoral
dan a-moral.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut.
a. Bagaimana tokoh, penokohan, dan latar yang terdapat dalam novel
Merpati Biru karya Achmad Munif?
b. Bagaimana citra perempuan tokoh utama dalam novel Merpati Biru
karya Achmad Munif berdasarkan pendekatan kritik sastra feminisme?
c. Bagaimana implementasi analisis citra perempuan tokoh utama novel
Merpati Biru karya Achmad Munif dengan pendekatan kritik sastra
feminis dalam pembelajaran sastra di SMA?

1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini,
maka tujuan yang akan dicapai sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

a. Mendeskripsikan tokoh, penokohan, dan latar yang terdapat dalam
novel Merpati Biru karya Achmad Munif.
b. Mendeskripsikan citra perempuan tokoh utama dalam novel Merpati
Biru karya Achmad Munif berdasarkan pendekatan kritik sastra
feminisme.
c. Mendeskripsikan implementasi analisis citra perempuan tokoh utama
novel Merpati Biru karya Achmad Munif dengan pendekatan kritik
sastra feminis dalam pembelajaran sastra di SMA.

1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, penulis berharap penelitian ini dapat
bermanfaat, secara teoritis dan praktis.
a. Manfaat Teoritis
1) Analisis novel Merpati Biru karya Achmad Munif diharapkan dapat
menambah pengetahuan mengenai kritik sastra feminis. Hasil akhir
dari analisis novel Merpati Biru karya Achmad Munif yang berupa
implementasi dalam pembelajaran sastra diharapkan dapat berguna
untuk pembelajaran dan pengajaran sastra di sekolah dan dapat
digunakan sebagai alternatif bahan pembelajaran sastra di SMA.
2) Sebagai referensi dan bahan perbandingan.
b. Manfaat Praktis
Sebagai bahan masukan ataupun dasar bagi peneliti-peneliti selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

1.5 Batasan Istilah
Berikut ini diberikan batasan beberapa istilah yang dipergunakan dalam
penelitian ini.
a. Citra Wanita
Semua wujud gambaran mental spiritual dan tingkah laku keseharian yang
terekspresikan oleh wanita (Indonesia) (Sugihastuti, 2000: 45).
b. Tokoh
Individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuan di dalam berbagai
peristiwa dalam cerita (Sudjiman, 1990: 79).
c. Novel
Prosa

rekaan

yang

panjang,

yang

menyuguhkan

tokoh-tokoh

dan

menampilkan serangkaian peristiwa dan latar secara tersusun (Sudjiman, 1990:
55).
d. Kritik sastra
Pembicaran atau tulisan yang membanding-bandingkan, menganalisis,
menafsirkan, dan menilai karya sastra (Sudjiman, 1990: 46).
e. Kritik sastra feminis
Salah satu kajian sastra yang mendasarkan pada pandangan feminisme yang
menginginkan adanya keadilan dalam memandang eksistensi perempuan, baik
sebagai penulis maupun dalam karya sastra-karya sastranya (Djajanegara via
Wiyatmi, 2006: 113).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

f. Implementasi
Suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam suatu
tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan
pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap (Mulyana, 2008: 178).
g. Pembelajaran
Suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material,
fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan
pembelajaran (Hamalik, 2007: 57).

1.6 Sistematika Penyajian
Tulisan ini terdiri dari lima bab. Bab I berupa pendahuluan yang berisi
latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
batasan istilah, dan sistematika penyajian. Bab II berupa landasan teori yang berisi
penelitian terdahulu dan kajian teori. Bab III berupa metodologi penelitian yang
berisi jenis penelitian, sumber data dan data penelitian, metode penelitian,
instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Bab IV
berupa hasil penelitian dan pembahasan. Bab V berupa penutup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian Terdahulu
Peneliti menemukan beberapa penelitian terdahulu yang memiliki
kesamaan dengan penelitian penulis. Pertama, penelitian yang dilakukan oleh
Fitriani (2009) dengan judul Citra Wanita Tokoh Nisa Dalam Novel Perempuan
Berkalung Sorban Karya Abidah El Khalieqy (Suatu Pendekatan Sosiologi
Sastra). Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini ialah citra diri tokoh Nisa
tergambar sebagai wanita dewasa

yang mengalami hamil, melahirkan, dan

merawat anak, yang memiliki perasaan dan kepribadian baik. Citra sosial wanita
tokoh Nisa aspek keluarga digambarkan sebagai wanita dewasa yang berhubungan
dengan perannya sebagai istri, ibu, dan sebagai anggota keluarga. Citra sosial
wanita aspek masyarakat tergambar sebagai wanita yang memiliki peran besar
dalam perkembangan masyarakat pondok pesantren. Selain itu tokoh Nisa mampu
menempatkan dirinya sebagai anggota masyarakat yang menghormati adat tradisi
masyarakat.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Marietta Sri Hermawatiningsih
(2010) dengan judul Nilai Feminis Tokoh dalam Novel Trilogi Jendela-jendela,
Pintu, dan Atap Karya Fira Basuki. Hasil analisis dari penelitian ini ialah penulis
mengklasifikasikan nilai feminis menjadi 11 sifat, yaitu ketulusan, kesabaran,
kelembutan, kesetiaan, kebaikan dan cerdas, perkasa, berani, mapan, pekerja
keras, dan mandiri.

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil judul Analisis Citra Wanita
Tokoh Utama Novel Merpati Biru Karya Achmad Munif dengan Pendekatan
Feminisme dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sastra di SMA Kelas XI
Semester II. Peneliti menggabungkan dua kajian teori yang digunakan dua peneliti
sebelumnya yaitu citra wanita (penelitian pertama) dan feminisme (penelitian
kedua). Penelitian ini mengkaji citra wanita tokoh utama novel Merpati Biru
karya Achmad Munif dengan menggunakan pendekatan feminisme.

2.2 Teori Struktural
Analisis struktural merupakan prioritas pertama sebelum diterapkannya
analisis yang lain. Tanpa analisis struktural kebulatan makna yang digali dari
suatu karya tidak dapat ditangkap. Makna unsur-unsur karya sastra hanya dapat
ditangkap, dipahami sepenuhnya dan dinilai atas dasar pemahaman tempat dan
fungsi unsur itu di dalam keseluruhan karya sastra (Santoso, 2011: 1-2).
Secara struktural unsur-unsur pembangun karya sastra dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik (intrinsic)
adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur inilah
yang menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra. Unsur yang dimaksud
adalah peristiwa, cerita, alur (plot), penokohan, tema, latar, sudut pandang. Unsur
ekstrinsik (extrinsic) adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra itu,
tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya
sastra (Nurgiyantoro, 2007: 23). Misalnya; latar belakang kehidupan penulis dan
keadaan atau situasi saat karya satra tersebut dibuat. Berdasarkan uraian tersebut,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

analisis struktural yang akan peneliti analisis dalam novel Merpati Biru karya
Achmad Munif dibatasi pada tokoh dan penokohan, dan latar.

2.3 Tokoh dan Penokohan
Tokoh adalah para pelaku yang terdapat dalam fiksi. Tokoh dalam fiksi
merupakan ciptaan pengarang, meskipun dapat juga merupakan gambaran dari
orang-orang yang hidup di alam nyata. Oleh karena itu, di dalam sebuah fiksi
tokoh-tokoh yang membangun cerita tersebut perlu dihadirkan secara alamiah,
artinya tokoh-tokoh tersebut memiliki “kehidupan” atau berciri “hidup”, atau
memiliki derajat lifelikeness (Sayuti, 2000: 68). Sama halnya dengan manusia
yang ada dalam alam nyata, yang bersifat tiga dimensi, tokoh dalam fiksi pun
hendaknya memiliki dimensi fisiologis, sosiologis, dan psikologis (Wiyatmi,
2006: 30). Tokoh merupakan subjek yang menggerakkan peristiwa-peristiwa yang
terjadi di dalam sebuah cerita.
Menurut Sayuti (2000: 74) tokoh dalam fiksi biasanya dibedakan menjadi
beberapa jenis. Sesuai dengan keterlibatannya dalam cerita dibedakan antara
tokoh utama (sentral) dan tokoh tambahan (periferal).
a. Tokoh Utama (Sentral)
Tokoh sentral merupakan tokoh yang mengambil bagian terbesar dalam
peristiwa dalam cerita. Tokoh disebut tokoh sentral apabila memenuhi tiga
syarat, yaitu (1) paling terlibat dalam makna atau tema, (2) paling banyak
berhubungan dengan tokoh lain, (3) paling banyak memerlukan waktu
penceritaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

b. Tokoh Tambahan (Periferal)
Tokoh bawahan atau tokoh tambahan adalah tokoh yang tidak sentral (tidak
sering muncul dalam cerita) kedudukannya di dalam cerita, tetapi
kehadirannya sangat diperlukan untuk mendukung tokoh sentral (Grime, 1975
dalam Sudjiman, 1990: 19).
Karena tokoh-tokoh itu rekaan pengarang, hanya pengaranglah yang
‘mengenal’ mereka. Maka tokoh-tokoh perlu digambarkan ciri-ciri lahir dan sifat
serta sikap batinnya agar wataknya juga dikenal oleh pembaca (Sudjiman, 1988:
23). Penyajian watak, penciptaan citra, atau gambaran tentang seseorang yang
ditampilkan sebagai tokoh cerita disebut penokohan (Jones via Sugihastuti, 2002:
50). Menurut Sudjiman (1990: 61), penokohan adalah penciptaan citra tokoh di
dalam karya sastra, sedangkan Nurgiantoro (2007: 165) berpendapat bahwa
penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang
ditampilkan dalam sebuah cerita. Berdasarkan pengertian di atas dapat
disimpulkan penokohan adalah penggambaran tokoh di dalam sebuah cerita.

2.4 Latar
Latar adalah lingkungan yang melingkupi sebuah peristiwa dalam
ceruta, semesta yang berinteraksi dengan peristiwa-peristiwa yang sedang
berlangsung. Latar dapat berwujud dekor tempat terjadinya peristiwa, waktuwaktu tertentu (hari, bulan, tahun), cuaca, atau satu periode tertentu (Stanton,
2007: 35). Sedangkan menurut Abrams (1981: 175 dalam Nurgiantoro, 2007:
216) latar atau setting yang sering juga disebut landas tumpu, menyaran pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya
peristiwa-peristiwa yang diceritakan.
Unsur latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok, yaitu tempat,
waktu, dan sosial. Ketiga unsur itu walau masing-masing menawarkan
permasalahan yang berbeda dan dapat dibicarakan secara sendiri, pada
kenyataannya saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu dengan yang
lainnya (Nurgiyantoro, 2007: 227). Berikut ini penjabaran mengenai ketiga
unsure tersebut dalam Nurgiyantoro (2007: 227-234).
a. Latar Tempat
Latar tempat merujuk pada lokasi terjadinya peristiwa-peristiwa yang
diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Unsur tempat yang dipergunakan
mungkin berupa tempat-tempat dengan nama tertentu, inisial tertentu,
mungkin lokasi tertentu tanpa nama jelas.
b. Latar Waktu
Latar waktu berhubungan dengan “kapan” terjadinya peristiwa-peristiwa
yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Masalah “kapan” tersebut
biasanya dihubungkan dengan waktu factual, waktu yang ada kaitannya
atau dapat dikaitkan dengan peristiwa sejarah.
c. Latar Sosial
Latar sosial merujuk pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku
kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam
sebuah karya fiksi. Tata cara kehidupan sosial masyarakat mencakup
berbagai masalah dalam lingkup yang cukup kompleks. Ia dapat berupa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara
berpikir dan bersikap, dan lain-lain yang tergolong latar spiritual. Di
samping itu, latar sosial juga berhubungan dengan status sosial tokoh yang
bersangkutan, misalnya rendah, menengah, atau atas.

2.5 Kritik Sastra Feminisme
Kritik sastra feminis yang berawal di Amerika Serikat pertengahan abad
ke-20 menawarkan gagasan yang berpihak kepada kaum wanita, baik sebagai
pengarang maupun pembaca. Pandangan dasarnya menyatakan bahwa selama ini
posisi kaum wanita selalu di bawah lelaki, padahal dalam hal-hal tertentu potensi
wanita tidak selemah yang dibayangkan oleh kaum lelaki. Tujuannya adalah
(1) menafsirkan dan menilai kembali gejala sastra yang telah berkembang pada
abad-abad silam, (2) membuka ruang gerak yang berkembang antara pengarang
atau kritikus wanita dengan kritikus laki-laki dalam memahami dan menilai karya
para pengarang wanita, dan (3) meninjau kembali kaidah-kaidah kritik sastra yang
sudah mapan selama berabad-abad, sehingga berkembang kaidah-kaidah baru
yang lebih mampu memahami berbagai gejala kemanusiaan (Yudiono, 2009: 51).
Yoder (1987 via Suharto & Sugihastuti, 2002: 5) menyebutkan bahwa
kritik sastra feminis itu bukan berarti pengkritik perempuan atau kritik tentang
perempuan, atau kritik tentang pengarang perempuan; arti sederhana kritik sastra
feminis adalah pengkritik memandang sastra dengan kesadaran khusus, kesadaran
bahwa ada jenis kelamin yang banyak berhubungan dengan budaya, sastra, dan
kehidupan kita. Hellwig (1994 via Sofia, 2009: 1) telah menerapkan kritik sastra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

feminis sebagai pendekatan untuk membaca satu per satu karya sastra Indonesia
secara sinkronis kemudian membedakan secara diakronis untuk menjawab satu
permasalahan pokok, yaitu citra perempuan dalam karya sastra Indonesia.
Budianta (2002: 201) mengartikan feminisme sebagai suatu kritik
ideologis terhadap cara pandang yang mengabaikan permasalahan ketimbangan
dan ketidakadilan dalam pemberian peran dan identitas sosial berdasarkan
perbedaan jenis kelamin. Dalam definisi sederhana, feminisme mengacu pada
kesadaran wanita akan penindasan dan pemerasan dalam kerja, di rumah dan di
masyarakat, serta dapat juga diartikan sebagai kesadaran tindakan politik yang
dilakukan oleh wanita untuk mengubah situasi tersebut (Moore, 1998: 23). Jadi,
feminisme bertujuan untuk memperjuangkan dua hal yang selama ini tidak
dimiliki kaum perempuan pada umumnya, yaitu persamaan derajat mereka dengan
laki-laki dan otonomi untuk menentukan apa yang baik bagi dirinya.
Gerakan feminisme berdampak sangat luas. Salah satu dampaknya adalah
munculnya kritik sastra feminis. Berikut ini beberapa ragam kritik sastra feminis
yang muncul di masyarakat (Djajanegara, 2000: 28-38).
a. Kritik sastra feminis ideologis memfokuskan perhatian pada citra serta
stereotipe wanita dalam karya sastra. Kritik ini meneliti kesalahpahaman
tentang wanita dan sebab-sebab mengapa wanita sering tidak diperhitungkan,
bahkan nyaris tidak diperhitungkan sama sekali dalam kritik sastra.
b. Kritik sastra feminis ginokritik mengkaji masalah perbedaan. Ginokritik
mencoba mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mendasar, misalnya
apakah perbedaan antara tulisan wanita dan tulisan laki-laki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

c. Kritik sastra feminis-sosialis atau kritik sastra feminis-marxis meneliti tokohtokoh wanita dari sudut pandang sosialis, yaitu kelas-kelas masyarakat.
Pengkritik mencoba mengungkapkan bahwa kaum wanita merupakan kelas
masyarakat yang tertindas.
d. Kritik sastra feminis-psikoanalitik digunakan atau fokus pengkajiannya pada
tulisan-tulisan wanita karena para feminis percaya bahwa pembaca wanita
biasanya mengidentifikasikan dirinya dengan atau menempatkan dirinya pada
si tokoh wanita, sedangkan tokoh wanita tersebut pada umumnya merupakan
cermin penciptanya.
e. Kritik sastra feminis-lesbian hanya meneliti penulis dan tokoh wanita saja.
Kegiatan kritik sastra feminis lesbian diawali dengan mengembangkan suatu
definisi yang cermat tentang makna lesbian, kemudian mengidentifikasi
penulis dan karya-karya lesbian.
f. Kritik sastra feminis-ras atau kritik sastra feminis-etnik yaitu kritik yang
membatasi kajiannya pada penulis wanita etnik dan karyanya. Kritik ini
dilatarbelakangi oleh kaum feminis etnik Amerika yang mengalami
deskriminasi seksual dari kaum laki-laki kulit putih dan kulit hitam, serta
diskriminasi easial dari golongan mayoritas kulit putih, baik laki-laki maupun
perempuan.
Pada dasarnya kritik sastra feminis bukan hanya mengkritik penulis
perempuan dan karya-karya penulis perempuan, tetapi juga karya penulis laki-laki
yang menonjolkan feminitas melalui tokoh-tokoh wanita yang dibangunnya.
Penulis wanita banyak menunjukkan sisi feminisme melalui tokoh, hal tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

dilakukan untuk menunjukkan kesamaan derajat atau posisi penulis perempuan
dengan penulis laki-laki. Tokoh wanita dalam karya penulis laki-laki tidak melulu
menjadi tokoh yang tertindas sebaliknya penulis laki-laki bisa saja menunjukkan
tokoh wanita sebagai tokoh yang kuat dan tanggung dan mungkin malah
mendukung nilai-nilai feminis. Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis
kritik sastra feminis-sosialis atau kritik sastra feminis-marxis.
Teori sosial feminis memberi perhatian pada upaya memahami
ketidaksetaraan yang mendasar antara laki-laki dan perempuan, juga pada analisis
terhadap kekuasaan laki-laki atas perempuan. Dasar pemikirannya adalah domain
laki-laki berasal dari tatanan social, ekonomi, dan politik yang khas dalam
masyarakat tertentu (Jackson, 2009: 21). Tantangan bagi teori sosial feminis
adalah menganalisis konteks lokal keberadaan sehari-hari perempuan dan makna
yang diberikan perempuan terhadap kehidupan mereka tanpa kehilangan perhatian
terhadap pola struktural dominasi dan subordinasi (Jackson, 2009: 48-49).
Untuk mengidentifikasi suatu karya sastra menggunakan pendekatan
feminisme, ada beberapa langkah yang dapat digunakan. Saraswati (2003: 162)
mengemukakan bahwa untuk mengidentifikasi satu atau beberapa tokoh wanita
dalam karya sastra peneliti harus mencari kedudukan tokoh-tokoh itu di dalam
masyarakat, tujuan hidupnya, perilaku serta watak tokoh perempuan dari
gambaran yang langsung diberikan penulis, pendirian serta ucapan tokoh yang
bersangkutan, dan hubungan tokoh dengan tokoh-tokoh lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

Hampir sama dengan Saraswati, Soenarjati Djajanegara (2000: 51-53)
mengemukakan bahwa langkah-langkah untuk mengkaji sebuah karya sastra
dengan menggunakan pendekatan feminisme adalah sebagai berikut.
a. Mengidentifikasi satu atau beberapa tokoh utama, dan mencari kedudukan
tokoh-tokoh itu di dalam masyarakat.
b. Meneliti tokoh lain, terutama tokoh laki-lak

Dokumen yang terkait

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS SWOT UNTUK MENENTUKAN Citra Wanita Tokoh Utama Dalam Novel Perempuan Jogja Karya Achmad Munif: Tinjauan Feminisme Sastra Dan Relevansinya Sebagai Bahan Ajar Sastra DiSMA.

0 1 14

CITRA WANITA TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PEREMPUAN JOGJA KARYA ACHMAD MUNIF: TINJAUAN FEMINISME SASTRA DAN Citra Wanita Tokoh Utama Dalam Novel Perempuan Jogja Karya Achmad Munif: Tinjauan Feminisme Sastra Dan Relevansinya Sebagai Bahan Ajar Sastra DiSMA.

0 4 11

PENDAHULUAN Citra Wanita Tokoh Utama Dalam Novel Perempuan Jogja Karya Achmad Munif: Tinjauan Feminisme Sastra Dan Relevansinya Sebagai Bahan Ajar Sastra DiSMA.

0 2 6

CITRA PEREMPUAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL LASMI KARYA NUSYA KUSWANTIN: TINJAUAN FEMINISME DAN Citra Perempuan Tokoh Utama Dalam Novel Lasmi Karya Nusya Kuswantin: Tinjauan Feminisme Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di Sma.

0 2 13

KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PEREMPUAN JOGYA KARYA ACHMAD MUNIF: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA.

2 3 11

Citra wanita tokoh utama Wiana dalam novel Cahaya Surga di Wajah Ibu karya Mura Alfa Zaez (suatu tinjauan feminisme)dan relevansinya dengan pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester II.

6 95 170

Konflik Sosial tokoh Ken Ratri dalam novel Merpati Biru karya Achmad Munif dan relevansinya dalam pembelajaran sastra di SMA Kelas XI (suatu pendekatan sosiologi sastra).

2 43 130

Analisis citra wanita tokoh utama novel Merpati Biru karya Achmad Munif dengan pendekatan feminisme dan implementasinya dalam pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester II.

3 22 132

KONFLIK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL MERPATI BIRU KARYA AHMAD MUNIF.

0 4 114

DEKONSTRUKSI MORALITAS TOKOH UTAMA NOVEL MERPATI BIRU KARYA ACHMAD MUNIF

0 0 12