Konflik Sosial tokoh Ken Ratri dalam novel Merpati Biru karya Achmad Munif dan relevansinya dalam pembelajaran sastra di SMA Kelas XI (suatu pendekatan sosiologi sastra).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
Ika Evi, Wijayanti Cicilia. 2015. Konflik Sosial Tokoh Ken Ratri dalam Novel
Merpati Biru Karya Achmad Munif dan Relevansinya dalam
Pembelajaran Sastra di SMA Kelas XI (Suatu Pendekatan Sosiologi
Sastra). Skripsi. Yogyakarta: PBSI, FKIP, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini mengkaji (1) tokoh, penokohan dan latar dalam novel
Merpati Biru karya Achmad Munif, (2) konflik sosial tokoh Ken Ratri dalam
novel Merpati Biru karya Achmad Munif dengan pendekatan sosiologi sastra, dan
(3) relevansi novel Merpati Biru karya Achmad Munif dalam pembelajaran sastra
di SMA kelas XI semester 1.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan
pendekatan sosiologi sastra. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian Konflik Sosial Tokoh Ken Ratri dalam Novel Merpati Biru Karya
Achmad Munif dan Relevansinya dalam Pembelajaran Sastra di SMA Kelas XI

(Suatu Pendekatan Sosiologi Sastra) adalah teknik pustaka. Langkah awal dari
penelitian ini adalah mendeskripsikan tokoh, penokohan dan latar yang digunakan
sebagai dasar untuk menganalisis konflik sosial yang terdapat dalam novel Merpati
Biru karya Achmad Munif.
Hasil analisis unsur intrinsik novel Merpati Biru karya Achmad Munif
menunjukkan bahwa tokoh utama dalam novel ini adalah Ken Ratri. Tokoh
tambahan dalam novel ini adalah Bik Munah, Lusi, Mama Ani, Prof. Dahlan
Iskandar, Nurina Dahlan, Ahmad Bustaman, Nanil, Maya, Tineke, Satrio, Subroto
dan Zulkifli. Latar dalam novel Merpati Biru meliputi tiga latar yaitu latar tempat,
latar waktu dan latar sosial. Latar tempat dalam novel Merpati Biru adalah
halaman rumah, teras rumah, garasi mobil rumah Ken Ratri, kamar tidur Ken
Ratri, ruang tengah rumah Ken Ratri, rumah Mama Ani, ruang rapat Kampus
Nusantara, rumah Prof. Dahlan Iskandar, Solo, Kampus Nusantara, Mojokerto,
toko gramedia, gedung bisokop “Mataram”, rumah makan “Pring Sewu” di jalan
Magelang, Pantai Parangtritis dan Kantor Sema. Latar waktu dalam novel Merpati
Biru adalah Subuh, pagi hari, magrib, sore hari, malam hari dan siang hari. Latar
sosial menunjukkan kehidupan Ken Ratri, Lusi dan Nanil di Kampus Nusantara.
Kekerasan hidup yang harus dilakukannya yaitu menjadi seorang Merpati Biru
(pelacur). Namun, mereka sadar bahwa apa yang dilakukannya merupakan sesuatu
yang tidak benar.

Analisis konflik sosial tokoh Ken Ratri dalam novel Merpati Biru terdiri
atas empat konflik, yaitu konflik mengenai prinsip-prinsip dasar (konflik sosial
Ken Ratri dengan masyarakat), konflik antarpribadi (konflik sosial Ken Ratri
dengan Zulkifli), konflik dalam hubungan intim (konflik sosial Ken Ratri dengan
Subroto), dan konflik kelompok (konflik sosial Ken Ratri dengan para mahasiswa
pengunjuk rasa).
Berdasarkan hasil analisis novel Merpati Biru karya Achmad Munif dapat
disimpulkan bahwa novel tersebut layak digunakan sebagai bahan pembelajaran
sastra di SMA kelas XI semester 1. Komptensi dasarrnya, menganalisis unsurunsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/terjemahan.
viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
Ika Evi, Wijayanti Cicilia. 2015. Ken Ratri’s Social Conflict on the Merpati Biru

Novel by Achmad Munif and Relevancy of the Literature Learning in XI
graders of Senior High School (A Literature Sociology Approach).
Skripsi. Yogyakarta: PBSI, FKIP, Universitas Sanata Dharma.
This research examines (1) the character, characterization and the
background of Merpati Biru Novel by Achmad Munif, (2) the social conflict of
Ken Ratri on Merpati Biru Novel by Achmad Munif based on sociology of
literature approach, and (3) the relevancy of Merpati Biru Novel by Achmad
Munif of the Literature Learning in XI graders of Senior High School.
This research belongs to qualitative descriptive by using sociology of
literature approach. Library technique is employed to gather the data. The first
steps of this research are describing the characters, characterization and the
background that is used for the base to analyze the social conflict which happens
in Merpati Biru Novel by Achmad Munif.
The intrinsic analysis result of Merpati Biru Novel by Achmad Munif
shows that Ken Ratri becomes the main character. Whereas, the other characters
are Bik Munah, Lusi, Mama Ani, Prof. Dahlan Iskandar, Nurina Dahlan, Ahmad
Bustaman, Nanil, Maya, Tineke, Satrio, Subroto, dan Zulkifli. Therefore, the
backgrounds consist of the place, time, and social background. The background of
the places are the yard of the house, terrace, the garage of Ken Ratri’s house, Ken
Ratris’s room, Ken Ratris’s middle house, Mama Ani’s house, the meeting room

of Kampus Nusantara, Prof. Dahlan Isakandar’s House, Solo, Kampus Nusantara,
Mojokerto, Gramedia store, “Mataram” cinema, ‘’Pring Sewu” restaurant which
located in Jalan Magelang, Parangtritis Beach and Sema Office. Therefore, the
background of the time are Subuh, Early morning, Maghrib, afternoon, evening,
and noon. The social background shows about the activities of Ken Ratri , Lusi,
and Nanil in Kampus Nusantara. A Life violence that she has to go through is
being “ Merpati Biru”(as a whore). On the other hands, they realized that the thing
they have done is wrong.
Ken Ratri’s social conflict analyses in the Merpati Biru Novel consist of 4
conflicts. There are the conflict about base principles (social conflict which
happens between Ken Ratri and the society), interpersonal conflict (Conflict
between Ken Ratri and Zulkifli), conflict in the intimate relationship (the social
conflict between Ken Ratri and Subroto), and group conflict (the conflict which
happens between Ken Ratri and the student protesters.
Based on the analysis result, it can be conclude that Merpati Biru Novel by
Achmad Munif is suitable for the learning material for the XI grades student of
Senior High School in the first semester. The literature learning in Senior High
School is implemented based on the National Curriculum. The basic competence
is the analysis of intrinsic and extrinsic elements of Indonesian novel or
translation novel.


ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KONFLIK SOSIAL TOKOH KEN RATRI
DALAM NOVEL MERPATI BIRU KARYA ACHMAD MUNIF
DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS XI
(SUATU PENDEKATAN SOSIOLOGI SASTRA)
SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia


Oleh
Cicilia Ika Evi Wijayanti
101224072

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KONFLIK SOSIAL TOKOH KEN RATRI
DALAM NOVEL MERPATI BIRU KARYA ACHMAD MUNIF

DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS XI
(SUATU PENDEKATAN SOSIOLOGI SASTRA)
SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh
Cicilia Ika Evi Wijayanti
101224072

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
i


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Tulisan ini saya persembahkan kepada :
x

Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa

melindungi, memberkati dan menyertai hidupku.
x

Ayahanda Agustinus Suparjono dan Ibunda Bernadeta Sunarti

yang telah memberikan kasih sayang, doa restu, dorongan dan semangat
kepada penulis hingga terselesainya penulisan skripsi ini.


iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

M OT O



Pekerjaan besar tidak dihasilkan dari kekuatan, melainkan oleh
ketekunan (Samuel Johnson).



Jika Anda memiliki keberanian untuk memulai, Anda juga
memiliki keberanian untuk sukses (David Viscoot).




Tidak ada keberhasilan tanpa perjuangan dan tidak ada perjuangan
tanpa pengorbanan (Penulis).

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagai mana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 24 Juli 2015
Penulis

Cicilia Ika Evi Wijayanti

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Cicilia Ika Evi Wijayanti
NIM

: 101224072

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta karya ilmiah yang berjudul

KONFLIK SOSIAL TOKOH KEN RATRI DALAM NOVEL MERPATI
BIRU KARYA ACHMAD MUNIF DAN RELEVANSINYA DALAM
PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS XI (SUATU PENDEKATAN
SOSIOLOGI SASTRA)
Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta,
Pada tanggal 24 Juli 2015
Yang menyatakan,

Cicilia Ika Evi Wijayanti

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
Ika Evi, Wijayanti Cicilia. 2015. Konflik Sosial Tokoh Ken Ratri dalam Novel
Merpati Biru Karya Achmad Munif dan Relevansinya dalam
Pembelajaran Sastra di SMA Kelas XI (Suatu Pendekatan Sosiologi
Sastra). Skripsi. Yogyakarta: PBSI, FKIP, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini mengkaji (1) tokoh, penokohan dan latar dalam novel
Merpati Biru karya Achmad Munif, (2) konflik sosial tokoh Ken Ratri dalam
novel Merpati Biru karya Achmad Munif dengan pendekatan sosiologi sastra, dan
(3) relevansi novel Merpati Biru karya Achmad Munif dalam pembelajaran sastra
di SMA kelas XI semester 1.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan
pendekatan sosiologi sastra. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian Konflik Sosial Tokoh Ken Ratri dalam Novel Merpati Biru Karya
Achmad Munif dan Relevansinya dalam Pembelajaran Sastra di SMA Kelas XI
(Suatu Pendekatan Sosiologi Sastra) adalah teknik pustaka. Langkah awal dari
penelitian ini adalah mendeskripsikan tokoh, penokohan dan latar yang digunakan
sebagai dasar untuk menganalisis konflik sosial yang terdapat dalam novel Merpati
Biru karya Achmad Munif.
Hasil analisis unsur intrinsik novel Merpati Biru karya Achmad Munif
menunjukkan bahwa tokoh utama dalam novel ini adalah Ken Ratri. Tokoh
tambahan dalam novel ini adalah Bik Munah, Lusi, Mama Ani, Prof. Dahlan
Iskandar, Nurina Dahlan, Ahmad Bustaman, Nanil, Maya, Tineke, Satrio, Subroto
dan Zulkifli. Latar dalam novel Merpati Biru meliputi tiga latar yaitu latar tempat,
latar waktu dan latar sosial. Latar tempat dalam novel Merpati Biru adalah
halaman rumah, teras rumah, garasi mobil rumah Ken Ratri, kamar tidur Ken
Ratri, ruang tengah rumah Ken Ratri, rumah Mama Ani, ruang rapat Kampus
Nusantara, rumah Prof. Dahlan Iskandar, Solo, Kampus Nusantara, Mojokerto,
toko gramedia, gedung bisokop “Mataram”, rumah makan “Pring Sewu” di jalan
Magelang, Pantai Parangtritis dan Kantor Sema. Latar waktu dalam novel Merpati
Biru adalah Subuh, pagi hari, magrib, sore hari, malam hari dan siang hari. Latar
sosial menunjukkan kehidupan Ken Ratri, Lusi dan Nanil di Kampus Nusantara.
Kekerasan hidup yang harus dilakukannya yaitu menjadi seorang Merpati Biru
(pelacur). Namun, mereka sadar bahwa apa yang dilakukannya merupakan sesuatu
yang tidak benar.
Analisis konflik sosial tokoh Ken Ratri dalam novel Merpati Biru terdiri
atas empat konflik, yaitu konflik mengenai prinsip-prinsip dasar (konflik sosial
Ken Ratri dengan masyarakat), konflik antarpribadi (konflik sosial Ken Ratri
dengan Zulkifli), konflik dalam hubungan intim (konflik sosial Ken Ratri dengan
Subroto), dan konflik kelompok (konflik sosial Ken Ratri dengan para mahasiswa
pengunjuk rasa).
Berdasarkan hasil analisis novel Merpati Biru karya Achmad Munif dapat
disimpulkan bahwa novel tersebut layak digunakan sebagai bahan pembelajaran
sastra di SMA kelas XI semester 1. Komptensi dasarrnya, menganalisis unsurunsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/terjemahan.
viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
Ika Evi, Wijayanti Cicilia. 2015. Ken Ratri’s Social Conflict on the Merpati Biru
Novel by Achmad Munif and Relevancy of the Literature Learning in XI
graders of Senior High School (A Literature Sociology Approach).
Skripsi. Yogyakarta: PBSI, FKIP, Universitas Sanata Dharma.
This research examines (1) the character, characterization and the
background of Merpati Biru Novel by Achmad Munif, (2) the social conflict of
Ken Ratri on Merpati Biru Novel by Achmad Munif based on sociology of
literature approach, and (3) the relevancy of Merpati Biru Novel by Achmad
Munif of the Literature Learning in XI graders of Senior High School.
This research belongs to qualitative descriptive by using sociology of
literature approach. Library technique is employed to gather the data. The first
steps of this research are describing the characters, characterization and the
background that is used for the base to analyze the social conflict which happens
in Merpati Biru Novel by Achmad Munif.
The intrinsic analysis result of Merpati Biru Novel by Achmad Munif
shows that Ken Ratri becomes the main character. Whereas, the other characters
are Bik Munah, Lusi, Mama Ani, Prof. Dahlan Iskandar, Nurina Dahlan, Ahmad
Bustaman, Nanil, Maya, Tineke, Satrio, Subroto, dan Zulkifli. Therefore, the
backgrounds consist of the place, time, and social background. The background of
the places are the yard of the house, terrace, the garage of Ken Ratri’s house, Ken
Ratris’s room, Ken Ratris’s middle house, Mama Ani’s house, the meeting room
of Kampus Nusantara, Prof. Dahlan Isakandar’s House, Solo, Kampus Nusantara,
Mojokerto, Gramedia store, “Mataram” cinema, ‘’Pring Sewu” restaurant which
located in Jalan Magelang, Parangtritis Beach and Sema Office. Therefore, the
background of the time are Subuh, Early morning, Maghrib, afternoon, evening,
and noon. The social background shows about the activities of Ken Ratri , Lusi,
and Nanil in Kampus Nusantara. A Life violence that she has to go through is
being “ Merpati Biru”(as a whore). On the other hands, they realized that the thing
they have done is wrong.
Ken Ratri’s social conflict analyses in the Merpati Biru Novel consist of 4
conflicts. There are the conflict about base principles (social conflict which
happens between Ken Ratri and the society), interpersonal conflict (Conflict
between Ken Ratri and Zulkifli), conflict in the intimate relationship (the social
conflict between Ken Ratri and Subroto), and group conflict (the conflict which
happens between Ken Ratri and the student protesters.
Based on the analysis result, it can be conclude that Merpati Biru Novel by
Achmad Munif is suitable for the learning material for the XI grades student of
Senior High School in the first semester. The literature learning in Senior High
School is implemented based on the National Curriculum. The basic competence
is the analysis of intrinsic and extrinsic elements of Indonesian novel or
translation novel.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan berkat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
berjudul Konflik Sosial Tokoh Ken Ratri dalam Novel Merpati Biru karya
Achmad Munif dan Relevansinya dalam Pembelajaran Sastra di SMA Kelas XI
(Suatu Pendekatan Sosiologi Sastra) yang diajukan untuk memenuhi salah satu
syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa
Sastra Indonesia.
Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak, skripsi tidak dapat selesai pada waktunya. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses
penyelesaian skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2. Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd selaku Ketua Program Studi PBSI yang
selalu memberikan dorongan bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi.
3. Drs. J. Prapta Diharja, S.J., M.Hum. selaku dosen pembimbing pertama yang
telah mengarahkan dan membimbing dengan baik dalam penulisan skripsi.
4. Drs. B. Rahmanto, M.Hum. selaku dosen pembimbing kedua yang dengan

sabar membimbing dan memberi masukan selama penulisan skripsi.
5. Seluruh dosen PBSI yang telah memberikan pengetahuan, wawasan dan

ilmu yang dapat menjadi bekal masa depan bagi penulis.
6. Sekretariat PBSI yang telah membantu kelancaran perkuliahan penulis.
7. Karyawan perpustakaan USD yang telah membantu penulis untuk

mendapatkan segala referensi.
8. Ayahanda Agustinus Suparjono dan Ibunda Bernadeta Sunarti selaku

orangtua yang telah memberikan kasih sayang serta untaian doa yang tidak
pernah putus untuk anak-anaknya.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9. Dionisia Eva Dwi Kurniasari adikku yang selalu memberikan dukungan baik
secara langsung maupun tidak langsung selama penulis mengerjakan skripsi.
10. Teman-teman akrab (Kristin Anggraeni, Gregoria Septi Rahmayudati, Beti
Meliana Fitri, Wahyu Mintarsih, Dwi Rahmawati Hanung, Leonardus Yudi
Kristanto) yang selalu memberikan semangat dalam menyusun skripsi ini.
11. Teman-teman angkatan 2010 di PBSI Universitas Sanata Dharma yang
banyak memberikan dukungan bagi penulis.

Besar harapan penulis, semoga skripsi ini banyak memberikan manfaat
bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan bagi pembaca pada umumnya. Penulis
menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini.

Yogyakarta, 24 Juli 2015

Cicilia Ika Evi Wijayanti

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv
HALAMAN MOTO ............................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................. vii
ABSTRAK ........................................................................................................ viii
ABSTRACT ........................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ......................................................................................... x
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1

Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2

Rumusan Masalah ..................................................................................... 3

1.3

Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4

1.4

Manfaat Penelitian .................................................................................... 4

1.5

Batasan Istilah ........................................................................................... 5

1.6

Sistematika Penyajian ............................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 8
2.1

Penelitian yang Relevan ............................................................................ 8

2.2

Hakikat Novel ......................................................................................... 10
xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2.3

Unsur Intrinsik ....................................................................................... 11
2.3.1

Tokoh ........................................................................................ 11
a. Tokoh Utama ............................................................. 12
b. Tokoh Tambahan ....................................................... 13

2.3.2 Penokohan .................................................................................. 13
2.3.3

Latar .......................................................................................... 14

2.4

Pendekatan Sosiologi Sastra .................................................................. 15

2.5

Teori Konflik Sosial .............................................................................. 19

2.6

Pembelajaran Sastra di SMA ................................................................. 20

2.7

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ................................................. 22

2.8

Silabus ................................................................................................... 24

2.9

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ....................................................... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 31
3.1

Sumber Data ........................................................................................... 31

3.2

Jenis Penelitian ....................................................................................... 31

3.3

Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 33

3.4

Teknik Analisis Data .............................................................................. 33

BAB IV HASIL PENELITIAN ...................................................................... 35
4.1

Deskripsi Data ....................................................................................... 35

4.2

Analisis Struktur Novel ......................................................................... 35
4.2.1 Tokoh dan Penokohan ............................................................... 35

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

a.Tokoh Utama .............................................................. 36
b.Tokoh Tambahan ........................................................ 40
4.2.2 Latar ........................................................................................... 56
a. Latar Tempat ............................................................. 56
b. Latar Waktu ................................................................ 62
c. Latar Sosial .................................................................. 65
4.3

Konflik Sosial Tokoh Ken Ratri ............................................................. 67

4.4

Pembahasan ............................................................................................ 72

4.5

Relevansi Novel Merpati Biru dalam Pembelajaran Sastra di SM.......... 77
4.5.1 Aspek Bahasa .............................................................................. 78
4.5.2 Aspek Psikologi ........................................................................... 80
4.5.3 Aspek Latar Belakang Budaya .................................................... 82
4.5.4 Silabus ......................................................................................... 86
4.5.5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ........................................... 87

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 103
4.6

Kesimpulan ............................................................................................ 103

4.7

Implikasi ................................................................................................ 105

4.8

Saran ....................................................................................................... 105

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 107
LAMPIRAN ..................................................................................................... 109
BIODATA PENULIS ...................................................................................... 113

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karya sastra adalah refleksi pengarang tentang hidup dan kehidupan yang
dipadu dengan daya imajinasi dan kreasi yang didukung oleh pengalaman dan
pengamatannya atas kehidupan tersebut (Djojosuroto, 2006: 17).
Semi mengatakan bahwa hakikat kesusastraan/ karya sastra adalah suatu
bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan
kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Kesusastraan
sebagai karya kreatif harus mampu melahirkan suatu kreasi yang indah dan
berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia. Sastra harus pula mampu
menjadi wadah penyampaian ide-ide yang dipikirkan dan dirasakan oleh
sastrawan tentang kehidupan manusia (Semi, 1988: 8).
Pada hakikatnya, karya sastra adalah refleksi dari kehidupan masyarakat.
Sebagai refleksi, karya sastra memang tidak sepenuhnya meniru secara riil
kehidupan masyarakat, akan tetapi memberikan pelajaran dan kemungkinan dari
sudut pandang estetis terhadap persoalan-persoalan yang terjadi di dalam
masyarakat. Sudarminta (1983: 132) menyatakan bahwa kesusastraan haruslah
mengungkapkan adanya dimensi kemanusiaan dan alam yang tertekan dan
tertindas.

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

Novel merupakan sebuah karya prosa fiksi yang panjangnya cukupan, tidak
terlalu panjang, namun juga tidak terlalu pendek. Novel tersebut juga merupakan
sebuah totalitas, suatu kemenyeluruhan yang bersifat artistik. Sebagai sebuah
totalitas, novel mempunyai bagian-bagian, unsur-unsur, yang saling berkaitan
satu dengan yang lain secara erat dan dan saling menggantungkan. Jika novel
dikatakan sebagai suatu totalitas, unsur kata, dan bahasa, misalnya merupakan
salah satu bagian dari totalitas itu, salah satu unsur pembangun cerita itu, salah
satu subsistem organisme itu. Kata inilah yang menyebabkan novel, juga sastra
pada umumnya menjadi terwujud (Nurgiyantoro, 2009: 23).
Peneliti tertarik untuk meneliti dan menganalisis konflik sosial tokoh yang
terdapat dalam novel Merpati Biru karya Achamd Munif. Novel Merpati Biru ini
mengisahkan tentang kehidupan seorang mahasiswi yang terjebak menjadi
Merpati Biru (pelacur) yang terpaksa dilakukan demi kebutuhan hidup
keluarganya. Fakta sosial tokoh menjadi seorang Merpati Biru dilakukan karena
keadaan keluarga yang sedang mengalami bangkrut dan harus membiayai
adiknya yang sedang kuliah. Ken Ratri menyembunyikan semua itu dari keluarga
termasuk adiknya, Ia tidak tahu sampai kapan semua itu akan berakhir. Namun,
Ia sadar bahwa pekerjaan yang dilakukannya itu perbuataan salah. Perpisahnnya
dengan Zulkifli merupakan pengalaman pahitnya yang pertama dengan seorang
lelaki, ketika Zul tidak bisa menolak kehendak orangtua nya. Tak ada yang
diharapkan dari seorang gadis yang ayahnya masuk penjara dan ibunya shock
mental, begitulah. Perubahan Ken Ratri terdorong setelah Ia menengok kedua
orangtuanya di Mojokerto. Ayahnya yang hidup di penjara sudah bebas dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

ibunya yang dulu sakit jiwa sekarang sudah sembuh. Bahkan orangtuanya
membuka usaha sebuah toko kecil untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari
agar tidak menjadi beban Ken Ratri anaknya itu.
Novel

Merpati Biru

menarik

untuk

diteliti

dan

dianalisis, karena

bahasanya lugas dan mudah dimengerti. Selain itu, jalan cerita novel Merpati Biru
sangat relevan dengan kenyataan kehidupan nyata yang dahulu dialami oleh
pengarang. Peneliti menganalisis novel Merpati Biru karya Achmad Munif dengan
menggunakan pendekatan sosiologi sastra karena konflik sosial dalam novel
tersebut sangat terlihat.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti merumuskan masalah penelitian
sebagai berikut:
1. Bagaimana unsur tokoh, penokohan, dan latar yang membentuk konflik
sosial tokoh Ken Ratri dalam novel Merpati Biru karya Achmad Munif?
2. Bagaimana konflik sosial tokoh Ken Ratri dalam novel Merpati Biru
karya Achmad Munif?
3. Bagaimana relevansi hasil analisis konflik sosial tokoh Ken Ratri
dalam novel Merpati Biru karya Achmad Munif dengan pendekatan
sosiologi sastra dalam pembelajaran sastra di SMA kelas XI ?

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan tiga masalah di atas, peneliti merumuskan dua tujuan sebagai
berikut :
1. Mendeskripsikan tokoh, penokohan dan latar dalam novel Merpati Biru
karya Achmad Munif.
2. Mendeskripsikan konflik sosial tokoh Ken Ratri dalam novel Merpati Biru
karya Achmad Munif dengan pendekatan sosiologi sastra.
3. Mendeskripsikan relevansi hasil analisis konflik sosial dalam novel
Merpati Biru karya Achmad Munif dengan pendekatan sosiologi sastra
dalam pembelajaran sastra di SMA kelas XI.

1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai aspek, yakni :
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai
studi analisis terhadap sastra Indonesia, terutama dalam bidang
penelitian novel Indonesia yang memanfaatkan teori pendekatan
sosiologi sastra.
b. Penelitian ini diharapkan dapat sebagai sumbangan aplikasi teori
sosiologi sastra dalam mengungkap novel Merpati Biru.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

2. Manfaat Praktis
a. Hasil penelitian dapat menambah referensi penelitian karya sastra
Indonesia.
b. Pembaca diharapkan mampu memahami hubungan sosiologi yang
terkandung di dalam novel Merpati Biru.
c. Penelitian ini mengembangkan apresiasi terhadap karya sastra karya
Achmad Munif khususnya novel Merpati Biru dan menambah koleksi
penelitian mengenai analisis konflik sosial dalam novel Merpati Biru
karya Achmad Munif dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra.

1.5 Batasan Istilah
Berikut ini akan disajikan istilah atau konsep untuk menghindarkan
terjadinya kesalahpahaman, yaitu (1) Sastra (2), Novel, (3) Konflik Sosial, (4)
Unsur Intrinsik, (5) Pendekatan Sosiologi Sastra, (6) Kurikulum, (7) Silabus, (8)
RPP.
1. Werren dan Wellek (1965) mendefinisikan sastra sebagai karya imajinatif
yang bermediakan bahasa mempunyai nilai estetika dominan (Kurniawan,
2011: 1).
2. Novel
Novel adalah sebuah karya prosa fiksi yang panjangnya cukupan, tidak
terlalu panjang, namun juga tidak terlalu pendek (Nurgiyantoro, 2009: 23).
3. Konflik Sosial
Konflik sosial adalah konflik yang disebabkan oleh adanya kontak sosial

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

antar manusia, atau masalah-masalah yang muncul akibat adanya
hubungan antar manusia (Nurgiantoro, 2009: 124).
4. Unsur Intrinsik
Unsur Intrinsik (intrinsic) adalah unsur-unsur yang membangun karya
sastra itu sendiri. Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya sastra
hadir sebagai karya sastra, unsur-unsur yang secara faktual akan dijumpai
jika orang membaca karya sastra. Unsur intrinsik sebuah novel adalah
unsur-unsur yang (secara langsung) turut serta membangun cerita.
Kepaduan antar berbagai unsur intrinsik inilah yang membuat sebuah
novel terwujud. Unsur yang dimaksud penokohan,tema, latar, sudut
pandang penceritaan, bahasa atau gaya bahasa, dan lain-lain (Nurgiantoro,
2009: 23).
5. Pendekatan Sosiologi Sastra
Pendekatan Sosiologi Sastra adalah pendekatan terhadap sastra yang
mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan. Sapardi Djoko Damono
menyebutkan ada dua kecenderungan utama dalam telaah sosiologi sastra
yang lain adalah pendekatan yang berdasarkan anggapan bahwa sastra
merupakan cermin proses sosiologi ekonomi belaka dan pendekatan yang
mengutamakan teks sebagai bahan penelaah yang kemudian dicari aspekaspek sosial dari karya sastra tersebut (1972: 02).
6. Kurikulum
Kurikulum adalah sebuah dokumen perencanaan yang berisi tentang
tujuan yang harus dicapai, isi materi dan pengalaman belajar yang harus

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

dilakukan siswa, strategi dan cara yang dapat dikembangkan, evaluasi
yang dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang pencapaian
tujuan, serta implementasi dari dokumen yang dirancang dalam bentuk
nyata (Wina, 2010: 9 - 10).
7. Silabus
Silabus adalah suatu produk pengembangan kurikulum berupa penjabaran
lebih lanjut dari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin
dicapai, dan pokok-pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari siswa
dalam rangka pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar
(Muslich, 2007: 23).
8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rancangan pembelajaran
mata pelajaran per unit yang akan diterapkan guru dalam pembelajaran di
kelas (Muslich, 2007: 53).

1.6 Sistematika Penyajian
Sistematika penyajian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I
merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika penyajian. BAB II
terdiri dari penelitian yang relevan dan landasan teori. BAB III terdiri dari
sumber data, jenis penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
BAB IV terdiri dari deskripsi data dan hasil analisis. BAB V terdiri dari
kesimpulan, implikasi dan saran.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian yang relevan
Penelitian terdahulu yang relevan adalah sebagai berikut : Pertama,
penelitian yang dilakukan oleh Anis Handayani (2009) dengan judul Pudarnya
Pesona Cleopatra karya habiburrahman el shirazy (tinjauan sosiologi sastra).
Hasil analisis dari penelitian ini yaitu (1) novel ini meneliti unsur intrinsik yang
terkandung di dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra karya Habiburrahman El
Shirazy yangmeliputi tokoh, alur, amanat, latar, sudut pandang bahasa, (2)
masalah sosial yang terkandung dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra karya
Habiburrahman El Shirazy yaitu: a) Masalah sosial yang terkandung dalam novel
Pudarnya Pesona Cleopatra karya Habiburrahman El Shirazy yaitu kemiskinan
yang melanda pak Qalyubi, b) Kejahatan yang terjadi mengakibatkan pak
Qalyubidi tinggal menikah oleh yasmin dengan cara memfitnah, c) Disorganisasi
keluarga yang dialami oleh pak Qalyubi yang bercerai dengan Yasmin, d)
Pelanggaran terhadap norma-norma masyarakat dilakukan oleh Yasmin yang
berselingkuh dengan teman lamanya, 3) yang melatar belakangi Habiburrahman
El Shirazymenciptakan novel Pudarnya Pesona Cleopatra adalah cara pandang
anak remaja sekarang memilih jodoh yaitu dengan melihat fisik. Penilaian
terhadap jasmani sangat diutamakan bagi remaja, 4) Tanggapan pembaca
mengenai novel ini adalah novel ini mempunyai ajaran-ajaran agama yang mampu
menggugah hati para pembaca.

8

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Andrey Pranata (2009) dengan judul
Novel Orang- orang Proyek Karya Achmad Tohari : Analisis Sosiologi Sastra. Hasil
analisis dari penelitian ini yaitu 1). Tema novel ini bercerita tentang kecurangan
atau tindak-tindak korupsi terjadi di proyek pembangunan jembatan di sungai
Cibawor. Dengan terjadinya tindakan korupsi maka dapat digambarkan kekuatan
iman masyarakat tidak kuat. Selain menggambarkan tentang tindakan korupsi
novel, Orang-orang Proyek juga menggambarkan tentang percintaan. Percintaan
terjadi antara Kabul dan Wati. 2). Alur yang terjadi pada novel Orang-orang
Proyek adalah alur maju. Cerita disusun dalam bentuk alur maju yang hubunganhubungannya begitu logis, yaitu hubungan sebab akibat. 3). Penggarapan watak
tokoh dapat dilihat dari tiga aspek yaitu, fisiologis, sosiologis, dan psikologis.
Jumlah tokoh sekitar delapan orang, terdiri atas tokoh utama dan tokoh pembantu.
Kabul sebagai tokoh utama memiliki atak yang kuat. Kabul memiliki keidealismean
yang kuat. Wati sebagai tokoh pembantu memiliki watak tidak sombong alaupun
orang tuanya anggota DPRD. 4). Latar dibedakan atas latar waktu, latar tempat,
dan latar situasi. Latar waktu yang terjadi dalam novel Orang-orang Proyek adalah
pada tahun 90-an. Latar tempat pada peristiwa-peristiwa pada novel Orang-orang
Proyek adalah di sungai Cibawor tepatnya di Desa Cibawor. Latar situasi novel
Orang-orang Proyek adalah pada situasi pengerjaan pembangunan jembatan. 5).
Nilai-nilai sosial yang terdapat dalam novel Orang-orang Proyek ini antara lain :
nilai budaya, nilai politik, dan nilai percintaan.
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Lucia Intan Suharti (2013) dengan
judul Konflik Sosial Antar Tokoh Novel Berjuta-juta dari Deli Satoe Hikajat Koeli

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 10

Contract Karya Emil W.Aulia: Suatu Pendekatan Sosiologi Sastra. Hasil analisis
dari penelitian ini yaitu tokoh utama dalam cerita adalah Van Den Brand dengan
tokoh tambahan Jeanne, Wiryo, Tuan Asisten, Orang-orang Melayu, Tuan Breuking,
Kuli-kuli Jawa ( Barkat, alim, Kusno dan Harjo), Lelaki Cina, Indenburg, O.J.H Van
Limburg Stirum dan Bergmeijer. Alur dalam novel Berjuta-juta dari Deli Satoe
Hikajat Koeli Contract adalah alur lurus atau progresif yang terdiri dari tahapan
eksposisi, rangsangan, konflik, rumitan, klimaks, leraian dan penyelesaian.
Keadaan sosial novel terdapat di perkebunan tembakau di Deli.
Penelitian tentang novel yang berjudul Konflik Sosial Tokoh Ken Ratri
dalam Novel Merpati Biru karya Achmad Munif dan Relevansinya dalam
Pembelajaran Sastra di SMA Kelas XI (Suatu Pendekatan Sosiologi Sastra) belum
pernah dilakukan, bahkan peneliti belum menemukan penelitian yang membahas
mengenai novel ini dengan menggunakan kajian atau pendekatan sosiologi sastra.
Oleh karena itu, peneliti memilih novel Merpati Biru karya Achmad Munif
dengan menggunakan kajian atau pendekatan sosiologi sastra.

2.2 Hakikat Novel
Novel merupakan sebuah karya prosa fiksi yang panjangnya cukupan, tidak
terlalu panjang, namun juga tidak terlalu pendek. Novel tersebut juga merupakan
sebuah totalitas, suatu kemenyeluruhan yang bersifat artistik. Sebagai sebuah
totalitas, novel mempunyai bagian-bagian, unsur-unsur, yang saling berkaitan
satu dengan yang lain secara erat dan dan ssaling menggantungkan. Jika novel
dikatakan sebagai suatu totalitas, unsur kata, dan bahasa, misalnya merupakan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 11

salah satu bagian dari totalitas itu, salah satu unsur pembangun cerita itu, salah
satu subsistem organisme itu. Kata inilah yang menyebabkan novel, juga sastra
pada umumnya menjadi terwujud (Nurgiyantoro, 2009: 23).
Stanton (2007: 90) memberikan pandangan sendiri mengenai novel. Novel
mampu memberikan perkembangan satu karakter, hubungan yang melibatkan
banyak atau sedikit karakter, situasi sosial yang rumit, dan berbagai peristiwa ruwet
yang terjadi beberapa tahun silam secara lebih mendetail.

2.3 Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik ( intrinsic) adalah unsur-unsur yang membngun karya sastra itu
sendiri. Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya
sastra, unsur-unsur yang secara faktual akan di jumpai jika orang membaca karya
sastra. Unsur intrinsik sebuah novel adalah unsur-unsur yang (secara langsung) turut
serta membangun cerita. Kepaduan antar berbagai unsur intrinsik inilah yang
membuat sebuah novel terwujud. Unsur yang dimaksud adalah penokohan, tema,
latar,sudut pandang penceritaan, bahasa dan gaya bahasa (Nurgiantoro, 2009: 23).

2.3.1 Tokoh
Tokoh cerita (character), menurut Abrams (dalam Nurgiyantoro, 1981: 20)
adalah orang(-orang) yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama,
yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan
tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 12

tindakan.
Tokoh merupakan bagian atau unsur dari suatu keutuhan artistik – yaitu
karya sastra yang harus selalu menunjang keutuhan artistik itu (Kenney, 1966:
25).
Sudjiman (1991:16) dalam bukunya Memahami Cerita Rekaan mengartikan
tokoh

sebagai individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuan di

dalam berbagai peristiwa cerita. Berdasarkan perbedaan sudut pandang dan
tinjauan, seorang tokoh dapatsaja dikategorikan kedalam beberapa jenis
(Nurgiyantoro, 2009: 176 - 183). Pertama, berdasarkan tingkat pentingnya tokoh
dalam sebuah cerita. Berdasarkan tingkat pentingnya tokoh dalam sebuah cerita,
tokoh dibedakan menjadi :
a. Tokoh Utama
Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam novel
yang bersangkutan. Ia merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik
sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian (Nurgiyantoro, 2009: 176
- 177).
Menurut Sudjiman (1991: 18) Kriteria yang digunakan untuk menentukan
tokoh utama bukan frekuensi kemunculan tokoh itu di dalam cerita, melainkan
intensitas keterlibatan tokoh di dalam peristiwa-peristiwa yang membangun
cerita.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 13

b. Tokoh Tambahan
Tokoh tambahan adalah tokoh yang tidak sentral kedudukannya dalam
cerita tetapi kehadirannya sangat diperlukan untuk mendukung tokoh utama
(Wahyuningtyas 2011 : 3).
Tokoh tambahan disebut juga tokoh andalan karena ia dekat dengan tokoh
utama, andalan dimanfaatkan oleh pengarang untuk memberi gambaran lebih
terperinci tentang tokoh utama (Sudjiman, 1991 : 20).

2.3.2 Penokohan
Penokohan adalah penyajian tokoh dan pencitraan tokoh. Tokoh-tokoh
perlu digambarkan ciri-ciri lahir, sifat serta sikap batinnya agar wataknya dapat
dikenal oleh pembaca (Sudjiman, 1991: 23).
Penokohan adalah cara pandang melukiskan tokoh-tokoh dalam cerita yang
ditulisnya. Penokohan sekaligus menggambarkan teknik perwujudan dan tokoh
dalam sebuah cerita (Nurgiyantoro, 2009: 166).
Menurut Sudjiman (1991: 23 - 26) terdapat empat metode dalam
penokohan, yaitu (1) metode langsung atau analitis, (2) metode tidak langsung
atau dramatik,

(3)metode kontekstual.

1. Metode langsung atau analitis adalah teknik pelukisan watak tokoh
dimana pengarang memaparkan apa watak tokoh dan dapat juga
menambah komentator watak tersebut.
2. Metode tidak langsung atau dramatik adalah teknik pelukisan watak
tokoh dimana pengarang tidak memaparkan watak tokoh secara

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 14

langsung tetapi pembaca dapat menyimpulkan watak tokoh tersebut
dari pikiran, cakapan, lakuan tokoh yang disajikan pengarang bahkan
juga dari penampilan fisiknya serta dari gambaran lingkungan atau
tempat tokoh.
3. Metode kontekstual adalah teknik pelukisan watak tokoh dilihat dari
bahasa yang digunakan pengarang dalam mengacu para tokoh.

2.3.3 Latar
Latar atau setting adalah landas lampu, menyaran pada pengertian tempat,
hubungan waktu dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa
yang diceritakan (Abrams via Nurgiyantoro, 2009: 216).
Sudjiman (1991: 44) berpendapat bahwa latar adalah segala keterangan
petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, dan suasana terjadinya
peristiwa dalam suatu karya sastra.
Dalam fiksi latar dibedakan menjadi tiga macam, yaitu latar tempat, waktu dan
sosial. Latar tempat berkaitan dengan masalah geografis, dilokasi mana peristiwa
terjadi, didesa apa, kota apa dan sebagainya. Latar waktu berkaitan dengan masalah
waktu, hari, jam, maupun histories. Latar sosial berkaitan dengan kehidupan
masyarakat ( Sayuti via Wiyatmi, 2006 : 40). Pada banyak novel, latar membentuk
suasana emosional tokoh cerita, misalnya cuaca yang ada di lingkungan tokoh
memberi pengaruh terhadap perasaan tokoh cerita tersebut.
Menurut Nurgiyantoro (2009 : 227 - 234) latar dapat dibedakan menjadi tiga
unsur pokok, yaitu latar tempat, latar waktu dan latar sosial.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 15

1. Latar tempat menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa yang
diceritakan dalam sebuah karya fiksi (Nurgiyantoro, 2009: 227).
Deskripsi tempat secara teliti dan realistis sangat penting untuk
membuat pembaca terkesan seolah-olah hal yang diceritakan itu
sungguh-sungguh terjadi, yaitu tempat (dan waktu) seperti yang
diceritakan itu.
2. Latar waktu berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya
peristiwa-peristiwa yang diceritakan pada sebuah karya fiksi. Masalah
“kapan” tersebut biasanya dihubungkan dengan waktu faktual, fakta
yang ada kaitannya dan dikaitkan dengan peristiwa (Nurgiyantoro,
2009: 230).
3. Latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku
kehidupan sosial masyrakat di suatu tempat yang diceritakan dalam
karya fiksi (Nurgiyantoro, 1995: 233). Latar sosial dapat berupa kebiasaan
hidup, adat istiadat, cara berpikir, dan pola sikap tokoh. Selain itu, latar
sosial berhubungan dengan status sosial tokoh yang bersangkutan
misalnya kelas menengah, rendah dan kelas atas.

2.4 Pendekatan Sosiologi Sastra
Sosiologi mempunyai dua akar kata : socius (dari bahasa Latin) yang
berarti “teman” dan logos (dari bahasa Yunani) yang berarti “ ilmu tentang”.
Secara harafiah sosiologi berarti“ ilmu tentang pertemanan”. Dalam sudut
pandang ini, sosiologi bisa didefinisikan sebagai “ studi tentang dasar-dasar

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 16

keanggotaan sosial (masyarakat). Secara lebih teknis, sosiologi adalah analisis
mengenai struktur hubungan sosial yang terbentuk melalui interaksi sosil
(Abercrombie, 2010:535). Oleh karena itu sosiologi merupakan studi tentang
masyarakat yang mengemukakan sifat atau kebiasaan manusia dalam kelompok
dengan segala kegiatan dan kebiasaan serta lembaga-lembaga yang penting
sehingga masyarakat dapat berkembang terus dan berguna bagi kehidupan
manusia, karena pengaturan yang mendasar tentang hubungan manusia secara
timbal balik dan juga karena faktor-faktor yang melibatkannya serta dari interaksi
sosial berikutnya (Kurniawan, 2011: 2).
Menurut Waters dan Crook (1990), sosiologi adalah analisis sistematis
tentang struktur tingkah laku sosial. Dalam definisi ini, terdapat empat elemen
penting yang menjadi fokus sosiologi : (1) tingkah laku yang dikaji adalah
karakter sosial, bukan individual, tingkah laku yang ditujukan untuk orang lain
(bukan untuk dirinya sendiri) sehingga mempunyai konsekuensi bagi orang lain,
atau merupakan konsekuensi dari tingkah laku orang lain ada hubungan timbal
balik; (2) tingkah laku sosial yang dipelajari sosiologi adalah struktur, yaitu pola
atau regulasi tertentu yang berusaha untuk memahami elemen-elemen tingkah
laku sosial; (3) penjelasan sosiologi bersifat analitis, yaitu menjelaskan tingkah
laku manusia berdasarkan prinsip-prinsip metodologi penelitian tertentu, bukan
berdasarkan pada konsensus-konsensus khusus; dan (4) sosiologi bersifat
sistematis, yaitu memahami tingkah laku sosial yang menempatkan dirinya
sebagai disiplin ilmu (Kurniawan, 2011: 3).
Menurut Ritzer dalam Faruk (2010: 3) sosiologi merupakan disiplin ilmu

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 17

tentang masyarakat yang melandaskan pada tiga paradigma; (1) paradigma sosial
yang berupa lembaga-lembaga dan struktur sosial yang dianggap sebagai sesuatu
yang nyata, yang berada diluar individu; (2) paradigma definisi sosial yang
memusatkan perhatian kepada cara-cara individu dalam mendefinisikan situasi
sosial dan efek-efek dari definisi itu terhadap tindakan yang mengikutinya, dalam
paradigma ini yang dianggap sebagai pokok persoalan sosiologi bukanlah faktafakta sosial yang objektif, melainkan cara pandang subjektif individu dalam
menghayati fakta-fakta sosial tersebut; dan (3) paradigma perilaku manusia
sebaagai subjek yang nyata.
Sosiologi adalah suatu telaah yang objektif dan ilmiah tentang manusia
dalam masyarakat dan tentang sosial dan proses sosial (Semi, 1989 : 52).
Menurut Ratna (2003: 2 - 3), sosiologi sastra adalah pemahaman terhadap
karya sastra dengan mempertimbangkan aspek-aspek kemasyarakatannya. Suatu
pemahaman terhadap totalitas karya yang disertai dengan aspek-aspek
kemasyarakatan yang terkandung didalamnya. Selain itu, didefinisikan suatu
pemahaman terhadap karya sastra sekaligus hubungannya dengan masyarakat
yang melatarbelakanginya. Sosiologi sastra adalah hubungan dwiarah (dialektik)
antara sastra dengan masyarakat.
Sosiologi sastra hakikatnya adalah interdisiplin ant

Dokumen yang terkait

REFLEKSI KEHIDUPAN MASYARAKAT PERKOTAAN DALAM NOVEL TIKUNGAN KARYA ACHMAD MUNIF (SEBUAH PENDEKATAN SOSIOLOGI SASTRA)

1 26 174

CITRA WANITA TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PEREMPUAN JOGJA KARYA ACHMAD MUNIF: TINJAUAN FEMINISME SASTRA DAN Citra Wanita Tokoh Utama Dalam Novel Perempuan Jogja Karya Achmad Munif: Tinjauan Feminisme Sastra Dan Relevansinya Sebagai Bahan Ajar Sastra DiSMA.

0 4 11

PENDAHULUAN Citra Wanita Tokoh Utama Dalam Novel Perempuan Jogja Karya Achmad Munif: Tinjauan Feminisme Sastra Dan Relevansinya Sebagai Bahan Ajar Sastra DiSMA.

0 2 6

Analisis kepribadian tokoh Nedena dalam novel Dadaisme karya Dewi Sartika : suatu tinjauan psikologi sastra, dan relevansinya dalam pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester I.

2 8 167

Konflik batin tokoh utama Elin dalam novel Novelist Undercover dan relevansinya sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA kelas XI (suatu tinjauan psikologi sastra).

3 24 108

Analisis citra wanita tokoh utama novel Merpati Biru karya Achmad Munif dengan pendekatan feminisme dan implementasinya dalam pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester II.

3 22 132

Analisis citra wanita tokoh utama novel Merpati Biru karya Achmad Munif dengan pendekatan feminisme dan implementasinya dalam pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester II.

1 2 132

KONFLIK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL MERPATI BIRU KARYA AHMAD MUNIF.

0 4 114

DEKONSTRUKSI MORALITAS TOKOH UTAMA NOVEL MERPATI BIRU KARYA ACHMAD MUNIF

0 0 12

PERASAAN HARGA DIRI POSITIF DAN NEGATIF TOKOH KEN RATRI SEBAGAI MANTAN PELACUR DALAM NOVEL TERBANGLAH MERPATI KARYA ACHMAD MUNIF (Sebuah Pendekatan Psikologi Sastra)

0 1 73