Proses kerja pada layout majalah di cv. rown division Solo Jawa Tengah wisnu

(1)

LAPORAN TUGAS AKHIR

PROSES KERJA PADA LAYOUT MAJALAH

DI CV. ROWN DIVISION SOLO JAWA TENGAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.md.) dalam Bidang Periklanan

WISNU SETIAJI D 1306110

JURUSAN PERIKLANAN

PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(2)

PERSETUJUAN

Tugas Akhir Berjudul :

“Proses Kerja Pada Layout Majalah Di CV. Rown Division Solo Jawa Tengah”

Oleh :

Nama : WISNU SETIAJI

NIM : D1306110

Konsentrasi : PERIKLANAN

Disetujui untuk dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program D3 Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, Agustus 2012

Menyetujui Dosen Pembimbing

Drs. Nuryanto,M.Si


(3)

PENGESAHAN

Tugas Akhir ini telah diuji dan disahkan oleh Panitia Ujian Tugas Akhir Program D III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Hari : Rabu

Tanggal : 29 Agustus 2012

Panitia Ujian Tugas Akhir

1. Drs. Aryanto Budhy S, M.Si (…………..………)

NIP. 19581123198603100 Penguji 1

2. Drs. Nuryanto,M.Si (……….……….)

NIP. 194908311978021001 Penguji 2

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta Dekan

Prof. Drs. Pawito, Ph,D


(4)

MOTTO


(5)

PERSEMBAHAN

Allah SWT Kedua Orang Tuaku

Kakak dan Sahabat Teman – Teman Tercinta


(6)

KATA PENGANTAR

Atas rahmat Allah SWT yang telah menganugerahkan segala ridho dan karunianya, sehingga penulis sanggup untuk mengerjakan dan menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Media dengan Judul “Proses Kerja Pada Layout Majalah Di CV. Rown Division Solo Jawa Tengah” yang digunakan sebagai tugas akhir. Kuliah Kerja Media (Magang) merupakan serangkaian aktivitas yang telah dilaksanakan oleh penulis sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya pada program D3 Komunikasi Terapan khususnya program Periklanan. Laporan ini di buat berdasarkan pelaksanaan magang yang di laksanakan pada tanggal 15 Maret 2009 sampai dengan 15 April 2009 di Rown Magazine, CV. Rown Division Selama pelaksanaan Kuliah Kerja Media (Magang) penulis mendapatkan bantuan dari berbagai macam pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak:

1. Seluruh staf dan karyawan CV. Rown Division atas bantuan dan persahabatan serta kekeluargaan selama magang.

2. Bapak dan Ibu tercinta atas dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan kepada penulis untuk melaksanakan Kuliah Kerja Media di Solo. 3. Kakak, adik dan Teman - Teman atas dukungan yang diberikan selama ini. 4. Keluarga Besar Sentot Sandjaja.


(7)

5. Untuk sahabat-sahabat terbaikku yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu terima kasih atas dukungan, bantuan dan persabatan yang terjalin selama ini.


(8)

Laporan tugas akhir ini masih jauh untuk dikatakan sempurna, mengingat hambatan yang harus dilalui penulis serta keterbatasan waktu dan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis.

Namun penulis berharap, pada waktu membuka lembar demi lembar halaman pada laporan tugas akhir ini, pembaca dapat menjadikannya sebagai salah satu wacana tambahan yang bermanfaat. Demi kesempurnaan isi dari laporan tugas akhir ini, penulis tidak menutup diri untuk menerima kritikan dan saran yang membangun dari pembaca.

Surakarta, September 2012

Wisnu Setiaji


(9)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN……….………... i

HALAMAN PENGESAHAN ……….………... ii

HALAMAN MOTTO ……….……….. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ……….... iv

KATA PENGANTAR ………... v

DAFTAR ISI ………... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……….. 1

B. Alasan Pemilihan Lokasi Kerja Profesi………. 1

C. Tujuan dan Manfaat KKM……….………... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Layout……….. ……… 6

B. Elemen Desain Komunikasi Visual ………... 6

C. Prinsip Layout yang Baik ………... 8

D. Mekanisme Layout...…….……….... 10

E. Memanfaatkan Grid………... 13

F. Elemen-elemen dalam Halaman……… 13

G. Macam Format Tata Letak………..…….………. 14

H. Job Description Perusahaan Majalah……… 17

BAB III DESKRIPSI PERUSAHAAN A. Riwayat Singkat….………... 20


(10)

B. Konsep Desain Rown Magazine ……….…. 22

C. Profil Perusahaan.. ………... 22

D. Logo Perusahaan ……….. 23

E. Struktur Organisasi………. . 24

F. Fasilitas Kerja……….. ……… 24

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG A. Program Kerja ………. 27

B. Pelaksanaan Program Kerja ……… 27

C. Hasil Karya Magang……… 30

D. Faktor Pendukung……… 31

E. Faktor Penghambat……….. 32

F. Kendala dan Cara Mengatasi………... 33

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ………. 34

B. Saran ………...… 35


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Didalam kurikulum DIII Komunikasi Terapan FISIP UNS terdapat Progam KKM (Kuliah Kerja Media) yang merupakan bagian dari salah satu mata kuliah wajib yang merupakan syarat mutlak untuk di penuhi oleh setiap mahasiswa dalam mencari pengalaman kerja yang sesungguhnya, yang juga bisa diartikan bahwasanya dengan adanya kerja profesi ini mahasiswa mendapatkan kuliah kedua sebagai pendidikan tambahan dan juga pengetahuan dunia kerja yang diharapkan bisa membantu mahasiswa dalam peningkatan daya kreatifitas yang tidak hanya sebatas teori saja dan praktek laboratorium saja, tetapi lebih pada aplikasi secara nyata dalam dunia kerja sesungguhnya.

Dalam hal ini, laporan ini dibuat dan disusun oleh penulis berdasarkan pengalaman yang didapatkan selama melakukan kegiatan KKM di CV. Rown Division yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri clothing, distribution store, media cetak, periklanan, entertainment dan cafe di lingkup daerah Solo.

B. Alasan Pemilihan Lokasi Kerja Profesi

CV. Rown Division yang merupakan salah satu perusahaan yang

bergerak dalam bidang industri kreatif yang menerbitkan media cetak untuk anak muda dengan format Creative Magazine yang terbit setiap bulannya dan di distribusikan secara gratis untuk memperoleh hasil promosi yang maksimal


(12)

bagi produk ataupun perusahaan yang turut berpartisipasi. dengan segmen anak muda usia 15 tahun – 32 tahun, untuk kalangan menengah ke atas yang didalamnya memfokuskan penyajian informasi seputar fashion dan gaya hidup anak muda terkini, serta hal-hal pendukung perkembangan gaya hidup beserta informasi tentang Solo dengan segala aktifitas dan kreatifitasnya. Maka dari itu penulis mencoba untuk melakukan KKM di CV. Rown Division khusunya di bagian kreatif/grafis layout untuk menyalurkan ide dan kreatifitasnya.

Tepat kiranya jika penulis memilih CV. Rown Division sebagai tempat KKM dengan harapan penulis dapat menyerap banyak ilmu baik dari segi kreatif periklanan, dunia cetak maupun jurnalis yang tentunya akan menjadi bekal penulis untuk melangkah kelak pada dunia kerja yang sesungguhnya.

C. Tujuan dan Manfaat Kuliah Kerja Media (KKM)

1. Tujuan dari KKM adalah sebagai berikut :

- Melihat secara langsung praktek perencanaan dan

pelaksanaan kerja khususnya design dan langkah apa saja untuk mengetahui permintaan pasar.

- Memperoleh pengalaman dalam perkembangan dunia

Advertising berikut sistem kerjanya.

- Memperluas wawasan dalam penciptaan ide-ide baru dalam karya desain.


(13)

- Ketika menemukan sesuatu masalah yang baru, dapat dipakai sebagai obyek penelitian sehingga masalah tersebut dapat dipecahkan sesuai dengan disiplin ilmu yang didapat dari materi kuliah sebelumnya di kampus.

- Mengetahui dan memahami cara kerja perusahaan

distribusi dan melatih untuk menjadi seorang desiner yang profesional dapat bekerja sesuai keahliannya.

- Mempraktekkan ilmu penegetahuan dan ketrampilan yang

telah diperoleh dari akademi dan menyerap ilmu pengetahuan yang ada dilapangan.

2. Manfaat KKM

Salah satu alternative studi yang sangat di rasakan dalam perkembangan dunia Periklanan dalam mengikuti perkembangan jaman diera yang semakin terus berkembang ini, menuntut wawasan yang luas dalam proses penciptaan ide-ide baru, oleh karena itu KKM memang dirancang sedemikian rupa sebagai alasan berbagai tantangan itu. Dan KKM masuk dalam salah satu mata kuliah wajib tempuh bagi mahasiswa D III Fisip UNS khususnya Progam Studi Periklanan yang sudah menyelesaikan mata kuliah praktek dan tertulis selama mengikuti semua kurikulum di kampus.


(14)

Dan dari keterkaitan antara pihak satu dengan yang lain, yaitu suatu timbal balik maupun relasi kebutuhan antara mahasiswa dengan lembaga almamater dan juga dengan perusahaan tempat KKM menyebabkan adanya rasa saling membutuhkan dan juga saling mengisi, antara lain :

Bagi Mahasiswa

Manfaat yang dirasakan bagi mahasiswa yaitu selain memperoleh pengetahuan yang luas juga mendapatkan suatu pengalaman yang tidak bisa didapatkan kampus dan tentunya dengan adanya kegiatan KKM ini adalah sebagai masa orientasi bagi mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya, sehingga kita mendapatkan kesiapan mental kelak bila kita masuk dalam dunia kerja yang sesungguhnya. Melalui KKM ini juga melatih mahasiswa dalam melaksanakan pekerjaan seperti halnya kedisiplinan, kejujuran, efektifitas kerja, efisiensi kerja, adaptasi dan komunikasi yang baik meski dalam sebuah kerjasama kelompok (teamwork). Melalui kerjasama yang saling menguntungkan inilah, mahasiswa tentunya akan mendapatkan bimbingan dari perusahaan tentang bagaimana sebuah proses kreativitas dan ide-ide yang baru dalam mencipta desain dan menyusun layout majalah yang proporsional, sehingga yang diharapkan adalah mahasiswa siap terjun didunia kerja dan bisa melaksanakan tugas kerjanya dengan baik.

Bagi Lembaga Pendidikan

KKM yang dilakukan oleh mahasiswa ini merupakan salah satu cara evaluasi pencapaian teori baik secara lisan maupun praktek yang telah dikuasai


(15)

oleh mahasiswa selama pendidikan di kampus selain itu dengan KKM ini akan menjadi suatu kebanggaan tersendiri, dikarenakan para didikannya mampu memberikan kontribusi melalui ide-ide dan kreatifitas bagi perusahaan yang ditempati. Sehingga adanya KKM itulah, instansi pendidikan merasa tidak sia-sia telah memberikan ilmu kepada mahasiswa, karena satu hal yang pasti yaitu tuntunan yang harus dimiliki oleh mahasiswa yang merupakan salah satu kunci pokok berhasilnya suatu akademi, yaitu tanggung jawab, kerja keras, dan juga dedikasi yang tinggi.

Bagi Perusahaan

Dengan adanya KKM, perusahaan tentunya juga mempunyai keuntungan yaitu akan mendapatkan ide-ide yang segar dan baru dari desain mahasiswa yang melaksanakan KKM, juga perusahaan bisa memperoleh sumber daya manusia yang terdidik untuk dilibatkan dalam proses kerja, saling bekerja sama dan bertukar pandangan (brainstorming) dalam suatu perencanaan media yang akan dikerjakan sehingga menguntungkan kedua belah pihak yang mengakibatkan adanya kemajuan bersama dalam perusahaan tersebut.


(16)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Layout

Layout adalah sebuah sket rancangan awal untuk menggambarkan organisasi unsur-unsur komunikasi grafis yang akan disertakan. Usaha untuk menyusun, menata dan memadukan unsur-unsur komunikasi grafis menjadi media komunikasi visual yang komunikatif, estetik, persuasive, menarik perhatian, dan mendukung pencapaian tujuan secara cepat dan tepat dikenal dengan istilah tata letak. Sedang fungsi tata letak menurut Freddy Adiono Basuki (2000) adalah untuk mencapai keharmonisan, nilai estetis, ekonomis, dan komunikatif.

Menurut Rhenald Kasali, layout merupakan penataan elemen-elemen desain komunikasi visual ke dalam suatu tata susunan yang sesuai dengan prinsip-prinsip desain.

Elemen-elemen yang disebutkan oleh Rhenald sendiri antara lain adalah sebagai berikut :

 Elemen Kata-kata

 Media Gambar

 Media Fotografi

B. Elemen Desain Komunikasi Visual :

1. Elemen kata-kata

Headline

Judul yang pertama kali mampu menarik secara visual ataupun verbal serta berhasil memikat pembaca dengan bentuk tampilan yang artistik.


(17)

Headline juga sering disebut judul atau kepala tulisan, yakni adalah bagian terpenting dari sebuah iklan. Letaknya tidak selalu pada awal tulisan, tetapi merupakan bagian pertama yang dibaca orang.

(Kasali, 1995 : 82)

Sub Headline

Penjabaran secara ringkas apa yang dimaksud headline, guna memperluas dan memperjelas judul secara menggugah dan memudahkan pembaca untuk mengetahui isi pesan artikel. Sebuah sub headline harus mengatakan sesuatu yang sangat penting kepada calon pembeli, tidak peduli dalam suatu kalimat yang panjang atau pendek, akan tetapi kalau kalimatnya cukup panjang maka headline lazim diikuti dengan sub headline.

(Kasali, 1995 : 82)

Body Copy

Artikel yang menjelaskan pesan secara terperinci.

Caption

Keterangan gambar yang menunjukkan dan menceritakan apa yang ada dari realita, yang bisa memperlihatkan dan menceritakan sehingga dapat membantu pembaca dalam menyimpulkan obyek yang dibacanya.

2. Media Gambar

Gambar atau visual mampu mengkomunikasikan pesan yang cepat

dan berkesan. Gambar yang tepat mampu memberi nilai lebih dari ratusan kartu dan memikat perhatian pembaca.


(18)

 Artistik Teks

Huruf sebagai karya seni, mengutamakan olahan bentuk huruf, kata dan blok teks untuk dikomunikasikan sebagai gambar hias.

 Tabel dan Grafik

Untuk memperjelas informasi sebagai pemahaman suatu kondisi, mempersingkat komunikasi dan mempermudah pembaca mengambil kesimpulan secara tepat.

 Ilustrasi

Gambaran pesan yang terbaca namun dapat mengurai cerita, berupa gambar dan tulisan yaitu garis informasi yang memikat, membentuk suasana emosi dan menjadikan gagasan seolah-olah nyata.

Clip Art

Gambar-gambar yang tersedia secara instant dapat dipakai dalam layout, diperlukan pengolahan kembali ataupun memadukan gambar lain sehingga nilai artistiknya lebih maksimal.

C. Prinsip Layout yang Baik

Menurut Reichert dalam bukunya “A Series of Text Prepared as Part of the Modern Bussines Program”, sebuah layout yang baik mampu membuat pembacanya menilai produk yang ditawarkan merupakan produk yang bagus, dan bukannya iklan yang bagus. Elemen-elemen iklan itu harus dirancang sedemikian rupa oleh si perancang sehingga mampu menarik minat pembaca pada produk dan pesan yang disampaikan, dan bukanlah tertarik pada layout itu sendiri.


(19)

and Public Relations”, ada beberapa patokan dasar yang dapat dikemukakan dalam merancang sebuah layout, yaitu:

1. The Law of Unity

Sebuah layout terdiri dari elemen-elemen berupa headline, subheadline, ilustrasi, teks, logo atau slogan, dan lain-lain. Semua elemen ini harus dirancang sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu kesatuan komposisi yang baik dan enak dilihat.

2. The Law of Variety

Untuk menghindari kesan monoton, sebuah layout harus dibuat bervariasi dalam beberapa hal, misalnya ketebalan huruf dan jenis huruf yang digunakan.

3. The Law of Balance

Di dalam suatu media cetak, titik atau garis tengah keseimbangan tidak terletak tepat di tengah-tengah, tetapi merupakan ruang yang membagi daerah layout menjadi kira-kira 1/3 dan 2/3 bagian.

4. The Law of Rhytm

Sebaiknya layout dimulai dengan headline, subheadline, teks, serta pengambilan foto atau pembuatan gambar harus sesuai hingga menolong untuk maksud tersebut.

5. The Law of Harmony

Bagian-bagian layout sebaiknya dirancang secara harmonis tetapi tidak monoton.


(20)

6. The Law of Proportion

Bentuk yang mempunyai ukuran lebih panjang pada satu sisinya selalu tampak lebih manis daripada sebuah bujur sangkar yang keempat sisinya sama panjang. Dengan demikian, penting untuk menampilkan layout secara keseluruhan dalam bentuk empat persegi panjang.

7. The Law of Scale

Perpaduan antara warna gelap dan warna terang akan menghasilkan sesuatu yang kontras. Hal ini dipakai untuk memberi tekanan pada bagian-bagian tertentu di dalam layout. Akan tetapi, kontrasan yang ditampilkan berulang-ulang pada banyak bagian dari layout, akan menghasilkan kesan jelek dan akhirnya tidak bisa menentukan sesuatu apapun.

D. Mekanisme Layout

Menurut Tom Lincy dalam bukunya yang berjudul “Design Principle for Desktop Publishing”, terdapat 5 prinsip utama dalam desain layout, yaitu:

Proportion

Proporsi yang dimaksud adalah kesesuaian antara ukuran halaman dengan isinya. Dalam dunia tata layout, dikenal ukuran kertas atau bidang kerja yang paling popular, yaitu yang dikenal dengan ukuran Letter, 8.5” x 11”. Proporsi itu memiliki sejarah panjang, lebih dari 15 abad lalu. Awalnya adalah ketika ditemukannya lembaran-lembaran Vellum (naskah yang ditulis pada kulit domba) yang dilipat-lipat dengan ukuran letter tersebut, kemudian dijahit sambung menyambung membentuk sebuah Codex.


(21)

Codex adalah bentuk awal sebuah buku yang susunannya dilipat-lipat (bukan digulung seperti prasasti jaman Majapahit). Namun demikian, pada abad ke-4 ditemukan sebuah Codex yang dinamai “Codex Sinaitus” yang tidak sambung menyambung melainkan dijahit di pinggir dalam bentuk buku seperti yang kita kenal sekarang. Hingga saat ini, ukuran letter dijadikan standar ukuran siap pakai (sebagai default) di hampir semua program aplikasi untuk mengolah kata maupun mengolah gambar.

Balancing

Prinsip keseimbangan merupakan suatu pengaturan agar penempatan elemen dalam suatu halaman memiliki efek seimbang. Terdapat dua macam keseimbangan, yaitu keseimbangan formal atau simetris dan keseimbangan informal atau tidak simetris. Keseimbangan formal digunakan untuk menata letak elemen-elemen grafis agar terkesan rapi dan formal. Prinsip keseimbangan formal atau simetri sering digunakan dalam karya publikasi yang dibuat untuk memberi kesan dapat dipercaya, dapat diandalkan, serta memberi kesan aman.

Contrast

Jika suatu layout desain menampilkan elemen-elemen yang sama kuatnya, maka akhirnya tidak ada satu pun materi di halaman itu yang menonjol. Oleh karena itu, diperlukan suatu kontras sehingga akan diperoleh fokus yang ingin ditonjolkan. Masing-masing elemen di tiap halaman harus ada yang dominan. Dapat dengan menonjolkan headlinenya, ilustrasi atau fotonya, maupun justru white spacenya. Jika semua elemen sama


(22)

menonjolnya, maka mereka akan berebut mencari perhatian. Banyak yang dapat dilakukan untuk memadu objek agar muncul kontras sehingga diperoleh fokus perhatian.

Rhytm

Irama atau Rhytm sebenarnya bermakna sama dengan Repetition atau pola perulangan yang menimbulkan irama yang enak diikuti. Penggunaan pola warna maupun motif yang diulang dengan irama tertantu merupakan salah satu prinsip penyusunan layout. Dalam publikasi yang memiliki beberapa halaman, kontinuitas dari iramanya haruslah dijaga. Supaya diperoleh irama, dapat menggunakan beberapa elemen tetap yang diulang-ulang polanya. Dengan demikian, pembaca masih dapat mengikuti alur dari publikasi melalui ciri dari desain layout tersebut. Dalam mendesain layout sebuah majalah, terdapat beberapa pola dasar (yang biasa disebut Master Pages). Walaupun disitu termuat beberapa macam artikel yang didesain secara spesifik, tetapi secara keseluruhan tetap ada elemen-elemen yang bentuk dan polanya dijadikan patokan yang berirama.

Unity

Prinsip kesatuan atau unity (pakar lain menyebut Proximity = kedekatan) adalah hubungan antara elemen-elemen desain yang semula berdiri sendiri-sendiri serta memiliki ciri sendiri-sendiri yang disatukan menjadi sesuatu yang baru dan memiliki fungsi baru yang utuh. Penerapan prinsip kesatuan dalam desain grafis harus memperhatikan kerakteristik dan fungsi setiap elemen. Gerald A. Silver, dalam bukunya “Graphic Layout


(23)

and Design”, menyarankan agar elemen-elemen yang ditata memperoleh unity dan kontras yang mudah ditangkap oleh mata pembaca.

E. Memanfaatkan Grid untuk Menjaga Konsistensi Desain

Sebagian ahli berpendapat bahwa konsep pembuatan Grid diilhami lukisan karya Piet Mondrian (1917). Penggunaan garis-garis (atau titik-titik) maya yang tidak akan tercetak saat gambar dicetak akan membantu desainer saat mengatur tata letak objek di bidang cetak yang digarap. Dalam penyusunan halaman, Grid sangat berguna untuk menjaga konsistensi margin. Susunan Grid pada suatu halaman dapat berbentuk sederhana maupun sangat kompleks, seperti yang diinginkan. Lembaran dapat berbentuk pembagian bidang teks dan bidang kosong di sisi kiri kanan halaman yang biasa disebut margin, tetapi juga dapat sepenuhnya menggambarkan pembagian bidang dari dua halaman yang terbuka (hal itu biasa disebut Spread) dan saling berhubungan untuk mengatur konsistensi baris-baris teks dalam suatu kolom sehingga dapat membagi bidang-bidang teks sesuai jumlah baris sebelum memutus blok tersebut agar diisi bidang yang berisi gambar. Hal itu dilakukan untuk mengatur kelurusan baris-baris teks antara kolom di kiri dan di sebelahnya.

F. Elemen-elemen dalam Suatu Halaman

Dasar bangunan bidang-bidang atau blok dalam suatu halaman cetak secara umum dapat dibagi menjadi empat elemen, yaitu headline, teks, gambar, dan yang tidak kalah pentingnya adalah bidang kosong (bidang yang tidak berisi tiga elemen yang lain). Walaupun warna adalah unsur yang sangat penting, tetapi warna tidak termasuk elemen dasar. Pengaturan keempat


(24)

elemen dasar tersebut dapat mengekspresikan berbagai style sesuai sasaran public yang akan menerima atau bagaimana desainer akan meletakkan citra publikasinya kepada publik. Hal itu belum termasuk bagaimana desainer memainkan pilihan font maupun komposisi warna yang mampu memberikan kesan tampilan yang jauh lebih dalam.

G. Macam Format Tata Letak

Elemen-elemen dasar layout disusun dalam format tertentu. Peletakan setiap elemen tidak harus semuanya, namun yang terpenting adalah bagaimana format tata letak yang kita gunakan mampu mengorganisasikan elemen-elemen dengan baik, benar, dan komunikatif. Berikut ini berbagai macam format tata letak dan karakteristiknya menurut :

1. Conventional

Menampilkan kesan padat dengan pilihan teks yang berat, headline diletakkan di atas kiri, sedangkan gambar diletakkan di bawah. Format ini terkesan sederhana dan formal. Publikasi-publikasi yang bersifat resmi masih sering menggunakan format seperti ini.

2. Classic

Memberi kesan yang sederhana, di mana teks dibagi menjadi dua kolom di setiap halaman. Headline diletakkan di tengah atas dan gambar/foto diletakkan di tengah halaman, di antara dua kolom teks.

3. Modern

Format ini menggunakan susunan teks melebar, di mana cukup ada satu kolom pada satu halaman. Oleh karena itu, dipergunakan Leading (jarak


(25)

antar baris) yang lebih lebar. Demikian juga jarak antar yang dilonggarkan untuk memudahkan pembacaan. Headline pun diatur dengan style berjarak karakter lebar bahkan ekstra lebar jika perlu. Gambar dimuat dalam dua halaman dengan posisi yang berlawanan di bagian tengah pada masing-masing halaman. Sebagai elemen tambahan, biasanya diberikan garis tebal sebagai balancing bidang di pojok kiri atas dan kanan bawah atau sebaliknya.

4. Technical

Bentuk layout yang menampakkan gaya teknis dengan blok-blok berbentuk siku dengan garis di antara kolom. Digunakan banyak bidang kosong untuk memberikan kesan yang bersih dan kuat. Bidang-bidang yang berisi teks maupun gambar diletakkan secara simetri.

5. Aggressive

Headline dengan teks berukuran besar dan bergaris bawah serta menggunakan jarak antar baris yang lebih lebar. Bidang-bidang berwarna abu-abu tersebut diisi gambar/foto yang tampil secara eksklusif dan berperan sebagai ilustrasi atau sekedar dekorasi ruangan.

6. Juvenile

Adalah istilah buku untuk anak-anak (walaupun format ini tidak dimaksudkan untuk anak-anak). Layout dibuat dengan kesan meriah dengan memasang gambar secara tersebar. Diantara kolom diberi garis pemisah dengan warna yang lemah. Headline dan subheadline disusun


(26)

menggunakan huruf capital berukuran lebih besar untuk menarik perhatian.

7. Youthful

Format youthful memiliki kesan lucu, main-main, serta menyenangkan. Pada format ini digunakan unsur gambar serta pilihan font yang mendukung. Penulisan headline dilakukan menggunakan huruf dengan berbagai ukuran.

8. Natural

Memiliki susunan yang elegan menggunakan teks berspasi lebar. Jarak antara headline dengan bodyteks dibuat cukup jauh, bidang gambar ditampilkan dalam bentuk oval. Untuk memberikan kesan tertib dan rapi, masing-masing bidang cetak diberi garis border, sedangkan pada bidang gambar digunakan latar belakang segi empat menggunakan ukuran yang sama dengan bidang teks di sebelahnya. Antara garis border denga teks diberi bidang kosong yang cukup. Hal tersebut akan memberi kesan kuat serta fokus pada bodyteks.

9. Prestigious

Hal yang jelas menonjol pada format ini adalah penggunaan bidang kosong yang cukup luas untuk menciptakan keluwesan (gracefull) dan fokus. Penggunaan Dropcap memberi kesan awal anggun pada halaman. Pemasangan headline ditempatkan di halaman tersendiri.


(27)

H. Job Description Perusahaan Majalah

Pelaksanaan kegiatan dalam pembuatan majalah hanya bisa berhasil apabila setiap personel yang berperan dalam kegiatan itu mengetahui persis apa yang harus dilakukan. Setiap personel mempunyai tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan keahlian yang mereka punya sehingga apa yang mereka kerjakan mempunyai hasil yang maksimal.

Agar setiap personel bisa bekerja dalam kondisi seperti itu, perlu disusun pembagian tugas atau Job Description secara jelas. Apa dan bagaimana suatu kegiatan dikerjakan pada tahap tertentu, apa target yang harus dicapai perlu dijabarkan secara rinci juga batas waktu untuk menyelesaikan tugas.

(Ashadi & Rondang, 2000 : 172)

Dalam dunia pers sudah tentu banyak pesaing yang mengancam segmen dan kualitas penjualan kita. Untuk itu informasi yang kita suguhkan dalam majalah harus benar-benar fresh dan tidak basi. Jika isi dari suatu majalah tidak lagi update dan menarik dengan sendirinya para pembaca akan berpindah ke majalah lain.

Mengantisipasi hal tersebut terjadi, harus ditentukan deadline atau batas waktu penerbitan. Kalau sampai deadline tidak tepat maka informasi yang sampai ke tangan pembaca sudah tidak lagi berguna karena pembaca bisa saja telah mengetahui dari media lain. Job Description pada tiap bagian harus benar-benar dilaksanakan guna mencapai target yang sudah ditentukan, untuk itu perlu dibuat rencana tahapan kerja yang harus dilaksanakan oleh setiap bagian dalam teamwork tersebut.


(28)

Berikut gambaran Job Description suatu redaksi dalam pembuatan majalah;

 Pengarah / Pemimpin Redaksi

Bertugas mengarahkan seluruh jajaran redaksi untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing sehingga dihasilkan majalah yang berkualitas.

 Pengelola Harian / Redaktur Pelaksana

Bertugas meliputi kegiatan seperti perencanaan isi setiap edisi, perencanaan biaya, perencanaan personel, perencanaan produksi dan sirkulasi, serta mengawasi bagaimana setiap kegiatan itu dilaksanakan dengan baik dan tepat waktu.

 Pengelola Bidang / Rubrik

Bertugas mengelola rubrik meliputi perencanaan isi rubrik, memberi dan mengarahkan tugas peliputan, penulisan dan melakukan penyuntingan.

 Reporter

Melakukan peliputan dan penulisan sebagaimana ditugaskan oleh redaktur bidang.

 Pengelola Artistik & Produksi

Bertugas mendesain hasil dari liputan yang dibuat oleh reporter agar majalah mempunyai desain yang menarik.


(29)

 Sekretariat

Menjalankan kegiatan administrative, seperti surat-menyurat, persiapan dan pengadaan sarana, administrasi keuangan, serta sirkulasi.

Pelaksanaan kerja dalam kegiatan produksi majalah mempunyai alur sebagai berikut; sesuai rumusan buku pedoman kerja yang dibahas dalam rapat perencanaan, sejumlah rencana penyiapan rubrik yang akan dimuat disampaikan kepada reporter/penulis artikel, lalu diserahkan kepada redaktur untuk diperiksa apakah sudah memenuhi kriteria teknis penyajian. Kemudian isi dari artikel tersebut diberikan kepada pengelola artistik dan produksi untuk didesain sesuai tema artikel tersebut dengan menambahkan foto dan ilustrasi lain agar menarik.


(30)

BAB III

DESKRIPSI PERUSAHAAN

A. Riwayat Singkat Perusahaan

Di era global yang penuh persaingan ketat dibutuhkan strategi yang bagus untuk bisa memasarkan sebuah produk. Promosi yang gencar akan membuat masyarakat semakin mengenal produk yang dipromosikan. CV. Rown Division, sebuah perusahaan yang berdiri sejak 16 agustus 2006 di kota Solo. CV. Rown Division maju dan berkembang dengan visi dan misi yang jelas, yang dikaji dan dirumuskan dengan konsep yang realistis dan futuristic. Menapak tantangan yang ada, namun perlu optimisme melangkah kedepan. Serta merupakan antisipasi terhadap era industri dan informasi global yang telah menjadi trend masa kini.

Visi CV. Rown Division adalah mengukuhkan sebagai leader bukan follower, dan mengutamakan kualitas untuk menciptakan layanan terbaik demi kepuasan konsumen. Visi ini dijabarkan kedalam misi yang akomodatif. Visi kerja CV. Rown Division adalah originalitas. Semua ini terwujud dengan dukungan SDM yang profesional, yang terdiri dari orang-orang muda yang mencintai jasa klien dengan senantiasa mengutamakan kepentingan konsumen dan pelanggan dengan memadukan potensi SDM yang berkualitas dengan nuansa Team Work. Aplikasi visi dan misi CV. Rown Division masih di mantapkan dengan dukungan motto kerjanya yaitu “INDUSTRY BEYOND FANTASY”.


(31)

CV. Rown Division adalah sebuah holding company, yang mempunyai network dengan pola kemitraan serta bergerak dalam beberapa unit bisnis yang terintegrasi. CV. Rown Division menerapkan perpaduan antara pemakaian teknologi dan juga informasi terbaru. Keberadaan CV. Rown Division merupakan antisipasi terhadap era industri dan informasi global yang telah menjadi trend di masa kini. Untuk itu seluruh layanan sudah memanfaatkan peralatan berteknologi tinggi dari para professional yang kompeten di bidangnya.

CV. Rown Division mempunyai filosofi perusahaan : “ Meskipun di atas tidak melupakan di bawah”. Dengan spesifikasi usaha yang bernuansa Multi Dimensional, CV. Rown Division dengan profesional menggarap beberapa bidang usaha yang potensial, yaitu; Clothing company, Event Organizer, Exhibition Contractor, Distribution store, Advertising, media informasi Rown Magazine, Merchandiser dan Cafe.

Dengan perkembangan kondisi Solo saat ini, sangat dibutuhkan media informasi yang dapat menjadi wadah aspirasi maupun inspirasi anak muda Solo. Apalagi selama ini anak muda Solo lebih di sorot dari sisi monoton. Padahal ada banyak sisi inovatif yang dapat di angkat, baik itu dari segi kreatifitas, prestasi maupun dinamisasi anak muda.

Maka pada bulan September 2008 terbitlah Rown Magazine, majalah life style yang berorientasi kepada anak muda. Kehadiran Rown Magazine ini juga merupakan salah satu bukti dari komitmen CV. Rown Division untuk terus memajukan dan membawa nama harum kota Solo.


(32)

B. Konsep Desain Rown Magazine

Pada konsep desain, Rown Magazine mempunyai standar konsep yang telah diperbaharui pada awal tahun 2009. Standar konsep desain yang semula sangat ramai, full colour, dan menonjolkan layout design, secara keseluruhan beralih menjadi standar desain yang simple, minimalis, dan menghindari desain layout yang terlalu ramai dan rumit. Hal ini dikarenakan Rown Magazine ingin menempatkan kelas yang lebih eksklusif dari target audiencenya.

Sehingga standar layout desain cukup sederhana dan lebih banyak menonjolkan white space, warna dominan yang digunakan adalah hitam dan putih. Dan selektif pemilihan foto tidak terlalu banyak agar lebih mengesankan minimalis dan elegant.

C. Profil Perusahaan

CV. Rown Division Solo Jawa Tengah

Office : Jl. Srigunting 3 No 23 manahan Solo

Telepon : (0271) 729 092 - 740 651

Web : www.rownterror.com / @rowndivision

Email : rown_division@yahoo.com

Store : Jl. Adisucipto No 1 manahan Solo

Telepon : (0271) 726 903

E-mail : rown_store@yahoo.com

Berdiri : 16 Agustus 2006


(33)

D. Lambang / logo perusahaan

1. Teks : Melambangkan lifestyle kaum muda di mana

ruang lingkupnya sangat dinamis, aktif dan segar.

2. Warna : Melambangkan aktivitas seni dan semangat

dinamika anak muda.

3. Brand Font : Jenis font Rockwell condensed dan di modifikasi.

“jadi secara keseluruhan makna logo diatas menunjukan bahwa Rown Melambangkan kesegaran informasi serta cita-cita dan misi yang tinggi dan berorientasi kepada anak muda yang penuh dinamika, semangat, aktif dan inovatif.


(34)

E. Struktur Organisasi :

( Sumber : Ria Ardana. Manager, CV. Rown Division . 2010 )

F. Fasilitas Kerja

CV. Rown Division sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang industri kreatif sekaligus biro desain, tentu saja memiliki ruang kerja dan juga beberapa fasilitas kerja yang cukup representatif untuk melakukan aktifitas perusahaan setiap harinya.

 Ruangan yang ada di CV. Rown Division antara lain: a. Ruang General Manager :

Ruang yang digunakan oleh General Manager dalam memanage, dan juga mengawasi aktifitas perusahaan.

GENERAL

MANAGEER

SEKRETARIS

MANAGER STORE KU

MANAGER

MARKETING PRODUKSI

KREATIF UMUM

MANAGER OPERASIONAL


(35)

b. Ruang TU :

Ruang dimana Manager, Sekretaris, dan juga keuangan bekerja. c. Ruang Marketing :

Ruangan dimana Account Executive ( AE ) beserta staff marketing bekerja.

d. Ruang Kreatif

Ruang dimana para Desainer dan Produksi bekerja dalam memvisualisasikan job/order.

e. Ruang Tamu (Reception Room) :

Ruangan yang terletak dibagian depan perusahaan yang berfungsi untuk menerima dan juga melayani klien / tamu dengan berbagai macam kepentingan.

f. Toko / Store

Ruangan untuk display dan menvisualisasi seluruh hasil produksi untuk di pasarkan serta didistibusikan ke konsumen.

 Fasilitas – fasilitas kerja yang dimiliki oleh CV. Rown Division antara lain :

 7 Unit computer Core i3: 3 unit komputer untuk ruang desain, 3 unit komputer diruang wartawan dan fotografer, 1 unit diruang marketing, dan 1 unit di store.

 1 Unit Mac book pro bersama pen Tablet diruang desain.

 3 Unit printer : Epson, Canon, dan Hp.


(36)

 2 Unit kamera digital : NIKON COOLPIX 5700, Fuji film Finepix.

 4 Unit telepon kantor.

 3 Unit Black Berry.


(37)

BAB IV

PELAKSANAAN MAGANG

A. Program Kerja.

Sebuah kesempatan berharga dalam melakukan kuliah kerja media di CV. Rown Division, penulis dapat belajar dan terjun langsung dalam proses kreatif di perusahaan yang berorientasikan anak muda ini. Untuk itu penulis mempergunakan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk belajar mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan bidang kerja yang penulis jalani.

CV. Rown Division mempunyai jadwal kerja yaitu dari hari senin sampai dengan hari sabtu mulai pukul 09.00 sampai dengan pukul 17.00, tetapi jadwal itu tampaknya tidak berlaku bagi bagian kreatif /produksi, dalam artian jadwal kerja tim kreatif adalah tergantung pada tersedianya materi job ataupun order yang datang dari klien. Penulis yang merupakan bagian dari Tim Kreatif pun mempunyai jam kerja yang tidak tepat tetapi dalam pengerjaan Rown Magz Tim kreatif mempunyai program kerja yang jelas mulai dari date line, yakni pengumpulan materi layout majalah.

B. Pelaksanaan Program Kerja.

Pada saat pertama kali datang ke tempat magang penulis belum mendapatkan pekerjaan apapun, yang dilakukan penulis adalah melakukan penyesuaian lingkungan kerja, berkenalan pada seluruh staf dan pengakraban. Hal tersebut berlangsung kurang lebih selama 1 minggu . Pada awal hari minggu kedua mulai mendapatkan tugas , tugas pertama penulis adalah


(38)

membuat design hand tag untuk bahan promosi produk Rown. Pada hari berikutnya penulis mulai mendapatkan banyak tugas mulai dari retouch foto model, mengikuti sesi pemotretan foto model dan pembuatan layout majalah Rown magz.

Berdasarkan tahap pelaksanaannya program kerja yang dilakukan penulis selama Magang di CV. Rown Division, meliputi :

a. Meeting Internal

Komunikasi yang baik antar lini akan menghasilkan suasana kerja yang nyaman dan professional. Meeting internal dalam hal ini dilakukan oleh pimpinan, tim kreatif, wartawan dan fotografer yang membahas tentang rubrik apa yang akan ditampilkan atau dimuat pada edisi bulan tersebut. Sekaligus mengevaluasi segala kekurangan di edisi sebelumnya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik di edisi berikutnya.

b. Konsep

Menentukan tujuan-tujuan, kelayakan, dan segmen/audiens yang dituju. Konsep bisa didapatkan dari pihak non-grafis, antara lain: life style, ekonomi, seni, budaya, dan lain-lain yang ingin menerjemahkan ke dalam bentuk visual.

c. Persiapan bahan dan peralatan

Persiapan bahan layout yang diperlukan yakni materi teks dan foto semuanya penulis dapatkan di perusahaan untuk mengerjakan layout Rown Magz, semua bahan yang penulis perlukan sudah ada didalam


(39)

file komputer ruang kreatif, penulis hanya mengambil beberapa gambar yang berasal dari internet maupun berasal dari stok foto para fotografer perusahaan beserta data – data yang sekiranya mendukung rubrik halaman yang sedang penulis kerjakan, begitu juga dengan tugas me-retouching foto – foto model, foto – foto sudah disediakan oleh marketing, dan penulis hanya men-scannya dan mengolahnya di komputer dengan menggunakan program Photoshop CS.

d. Pembuatan Karya

Langkah kerja yang penulis lakukan dalam mengerjakan karya/order yang diserahkan dari marketing ke team kreatif, atau dari team kreatif sendiri setelah menerima order karya, penulis mengamati dan mempelajarinya terlebih dahulu, setelah itu penulis mulai membuat konsep dan juga desain kasar terlebih dahulu. Tetapi kebanyakan karya penulis menggunakan bahan yang sudah tersedia didalam file komputer, seperti halnya ketika penulis disuruh me-retouching foto model Rown Magz dan foto-foto lainnya yang akan digunakan untuk mengisi layout tiap rubrik pada majalah Rown Magz, penulis memilih foto yang sekiranya bagus dari stok foto terlebih dahulu dan mengolahnya (retouching) dikomputer dengan menggunakan program photoshop. Untuk pembuatan layout Rown Magz penulis mengambil beberapa file baik data maupun gambar yang sesuai dengan tampilan isi dari masing-masing rubrik di Rown Magz, kemudian dibuat desain layoutnya di photoshop kemudian dipindahkankan ke Corel Draw


(40)

untuk memasukkan tulisan/data pada format layout majalah yang sudah ditentukan.

e. Finishing

Mengenai karya yang telah dibuat oleh penulis, dalam pembuatan tiap layout majalah Rown Magz penulis bersama-sama dengan tim kreatif saling bertukar ide dan pandangan mengenai desain apa yang akan dibuat untuk layout Rown Magz. Setelah desain yang dibuat di anggap telah bisa mewakili dan bisa dipertanggungjawabkan secara konsep dan juga desainnya, maka penulis mengajukan desain layout tersebut pada Art Director untuk di revisi, apabila masih terdapat kekurangan dan berlebihan pada format dan desain, penulis melakukan desain ulang layout majalah tersebut menjadi lebih baik dengan berdasarkan kesalahan saat revisi.

C. Hasil Karya Magang

Selama penulis melaksanakan magang di CV. Rown Division, walaupun penulis lebih banyak membantu Layout majalah yang dikerjakan desainer tapi penulis juga mendapatkan beberapa tugas yang nantinya dapat dijadikan sebagai Portofolio/laporan untuk tugas akhir:

1. Desain Brand Logo perusahaan. 2. Retouching Foto Model.


(41)

D. Faktor Pendukung

Di Ruang kerja tim Kreatif CV. Rown Division inilah ide, konsep dan juga karya-karya kreatif periklanan terlahir disini. Keberhasilan dalam menciptakan suatu desain yang efektif menjadi prioritas utama bagi kreator dan para artisnya. Mereka rata-rata telah membekali diri dengan kemampuan memanfaatkan kesempatan yang telah diberikan perusahaan. Perlu diketahui bahwa CV. Rown Division melakukan seleksi pada para karyawan melalui kategori penilaian yaitu : integritas, intelegensia, dan inisiatif kemudian adalah desire, determination dan dedication.

Selain faktor dari para karyawannya sendiri, perlu ditunjang dengan beberapa faktor pendukung yang berupa infrastruktur yang memadai serta suasana kerja yang kondusif.

Terlaksananya magang dengan baik karena adanya faktor-faktor pendukung dibawah ini :

- Tempat kerja yang nyaman.

- Suasanan yang penuh kekeluargaan.

- Kerja teamwork yang kompak

- Kepercayaan yang diberikan perusahaan kepada para kreator dan artis dalam mengekspresikan diri, tetapi masih dalam batasan kewajaran dan kesopanan misalnya adalah dari segi penampilan. - Sistem komputerisasi dan perangkat pendukung seperti komputer

dengan spesifikasi standar desainer, koneksi internet, printer, scanner, CD writer dan lain sebagainya.


(42)

- Adanya perpustakaan, sebagai gudang ilmu selain dari pelaksanaan magang. Disini juga tersedia sumber-sumber kreatif dan pencarian inspirasi bagi para desainer.

- Di berlakukannya budaya kerja dan tata kerja demi kelancaran dan hubungan baik antar karyawan.

Dari beberapa hal diatas adalah kurang lebih sebagian faktor pendukung bagi staf desainer CV. Rown Division untuk mampu menjaga konsistensi perusahaanya di industri kreatif melalui karya-karya yang dihasilkan.

E. Faktor Penghambat

Proses pembuatan Rown Magz yang dikerjakan oleh penulis di Tim Kreatif CV. Rown Division mengalami berbagai hambatan yang timbul oleh beberapa faktor, di antaranya :

1. Penggunan beberapa aplikasi program software spesialis desain

yang dikerjakan di perusahaan terdapat perbedaan

pengoperasiannya selama proses pembelajaran dikampus, dan terdapat beberapa aplikasi program yang belum dikuasai penulis. 2. Kurangnya Komputer diperusahaan sehingga pelaksanaan magang

kurang maksimal.

3. Wartawan dan juga Fotografer Rown Magz adalah salah satu dateline yang sering molor yang berakibat pada terlambatnya proses pengerjaan Rown Magz.


(43)

F. Kendala dan Cara Mengatasi

Kesempatan kerja yang diperoleh telah menyadarkan kepada mahasiswa magang tentang segala macam segi yang harus dimengerti dalam menjadi seorang yang professional. Kendala yang timbul juga banyak datang dari penulis sendiri, yaitu banyak waktu luang selama proses magang, membutuhkan banyak waktu dalam beradaptasi dengan lingkungan kerja, sistem operasional dari berbagai macam fasilitas yang ada juga membutuhkan pembelajaran yang intensif.

Dari berbagai macam kendala diatas penulis mengatasinya dengan cara sebagai berikut :

1. Terus belajar dan coba menggali potensi yang dimiliki.

2. Meningkatkan kedisiplinan kerja karena merupakan faktor yang sangat penting.

3. Memaksimalkan waktu dan peluang yang ada.

4. Mencari referensi baik lewat internet maupun membaca buku guna menambah pengetahuan dan pengalaman.


(44)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam pelaksanaan magang selama 1 bulan tentunya memberikan banyak sekali pengalaman-pengalaman yang sangat bermanfaat sekali bagi penulis, oleh karena itu penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut :

1. Apa yang diharapkan dan yang dialami oleh penulis selama melaksanakan magang selama di CV. Rown Division, merupakan salah satu pengalaman tersendiri yang sangat nyata dalam memasuki dunia kerja sesungguhnya.

2. Adanya suasana yang seimbang kadang formal dan kadang informal dalam lingkup kerja, yang menimbulkan rasa untuk tidak jenuh, sehingga membantu seorang desainer untuk berfikir dan mengeluarkan sebuah ide yang kreatif.

3. Apa yang kita dapat selama belajar dikampus ternyata tidak berbeda jauh, selama sebuah individu tersebut mampu memahami perbedaan dunia akdemis dan kerja yang sesungguhnya.

B. Saran

1. Untuk perusahaan

a. Dalam mendesain layout, sering tidak mengikuti proses desain yang ada tergantung dengan kebijakan pimpinan.


(45)

c. Memberikan kebebasan bagi mahasiswa untuk mengapresiasikan kreatifitasnya.

d. Standarisasi layout tidak menggambarkan anak muda masa kini yang cenderung lebih berani untuk berekspresi.

e. Perlu adanya penambahan property komputer khususnya untuk bagian kreatif, disamping bisa digunakan oleh desainer juga bisa digunakan oleh mahasiswa kerja profesi dalam mengembangkan ide dan juga desain kreatif, tidak hanya sebatas menunggu jam istirahat atau jam komputer kosong saja.

2. Untuk Mahasiswa

a. Dalam mencari instansi untuk melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) sebaiknya dilakukan jauh-jauh hari sebelum Kuliah Kerja Media (KKM) dimulai, agar tidak ketinggalan dalam melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM).

b. Mempersiapkan materi untuk Kuliah Kerja Media (KKM) dengan sebaik-baiknya.

c. Dalam mencari instansi untuk melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) jangan tergantung dengan panitia pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM).

d. Memperluas pengetahuan dan pengalaman dari hasil praktek.


(1)

untuk memasukkan tulisan/data pada format layout majalah yang sudah ditentukan.

e. Finishing

Mengenai karya yang telah dibuat oleh penulis, dalam pembuatan tiap layout majalah Rown Magz penulis bersama-sama dengan tim kreatif saling bertukar ide dan pandangan mengenai desain apa yang akan dibuat untuk layout Rown Magz. Setelah desain yang dibuat di anggap telah bisa mewakili dan bisa dipertanggungjawabkan secara konsep dan juga desainnya, maka penulis mengajukan desain layout tersebut pada Art Director untuk di revisi, apabila masih terdapat kekurangan dan berlebihan pada format dan desain, penulis melakukan desain ulang layout majalah tersebut menjadi lebih baik dengan berdasarkan kesalahan saat revisi.

C. Hasil Karya Magang

Selama penulis melaksanakan magang di CV. Rown Division, walaupun penulis lebih banyak membantu Layout majalah yang dikerjakan desainer tapi penulis juga mendapatkan beberapa tugas yang nantinya dapat dijadikan sebagai Portofolio/laporan untuk tugas akhir:

1. Desain Brand Logo perusahaan. 2. Retouching Foto Model.


(2)

D. Faktor Pendukung

Di Ruang kerja tim Kreatif CV. Rown Division inilah ide, konsep dan juga karya-karya kreatif periklanan terlahir disini. Keberhasilan dalam menciptakan suatu desain yang efektif menjadi prioritas utama bagi kreator dan para artisnya. Mereka rata-rata telah membekali diri dengan kemampuan memanfaatkan kesempatan yang telah diberikan perusahaan. Perlu diketahui bahwa CV. Rown Division melakukan seleksi pada para karyawan melalui kategori penilaian yaitu : integritas, intelegensia, dan inisiatif kemudian adalah desire, determination dan dedication.

Selain faktor dari para karyawannya sendiri, perlu ditunjang dengan beberapa faktor pendukung yang berupa infrastruktur yang memadai serta suasana kerja yang kondusif.

Terlaksananya magang dengan baik karena adanya faktor-faktor pendukung dibawah ini :

- Tempat kerja yang nyaman.

- Suasanan yang penuh kekeluargaan.

- Kerja teamwork yang kompak

- Kepercayaan yang diberikan perusahaan kepada para kreator dan artis dalam mengekspresikan diri, tetapi masih dalam batasan kewajaran dan kesopanan misalnya adalah dari segi penampilan. - Sistem komputerisasi dan perangkat pendukung seperti komputer

dengan spesifikasi standar desainer, koneksi internet, printer, scanner, CD writer dan lain sebagainya.


(3)

- Adanya perpustakaan, sebagai gudang ilmu selain dari pelaksanaan magang. Disini juga tersedia sumber-sumber kreatif dan pencarian inspirasi bagi para desainer.

- Di berlakukannya budaya kerja dan tata kerja demi kelancaran dan hubungan baik antar karyawan.

Dari beberapa hal diatas adalah kurang lebih sebagian faktor pendukung bagi staf desainer CV. Rown Division untuk mampu menjaga konsistensi perusahaanya di industri kreatif melalui karya-karya yang dihasilkan.

E. Faktor Penghambat

Proses pembuatan Rown Magz yang dikerjakan oleh penulis di Tim Kreatif CV. Rown Division mengalami berbagai hambatan yang timbul oleh beberapa faktor, di antaranya :

1. Penggunan beberapa aplikasi program software spesialis desain

yang dikerjakan di perusahaan terdapat perbedaan

pengoperasiannya selama proses pembelajaran dikampus, dan terdapat beberapa aplikasi program yang belum dikuasai penulis. 2. Kurangnya Komputer diperusahaan sehingga pelaksanaan magang

kurang maksimal.

3. Wartawan dan juga Fotografer Rown Magz adalah salah satu dateline yang sering molor yang berakibat pada terlambatnya proses pengerjaan Rown Magz.


(4)

F. Kendala dan Cara Mengatasi

Kesempatan kerja yang diperoleh telah menyadarkan kepada mahasiswa magang tentang segala macam segi yang harus dimengerti dalam menjadi seorang yang professional. Kendala yang timbul juga banyak datang dari penulis sendiri, yaitu banyak waktu luang selama proses magang, membutuhkan banyak waktu dalam beradaptasi dengan lingkungan kerja, sistem operasional dari berbagai macam fasilitas yang ada juga membutuhkan pembelajaran yang intensif.

Dari berbagai macam kendala diatas penulis mengatasinya dengan cara sebagai berikut :

1. Terus belajar dan coba menggali potensi yang dimiliki.

2. Meningkatkan kedisiplinan kerja karena merupakan faktor yang sangat penting.

3. Memaksimalkan waktu dan peluang yang ada.

4. Mencari referensi baik lewat internet maupun membaca buku guna menambah pengetahuan dan pengalaman.


(5)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam pelaksanaan magang selama 1 bulan tentunya memberikan banyak sekali pengalaman-pengalaman yang sangat bermanfaat sekali bagi penulis, oleh karena itu penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut :

1. Apa yang diharapkan dan yang dialami oleh penulis selama melaksanakan magang selama di CV. Rown Division, merupakan salah satu pengalaman tersendiri yang sangat nyata dalam memasuki dunia kerja sesungguhnya.

2. Adanya suasana yang seimbang kadang formal dan kadang informal dalam lingkup kerja, yang menimbulkan rasa untuk tidak jenuh, sehingga membantu seorang desainer untuk berfikir dan mengeluarkan sebuah ide yang kreatif.

3. Apa yang kita dapat selama belajar dikampus ternyata tidak berbeda jauh, selama sebuah individu tersebut mampu memahami perbedaan dunia akdemis dan kerja yang sesungguhnya.

B. Saran

1. Untuk perusahaan

a. Dalam mendesain layout, sering tidak mengikuti proses desain yang ada tergantung dengan kebijakan pimpinan.


(6)

c. Memberikan kebebasan bagi mahasiswa untuk mengapresiasikan kreatifitasnya.

d. Standarisasi layout tidak menggambarkan anak muda masa kini yang cenderung lebih berani untuk berekspresi.

e. Perlu adanya penambahan property komputer khususnya untuk bagian kreatif, disamping bisa digunakan oleh desainer juga bisa digunakan oleh mahasiswa kerja profesi dalam mengembangkan ide dan juga desain kreatif, tidak hanya sebatas menunggu jam istirahat atau jam komputer kosong saja.

2. Untuk Mahasiswa

a. Dalam mencari instansi untuk melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) sebaiknya dilakukan jauh-jauh hari sebelum Kuliah Kerja Media (KKM) dimulai, agar tidak ketinggalan dalam melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM).

b. Mempersiapkan materi untuk Kuliah Kerja Media (KKM) dengan sebaik-baiknya.

c. Dalam mencari instansi untuk melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) jangan tergantung dengan panitia pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM).

d. Memperluas pengetahuan dan pengalaman dari hasil praktek.