commit to user
10
6. The Law of Proportion
Bentuk yang mempunyai ukuran lebih panjang pada satu sisinya selalu tampak lebih manis daripada sebuah bujur sangkar yang keempat
sisinya sama panjang. Dengan demikian, penting untuk menampilkan layout secara keseluruhan dalam bentuk empat persegi panjang.
7. The Law of Scale
Perpaduan antara warna gelap dan warna terang akan menghasilkan sesuatu yang kontras. Hal ini dipakai untuk memberi tekanan pada
bagian-bagian tertentu di dalam layout. Akan tetapi, kontrasan yang ditampilkan berulang-ulang pada banyak bagian dari layout, akan
menghasilkan kesan jelek dan akhirnya tidak bisa menentukan sesuatu apapun.
D. Mekanisme Layout
Menurut Tom Lincy dalam bukunya yang berjudul “Design Principle for Desktop Publishing”, terdapat 5 prinsip utama dalam desain layout, yaitu:
Proportion
Proporsi yang dimaksud adalah kesesuaian antara ukuran halaman dengan isinya. Dalam dunia tata layout, dikenal ukuran kertas atau bidang kerja
yang paling popular, yaitu yang dikenal dengan ukuran Letter, 8.5” x 11”. Proporsi itu memiliki sejarah panjang, lebih dari 15 abad lalu. Awalnya
adalah ketika ditemukannya lembaran-lembaran Vellum naskah yang ditulis pada kulit domba yang dilipat-lipat dengan ukuran letter tersebut,
kemudian dijahit sambung menyambung membentuk sebuah Codex.
commit to user
11 Codex adalah bentuk awal sebuah buku yang susunannya dilipat-lipat
bukan digulung seperti prasasti jaman Majapahit. Namun demikian, pada abad ke-4 ditemukan sebuah Codex yang dinamai “Codex Sinaitus” yang
tidak sambung menyambung melainkan dijahit di pinggir dalam bentuk buku seperti yang kita kenal sekarang. Hingga saat ini, ukuran letter
dijadikan standar ukuran siap pakai sebagai default di hampir semua program aplikasi untuk mengolah kata maupun mengolah gambar.
Balancing
Prinsip keseimbangan merupakan suatu pengaturan agar penempatan elemen dalam suatu halaman memiliki efek seimbang. Terdapat dua
macam keseimbangan, yaitu keseimbangan formal atau simetris dan keseimbangan informal atau tidak simetris. Keseimbangan formal
digunakan untuk menata letak elemen-elemen grafis agar terkesan rapi dan formal. Prinsip keseimbangan formal atau simetri sering digunakan dalam
karya publikasi yang dibuat untuk memberi kesan dapat dipercaya, dapat diandalkan, serta memberi kesan aman.
Contrast
Jika suatu layout desain menampilkan elemen-elemen yang sama kuatnya, maka akhirnya tidak ada satu pun materi di halaman itu yang menonjol.
Oleh karena itu, diperlukan suatu kontras sehingga akan diperoleh fokus yang ingin ditonjolkan. Masing-masing elemen di tiap halaman harus ada
yang dominan. Dapat dengan menonjolkan headlinenya, ilustrasi atau fotonya, maupun justru white spacenya. Jika semua elemen sama
commit to user
12 menonjolnya, maka mereka akan berebut mencari perhatian. Banyak yang
dapat dilakukan untuk memadu objek agar muncul kontras sehingga diperoleh fokus perhatian.
Rhytm
Irama atau Rhytm sebenarnya bermakna sama dengan Repetition atau pola perulangan yang menimbulkan irama yang enak diikuti. Penggunaan pola
warna maupun motif yang diulang dengan irama tertantu merupakan salah satu prinsip penyusunan layout. Dalam publikasi yang memiliki beberapa
halaman, kontinuitas dari iramanya haruslah dijaga. Supaya diperoleh irama, dapat menggunakan beberapa elemen tetap yang diulang-ulang
polanya. Dengan demikian, pembaca masih dapat mengikuti alur dari publikasi melalui ciri dari desain layout tersebut. Dalam mendesain layout
sebuah majalah, terdapat beberapa pola dasar yang biasa disebut Master Pages. Walaupun disitu termuat beberapa macam artikel yang didesain
secara spesifik, tetapi secara keseluruhan tetap ada elemen-elemen yang bentuk dan polanya dijadikan patokan yang berirama.
Unity
Prinsip kesatuan atau unity pakar lain menyebut Proximity = kedekatan adalah hubungan antara elemen-elemen desain yang semula berdiri
sendiri-sendiri serta memiliki ciri sendiri-sendiri yang disatukan menjadi sesuatu yang baru dan memiliki fungsi baru yang utuh. Penerapan prinsip
kesatuan dalam desain grafis harus memperhatikan kerakteristik dan fungsi setiap elemen. Gerald A. Silver, dalam bukunya “Graphic Layout
commit to user
13 and Design”, menyarankan agar elemen-elemen yang ditata memperoleh
unity dan kontras yang mudah ditangkap oleh mata pembaca.
E. Memanfaatkan Grid untuk Menjaga Konsistensi Desain
Sebagian ahli berpendapat bahwa konsep pembuatan Grid diilhami lukisan karya Piet Mondrian 1917. Penggunaan garis-garis atau titik-titik maya
yang tidak akan tercetak saat gambar dicetak akan membantu desainer saat mengatur tata letak objek di bidang cetak yang digarap. Dalam penyusunan
halaman, Grid sangat berguna untuk menjaga konsistensi margin. Susunan Grid pada suatu halaman dapat berbentuk sederhana maupun sangat kompleks,
seperti yang diinginkan. Lembaran dapat berbentuk pembagian bidang teks dan bidang kosong di sisi kiri kanan halaman yang biasa disebut margin, tetapi
juga dapat sepenuhnya menggambarkan pembagian bidang dari dua halaman yang terbuka hal itu biasa disebut Spread dan saling berhubungan untuk
mengatur konsistensi baris-baris teks dalam suatu kolom sehingga dapat membagi bidang-bidang teks sesuai jumlah baris sebelum memutus blok
tersebut agar diisi bidang yang berisi gambar. Hal itu dilakukan untuk mengatur kelurusan baris-baris teks antara kolom di kiri dan di sebelahnya.
F. Elemen-elemen dalam Suatu Halaman
Dasar bangunan bidang-bidang atau blok dalam suatu halaman cetak secara umum dapat dibagi menjadi empat elemen, yaitu headline, teks,
gambar, dan yang tidak kalah pentingnya adalah bidang kosong bidang yang tidak berisi tiga elemen yang lain. Walaupun warna adalah unsur yang sangat
penting, tetapi warna tidak termasuk elemen dasar. Pengaturan keempat
commit to user
14 elemen dasar tersebut dapat mengekspresikan berbagai style sesuai sasaran
public yang akan menerima atau bagaimana desainer akan meletakkan citra publikasinya kepada publik. Hal itu belum termasuk bagaimana desainer
memainkan pilihan font maupun komposisi warna yang mampu memberikan kesan tampilan yang jauh lebih dalam.
G. Macam Format Tata Letak
Elemen-elemen dasar layout disusun dalam format tertentu. Peletakan setiap elemen tidak harus semuanya, namun yang terpenting adalah bagaimana
format tata letak yang kita gunakan mampu mengorganisasikan elemen- elemen dengan baik, benar, dan komunikatif. Berikut ini berbagai macam
format tata letak dan karakteristiknya menurut :
1. Conventional