PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI DALAM MENGURANGI PRASANGKA ANTAR KELOMPOK SISWA KELAS X MAN 1 MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI
DALAM MENGURANGI PRASANGKA ANTAR KELOMPOK
SISWA KELAS X-6 MAN 1 MEDAN
T.A 2013 / 2014

SKRIPSI

Oleh :

MEI LINA HANDAYANI SIREGAR
NIM. 1101151013

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI
DALAM MENGURANGI PRASANGKA ANTAR KELOMPOK
SISWA KELAS X-6 MAN 1 MEDAN
T.A 2013 / 2014


SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan
Psikologi Pendidikan Dan Bimbingan

Oleh :
MEI LINA HANDAYANI SIREGAR
NIM. 1101151013

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

KATA PENGANTAR

Segala puja danpuji yang dalam dan syukur penulis ucapkan kahadirat
Allah Swt, Tuhan Semesta alam yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan

inayah-Nya kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan sebaik –
baiknya. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan alam, penghulu
sekalian Nabi dan Rasul, Nabi Muhammad SAW.
Skripsi yang berjudul : Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok
Teknik Diskusi Dalam Mengurangi Prasangka Antar Kelompok Siswa Kelas
X-6 MAN 1 MEDAN, adalah sebuah usaha yang disusun penulis untuk memenuhi
tugas dan melengkapi syarat – syarat dalam mencapai gelar Serjana Pendidikan (
S.Pd ) pada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa untuk kesempurnaan skripsi ini, penulis tidak
dapat menafikan partisipasi pihak lain yang turut memberikan bantuan moril
maupun materil, untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih sedalam –
dalamnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri
Medan
2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, M.S selaku Dekan, Prof. Dr. Yusnadi, M.S
selaku pembantu dekan I, bapak Drs. Aman Simaremare, M.S selaku pembantu
dekan II dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku pembantu Dekan III.
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd selaku Ketua Jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan dan juga Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd selaku sekertaris

jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan di
Unimed.

ii

4. Ibu Ibu Dra. Nurmaniah, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik ( PA )
saya, yang telah banyak memberikan bimbingan selama masa perkuliahan di
Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Unimed
5. IbuNani Barorah Nst, S.Psi., MA selaku Dosen Pembimbing Skripsi ( PS )
saya, yang telah banyak memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi saya
selama masa perkuliahan di Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan,
Unimed.
6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
yang telah banyak memberikan Ilmu, bimbingan, dukungan, saran dan motivasi
kepada penulis selama berada didalam maupun diluar perkuliahan.
7. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan
atas kerjasama dan bantuan kepada penulis terutama dalam usaha surat –
menyurat.
8. Bapak Kepala Sekolah MAN 1 Medan, yang telah memberikan izin kepada
saya untuk melakukan penelitian di MAN 1 Medan, serta bantuan dan

kerjasama kepada penulis selama penelitian di sekolah tersebut.
9. Rasa Hormat dan terimaksih penulis kepada seluruh Guru BK, serta guru
bidang studi dan seluruh staf dan pegawai di MAN 1 Medan yang telah banyak
membantu, membimbing, dan atas sikap kekeluargaan yang penulis terima
sejak mulai melakukan observasi sehingga selesai di MAN 1 Medan.
10. Khusus buat keluarga tercinta teristimewa kedua orang tua yang ku cintai,
Junet Siregar, SE (ayahanda) dan Habsyah Harahap (ibunda) yang telah banyak
memberi kasih sayang kepada saya dalam segi moril, materil, dan spiritual,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Pendidikan S1 pada Program Studi
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan / BK FIP Universitas Negeri Medan.
Terimakasih selalu mendoakan dan memperjuangkan saya dengan sepenuh hati
dalam menyelesaikan studi sampai keperguruan tinggi.

iii

11. Saudara-saudaraku yang sangat kusayangi: Imanuddin Siregar, S.Pd., dan
Ahmad Hanafi, Amd.
12. Sahabat-sahabatku: Dewi Sartika, Khairunnisa, Syeiha Gerar Hendri, Febrisa
Rahim, Lailan Syafira Putri Lubis, serta Buat Teman – teman BK reguler B
2010 tanpa terkecuali, dan teman-teman satu bimbingan terkhusus untuk

Minah, serta teman-teman BK lainnya yang telah banyak membantu saya
dalam menyelesaikan skripsi ini.
13. Dan tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada siswa/i MAN 1 Medan yang
membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.
Atas segala dukungan dan jasa mereka penulis tidak dapat
membalasnya, seiring doa semoga ALLAH SWT membalas segala kebaikan
yang telah diberikan kepada penulis, serasa mengharap ridho-Nya dan dengan
segala kerendahan hati penulis menyerahkan karya ilmiah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.
Penulis menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini
bermanfaat bagi kita semua terutama dalam dunia pendidikan pada umumnya
dan khusus dalam bidang bimbingan dan konseling . Terimakasih.

Medan,
Penulis

2014

Mei Lina Handayani Siregar

NIM. 1101151013

iv

ABSTRAK

MEI LINA HANDAYANI SIREGAR. Pengaruh Layanan Bimbingan
Kelompok Teknik Diskusi Dalam Mengurangi Prasangka Antar Kelompok
Siswa Kelas X MAN 1 Medan Tahun Ajaran 2013/2014, Skripsi. FAKULTAS
ILMU PENDIDKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN, 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan
kelompok teknik diskusi dalam mengurangi prasangka antar kelompok siswa kelas
X MAN 1 Medan Tahun Ajaran 2013/2014.
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X-6 MAN 1 Medan yang
berjumlah 42 siswa. Sampel penelitian ini berjumlah 10 siswa. Instrument yang
digunakan dalam penelitian adalah angket prasangka antar kelompok. Angket uji
coba prasangka antar kelompok sebanyak 40 butir pernyataan yang diberikan
kepada seluruh siswa kelas X-7 MAN 1 Medan yang berjumlah 44 siswa dan yang
tidak hadir 2 siswa. Angket prasangka antar kelompok yang valid sebanyak 34
butir pernyataan yang akan diberikan kepada 10 siswa yang mendapatkan

perlakuan (Bimbingan Kelompok). Teknik Analisis data menggunakan uji beda
(uji t).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata pre-test = 84,2 dan
Standar Deviasi (SD) = 24,88, sedangkan nilai rata-rata post-test = 106,2 dan
Standar Deviasi (SD) = 17,44. Dengan demikian pemberian layanan bimbingan
kelompok teknik diskusi dapat mengurangi prasangka antar kelompok siswa. Dari
hasil analisis uji diperoleh thitung sebesar 5,47 dan ttabel pada N-1 = 10-1 dengan taraf
signikfikan 5% sebesar 1,83, dimana thitung > ttabel = (5,47 > 1,83). Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa bimbingan kelompok teknik diskusi mempunyai pengaruh
dalam mengurangi prasangka antar kelompok siswa kelas X MAN 1 Medan Tahun
Ajaran 2013/2014. Hal ini berarti hipotesis penelitian yang berbunyi “ada pengaruh
layanan bimbingan kelompok teknik diskusi dalam mengurangi prasangka antar
kelompok siswa kelas X MAN 1 Medan Tahun Ajaran 2013/2014” dapat diterima.
Kata Kunci :bimbingan kelompok, teknik diskusi, prasangka antar kelompok

i

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR

……………………………………………...

i

DAFTAR ISI

……………………………………………...

v

DAFTAR TABEL

…………………………………………..….

viii

DAFTAR GAMBAR


……………………………………………...

ix

DAFTAR LAMPIRAN

……………………………………………...

x

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang Masalah …...……………………..

1


1.2.

Identifikasi Masalah ……………………………..

8

1.3.

Batasan Masalah …………...……………………...

9

1.4.

Rumusan Masalah ………………………………...

9

1.5.


Tujuan Penelitian …………..……………………..

9

1.6.

Manfaat Penelitian ………………………………..

10

LANDASAN TEORI
2.1.

KajianTeoritis …………………………………….

11

2.1.1. Prasangka Antar Kelompok ………………...

11

2.1.1.1.Pengertian Prasangka ..…………….………..

11

2.1.1.2. Pengertian Kelompok ..………………….....

12

2.1.1.3. Prasangka Antar Kelompok ………………....

13

2.1.1.4. Macam-macam Kelompok ………...………..

14

2.1.1.5. Faktor-faktor Yang Menjadi Timbulnya
Prasangka ……..………………………............

20

2.1.1.6. Indikator Perilaku Prasangka …….....……….

25

2.1. 1.7. Macam-macam Prasangka ………...…….......

27

2.1.1.8. Usaha-usaha Mengurangi Prasangka ..............

31

v

2.1.2. Layanan Bimbingan Kelompok dengan
Teknik Diskusi ……………………………........

33

2.1.2.1 Pengertian Bimbingan Kelompok ……………..

33

2.1.2.2 Tujuan Bimbingan Kelompok ………..……….

35

2.1.2.3. Teknik-teknik Bimbingan Kelompok..…....

37

2.1.2.4. Pengertian Diskusi Kelompok …….…….

43

2.1.2.5. Tujuan Diskusi Kelompok ……...………..

44

2.1.2.6. Bentuk-bentuk Diskusi Kelompok ……....

45

2.1.2.7. Tahap-tahap Bimbingan Kelompok

BAB III

Teknik Diskusi ………………….……......

47

2.1.2.8. Keuntungan Metode Diskusi ………….....

51

2.2

Kerangka Konseptual …………………………........

52

2.3

Hipotesis …………………………………………....

54

METODE PENELITIAN
3.1

Jenis Penelitian ………………………………..…

55

3.2

Subjek Penelitian …………………………….….

55

3.3

Operasinonalisasi Variabel Penelitian …………..

56

3.4

Teknik Pengumpulan Data ………………………...

58

3.4.1. Langkah-Langkah KegiatanPenelitian……....

58

3.4.1.1. Persiapan Penelitian ………………….….

58

3.4.1.2. Pelaksanaan Penelitian …………………

59

3.4.2. Instrumen Pengumpulan Data ……..…….....

59

3.4.2.1 Uji Validitas …………………………..........

62

3.4.2.2 Uji Realibitasi ……………………………...

62

Analisis Data …………………………………....…

62

3.5.1.Uji Normalitas …………………………….....

63

3.5.2. Uji Homogenitas ………………………..….

64

3. 5.3.Uji Perbedaan (t-tes) …………………….......

64

Lokasi dan Waktu Penelitian ………………………

65

3.5

3.7

vi

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.

4.2.

4.3.

4.4.

BAB V

Gambaran Umum Lokasi Penelitian …………….....

66

4.1.1. Keadaan MAN 1 Medan ………………........

66

4.1.2. Deskripsi Subjek ……………………….........

68

Pengujian Persyaratan Analisis ……………….…....

68

4.2.1. Uji Validitas ………………………………......

69

4.2.2Uji Reliabilitas …………………………...........

71

Uji Persyaratan Analisis ………………………..…...

71

4.3.1. Uji Normalitas ………………………….......

71

4.3.1.1. Uji Normalitas Pre-Test ............................

71

4.3.1.2. Uji Normalitas Post-Test ..........................

72

4.3.2. Uji Homogenitas …………………....………

72

Kategori Prasangkaantar Kelompok Siswa Berdasarkan
Pengukuran Deviasi Kuartil ……………….…...….

73

4.4.1. Pengukuran Deviasi Kuartil Pre-test ................

73

4.4.2. Pengukuran Deviasi Kuartil Post-test ................

74

4.5.

Deskripsi Data Hasil Penelitian ………………….…..

75

4.6.

Uji Hipotesis …………………………………….….

79

4.7.

Pembahasan Penelitian ………………………….….

79

KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.

Kesimpulan …………………………………………

83

5.2.

Saran ………………………………………………..

83

………..………………………………….....

85

………………………………………………………

87

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vii

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1
Bentuk-Bentuk Diskusi Kelompok Dilihat Dari Berbagai Aspek ….…

46

Tabel 3.1
Pemberian Skor Angket Berdasarkan Skala Likert ….....………….….

60

Tabel 3.2
Kisi-Kisi Angket Prasangka Antar Kelompok ………...………….…

60

Tabel 4.1
Kisi-Kisi Angket Prasangka Antar Kelompok Yang Valid……………

70

Tabel 4.2
Normalitas Data Pre-Test Dan Post-Test …………………………….

72

Tabel 4.3
Hasil Kategori Prasangka Antar Kelompok Pengukuran Pre-Test ……

73

Tabel 4.4
Hasil Kategori Prasangka Antar Kelompok Pengukuran Post-Tes…....

74

Tabel 4.5 Persentase Hasil Pre-Test ……………………………….....

75

Tabel 4.6 Persentase Hasil Post-Test …………………………………

76

Tabel 4.7 Persentase Hasil Pre-Test Dan Post-Test ………….….…… 77
.
Tabel 4.8 Data Hasil Angket Pre-Test Dan Angket Post Test …….… 79

viii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1

Kerangka Pikir Penelitian ………………………...…..

54

Gambar 4.1

Grafik Data Pre-Test dan Post-Test ……….……….…

78

ix

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Angket ……………………………….……………..

87

Lampiran 2. Uji Validitas …….…………………………………..

90

Lampiran 3. Perhitungan Validitas Angket Prsangka Antar
Kelompok Siswa …….……………………………..

92

Lampiran 4. Perhitungan Reliabilitas Angket Prasangka Antar
Kelompok Siswa………...…………………………....

96

Lampiran 5. Angket Prasangka Antar Kelompok yang Valid……..

100

Lampiran 6. Skor Data Pre-Test ……..………………………..….

103

Lampiran 7. Skor Data Pre-Test……...…………………………....

104

Lampiran 8. Tabulasi Data Penelitian ……….……………………..

105

Lampiran 9. Perhitungan Kategori Pre-Test…...………………......

106

Lampiran 10. Perhitngan Rata-Rata (M) dan Deviasi Kuartil (SD)
Pre-Test ……….……………………………………..

108

Lampiran 11. Perhitungan Kategori Pre-Test ……………………..

110

Lampiran 12. Perhitngan Rata-Rata (M) dan Deviasi Kuartil (SD)
Post-Test…………………………………………..

112

Lampiran 13. Uji Normalitas Data Prasangka Antar Kelompok…...

114

Lampiran 14. Uji Homogenitas ………………………………….....

118

Lampiran 15.Pengujian Hipotesis …….……………………………

119

x

Lampiran 16. Perhitungan Pengurangan Prasangka Antar
Kelompok Siswa …………………………………….

121

Lampiran 17. RPLBKp ……...……………………………………..

122

Lampiran 18. RPLBKp……….……………………………………..

129

Lampiran 19. RPLBKp……….……………………………………..

139

Dokumentasi

xi

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah
Permasalahan yang dialami para siswa di sekolah sering kali tidak dapat

dihindari, meski dengan pengajaran yang baik sekalipun. Hal ini terlebih lagi
disebabkan karena sumber-sumber permasalahan siswa banyak yang terletak di
luar sekolah ( Prayitno, 2004: 29 ).
Sekolah biasanya hanya memusatkan perhatian pada aspek akademis saja.
Padahal salah satu aspek yang juga perlu mendapat perhatian ialah aspek sosial,
yaitu berupa hubungan sosial di kalangan murid-murid,sehingga tidak adanya
perbedaan antara murid yang satu dengan murid lainnya. Yang diutamakan ialah
adanya hubungan yang erat antara individu satu dengan individu lainnya. Ada
tidaknya golongan minoritas di kalangan mereka mempengaruhi hubungan antar
kelompok itu. Kebanyakan negara mempunyai penduduk yang multi-rasial,
menganut agama yang berbeda-beda, dan mengikuti adat kebiasaan yang berlainan.
Karena banyaknya perbedaan, hal tersebut bisa memicu konflik antar kelompok
pada siswa.Perbedaan kelompok dapat juga disebabkan oleh perbedaan kedudukan
sosial ekonomi ( Nasution, S. 2009: 51 ).
Menurut Woodworth ( dalam Gerungan 1996 ) pada dasarnyaada empat
jenis hubungan antara individu dengan lingkungannya yaitu; individu dapat
bertentangan

dengan

lingkungannya,

individu

dapat

menggunakan atau

2

memanfaatkan lingkungannya, individu dapat berperan serta (berpartisipasi)
dengan lingkungannya dan terakhir individu dapat menyesuaikan dengan
lingkungannya. Lingkungan di sini termasuk di dalamnya adalah kehadiran
orangatau kelompok lain. Dengan demikian, individu tidak akan bisa terlepas
dengan individu lainnya.
Indonesia merupakan negara yang terdiri dari beragam suku, budaya, adatistiadat, agama dan bahasa.Keseluruhan aspek tersebut melatarbelakangi perbedaan
karakteristik individu. Untuk memperkuat karakteristik itu, individu mencari
kesamaan-kesamaan dengan individu lainnya dengan membentuk suatu komunitas
sebagai identitas sosial. Pesatnya arus globalisasi terutama dalam penggunaan
media membuat individu dengan mudah membentuk kelompok-kelompok itu.
Melalui media pula, individu-individu yang tergabung dalam kelompok tersebut
dapat dengan mudah mengekspresikan sikap atau tindakan tertentu sebagai
eksistensi identitas kelompoknya untuk mendapatkan pengakuan terhadap
kelompok lain. Di sisi lain, hal yang sama dilakukan oleh kelompok lain pula.
Persaingan ini dapat melahirkan konflik antar kelompok ( Fitria, 2013: 72 ).
Konflik atas nama kelompok banyak sekali terjadi di Indonesia. Misalnya,
konflik berdarah yang terjadi di Desa Balinuraga/Sidoreno, Kecamatan Waypanji,
Lampung Selatan, yaitu bentrok warga antarkampung yang mengatasnamakan
etnis yaitu etnis Bali dan etnis Lampung. Konflik sosial dan budaya ini menurut
budayawan Anshori Djausal (dalam Antaranews.com: 2012) dapat diatasi dengan
solusi sosial dan budaya, karena tetap ada nilai-nilai budaya universal yang dapat
mempertemukan dua masyarakat yang berbeda ( Fitria, 2013: 72 ).

3

Konflik antar kelompok juga terjadi di lingkungan sekolah. Banyak media
massa memberitakan tawuran antar pelajar kian marak. Pada tanggal 24 September
2012 situs berita online lensaindonesia.com memuat kabar tawuran antar pelajar
SMA 6 dengan SMAN 70 di Bundaran Bulungan Jakarta Selatan telah menelan
satu orang korban ( Fitria, 2013: 72 ).
Ketika anak dilahirkan, mereka tidak dilahirkan dengan prasangka. Mereka
baru akan memperolehnya di dalam perkembangannya apabila mereka bergaul erat
dengan orang-orang yang telah mempunyai prasangka. Hal ini berlangsung dengan
sendirinya dan pada taraf tidak sadar melalui proses sosialisasi dan pergaulan.
Secara tidak sadar mereka lambat laun mungkin memperoleh sikap-sikap tertentu
terhadap golongan-golongan tertentu, yang lambat-laun dapat melahirkan
stereotip-stereotip. Dilihat dari sudut psikologi perkembangan, terbentuknya
prasangka pada manusia itu merupakan kelangsungan yang tidak berbeda dengan
perkembangan attitude-attitude lainnya pada diri manusia itu, kalau anak-anak itu
kebetulan bergaul erat dengan orang-orang yang sudah berprasangka itu.
Pembentukan prasangka semacam ini dapat berlangsung terus sebagaimana
digambarkan, sampai orang itu menjadi dewasa, dan dengan demikian ikut juga
memiliki sikap-sikap perasaan dan stereotip-stereotip terhadap golongan-golongan
tertentu, yang dapat dugunakan oleh orang-orang yang berkepentingan ( Gerungan,
1996: 173 ).
Prasangka sangat mudah memicu konflik mana kala terdapat kelompokkelompok yang menunjukkan eksistensi berlebih.Merasa kelompoknya lebih
unggul dibanding kelompok lainnya ( Fitria, 2013: 72 ). Prasangka merupakan
sikap perasaan orang-orang terhadap golongan manusia tertentu, golongan rasa

4

atau kebudayaan, yang berlainan dengan golongan orang yang berprasangka itu.
Prasangka terdiri atas attitude-attitude sosial yang negatif terhadap golongan lain,
dan mempengaruhi tingkah lakunya terhadap golongan

manusia lain tadi.

Prasangka yang pada mula-mulanya hanya merupakan sikap-sikap perasaan negatif
itu, lambat laun menyatakan dirinya dalam tindakan-tindakan yang diskriminatif
terhadap orang-orang yang termasuk golongan yang diprasangkai itu, tanpa
terdapat alasan-alasan yang objektif pada pribadi orang yang dikenakan tindakantindakan diskriminatif. Tindakan-tindakan diskriminatif diartikan sebagai tindakantindakan yang bercorak menghambat-hambat, merugikan perkembangannya,
bahkan mengancam kehidupan pribadi orang-orang hanya karena mereka
kebetulan termasuk golongan yang diprasangkai itu ( Hartono & Arnicun, 2004:
259 ).
Dalam membicarakan prasangka dalam hubungan antar-kelompok perlu
kita ketahui bahwa prasangka bukanlah suatu instink yang di bawa lahir,
melainkan sesuatu yang dipelajari. Karena prasangka dipelajari, maka dapat diubah
atau dikurangi dan dapat pula dicegah timbulnya ( Nasution, S. 2009: 49 ).
Bertambah dan berkurangnya prasangka dan diskriminasi selama masa
remaja sangat dipengaruhi oleh lingkungan di mana remaja berada dan oleh sikap
serta perilaku rekan-rekan dan teman-teman baiknya. Remaja sebagai kelompok,
cenderung lebih “pemilih-milih” dan memilih rekan dan teman-teman baik
dibandingkan ketika masih kanak-kanak. Oleh karena itu, remaja yang latar
belakang sosial, agama, atau sosial ekonominya berbeda dianggap kurang
disenangi dibandingkan dengan remaja dengan latar belakang yang sama. Bila
menghadapi teman-teman yang dianggap kurang cocok ini, ia cenderung tidak

5

memperdulikan dan tidak menyatakan perasaan superioritasnya sebagaimana
dilakukan oleh anak yang lebih besar ( Hurlock, 1997: 124 ).
Murid-murid di sekolah juga sering menunjukkan perbedaan tentang asal
kebangsaan, kesukuan, agama, adat-istiadat, kedudukan sosial. Berdasarkan
perbedaan-perbedaan itu mungkin timbul golongan minoritas di kalangan muridmurid, yang tersembunyi ataupun yang nyata-nyata ( Nasution, S. 2009: 51 ).
Guru-guru hendaknya memperhatikan struktur golongan-golongan di
kalangan murid-muridnya. Apakah anak-anak yang berasal dari daerah tertentu,
yang berasal dari keturunan asing, atau yang berlainan agama diperlakukan dengan
cara yang tak wajar, diancam, diperas oleh teman-temannya atau disingkirkan dari
kegiatan-kegiatan tertentu ( Nasution, S., 2009: 51 ).
Tiap sekolah perlu memerhatikan hubungan antar-murid dan antarkelompok, terlebih-lebih jika terdapat di dalamnya apa yang dianggap golongan
minoritas. Berbagai usaha dapat dijalankan untuk memperbaiki hubungan antarkelompok, walaupun kekuasaan sekolah sering sangat terbatas. Sikap yang
berprasangka yang telah tertanam dalam hati masyarakat sangat menghalangi
usaha sekolah.Namun, ada yang dapat diusahakan sekolah (Nasution, S. 2009: 52).
Oleh sebab sekolah terbatas kemampuannya untuk mengubah situasi sosial,
sekolah dapat menggugah nilai-nilai dan sikap anak-anak secara individual, rasa
keadilan, rasa keagamaan yang mengemukakan kesamaan manusia di hadapan
Tuhan, lalu melihat nilai-nilai itu dalam hubungannya dengan orang-orang yang
dianggapnya rendah, asing, licik, dan sebagainya. Cara ini dapat dilakukan dengan
pemberian informasi, diskusi kelompok, hubungan pribadi, dan sebagainya
(Nasution, S. 2009: 52).

6

Berdasarkan penjelasan di atas, pada saat penulis melakukan prapenelitian
di MAN 1 Medan pada tanggal 14 Maret 2014 , penulis melakukan wawancara
kepada dua orang guru BK pada pukul 08.30 WIB. Penulis mendapatkan informasi
bahwa adanya bentuk pertemanan di kalangan siswa dengan hanya berteman pada
kelompok tertentu atau dikenal dengan nama “”nge-geng”. Jika ada salah seorang
diantara anggota kelompok tersebut bermasalah dengan kelompok lain, maka
anggota yang termasuk dalam kelompoknya akan memberikan pembelaan karena
menyangkut kehormatan kelompok. Peneliti juga melakukan wawancara dengan
beberapa siswa kelas X pada pukul 10.30 WIB, dan didapati informasi bahwa
siswa tidak mau berteman terlalu akrab dengan kelompk lain, dan tidak ada
kemauan untuk berinteraksi dengan kelompok lain, dan hanya berteman dengan
kelompoknya sendiri yang di rasa sudah nyaman dan akrab, misalnya pada saat
pembagian kelompok siswa memilih anggota kelompok yang hanya teman
akrabnya saja. Lalu, ada juga kelompok yang merasa dirinya dikucilkan dan tidak
ditemani oleh kelompok lain yang dikarenakan adanya perbedaan status sosial
misalnya merasa bahwa kelompok lain itu adalah kelompok yang kaya-kaya
sehingga tidak mau berteman dengan orang yang miskin-miskin, perbedaan suku
misalnya siswa-siswa yang berasal dari perantauan tidak ditemani oleh siswa-siswa
yang berasal dari Medan, serta berbedanya tingkat intelektual pada tiap-tiap
kelompok, misalnya siswa yang pintar hanya berteman pada siswa yang pintar, dan
sebaliknya siswa yang kurang cerdas hanya berteman dengan siswa yang kurang
cerdas. Hal ini yang

mengakibatkan timbulnya prasangka negatif antara satu

kelompok dengan kelompok lainnya.

7

Berdasarkan data di atas, dapat diasumsikan bahwa konflik yang terjadi
berakar dari pembentukan kelompok yang dilandasi oleh ide-ide tertentu kemudian
masing-masing kelompok mempunyai anggapan berbeda terhadap kelompok lain
yang dikenal dengan prasangka. Hal ini berdasarkan pendapat Joesep ( dalam
Fitria, 2013: 72 ) mengenai karakteristik orang berprasangka diantaranya
menunjukkan corak hanya berhubungan dengan golongan sendiri, merasa
kelompoknya lebih unggul dan streotip.
Di sinilah dirasakan perlunya pelayanan bimbingan dan konseling di
samping kegiatan pengajaran.Dalam tugas pelayanan yang luas, bimbingan dan
konseling di sekolah adalah pelayanan untuk semua murid yang mengacu pada
keseluruhan perkembangan mereka ( Prayitno, 2004: 29 ).
Prayitno ( 2004: 254-255 ) membagi ke dalam tujuh jenis layanan
bimbingan dan konseling yaitu : layanan orientasi, layanan informasi, layanan
penempatan dan penyaluran, layanan bimbingan belajar, layanan konseling
perorangan, layanan bimbingan kelompok dan layanan konseling kelompok.
Layanan bimbingan kelompok merupakan suatu cara memberikan bantuan
(bimbingan) kepada individu (siswa) melalui kegiatan kelompok. Dalam layanan
bimbingan kelompok, aktivitas, dan dinamika kelompok harus diwujudkan untuk
membahas berbagai hal yang berguna bagi pengembangan atau pemecahan
masalah individu (siswa) yang menjadi peserta layanan ( Tohirin, 2013: 164 ).
Menurut Surysubroto ( 2009: 167 ) diskusi adalah suatu percakapan ilmiah
oleh beberapa yang tergabung dalam satu kelompok untuk saling bertukar
pendapat tentang sesuatu masalah atau bersama-sama mencari pemecahan
mendapatkan jawaban dan kebenaran atas suatu masalah. Sehingga melalui teknik

8

diskusi ini, dapat mendorong siswa untuk berdialog dan bertukar pendapat agar
siswa dapat terdorong untuk berpartisipasi secara optimal, tanpa ada aturan-aturan
yang terlalu keras, namun tetap harus mengikuti asas-asas yang ada dan telah
disepakati bersama. Di dalam kegiatan diskusi kelompok seluruh anggota diskusi
berusaha menciptakan situasi yang mendorong semua anggota diskusi untuk ikut
terlibat dalam diskusi dan selalu aktif berpartisipasi, sehingga siswa dapat
mengurangi prasangkanya terhadap suatu kelompok.
Bertitik tolak pada uraian diatas maka penelitian ini berfokus pada untuk
mengetahui “Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusidalam
Mengurangi Prasangka Antar Kelompok Siswa Kelas X MAN 1 Medan
Tahun Ajaran 2013 / 2014”.

1.2.

Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, terdapat beberapa

masalah yang dapat diidentifikasi, antara lain :
a. Siswa masih berteman dengan orang-orang tertentu saja yang dianggap
sesuai dengan dirinya.
b. Siswa masih mudah terpengaruh oleh kelompoknya atas prasangka yang
belum tentu kebenarannya.
c. Siswa masih belum bisa menerima perbedaan status sosial yang ada di
dalam kelas sehingga timbul kelompok-kelompok yang didalamnya terdiri
dari orang-orang yang berstatus sosial sama.
d. Siswa kurang berinteraksi dengan kelompok lain sehingga tidak terciptanya
hubungan yang akrab antara satu kelompk dengan kelompok lainnya.

9

1.3.

Batasan Masalah
Bertolak dari identifikasi masalah, maka peneliti perlu membatasi pada satu

permasalahan penelitian agar masalah yang diteliti lebih jelas dan terarah. Adapun
masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini dibatasi dengan Layanan
Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi dalam Mengurangi Prasangka Antar
Kelompok Siswa Kelas X MAN 1 Medan T.A 2013/2014.

1.4.

Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah Pengaruh Layanan

Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Dalam Mengurangi Prasangka Antar
Kelompok Siswa Kelas X MAN 1 Medan? .”

1.5.

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini di bagi atas:

a. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh Bimbingan
Kelompok Teknik Diskusi dalam Mengurangi Prasangka antar Kelompok
Siswa Kelas X MAN 1 Medan T.A 2013/2014.
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengurangi Prasangka Antar
Kelompok Siswa Kelas X MAN 1 Medan T.A 2013/2014”.

10

1.6.

Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara

konseptual dan praktis. Adapun manfaat kedua hal ini di uraikan sebagai berikut :
1.6.1. Manfaat Konseptual
Penelitian ini dapat bermanfaat dalam mengembangkan ilmu bimbingan
dan konseling menggunakan layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi
serta mengurangi prasangka.
1.6.2. Manfaat Praktis
Sebagai bahan masukan alternatif dalam pelaksanaan Layanan Bimbingan
Kelompok dengan Teknik Diskusi dalam membantu siswa – siswi kelas X MAN 1
Medan untuk mengurangi Prasangka antar Kelompok, guna mengembangkan
penalaran membentuk pola pikir yang dinamis sekaligus mengetahui kemampuan
peneliti dalam menerapkan Layanan Bimbingan Kelompok untuk mengurangi
prasangka antar kelompok pada siswa, serta sebagai bahan referensi dalam
menambah

khazanah

keilmuan

khususnya

Pendidikan dan Bimbingan di UNIMED.

mahasiswa

jurusan

Psikologi

83

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.

Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh layanan

bimbingan kelompok dalam mengurangi prasangka antar kelompok siswa kelas X
MAN 1 Medan tahun ajaran 2013/2014,

hal ini diketahui dari hasil pre-test

mempunyai rata-rata (M) = 84,2 dan Standard Deviasi (SD) = 24,88 sedangkan
post-test rata-rata (M) = 106,2 dan Standard Deviasi (SD) = 17,44, selisih data pretest dan post-test = 22, dan hasil perhitungan uji hipotesis diperoleh harga thitung >
ttabel yaitu = 5,47 > 1,83. Maka hipotesa yang menyatakan, terdapat pengaruh yang
signifikan dalam layanan bimbingan kelompok teknik diskusi dalam mengurangi
prasangka antar kelompok siswa kelas X MAN 1 Medan tahun ajaran 2013/2014,
dapat diterima.

5.2.

Saran-saran
Adapun saran yang dapat dikemukakan penulis dalam penelitian ini adalah:

a) Saran kepada Kepala Sekolah
Kepala sekolah hendaknya lebih memperhatikan program-program
bimbingan konseling yang dirancang untuk meningkatkan aspek yang
berkaitan dengan siswa, baik aspek pribadi, belajar, dan sosial.
b) Saran Kepada Konselor ( Guru Pembimbing ) Sekolah
Untuk konselor sekolah, hendaknya lebih mengaplikasikan segala jenis

84

bimbingan dan konseling di sekolah. Dan konselor sekolah hendaknya
lebih kreatif lagi dalam memberikan layanan, contohnya layanan informasi
secara klasikal dengan menggunakan berbagai media seperti video dan
media bimbingan kelompok juga dapat mengurangi prasangka antar
kelompok siswa.
c) Kepada Guru dan Wali kelas
Kepada guru dan wali kelas hendaknya lebih mengayomi seluruh siswa
manapun, dan lebih memperhatikan pertemanan siswa dalam kelompokkelompok agar tidak timbulnya konflik sosial. Dan menanamkan nilai-nilai
sosial yang dapat mengurangi prasangka.
d) Saran Kepada Peneliti Lain
Kepada peneliti lain yang menaruh perhatian meneliti tentang prasangka
antar kelompok, agar lebih memperhitungkan aspek – aspek lain yang
memiliki hubungan dengan konsep diri siswa seperti aspek fisik, aspek
moral, aspek pribadi, aspek keluarga, dan aspek sosial.
e) Saran kepada siswa
Untuk para siswa yang mempunyai prasangka antar kelompok siswa tinggi,
hendaknya mau mengikuti kegiatan bimbingan kelompok teknik diskusi
dan kegiatan yang diadakan sekolah untuk mengurangi prasangka.

85

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2007. Psikologi Sosial. Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Fitria, Nita. 2013. Model Bimbingan Kelompok Berbasis Falsafah Hidup Masyarakat
Lampung Untuk Mengurangi Prasangka Sosial, (Online), Vol.02 No. 02
(http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jubk, di akses 08 Maret 2014)
Gerungan.W.A. 1996.Psikologi Sosial.Bandung : Penerbit PT. Eresco
Harnes, Nindia. 2013. Penerapan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Diskusi
Kelompok Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII D Smp
Negeri 1 Ngariboyo, (Online), Vol. 03 No. 01, dalam
(http://ebookbrowsee.net/di/diskusi-kelompok-untuk-meningkatkanmotivasi-belajar, di akses 14 Februari 2013)
Hartono., Arnicun. 2004. MKDU: Ilmu Sosial Dasar. Jakarta : Bumi Aksara.
Hurlock, Elisabeth. 1997. Psikologi Perkembangan :Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga.
Kuncoro, Joko. 2007. Prasangka dan Diskriminasi. (Online), dalam
(http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/proyeksi/article/viewFile/236/212, di
akses 23 Februari 2014)
Nasution, S. 2009. Sosiologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Nur, Muhammad. 2009. Hubungan Antara Prasangka Dengan Perilaku Agresif
PadaMasyarakat Jawa Terhadap Masyarakat Tionghoa Di Kelurahan
Kemlayan Surakarta.Skripsi diterbitkan. Surakarta: Universitas Sebelas
Maret.
Prayitno.1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil).
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Prayitno., Amti, E. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan Konseling. Jakarta: Rineka
Cipta.

86

Rajab Ali,Rajab., Sri, Endang., Mujab, Achmad. 2010. Hubungan Antara Identitas
Etnik Dengan Prasangka Terhadap Etnik Tolaki Pada Mahasiswa Muna
Di Universitas Haluoleo Kendari Sulawesi Tenggara, (Online), Vol. 7, No.
1, dalam (http://ejournal.undip.ac.id/index.php/psikologi/article/view/2943,
di akses 14 Februari 2014).
Rumeangan, Jemmy. 2010. Metode Penelitian dengan SPSS. Batam: Uniba Press.
Sudjana. 2008. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.
Sukardi, Dewa, Ketut. 2008. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Dan
Konseling Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta
Sunarto, Kamarto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta : FE UI.
S, Suparman. 2010. Gaya Mengajar Yang Menyenangkan Siswa. Yogyakarta:
Pinus Book Publisher.
Suryosubroto, B. 2009.Proses Belajar Mengajar di Sekolah : Wawasan Baru,
Beberapa Metode Pendukung dan Beberapa Komponen Layanan Khusus.
Jakarta: Rineka Cipta
Syahputra, Hermawan. 2013. Pengaruh Pelaksanaan Layanan Bimbingan
Kelompok Teknik Diskusi Terhadap Karakter Hormat Siswa Kepada Orang
Tua di SMA N 1 Percut Sei Tuan Kelas XI IPS T.A 2012/2013. Skripsi tidak
diterbitkan. Medan: Universitas Negeri Medan
Sudjana. 2008. Metode Statistika. Bandung : Tarsito
Tohirin. 2013. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis
Integrasi). Jakarta: Rajawali
Wade, Carole., Tavris, Carol. 2007. Psikologi. Jakarta : Erlangga.
Walgito, Bimo. 2003. Psikologi Sosial Suatu Pengantar. Yogyakarta: Andi.
Winkel, W. S., Hastuti, Sri. 2006. Bimbingan Dan Konseling Di Institusi
Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.
Wirawan, Sarwono, Sarlito. 2002. Psikologi Sosial: Individu Dan Teori-Teori
Psikologi Sosial. Jakarta: Balai Pustaka

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN DALAM LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP WIYATAMA BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 9 188

PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN DALAM LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP WIYATAMA BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 8 67

PENGGUNAAN IEKAD (INVENTORI EKSPLORASI KARIR ARAHAN DIRI) DALAM LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MEMBANTU SISWA MEMAHAMI RENCANA PILIHAN KARIR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TUMIJAJAR TAHUN AJARAN 2013/2014

3 40 82

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SISWA KELAS X MAN KRUI LAMPUNG BARAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 8 71

PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DALAM MENGURANGI PERILAKUMEROKOK SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 KOTA METROTAHUN AJARAN 2014-2015

0 9 72

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP PERILAKU ASERTIF SISWA KELAS IX SMP NEGERI 25 SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

8 49 216

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK MODELING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA UNDERACHIEVER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SIRAMPOG BREBES TAHUN AJARAN 2015 2016

1 16 245

UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI AKTIF SISWA DALAM DISKUSI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X TEI SMK WISUDHA KARYA KUDUS

0 0 23

PENERAPAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGURANGI PERILAKU DISKRIMINATIF BERSOSIALISASI SISWA KELAS XI MAL UIN SU MEDAN

0 2 113

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS X SMAN 3 KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 20162017

0 2 8