PERANCANGAN ILUSTRASI LEWAT KREASI DIGITAL IMAGING DALAM RANGKA KAMPANYE PENCEGAHAN PEMANASAN GLOBAL

(1)

commit to user

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR

PERANCANGAN ILUSTRASI LEWAT KREASI DIGITAL

IMAGING DALAM RANGKA KAMPANYE

PENCEGAHAN PEMANASAN GLOBAL

Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya Jurusan D3 Desain Komunikasi Visual

Oleh: ALDO NOVARI

C 9506110

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2011


(2)

commit to user

PERSETUJUAN

Konsep Karya Tugas Akhir dengan Judul:

PERANCANGAN ILUSTRASI LEWAT KREASI DIGITAL

IMAGING DALAM RANGKA KAMPANYE PENCEGAHAN

PEMANASAN GLOBAL

Telah disetujui dan diterima untuk diajukan dihadapan penguji

Pembimbing I Pembimbing II

Arief Iman Santoso, S.sn Anugerah Irfan Ismail, S.sn

NIP. 197903272005011002 NIP. 19830702006041001

Koordinator Tugas Akhir

Arief Iman Santoso, S.sn NIP. 197903272005011002


(3)

commit to user

PENGESAHAN

Pengantar Karya Tugas Akhir

Diterima dan disetujui oleh panitia Tugas Akhir

Program Studi D3 Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret

Pada Tanggal………2010

Panitia Penguji 1. Ketua Sidang Tugas Akhir

Drs. H. Ahmad Kurnia . ---

NIP. 19430726 198003 1 002

2. Sekertaris Sidang Tugas Akhir

Hermansyah Muttaqin, S.Sn ---

NIP. 19711115 200604 1 001

3. Pembimbing Tugas Akhir I

Arif Iman Santoso, S.Sn ---

NIP. 19790327 200501 1 002

4. Pembimbing Tugas Akhir II

Anugrah Irfan Ismail, S.Sn ---

NIP. 19830702 200812 1 003

Mengetahui,

Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Drs. Sudarno, M.A. NIP. 19530314 198506 1 001

Disahkan Oleh,

Ketua Program D3 Deskomvis

Andreas Slamet Widodo, S.Sn


(4)

commit to user

PERSEMBAHAN


(5)

commit to user

MOTTO

“Membuat segala sesuatu menjadi lebih baik.”


(6)

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia-Nya sehingga penulisan dan penggarapan Tugas Akhir ini selesai. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Drs. Sudarno, M.A. selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa.

2. Andreas S. Widodo, S.Sn. sebagai Ketua Jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Sebelas Maret beserta seluruh staf pengajar Fakultas Sastra dan Seni Rupa.

3. Arief Iman Santoso, S.Sn dan Bapak Anugerah Irfan Ismail, S.Sn. selaku pembimbing I dan pembimbing II yang telah dengan sabar membimbing, memberi saran, serta pemikiran dala penulisan dan penggarapan Tugas Akhir ini.

4. Hermansyah Muttaqin, S.Sn. selaku pembimbing akademik atas bimbingan yang telah diberikan selama penulis menjalani perkuliahan di kampus tercinta ini.

5. Rekan-rekan Jururan Desain Komunikasi Visual Universitas Sebelas Maret dan teman-temanku yang selama ini turut membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam penulisan Konsep Tugas Akhir ini, sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, penulis berharap karya ini dapat berperan serta dalam


(7)

commit to user

menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan hidup terutama di sekitar kita, serta menumbuhkan semangat dalam berkreasi Digital Imaging.

Surakarta, Agustus 2010


(8)

commit to user

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan ... 3

BAB II. IDENTIFIKASI DATA ... 4

A. Pengertian ... 4

1. Peranan Masyarakat Terhadap Masalah Lingkungan Hidup ... 5

2. Pengendalian Lingkungan Hidup ... 7

3. Dampak Kerusakan Lingkungan Hidup ... 8

4. Kelompok yang Peduli Pada Lingkungan Hidup ... 9

B. Target Audience ... 14


(9)

commit to user

BAB III. KONSEP PERANCANGAN ... 20

A. Konsep Karya ... 20

1. Pengertian Digital Imaging ... 20

2. Strategi Kreatif ... 20

3. Menentukan Tema ... 21

4. Menentukan Teknik Digital Imaging ... 24

5. Menentukan Ide Ilustrasi Poster ... 24

B. Konsep Perancangan ... 26

1. Sketsa Kasar ... 26

2. Pewarnaan ... 27

C. Teknik Perancangan ... 30

1. Perancangan Verbal ... 30

2. Perancangan Visual Poster ... 33

3. Media Promosi ... 34

4. Target Karya ... 37

BAB IV. VISUALISASI KARYA ... 39

A. Media Utama Poster Pemanasan Global ... 39

B. Media Pendukung Poster Pemanasan Global ... 54

BAB V. PENUTUP ... 62

A. Kesimpulan ... 62

B. Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(10)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Saat ini fenomena yang perlu dicatat dalam dua dasawarsa terakhir ini setiap pergantian musim, ternyata banyak menelan jiwa dan harta benda. Para pakar dan pengamat lingkungan yakin, berbagai derita yang mencuat pada saat musim kemarau dan penghujan, sesungguhnya merupakan gejala terjadinya kerusakan lingkungan yang sangat memprihatinkan, sebagai contoh kerusakan hutan di Amazon. “Sekarang ini hutan hujan terbesar di dunia tersebut sebagian besar wilayahnya beralih fungsi menjadi lahan tanaman kedelai. Menurut para aktivis lingkungan, pertanian kedelai membuat harga lahan hasil penggundulan hutan membumbung tinggi (KOMPAS, 20 November 2009).” Dan tanda-tanda zaman seperti itu sebenarnya sudah berlangsung lama. Isyarat tersebut sudah sangat jelas, tetapi kita tidak pernah mengubrisnya. Harus diakui bahwa selama ini manusia tidak peduli terhadap persoalan lingkungan hidup yang berkesinambungan. Dengan nafsu untuk sekedar memacu pembangunan ekonomi secara singkat, membuat manusia lalai dalam menjaga keseimbangan ekosistem alam raya ini.

Sedangkan di Indonesia bencana kekeringan di musim kemarau dan banjir di musim penghujan, disebabkan oleh makin banyaknya kawasan yang kehilangan keseimbangan ekosistem. Anehnya, berbagai


(11)

commit to user

kejadian yang muncul selalu dinetralisir dengan sikap pasrah dan hal itu lalu dianggap sebagai sebuah bencana alam. Sepertinya pemerintah, pengusaha, dan masyarakat luas lebih memilih mengeksploitasi alam secara membabi-buta atau secara berlabihan tanpa memperdulikan dampaknya bagi kerusakan alam, sebagai contoh: pembalakan kayu liar yang banyak terjadi di Pulau Kalimantan dan kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan yang berakibat terjadinya banjir. Akibatnya banyak orang yang kehilangan harta benda, rumah tinggal, keluarga, kebahagiaan, ketentraman, penghasilan, pendidikan dan masa depannya.

Untuk itu, melalui karya desain komunikasi visual, penulis merasa perlu mengajak kesadaran masyarakat untuk melestarikan, menjaga, dan merawat lingkungan di sekitar kita. Dengan ilmu pengetahuan, konsep dan desain komunikasi visual senantiasa membawakan pesan etika dan moralitas kehidupan manusia khususnya di Indonesia. Dengan perkembangan teknologi digital yang sangat maju dan terus berkembang, khususnya pada dunia desain grafis dan multimedia. Salah satunya adalah Digital Imaging (DI, dibaca: di ai), yang merupakan manipulasi foto untuk mencapai visual dan yang tidak mungkin dikejar hanya dengan fotografi saja. Penulis menggunakan teknik Digital Imaging sebagai pendekatan kampanye pencegahan pemanasan global yang pesan visualnya cenderung hiperbolis dan terkadang tidak mungkin kita terima dengan akal sehat, tetapi tetap menarik perhatian dan pesannya tersampaikan di masyarakat


(12)

commit to user

luas. Hal ini merupakan tantangan bagi penulis, untuk menciptakan karya yang bertemakan Perancangan Ilustrasi lewat Kreasi Digital Imaging

Dalam Rangka Kampanye Pencegahan Pemanasan Global.

B.

Rumusan Masalah

Penulis membuat rumusan masalah untuk membuat karya ini lebih terarah, rumusan masalah tersebut antara lain:

1. Bagaimana menciptakan poster tentang pemanasan global yang menarik dengan teknik Digital Imaging dan isi pesannya dapat tersampaikan oleh target audience?

2. Bagaimana merancang media pendukung kampanye pemanasan global

agar dapat menjangkau targetaudience?

C.

Tujuan

Bentuk karya yang penulis buat ini merupakan bentuk baru. Penulis mempunyai beberapa tujuan yang coba penulis capai melalui hasil karya ini, antara lain:

1. Menciptakan poster pemanasan global dengan pendekatan teknik Digital Imaging yang pesan visualnya cenderung hiperbolis, supaya tidak bersifat kaku dan monoton agar pesannya mudah dimengerti oleh target audience.

2. Merancang kampanye pemanasan global dengan menggunakan


(13)

commit to user

BAB II

IDENTIFIKASI DATA

A. Pengertian

Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca." Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.

Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus


(14)

commit to user

berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan. Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan. Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.

1. Peranan Masyarakat Terhadap Masalah Lingkungan Hidup

Masalah lingkungan hidup merupakan masalah yang sangat serius, yang menyangkut kelangsungan hajat hidup di Bumi ini. Sehingga tidak mengherankan apabila semua lapisan masyarakat membicarakan tentang lingkungan hidup. Mulai dari para pelajar, mahasiswa, kaum intelektual,


(15)

commit to user

eksekutif, ulama, pendeta, pengusaha sampai para buruh pabrik dll. Pembicaraan masalah lingkungan hidup tersebut tidak hanya di forum-forum formal seperti seminar, loka karya, dan lain-lain. Namun juga dalam kehidupan kita sehari-hari seperti dalam: wedangan, pos ronda, arisan, pengajian, pertemuan warga dan sebagainya. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat sangat antusias sekali dalam masalah lingkungan yang menyangkut kehidupan mereka dan anak cucunya.

Masalah lingkungan dari tahun ke tahun selalu mendapatkan perhatian semua lapisan masyarakat. Lembaga pemerintahan maupun non pemerintahan terus melakukan kegiatan-kegiatan yang menyangkut masalah masalah perbaikan lingkungan hidup. Namun demikian kenyataannya masalah lingkungan sampai saat ini belum dapat tertangani secara baik bahkan dapat dikatakan lingkungan alam saat ini terus mengalami degradasi. Hal ini dapat disadari karena masalah lingkungan menyangkut berbagai aspek dan selalu berkembang, saling kait mengait sehingga dalam penanganannya tidak dapat dipecahkan secara partial atau sektoral tetapi diperlukan keterpaduan dan kesadaran seluruh lapisan masyarakat.

Salah satu faktor penyebab menurunnya kwalitas lingkungan di planet bumi ini adalah semakin besarnya jumlah manusia yang menghuni. Dalam tahun 2010 planet bumi ini telah dihuni lebih dari 5,5 milyard manusia dan dalam hitungan 3 detik telah bertambah satu manusia baru di muka bumi ini. Hal ini tentunya menjadikan semakin beratnya planet bumi


(16)

commit to user

ini untuk dapat menyangga kehidupan di permukaan bumi. Manusia diciptakan oleh Tuhan di muka bumi ini sebetulnya merupakan makhluk yang paling sempurna, namun demikian manusia dalam kehidupannya

sekaligus merupakan makhluk yang paling konsumtif dalam

memanfaatkan alam. Sehingga kerusakan alam lingkungan di Planet bumi ini kontribusi terbesar adalah oleh manusia. Untuk itu gerakan-gerakan, usaha-usaha manusia untuk menyadarkan diri peduli terhadap lingkungan terus selalu ada dan berkembang, dalam rangka untuk pelestarian lingkungan alam di planet bumi ini.

Menyadari betapa besar arti pentingnya lingkungan hidup maka Pemerintah dan masyarakat sebagai kesatuan dari Negara Republik Indonesia dan bagian dari anggota PBB telah berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup sebagaimana telah dilakukan konferensi pertama pada tanggal 5 Juni 1972 di Stockholm yang kemudian pada tanggal tersebut dijadikan sebagai hari lingkungan Hidup Sedunia.

2. Pengendalian Lingkungan Hidup

Pengendalian lingkungan hidup sangat penting untuk dilaksanakan demi penanggulangan pemanasan global. Oleh karena itu, seluruh lapisan masyarakat beserta pemerintah bahu-membahu dalam mewujudkan lingkungan yang baik. Yang bertujuan untuk:


(17)

commit to user

a. Mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, rapi, dan indah, melalui pengendalian lingkungan hidup yang sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan hidup yang baik;

b. Melestarikan dan mengembangkan kemampuan dan fungsi

lingkungan hidup agar tetap menjadi sumber dan penunjang hidup bagi manusia dan makhluk hidup lainnya demi kelangsungan dan peningkatan kualitas hidup mulai dari tahap perencanaan, penataan,

pemanfaatan, pengembangan, pemulihan, pengawasan,

pemeliharaan dan monitoring kegiatan pembangunan. c. Melindungi dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup,

d. Melindungi dan meningkatkan kualitas ekosistem di wilayah hutan lindung agar tetap dapat memenuhi kebutuhan air dan udara bersih. e. Menciptakan kesadaran dan komitmen yang tinggi bagi kalangan pemerintah, dunia usaha, industri, dan masyarakat untuk berpartispasi dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.

3. Dampak Kerusakan Lingkungan Hidup

Dampak kerusakan lingkungan hidup dapat mempengaruhi pemanasan global, dimana pengaruh tersebut sangat membahayakan ekosistem yang hidup di dalamnya. Hal ini harus menjadi perhatian masyarakat dunia pada umumnya untuk dapat menjaga kelestarian lingkungan hidup, supaya dapat mengatasi pemanasan global yang terjadi pada saat ini. Berikut ini sebab-sebab dari kerusakan lingkuangan hidup:


(18)

commit to user

a. Tingginya tingkat pencemaran air dan tanah karena limbah domestik.

b. Tingginya tingkat pencemaran air dan tanah karena limbah industri.

c. Semakin tingginya tingkat pencemaran udara kota karena semakin padatnya lalu-lintas (pencemaran sumber bergerak).

d. Semakin terbatasnya ruang terbuka hijau, dan banyaknya penyerobotan lahan-lahan yang seharusnya dilindungi termasuk penyalahgunaan tata ruang kota.

e. Semakin rendahnya tingkat peresapan air tanah dan semakin tingginya potensi banjir karena bangunan penutup lahan yang terus berkembang.

f. Semakin berkembangnya daerah kumuh dan rendahnya kesadaran sebagian masyarakat terhadap lingkungan hidup.

4. Kelompok yang Peduli Terhadap Lingkungan Hidup

Salah satunya adalah Greenpeace. Greenpeace merupakan organisasi pecinta lingkungan hidup internasional yang dijadikan penulis sebagai acuan pembuatan poster layanan masyarakat mengenai pemanasan global. Penulis terinspirasi Greenpeace karena, Greenpeace dibentuk dari masyarakat komunitas kecil pecinta lingkungan hidup tanpa campur tangan pemerintah dan terus berkembang hingga di seluruh dunia.


(19)

commit to user

Greenpeace bermula dari sekelompok kecil orang yang memutuskan untuk bersama-sama memprotes pengujian nuklir di Amchitka, lepas pantai bagian barat Alaska. Setelah itu mereka melanjutkankan untuk membentuk Greenpeace dan kemudian melakukan kampanye dengan mengutamakan isu lingkungan. Salah satu prinsip dasar Greenpeace adalah "bearing witness" atau menjadi saksi dan merekam pengerusakan lingkungan. Prinsip aksi langsung ini bersama dengan konfrontasi damai merupakan patokan dari tiap kampanye Greenpeace.

a. Kampanye Greenpeace Asia Tenggara

Asia Tenggara sangat berarti bagi masa depan kelestarian planet bumi. Warisan kekayaan alami yang ada di wilayah ini patut diperjuangkan kelestariannya. Walau demikian, seiring bertumbuhnya sektor ekonomi dan industri secara pesat dalam 30 tahun terakhir ini juga mengakibatkan kerusakan lingkungan yang cukup besar. Dampak lingkungan di wilayah ini juga meluas ke luar batas-batas negara Asia Tenggara. Degradasi lingkungan yang parah telah dialami seantero Asia Tenggara. Disamping krisis keuangan yang melanda Asia belum lama ini, polusi dan penghancuran sumber daya alam semakin parah, sementara perusahaan-perusahaan multinasional dan negara-negara industri mengarahkan wilayah ini untuk ekspansi operasi dan teknologi mereka yang merusak lingkungan. Yang semakin memperparah masalah ini adalah kurangnya kesadaran masyarakat Asia mengenai kerusakan lingkungan dan lemahnya mekanisme demokrasi untuk


(20)

commit to user

memperkuat masyarakat dalam mempengaruhi pengambilan

keputusan. Melihat pentingnya potensi pembangunan dan ancaman di wilayah ini, dan dalam rangka konsolidasi dan pengembangan

kampanyenya di Asia Tenggara, Greenpeace meningkatkan

kegiatannya di wilayah ini.

Greenpeace sudah banyak bekerja di banyak wilayah di Asia. Pekerjaan Greenpeace di wilayah ini termasuk menghentikan importasi limbah berbahaya, menentang pengiriman radioaktif, berkampanye melawan terhadap pembinasaan hutan, melobi pemerintah mengenai isu-isu energi berkelanjutan dan menyoroti bahaya limbah pembakaran. Seringkali bersama dengan kelompok-kelompok lokal lainnya, Greenpeace telah menggalang kampanye sukses di Filipina, Taiwan, India, dan Indonesia. Greenpeace telah berkomitmen untuk mengembangkan keberadaan kami di Asia pada akhir tahun 80an dan awal 90an, dan Greenpeace membuka kantor pertamanya di Jepang (1989) dan kemudian di China (1997). Penjajakan awal juga dilakukan di Asia Tenggara dengan fokus utama pada Indonesia dan Filipina.

Asia Tenggara merupakan posisi kunci untuk menentukan keamanan lingkungan global. Selama 30 tahun terakhir, Greenpeace telah suskes berkampanye di negara-negara industri untuk mengurangi dan menghapuskan polusi dan degradasi lingkungan. Tetapi, usaha-usaha dan capaian ini dapat dengan mudah diputarbalikkan pada saat perusahaan-perusahaan multinasional tersebut tetap mengekspor


(21)

commit to user

teknologi kotor yang mengakibatkan penurunan dampak lingkungan di wilayah ini. Dengan demikian, setelah penjajakan bertahun-tahun dan berkampanye di negara-negara kunci, akhirnya Greenpeace berhasil membuka kantor di wilayah ini. Greenpeace Asia Tenggara secara resmi didirikan pada tanggal 1 Maret, tahun 2000.

Misi Greenpeace Asia Tenggara, antara lain: " Melindungi hak-hak lingkungan, Mengekspos dan menghentikan kejahatan lingkungan, Mengedepankan pembangunan bersih. " (http://www.greenpeace.org) b. Kampanye Greenpeace di Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami kerusakan alam terparah. Dalam sehari sekitar 51 kilometer persegi hutan dihancurkan di Indonesia, setara dengan 300 lapangan bola dalam 1 jam, angka tersebut diperoleh dari kalkulasi data laporan

“State of the World’s Forrests 2007” yang dikeluarkan Food and

Agriculture Organization (FAO) yang memasukkan nama Indonesia ke dalam daftar negara dengan kerusakan hutan terparah sepanjang tahun 2000 hingga 2005, bersama Meksiko, Papua Nugini, dan Brazil.

Oleh karenanya Greenpeace mengkampanyekan isu pemanasan global di Indonesia guna menyadarkan masyarakat akan arti pentingnya alam bagi kehidupan masyarakat penduduk lokal. Ada banyak kampanye Greenpeace yang pernah diselenggarakan di

Indonesia, salah satunya adalah “Penyerahan Petisi Pembela Hutan


(22)

commit to user

pada hari Senin, 18 Mei 2009 oleh Tim Kampanye Hutan Greenpeace, yang menyerahkan 60.000 petisi Pembela Hutan Indonesia diserahkan ke Bapak Presiden RI, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, pada acara tersebut Greenpeace mengundang aktivis Greenpeace bersama Supporter Greenpeace untuk ikut serta menyerahkan petisi tersebut. Aktivis dan Supporter Greenpeace berkumpul di Monas sejak pukul 08.30 pagi, sebelumnya Joko Arief, Forest Campaigner Greenpeace, tim kampanye Greenpeace dan beberapa artis yang mendukung kampanye Greenpeace (Julie Estelle, Ajul Jiung, Teuku Zaky dan Mey Chan) mengisi acara di APA KABAR INDONESIA PAGI di TV ONE, dengan tema PENYERAHAN PETISI HUTAN ke Bapak SBY. Sekitar pukul 09.00 wib tim kampanye Hutan Greenpeace bersama-sama Supporter Greenpeace bergerak menuju Istana Negara, dengan membawa banner dengan gambar peta Indonesia. Banner tersebut dibawa oleh 8 orang aktivis dan supporter Greenpeace, salah satu supporter Greenpeace yang membawa Banner adalah salah seorang aktor, presenter dan penyanyi Krisna Mukti.

Setelah itu teman aktivis Greenpeace dan Supporter Greenpeace, membuat formasi Human Banner yang terdiri dari sekitar 100 orang di pelataran tugu Monas, dengan tulisan S.O.S yang

mempunyai arti hutan Indonesia sedang dalam bahaya.


(23)

commit to user

B.

Target

Audience

Dalam media poster pemanasan global secara umum ditujukan untuk semua orang, akan tetapi pengunjung atau pengamat merupakan target audience yang harus dicermati dengan seksama. Karena kepada merekalah poster tersebut dikomunikasikan. Terdapat perbedaan kelompok audience sehingga konsep poster pun seharusnya berbeda untuk kelompok audience yang berbeda.

Sasaran target audience Perancangan Ilustrasi Lewat Kreasi

Digital Imaging Dalam Rangka Kampanye Pencegahan Pemanasan Global dapat diidentifikasikan berdasarkan:

1. Segmentasi Geografis: Kota-kota besar di Pulau Jawa, seperti : Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya.

2. Segmentasi Demografis:

a. Umur : 18-25 tahun

b. Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan

c. Agama : Islam, Khatolik, Kristen, Budha, dan Hindu d. Pendidikan : SMA, Perguruan Tinggi

e. Sosial Ekonomi : Seluruh lapisan 3. Segmentasi Psikografi:

a. Masyarakat yang belum sadar betul arti pentingnya lingkungan hidup dan kelestarian alam di sekitarnya.

b. Masyarakat yang belum mempunyai semangat kreatifitas dan inovasi dalam melestarikan alam di sekitarnya.


(24)

commit to user

C. Komparasi

Komparasi yang penulis ambil untuk memperbandingkan Greenpeace dengan yayasan yang hampir sama adalah National Geographic. Yayasan National Geographic didirikan di Amerika Serikat pada 27 Januari 1888, oleh 33 orang yang tertarik untuk meningkatkan pengetahuan geografi. Gardiner Greene Hubbard menjadi presiden pertama dan kemudian digantikan oleh menantunya Alexander Graham Bell. Bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan umum tentang geografi dunia dan pada akhirnya mensponsori penerbitan majalah bulanan National Geographic. National Geographic saat ini telah diterbitkan di 60 negara dalam 30 bahasa dengan total ekslempar lebih dari 9,5 juta per bulan di seluruh dunia. Selain memberi wawasan tentang alam dan

lingkungan hidup, National Geographic juga bertujuan untuk

meningkatkan rasa peduli lingkungan hidup dari informasi yang diberikan. Majalah National Geographic Indonesia (NGI), diresmikan pada 28 Maret 2005 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang disaksikan penerbit majalah ini, yaitu Jakob Oetama selaku pimpinan Kompas Gramedia. National Geographic pertama kali diterbitkan pada bulan April 2005 oleh majalah Gramedia.

Kelebihan dan Kekurangan Desain Poster Digital Imaging dengan Poster National Geographic dan Greenpeace, antara lain:

1. Kelebihan


(25)

commit to user

1) Desain poster diciptakan untuk semua target audience

2) Poster mencakup semua bidang seni, baik itu: fotografi sampai ilustrasi

3) Mudah dimengerti

Contoh-contoh karya poster Greenpeace dan National Geographic:

(Greenpeace Design Awards 2009)


(26)

commit to user

(Warner Brother Independent Films)

(Agency: Borghierh, São Paulo, Brazil; Creative Director: Erh Ray, José Henrique Borghi; Art director: Eduardo Godoy; Copywriter: Rodrigo Martin; Illustrator: Carlo Giovani)

b. Poster Digital Imaging:

1) Tampilan poster menggunakan visual efek digital imaging 2) Melibatkan emosi audience


(27)

commit to user

Contoh-contoh karya poster digital imaging:

(Joelam)

(www.alfoart.com)

2. Kekurangan

a. Poster National Geographic dan Greenpeace: 1) Tampilan sederhana


(28)

commit to user b. Poster Digital Imaging:

1) Hanya menggunakan teknik digital imaging 2) Ilustrasi sulit dimengerti anak-anak


(29)

commit to user

BAB III

KONSEP PERANCANGAN

A. Konsep Karya

Perancangan dalam sebuah media poster sangat diperlukan sebuah konsep sebagai dasar acuan suatu karya sehingga sistematis, konsep karya tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pengertian Digital Imaging

Digital imaging adalah pengolahan proses atau manipulasi gambar ilustrasi menjadi satu kesatuan dalam format digital file dengan cara edit/retouch, olah bentuk, tones color melalui komputer yang materi olahannya bisa berupa sketsa, digital paint atau foto.

suatu teknik yang melibatkan unsur fotografi digital dengan program

komputer, dimana ada proses retouching, combining dan composing. Atau bisa juga dikatakan sebuah metode untuk mengedit gambar yang discan dari dokumen asli menjadi digital file dalam bentuk pixel yang dapat dibaca dan dimanipulasi komputer.

2. Strategi Kreatif

Strategi kreatif merupakan cara kita menyampaikan pesan dari poster pemanasan global melalui komunikasi visual yang kreatif dan tepat sasaran sehingga dapat diterima oleh masyarakat luas. Dalam perancangan dan perencanaan media promosi yang digunakan,


(30)

commit to user

dirumuskan strategi kreatif yang terdiri dari gaya desain sebagai unsur pendukung. Tema yang penulis ambil adalah Perancangan Ilustrasi Lewat Kreasi Digital Imaging Dalam Rangka Kampanye Pencegahan Pemanasan Global dengan pendekatan media poster dengan tujuan :

a. Mengenalkan teknik Digital Imaging melalui karya poster pemanasan global pada masyarakat luas.

b. Menciptakan sebuah desain komunikasi visual untuk media promosi yang unik, kreatif dan komunikatif untuk poster pemanasan global.

c. Menumbuhkan rasa kepedulian masyarakat pada lingkungan hidup. d. Menggunakan strategi visual yang menarik untuk mempromosikan

poster pemanasan global ke masyarakat luas.

3. Menentukan Tema

Tema yang diangkat oleh penulis dalam poster digital imaging adalah tema pemanasan global yang pada saat ini menjadi masalah dunia karena perubahan iklim dan kerusakan alam akibat ulah manusia. Dampak akibat pemanasan global sangat serius dan mengancam semua makhluk hidup yang tinggal di bumi, contoh seluruh aspek yang terkena dampaknya antara lain:


(31)

commit to user

Pemanasan global (Global Warming) memberi dampak pada berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk pada bidang kesehatan. Perubahan cuaca dan lautan dapat berupa peningkatan temperatur secara global (panas) yang dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian, terutama pada orang tua, anak-anak dan penyakit kronis. Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan kekurangan gizi. Perubahan cuaca yang ekstrem dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana alam (banjir, badai dan kebakaran) dan kematian akibat trauma. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit, seperti: diare, malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain.

b. Bagi Tumbuhan dan Hewan

Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan untuk mencari tempat yang lebih dingin atau sejuk. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena


(32)

commit to user

habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini dan mengakibatkan kepunahan. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian kemungkinan menyebabkan kematian. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub atau beradaptasi kemungkinan juga juga akan musnah.

c. Bagi Alam dan Lingkungan Hidup

Perubahan cuaca dan volume laut sering dijadikan patokan kerusakan alam yang terjadi yang berdampak pada lingkungan hidup dimana semua makhluk hidup tinggal. Karena pengaruh meningkatnya panas suhu bumi yang menyebabkan mencairnya es di kutub mengakibatkan perubahan volume air laut dan tinggi rata-rata muka laut diukur dari daerah dengan lingkungan yang stabil secara geologi. Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland, yang lebih memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10 – 25 cm (4 – 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 – 88 cm (4 – 35 inchi) pada abad ke-21. Akibatnya kenaikan volume air laut tersebut akan menenggelamkan


(33)

pulau-commit to user

pulau kecil, erosi dari tebing pantai, dan ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan. Dan dampak-dampak kerusakan tersebut akan saling berkaitan menjadi dampak kerusakan yang baru.

4. Menentukan Teknik Digital Imaging

Teknik muncul melalui skill tambahan dari usaha desainer dalam mengatur sudut pandangnya dan menangkap suatu sisi dari beberapa aspek permasalahan muncul dalam kehidupan manusia. Dan dituangkan melalui karya yang menarik perhatian mereka sebagai audience. Sedangkan teknik digital imaging yang penulis angkat adalah teknik digital imaging era sekarang yang khas dengan banyak element desain yang jauh dari kesan bersih. Karena pemilihan gaya tersebut, penulis mampu mengeksplor gaya digital imaging menjadi suatu kekhasan dari seorang desainer poster dalam karyanya.

5. Menentukan Ide Ilustrasi Poster

Menentukan ide adalah tahapan awal dalam perancangan poster. Ide yang didapat oleh penulis terinspirasi dari poster karya Greenpeace yang memberikan dorongan kepada penulis untuk menjadikannya sebuah karya dalam bentuk poster yang bertemakan pemanasan global. Dasar-dasar poster pemanasan global yang dibuat oleh penulis adalah sebagai berikut:


(34)

commit to user

Berlatar belakang sebuah alam lingkungan hidup di era masa kini yang dilanda masalah global, sejak terjadinya perubahan iklim dan pemanasan global banyak terjadi bencana alam dan rusaknya ekosistem makhluk hidup. Sehingga menimbulkan berbagai kecaman muncul dari berbagai kalangan, seperti: demo masyarakat, para mahasiswa hingga seniman yang menyuarakan kecaman terhadap masyarakat dan industri yang tidak peduli terhadap lingkuangan dan pencemaran lingkungan. Menjadikan negara bahkan bumi ini semakin dekat diambang kehancuran.

Tanda-tanda kerusakan alam dan pemanasan global sudah sangat jelas terjadi, mulai dari mencairnya es kutub utara dan kutub selatan hingga pembukaan lahan hutan diambil alih fungsinya menjadi lahan perkebunan tanpa memperdulikan ekosistem di dalamnya. Namun kesadaran masyarakat dunia terutama masyarakat Indonesia dalam menanggapi kerusakan alam sangatlah minim. Karenanya pada saat bencana melanda mengakibatkan korban berjatuhan dan dampak kerusakannya teramat parah. Pada saat itu juga mengakibatkan rasa sedih karena kehilangan, marah karena karena putus asa, dan mulai melampiaskan kekesalannya dan menyalahkan pemerintahan karena tidak siap dalam menghadapi masalah bencana alam. Bahkan tidak sedikit dari mereka menyalahkan Tuhan. Padahal apa yang terjadi sebenarnya dimulai dari diri sendiri yang lalai dan cenderung menganggap remeh kelestarian lingkungan hidup. Sifat masyarakat


(35)

commit to user

kita cenderung arogan terhadap alam sekitar, seperti halnya dengan membuang sampah sembarangan sehingga menimbulkan bau tak sedap dan menjadi sarang nyamuk hingga terjadinya banjir. Begitu juga penebangan kayu hutan secara illegal dan menjualnya ke tangan pengusaha kaya hanya untuk bertahan hidup, tetapi dampaknya pada saat hujan deras turun terjadi banjir bandang sehingga banyak korban yang meregang nyawanya. Masih banyak contoh-contoh lain akibat dari kerusakan alam kita hingga terjadinya pemanasan global yang mengakibatkan semua makhluk hidup di bumi ini menderita karenanya. Walaupun demikian masyarakat dunia sudah mulai sadar akan pentingnya alam kita terutama di lingkungan dimana kita tinggal. Poster ini dibuat untuk menyadarkan kembali bahwa bumi ini harus segera diselamatkan dan mendorong semua aspek masyarakat agar bahu-membahu dan bergotong-royong dalam menjaga dan melestarikan alam sekitar kita.

B. Konsep Perancangan

Dalam poster digital imaging ini cara pengerjaan gambar atau visual dari awal hingga akhir adalah sebagai berikut :

1. Sketsa Kasar

Proses pembuatan poster yakni biasanya dimulai dengan membuat sketsa kasar sesuai tema yang telah ditentukan sebelumnya.


(36)

commit to user

Alat yang dibutuhkan untuk sketsa yakni pensil mekanik ataupun pensil biasa. Biasanya para desainer menggambar satu karya dengan banyak kertas. Hal tersebut dimaksudkan untuk mendalami dan menambahkan detil pada gambar.

2. Pewarnaan

Setelah penintaan selesai kemudian melalui proses digital, yaitu dengan proses scan, dimana hasil gambar yang terlukis dari kertas bisa masuk ke dalam file komputer dalam bentuk format JPG. Proses pewarnaan poster selanjutnya dapat dilakukan dengan cara digital. Penulis menggunakan komputer dengan bantuan software seperti Adobe Photoshop atau CorelDraw karena dianggap lebih mudah dan efektif. Di setiap proses pewarnaan perlu dilakukan pertimbangkan untuk produk, acara dan alasan mengapa penggunaan warna tersebut dipilih. Hal tersebut berkenaan dengan beberapa artian makna yang terkandung di dalam setiap ragam warna yang akan dipakai dalam ilustrasi karena mampu menjelaskan ide yang pada setiap rancangan poster.

Berikut beberapa artian warna yang diwakilinya dari sisi positif serta negatifnya yang diperoleh dalam buku Mean of Colour dari penulis dan menjadi warna dasar yang dominan bagi penulis:


(37)

commit to user a. Hitam (Black)

Warna hitam dari sisi positifnya melambangkan power (kekuatan), authority (kewibawaan), dan elegance (keanggunan) sedangkan sisi negatifnya melambangkan fear (ketakutan), evil (kejahatan), dan emptiness (kehampaan).

b. Putih (White)

Warna putih dilihat dari sisi positifnya melambangkan perfection (kesempurnaan), truth (kebenaran), dan innocence (kemurnian) sedangkan dilihat dari sisi negatifnya melambangkan fragility (kerapuhan).

Penulis juga menggunakan warna-warna pendukung dalam pembuatan poster pemanasan global. Warna-warna ini bukan sebagai warna dominan tetapi untuk menyesuaikan dan menciptakan kesan hidup pada visual poster yang penulis angkat. Warna-warna tersebut antara lain:


(38)

commit to user c. Merah (Red)

Warna merah dilihat dari sisi positifnya melambangkan passion (keinginan), blood (darah), dan love (cinta) sedangkan dilihat dari sisi negatifnya melambangkan battle (peperangan), anger (kemarahan), dan immortality (keabadian).

d. Hijau (Green)

Warna hijau dilihat dari sisi positifnya melambangkan fertility (kesuburan), growth (pertumbuhan), youth (masa muda) dan harmony (keserasian) sedangkan dilihat dari sisi negatifnya melambangkan poison (racun), envy (iri hati), dan greed (ketamakan).


(39)

commit to user

Warna Biru dilihat dari sisi positifnya melambangkan knowledge (ilmu pengetahuan), peace (kedamaian), dan justice (keadilan) sedangkan dilihat dari sisi negatifnya melambangkan apathy (ketidakacuhan) dan depression (kemuraman).

C. Teknik Pelaksanaan

Setelah menentukan konsep perancangan kemudian pelaksanaan pembuatan poster pemanasan global dengan teknik perancangan sebagai berikut :

1. Perancangan Verbal

a. Font (Huruf)

Font atau sering disebut tipografi adalah seni memilih huruf, dari ratusan jumlah rancangan atau desain jenis huruf yang tersedia, menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia, dan menandai naskah untuk proses typesetting, menggunakan ketebalan atau ukuran yang berbeda (Frank Jefkins, 1996 : 248). Huruf mempunyai banyak jenis atau style. Masing-masing jenis tersebut biasanya disebut typeface. Tipografi yang baik mengarah pada keterbacaan, kemenarikan dan desain huruf tertentu dapat menciptakan gaya dan karakter atau menjadi karakteristik subyek yang diiklankan.


(40)

commit to user

1) Headline

Dalam perencanaan desain poster pemanasan global huruf yang dipakai untuk headline poster pemanasan global adalah ”Decade”. Alasan penulis memakai huruf tersebut

karena huruf ”Decade” memiliki kesan sakit, menderita, marah

dan memberontak yang mewakili dari ekspresi pada poster pemanasan global itu sendiri. Berikut adalah contoh dari font

”Decade” :

Kalimat yang dijadikan penulis sebagai headline poster terbagi menjadi tiga bagian, yang masih mengacu pada satu tema yaitu pemanasan global. Kalimat headline tersebut antara lain :

a) Masa Depan Bumi Ada Di Tanganmu

Kalimat tersebut dijadikan penulis sebagai headline poster karena penulis merasa hal itu harus dipetimbangkan kembali untuk menyadarkan masyarakat tentang arti pentingnya kelestarian dan melindungi lingkungan alam di sekitar kita. Kalimat tersebut mempunyai pemahaman begitu luas tentang tema yang penulis angkat yaitu pemanasan global. Kalimat headline, “masa depan bumi


(41)

commit to user

ada di tanganmu” bermaksud untuk mengajak audience

menentukan pilihan yang terbaik untuk bumi ini. Hal ini penulis anggap sangat efektif dari pada menggunakan

kalimat “larangan” (tanda seru) yang cenderung menekan

audience, karena dengan menggunakan kalimat “masa depan bumi ada di tanganmu” secara tidak langsung audience berpikir mengenai diri mereka sendiri tentang keterlibatan mereka terhadap lingkungan di mana mereka tinggal.

b) Kita Bernafas Dengan O2 Bukan CO2

Kalimat headline di atas dimaksudkan supaya kita menjaga kebersihan udara dan melestarikan penghijauan, baik di dalam kota maupun di luar kota. Kalimat “kita

bernafas dengan O2 bukan CO2” penulis pakai sebagai

headline, karena penulis merasa polusi udara tiap tahunnya semakin parah yang disebabkan oleh gas buang kendaraan bermotor terutama di kota-kota besar, juga kerusakan alam akibat pembakaran hutan dan pertambangan. Tujuan lain dari headline tersebut adalah untuk mempertegas bahwa kita bernafas dengan oksigen bukan dengan yang lain.

c) Bumi Tanggungjawab Kita Bersama

Kalimat headline di atas sangat jelas bahwa kelestarian alam beserta isinya adalah tanggungjawab kita


(42)

commit to user

bersama sebagai umat manusia yang tinggal di bumi. Headline tersebut dibuat untuk mengingatkan kita kembali akan kesadaran kita mengenai dampak kerusakan alam yang diakibatkan oleh manusia.

2) Sub Headline

Huruf yang digunakan untuk mengisi sub headline pada poster yang bertujuan menjelaskan headline dan visualisasi poster yang saling berkesinambungan adalah jenis huruf

“Alexandria”. Bertujuan agar memberikan kejelasan

keterbacaannya dalam membaca, juga menambahkan kesan serius dan elegan pada visual poster sekaligus memberikan nuansa hidup pada poster.

Berikut adalah contoh huruf “Alexandria” :

Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn

Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz

1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

3) Color (Warna)

Pemilihan warna disesuaikan dengan tema poster pemanasan global yakni warna dominan yang dipakai adalah warna hitam dengan alasan faktor kejelasan dalam keterbacaan serta menambahkan kesan kekuatan. Warna tersebut masih dapat berubah menyesuaikan karakter visual poster.


(43)

commit to user

2. Perancangan Visual Poster

Dalam proses pembuatan Digital Imaging poster pemanasan global, penulis menggunakan PC (komputer biasa yang sering di pakai di rumah-rumah pada umumnya). Karena PC lebih terjangkau daripada Mc (sebutan Macintosh), walaupun kenyataannya Mc jauh lebih handal karena diciptakan khusus buat desainer grafis daripada PC. Akan tetapi semuanya kembali kepada si penggunanya (designer). Selain PC penulis juga menggunakan Wacom (alat desain grafis pengganti mouse), karena lebih fleksibel daripada mause, juga karena bagi penulis menggunakan Wacom terasa bagai menggambar di atas kertas. Berikut perincian karya TA penulis :

a. Jumlah karya 15 poster b. Pewarnaan full colour c. Teknik Visualisasi :

1) Digital Imaging, dasar visual menggunakan image foto dan perancangan ilustrasi menggunakan pensil digital (Wacom) 2) Finishing menggunakan software Photoshop Cs4 dan Corel

Draw X4

d. Realisasi cetak empat warna CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black).

e. Menggunakan bahan cetak Trisolv Postart.


(44)

commit to user

3. Media Promosi

Supaya poster pemanasan global dapat sampai kepada target market dan audience maka penulis memakai media promosi yang bersifat efektif dan efisien sebagai berikut :

a. X-Banner

Ditempatkan saat diadakan peluncuran poster pemanasan global yang berfungsi sebagai media dalam ruang yang berguna memberi informasi mengenai peluncuran poster pemanasan global kepada target market dan audience, berukuran 60 cm x 160 cm. X-Banner akan ditempatkan di bagian depan dekat pintu masuk pameran pemanasan global sebagai ucapan selamat datang.

b. Spanduk

Spanduk merupakan media luar ruangan yang berbentuk horizontal memanjang, yang dipasang pada tempat strategis diharapkan mampu menarik minat masyarakat untuk berkunjung di pameran poster pemanasan global. Spanduk memberikan beberapa informasi mengenai acara yang bersangkutan dengan peluncuran poster pemanasan global. Dipilih sebagai media promosi dengan alasan efisiensi karena kejelasan informasi dalam keterbacaannya apabila di lihat dari jarak jauh. Spanduk tersebut memiliki ukuran 3 m x 1 m full colour.


(45)

commit to user c. Stiker

Merupakan media yang sangat relatif disukai oleh sebagian masyarakat dan mempunyai daya tahan yang cukup lama diantara media lainnya. Selain itu media ini sangat fleksible, dalam artian media ini dapat ditempatkan dimanapun tergantung selerea, sehingga stiker memiliki kemampuan sebagai media promosi periklanan yang sangat efektif. Stiker diberikan secara cuma-cuma kepada pelanggan.

Stiker yang dibuat akan dibagikan secara gratis untuk target market maupun target audience yang datang saat peluncuran poster pemanasan global. Ukuran sticker 6 cm x 10 cm sedangkan untuk penempatanya dapat ditempel di manapun sesuai kehendak.

d. Jam Dinding

Jam dinding dapat juga sebagai media promosi poster pemanasan global. Dengan menampilkan konsep desain visual poster pemanasan global dan dibuat dengan ukuran jam dinding seperti biasa, desain dalam item promosi ini menampilkan visual bumi sebagai penjelas. Jam dinding tersebut akan diberikan secara cuma-cuma sebagai cinderamata kepada audience yang berkunjung di pameran poster pemanasan global.

e. Mug

Mug atau lebih dikenal sebagai cangkir yang dibuat dengan menggunakan bahan dasar tanah liat ini memiliki fungsi sebagai


(46)

commit to user

media periklanan yang efektif. Dengan kegunaan primer sebagai tempat minum, mug juga memiliki kegunaan sekunder yaitu sebagai penempatan media promosi atau penghias. Dalam promosi ini mug diberikan secara cuma-cuma pada pelanggan.

Konsep pada pembuatan mug ini berukuran standard, dengan menampilkan slogan poster dengan visual poster memanasan global.

f. Kaos

Kaos digunakan sebagai merchandise yang diberikan secara terbatas (3 buah) pada saat peluncuran poster pemanasan global dengan ukuran kaos medium dan large berbahan cotton coombed 30S. Pemilihan media tersebut dengan alasan kaos merupakan media promosi yang bersifat fleksibel.

g. Pin

Pin digunakan sebagai merchandise dengan ukuran berdiameter 5,8 cm. Pin dipilih karena asesoris ini merupakan media promosi yang efektif dan bisa digunakan di berbagai tempat, seperti: topi, tas, jaket, dan lain-lain.

h. Gantungan Kunci

Gantungan kunci dipilih sebagai media pendukung penulis , karena gantungan kunci tersebut merupakan media promosi yang fleksibel dan dapat dipasang diberbagai tempat. Dengan ukuran berdiameter 5,8 cm.


(47)

commit to user

4. Target Karya

a. Visualisasi rancangan poster pemanasan global berjumlah 15 poster b. Desain cover dan back coverfull colour

c. Perancangan desain Sekunder Poster, berupa :

1) X-Banner

2) Spanduk

3) Stiker

4) Jam Dinding

5) Kaos

6) Mug

7) Pin


(48)

commit to user

BAB IV

VISUALISASI KARYA

A.

Media Utama Poster Pemanasan Global

1. Poster Layanan Masyarakat Penjelasan media:

a. Ukuran resolusi : 150 pixel

b. Ukuran poster : 60 x 45 cm

c. Bahan poster : Trisolv Postart

d. Headline poster : Decade

e. Sub headline : Alexandria

f. Efek : Digital Imaging

g. Teknik : Photoshop

h. Penempatan : Frame foto, gantung di dinding


(49)

commit to user 2. Poster Layanan Masyarakat

Penjelasan media:

a. Ukuran resolusi : 150 pixel

b. Ukuran poster : 60 x 45 cm

c. Bahan poster : Trisolv Postart

d. Headline poster : Decade

e. Sub headline : Alexandria

f. Efek : Digital Imaging

g. Teknik : Photoshop

h. Penempatan : Frame foto, gantung di dinding


(50)

commit to user 3. Poster Layanan Masyarakat

Penjelasan media:

a. Ukuran resolusi : 150 pixel

b. Ukuran poster : 60 x 45 cm

c. Bahan poster : Trisolv Postart

d. Headline poster : Decade

e. Sub headline : Alexandria

f. Efek : Digital Imaging

g. Teknik : Photoshop

h. Penempatan : Frame foto, gantung di dinding


(51)

commit to user 4. Poster Layanan Masyarakat

Penjelasan media:

a. Ukuran resolusi : 150 pixel

b. Ukuran poster : 60 x 45 cm

c. Bahan poster : Trisolv Postart

d. Headline poster : Decade

e. Sub headline : Alexandria

f. Efek : Digital Imaging

g. Teknik : Photoshop

h. Penempatan : Frame foto, gantung di dinding


(52)

commit to user 5. Poster Layanan Masyarakat

Penjelasan media:

a. Ukuran resolusi : 150 pixel

b. Ukuran poster : 60 x 45 cm

c. Bahan poster : Trisolv Postart

d. Headline poster : Decade

e. Sub headline : Alexandria

f. Efek : Digital Imaging

g. Teknik : Photoshop

h. Penempatan : Frame foto, gantung di dinding


(53)

commit to user 6. Poster Layanan Masyarakat

Penjelasan media:

a. Ukuran resolusi : 150 pixel

b. Ukuran poster : 60 x 45 cm

c. Bahan poster : Trisolv Postart

d. Headline poster : Decade

e. Sub headline : Alexandria

f. Efek : Digital Imaging

g. Teknik : Photoshop

h. Penempatan : Frame foto, gantung di dinding


(54)

commit to user 7. Poster Layanan Masyarakat

Penjelasan media:

a. Ukuran resolusi : 150 pixel

b. Ukuran poster : 60 x 45 cm

c. Bahan poster : Trisolv Postart

d. Headline poster : Decade

e. Sub headline : Alexandria

f. Efek : Digital Imaging

g. Teknik : Photoshop

h. Penempatan : Frame foto, gantung di dinding


(55)

commit to user 8. Poster Layanan Masyarakat

Penjelasan media:

a. Ukuran resolusi : 150 pixel

b. Ukuran poster : 60 x 45 cm

c. Bahan poster : Trisolv Postart

d. Headline poster : Decade

e. Sub headline : Alexandria

f. Efek : Digital Imaging

g. Teknik : Photoshop

h. Penempatan : Frame foto, gantung di dinding


(56)

commit to user 9. Poster Layanan Masyarakat

Penjelasan media:

a. Ukuran resolusi : 150 pixel

b. Ukuran poster : 60 x 45 cm

c. Bahan poster : Trisolv Postart

d. Headline poster : Decade

e. Sub headline : Alexandria

f. Efek : Digital Imaging

g. Teknik : Photoshop

h. Penempatan : Frame foto, gantung di dinding


(57)

commit to user 10.Poster Layanan Masyarakat

Penjelasan media:

a. Ukuran resolusi : 150 pixel

b. Ukuran poster : 60 x 45 cm

c. Bahan poster : Trisolv Postart

d. Headline poster : Decade

e. Sub headline : Alexandria

f. Efek : Digital Imaging

g. Teknik : Photoshop

h. Penempatan : Frame foto, gantung di dinding


(58)

commit to user 11.Poster Layanan Masyarakat

Penjelasan media:

a. Ukuran resolusi : 150 pixel

b. Ukuran poster : 60 x 45 cm

c. Bahan poster : Trisolv Postart

d. Headline poster : Decade

e. Sub headline : Alexandria

f. Efek : Digital Imaging

g. Teknik : Photoshop

h. Penempatan : Frame foto, gantung di dinding


(59)

commit to user 12.Poster Layanan Masyarakat

Penjelasan media:

a. Ukuran resolusi : 150 pixel

b. Ukuran poster : 60 x 45 cm

c. Bahan poster : Trisolv Postart

d. Headline poster : Decade

e. Sub headline : Alexandria

f. Efek : Digital Imaging

g. Teknik : Photoshop

h. Penempatan : Frame foto, gantung di dinding


(60)

commit to user 13.Poster Layanan Masyarakat

Penjelasan media:

a. Ukuran resolusi : 150 pixel

b. Ukuran poster : 60 x 45 cm

c. Bahan poster : Trisolv Postart

d. Headline poster : Decade

e. Sub headline : Alexandria

f. Efek : Digital Imaging

g. Teknik : Photoshop

h. Penempatan : Frame foto, gantung di dinding


(61)

commit to user 14.Poster Layanan Masyarakat

Penjelasan media:

a. Ukuran resolusi : 150 pixel

b. Ukuran poster : 60 x 45 cm

c. Bahan poster : Trisolv Postart

d. Headline poster : Decade

e. Sub headline : Alexandria

f. Efek : Digital Imaging

g. Teknik : Photoshop

h. Penempatan : Frame foto, gantung di dinding


(62)

commit to user 15.Poster Layanan Masyarakat

Penjelasan media:

a. Ukuran resolusi : 150 pixel

b. Ukuran poster : 60 x 45 cm

c. Bahan poster : Trisolv Postart

d. Headline poster : Decade

e. Sub headline : Alexandria

f. Efek : Digital Imaging

g. Teknik : Photoshop

h. Penempatan : Frame foto, gantung di dinding


(63)

commit to user

B.

Media Pendukung Poster Pemanasan Global

1. Mug

Penjelasan media:

a. Ukuran : Diameter 8 cm

b. Bahan : Keramik

c. Efek : Digital Imaging

d. Penempatan : Merchandise


(64)

commit to user

2. Jam Dinding

Penjelasan media:

a. Ukuran : 18 x 18 cm

b. Bahan : Plastik

c. Efek Visual : Digital Imaging

d. Penempatan : Digantung di dinding,

i. sebagai Merchandise


(65)

commit to user

3. Kaos

Penjelasan media:

a. Ukuran : All Size

b. Bahan : Cotton

c. Efek Visual : Digital Imaging

d. Teknik : Stiker Sablon

e. Penempatan : Merchandise


(66)

commit to user

4. Stiker

Penjelasan media:

a. Ukuran resolusi : 150 pixel

b. Ukuran : 6 x 10 cm

c. Bahan : Stiker

d. Efek : Digital Imaging

e. Teknik Editing : Photoshop, Corel Draw X4

f. Penempatan : Merchandise


(67)

commit to user

5. Spanduk

Penjelasan media:

a. Ukuran resolusi : 150 pixel

b. Ukuran : 1 x 3 m

c. Bahan : MMT

d. Efek : Digital Imaging

e. Teknik : Photoshop

f. Penempatan : Luar Ruang


(68)

commit to user

6. X-Banner

Penjelasan media:

a. Ukuran resolusi : 150 pixel

b. Ukuran : 60 x 160 cm

c. Bahan : MMT

d. Efek Visual : Digital Imaging

e. Teknik Editing : Photoshop

f. Penempatan : Dalam Ruang


(69)

commit to user

7. Pin

Penjelasan media:

a. Ukuran : 5,8 cm x 5,8 cm

b. Bahan : Plastik

c. Efek Visual : Digital Imaging

d. Teknik Editing : Photoshop

e. Penempatan : Merchandise


(70)

commit to user

8. Gantungan Kunci

Penjelasan media:

a. Ukuran : 5,8 cm x 5,8 cm

b. Bahan : Plastik

c. Efek Visual : Digital Imaging

d. Teknik Editing : Photoshop

e. Penempatan : Merchandise


(71)

commit to user

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dunia desain grafis dan multimedia merupakan sinergi antara ide, talent dan skill para pelakunya dalam menciptakan sebuah karya yang mengandung pesan untuk mempengaruhi pola pikir manusia terhadap suatu hal. Salah satunya adalah Digital Imaging, yang merupakan manipulasi foto untuk mencapai konsep visual dengan pesan yang tidak mungkin dikejar hanya dengan fotografi saja. Penulis mengunakan teknik Digital Imaging karena pesan visualnya cenderung hiperbolis dan terkadang tidak mungkin kita terima dengan akal sehat, tetapi tetap menarik perhatian audience dalam menyampaikan pesan.

B. Saran

Karena jumlah designer DKV (Desain Komunikasi Visual) kian banyak seiring meningkatnya order dari dunia periklanan, maka diharapkan para mahasiswa dan designer muda mampu kreatif dalam menghadapi persaingan yang sangat ketat. Juga agar dapat mendatangkan nilai dalam kehidupan manusia, karena desain kreatif itu sendiri merupakan desain yang mengandung nilai-nilai yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia dalam arti yang seluas-luasnya.

Dalam proses pembuatan Digital Imaging terutama poster, para Digital Imager (sebutan designer digital imaging) harus mampu menyerap


(72)

commit to user

tema yang diangkat dan menuangkannya dalam karya Digital Imaging. Bukan hanya sekedar menampilkan keindahan visualnya saja tetapi pesan yang disampaikan harus sampai dan dimengerti oleh audience. Digital

Imager sendiri selain menyerap tema yang diangkat harus mampu membaca

visual dan memiliki imajinasi yang kuat, artinya tahu visual yang diinginkan audience dan punya imajinasi yang kuat. Karena image tersebut nantinya akan bercerita tentang apa yang ingin diinformasikan kepada audience atau masyarakat pada umumnya.


(1)

commit to user

5. Spanduk

Penjelasan media:

a. Ukuran resolusi : 150 pixel

b. Ukuran : 1 x 3 m

c. Bahan : MMT

d. Efek : Digital Imaging

e. Teknik : Photoshop

f. Penempatan : Luar Ruang


(2)

commit to user

6. X-Banner

Penjelasan media:

a. Ukuran resolusi : 150 pixel

b. Ukuran : 60 x 160 cm

c. Bahan : MMT

d. Efek Visual : Digital Imaging

e. Teknik Editing : Photoshop

f. Penempatan : Dalam Ruang


(3)

commit to user

7. Pin

Penjelasan media:

a. Ukuran : 5,8 cm x 5,8 cm

b. Bahan : Plastik

c. Efek Visual : Digital Imaging

d. Teknik Editing : Photoshop

e. Penempatan : Merchandise


(4)

commit to user

8. Gantungan Kunci

Penjelasan media:

a. Ukuran : 5,8 cm x 5,8 cm

b. Bahan : Plastik

c. Efek Visual : Digital Imaging

d. Teknik Editing : Photoshop

e. Penempatan : Merchandise


(5)

commit to user

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dunia desain grafis dan multimedia merupakan sinergi antara ide,

talent dan skill para pelakunya dalam menciptakan sebuah karya yang

mengandung pesan untuk mempengaruhi pola pikir manusia terhadap suatu hal. Salah satunya adalah Digital Imaging, yang merupakan manipulasi foto untuk mencapai konsep visual dengan pesan yang tidak mungkin dikejar hanya dengan fotografi saja. Penulis mengunakan teknik Digital Imaging

karena pesan visualnya cenderung hiperbolis dan terkadang tidak mungkin kita terima dengan akal sehat, tetapi tetap menarik perhatian audience dalam menyampaikan pesan.

B. Saran

Karena jumlah designer DKV (Desain Komunikasi Visual) kian banyak seiring meningkatnya order dari dunia periklanan, maka diharapkan para mahasiswa dan designer muda mampu kreatif dalam menghadapi persaingan yang sangat ketat. Juga agar dapat mendatangkan nilai dalam kehidupan manusia, karena desain kreatif itu sendiri merupakan desain yang mengandung nilai-nilai yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia dalam arti yang seluas-luasnya.

Dalam proses pembuatan Digital Imaging terutama poster, para


(6)

commit to user

tema yang diangkat dan menuangkannya dalam karya Digital Imaging. Bukan hanya sekedar menampilkan keindahan visualnya saja tetapi pesan yang disampaikan harus sampai dan dimengerti oleh audience. Digital

Imager sendiri selain menyerap tema yang diangkat harus mampu membaca

visual dan memiliki imajinasi yang kuat, artinya tahu visual yang diinginkan

audience dan punya imajinasi yang kuat. Karena image tersebut nantinya

akan bercerita tentang apa yang ingin diinformasikan kepada audience atau masyarakat pada umumnya.