STRATEGI DAKWAH MOHAMMAD NATSIR, RESPON TERHADAP KRISTENISASI DAN NATIVISASI, SERTA IMPLEMENTASINYA PADA Strategi Dakwah Mohammad Natsir, Respon Terhadap Kristenisasi Dan Nativisasi, Serta Implementasinya Pada Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII).

STRATEGI DAKWAH MOHAMMAD NATSIR, RESPON TERHADAP
KRISTENISASI DAN NATIVISASI, SERTA IMPLEMENTASINYA PADA
DEWAN DAKWAH ISLAMIYAH INDONESIA (DDII)

TESIS

Diajukan kepada
Program Studi Magister Pemikiran Islam
Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh
Gelar Magister Pemikiran Islam (MPI)

Oleh :
Nofa Nur Rahmah Susilawati
NIM : O 000 130 003

PROGRAM STUDI MAGISTER PEMIKIRAN ISLAM
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015 M / 1436 H


HALAMAN MOTTO

Mencintai dan dicintai Allah

Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan
dan Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar
(Qs. Al-anfaal : 28)

PERSEMBAHAN

Untuk yang terhormat dan tersayang dalam hidup saya
Papa,
Mama,
Kakak adik saya :Nofi, Nisa, Anna, Akbar, dan Keluarga besar Abuya
Serta pendukung dan yang telah berperan besar dalam program Pascasarjana :
Ust. Bachtiar Nasir , Ir. Aryo Utomo, M. Sc, Astatidz MIUMI dan PSPI

i

KATA PENGANTAR


Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, puji syukur kami panjatkan ke hadirat
Allah SWT yang telah menganugerahkan ilmu sehingga manusia dapat
menyingkap rahasia-rahasia-Nya. Hanya karena rahmat dan karunia-Nya, tesis
berjudul ―Strategi Dakwah Muhammad Natsir, Respon Terhadap Kristenisasi dan
Nativisasi serta Implementasinya dalam Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII)‖
ini dapat diselesaikan dengan lancar. Shalawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan
para pengikut beliau hingga akhir zaman kelak.
Tesis ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
kesarjanaan Strata II Magister Pemikiran Islam di Sekolah Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tesis ini dapat terselesaikan dengan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, ucapan terima kasih tidak lupa
disampaikan kepada beberapa pihak berikut ini.
1.

Prof. Dr. Bambang Setiaji, MS selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Surakarta (UMS) beserta jajarannya yang telah memberikan fasilitas dan
kemudahan demi lancarnya penulisan tesis ;


2.

Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati selaku Direktur Pascasarjana UMS yang telah
mengesahkan tesis ini ;

ii

3.

Dr. Sudarno Shobron, M.Ag., selaku Ketua Prodi Magister Pemikiran Islam
UMS dan dosen pembimbing pertama yang telah memberikan masukanmasukan berharga selama penyusunan tesis ini ;

4.

Dr. M.A. Fattah Santoso, M.Ag., selaku dosen pembimbing kedua yang telah
memberikan bimbingan dan arahan demi penyempurnaan tesis ini ;

5.

Dr. Adian Husaini, Ir. Aryo Utomo, M. Sc, dan INSISTS (Institute for the

Study of Islamic Thought and Civilization) yang telah memberikan beasiswa
S2 dan wacana-wacana keilmuan yang bermanfaat ;

6.

Segenap asatidz di Pusat Studi Peradaban Islam (PSPI) Solo –Ust. Arif
Wibowo, Ust. Muh. Isa Anshory, Ust. Susiyanto, Ust. Abdullah Khoir, dan
lain-lain—, yang telah memberikan bimbingan di Pesma Lir-Ilir ;

7.

Dosen-dosen di Magister Pemikiran Islam UMS yang telah mengajarkan ilmu
yang bermanfaat ;

8.

Perpustakaan Pusat UMS dan Perpustakaan Fakultas Pascasarjana UMS, atas
ketersediaan dan kemudahan dalam mengakses berbagai literatur ;

9.


Bapak, Mama dan saudara tercinta atas kasih sayang, kerja keras, motivasi
dan doa yang senantiasa tercurah setiap waktu ;

10. Ustadz Bachtiar Nasir yang telah memberikan kesempatan penulis untuk
menempuh program ini ;
11. Teman-teman di Pesma Lir Ilir dan S2 Magister Pemikiran Islam 2013 yang
selama dua tahun ini telah membantu dan memberi semangat, serta ;
12. Sahabat dan segenap pihak yang telah memberikan bantuan demi penyusunan
tesis ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

iii

Tak ada yang sempurna di dunia ini karena kesempurnaan hanyalah milik
Allah, kami pun menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat diharapkan.
Demikian tesis ini dibuat, semoga dapat memberi sumbangan bagi dunia
akademik, khususnya studi pemikiran Islam

.

Surakarta, 13 Juni 2015

Penulis

iv

ABSTRAK

Gencarnya gerakan pemurtadan dan atau pendakalan akidah menjadi
tantangan dakwah Islam hingga menimbulkan benturan. Kristenisasi dan
nativisasi merupakan salah satu gerakan tersebut. Muhammad Natsir sebagai salah
seorang tokoh nasional dan Internasional berperanan dalam merespon gerakan
tersebut, ia memiliki strategi dakwah guna mengawal akidah umat Islam.
Penelitian ini memfokuskan pada kajian bagaimana strategi dakwah Mohammad
Natsir dalam merespon kedua tantangan tersebut, serta implementasinya dalam
Dewan Dakwah Islam Indonesia (lembaga dakwah yang dipelopori oleh M.
Natsir). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi dakwah Muhammad
Natsir menghadapi Kristenisasi, dan nativisasi. Serta mengetahui bagaimana
implementasi DDII dalam merespon kedua tantangan tersebut.
Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan historis analisis,

menggunakan metode rekonstruksi biografis. Tekhnik pengumpulan datanya
dengan telaah pustaka (library research) dan wawancara pengurus DDII sebagai
sumber primer. Adapun sumber-sumber lainnya adalah buku-buku, jurnal-jurnal
yang membahas sejarah Kristenisasi dan nativisasi di Indonesia serta peranan M.
Natsir dalam meresponnya. Metode analisis yang digunakan induktif dengan tipe
penelitian termasuk ke dalam eksplanatori, yakni mencari hal yang baru dari fakta
sejarah berupa aplikasi pemikiran dakwah M. Natsir untuk kemudian dirumuskan
secara analisis sebagai sebuah pola strategi dakwah menghadapi Kristenisasi dan
nativisasi.
Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa strategi dakwah M.
Natsir dalam merespon Kristenisasi dan nativisasi adalah memperkuat akidah
Islam dengan cara menyadarkan masyarakat akan eksistensi seorang muslim dan
tantangan dakwah melalui jalur pendidikan, dakwah fardiyah, dakwah struktural
dan dakwah kultural. Adapun langkah yang dipilih adalah dengan mencerdaskan
pribadi muslim serta persatuan umat dalam keanekaragaman Indonesia.
Sedangkan implementasi dakwah dalam DDII hingga saat ini memiliki strategi
yang sama namun content-nya saja berbeda sesuai dengan kondisi zaman.
Kata Kunci : Strategi Dakwah ; Kristenisasi ; Nativisasi ; Dewan Dakwah (DDII)

v


ABSTRACT
The evangelism and nativisation are of the apostasy movement and or lack
of aqidah which until today remain a da‘wah challenge. Muhammad Natsir as one
of the leading national and international figure has a role in responding to the
movement. He has a da‘wah strategy to oversee the Muslim faith. According to
them, this research focuses on the study of how the Mohammad Natsir‘s da‘wah
strategy in response to both these challenges, as well as its implementation in the
Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII) which is a da‘wah institution that was
pioneered by M. Natsir. This study aims to determine the Muhammad Natsir‘s
da‘wah strategy to face the ummah problems, especially evangelism and
nativisation. As well as, it‘s implementation in DDII to response both of the
da‘wah challenge.
This is a qualitative research with a historical approach analysis, using the
method of biographical reconstruction. Techniques of data collection using the
library research and interviews with DDII competent administrators as a primary
source. As for other sources used are books, journals that discussed the history of
evangelism and nativisation in Indonesia as well as the role of M. Natsir to
response both. The analysis method used in this study is an inductive analysis.
The type of this research is explanatory research which is looking for new things

of historical facts such as the implementation of M. Natsir's da'wah thought for
later analysis defined as a pattern of strategy in responding to the challenge of
evangelism and nativisation.
Based on the results of this study, concluded that M. Natsir‘s da‘wah
strategy in response to evangelism and nativisation is to strengthen the Islamic
faith in a way to make people aware their existence as a Muslim and aware their
missionary challenge through education, da‘wah fardhiyah, structural da‘wah,and
cultural da‘wah. The steps are chosen is to educate every Muslim and to unite
ummah in the middle of Indonesian diversity. The implementation of da‘wah in
DDII until today have the same strategy, but its content is different appropriate
with the conditions of the times.
Keywords: da‘wah strategy; evangelism; nativisation.

vi

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB – LATIN

Transliterasi yang digunakan dalam karya tulis ini adalah transliterasi yang
telah menjadi keputusan bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia No. 158 tahun 1987 dan No. 0543 b/U/1987,

yang ringkasnya sebagai berikut:
1. Konsonan
Huruf Arab

Nama

Huruf Latin

Keterangan

Alif

-

tidak dilambangakan

Ba

B


Ta

T

ṡa



Jim

J

ḥa



Kha

Kh

Dal

D

Żal

Ż

s (dengan satu titik di
atas)

h (dengan satu titik di
bawah)

z (dengan satu titik di
atas)

vii

Ra

R

Zai

Z

Sin

S

Syin

Sy

ṣ ad



s (dengan satu titik di

ḍ ad



d (dengan satu titik di

ṭ a



t (dengan satu titik di

ẓa



z (dengan satu titik di

‗ain

‗...

koma tebalik

Gain

G

Fa

F

Qaf

Q

Kaf

K

Lam

L

viii

bawah)

bawah)

bawah)

bawah)

Mim

M

Nun

N

Wau

W

Ha

H

Hamzah

...‘

Apostrof (tidak
dipergunakan untuk
hamzah di awal kata)

Ya

Y

Syaddah (tasyd d)
Syaddah atau tasyd d yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan
sebuah tanda, tanda syaddah atau tanda tasyd d, dalam transliterasi tersebut
dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf sama dengan huruf yang diberi tanda
tasyd d.
Contoh:
Ditulis

rabban

Ta Marbūṭ ah

Transliterasi untuk ta marb ṭ ah ada dua yaitu:
1. Ta marbūṭ ah hidup

2. Tamarbūṭ ah yang hidup atau mendapat harkat fatḥ ah, kasrah, dan

ḍ ammah, transliterasinya adalah /t/
ix

3. Ta marbūṭ ah yang mati atau mendapat harkat sukūn, transliterasinya
adalah /h/

Jika pada kata yang terakhir dengan ta marbūṭ ah diikuti oleh kata

yangmenggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka
ta marbūṭ ah itu transliterasinya ha.
Contoh:

rauḍ ah al-aṭ f l

Ditulis

Vokal
1. Vokal Pendek
Tanda

Contoh:

Nama

Huruf Latin

Nama

fatḥ ah

A

a

Kasrah

I

i

ḍ ammah

U

u

Huruf dan tanda

Nama

ditulis kasara

ditulis yadribu
ditulis su’ila
2. Vokal Panjang
Harakat dan huruf

Nama

x

fatḥ ah dan alif

a dan garis di
atas

kasrah dan ya

i dan garis di
bawah

ḍ ammah dan

u dan garis di
atas

wau

Contoh:
Q la

Ditulis

3. Vokal Rangkap
Tanda dan Huruf

Nama

Huruf Latin

Nama

....

fatḥ ah

Ai

a dan i

....

Kasrah

Au

a dan u

Contoh:
Ditulis

syai‘un

Ditulis

ḥ auqala

Kata Sandang Alif + Lam ( )
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf alif lam
( ). Namun dalam transliterasi ini kata sandang dibedakan atas kata sandang

xi

yang diikuti oleh huruf syamsiyyah dan kata sandang yang diikuti oleh huruf
qamariyyah.
1. Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyyah ditransliterasikan sesuai
bunyinya, yaitu huruf /1/ diganti dengan huruf yang langsung mengikuti
kata sandang itu.
2. Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyyah ditransliterasikan sesuai
dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula dengan bunyinya.
Baik diikuti oleh huruf syamsiyyah maupun huruf qamariyyah kata sandang
ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanda sandang.
Contoh:
Ditulis

asy-syamsu

Ditulis

al-qamaru

Ditulis

al-bad ‗u

Ditulis

al-jal lu

Huruf Kapital
Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital dikenal, namun dalam
transliterasi ini huruf tersebut dipergunakan huruf kapital seperti apa yang berlaku
dalam EYD, di antaranya:
Huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri dan
permulaan kalimat. Bila nama diri itu didahului oleh kata sandang, maka yang
ditulis dengan huruf kapital tetap huruf yang nama diri tersebut, bukan huruf awal
kata sandangnya.

xii

6. Kata dalam Rangkaian Frasa/Kalimat
Pada dasarnya setiap kata, baik fi‘il, isim maupun ḥ urf, ditulis terpisah.

Hanya kata-kata tertentu yang penyusunannya dengan huruf Arab sudah
lazimdirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harkat yang

dihilangkan. Maka dalam transliterasi ini penyusunan kata tersebut dirangkaikan
juga dengan kata yang lain yang mengikutinya.
Contoh:
Ditulis

-wa

innall ha

lahuwa

khairur r ziq n

Ditulis

-wa
m z n.

xiii

auful-kaila

wal-

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..............................................................................................
NOTA DINAS PEMBIMBING .............................................................................
PERNYATAAN .....................................................................................................
MOTTO ..................................................................................................................
PERSEMBAHAN................................................ ..................................................
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
ABSTRAK ...................... .................................................................................... iv
ABSTRACT .......................................................................................................... v
TRANSLITERASI ............................................................................................... vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................xvi
DAFTAR BAGAN...............................................................................................xvi
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................................1
B. Rumusan Masalah ................................................................................8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................8
D. Telaah Pustaka................................................................................. .....9
E. Kerangka Teoritik...............................................................................14
F. Metode Penelitian................................................................................26
G. Sistimatika Pembahasan......................................................................28

xiv

BAB II : STRATEGI DAKWAH, KRISTENISASI, DAN NATIVISASI
A. Strategi Dakwah........................................................................... ......30
B. Kristenisasi..........................................................................................35
1. Konsep Kristenisasi ............................................................... ......35
2. Strategi dan Bentuk Kristenisasi .................................................. 43
C. Nativisasi...................................................................................... ......56
1.

Konsep Nativisasi .................................................................... ...59

2.

Strategi dan Bentuk Nativisasi................................................. ...66

BAB III : DAKWAH MOHAMMAD NATSIR DAN DEWAN DAKWAH
ISLAM INDONESIA
A. Biografi Muhammad Natsir................................................................85
B. Perjalanan Intelektual Muhammad Natsir.....................................

91

C. Pemikiran dan Implementasi Dakwah M. Natsir................................94
1.

Konsep dan Tujuan Dakwah M. Natsir....................................... 94

2.

Implementasi Dakwah M.Natsir Merespon Kristenisasi dan
Nativisasi....................................................................................103

BAB IV : RESPON DEWAN DAKWAH ISLAMIYAH INDONESIA (DDII)
TERHADAP KRISTENISASI DAN NATIVISASI
A. Profil Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia....................................135
B. Implementasi Dakwah DDII Terhadap Kristenisasi dan
Nativisasi ..........................................................................................140
BAB V : ANALISIS STRATEGI DAKWAH M. NATSIR DAN
IMPLEMENTASINYA PADA DEWAN DAKWAH ISLAMIYAH
INDONESIA (DDII)
A. Struktur Konsep Strategi Dakwah M. Natsir Membendung
Kristenisasi dan Nativisasi : Satu Studi Kritis ........................... .....151
1. Analisis gerak...............................................................................151

xv

2. Analisis Aksi .............................................................................. 156
3. Analisis Dinamik ........................................................................ 167
4. Faktor Waktu .............................................................................. 177
B. Analisis Koherensi Strategi Merespon Kristenisasi dan nativisasi
dengan Konsep Dakwah M. Natsir ..................................................178
C. Analisis Koherensi M. Natsir dan Implementasi Dakwah Dewan
Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) .............................................. 179
BAB VI : PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................187
B. Saran...............................................................................................189
C. Rekomendasi ........................................................................... ........191

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................192
Lampiran data .......................................................................................................
Curiculum vitae ....................................................................................................
Hasil uji turnitin ....................................................................................................

xvi

DAFTAR TABEL

a. Tabel Penelusuran Penelitian Terkait............................................. 10
b. Tabel Karya-karya M.Natsir............................................................105
c. Tabel Persentasi Kerusakan Gereja 1945-1997...............................170
d. Tabel Konsep Dakwah M. Natsir Merespon Kristenisasi dan
Nativisasi..........................................................................................178

DAFTAR BAGAN

a. Bagan Analisis Struktur Strategi Dakwah M. Natsir Merespon
Kristenisasi dan Nativisasi.............................................................179

xvii