Peranan Standar yang Ditetapkan atas Unsur-Unsur Produksi dalam Mengendalikan Harga Pokok Produksi pada PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk.
ABSTRACT
Competitive advantages is a crucial element in today’s business, a path to achieve that objective can be done by undertake good Management control system, and learning organizationally in on going basis. The objectives of this study are analyzing effect of management control system, and organizational learning on marketing effectiveness. 58 respondents from director, managerial, and staff level at PT. Istana Bandung Raya Motor used as study sample. Result of this study found that organizational learning had significant positive effect on marketing effectiveness, and management control system had significant positive effect too.
Keywords: Management control system, organizational learning, accounting management, and marketing effectiveness.
(2)
ABSTRAK
Keunggulan kompetitif mutlak dibutuhkan perusahaan, untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dapat dilakukan dengan penerapan sistem pengendalian manajemen yang baik dan upaya pembelajaran organisasi secara terus menerus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh sistem pengendalian manajemen berbasis akuntansi dan pembelajaran organisasi terhadap efektivitas pemasaran. Menggunakan 58 sampel dari level direksi, manajerial, dan staff pada PT. Istana Bandung Raya Motor hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap efektivitas pemasaran dan sistem pengendalian manajemen juga memiliki efek positif terhadap efektivitas pemasaran. Kata-kata kunci: Sistem pengendalian manajemen, pembelajaran organisasi,
(3)
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRACT ... vii
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 7
1.3 Tujuan Penelitian ... 7
1.4 Manfaat Penelitian ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, DAN KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 9
2.1 Sistem Pengendalian Manajemen ... 9
2.1.1 Definsi Sistem Pengendalian Manajemen ... 9
(4)
2.1.3 Proses Pengendalian ... 15
2.1.4 Karakteristik Sistem Pengendalian Manajemen ... 16
2.2 Pembelajaran Organisasi ... 19
2.2.1 Definisi Pembelajaran Organisasi ... 19
2.2.2 Proses Pembelajaran Organisasi... 22
2.2.3 Karakteristik Kunci Pembelajaran Organisasi ... 25
2.3 Efektivitas Pemasaran ... 27
2.4 Hubungan Sistem Pengendalian Manajemen dengan Efektivitas Pemasaran ... 33
2.5 Hubungan Pembelajaran Organisasi dengan Efektivitas Pemasaran ... 34
2.6 Kerangka Pemikiran ... 35
2.7 Hipotesis ... 39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 40
3.1 Metode Penelitian ... 40
3.1.1 Opersionalisasi Variabel ... 40
3.1.2 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 44
3.1.3 Unit Analisis, Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ... 45
3.1.4 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 46
3.1.4.1 Validitas Alat Ukur ... 47
3.1.4.2 Reliabilitas Alat Ukur ... 48
(5)
3.2.1 Pengklasifikasian Data ... 50
3.2.2 Metoda Successive Interval ... 51
3.2.3 Analisis Jalur ... 51
3.2.4 Pengujian Hipotesis ... 54
3.2.5 Penjabaran dalam Analisis Jalur ... 57
3.3 Lokasi dan Jadwal Penelitan... 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 58
4.1 Hasil Penelitian ... 58
4.1.1 Gambaran Umum PT Istana Bandung Raya Motor ... 58
4.1.2 Analisis Data Penelitian ... 60
4.1.2.1 Pengujian Alat Ukur ... 62
4.1.2.1.1 Uji Validitas ... 62
4.1.2.1.2 Uji Reliabilitas... 67
4.1.2.2 Analisis Deskriptif ... 68
4.1.2.2.1 Sistem Pengendalian Manajemen (X1) .. 69
4.1.2.2.2 Pembelajaran Organisasi (X2) ... 80
4.1.2.3 Analisis Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen dan Pembelajaran Organisasi Terhadap Efektivitas Pemasaran Pada PT. Istana Bandung Raya Motor di Kota Bandung ... 93
4.1.2.3.1 Pengujian Secara Simultan ... 96
(6)
4.1.2.3.3 Efek Langsung Maupun Tidak
Langsung ... 98
4.2 Pembahasan ... 100
4.2.1 Sistem Pengendalian Manajemen Pada PT. Istana Bandung Raya Motor di Kota Bandung ... 101
4.2.2 Pembelajaran Organisasi Pada PT. Istana Bandung Raya Motor di Kota Bandung ... 102
4.2.3 Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen dan Pembelajaran Organisasi Terhadap Efektivitas Pemasaran pada PT. Istana Bandung Raya Motor di Kota Bandung ... 104
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 108
5.1 Kesimpulan ... 108
5.2 Saran ... 111
DAFTAR PUSTAKA ... 112
LAMPIRAN ... 115
(7)
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Model Analisis Penelitian ... 38 Gambar 3.1 Model Analisis Jalur... 54 Gambar 4.1 Tingkat Kriterium Sistem Pengendalian Manajemen (X1) .... 80 Gambar 4.2 Tingkat Kriterium Pembelajaran Organisasi (X2) ... 92 Gambar 4.3 Diagram Jalur Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y ... 95
(8)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel X1 ... 41
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel X2 ... 41
Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Y ... 42
Tabel 3.4 Penilaian Jawaban ... 43
Tabel 3.5 Interprestasi Nilai Koefisien Reliabilita ... 50
Tabel 3.6 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ... 52
Tabel 3.7 Jadwal Penelitian ... 57
Tabel 4.1 Uji Validitas Variabel X1 ... 62
Tabel 4.2 Uji Validitas Variabel X2... 64
Tabel 4.3 Uji Validitas Variabel Y... 66
Tabel 4.4 Uji Reliabilitas Variabel-variabel Penelitian ... 67
Tabel 4.5 Tanggapan Mengenai Pengendalian Kemampuan Karyawan Dalam Pekerjaan ... 69
Tabel 4.6 Tanggapan Mengenai Pengendalian Sikap Karyawan Dalam Pekerjaan ... 70
Tabel 4.7 Tanggapan Mengenai Peningkatan Motivasi Karyawan Dalam Pekerjaan ... 71
Tabel 4.8 Tanggapan Mengenai Sistem Pemantauan Kegiatan Karyawan ... 71
Tabel 4.9 Tanggapan Mengenai Pelatihan Untuk Meningkatkan Kemampuan Karyawan ... 72
(9)
Tabel 4.10 Tanggapan Mengenai Peraturan Yang Harus Dipatuhi
Karyawan ... 73
Tabel 4.11 Tanggapan Mengenai Pengendalian Bekerja Secara Berkelompok ... 73
Tabel 4.12 Tanggapan Mengenai Pengendalian Pekerjaan Agar Sesuai Hasil Yang Diharapkan ... 74
Tabel 4.13 Tanggapan Mengenai Pengendalian Pekerjaan Agar Sesuai Dengan Waktu Yang Ditetapkan ... 75
Tabel 4.14 Tanggapan Mengenai Pengendalian Pekerjaan Agar Sesuai Dengan Target Yang Diberikan ... 75
Tabel 4.15 Tanggapan Mengenai Sistem Reward Dan Punishment ... 76
Tabel 4.16 Rangkuman Mengenai Sistem Pengendalian Manajemen (X1) ... 77
Tabel 4.17 Tanggapan Mengenai Dukungan Terhadap Kreativitas ... 81
Tabel 4.18 Tanggapan Mengenai Dukungan Terhadap Keinginan Mengembangkan Diri... 82
Tabel 4.19 Tanggapan Mengenai Keselarasan Pengalaman Kerja dengan Tugas ... 82
Tabel 4.20 Tanggapan Mengenai Pengarahan Semangat Kerja ... 83
Tabel 4.21 Tanggapan Mengenai Penghargaan Terhadap Prestasi ... 84
Tabel 4.22 Tanggapan Mengenai Kenyamanan Dalam Bekerja ... 84
Tabel 4.23 Tanggapan Mengenai Pemberian Sanksi Atas Pelanggaran Peraturan ... 85
(10)
Tabel 4.25 Tanggapan Mengenai Dukungan Terhadap Koordinatif ... 86
Tabel 4.26 Tanggapan Mengenai Dukungan Terhadap Kemampuan Membantu Rekan Kerja ... 87
Tabel 4.27 Tanggapan Mengenai Kebanggaan Karyawan... 88
Tabel 4.28 Tanggapan Mengenai Menjaga Nama Baik Perusahaan ... 88
Tabel 4.29 Tanggapan Mengenai Ajakan Terhadap Rekan, Kerabat dan Teman ... 89
Tabel 4.30 Rangkuman Mengenai Pembelajaran Organisasi (X2) ... 90
Tabel 4.31 Matriks Korelasi Antar Variabel Eksogenus ... 93
Tabel 4.32 Besaran Koefisien Jalur... 94
Tabel 4.33 Pengujian Secara Simultan ... 96
Tabel 4.34 Pengujian Secara Parsial ... 97
Tabel 4.35 Pengaruh X1 Terhadap Y ... 98
(11)
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A ... 115
Lampiran B ... 120
Lampiran C ... 125
Lampiran D ... 128
Lampiran E ... 135
Lampiran F ... 137
(12)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Beberapa tahun terakhir ini sektor ekonomi memberikan kontribusi yang semakin tinggi baik terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dunia maupun penyediaan lapangan kerja. Sektor ekonomi dalam hal kaitannya dengan penjualan suatu produk merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting bagi manusia, karena dengan adanya kegiatan ini manusia dapat menjalin hubungan dengan manusia lain.
Manusia diciptakan lengkap dengan akal dan budinya, agar dapat mengembangkan kemampuannya guna mempertahankan hidup. Namun pada kenyataannya manusia tidak dapat hidup seorang diri, ia memerlukan orang lain untuk saling melengkapi agar dapat mencapai suatu harapan serta tujuan hidupnya. Untuk membaurkan manusia satu dengan manusia lain agar dapat mencapai suatu harapan serta tujuannya, yakni dengan adanya pengendalian manajemen. Karena dengan adanya pengendalian manajemen, diharapkan manusia dapat saling mengerti satu sama lain. Secara tidak langsung pengendalian manajemen membawa manfaat yang sangat besar dalam kehidupan manusia.
Manusia membutuhkan manusia lain agar dapat memenuhi kebutuhan atau tujuan mereka masing-masing. Misalnya, dalam suatu perusahaan diperlukan manusia yang mampu memimpin dan dapat dipimpin, seperti seorang direktur yang memiliki karyawan untuk menjalankan perusahaannya, begitu juga sebaliknya. Fungsi seorang direktur dengan karyawan ini saling melengkapi, dan diperlukan suatu kerjasama antara keduanya untuk mencapai tujuan bersama. Dalam perusahaan
(13)
BAB I PENDAHULUAN 2
tersebut tentunya terdiri sekumpulan manusia, karena itu diperlukan kegiatan pengendalian manajemen di dalamnya guna menggerakkan perusahaan tersebut sehingga dapat tercapai tujuan bersama.
Setiap perusahaan memiliki tujuan yang berbeda-beda dan untuk mewujudkannya, maka perusahaan akan memberikan kebijakan-kebijakan pada para karyawannya, guna mencapai tujuan perusahaan. Setiap perusahaan akan memiliki dua kebijakan yang nantinya akan diterapkan dalam perusahaannya, yaitu kebijakan pemerintah dan kebijakan perusahaan itu sendiri. Maksud dari kebijakan pemerintah di sini adalah kebijakan yang harus dipatuhi suatu pemimpin perusahaan dalam mengatur perusahaannya, seperti misalnya kebijakan jamsostek, cuti dan lain-lain. Sedangkan untuk kebijakan perusahaan adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh perusahaannya guna mencapai tujuan bersama dari perusahaan. Kebijakan yang diberikan perusahaan, diharapkan dapat dipahami dan dilaksanakan oleh karyawan dengan baik. Namun, terkadang pesan dari kebijakan-kebijakan itu tidak dapat ditangkap oleh para karyawan dengan baik sehingga menjadikan manajemen dalam suatu perusahaan yang terjadi kurang efektif. Sebuah kebijakan yang hanya dipasang dalam papan pengumuman bukan merupakan komunikasi. Tetapi kalau kebijakan itu dibaca, dimengerti dan ditanggapi, maka kebijakan itu dapat disebut dengan komunikasi yang dihasilkan dari suatu pengendalian manajemen itu efektif. Suatu manajemen dikatakan efektif, hanya apabila suatu gagasan dapat berpindah dari benak seseorang ke benak orang lainnya.
Sistem pengendalian manajemen adalah suatu alat organisasi yang penting untuk meningkatkan efektivitas kinerja dalam perusahaan. Untuk menentukan keberhasilan dan pengembangan yang berkelanjutan, maka perusahaan harus
(14)
BAB I PENDAHULUAN 3
memiliki sistem yang menunjang dan tenaga kerja berkualitas, sistem yang baik salah satunya adalah sistem pengendalian manajemen yang optimal. Suatu sistem pengendalian manajemen berusaha untuk mengarahkan berbagai macam usaha yang dilaksanakan oleh sub unit perusahaan agar mengarah pada tujuan perusahaan dan tujuan para manajernya.
Porporato (2006: 73) menyatakan bahwa:
“Sistem pengendalian manajemen didesain dan digunakan dengan tujuan untuk menentukan, mengukur dan menurunkan celah antara harapan dan kenyataan yang mungkin terjadi serta pencapaian yang telah dicapai”.
Sistem pengendalian manajemen juga merupakan suatu mekanisme baik secara formal maupun informal yang didesain untuk menciptakan kondisi yang mampu meningkatkan peluang dan pencapaian harapan serta memperoleh hasil atau output yang diinginkan, dengan memfokuskan pada tujuan yang akan dicapai oleh organisasi dan perilaku yang diinginkan partisan (Anthony dan Govindarajan, 2007: 6). Sistem pengendalian manajemen merupakan salah satu variabel penting dalam literature akuntansi manajemen. Sistem pengendalian manajemen pada literature akademis akuntansi dalam beberapa tahun terakhir cenderung masih mengarah pada penelitian eksploratori dan hanya berfokus pada konseptualisasi dan pembangunan dimensi variabel. Sehingga konsekuensinya hanya sedikit penelitian yang melihat pengaruh dari sistem pengendalian manajemen terhadap beberapa variabel output perusahaan, misalnya; kinerja dan kepuasan kerja.
Dasar dari sebuah pengawasan atau pengendalian adalah proses perencanaan. Hasil dari sebuah perencanaan adalah misi, objektif, atau anggaran operasional yang secara keseluruhan akan disertai oleh sistem pengendalian. Sebuah sistem
(15)
BAB I PENDAHULUAN 4
pengendalian manajemen yang baik seharusnya dapat membantu dalam proses pembuatan keputusan dan memotivasi setiap individu dalam sebuah organisasi agar melakukan keseluruhan konsep yang telah ditentukan (Ricky W.Griffin dan Ronald J. Ebert, 2006: 58).
Agar suatu rencana penjualan dapat dilaksanakan seperti yang diharapkan dan untuk dapat memperoleh keuntungan yang maksimal tersebut, maka diperlukan pengendalian penjualan. Pengendalian penjualan tersebut dapat diartikan sebagian suatu studi dan analisis atas kegiatan penjualan, kebijaksanaan, metode yang diikuti dengan tidak lanjutnya untuk memperoleh volume penjualan yang di kehendaki, dengan biaya yang wajar agar menghasilkan laba kotor yang di perlukan untuk mencapai pendapatan atas investasi yang diharapkan.
Permasalahan yang muncul dalam dunia usaha saat ini terkait dengan penerapan sistem pengendalian manajemen adalah upaya peningkatan sistem pengendalian yang tidak berjalan secara otomatis. Artinya sistem pengendalian manajemen memerlukan beberapa faktor pendukung terutama dari lingkungan internal perusahaan, yaitu karyawan sebagai eksekutor dan basis modal untuk menciptakan kinerja yang optimal, sehingga pengetahuan yang dimiliki karyawan adalah salah satu faktor penentu keberhasilan (Garvin, dalam Kim, 1993).
Pengetahuan serta wawasan yang dimiliki oleh karyawan merupakan keunggulan kompetitif perusahaan, di mana perusahaan yang mampu menciptakan pengetahuan, mengelolanya, guna belajar lebih cepat dari pesaing akan memiliki keunggulan kompetitifnya dalam suatu industri (Therin, 2002). Di mana dalam konteks perusahaan pengetahuan diperoleh dari upaya pembelajaran yang dilakukan perusahaan kepada para karyawannya. Salah satu manfaat pembelajaran organisasi
(16)
BAB I PENDAHULUAN 5
(organizational learning) adalah untuk menurunkan peluang terjadinya pengulangan
kesalahan (ADB, 2008).
Suatu perusahaan harus dapat saling berkomunikasi dengan baik antara satu karyawan dengan karyawan lainnya, karena itu merupakan kunci utama dalam suatu perusahaan. Suatu perusahaan yang jarang berkomunikasi dengan para karyawannya, akan mengakibatkan kesalahpahaman yang sangat fatal. Oleh karena itu, dalam suatu perusahaan perlu adanya pembelajaran organisasi. Tanpa adanya pembelajaran organisasi yang mendekatkan perusahaan dengan karyawan, juga akan menimbulkan desas desus yang nantinya akan merugikan perusahaan.
Nymark (2002: 92) menyatakan bahwa:
“Pembelajaran organisasi adalah proses untuk meningkatkan suatu tindakan melalui pemahaman dan pengetahuan yang lebih baik, lebih jauh organisasi dipandang sedang belajar saat organisasi berusaha mengkodefikasi kejadian-kejadian lampau ke dalam rutinitas yang menjadi arahan perilaku dan pembelajaran organisasi terjadi melalui berbagai sudut pandang, pengetahuan dan model mental yang dibangun berdasarkan pengetahuan dan pengalaman terdahulu”.
Salah satu manfaat dari pembelajaran organisasi adalah untuk menurunkan peluang terjadinya pengulangan kesalahan. Pembelajaran organisasi berpengaruh negatif terhadap probabilitas terjadinya pengulangan kesalahan dan berpengaruh positif terhadap kinerja para karyawan. Melihat tingkat kepentingan sistem pengendalian manajemen dan pembelajaran organisasi pada perusahaan, serta adanya kesenjangan penelitian tentang konsekuensi dari variabel ini maka penelitian tentang konsekuensi dari sistem pengendalian manajemen merupakan hal yang sangat menarik dan perlu dilakukan yang bertujuan menutupi celah kesenjangan tersebut dengan harapan mampu untuk mengembangkan area riset dan praktek dalam sistem
(17)
BAB I PENDAHULUAN 6
pengendalian manajemen perusahaan tentang konsekuensi dari sistem pengendalian manajemen.
Sistem pengendalian manajemen dan pembelajaran organisasi sangat berperan terhadap efektivitas pemasaran dalam pencapaian tujuan dari perusahaan. Di mana kinerja diartikan sebagai gambaran mengenai sejauh mana keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi perusahaan.
PT. Istana Bandung Raya Motor adalah salah satu perusahaan swasta yang bergerak dalam penjualan kendaraan bermotor. Fenomena yang ada pada PT. Istana Bandung Raya Motor antara lain, yaitu sistem penganggaran yang bersifat top down dan menganggap semua karyawan mampu untuk mencapainya serta kurangnya penambahan pelatihan non formal untuk meningkatkan wawasan, kecedasan dan karakter karyawan yang sangat diperlukan dalam pencapaian tujuan perusahaan tersebut.
Karena adanya penurunan tingkat pembelian tersebut, pihak manajemen PT. Istana Bandung Raya Motor menargetkan pembelian dari 70% produksi kendaraan pada tahun 2013 menjadi minimal 90% produksi kendaraan pada tahun 2014 (Sumber: Management Marketing PT. Istana Bandung Raya Motor).
Untuk menargetkan pembelian yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan memenangkan persaingan sesama pelaku usaha yang sama, maka PT. Istana Bandung Raya Motor harus berfokus pada pencapaian dari efektivitas pemasaran agar tidak mengalami penurunan tingkat pembelian. Oleh karena itu, dalam rangka memenangkan persaingan bisnis serta meningkatkan jumlah pembelian PT. Istana Bandung Raya Motor, maka pihak manajemen melakukan beberapa program strategi.
(18)
BAB I PENDAHULUAN 7
Strategi yang dilakukan, yakni dengan melakukan sistem pengendalian manajemen serta membenahi organisasi yang ada dalam perusahaan tersebut dengan sistem pembelajaran organisasi.
Berdasarkan pemaparan tersebut maka penelitian ini akan mengevaluasi pengaruh sistem pengendalian manajemen dan pembelajaran organisasi terhadap efektivitas pemasaran perusahaan yang akan ditulis ke dalam skripsi dengan judul
“Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen dan Pembelajaran Organisasi Terhadap Efektivitas Pemasaran Pada PT. Istana Bandung
Raya Motor di Kota Bandung”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dijelaskan, maka rumusan masalah penelitian, sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran sistem pengendalian manajemen pada PT. Istana Bandung Raya Motor di Kota Bandung.
2. Bagaimana gambaran pembelajaran organisasi pada PT. Istana Bandung Raya Motor di Kota Bandung.
3. Bagaimana pengaruh sistem pengendalian manajemen dan pembelajaran organisasi terhadap efektivitas pemasaran pada PT. Istana Bandung Raya Motor di Kota Bandung.
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk memperoleh hasil temuan mengenai:
(19)
BAB I PENDAHULUAN 8
1. Untuk mengetahui dan menjelaskan mengenai gambaran sistem pengendalian manajemen pada PT. Istana Bandung Raya Motor di Kota Bandung.
2. Untuk mengetahui dan menjelaskan tentang pembelajaran organisasi pada PT. Istana Bandung Raya Motor di Kota Bandung.
3. Untuk mengetahui dan menjelaskan seberapa besar pengaruh sistem pengendalian manajemen dan pembelajaran organisasi terhadap efektivitas pemasaran pada PT. Istana Bandung Raya Motor di Kota Bandung.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan baik secara teoritis maupun secara praktis, sebagai berikut:
1. Secara Teoritis/Akademik
Hasil penelitian ini diharapakan dapat memberikan sumbangan dalam aspek teoritis (keilmuan), yaitu bagi perkembangan ilmu manajemen. Diharapkan dapat berguna bagi pihak terkait untuk mengetahui pentingnya sistem pengendalian manajemen dan pembelajaran organisasi dalam kaitannya dengan efektivitas pemasaran pada PT. Istana Bandung Raya Motor di Kota Bandung. 2. Secara Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca, sebagai bahan informasi untuk membantu dalam melakukan penelitian lebih lanjut dalam bidang manajemen terutama berkaitan dengan pengaruh sistem pengendalian manajemen dan pembelajaran organisasi terhadap efektivitas pemasaran pada PT. Istana Bandung Raya Motor di Kota Bandung.
(20)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan data, maka diperoleh kesimpulan, sebagai berikut:
1. Sistem pengendalian manajemen berdasarkan personal controls; action controls;
dan result controls pada PT. Istana Bandung Raya Motor di Kota Bandung
menilai baik mengenai PT. Istana Bandung Raya Motor memiliki sistem yang dapat memantau kegiatan setiap karyawan di lingkungan kerjanya, PT. Istana Bandung Raya Motor mampu mengendalikan sikap karyawannya dalam melayani setiap pelanggan dan PT. Istana Bandung Raya Motor memiliki aturan kerja yang dipatuhi oleh setiap karyawannya. Sedangkan menilai rendah mengenai PT. Istana Bandung Raya Motor kurang mampu dalam mengarahkan karyawan untuk bekerja sesuai dengan target yang telah ditetapkan, PT. Istana Bandung Raya Motor kurang mampu menyesuaikan pekerjaan yang diberikan kepada karyawan agar mendapat hasil yang sesuai dengan yang diharapkan, dan PT. Istana Bandung Raya Motor kurang mampu mengarahkan karyawan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya sesuai dengan waktu yang diberikan.
Adapun tingkat pencapaian sistem pengendalian manajemen pada PT. Istana Bandung Raya Motor di Kota Bandung mencapai 77,36%, dalam artinya, PT. Istana Bandung Raya Motor di Kota Bandung telah memiliki kemampuan yang baik dalam sistem pengendalian manajemennya.
(21)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 109
2. Pembelajaran organisasi berdasarkan personal mastery, awareness of mental
models, building a shared vision, team learning, dan systems thinking pada PT.
Istana Bandung Raya Motor di Kota Bandung menilai baik mengenai PT. Istana Bandung Raya Motor memiliki kemampuan untuk membuat karyawan mengajak rekan-rekan, kerabat dan teman-temannya menjadi pelanggan bagi perusahaannya, PT. Istana Bandung Raya Motor memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi, dan PT. Istana Bandung Raya Motor memiliki kemampuan untuk membuat karyawan menjaga nama baik perusahaannya. Sedangkan menilai rendah mengenai PT. Istana Bandung Raya Motor kurang mendukung keinginan karyawan dalam mengembangkan kemampuan dirinya untuk bekerja, PT. Istana Bandung Raya Motor kurang mendukung peningkatan kreativitas yang dimiliki karyawannya, PT. Istana Bandung Raya Motor kurang mampu menyelaraskan pengalaman kerja yang dimiliki karyawan dengan tugas-tugas yang diberikan.
Adapun tingkat pencapaian pembelajaran organisasi pada PT. Istana Bandung Raya Motor di Kota Bandung mencapai 80,95%, dalam artinya, PT. Istana Bandung Raya Motor di Kota Bandung telah memiliki kemampuan yang baik dalam pembelajaran organisasinya.
3. Pengaruh sistem pengendalian manajemen dan pembelajaran organisasi terhadap efektivitas pemasaran pada PT. Istana Bandung Raya Motor di Kota Bandung secara simultan menunjukkan F hitung lebih besar dari F tabel (maka H0
ditolak), berarti secara keseluruhan variabel sistem pengendalian manajemen dan pembelajaran organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap efektivitas pemasaran pada PT. Istana Bandung Raya Motor di Kota Bandung sebesar
(22)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 110
65,20%. Sedangkan besarnya pengaruh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian terhadap efektivitas pemasaran pada PT. Istana Bandung Raya Motor di Kota Bandung, yaitu sebesar 34,80%.
Secara parsial, sistem pengendalian manajemen, didapatkan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel pada taraf signifikansi 0,05, namun masih dapat ditolerir pada taraf signifikansi 0,10, sehingga t hitung lebih besar dari t tabel, dengan demikian H0 ditolak, maka terdapat pengaruh yang signifikan dari sistem
pengendalian manajemen terhadap efektivitas pemasaran pada PT. Istana Bandung Raya Motor di Kota Bandung sebesar 11,85%. Dalam arti, peningkatan yang terjadi pada efektivitas pemasaran pada PT. Istana Bandung Raya Motor di Kota Bandung sebesar 11,85% dipengaruhi oleh peningkatan pada sistem pengendalian manajemen yang dilaksanakan pada PT. Istana Bandung Raya Motor di Kota Bandung.
Sedangkan untuk pembelajaran organisasi, didapatkan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel pada taraf signifikansi 0,05, dengan demikian H0 ditolak, maka
terdapat pengaruh yang signifikan dari pembelajaran organisasi terhadap efektivitas pemasaran pada PT. Istana Bandung Raya Motor di Kota Bandung sebesar 53,35%. Dalam arti, peningkatan yang terjadi pada efektivitas pemasaran pada PT. Istana Bandung Raya Motor di Kota Bandung sebesar 53,35% dipengaruhi oleh peningkatan pada pembelajaran organisasi yang dilaksanakan pada PT. Istana Bandung Raya Motor di Kota Bandung.
(23)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 111
5.2 Saran
Penelitian ini dapat dimanfaatkan maupun dikembangkan dengan memperhatikan beberapa saran, sebagai berikut:
1. Saran untuk pengembangan ilmu
Bagi penelitian selanjutnya, dapat dicari pengembangan-pengembangan teori dalam variabel sistem pengendalian manajemen, pembelajaran organisasi dan efektivitas pemasaran, serta dicari sampel dengan karakteristik yang lebih beraneka ragam, selain itu dapat pula dikembangkan dengan adanya variabel perantara yang dapat menghubungkan antara variabel sistem pengendalian manajemen dan pembelajaran organisasi terhadap efektivitas pemasaran.
2. Saran Untuk PT. Istana Bandung Raya Motor di Kota Bandung
Pihak manajemen perlu melakukan pembenahan dengan prioritas utama yang perlu dibenahi pada sistem pengendalian manajemen adalah dengan pengendalian dan pengarahan pekerjaan agar hasilnya sesuai dengan target yang ditetapkan, pengendalian dan pengarahan pekerjaan agar hasilnya sesuai dengan hasil yang diharapkan, dan pengendalian dan pengarahan pekerjaan agar hasilnya dapat selesai sesuai dengan waktu yang diberikan
Sedangkan dalam pembelajaran organisasi perlu melakukan pembenahan dengan prioritas utama yang perlu dibenahi adalah dengan dukungan terhadap keinginan karyawan untuk mengembangkan kemampuan dirinya, dukungan terhadap peningkatan kreativitas karyawan, dan penyelarasan antara pengalaman kerja yang dimiliki karyawan dengan tugas-tugas yang diberikan oleh perusahaan.
(24)
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, Dearden, Bedford. (1989). Sistem Pengendalian Manajemen, Edisi Kelima, Alih Bahasa Agus Maulana, Jakarta: Erlangga.
Anthony, Robert N. and James S. Reece. (1989). Accounting: Text and Cases, Eight Edition, Homewood-Illinois: Irwin. Inc.
Anthony, Robert N. and Vijay Govindarajan. (1998). Management Control Systems, Homewood, IL: Irwin/McGraw-Hill.
Anthony, Robert N., and Vijay Govindarajan. (2001). Management Control System, Ninth Edition, New York: Mc Graw-Hill.
Anthony, Robert N., dan Vijay Govindarajan. (2007). Management Control System, 12th ed. New York: McGrawHill.
Asian Development Bank (ADB). (2008). Auditing the Lessons Architecture
Operations Evaluation Department Asian Development Bank. Vol. 1 No.
32.
Basu Swasta dan T. Hani Handoko, William J. Stanton. (2004). Management Pemasaran Modern, Jakarta: PT. Grasindo Persada.
Data Management Marketing PT. Istana Bandung Raya Motor. (2014).
Davila, Antonio and Foster George. (2005). Management Accounting Systems Adoption Decisions : Evidence and Performance Implications from
early-stage/startup Companies”. The Accounting Review, Vol. 80 (4), 1039-1068.
Ebert, Ronald J. & Ricky W. Griffin. (2006). Bisnis, Alih Bahasa Rd. Soemarnagara, Jakarta: Erlangga.
Garvin, David. (2000). Learning in Action: A Guide to Putting the Learning
Organization to Work. USA-Boston: Harvard Business School Press.
Hidayat. (1986). Teori Efektifitas Dalam Kinerja Karyawan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Kim, D.H. (1993). The Link between Individual and Organizational Learning, Sloan Management Review, fall, pp.37-50.
Kotler, Philip. (2002). Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol, terjemahan: Hendra Teguh dan Ronny Antonius Rusly, Edisi 9, Jilid 1 dan 2, Jakarta: PT Prenhalindo.
(25)
113
Kotler, Philip. (2005). Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran, edisi bahasa Indonesia, Jakarta: PT Binarupa Aksara.
Lubis, Hari. S.B. dan Martani Husaini. (1987). Teori Organisasi (Suatu Pendekatan Makro), Jakarta: Pusat Antar Universitas Ilmu-ilmu Sosial Universitas Indonesia.
Marquardt, Michael J. (1996). Building Learning organization (a systems approach
to quantunm improvement and global success). USA: McGraw-Hill.
Nymark, Soren. (2002). Value-based management in learning organizations through
'hard' and 'soft' managerial approaches: The case of Hewlett-Packard.
DRUID Working Paper No 00-10
Nymark, Soren. (2008). Manajemen Berbasis Nilai Dalam Pembelajaran Organisasi Melalui Pendekatan Manajerial Keras dan Lunak. Jakarta: Rajawali Press. Osborne dan Gabler. (1992). Reinventing Government, New York: Addison-Wesley
Publishing Company.
Pearn, Michael; Roderick, Ceri; and Mulrooney, Christ. (1995). Learning
organization in Practise. USA: McGraw-Hill.
Porporato, Marcell. (2006). Impact of Management Control Systems’ Intensity of Use
on Joint Venture’s Performance, an Empirical Assessment, Journal of
Management Control System. Vol 21: p. 512-562
Prasetyo, Budi Saksono. (1984). Dalam Menuju SDM Berdaya. Jakarta: Bumi Aksara.
Senge, Peter M. (1994). The Fifth Discipline: The Art and Practice of the Learning
Organization, USA - New York: Doubleday.
Shillinglaw, Gordon dan Kathleen T. McGahran. (1993). Accounting A Management
Approach. 9th ed, Illinois, USA: Irwin Professional Pub, Homewood.
Stanton, William, J. (2001). Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid Ketujuh, Jakarta: Erlangga.
Steers, M. Richard. (1985). Efektivitas Organisasi Perusahaan, Jakarta: Erlangga. Suadi, Arief. (1999). Penelitian tentang manfaat laporan keuangan. Jurnal ekonomi
dan bisnis Indonesia. Vol 13. No. 2: 1 – 16.
(26)
114
Tangkilisan, Hessel Nogi S. (2005). Manajemen Publik, Jakarta: Gramedia Widia Sarana Indonesia.
Tatikonda, Laksmi. U and Tatikonda, Rao. J. (1998). We Need Dynamic Performance Measures. Majalah Management Accounting, September.
Thérin François. (2002). Learning Organization and Innovation Performance in
High-Tech Small Firms. International Council for Small Business 47th
(1)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 109
2. Pembelajaran organisasi berdasarkan personal mastery, awareness of mental models, building a shared vision, team learning, dan systems thinking pada PT. Istana Bandung Raya Motor di Kota Bandung menilai baik mengenai PT. Istana Bandung Raya Motor memiliki kemampuan untuk membuat karyawan mengajak rekan-rekan, kerabat dan teman-temannya menjadi pelanggan bagi perusahaannya, PT. Istana Bandung Raya Motor memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi, dan PT. Istana Bandung Raya Motor memiliki kemampuan untuk membuat karyawan menjaga nama baik perusahaannya. Sedangkan menilai rendah mengenai PT. Istana Bandung Raya Motor kurang mendukung keinginan karyawan dalam mengembangkan kemampuan dirinya untuk bekerja, PT. Istana Bandung Raya Motor kurang mendukung peningkatan kreativitas yang dimiliki karyawannya, PT. Istana Bandung Raya Motor kurang mampu menyelaraskan pengalaman kerja yang dimiliki karyawan dengan tugas-tugas yang diberikan.
Adapun tingkat pencapaian pembelajaran organisasi pada PT. Istana Bandung Raya Motor di Kota Bandung mencapai 80,95%, dalam artinya, PT. Istana Bandung Raya Motor di Kota Bandung telah memiliki kemampuan yang baik dalam pembelajaran organisasinya.
3. Pengaruh sistem pengendalian manajemen dan pembelajaran organisasi terhadap efektivitas pemasaran pada PT. Istana Bandung Raya Motor di Kota Bandung secara simultan menunjukkan F hitung lebih besar dari F tabel (maka H0
ditolak), berarti secara keseluruhan variabel sistem pengendalian manajemen dan pembelajaran organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap efektivitas
(2)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 110
65,20%. Sedangkan besarnya pengaruh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian terhadap efektivitas pemasaran pada PT. Istana Bandung Raya Motor di Kota Bandung, yaitu sebesar 34,80%.
Secara parsial, sistem pengendalian manajemen, didapatkan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel pada taraf signifikansi 0,05, namun masih dapat ditolerir pada taraf signifikansi 0,10, sehingga t hitung lebih besar dari t tabel, dengan demikian H0 ditolak, maka terdapat pengaruh yang signifikan dari sistem
pengendalian manajemen terhadap efektivitas pemasaran pada PT. Istana Bandung Raya Motor di Kota Bandung sebesar 11,85%. Dalam arti, peningkatan yang terjadi pada efektivitas pemasaran pada PT. Istana Bandung Raya Motor di Kota Bandung sebesar 11,85% dipengaruhi oleh peningkatan pada sistem pengendalian manajemen yang dilaksanakan pada PT. Istana Bandung Raya Motor di Kota Bandung.
Sedangkan untuk pembelajaran organisasi, didapatkan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel pada taraf signifikansi 0,05, dengan demikian H0 ditolak, maka
terdapat pengaruh yang signifikan dari pembelajaran organisasi terhadap efektivitas pemasaran pada PT. Istana Bandung Raya Motor di Kota Bandung sebesar 53,35%. Dalam arti, peningkatan yang terjadi pada efektivitas pemasaran pada PT. Istana Bandung Raya Motor di Kota Bandung sebesar 53,35% dipengaruhi oleh peningkatan pada pembelajaran organisasi yang dilaksanakan pada PT. Istana Bandung Raya Motor di Kota Bandung.
(3)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 111
5.2 Saran
Penelitian ini dapat dimanfaatkan maupun dikembangkan dengan memperhatikan beberapa saran, sebagai berikut:
1. Saran untuk pengembangan ilmu
Bagi penelitian selanjutnya, dapat dicari pengembangan-pengembangan teori dalam variabel sistem pengendalian manajemen, pembelajaran organisasi dan efektivitas pemasaran, serta dicari sampel dengan karakteristik yang lebih beraneka ragam, selain itu dapat pula dikembangkan dengan adanya variabel perantara yang dapat menghubungkan antara variabel sistem pengendalian manajemen dan pembelajaran organisasi terhadap efektivitas pemasaran.
2. Saran Untuk PT. Istana Bandung Raya Motor di Kota Bandung
Pihak manajemen perlu melakukan pembenahan dengan prioritas utama yang perlu dibenahi pada sistem pengendalian manajemen adalah dengan pengendalian dan pengarahan pekerjaan agar hasilnya sesuai dengan target yang ditetapkan, pengendalian dan pengarahan pekerjaan agar hasilnya sesuai dengan hasil yang diharapkan, dan pengendalian dan pengarahan pekerjaan agar hasilnya dapat selesai sesuai dengan waktu yang diberikan
Sedangkan dalam pembelajaran organisasi perlu melakukan pembenahan dengan prioritas utama yang perlu dibenahi adalah dengan dukungan terhadap keinginan karyawan untuk mengembangkan kemampuan dirinya, dukungan terhadap peningkatan kreativitas karyawan, dan penyelarasan antara pengalaman kerja yang dimiliki karyawan dengan tugas-tugas yang diberikan oleh perusahaan.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, Dearden, Bedford. (1989). Sistem Pengendalian Manajemen, Edisi Kelima, Alih Bahasa Agus Maulana, Jakarta: Erlangga.
Anthony, Robert N. and James S. Reece. (1989). Accounting: Text and Cases, Eight Edition, Homewood-Illinois: Irwin. Inc.
Anthony, Robert N. and Vijay Govindarajan. (1998). Management Control Systems, Homewood, IL: Irwin/McGraw-Hill.
Anthony, Robert N., and Vijay Govindarajan. (2001). Management Control System, Ninth Edition, New York: Mc Graw-Hill.
Anthony, Robert N., dan Vijay Govindarajan. (2007). Management Control System, 12th ed. New York: McGrawHill.
Asian Development Bank (ADB). (2008). Auditing the Lessons Architecture Operations Evaluation Department Asian Development Bank. Vol. 1 No. 32.
Basu Swasta dan T. Hani Handoko, William J. Stanton. (2004). Management Pemasaran Modern, Jakarta: PT. Grasindo Persada.
Data Management Marketing PT. Istana Bandung Raya Motor. (2014).
Davila, Antonio and Foster George. (2005). Management Accounting Systems Adoption Decisions : Evidence and Performance Implications from early-stage/startup Companies”. The Accounting Review, Vol. 80 (4), 1039-1068. Ebert, Ronald J. & Ricky W. Griffin. (2006). Bisnis, Alih Bahasa Rd. Soemarnagara,
Jakarta: Erlangga.
Garvin, David. (2000). Learning in Action: A Guide to Putting the Learning Organization to Work. USA-Boston: Harvard Business School Press.
Hidayat. (1986). Teori Efektifitas Dalam Kinerja Karyawan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Kim, D.H. (1993). The Link between Individual and Organizational Learning, Sloan Management Review, fall, pp.37-50.
Kotler, Philip. (2002). Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol, terjemahan: Hendra Teguh dan Ronny Antonius Rusly, Edisi 9, Jilid 1 dan 2, Jakarta: PT Prenhalindo.
(5)
113
Kotler, Philip. (2005). Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran, edisi bahasa Indonesia, Jakarta: PT Binarupa Aksara.
Lubis, Hari. S.B. dan Martani Husaini. (1987). Teori Organisasi (Suatu Pendekatan Makro), Jakarta: Pusat Antar Universitas Ilmu-ilmu Sosial Universitas Indonesia.
Marquardt, Michael J. (1996). Building Learning organization (a systems approach to quantunm improvement and global success). USA: McGraw-Hill.
Nymark, Soren. (2002). Value-based management in learning organizations through 'hard' and 'soft' managerial approaches: The case of Hewlett-Packard. DRUID Working Paper No 00-10
Nymark, Soren. (2008). Manajemen Berbasis Nilai Dalam Pembelajaran Organisasi Melalui Pendekatan Manajerial Keras dan Lunak. Jakarta: Rajawali Press. Osborne dan Gabler. (1992). Reinventing Government, New York: Addison-Wesley
Publishing Company.
Pearn, Michael; Roderick, Ceri; and Mulrooney, Christ. (1995). Learning organization in Practise. USA: McGraw-Hill.
Porporato, Marcell. (2006). Impact of Management Control Systems’ Intensity of Use on Joint Venture’s Performance, an Empirical Assessment, Journal of Management Control System. Vol 21: p. 512-562
Prasetyo, Budi Saksono. (1984). Dalam Menuju SDM Berdaya. Jakarta: Bumi Aksara.
Senge, Peter M. (1994). The Fifth Discipline: The Art and Practice of the Learning Organization, USA - New York: Doubleday.
Shillinglaw, Gordon dan Kathleen T. McGahran. (1993). Accounting A Management Approach. 9th ed, Illinois, USA: Irwin Professional Pub, Homewood.
Stanton, William, J. (2001). Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid Ketujuh, Jakarta: Erlangga.
Steers, M. Richard. (1985). Efektivitas Organisasi Perusahaan, Jakarta: Erlangga. Suadi, Arief. (1999). Penelitian tentang manfaat laporan keuangan. Jurnal ekonomi
dan bisnis Indonesia. Vol 13. No. 2: 1 – 16.
(6)
114
Tangkilisan, Hessel Nogi S. (2005). Manajemen Publik, Jakarta: Gramedia Widia Sarana Indonesia.
Tatikonda, Laksmi. U and Tatikonda, Rao. J. (1998). We Need Dynamic Performance Measures. Majalah Management Accounting, September.
Thérin François. (2002). Learning Organization and Innovation Performance in High-Tech Small Firms. International Council for Small Business 47th World Conference.