Peranan Penentuan Standar Biaya Unsur-Unsur Produksi dalam Mengendalikan Harga Pokok Produksi pada PT Antam (Persero) Tbk.

(1)

ABSTRACT

This study aimed to determine the role of standard costs of each element in the production control production costs at PT. Antam (Persero) Tbk.

Collecting data in this study was conducted using descriptive and comparative methods. Objects used in this study is a company engaged in mining, namely PT. Antam (Persero) Tbk, which is located in the Western Promontory of Jakarta with the collection of data obtained through the financial statements presented by the company.

Based on the results of data processing are known that the standard cost of materials, direct labor costs, and factory overhead costs play a role in controlling production costs shown by the increasingly narrowing the differences between these standards with the value actually happened.


(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan standar biaya dari tiap-tiap unsur produksi dalam mengendalikan biaya produksi pada PT. Antam (Persero) Tbk.

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif dan metode komparatif. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan yaitu PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk yang berlokasi di Tanjung Barat Jakarta dengan pengumpulan data yang didapat melalui laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan.

Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui bahwa standar biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik berperan dalam pengendalian biaya produksi yang ditunjukkan oleh semakin mengecilnya perbedaan antara standar-standar tersebut dengan nilai yang sesungguhnya terjadi.


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 3

1.4 Kegunaan Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 5

2.1 Tinjauan Teoritis ... 5


(4)

2.1.1.1 Pengertian Biaya ... 5

2.1.1.2 Klasifikasi Biaya ... 7

2.1.2 Biaya Produksi ... 13

2.1.2.1 Pengertian Biaya Produksi ... 13

2.1.2.2 Jenis-jenis Biaya Produksi ... 14

2.1.3 Harga Pokok Produksi ... 19

2.1.3.1 Pengertian Harga Pokok Produksi ... 19

2.1.3.2 Fungsi Harga Pokok Produksi ... 21

2.1.3.3 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 22

2.1.3.4 Metode Pengumpulan Harga Pokok ... 24

2.1.3.5 Metode Harga Pokok Proses-Tanpa memperhitungkan persediaan produk dalam proses awal ... 30

2.1.3.6 Sistem Penentuan Harga Pokok Produksi ... 30

2.1.4 Pengendalian Biaya Produksi ... 31

2.1.4.1 Pengertian Pengendalian Biaya Produksi ... 31

2.1.4.2 Proses Pengendalian Biaya Produksi ... 32

2.1.4.2.1 Pengendalian Biaya Bahan Baku ... 32

2.1.4.2.2 Pengendalian Biaya Tenaga Kerja ... 32

2.1.4.2.3 Pengendalian Biaya Overhead Pabrik ... 33

2.1.5 Manfaat Biaya Standar Dalam Pengendalian Biaya Produksi ... 33

2.1.6 Pengendalian melalui Biaya Standar ... 34

2.1.6.1 Definisi Biaya Standar ... 34

2.1.6.2Manfaat Biaya Standar Dalam Pengendalian Biaya Produksi 35 2.1.6.3 Kelemahan Biaya Srandar ... 36


(5)

2.1.6.4 Prosedur Penentuan Biaya Standar ... 36

2.1.6.4.1 Biaya Bahan Baku Standar ... 36

2.1.6.4.2 Biaya Tenaga kerja Standar ... 38

2.1.6.4.3 Biaya Overhead Pabrik Standar ... 39

2.1.6.5 Jenis Standar ... 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 42

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 42

3.2 Jenis Penelitian... 44

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 45

3.4 Metode Analisa Data... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47

4.1 Data Penelitian ... 47

4.1.1 PT ANTAM (Persero) Tbk ... 47

4.1.2 Sejarah PT ANTAM (Persero) Tbk ... 47

4.2 Struktur Organisasi PT ANTAM (Persero) Tbk ... 52

4.3 Biaya Produksi PT. ANTAM (Persero) Tbk. ... 56

4.3.1 Penetapan Biaya Bahan Baku Standar ... 58

4.3.2 Penetapan Standar Biaya Tenaga Kerja ... 59

4.3.3 Penetapan Standar Biaya Overhead Pabrik ... 60

4.4 Harga Pokok Produksi ... 62

4.4.1 Pengumpulan Harga Pokok Produksi ... 62


(6)

4.5 Pengendalian Biaya Produksi ... 66

4.5.1 Proses Pengendalian Biaya Produksi ... 66

4.6 Analisis Selisih Biaya Produksi ... 67

4.6.1 Analisis Selisih Biaya Bahan Baku ... 67

4.6.2 Analisis Selisih Biaya Tenaga Kerja ... 69

4.6.3 Analisis Selisih Biaya Overhead Pabrik ... 70

4.7 Pencapaian Tujuan Pengendalian Biaya Produksi ... 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 74

5.1 Kesimpulan ... 74

5.2 Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 78

LAMPIRAN ... 80


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel I Standar Biaya Bahan Baku Periode (Januari,Februari,Maret 2014) dan (April,

Mei, Juni 2014) ... 59

Tabel II Standar Biaya Tenaga Kerja Periode (Januari,Februari,Maret 2014) dan (April, Mei, Juni 2014) ... 60

Tabel III Standar Biaya Overhead Pabrik Periode (Januari,Februari,Maret 2014) dan (April, Mei, Juni 2014) ... 61

Tabel IV Harga Pokok Produksi pada Periode (Januari,Februari,Maret 2014) ... 62

Tabel V Harga Pokok Produksi Periode (April, Mei, Juni 2014). ... 63

Tabel VI Harga Pokok Produksi Periode (Juli, Agustus, September 2014). ... 64

Tabel VII Hasil Perhitungan Selisih Biaya Bahan Baku Periode (Juli, Agustus, September 2014) ... 68

Tabel VIII Perhitungan Selisih Biaya Tenaga Kerja Periode (Juli, Agustus, September 2014) ... 70

Tabel IX Selisih Biaya Overhead Pabrik Periode (Januari, Februari, Maret 2014) dan (April, Mei, Juni 2014) ... 71


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Surat Persetujuan Ijin Penelitian ... 80 Lampiran B Laporan Keuangan ... 82


(9)

DAFTAR GAMBAR


(10)

BAB I PENDAHULUAN 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk memperoleh laba semaksimal mungkin agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain yang memiliki produksi sejenis serta untuk mempertahankan kelangsungan dari perusahaan itu sendiri. Untuk itu, perusahaan dapat merencanakan dan menetapkan berapa besarnya biaya-biaya yang diperlukan untuk proses produksi dan menetapkan besarnya harga pokok dari produksi tersebut. Penetapan harga pokok ini penting untuk menentukan harga jual yang akan dilempar kepasar.

Pada pasar yang memiliki persaingan sangat tinggi, penetapan harga pokok yang benar dan harga jual yang tepat sangat penting artinya bagi suatu perusahaan disamping penetapan harga pokok yang benar, perusahaan juga harus dapat melakukan proses produksi yang efektif dan efisien. Proses produksi yang efisien dan efektif adalah sangat penting untuk dapat memaksimalkan laba dalam sistem ekonomi yang bersaing. Oleh karena itu manajemen haruslah dapat mengkombinasikan unsur-unsur produksi dengan tepat agar dapat dicapai hasil yang diharapkan.

Pada dasarnya perusahaan selalu berusaha menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas tinggi namun harganya relatif rendah.agar hal tersebut dapat tercapai maka


(11)

BAB I PENDAHULUAN 2

perusahaan menggunakan biaya yang efektif. Biaya produksi sangat diperlukan untuk menentukan harga pokok produksi suatu produk.

Biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk harus jelas, sehingga penentuan harga pokok produksinya akan tepat. Ketidaktepatan dalam menentukan harga pokok 3 produksi akan menyesatkan menejemen dalam menentukan keputusan. Keuntungan perusahaan diperoleh dari hasil produksi, dalam penjualan produk diperlukan biaya penjualan seperti upah penjual, komisi komisioner, biaya reklame, biaya angkutan dan biaya perjalanan penjualan.

Perusahaan menginginkan laba karena jerih payahnya melakukan proses produksi. Laba yang diinginkan ditentukan dari persentasi tertentu dari harga pokok produksi. Jumlah total biaya penjualan dan jumlah laba yang diinginkan akan menentukan tinggi rendahnya harga jual barang produksi.

Dengan demikian dapat diartikan harga jual barang produksi adalah jumlah harga pokok produksi dengan total biaya penjualan dan laba yang diinginkan. Melihat kenyataan ini, banyak sekali perusahaan berlomba–lomba untuk menghasilkan barang maupun jasa yang diharapkan dapat mengatasi meningkatnya permintaan.

Biaya produksi biasanya merupakan biaya yang paling besar yang harus dikorbankan oleh perusahaan. Oleh karena itu, biaya produksi harus direncanakan dan dikendalikan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi pemborosan-pemborosan dan penyimpangan-penyimpangan. Apabila dalam perhitungan biaya produksi tidak


(12)

BAB I PENDAHULUAN 3

menggunakan metode yang tepat dan benar maka perusahaan akan mengalami kesulitan dalam menetapkan biaya produksi yang tepat.

Oleh karena itu manajemen harus benar-benar mampu menerapkan fungsinya agar pengendalian biaya produksi benar-benar dilaksanakan dengan baik.

Melalui penelitian ini penulis tertarik untuk membahas mengenai harga pokok produksi dalam mengendalikan biaya produksi pada PT ATAM (Persero) Tbk, oleh karena itu dipilihlah judul :“Peranan Penentuan Standar Biaya Unsur-Unsur Produksi Dalam Mengendalikan Harga Pokok Produksi Pada PT ANTAM (Persero) Tbk”.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang penelitian diatas, maka dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Bagaimana perusahaan menerapkan pengumpulan dan penentuan biaya produksi?

2. Bagaimana perusahaan mengendalikan biaya produksi ?

3. Bagaimana peranan harga pokok produksi dalam mengendalikan biaya produksi ?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian


(13)

BAB I PENDAHULUAN 4

1. Untuk mengetahui memadainya pengumpulan dan penentuan biaya produksi. 2. Untuk mengetahui pengendalian biaya produksi diperusahaan.

3. Untuk mengetahui peranan harga pokok produksi dalam mengendalikan biaya produksi.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berguna bagi semua pihak yang berkepentingan.Adapun kegunaan penelitian ini ialah sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan mengevaluasi kembali sistem akuntansi biaya yang ada, terutama mengenai penentuan harga pokok produksi dalam mengendalikan biaya produksi.

2. Bagi Penulis

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis didalam bidang akuntansi biaya khususnya mengenai penentuan harga pokok produksi dalam mengendalikan biaya produksi.

3. Bagi Peneliti berikutnya

Bagi peneliti berikutnya diharapkan penelitian ini dapat menjadi pedoman penelitian selanjutnya terutama sebagai bahan referensi dan pembanding bagi Penulis yang berminat mengadakan penelitian lebih lanjut di bidang akuntansi biaya.


(14)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 74

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh penulis, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa peranan penentuan harga pokok produksi dalam mengendalikan biaya produksi pada PT ANTAM (Persero) Tbk telah memadai, hal tersebut dapat dilihat dari :

1. Penerapan biaya produksi pada PT ANTAM (Persero) Tbk telah memadai hal ini dapat dilihat dari perusahaan yang telah menetapkan sistem biaya standar kedalam proses produksi. Berikut uraiannya :

a. Dalam penetapan harga standar bahan baku perusahaan telah memperhatikan hal-hal yang menyangkut penetapan standar harga bahan baku.

b. Perusahaan telah menetapkan standar biaya bahan baku berdasarkan anggaran yang ditetapkan oleh manajemen perusahaan.

c. Didalam analisis selisih bahan baku, harga sesungguhnya berada dibawah standar yang telah ditetapkan hal ini berarti bahwa biaya bahan baku telah terkendali.


(15)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 75

d. Didalam analisis selisih biaya tenaga kerja langsung, harga sesungguhnya berada diatas standar yang telah ditetapkan namun selisih yang diperoleh dibawah 25% hal ini berarti bahwa biaya tenaga kerja langsung telah terkendali.

e. Didalam analisis selisih biaya overhead pabrik, harga sesungguhnya berada diatas standar yang telah ditetapkan namun selisih yang diperoleh dibawah 25% hal ini berarti bahwa biaya overhead pabrik telah terkendali.

2. Pengendalian biaya produksi pada PT ANTAM (Persero) telah memadai, hal ini dapat dilihat dari perusahaan yang telah menggunakan biaya standar sebagai alat dalam mengendalikan biaya produksi terbukti dengan dimanfaatkannya biaya standar untuk:

a) Pengendalian biaya produksi. b) Mengukur efisiensi pekerjaan.

c) Mengetahui biaya-biaya yang berlebihan.

3. Peranan harga pokok produksi dalam mengendalikan biaya produksi pada PT. ANTAM (Persero) telah memadai, hal ini dapat dilihat dari : Perusahaan yang telah konsisten dalam melakukan perhitungan rasio biaya terhadap penjualan setiap bulannya hal ini sangat berperan dalam pengendalian biaya produksi, karena telah terbukti tercapainya tujuan pengendalian yaitu:


(16)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 76

a. Tercapainya efisiensi biaya produksi dilihat dari proses produksi dapat berjalan dengan baik dan sesuai tujuan dimana penyimpangan yang terjadi pada hasil produksi sedikit.

b. Kegiatan produksi PT ANTAM (Persero) masih harus melakukan pengendalian biaya dengan lebih baik lagi, dikarenakan masih adanya ditemukan pengeluaran-pengeluaran yang terus meningkat dari triwulan ke triwulan sehingga hpp perusahaan terus mengalami kenaikan dan melebihi nilai standar yang telah ditetapkan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, penulis mengajukan beberapa saran perbaikan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan perusahaan di masa mendatang.

1. Sebaiknya selisih biaya overhead pabrik pada perusahaan terus diperhatikan sebab adanya kerugian yang terjadi pada selisih biaya

overhead pabrik disebabkan oleh adanya sejumlah tambahan biaya pada Gaji, upah, bonus dan kesejahteraan karyawan, Jasa transportasi dan penambangan bijih, Amortisasi, Asuransi, Pemeliharaan dan perbaikan, dan Reklamasi dan penutupan tambang. Langkah yang sebaiknya diambil oleh pihak perusahaan adalah salah satunya dengan menekan biaya serendah mungkin agar biaya yang dikeluarkan selanjutnya tidak menjadi semakin tinggi.


(17)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 77

2. Perusahaan sebaiknya menentukan batas toleransi penyimpangan yang terjadi pada biaya produksi yang ditetapkan sehingga akan mempermudah manajemen dalam melakukan perbaikkan.


(18)

DAFTAR PUSTAKA 78

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Bustami dan Nurlela. 2006. Akuntansi Biaya: Kajian Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

Carter, William K. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi 14, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Halim, Abdul dan Bambang Supono. 2001. Akuntansi Manajemen. Edisi Pertama,

Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Hansen, Don R dan Maryanne M. Mowen. 2009. Akuntansi Manajerial. Edisi 8, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Hendriksen, Eldon S dan Michael F. 2000. Teori Akunting. Edisi Kelima, Penerbit Interaksara, Batam.

Kholmi, Masiyah dan Yuningsih. 2004. Akuntansi Biaya. Penerbit Universitas Muhammadiyah, Malang.

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat, dan Rekayasa. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi. 2007. Akuntansi Biaya. Edisi Kelima, Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, Yogyakarta.

Simamora, Henry. 1999. Akuntansi Manajemen. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Soemarso. 1994. Akuntansi, Suatu Pengantar. Edisi Keempat, Penerbit PT RINEKA

CIPTA, Jakarta.

Subramanyam, K.R. dan John J. Wild. 2003. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 10, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.


(19)

DAFTAR PUSTAKA 79

Supriyono. 2000. Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi Pertama, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

William C. Carter, Milton F. Usry. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi Keempat belas, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh penulis, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa peranan penentuan harga pokok produksi dalam mengendalikan biaya produksi pada PT ANTAM (Persero) Tbk telah memadai, hal tersebut dapat dilihat dari :

1. Penerapan biaya produksi pada PT ANTAM (Persero) Tbk telah memadai hal ini dapat dilihat dari perusahaan yang telah menetapkan sistem biaya standar kedalam proses produksi. Berikut uraiannya :

a. Dalam penetapan harga standar bahan baku perusahaan telah memperhatikan hal-hal yang menyangkut penetapan standar harga bahan baku.

b. Perusahaan telah menetapkan standar biaya bahan baku berdasarkan anggaran yang ditetapkan oleh manajemen perusahaan.

c. Didalam analisis selisih bahan baku, harga sesungguhnya berada dibawah standar yang telah ditetapkan hal ini berarti bahwa biaya bahan baku telah terkendali.


(2)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 75

d. Didalam analisis selisih biaya tenaga kerja langsung, harga sesungguhnya berada diatas standar yang telah ditetapkan namun selisih yang diperoleh dibawah 25% hal ini berarti bahwa biaya tenaga kerja langsung telah terkendali.

e. Didalam analisis selisih biaya overhead pabrik, harga sesungguhnya berada diatas standar yang telah ditetapkan namun selisih yang diperoleh dibawah 25% hal ini berarti bahwa biaya overhead pabrik telah terkendali.

2. Pengendalian biaya produksi pada PT ANTAM (Persero) telah memadai, hal ini dapat dilihat dari perusahaan yang telah menggunakan biaya standar sebagai alat dalam mengendalikan biaya produksi terbukti dengan dimanfaatkannya biaya standar untuk:

a) Pengendalian biaya produksi. b) Mengukur efisiensi pekerjaan.

c) Mengetahui biaya-biaya yang berlebihan.

3. Peranan harga pokok produksi dalam mengendalikan biaya produksi pada PT. ANTAM (Persero) telah memadai, hal ini dapat dilihat dari : Perusahaan yang telah konsisten dalam melakukan perhitungan rasio biaya terhadap penjualan setiap bulannya hal ini sangat berperan dalam pengendalian biaya produksi, karena telah terbukti tercapainya tujuan pengendalian yaitu:


(3)

a. Tercapainya efisiensi biaya produksi dilihat dari proses produksi dapat berjalan dengan baik dan sesuai tujuan dimana penyimpangan yang terjadi pada hasil produksi sedikit.

b. Kegiatan produksi PT ANTAM (Persero) masih harus melakukan pengendalian biaya dengan lebih baik lagi, dikarenakan masih adanya ditemukan pengeluaran-pengeluaran yang terus meningkat dari triwulan ke triwulan sehingga hpp perusahaan terus mengalami kenaikan dan melebihi nilai standar yang telah ditetapkan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, penulis mengajukan beberapa saran perbaikan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan perusahaan di masa mendatang.

1. Sebaiknya selisih biaya overhead pabrik pada perusahaan terus diperhatikan sebab adanya kerugian yang terjadi pada selisih biaya overhead pabrik disebabkan oleh adanya sejumlah tambahan biaya pada Gaji, upah, bonus dan kesejahteraan karyawan, Jasa transportasi dan penambangan bijih, Amortisasi, Asuransi, Pemeliharaan dan perbaikan, dan Reklamasi dan penutupan tambang. Langkah yang sebaiknya diambil oleh pihak perusahaan adalah salah satunya dengan menekan biaya serendah mungkin agar biaya yang dikeluarkan selanjutnya tidak menjadi semakin tinggi.


(4)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 77

2. Perusahaan sebaiknya menentukan batas toleransi penyimpangan yang terjadi pada biaya produksi yang ditetapkan sehingga akan mempermudah manajemen dalam melakukan perbaikkan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Bustami dan Nurlela. 2006. Akuntansi Biaya: Kajian Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

Carter, William K. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi 14, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Halim, Abdul dan Bambang Supono. 2001. Akuntansi Manajemen. Edisi Pertama,

Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Hansen, Don R dan Maryanne M. Mowen. 2009. Akuntansi Manajerial. Edisi 8, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Hendriksen, Eldon S dan Michael F. 2000. Teori Akunting. Edisi Kelima, Penerbit Interaksara, Batam.

Kholmi, Masiyah dan Yuningsih. 2004. Akuntansi Biaya. Penerbit Universitas Muhammadiyah, Malang.

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat, dan Rekayasa. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi. 2007. Akuntansi Biaya. Edisi Kelima, Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, Yogyakarta.

Simamora, Henry. 1999. Akuntansi Manajemen. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Soemarso. 1994. Akuntansi, Suatu Pengantar. Edisi Keempat, Penerbit PT RINEKA

CIPTA, Jakarta.

Subramanyam, K.R. dan John J. Wild. 2003. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 10, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.


(6)

DAFTAR PUSTAKA 79

Supriyono. 2000. Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi Pertama, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

William C. Carter, Milton F. Usry. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi Keempat belas, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.