RANCANG BANGUN BERBASIS PEER TO PEER MENGGUNAKAN FRAMEWORK JXTA.

RANCANG BANGUN BERBASIS PEER TO PEER MENGGUNAKAN
FRAMEWORK J XTA

SKRIPSI

Oleh :

RENALDO RENDI FARRY
1034010065

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN” J AWA TIMUR
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

RANCANG BANGUN BERBASIS PEER TO PEER MENGGUNAKAN
FRAMEWORK J XTA


SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Teknik Informatika

Oleh :

RENALDO RENDI FARRY
1034010065

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN” J AWA TIMUR
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


LEMBAR PENGESAHAN

RANCANG BANGUN BERBASIS PEER TO PEER MENGGUNAKAN
FRAMEWORK J XTA

Disusun oleh :

RENALDO RENDI FARRY
1034010065
Telah disetujui mengikuti Ujian Negara Lisan
Gelombang II Tahun Akademik 2014 / 2015

Pembimbing I

Pembimbing II

I Made Suartana, S.Kom, M.Kom
NIP. 113111984

Henni Endah W, S.T, M.Kom

NPT. 3 7809 130 348 1

Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur

Budi Nugroho S.Kom, M.Kom
NPT. 3 8009 050 205 1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
RANCANG BANGUN BERBASIS PEER TO PEER MENGGUNAKAN
FRAMEWORK J XTA

Disusun Oleh :

RENALDO RENDI FARRY

1034010065
Telah dipertahankan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur
Pada Tanggal 23 Desember 2014
Pembimbing :
1.

Tim Penguji :
1.

I Made Suartana, S.Kom, M.Kom.
NIP. 113111984

NPT. 3 8405 07 0219 1

2.

2.


Henni Endah W, S.T, M.Kom.
NPT. 3 7809 130 348 1

Basuki Rahmat, S.Si, MT.
NPT. 3 6907 06 0209 1

Rizky Parlika, S.Kom, M.Kom.

3.

I Made Suartana, S.Kom, M.Kom.
NIP. 113111984
Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur

Ir . Sutiyono, MT
NIP. 19600713 198703 1001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

KETERANGAN REVISI
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa mahasiswa berikut :
Nama

: RENALDO RENDI FARRY

NPM

: 1034010065

Jurusan

: Teknik Informatika


Telah mengerjakan revisi / tidak ada revisi*) pra rencana (design) / skripsi ujian
lisan gelombang II , TA 2014/2015 dengan judul:
“ RANCANG BANGUN BERBASIS PEER TO PEER MENGGUNAKAN

FRAMEWORK J XTA”
Surabaya, Desember 2014
Dosen Penguji yang memeriksa revisi
1)

Rizky Parlika, S.Kom, M.Kom.
NPT. 3 8405 07 0219 1

{

}

2)

Basuki Rahmat, S.Si, MT.
NPT. 3 6907 06 0209 1


{

}

3)

I Made Suartana, S.Kom, M.Kom.
NIP. 113111984

{

}

Mengetahui,
Dosen Pembimbing
Pembimbing I

Pembimbing II


I Made Suartana, S.Kom, M.Kom
NIP. 113111984

Henni Endah W, S.T, M.Kom
NPT. 3 7809 130 348 1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

RANCANG BANGUN BERBASIS PEER TO PEER MENGGUNAKAN
FRAMEWORK J XTA

DOSEN PEMBIMBING I : I Made Suartana, S.kom. M.Kom
DOSEN PEMBIMBING II : Henni Endah W, S.T, M.Kom

PENYUSUN

`

: Renaldo Rendi Far ry

ABSTRAK
Peer to peer adalah metode jaringan yang menghubungkan user satu
dengan user yang lainnya secara langsung tanpa menggunakan ataupun melalui
server. Metode dasar peer to peer sudah lama dipakai dalam teknologi jaringan
komputer, ketika pencipta mulai menyadari untuk menghubungkan dua atau lebih
komputer.permasalahannnya adalah bagaimana membuat system peer to peer
untuk menangani pertukaran langsung, daripada memerlukan dukungan server
terpusat.
P2P File Sharing merupakan salah satu metode yang dapat digunakan
pada peer to peer dengan menggunakan bahasa pemrograman java dan
framework JXTA sebagai pendukung dalam membuat aplikasi. Sebagai pengujian
aplikasi digunakanlah analisa tentang waktu dengan file yang berbeda size pada
saat download berlangsung antara peer 1 dengan peer lainya.
Dari hasil uji coba dan analisa dapat diketahui bahwa peer to peer

menggunakan metode P2P file sharing dengan framework JXTA mempunyai
kecepatan proses pengiriman file dengan jumlah 2 peer 41149 milisecond, 3 peer
54118 milisecond, dan 4 peer 78723 milisecond. Waktu transfer tidak ditentukan
oleh banyaknya peer yang tergabung kedalam sistem dan sebuah file yang
didownload secara bersamaan akan berkurang kecepatan transfernya bila
dibandingkan dengan download 2 peer. Kedepannya aplikasi ini bisa
dikembangkan dalam segi keamanan.

Kata kunci : Peer To Peer, File Sharing, Framework JXTA

i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah terucap ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan
Rahmat-Nya sehingga dengan segala keterbatasan waktu, tenaga, dan pikiran
yang dimiliki, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul
“Rancang Bangun Berbasis Peer To Peer Menggunakan Framewor k J XTA”
Tugas Akhir ini disusun guna diajukan sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan program Strata Satu (S1) pada jurusan Teknik Informatika,
Fakultas Teknologi Industri, UPN ”VETERAN” Jawa Timur.
Dalam penyusunan Tugas akhir ini, Penulis berusaha untuk menerapkan
ilmu yang telah didapat selama menjalani perkuliahan dengan tidak terlepas dari
petunjuk, bimbingan, bantuan, dan dukungan berbagai pihak.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
dari para pembaca untuk pengembangan aplikasi lebih lanjut.

Surabaya, November 2014

Penulis

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga dapat terselesaikannya Tugas Akhir ini.
Dengan selesainya tugas akhir ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak
yang telah memberikan masukan-masukan. Untuk itu penyusun mengucapkan
terima kasih sebagai perwujudan rasa syukur atas terselesaikannya tugas akhir
ini dengan lancar. Ucapan terima kasih ini saya tujukan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Ir. Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri UPN
“Veteran” Jawa Timur.
3. Budi Nugroho S.Kom, M.Kom selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika
UPN “Veteran” Jawa Timur.
4. I Made Suartana, S.Kom, M.Kom selaku dosen pembimbing I pada Tugas
Akhir ini, yang telah banyak memberikan petunjuk, masukan, bimbingan,
dorongan serta kritik yang bermanfaat sejak awal hingga terselesainya
Tugas Akhir ini.
5. Henni Endah W, S.T, M.Kom selaku dosen pembimbing II yang telah
banyak memberikan petunjuk, masukan serta kritik yang bermanfaat
hingga terselesainya Skripsi ini.
6. Terima kasih buat Ibu, Ayah dan mas Doni tercinta yang telah memberi
semangat, dorongan dan do’a yang tiada henti-hentinya hingga dapat
terselesaikannya tugas akhir ini.

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

iv

7. Terima kasih buat sahabat saya Aric, Rizal, Agung, Bagus, Handy, Aditya,
Indra, Irwan yang telah berjuang bersama sampai akhir.
8. Terimakasih buat Ririana Annisatul Lathifah yang telah memberikan
semangat untuk menyelesaikannya dan yang selalu ada disaat suka dan
duka saat mengerjakan Tugas Akhir ini.
9. Terimakasih kepada comunitas Blacklist yang telah memberikan banyak
teman selama kuliah.
10. Serta orang-orang yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu namanya.
Terimakasih atas bantuannya semoga Allah SWT yang membalas semua
kebaikan dan bantuan tersebut.

Surabaya, Desember 2014

Penulis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK…........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
UCAPAN TERIMA KASIH..................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vii
DAFTAR TABEL...................................................................................................ix
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
1.5.
1.6.

Latar Belakang …………………………………………………………...
Rumusan Masalah ………………………………………………………..
Batasan Masalah ………………………………………………………….
Tujuan Tugas Akhir ………………………………………………………
Manfaat Tugas Akhir …………....................................…………..............
Sistematika Penulisan…………………………………………………….

1
2
2
3
3
3

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.1.
2.2.

Penelitian Terdahulu ………………………............................................
Dasar Teori……………………………………………………………....
2.2.1 Client Server.................................................................................
2.2.2 Peer To Peer..................................................................................
2.2.3 Netbeans IDE...............................................................................
2.2.4 Framework JXTA.........................................................................
2.2.5 Konsep Detail JXTA....................................................................
2.2.6 CMS (Content Management Service)..........................................

5
6
6
9
14
15
16
20

BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1.
3.2.
3.3.
3.4.

Deskripsi Umum Sistem..........................................................................
Definisi Kebutuhan Sistem................. .………..……………….……....
Rancangan Implementasi.....……………………………………………
Rancangan Aplikasi.................................................................................
3.4.1 Konfigurasi Aplikasi....................................................................
3.4.2 Start Aplikasi................................................................................
3.4.3 Share File.....................................................................................
3.4.4 Search File...................................................................................
3.4.5 Download File.............................................................................

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21
22
24
27
27
28
30
31
32

vi

3.5.

Rancangan Uji Coba Dan Analisa........................................................... 33
3.3.1 Skenario........................................................................................ 33
3.3.2 Rancangan Analisa....................................................................... 34

BAB IV IMPLEMENTASI DAN UJ I COBA
4.1

4.2

4.3

Implementasi Arsitektur Peer...................................................................
4.1.1 Kelas Konfigurasi.........................................................................
4.1.3 Kelas StartJXTA..........................................................................
4.1.4 Kelas Share..................................................................................
4.1.5 Kelas Search................................................................................
4.1.6 Kelas Download..........................................................................
Hasil Uji Coba Dan Evaluasi......……………....………………..……..
4.2.1 Uji Coba Konfigurasi..................................................................
4.2.2 Uji Coba Searching TFGroup Dan Join Group.............................
4.2.3 Uji Coba Search Dan Download File...........................................
Analisa Waktu Saat Download Berlangsung .……………........………
4.3.1 Analisis Skenario.........................................................................

36
36
37
40
41
43
43
44
48
49
51
51

BAB V PENUTUP
5.1
5.2

Kesimpulan .……...........………....…….……………..……....…….…
Saran .……………....…...........….…………………………....………

DAFTAR PUSTAKA

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

56
56

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1

Client Server..............................................................................

7

Gambar 3.1

Alur Rancangan Topolgi............................................................ 25

Gambar 3.2

Diagram Rancangan Sistem....................................................... 26

Gambar 3.3

Diagram Konfigurasi Aplikasi................................................... 27

Gambar 3.4

Diagram Start Aplikasi............................................................... 28

Gambar 3.5

Diagram Share File..................................................................... 30

Gambar 3.6

Diagram Search File..................................................................

Gambar 3.7

Diagram Download File............................................................. 32

Gambar 3.8

Skenario Transer File Antara 4 Peer Tehubung......................... 33

Gambar 4.1

Method createConfigFile..........................................................

36

Gambar 4.2

Method launchJXTA dan getService.......................................

37

Gambar 4.3

ID TF Group............................................................................. 38

Gambar 4.4

Method searchForGroup............................................................ 38

Gambar 4.5

Method createGroup................................................................. 39

Gambar 4.6

Method joinToGroup................................................................ 39

Gambar 4.7

Method launchCMS.................................................................. 41

Gambar 4.8

Class Search.............................................................................. 42

Gambar 4.9

Inner Class ListRequestor......................................................... 42

31

Gambar 4.10 Inner Class GetRemoteFile....................................................... 43
Gambar 4.11 Menentukan Folder Yang Dishare.............................................. 44
Gambar 4.12 JXTA Configurator Basic.......................................................... 45
Gambar 4.13 JXTA Configurator Advance..................................................... 46
Gambar 4.14 JXTA Configurator Rendezvous/Relay..................................... 47

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

viii

Gambar 4.15 Peer Tidak Menemukan Group, Kemudian Menciptakan Group
Sendiri................................................................................................................. 48
Gambar 4.16 Peer Menemukan TFGroup Pada Local Dan Join ..................... 49
Gambar 4.17 User Melakukan Pencarian File................................................... 50
Gambar 4.18 Proses Download File.................................................................. 50
Gambar 4.19 Hasil analisis Cohen kappa........................................................... 54

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1

Analisis Skenario....................................................................... 50

Tabel 4.2

Analisis Kappa........................................................................... 53

ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Jaringan komputer bukanlah sesuatu yang baru saat ini. Hampir di setiap

perusahaan terdapat jaringan komputer untuk memperlancar arus informasi di
dalam perusahaan tersebut. Internet yang mulai populer saat ini adalah suatu
jaringan komputer raksasa yang merupakan jaringan komputer yang terhubung
dan dapat saling berinteraksi. Hal ini dapat terjadi karena adanya perkembangan
teknologi jaringan yang sangat pesat, sehingga dalam beberapa tahun saja jumlah
pengguna jaringan komputer yang tergabung dalam internet berlipat ganda,
mendorong pengguna untuk memaksimalkan teknologi yang tersedia.
Teknologi sharing (pemakaian bersama) dan bertukar informasi data
seperti file sangatlah penting bagi pengguna jaringan komputer yang dibutuhkan
agar berkomunikasi dan bertukar data dengan cepat yang hanya memakai jaringan
LAN ataupun WIFI. Peer to peer dapat memberikan kemudahan daripada
arsitektur client-server untuk pertukaran data dengan cepat dengan tidak adanya
server. Sehingga dapat berfungsi sebagai client sekaligus sebagai server, sehingga
memungkinkan komunikasi dan pertukaran data antara dua komputer secara
langsung (real time) dan untuk kinerja sistem tidak tergantung kepada server yang
bertugas untuk mengontrol sistem secara terpusat.
Peer to peer adalah metode jaringan yang menghubungkan user satu
dengan user yang lainnya secara langsung tanpa menggunakan ataupun melalui
server. Sesuai dari pernyataan (Oriola, 2012) diusulkannya untuk melakukan

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

pertukaran data dengan tidak adanya server terpusat atau menyediakan node
jaringan dengan peran yang bertindak sebagai client dan server.
Dalam tugas akhir ini, akan dirancang tentang file sharing menggunakan
peer to peer (P2P) dengan analisis yang dilakukan berdasarkan waktu transfer
dengan tujuan utama yang ingin dicapai dalam pekerjaan ini adalah untuk
menangani pertukaran langsung, daripada memerlukan intermediasi atau
dukungan server terpusat. Menggunakan metode Peer To Peer (P2P) dengan
Netbeans IDE 7.2 dan JXTA sebagai framework untuk membuat P2P file sharing,
dan menganalisa tentang waktu transfer.
1.2.

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan di bahas dalam tugas akhir ini :
a.

Bagaimana membangun jaringan peer to peer (P2P) berbasis
framework JXTA ?

b.

Bagaimana membuat peer dapat sharing file ke peer lainya, dimana
tidak dibutuhkan adanya server khusus?

c.
1.3.

Bagaimana cara menganalisa waktu pada saat transfer berlangsung?

Batasan Masalah
Batasan masalah pengimplementasian dan analisis pada tugas akhir ini

sebagai berikut :
a. Sistem menggunakan bahasa pemrograman Java.
b. Sistem menggunakan 4 peer.
c. Sistem diuji dengan menggunakan jaringan virtual.
d. Sistem diuji dengan jaringan intranet.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

1.4.

Tujuan Tugas Akhir
Adapun tujuan dari tugas akhir ini adalah :
a. Dapat

mengimplementasikan

peer

to

peer

dengan

bahasa

pemrograman java dengan menggunakan framework JXTA.
b. Mampu mensharing file ke peer lainya, tanpa adanya server khusus.
c. Mampu menganalisa waktu pada saat transfer berlangsung.
1.5.

Manfaat Tugas Akhir
Manfaat yang di peroleh dari pengimplementasian dan analisis peer to

peer antara lain :
a. Bagi penulis, bermanfaat untuk menerapkan pengetahuan yang
diperoleh selama menempuh ilmu di bangku perkuliahan.
b. Bagi mahasiswa, bermanfaat untuk mengenal lebih jauh tentang ilmu
sharing data terutama menggunakan peer to peer.
c. Bagi pembaca, bermanfaat menambah informasi tentang peer to peer,
juga sebagai bahan referensi dan pengembangan lebih lanjut.
1.6.

Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir ini akan membantu memberikan

informasi tentang tugas akhir yang dijalankan dan agar penulisan laporan ini tidak
menyimpang dari batasan masalah yanga ada, sehingga susunan laporan ini sesuai
dengan apa yang diharapkan. Sistematika penulisan laporan tugas akhir ini adalah
sebagai berikut:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

BAB I

PENDAHULUAN
Bab ini berisi mengenai gambaran umum penelitian tentang latar belakang

masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan tugas akhir, manfaat tugas
akhir, dan sistematika penulisan.

BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA

Pada bab ini berisi tentang beberapa dasar teori penunjang yang
berhubungan dengan topik masalah yang melingkupi cara – cara pengerjaannya
dan teori yang mendukung klaim penulis.

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode tugas akhir ini berisi tentang rancangan penelitian, rancangan
implementasi, rancangan uji coba, dan skenario yang di pakai dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai kebutuhan perangkat keras
maupun perangkat lunak serta output dari aplikasi ini, termasuk penjelasan
tentang penggunaan aplikasi. Serta dilakukannya ujicoba aplikasi yang telah
dibuat. Proses ujicoba akan menguji output yang dihasilkan, apakah telah sesuai
dengan tujuan yang telah ditentukan
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan dan saran dari penulis yang sudah diperoleh dari hasil
penulisan tugas akhir.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1

Penelitian Terdahulu
Sebagai bahan acuan dalam tugas akhir ini akan dipaparkan hasil

penelitian terdahulu yang pernah dibaca oleh penulis, diantaranya :
Penelitian yang dilakukan oleh Stephanos Androutsellis-Theotokis dan
Diomidis Spinellis dari University of Economics and Business, dengan judul Survey

of Peer-to-Peer Content Distribution Technologies, dengan tujuan untuk membuat
sebuah pendistribusi penyimpanan prasarana aman dan efisien, mengorganisir,
pengindeksan, pencarian, memperbarui, dan pengambilan data. (S. AndroutsellisTheotokis, and D. Spinellis, 2004)

Pada penelitian tersebut dijelaskan bahwa sistem Peer-to-peer adalah sistem
P2P file sharing yang terdiri dari node yang saling berhubungan, mampu
mengatur diri ke dalam topologi jaringan dengan tujuan berbagi resource seperti
konten, siklus CPU, Penyimpanan, dan bandwidth. Distribusi konten area
terkemuka yang biasa disebut aplikasi peer-to-peer sistem, didasarkan pada sistem
dan infrastruktur yang dirancang untuk berbagi digital media dan data lainnya
antara pengguna. (S. Androutsellis-Theotokis, and D. Spinellis, 2004)
Dalam survei ini, kami mengusulkan sebuah framework untuk menganalisis
konten peer-to-peer. Pendekatan kami berfokus pada karakteristik nonfunctional
seperti potensi manajemen keamanan, skalabilitas, kinerja, keadilan, dan
resource, dan memeriksa cara di mana karakteristik ini tercermin dalam dan

5
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

dipengaruhi oleh keputusan desain arsitektur yang diadopsi oleh arus sistem peerto-peer. Saat ini sistem peer-to-peer dan teknologi infrastruktur dalam hal lokasi
objek dan routing mekanisme mereka didistribusikan, pendekatan mereka untuk
konten replikasi, caching dan migrasi, dukungan mereka untuk enkripsi, kontrol
akses, otentikasi dan identitas, anonimitas, penyangkalan, akuntabilitas dan
reputasi, dan penggunaan sumber daya perdagangan dan skema manajemen (S.
Androutsellis-Theotokis, and D. Spinellis, 2004)

Saat ini kami belajar sistem peer-to-peer, teknologi infrastruktur dalam hal
lokasi objek dan routing objek mekanisme terdistribusi, pendekatan mereka untuk
konten replikasi konten, caching dan migration, enkripsi, kontrol akses, otentikasi
dan identitas, anonynity, deniability, akuntabilitas dan reputasi, dan mereka
menggunakan resource trading dan skema manajemen. (S. AndroutsellisTheotokis, and D. Spinellis, 2004)
2.2

Dasar Teori
Pada dasar terori ini akan dibahas mengenai client server, peer to peer,

Netbeans IDE, Framework JXTA, CMS(Content Managemen System).
2.2.1 Client Server
Client server adalah sebuah jaringan komputer yang saling terhubung satu
sama lain, dimana ada satu komputer sebagai server dan ada atau lebih klien
(workstation). Komputer server bertugas untuk menyediakan fasilitas bagi
komputer-komputer lain yang terhubung kepada jaringan. Fasilitas yang dimaksud
bisa berupa service, data maupun akses. Jadi arsitektur client-server adalah desain
sebuah aplikasi terdiri dari client dan server yang saling berkomunikasi ketika
mengakses server dalam suatu jaringan. Bisa dilihat pada gambar 2.1 .

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Gambar 2.1 Client Server
Sumber Refrensi : (Saktiaji, 2012)
Sistem Client Server mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan yang
antara lain.
Kelebihan sistem client server antara lain :
a.

Komputer server dapat difungsikan sebagai pusat data, sehingga komputer
client dapat mengakses data secara terpusat dari satu sumber. Apabila sebuah
client rusak, maka data masih terdapat di server, sehingga tidak mengganggu
kinerja client jika diperlukan pergantian piranti.

b.

Terdapat administrator yang akan memantau baik segi keamanan maupun
administrasi jaringan, sehingga sistem akan tetap terkendali dan terkontrol.
Hal-hal yang dapat mengganggu kinerja sistem dapat dihindari seminimal
mungkin. Administrator di sini bisa berupa personal (orang) atau dapat juga
sebuah sistem otomatis yang dirancang untuk melakukan tindakan preventif
jika terjadi kegagalan sistem.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

c.

Sistem back up lebih baik dan terkendali. Back up data terkendali disebabkan
terdapat pusat data yang ada di dalam server. Apabila pada komputer client
mengalami kerusakan, maka data masih tersedia pada back up sistem yang
terdapat di server. Tentu saja, hal ini sangat tergantung dari arsitektur
pembuatan server sendiri.

d.

Kerusakan pada client tidak berpengaruh pada server. Sistem server dapat
berdiri sendiri tanpa adanya client namun sebaliknya, client tidak dapat
berdiri sendiri tanpa adanya server. Jika sebuah client mengalami kerusakan,
maka sistem terpusat yang ada di server tidak akan mengalami gangguan.
Paling cepat hanya sistem yang berhubungan dengan client itu saja yang
bermasalah. (Saktiaji, 2012)

Kelemahan sistem client server antara lain:
a.

Kelancaran kinerja jaringan sangat tergantung pada server, server memainkan
peran penting pada sistem client server. Semua hal terkait dengan service,
data dan jaringan sangat tergantung kepada kualitas server. Jika server
mengalami gangguan, maka dapat dipastikan seluruh sistem client yang
tergantung pada server tersebut akan turut mengalami gangguan juga. Namun
gangguan yang terjadi pada sebuah client, tidak akan berpengaruh pada
kelancara kinerja server.

b.

Membutuhkan

biaya

yang

mahal.

Sebuah

piranti

komputer

yang

difungsikan sebagai server harus mempunyai spesifikasi tertentu sehingga
dapat menopang beban komputasi yang tinggi. Server harus mampu melayani
satu atau lebih client dengan sedikit atau tanpa gangguan sama sekali. Untuk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

mendapatkan kriteria piranti komputer semacam itu, tentulah dibutuhkan
biaya lebih. (Saktiaji, 2012)
2.2.2 Peer To Peer
Tahun 1979, Usenet, sebuah aplikasi terdistribusi yang dibuat oleh
Tom Truscott dan Jim Ellis, lahir di Amerika Serikat. Aplikasi ini umumnya
melayani penggunanya dengan newsgroup. Pada tahun-tahun itu, dunia belum
mengenal dan mampu menikmati
seperti

saat

ini.

Umumnya,

layanan

berkas-berkas

internet
yang

sebaik dan secepat
berada

di

dalam

komputer milik pengguna usenet dipertukarkan dalam bentuk batch files (berkas
yang berisi data yang diproses atau ditransmisikan mulai dari awal hingga
akhir). Biasanya, para pengguna P2P saat itu saling bertukar data di malam hari
yang larut. Itu adalah waktu di sebuah negara besar ketika jalur telepon untuk
SLJJ (sambungan langsung jarak jauh) sedang sepi. Akibatnya, tidak ada cara
yang efektif untuk membuat fungsi aplikasi ini menjadi tidak terdistribusi.
Dengan kata lain, aplikasi ini tetap menjadi aplikasi yang tidak memiliki pusat
kendali (server). Bahkan hingga hari ini. Aplikasi P2P generasi awal lain yang
sukses

dan populer

digunakan

secara

adalah

FidoNet.

terdistribusi. Aplikasi

Laiknya Usenet,
ini

FidoNet

juga

dibuat oleh Tom Jennings

pada tahun 1984 sebagai cara untuk bertukar pesan diantara penggunapenggunanya yang memiliki BBS (Bulletin Board System) yang berbeda. Baik
Usenet maupun FidoNet dapat menjadi contoh betapa hebatnya teknologi P2P.
Sampai detik ini, keduanya masih lestari. Uniknya,

sekarang keduanya

sudah tidak sendiri lagi. “Cucu-cucu” mereka sudah lahir dan ikut menggebrak
dunia maya. Sebut saja Gnutella, Kazaa, Napster, dsb. (Ismail, 2012)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

Jaringan

komputer

P2P

termasuk

sebuah

cabang (subset) dari

bidang komputasi terdistribusi. Namun komputasi terdistribusi sendiri bukanlah
cabang dari P2P. Sebutan “peer-to-peer” mengisyaratkan sebuah hubungan
kesetaraan (egalitarian relationship) diantara para peer Dan yang terpenting,
hubungan ini haruslah menghasilkan interaksi langsung antara komputer
pengguna yang satu dengan komputer pengguna lainnya. Tanpa embelembel ada komputer yang berstatus sebagai client dan berstatus sebagai server.
Secara teknis, jaringan P2P (peer-to-peer) adalah sebuah jaringan yang
memungkinkan semua komputer dalam lingkungannya bertindak/berstatus
sebagai server yang memiliki kemampuan untuk mendistribusikan sekaligus
menerima berkas-berkas atau sumber. (Ismail, 2012)
Tugas Jaringan Komputer

P2P 3daya (resource) yang ada dalam

komputer mereka ke komputer lainnya. Jaringan bertipe ini sangat banyak
dijumpai di kantor-kantor yang tidak membutuhkan sebuah sentral pengaturan
laiknya jaringan client-server. Di internet, jaringan P2P hidup dan berkembang
melalui aplikasi-aplikasi populer seperti Napster dan Gnutella. Klasifikasi P2P
Berdasarkan tingkat/derajat sentralisasinya, jaringan P2P terbagi ke dalam 2 tipe,
yakni:
1. P2P Murni (Pure P2P), dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a. Masing-masing peer berstatus setara (egaliter), setiap peer berstatus
sebagai client juga server.
b. Tidak ada server pusat yang mengatur jaringan.
c. Tidak ada router yang menjadi pusat jaringan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

2. P2P Hybrid (Hybrid P2P), dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a. Mempunyai server pusat yang memantau dan menjaga informasi
yang berada di setiap peer sekaligus merespon peer ketika ada yang
meminta informasi itu.
b. Setiap peer bertanggung jawab untuk menyediakan resource yang tersedia.
Hal ini terjadi karena server pusat tentu diatur sedemikian rupa untuk tidak
memilikinya. Selain itu, hal ini juga dilakukan agar server pusat
tersebut

dapat

mengetahui

resource

apa

saja

yang

akan

didistribusikan di dalam jaringan.
c. Ada router yang menjadi pusat jaringan.
Manfaat peer to peer adalah agar semua peer dapat menyediakan
sekaligus

memanfaatkan

resource

komputer,

termasuk

bandwith,

media penyimpanan, dan kemampuan komputasi yang ada di dalam jaringan
tersebut. Dengan demikian, ketika node-node (komputer-komputer) telah banyak
terhubung dan terjadi banyak permintaan terhadap sistem, kapasitas total yang
dimiliki oleh sistem juga akan meningkat. Hal ini merupakan kontra produktif
dengan apa yang terjadi pada sistem client-server. Dalam sistem clientserver, bertambahnya client justru dapat menyebabkan melambatnya transfer
data di dalam sistem. Sifat terdistribusi yang dimiliki oleh jaringan P2P
ini

juga

dapat meningkatkan kestabilan/kekokohan (robustness) sistem dari

kemungkinan kegagalan (system failure). Kestabilan ini disebabkan oleh dua
faktor. Pertama, adanya replikasi/penggandaan data yang terjadi di antara para
pengguna (peer). Kedua, dengan memanfaatkan resource komputer peer itu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

sendiri

untuk

mencari

data

yang

ada

di

dalam

jaringan

tanpa

mengandalkan satu resource komputer server saja. (Ismail, 2012)
Topologi Jaringan P2P Shuman Ghosemajumder dalam makalahnya
yang

berjudul Advanced

Peer-Based Technology Business Models yang

diterbitkan pada tahun 2002 membagi topologi jaringan P2P ke dalam 2 tipe.
Berikut tipe-tipe tersebut:
1. Centralized Model
Model

ini adalah model yang digunakan oleh Napster. Semua

peer (pengguna) akan terhubung ke satu atau sekelompok (cluster) server.
Server ini

berfungsi

untuk memfasilitasi hubungan antara peer dalam

jaringan tersebut.
Server tersebut dapat memainkan satu, dua atau ketiga peran berikut ini:
a. Discovery. Server yang memainkan peran ini akan meyimpan
informasi tentang Tugas Jaringan Komputer : P2P 5 user yang sedang
terhubung ke dalam sistem sekaligus memungkinkan semua user untuk
mengetahui bagaimana cara menghubungi user tertentu yang sedang
berada di dalam jaringan.
b. Lookup.

Server

dengan

server dengan peran

peran

lookup memiliki

discovery. Hanya

kemampuan

saja, server ini

juga

akan menyediakan mekanisme pencarian yang tersentralisasi.
c. Content

Delivery.

Dalam peran

ini, peer akan melakukan

upload pada semua atau beberapa data (content) milik mereka ke
server pusat. Dengan cara ini, proses transfer data menjadi relatif

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

lebih cepat ketimbang dengan kedua model peran sebelumnya. Dengan
beberapa pertimbangan keadaan tentunya.
2. Decentralized Model
Model ini akan membuat semua peer memiliki status dan fitur yang sama
dalam sebuah jaringan. Jadi, tidak akan ada server atau client di dalamnya.
Contoh aplikasinya adalah Freenet. Dalam model terdesentralisasi, seorang
peer tidak akan dapat mengetahui Tugas Jaringan Komputer : P2P 6 jumlah
peer lainnya yang sedang terhubung di dalam jaringan. Selain itu, seorang peer
juga tidak akan dapat mengetahui alamat dari peer lain yang akan dihubunginya.
Satu lagi kekurangan model ini adalah bahwa peer tidak dapat mengetahui
isi (content) komputer milik peer lainnya yang sedang tersedia dalam jaringan.
(Ismail, 2012)
Meskipun begitu, model desentralisasi juga memiliki kelebihan.
Diantaranya berkaitan dengan masalah keamanan, baik itu dilihat dari segi
teknologi maupun

hukum

hak cipta.

desentralisasi menguntungkan

karena

Dari
akan

segi
lepas

teknologi,

model

dari kemungkinan satu

serangan tunggal yang dapat mematikan jaringan. Sedangkan dari segi hukum
hak cipta, meskipun masih menyisakan bias, model ini relatif lebih bebas dari
jerat undang-undang

hak

cipta

karena content yang

tersebar

dalam

jaringan merupakan data yang hendak saling dipertukarkan. Bukan untuk dijual
atau dibajak. (Ismail, 2012)
Kesimpulan uraian di atas kita dapat mengambil beberapa poin sebagai
kesimpulan. Berikut poin-poin tersebut:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

a. Teknologi P2P masih akan terus berkembang selaras

dengan

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
b. Semakin besar jumlah user yang menjadi peer dalam sebuah jaringan
P2P maka akan semakin bagus pula jaringan tersebut. Baik jika dilihat
dari sisi teknologi maupun sosial.
c. Berdasarkan derajat

sentralisasinya, P2P terbagi ke dalam dua

bagian, yakni; P2P Murni dan P2P Hybrid.
d. Berdasarkan topologinya, P2P terbagi ke dalam dua bagian,
yakni; topologi model tersentralisasi, dan model terdesentralisasi.
e. Masing-masing

kategori

P2P

memiliki

kelemahan

dan

kelebihan masing-masing. User dapat memilih kategori mana yang
paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.
f. Keberadaan jaringan P2P masih sering menimbulkan konflik dalam
hal hak cipta

suatu karya

intelektual. Terutama dalam dunia

industri hiburan seperti musik, TV dan film. (Ismail, 2012)
2.2.3 Netbeans IDE

Netbeans Adalah sebuah lingkungan pengembangan - sebuah kakas untuk
pemrogram menulis, mengompilasi, mencari kesalahan dan menyebarkan
program. Netbeans IDE ditulis dalam Java - namun dapat mendukung bahasa
pemrograman lain. Terdapat banyak modul untuk memperluas netbeans IDE.
Netbeans IDE adalah sebuah produk bebas dengan tanpa batasan bagaimana
digunakan. (Anonim, 2000)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

Netbeans juga salah satu open source IDE berbasiskan Java dari Sun
Microsystems yang berjalan di atas Swing. Swing sebuah teknologi Java untuk
pengembangan

aplikasi

desktop

yang

multiframework. Netbeans

IDE

mendukung pengembangan semua tipe aplikasi (Java J2SE, Web, EJB, Mobile
Application). (Hendrawan, 2011)

2.2.4 Framewor k J XTA
JXTA adalah sebuah proyek open source yang menciptakan jaringan peerto-peer overlay yang duduk di atas TCP/IP. Setiap peer pada jaringan diberikan
nomor IP, bahkan jika mereka berada di belakang firewall atau tidak memiliki
alamat IP yang stabil. Super peer di jaringan JXTA menjalankan router level
aplikasi yang menyimpan informasi khusus seperti bagaimana untuk mencapai
peer, bagaimana untuk bergabung dengan sub-kelompok peer, dan peer konten
apa membuat tersedia. JXTA level aplikasi relay dapat permintaan proxy antara
peer yang tidak biasanya akan mampu berkomunikasi firewall atau NAT
perangkat. peer mengorganisir diri dalam peer group, yang lingkup seluruh
permintaan pencarian dan bertindak sebagai tempat keamanan. Peer apapun dapat
mempublikasikan dan membuat peer group dengan cara desentralisasi, dan peer
lain dapat mencari dan menemukan peer group ini menggunakan peer super. peer
berkomunikasi menggunakan pipe, sangat mirip dengan Unix pipe. Pipe abstrak
dengan cara yang persis di mana dua peer berkomunikasi, memungkinkan temanteman untuk berkomunikasi menggunakan peer lain sebagai perantara jika mereka
biasanya tidak akan mampu berkomunikasi karena jaringan partisi. (Scott Oaks,
Bernard Traversat, Li Gong, 2002)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

Manfaat dari mengambil pendekatan ini beberapa kali lipat. Pertama,
pemrograman dapat dengan mudah memanfaatkan pengetahuan mereka tentang
standar TCP/IP socket dan socket server untuk bekerja di jaringan peer-to-peer
JXTA tanpa perlu belajar tentang JXTA. Kedua, Semua socket P2P kode subclass
standar java.net objek, seperti java.net.Socket, sehingga aplikasi jaringan yang ada
dapat dengan cepat dipindahkan untuk bekerja di jaringan peer-to-peer. Proyek
P2P socket sudah mencakup sejumlah besar perangkat lunak porting
menggunakan peer-to-peer jaringan, termasuk web server (Jetty) yang dapat
menerima permintaan dan melayani konten melalui jaringan peer-to-peer; servlet
dan JSP mesin (Dermaga dan Jasper) yang memungkinkan servlets yang ada dan
JSP untuk melayani klien P2P; XML-RPC client dan server (Apache XML-RPC)
untuk mengakses dan mengekspos Endpoint P2P XML-RPC; HTTP/1.1 klien
(Apache Commons HTTP-klien) yang dapat akses P2P web server; gateway
(Smart Cache) untuk membuatnya mungkin untuk browser yang ada untuk
mengakses P2P situs web; dan WikiWiki (JSPWiki) yang dapat digunakan untuk
host WikiWikis pada komputer lokal Anda bahwa rekan-rekan lain dapat
mengakses dan mengedit melalui jaringan P2P. Bahkan lebih baik, Semua
software ini bekerja dan terlihat persis seperti yang terjadi sebelumnya sedang
porting. Abstraksi P2P socket begitu kuat bahwa Port masing-masing dari
potongan-potongan dari perangkat lunak mengambil sesedikit 30 menit sampai
beberapa jam. Semuanya termasuk dalam proyek soket P2P adalah open source,
sebagian besar di bawah lisensi BSD-jenis, dan karena lintas-framework, yang
ditulis di Java. (Scott Oaks, Bernard Traversat, Li Gong, 2002)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

2.2.5 Konsep Detail J XTA
Dibawah ini beberapa konsep yang terdapat pada framework JXTA:
a.

Peer
Peer adalah perangkat jaringan yang mengimplementasikan satu

atau lebih protokol JXTA. Peer dapat termasuk sensor, telepon, dan PDA,
serta PC, server, dan super komputer. Setiap peer beroperasi secara
independen dan asynchronous dari semua peer lainnya, dan secara unik
diidentifikasi oleh peer ID. Peer mempublish satu atau lebih interface
jaringan untuk digunakan pada protokol JXTA.
Setiap interface di-publish sebagai peer terakhir, yang unik
mengidentifikasi interface jaringan. Peer endpoints digunakan oleh peer
untuk membangun langsung koneksi point-to-point antara dua peer. Peer
tidak diharuskan untuk memiliki koneksi jaringan langsung point-to-point
antara mereka. peer perantara dapat digunakan untuk pesan rute ke peer
yang dipisahkan karena koneksi jaringan fisik atau konfigurasi jaringan
(mis, Nat, firewall, proxy). Peer biasanya dikonfigurasi untuk secara
spontan agar menemukan satu sama lain pada jaringan untuk membentuk
grup sementara atau persisten hubungan yang disebut peer group.
(Microsystems, 2003)
b.

Peer Goup
Peer group adalah kumpulan peer yang telah disepakati pada

service. Peer mengatur dirinya sendiri menjadi peer group, masing-masing
diidentifikasi dengan ID peer group yang unik. Setiap peer group dapat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

menetapkan kebijakan keanggotaan sendiri dari terbuka (siapa saja dapat
bergabung) sangat aman dan dilindungi (kredensial yang cukup diperlukan
untuk bergabung).
Peer mungkin milik lebih dari satu peer group secara bersamaan.
Secara default, kelompok pertama yang dipakai adalah Net Peer Group.
Semua peer tergabung pada Net Peer Group. Peer dapat memilih untuk
bergabung dengan peer group tambahan. Protokol JXTA menggambarkan
bagaimana peer dapat menerbitkan, menemukan, bergabung, dan
memantau peer group, mereka tidak mendeteksi kapan atau mengapa peer
group dibuat. (Microsystems, 2003)
c.

Network Service
Peer bekerja sama dan berkomunikasi untuk mempublikasikan,

menemukan, dan aktifkan network service. Peer dapat mempublikasikan
beberapa service. Peer menemukan network service melalui peer
discovery protocol. Protokol JXTA mengakui dua tingkat network service.
(Microsystems, 2003)
d.

Peer Service
Peer service diakses hanya pada peer yang mempublishkan service

tersebut. Jika peer gagal, maka service juga gagal. Beberapa contoh
service dapat dijalankan pada peer yang berbeda, tetapi masing-masing
contoh menerbitkan advertisement sendiri. (Microsystems, 2003)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

e.

Peer Group Service
Sebuah peer group service terdiri dari kumpulan contoh

(berpotensi bekerja sama dengan satu sama lain) service berjalan pada
beberapa anggota peer group. Jika salah satu peer gagal, peer group
service tidak terpengaruh (dengan asumsi service ini masih tersedia dari
anggota peer lain). Mengintai service grup yang diterbitkan sebagai bagian
dari advertisement peer group. Service dapat berupa memberikan instal ke
peer atau diambil dari jaringan. Dalam rangka untuk benar-benar
menjalankan Service, peer mungkin harus mencari implementasi yang
cocok untuk runtime proses environment. Dalam proses melakukan
download dan memasang service pada jaringan mirip dengan melakukan
pencarian di Internet untuk halaman web, mengambil halaman, dan
kemudian menginstal yang diperlukan plugin. (Microsystems, 2003)
f.

Advertisement
Semua resource jaringan JXTA - seperti peer, peer group, pipe,

dan service yang diwakili oleh advertisement. Advertisement adalah
bahasa netral struktur metadata direpresentasikan sebagai dokumen XML.
JXTA protokol menggunakan advertisement untuk menggambarkan dan
mempublikasikan keberadaan resource. Peers menemukan resource
pencarian advertisement yang sesuai dengan mereka, dan mungkin cache
setiap advertisement yang ditemukan secara lokal. Setiap advertisement
yang diterbitkan dengan jangka waktu lama yang menentukan ketersediaan
resource yang terkait. Jangka waktu lama memungkinkan penghapusannya
reosurce usang tanpa memerlukan kontrol terpusat. Sebuah advertisement

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

dapat dipublikasikan ulang (sebelum advertisement asli berakhir) untuk
memperpanjang masa hidup resource. (Microsystems, 2003)
2.2.6 CMS (Content Management Service)
Content Management Service (CMS) memungkinkan peer untuk berbagidata seperti dokumen teks, file grafis, file suara, dan media lainnya dengan peer
lainnya. Untuk menjaga konsistensi dengan spesifikasi, CMS bergantung pada
advertisement untuk memberikan informasi tentang media atau file yang akan dishare, dan bergantung pada pipe JXTA pada mentransfer konten. CMS adalah
contoh yang sangat baik dari layanan yang telah dibangun ke dalam sistem JXTA.
Peer dapat memilih untuk menggunakan layanan ini atau tidak, tergantung pada
keinginannya untuk berbagi konten dalam peer group. Dengan menggunakan
CMS, peer dibebaskan dari Rincian berbagi konten dan membuatnya tersedia
untuk pencarian dan transfer. (Gradecki, 2002)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1

Deskripsi Umum Sistem
Aplikasi yang dibangun dalam tugas akhir ini adalah sebuah aplikasi File

Sharing dimana menggunakan framework JXTA untuk menyediakan koneksi peer
to peer antara peer yang tergabung dalam jaringan file sharing tersebut.
Untuk bisa melakukan resource sharing maka setiap peer yang
menjalankan aplikasi ini harus bergabung atau join dalam suatu group yang sama
dengan peer lainnya. Tujuan adanya group adalah untuk membentuk jaringan
dengan peer yang tergabung didalamnya sebagai anggota group tersebut. Dengan
adanya group maka hanya anggota group tersebut yang bisa mencari dan
melakukan resource sharing antar peer.
Aplikasi ini menggunakan framework JXTA untuk menyediakan sarana
komunikasi peer. Setiap peer akan memiliki ID yang dinamakan peerID. PeerID
inilah yan menjadi identitas peer dalam jaringan.
Setiap peer memulai aplikasi, maka peer itu akan tergabung dalam
jaringan default JXTA yaitu , netpeergroup. Netpeergroup adalah jaringan default
JXTA yang hanya memiliki satu anggota yakni peer itu sendiri akan tetapi pada
jaringan ini pula peer mampu melakukan pencarian segala resource yang ada.
Setelah selesai melakukan start awal JXTA sehingga tergabung dalam
jaringan netpeergroup, maka peer akan mencari group default dalam sistem file
sharing. Group ini dinamakan dengan “TF Group” , semua peer harus bergabung
dalam group ini supaya bisa melakukan resource sharing. Oleh karena itu peer

21
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

selesai tergabung dengan netpeergroup akan melakukan pencarian atas group
tersebut. Jika menemukan group “TF Group” maka peer akan melakukan join
untuk menjadi anggota group tersebut. Apabila tidak menemukan group tersebut
yang berarti ada kemungkinan peer itu adalah yang pertama atau satu-satunya
dalam jaringan JXTA maka peer akan menciptakan “TF Group” sendiri.
Selesai menciptakan group baru maka peer akan melakukan join tehadap
group. Setelah selesai join maka peer akan mendapatkan service yang tersedia di
dalam group yaitu disecovery service dan rendezvous service. Discovery service
digunakan unutk mengirimkan query messag