POLA MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH DI SMK SWASTA MUHAMMADIYAH 6 KOTA MEDAN.

ABSTRAK
Abror : Pola Manajemcn Keuangan Sekolah di Sekolah Menengah Kcjuruan
(SMK) Swasta Muhammadiyah 6 Kota Medan, Tesis: Program Pascasarjana Universitas
Negeri Medan, 2008.
Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pola : penyusunan perencanaan,
penggunaan , pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan sckolah di SMK Swasta
Muhammadiyah 6 Medan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk Mendeskripsikan pola perencanaan,
penggunaan, pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan sekolah di SMK Swasta
Muhammadiyah 6 Medan,
Penelitian ini dilakukan dengan menggunalkan pendekatan kualitatif naturalistik.
Data dikumpulkan melalui wawancara , observasi/pengamatan kc lapangan dan studi
dokumcntasi. Penclitian ini informannya adalah kcpala sekolah, pembantu kepala sckolah
, guru, tata usaha , pimpinan majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen)
pimpinan cabang (PC) Muhammadiyah Sukaramai, Pimpinan Daerah Muhammadiyah
Kota Medan, pegawai Dinas Pendidikan Kota Medan, mantan kepala sekolah SPG
Muhammadiyah Medan, mantan kcpala sekolah SMK Swasta Muhammadiyah 6 Medan
dan mantan Pimpinan Majelis Dikdasmen Kota Medan . Untuk keabsahan data penclitian
digunakan teknik triangulasi, obscrvasi terus menerus, perpanjangan waktu dilapangan
dan membandingkan basil wawancara dengan basil obscrvasi.
Hasil penelitian mengwtgkapkan bahwa I) Rencana Anggaran Pendapatan dan

Belanja Sekolah disusun oleh kepala sekolah besena semua pembantu kepala sekolah dan
disyahkan oleh Majelis Dikdasmen PC Muhammadiyah Sukaramai), 2) Penggunaan
uang sekolah dilaksanakan oleh bendahara alas persctuj uan kepala sekolah dan Pimpinan
Majlis Dikdasmcn (PC) Muhammadiyah Sukaramai, 3) Pengawasan keuangan sckolah
dilakukan dengan dua cara yaitu internal dan ekstemal. Internal pengawasan yang
dilakukan oleh kepala sekolah tcrhadap bendahara dan ekstemal pengawasan yang
dilakukan oleh Majelis Dikdasmen kepada kepala sckolah dan bendahnra 4)
Pertanggungjawaban keuangan sekolah dilaksanakan setiap akhir bulan oleh kepala
sekolah kepada Majelis Dikdasmen PC Muhammadiyah Sukaramai dan
pertanggungjawaban uang yang berasal dari bantuan pemerintah dilaporkan setelah uang
digunakan.
Simpulan dari temuan adalah :I) Pola Manajcmen Keuangan Sekolah berbentuk
sentralisasi 2) Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah sudah
dilaksanakan dengan baik 3) l'cmbukuan administrasi keuangan belurn scmpuma.
4).Penggunaan uang sekolah sudah dilakukan dengan baik, 5) Pengawasan intenal oleh
Kepala Sekolah terhadap bendahara sudah baik 6) Pengawasan ekstemal oleh Majelis
kepada Kepala Sekolah dan bendahara sudah baik 7) Pertanggungjawaban keuangan
oleh Kepala Sekolah kepada Majelis Dikdasmen PC Muhammadiyah Sukaramai sudah
bai k dan 8) Pertanggung jawaban uang yang bero.sal dari pemerintah Ielah dilaksanakan
dengan baik.

Disarankan kepada Kepala Sekolah untuk memperbaiki administrasi pembukuan
keuangan sekolah dan kepada Pimpinan Majelis Dikdasmen PC Muhammadiyah
Sukaramai agar meningkatkan manajemen pembangunan sekolah sehingga terwujud
sekolah yang bermutu.

ABSTRACf

Abror : Financial Management Pattern of School for a Sek.olah Mcnengah Kejuruan
(SMK) Swasta Muhammadiyah 6 Kota Medan, a thesis Postgraduate study Program of
Universitas Negeri Medan. 2008.
1be problem in this study includes how the pattern of preparation plan, expense,
control and fmancial responsibility of school for the SMK Swasta Muhammadiyah 6
Medan.
This study aims at describing the pattern of planning, expense, control and
financial responsibility of a school at SMK swasta Muhammadiyah 6 Medan.
This study was carried out by applying a naruralistic qualitative approach. The
data were collected through interviews, field observation and documentary study. The
respondents for this study involved headmaster. vice headmaster, teacher, office staffs,
the chief of Muhammadiyah Sukaramai subsidiary, the chief of municipal
Muhammadiyah Medan, officers of the municipal education departmen of Medan the

former headmaster of SMK Swasta Muharomadiyah 6 Medan and the former chief of
municipal council Medan to validate the data of triangulation technique and continues
observation were done and also prolonged field research to compare the result of the
interview with the observation result.
The study analysis revel as that I) the planed income and expenditure of the
school was designed by the headmaster together with all vice headmaster and their
approved of by the council of Sukaramai Subsidiary 2) Spending the collected school fee
was by the treasurer after approved by the headmaster and the council of Sukaramai
subsidiary 3) Financial control was mad~
by two ways: intenal and exsternal. The internal
control was made by the headmaster to the treasurer and the external control was made
financial responsibility of the
by council for the headmaster and treasurer 4) M~nthly
school was made ar the end of the month by the headmaster to the council of Sukaramai
subsdiary and 5) Financial responsibility of the money donated by government was made
soon after it was spent.
The conclusion of such fmding is that I ) Financial Management Pattern of
School centralization 2) the designing of income and expenditure of school has been
carried out perfectly 3) Financial administration bookkeeping was still not perfect 4)
School fee expenditure has been done correctly 5) Internal control by the headmaster to

the treasurer has been done corrc..'tly 6) External control by the council to the headmaster
and treasurer is already correct 7) Financial responsibility by the headmaster to the
council of secondary educational department of Pimpinan Cabang Muharomadiyah
Sukararnai is already correct and 7) Monitory responsibility of money donation from
government has been done correcfly.
It is suggested that the headmaster should improve the administration of fmancial
bookkeeping of the school to the chief of council of Sukaramai Subsidiary shoeld
improve management of the school development in order that asehool of high quality is
achieved.

ii

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.
Dalam Anggaran Dasar Muhammadiyah dijelaskan bahwa Muhamrnadiyah
adalah suatu persyarikatan
tanggal


yang didirikan olch Kiyai Haji Ahmad Dahlan pada

8 ()zuJh.iijah 1330 Hijriyah bcrtepa.t an dengan tanggal 18 November 1912

Miladiyah di Yogyakarta untuk jangka waktu tidak terbatas.
Sebagai suatu gerakan Islam Muhamrnadiyah mendasari gerakannya kepada
sumber pokok ajaran Islam yaitu AI-Quran dan Assunah meskipun tidak anti mazhab,
dengan sikap ini Muharnmadiyah dikatakan sebagai gerakan Islam non mazhab.
Dalam memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam, Muhammadiyah ,
mengembangkan semangat tajdid dan ijtihaj serta menjauhi sikap taqlid. Oleb karena
itu disamping sebagai gerakan sosial keagarnaan, gerakan Muharnmadiyah juga
dikenal scbagai gerakan tajdid, yang bcrarti pembaruan, inovasi, restorasi dan
modernisasi.
Muhamrnadiyah sebagai suatu gerakan pembaruan mempunyai karakteristik
tersendiri yakni pola pembaruan yang dilak;ukan melalui penataan organiasi yang rapi
dan terencana. Pokok pokok pikiran Muhamrnadiyah di aplikasikan dalam keh.idupan
sosial yan~;

nayata. Secara umum amal u.saha Muhammadiyah difokuskan pada


bidang keagamaan, peodidikan dan kemasyarak.a tan.
Dalam bidang pendidikan Muharnmadi yah merupakan organisasi massa Islam
terdepan dan terbcsar bila dibandingkan dengan organisasi Islam yang lainnya. Bagi

Muhammad.iyah Pendidikan mengandung arti penting karena melalui bidang inilah
pemahaman tentang ajaran Islam dapat diwariskan dan ditanamkan dati satu generasi
ke generasi berikutnya
Dalam bidang pendidikan paling tidak ada dua segi yang menjadi sasaran
pembaruan yaitll cita cita dan teknik pengajaran. Dari segi pertama K.H.A.Dahlan
menginginkan babwa cita cita pendidikan Islam adalah unlllk membentuk manusia
muslim yang baik budi, alim dalam agama., luas dalam pandangan

dan fahant

masalah ilmu keduniaan scrta beljuang untuk kemajuan masyaralcatnya. Pembaruan
dalam bidang pengajaran

dengan mengambil unsur unsur yang baik dari sistem


pendidikan Barat dan sistem pendidikan tradisional, Muhammadiyah berbasil
membangun sistem pendidikan

sendiri

seperti sekolah model barat tetapi

dimasukkan materi pelajaran agama didalamnya sedangkan sekolah agama dengan
memasuk.kan pelajaran sekular. Dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar

tidak lagi diadakan di masjid atau langgar tetapi di gedung yang khusus yang
dilengkapi dengan meja, kursi dan papantulis sena sarana dan pra.sarana lainnya )'ang
mendukung terwujudnya pendidikan yang berkualitas.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar pcserta didik secaza aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kelruatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, k ec.-d~SM,

akhlak mulia serta keterampilan


yang diperluknn dirinya

masyarakat bangsa dan negara.
Pendidikan hanls marnpu memberikan sumbangan yang nyata pada proses
pembangunan d.alam segala bidang. Pendidikan memberikan kekuatan pada organ

2

fisik untuk bisa bekerja, termasuk memberik.an kekuatan dan kemampuan berpikir
untuk menempatkan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna di muka bwni.
Pendidikan memberikan kekuatan pula pada Jcemampuan moral dan batin agar bisa
menopang kegiatan fisik.
Dengan pendioikan diharapkan pula

secara

berkelompok manusia mampu

memelihara sistem kchidupan yang menguntungkan untuk kepenting;m bersama.
Semangat kelompok yang terbangun diikat oleh etika yang memungkinlcan manusia

untuk menjalin ketjasama yang harmonis untuk menghasilkan sesuatu yang bemilai

baik untuk pribadi maupun masyarakat pada umumnya
Hasil pendidikan juga mampu mengubah kemampuan berpik.ir sederhana
menjadi kemampuan berpik.ir kompleks. Bila manusia melalui hasil pendidikan
marnpu

mengembangkan

kemampuan

untuk

berpikir,

maka

pendekatan

pengembang;m sumber daya manusia melihat kemampuan berpikir manusia dapat

melebihi dari apa yang oleh kebanyakan orang biasa dilakukan. Kcmampuan yang
dikembanglcan oleh manusia meliputi kemampuan untuk membuat keputusan.
memeeahkan masalah, berpik.ir kreatif dan berpikir kritis. Kemampuan yang terakhir
berkaitan dengan pemanfaatan swnber sumber secara efisien dan produktif termasuk
sumber daya yang terdapat pada manusia i!U sendiri.
Mengingat besamya sumbangan dunia pendidikan untuk pembangunan, maka
pendidikan harus dikelola dengan manajemen yang baik. Manejer harus dapat
menetapkan kcbijakan mengenai apa yang akan dibuat , bagairnana pembiayaannya,
memberikan pelayanan, memilih serta menempatkan pegawai

dan lainnya yang

mempengaruhi kegiatan pendidikan.

3

Untuk mewujudkan pendidikan yang bennutu dibutuhkan suatu lembaga
pendidikan yang bai.k. Lembaga pendidikan merupakan suatu sanma untuk mengelola
pendidikan. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan fonnal harus dikelola dengan
profesional sesuai fungsi dan tugasnya. Sekolah harus dikelola dengan baik agar

dapat memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan sckolah. Oleh karena itu,
manajemen sekolah harus ditingkatkan sehingga surnber daya manusia dan sumber
daya lainnya dapat difungsikan dengan baik
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan kedua bagi siswa yang disebut
juga sebagai lembaga pendidikan fonnal. Sekolah adalah satuan unit sosial yang
khusus tugasnya

melaksanakan proses pend idikan. Sekolah merupakan lembaga

pendidikan untuk kepentingan wnum yang secara formal tingkatannya mulai dari
Taman Kanak Kanak sampai Pcrguruan Tinggi. Sekolah mcmiliki empat komponen
pokok yaitu : siswa, guru, kurikulwn dan gedung serta sarana dan prasarananya.
Tugas sekolah pada prinsipnya adalah mendidik anak agar mcnjadi manusia
seutuhnya/insan karnil/insan paripuma. Untuk membcntuk manusia scutuhnya
tersebut sekolah sebagai pusat pendidikan harus secara sengaja dan tercncana

mengusahakan berbagai hal seperti membekali anak dengan ilmu pengetahuan dan
juga membekali siswa dengan berbagai kegiatan yang memungkinkan anak
menguasai pengctahuan, sikap/nilai dan kctcrampilan yang sesuai dcngan sosok
manusia seutuhnya.
Untuk mcnghasilkan lulusan yang bennutu dibutuhkan sarana dan prasarana
pendukungnya, dibutuhkan biaya yang mencukupi, karena tanpa biaya tentu

4

semuanya tidak akan terwuj ud, walaupun masalah dana bukan satu satunya syarat
untuk kebrha.~iln

sekolah.
Dal.a m pengelolaan dan penggunaan biaya pendidikan di sekolah, peran

pengelola sekolah yang meliputi kepala sekolah, bendahara, dan staf keuangan san gat
dominan karena merekalah yang bertanggungjawab mengelola biaya pendidikan.
Kepala Sekolah beserta komponen lainnya yang terlibat langsung diharapkan
membangun keljasama yang baik dalam mercncanakan dan melaksanakan prognun
pembiayaan sekolah termasuk mempertanggungjawabkannya sehingga manajer
sekolah dituntut memiliki k.eterampilan dan karakteristik yang diperlukan untuk itu.
Dalam pengelolaan keuangan sekolah, kepala sekolah harus melak.sanakan
manajemen kcuangan yang terbuka, hal ini untuk menghindari perbedaan persepsi
diantara warga sekolah, sebab kalau perbedaan perseps.i terdapat di sekolah maka

akan mengakibatk.an iklim organisasi yang tidak kondusif.
lklim organisasi yang kondusif sangat berperan untuk terciptanya iklim kelja
yang dinamis sehingga tujuan organisasi akan dapat diwujudkan dengan baik dan
sebaliknya apabila iklim organisasi tidak kondusif maka akan timbul stagnasi
kegiatan dalam segala aspek dan pada akhimya akan timbullah komunikasi yang
deskruktif yang dapat melahirkan perbedaan perscpsi tcrhadap sesuatu masalah.
Dalam kenyataannya di SMK swasta Muhammadiyah 6 Medan, iklim organisasinya

pada akhir tabun pelajaran 2005/2006 sampai awal tahun pelajaran 200612007 tidak
kondusif sehingga menimbulkan perbedaan persepsi tentang manajemen keuangan
sekolah antara sebahagian majelis guru dan katyawan dengan kepala sekolah

5

Perbedaan persepsi tersebut teJjadi karena adanya dugaan guru bahwa
manajemen keuangan oleh Kepala Sekolah tidak baik, Kepala Sekolah mengelola
keuangan sekolah tidak transparan, guru menganggap bahwa ada uang bantuan oleh
pemerintah yang tidak digunakan sesuai dengan ketentuan.
Menurut Kepala Sekolah SMK Swasta Muhammadiyah 6 Medan perbedaan
persepsi yang teJjadi antara majelis guru dan karyawan dengan Kepala Sekolah
tersebut karena majeli s guru dan karyawan mengatakan bahwa kepala sekolah
menyelewengkan uang bantuan pemerintah pada hal dugaan majlis guru dan
karyawan itu sarna sekali tidak benar karena uang bantuan tersebut telah dibelanjakan

sesuai dengan anggaran yang telah ditentukan, penggunaan keuangan telah diperiksa
oleh pihak yayasan dan hasilnya penggunaan keuangan telah sesuai dengan yang
direnca.nakan (lntervieu, Lamp. Hal.l ), keti ka hal ini ditanya kan kepada PKS II
tentang adanya perbedaan persepsi tersebut, beJiau mengatakan hal yang sarna seperti
apa yang dikatakan oleh kepala sekolah.
Perbedaan persepsi antara majlis gurulkaryawan dengan kepala sekolah
membawa dampak negatif terbadap iklim keJja sekolah terutama terbadap proses
pembelajaran, karena perbedaan persepsi tersebut sampai kepada unjuk rasa majelis
guru dan karyawan yaitu dengan melakukan unjuk rasa yang

dilakukan oleh

sembilan orang guru dan satu orang tata usaha dari 15 guru dan karyawan yang ada
di sekol ah tersebut dengan tuntutan agar Kepala Sekolah dapat

mempenanggung

jawabkan dengan baik penggunaan uang sekolah yang berasal dari bantuan
pemerintah..

6

Perbedaan persepsi tersebut tidak dapat diselesaikan oleh Kepala Sekolah
oleh karena itu, kepala sekolah meminta bantuan kepada Yayasan dalam hal ini
Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Daerah (Majelis Dikdasmen PO)
Muhammadiyah Kota Medan. penyelesaian dilakukan oleb yayasan dengan persuasif
dalam suasana kekeluarg.aan akan tetapi belum juga mendapat respon positif oleh
pibak guru dan tala u.o;aha yang melakukan unjulc rasa. Akibat berlarutnya perbedaan
persepsi antara guru dan kepala sekolah sehingga berdampak negatif terhadap
pelaksaanan proses pembelajaran usaha persuasif dan kekeluarg.aan yang dilalrukan
oleh yayasan belum direspon positif oleh guru dan karyawan, akhirnya yayasan
memberikan dua opsi kepada guru dan karyawan yang melakulcan unjulc rasa karena
perbedaan persepsi tersebut yaitu I) kalau bapak dan ibu guru tetap mau mengajar di
sekolah ini maka perbedaan persepsi mengenai manajemen keuangan sekolah diakhiri
akan tetapi 2) bila perbedaan persepsi inl tidak bisa diakhiri maka dimohon agar
kepada guru yang konflik mengundurkan diri sebagai guru dan karyawan dari sekolah

ini. Akhirnya antara guru dan karyawan yang terdapat perbedaan persepsi tersebut
mcmilih opsi kedua yaitu mengudurkan diri sebagai guru dan karyawan dari SMK
Swasta Mubammadiyah 6 Kota Medan
Perbedaan persepsi tentang manajemen keuangan sekolah tersebut diduga
fuktor penyebabnya adalah manajemen keuangan sekolah yang kurang baik di dalam
perencartaan, penggunaan, pengawasan, dan

~rtanguj

aw

abn,

sebab dalam suatu

organisasi faktor keuangan merupakan falctor yang sangat sensitif artinya apabila ada
masalah dalam bidang keuangan maka itu akan bisa merembet kepada masalah lain.

7

Penelitian illi yang diberi judul Pola Manajcmen Keuangan Sekolah Di SMK
Swasta Muhammadiyah 6 Kota Medan dilak.sanakan dengan dilatar belakangi oleh
adanya perbedaan persepsi antara majelis guru dan karyawan dengan Kcpala Sekolah
tentang manajemen keuangan sckolah y1111g diduga diakibatkan oleh kurang baiknya
manajemcn keuangan sclcolah dalam bidang perencanaan, penggunaan, pengawasan
dan pertanggungjawaban keuangan sekolah.
B. Fokus Masalah.
Dari uraian pada latar belakang yang Ielah dikemukak1111 di atas, penelitian ini
difokuskan pada pola manajemen keuangan sekolah di SMK Swasta Muhammadiyah

6 Medan yang meliputi aspek: perencanaan, penggunaan, pengawasan dan
pertanggungjawaban keuangan sckolah.

c. Masalah
Untuk mengarahkan pelaksanaan penelitian sesuai dengan fokus yang Ielah
ditetapkan dari sej umlah gejala yang ditemukan di atas maka masalah penelitlan ini
dirumuskan berupa pertanyaan penelitian sebagai berikut :
I. Bagaimanakah pola penyusunan perencanaan keuangan sekolah

di SMK

Swasta Mubammadiyah 6 Medan ?
2. Bagaimanakah pola

penggunaan keuangan sekolah di SMK Swasta

Muhammadiyah 6 Mc:Uan.
3. Bagaimanakah pola pengawasan

kcuangan sekolah di SMK Swasta

Muhammadiyah 6 Medan.
4. Bagaimanakah pola pertanggungjawaban keuangan sekolah di SMK Swasta
Mu.hammadiyah 6 Medan.

8

D. Tujuan.
Dari berbagai masalah yang diajukan baik dari latar belakang masalah, folcus
penelitian sena masalah penelitian maka penelitian ini bertujuan untuk :

I. Mendeskripsikan pola percncanaan keuangan sekolah yang ditcrapkan di
SMK Swasta Muhammadiyah 6 Medan.
2. Mendeskripsikan pola penggunaan k.euangan sekolah di SMK Swasta
Muhammadiyah 6 Medan
3. Mendeskripsikan

pola pengawasan keuangan sekolah di SMK Swasta

Muhammadiyah 6 Medan.
4. Mendcskripsikan

pola pertanggungjawaban keuangan sekolah di SMK

Swasta Muhammadiyah 6 Medan.
E. Manfaat.
I. Secara teoretis basil pcnelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan kajian lebib
lanjut oleh para peneliti dalam rang)u! pcngembangan ilmu pengetahuan
khususnya mengenai pcngelolaan keuangan sekolah.
2. Secara praktis sebagai baban masukan untuk :
a. Para kepala sekolah, para pembantu kepala sekolah, bendahara sekolah
dan personal yang terkait dengan pengelolaan keuangan sekolah agar
dalam pengelolaan keuangan sekolah lebib profesional.
b. Persyarikatan Muhammadiyah k.hususnya Majelis Pendidikan Dasar
dan Menengah Pimpinan Cabang Muharnmadiyah Sukaramai Medan,
agar dapat dijadikan dasar untuk mengambil kebijakan dalam
penerapan manajemen keuangan sekolah.

9

BAB.V
SJMPULAN SARAN DAN IMPLIKASI

A. Simpulao

Meruj uk kepada tujuan penelitian dan berdasarkan hasil temuan penelitian di
lapangan serta pembahasan mengenai pola manajemen keuangan sekolah di SMK
Swasta Muhammadiyah 6 Medan mnka, penelitian ini dapat disimpulkan sebagai
berikut :

I.Manajcmen Keuangan Sekolah
a. Manajemen

keuangan sekolah yang diterapkan mengacu pada pola

manajemen keuangan sek.olah sentralistik artinya semua penerimaan sekolah

harus disetorkan kcpada Pimpinan majelis akan tetapi sentralisliknya bersifat
jleksibelitas artinya sekolah dapat menggunakan keuangan sebelum disetor ke

pimpinan majelis dengan prosedw- yang tepat.
b. Dalam pengeloluan pembangunan sarana dan prasarana sekolah diterapkan
pola pengelolaan subsidi silang artinya keuangan sekolah yang sudah baik
akan dapat membantu sekolah yang belum berkembang dengan baik dan
semuanya iti dikelola oleb Pimpinan Majelis

2. Perencanaan Keuangan Sekolah.

a) Anggaran Pendapatan dan Bclanja Sekolah di SMK swasta Muhammadiyah 6
Kota Medan disusun oleh kepala sekolah dan pembantu kepala sekolah dan
disyahkan oleh Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah
Sukaramai.

81

b) Merujuk kepada teori yang dikemukakan pada kajian teori serta didukung
kebijakan pemerintah dalam penetapan APBS dalam panduan Biaya
Operasional Sekolah (BOS) maka penyusunan APBS di SMK Swasta
Muhammadiyah 6 sudah dilakSI:IIakan dengan baik
3. Penggunaan Keuangan Sekolah.
a) Penggunaan keuangan sekolah yang dilakukan oleh bendahara dengan
prosedur setiap pengeluaran harus

sesuai dengan APBS dan dana untuk

anggarannya masih ada, kemudian dlsetujui oleh kepala sekolah dan pimpinan
majelis dikdasmen kemudlan harus dilengkapi dengan bukti kas keluar maka

dari segi operasional penggunaannya telah baik dan benar.
b) Penerapan pola manajemen keuangaDI sentralistik berdampak positif terhadap
penghematan penggunaan kcuangan sekolah sebab majelis akan mengizinkan
penggunaan keuangan sekolah untuk hal hal yang sangat penting saja
sehingga kepala sekolah tidak dapat semena mena dalam menggunakan
keuangan sekolah.


c) Merujuk kepada SK Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muharnmadiyah
NO : 155/SK-MPK/1988 tentang perangkat pembukuan yang diperlukan
dalam manajemen keuangan maka manajemen pembukuan penggunaan
keuangan sekolah belum sempuma karena belum didukung dengan
adm

in~'lras

pembukuan

yang baik seperti buku k.as harlan, buku bank, dan

kartu anggaran.

82

4. Pengawasan Keuangan Sekolah.
a) Manajemen pengawasan keuangan sekolah oleh kepala sekolah terhadap

bendabara sekolah telah terlaksana dengan baik, karena kepala sekolah selalu
melakukan pengawasan secara kootinu kepada bendahara sckolah.
b) Manajemen pengawasan keuangan sekolah oleh Majelis Dikdasmen terhadap
Pimpinao SMK Swasta Muhammadiyah 6 Medan telah berjalan dengan benar
sebab kepala sekolah telah memberikan laporan setiap bulan dan melalui
laporan tersebut dapat mengawasi keuangan secara rutin disamping itu sekali
pertriwulan Pimpinan Majelis turun kelapangan untuk memberikan araban
ten tang pengelolaan keuangan sekolah ..
c) Pengawasan keuangan sekolah yang bersumber dari dana bllntuan pemerintah
baru berupa bimbingan dan arahan kepada kcpala sekolah yang dilakukan

waktu penyerahan SK bantuan, mempedomani hal itu maka disimpulkan
bahwa pengawasan bel urn efektif dilaksanakan.
5. Pertanggungjawaban Keuangan Sekolah.
a. Pertanggungjawaban penggunaan keuangan sekolah di SMK Swasta

Muhammadiyah 6 Medan terhadap Muhammadiyah telah dilaksanakan
dengan baik karena kepala sekolah telah melaporkan kuangan setiap bulannya
lengkap dengan bukti kas masuk dan bukti kas keluar.
b. Pertanggungjawaban uang bantuan pemerintah dengan proscdur

kepala

sekolah mengirimkan laporan pertanggungjawabannya kepada pihak yang
memberi bantuan dalam hal ini Dinas Pendidikao Kota Medan. Berdasarkan
temuan yang diperoleh dan juga dengan kroscek dengan staf dinas Pendidikan

83

Kota Medan seksi kurikulwn SMK laporan pertanggungjawaban penggunaan
uang oleh kepala sekolah sudah dilaksanakan dengan baik

B. Saran
Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan diatas maka disarankan kepada :
I. Diharapkan

kepada kepala sekolah agar dalam menyusun RAPBS

mengikutsertakan guru secara indi vidu sehingga

aspirasi guru akan

terakomodir dalam RAPBS.
2. Diharapkan kepada kepala sekolah agar mensosialisasikan APBS yang telah
disyahkan oleh Pimpinan Majelis Dikdasmen PC Muhammadiyah Sukararnai
kepada guru dan stock holdernya.
3. Diharapkan kepada kepala sekolah agar melengkapi administrasi pembukuan
keuangan sekolah sehingga lercipta suatu manajemen pembukuan keuangan
sekolah yang profesional
4. Diharapkan kepada Pimpinan Majelis Dikdasmen PC Mubammadiyah
Sukaramai Mcdan dapat meningkatk:an manajemen terhadap pembangunan
sekolah sehingga akan terwujud pendidikan yang bermutu.
5. Mubammadiyah agar memberikan manajemen terpadu terhadap existensi
SMK Swasta Muhammadiyah 6 Medan sehingga akan diwuj udkan sekolah
yang bermutu dalam segala aspek.
6. Pemerintah agar mengawasi bantuan keuangan yang diberikan pemerintah
kepada sekolah dengan baik sehingga, uang tersebut benar benar digunakan
oleh pihak sekolah sesuai dengan ketentuan.

84

c. lmplikasi
I. Penyusunan RAPBS

di SMK Swasta Mubammadiyah 6 Medan dapat

diimplikasikan kepada perguruan swasta lainnya karena dalam penyusunan
RAPBS nya telah mengikutsertakan PKS, kepala sekolah dan komite sekolah.
2. Penggunaan keuangan sekolah dipercayakan kepada bendahara untuk
menggwtakannya setelah mendapat persetujuan oleh kepala sckolah dan
pimpinan majelis, hal ini dapat diimplikasikan terhadap perguruan swasta
lainnya dalam rangka penerapan manajemen berbasis sekolah.
3. Manajemen penerimaan dan penggtmaaD keuangan sekolah di SMK Swasta
Muhammadiyah 6 Medan dapat dicontoh untuk diterapkan pada perguruan
swasta Jainnya karena

penerimaan dan penggunaan dibawah manajemen

kepala sekolah hal ini sesuai dengan manajemen berbasis sekolah.

85

DAFTAR PUSTAKA
Anwar, ldochi. 2003. Administrasi Pendidikan Dan Manajemen Biaya Pendidikan
Bandung: Alfabeta.
Atmosudlljo, Prajudi. 1982. Administrasi dan Manajemen Umum, Jakarta, Galia
Indonesia
Bogdan,R & Biklen, SK.J992. Qualitative Research For Education : Am
Introduction To The Theory And Methods, Boston : Allyn And Bacon.

7:'---'1992 Pengantar Methode Penelitian Kualitatif, (TeJjemaban
Atllndi ) Surabaya : Usaha Nasional.

A Khazin

Bungin, Burhan. 2004. Ana/isis Data Penelitian Kualitatij.Pemahaman Filosofis dan
Metodologis Kearah Penguasaan Model Aplilcasi, Jakarta : Raja Grasindo
Perkasa.
Biro Keuangan Setjen depdiknas, 200 I , Laporan hasif Penelilian Penyusunan Biaya
Satuan Pendidikan SD, SLTP , SMU dan SMK Negeri, Jakarta,
Depdiknas
Direktorat PLP. 2005. Panduan Bantuan Mutu Seko/ah ( Grat ) Jakarta: Depdiknas
Covey, Stephen R 1990. The seven Habits Of Highly effevtive people
Newyork : Simon & Schuster Inc.
Danajaya, A.A. 1986. Sistem Nilai Manager Indonesia, Seri Manajemen No.I
Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo.
Danumihruja, Mintarsih. 2004. Manajemen Keuangan Sekolah, Studi Manajemen
Keuangan Pada Seko/ah Lanjutan Pertarna Dalam lmplementasi otonomi
Daerah, Jakarta : Uhamka Press.
Depdiknas. 2004. Petunjuk Pelaksanaan Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta : Eka
Jaya.
_ _ _, 2004. Undang Undang No.20 2005 Tentang System Pendidikan Nasional,
Jakarta: CV Media Duta Jakarta.
_ _ _, 2006. Panduan Bantuan Operasional Sekolah (BOS ), Jakarta.
Depdikbud. 1992 Ensiklopedi Indonesia Edis.i Khusus, Jakarta : lchtiar Baru -Voeve.
Fattah, Nanang. 2001. Ekonomi Dan Pembiayaan Pendidikan

Bandung: Rosda

86

Faisal. Sanafiah. 1990. Penelitian Kualitatif , Dasar Dasar Dan Aplikasi.Malang
:Yayasan Asah Asih Asuh.
Gorton, RA. 1976. School Administration : Callenge And Opportunity For
Leadership, Iowa : Brown Company Publishers.
Handoko, T.Hani.l986. Manajemen, Yogyaka.rta: Lembaga Manajemen Penelitian
dan Pengabdion Masyarakat
_

_ _ 1996. Manujemen Edisi 2, Yogyakarta : BPFE Hondoko.

Harianja,

Marihot Tua Effendi. 2002. Manajemen Sumber
Jakarta: Gramedia Widyasarana Indonesia

Daya Manusia.

Hasibuan, Malayu SP. 2005. Manajemen Sumber Daya Manus/a, Jakarta: Bwni
Aksara
Hubennan A.M. dan Miles M.B.Im. Anal/sis data Kualitatif( tejemahan Tjetjep
Rohendi Rohidi ) Jakarta :Universitas Indonesia.
lndra Fachrudi, Soekarto. 1994. Mengantar Bagaimana Mememfpfn Sekolah Yang

Balk , Jakorta : Ohaliu Indonesia.
Kamars, Dachnel. 2004. Administrasi Pendidikon Teori Dan Pralctek Padang:
CV Suryani lndah
Kardoyo. 1977. Manajemen Keuangan Sumbangan Bantu Penyelenggar Pendidikon
(BPJ) Dalam Menunjang Program Pendidikon. Tesis tidak diterbitkan
Bandung :Universitas Pendidikan Indonesia
Lincol YS and Guba, EG. 1985. Naturalistic Inquiry, New Delhi: Sage Publication
Majelis Dikdasmen PP. Muharnmadiyah
Jakarta :Rajawali Pers.

2004:

Ensiklopedi

Muhammadiyah

_ _ _2.006. SK Nomor : 1071KEP/1.4/Ff2006 tentong Kaidah Pendidikan Dasar
Muharnmadiyah.Jakarta Maj lis dikdasmen PP Muhammadiyah

Malthew B Milles & A.Micbail Hubennan 1992, Ana/isis Data Kualitatif
(feljemahan Tjetjep Rohendi Rohidi ) Jakarta : Universitas Indonesia Press
Manu! lang, M. 1981. Dasar Dw.-ur Management, Jakarta : Ghalia Indonesia.
Maleong, Lexy.J. 2006. Methodologi Penelitian Kualilatif, Edlsi Revis/ Bandung:
Remaja Rosdakarya.

87

Mintarsih Danu Mihardjka, 2004, Manajemen Keuangan selwlah Pada SLTP Negeri
dan Swasta di Kota Cirebon, Bandung : UP!
Mulyasa,

E. 2004. Menjadi Kepala Selwlah Professional Dalam
Mensukseslwn MBS Dan KB ,Bandung: Remaja Rosdakarya.

_ _ _.2005. Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep.
imp/emenrasi, Bandung : Remaja Rosdakarya

Kontek

Karakteristik dan

Narbuko, Cholid dan Ahmad, Abu.l991. Merode Penelirian, Jakarta : Bumi Aksara
Nasution, S. 1989. Metode Pene/itian Natur.alisrik Ku.aliratif. Bandung : Tarsito.
PP Mubammadiyah. 2006. Anggaran Dasar Muhammudiyah, Yogyakarta : Suara
Muhammadiyah .
Riyanto.Yatim, 2001: Merode Penelitian Pendidikan, Surabaya: SIC.
Sagala, Syaiful. 2000. Visi Administrator Dan Pengambil Kebijakan Berkairan
dengan Pembiayaan Pendidikan. Formasi ( Jumal ) Jakarta: UHAMKA
_ _ _, 2004, Manajemen berbasis Selwlah dan Masyarakat,
memenangkan Persaingan Mutu, Jakarta : Nimas Multima.

Strategl

Syarnsudin, Abin dan Nandang Budiman. 2005. Profesi Keguruan 2 , Jakarta: Pusat
Penerbitan Universitas Terbuka
Spradley, James P. 1980. Satuan Biaya Pendidikan Dasar dan Menengah Bandung:
PT Remaja Rosda Karya.
Sukardi, MS,. 2006. Penelitian KualitatifNaluralistik Da/am Pendidikan Yogyakarta:
Pencrbit Usaha Keluarga.
Tilaar, HAR. 1999. Beberapa Agenda Repormasi Pendidlkan Nasional. Magelang:
Tira Indonesia.
YUS11lldi. 2006. Aspek Aspek Ekanomi Pendidikan Nonformal, Makalah seminar Pada
Pertemuan Nasional Tim Akademisi, Jakarta
Winardi. 2004 . Kepemimpinan dalam Manajemen, Jakarta

PT. Rineka Karya

88