Status dan Fungsi AICHR dalam Penyelesaian Pelanggaran HAM di Negara-negara Anggota ASEAN Berdasarkan Piagam ASEAN 2007 dan Hukum HAM Internasional.

Status dan Fungsi AICHR dalam Penyelesaian Pelanggaran HAM di
Negara-Ngara Anggota ASEAN Berdasarkan Piagam ASEAN dan
Hukum HAM Internasional
Marizka Fidia Putri
110110070250
ABSTRAK

Kehadiran sebuah mekanisme HAM di ASEAN telah lama menjadi
impian masyarakat ASEAN. Impian telah dimulai sejak berakhirnya
Perang Dunia Ke-II seiring dengan adanya pergeseran norma-norma
didalam hubungan internasional dimana salah satu yang paling
mengemuka adalah norma-norma HAM. Wilayah Asia khususnya ASEAN
belum memiliki badan HAM tingkat regional sejak ASEAN didirikan.
Piagam ASEAN 2007 membawa Negara-negara ASEAN dalam upaya
perlindungan HAM dengan membentuk AICHR, tetapi AICHR hanya
ditekankan untuk memajukan HAM. Barulah dalam piagam ini semua
negara akhirnya menyepakati bahwa penegakan HAM harus juga
mencakup perlindungan HAM. Dalam tugas akhir ini penulis membahas
mengenai perannya dan status AICHR sebagai badan HAM ASEAN
dalam penyelesaian pelanggaran HAM di Negara-negara anggota
ASEAN. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui bagaimana

AICHR dapat menjalankan status dan fungsinya sebagai badan HAM
ASEAN dalam penyelesaian pelanggaran HAM di wilayah ASEAN beserta
kendala-kendala yang dirasakan.
Penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode penulisan
sebagai berikut, yaitu spesifikasi penelitian adalah deskriptif analitis,
metode pendekatannya adalah yuridis normatif, kemudian dilakukan
tahapan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan, serta teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan dan metode
analisis data.
Hasil analisis dari tugas akhir ini mengenai status dan fungsi
AICHR dalam mengemban tugas sebagai badan HAM di ASEAN dalam
menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM di Negara-negara anggota
ASEAN adalah dengan adanya prinsip non Interverence, yang menjadikan
AICHR hanya sebagai consultative body dan tidak memiliki kewenangan
untuk menerima pengaduan atau menetapkan putusan maupun
melakukan penyidikan atas pelanggaran HAM.

iv

Status and Function AICHR in the Settlement of Human Rights

Violations in ASEAN Member Countries based on ASEAN Charter
2007 and International Human Rights Law
Marizka Fidia Putri
110110070250

ABSTRACT

The presence of a Human Rights mechanism in ASEAN has long
been a dream of the ASEAN community. The dreams has started since
the end of World War II along with the shifting norms in international
relations, where one of the most prominent are the norms of human rights.
The Asian region particulary ASEAN Human Rights body did not yet have
the regional level since ASEAN founded. The ASEAN Charter 2007 bring
ASEAN countries in Human Rights protection efforts by forming the
AICHR, but stressed only the AICHR to advance human rights. In this
thesis the author discusses about the role and status of the ASEAN
human rights body as the AICHR in the settlement of human rights
violation in ASEAN member countries. The purpose of this writing is to
know how the AICHR can run the status and function as the ASEAN
Human rights body in the settlement of human rights violations in the

region of ASEAN along with the perceived constrainst.
The writing of this thesis the author use the following writing
method, descriptive, specifications, methods of its approach is the juridical
normative, then do the stages of research libraries and the research field,
as well as the data collection technique that is used is the study of
librarianship and the method of data analysis.
Results of the analysis of this final project on the status and
function of AICHR in carrying out the task as body of human rights in
ASEAN in resolving the cases of human rights violations in ASEAN
member countries in existence of the principles of non-interverence, which
makes the AICHR merely as a consultative body and has no authority to
receive complaints or set the verdict as well as the conduct of investigation
of human rights violation.

v