UPAYA MENEGAKKAN PERDA KOTA TASIKMALAYA NO 12/2009 MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004.

UPAYA MENEGAKKAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA
NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG TATA NILAI KEHIDUPAN
KEMASYARAKATAN YANG BERLANDASKAN PADA AJARAN
AGAMA ISLAM DAN NORMA-NORMA SOSIAL MASYARAKAT KOTA
TASIKMALAYA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN
2004
Bayu Anwar Permana
110113080015
ABSTRAK
Implementasi desentralisasi di Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui asas
otonomi daerah dan asas tugas pembantuan, salah satunya dapat dilihat dari
pembentukan peraturan perundang-undangan di tingkat daerah, yaitu peraturan
daerah. Pada perkembangannya di era otonomi ini lahir suatu peraturan daerah di
kota Tasikmalaya yang bersumber dari materi keagamaan, yaitu Peraturan Daerah
Kota Tasikmalaya Nomor 12 Tahun 2009. Tujuan yang hendak dicapai dalam
penelitian ini adalah untuk memahami upaya dalam menegakkan Peraturan
Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 12 Tahun 2009. Tidak hanya demikian, tujuan
penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kendala dalam penegakkan Peraturan
Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 12 Tahun 2009 serta upaya untuk
mengatasinya.
Penulisan ini bersifat deskriptif analitis dengan menggunakan metode pendekatan

yuridis sosiologis yaitu dengan hukum dikonsepkan sebagai pranata sosial yang
secara riil dikaitkan dengan variable-variabel sosial lain, serta memandang hukum
sebagai fenomena sosial
Hasil dari penelitian ini menyimpulkan , bahwa upaya penegakkan Peraturan
Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 12 Tahun 2009 tetap tunduk atau mengacu pada
peraturan perundang-undangan yang berlaku, karena Perda tersebut mengatur
norma-norma yang telah diatur di dalam KUHP dan Perundang-undangan lainnya,
Tidak hanya demikian, Perda Kota Tasikmalaya nomor 12 Tahun 2009 sudah
sesuai dengan apa yang dimaksud di dalam Pasal 136 ayat (3) UU No. 32 Tahun
2004, bahwa Peraturan Daerah merupakan penjabaran lebih lanjut dari peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi dengan memperhatikan ciri khas masingmasing daerah. Sementara yang menjadi kendala dalam menegakkan Perda Kota
Tasikmalaya Nomor 12 Tahun 2009, antara lain: segi substansi Perda itu sendiri
yang sulit untuk ditegakkan karena tidak adanya pengaturan mengenai sanksi,
mengenai lembaga penegak hukum yang masih dalam perdepatan, dan faktor
masyarakatnya yang heterogen. Adapun upaya dalam mengatasi kendala tersebut
yaitu dengan cara melakukan koordinasi dengan instansi pemerintah lainnya, yang
dilanjutkan dengan sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat Kota
Tasikmalaya, dan mengenai lembaga penegak hukum yang tepat untuk
menegakkan Perda tersebut adalah Satpol PP dan berkoordinasi dengan pihak
Kepolisian Daerah.