Uji aktivitas analgesik ekstrak metanol biji alpukat (persea americana mill.) pada mencit betina terinduksi asam asetat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

UJI AKTIVITAS ANALGESIK
EKSTRAK METANOL BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill.)
PADA MENCIT BETINA TERINDUKSI ASAM ASETAT
ABSTRAK
Nyeri merupakan perasaan sensoris yang tidak menyenangkan yang bisa
dihilangkan dengan analgesik. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental
murni yang bertujuan untuk mengetahui aktivitas analgesik ekstrak metanol biji
alpukat, persen proteksi, dan perubahan persen proteksi ekstrak metanol biji
alpukat. Sebanyak 25 ekor mencit berumur 2-3 bulan dan berat badan 20-30 gram
dibagi secara acak menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif CMC Na,
kelompok kontrol positif asetosal dosis 91 mg/kgBB, dan kelompok perlakuan
ekstrak metanol biji alpukat dengan 3 peringkat dosis yaitu 0,83; 1,67; dan 3,33
g/kgBB. CMC Na, asetosal, dan ekstrak metanol biji alpukat diberikan secara per
oral, 10 menit kemudian diberikan asam asetat 1% secara intraperitoneal dengan
dosis 50 mg/kgBB. Pengamatan dilakukan dengan mengamati geliat setiap 5
menit selama 1 jam. Hasil geliat, persen proteksi, dan perubahan persen proteksi
dianalisis dengan uji Shapiro-Wilk, dilanjutkan uji One Way ANOVA dan uji post
hoc Bonferroni dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ekstrak metanol biji alpukat memiliki kemampuan untuk menurunkan

geliat pada dosis 0,83; 1,67; dan 3,33 g/kgBB dengan persen proteksi secara
berturut-turut 37,6 ± 2,0; 73,2 ± 1,4; dan 68,2 ± 0,9 serta perubahan persen
proteksi berurutan adalah -48,7 ± 2,8; 0,0 ± 2,0; dan -6,3 ± 1,2.
Kata Kunci: Analgesik; Biji alpukat; Ekstrak metanol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Pain is defined as an unpleasant sensory and emotional experience associated with
tissue damage which can be cured with analgesic. This research is purely
experimental which is aimed to know analgesic activity of methanol extract of
avocado seeds, to know protection percentage, and changing of protection
percentage in acetic acid induced female mice. Twenty-five Swiss strain mice
aged 2-3 months and 20-30 grams were divided into five groups, namely the
negative control group CMC-Na, positive control group acetosal 91 mg/kg, and
the groups of methanol extracts of avocado seeds with 3 doses ranked namely
3.33; 1.67; and 3.33 g/kgBW. Observations were made by observing the writhing
every 5 minutes for 1 hour. The result of writhing, protection percentage, and the
changing of protection percentage were analyzed with the Shapiro-Wilk test,
followed by One Way ANOVA test and Bonferroni post hoc test with 95%

significancy level. The results showed that the methanol extract of avocado seed
has the ability to lowering the writhing at dose 0.83; 1.67; and 3.33 g/kgBW with
protection percentage respectively 37.6 ± 2.0; 73.2 ± 1.4; and 68.2 ± 0.9, and the
changing of protection percentage respectively -48.7 ± 2.8; 0.0 ± 2,0; and -6.3 ±
1.2.
Keywords: Analgesic; Avocado seeds; Methanolic extract

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

UJI AKTIVITAS ANALGESIK
EKSTRAK METANOL BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill.)
PADA MENCIT BETINA TERINDUKSI ASAM ASETAT

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi


Diajukan oleh:
Ni Kadek Pramita Anggara Dewi
NIM : 138114110

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

UJI AKTIVITAS ANALGESIK
EKSTRAK METANOL BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill.)
PADA MENCIT BETINA TERINDUKSI ASAM ASETAT


SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi

Diajukan oleh:
Ni Kadek Pramita Anggara Dewi
NIM : 138114110

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Cogito ergo sum, aku berpikir maka aku ada
-Rene Descrates

Kupersembahkan karya ini untuk:
Ida Sang Hyang Widhi Wasa sebagai sumber kehidupanku,
Ibu dan Bapak serta Kakakku yang senantiasa mendoakan, mendukung, dan
mengasihiku,
Sahabat dan teman-temanku,
Almamaterku Universitas Sanata Dharma

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


PRAKATA
Puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa penulis panjatkan atas
segala perlindungan, penyertaan, dan berkat yang telah diberikanNya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Uji Aktivitas Analgesik
Ekstrak Metanol Biji Alpukat (Persea americana Mill.) pada Mencit Betina yang
Terinduksi Asam Asetat” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan berbagai
pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis
hendak mengucapkan terima kasih kepada:
1.

Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

2.

Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt., selaku dosen pembimbing atas
kesabaran untuk membimbing, mendukung, dan memotivasi penulis dalam

penyusunan proposal skripsi, penelitian, hingga penyusunan skripsi ini.

3.

Ibu Damiana Sapta Candrasari, S.Si., M.Sc. dan Bapak Christianus Heru
Setiawan, M.Sc., Apt., selaku dosen penguji skripsi yang telah memberikan
ide, saran, dan masukan yang membangun untuk penelitian ini.

4.

Ibu Dita Maria Virginia, M.Sc., Apt., selaku dosen pembimbing akademik
penulis yang telah memberikan pendampingan, pengarahan, dan dukungan
kepada penulis selama ini.

5.

Ibu Agustina Setiawati, M.Sc., Apt., selaku Kepala Laboratorium Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan izin dalam
penggunaan fasilitas laboratorium untuk kepentingan skripsi ini.


6.

Bapak Heru, Bapak Parjiman, dan Bapak Wagiran, selaku Laboran
Laboratorium Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma atas bantuan dan
dukungannya selama proses pengerjaan skripsi.
v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7.

Keluarga tercinta, bapak, ibu, dan Kak Agus yang selalu mendoakan,
mendukung, dan memberikan semangat serta kasih sayang.

8.

Sahabat seperjuangan, Fransisca Puspa Jelita, Caecilia Desi Kristanti, dan
Skolastika Venita Tianri, terima kasih atas kerjasama, dukungan, saran, dan
bantuannya selama penelitian hingga penyusunan skripsi ini.


9.

Teman-teman terkasih, Bella, Clara, Kak Le, Kak Trisna, dan Kak Boni
terima kasih atas semangat dan dukungannya.

10. Teman-teman FKK B 2013, FSM C 2013, atas kebersamaan dan
dukungannya.
Penulis menyadari bahwa dalam naskah skripsi ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap agar skripsi ini
dapat bermanfaat dalam perkembangan ilmu pengetahuan farmasi.

Yogyakarta, 3 Oktober 2016

Penulis

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
PRAKATA ............................................................................................................ v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................... vii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii
ABSTRAK ......................................................................................................... xiv
ABSTRACT ........................................................................................................ xv
PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
METODE PENELITIAN ...................................................................................... 2
Bahan..................................................................................................................... 2
Alat ........................................................................................................................ 2
Metode................................................................................................................... 2
Determinasi dan Pengumpulan Biji Alpukat ............................................... 2
Penetapan Kadar Air Serbuk Biji Alpukat................................................... 3
Pembuatan Ekstrak dan Pembuatan Larutan Ekstrak Metanol Biji
Alpukat ........................................................................................................ 3
Uji Penetapan Selang Waktu Pemberian Asam Asetat 1% ......................... 3
Uji Aktivitas Analgesik Ekstrak Metanol Biji Alpukat ............................... 3
Analisis Statistika ........................................................................................ 4
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 4
Hasil Determinasi dan Pengumpulan Biji Alpukat ............................................... 4
ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Penetapan Kadar Air pada Serbuk Biji Alpukat ................................................... 5
Pembuatan Ekstrak dan Pembuatan Larutan Ekstrak Metanol Biji Alpukat ........ 5
Penetapan Selang Waktu Pemberian Asam Asetat 1% ......................................... 5
Uji Aktivitas Analgesik Ekstrak Metanol Biji Alpukat ........................................ 7
Kelompok Kontrol Negatif .......................................................................... 9
Kelompok Kontrol Positif............................................................................ 9
Kelompok Perlakuan Ekstrak Metanol Biji Alpukat dosis
0,83 g/kgBB ................................................................................................. 9
Kelompok Perlakuan Ekstrak Metanol Biji Alpukat dosis
1,67 g/kgBB ............................................................................................... 10
Kelompok Perlakuan Ekstrak Metanol Biji Alpukat dosis
3,33 g/kgBB ............................................................................................... 11
Perbandingan antarkelompok Perlakuan Ekstrak Metanol Biji Alpukat
Dosis 0,83; 1,67; dan 3,33 g/kgBB ............................................................ 12
KESIMPULAN ................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 13
LAMPIRAN ........................................................................................................ 16
BIOGRAFI PENULIS ........................................................................................ 47

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel I. Rata-rata jumlah kumulatif geliat mencit pada penentuan selang waktu
pemberian asam asetat dan Hasil Uji Post Hoc Mann-Whitney ............. 6
Tabel II. Hasil rata-rata kumulatif geliat, rata-rata persen proteksi, dan rata-rata
perubahan persen proteksi....................................................................... 8
Tabel III. Hasil uji Post Hoc Bonferroni untuk kumulatif geliat, persen proteksi,
dan perubahan persen proteksi ................................................................ 8

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Biji Alpukat. ...................................................................................... 20
Gambar 2. Ekstrak Metanol Biji Alpukat ........................................................... 20
Gambar 3. Injeksi Intraperitoneal ....................................................................... 21
Gambar 4. Injeksi Peroral ................................................................................... 21
Gambar 5. Geliat Mencit yang Memenuhi Syarat .............................................. 22

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Pengesahan Medical and Health Research Ethics
Committee (MHREC)....................................................................... 17
Lampiran 2. Surat Pengesahan Determinasi Biji Alpukat
(Persea americana Mill) .................................................................. 18
Lampiran 3.Surat Legalitas Penggunaan SPSS ................................................... 19
Lampiran 4. Biji Alpukat dan Ekstrak Metanol Biji Alpukat ............................. 20
Lampiran 5. Injeksi Intraperitoneal dan Peroral ................................................. 21
Lampiran 6. Proses Pengamatan Uji Analgesik Ekstrak Metanol Biji Alpukat . 22
Lampiran 7. Perhitungan Dosis ........................................................................... 23
Lampiran 8. Analisis Statistika Penetapan Selang Waktu Pemberian
Asam Asetat .................................................................................. 25
Lampiran 9. Analisis Statistika Geliat Mencit .................................................... 30
Lampiran 10. Analisis Statistika Persen Proteksi ............................................... 35
Lampiran 11. Analisis Statistika Perubahan Persen Proteksi ............................. 41

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Nyeri merupakan perasaan sensoris yang tidak menyenangkan yang bisa
dihilangkan dengan analgesik. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental
murni yang bertujuan untuk mengetahui aktivitas analgesik ekstrak metanol biji
alpukat, persen proteksi, dan perubahan persen proteksi ekstrak metanol biji
alpukat. Sebanyak 25 ekor mencit berumur 2-3 bulan dan berat badan 20-30 gram
dibagi secara acak menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif CMC Na,
kelompok kontrol positif asetosal dosis 91 mg/kgBB, dan kelompok perlakuan
ekstrak metanol biji alpukat dengan 3 peringkat dosis yaitu 0,83; 1,67; dan 3,33
g/kgBB. CMC Na, asetosal, dan ekstrak metanol biji alpukat diberikan secara per
oral, 10 menit kemudian diberikan asam asetat 1% secara intraperitoneal dengan
dosis 50 mg/kgBB. Pengamatan dilakukan dengan mengamati geliat setiap 5
menit selama 1 jam. Hasil geliat, persen proteksi, dan perubahan persen proteksi
dianalisis dengan uji Shapiro-Wilk, dilanjutkan uji One Way ANOVA dan uji post
hoc Bonferroni dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ekstrak metanol biji alpukat memiliki kemampuan untuk menurunkan
geliat pada dosis 0,83; 1,67; dan 3,33 g/kgBB dengan persen proteksi secara
berturut-turut 37,6 ± 2,0; 73,2 ± 1,4; dan 68,2 ± 0,9 serta perubahan persen
proteksi berurutan adalah -48,7 ± 2,8; 0,0 ± 2,0; dan -6,3 ± 1,2.
Kata Kunci: Analgesik; Biji alpukat; Ekstrak metanol

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Pain is defined as an unpleasant sensory and emotional experience associated with
tissue damage which can be cured with analgesic. This research is purely
experimental which is aimed to know analgesic activity of methanol extract of
avocado seeds, to know protection percentage, and changing of protection
percentage in acetic acid induced female mice. Twenty-five Swiss strain mice
aged 2-3 months and 20-30 grams were divided into five groups, namely the
negative control group CMC-Na, positive control group acetosal 91 mg/kg, and
the groups of methanol extracts of avocado seeds with 3 doses ranked namely
3.33; 1.67; and 3.33 g/kgBW. Observations were made by observing the writhing
every 5 minutes for 1 hour. The result of writhing, protection percentage, and the
changing of protection percentage were analyzed with the Shapiro-Wilk test,
followed by One Way ANOVA test and Bonferroni post hoc test with 95%
significancy level. The results showed that the methanol extract of avocado seed
has the ability to lowering the writhing at dose 0.83; 1.67; and 3.33 g/kgBW with
protection percentage respectively 37.6 ± 2.0; 73.2 ± 1.4; and 68.2 ± 0.9, and the
changing of protection percentage respectively -48.7 ± 2.8; 0.0 ± 2,0; and -6.3 ±
1.2.
Keywords: Analgesic; Avocado seeds; Methanolic extract

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENDAHULUAN
The International Association for the Study of Pain (2011) mendefinisikan nyeri
sebagai rasa sensoris dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul akibat
rusaknya jaringan. Nyeri timbul dari stimulasi yang disebabkan oleh mediator-mediator
inflamasi, seperti histamin, serotonin, asetilkolin, bradikinin, dan prostaglandin yang dapat
mengaktivasi saraf untuk penghantaran stimulus nyeri (DiPiro dkk., 2008). Mediatormediator inflamasi dihasilkan ketika terjadi kerusakan pada jaringan yang disebabkan oleh
radikal bebas (Sanchez dkk., 2015).
Rasa nyeri dapat dihilangkan dengan mengkonsumsi analgesik. Asetosal
merupakan analgesik sintetis dengan mekanisme yaitu menghambat enzim cyclooxygenase
yang bertanggung jawab mengubah asam arakidonat menjadi prostaglandin, sehingga
sintesis prostaglandin menjadi terhambat (Ritu dkk., 2012).
Selama ini biji alpukat belum dimanfaatkan dan hanya terbuang begitu saja padahal
biji alpukat mengandung zat kimia yang bermanfaat untuk tubuh, salah satunya dapat
dimanfaatkan sebagai analgesik. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Josephine dan
Ngozi (2013) serta Kyakulaga dkk. (2012) secara berturut-turut dapat disimpulkan bahwa
ekstrak air biji alpukat serta ekstrak etanol biji alpukat memiliki aktivitas analgesik.
Berdasarkan penelitian Gomez dkk. (2014) menyebutkan bahwa senyawa polifenol seperti
flavonoid paling banyak terkandung pada ekstrak etanol biji alpukat dibandingkan
kandungan polifenol pada ekstrak etanol daun serta buah alpukat. Kandungan senyawa
flavonoid di dalam ekstrak etanol biji alpukat dilaporkan berperan dalam menimbulkan
efek analgesik karena dapat menghambat produksi prostaglandin yang dapat mengaktivasi
saraf untuk penghantaran stimulus nyeri (Kyakulaga dkk., 2012).
Flavonoid yang terkandung pada tumbuhan memiliki aktivitas sebagai antioksidan.
Aktivitas antioksidan dari senyawa flavonoid dapat mencegah kerusakan jaringan akibat
radikal bebas (Prochazkova dkk., 2011). Penangkapan radikal bebas mampu menghambat
pembentukan mediator inflamasi seperti histamin, bradikinin, asetilkolin, leukotriene, dan
prostaglandin. Terhambatnya pembentukan mediator inflamasi tersebut menyebabkan
aktivasi reseptor nyeri tidak terjadi sehingga tidak terjadi stimulasi nyeri (DiPiro dkk.,
2008).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas analgesik ekstrak metanol biji
alpukat, persen proteksi geliat, dan perubahan persen proteksi geliat dari ekstrak metanol
1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

biji alpukat pada mencit yang terinduksi asam asetat. Pada penelitian ini peneliti
menggunakan pelarut metanol dalam proses ekstraksi karena metanol diduga mampu
melarutkan hampir semua komponen, baik yang bersifat polar, semi polar, maupun non
polar (Al-Ash’ary dkk., 2010). Metanol juga sudah sering digunakan untuk mengekstraksi
senyawa fenolik seperti flavonoid (Carpena dkk., 2011). Metode rangsang nyeri yang
digunakan pada penelitian ini dengan menggunakan asam asetat 1%.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental murni dengan rancangan
acak lengkap pola searah yang telah mendapatkan persetujuan Ethical Clearance dengan
nomor KE/FK/964/EC/2016 dari Medical and Health Research Ethics Committee Fakultas
Kedokteran UGM.
Bahan
Biji alpukat yang dikumpulkan dari Depot Es Teler 77 Galeria Mall Yogyakarta,
mencit betina galur Swiss berumur 2-3 bulan dan berat badan 20-30 gram yang diperoleh
dari Laboratorium Imono Universitas Sanata Dharma, asetosal (Merck), asam asetat glasial
(Merck), CMC-Na (Dai-Ichi Seiyaku Co), aquadest, dan metanol (Merck).
Alat
Oven (Memmert), mesin penyerbuk, ayakan (no. 40 dan 50 mesh), glass
equipments, cawan porselen, corong Buchner, pompa vakum, shaker (Innova 2100),
vacuum rotary evaporator (Buchi R-201/215), labu alas bulat, waterbath, timbangan
analitik (Mettler Toledo), spuit, jarum per oral, jarum intraperitoneal, stopwatch, moisture
balance (Halogen Moisture Analyzer HG53), dan kotak kaca tempat pengamatan geliat.
Metode
Determinasi dan pengumpulan biji alpukat
Determinasi buah alpukat dilakukan dengan menggunakan acuan dari Agriculture
& Natural Resources University of California dan dilanjutkan dengan melakukan
konfirmasi kepada ahli botani. Kriteria biji yang dipilih untuk penelitian adalah biji yang
masih segar dan berbentuk bulat dengan ukuran setiap biji yang hampir sama.

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Penetapan kadar air serbuk biji alpukat
Lima gram serbuk biji alpukat dimasukkan ke dalam alat moisture balance. Alat
moisture balance diatur pada suhu 1050C dan waktu 15 menit. Persyaratan serbuk yang
baik yaitu serbuk dengan kadar air yang kurang dari 10% (Direktorat Jendral Pengawasan
Obat dan Makanan, 1995).
Pembuatan ekstrak dan pembuatan larutan ekstrak metanol biji alpukat
Serbuk biji alpukat sebanyak 200 g dibagi rata ke dalam 8 erlenmeyer 500 mL.
Serbuk pada setiap erlenmeyer dimaserasi dengan metanol 90% sebanyak 200 mL selama
72 jam. Hasil maserasi disaring dengan kertas saring dibantu corong Buchner dan pompa
vacuum, kemudian serbuk diremaserasi dengan 100 mL metanol 90% selama 48 jam.
Maserat dipekatkan dengan rotary evaporator pada suhu 600 C. Ekstrak cair ditimbang
massanya, kemudian diletakkan di waterbath untuk menguapkan pelarut yang tertinggal.
Ekstrak yang telah diuapkan, kemudian dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 500 C
hingga mencapai bobot tetap dan membentuk ekstrak kental. Ekstrak metanol biji alpukat
yang sudah kental dilarutkan dengan larutan CMC-Na 1% sehingga menghasilkan larutan
dengan kosentrasi 10% dan siap diuji aktivitas analgesiknya.
Uji penetapan selang waktu pemberian asam asetat 1%
Sebanyak 9 ekor mencit dibagi secara acak menjadi 3 kelompok (kelompok 1:
kontrol negatif CMC-Na, kelompok 2: selang waktu 10 menit, dan kelompok 3: selang
waktu 15 menit). Masing-masing kelompok terdiri dari 3 ekor mencit betina berumur 2-3
bulan dengan berat 20-30 gram yang telah dipuasakan selama 15 jam. Semua mencit
tersebut diberikan asetosal dengan dosis 91 mg/kgBB secara peroral. Setelah 10 menit dari
pemberian asetosal, mencit kelompok 1diinjeksikan CMC-Na dan kelompok 2 diinjeksikan
asam asetat 1% secara intraperitoneal. Sedangkan untuk kelompok 3, diberikan asam asetat
1% setelah 15 menit pemberian asetosal. Respon geliat diamati setiap 5 menit selama 1
jam. Selanjutnya dihitung rata-rata jumlah geliat setelah pemberian asetosal setiap
kelompok. Selang waktu dengan jumlah geliat yang lebih sedikit dipilih sebagai selang
waktu pemberian asam asetat 1%.
Uji aktivitas analgesik ekstrak metanol biji alpukat
Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini ialah 25 ekor mencit betina galur
Swiss berumur 2-3 bulan dengan berat badan 20-30 gram. Hewan uji dipelihara di kandang
3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dan diadaptasi di lingkungan tempat penelitian selama 3 hari, diberi makan pelet AD2 dan
minum. Sebelum diberi perlakuan, hewan uji dipuasakan selama 15 jam dan hanya
diberikan air minum saja.
Hewan uji dibagi secara acak menjadi 5 kelompok. Kelompok I sebagai kelompok
kontrol negatif diberikan CMC-Na, kelompok II sebagai kelompok kontrol positif
diberikan asetosal dengan dosis 91 mg/kgBB, kelompok III, IV, dan V sebagai kelompok
perlakuan yang diberikan ekstrak metanol biji alpukat dengan dosis berturut-turut 0,83;
1,67; dan 3,33 g/kgBB. Mencit diberikan CMC-Na, asetosal, dan ekstrak metanol biji
alpukat secara per oral. Sepuluh menit setelah pemberian CMC-Na, asetosal, dan ekstrak
metanol biji alpukat, setiap hewan uji dari masing-masing kelompok diberikan asam asetat
1% dengan dosis 50 mg/kgBB secara intraperitoneal. Respon geliat diamati dan dicatat
setiap 5 menit selama 1 jam, kemudian dihitung persen proteksi dan perubahan persen
proteksinya.
Analisis Statistika
Pada uji pendahuluan penetapan selang waktu pemberian asam asetat 1%, data
kumulatif geliat dari kelompok kontrol negatif CMC-Na, kelompok asetosal selang waktu
10 menit, dan kelompok asetosal selang waktu 15 menit distribusi datanya dianalisis
dengan uji Shapiro Wilk. Analisis dilanjutkan dengan uji Kruskal-Wallis dan analisis post
hoc Mann-Whitney.
Pada uji aktivitas analgesik ekstrak metanol biji alpukat, data kumulatif geliat,
persen proteksi, dan perubahan persen proteksi dianalisis distribusi datanya dengan uji
Shapiro Wilk. Analisis dilanjutkan dengan uji Levene untuk mengetahui homogenitas
variansi data antar kelompok dilanjutkan dengan uji One Way ANOVA untuk mengetahui
perbedaan kumulatif geliat, persen proteksi, dan perubahan persen proteksi antar
kelompok.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Determinasi dan Pengumpulan Biji Alpukat
Hasi determinasi menyatakan bahwa biji alpukat yang digunakan dalam penelitian
ini benar dari spesies Persea americana Mill. Pemilihan biji yang memiliki ukuran yang
hampir sama merupakan upaya untuk menyeragamkan jenis kandungan dan jumlah
senyawa metabolit antarbiji satu dengan biji lainnya.
4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Penetapan Kadar Air pada Serbuk Biji Alpukat
Penetapan kadar air serbuk biji alpukat dilakukan di Laboratorum Kimia Analisis
Universitas Sanata Dharma dengan 3 kali replikasi. Rata-rata kadar air yang diperoleh
adalah 8,17% b/b yang menunjukkan bahwa serbuk biji alpukat telah memenuhi
persyaratan kadar air dalam serbuk yang baik. Persyaratan serbuk yang baik yaitu serbuk
dengan kadar air yang kurang dari 10%. Kadar air yang kurang dari 10% pada serbuk
mampu menghentikan reaksi enzimatik dalam sel sehingga kandungan metabolitnya tidak
berubah akibat adanya reaksi enzimatik (International Tropical Timber Organisation,
2005).
Pembuatan Ekstrak dan Pembuatan Larutan Ekstrak Metanol Biji Alpukat
Pelarut yang digunakan dalam penelitian ini adalah metanol 90% karena menurut
penelitian Khoddami dkk. (2013), metanol efektif untuk menyari senyawa seperti
flavonoid yang terdapat pada serbuk biji alpukat. Metanol diduga mampu melarutkan
hampir semua komponen yang bersifat polar, semi polar, maupun non polar (Al-Ash’ary
dkk., 2010). Massa ekstrak kental yang diperoleh ialah 39,2 g dengan persen rendemen
yang didapatkan yaitu 19,6 % b/b. Ekstrak kental yang sudah jadi dibuat menjadi larutan
dengan konsentrasi 10% dengan melarutkan ekstrak kental ke dalam CMC-Na 1%.
Penetapan Selang Waktu Pemberian Asam Asetat 1%
Selang waktu pemberian asam asetat merupakan jarak waktu antara pemberian zat
uji dengan pemberian asam asetat 1% sebagai penginduksi nyeri. Penetapan selang waktu
pemberian asam asetat bertujuan untuk mengetahui waktu yang tepat bagi zat uji untuk
terabsorpsi dengan baik sehingga dapat memberikan efek analgesik ketika asam asetat 1%
diinjeksikan secara intraperitoneal.
Pengujian dilakukan dengan memberikan suspensi asetosal 1% sebagai kontrol
positif dengan selang waktu 10 dan 15 menit. Dosis asetosal yang digunakan adalah 91
mg/kgBB. Larutan CMC-Na 1% digunakan sebagai pembanding pada uji pendahuluan
penetapan selang waktu pemberian asam asetat 1% bertujuan untuk memastikan bahwa
suspensi asetosal 1% dengan dosis 91 mg/kgBB benar-benar memiliki efek analgesik
dengan memberikan respon geliat yang lebih sedikit dibandingkan pada kelompok kontrol
negatif CMC-Na.

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dari pengujian selang waktu pemberian asam asetat didapatkan rata-rata jumlah
kumulatif geliat mencit dan hasil uji post hoc Mann-Whitney pada kelompok kontrol
negatif CMC-Na, kelompok asetosal selang waktu 10 dan 15 menit yang disajikan pada
tabel I.
Tabel I. Rata-rata jumlah kumulatif geliat mencit pada penentuan selang waktu pemberian
asam asetat 1% dan Hasil Uji Post Hoc Mann-Whitney
Kelompok

Kumulatif
Geliat
(Mean±SE)

Hasil Uji Post Hoc Mann-Whitney
Kontrol
Asetosal
Asetosal
negatif CMCselang 10
selang 15
Na
menit
menit
BB
BB

Kontrol negatif CMC-Na

74,7± 0,3

Asetosal selang 10 menit

19,7 ± 0,3

BB

-

BB

Asetosal selang 15 menit

70,7 ± 0,7

BB

BB

-

Keterangan:
Mean = rata-rata kumulatif geliat
SE
= Standard error
Hasil uji post hoc Mann Whitney menunjukkan bahwa antara kelompok kontrol
negatif CMC-Na dengan kelompok asetosal 10 menit memiliki perbedaan rata-rata
kumulatif geliat yang berbeda bermakna. CMC-Na sebagai kontrol negatif tidak memiliki
efek analgesik sehingga memiliki kumulatif geliat yang banyak. Perbedaan yang bermakna
pada rata-rata kumulatif geliat antara kelompok CMC-Na dan kelompok asetosal 10 menit
menunjukkan asetosal sebagai kontrol positif memiliki aktivitas analgesik dengan rata-rata
kumulatif geliat yang lebih sedikit dibandingkan dengan rata-rata kumulatif geliat pada
kelompok CMC-Na.
Hasil uji post hoc Mann Whitney menunjukkan bahwa antara kelompok asetosal
selang waktu 10 menit dengan kelompok asetosal selang 15 menit memiliki perbedaan
rata-rata kumulatif geliat yang berbeda bermakna. Rata-rata jumlah geliat pada kelompok
asetosal selang waktu 10 menit lebih sedikit dibandingkan dengan kelompok asetosal
selang 15 menit, sehingga dipilih selang waktu pemberian asam asetat 1% yaitu 10 menit.

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Uji Aktivitas Analgesik Ekstrak Metanol Biji Alpukat
Aktivitas analgesik ekstrak metanol biji alpukat dapat diketahui dengan mengukur
persen proteksi dan perubahan persen proteksinya. Nilai persen proteksi yang diperoleh
dapat dijadikan parameter apakah suatu zat uji memiliki aktivitas sebagai analgesik.
Menurut Yayasan Pengembangan Obat Bahan Alam Phyto Medica (1991), suatu zat uji
dapat dikatakan memiliki efek analgesik jika zat uji tersebut mampu mengurangi ≥50%
dari jumlah geliat pada perlakuan kontrol negatif.
Uji aktivitas analgesik pada penelitian ini menggunakan metode rangsang kimia.
Senyawa yang digunakan sebagai penginduksi nyeri adalah asam asetat 1% dengan dosis
50 mg/kgBB. Asam asetat memicu pelepasan asam arakidonat dari jaringan fosfolipid.
Enzim COX akan mengubah asam arakidonat menjadi prostaglandin yang menimbulkan
inflamasi dan nyeri, respon nyeri pada mencit ditandai dengan geliat (Muhammad, 2014).
Pada pengujian aktivitas analgesik ekstrak metanol biji alpukat ini, digunakan
CMC-Na 1% yang merupakan pelarut dari ekstrak metanol biji alpukat sebagai kontrol
negatif. Sebagai kontrol positif digunakan asetosal dengan dosis 91 mg/kgBB. Ekstrak
metanol biji alpukat yang digunakan terdiri dari 3 peringkat dosis yaitu 0,83; 1,67; dan
3,33 g/kgBB.
Sesuai dengan hasil penetapan selang waktu pemberian, maka 10 menit setelah
pemberian CMC-Na, asetosal, dan ekstrak metanol biji alpukat secara peroral, asam asetat
1% diinjeksikan secara intraperitoneal. Pengamatan dilakukan dengan mengamati respon
geliat mencit setiap 5 menit selama 1 jam. Jumlah geliat digunakan untuk menghitung
persen proteksi dari zat uji. Persen proteksi merupakan kemampuan senyawa uji dalam
mengatasi nyeri.
Hasil rata-rata kumulatif geliat, rata-rata persen proteksi, dan rata-rata perubahan
persen proteksi pada tiap kelompok uji disajikan dalam tabel II. Data kumulatif geliat,
persen proteksi, dan perubahan persen proteksi kemudian dianalisis secara statistik yang
diawali uji normalitas dengan uji Shapiro-Wilk untuk mengetahui distribusi data masingmasing kelompok. Hasil uji Saphiro-Wilk menunjukkan nilai p>0,05, sehingga dapat
disimpulkan data pada masing-masing kelompok terdistribusi normal. Analisis statistik
dilanjutkan dengan menguji homogenitas variansi data antar kelompok dengan
menggunakan uji Levene. Hasil uji Levene menunjukkan nilai p>0,05 yang berarti data
memiliki variansi yang homogen (Dahlan, 2014).
7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel II. Hasil rata-rata kumulatif geliat, rata-rata persen proteksi, dan rata-rata perubahan
persen proteksi
Kelompok

Kontrol
negatif
Kontrol
positif
EMBA 0,83
g/kgBB
EMBA 1,67
g/kgBB
EMBA 3,33
g/kgBB

Rata-rata
Kum. Geliat
(Mean ± SE)

p

0,119

Rata-rata
Persen
Proteksi
(Mean ± SE)
0,0 ± 0,6

74,0 ± 0,5
19,8 ± 0,4

0,314

46,2 ± 1,5

p

0,119

Rata-rata
Perubahan
Persen Poteksi
(Mean ± SE)
-100,0 ± 0,8

p

0,119

73,2 ± 0,5

0,314

0,0 ± 0,7

0,314

0,616

37,6 ± 2,0

0,616

-48,7 ± 2,8

0,616

19,8 ± 1,1

0,899

73,2 ± 1,4

0,899

0,0 ± 2,0

0,899

23,2 ± 0,7

0,777

68,2 ± 0,9

0,777

-6,3 ±1,2

0,777

Dilakukan uji One Way ANOVA untuk mengetahui perbedaan kumulatif geliat,
persen proteksi, dan perubahan persen proteksi antar kelompok perlakuan. Hasil uji One
Way ANOVA untuk kumulatif geliat, persen proteksi, dan perubahan persen proteksi yaitu
nilai p