Uji aktivitas antiinflamasi infusa biji alpukat (persea americana mill.) pada mencit jantan terinduksi karagenin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Inflammation is a complex reaction to the harm agents/ materials e.g
microbes and damaged cells. Avocado is one of the plants that can be used as
antiinflammatory agents. This research aimed to prove the inflammatory effect of
avocado seeds infusion. This research was purely experimental research with
randomized complete direct sampling design. Twenty five Swiss mice were
devided randomly into five treatment groups. Group I was given aquadest, group
II was given diclofenac, and group III-V were given avocado seeds infusion dosed
of 667.5; 1335; and 2670 mg/kg BW orally. Hind paw udema in mice was
measured using a digital caliper for six hour after mice were induced by
carrageenan 1%. The results of this research showed that avocado seeds infusion
had an antiinflammatory activity. The precentage of inflammation inhibition by
avocado seeds infusion from the smallest dose to the largest dose 667.5; 1335; and
2670 mg/kg BW were 54.76; 33.24; dan 21.90%.
Keywords : antiinflammatory, avocado seeds infusion (Persea americana Mill.),
carrageenan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


ABSTRAK
Inflamasi merupakan suatu reaksi kompleks terhadap agen/bahan yang
merugikan misalnya mikroba dan sel yang rusak. Alpukat merupakan salah satu
jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai antiinflamasi. Penelitian ini
bertujuan untuk membuktikan ada tidaknya aktivitas antiinflamasi pada infusa biji
alpukat. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan
rancangan sederhana acak lengkap pola searah. 25 ekor mencit dibagi menjadi 5
kelompok secara acak. Kelompok I sebagai kontrol negatif diberikan aquades,
kelompok II sebagai kontrol positif diberikan kalium diklofenak, kelompok III,
IV, dan V diberikan infusa biji alpukat dengan dosis 667,5; 1335; serta 2670
mg/kg BB secara oral. Semua hewan uji diinjeksi dengan suspensi karagenin 1%
secara subplantar pada kaki kiri belakang, kemudian dilakukan pengukuran udema
menggunakan jangka sorong selama 6 jam. Data penurunan ketebalan udema
digunakan untuk menentukan persen aktivitas antiinflamasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa infusa biji alpukat memiliki aktivitas antiinflamasi. Persen
penghambatan inflamasi oleh infusa biji alpukat pada dosis 667,5; 1335; serta
2670 mg/kg BB berturut-turut adalah 54,76; 33,24; dan 21,90%.
Kata kunci : antiinflamasi, infusa biji alpukat (Persea americana Mill.),
karagenin.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI INFUSA BIJI ALPUKAT (Persea
americana Mill.) PADA MENCIT JANTAN TERINDUKSI KARAGENIN

SKRIPSI

Dijalankan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Progam Studi Farmasi

Oleh :
Caecilia Desi Kristanti
NIM : 138114059

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI INFUSA BIJI ALPUKAT (Persea
americana Mill.) PADA MENCIT JANTAN TERINDUKSI KARAGENIN

SKRIPSI

Dijalankan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Progam Studi Farmasi

Oleh :
Caecilia Desi Kristanti
NIM : 138114059

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016


i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Non scholae sed vitae discimus”
Kita belajar bukan untuk sekolah melainkan untuk hidup
-Seneca-

Karya ini kupersembahkan untuk Tuhan Yesus dan Bunda Maria,
sumber harapan dan kekuatanku

Bapak dan ibu tercinta atas curahan kasih sayang yang tak ada habismya
Kakak-kakakku tersayang dan para sahabat terkasih atas doa dan dukungannya
Almamaterku tercinta Uiversitas Sanata Dharma
iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat, rahmat, cinta kasih
dan penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan
naskah skripsi yang berjudul “ Uji Aktivitas Antiinflamasi Infusa Biji Alpukat
(Persea americana Mill.) pada Mencit Jantan Terinduksi Karagenin”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Farmasi (S.Farm) program studi Farmasi Univeritas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan

dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
pergunakan untuk mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Aris Widayati, M.Sc., Ph.D., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
2. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt., selaku Dosen Pembimbing
Skripsi yang telah membimbing dan mendampingi dengan sangat baik
selama proses pembuatan skripsi ini.
3. Ibu Damiana Sapta Candrasari, M.Sc., selaku Dosen Penguji yang
telah memberi kritik dan saran yang sangat membangun untuk
penelitian ini.
4. Bapak Christianus Heru Setiawan, M.Sc., Apt., selaku Dosen Penguji
yang telah memberi kritik dan saran yang sangat membangun untuk
penelitian ini.
5. Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si., selaku Dosen yang telah
membimbing selama melakukan proses determinasi tanaman.
6. Bapak Florentinus Dika Octa Riswanto, M.Sc., selaku Dosen
Pembimbing Akademik atas bimbingannya selama ini.
7. Ibu Agustina Setiawati, M.Sc., Apt., selaku Kepala Penanggung Jawab
Laboratorium Fakultas Farmasi yang telah memberikan izin dalam
penggunaan semua fasilitas laboratorium untuk kepentingan penelitian.

8. Pak Heru, Pak Kayat, Pak Parjiman, Pak Wagiran, Pak Sigit, Pak
Kunto, selaku laboran yang telah membantu selama penelitian.

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9. Keluarga tercinta Bapak Yakobus Ponijo Suwitowiyono dan Ibu
Theresia Parjinem, mbak Rini, mbak Darmi dan mas Yustinus yang
selalu memberikan doa, kasih sayang dan semangat pada penulis.
10. Sahabat-sahabat “Princess Avocado”, Fransisca Puspa Jelita, Ni Kadek
Pramita A.D., dan Skolastika Venita T. Kalian adalah sahabat
perjuangan yang luar biasa, terimakasih atas semangat dan kerjasama
selama ini.
11. Sahabat-sahabat terkasih Clara Agwelmirda Sciffiyandari, Dian
Pratiwi, Priscil, Noni, Aven, Priska, Sari, Yoke, Milla, Lia dan Eta
yang selalu mengasihi, mendukung dan membantu dalam berbagai
situasi.
12. Teman-teman FSM B 2013, FKK B 2013 dan Keluarga Besar Farmasi
2013, terimakasih atas kebahagiaan dan kebersamaan selama ini.

13. Teman-teman “Kost Gita” Giovanni, Inge, Natalia dan penghuni
lainnya terimakasih atas dukungan yang diberikan dalam penyusunan
skripsi, canda tawa dan kebersamaannya.
14. Serta semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam
menyelesaikan naskah skripsi ini, namun tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kelemahan dan kekurangan dalam
penulisan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak. Akhir kata, penulis berharap semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama di bidang ilmu Farmasi.

Yogyakarta, 1 Desember 2016

Penulis

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................. ............................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................. v
PRAKATA ........................................................................................................... vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii
ABSTRAK ......................................................................................................... xiii
ABSTRACT ......................................................................................................... iv
PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
METODE PENELITIAN ...................................................................................... 2
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 4

KESIMPULAN ................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 11
LAMPIRAN ........................................................................................................ 13
BIOGRAFI PENULIS ........................................................................................ 35

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel I.

Rata rata AUC total (mm.menit) pada uji pendahuluan dosis
efektif diklofenak dan selang pemberian karagenin 1% ...............

Tabel II.

5


Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada uji pendahuluan
dosis efektif diklofenak dan selang waktu pemberian karagenin
1%..................................................................................................

6

Tabel III. Rata-rata AUC total(mm.menit) dan PI pada kelompok uji
antiinflamasi ..................................................................................

8

Tabel VI. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) dan persen PI pada
kelompok uji antiinflamasi ............................................................

x

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Buah alpukat ..................................................................................... 14
Gambar 2. Biji alpukat ....................................................................................... 14
Gambar 3. Biji alpukat kering ............................................................................ 14
Gambar 4. Serbuk biji alpukat ........................................................................... 14
Gambar 5. Infusa biji alpukat ............................................................................. 14
Gambar 6. Pemberian secara peroral ................................................................. 15
Gambar 7. Injeksi karagenin secara subplantar.................................................. 15
Gambar 8. Injeksi dengan spuit kosong ............................................................. 15
Gambar 9. Pengukuran udema dengan jangka sorong ....................................... 15

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.

Biji alpukat dan infusa biji alpukat ...........................................

14

Lampiran 2.

Cara pembuatan dan pengukuran udema pada kaki mencit .....

15

Lampiran 3.

Surat pengesahan determinasi Persea americana Mill. ..........

16

Lampiran 4.

Surat Ethical Clearance (EC) ..................................................

17

Lampiran 5.

Surat kalibrasi jangka sorong (Digital Caliper). ......................

18

Lampiran 6.

Surat legalitas penggunaan aplikasi SPSS untuk pengujian
data secara statistik ..................................................................

19

Lampiran 7.

Perhitungan dosis......................................................................

20

Lampiran 8.

Hasil analisis statistika data orientasi penentuan dosis dan
selang waktu pemberian kalium diklofenak ............................

Lampiran 9.

22

Rata-rata AUC total udema dengan standard error (SE) pada
uji pendahuluan .......................................................................

23

Lampiran 10. Hasil analisis dengan uji ANOVA satu arah dan uji LSD nilai
AUC total pada uji pendahuluan ..............................................

25

Lampiran 11. Hasil analisis uji statistik nilai AUC total pada uji
antiinflamasi infusa biji alpukat ...............................................

27

Lampiran 12. Rata-rata AUC total dan standard error (SE) pada uji
antiinflamasi ............................................................................

28

Lampiran 13. Hasil analisis dengan uji ANOVA satu arah dan uji LSD nilai
AUC total pada uji antiinflamasi infusa biji alpukat ................

30

Lampiran 14. Hasil uji statistik nilai persen penghambatan inflamasi pada
kelompok uji antiinflamasi .......................................................

31

Lampiran 15. Rata-rata persen penghambatan inflamasi dan standard
error (SE) pada kelompok uji antiinflamasi .............................

32

Lampiran 16. Hasil analisis dengan uji ANOVA satu arah dan uji LSD nilai
persen penghambatan inflamasi pada uji antiinflamasi infusa
biji alpukat ................................................................................

xii

34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Inflammation is a complex reaction to the harm agents/ materials e.g
microbes and damaged cells. Avocado is one of the plants that can be used as
antiinflammatory agents. This research aimed to prove the inflammatory effect of
avocado seeds infusion. This research was purely experimental research with
randomized complete direct sampling design. Twenty five Swiss mice were
devided randomly into five treatment groups. Group I was given aquadest, group
II was given diclofenac, and group III-V were given avocado seeds infusion dosed
of 667.5; 1335; and 2670 mg/kg BW orally. Hind paw udema in mice was
measured using a digital caliper for six hour after mice were induced by
carrageenan 1%. The results of this research showed that avocado seeds infusion
had an antiinflammatory activity. The precentage of inflammation inhibition by
avocado seeds infusion from the smallest dose to the largest dose 667.5; 1335; and
2670 mg/kg BW were 54.76; 33.24; dan 21.90%.
Keywords : antiinflammatory, avocado seeds infusion (Persea americana Mill.),
carrageenan.

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Inflamasi merupakan suatu reaksi kompleks terhadap agen/bahan yang
merugikan misalnya mikroba dan sel yang rusak. Alpukat merupakan salah satu
jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai antiinflamasi. Penelitian ini
bertujuan untuk membuktikan ada tidaknya aktivitas antiinflamasi pada infusa biji
alpukat. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan
rancangan sederhana acak lengkap pola searah. 25 ekor mencit dibagi menjadi 5
kelompok secara acak. Kelompok I sebagai kontrol negatif diberikan aquades,
kelompok II sebagai kontrol positif diberikan kalium diklofenak, kelompok III,
IV, dan V diberikan infusa biji alpukat dengan dosis 667,5; 1335; serta 2670
mg/kg BB secara oral. Semua hewan uji diinjeksi dengan suspensi karagenin 1%
secara subplantar pada kaki kiri belakang, kemudian dilakukan pengukuran udema
menggunakan jangka sorong selama 6 jam. Data penurunan ketebalan udema
digunakan untuk menentukan persen aktivitas antiinflamasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa infusa biji alpukat memiliki aktivitas antiinflamasi. Persen
penghambatan inflamasi oleh infusa biji alpukat pada dosis 667,5; 1335; serta
2670 mg/kg BB berturut-turut adalah 54,76; 33,24; dan 21,90%.
Kata kunci : antiinflamasi, infusa biji alpukat (Persea americana Mill.),
karagenin.

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENDAHULUAN
Inflamasi pada dasarnya adalah suatu respon protektif dengan tujuan utama
menyingkirkan organisme penyebab awal cedera (misalnya mikroba dan toksin) dan
konsekuensi cedera tersebut (misalnya kerusakan sel dan jaringan). Tanpa peradangan
infeksi akan terus berkembang, luka tidak akan pernah sembuh, dan organ yang cedera
dapat menjadi luka yang terus bernanah (Kumar dkk., 2010). Dalam proses terjadinya
inflamasi terdapat proses dimana dihasilkannya senyawa-senyawa radikal bebas (Ardhie,
2011). Radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan jaringan sehingga memicu biosintesis
asam arakhidonat menjadi prostaglandin sebagai mediator inflamasi (Kumar dkk., 2005).
Respon inflamasi yang berlebihan atau kerusakan jaringan yang hebat tidak boleh
dibiarkan, oleh sebab itu reaksi inflamasi perlu diatasi agar keluhan dan gejala berkurang
(Meliala dan Pinzon, 2007). Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai
antiinflamasi adalah tanaman alpukat ( Damayanti, 2008).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Arukwe dkk. (2012) biji alpukat memiliki
kandungan kimia yaitu alkaloid, glikosida, fenol, steroid, tanin, flavonoid dan saponin.
Malangngi dkk. (2012) membuktikan adanya aktivitas antioksidan ekstrak etanol biji
alpukat mentega dan alpukat biasa dengan metode DPPH. Senyawa antioksidan berperan
dalam menghambat inflamasi dengan mekanisme penangkapan radikal bebas dan
penghambatan enzim siklooksigenase sehingga pembentukan prostaglandin menjadi
terhambat.
Metode yang digunakan untuk menentukan aktivitas antiinflamasi dalam
penelitian ini adalah metode induksi udema dengan karagenin 1%. Metode induksi udema
dipilih karena metode ini cukup sederhana, mudah dalam pelaksanaannya, pengukuran
udema lebih akurat dan objektif. Karagenin dipilih karena karagenin mampu menginduksi
reaksi inflamasi yang bersifat akut, non imunologis, dapat diamati dengan baik dan
memiliki reprodubilitas yang tinggi (Morris, 2003). Pengukuran udema dilakukan dengan
menggunakan alat jangka sorong. Jangka sorong dipilih karena cara pengukuran mudah,
obyektif dan dapat dilakukan secara berulang, sehingga data yang didapatkan akan lebih
akurat.
Pada penelitian ini digunakan metode ekstraksi infusa, karena infusa merupakan
sediaan sederhana yang biasa digunakan dalam pembuatan obat tradisional dan mudah
diterapkan masyarakat. Metode infusa dipilih karena senyawa-senyawa antiinflamasi

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

berupa flavonoid yang terkandung pada biji alpukat cenderung bersifat polar sehingga akan
lebih larut air (Arukwe dkk., 2012).
Menurut penelitian Hendra dkk. (2014) infusa dan dekokta biji alpukat memiliki
efek protektif pada hati dan ginjal tikus terinduksi karbon tetraklorida. Adanya efek
hepatoprotektif yang ditimbulkan oleh infusa dan dekokta biji alpukat memunculkan
dugaan adanya aktivitas antiinflamasi pada infusa biji alpukat. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui adanya aktivitas antiinflamasi infusa biji alpukat, besar persen aktivitas
antiinflamasi dan dosis efektif infusa biji alpukat sebagai antiinflamasi.
METODE PENELITIAN
Bahan dan alat
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah mencit jantan galur Swiss, biji
alpukat, aquades, karagenin 1%, kalium diklofenak, dan NaCl 0,9%. Alat yang digunakan
adalah timbangan analitik, oven, ayakan no. 40 dan 50, moisture balance, stopwatch, alat
gelas, spuit injeksi, spuit oral, panci infusa, kain flannel dan jangka sorong Hardened®.
Penyiapan biji alpukat
Biji alpukat dikumpulkan dari depot es teler 77 Galeria Mall pada bulan Juni
2016. Biji alpukat yang telah dikumpulkan kemudian disortasi basah, dicuci dengan air
mengalir dan dilakukan perajangan dengan ketebalan ± 2mm. Biji tersebut dikeringkan
menggunakan oven dengan suhu 50 ˚C selama 3 hari. Biji alpukat yang telah kering
diserbuk menggunakan mesin penyerbuk dan diayak dengan ayakan nomor mesh 40/50.
Serbuk yang digunakan dalam penelitian ini adalah serbuk yang berada diantara ayakan
nomor mesh 40 dan 50.
Pembuatan infusa biji alpukat
Serbuk kering biji alpukat ditimbang sebanyak ± 8 g, kemudian dimasukkan ke
dalam panci infusa dan dibasahi dengan aquades sebanyak dua kali bobot bahan yang
ditimbang yaitu 16 mL. Campuran serbuk dan aquades di dalam panci ditambah dengan
100 mL pelarut aquades, kemudian dipanaskan menggunakan penangas air dengan suhu
90˚ C selama 15 menit. Campuran diambil lalu diperas menggunakan kain flannel dengan
ditambah aquades panas hingga didapatkan perasan 100 mL infusa biji alpukat (Hendra
dkk., 2014).

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Penentuan peringkat dosis perlakuan
Pemberian infusa biji alpukat menggunakan volume maksimal pemberian secara
peroral pada mencit yaitu 1 mL (Harmita dan Radji., 2008). Penetapan dosis tertinggi
infusa biji alpukat berdasarkan volume maksimal pemberian dan konsentrasi maksimal
infusa biji alpukat. Sehingga didapatkan peringkat dosis 667,5; 1335; 2670 mg/kg BB.
Perlakuan hewan uji
Penelitian ini telah mendapat persetujuan dari The Medical and Health Research
Ethics Committee (MHREC) Fac. of Medicine Gadjah Mada University. Pada penelitian
ini dilakukan uji pendahuluan dan pengujian aktivitas antiinflamasi infusa biji alpukat.
Pada uji pendahuluan digunakan 15 ekor mecit yang dibagi menjadi 5 kelompok, masingmasing kelompok terdiri dari 3 ekor mencit. Pada pengujian aktivitas antiinflamasi
digunakan 5 kelompok perlakuan sebanyak 25 ekor mencit. Pembagian dilakukan secara
acak. Kelompok I sebagai kontrol negatif diberikan aquades, kelompok II sebagai kontrol
positif diberikan kalium diklofenak, dan kelompok III – V diberikan infusa biji alpukat
dengan tiga peringkat dosis yaitu 667,5; 1335; dan 2670 mg/kg BB. Tahap selanjutnya
semua kaki kiri hewan uji diinjeksi dengan larutan karagenin 1% secara subplantar, dan
kaki kanan diinjeksi tanpa suspensi karagenin 1%. Selang waktu antara pemberian
senyawa uji dengan pemberian karagenin adalah 15 menit.
Pengujian aktivitas antiinflamasi
Pengukuran aktivitas antiinflamasi dilakukan dengan mengukur udema telapak
kaki belakang mencit galur Swiss dengan menggunakan jangka sorong selama enam jam
mulai dari menit ke-0, 15, 30, 45, 60, 90, 120, 150, 180, 210, 240, 270, 300, 330, 360
setelah terinduksi karagenin 1%. Sebelum digunakan untuk penelitian, jangka sorong
dikalibrasi terlebih dahulu untuk memastikan kelayakan, akurasi dan presisi dari alat
tersebut dalam melakukan pengukuran. Kalibrasi alat dilakukan oleh Badan Penelitian dan
Pengembangan Industri Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik Laboratorium Pengujian dan
Kalibrasi. Nilai selisih udema dihitung menggunakan luas AUC dari ketebalan udema
telapak kaki mencit terinduksi karagenin pada masing-masing perlakuan di setiap rentang
waktu pengukuran dengan metode trapezoid. Rumus perhitungan sebagai berikut :
AUC0-x = (

1− 0
2

× t1-t0) + (

2− 1
2

× t2-t1) +...+ (

�− �−1
2

× tn-tn-1)

Keterangan :
AUC0-x

= Area Under Curve dari ketebalan udema telapak kaki mencit
padamenit ke-0 sampai menit ke-360.
3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Cn – Cn-1

= Besarnya tebal udema dari menit ke-0 sampai menit ke-360.

tn – tn-1

= Lamanya waktu pengukuran mulai dari menit ke-0 sampai menit
ke-360.

Adanya aktivitas antiinflamasi dapat dilihat dari persen penghambatan inflamasi dan
dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Penghambatan inflamasi (%) =

� 0−� 0−

Keterangan :

� 0−� �

� 0−� 0

× 100%

(AUC0-x)0 = AUC0-x rata-rata dari AUC ketebalan udema telapak kaki mencit pada
kelompok kontrol negatif (mm.menit).
(AUC0-x)n = AUC0-x total dari AUC ketebalan udema telapak kaki mencit yang diberi
senyawa uji dengan dosis sebesar n (mm.menit).
Analisis statistik
Hasil dianalisis dengan menggunakan uji Shapiro Wilk untuk mengetahui
distribusi data. Berdasarkan uji tersebut didapatkan hasil bahwa semua kelompok memiliki
distribusi normal (p>0,05) (Tabel I). Selanjutnya dilakukan uji varian dan menghasilkan
nilai probabilitas sebesar 0,405 (p>0,05) yang menunjukkan bahwa varian data yang diuji
adalah sama. Dilanjutkan uji ANOVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95% dan
diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,000 (p0,05)
Rata-rata AUC total menggambarkan seberapa besar udema yang dihasilkan
karagenin 1% pada kaki hewan uji. Semakin kecil nilai rata-rata AUC total maka semakin
besar aktivitas antiinflamasi yang dihasilkan oleh senyawa uji. Berdasarkan hasil nilai ratarata AUC total, aquades memiliki nilai rata-rata AUC total paling besar yaitu 448,30±
17,88 mm.menit. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian aquades tidak memberikan
penurunan udema pada telapak kaki mencit terinduksi karagenin 1% jika dibandingkan
dengan kelompok yang diberikan diklofenak. sehingga dapat disimpulkan bahwa aquades
tidak memiliki aktivitas antiinflamasi.
Dosis diklofenak dan selang waktu pemberian karagenin 1% yang paling efektif
ditentukan dengan cara melihat perbandingan hasil nilai rata-rata AUC total antar
kelompok. Untuk mengetahui perbedaan antar kelompok maka dilakukan analisi Post Hoc
menggunakan uji LSD. Hasil uji LSD dapat dilihat pada tabel II.

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel II. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada uji pendahuluan dosis efektif
diklofenak dan selang waktu pemberian karagenin 1 %
Kelompok
Diklofenak Diklofenak Diklofenak Diklofenak Kontrol(-);
dosis I: 15
dosis II; 15
dosis I; 30
dosis II; 30
15 menit
menit
menit
menit
menit
Diklofenak dosis
BB
BB
BB
BB
I: 15 menit
Diklofenak dosis
BB
II; 15 menit
Diklofenak dosis
BB
BB
I; 30 menit
Diklofenak dosis
BB
BTB
II; 30 menit
Kontrol(-); 15
BB
BB
menit
Keterangan :
BB
= Berbeda Bermakna (p0,05)
Berdasarkan hasil uji LSD masing-masing

BB

BTB

BB

-

BB

BB

BB

-

BB

BB

BB

-

kelompok diklofenak dosis 4,48 dan

9,1 mg/kg BB dengan selang waktu 15 menit berbeda bermakna dengan kelompok kontrol
negatif aquades. Hal ini membuktikan bahwa pemberian diklofenak dengan selang waktu
pemberian 15 menit sudah mampu menurunkan tebal udema pada telapak kaki mencit yang
terinduksi karagenin 1%. Kelompok diklofenak dosis 4,48 mg/kg BB selang waktu 15
menit memiliki perbedaaan bermakna dan rata-rata AUC total lebih kecil jika
dibandingkan dengan kelompok diklofenak dosis 9,1 mg/kg BB selang waktu pemberian
15 menit. Hal ini menunjukkan bahwa dengan pemberian diklofenak dosis 4,48 mg/kg BB
dapat memberikan penurunan tebal udema lebih besar daripada dosis 9,1 mg/kg BB. Pada
penelitian ini digunakan diklofenak dosis 4,48 mg/kg BB dan selang watu pemberian 15
menit karena dengan pemberian diklofenak dosis rendah dan selang waktu pemberian
yang singkat sudah dapat memberikan penurunan tebal udema yang signifikan (p0,05)
Tabel IV. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) dan persen PI pada kelompok uji
antiinflamasi (n=5)
Kelompok
Kontrol(-) Kontrol(+) Infusa dosis 1 Infusa dosis 2 Infusa dosis 3
Kontrol (-)
BB
BB
BB
BB
Kontrol (+)
BB
BTB
BB
BB
Infusa dosis 1
BB
BTB
BB
BB
Infusa dosis 2
BB
BB
BB
BB
Infusa dosis 3
BB
BB
BB
BB
Keterangan :
BB
= Berbeda Bermakna (p0,05)
Berdasarkan hasil uji LSD kelompok kontrol negatif memiliki rata-rata AUC total
berbeda bermakna (p