Tinjauan Lantai 1 Gedung Laboratorium Teknik Industri Untuk Ruang Jurusan Teknik Industri Dilihat Dari Aspek Ergonomi (Studi Kasus Di Universitas Kristen Maranatha, Bandung).

(1)

ABSTRAK

Suatu Jurusan dalam melaksanakan fungsinya membutuhkan pejabat-pejabat dibawahnya seperti kepala bagian pendidikan, koordinator tugas akhir, koordinator kerja praktek, kepala laboratorium, dan lain-lain. Setiap pejabat tersebut mempunyai ruangan masing-masing, karena tiap bagian tersebut mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda, sehingga akan membedakan sistem pengarsipan dan administrasi. Sistem administrasi yang lancar, cepat, dan terkoordinasi dengan baik, didukung pula oleh lokasi yang berdekatan atau dalam istilah umum disebut ”satu atap”.

Kondisi di Jurusan Teknik Industri UKM, memperlihatkan bahwa ruang jurusan berjauhan dengan ruang laboratorium. Ruang jurusan berada di lantai 3 Gedung Fakultas Teknik, sedangkan ruang laboratorium berada di basement Gedung Laboratorium Teknik Industri. Selain itu, tidak semua pejabat mempunyai ruangan sendiri, sehingga bergabung dengan ruangan yang lain. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tidak semua area di gedung laboratorium teknik industri digunakan untuk aktivitas jurusan teknik industri, sedangkan luas lantai 1 Gedung Laboratorium Teknik Industri adalah 33.33% dari area keseluruhan Gedung Laboratorium Teknik Industri. Berdasarkan hal tersebut, penulis ingin mengusulkan rancangan ruangan jurusan di Lantai 1 Gedung Laboratorium Teknik Industri. Diharapkan dengan perancangan ini, seluruh administrasi dan kegiatan di Jurusan Teknik Industri dapat dilakukan dalam satu gedung.

Data yang digunakan untuk merancang ulang tata letak semua ruangan yaitu data yang berupa ukuran dan fungsi fasilitas fisik yang ada saat ini, data lingkungan fisik dan layout Lantai 1 Gedung Laboratorium Teknik Industri saat ini, data anthropometri yang berasal dari buku Eko Nurmianto mengenai data anthropometri orang Indonesia, dan data perabotan yang tersedia di pasaran.

Setelah melakukan pengumpulan data, terlihat bahwa banyak fasilitas fisik dengan berbagai macam ukuran yang dapat mempengaruhi penataan ruangan di lantai 1 gedung laboratorium teknik industri. Maka langkah selanjutnya adalah pemilihan fasilitas fisik yang terbaik melalui concept scoring dengan membandingkan antara fasilitas fisik meliputi meja, kursi, dan lemari. Fasilitas fisik yang terpilih digunakan untuk menata ulang semua ruangan di tempat yang baru.

Usulan rancangan yang akan diberikan oleh penulis yaitu 3 alternatif layout dengan menggunakan fasilitas fisik yang ada saat ini, dan 3 alternatif layout dengan menggunakan fasilitas fisik yang terpilih melalui concept scoring. Untuk lingkungan fisik di lantai 1 gedung Laboratorium Teknik Industri, penulis memberikan usulan perbaikan terhadap keadaan yang ada saat ini yang meliputi pencahayaan, temperatur dan kelembaban udara, sirkulasi udara, dan bau-bauan, dan kebisingan.

Hasil rancangan yang terpilih dapat menjadi pertimbangan bagi pihak jurusan untuk menjadi salah satu tempat yang lebih baik di masa yang akan datang.


(2)

DAFTAR ISI

Judul Halaman

ABSTRAK iv

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH v

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL xv

DAFTAR GAMBAR xxi

DAFTAR LAMPIRAN xvi

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1-1

1.2 Identifikasi Masalah 1-2

1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi 1-3

1.4 Perumusan Masalah 1-4

1.5 Tujuan Penelitian 1-5

1.6 Manfaat Penelitian 1-6

1.7 Sistematika Penulisan 1-6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ergonomi 2-1

2.2 Anthropometri 2-3

2.3 Persentil 2-10

2.4 Konsep Perancangan dan Pengukuran 2-11

2.4.1 Teknik Perancangan 2-11

2.4.2 Karakteristik Perancangan 2-11

2.4.3 Prosedur Perancangan 2-12

2.4.4 Analisa Terhadap Suatu Rancangan 2-13

2.4.5 Analisa Nilai 2-14

2.5 Spesifikasi Lingkungan Kerja 2-15

2.5.1 Pencahayaan 2-15

2.5.2 Temperatur 2-18

2.5.3 Kelembaban 2-19

2.5.4 Kebisingan 2-20


(3)

DAFTAR ISI LANJUTAN

Judul Halaman

2.5.5 Sirkulasi Udara dan Bau-bauan 2-21

2.5.6 Warna 2-22

2.6 Skala Pengukuran dan Pengujian Instrumen Penelitian 2-23

2.6.1 Skala Pengukuran 2-23

2.6.2 Pengujian Instrumen Penelitian 2-23

2.6.2.1 Validitas Data 2-23

2.7 Metode Concept Scoring 2-24

2.8 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 2-25

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Penelitian Pendahuluan 3-2

3.2 Identifikasi Masalah 3-2

3.3 Studi Literatur 3-3

3.4 Perumusan Masalah 3-3

3.5 Tujuan Penelitian 3-4

3.6 Pengumpulan Data 3-4

3.7 Pengolahan Data dan Analisis 3-5

3.8 Perancangan dan Analisis 3-7

3.9 Pemilihan Alternatif 3-7

3.10Kesimpulan dan Saran 3-7

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

4.1 Data Umum Universitas 4-1

4.1.1 Sejarah Singkat Universitas Kristen Maranatha 4-1 4.1.2 Sejarah Singkat Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri 4-2 4.1.3 Struktur Organisasi Jurusan Teknik Industri UK. Maranatha 4-3

4.2 Sarana Fisik Yang Digunakan 4-3

4.2.1 Meja 4-3

4.2.1.1 Meja 1 4-4

4.2.1.2 Meja 2 4-6

4.2.1.3 Meja 3 4-7


(4)

DAFTAR ISI LANJUTAN

Judul Halaman

4.2.1.4 Meja 4 4-9

4.2.1.5 Meja 5 4-10

4.2.1.6 Meja 6 4-12

4.2.1.7 Meja 7 4-13

4.2.1.8 Meja 8 4-15

4.2.1.9 Meja 9 4-16

4.2.1.10Meja OHP 4-18

4.2.1.11Meja Kumpul Dosen 4-19

4.2.1.12 Meja Komputer 1 4-21

4.2.1.13 Meja Komputer 2 4-22

4.2.1.14 Meja Komputer 3 4-24

4.2.1.15 Meja Sofa 4-25

4.2.1.16 Meja Receptionist 1 4-27

4.2.1.17 Meja Receptionist 2 4-28

4.2.1.18 Meja di Ruang Koster 4-30

4.2.1.18.1 Meja 10 4-30

4.2.1.18.2 Meja 11 4-31

4.2.2 Kursi 4-33

4.2.2.1 Kursi Lipat “Chitose” 4-33

4.2.2.2 Kursi 1 4-35

4.2.2.3 Kursi 2 4-37

4.2.2.4 Kursi 3 4-38

4.2.2.5 Sofa 1 4-40

4.2.2.6 Sofa 2 4-42

4.2.3 Lemari 4-44

4.2.3.1 Lemari 1 4-44

4.2.3.2 Lemari 2 4-46

4.2.3.3 Lemari 3 4-48

4.2.3.4 Lemari 4 4-50


(5)

DAFTAR ISI LANJUTAN

Judul Halaman

4.2.3.5 Loker 4-51

4.2.3.6 Rak kecil TA 4-53

4.2.3.7 Rak Arsip Kayu 4-54

4.2.3.8 Lemari 5 4-57

4.2.3.9 Lemari 6 4-59

4.2.3.10 Lemari 7 4-61

4.2.3.11 Lemari 8 4-63

4.2.3.12 Rak OHP 4-65

4.2.3.13 Lemari Dorong 4-67

4.2.3.14 Lemari di Ruang Pendidikan 4-68 4.3 Lingkungan Fisik di Lantai 1 Gedung Laboratorium Teknik Industri 4-70

4.3.1 Warna 4-71

4.3.2 Pencahayaan 4-71

4.3.3 Temperatur dan Kelembaban Udara 4-73 4.3.4 Sirkulasi Udara dan Bau-bauan 4-75

4.3.5 Kebisingan 4-75

4.4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja 4-75

4.5 Layout lantai 1 gedung Laboratorium Teknik Industri saat ini 4-76

4.5.1 Atap 4-76

4.5.2 Pintu 4-76

4.5.3 Dinding 4-78

4.5.4 Jendela 4-78

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

5.1 Analisis Sarana Fisik 5-1

5.1.1 Meja 5-1

5.1.1.1 Meja 1 5-1

5.1.1.2 Meja 2 5-5

5.1.1.3 Meja 3 5-8

5.1.1.4 Meja 4 5-11


(6)

DAFTAR ISI LANJUTAN

Judul Halaman

5.1.1.5 Meja 5 5-14

5.1.1.6 Meja 6 5-17

5.1.1.7 Meja 7 5-20

5.1.1.8 Meja 8 5-23

5.1.1.9 Meja 9 5-26

5.1.1.10Meja OHP 5-29

5.1.1.11Meja di Ruang Kumpul Dosen 5-31

5.1.1.12Meja Komputer 1 5-34

5.1.1.13Meja Komputer 2 5-37

5.1.1.14Meja Komputer 3 5-40

5.1.1.15Meja Sofa 5-43

5.1.1.16Meja Receptionist 1 5-45

5.1.1.17Meja Receptionist 2 5-47

5.1.1.18Meja di Ruang Koster 5-49

5.1.1.18.1 Meja 10 5-49

5.1.1.18.2 Meja 11 5-52

5.1.2 Kursi 5-55

5.1.2.1 Kursi lipat “Chitose” 5-55

5.1.2.2 Kursi 1 5-59

5.1.2.3 Kursi 2 5-62

5.1.2.4 Kursi 3 5-66

5.1.2.5 Sofa 1 5-70

5.1.2.6 Sofa 2 5-73

5.1.3 Lemari 5-77

5.1.3.1 Lemari 1 5-77

5.1.3.2 Lemari 2 5-80

5.1.3.3 Lemari 3 5-83

5.1.3.4 Lemari 4 5-86

5.1.3.5 Loker 5-88


(7)

DAFTAR ISI LANJUTAN

Judul Halaman

5.1.3.6 Rak Kecil TA 5-91

5.1.3.7 Rak Arsip Kayu 5-93

5.1.3.8 Lemari 5 5-95

5.1.3.9 Lemari 6 5-97

5.1.3.10Lemari 7 5-99

5.1.3.11Lemari 8 5-101

5.1.3.12Rak OHP 5-103

5.1.3.13Lemari Dorong 5-105

5.1.3.14Lemari di Ruang Pendidikan 5-107

5.2 Analisis Lingkungan Fisik 5-109

5.2.1 Warna 5-109

5.2.2 Pencahayaan 5-109

5.2.3 Temperatur dan Kelembaban Udara 5-110

5.2.4 Sirkulasi Udara dan Bau-bauan 5-111

5.2.5 Kebisingan 5-111

5.3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja 5-111

5.3.1 Potensi Kecelakaan 5-111

5.3.2 Usulan Pencegahan 5-112

5.3.3 Usulan Penanggulangan 5-112

5.4 Pemilihan Sarana Fisik melalui Concept Scoring 5-112

5.4.1 Pemilihan Meja Tulis 5-112

5.4.2 Pemilihan Kursi 5-117

5.4.3 Pemilihan Lemari 5-119

5.4.4 Pemilihan Meja Komputer 5-121

BAB 6 PERANCANGAN DAN ANALISIS

6.1 Analisis Fasilitas Fisik Pembanding 6-1

6.1.1 Analisis Fasilitas Fisik di Ruang Dosen dan Ruang Pejabat 6-2

6.1.1.1 Meja Tulis Alternatif 6-2

6.1.1.2 Kursi Alternatif ke-1 6-7


(8)

DAFTAR ISI LANJUTAN

Judul Halaman

6.1.1.3 Kursi Alternatif ke-2 6-12

6.1.1.4 Lemari 6-18

6.1.2 Analisis Fasilitas Fisik di Ruang Rapat / Sidang 6-22 6.1.2.1 Meja Rapat / Sidang Alternatif ke-1 6-22 6.1.2.2 Meja Rapat / Sidang Alternatif Ke-2 6-26 6.1.2.3 Meja OHP Alternatif 6-31 6.1.2.4 Kursi di Ruang Rapat / Sidang 6-35 6.1.3 Analisis Fasilitas Fisik di Ruang Tata Usaha 6-35 6.1.3.1 Meja Receptionist Alternatif ke-1 6-35 6.1.3.2 Meja Tulis dan Komputer 6-40

6.1.3.3 Kursi 6.-44

6.1.3.4 Lemari Arsip dan ATK Terpilih 6-44

6.1.4 Analisis Fasilitas Fisik di Ruang Komputer 6-49 6.1.4.1 Meja Komputer Terpilih 6-49

6.1.4.2 Kursi 6-53

6.1.5 Analisis Fasilitas Fisik di Ruang Ketua Jurusan 6-53

6.1.5.1 Meja Tulis dan Komputer 6-53

6.1.5.2 Kursi 6-53

6.1.5.3 Sofa Alternatif 6-53

6.1.5.4 Meja Sofa Alternatif 6-59

6.1.6 Analisis Fasilitas Fisik di Ruang Dapur 6-63

6.1.6.1 Meja Dapur Alternatif 6-63

6.1.6.2 Meja Makan Alternatif 6-68

6.1.6.3 Kursi Makan Alternatif 6-71

6.1.7 Analisis Sekat di Ruang Dosen 6-76

6.1.8 Analisis Kursi di Ruang Tunggu 6-79

6.1.9 Analisis Pintu Alternatif 6-84

6.2 Concept Scoring Fasilitas Fisik 6-87

6.3 Analisis Tiap Layout 6-97


(9)

DAFTAR ISI LANJUTAN

Judul Halaman 6.3.1 Analisis Layout Dengan Menggunakan Ukuran

Baru Alternatif ke-1 6-97

6.3.2 Analisis Layout Dengan Menggunakan Ukuran

Baru Alternatif ke-2 6-102

6.3.3 Analisis Layout Dengan Menggunakan Ukuran

Baru Alternatif ke-3 6-106

6.3.4 Analisis Layout Dengan Menggunakan Ukuran

Aktual Alternatif ke-1 6-110

6.3.5 Analisis Layout Dengan Menggunakan Ukuran

Aktual Alternatif ke-2 6-114

6.3.6 Analisis Layout Dengan Menggunakan Ukuran

Aktual Alternatif ke-3 6-118

6.4 Concept Scoring 6-122

6.4.1 Concept Scoring Layout Dengan Menggunakan Ukuran Baru 6-122 6.4.2 Concept Scoring Layout Dengan Menggunakan Ukuran Aktual 6-125 6.4.3 Concept Scoring Untuk Menentukan Layout Yang Terpilih 6-127

6.5 Perancangan Lingkungan Fisik 6-129

6.5.1 Pencahayaan 6-129

6.5.2 Temperatur 6-129

6.5.3 Kebisingan 6-130

6.5.4 Sirkulasi Udara dan Bau-bauan 6-130

6.5.5 Kesehatan dan Keselamatan Kerja 6-130

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan 7-1

7.2 Saran 7-4

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DATA PENULIS


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

3.1 Diagram Aliran Penelitian 3-1

3.2 Diagram Aliran Penelitian (Lanjutan) 3-2

3.3 Diagram Aliran Diperbaiki atau Tidaknya Fasilitas Fisik

Berdasarkan data Anthropometri 3-6

4.1 Struktur Organisasi Jurusan Teknik Industri U.K Maranatha 4-3

4.2 Foto Meja 1 4-5

4.3 Meja 1 (2D) 4-5

4.4 Foto Meja 2 4-6

4.5 Meja 2 (2D) 4-7

4.6 Foto Meja 3 4-8

4.7 Meja 3 (2D) 4-8

4.8 Foto Meja 4 4-9

4.9 Meja 4 (2D) 4-10

4.10 Foto Meja 5 4-11

4.11 Meja 5 (2D) 4-11

4.12 Foto Meja 6 4-12

4.13 Meja 6 (2D) 4-13

4.14 Foto Meja 7 4-14

4.15 Meja 7 (2D) 4-14

4.16 Foto Meja 8 4-15

4.17 Meja 8 (2D) 4-16

4.18 Foto Meja 9 4-17

4.19 Meja 9 (2D) 4-17

4.20 Foto Meja OHP 4-18

4.21 Meja OHP (2D) 4-19

4.22 Foto Meja Kumpul Dosen 4-20

4.23 Meja Kumpul Dosen (2D) 4-20

4.24 Foto Meja Komputer 1 4-21

4.25 Meja Komputer (2D) 4-22

4.26 Foto Meja Komputer 2 4-23

4.27 Meja Komputer 2 (2D) 4-23


(11)

DAFTAR GAMBAR LANJUTAN

Gambar Judul Halaman

4.28 Foto Meja Komputer 3 4-24

4.29 Meja Komputer 3 (2D) 4-25

4.30 Foto Meja Sofa 4-26

4.31 Meja Sofa (2D) 4-26

4.32 Foto Meja Receptionist 1 4-27

4.33 Meja Receptionist (2D) 4-28

4.34 Foto Meja Receptionist 2 4-29

4.35 Meja Receptionist 2 (2D) 4-29

4.36 Foto Meja 10 4-30

4.37 Meja 10 (2D) 4-31

4.38 Foto Meja 11 4-32

4.39 Meja 11 (2D) 4-32

4.40 Foto Kursi Lipat “Chitose” 4-34

4.41 Kursi Lipat “Chitose” (2D) 4-34

4.42 Foto Kursi 1 4-35

4.43 Kursi 1 (2D) 4-36

4.44 Foto Kursi 2 4-37

4.45 Kursi 2 (2D) 4-38

4.46 Foto Kursi 3 4-39

4.47 Kursi 3 (2D) 4-39

4.48 Foto Sofa 1 4-40

4.49 Sofa 1 (2D) 4-41

4.50 Foto Sofa 2 4-42

4.51 Sofa 2 (2D) 4-43

4.52 Foto Lemari 1 4-44

4.53 Lemari 1 (2D) 4-45

4.54 Foto Lemari 2 4-46

4.55 Lemari 2 (2D) 4-47

4.56 Foto Lemari 3 4-48

4.57 Lemari 3 (2D) 4-49

4.58 Foto Lemari 4 4-50


(12)

DAFTAR GAMBAR LANJUTAN

Gambar Judul Halaman

4.59 Lemari 4 (2D) 4-51

4.60 Foto Loker 4-52

4.61 Loker (2D) 4-52

4.62 Foto Rak Kecil TA 4-53

4.63 Rak Kecil TA (2D) 4-54

4.64 Foto Rak Arsip Kayu 4-55

4.65 Rak Arsip Kayu (2D) 4-56

4.66 Foto Lemari 5 4-57

4.67 Lemari 5 (2D) 4-58

4.68 Foto Lemari 6 4-59

4.69 Lemari 6 (2D) 4-60

4.70 Foto Lemari 7 4-61

4.71 Lemari 7 (2D) 4-62

4.72 Foto Lemari 8 4-63

4.73 Lemari 8 (2D) 4-64

4.74 Foto Rak OHP 4-65

4.75 Rak OHP (2D) 4-66

4.76 Foto Lemari Dorong 4-67

4.77 Lemari Dorong (2D) 4-68

4.78 Foto Lemari di Ruang Pendidikan 4-69

4.79 Lemari di Ruang Pendidikan (2D) 4-70

4.80 Letak 9(sembilan) titik pengukuran di Lantai 1

Gedung Laboratorium Teknik Industri 4-71

4.81 Tata letak lampu di Lantai 1 Gedung Laboratorium

Teknik Industri 4-72

4.82 Layout saat ini 4-76

4.83 Foto Pintu Kayu 4-77

4.84 Foto Sliding Door 4-77

4.85 Foto Jendela 1 4-78

4.86 Foto Jendela 2 4-79

4.87 Foto Jendela 3 4-80


(13)

DAFTAR GAMBAR LANJUTAN

Gambar Judul Halaman

6.1 Meja Tulis Alternatif 6-3

6.2 Foto Kursi Alternatif ke-1 6-7

6.3 Kursi Alternatif ke-1 (2D) 6-8

6.4 Foto Kursi Alternatif ke-2 6-12

6.5 Kursi Alternatif ke-2 (2D) 6-13

6.6 Foto Lemari Terpilih 6-18

6.7 Lemari Terpilih (2D) 6-19

6.8 Meja Rapat / Sidang Alternatif ke-1 6-22

6.9 Meja Rapat / Sidang Alternatif ke-1 (2D) 6-23

6.10 Foto Meja Rapat Alternatif ke-2 6-26

6.11 Meja Rapat Alternatif ke- 2 (2D) 6-27

6.112 Foto Meja OHP Alternatif 6-31

6.13 Meja OHP Alternatif (2D) 6-32

6.14 Meja Receptionist Alternatif ke-1 6-36

6.15 Meja Receptionist Alternatif ke-1 (2D) 6-36

6.16 Meja Tulis dan Meja Komputer Alternatif (2D) 6-40

6.17 Foto Lemari Arsip dan ATK Terpilih 6-45

6.18 Lemari Arsip dan ATK Terpilih (2D) 6-46

6.19 Foto Meja Komputer Terpilih 6-49

6.20 Meja Komputer Terpilih (2D) 6-50

6.21 Foto Sofa Alternatif 6-54

6.22 Sofa Alternatif (2D) 6-55

6.23 Foto Meja Sofa Alternatif 6-59

6.24 Meja Sofa Alternatif (2D) 6-60

6.25 Meja Dapur Alternatif 6-63

6.26 Meja Dapur Alternatif (2D) 6-64

6.27 Foto Meja Makan Alternatif 6-68

6.28 Meja Makan Alternatif (2D) 6-69

6.29 Foto Kursi Makan Alternatif 6-71

6.30 Kursi Makan Alternatif (2D) 6-72

6.31 Sekat di Ruang Dosen (2D) 6-76


(14)

DAFTAR GAMBAR LANJUTAN

Gambar Judul Halaman

6.32 Foto Kursi di Ruang Tunggu 6-79

6.33 Kursi di Ruang Tunggu (2D) 6-80

6.34 Pintu alternatif (2D) 6-84

6.35 Layout Dengan Menggunakan Ukuran Baru Alternatif ke-1 6-101 6.36 Layout Dengan Menggunakan Ukuran Baru Alternatif ke-2 6-105 6.37 Layout Dengan Menggunakan Ukuran Baru Alternatif ke-3 6-109 6.38 Layout Dengan Menggunakan Ukuran Aktual Alternatif ke-1 6-113 6.39 Layout Dengan Menggunakan Ukuran Aktual Alternatif ke-2 6-117 6.40 Layout Dengan Menggunakan Ukuran Aktual Alternatif ke-3 6-121


(15)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman 2.1 Standar Pencahayaan Untuk Ruangan Kerja 2-18 2.2 Temperatur Lingkungan Kerja dan Pengaruhnya 2-19

2.3 Klasifikasi Kebisingan 2-20

2.4 Efek Psikologis Warna 2-22

2.5 Analisis Penilaian Konsep 2-24

4.1 Spesifikasi Meja 1 4-4

4.2 Spesifikasi Meja 2 4-6

4.3 Spesifikasi Meja 3 4-7

4.4 Spesifikasi Meja 4 4-9

4.5 Spesifikasi Meja 5 4-10

4.6 Spesifikasi Meja 6 4-12

4.7 Spesifikasi Meja 7 4-13

4.8 Spesifikasi Meja 8 4-15

4.9 Spesifikasi Meja 9 4-16

4.10 Spesifikasi Meja OHP 4-18

4.11 Spesifikasi Meja Kumpul Dosen 4-19

4.12 Spesifikasi Meja Komputer 1 4-21

4.13 Spesifikasi Meja Komputer 2 4-22

4.14 Spesifikasi Meja Komputer 3 4-24

4.15 Spesifikasi Meja Sofa 4-25

4.16 Spesifikasi Meja Receptionist 1 4-27

4.17 Spesifikasi Meja Receptionist 2 4-28

4.18 Spesifikasi Meja 10 4-30

4.19 Spesifikasi Meja 11 4-31

4.20 Spesifikasi Kursi Lipat “Chitose” 4-33

4.21 Spesifikasi Kursi 1 4-35

4.22 Spesifikasi Kursi 2 4-37

4.23 Spesifikasi Kursi 3 4-38

4.24 Spesifikasi Sofa 1 4-40


(16)

DAFTAR TABEL LANJUTAN

Tabel Judul Halaman

4.26 Spesifikasi Lemari 1 4-44

4.27 Spesifikasi Lemari 2 4-46

4.28 Spesifikasi Lemari 3 4-48

4.29 Spesifikasi Lemari 4 4-50

4.30 Spesifikasi Loker 4-51

4.31 Spesifikasi Rak Kecil TA 4-53

4.32 Spesifikasi Rak Arsip Kayu 4-54

4.33 Spesifikasi Lemari 5 4-57

4.34 Spesifikasi Lemari 6 4-59

4.35 Spesifikasi Lemari 7 4-61

4.36 Spesifikasi Lemari 8 4-63

4.37 Spesifikasi Rak OHP 4-65

4.38 Spesifikasi Lemari Dorong 4-67

4.39 Spesifikasi Lemari di Ruang Pendidikan 4-68

4.40 Pengukuran Pencahayaan 4-72

4.41 Temperatur dan Kelembaban Udara

pada waktu pagi hari (08.00) 4-73 4.42 Temperatur dan Kelembaban Udara

pada waktu siang hari (12.00) 4-74 4.43 Temperatur dan Kelembaban Udara

pada waktu sore hari (16.00) 4-74

4.44 Pengukuran Kebisingan 4-75

4.45 Spesifikasi Pintu Kayu 4-76

4.46 Spesifikasi Sliding Door 4-77

4.47 Spesifikasi Jendela 1 4-78

4.48 Spesifikasi Jendela 2 4-79


(17)

DAFTAR TABEL LANJUTAN

Tabel Judul Halaman

5.1 Data Anthropometri Meja 1 5-4

5.2 Data Anthropometri Meja 2 5-7

5.3 Data Anthropometri Meja 3 5-10

5.4 Data Anthropometri Meja 4 5-13

5.5 Data Anthropometri Meja 5 5-16

5.6 Data Anthropometri Meja 6 5-19

5.7 Data Anthropometri Meja 7 5-22

5.8 Data Anthropometri Meja 8 5-25

5.9 Data Anthropometri Meja 9 5-28

5.10 Data Anthropometri Meja OHP 5-30

5.11 Data Anthropometri Meja Kumpul Dosen 5-33 5.12 Data Anthropometri Meja Komputer 1 5-36 5.13 Data Anthropometri Meja Komputer 2 5-39 5.14 Data Anthropometri Meja Komputer 3 5-42

5.15 Data Anthropometri Meja Sofa 5-44

5.16 Data Anthropometri Meja Receptionist 1 5-46 5.17 Data Anthropometri Meja Receptionist 2 5-48

5.18 Data Anthropometri Meja 10 5-51

5.19 Data Anthropometri Meja 11 5-54

5.20 Data Anthropometri Kursi Lipat “Chitose” 5-58 5.21 Data Anthropometri Kursi 1 5-61

5.22 Data Anthropometri Kursi 2 5-65

5.23 Data Anthropometri Kursi 3 5-69

5.24 Data Anthropometri Sofa 1 5-72

5.25 Data Anthropometri Sofa 2 5-76

5.26 Data Anthropometri Lemari 1 5-79

5.27 Data Anthropometri Lemari 2 5-82

5.28 Data Anthropometri Lemari 3 5-85

5.29 Data Anthropometri Lemari 4 5-87

5.30 Data Anthropometri Loker 5-90


(18)

DAFTAR TABEL LANJUTAN

Tabel Judul Halaman 5.32 Data Anthropometri Rak Arsip Kayu 5-94

5.33 Data Anthropometri Lemari 5 5-96

5.34 Data Anthropometri Lemari 6 5-98

5.35 Data Anthropometri Lemari 7 5-100

5.36 Data Anthropometri Lemari 8 5-102

5.37 Data Anthropometri Rak OHP 5-104

5.38 Data Anthropometri Lemari Dorong 5-106 5.39 Data Anthropometri Lemari di Ruang Pendidikan 5-108

5.40 Analisis Meja Tulis Melalui Tabel 5-113

5.41 Pemilihan Alternatif Terbaik Meja 5-115 5.42 Analisis Kursi Melalui Tabel 5-117 5.43 Pemilihan Alternatif Terbaik Kursi 5-118 5.44 Analisis Meja Komputer Melalui Tabel 5-119 5.45 Pemilihan Alternatif Terbaik Meja Komputer 5-120

5.46 Analisis Lemari Melalui Tabel 5-121

5.45 Pemilihan Alternatif Terbaik Lemari 5-122

6.1 Meja Tulis Alternatif 6-2

6.2 Data Anthropometri Meja Tulis Alternatif 6-6

6.3 Kursi Alternatif ke-1 6-7

6.4 Data Anthropometri Kursi Alternatif ke-1 6-11 6.5 Kursi Alternatif ke-2 6-12 6.6 Data Anthropometri Kursi Alternatif ke-2 6-17

6.7 Lemari Terpilih 6-18

6.8 Data Anthropometri Lemari Terpilih 6-21 6.9 Meja Rapat / Sidang Alternatif ke-1 6-22 6.10 Data Anthropometri Meja Rapat / Sidang Alternatif ke-1 6-25 6.11 Meja Rapat / Sidang Alternatif ke-2 6-26 6.12 Data Anthropometri Meja Rapat / Sidang Alternatif ke-2 6-30

6.13 Meja OHP Alternatif 6-31

6.14 Data Anthropometri Meja OHP Alternatif 6-34


(19)

DAFTAR TABEL LANJUTAN

Tabel Judul Halaman 6.16 Data Anthropometri Meja Receptionist Alternatif ke-1 6-39

6.17 Meja Tulis dan Komputer 6-40

6.18 Data Anthropometri Meja Tulis dan Komputer 6-43

6.19 Lemari Arsip dan ATK Terpilih 6-44

6.20 Data Anthropometri Lemari Arsip dan ATK Terpilih 6-48

6.21 Meja Komputer Terpilih 6-49

6.22 Data Anthropometri Meja Komputer Terpilih 6-52

6.23 Sofa Alternatif 6-54

6.24 Data Anthropometri Sofa Alternatif 6-58

6.25 Meja Sofa Alternatif 6-59

6.26 Data Anthropometri Meja Sofa Alternatif 6-62

6.27 Meja Dapur Alternatif 6-63

6.28 Data Anthropometri Meja Dapur Alternatif 6-67

6.29 Meja Makan Alternatif 6-68

6.30 Data Anthropometri Meja Makan Alternatif 6-70

6.31 Kursi Makan Alternatif 6-71

6.32 Data Anthropometri Kursi Makan Alternatif 6-75

6.33 Sekat di Ruang Dosen 6-76

6.34 Data Anthropometri Sekat di Ruang Dosen 6-78

6.35 Kursi di Ruang Tunggu 6-79

6.36 Data Anthropometri Kursi di Ruang Tunggu 6-83

6.37 Pintu Alternatif 6-84

6.38 Data Anthropometri Pintu Alternatif 6-86 6.39 Analisis Antara Meja Terpilih Dengan Meja

Alternatif Melalui Tabel 6-87

6.40 Concept Scoring Antara Meja Terpilih Dengan Meja

Alternatif 6-88

6.41 Analisis Antara Kursi Terpilih Dengan Kursi

Alternatif Melalui Tabel 6-90

6.42 Concept Scoring Antara Kursi Terpilih Dengan Kursi


(20)

DAFTAR TABEL LANJUTAN

Tabel Judul Halaman 6.43 Analisis Meja Rapat Saat Ini Dengan

Meja Rapat Alternatif Melalui Tabel 6-93 6.44 Concept Scoring Antara Meja Rapat Saat Ini Dengan

Meja Rapat Alternatif 6-94

6.45 Analisis Sofa Saat Ini Dengan

Sofa Alternatif Melalui Tabel 6-95

6.46 Concept Scoring Sofa Saat Ini Dengan

Sofa Alternatif 6-95

6.47 Analisis Meja Sofa Saat Ini Dengan

Meja Sofa Alternatif Melalui Tabel 6-96 6.48 Concept Scoring Antara Meja Sofa Saat Ini Dengan

Meja Sofa Alternatif 6-96

6.49 Analisis Layout Dengan Menggunakan

Ukuran Baru 6-123

6.50 Concept Scoring Layout Alternatif Baru 6-124 6.51 Analisis Layout Dengan Menggunakan

Ukuran Lama 6-125

6.52 Concept Scoring Layout Alternatif Lama 6-126 6.53 Analisis Antara Layout Dengan Menggunakan

Ukuran Baru Yang Terpilih Dengan Layout

Dengan Menggunakan Ukuran Lama Yang Terpilih

Melalui Tabel 6-127


(21)

DAFTAR LAMPIRAN

Judul Halaman

Data Anthropometri Orang Indonesia Menurut Eko Nurmianto L-1


(22)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam suatu universitas pasti mempunyai beberapa fakultas dengan jurusan yang berbeda, dimana tiap fakultas membutuhkan suatu kepengurusan yang berguna untuk mengatur dan mengontrol segala aktivitas yang mendukung kegiatan belajar mengajar, baik yang berada di dalam ruang kelas maupun yang berada di ruang laboratorium. Maka dari itu, setiap jurusan membutuhkan suatu tempat yang disebut Tata Usaha yang berfungsi sebagai tempat dimana mahasiswa dapat memperoleh informasi yang diperlukan, mengurus daftar absensi, mencari dosen yang bersangkutan, dan mengurus berbagai macam kepentingan mahasiswa dan dosen. Di setiap jurusan juga membutuhkan ruang-ruang lainnya seperti ruang koordinator KP, ruang koordinator TA, ruang jurnal dan ruang dosen, dimana semua ruangan memiliki keterkaitan dan masing - masing tugas dari setiap bagian tidak bisa digantikan oleh bagian yang lain. Setelah keempat bagian penting, terdapat ruang rapat/sidang yang juga mendukung aktivitas dosen baik pada saat melakukan rapat diantara sesama dosen atau melakukan persidangan untuk mahasiswa.

Dalam fakultas harus mempunyai ruang jurusan dan laboratorium yang letaknya berdekatan karena mempunyai hubungan yang sangat erat dari segi administrasi, dan juga salah satu isi dari Tri dharma yaitu dosen melakukan penelitian yang menunjang kegiatan belajar mengajar. Laboratorium merupakan sarana penting untuk melakukan suatu penelitian. Berdasarkan hasil wawancara, Ruang Jurusan, Ruang Tata Usaha dan Laboratorium sebaiknya mempunyai letak yang berdekatan untuk memudahkan aktivitas dosen maupun mahasiswa yang bersangkutan. Sedangkan di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri, Ruang Jurusan, Ruang Tata Usaha dan Laboratorium letaknya berjauhan. Hal ini menyebabkan ketidakefisienan dan


(23)

Bab 1 Pendahuluan 1-2

ketidakefektifan baik bagi dosen maupun bagi mahasiswa, karena dosen yang sehari – harinya lebih banyak mengajar di Laboratorium cenderung malas untuk ke Ruang Tata Usaha, begitu juga sebaliknya dosen yang mengajarnya hanya di ruang kelas cenderung malas untuk berkunjung ke Laboratorium. Keadaan ini menyebabkan kurangnya komunikasi antara dosen yang satu dengan yang lain.

Maka dari itu, melihat keadaan yang seperti ini penulis mengusulkan suatu rancangan supaya Ruang Tata Usaha beserta Ruang dosen dan Ruang pejabat yang semula berada di Gedung E Lantai 3 dapat dipindahkan ke Lantai 1 di Gedung Laboratorium Teknik Industri. Hal ini berguna supaya kegiatan yang berlangsung di laboratorium lebih mudah dipantau karena letaknya yang berdekatan.

Untuk mendukung aktivitas dalam Ruang Jurusan, Ruang Tata Usaha maka diperlukan juga pengaturan fasilitas fisik meliputi meja, kursi, lemari baik bagi staff Tata Usaha maupun para dosen dan pejabat, dan lingkungan fisik meliputi pencahayaan, temperatur dan kelembaban udara, sirkulasi udara, kebisingan dimana semuanya itu harus dalam keadaan baik.

I.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil pengamatan, Identifikasi Masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :

1. Orang yang sehari-harinya berada di Laboratorium cenderung malas untuk mengunjungi Ruang Tata Usaha begitu juga sebaliknya orang yang setiap harinya berada di Ruang Tata Usaha cenderung malas untuk mengunjungi ke Laboratorium.

2. Jika ada mahasiswa atau tamu yang berada di Ruang Tata Usaha sedangkan dosen yang dicari ada di Laboratorium ataupun sebaliknya, maka diperlukan waktu yang cukup lama untuk menemui dosen tersebut karena letaknya berjauhan.

3. Pemantauan dari jurusan mengenai kinerja tiap laboratorium tidak dapat dilakukan secara rutin.


(24)

Bab 1 Pendahuluan 1-3

4. Saat ini Lantai 1 Gedung Laboratorium Teknik Industri belum dipergunakan sepenuhnya untuk aktivitas Jurusan Teknik Industri.

5. Perancangan ruang yang diperlukan yaitu Ruang Tata Usaha, Ruang Kajur, Ruang Sekjur, Ruang Dosen, Ruang Sidang/Rapat, dan Ruang Pejabat.

6. Diperlukan perancangan fasilitas fisik seperti meja, kursi, lemari yang belum ergonomis.

7. Diperlukan perancangan mengenai lingkungan fisik seperti pencahayaan, temperatur dan kelembaban, sirkulasi udara, bau-bauan, dan kebisingan.

I.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi

Agar pembahasan yang dilakukan tidak menyimpang dari ruang lingkup penelitian, maka perlu dilakukan beberapa batasan berikut :

1. Perancangan dibatasi untuk :

- Ruang Dosen beserta peralatan didalamnya, meliputi meja, kursi, lemari.

- Ruang Pejabat yang meliputi : • Ruang Ketua Jurusan • Ruang Sekretaris Jurusan

• Ruang Kabag Pendidikan dan Pejabat Nilai • Ruang Jurnal

• Ruang Koordinasi Kerja Praktek • Ruang Koordinator Tugas Akhir - Ruang Tata Usaha.

- Ruang Rapat / Sidang yang difokuskan pada fleksibilitas.

2 Belum tersedianya data anthropometri orang Indonesia secara lengkap dan distandardisasi oleh Persatuan Ergonomi Indonesia (PEI) atau badan lain, maka data anthropometri yang digunakan diambil dari buku Eko Nurmianto, mengenai anthropometri orang Indonesia.

3 Lingkungan fisik yang diamati adalah temperatur, pencahayaan, dan kebisingan, sirkulasi udara, kelembaban.


(25)

Bab 1 Pendahuluan 1-4

4 Persentil yang digunakan adalah P , P5 50, dan P95.

5 Perbedaan dimensi yang diijinkan untuk dimensi fasilitas fisik tidak lebih dari 10 % jika dibandingkan dengan dimensi acuan yang ditetapkan.

6 Penelitian mengenai intensitas cahaya dilakukan di dalam ruangan dengan lampu neon sebesar 40 watt.

7 Tidak merubah atau merombak konstruksi bangunan.

Adapun asumsi yang digunakan penulis dalam menyusun penelitian ini adalah sebagai berikut:

1 Kelonggaran yang diberikan untuk tinggi hak sepatu adalah sebesar 25 mm (Pheasant, Stephen. ; “Bodyspace, Anthropometry, Ergonomics and Design”).

2 Kelonggaran yang digunakan untuk tebal alas meja adalah sebesar 20 mm. 3 Kelonggaran yang diberikan untuk jarak antara buku dengan pintu lemari

yaitu sebesar 30 mm.

4 Kelonggaran yang diberikan untuk jarak antara buku dengan sisi paling atas lemari adalah sebesar 30 mm

5 Kelonggaran yang diberikan untuk pakaian adalah sebesar 10 mm.

6 Kelonggaran yang diberikan untuk jarak antara kepala dengan sisi atas pintu sebesar 200 mm.

I.4 Perumusan Masalah

Dari hasil pengamatan, maka yang menjadi permasalahan adalah :

1. Bagaimana merekayasa Lantai 1 gedung Laboratorium Teknik Industri menjadi ruang aktivitas di jurusan Teknik Industri ?

2. Bagaimana menjadikan Lantai 1 gedung Laboratorium Teknik Industri menjadi aktivitas sepenuhnya jurusan Teknik Industri?

3. Bagaimana perancangan yang ergonomis untuk Ruang Dosen beserta peralatan di dalamnya yang meliputi meja, kursi, lemari?

4. Bagaimana penataan untuk Ruang Kajur, Ruang Sekjur, Ruang Kabag Pendidikan dan Pejabat Nilai, Ruang Jurnal, Ruang Koordinasi Kerja Praktek yang ergonomis?


(26)

Bab 1 Pendahuluan 1-5

5. Bagaimana perancangan untuk Ruang Tata Usaha yang ergonomis?

6. Bagaimana perancangan Ruang Rapat / Sidang yang difokuskan pada fleksibilitas dilihat dari segi ergonomis?

7. Bagaimana merancang Layout dengan fasilitas fisik aktual ?

8. Bagaimana merancang Layout dengan fasilitas fisik yang disempurnakan ? 9. Bagaimana merancang lingkungan fisik yang nyaman?

10. Bagaimana Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Lantai 1 gedung Laboratorium Teknik Industri sebagai perkiraan untuk masa yang akan datang ?

I.5 Tujuan Penelitian

Dengan mengacu pada perumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Merekayasa Lantai 1 Gedung Laboratroium Teknik Industri menjadi ruang aktivitas Jurusan Teknik Industri.

2. Menjadikan Lantai 1 Gedung Laboratorium Teknik Industri menjadi aktivitas sepenuhnya Jurusan Teknik Industri.

3. Merancang Ruang Dosen beserta peralatan di dalamnya yang meliputi meja, kursi, lemari yang ergonomis.

4. Merancang Ruang Kajur, Ruang Sekjur, Ruang Kabag Pendidikan dan Pejabat Nilai, Ruang Jurnal, Ruang Koordinasi Kerja Praktek yang ergonomis

5. Merancang Ruang Tata Usaha yang ergonomis.

6. Merancang Ruang Rapat / Sidang yang difokuskan pada fleksibilitas dilihat dari segi ergonomis.

7. Merancang Layout dengan menggunakan fasilitas fisik aktual

8. Merancang Layout dengan menggunakan fasilitas fisik yang disempurnakan.


(27)

Bab 1 Pendahuluan 1-6

10. Mengetahui Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Lantai 1 Gedung Laboratorium Teknik Industri sebagai prediksi untuk masa yang akan datang.

I.6 Manfaat Penelitian

Dengan penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam penataan Ruang Tata Usaha, Ruang Kajur, Ruang Sekjur, Ruang Dosen, Ruang Pejabat Ruang Rapat / Sidang yang ergonomis dan menciptakan suasana yang nyaman.

I.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari tugas akhir ini sebagai berikut : BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini dibahas mengenai Latar Belakang mengenai permasalahan yang terjadi akibat jauhnya Ruang Tata Usaha dengan Laboratorium Teknik, sehingga diperlukan adanya suatu alternatif supaya letaknya berdekatan sehingga memudahkan para dosen dalam melakukan aktivitasnya, identifikasi masalah, batasan dan asumsi, perumusan masalah, tujuan penelitian, serta sistematika penulisan laporan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang teori-teori yang mendukung penelitian yang dilakukan dalam menyusun laporan tugas akhir ini. Adapun teori-teori yang digunakan adalah mengenai ergonomi, anthropometri, standar lingkungan fisik.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi urut-urutan penulis dalam melakukan penelitian yang disajikan dalam bentuk diagram alir atau flow chart yang disertai dengan keterangan-keterangannya secara terperinci.


(28)

Bab 1 Pendahuluan 1-7

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Bab ini menampilkan data-data umum tempat penelitian berlangsung dan data-data yang diperlukan untuk penelitian. Data-data yang diperlukan adalah mengenai sarana fisik dan lingkungan fisik yang ada saat ini BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Bab ini berisi pengolahan data dari semua data yang telah dikumpulkan, beserta analisis datanya dan dibandingkan dengan teori yang ada.

BAB 6 PERANCANGAN DAN ANALISIS

Bab ini berisi mengenai perbaikan dan perancangan fasilitas fisik, lingkungan fisik, tata letak, serta analisis usulan perancangan di Lantai 1 Gedung Laboratorium Teknik Industri.

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan serta saran- saran guna meningkatkan efektivitas kerja para dosen.


(29)

BAB 7

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian dan analisis, terdapat beberapa fasilitas fisik dan lingkungan fisik yang kurang ergonomis. Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan yaitu :

1. Di Lantai 1 gedung Laboratorium Teknik Industri ini, direkayasa menjadi gedung aktivitas jurusan Teknik Industri, dimana semua ruang-ruang penting yang saling berkaitan ditempatkan berdekatan supaya memudahkan pengkoordinasian baik antara dosen maupun antara dosen dan mahasiswa.

2. Untuk menjadikan Lantai 1 gedung Laboratorium Teknik Industri menjadi ruang jurusan Teknik Industri yaitu dengan cara pemindahan dan pemberian sekat –sekat supaya menjadi rangkaian ruangan agar dapat digunakan untuk seluruh aktivitas jurusan teknik industri.

3. Untuk fasilitas fisik di ruang dosen : - Meja tulis

Meja tulis yang ada saat ini mempunyai ukuran yang sangat beragam, sehingga akan menyebabkan kesulitan dalam mengatur tata letak ruangan. Meja usulan yang diperuntukkan bagi semua dosen memiliki ukuran dan model yang sama, sehingga akan memudahkan dalam pengaturan ruang dan pembersihan mebeulair. - Kursi

Kursi yang ada saat ini memiliki 3 macam ukuran dan model berbeda yang diperuntukkan bagi dosen dan kursi lipat “chitose” yang diperuntukan bagi tamu yang akan menemui dosen. Kursi usulan yang diperuntukkan bagi dosen memiliki lebar dan panjang yang sesuai dengan data anthropometri, serta tinggi yang dapat diatur sesuai dengan orang yang mendudukinya


(30)

Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7-2

- Lemari

Lemari yang ada saat ini memiliki 4 macam ukuran dan tipe berbeda, yang diperuntukkan bagi dosen. Lemari usulan yang diperuntukkan bagi semua dosen dipilih yang paling sesuai dengan data anthropometri yaitu rak bagian paling atas memiliki tinggi yang sesuai dengan tinggi mata pada saat berdiri sehingga bisa dilihat dan dijangkau oleh pengguna lemari.

4. Untuk Ruang Ketua Jurusan, Ruang Sekretaris Jurusan, Ruang Koordinator TA, KP, Jurnal, dan Biro Pendidikan dan Nilai, fasilitas fisik yang digunakan meliputi meja, kursi, dan lemari. Untuk meja diberikan hasil rancangan yang sudah memperhitungkan tempat untuk meletakkan komputer, sehingga dalam satu meja bisa untuk meletakkan komputer dan bisa untuk kegiatan menulis.

5. Untuk ruang tata usaha, khususnya bagian meja receptionist diberikan usulan meja yang di bagian dalamnya bisa memuat komputer dan tinggi meja receptionist bagian luar yang sesuai dengan data anthropometri. Sedangkan untuk bagian meja, kursi diberikan mebeul dengan ukuran dan model yang sama dengan ruang lainnya. Untuk lemari, diusulkan lemari yang telah digunakan saat ini.

6. Ruang rapat/ sidang yang diusulkan adalah ruang yang terdiri dari satu ruangan besar yang bisa disekat menjadi empat bagian dengan menggunakan pintu geser.

7. Layout dengan fasilitas fisik yang ada saat ini dirancang sebanyak 3 alternatif yang kemudian dipilih 1 layout yang dianggap memenuhi kriteria concept scoring yaitu ruang tata usaha yang terletak di sebelah utara gedung, dan ruang –ruang penting yang terletak di tengah gedung, serta ruang dosen berada dalam satu ruangan besar yang berada di bagian selatan gedung. (dapat dilihat di gambar 6.40)

8. Layout dengan fasilitas fisik yang disempurnakan dirancang sebanyak 3 alternatif, yang kemudian dipilih melalui concept scoring. Hasil layout yang terpilih yaitu ruang tata usaha yang berada di utara gedung, dan


(31)

Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7-3

ruang-ruang penting yang berada di tengah gedung, serta ruang dosen yang dirancang dalam satu ruangan besar dan diberi sekat-sekat berada di sebelah selatan gedung. (dapat dilihat di gambar 6.35)

9. Perancangan lingkungan fisik yang nyaman yaitu : - Pencahayaan

Untuk menghindari pemakaian jumlah watt yang tinggi, maka di setiap meja dosen perlu ditambah dengan lampu meja sebesar 9 watt. Dengan penambahan lampu meja ini sudah mampu untuk memberikan penerangan sekitar 300 – 400 lux, dimana keadaan ini sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan handbook of ergonomic yaitu sebesar + 400 lux.

Sedangkan penerangan untuk tiap ruangan lain, cukup disediakan lampu neon sebesar 40 watt yang akan memberikan intensitas cahaya sekitar 75 – 80 lux dengan jarak 60 cm antar lampu. Untuk lorong, diberi penerangan lampu 40 watt dengan jarak 5 meter. - Temperatur

Keadaan ruangan yang ada saat ini, tidak memungkinkan untuk seseorang bekerja secara maksimal karena keadaan ruangan yang terlalu panas dan lembab. Untuk mengatasi masalah tersebut, bagian atas ruangan akan diberi eternit dan supaya ruangan terasa sejuk dan menciptakan suasana yang cocok untuk bekerja, maka perlu ditambah dengan AC atau exhaust fan.

- Kebisingan

Untuk kebisingan yang disebabkan karena kendaraan bermotor tidak terlalu mengganggu aktivitas seorang dalam mengerjakan pekerjaannya, karena tidak terjadi secara terus menerus, sedangkan kebisingan yang disebabkan karena mahasiswa yang sedang berkumpul di ruang tata usaha atau area Lantai 1 gedung Laboratorium Teknik Industri bisa diberi tanda di dinding yang melarang mahasiswa untuk bicara keras-keras.


(32)

Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7-4

- Bau-bauan

Tidak terdapat sumber bau-bauan yang dapat mengganggu aktivitas karena letaknya yang jauh dari tempat pembuangan sampah, serta adanya jendela yang menghadap ke luar gedung sering dibuka, dan pintu samping yang selalu terbuka pada pagi hari sampai sore hari. Bila nantinya terdapat bau-bauan, di setiap ruangan bisa diberi dengan pengharum ruangan.

10. Keselamatan dan Kesehatan kerja usulan :

Untuk mencegah terjadinya kebakaran yang disebabkan karena terjadinya arus pendek atau konsleting, perlu dilakukan pemeriksaan secara berkala terhadap peralatan listrik yang digunakan. Untuk menanggulangi terjadinya kebakaran, disetiap ruangan atau di sudut-sudut gedung diberikan tabung pemadam kebakaran.

7.2 Saran

- Bagi mahasiswa atau mahasiswi yang akan mengambil tugas akhir disarankan agar melakukan perhitungan terhadap biaya pemindahan..


(33)

DAFTAR PUSTAKA

1. Mc. Cormick, Ernest.J ;”Human Factors on Engineering Design”, Seventh Edition, Mc Grow inc, Singapore, 1993.

2. Nurmianto Eko ;”Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya”, Edisi Pertama, Guna Widya, 1996.

3. Panero, Jullius and Zelnik, Martin ;”Human Dimension and Interior Space”, The Architectural Press Ltd, London, 1971.

4. Susilo, Heru ; “Manajemen Pemeliharaan Untuk Jurusan Teknik Industri”, Bandung, 2002

5. Sutalaksana, Iftikar Z, dkk ;”Teknik Tata Cara Kerja”, Departemen Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung, Bandung, 1979.

6. Tim asisten laboratorium APK & E ; “Kumpulan Teori Praktikum APK & E II”, Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2004.

7. Ulrich, Karl T. ;”Product Design And Development”, Third Edition, McGraw Hill, singapore, 2003.


(1)

Bab 1 Pendahuluan 1-7

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Bab ini menampilkan data-data umum tempat penelitian berlangsung dan data-data yang diperlukan untuk penelitian. Data-data yang diperlukan adalah mengenai sarana fisik dan lingkungan fisik yang ada saat ini BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Bab ini berisi pengolahan data dari semua data yang telah dikumpulkan, beserta analisis datanya dan dibandingkan dengan teori yang ada.

BAB 6 PERANCANGAN DAN ANALISIS

Bab ini berisi mengenai perbaikan dan perancangan fasilitas fisik, lingkungan fisik, tata letak, serta analisis usulan perancangan di Lantai 1 Gedung Laboratorium Teknik Industri.

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan serta saran- saran guna meningkatkan efektivitas kerja para dosen.


(2)

7.1 Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian dan analisis, terdapat beberapa fasilitas fisik dan lingkungan fisik yang kurang ergonomis. Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan yaitu :

1. Di Lantai 1 gedung Laboratorium Teknik Industri ini, direkayasa menjadi gedung aktivitas jurusan Teknik Industri, dimana semua ruang-ruang penting yang saling berkaitan ditempatkan berdekatan supaya memudahkan pengkoordinasian baik antara dosen maupun antara dosen dan mahasiswa.

2. Untuk menjadikan Lantai 1 gedung Laboratorium Teknik Industri menjadi ruang jurusan Teknik Industri yaitu dengan cara pemindahan dan pemberian sekat –sekat supaya menjadi rangkaian ruangan agar dapat digunakan untuk seluruh aktivitas jurusan teknik industri.

3. Untuk fasilitas fisik di ruang dosen : - Meja tulis

Meja tulis yang ada saat ini mempunyai ukuran yang sangat beragam, sehingga akan menyebabkan kesulitan dalam mengatur tata letak ruangan. Meja usulan yang diperuntukkan bagi semua dosen memiliki ukuran dan model yang sama, sehingga akan memudahkan dalam pengaturan ruang dan pembersihan mebeulair. - Kursi

Kursi yang ada saat ini memiliki 3 macam ukuran dan model berbeda yang diperuntukkan bagi dosen dan kursi lipat “chitose” yang diperuntukan bagi tamu yang akan menemui dosen. Kursi usulan yang diperuntukkan bagi dosen memiliki lebar dan panjang yang sesuai dengan data anthropometri, serta tinggi yang dapat diatur sesuai dengan orang yang mendudukinya


(3)

Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7-2

- Lemari

Lemari yang ada saat ini memiliki 4 macam ukuran dan tipe berbeda, yang diperuntukkan bagi dosen. Lemari usulan yang diperuntukkan bagi semua dosen dipilih yang paling sesuai dengan data anthropometri yaitu rak bagian paling atas memiliki tinggi yang sesuai dengan tinggi mata pada saat berdiri sehingga bisa dilihat dan dijangkau oleh pengguna lemari.

4. Untuk Ruang Ketua Jurusan, Ruang Sekretaris Jurusan, Ruang Koordinator TA, KP, Jurnal, dan Biro Pendidikan dan Nilai, fasilitas fisik yang digunakan meliputi meja, kursi, dan lemari. Untuk meja diberikan hasil rancangan yang sudah memperhitungkan tempat untuk meletakkan komputer, sehingga dalam satu meja bisa untuk meletakkan komputer dan bisa untuk kegiatan menulis.

5. Untuk ruang tata usaha, khususnya bagian meja receptionist diberikan usulan meja yang di bagian dalamnya bisa memuat komputer dan tinggi meja receptionist bagian luar yang sesuai dengan data anthropometri. Sedangkan untuk bagian meja, kursi diberikan mebeul dengan ukuran dan model yang sama dengan ruang lainnya. Untuk lemari, diusulkan lemari yang telah digunakan saat ini.

6. Ruang rapat/ sidang yang diusulkan adalah ruang yang terdiri dari satu ruangan besar yang bisa disekat menjadi empat bagian dengan menggunakan pintu geser.

7. Layout dengan fasilitas fisik yang ada saat ini dirancang sebanyak 3 alternatif yang kemudian dipilih 1 layout yang dianggap memenuhi kriteria concept scoring yaitu ruang tata usaha yang terletak di sebelah utara gedung, dan ruang –ruang penting yang terletak di tengah gedung, serta ruang dosen berada dalam satu ruangan besar yang berada di bagian selatan gedung. (dapat dilihat di gambar 6.40)

8. Layout dengan fasilitas fisik yang disempurnakan dirancang sebanyak 3 alternatif, yang kemudian dipilih melalui concept scoring. Hasil layout yang terpilih yaitu ruang tata usaha yang berada di utara gedung, dan


(4)

ruang-ruang penting yang berada di tengah gedung, serta ruang dosen yang dirancang dalam satu ruangan besar dan diberi sekat-sekat berada di sebelah selatan gedung. (dapat dilihat di gambar 6.35)

9. Perancangan lingkungan fisik yang nyaman yaitu : - Pencahayaan

Untuk menghindari pemakaian jumlah watt yang tinggi, maka di setiap meja dosen perlu ditambah dengan lampu meja sebesar 9 watt. Dengan penambahan lampu meja ini sudah mampu untuk memberikan penerangan sekitar 300 – 400 lux, dimana keadaan ini sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan handbook of ergonomic yaitu sebesar + 400 lux.

Sedangkan penerangan untuk tiap ruangan lain, cukup disediakan lampu neon sebesar 40 watt yang akan memberikan intensitas cahaya sekitar 75 – 80 lux dengan jarak 60 cm antar lampu. Untuk lorong, diberi penerangan lampu 40 watt dengan jarak 5 meter. - Temperatur

Keadaan ruangan yang ada saat ini, tidak memungkinkan untuk seseorang bekerja secara maksimal karena keadaan ruangan yang terlalu panas dan lembab. Untuk mengatasi masalah tersebut, bagian atas ruangan akan diberi eternit dan supaya ruangan terasa sejuk dan menciptakan suasana yang cocok untuk bekerja, maka perlu ditambah dengan AC atau exhaust fan.

- Kebisingan

Untuk kebisingan yang disebabkan karena kendaraan bermotor tidak terlalu mengganggu aktivitas seorang dalam mengerjakan pekerjaannya, karena tidak terjadi secara terus menerus, sedangkan kebisingan yang disebabkan karena mahasiswa yang sedang berkumpul di ruang tata usaha atau area Lantai 1 gedung Laboratorium Teknik Industri bisa diberi tanda di dinding yang melarang mahasiswa untuk bicara keras-keras.


(5)

Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7-4

- Bau-bauan

Tidak terdapat sumber bau-bauan yang dapat mengganggu aktivitas karena letaknya yang jauh dari tempat pembuangan sampah, serta adanya jendela yang menghadap ke luar gedung sering dibuka, dan pintu samping yang selalu terbuka pada pagi hari sampai sore hari. Bila nantinya terdapat bau-bauan, di setiap ruangan bisa diberi dengan pengharum ruangan.

10. Keselamatan dan Kesehatan kerja usulan :

Untuk mencegah terjadinya kebakaran yang disebabkan karena terjadinya arus pendek atau konsleting, perlu dilakukan pemeriksaan secara berkala terhadap peralatan listrik yang digunakan. Untuk menanggulangi terjadinya kebakaran, disetiap ruangan atau di sudut-sudut gedung diberikan tabung pemadam kebakaran.

7.2 Saran

- Bagi mahasiswa atau mahasiswi yang akan mengambil tugas akhir disarankan agar melakukan perhitungan terhadap biaya pemindahan..


(6)

1. Mc. Cormick, Ernest.J ;”Human Factors on Engineering Design”, Seventh Edition, Mc Grow inc, Singapore, 1993.

2. Nurmianto Eko ;”Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya”, Edisi Pertama, Guna Widya, 1996.

3. Panero, Jullius and Zelnik, Martin ;”Human Dimension and Interior Space”, The Architectural Press Ltd, London, 1971.

4. Susilo, Heru ; “Manajemen Pemeliharaan Untuk Jurusan Teknik Industri”, Bandung, 2002

5. Sutalaksana, Iftikar Z, dkk ;”Teknik Tata Cara Kerja”, Departemen Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung, Bandung, 1979.

6. Tim asisten laboratorium APK & E ; “Kumpulan Teori Praktikum APK & E II”, Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2004.

7. Ulrich, Karl T. ;”Product Design And Development”, Third Edition, McGraw Hill, singapore, 2003.