Analisis Kelayakan Perkuliahan Kelas Malam Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung.

(1)

ABSTRAK

Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha ingin membuka perkuliahan kelas malam jurusan teknik industri, untuk itu perlu dilakukan studi kelayakannya yang meliputi aspek pemasaran, aspek teknik dan aspek keuangan.

Dalam studi kelayakan aspek pemasaran, langkah – langkah yang dilakukan adalah melakukan survei dengan menyebarkan kuesioner ke sekolah - sekolah, kantor - kantor, universitas - universitas lain dan Universitas Kristen Maranatha sendiri, kemudian menghitung estimasi jumlah peminat perkuliahan kelas malam ini.

Hasil dari pengumpulan data, pengolahan data dan analisis dilihat dari segi aspek pasar menunjukkan bahwa rencana ini dapat dilaksanakan karena banyak yang berminat untuk mengikuti perkuliahan kelas malam ini, yaitu siswa SMA sebanyak 122 orang , karyawan sebanyak 49 orang dan mahasiswa Universitas Kristen Maranatha jurusan Teknik Industri sebanyak 216 orang, jumlah total yang berminat terhadap pembukaan kelas malam ini sebanyak 387 orang.

Langkah – langkah yang dilakukan dalam studi kelayakan aspek teknik adalah menghitung jumlah dosen yang diperlukan untuk mengajar di perkuliahan kelas malam, menyebarkan kuesioner kepada dosen untuk mengetahui kesediaan mereka mengajar perkuliahan kelas malam. Hasil dari penyebaran kuesioner kepada dosen diperoleh data sebanyak 26 orang dosen bersedia mengajar pada perkuliahan pada malam hari.

Dari segi aspek keuangan, langkah – langkah yang dilakukan adalah menghitung besar biaya total yang harus dikeluarkan dan menghitung titik impas dari perkuliahan kelas malam ini. Hasil yang diperoleh dari perhitungan adalah jika dibuka 1 kelas, kedua aliran kas yang diperoleh mengalami kerugian pada semester 2 tahun pertama sebesar Rp 13.548.000 jika tenaga kerja yang digunakan tenaga kerja lama dan baru, dan kerugian sebesar Rp 24.174.000 jika tenaga kerja yang digunakan semua tenaga kerja baru, tetapi pada tahun – tahun berikutnya mengalami peningkatan. Titik impas tercepat dari hasil perhitungan adalah bila jumlah mahasiswa minimal sebanyak 51 orang mahasiswa dalam satu kelas.

Bila dibuka 2 kelas, aliran kas yang diperoleh tidak terdapat kerugian bahkan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Titik impas tercepat yang diperoleh dari hasil perhitungan adalah bila jumlah mahasiswa minimal sebesar 102 orang mahasiswa yang dibagi dalam dua kelas .

Dari hasil studi kelayakan, perkuliahan kelas malam ini layak untuk diadakan karena tersedianya dosen dan ruang kuliah yang cukup untuk pelaksanaan perkuliahan kelas malam, namun jumlah mahasiswa peserta perkuliahan kelas malam minimal 102 orang yang dibagi dalam dua kelas, dengan jumlah masing – masing kelas 51 orang mahasiswa.


(2)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH... v

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN... xviii BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah... 1 – 1 1.2 Identifikasi Masalah ... 1 – 2 1.3 Pembatasan Masalah ... 1 – 3 1.4 Perumusan Masalah ... 1 – 3 1.5 Tujuan Penelitian ... 1 – 4 1.6 Sistematika Penulisan ... 1 – 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Studi Kelayakan ... 2 – 1 2.1.1 Pengertian dan Tujuan Studi Kelayakan ... 2 – 1 2.1.2 Kriteria Kelayakan ... 2 – 1 2.1.3 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Pengkajian

Kelayakan... 2 – 2 2.2 Aspek Pasar... 2 – 2 2.2.1 Menilai Situasi ... 2 – 3 2.2.2 Menyusun Program Pengkajian ... 2 – 3 2.2.3 Mengumpulkan Data dan Informasi ... 2 – 4 2.2.4 Segmentasi Pasar... 2 – 6 2.2.5 Targetting ... 2 – 6


(3)

2.2.6 Positioning ... 2 – 7 2.2.7 Strategi Pemasaran ... 2 – 7 2.2.8 Marketing Mix ... 2 – 7 2.3 Aspek Teknik ... 2 – 8 2.3.1 Penjadwalan ... 2 – 8 2.3.2 Masalah Penjadwalan... 2 – 8 2.3.3 Kendala-kendala Dalam Penjadwalan... 2 – 9 2.4 Aspek Keuangan ... 2 – 9 2.4.1 Sistematika Aspek Finansial ... 2 – 9 2.4.2 Analisis Pendapatan dan Aliran Kas ... 2 – 11 2.4.3 Analisis Laba dan Titik Impas ... 2 – 11 2.4.4 Aliran Kas ... 2 – 13 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Melakukan Penelitian Pendahuluan ... 3 – 3 3.2 Identifikasi Masalah ... 3 – 3 3.3 Pembatasan Masalah ... 3 – 3 3.4 Perumusan Masalah ... 3 – 3 3.5 Pengumpulan Data ... 3 – 4 3.6 Pengolahan Data ... 3 – 5 3.7 Analisis Data ... 3 – 7 3.8 Kesimpulan dan Saran... 3 – 8 BAB 4 PENGUMPULAN DATA

4.1 Data Umum ... 4 - 1 4.2 Struktur Organisasi ... 4 - 1

4.2.1 Struktur Organisasi Universitas Kristen Maranatha ... 4 – 2 4.2.2 Struktur Organisasi Jurusan Teknik Industri


(4)

4.3 Pengumpulan Data Pemasaran

4.3.1 Data Populasi Untuk Perhitungan Estimasi Jumlah Orang 4 – 4 4.4 Pengumpulan Data Teknik

4.4.1 Mata Kuliah Kurikulum 2002 ... 4 – 7 4.4.2 Data Kesediaan Jumlah Dosen yang Mengajar Pada

Perkuliahan Malam Teknik Industri UKM ... 4 – 11 4.3.2.1 Dosen Tetap Teknik Industri... 4 – 11 4.3.2.2 Dosen Luar Biasa Teknik Industri ... 4 – 12 4.4.3 Data Kesediaan Jumlah Staf Tata Usaha, Perpustakaan

Dan Asisten Laboratorium yang Bertugas Pada

Perkuliahan Malam Teknik Industri... 4 – 13 4.4.4 Data Ruang Kelas... 4 – 14 4.4.5 Data Jadwal Laboratorium Teknik Industri Periode

2003 - 2004 ... 4 – 14 4.3.5.1 Laboratorium Autocad ... 4 – 14 4.3.5.2 Laboratorium Statistik Industri 1 & 2 ... 4 – 14 4.3.5.3 Laboratorium APK & E 1 & 2 ... 4 – 15 4.3.5.4 Laboratorium Proses Produksi 1 & 2 ... 4 – 15 4.3.5.5 Laboratorium Rekayasa Kualitas ... 4 – 16 4.3.5.6 Laboratorium Perencanaan & Pengendalian

Produksi ... 4 – 16 4.3.5.7 Laboratorium Pemodelan Sistem & Simulasi ... 4 – 16 4.3.5.8 Laboratorium Sistem Produksi... 4 – 17 4.3.5.6 Laboratorium Perancangan Tata Letak dan

Fasilitas ... 4 – 17 4.5 Pengumpulan Data Keuangan


(5)

4.5.2 Jumlah SKS Setiap Semester Dalam Kurikulum Baru

(Kurikulum 2002) ... 4 – 19 4.5.3 Jumlah Jam Kerja Dosen Dalam 1 Semester ... 4 – 19 4.5.4 Data Masa Lalu Mengenai Jumlah Mahasiswa... 4 – 20 4.5.5 Data Pengeluaran yang Diperlukan Dosen ... 4 – 22 4.5.6 Tenaga Kerja Baru yang Diperlukan Pada Kelas Malam .. 4 – 23 4.5.7 Data Pengeluaran yang Diperlukan Tenaga Kerja Baru .... 4 – 24 4.5.8 Biaya Lembur Untuk Tenaga Kerja Lama ... 4 – 24 4.5.9 Honor Pengawas Ujian yang Diperlukan... 4 – 24 4.5.10 Data Pengeluaran Alat Tulis Kantor ... 4 – 24 4.5.11 Data Biaya Operasional... 4 – 25 4.5.12 Biaya Inventaris ... 4 – 26 4.5.13 Biaya Bimbingan Tugas Akhir dan Kerja Praktek... 4 – 26 4.5.14 Biaya Penguji Dalam Seminar Proposal dan Seminar Isi .. 4 – 26 4.5.15 Data Jumlah Hari Kerja... 4 – 27 BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

5.1 Pengolahan Aspek Pemasaran

5.1.1 Analisis Responden Selain Mahasiswa Jurusan Teknik

Industri UKM ... 5 – 1 5.1.2 Analisis Responden Mahasiswa Jurusan Teknik

Industri UKM ... 5 – 2 5.1.3 Estimasi Jumlah Orang Yang Akan Mengikuti Perkuliahan

Kelas Malam ... 5 – 3 5.2 Pengolahan Aspek Teknik ... 5 – 4 5.2.1 Penentuan Jumlah Kelas Pada Perkuliahan Kelas Malam . 5 – 4 5.2.2 Penyusunan Jadwal Kuliah Kelas Malam ... 5 – 5 5.2.3 Perhitungan Waktu Kuliah Optimal Tiap Semester... 5 – 10 5.2.4 Penentuan Jadwal Praktikum ... 5 – 12


(6)

5.2.5 Pengaturan Shift Jaga Staf Tata Usaha ... 5 – 19 5.2.6 Penentuan Pemasaran Yang Akan Dilakukan... 5 – 19 5.3 Pengolahan Aspek Keuangan

5.3.1 Perhitungan Biaya Pemasaran... 5 – 20 5.3.2 Perhitungan Penurunan Jumlah Mahasiswa Kelas Malam 5 – 20 5.3.3 Perhitungan Jumlah Jam Kerja Dosen ... 5 – 22 5.3.4 Perhitungan Uang Makan Dosen ... 5 – 23 5.3.5 Perhitungan Tenaga Kerja Lama Yang Bersedia ... 5 – 27 5.3.5.1 Perhitungan Honor Kerja ... 5 – 27 5.3.5.2 Perhitungan Uang Makan... 5 – 29 5.3.6 Perhitungan Tenaga Kerja Baru ... 5 – 30 5.3.6.1 Perhitungan Honor Kerja ... 5 – 30 5.3.6.2 Perhitungan Uang Makan... 5 – 31 5.3.7 Perhitungan Honor Pengawas Ujian ... 5 – 32 5.3.7.1 Perhitungan Honor Pengawas Untuk 1 Kelas ... 5 – 32 5.3.7.2 Perhitungan Honor Pengawas Untuk 2 Kelas ... 5 – 33 5.3.8 Perhitungan Biaya Bimbingan Tugas Akhir dan Kerja

Praktek ... 5 – 33 5.3.8.1 Perhitungan Biaya Bimbingan Tugas Akhir dan Kerja Praktek Untuk 1 Kelas ... 5 – 33 5.3.8.2 Perhitungan Biaya Bimbingan Tugas Akhir dan Kerja Praktek Untuk 2 Kelas ... 5 – 34 5.3.9 Perhitungan Biaya Seminar... 5 – 35 5.3.10 Perhitungan Aliran Kas (Cashflow) ... 5 – 35 5.3.11.1 Perhitungan Aliran Kas Untuk 1 Kelas... 5 – 36 5.3.11.2 Perhitungan Aliran Kas Untuk 2 Kelas... 5 – 38 5.3.11 Perhitungan Titik Impas (Break Even Point) ... 5 – 40 5.3.11.1 Perhitungan Titik Impas Untuk 1 Kelas... 5 – 40


(7)

5.3.11.2 Perhitungan Titik Impas Untuk 2 Kelas... 5 – 44 5.4 Analisis Aspek Pemasaran

5.4.1 Analisis Konsumen ... 5 – 48 5.4.2 Analisis Pesaing ... 5 – 48 5.4.3 Segmentasi Pasar... 5 – 49 5.4.4 Targeting ... 5 – 49 5.4.5 Positioning ... 5 – 49 5.4.6 Strategi Pemasaran ... 5 – 49 5.4.7 Marketing Mix ... 5 – 49 5.5 Analisis Aspek Teknik ... 5 – 50 5.6 Analisis Aspek Keuangan ... 5 – 51 5.6.1 Analisis Aliran Kas (Cashflow) ... 5 – 51 5.6.2 Analisis Titik Impas (Break Even Point) ... 5 – 52 5.6.3 Analisis Neraca, Laporan Rugi Laba dan Penilaian

Investasi ... 5 – 54 5.6.4 Analisis Hal Lain-lain ... 5 – 55 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ... 6 – 1 6.1.1 Aspek Pemasaran ... 6 – 1 6.1.2 Aspek Teknik ... 6 – 2 6.1.3 Aspek Keuangan ... 6 – 3 6.2 Saran... 6 – 4 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

KOMENTAR DOSEN PENGUJI DATA PENULIS


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

4.1 Populasi Siswa SMU 4 – 4

4.2 Populasi Karyawan 4 – 4

4.3 Populasi Mahasiswa Teknik Industri UKM 4 – 5 4.4 Populasi mahasiswa Teknik Industri UKM 4 – 6

berdasarkan IPKdibawah rata – rata.

4.5 Tabel Mata Kuliah Kurikulum 2002 4 – 6

4.6 Jumlah Dosen Tetap yang Bersedia 4 – 11

4.7 Jumlah Dosen Luar Biasa yang Bersedia 4 – 11

4.8 Staf Tata Usaha yang Bersedia 4 – 12

4.9 Asisten Laboratorium yang Bersedia 4 – 13

4.10 Jumlah SKS Dalam Setiap Semester 4 – 18

4.11 Jumlah Jam Mengajar Dalam Tiap Semester 4 – 18 4.12 Perhitungan Jumlah Jam Kuliah Setiap Semester 4 – 20 4.13 Jumlah Mahasiswa (angkatan ’99) periode 1999 - 4 – 19

2000 sampai 2002 - 2003

4.14 Jumlah Mahasiswa (angkatan ’00) periode 2000 - 4 – 21 2001 sampai 2003 – 2004

4.15 Data Tenaga Kerja Baru yang Diperlukan 4 – 22 4.16 Data Pengeluaran Tenaga Kerja Baru yang 4 – 23

Diperlukan

4.17 Data Pengeluaran Alat Tulis Kantor 4 – 24

4.18 Data Jumlah Hari Kerja 4 – 26

5.1 Jumlah estimasi orang yang akan mengikuti 5 – 3

perkuliahan kelas malam

5.2 Jadwal Kuliah Kelas Malam Jurusan Teknik Industri 5 – 6


(9)

Tabel Judul Halaman

5.4 Penurunan Jumlah Mahasiswa Perkuliahan Pagi 5 – 21

(angkatan ’99)

5.5 Penurunan Jumlah Mahasiswa Perkuliahan Pagi 5 – 21

(angkatan ’00)

5.6 Penurunan Jumlah Mahasiswa Kelas Malam Pada 5 – 22

1 Kelas

5.7 Penurunan Jumlah Mahasiswa Kelas Malam Pada 5 – 22

2 Kelas

5.8 Perhitungan Jumlah Jam Kerja Dosen 5 – 23

5.9 Jumlah Dosen Setiap Semester Untuk 1 kelas 5 – 24 5.10 Jumlah Dosen Setiap Semester Untuk 2 kelas 5 – 24 5.11 Perhitungan Banyaknya Mata Kuliah Pilihan 5 – 25 5.12 Perhitungan Jumlah Uang Makan Dosen (1 kelas) 5 – 26 5.13 Perhitungan Jumlah Uang Makan Dosen (2 kelas) 5 – 26 5.14 Perhitungan Pengeluaran Honor Tenaga Kerja Lama 5 – 27

(Bagian 1)

Perhitungan Pengeluaran Honor Tenaga Kerja Lama 5 – 28

(Bagian 2)

5.15 Perhitungan Penambahan Tenaga Kerja Baru 5 – 29 5.16 Perhitungan THR Untuk Penambahan Tenaga 5 – 29

Kerja Baru

5.17 Perhitungan Uang Makan Untuk Tenaga Kerja Lama 5 – 29 5.18 Perhitungan Pengeluaran Honor Tenaga Kerja Baru 5 – 30

(Bagian 1)

Perhitungan Pengeluaran Honor Tenaga Kerja Baru 5 – 30

(Bagian 2)

5.19 Perhitungan Pengeluaran Honor Staf Laboratorium 5 – 30 5.20 Perhitungan THR Untuk Tenaga Kerja Baru 5 – 31


(10)

Tabel Judul Halaman

5.21 Perhitungan Uang Makan Untuk Tenaga Kerja Baru 5 – 31 5.22 Perhitungan Honor Pengawas Ujian (1 kelas) 5 – 32 5.23 Perhitungan Honor Pengawas Ujian (2 kelas) 5 – 33 5.24 Biaya Bimbingan Tugas Akhir (1 kelas) 5 – 34 5.25 Biaya Bimbingan Kerja Praktek (1 kelas) 5 – 34 5.26 Biaya Bimbingan Tugas Akhir (2 kelas) 5 – 34 5.27 Biaya Bimbingan Kerja Praktek (2 kelas) 5 – 35 5.28 Biaya Untuk Penguji Seminar (1 kelas) 5 – 35 5.29 Biaya Untuk Penguji Seminar (2 kelas) 5 – 35 5.30 Penyusunan Aliran Kas Berdasarkan Tenaga Kerja 5 – 36

Lama dan Baru (1 kelas)

5.31 Penyusunan Aliran Kas Berdasarkan Tenaga Kerja 5 – 37 Baru (1 kelas)

5.32 Penyusunan Aliran Kas Berdasarkan Tenaga Kerja 5 – 38 Lama dan Baru (2 kelas)

5.33 Penyusunan Aliran Kas Berdasarkan Tenaga Kerja 5 – 39 Baru (2 kelas)

5.34 Perhitungan BEP Tenaga Kerja Lama Berdasarkan 5 – 40 Uang Kuliah (1 kelas)

5.35 Perhitungan BEP Tenaga Kerja Lama Berdasarkan 5 – 41 Uang Kuliah dan Uang Pengembangan (1 kelas)

5.36 Perhitungan BEP Tenaga Kerja Baru Berdasarkan 5 – 42 Uang Kuliah (1 kelas)

5.37 Perhitungan BEP Tenaga Kerja Baru Berdasarkan 5 – 43 Uang Kuliah dan Uang Pengembangan (1 kelas)

5.38 Perhitungan BEP Tenaga Kerja Lama Berdasarkan 5 – 44 Uang Kuliah (2 kelas)

5.39 Perhitungan BEP Tenaga Kerja Lama Berdasarkan 5 – 45 Uang Kuliah dan Uang Pengembangan (2 kelas)


(11)

Tabel Judul Halaman

5.40 Perhitungan BEP Tenaga Kerja Baru Berdasarkan 5 – 46 Uang Kuliah (2 kelas)

5.41 Perhitungan BEP Tenaga Kerja Baru Berdasarkan 5 – 47 Uang Kuliah dan Uang Pengembangan (2 kelas)


(12)

Daftar Gambar

Gambar Judul Halaman

3.1 Metotologi Penelitian 3-1

4.1 Struktur organisasi Universitas Kristen Maranatha 4-2 4.2 Struktur organisasi Jurusan Teknik Industri UKM 4-3


(13)

Daftar Lampiran

Lampiran Judul Halaman

A Kuesioner LA-1

B Hasil pengolahan kuesioner LB-1

C Data kuesioner dosen dan karyawan LC-1

D Hasil pengolahan kuesioner dosen dan karyawan LD-1

E Data Jumlah mahasiswa UKM LE-1

F Data Jumlah mahasiswa Teknik Industri LF-1

G Data IPK mahasiswa LG-1

H Data alat tulis kantor LH-1


(14)

KOMENTAR DOSEN PENGUJI

Nama Mahasiswa : Maria Susanti H & Yenny Ratna NRP : 0023031 & 0023058

Judul Tugas Akhir : Analisis Kelayakan Perkuliahan Kelas Malam Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Komentar – Komentar Dosen Penguji :

- Belum mempertimbangkan kapan responden mau mendaftar.

- Belum mempertimbangkan jumlah peminat dari mahasiswa Universitas Kristen Maranatha berdasarkan angkatan.

- Kuesioner I no 3 sebaiknya dijelaskan, jika tidak berminat → stop.

- Pimpinan Jurusan TeknikIndustri Universitas Kristen Maranatha diberi kuesioner.

- Saran yang diberikan merupakan masukan yang dapat langsung diimplementasikan.


(15)

DATA PENULIS

Nama : Maria Susanti Handono

Alamat : Taman Rahayu blok C1-01, Bandung 40218 No Telepon : 022 - 5411919

Pendidikan : SMAK 3 BPK Penabur Bandung

Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Nilai Tugas Akhir : A

Tanggal USTA : 18 Desember 2004

DATA PENULIS

Nama : Yenny Ratna

Alamat : Babakan Ciparay 77, Bandung No Telepon : 022 - 6075914

Pendidikan : SMA Trinitas Bandung

Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Nilai Tugas Akhir : A


(16)

BAB 1

PENDAHULUAN

1 . 1 LATAR BELAKANG MASALAH

Dewasa ini banyak orang – orang yang harus bekerja sehingga kesempatan mereka untuk menempuh pendidikan tinggi kurang dapat dilakukan karena pada umumnya kuliah di pendidikan tinggi diadakan pada pagi hari. Oleh karena itu supaya mereka dapat menempuh pendidikan tinggi perlu dipikirkan untuk diadakan perkuliahan kelas malam hari sehingga mereka yang bekerja pada pagi hari dapat menempuh pendidikan tinggi di malam hari.

Berdasarkan pertimbangan tersebut Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha ingin membuka perkuliahan kelas malam. Alasan pembukaan perkuliahan kelas malam dalam bidang teknik industri karena keilmuan teknik industri dapat digunakan di berbagai bidang pekerjaan, karena pendidikan di Jurusan Teknik Industri meliputi manajemen industri, sistem industri, perancangan kerja dan pengendalian mutu produksi. Keilmuan tersebut sangat aplikatif di dalam kegiatan bisnis maupun lembaga non profit masyarakat. Oleh karena itu, bila seseorang menguasai keilmuan tersebut, maka akan dapat meningkatkan kualitas seseorang dalam pekerjaannya.

Perkuliahan pada pagi dan malam hari memiliki kurikulum yang sama, hanya waktu pelaksanaannya saja yang berbeda. Perkuliahan kelas malam juga diharapkan dapat membantu mahasiswa kelas pagi agar lebih cepat lulus kuliah, karena perkuliahan kelas malam dengan perkuliahan pagi semesternya saling silang. Maksudnya jika di perkuliahan pagi melaksanakan semester genap maka perkuliahan malam melaksanakan semester ganjil, dengan demikian mahasiswa dimungkinkan mengikuti perkuliahan pada kedua semester tersebut jika ingin mempercepat kelulusan kuliahnya.

Rata – rata jumlah lulusan dari Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha yang dapat lulus tepat dalam jangka waktu 4 tahun sangatlah sedikit, sebagian besar lulus dalam jangka waktu 5 sampai 6 tahun. Dengan


(17)

diadakannya kelas malam ini dapat mempercepat kelulusan mahasiswa dalam waktu 3 sampai 3,5 tahun.

Perkuliahan kelas malam ini dapat diikuti oleh semua mahasiswa Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha, terutama untuk mahasiswa angkatan atas yang masih tercatat sebagai mahasiswa aktif di Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha, karena akan ditetapkannya peraturan Drop Out ( DO ) untuk mahasiswa yang belum menyelesaikan studinya selama 7 tahun, sehingga mereka diharapkan dapat menyelesaikan kuliahnya dengan lebih cepat sebelum terkena peraturan Drop Out. Hal ini akan memberikan pandangan yang lebih baik untuk Universitas Kristen Maranatha dengan lebih banyak mahasiswa yang lulus dalam waktu yang relatif lebih cepat dari waktu yang seharusnya. Hal ini akan menarik minat calon mahasiswa untuk mendaftar ke Universitas Kristen Maranatha dan akan membantu meningkatkan akreditasi Jurusan Teknik Industri..

1 . 2 IDENTIFIKASI MASALAH

Dengan adanya beberapa pertimbangan pada latar belakang yang melandasi keinginan untuk mengadakan perkuliahan kelas malam ini maka perlu dilakukan studi kelayakan agar perkuliahan kelas malam tidak mengalami kegagalan dalam pelaksanaannya. Studi kelayakan dilakukan untuk mengetahui keuntungan dan kerugian diadakannya perkuliahan kelas malam ini, sebelum perkuliahan ini dilaksanakan.

Studi kelayakan yang dilakukan ditinjau dari 3 aspek yaitu aspek pemasaran, aspek teknik dan aspek keuangan. Hasil – hasil studi kelayakan dari ketiga aspek ini akan memberikan pertimbangan dalam memutuskan apakah perkuliahan kelas malam dapat dilaksanakan atau tidak.


(18)

1 . 3 PEMBATASAN MASALAH

Pembatasan masalah dalam melakukan analisis kelayakan diadakannya perkuliahan kelas malam adalah :

• Analisis kelayakan pembukaan perkuliahan kelas malam Jurusan Teknik

Industri akan dilakukan hanya terbatas pada aspek pasar, aspek teknik dan aspek keuangan.

1 . 4 PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang sudah ada, masalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

ƒ Aspek Pemasaran

• Pangsa pasar mana yang ingin diraih dengan diadakannya

perkuliahan kelas malam ini berdasarkan hasil kuesioner?

• Berapa besar minat masyarakat yang ingin mengikuti perkuliahan

kelas malam program studi Teknik Industri?

• Apakah dari aspek pemasaran layak diadakan perkuliahan kelas malam?

ƒ Aspek Teknik

• Berapa jumlah dosen yang diperlukan untuk mengajar pada

perkuliahan kelas malam ?

• Berapa jumlah dosen yang bersedia mengajar pada malam hari ?

• Bagaimana prosedur penyusunan jadwal perkuliahan kelas malam

yang optimal dilihat dari ruang kuliah dan waktu kuliah yang tersedia ?

• Bagaimana pengaturan jam kerja dan jumlah orang yang dibutuhkan

pada fasilitas utama seperti perpustakaan dan tata usaha ?


(19)

ƒ Aspek Keuangan

• Berapa biaya total yang harus dikeluarkan oleh Universitas Kristen Maranatha untuk melaksanakan rencana ini ?

• Kapan perkuliahan kelas malam ini dapat mencapai Break Event

Point ?

• Apakah dari aspek keuangan layak diadakan perkuliahan kelas

malam?

1 . 5 TUJUAN PENELITIAN ƒ Aspek Pemasaran

• Menentukan pangsa pasar yang ingin diraih dengan diadakannya

perkuliahan kelas malam ini berdasarkan hasil kuesioner.

• Mengetahui besar minat masyarakat yang ingin mengikuti

program studi Teknik Industri kelas malam.

• Mengetahui layak atau tidak diadakannya perkuliahan kelas malam

dilihat dari aspek pemasaran.

ƒAspek Teknik

• Menentukan jumlah dosen yang diperlukan untuk mengajar pada

perkuliahan kelas malam.

• Mengetahui jumlah dosen yang bersedia mengajar pada perkuliahan

kelas malam.

• Mengetahui prosedur dalam menyusun jadwal perkuliahan kelas

malam yang optimal dilihat dari ruang kuliah dan waktu kuliah yang tersedia.

• Mengetahui pengaturan jam kerja dan jumlah orang yang

dibutuhkan pada fasilitas utama seperti perpustakaan dan tata usaha.

• Mengetahui layak atau tidak diadakannya perkuliahan kelas malam


(20)

ƒAspek Keuangan

• Mengetahui biaya total yang harus dikeluarkan oleh Universitas

Kristen Maranatha untuk melaksanakan rencana ini.

• Mengetahui waktu rencana ini dapat mencapai Break Event Point.

• Mengetahui layak atau tidak diadakannya perkuliahan kelas malam

dilihat dari aspek keuangan.

1 . 6 SISTEMATIKA PENULISAN ƒ Bab 1 Pendahuluan

Berisi latar belakang yang membahas tujuan dilakukannya analisis ini, identifikasi masalah mengenai masalah yang akan dianalisis, perumusan masalah berupa pertanyaan yang akan dijawab dalam kesimpulan, pembatasan masalah mengenai pembatasan untuk lebih memfokuskan dalam menganalisis, sistematika penulisan berupa uraian langkah – langkah dalam penulisan laporan ini.

ƒBab 2 Tinjauan Pustaka

Menguraikan teori - teori yang akan digunakan sebagai landasan untuk menyelesaikan masalah - masalah yang ada dan juga berisi teori – teori penunjang yang diperlukan dalam membantu untuk memecahan masalah yang ada.

ƒBab 3 Metodologi Penelitian

Berisi langkah – langkah yang dilakukan untuk melakukan pengamatan, dimulai dari mencari data yang akan diperlukan sampai pembuatan laporan Tugas Akhir.

ƒBab 4 Pengumpulan Data

Berisi data – data yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang ada, antara lain data umum dari Universitas Kristen Maranatha, struktur organisasi, data lain yang diperlukan dalam pengamatan, data yang


(21)

diperoleh dari penyebaran kuesioner, data aspek teknik dan data – data keuangan yang diperlukan untuk melakukan analisis keuangan.

ƒBab 5 Pengolahan Data dan Analisis

Melakukan pengolahan data berdasarkan data – data yang telah diperoleh, kemudian dari hasil pengolahan data tersebut dilakukan analisis pemasaran, analisis teknik dan analisis keuangan agar dapat disimpulkan apakah rencana tersebut layak atau tidak untuk dilaksanakan oleh Universitas Kristen Maranatha khususnya Jurusan Teknik Industri.

ƒBab 6 Kesimpulan dan Saran

Berisi kesimpulan - kesimpulan dari analisis yang telah dilakukan dengan menjawab pertanyaan dalam perumusan masalah, serta menentukan layak tidaknya rencana ini untuk direalisasikan dan saran – saran yang bermanfaat bagi Universitas Kristen Maranatha agar dapat menjadi lebih baik lagi dalam menjalankan kegiatannya.


(22)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari seluruh langkah – langkah yang telah dilakukan dalam kajian kelayakan dari penyelenggaraan perkuliahan kelas malam Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

6.1.1 Aspek Pasar

- Pangsa pasar yang ingin dimasuki adalah siswa SMA, karyawan kantor dan mahasiswa Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha. - Minat dari masyarakat yang ingin mengikuti perkuliahan kelas malam

Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha cukup besar dapat dilihat dari estimasi jumlah mahasiswa yang akan mengikuti perkuliahan ini sebesar 122 orang dari siswa SMA, 49 orang dari karyawan dan 216 orang dari mahasiswa Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha sendiri.

- Perkuliahan kelas malam ini layak untuk diadakan karena minat dari masyarakat cukup besar terlihat dari estimasi jumlah mahasiswa yang lebih besar dari jumlah 120 orang mahasiswa yang telah ditargetkan sejak awal untuk mengikuti perkuliahan kelas malam Jurusan Teknik Industri.

6.1.2 Aspek Teknik

Dari hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan secara teknik, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

- Dosen yang dibutuhkan untuk mengajar kelas malam sesuai dengan kebutuhan banyaknya jumlah mata kuliah dan responsi pada kurikulum 2002, sebagai berikut :


(23)

Semester Jumlah mata kuliah + responsi

Semester 1 10

Semester 2 12

Semester 3 10

Semester 4 10

Semester 5 13

Semester 6 10

Semester 7 8

Semester 8 10

Total 83

- Dari hasil penyebaran kuesioner pada dosen tetap Teknik Industri dan dosen luar Teknik Industri, maka jumlah dosen yang bersedia mengajar pada perkuliahan kelas malam sebanyak 18 orang dosen tetap Teknik Industri dan 8 orang dosen luar.

- Perkuliahan pada kelas malam dimulai pk 17.00-pk 22.00 untuk hari senin-jumat, dan pk 07.00-pk 18.00 untuk hari sabtu. Kelas yang akan dibuka sebanyak 2 kelas dengan masing-masing kelas 60 orang mahasiswa. Prosedur penyusunan jadwal kuliah pada perkuliahan kelas malam dengan melihat waktu yang diinginkan dosen yang bersedia mengajar beserta jenis mata kuliahnya dari hasil penyebaran kuesioner. Dimana 1 SKS dioptimalkan 50 menit.

- Pengaturan staf tata usaha dan tenaga kerumahtanggaan yang bersedia bertugas pada malam hari dilakukan secara bergantian selama 2 hari sekali. Pada tata usaha laboratorium bertugas setiap hari selama 5 jam. Sedangkan pada karyawan perpustakaan mengambil tenaga kerja baru dengan jam kerja setiap hari selama 5 jam.

- Rencana perkuliahan kelas malam dilihat dari aspek teknik layak dilaksanakan. Hal ini karena waktu kuliah yang cukup selama 8 semester dimulai dari pk 17.00 – pk 22.00 beserta jadwal praktikum. Selain itu juga ketersediaan dosen yang cukup mendukung dan sumber daya tenaga kerja yang cukup memadai.


(24)

6.1.3 Aspek Keuangan

- Biaya total yang harus dikeluarkan oleh Universitas Kristen Maranatha untuk melaksanakan rencana ini tidak terlalu besar karena tidak memerlukan modal proyek ini hanya melanjutkan yang sudah ada, biaya yang dikeluarkan hanya biaya operasional untuk kelancaran proyek ini. - Hasil perhitungan aliran kas yang dilakukan ada 2 macam yaitu jika

perkuliahan dibuka 1 kelas dan 2 kelas, hasil yang diperoleh :

a. Pada hasil perhitungan 1 kelas mengalami kerugian pada semester 2 tahun pertama karena biaya yang harus dikeluarkan lebih besar dari pemasukan yang diterima, hal ini disebabkan karena ada biaya – biaya yang sama besarnya dengan perhitungan 2 kelas seperti biaya telepon,listrik/air/gas dan biaya pemasaran.

b. Pada hasil perhitungan 2 kelas tidak mengalami kerugian bahkan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

- Jika dibuka 1 kelas maka titik impas yang diperoleh adalah titik impas paling cepat adalah 51 orang mahasiswa yaitu jika tenaga kerja yang digunakan tenaga kerja yang lama dan yang baru serta harga jual terdiri dari uang pengembangan dan uang kuliah. Sedangkan titik impas yang paling lama adalah 94 mahasiswa orang yaitu jika tenaga kerja yang digunakan semuanya tenaga kerja yang baru serta harga jual hanya terdiri dari uang kuliah saja.

Sedangkan untuk perhitungan jika dibuka 2 kelas titik impas yang paling cepat adalah 102 orang mahasiswa dalam satu kelas yaitu jika tenaga kerja yang digunakan tenaga kerja yang lama dan yang baru serta harga jual terdiri dari uang pengembangan dan uang kuliah. Titik impas yang paling lama adalah 188 orang mahasiswa dalam satu kelas yaitu jika tenaga kerja yang digunakan semuanya tenaga kerja yang baru serta harga jual hanya terdiri dari uang kuliah saja.

Jika jumlah mahasiswa dalam 1 kelas mencapai 51 orang mahasiswa telah memberikan keuntungan, maka rencana untuk membuka 2 kelas


(25)

perkuliahan kelas malam dengan jumlah mahasiswa 120 orang akan memberikan keuntungan yang lebih besar.

- Dari hasil perhitungan perkuliahan kelas malam ini layak untuk diadakan karena bila perkuliahan kelas malam dibuka satu kelas, keuntungan yang diperoleh besar dan titik impas tidak memerlukan waktu yang lama, maka bila rencana perkuliahan kelas malam dibuka lebih dari 1 kelas dapat dipastikan hasil yang akan diperoleh lebih besar.

Studi kelayakan dari ketiga aspek yaitu aspek pasar, aspek teknik dan aspek keuangan memberikan hasil bahwa perkuliahan kelas malam Jurusan Teknik Industri ini layak untuk diadakan karena peminat terhadap perkuliahan ini besar, tersedianya dosen dan ruang kuliah yang cukup untuk pelaksanaannya dan hasil perhitungan keuangan yang diperoleh tidak mengalami kerugian sehingga dalam pelaksanaannya diharapkan tidak mendapat hambatan dalam masalah keuangan.

6.2 Saran

- Pertanyaan dalam kuesioner pemasaran dapat lebih jelas, lengkap dan terinci agar hasil yang diperoleh lebih akurat.

- Penyebaran kuesioner mengenai kesediaan bekerja pada perkuliahan kelas malam dilakukan juga kepada pimpinan Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha.

- Data keuangan yang akan diolah dapat lebih lengkap dan terinci agar hasil yang diperoleh dapat lebih baik.


(26)

DAFTAR PUSTAKA

1. Baker, Kenneth R. ; “ Introduction to Sequencing and Scheduling “ , John

Willy & Sons Inc, New York, 1974.

2. Harmaizar, Z dan Rosidayati Rozalina. ; “ Pendirian dan Pengembangan

Usaha ( Studi Kelayakan Bisnis ) “ , Jakarta, 2003.

3. Husnan, Suad dan Suwarsono. ; “ Studi Kelayakan Proyek “ , Upp, Amp,

Ykdn , Yogyakarta, 1994.

4. Soeharto, Iman. ; “ Manajemen Proyek ” , Erlangga , Jakarta, 1999.

5. Sutojo, Siswanto. ; “ Studi Kelayakan Proyek, konsep, teknik & kasus “ , PT Damar Mulia Pustaka, Jakarta, 2000.

6. Sutojo, Siswanto dan Kleinsteuber, Fritz ; “Strategi Manajemen

Pemasaran“, PT Damar Mulia Pustaka, Jakarta, 2002.

7. Wirawan, Christina. ; “ Analisis Kelayakan Proyek “ , Diktat Kuliah, Jurusan Teknik Industri, UKM, Bandung, 2000.


(1)

diperoleh dari penyebaran kuesioner, data aspek teknik dan data – data keuangan yang diperlukan untuk melakukan analisis keuangan.

ƒBab 5 Pengolahan Data dan Analisis

Melakukan pengolahan data berdasarkan data – data yang telah diperoleh, kemudian dari hasil pengolahan data tersebut dilakukan analisis pemasaran, analisis teknik dan analisis keuangan agar dapat disimpulkan apakah rencana tersebut layak atau tidak untuk dilaksanakan oleh Universitas Kristen Maranatha khususnya Jurusan Teknik Industri.

ƒBab 6 Kesimpulan dan Saran

Berisi kesimpulan - kesimpulan dari analisis yang telah dilakukan dengan menjawab pertanyaan dalam perumusan masalah, serta menentukan layak tidaknya rencana ini untuk direalisasikan dan saran – saran yang bermanfaat bagi Universitas Kristen Maranatha agar dapat menjadi lebih baik lagi dalam menjalankan kegiatannya.


(2)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari seluruh langkah – langkah yang telah dilakukan dalam kajian kelayakan dari penyelenggaraan perkuliahan kelas malam Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

6.1.1 Aspek Pasar

- Pangsa pasar yang ingin dimasuki adalah siswa SMA, karyawan kantor dan mahasiswa Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha. - Minat dari masyarakat yang ingin mengikuti perkuliahan kelas malam

Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha cukup besar dapat dilihat dari estimasi jumlah mahasiswa yang akan mengikuti perkuliahan ini sebesar 122 orang dari siswa SMA, 49 orang dari karyawan dan 216 orang dari mahasiswa Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha sendiri.

- Perkuliahan kelas malam ini layak untuk diadakan karena minat dari masyarakat cukup besar terlihat dari estimasi jumlah mahasiswa yang lebih besar dari jumlah 120 orang mahasiswa yang telah ditargetkan sejak awal untuk mengikuti perkuliahan kelas malam Jurusan Teknik Industri.

6.1.2 Aspek Teknik

Dari hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan secara teknik, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

- Dosen yang dibutuhkan untuk mengajar kelas malam sesuai dengan kebutuhan banyaknya jumlah mata kuliah dan responsi pada kurikulum 2002, sebagai berikut :


(3)

Semester Jumlah mata kuliah + responsi

Semester 1 10

Semester 2 12

Semester 3 10

Semester 4 10

Semester 5 13

Semester 6 10

Semester 7 8

Semester 8 10

Total 83

- Dari hasil penyebaran kuesioner pada dosen tetap Teknik Industri dan dosen luar Teknik Industri, maka jumlah dosen yang bersedia mengajar pada perkuliahan kelas malam sebanyak 18 orang dosen tetap Teknik Industri dan 8 orang dosen luar.

- Perkuliahan pada kelas malam dimulai pk 17.00-pk 22.00 untuk hari senin-jumat, dan pk 07.00-pk 18.00 untuk hari sabtu. Kelas yang akan dibuka sebanyak 2 kelas dengan masing-masing kelas 60 orang mahasiswa. Prosedur penyusunan jadwal kuliah pada perkuliahan kelas malam dengan melihat waktu yang diinginkan dosen yang bersedia mengajar beserta jenis mata kuliahnya dari hasil penyebaran kuesioner. Dimana 1 SKS dioptimalkan 50 menit.

- Pengaturan staf tata usaha dan tenaga kerumahtanggaan yang bersedia bertugas pada malam hari dilakukan secara bergantian selama 2 hari sekali. Pada tata usaha laboratorium bertugas setiap hari selama 5 jam. Sedangkan pada karyawan perpustakaan mengambil tenaga kerja baru dengan jam kerja setiap hari selama 5 jam.

- Rencana perkuliahan kelas malam dilihat dari aspek teknik layak dilaksanakan. Hal ini karena waktu kuliah yang cukup selama 8 semester dimulai dari pk 17.00 – pk 22.00 beserta jadwal praktikum. Selain itu juga ketersediaan dosen yang cukup mendukung dan sumber daya tenaga kerja yang cukup memadai.


(4)

6.1.3 Aspek Keuangan

- Biaya total yang harus dikeluarkan oleh Universitas Kristen Maranatha untuk melaksanakan rencana ini tidak terlalu besar karena tidak memerlukan modal proyek ini hanya melanjutkan yang sudah ada, biaya yang dikeluarkan hanya biaya operasional untuk kelancaran proyek ini. - Hasil perhitungan aliran kas yang dilakukan ada 2 macam yaitu jika

perkuliahan dibuka 1 kelas dan 2 kelas, hasil yang diperoleh :

a. Pada hasil perhitungan 1 kelas mengalami kerugian pada semester 2 tahun pertama karena biaya yang harus dikeluarkan lebih besar dari pemasukan yang diterima, hal ini disebabkan karena ada biaya – biaya yang sama besarnya dengan perhitungan 2 kelas seperti biaya telepon,listrik/air/gas dan biaya pemasaran.

b. Pada hasil perhitungan 2 kelas tidak mengalami kerugian bahkan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

- Jika dibuka 1 kelas maka titik impas yang diperoleh adalah titik impas paling cepat adalah 51 orang mahasiswa yaitu jika tenaga kerja yang digunakan tenaga kerja yang lama dan yang baru serta harga jual terdiri dari uang pengembangan dan uang kuliah. Sedangkan titik impas yang paling lama adalah 94 mahasiswa orang yaitu jika tenaga kerja yang digunakan semuanya tenaga kerja yang baru serta harga jual hanya terdiri dari uang kuliah saja.

Sedangkan untuk perhitungan jika dibuka 2 kelas titik impas yang paling cepat adalah 102 orang mahasiswa dalam satu kelas yaitu jika tenaga kerja yang digunakan tenaga kerja yang lama dan yang baru serta harga jual terdiri dari uang pengembangan dan uang kuliah. Titik impas yang paling lama adalah 188 orang mahasiswa dalam satu kelas yaitu jika tenaga kerja yang digunakan semuanya tenaga kerja yang baru serta harga jual hanya terdiri dari uang kuliah saja.

Jika jumlah mahasiswa dalam 1 kelas mencapai 51 orang mahasiswa telah memberikan keuntungan, maka rencana untuk membuka 2 kelas


(5)

perkuliahan kelas malam dengan jumlah mahasiswa 120 orang akan memberikan keuntungan yang lebih besar.

- Dari hasil perhitungan perkuliahan kelas malam ini layak untuk diadakan karena bila perkuliahan kelas malam dibuka satu kelas, keuntungan yang diperoleh besar dan titik impas tidak memerlukan waktu yang lama, maka bila rencana perkuliahan kelas malam dibuka lebih dari 1 kelas dapat dipastikan hasil yang akan diperoleh lebih besar.

Studi kelayakan dari ketiga aspek yaitu aspek pasar, aspek teknik dan aspek keuangan memberikan hasil bahwa perkuliahan kelas malam Jurusan Teknik Industri ini layak untuk diadakan karena peminat terhadap perkuliahan ini besar, tersedianya dosen dan ruang kuliah yang cukup untuk pelaksanaannya dan hasil perhitungan keuangan yang diperoleh tidak mengalami kerugian sehingga dalam pelaksanaannya diharapkan tidak mendapat hambatan dalam masalah keuangan.

6.2 Saran

- Pertanyaan dalam kuesioner pemasaran dapat lebih jelas, lengkap dan terinci agar hasil yang diperoleh lebih akurat.

- Penyebaran kuesioner mengenai kesediaan bekerja pada perkuliahan kelas malam dilakukan juga kepada pimpinan Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha.

- Data keuangan yang akan diolah dapat lebih lengkap dan terinci agar hasil yang diperoleh dapat lebih baik.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

1. Baker, Kenneth R. ; “ Introduction to Sequencing and Scheduling “ , John

Willy & Sons Inc, New York, 1974.

2. Harmaizar, Z dan Rosidayati Rozalina. ; “ Pendirian dan Pengembangan

Usaha ( Studi Kelayakan Bisnis ) “ , Jakarta, 2003.

3. Husnan, Suad dan Suwarsono. ; “ Studi Kelayakan Proyek “ , Upp, Amp,

Ykdn , Yogyakarta, 1994.

4. Soeharto, Iman. ; “ Manajemen Proyek ” , Erlangga , Jakarta, 1999.

5. Sutojo, Siswanto. ; “ Studi Kelayakan Proyek, konsep, teknik & kasus “ , PT Damar Mulia Pustaka, Jakarta, 2000.

6. Sutojo, Siswanto dan Kleinsteuber, Fritz ; “Strategi Manajemen

Pemasaran“, PT Damar Mulia Pustaka, Jakarta, 2002.

7. Wirawan, Christina. ; “ Analisis Kelayakan Proyek “ , Diktat Kuliah, Jurusan Teknik Industri, UKM, Bandung, 2000.