Efek ekstrak etanolik buah labu air (Langenaria siceraria (Mol.) Standley) sebagai imunomodulator melalui pengamatan kapasitas dan indeks fagositosis makrofag pada tikus jantan Sprague Dawley yang dipejani doksorubisin.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

EFEK EKSTRAK ETANOLIK BUAH LABU AIR
(Langenaria siceraria (Mol.) Standley) SEBAGAI IMUNOMODULATOR
MELALUI PENGAMATAN KAPASITAS DAN INDEKS FAGOSITOSIS
MAKROFAG PADA TIKUS JANTAN Sprague Dawley YANG DIPEJANI
DOKSORUBISIN

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi

Oleh :
Maria Larizza Handoyo
NIM : 098114075


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

EFEK EKSTRAK ETANOLIK BUAH LABU AIR
(Langenaria siceraria (Mol.) Standley) SEBAGAI IMUNOMODULATOR
MELALUI PENGAMATAN KAPASITAS DAN INDEKS FAGOSITOSIS
MAKROFAG PADA TIKUS JANTAN Sprague Dawley YANG DIPEJANI
DOKSORUBISIN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi

Oleh :
Maria Larizza Handoyo
NIM : 098114075

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


HALAMAN PERSEMBAHAN

“Jika yang lebih baik bagimu masih mungkin, mengapakah
engkau berhenti pada yang cukupd”
-(Mario Teguh)JESUS looked at them and said,
“With man this is impossible,
But with GOD all things are possible.”
Matthew 19:26

Skripsi ini aku persembahkan kepada :
Mami, dan OOku,
sebagai ungkapan rasa hormat dan baktiku
karena telah menyerahkan segala waktu, tenaga, dan pikirannya
untuk merawat dan mendampingiku terus bertumbuh.
Otniel Sanjaya,
yang menghadirkan semangat dan kebahagian dalam hidupku.
Sahabatku Vincentia Adelina serta almamaterku.

iv


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Efek Ekstrak Etanolik Buah Labu
Air (Langenaria siceraria (Mol.) Standley) sebagai Imunomodulator melalui
Pengamatan Kapasitas dan Indeks Fagositosis Makrofag pada Tikus Jantan
Sprague Dawley yang Dipejani Doksorubisin” sebagai salah satu syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan
dukungan dari semua pihak sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1.

Bapak Prof. Dr. CJ. Soegihardjo, Apt. sebagai Dosen Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, pengarahan serta ilmu dalam penelitian dan

penyusunan skripsi ini.

2.

Ibu Agustina Setiawati, S. Farm., Apt., M.Sc. sebagai Dosen Pembimbing
yang telah memberikan bimbingan, pengarahan serta ilmu dalam penelitian
dan penyusunan skripsi ini.

3.

Ibu Phebe Hendra, Ph. D., Apt. sebagai Dosen Penguji atas pengarahan dan
kesediaannya menguji skripsi ini.

4.

Ibu Yunita Linawati, M.Sc., Apt. sebagai Dosen Penguji atas pengarahan dan
kesediaannya menguji skripsi ini.

5.


Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. sebagai Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma.

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6.

Segenap dosen, laboran dan karyawan Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma.

7.

Instalasi Tulip Rumah Sakit Dr. Sardjito atas kesediaanya menyediakan

doksorubisin untuk kepentingan penelitian ini.

8.

Pimpinan dan staff LPPT UGM : Ibu Istini dan Pak Sutari yang telah
mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian serta membantu selama
masa penelitian.

9.

Kelompok labu air (Vincentia Adelina Hariyanto, Joseph Singgih
Dwilaksono, dan Reza Eka Putra) terimakasih atas kesabaran dan kerjasama
yang telah dilewati bersama dalam penelitian ini

10. Sahabat-sahabatku, Christina, Vanny Christy, dan Yenny atas doa dan
dukungannya selama ini.
11. Teman-teman Farmasi kelas B angkatan 2009, serta teman-teman kos Difa
(Melantina Maria, Maretta Putri, Defillia Anogra, Oki Christina, Flavia
Norphina Sungkit, dan Galih).
12. Semua pihak yang telah memberi dukungan dan bantuan yang tidak dapat

disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini banyak kekurangan dan
jauh dari sempurna, untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis
mengharapkan saran dan kritik guna perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini.
Harapan penulis semoga penelitian dan penyusunan skripsi ini bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang Farmasi.
Penulis

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... vi
PRAKATA ...................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv
INTISARI ........................................................................................................ xv
ABSTRACT ...................................................................................................... xvi
BAB I PENGANTAR ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.Permasalahan .......................................................................................... 3
2.Keaslian penelitian .................................................................................. 4
3. Manfaat penelitian.................................................................................. 5
B. Tujuan ......................................................................................................... 5
1.Tujuan umum .......................................................................................... 5
2.Tujuan khusus ......................................................................................... 5

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA ............................................................... 6
A.Kemoterapi dan Kemoterapi Kombinasi (Ko-Kemoterapi) ........................... 6
B. Doksorubisin ............................................................................................... 8
C. Respon Seluler dan Humoral Terhadap Sel Tumor ...................................... 11
D. Makrofag .................................................................................................... 12
E. Imunomodulator .......................................................................................... 15
F. Labu Air (Lagenaria siceraria (Mol.) Standley) .......................................... 16
G. Landasan Teori ........................................................................................... 18
I. Hipotesis ...................................................................................................... 20
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 21
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................................... 21
B. Variabel dan Definisi Operasional ............................................................... 21
C. Bahan Penelitian.......................................................................................... 22
D. Alat Penelitian............................................................................................. 23
E. Tata Cara Penelitian..................................................................................... 24
1. Determinasi tanaman ............................................................................ 24
2. Pembuatan ekstrak etanolik................................................................... 24
3. Pembuatan sediaan................................................................................ 25
4. Penyiapan hewan uji ............................................................................. 25
5. Perlakuan hewan uji .............................................................................. 25
6. Isolasi makrofag ................................................................................... 26
7. Uji fagositosis makrofag dengan menggunakan latex ........................... 27
8. Perhitungan statistik.............................................................................. 28

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 30
A. Hasil Determinasi Tanaman ........................................................................ 30
B. Penetapan Kadar Air Serbuk Kering dan Pembuatan Ekstrak Etanol Buah Labu
Air (Lageneraria siceraria)........................................................................ 31
C. Penetapan Dosis dan Lama Perlakuan Ekstrak Etanol Buah Lageneraria
siceraria..................................................................................................... 33
D. Uji Fagositosis Makrofag ............................................................................ 34
E. Efek Imunomodulator Ekstrak Etanol Buah Labu Air (Lagenaria siceraria)
Terhadap Tikus Jantan Galur Sprague Dawley yang Dipejani Doksorubisin
.................................................................................................................. 38
1. Pengaruh ekstrak etanol buah labu air (Lagenaria siceraria) dosis 1000
mg/kgBB; 750 mg/kgBB; dan 500 mg/kgBB terhadap kapasitas fagositosis
makrofag pada hewan uji tikus jantan galur Sprague Dawley yang dipejani
doksorubisin .......................................................................................... 43
2. Pengaruh ekstrak etanol buah labu air (Lagenaria siceraria) dosis 1000
mg/kgBB; 750 mg/kgBB; dan 500 mg/kgBB terhadap indeks fagositosis
makrofag pada hewan uji tikus jantan galur Sprague Dawley yang dipejani
doksorubisin .......................................................................................... 47
3. Dosis efektif pemberian ekstrak etanol buah labu air (Lagenaria siceraria)
terhadap peningkatan kapasitas dan indeks fagositosis makrofag serta
terhadap proliferasi limfosit pada hewan uji tikus jantan galur Sprague
dawley yang dipejani doksorubisin......................................................... 50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 53

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

A. Kesimpulan ................................................................................................. 53
B. Saran ........................................................................................................... 53
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 55
LAMPIRAN .................................................................................................... 60
BIOGRAFI PENULIS ..................................................................................... 71

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel I.

Perlakuan terhadap hewan uji........................................................

Tabel II.

Purata ± SE kapasitas fagositosis makrofag setelah pemberian
ekstrak etanol labu air dalam berbagai peringkat dosis..................

Tabel III.

38

Purata ± SE indeks fagositosis makrofag setelah pemberian
ekstrak etanol labu air dalam berbagai peringkat dosis..................

Tabel IV.

26

39

Hasil analisis uji Post-hoc LSD kapasitas fagositosis makrofag
setelah pemberian ekstrak etanol labu air dalam berbagai
peringkat dosis................................................................................

Tabel V.

41

Hasil analisis uji Post-hoc LSD indeks fagositosis makrofag
setelah pemberian ekstrak etanol labu air dalam

berbagai

peringkat dosis................................................................................

xiii

41

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.

Struktur doksorubisin……………………………………………

Gambar 2.

Struktur antrasiklin yang terkonjugasi dengan formaldehid:

8

doxoform (R=OH)………………………………………………

9

Gambar 3.

Virtual cross-linking antara doksorubisin dan DNA..………….

10

Gambar 4.

Buah labu air…………………………………………………….

17

Gambar 5.

Perbandingan morfologi makrofag tikus dengan pengecatan
Giemsa perbesaran 100x...............................................................

Gambar 6.

37

Diagram batang kapasitas fagositosis tikus perlakuan ekstrak
etanol buah labu air (Lagenaria siceraria) pada berbagai
peringkat dosis..............................................................................

Gambar 7.

43

Diagram batang indeks fagositosis tikus perlakuan ekstrak
etanol buah labu air (Lagenaria siceraria) pada berbagai
peringkat dosis..............................................................................

xiv

47

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.

Buah labu air..............................................................................

61

Lampiran 2.

Komposisi media tumbuh makrofag..........................................

62

Lampiran 3.

Data orientasi kapasitas fagositosis dan indeks fagositosis
makrofag pada tiap kelompok kontrol………………………...

Lampiran 4.

62

Analisis statistik kapasitas fagositosis pengaruh ekstrak etanol
buah labu air (Lagenaria siceraria) pada berbagai variasi
dosis terhadap imunosupresan doksorubisin…………………..

Lampiran 5.

Analisis

63

tatistic indek fagositosis makrofag pengaruh

ekstrak etanol buah labu air (Lagenaria siceraria) pada
berbagai

variasi

dosis

terhadap

imunosupresan

doksorubisin…………………………………………………..
Lampiran 6.

Lampiran 7.

66

Determinasi buah labu air (Langenaria siceraria (Mol.)
Standley)……………………………………………………..

69

Persetujuan ethical clearance…………………………………

70

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Intisari

Penggunaan doksorubisin sebagai agen kemoterapi dapat menimbulkan
efek supresi sumsum tulang belakang, penurunan interleukin-2 (IL-2) dan
produksi interferon-γ (INF-γ), sehingga produksi monosit mengalami penurunan
yang diikuti penurunan produksi makrofag yang merupakan sistem imun seluler.
Oleh karena itu perlu dikembangkan agen ko-kemoterapi untuk mengurangi efek
imunosupresi dari doksorubisin salah satunya buah labu air (Langenaria
siceraria) sebagai imunomodulator. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
informasi mengenai pengaruh pemberian ekstrak etanolik buah labu air
(Langenaria siceraria) terhadap kapasitas dan indeks fagositosis makrofag tikus
galur Sprague Dawley yang dipejani doksorubisin..
Penelitian ini merupakan eksperimental murni. Sebanyak 25 ekor tikus
Sprague Dawley dibagi menjadi 5 kelompok : Kelompok I sebagai kelompok
kontrol pelarut. Kelompok II sebagai kelompok kontrol doksorubisin. Kelompok
III diberikan doksorubisin dan ekstrak labu air dosis 1000 mg/kg BB secara p.o.
Kelompok IV diberikan doksorubisin dan ekstrak labu air dosis 750 mg/kg BB
secara p.o. Dan kelompok V diberikan doksorubisin dan ekstrak labu air dosis 500
mg/kg BB secara p.o. Perlakuan dilakukan selama 15 hari terus-menerus
kemudian diamati kapasitas dan indeks fagositosis makrofag. Data dianalisis
dengan uji one way ANOVA taraf kepercayaan 95% yang dilanjutkan dengan uji
LSD.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanolik buah
labu air (Langenaria siceraria) berpengaruh terhadap kapasitas dan indeks
fagositosis makrofag pada tikus galur Sprague Dawley yang dipejani doksorubisin
dimana dosis paling efektif pemberian ekstrak etanolik buah labu air untuk
meningkatkan kapasitas dan indeks fagositosis makrofag, yaitu 1000 mg/KgBB.

Kata kunci

: Langenaria siceraria, imunomodulator, kapasitas fagositosis,
indeks fagositosis makrofag, doksorubisin

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
Doxorubicin, as chemotherapy, has immunosupresion effect such as bone
marrow suppression, interleukin-12 (IL-12) depression, and interferon- γ (INF-γ)
depression. The depression of monocyte productions followed by depression of
macrophage productions which plays role as cellular immune system. Therefore,
it’s need to develop co- chemotherapy to reduce doxorubicin’s immunosupresion
effect by Langenaria siceraria fruits as immunomodulator. The objective of this
study was to obtain information on the effect of ethanolic extract of Langenaria
siceraria on the phagocytic capacity and phagocytic index of macrophages on
Sprague Dawley rats induced by doxorubicin.
This research design was experimental using one way randomized
complete design. Each group was given doxorubicin 4,5 mg/Kg BW + ethanolic
extract of Langenaria siceraria with dose of 1000 mg/Kg BW; 750 mg/Kg BW;
500 mg/Kg BW, solvent control group was given CMC Na 1%, and doxorubicin
control group was given doxorubicin 4,5 mg/Kg BW. Treatment was given 15
days respectively and then it was continued by evaluating capacity and index
phagocytosis of macrophages. Data were analyzed by one way ANOVA test with
a confidence level of 95%, followed by LSD.
The result showed that administration of ethanolic extract of Langenaria
siceraria has an effect on capacity and index phagocytosis of macrophages on
Sprague Dawley rats induced by doxorubicin with 1000 mg/Kg BW as the most
effective dose to increase capacity and index phagocytosis of macrophages.
Key words : Ethanolic extract of Langenaria siceraria, immunomodulator,
phagocytic capacity of macrophage, phagocytic index of
macrophages, doxorubicin

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENGANTAR

A.

Latar Belakang

Kanker disebabkan oleh sel abnormal dalam jaringan tubuh yang tumbuh
dan berkembang dengan cepat dan tak terkendali. Kanker merupakan penyakit
mematikan kedua di dunia setelah penyakit jantung. Peningkatan jumlah pasien
kanker di dunia sebanyak 6,25 juta setiap tahunnya. Data dunia menyatakan
bahwa sebanyak 11-12 juta orang saat ini merupakan pengidap berbagai jenis
kanker (Zuhud, 2011).
Penyembuhan kanker secara medis ditangani dengan kemoterapi, operasi,
dan radioterapi (Zuhud, 2011). Penggunaan agen kemoterapi

sistemik tidak

selektif dan sangat toksik bagi jaringan lain yang normal. Selain itu, penggunaan
kemoterapi yang berkepanjangan dapat menyebabkan melemahnya sistem
imunitas tubuh dan menyebabkan pasien rentan terhadap penyakit dan infeksi
yang lain (Patel, Shukla, dan Gupta 2007). Doksorubisin merupakan salah satu
agen kemoterapi yang banyak digunakan dalam terapi kanker. Doksorubisin
merupakan antibiotik golongan antrasiklin yang banyak digunakan untuk terapi
berbagai macam jenis kanker seperti leukemia akut, kanker payudara, kanker
tulang dan ovarium (Childs, Phaneuf, Dirks, Phillips, and Leeuwenburgh, 2002).
Penggunaan doksorubisin dapat menimbulkan efek supresi sumsum tulang
belakang (Phillip, Garai, dan Valenzuela, 2006), penurunan interleukin-2 (IL-2)
dan produksi interferon-γ (INF-γ) (Zhang, Li, Wu, Yong Jie, dan Ming Tang,

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2005)

secara signifikan sehingga menyebabkan timbulnya

2

leucopenia

(penurunan sel darah putih) (Anonima, 2007). Salah satu komponen sel darah
putih (leukosit) yang berperan dalam sistem imun seluler yaitu monosit. Monosit
yang meninggalkan sirkulasi darah kemudian mengalami perubahan-perubahan
dan menetap di jaringan yang disebut makrofag (Baratawidjaja, 2000). Makrofag
yang teraktivasi menjalankan fungsi fagositosis terhadap bakteria, protozoa dan
sel tumor dalam sistem imun non spesifik maupun berfungsi sebagai antigen
presenting cells (APC) (Baratawidjaja dan Rengganis, 2009). Oleh karena itu,
penggunaan doksorubisin sebagai agen kemoterapi dapat menyebabkan penurunan
sistem imun seluler yang disebabkan oleh penurunan produksi makrofag.
Dengan melihat efek imunosupresan dari penggunaan doksorubisin
tersebut, maka pengembangan agen antikanker dengan efek imunosupresan yang
rendah maupun agen kombinasi yang dapat menurunkan efek imunosupresan dari
doksorubisin masih perlu terus diupayakan. Salah satu agen kombinasi yang dapat
digunakan untuk mengurangi efek imunosupresan dari doksorubisin yaitu buah
labu air (Langenaria siceraria). Menurut Gangwal, Panmar, Gupta, Rana and
Sheth. (2008) adanya kandungan terpenoid dan flavonoid yang diidentifikasi
merupakan asam oleanolat dan isoquersitrin pada ekstrak methanol fraksi nbutanol dan etil asetat buah labu air (Langenaria siceraria) secara signifikan dapat
meningkatkan total sel darah putih, neutrofil, dan jumlah limfosit. Menurut
Deshpande, Choundhari, Mishra, Meghre, Wadodkar, dan Dorle (2008), ekstrak
etanol Langenaria siceraria secara signifikan dapat mencegah penurunan respon
sistem imun humoral, respon imun seluler, dan persen neutrofil pada tikus yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

dipejani chemical stressor seperti pyrogallol (Deshpande, et al., 2008). Hal ini
menunjukkan bahwa adanya kandungan terpenoid dan flavonoid pada ekstrak
buah labu air yang memiliki potensi sebagai imunomodulator.
Penelitian ini dirancang untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak
entanol buah labu air pada sistem imun dengan mengkaji kemampuan fagositosis
makrofag melalui pengamatan kapasitas dan indeks fagositosis pada tikus jantan
galur Sprague Dawley yang sebelumnya telah dipejani doksorubisin, sehingga
dapat diperoleh informasi penggunaan ekstrak entanol buah labu air sebagai
imunomodulator yang dapat digunakan sebagai ko-kemoterapi untuk mengurangi
efek imunosupresan dari penggunaan doksorubisin. Setelah diketahui efek ekstrak
etanolik buah labu air sebagai imunomodulator, hasil dari penelitian ini dapat
digunakan untuk melengkapi penelitian bersama mengenai ekstrak etanolik buah
labu air sebagai hepatoprotektor, kardioprotektor dan imunomodulator pada tikus
jantan galur Sprague Dawley yang sebelumnya telah dipejani doksorubisin.

1. Rumusan masalah
Dari uraian diatas, dapat ditarik rumusan permasalahan:
a. Apakah pemberian ekstrak etanolik buah labu air (Langenaria siceraria)
bepengaruh terhadap kapasitas fagositosis dan indeks fagositosis makrofag
pada tikus galur Sprague Dawley yang dipejani doksorubisin?
b. Berapa dosis paling efektif pemberian ekstrak etanolik buah

labu air

(Langenaria siceraria) untuk meningkatkan kapasitas fagositosis dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

indeks fagositosis makrofag pada tikus galur Sprague Dawley yang
dipejani doksorubisin?
2. Keaslian penelitian
Berdasarkan penelusuran literatur yang dilakukan, penelitian mengenai
efek ekstrak etanolik buah labu air (Langenaria siceraria) sebagai
imunomodulator melalui pengamatan kapasitas fagositosis dan indeks
fagositosis makrofag pada tikus Sprague Dawley yang dipejani doksorubisin
belum pernah dilakukan. Penelitian tentang labu air sebagai imunomodulator
yang pernah dilakukan adalah Efek Imunomodulator Buah Lagenaria
siceraria pada Tikus (Gangwal, et al., 2008) dan Beneficial Effects of
Lagenaria siceraria (Mol.) Standley Fruit Eficarp in Animal Model
(Deshpande, et al., 2008). Pada penelitian sebelumnya, dilakukan pengamatan
buah labu air (Lagenaria siceraria) sebagai imunomodulator. Akan tetapi,
pada penelitian Gangwal, et al. (2008) pengamatan efek imunomodulator
ekstrak metanolik Lagenaria siceraria dengan induksi cyclophospamide dan
pada penelitian Deshpande, et al. (2008) pengamatan efek imunomodulator
ekstrak etanolik Lagenaria siceraria dengan induksi pyrogallol, sedangkan
pada penelitian ini pengamatan efek imunomodulator ekstrak etanolik
Lagenaria siceraria dengan induksi doksorubisin.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui bahwa buah labu air
(Langenaria siceraria) dapat digunakan sebagai ko-kemoterapi untuk
mengurangi efek imunosupresi pada penggunaan doksorubisin.
b. Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan menghasilkan sebuah bukti ilmiah yang
dapat menunjukkan pengaruh ekstrak etanolik buah labu air dalam
modulasi sistem imun sehingga dapat dijadikan dasar penggunaan tanaman
labu air (Langenaria siceraria) sebagai agen ko-kemoterapi.

B. Tujuan penelitian
1.

Tujuan umum
Menemukan alternatif ko-kemoterapi yang dapat digunakan untuk
mengurangi efek imunosupresi dalam terapi kanker.

2.

Tujuan khusus
Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanolik buah labu air
(Langenaria siceraria) terhadap kapasitas fagositosis dan indeks
fagositosis makrofag tikus galur Sprague Dawley yang dipejani
doksorubisin.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA

A. Kemoterapi dan Kemoterapi Kombinasi (Ko-Kemoterapi)
Penyembuhan kanker secara medis biasanya ditangani dengan kemoterapi,
operasi, dan radioterapi (Zuhud, 2011). Kemoterapi adalah pengobatan
sistemik kanker, yang sering digunakan sebagai terapi “adjuvant” pada
pembedahan dan radiasi. Kemoterapi berarti menggunakan obat-obatan untuk
membunuh sel kanker. Agen kemoterapeutik bekerja dengan mempengaruhi
siklus hidup sel kanker sehingga dapat mengatasi penyakit metastatik atau
risiko tinggi kekambuhan (Marrelli, 2000).
Berbeda dengan pembedahan dan terapi radiasi yang bersifat lokal,
kemoterapi bersifat sistemik. Ada empat cara penggunaan kemoterapi:
1. Terapi adjuvant, merupakan suatu sesi kemoterapi yang digunakan
sebagai tambahan terapi lainnya (misalnya pembedahan, radiasi, dan
bioterapi) dan ditujukan untuk mengobati mikrometastasis
2. Kemoterapi neoadjuvant, merupakan pemberian kemoterapi untuk
mengecilkan tumor sebelum dilakukan pembedahan untuk pengangkatan
tumor
3. Kemoterapi primer, merupakan terapi untuk pasien dengan kanker lokal.
4. Kemoterapi kombinasi, pemberian dua atau lebih zat kemoterapi
sehingga pada pengobatan dapat memperkuat obat lainnya atau bertindak
secara sinergis

(Shirley, 2003).

6

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

Akibat penggunaan obat-obat kemoterapi ini maka menimbulkan kerusakan
pada sel tumor maupun sel normal. Kerusakan yang terjadi pada sel tumor
merupakan tujuan penggunaan obat kemoterapi.Kerusakan yang terjadi pada sel
normal memberikan manifestasi efek samping.
Pemberian kemoterapi membutuhkan waktu yang cukup lama.Biasanya
dinamakan dengan istilah siklus. Satu siklus terdiri dari masa pemberian obat,
yang biasanya bervariasi antara 1 -5 hari, yang setelah itu dilanjutkan dengan
masa istirahat (Leung, Miyashita, Young, and Tsao, 1993). Pemberian kemoterapi
dapat dilakukan sebanyak 4 – 8 siklus, sesuai dengan tujuan pemberian
kemoterapi tersebut (Feusner, 1996). Masa istirahat dalam satu siklus ditentukan
berdasarkan lamanya kejadian efek samping. Efek samping yang paling
ditakutkan adalah mielosupresi, yang akan pulih dalam waktu 21 – 28 hari paska
kemoterapi (Leung, et al., 1993).
Siklus sel merupakan serangkaian kejadian yang menghasilkan mitosis
(replikasi DNA dan pembagian yang merata pada sel anakan). Sel normal dan sel
kanker mengalami siklus yang sama yang ditandai dengan fase: G0 (fase
istirahat/dorman), G1 (fase sintesis protein untuk menyiapkan fase S sintesis
DNA) dan D2 (fase untuk sintesis protein lebih lanjut dan mempersiapkan fase Mmitosis dan pembelahan sel). Obat-obat kemoterapi aktif dalam melawan sel yang
membelah dalam tiap fase, kecuali pada fase G0. Agen kemoterapi akan
mempengaruhi sel-sel normal yang membelah termasuk sumsum tulang
(trombosit, sel darah merah dan putih), folikel rambut, mukosa saluran cerna, sel
germinal (sperma dan ovum), dan sel-sel kulit (Shirley, 2003).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

Kemoterapi yang diberikan biasanya merupakan suatu kombinasi atau
yang biasa disebut dengan ko-kemoterapi. Salah satu tujuan utama pemberian kokemoterapi adalah untuk mencegah timbulnya sel kanker yang resisten serta
mengurangi toksisitas agen kemoterapi pada jaringan normal tanpa mempengaruhi
efektivitas dari agen kemoterapi (Meiyanto, 2012).

B. Doksorubisin

Gambar 1. Struktur Doksorubisin (Scalabrin, 2011)

Doksorubisin (Gambar `1) merupakan antibiotik golongan antrasiklin yang
banyak digunakan untuk terapi berbagai macam jenis kanker seperti leukemia
akut, kanker payudara, kanker tulang dan ovarium (Childs et al., 2002).
Mekanisme kerja doksorubisin melalui 4 cara, yaitu:
(1). Penghambatan topoisomerase II,
(2). interkalasi DNA yang mengakibatkan penghambatan sintesis DNA dan RNA,
(3). pengikatan membran sel yang menyebabkan aliran dan transport ion, dan
(4). pembentukan radikal bebas semiquinon dan radikal bebas oksigen melalui
proses yang tergantung besi dan proses reduktif yang diperantarai enzim
(Bruton, Lazo, dan Parker, 2005).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

Doksorubisin merupakan prodrug yang dapat bersifat lebih sitotoksik
terhadap sel kanker dalam bentuk konjugatnya dengan formaldehid (doxoform)
(Gambar 2).

Gambar 2. Struktur antrasiklin yang terkonjugasi dengan formaldehid: doxoform
(R=OH) (Scalabrin, 2011)

Adanya formaldehid (H2CO) in vivo, dapat mengaktivasi doksorubisin menjadi
lebih elektrofil sehingga membentuk ikatan kovalen dengan DNA (Cutts, et al.,
2005). Doksorubisin mengkatalasi pembentukkan formaldehid (H2CO) pada
kondisi stress oxidative dalam kondisi buffer terkontrol. Adanya besi dalam tubuh
memperantarai pembentukan radikal bebas sehingga doksorubisin dapat
memproduksi formaldehid (H2CO) dari karbon dalam sel seperti lipid. Terlebih
lagi, doksorubisin dapat berikatan dengan formaldehid membentuk konjugat di
mana dua molekul antrasiklin menjadi berikatan melalui tiga gugus metilen
Konjugat ini disintesis melalui reaksi antara antrasiklin (doksorubisin)
dengan formaldehid dalam larutan metanol dalam dapar asetat pada pH 6,
kemudian konjugat diekstraksi dalam kloroform. Reaksi ini akan menunjukkan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

pembentukan doxazolidin (bentuk intermediet) diikuti pembentukan pembentukan
doxoform. Konjugat antrasiklin-formaldehid ini (Gambar 3) menunjukkan
peningkatan toksisitas terhadap sel tumor karena kemampuannya dalam
menginterkalasi DNA, membentuk ikatan kovalen antara gugus amino pada
doksorubisin dan 2-amino pada basa guanin pada DNA dihubungkan melalui
jembatan metilen dari formaldehid serta ikatan hydrogen pada 9-OH dari basa
guanin (Taatjes, Guadiano, Resing,

and Koch, 1997). Secara keseluruhan

kombinasi interkalasi, ikatan kovalen, dan ikatan hidrogen ini disebut dengan
virtual cross-linking DNA oleh antrasiklin (Taatjes, and. Koch, 2001).

Gambar 3. Virtual cross-linking antara doksorubisin dan DNA (Scalabrin, 2011)

Pada penggunaan doksorubisin banyak dijumpai efek toksik secara
imunologis. Hal ini disebabkan obat-obat sitostatik seperti doksorubisin akan
berefek pada sel-sel yang mengalami pembelahan sel secara cepat seperti sumsum
tulang (Phillip et al., 2006), folikel rambut, mukosa saluran cerna, sel germinal
(sperma dan ovum), dan sel-sel kulit. Di antara sel sumsum tulang belakang,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

prekusor hemopoetik merupakan sel yang paling sensitif terhadap sitotoksisitas
dari doksorubisin (Uspenkaya et al, 2004). Oleh karena itu, pada penggunaan
doksorubisin

banyak

dijumpai

efek

supresi

sumsum

tulang

belakang

(myelosuppresi) (Anonima, 2007), kerontokan rambut, serta muntah-muntah.
Depresi sumsum tulang sangat memudahkan terjadinya infeksi karena
dapat menyebabkan neutropenia (penurunan sel darah putih), penurunan
interleukin-2 (IL-2) dan produksi interferon-γ (IFN-γ) yang merupakan komponen
penting dalam sistem imun. Hal ini dapat menurunkan jumlah sel sitotoksik
natural killer (NK), proliferasi limfosit serta ratio limfosit T CD4+/CD8+ (Zhang
et al., 2005). Menurut hasil penelitian pada pasien penderita kanker paru-paru,
neuropenia parah dan infeksi berkurang

saat dibandingkan penggunaan

doksorubisin 20 mg per m2 setiap minggu dengan penggunaan doksorubisin 60
mg per m2 setiap 3 minggu sekali (31 % dengan 19%, p= 0,29) (Perry, 2008).

C. Respon Seluler dan Humoral Terhadap Sel Tumor
Respon imun merupakan hasil interaksi antara antigen dengan sel-sel
imunokompeten. Limfosit merupakan unit dasar terbentuknya respon imun karena
mampu berdiferensiasi menjadi sel lain serta berperan dalam mengenal sekaligus
bereaksi dengan antigen. Induksi limfosit T dalam respon imun hampir selalu
bersifat makrofag-dependent.Makrofag berfungsi untuk memproses imunogen dan
menyajikannya ke limfosit T spesifik (immune T cells) (Goodman, 1994).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

D. Makrofag
Makrofag terdistribusi di berbagai jaringan dan sinus cavity, seperti paruparu (alveolar), otak (microglial), ginjal (masangial), tulang (osteoclast), hati
(kupffer), limpa, dan lymphonode (marginal) sebagai sel bebas dan tetap.
Makrofag mempunyai waktu hidup yang panjang dan aktif menfagosit dengan
granula lisosom yang berkembangbiak untuk degranulasi dan eliminasi sebagai
bagian dari mekanisme proteksi terhadap infeksi (Dasgupta, 1992).
Makrofag mempunyai fungsi tambahan saat pengenalan antigen terhadap
sel limfosit T dan aktivasi pada fase adaptive immunity. Fungsi tambahan
makrofag yaitu meningkatkan pertemuan antara mikroba dengan sitokin saat
respon imun alami sedang berlangsung. Pada respon imun spesifik, makrofag
akan memfagosit antigen lebih efektif dengan bantuan sel limfosit T (Abbas and
Litchman, 2005). Fungsi terpenting makrofag adalah fagositosis atau pencenaan
seluler terhadap bahan yang mengganggu. Makrofag mempunyai sejumlah besar
lisosom yang berfungsi untuk mencerna bahan asing serta lipase yang dapat
mencerna membran lipid tebal pada bakteri tertentu (Campbell, Reece, and
Mitchell, 1999).
Bila bakteri menyerang tubuh, sumsum tulang dirangsang untuk
menghasilkan dan mengeluarkan netrofil dalam jumlah besar sebagai garis
pertahanan pertama (Handayani, 2009). Monosit mengikuti netrofil masuk daerah
infeksi dan membentuk garis pertahanan kedua. Monosit berasal dari sel induk
yang sama dengan sel induk granulosit, sel ini mengalami maturasi di dalam

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

sumsum tulang, beredar sebentar kemudian masuk ke dalam jaringan untuk
menjadi makrofag (Ganong, 2002). Makrofag menelan dan membunuh kuman
melalui proses yang sama dengan netrofil (Handayani, 2009).
Proses fagositosis terjadi saat bakteri yang masuk ditangkap dan ditelan
dengan bantuan reseptor pada membran sel. Makrofag menonjolkan pseudopodia
ke semua arah di sekeliling partikel kemudian pseudopodia akan saling bergabung
sehingga terjadi ruang tertutup berisi partikel yang difagositosis (Handayani,
2009). Apabila bakteri sudah ditelan, membran akan menutup, selanjutnya bakteri
akan digerakan ke sitoplasma sel dan terbentuk vesikel intraseluler yang
mengandung bakteri yang disebut fagosom. Sel fagosit mengandung enzim
lisosom yang akan bersatu dengan fagosom yang akan membentuk fagolisosom.
Fagolisosom ini akan memungkinkan terjadinya degradasi bakteri oleh enzim
yang terkandung dalam granul lisosom. Isi lisosom ini diperlukan untuk memecah
bakteri. Major Histocompatibility Complex (MHC) kelas II kemudian akan
mengikat bakteri tersebut dan dikenal kepada T helper untuk mengaktivasi
limfosit (Baratawidjaja dan Rengganis, 2009).
Selain itu, makrofag berperan sebagai APC (Antigen Precenting Cell),
yaitu proses pengenalan antigen kepada sel T. Makrofag sebagai APC ini akan
mengenalkan antigen kepada sel T kemudian mengaktivasinya melalui
mekanisme interaksi efektor sel T dengan makrofag. Proses ini akan
menghasilkan produk respon imun yang disebut sitokin dan akan mengaktivasi
makrofag untuk memfagositosis antigen (Abbas dan Lichtman, 2005).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

Makrofag yang berperan dalam mekanisme lisisnya sel tumor, yaitu
makrofag aktif. Makrofag aktif merupakan makrofag yang diaktifkan oleh MAF,
suatu sitokin yang dihasilkan oleh limfosit T yang distimulasi antigen. Makrofag
yang tidak aktif tidak memiliki kemampuan melisiskan sel tumor (Goodman,
1994).
Kapasitas fagositosis menunjukan persentase jumlah sel makrofag yang
aktif dari 100 sel makrofag , sedangkan indeks fagositosis menunjukan jumlah
rata-rata lateks yang dapat difagositosis oleh setiap sel makrofag yang aktif
(Jensch-Junior, Pressinoti, Berges and Silva, 2006). Faktor –faktor yang
mempengaruhi fagositosis makrofag:
a.

Stres
Menurut hasil penelitian Tambunan (2006), pada pemberian stres berupa
renjatan listrik pada mencit betina BALB/c ternyata terbukti secara bermakna
dapat menurunkan kemampuan fagositosis makrofagnya. Adanya stres
melalui hormon katekolamin dapat menekan sintesis IL-12 dan meningkatkan
produksi IL-10.

b.

Obat-obatan
Xu, et al. (1996) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa antibiotika
golongan makrolida kecuali asitromisin secara signifikan menstimulasi
pertumbuhan dari sel fagosit.

c. Makanan
Menurut penelitian Susilaningsih ,Johan , Gunardi, dan Winarto (2005),
polifenol yang terkandung dalam teh dapat meningkatkan sistem pertahanan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

tubuh yaitu mempunyai efek meningkatkan proliferasi limfosit, meningkatkan
produksi IL-12 dan meningkatkan fagositosis.
d. Bahan asal bakteri
Endotoksin atau lipopolisakarida (LPS) adalah komponen dinding bakteri
Gram negative seperti E.coli, Shigella dan Salmonela yang dapat merangsang
proliferasi sel B dan sel T serta megaktifkan makrofag. Keterbatasan
pemakaiannya terutama disebabkan karena sifatnya yang imumogenik dan
pirogenik (Baratawidjaja , 2000).

E. Imunomodulator
Imunomodulator merupakan zat yang dapat memodulasi (mengubah atau
memengaruhi) sistem imun tubuh menjadi ke arah normal. Imunomodulator
terutama menginduksi pertahanan non spesifik (paramunitas) baik melalui
mekanisme pertahanan seluler maupun humoral. Induktor semacam ini bekerja
sebagai

mitogen,

yaitu

menaikan

proliferasi

sel

yang berperan

pada

imunitas.Induktor paramunitas biasanya menginduksi sel makrofag, granulosit,
limfosit T dan B, untuk menstimulasi mekanisme pertahanan seluler. Mekanisme
pertahanan spesifik maupun non spesifik biasanya saling barpengaruh (Widianto,
1987).
Obat golongan imunomodulator bekerja menurut tiga cara:
1. Imunorestorasi: merupakan suatu cara untuk mengembalikan fungsi sistem
imun yang terganggu dengan memberikan berbagai komponen sistem imun,
seperti: imunoglobulin dalam bentuk immune serum globulin (ISG),

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

hyperimmune serum globulin (HSG), plasma dan transplantasi sumsum
tulang, jaringan hati, dan timus (Baratawidjaja , 2000).
2. Imunostimulasi / imunopotensiasi: cara memperbaiki fungsi sistem imun
dengan menggunakan bahan yang merangsang sistem tersebut (Biological
Response Modifier (BRM)) (Baratawidjaja , 2000).
3. Imunosupresi: suatu tindakan untuk menekan respons imun, kegunaannya di
klinik terutama pada transplantasi alat tubuh dalam usaha mencegah reaksi
penolakan dan pada penyakit autoimun untuk menghambat pembentukan
antibodi (Baratawidjaja , 2000).

F. Labu Air (Lagenaria siceraria (Mol.) Standley)
1. Klasifikasi taksonomi:
Kingdom

: Plantae

Division

: Magnoliophyta

Class

: Magnoliopsida

Order

: Cucurbitales

Family

: Cucurbitaceae

Genus

: Lagenaria

Species

: L. siceraria

Part used

: Fruit, root, leaves and seed oil
(Kubde, Khadabadi, Farooqui and Deore, 2010).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

2. Buah labu air sebagai imunomodulator

Gambar 4. Buah Labu Air (Belly, J., 2012)

Buah labu air (gambar 4) diketahui memiliki efek imunomodulator.
Menurut hasil penelitian Gangwal, et al. (2008) ekstrak metanol fraksi n-butanol
dan etil asetat buah labu air (Langenaria siceraria) memiliki aktifitas
imunomodulator karena dapat meningkatkan jumlah antibodi primer dan sekunder
serta mampu menghambat reaksi hipersensitivitas pada tikus. Kedua fraksi secara
signifikan dapat meningkatkan total sel darah putih, neutrofil, dan jumlah limfosit,
tetapi perubahan yang tidak signifikan pada monosit, eusinofil, dan basofil.
Campuran terpenoid dan flavonoid yang diisolasi dari ekstrak metanol fraksi nbutanol dan etil asetat buah labu air diidentifikasi merupakan asam oleanolat dan
isokuersetin (Shah, Seth and Desai, 2010).
Flavonoid sebagai imunomodulator bekerja pada sel sel tubuh yang
menjadi bagian dari sistem imun. Mekanisme imunomodulator dari flavonoid
dapat melalui beberapa cara, yaitu:
(1). mengirimkan sinyal intraseluler pada reseptor sel, sehingga sel bekerja lebih
optimal,
(2). meningkatkan pengeluaran mediator yang menambah ketahanan tubuh, dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

(3). memperbaiki proses penguraian sel lain (Ma’at, 2009).
Flavonoid dapat memperbaiki sistem imun karena berpotensi terhadap
limfokin yang dihasilkan oleh sel T sehingga merangsang sel-sel fagosit untuk
meningkatkan aktivitas fagositosis (Kusmardi, Kumala, dan Triana, 2007).
Adanya kandungan asam oleanolat dalam ekstrak etanol labu air dapat
meningkatkan sekresi IFN-γ

(Rios,2010) yaitu

aktivator poten fagosit

mononuclear yang akan menstimulasi makrofag membunuh sel tumor dan
mikroba fagosit. Selain itu, adanya senyawa fenolik dapat menstimulasi pelepasan
sitokin IL-12 (Shen and Louine, 1999). IL-12 berfungsi merangsang produksi
IFN-γ oleh sel NK, sementara IFN-γ berperan dalam aktivasi makrofag
(Baratawidjaja dan Rengganis, 2009).
Selain itu, hasil penelitian menggunakan ekstrak etanol labu air juga
menunjukkan hasil ekstraksi etanolik labu air mencegah penurunan respon imun
humoral, respon imun seluler, dan persen netrofil secara signifikan pada tikus
yang diinduksi dengan pyrogallol (Deshpande, et al., 2008).

G. Landasan Teori
Penyembuhan kanker secara medis dapat ditangani dengan kemoterapi,
operasi, dan radioterapi. Salah satu agen kemoterapi yang sering digunakan, yaitu
doksorubisin. Penggunaan doksorubisin dapat menimbulkan efek supresi sumsum
tulang belakang, sehingga menyebabkan timbulnya neuropenia (penurunan sel
darah putih) demikian pula produksi monosit mengalami penurunan yang diikuti
penurunan produksi makrofag. Sel makrofag merupakan sel yang berperan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

terhadap sistem imun seluler. Oleh karena itu, perlu dikembangkan agen kokemoterapi untuk mengurangi efek imunosupresi dari doksorubisin.
Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai imunomodulator adalah buah
labu air. Adanya kandungan asam oleanolat dan isokuersetin pada ekstrak
metanolik fraksi n-butanol dan fraksi etil asetat buah labu air dapat meningkatkan
total sel darah putih, neutrofil, dan jumlah limfosit secara signifikan (Shah, et al.,
2010). Selain itu, ekstrak etanol buah labu air dapat mencegah penurunan respon
imun humoral, respon imun seluler, dan persen neutrofil secara signifikan pada
tikus yang diinduksi dengan pyrogallol (Deshpande, et al., 2008). Oleh karena
itu, pada percobaan diamati pengaruh pemberian ekstrak etanol buah labu air
terhadap tikus jantan Sprague Dawley yang dipejani doksorubisin terhadap
kapasitas fagositosis dan indeks fagositosis makrofag untuk mengetahui efek
imunomodulator ekstrak etanol buah labu air.
Hasil pengamatan kapasitas fagositosis dan indeks fagositosis makrofag
dari kelompok perlakuan Ekstrak Etanol Buah Labu Air (EELA) dibandingkan
dengan kelompok kontrol menggunakan uji statistik. Batas nilai yang dianggap
signifikan dalam penelitian adalah jika p

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 70% Daun Pacing (Costus spiralis) terhadap Diameter Tubulus Seminiferus, Motilitas, dan Spermisidal pada Tikus Jantan Strain Sprague-Dawley

0 10 95

Uji Antifertillitas Ekstrak Metanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) pada Tikus Jantan Strain Sprague Dawley Secara In Vivo

4 11 134

Uji Aktivitas Hepatoprotektif Ekstrak Air Sarang Burung Walet Putih (Collocalia fuciphaga Thunberg, 1821). Terhadap Aktivitas SGPT & SGOT Pada Tikus Putih Jantan Galur Sprague-Dawley

0 23 107

Aktivitas antifertilitas ekstrak etanol 70% daun pacing (costus spiralis) pada tikus sprague-dawley jantan secara in vivo

1 32 0

Pengaruh ekstrak etanolik buah labu air (Lagenaria siceraria (Mol.) Standley) sebagai imunomodulator melalui pengamatan proliferasi limfosit pada tikus jantan Sprague Dawley yang dipejani doksorubisin.

0 3 68

Pengaruh ekstrak etanolik buah labu air (Lagenaria siceraria (Mol.) Standley) terhadap aktivitas SGPT pada tikus jantan galur sprague dawley yang dipejani doksorubisin.

0 0 2

Pengaruh ekstrak etanolik buah labu air (Langenaria siceraria (Mol.) Standley) pada tikus jantan galur Sprague Dawley yang dipejani doksorubisin.

0 0 79

Efek ekstrak etanolik buah labu air (Langenaria siceraria (Mol.) Standley) sebagai imunomodulator melalui pengamatan kapasitas dan indeks fagositosis makrofag pada tikus jantan Sprague Dawley yang dipejani doksorubisin

0 0 89

Pengaruh ekstrak etanolik buah labu air (Lagenaria siceraria (Mol.) Standley) sebagai imunomodulator melalui pengamatan proliferasi limfosit pada tikus jantan Sprague Dawley yang dipejani doksorubisin

2 5 66

Pengaruh ekstrak etanolik buah labu air (Langenaria siceraria (Mol.) Standley) pada tikus jantan galur Sprague Dawley yang dipejani doksorubisin - USD Repository

0 0 77