Kesiapan siswa untuk berwirausaha (studi deskriptif kesiapan berwirausaha pada siswa kelas XI SMK Negeri I Sedayu tahun ajaran 2014/2015 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan karier).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
KESIAPAN SISWA UNTUK BERWIRAUSAHA
(Studi Deskriptif Kesiapan Berwirausaha pada Siswa Kelas XI
SMK NEGERI I SEDAYU Tahun Ajaran 2014/2015
dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Karier)
Yuliana Dwi Setyaningsih
Universitas Sanata Dharma
2015
Penelitian ini betujuan untuk mendeskripsikan kesiapan berwirausaha pada
siswa kelas XI SMK N I SEDAYU Tahun ajaran 2014/2015 dan mengidentifikasi
item kesiapan berwirausaha yang capaian skornya terindikasi rendah pada siswa
kelas XI SMK N I SEDAYU dalam implikasinya tehadap usulan topik-topik
bimbingan karier.
Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif dengan metode survey. Subjek

penelitian keseluruhan adalah siswa kelas XI SMK N I SEDAYU jurusan TGB
dan TITLAB yang berjumlah 89 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan
adalah kuesioner kesiapan berwirausaha siswa yang memuat sebanyak 39 item.
Kuesioner disusun berdasarkan aspek-aspek kesiapan untuk berwirausaha yaitu
percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, keberanian mengambil resiko,
kepemimpinan, keorisinilan, dan berorientasi ke masa depan. Tingkat reliabilitas
kuesioner sebesar 0.90. Teknik analisis data yang digunakan adalah perhitungan
persentase dengan pendistribusiannya berdasarkan kriteria kategorial yang
dirumuskan Azwar. Kriteria terdiri dari tiga kategori yaitu, rendah, sedang, dan
tinggi.
Hasil penelitian adalah (1) 48.3% siswa kelas XI SMK N I SEDAYU
memiliki kesiapan berwirausaha pada kategori sedang, sisanya (51.7%) memiliki
kesiapan berwirausaha pada kategori tinggi. (2) Dilihat dari capaian skor item
kesiapan berwirausaha pada siswa kelas XI SMK N I SEDAYU, 46.2% item
termasuk kategori sedang, sisanya (53.8%) item pada kategori tinggi. Butir-butir
pengukuran kesiapan berwirausaha termasuk ke dalam kategori sedang dijadikan
sebagai bahan usulan topik-topik bimbingan karier.

viii


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
STUDENTS' ENTREPRENEURSHIP READINESS
(A descriptive study on entrepreneurship readiness of the eleventh graders of
SMK N 1 SEDAYU academic year 2014/15 and its implication towards
proposed topics for career guidance)
Yuliana Dwi Setyaningsih
Sanata Dharma University
2015
This study is aimed at describing entrepreneurship readiness of the eleventh
grade students of SMK N 1 SEDAYU academic year 2014/2015 and identifying
the weaker scores of entrepreneurship readiness items and the implications of the
study towards proposed topics for career guidance.
To accomplish this study, the researcher applied descriptive study using

survey method. The subject of this study included all the eleventh grade students
of this school majoring in TGB and TITLAB, which consisted of 89 students.
Questionnaires of students' readiness for entrepreneurship were employed as the
research instrument. The questionnaires were designed based on entrepreneurship
readiness aspects. The aspects were: confidence, task and product orientations, the
courage to take risks, leadership, authenticity, and future orientation with the
reliability coefficient of 0.90. To analyze the data, the researcher used the
percentage and distribution based on the categorial criterion that was formulated
by Azwar. It consisted of three categories: low, average and high.
The first finding of the study was related to the students' entrepreneurship
readiness: 48.3% students were categorized as averagely ready, and the rest of the
students (51.7%) was categorized as highly ready. The second finding was related
to the questionnaire items of entrepreneurship readiness which were chosen by the
students. There were 46.2% average category items and 53.8% high category
items. The items of entrepreneurship readiness measurements included in average
category were then used as the consideration in the topic suggestions in career
guidance.
Keywords : averagely ready, highly ready, average, high

ix


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KESIAPAN SISWA UNTUK BERWIRAUSAHA
(Studi Deskriptif Kesiapan Berwirausaha pada Siswa Kelas XI
SMK NEGERI I SEDAYU Tahun Ajaran 2014/2015
dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Karier)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (SI)
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:
Yuliana Dwi Setyaningsih
091114033


PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KESIAPAN SISWA UNTUK BERWIRAUSAHA
(Studi Deskriptif Kesiapan Berwirausaha pada Siswa Kelas XI
SMK NEGERI I SEDAYU Tahun Ajaran 2014/2015
dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Karier)
SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (SI)
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:
Yuliana Dwi Setyaningsih
091114033

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

MOTTO

Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah
-Lessing-

Succes needs a process

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERSEMBAHAN


Dengan segenap kerendahan hati, penelitian ini saya
persembahkan untuk:
 Tuhan Yang Maha Esa
 Universitas Sanata Dharma Program Studi Bimbingan dan
Konseling
 Kepada bapak Poniran dan ibu Tumini
 Kakakku Agatha Ruminingsih
 Abdi Budoyo dan Athalia Safiqha Quinn Widi Budoyo
 Kepada Mak Tinah dan Pak Hardi
 Kepada Bapak kakung, Yayi, Dila, dan Akeyla
 Teman-teman Program studi Bimbingan dan Konseling

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 24 Juli 2015
Peneliti

Yuliana Dwi Setyaningsih

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama : Yuliana Dwi Setyaningsih
NIM

: 091114033

Demi Pengembangan Ilmu Pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya saya yang berjudul:
KESIAPAN SISWA UNTUK BERWIRAUSAHA
(Studi Deskriptif Kesiapan Berwirausaha pada Siswa Kelas XI
SMK NEGERI I SEDAYU Tahun Ajaran 2014/2015
dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Karier)
Berserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya
memberikan kepada Perpustakaan Universitas Santa Dharma hak untuk
menyimpan, mengalihkan dalam benuk media lain, mengelolanya dalam bentuk
pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di
internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari
saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya
Yogyakarta, 24 Juli 2015
Yang menyatakan

Yuliana Dwi Setyaningsih

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
KESIAPAN SISWA UNTUK BERWIRAUSAHA
(Studi Deskriptif Kesiapan Berwirausaha pada Siswa Kelas XI
SMK NEGERI I SEDAYU Tahun Ajaran 2014/2015
dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Karier)
Yuliana Dwi Setyaningsih
Universitas Sanata Dharma
2015
Penelitian ini betujuan untuk mendeskripsikan kesiapan berwirausaha pada
siswa kelas XI SMK N I SEDAYU Tahun ajaran 2014/2015 dan mengidentifikasi
item kesiapan berwirausaha yang capaian skornya terindikasi rendah pada siswa
kelas XI SMK N I SEDAYU dalam implikasinya tehadap usulan topik-topik
bimbingan karier.
Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif dengan metode survey. Subjek
penelitian keseluruhan adalah siswa kelas XI SMK N I SEDAYU jurusan TGB
dan TITLAB yang berjumlah 89 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan
adalah kuesioner kesiapan berwirausaha siswa yang memuat sebanyak 39 item.
Kuesioner disusun berdasarkan aspek-aspek kesiapan untuk berwirausaha yaitu
percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, keberanian mengambil resiko,
kepemimpinan, keorisinilan, dan berorientasi ke masa depan. Tingkat reliabilitas
kuesioner sebesar 0.90. Teknik analisis data yang digunakan adalah perhitungan
persentase dengan pendistribusiannya berdasarkan kriteria kategorial yang
dirumuskan Azwar. Kriteria terdiri dari tiga kategori yaitu, rendah, sedang, dan
tinggi.
Hasil penelitian adalah (1) 48.3% siswa kelas XI SMK N I SEDAYU
memiliki kesiapan berwirausaha pada kategori sedang, sisanya (51.7%) memiliki
kesiapan berwirausaha pada kategori tinggi. (2) Dilihat dari capaian skor item
kesiapan berwirausaha pada siswa kelas XI SMK N I SEDAYU, 46.2% item
termasuk kategori sedang, sisanya (53.8%) item pada kategori tinggi. Butir-butir
pengukuran kesiapan berwirausaha termasuk ke dalam kategori sedang dijadikan
sebagai bahan usulan topik-topik bimbingan karier.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
STUDENTS' ENTREPRENEURSHIP READINESS
(A descriptive study on entrepreneurship readiness of the eleventh graders of
SMK N 1 SEDAYU academic year 2014/15 and its implication towards
proposed topics for career guidance)
Yuliana Dwi Setyaningsih
Sanata Dharma University
2015
This study is aimed at describing entrepreneurship readiness of the eleventh
grade students of SMK N 1 SEDAYU academic year 2014/2015 and identifying
the weaker scores of entrepreneurship readiness items and the implications of the
study towards proposed topics for career guidance.
To accomplish this study, the researcher applied descriptive study using
survey method. The subject of this study included all the eleventh grade students
of this school majoring in TGB and TITLAB, which consisted of 89 students.
Questionnaires of students' readiness for entrepreneurship were employed as the
research instrument. The questionnaires were designed based on entrepreneurship
readiness aspects. The aspects were: confidence, task and product orientations, the
courage to take risks, leadership, authenticity, and future orientation with the
reliability coefficient of 0.90. To analyze the data, the researcher used the
percentage and distribution based on the categorial criterion that was formulated
by Azwar. It consisted of three categories: low, average and high.
The first finding of the study was related to the students' entrepreneurship
readiness: 48.3% students were categorized as averagely ready, and the rest of the
students (51.7%) was categorized as highly ready. The second finding was related
to the questionnaire items of entrepreneurship readiness which were chosen by the
students. There were 46.2% average category items and 53.8% high category
items. The items of entrepreneurship readiness measurements included in average
category were then used as the consideration in the topic suggestions in career
guidance.
Keywords : averagely ready, highly ready, average, high

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat dan berkatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulis
menyadari bahwa seluruh pengalaman yang dialami saat mengerjakan skripsi ini
merupakan cara dan pertolongan yang terindah dari Tuhan. Skripsi ini disusun
sebagai tugas akhir memenuhi salah satu syarat memeroleh gelar Sarjana
Pendidikan.
Penulis juga menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu kelancaran
dalam penyususnan skripsi ini. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Dr. Gendon Barus, M.Si., sebagai Ketua Prodi Bimingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sekaligus sebagai dosen pembimbing
yang sabar membimbing penulis dalam mengerjakan skripsi, banyak memberi
masukan, dan motivasi kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
2. Dosen Pembimbing Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma yang telah membekali banyak ilmu kepada penulis selama kuliah.
3. St. Priyatmoko sebagai pegawai administrasi Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma yang telah bersedia memberikan
waktunya dalam proses penelitian maupun selama kuliah.
4. Kepala Sekolah, Guru BK, beserta siswa kelas XI SMK N I Sedayu Bantul
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan
penelitian dengan lancar.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5. Bapak Poniran, Ibu Tumini, Agatha Ruminingsih, Bapak Kakung, Yayi,
Valentina Faradila Febita Ika Dei, dan Genoveva Akeyla Nasya Shana yang
selalu memberi dukungan, cinta kasihnya, dan doa.
6. Abdi Budoyo dan Athalia Safiqha Quinn Widi Budoyo
7. Teman-temanku Dora, Niken, Tia, Tere, Ayu, Frandi, Maya, Dendi, Rino, dan
lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas kebersamaannya.
8. Teman-teman BK angkatan 2009 yang telah berbagi pengalaman.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberi
perhatian dan dukungan baik secara langsung dan tidak langsung.

Peneliti menyadari akan kekurangan dan kelemahan penulis dalam
mengerjakan skripsi ini. Penulis mohon maaf apabila dalam skripsi ini terdapat
banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan skripsi ini. Terima Kasih.

Peneliti

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................

iii

HALAMAN MOTTO......................................................................................

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN......................................................................

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .........................................................

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIS.....................................................................................................

vii

ABSTRAK.......................................................................................................

viii

ABSTRACT.......................................................................................................

ix

KATA PENGANTAR......................................................................................

x

DAFTAR ISI....................................................................................................

xii

DAFTAR TABEL............................................................................................

xv

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................

xvi

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN..........................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah ...........................................................

1

B. Identifikasi Masalah................................................................

3

C. Rumusan Masalah.....................................................................

3

D. Tujuan Penelitian.......................................................................

4

E. Manfaat Penelitian.....................................................................

4

F. Definisi Operasional.................................................................

5

KAJIAN PUSTAKA.......................................................................

6

A. Kesiapan Berwirausaha.............................................................

6

1. Pengertian Kesiapan.................................................................

6

2. Kesiapan Berwirausaha............................................................

7

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

a. Pengertian Kesiapan Berwirausaha........................................

7

b. Tujuan Berwirausaha.............................................................

9

c. Manfaat Berwirausaha...........................................................

11

d. Ciri-ciri/Karakteristik Kesiapan untuk
Berwirausaha.......................................................................

13

e. Faktor-faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan

BAB III

BAB IV

Berwirausaha.......................................................................

15

B. Bimbingan Karier.......................................................................

18

1. Pengertian Bimbingan..............................................................

18

2. Pengertian Karier.....................................................................

19

3. Pengertian Bimbingan Karier..................................................

19

4. Prinsip-prinsip Bimbingan Karier...........................................

22

5. Fungsi Bimbingan...................................................................

23

C. Remaja.......................................................................................

26

1. Pengertian Remaja...................................................................

26

2. Ciri-ciri Remaja.......................................................................

27

3. Tugas Perkembangan Siswa....................................................

30

4. Siswa SMK dan Kesiapan Berwirausaha................................

31

METODE PENELITIAN................................................................

33

A. Jenis Penelitian .........................................................................

33

B. Subjek Penelitian.......................................................................

33

C. Instrumen Penelitian..................................................................

34

1. Kuesioner................................................................................

34

2. Validitas dan Reliabilitas .......................................................

38

D. Prosedur Pengumpulan Data.....................................................

41

1. Tahap Persiapan......................................................................

41

2. Tahap Pelaksanaan Pengumpulan Data...................................

42

E. Teknik Analisis Data.................................................................

43

HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN USULAN
TOPIK.............................................................................................

46

A. Hasil Penelitian.........................................................................

46

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

B. Pembahasan Hasil Penelitian....................................................

49

C. Usulan Topik-topik Bimbingan................................................

54

PENUTUP......................................................................................

61

A. Kesimpulan...............................................................................

61

B. Saran,,,,......................................................................................

61

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................

64

LAMPIRAN......................................................................................................

67

BAB V

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 1

: Subjek Penelitian ...............................................................................

34

Tabel 2

: Norma Skoring Kesiapan Berwirausaha ...........................................

35

Tabel 3

: Kisi-kisi Kuesioner Kesiapan Berwirausaha .....................................

37

Tabel 4

: Kriteria Guilford ................................................................................

41

Tabel 5

: Jadwal Pengumpulan Data Penelitian ................................................

42

Tabel 6

: Kategori Skor Kesiapan Berwirausaha ..............................................

44

Tabel 7

: Kategori Subjek Kesiapan Berwirausaha ..........................................

46

Tabel 8

: Capaian Skor Butir Item Kesiapan Berwirausaha .............................

47

Tabel 9

: Butir-butir Item yang Masuk Kesiapan Berwirausaha Kategori
Sedang...................................................................................................

48

Tabel 10 Usulan Topik-topik Bimbingan ...........................................................

56

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Surat Izin Penelitian ..............................................................

67

Lampiran 2

Data Perhitungan Validitas ...................................................

72

Lampiran 3

Hasil Uji Validitas Instrumen................................................

76

Lampiran 4

Kisi-kisi Instrumen Setelah Uji Coba....................................

77

Lampiran 5

Tabulasi Data Penelitian........................................................

78

Lampiran 6

Kuesioner Penelitian..............................................................

80

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian mengenai (1) Latar Belakang Masalah, (2)
Identifikasi Masalah, (3) Pembatasan Masalah, (4) Rumusan Masalah, (5)
Tujuan Penelitian, (6) Manfaat Penelitian, (7) Definisi Operasional.
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan bagi manusia sangatlah penting. Pada masa
sekarang ini banyak kita jumpai lulusan dari suatu lembaga
pendidikan menjadi menganggur. Hal tersebut antara lain disebabkan
oleh kurangnya keterampilan yang dimiliki dan kurangnya kesiapan
untuk memasuki dunia pekerjaan. Hal ini menjadi keprihatinan
bangsa Indonesia.
PBB menyatakan bahwa suatu negara akan mampu membangun
apabila

memiliki

wirausahawan

sebanyak

2%

dari

jumlah

penduduknya. Hal ini menjadi peluang besar yang menantang
generasi muda untuk berkreasi, mengadu keterampilan membina
wirausahawan dalam rangka turut berpartisipasi membangun negara
(Alma , 2011: 4) .
Sebagai bangsa yang besar dengan potensi sumber daya yang
melimpah, Indonesia memerlukan kehadiran para wirausahawan
handal dalam jumlah banyak dan kualitas tinggi, sehingga potensi
yang ada bisa dimanfaatkan seluas-luasnya untuk kemakmuran rakyat.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai tempat berkumpulnya

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

generasi muda merupakan tempat yang strategis pembentukan para
wirausahawan yang handal.
Bagi peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
pemantapan karier sangatlah penting, karena peserta didik harus
menyiapkan lebih awal pekerjaan seperti apa yang akan mereka
lakukan setelah lulus. Banyak pelajar SMK yang lulus dan banyak
pula di antara mereka yang masih kebingungan dalam mencari
pekerjaan yang sesuai dengan jurusannya. Ada pula di antara mereka
yang kemampuan yang dimilikinya tidak sesuai dengan pekerjaan
yang mau dimasuki.
Tidak sedikit pula lulusan SMK merasa ketakutan untuk
berkarier karena keadaan ekonomi orang tua. Lulusan SMK
diharapkan menjadi individu yang mampu bekerja dan memiliki
kesiapan untuk menghadapi persaingan kerja.
Bimbingan

karier

sangat

diperlukan

untuk

membantu

perkembangan peserta didik, agar mereka mantap dengan pilihan
pekerjaan yang dimaui dan yang sesuai dengan kemampuan mereka.
Berbagai masalah yang mereka hadapi tentu akan menghambat
mereka dalam mendapatkan pekerjaaan yang sesuai dengan
kemampuan mereka.
Berwirausaha belum menjadi pilihan siswa SMK setelah lulus,
sehingga diperlukan bimbingan dari sekolah untuk menumbuhkan
semangat

siswa

untuk

berwirausaha.

Timbulnya

keberanian

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

membentuk wirausahawan didorong oleh guru sekolah. Sekolah yang
memberikan mata pelajaran kewirausahaan yang praktis dan menarik
dapat membangkitkan minat siswa untuk berwirausaha. Oleh karena
itu

siswa

SMK

perlu

mendapatkan

bimbingan

ini

untuk

mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan (Alma, 2011: 7).
Pendidikan formal dan pengalaman bisnis kecil-kecilan yang dimiliki
oleh seseorang dapat menjadi potensi utama untuk menjadi
wirausahawan yang berhasil.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, tampak beberapa masalah
yang muncul pada kesiapan siswa kelas XI SMK N 1 SEDAYU tahun
ajaran 2014/2015 untuk berwirausaha. Adapun masalah yang timbul
adalah sebagai berikut:
1. Lapangan pekerjaan yang semakin sempit
2. Banyak siswa akan ketakutan untuk berkarier karena keadaan
ekonomi.
3. Kemampuan lulusan yng tidak cocok untuk pekerjaan.
4. Minat siswa untuk berwirausaha yang tergolong rendah
5. Kesiapan siswa untuk berwirausaha masih jarang diteliti.
6. Berwirausaha belum menjadi pilihan setelah lulus.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka persoalan mendasar
yang hendak diteliti dalam penelitian ini adalah:

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

1. Seberapa siap siswa kelas XI SMK Negeri I SEDAYU tahun ajaran
2014/2015 untuk berwirusaha?
2. Berdasarkan hasil analisis capaian butir instrumen, butir-butir
kesiapan berwirausaha mana yang terindikasi belum optimal
pencapaiannya pada siswa kelas XI SMK N 1 SEDAYU tahun ajaran
2014/2015

dalam

impikasinya

terhadap

usulan

topik-topik

bimbingan karier?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui kesiapan siswa kelas XI SMK N 1 SEDAYU
tahun ajaran 2014/2015 untuk berwirausaha.
2. Mengidentifikasi butir-butir item kesiapan berwirausaha yang
teridentifikasi belum optimal pencapaiannya pada siswa kelas XI
SMK N 1 SEDAYU tahun ajaran 2014/2015 dalam implikasinya
terhadap usulan topik-topik bimbingan karier.
E. Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan
pada bidang Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta khususnya yang berkenaan dengan kesiapan siswa SMK
untuk berwirausaha.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Siswa diharapkan lebih siap untuk berwirausaha sejak dini.
b. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi inspirasi dan
referensi untuk penelitian sejenis.
F. Definisi Operasional
Kesiapan berwirausaha adalah kondisi kemampuan seseorang
dalam menjalankan kegiatan usaha yang ditunjukkan melalui ciri-ciri
seorang wirausahawan, meliputi: percaya diri, berorientasikan pada tugas
dan hasil, keberanian mengambil resiko, kepemimpinan, keorisinilan,
dan berorientasikan ke masa depan; seperti yang dimaksud dalam butirbutir kuesioner yang digunakan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini dipaparkan secara singkat kajian teori relevan yang
mendasari bangunan konseptual penelitian yang meliputi: (1) Kesiapan
Berwirausaha, (2) Bimbingan Karier, (3) Remaja.
A. Kesiapan Berwirausaha
1. Pengertian Kesiapan
Kesiapan berasal dari kata “siap” mendapat awalan kedan akhiran –an. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (2003)
kesiapan adalah suatu keadaan untuk mempersiapkan sesuatu.
Kesiapan

berasal

dari

kata

“siap”

yang

berarti

kecenderungan akan kemampuan (competence) dan kesediaan
seseorang untuk melakukan sesuatu (readiness). Menurut
Cronbach (dalam Anggri Sekar Sari, 2012) kesiapan (readiness)
merupakan segenap sifat atau kekuatan yang membuat
seseorang dapat bereaksi dengan cara tertentu. Sedangkan
Slameto (dalam Anggri Sekar Sari, 2012) mendefinisikan
bahwa kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang
membuatnya siap untuk memberi respon/jawaban.
Berdasarkan

beberapa

pengertian

di

atas

dapat

disimpulkan bahwa pengertian kesiapan adalah keadaan dimana
keseluruhan kondisi seseorang memiliki kesiapan yang cukup
untuk berbuat sesuatu.

6

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

2. Kesiapan Berwirausaha
a. Pengertian kesiapan berwirausaha
Joseph Schumpeter (Alma, 2011: 24) menjelaskan
bahwa wirausaha adalah “enterpreuner as the person who
destroys the existing economic order by introducing new
products and services, by creating new forms of organization,
or by exploiting new raw materials". Wirausahawan adalah
orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan
memperkenalkan

barang

da n

jasa

yang

baru,

dengan

menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku
baru.
Berwirausaha tidak memiliki jaminan akan keberhasilan
dan memiliki resiko kegagalan, oleh sebab itu dibutuhkan
kesiapan dan keberanian untuk memulai suatu aksi. Banyak
orang yang memandang bahwa berwirausahaan adalah identik
dengan apa yang dimiliki seorang usahawan. Pandangan
tersebut kurang tepat karena kesiapan dan sikap berwirausaha
dimiliki oleh setiap orang yang berpikir kreatif dan bertindak
inovatif. Proses kreatif dan inovatif hanya dilakukan oleh orang
yang memiliki kepribadian kreatif dan inovatif, yaitu orang
yang memiliki kesiapan, sikap, dan perilaku berwirausaha.
Drucker (Suryana, 2008: 2) berpendapat bahwa inti dari
kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan
inovatif demi terciptanya peluang.
Peranan wirausahawan sangat penting dan menentukan
masa depan bangsa dan negara. Menurut Meredith (Kartib &
Yuyus: 2010: 50) seorang wirausahawan haruslah seorang yang
mampu melihat ke depan. Melihat ke depan berpikir dengan
penuh perhitungan, mencari pilihan dari berbagai alternatif
masalah dan pemecahannya. Pandangan menurut seorang
psikolog (Tedjasutisna, 2004: 14) wirausahawan adalah seorang
yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam untuk memeroleh
suatu tujuan, suka mengadakan eksperimen atau untuk
menampilkan kebebasan dirinya di luar kekuasaan orang lain.
Wirausahawan (Kasmir, 2006: 16) adalah orang yang
berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam
berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil resiko yaitu
mempunyai mental mandiri dan berani memulai usaha tanpa
diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak
pasti. Seorang wirausaha berusaha mencari, memanfaatkan,
serta menciptakan peluang usaha yang dapat memberikan
keuntungan.
Zimmerer (Sunarya, 2011: 9) menjelaskan bahwa
wirausaha adalah:
“orang yang menciptakan suatu bisnis baru dalam
menghadapi resiko dan ketidakpastian dengan maksud

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

untuk memperoleh keuntungan dan pertumbuhan dengan
mengenali peluang dan mengombinasikan sumber-sumber
daya yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang
tersebut.”
Berdasarkan

beberapa

pengertian

di

atas,

dapat

disimpulkan bahwa kesiapan berwirausaha adalah kondisi
kemampuan seseorang dalam menjalankan kegiatan usaha.
Seseorang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai
kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber dayasumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan
tindakan yang tepat guna dapat memastikan kesuksesan.
Seorang wirausahawan mampu menggali dan menemukan
peluang dan mewujudkan menjadi usaha yang menghasilkan
nilai/laba.
b. Tujuan berwirausaha
Tujuan berwirausaha menurut Basrowi (2011: 7) antara
l a i n:
1) Meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas.
2) Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha
untuk

menghasilkan

kemajuan

dan

kesejahteraan

masyarakat.
3) Membudayakan

semangat,

sikap,

perilaku

dan

kemampuan kewirausahaan di kalangan masyarakat yang
mampu, andal, dan unggul.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4) Menumbuhkembangkan
kewirusahaan

yang

kesadaran
tangguh

dan

10

dan

orientasi

kuat

terhadap

masyarakat.
Hendro (2011: 7) menjelaskan ada beberapa tujuan
untuk calon usahawan dan dunia pendidikan, yaitu:
1) Mempersiapkan orang-orang yang sanggup menciptakan
peluang untuk masa depan
2) Sebagai bekal masa depan bila ingin berkarir di bidang
apapun.
3) Kewirausahaan bisa menjadi langkah alternatif untuk
mencari nafkah dan bertahan hidup apabila calon
wirausaha sulit mendapatkan pekerjaan atau terkena PHK
(Pemutusan Hubungan Kerja).
4) Kewirausahaan adalah ilmu nyata yang bisa mewujudkan
kesuksesan di dunia kerja atau usaha.
5) Memajukan

perekonomian

Indonesia

dan

menjadi

lokomotif peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran
bangsa Indonesia.
6) Meningkatkan pendapatan keluarga dan daerah yang akan
berujung pada kemajuan ekonomi bangsa.
7) Membudayakan sikap unggul, perilaku positif, dan kreatif.
8) Menjadi bekal ilmu untuk mencari nafkah, bertahan hidup,
dan berkembang.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
tujuan berwirausaha adalah menciptakan calon wirausaha yang
berkualitas dalam mempersiapkan masa depan atau karier.
c. Manfaat berwirausaha
Thomas W. Zimmerer et al (Sunarya, 2011: 37-38)
merumuskan manfaat berwirausaha sebagai berikut:
1) Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan
nasib sendiri.
Dengan memiliki usaha sendiri akan memberikan
kebebasan dan peluang bagi pebisnis untuk mencapai tujuan
hidupnya. Pebisnis akan berusaha memenangkan hidup
mereka dan memungkinkan mereka untuk memanfaatkan
bisnis guna mewujudkan cita-cita mereka.
2) Memberi peluang melakukan perubahan.
Semakin banyak pebisnis yang memulai usahanya
karena mereka dapat menangkap peluang untuk melakukan
berbagai perubahan yang menurut mereka sangat penting.
3) Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya.
Banyak orang menyadari bahwa bekerja di suatu
perusahaan seringkali membosankan, kurang menantang,
dan tidak ada daya tarik. Hal ini tentu tidak berlaku bagi
wirausahawan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

4) Memiliki peluang untuk meraih keuntungan soptimal
mungkin.
Keuntungan

berwirausaha

merupakan

sumber

motivasi yang penting bagi seseorang untuk membuat usaha
sendiri. Orang-orang yang memiliki usaha sendiri empat
kali lebih besar peluangnya untuk menjadi jutawan daripada
orang-orang yang bekerja untuk orang lain atau menjadi
karyawan perusahaan lain.
5) Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakat
dan mendapatkan pengakuan atas usahanya.
Pemilik

usaha

menyukai

kepercayaan

dan

pengakuan yang diterima dari pelanggan yang telah mereka
layani dengan setia selama bertahun-tahun. Peran penting
yang dimainkan dalam sistem bisnis di lingkungan setempat
serta kesadaran bahwa kerja memiliki dampak nyata dalam
melancarkan fungsi sosial dan ekonomi nasional merupakan
imbalan bagi manajer perusahaan kecil.
6) Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai
dan menumbuhkan rasa senang dalam mengerjakannya.
Kebanyakan wirausahawan yang berhasil memilih
masuk dalam bisnis tertentu karena mereka tertarik dan
menyukainya. Hal yang menjadi penghargaan terbesar bagi
wirausahawan adalah proses atau perjalanannya. Dari

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

beberapa pendapat di atas, jelas bahwa dengan menjadi
usahawan

maka

seseorang

lebih

memiliki

berbagai

kebebasan yang tidak mungkin diperoleh seseorang yang
menjadi karyawan atau menjadi orang gajian atau menjadi
buruh bagi juragan/orang lain, atau menjadi pesuruh
pengusaha lain atau menjadi pekerja bagi para pemilik
perusahaan.
d. Ciri-ciri/ Karakteristik Individu yang Memiliki Kesiapan untuk
Berwirausaha
Untuk siap dalam berwirausaha diperlukan beberapa
ciri-ciri yang dapat dipenuhi. Meredith (Basrowi, 2011: 27-28)
menjelaskan ciri-ciri/ karakteristik individu yang memiliki
kesiapan untuk berwirausaha adalah sebagai berikut:
1) Percaya diri
Watak siswa yang memiliki kepercayaan diri, antara
lain:
a) Memiliki kepercayaan (keteguhan)
b) Ketidaktergantungan, mempunyai kepribadian yang
mantap
c) Mempunyai optimisme yang tinggi
2) Berorientasikan pada tugas dan hasil
Watak siswa yang mempunyai orientasi pada tugas
dan hasil, antara lain:

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

a) Haus akan prestasi
b) Berorientasikan pada laba atau hasil
c) Tekun dan tabah
d) Mempunyai tekat, kerja keras, motivasi
e) Energik
f) Penuh inisiatif
3) Keberanian mengambil risiko
Watak

siswa

yang

mempunyai

keberanian

mengambil resiko, antara lain:
a) Mampu mengambil resiko
b) Suka pada tantangan
4) Kepemimpinan
Watak siswa yang mempunyai jiwa kepemimpinan,
antara lain:
a) Mampu memimpin
b) Dapat bergaul dengan orang lain.
5) Keorisinilan
Watak siswa yang mempunyai keorisinilan, antara
lain:
a) Inovatif (pembaharu)
b) Kreatif
c) Fleksibel

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

6) Berorientasikan ke masa depan
Watak siswa yang berorientasi ke masa depan, antara
lain:
a) Mempunyai pandangan ke depan
b) Perspektif
Kesiapan berwirausaha sangat berpengaruh bagi kehidupan
setiap individu. Dengan jiwa berwirausaha seseorang dapat
menumbuh

kembangkan

potensi

yang

dimiliki.

Dengan

demikian, seseorang akan siap untuk berwirausaha.
e. Faktor penyebab keberhasilan dan kegagalan berwirausaha
Keberhasilan dalam hidup pada dasarnya merupakan
keinginan setiap orang sehingga orang akan melakukan apa
saja untuk mencapainya. Zimmerer (Basrowi, 2011: 22)
mengemukakan beberapa faktor-faktor yang menyebabkan
wirausahawan gagal dalam menjalankan usaha yang baru
antara lain:
1) Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau
tidak memiliki kemampuan manajerial dan pengetahuan
mengelola usaha merupakan faktor utama penyebab utama
membuat usaha kurang berhasil.
2) Kurang berpengalaman, baik dalam kemampuan teknik,
kemampuan

memvisualisasikan

usaha,

kemampuan

mengoordinasi, keterampilan mengelola sumber-sumber

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan
operasi perusahaan.
3) Kurang dapat mengendalikan keuangan, yaitu dengan
memelihara

aliran

kas,

mengatur

pengeluaran

dan

penerimaan secara cermat. Kekeliruan ini akan menghambat
operasional perusahaan dan mengakibatkan perusahaan
tidak lancar.
4) Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik
awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan
maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
5) Lokasi yang kurang memadahi. Lokasi usaha yang strategis
merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha.
6) Kurang pengawasan peralatan.
7) Sikap yang kurang sungguh-sugguh dalam berusaha.
8) Ketidakmampuan

dalam

melakukan

peralihan/transisi

kewirausahaan. Pelaku wirausaha yang kurang siap
menghadapi dan melakukan perubahan, maka ia tidak akan
menjadi wirausahawan yang berhasil. Keberhasilan dalam
berwirausaha

hanya

bisa

diperoleh

apabila

berani

mengadakan perubahan dan mampu membut peralihan
setiap waktu.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

Dalam banyak studi, para peneliti mengidentifikasi
karakteristik

seorang wirausaha

yang

berhasil

(successful

entrepreneur) (Basrowi, 2011:21) sebagai berikut.
1) Komitmen dan ketabahan hati secara total.
2) Bergerak maju untuk mencapai tujuan dan tumbuh.
3) Peluang dan orientasi pada tujuan.
4) Mengambil inisiatif dan tanggung jawab pribadi.
5) Konsisten terhadap pemecahan masalah.
6) Realistis dan mempunyai sense of humor.
7) Mengambil risiko yang telah diperhitungkan dan mencari
risiko.
8) Memiliki obsesi untuk mendapatkan dan mendayagunakan
peluang.
9) Memiliki kemampuan leadership.
10) Selalu terbuka untuk bekerjasama.
11) Keinginan untuk belajar dari kegagalan.
12) Memiliki motivasi besar untuk sukses.
13) Berkemauan dan kemampuan melihat, mengakui, dan
menghargai potensi pihak atau orang (pesaing) lain.
14) Berorientasi ke masa depan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

Sedangkan seseorang pelaku wirausaha gagal disebabkan
beberapa hal berikut.
1) Manajer yang tidak kompeten atau tidak berpengalaman.
2) Kurangnya modal.
3) Kurangnya perhatian yang penuh terhadap usahanya.
4) Kalah bersaing.
5) Lemahnya sistem kontrol.
6) Lokasi usaha kurang strategis.
7) Masalah pemasaran yang tidak bisa meluas.
8) Bencana alam.
Dari pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa dengan
semangat kerja yang tinggi dan kreativitas yang luar biasa,
seorang wirausahawan dapat meningkatkan nilai lebih dan
kualitas diri untuk menjadi seorang wirausahawan yang
sukses.
B. Bimbingan Karier
1. Pengertian bimbingan
Bimbingan merupakan terjemahan dari kata Guidance.
Menurut kamus bahasa Inggris (Winkel, 2004: 27) menjelaskan
Guidance dikaitkan dengan kata asal guide, yang diartikan sebagai
berikut: menunjukkan jalan (showing the way); memimpin
(leading); menuntun (conducting); memberikan petunjuk (giving

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

instruction); mengatur (regulating); mengarahkan (governing);
memberikan nasihat (giving advice).
Menurut Rochman Natawidjaja (Winkel, 2004: 29)
bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang
dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut
dapa memahami dirinya, sehingga ia sanggup mengarahkan diri
dan dapat bertindak wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan
keluarga serta masyarakat.
2. Pengertian karier
Bruce Shertzer (Sukardi, 1987: 17) mengartikan"Career is
the sequence of occupations, jobs, and positions held during the
course of a person's lifetime". Karier diartikan sebagai suatu
rangkaian pekerjaan-pekerjaan, jabatan-jabatan dan kedudukan,
yang dipegang oleh orang/seseorang seumur hidupnya.
Sedangkan

Edward

Gross

(Sukardi,

1987:

18)

mengemukaan "... a succession of positions that have a pattern
that is, to some extent, predictable and controllable." . Karir ialah
suatu penggantian dari posisi-posisi atau kedudukan yang
memiliki suatu pola yang dalam beberapa hal itu dapat diramalkan
dan dikontrol.
3. Pengertian bimbingan karier
Herr (Manrihu, 1988: 15) menjelaskan bimbingan karier
adalah suatu perangkat, lebih tepatnya suatu program yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

20

sistematik, proses-proses, teknik-teknik, atau layanan-layanan
yang dimaksudkan untuk membantu individu memahami dan
berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatankesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang, serta
mengembangkan

keterampilan-keterampilan

mengambil

keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan
mengelola perkembangan kariernya.
Sears (1988: 15-16) mendefinisikan bimbingan karier
sebagai aktivitas-aktivitas dan program-program yang membantu
individu-individu

mengasimilasikan

da n

mengintegrasikan

pengetahuan, pengalaman, dan apresiasi-apresiasi yang berkaitan
dengan:
a. Pengenalan diri, meliputi hubungan seseorang dengan ciriciri dan persepsinya sendiri, serta hubungannya dengan orang
lain dan lingkungan.
b. Pemahaman atau pengenalan terhadap kerja masyarakat dan
faktor-faktor yang mempengaruhi perubahannya, termasuk
sikap-sikap dan disiplin kerja.
c. Kesadaran akan waktu luang yang bisa berperan dalam
kehidupan seseorang.
d. Pemahaman akan perlunya dan banyaknya faktor yang harus
dipertimbangkan dalam perencanaan karier.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

e. Pemahaman

terhadap

informasi

dan

21

keterampilan-

keterampilan yang diperlukan untuk pemenuhan diri dalam
pekerjaan dan waktu luang.
f. Mempelajari dan menerapkan proses pengambilan keputusan
karier.
Bimbingan karier ialah bimbingan dalam mempersiapkan
diri menghadapi dunia pekerjaan, dalam memilih lapangan
pekerjaan atau jabatan/profesi tertentu serta membekali diri
supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri
dengan berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah
dimasuki (Winkel, 2004: 114). Wetik (Gani, 2012: 11)
menjelaskan bimbingan karier merupakan program pendidikan
berupa layanan terhadap siswa agar ia dapat: mengenal dirinya
sendiri; mengenal dunia kerja; dapat memutuskan apa yang
diharapkan dari pekerjaan; dapat memutuskan bagaimana untuk
kehidupan yang diharapkan, disamping pekerjaan untuk mencari
nafkah.
Nurihsan (2006: 16) menjelaskan bimbingan karier yaitu
bimbingan

untuk membantu individu

dalam

perencanaan,

pengembangan, dan penyelesaian masalah-masalah karier, seperti
pemahaman terhadap jabatan dan tugas-tugas kerja, pemahaman
kondisi dan kemampuan diri, pemahaman kondisi lingkungan,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

22

perencanaan dan pengembangan karier, penyesuaian pekerjaan,
dan penyelesaian masalah-masalah karier yang dihadapi.
4. Prinsip-prinsip bimbingan karier
Sukardi (1987: 23) menyimpulkan prinsip-prinsip dari
pengertian bimbingan karier, diantaranya:
a. Pemilihan karier merupakan suatu proses daripada suatu
peristiwa.
b. Pemilihan

dan

penyesuaian

karier

dimulai

dengan

pengetahuan tentang diri.
c. Bimbingan karier haruslah merupakan suatu perkembangan
konsep tentang diri sendiri (self concept).
d. Bimbingan karier membantu pemahaman dunia kerja dan
pekerjaan dalam masyarakat.
e. Dalam bimbingan karier termasuk pula pemberian informasi,
keterangan-keterangan mengenai latihan atau pendidikan yang
diperlukan untuk memeroleh pengetahuan, keterampilan, dan
pola tingkah laku yang diperlukan untuk suatu pekerjaan.
f. Bimbingan karier adalah suatu kegiatan bantuan layanan
bimbingan yang dilaksanakan oleh pembimbing (termasuk
konselor) dalam memberikan berbagai bentuk rangsangan,
perencanaan karir, membuat keputusan dan penyesuaian diri.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

23

5. Fungsi Bimbingan
a.

Fungsi pemahaman yaitu fungsi bimbingan dan konseling
membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap
dirinya

(potensinya)

dan

lingkungannya

(pendidikan,

pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini,
konseli diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya
secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan
secara dinamis dan konstruktif.
b. Fungsi preventif yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya
konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah
yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya,
supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui fungsi ini, konselor
memberikan

bimbingan

kepada

konseli

tentang

cara

menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang
membahayakan dirinya.
c. Fungsi pengembangan yaitu fungsi bimbingan dan konseling
yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya.
Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan
belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan
konseli. Konselor dan personel Sekolah/Madrasah lainnya
secara

sinergi

bekerjasama

sebagai teamwork

merencanakan

dan

berkolaborasi

melaksanakan

atau

program

bimbingan secara sistematis dan berkesinambungan dalam

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

upaya

membantu

konseli

mencapai

24

tugas-tugas

perkembangannya. Teknik bimbingan yang dapat digunakan
disini adalah pelayanan informasi, tutorial, diskusi kelompok
atau curah pendapat (brain storming), home room, dan
karyawisata.
d. Fungsi penyembuhan yaitu fungsi bimbingan dan konseling
yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya
pemberian bantuan kepada konseli yang telah mengalami
masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar,
maupun karir. Teknik yang dapat digunakan adalah konseling,
dan remedial teaching.
e. Fungsi penyaluran yaitu fungsi bimbingan dan konseling
dalam membantu konseli memilih kegiatan ekstrakurikuler,
jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan
karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian
dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi
ini, konselor perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya di
dalam maupun di luar lembaga pendidikan.
f. Fungsi adaptasi yaitu fungsi membantu para pelaksana
pendidikan, kepala Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan
guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar
belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan
konseli. Dengan menggunakan informasi yang memadai

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

25

mengenai konseli, pembimbing/konselor dapat membantu para
guru dalam memperlakukan konseli secara tepat, baik dalam
memilih dan menyusun materi Sekolah/Madrasah, memilih
metode dan proses pembelajaran, maupun menyusun bahan
pelajaran sesuai dengan kemampuan dan kecepatan konseli.
g. Fungsi penyesuaian yaitu fungsi bimbingan dan konseling
dalam membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan
diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
h. Fungsi perbaikan yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk
membantu konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan
dalam berfikir, berperasaan dan bertindak (berkehendak).
K