KESEJAHTERAAN SISWA YANG BERSEKOLAH DI YAYASAN ANAK JALANAN KESEJAHTERAAN SISWA YANG BERSEKOLAH DI YAYASAN ANAK JALANAN DI KOTA SURAKARTA.
KESEJAHTERAAN SISWA
YANG BERSEKOLAH DI YAYASAN ANAK JALANAN
DI KOTA SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi
Diajukan oleh:
AKIN YAHYA DWI PRAKOSO
F 100 090 132
Kepada
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
i
KESEJAHTERAAN SISWA
YANG BERSEKOLAH DI YAYASAN ANAK JALANAN
DI KOTA SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi
Diajukan oleh:
AKIN YAHYA DWI PRAKOSO
F 100 090 132
Kepada
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
ii
KESEJAHTERAAN SISWA
YANG BERSEKOLAH DI YAYASAN ANAK JALANAN
DI KOTA SURAKARTA
Akin Yahya Dwi Prakoso
Usmi Karyani, S.Psi, M.Si
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
akinydp@yahoo.co.id
ABSTRAKSI
Sekolah yang baik adalah sekolah yang mampumemberikan pengalaman
terbaik bagi siswa sehingga membuat siswa-siswanya merasa sejahtera.
Kesejahteraan siswa adalah keadaan yang relatif terjaga dari sikap dan suasana
hati yang positif, mampu beradaptasi dan dapat mengatasi masalah yang dapat
menimbulkan tekanan dalam hidup, serta kepuasan terhadap diri, maupun dalam
berhubungan dengan orang lain, serta dapat memenuhi harapan-harapan yang
positif sekolah.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami pengertian
kesejahteraan siswa yang bersekolah di yayasan anak jalanan di kota Surakartadan
mengidentifikasikan faktor-faktor pengahambat dan faktor-faktor pendorong
kesejahteraan siswa tersebut . Informan dalam penelitian ini diambil dengan cara
purposive sampling dengan karakteristik siswa yang bersekolah di yayasan anak
jalanan di kota Surakarta, berusia 15-20 tahun, dengan tingkat pendidikan SD dan
SMP. Metode pengambilan data menggunakan metode wawancara.
Pengertian sejahtera dari sudut pandang siswa yang bersekolah di yayasan
anak jalanan ialahrasa damai, aman, tentram, tenang, senang dan bahagia. Faktorfaktor penghambatkesejahteraan siswa adalah tidak terjalinnya hubungan yang
baik dengan orang disekitar subjek dan tidak terpenuhinya kebutuhan siswa yang
cenderung kebutuhan materil. Faktor-faktor pendorong kesejahteraan siswa adalah
terjalinnya hubungan yang baik antara subjek dengan pihak-pihak disekitar
subjek, seperti guru di sekolah dan keluarga di rumah.
Kata Kunci: Kesejahteraan, Siswa, FaktorPenghambat, FaktorPendorong,
AnakJalanan
v
Republik Indonesia Tahun 1945
PENDAHULUAN
pasal 31 ).
Anak adalah tunas, potensi,
Pendidikan
dan generasi muda penerus cita-cita
dapat
berbentuk
perjuangan bangsa, memiliki peran
formal, informal dan non formal
strategis dan mempunyai ciri dan
yang
sifat
menjamin
kemampuan dan membentuk watak
kelangsungan eksistensi bangsa dan
dan serta peradaban bangsa yang
negara pada masa depan. Setiap anak
bermartabat
kelak mampu memikul tanggung
mencerdaskan
jawab
bertujuan
khusus
yang
tersebut,
maka
ia
perlu
bertujuan
mengembangkan
dalam
rangka
kehidupan
untuk
bangsa,
berkembangnya
mendapat kesempatan yang seluas-
potensi peserta didik agar menjadi
luasnya
dan
manusia yang beriman dan bertaqwa
berkembang secara optimal, baik
kepada Tuhan Yang Maha Esa,
fisik, mental maupun sosial, dan
berahklak
berakhlak mulia, perlu dilakukan
cakap, kreatif dan menjadi warga
upaya
negara
untuk
tumbuh
perlindungan
mewujudkan
serta
untuk
kesejahteraan
anak
dengan
memberikan
terhadap
pemenuhan
serta
adanya
yang
sehat
berilmu,
demokratis
bertanggung jawab. (UU
serta
No.20
Tahun 2003)
jaminan
Kesejahteraan
hak-haknya
perlakuan
mulia,
siswa
yang
bersekolah, termasuk di yayasan
tanpa
diskriminasi. (Undang-undang No 23
anak jalanan,
Tahun 2002)
oleh pengalaman saat belajar di
Dalam hal pendidikan, semua
dalam
warga negara, mulai dari anak-anak
secara
sampai
lingkungan
orang
tua
berhak
kelas,
sangat dipengaruhi
pengalaman
keseluruhan
baik
siswa
dari
sosialnya dari dan
mendapatkan hak yang sama tanpa
efektivitas pembelajaran guru. Oleh
memandang
karena itu hubungan positif dengan
status
sosial
dan
sebagainya, tanpa terkecuali anak
teman
jalanan, bahwa setiap warga negara
keluarga , kedua orang tua, dan
berhak mendapatkan pendidikan. (
hubungan dengan guru sangatlah
Undang-Undang
berpengaruh
Dasar
Negara
1
di
sekolah,
bagi
lingkungan
kesejahteraan
2
siswa (Victorian General Report,
membuat kondisi siswa menjadi
2010)
tertekan
Setiap
sekolah
sekolah,
untuk
termasuk
anak
jalanan
dan
kurang
dapat
mengembangkan potensi yang ada.
Selain
dari
lingkungan
sekolah
untuk
dampak yang muncul adalah kondisi
menciptakan siswa yang mampu,
fisik siswa yang kurang sehat akibat
percaya
dari kurangnya pemenuhan asupan
seharusnya
didedikasikan
diri,
dan
menghadapi
siap
persoalan
diperoleh
dalam
untuk
yang
kehidupan
gizi
karena
keadaan
ekonomi
keluarga yang kurang tercukupi. Hal
sebagaimana yang dikemukakan oleh
tersebut
Eckersley dalam Ottawa Carleton
terpenuhinya kepuasan pribadi dalam
District
Board(2013).
diri siswa dan membuat pengalaman
Dikemukakan bahwa sekolah harus
tersebut menjadi pengalaman negatif
fokus
pengembangan
yang cenderung membuat siswa
kesejahteraan siswa, dengan cara
merasa tertekan (Marie dan Sienad,
membuat keadaan siswa menjadi
2005).
School
pada
bahagia, sehat, lebih produktif dan
dapat berkembang sesuai fungsinya
sebagai manusia.
Anak jalanan yang kurang
terpenuhi kesejahteraannya, dapat
berpengaruh
pada
menurun
karena
prestasiyang
kurang
maksimalnya siswa untuk belajar di
sekolah. Hal-hal yang dapat menjadi
penyebab antara lain lingkungan
sekolah yang kurang kondusif untuk
siswa, sering mendapat gangguan
dari teman, dimarahi guru dan orang
tua ketika mendapatkan nilai yang
kurang memuaskan, hal tersebut
berlanjut
pada
belum
Berdasarkan masalah tersebut
maka
peneliti
tertarik
untuk
melakukan penelitian terkait dengan
kesejahteraan
anak
jalanankhususnyayangbersekolah di
yayasan
anak
jalanan
di
kota
Surakarta. Fokus penelitian ini pada
pemahaman kesejahteraan menurut
anak jalanan dan faktor-faktor apa
saja
yang
mendorong
menghambat
keadaan
menurut anak jalanan.
dan
sejahtera
3
METODE PENELITIAN
Dari
Informanpenelitian
kesejahteraan
Siswa
yang
memiliki
beberapa
pengertian
menurut
siswa
tersebut, jawaban tertinggi yaitu
karakteristik bersekolah di yayasan
tentang
anak jalanan di kota Surakarta,
damai, tentram tenang sebesar 42%.
berusia antara 15-20 tahun dengan
Hal ini sesuai dengan definisi yang
tingkat pendidikan SD dan SMP.
disebutkan
Alatpengumpul data
Bahasa
Dalampenelitianinialatpengu
kehidupan
yang
aman,
dalam
Kamus
Besar
Indonesia
(2005)
yang
mendefinisikan
sejahtera
sebagai
mpul data menggunakan metode
aman, sentosa dan makmur, terhindar
wawancara.
dari
Hasil
dari
dianalisis
wawancara
dengan
cara
segala
macam
akan
gangguan.Kesejahteraan adalah erat
sebagai
kaitannya dengan perasaan bahagia,
berikut:
aman, bebas, dari ancaman dan dapat
1. Organisasi data
memenuhi
2. Koding
kebutuhan
3. Kategorisasi
(Marshall, 2004).
4. Pembahasan hasil penelitian.
semua
harapan
dalam
dan
hidupnya
Pembahasan selanjutnya yaitu
tentang faktor - faktor yang dapat
HASIL
PENELITIAN
DAN
menghambatkesejahteraan
siswa
yang bersekolah di yayasan anak
PEMBAHASAN
Berdasarkanhasilwawancara,
jalanan. Dilihat dari hasil wawancara
adapunpembahasannyasebagaiberiku
yang diambil dari jawaban para
t:
subjek, faktor - faktor yang membuat
kesejahteraan
siswa yang bersekolah di yayasana
menurut siswa yang bersekolah di
anak jalanan belum sejahtera antara
yayasan anak jalanan secara umum
lainjarak
ialah kehidupan yang damai, aman,
kesulitan transportasi ke sekolah,
tentram, tenang, senang dan bahagia ,
ketiadaan biaya untuk sekolah di
terjalin hubungan yang baik dengan
sekolah formal, bersekolah di bukan
orang lain dan tercapainya tujuan.
sekolah
Pengertian
sekolah
formal,
yang
masih
jauh,
sering
4
berantem ketika berada di sekolah,
tidak
konsentrasi
dalam
belajar,
Pembahasan selanjutnya yaitu
faktor-faktor
pendorong
bersama
kesejahteraan siswa yang bersekolah
masih
di yayasan anak jalanan. Dilihat dari
merokok dan belum bisa berhenti
hasil dari wawancara dengan subjek,
merokok, diejek teman karena belum
beberapa faktor yang mendorong
bisa membaca dan menulis, berkelahi
kesejahteraan siswa yang bersekolah
dan ditangkap oleh satpol PP ketika
di yayasan anak jalanan adalah
berada di jalan, dan harus mengamen
mendapatkan pendidikan yang layak,
untuk
mengaji
kitab
bersama
teman-teman,
belum
bisa
teman-teman
berkumpul
yang
biaya
lain,
pendidikan
dan
membantu ekonomi keluarga.
suci,
berkumpul
mendapat
dapat
perhatian guru, mempunyai banyak
mengambat kesejahteraan siswa yang
teman baru yang perhatian dan
bersekolah di yayasan anak jalanan
menolong subjek, bermain dengan
antara lain yang pertama 25% adalah
teman-teman, mempunyai prestasi
having(tentang
dalam bidang olahraga, melakukan
Aspek-aspek
yang
kepemilikan
materi/benda yang tidak dimiliki oleh
tamasya
bersama
keluarga
dan
relating
terjalinnya hubungan yang harmonis
(tentang hubungan dengan pihak lain
dengan keluarga sehingga subjek
yang tidak terjalin secara baik).
merasa diperhatikan oleh keluarga.
subjek)
dan25%
adalah
Morrison dan Kirby dalam
Spotlight, Well-being : promoting
mental health in schools 2012,
menyatakan terdapat faktor-faktor
yang
menghambat
siswa,
secara
kesejahteraan
umum
lingkungan
siswa berada seperti
lingkungan
sekolah, lingkungan keluarga, dan
lebih
luasnya
lagi
berasal
lingkungan sosial siswa tersebut.
dari
Melihat dari tabel faktorfaktor
pendorong
kesejahteraan
siswa yang bersekolah di yayasan
anak jalanan yang dikemukakan oleh
para siswa, faktor-faktor pendorong
kesejahteraan siswa yang paling
dominan yaitu terjalinnya hubungan
yang baik dengan orang lain sebesar
48%. Contohnya seperti : mendapat
perhatian guru, dapat berkumpul dan
5
bermain dengan teman-teman, serta
pembentukan identitas diri remaja.
terjalin hubungan yang baik dengan
Kelompok teman sebaya merupakan
keluarga di rumah. Dari beberapa
lingkungan sosial pertama dimana
pendapat yang telah diungkapkan
remaja belajar untuk hidup bersama
oleh para siswa mengenai faktor –
dengan orang lain yang bukan angota
faktor pendorongkesejahteraan, maka
keluarganya (Mu'tadin, 2002). Hal
aspek-aspek
tersebut senada dengan pendapat
yang
paling
berpengaruhmendorong
yang dikemukakan oleh Al-Mighwar
kesejahteraan siswa yang bersekolah
(2006),
di
sebaya memberikan dunia tempat
yayasan
anak
jalananadalah
bahwa
kelompok
teman
relating (berkaitan tentang hubungan
remaja
dengan
sosialisasi dalam suasana dimana
orang
lain)
dengan
muda
bisa
melakukan
nilai-nilai yang berlaku adalah nilai-
prosentase sebesar 48 %.
terjadi
nilai yang ditentukan oleh teman-
perubahan sosial yang cukup banyak,
teman seusianya. Keberadaan teman
remaja
menyesuaikan
sebaya dalam kehidupan remaja
hubungan sosial dengan lingkungan
merupakan keharusan, untuk itu
luar yang lebih luas dan baru.
seorang remaja harus mendapatkan
Remaja dituntut dapat menyesuaikan
penerimaan
dirinya dengan lingkungan sekitar,
memperoleh dukungan sosial dari
misalnya dengan orang dewasa lain,
kelompok teman sebayanya.
Pada
masa
remaja
harus
yang
baik
untuk
kelompok atau komunitas dan teman
Dari hasil pembahasan yang
baru. Karena remaja lebih banyak
telah dipaparkan di atas, dapat
diluar
disimpulkan
rumah
dengan
teman
bahwa
pengertian
sebayanya, maka pengaruh teman
kesejahteraan siswa menurut siswa
sebaya lebih dominan dibandingkan
adalah
dengan orang tua dan guru.
tentram,
Beberapa
studi
memperlihatkan bahwa
sosial
teman
pengaruh
sebaya
penting
kehidupan
yang
aman,
nyaman,
damai,
rukun,
telah
perasaan yang bahagia, terbebas dari
dukungan
masalah , terjalin hubungan yang
memiliki
baik
dengan
orang
lain
dan
terhadap
tercapainya tujuan. Hal-hal yang
6
dapat membuat sejahtera siswa yang
dan
paling
kegiatan
mempengaruhi
yaitu
bahagia.
Beberapa
yang
dapat
hubungan yang positif dengan orang
menggambarkan
lain, baik itu guru, teman sebaya,
diantaranya adalah berkumpul
orang tua dan orang lain. Kemudian
bersama temen-temen, tidak
faktor-faktor
bertengkar dengan teman dan
pendorong
kesejahteraan siswa
yang paling
berpengaruh yaitu hubungan yang
sejahtera
dan orang tua.
2. Mengenai
faktor-faktor
baik dengan orang lain. Sehingga
penghambat
jika dilihat dari hal-hal dan faktor
siswa
pendorong kesejahteraan siswa, yang
yayasan anak jalanan di kota
paling mempengaruhi dan yang dapat
Surakarta,
mendorong
dikarenakan
kesejahteraan
siswa
kesejahteraan
yang
bersekolah
di
cenderung
oleh
hubungan
adalah terjalinnya hubungan yang
pertemanan yang buruk yang
baik dengan orang lain, terutama
menyebabkan
dengan teman sebaya. Karena teman
berada dalam kondisi yang
sebaya yang lebih dominan dalam
sejahtera sepenuhnya. Selain
mempengaruhi kesejahteraan siswa
itu faktor-faktor yang menjadi
yang bersekolah di yayasan anak
penghambat
jalanan.
siswa
yang
embahasanmakadapatdisimpulkan:
1. Mengenai
pengertian
kesejahteraan menurut siswa
yang bersekolah di yayasan
anak jalanan secara umum
ialah kehidupan yang damai,
aman, tentram, tenang, senang
internal,
bersekolah
anak
dipengaruhi
Berdasarkanhasilanalisisdanp
belum
kesejahteraan
yayasan
KESIMPULAN
siswa
oleh
meliputi
tercukupinya
di
jalanan
:
faktor
belum
kebutuhan
materil siswa, dan perilaku
maupun pribadi siswa yang
masih merugikan diri sendiri
dan orang lain seperti perilaku
malas dan nakal. Sementara
untuk faktor eksternal meliputi,
lingkungan siswa yang tidak
7
menyenangkan
baik
untuk
lingkungan
siswa
sekolah,
dan memiliki suasana hati yang
positif.
keluarga, maupun lingkungan
DAFTAR PUSTAKA
bergaul
Al-Mighwar.
(2006).
Psikologi
remaja. Bandung Pustaka
Setia.
siswa,sarana
pendidikan
yang
kurang
mendukung, kemudian siswa
masih mendapatkan perlakuan
yang kurang menyenangkan
dari teman ataupun siswa tidak
dapat
beraktualisasi
dengan
baik karena adanya pengaruh
Marie
B. &Sienad H. (2005).
Measuring Child Well-Being:
An
Inventory
of
Key
Indicators, Domain, Criteria
to Support the Development
of a National Set of Child
Well-Being. Dublin: The
National Children's Office.
dari lingkungannya, ataupun
sikap dari teman sebayanya.
3. Faktor-faktor
pendorong
kesejahteraan
paling
siswa
mempengaruhi
yang
yaitu
hubungan yang positif dengan
orang lain, baik itu guru, teman
Marshall, S. (2004). Strengthening
learning through a focus on
wellbeing. Dalam M. M.-A.
John Ainley, Supporting
Student Wellbeing (hal. 6670). Adelaide: Australian
Council for Educational
Research.
sebaya, orang tua dan orang
lain. Hal tersebut sangatlah
berpengaruh
tersebut
pada
untuk
siswa
mendorong
Morrison & Kirby (2012). WellBeing: promoting mental
health in schools. Spotlight:
Oireachtas
Library
&
Research Service.
siswa agar dapat berprestasi
dengan
bidang
sekolah,
maksimal
baik
akademiknya
di
di
mengembangkan
Mu'tadin,
Z.
(2002).
Kemandiriansebagaikebutuha
npsikologispadaremaja.
http://www.epsikologi.com/re
maja/250602.htm.
potensi siswa secara maksimal,
merasa aman dan nyaman di
lingkungannya,
memiliki
hubungan interaksi yang baik
dengan lingkungan sosialnya,
Ottawa Carleton District School
Board. (2013). Framework
for
Student
Well-Being.
Public Education Doing it
Well-Being,
Engagement,
Leadership, Learning.
8
Undang-UndangRepublik Indonesia
Nomor23
Tahun
2003
TentangPerlindunganAnak.
Undang - UndangDasarRepublik
Indonesia Nomor 31 ayat 1.
Victorian General Report. (2010).
The Effectiveness of Student
Wellbeing Programs and
Services. Februari 2010.
YANG BERSEKOLAH DI YAYASAN ANAK JALANAN
DI KOTA SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi
Diajukan oleh:
AKIN YAHYA DWI PRAKOSO
F 100 090 132
Kepada
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
i
KESEJAHTERAAN SISWA
YANG BERSEKOLAH DI YAYASAN ANAK JALANAN
DI KOTA SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi
Diajukan oleh:
AKIN YAHYA DWI PRAKOSO
F 100 090 132
Kepada
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
ii
KESEJAHTERAAN SISWA
YANG BERSEKOLAH DI YAYASAN ANAK JALANAN
DI KOTA SURAKARTA
Akin Yahya Dwi Prakoso
Usmi Karyani, S.Psi, M.Si
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
akinydp@yahoo.co.id
ABSTRAKSI
Sekolah yang baik adalah sekolah yang mampumemberikan pengalaman
terbaik bagi siswa sehingga membuat siswa-siswanya merasa sejahtera.
Kesejahteraan siswa adalah keadaan yang relatif terjaga dari sikap dan suasana
hati yang positif, mampu beradaptasi dan dapat mengatasi masalah yang dapat
menimbulkan tekanan dalam hidup, serta kepuasan terhadap diri, maupun dalam
berhubungan dengan orang lain, serta dapat memenuhi harapan-harapan yang
positif sekolah.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami pengertian
kesejahteraan siswa yang bersekolah di yayasan anak jalanan di kota Surakartadan
mengidentifikasikan faktor-faktor pengahambat dan faktor-faktor pendorong
kesejahteraan siswa tersebut . Informan dalam penelitian ini diambil dengan cara
purposive sampling dengan karakteristik siswa yang bersekolah di yayasan anak
jalanan di kota Surakarta, berusia 15-20 tahun, dengan tingkat pendidikan SD dan
SMP. Metode pengambilan data menggunakan metode wawancara.
Pengertian sejahtera dari sudut pandang siswa yang bersekolah di yayasan
anak jalanan ialahrasa damai, aman, tentram, tenang, senang dan bahagia. Faktorfaktor penghambatkesejahteraan siswa adalah tidak terjalinnya hubungan yang
baik dengan orang disekitar subjek dan tidak terpenuhinya kebutuhan siswa yang
cenderung kebutuhan materil. Faktor-faktor pendorong kesejahteraan siswa adalah
terjalinnya hubungan yang baik antara subjek dengan pihak-pihak disekitar
subjek, seperti guru di sekolah dan keluarga di rumah.
Kata Kunci: Kesejahteraan, Siswa, FaktorPenghambat, FaktorPendorong,
AnakJalanan
v
Republik Indonesia Tahun 1945
PENDAHULUAN
pasal 31 ).
Anak adalah tunas, potensi,
Pendidikan
dan generasi muda penerus cita-cita
dapat
berbentuk
perjuangan bangsa, memiliki peran
formal, informal dan non formal
strategis dan mempunyai ciri dan
yang
sifat
menjamin
kemampuan dan membentuk watak
kelangsungan eksistensi bangsa dan
dan serta peradaban bangsa yang
negara pada masa depan. Setiap anak
bermartabat
kelak mampu memikul tanggung
mencerdaskan
jawab
bertujuan
khusus
yang
tersebut,
maka
ia
perlu
bertujuan
mengembangkan
dalam
rangka
kehidupan
untuk
bangsa,
berkembangnya
mendapat kesempatan yang seluas-
potensi peserta didik agar menjadi
luasnya
dan
manusia yang beriman dan bertaqwa
berkembang secara optimal, baik
kepada Tuhan Yang Maha Esa,
fisik, mental maupun sosial, dan
berahklak
berakhlak mulia, perlu dilakukan
cakap, kreatif dan menjadi warga
upaya
negara
untuk
tumbuh
perlindungan
mewujudkan
serta
untuk
kesejahteraan
anak
dengan
memberikan
terhadap
pemenuhan
serta
adanya
yang
sehat
berilmu,
demokratis
bertanggung jawab. (UU
serta
No.20
Tahun 2003)
jaminan
Kesejahteraan
hak-haknya
perlakuan
mulia,
siswa
yang
bersekolah, termasuk di yayasan
tanpa
diskriminasi. (Undang-undang No 23
anak jalanan,
Tahun 2002)
oleh pengalaman saat belajar di
Dalam hal pendidikan, semua
dalam
warga negara, mulai dari anak-anak
secara
sampai
lingkungan
orang
tua
berhak
kelas,
sangat dipengaruhi
pengalaman
keseluruhan
baik
siswa
dari
sosialnya dari dan
mendapatkan hak yang sama tanpa
efektivitas pembelajaran guru. Oleh
memandang
karena itu hubungan positif dengan
status
sosial
dan
sebagainya, tanpa terkecuali anak
teman
jalanan, bahwa setiap warga negara
keluarga , kedua orang tua, dan
berhak mendapatkan pendidikan. (
hubungan dengan guru sangatlah
Undang-Undang
berpengaruh
Dasar
Negara
1
di
sekolah,
bagi
lingkungan
kesejahteraan
2
siswa (Victorian General Report,
membuat kondisi siswa menjadi
2010)
tertekan
Setiap
sekolah
sekolah,
untuk
termasuk
anak
jalanan
dan
kurang
dapat
mengembangkan potensi yang ada.
Selain
dari
lingkungan
sekolah
untuk
dampak yang muncul adalah kondisi
menciptakan siswa yang mampu,
fisik siswa yang kurang sehat akibat
percaya
dari kurangnya pemenuhan asupan
seharusnya
didedikasikan
diri,
dan
menghadapi
siap
persoalan
diperoleh
dalam
untuk
yang
kehidupan
gizi
karena
keadaan
ekonomi
keluarga yang kurang tercukupi. Hal
sebagaimana yang dikemukakan oleh
tersebut
Eckersley dalam Ottawa Carleton
terpenuhinya kepuasan pribadi dalam
District
Board(2013).
diri siswa dan membuat pengalaman
Dikemukakan bahwa sekolah harus
tersebut menjadi pengalaman negatif
fokus
pengembangan
yang cenderung membuat siswa
kesejahteraan siswa, dengan cara
merasa tertekan (Marie dan Sienad,
membuat keadaan siswa menjadi
2005).
School
pada
bahagia, sehat, lebih produktif dan
dapat berkembang sesuai fungsinya
sebagai manusia.
Anak jalanan yang kurang
terpenuhi kesejahteraannya, dapat
berpengaruh
pada
menurun
karena
prestasiyang
kurang
maksimalnya siswa untuk belajar di
sekolah. Hal-hal yang dapat menjadi
penyebab antara lain lingkungan
sekolah yang kurang kondusif untuk
siswa, sering mendapat gangguan
dari teman, dimarahi guru dan orang
tua ketika mendapatkan nilai yang
kurang memuaskan, hal tersebut
berlanjut
pada
belum
Berdasarkan masalah tersebut
maka
peneliti
tertarik
untuk
melakukan penelitian terkait dengan
kesejahteraan
anak
jalanankhususnyayangbersekolah di
yayasan
anak
jalanan
di
kota
Surakarta. Fokus penelitian ini pada
pemahaman kesejahteraan menurut
anak jalanan dan faktor-faktor apa
saja
yang
mendorong
menghambat
keadaan
menurut anak jalanan.
dan
sejahtera
3
METODE PENELITIAN
Dari
Informanpenelitian
kesejahteraan
Siswa
yang
memiliki
beberapa
pengertian
menurut
siswa
tersebut, jawaban tertinggi yaitu
karakteristik bersekolah di yayasan
tentang
anak jalanan di kota Surakarta,
damai, tentram tenang sebesar 42%.
berusia antara 15-20 tahun dengan
Hal ini sesuai dengan definisi yang
tingkat pendidikan SD dan SMP.
disebutkan
Alatpengumpul data
Bahasa
Dalampenelitianinialatpengu
kehidupan
yang
aman,
dalam
Kamus
Besar
Indonesia
(2005)
yang
mendefinisikan
sejahtera
sebagai
mpul data menggunakan metode
aman, sentosa dan makmur, terhindar
wawancara.
dari
Hasil
dari
dianalisis
wawancara
dengan
cara
segala
macam
akan
gangguan.Kesejahteraan adalah erat
sebagai
kaitannya dengan perasaan bahagia,
berikut:
aman, bebas, dari ancaman dan dapat
1. Organisasi data
memenuhi
2. Koding
kebutuhan
3. Kategorisasi
(Marshall, 2004).
4. Pembahasan hasil penelitian.
semua
harapan
dalam
dan
hidupnya
Pembahasan selanjutnya yaitu
tentang faktor - faktor yang dapat
HASIL
PENELITIAN
DAN
menghambatkesejahteraan
siswa
yang bersekolah di yayasan anak
PEMBAHASAN
Berdasarkanhasilwawancara,
jalanan. Dilihat dari hasil wawancara
adapunpembahasannyasebagaiberiku
yang diambil dari jawaban para
t:
subjek, faktor - faktor yang membuat
kesejahteraan
siswa yang bersekolah di yayasana
menurut siswa yang bersekolah di
anak jalanan belum sejahtera antara
yayasan anak jalanan secara umum
lainjarak
ialah kehidupan yang damai, aman,
kesulitan transportasi ke sekolah,
tentram, tenang, senang dan bahagia ,
ketiadaan biaya untuk sekolah di
terjalin hubungan yang baik dengan
sekolah formal, bersekolah di bukan
orang lain dan tercapainya tujuan.
sekolah
Pengertian
sekolah
formal,
yang
masih
jauh,
sering
4
berantem ketika berada di sekolah,
tidak
konsentrasi
dalam
belajar,
Pembahasan selanjutnya yaitu
faktor-faktor
pendorong
bersama
kesejahteraan siswa yang bersekolah
masih
di yayasan anak jalanan. Dilihat dari
merokok dan belum bisa berhenti
hasil dari wawancara dengan subjek,
merokok, diejek teman karena belum
beberapa faktor yang mendorong
bisa membaca dan menulis, berkelahi
kesejahteraan siswa yang bersekolah
dan ditangkap oleh satpol PP ketika
di yayasan anak jalanan adalah
berada di jalan, dan harus mengamen
mendapatkan pendidikan yang layak,
untuk
mengaji
kitab
bersama
teman-teman,
belum
bisa
teman-teman
berkumpul
yang
biaya
lain,
pendidikan
dan
membantu ekonomi keluarga.
suci,
berkumpul
mendapat
dapat
perhatian guru, mempunyai banyak
mengambat kesejahteraan siswa yang
teman baru yang perhatian dan
bersekolah di yayasan anak jalanan
menolong subjek, bermain dengan
antara lain yang pertama 25% adalah
teman-teman, mempunyai prestasi
having(tentang
dalam bidang olahraga, melakukan
Aspek-aspek
yang
kepemilikan
materi/benda yang tidak dimiliki oleh
tamasya
bersama
keluarga
dan
relating
terjalinnya hubungan yang harmonis
(tentang hubungan dengan pihak lain
dengan keluarga sehingga subjek
yang tidak terjalin secara baik).
merasa diperhatikan oleh keluarga.
subjek)
dan25%
adalah
Morrison dan Kirby dalam
Spotlight, Well-being : promoting
mental health in schools 2012,
menyatakan terdapat faktor-faktor
yang
menghambat
siswa,
secara
kesejahteraan
umum
lingkungan
siswa berada seperti
lingkungan
sekolah, lingkungan keluarga, dan
lebih
luasnya
lagi
berasal
lingkungan sosial siswa tersebut.
dari
Melihat dari tabel faktorfaktor
pendorong
kesejahteraan
siswa yang bersekolah di yayasan
anak jalanan yang dikemukakan oleh
para siswa, faktor-faktor pendorong
kesejahteraan siswa yang paling
dominan yaitu terjalinnya hubungan
yang baik dengan orang lain sebesar
48%. Contohnya seperti : mendapat
perhatian guru, dapat berkumpul dan
5
bermain dengan teman-teman, serta
pembentukan identitas diri remaja.
terjalin hubungan yang baik dengan
Kelompok teman sebaya merupakan
keluarga di rumah. Dari beberapa
lingkungan sosial pertama dimana
pendapat yang telah diungkapkan
remaja belajar untuk hidup bersama
oleh para siswa mengenai faktor –
dengan orang lain yang bukan angota
faktor pendorongkesejahteraan, maka
keluarganya (Mu'tadin, 2002). Hal
aspek-aspek
tersebut senada dengan pendapat
yang
paling
berpengaruhmendorong
yang dikemukakan oleh Al-Mighwar
kesejahteraan siswa yang bersekolah
(2006),
di
sebaya memberikan dunia tempat
yayasan
anak
jalananadalah
bahwa
kelompok
teman
relating (berkaitan tentang hubungan
remaja
dengan
sosialisasi dalam suasana dimana
orang
lain)
dengan
muda
bisa
melakukan
nilai-nilai yang berlaku adalah nilai-
prosentase sebesar 48 %.
terjadi
nilai yang ditentukan oleh teman-
perubahan sosial yang cukup banyak,
teman seusianya. Keberadaan teman
remaja
menyesuaikan
sebaya dalam kehidupan remaja
hubungan sosial dengan lingkungan
merupakan keharusan, untuk itu
luar yang lebih luas dan baru.
seorang remaja harus mendapatkan
Remaja dituntut dapat menyesuaikan
penerimaan
dirinya dengan lingkungan sekitar,
memperoleh dukungan sosial dari
misalnya dengan orang dewasa lain,
kelompok teman sebayanya.
Pada
masa
remaja
harus
yang
baik
untuk
kelompok atau komunitas dan teman
Dari hasil pembahasan yang
baru. Karena remaja lebih banyak
telah dipaparkan di atas, dapat
diluar
disimpulkan
rumah
dengan
teman
bahwa
pengertian
sebayanya, maka pengaruh teman
kesejahteraan siswa menurut siswa
sebaya lebih dominan dibandingkan
adalah
dengan orang tua dan guru.
tentram,
Beberapa
studi
memperlihatkan bahwa
sosial
teman
pengaruh
sebaya
penting
kehidupan
yang
aman,
nyaman,
damai,
rukun,
telah
perasaan yang bahagia, terbebas dari
dukungan
masalah , terjalin hubungan yang
memiliki
baik
dengan
orang
lain
dan
terhadap
tercapainya tujuan. Hal-hal yang
6
dapat membuat sejahtera siswa yang
dan
paling
kegiatan
mempengaruhi
yaitu
bahagia.
Beberapa
yang
dapat
hubungan yang positif dengan orang
menggambarkan
lain, baik itu guru, teman sebaya,
diantaranya adalah berkumpul
orang tua dan orang lain. Kemudian
bersama temen-temen, tidak
faktor-faktor
bertengkar dengan teman dan
pendorong
kesejahteraan siswa
yang paling
berpengaruh yaitu hubungan yang
sejahtera
dan orang tua.
2. Mengenai
faktor-faktor
baik dengan orang lain. Sehingga
penghambat
jika dilihat dari hal-hal dan faktor
siswa
pendorong kesejahteraan siswa, yang
yayasan anak jalanan di kota
paling mempengaruhi dan yang dapat
Surakarta,
mendorong
dikarenakan
kesejahteraan
siswa
kesejahteraan
yang
bersekolah
di
cenderung
oleh
hubungan
adalah terjalinnya hubungan yang
pertemanan yang buruk yang
baik dengan orang lain, terutama
menyebabkan
dengan teman sebaya. Karena teman
berada dalam kondisi yang
sebaya yang lebih dominan dalam
sejahtera sepenuhnya. Selain
mempengaruhi kesejahteraan siswa
itu faktor-faktor yang menjadi
yang bersekolah di yayasan anak
penghambat
jalanan.
siswa
yang
embahasanmakadapatdisimpulkan:
1. Mengenai
pengertian
kesejahteraan menurut siswa
yang bersekolah di yayasan
anak jalanan secara umum
ialah kehidupan yang damai,
aman, tentram, tenang, senang
internal,
bersekolah
anak
dipengaruhi
Berdasarkanhasilanalisisdanp
belum
kesejahteraan
yayasan
KESIMPULAN
siswa
oleh
meliputi
tercukupinya
di
jalanan
:
faktor
belum
kebutuhan
materil siswa, dan perilaku
maupun pribadi siswa yang
masih merugikan diri sendiri
dan orang lain seperti perilaku
malas dan nakal. Sementara
untuk faktor eksternal meliputi,
lingkungan siswa yang tidak
7
menyenangkan
baik
untuk
lingkungan
siswa
sekolah,
dan memiliki suasana hati yang
positif.
keluarga, maupun lingkungan
DAFTAR PUSTAKA
bergaul
Al-Mighwar.
(2006).
Psikologi
remaja. Bandung Pustaka
Setia.
siswa,sarana
pendidikan
yang
kurang
mendukung, kemudian siswa
masih mendapatkan perlakuan
yang kurang menyenangkan
dari teman ataupun siswa tidak
dapat
beraktualisasi
dengan
baik karena adanya pengaruh
Marie
B. &Sienad H. (2005).
Measuring Child Well-Being:
An
Inventory
of
Key
Indicators, Domain, Criteria
to Support the Development
of a National Set of Child
Well-Being. Dublin: The
National Children's Office.
dari lingkungannya, ataupun
sikap dari teman sebayanya.
3. Faktor-faktor
pendorong
kesejahteraan
paling
siswa
mempengaruhi
yang
yaitu
hubungan yang positif dengan
orang lain, baik itu guru, teman
Marshall, S. (2004). Strengthening
learning through a focus on
wellbeing. Dalam M. M.-A.
John Ainley, Supporting
Student Wellbeing (hal. 6670). Adelaide: Australian
Council for Educational
Research.
sebaya, orang tua dan orang
lain. Hal tersebut sangatlah
berpengaruh
tersebut
pada
untuk
siswa
mendorong
Morrison & Kirby (2012). WellBeing: promoting mental
health in schools. Spotlight:
Oireachtas
Library
&
Research Service.
siswa agar dapat berprestasi
dengan
bidang
sekolah,
maksimal
baik
akademiknya
di
di
mengembangkan
Mu'tadin,
Z.
(2002).
Kemandiriansebagaikebutuha
npsikologispadaremaja.
http://www.epsikologi.com/re
maja/250602.htm.
potensi siswa secara maksimal,
merasa aman dan nyaman di
lingkungannya,
memiliki
hubungan interaksi yang baik
dengan lingkungan sosialnya,
Ottawa Carleton District School
Board. (2013). Framework
for
Student
Well-Being.
Public Education Doing it
Well-Being,
Engagement,
Leadership, Learning.
8
Undang-UndangRepublik Indonesia
Nomor23
Tahun
2003
TentangPerlindunganAnak.
Undang - UndangDasarRepublik
Indonesia Nomor 31 ayat 1.
Victorian General Report. (2010).
The Effectiveness of Student
Wellbeing Programs and
Services. Februari 2010.