Pendugaan Parameter Genetik dan Korelasi Sifat Bobot Lahir, Bobot Sapih dan Litter Size pada Kelinci New Zealand White, Lokal dan Persilangan

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Permasalahan kelinci saat ini ditinjau dari segi produksi adalah mutu bibit
yang kurang memadai dan berakibat pada menurunnya produktivitas dan mutu
produk, mortalitas anak lepas sapih yang tinggi dan harga pakan yang tinggi untuk
suatu pemeliharaan intensif (Raharjo et al., 1995). Untuk keberhasilan
pengembangan yang lebih baik, perlu pula dilakukan peningkatan mutu genetik
ternaknya. Untuk meningkatkan mutu genetik ternak kelinci salah satu cara yang
dapat dilakukan yaitu dengan mengadakan seleksi. Akan tetapi pelaksanaan
seleksi tidak dapat terlepas dari perhitungan nilai ekonomisnya. Nilai ekonomis
dari kegiatan seleksi dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satu faktor yang
mempengaruhi yaitu daya pewarisan sifat (heritabilitas) dari sifat yang hendak
diseleksi. Pewarisan sifat pada semua ternak dipengaruhi keadaan lingkungan
tempat ternak hidup serta faktor genetik ternak yang bersangkutan.
Nilai heritabilitas dapat digunakan sebagai indikator untuk memperkirakan
keekonomisan suatu kegiatan seleksi, dengan memperkirakan waktu yang
diperlukan untuk mencapai tujuan seleksi yang dikehendaki. Pada suatu sifat
dengan nilai heritabilitas tinggi, seleksi akan lebih efektif dibandingkan seleksi
untuk sifat dengan nilai heritabilitas yang rendah, dan pada sifat dengan nilai
heritabilitas tinggi, seleksi dapat didasarkan atas fenotip individu.

Bila nilai heritabilitas bobot lahir dan bobot sapih rendah, berarti program
pemuliaan yang lebih efektif adalah melalui sistem persilangan. Faktor-faktor
lingkungan harus mendapat perhatian didalam pengembangan ternak kelinci,

Universitas Sumatera Utara

terutama faktor lingkungan yang mungkin akan menghambat pertumbuhan
kelinci, seperti angin, suhu, makanan dan kelembaban udara.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui litter size, bobot lahir dan
bobot sapih dalam 2 (dua) kelahiran, menduga parameter genetik terhadap litter
size, bobot lahir dan bobot sapih serta untuk menduga korelasi antara bobot lahir
dengan bobot sapih dari kelinci New Zealand White, Lokal dan persilangan.

Kegunaan Penelitian
Sebagai informasi dasar strategi pemuliaan guna meningkatkan mutu
genetik kelinci khususnya di Sumatera Utara serta menjadi bahan rujukan yang
bermanfaat bagi masyarakat.

Universitas Sumatera Utara


Dokumen yang terkait

Pengaruh Frekuensi Perkawinan Dan Sex Ratio Terhadap Litter Size, Bobot Lahir, Mortalitas Selama Menyusui Dan Bobot Sapih Pada Kelinci Persilangan

2 28 69

Pendugaan Parameter Genetik dan Korelasi Sifat Bobot Lahir, Bobot Sapih dan Litter Size pada Kelinci New Zealand White, Lokal dan Persilangan

4 43 59

Pendugaan Parameter Genetik dan Korelasi Sifat Bobot Lahir, Bobot Sapih dan Litter Size pada Kelinci New Zealand White, Lokal dan Persilangan

1 15 59

Hubungan antara Bobot Badan Induk dengan Litter Size, Bobot Lahir dan Mortalitas Anak Kelinci New Zealand White - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 12

Hubungan antara Bobot Badan Induk dengan Litter Size, Bobot Lahir dan Mortalitas Anak Kelinci New Zealand White - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 3

Pendugaan Parameter Genetik dan Korelasi Sifat Bobot Lahir, Bobot Sapih dan Litter Size pada Kelinci New Zealand White, Lokal dan Persilangan

0 0 11

Pendugaan Parameter Genetik dan Korelasi Sifat Bobot Lahir, Bobot Sapih dan Litter Size pada Kelinci New Zealand White, Lokal dan Persilangan

0 0 2

Pendugaan Parameter Genetik dan Korelasi Sifat Bobot Lahir, Bobot Sapih dan Litter Size pada Kelinci New Zealand White, Lokal dan Persilangan

0 0 12

Pendugaan Parameter Genetik dan Korelasi Sifat Bobot Lahir, Bobot Sapih dan Litter Size pada Kelinci New Zealand White, Lokal dan Persilangan

0 1 4

Pendugaan Parameter Genetik dan Korelasi Sifat Bobot Lahir, Bobot Sapih dan Litter Size pada Kelinci New Zealand White, Lokal dan Persilangan

0 0 14