Pendugaan Parameter Genetik dan Korelasi Sifat Bobot Lahir, Bobot Sapih dan Litter Size pada Kelinci New Zealand White, Lokal dan Persilangan

DAFTAR PUSTAKA

Adjisoedarmo, S., B. Purnomo, A. Marmono E., S. Haryati, D. Purwantini dan A.
Sudewo A.T. 1985. Perormans produksi dan reproduksi kelinci Lokal
(Bukan Ras). Pros. Sem, Peternakan dan Forum peternak unggas dan aneka
ternak. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.
Becker. 1984. Manual of Quantitative Genetics. Washington, Academic
Enterprises. Pullman.
Bourdon, R. M.1997. Understanding Animal Breeding. Prentice Hall, Inc, New
Jersey.
Brahmantiyo, B. 2008. Kajian Potensi Genetik Ternak Kelinci ( Orytolagus
Cunniculus) di Bogor, Jawa Barat dan Magelang, Jawa Tengah. IPB Press,
Bogor.

Brahmantiyo, B. dan Y. C. Raharjo. 2005. Pengembangan Pembibitan Kelinci di
Pedesaan dalam menunjang Potensi dan Prospek Agribisnis Kelinci. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.
Brahmantiyo, B. dan Y. C. Raharjo. 2011. Peningkatan Produktivitas Kelinci Rex,
satin dan Persilanggannya Melalui Seleksi. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Peternakan, Bogor.
Brahmantiyo, B., Y. C. Raharjo dan L. H. Prasetyo. 2013. Peningkatan Bobot

Badan Umur 10 Minggu Kelinci Pedaging FZ-3 Melalui Seleksi. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.
Brahmantiyo, B., Y. C. Raharjo, N. D. Savitri dan M. Duldjaman. 2009.
Karakteristik Reproduksi Kelinci Rex, Satin dan Reza. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Peternakan, Bogor.
Cassady, P. J., L. D. Yung dan K. A. Leymaster. 2002. Heterosis and
Rekombinant Effects on Pig Reproductive Traits. J. Anim. Sci. 20(9): 23032315.
Cheeke P. R., N. M. Paton., S. D. Lukefahr & J. L. McNitt. 1987. Rabbit
Production. 6th Edition. The Interstate Printers and Publisher Inc. Danvile,
Illinois. USA.
Edey, T.N. 1983. Tropical Sheep and Goat Produc-tion. Australia University
International. Canberra.

Universitas Sumatera Utara

Egena, S. S. A., G. N. Akpa, I. C. Alemede and A. Aremu. 2012. Genetic and
Non-Genetic Factors Affecting Litter Sizeand Birth Weight of Rabbit in
Minna, Niger State, Nigeria. J. Animal Production, 14(3): 160-166.
Falconer, D. S. dan T. F. C. Mackay. 1989. Introduction to Quantitative Genetics.
Longman Inc, New York.

Falconer, R. D. and F. C. M. Trudy. 1996. Introduction to Quantitative Genetics
Longman, Malaysia.
Farrel, D. J. & Y. C. Raharjo. 1984. Potensi Ternak Kelinci Sebagai Penghasil
Daging. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.
Hamdan. 2010. Pendugaan Komponen Ragam dan Parameter Genetik Beberapa
Sifat Produksi Puyuh pada Seleksi Jangka Panjang. USU Press, Medan.
Hardjosubroto, W. 1994. Aplikasi PemuliabiakanTernak di Lapangan. PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Harper, M.J.K., 1963. Ovulation in the Rabbit. The Time of Follicular Rupture
and Expulsion of the Egg in Relating to Injection of Luteinizing Hormone.
Journal of Endocrinology 26: 307-316.
Harris I. 1994. The Laboratory Rabbit. Anzccart Facts Sheet. Anzccart News. Vol
7(4);1-8.
http://www.accessadelaide.com/ANZCCART/Publications/FS_Rabbit.Pdf.
(6 Juni 2006).
Herman, R. 2000. Produksi Kelinci dan Marmut, Anatomi dan Fisiologi Alat
Pencernaan serta Kebutuhan. Edisi Ketiga. Fakultas Peternakan. Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
Kadarwati. 2006. Pengaruh Akar Gingseng (Wild gingseng) dalam Ransum
Mencit (Mus Musculus) Terhadap Jumlah Anak dan PertumbuhanAnak dari

Lahir Sampai dengan Sapih. Skripsi. IPB Press, Bogor.
Karnaen. 2008. Estimation of Genetic Parameters, Genetic and Phenotypic
Correlation on Madura Cattle. Jatinangor.
Kartadisastra. 1994. Kelinci Unggul. Kanisius, Yogyakarta.
Khalil, M. H., E. A. Afifi, Y. M. K. Youssef dan A. F. Khadir. 1995. Heterosis,
Maternal and Direct Genetic Effects for Litter Performance and
Reproductive Intervals in Rabbit Crosses. Ministry of Agriculture, Egypt.
Khalil, M. H., J. B. Owen and E. A. Afifi. 1986. A Revies of Phenotypic and
Genetic Parameters Associated with Meat Production Traits in Rabbit.
Animal Breeding abstract. 54(9): 725-749.

Universitas Sumatera Utara

Kunianto, E. 2009. Pemuliaan Ternak. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Larzul, C., G. Florence, C. Sylvie and Rochambeau H. D. 2004. Divergent
Selection on 63-day Body Weight in the Rabbit: Response on Growth,
Carcass and Muscle Traits.Genet. Sel. Evol. 37(2005)105-122.
Lasley, J. F. 1978. Genetics of Livestock Improvement. Department of Animal
Husbandry. University of Missouri. Prentice-Hall, Inc., New Jersey.
Lebas, F., P. Coudert, R. Rouvier, d Rochambeau H. 1986. The Rabbit. Food and

Agriculture Organization of the United Nations, Italy.
Lukefahr, S. D., H. B. Odi, J. K. A. Atakora.1996. Mass Selection for 70-Day
Body Weight in Rabbit. J. anim Sci. 74: 1481-1489.
Majalah Flona. 2009. Buku Pintar Memelihara Kelinci & Rodensia. Gramedia,
Jakarta.
Martojo H. 1992. Peningkatan Mutu Geneti Ternak. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Direktorat Pendidikan Perguruan Tinggi. Pusat antar
Universitas Bioteknologi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Negara, N. M. 2014. Seleksi Induk Kambing Peranakan Etawah Berdasarkan
Nilai Indeks Produktivitas Induk pada Bobot SApih di Desa Dadapan
Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Tanggamus. Universitas Lampung,
Lampung.
Noor, R. R. 2000. Genetika Ternak. Penebar Swadaya, Jakarta.
Ouyed, A. dan J. M. Brun. 2008. Heterosis, Direct and Maternal Additive Effects
on Rabbit Growth and Carcass Characteristics. 9th World Rabbit Congress,
Italy.
Prihandini, P.W.,L.Hakim dan V.M.A. Nurgiartiningsih. 2011.Seleksi Pejantan
Berdasarkan Nilai Pemuliaan Pada Sapi Peranakan Ongole di Loka
Penelitian Sapi Potong Grati-Pasuruan. Jurnal Ternak Tropika Vol 12 No.1
hal 97-107.

Raharjo Y. C., Sumanto L., Sastrodiharjo S., Dharsana R., Pasek I. W. dan
Purnama D. 1995 Pola Usaha Pemeliharaan Kelinci Rex dalam Sistem
“PIR” (Bapak Angkat) pada Agroklimat Dataran Tinggi Lahan Kering.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, hlm. 115-136.
Raharjo, Y. C. 1994. Potential and prospect of an integrated Rex rabbit farming in
supporting an export oriented agribusiness. Agency for Agricultural
Research and Development Ministry of Agriculture. LARD Journal.
16(4):69-80.

Universitas Sumatera Utara

Rastogi, R. K., S.D. Lukehfahr dan F.B. Lauckner. 2000. Maternal Heritabilitiy
and Repeatibility for Lietter Traits in Rabbit in a Humid Tropical
Environment. Livestock Production Science 67 (2000): 123-128.
www.elsevier.com/locate/livprodsci.
Sartika, T. 2005. Strategi Pemuliaan Sebagai Alternatif Peningkatan Produktivitas
Kelinci Pedaging. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.
Sartika, T., Y.C. Rahardjo, A. Habibie, D. Purnama dan I.W.P. Sumadia, 1995.
Kebutuhan Energi dan Protein pada Induk Kelinci Fase Gestasi dan
Laktasi. Balai Penelitian Ternak, Ciawi-Bogor.

Sarwono, B. 2007. Kelinci Potong dan Hias. Agromedia Pustaka, Jakarta.
Setyawan, W. 1982. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Bobot Lahir dan
Pertumbuhan Periode Menyusu serta Estimasi Nilai Heritabilitas Bobot
Lahir dan Bobot Sapih Kelinci (Oryctolagus cuniculus). IPB Press, Bogor.
Sundasesan, D. 1975. Livestock Breeding in India. Vikas Publisher House PVT
Ltd. Delhi, India.
Sutiyono, B., Soedarsono, S. Johari dan Y. S. Ondho. 2011. Efek Heterosis
Berbagai Penampilan Tiktok Jantan dan Betina. Universitas Diponegoro,
Semarang.
Warwick, E. J. dan J. E. Legates. 1979. Breeding and Improvement of Farm
Animals. (7th ed.). Mc graw-Hill Book Co, New York.
Warwick, E. J., J. M. Astuti, W. Hardjosubroto. 1990. Pemuliaan Ternak.
Universitas Gadjah Mada Press, Yogyakarta.
Warwick. E. J., J. M. Astuti dan W. Hardjosubroto. 1995. Pemuliaan Ternak.
Cetakan ke-5. Universitas Gadjah Mada Press, Yogyakarta.
Wikipedia. 2007. New Zealand White Rabbit https://en.wikipedia.org/wiki/
New_Zealand_white_rabbit (26 Desember 2015).
Xu, Z. C. and J. Zhu. 1999. An approach for predicting heterosis based on an
addictive, dominance and additive x additive model with environment
interaction. J. Heresity. 82: 510-517.


Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Frekuensi Perkawinan Dan Sex Ratio Terhadap Litter Size, Bobot Lahir, Mortalitas Selama Menyusui Dan Bobot Sapih Pada Kelinci Persilangan

2 28 69

Pendugaan Parameter Genetik dan Korelasi Sifat Bobot Lahir, Bobot Sapih dan Litter Size pada Kelinci New Zealand White, Lokal dan Persilangan

4 43 59

Pendugaan Parameter Genetik dan Korelasi Sifat Bobot Lahir, Bobot Sapih dan Litter Size pada Kelinci New Zealand White, Lokal dan Persilangan

1 15 59

Hubungan antara Bobot Badan Induk dengan Litter Size, Bobot Lahir dan Mortalitas Anak Kelinci New Zealand White - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 12

Hubungan antara Bobot Badan Induk dengan Litter Size, Bobot Lahir dan Mortalitas Anak Kelinci New Zealand White - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 3

Pendugaan Parameter Genetik dan Korelasi Sifat Bobot Lahir, Bobot Sapih dan Litter Size pada Kelinci New Zealand White, Lokal dan Persilangan

0 0 11

Pendugaan Parameter Genetik dan Korelasi Sifat Bobot Lahir, Bobot Sapih dan Litter Size pada Kelinci New Zealand White, Lokal dan Persilangan

0 0 2

Pendugaan Parameter Genetik dan Korelasi Sifat Bobot Lahir, Bobot Sapih dan Litter Size pada Kelinci New Zealand White, Lokal dan Persilangan

0 0 2

Pendugaan Parameter Genetik dan Korelasi Sifat Bobot Lahir, Bobot Sapih dan Litter Size pada Kelinci New Zealand White, Lokal dan Persilangan

0 0 12

Pendugaan Parameter Genetik dan Korelasi Sifat Bobot Lahir, Bobot Sapih dan Litter Size pada Kelinci New Zealand White, Lokal dan Persilangan

0 0 14