PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 PEJAGOAN TAHUN PELAJARAN 2013 2014 | Khanifah | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A
TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS XI IPS 1 SMA
NEGERI 1 PEJAGOAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

JURNAL

Oleh :
Munawaroh Nur Khanifah
K8410040

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Jurnal ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta,

Pembimbing I

Juli 2014

Pembimbing II

Drs. AY Djoko Darmono, M.Pd

Drs. Slamet Subagya, M.Pd

NIP. 19530826 198003 1 005

NIP. 19521126 198103 1 002

ABSTRAK
Munawaroh Nur Khanifah. K8410040. PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1
PEJAGOAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014. Skripsi, Surakarta: Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret. 2014
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa penerapan
model pembelajaran aktif tipe Everyone is a Teacher Here mampu meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sosiologi di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1
Pejagoan.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) jenis
kolaboratif. Penelitian ini terdiri dari dua siklus, yang setiap siklusnya terdiri dari
tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek dari
penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Pejagoan yang
berjumlah 33 siswa. Teknik pengumpulan data utama adalah observasi dan tes.
Sedangkan teknik pengumpulan data pendukung dilakukan melalui wawancara
dan dokumentasi. Validitas data menggunakan triangulasi teknik. Analisis data
dilakukan dengan menggunakan teknik analisis kritis dan teknik statistik
deskriptif komparatif.
Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa hasil belajar koginitf
siswa di tiap siklusnya mengalami peningkatan. Pada pratindakan nilai rata-rata

yang diperoleh adalah 72,79, sedangkan pada siklus I nilai rata-ratanya mencapai
75,60 atau meningkat 2,81 dari pratindakan, dan pada siklus II mencapai 81,58
atau naik sebesar 5,98 dari siklus I. Selain itu, ketuntasan hasil belajar kognitif
juga mengalami peningkatan di tiap siklusnya. Pada pratindakan persentase siswa
yang tuntas 57, 58%, pada siklus I persentase siswa yang tuntas mencapai 75,76%
atau meningkat 18,18% dari pratindakan, dan pada siklus II persentase siswa yang
tuntas mencapai 90,91% atau meningkat 15,15% dari siklus I. Selain hasil belajar
kognitif, hasil belajar afektif dan psikomotoriknya juga menunjukkan
peningkatan. Pada siklus I rata-rata hasil belajar afektifnya hanya mencapai 71,92,
dan pada siklus II mencapai 78,38 atau naik 6,46 dari siklus I. Sementara dari
ranah pasikomotoriknya, pada siklus I rata-rata hasil belajarnya hanya mencapai
71,57, dan pada siklus II mencapai 78,33 atau naik 6,76 dari siklus I.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran aktif
tipe Everyone is a Teacher Here mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Sosiologi di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Pejagoan.
Kata kunci : Penelitian Tindakan Kelas, Everyone is a Teacher Here, Hasil
Belajar

ABSTRACT
Munawaroh Nur Khanifah. K8410040. ACTIVE LEARNING MODEL

APPLICATION TYPE EVERYONE IS A TEACHER HERE TO IMPROVE
STUDENT LEARNING OUTCOMES IN SOCIOLOGY SUBJECT IN 1
SOCIAL SCIENCE GRADE 11th STATE SENIOR HIGH SCHOOL 1 OF
PEJAGOAN ACADEMIC YEAR 2013/2014. Thesis, Surakarta: Faculty of
Teacher Training Education. Sebelas Maret University. 2014.
The purpose of this research is to discover that the application of active
learning model type Everyone is a Teacher Here can improve student learning
outcomes in Sociology subjects in 1 Social Science Grade 11th State Senior High
School 1 of Pejagoan.
This research is a Classroom Action Research (CAR) collaborative type.
The study consisted of two cycles in which each cycle consisted of planning,
action, observation, and reflection. The Subjects of this study were students of 1
Social Science Grade 11th State Senior High Schol 1 of Pejagoan totaling 33
students. The main data collection techniques are observation and tests, while the
supporting techniques of data collection are through interviews and
documentation. The validity of the data used triangulation techniques. Data
analysis was performed using the techniques of critical analysis and comparative
descriptive statistical techniques.
Based on the results of data analysis, the cognitive learning outcomes of
the students in each cycle have increased. In pre-action average value obtained

was 72.79, while in the first cycle reaches its average value increased 75.60 or
2.81 of pre-action, and the second cycle reached 81.58, increasing 5.98 from the
first cycle. In addition, mastery of cognitive learning outcomes also increased in
each cycle. In pre-action percentage of students who completed were 57, 58%, in
the first cycle, the percentage of students who complete reaches 75.76%,
increasing up to 18.18% from pre-action, and the second cycle the percentage of
students who complete reaches 90.91%, increasing up to 15.15 % from cycle I.
Besides the increasing of cognitive aspect outcomes, affective and psychomotor
learning outcomes also showed an increase in. In the first cycle, the average
affective learning outcomes only reached 71.92, and the second cycle reached
78.38, increasing up to 6.46 from cycle I. The psychomotor domain, in the first
cycle, an average of the results of their study only reached 71.57, and the second
cycle reached 78.33, increasing up to 6.76 from cycle I.
The conclusion of this research is that the application of active learning
model type Everyone is a Teacher Here improves student learning outcomes in
Sociology subjects in 1 Social Science Grade 11th State Senior High Schol 1 of
Pejagoan.

Key words: Classroom Action Research, Everyone is a Teacher Here, Learning
Outcome


A. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah

menentukan efektif atau tidaknya

satu faktor penting bagi manusia

dilakukan.

proses

yang dapat menentukan kualitas

pembelajaran

yang

telah


Jika kita berbicara tentang

hidupnya. Tujuan pendidikan adalah

pendidikan

sebagai petunjuk arah bagi siswa

penting dalam pelaksanaan proses

agar dapat mengembangkan seluruh

pembelajaran adalah guru. Hamalik

potensi yang ada di dirinya sehingga

(2013) mengemukakan bahwa “guru

bermanfaat


yang

bagi

perkembangan

baik

formal

pihak

bukan

saja

yang

harus


dirinya dan memiliki sifat dan sikap

menguasai spesialisasi ilmunya akan

yang

tetapi harus mengenal proses belajar-

mampu

mempertahankan

dirinya di tengah perubahan dan

mengajar

manusia,

perkembangan zaman.


mengajar,

penggunaan

Proses

pembelajaran

mengajar,

teknik

cara-cara
alat-alat

penilaian,

dan

memiliki porsi yang paling besar di


sebagainya” (hlm. 11). Jadi, dalam

dalam pendidikan. Melalui proses

proses pembelajaran guru bukan

pembelajaran ini, akan mengubah

hanya

siswa

dipelajari

yang

sebelumnya

belum

mempersoalkan
saja

apa

yang

melainkan

juga

terdidik menjadi terdidik, siswa yang

bagaimana

belum memiliki pengetahuan tentang

bagaimana siswa belajar, motif yang

sesuatu menjadi siswa yang memiliki

mendorongnya untuk belajar, faktor

pengetahuan,

yang

yang mempengaruhi kegiatan belajar

atau

sehingga

serta

memiliki

sikap,

tingkah

laku

mencerminkan

siswa

kebiasaan
yang

eksistensi

belum
dirinya

cara

mengembangkan

guru

mengajar,

siswa
dirinya

akan
dalam

seluruh dimensi kepribadiannya.

sebagai pribadi yang baik atau

Selain harus mengenali hal-

positif, menjadi siswa yang memiliki

hal tersebut di atas, seorang guru

sikap, kebiasaan, dan tingkah laku

juga harus dapat mengenali hasil

yang baik (Aunurrahman, 2009: 34).

belajar dan kemajuan hasil belajar

Perubahan-perubahan yang dialami

siswa, karena proses pembelajaran

oleh

siswa

itulah

yang

akan

sangat erat kaitannya dengan hasil

mengajar.

belajar.

tumbuhnya keaktifan siswa dalam
Hasil

belajar

dapat

menunjukkan tingkat keberhasilan
proses

pembelajaran.

proses

Selain

itu,

pembelajaran

dengan

akan

dapat

meningkatkan hasil belajar mereka.
Strategi-strategi

Dengan

yang

diketahui hasil belajar siswa juga

diterapkan oleh guru dalam mengajar

membantu guru dalam merancang

juga

strategi

pembelajaran

kurikulum

dengan

berdasarkan

selanjutnya
pada

hasil

tidak

boleh

terlepas

yang

dari

digunakan.

Kurikulum yang digunakan dalam
pembelajaran Sosiologi di kelas XI

belajar tersebut.
Metode pembelajaran yang

IPS

adalah

Kurikulum

digunakan oleh guru menjadi salah

Satuan

satu

dalam

yang berpusat pada siswa atau

belajar

student center

merupakan roh dari

siswa. Seorang guru harus menguasai

Kurikulum

Tingkat

dan

Pendidikan (KTSP).

faktor

menentukan

penting
keberhasilan

menerapkan

strategi-strategi

Pendidikan.

Tingkat

Pada

pembelajaran yang bervariasi dengan

Pembelajaran

kenyataannya,

Satuan

saat

disesuaikan pada situasi dan kondisi

proses pembelajaran masih banyak

di kelasnya. Dengan menerapkan

guru yang belum menjadikan siswa

metode-metode

disesuaikan

sebagai subjek dalam belajar, karena

dengan situasi dan kondisi di kelas

pembelajaran masih terpusat pada

akan membuat para siswa antusias

guru.

mengikuti

cenderung

yang

kelas,

karena

mereka

Metode

mengajar

menggunakan

guru
metode

merasa proses pembelajaran sesuai

konvensional berupa ceramah dan

dengan minat dan kebutuhan mereka.

tanya jawab singkat saja, siswa

Dengan tumbuhnya minat siswa

dibatasi

dalam

proses

mengeluarkan pendapat. Sebenarnya,

pembelajaran, maka siswa akan aktif

proses pembelajaran Sosiologi di

selama

proses

kelas akan menarik dan berkesan jika

merasa

materinya diberikan bukan hanya

senang dengan cara guru dalam

dengan metode ceramah dan tanya

pembelajaran

mengikuti

mengikuti
karena

ia

kebebasannya

untuk

jawab saja atau hanya berpusat pada
guru saja, tetapi berpusat pada siswa.
Karena

pembelajaran

dalam

Sosiologi mengandung materi yang
bukan hanya konsep-konsep saja,
tetapi

juga

diajarkan

tentang

bagaimana realitas sosial yang ada
dalam

masyarakat,

diajarkan

dan

tentang

juga

bagaimana

2. Kurangnya antusias siswa dalam
memperhatikan penjelasan guru.
3. Kurangnya

keaktifan

selama proses pembelajaran
4. Sebagian siswa kelas XI IPS 1
nilainya masih rendah pada mata
pelajaran SosiologI.
5. Masih minimnya metode yang
digunakan

oleh

pengkajian terhadap realitas sosial

menyampaikan

tersebut.

pembelajaran.

Oleh

karena

itu,

pembelajaran Sosiologi tidak boleh
hanya melibatkan siswa aktif secara

siswa

6. Guru

guru

untuk
materi

kurang

serius

dalam

mengajar.

fisik saja yaitu mendengar dan

Berdasarkan

identifikasi

mencatat

saja,

tetapi

harus

permasalahan-permasalahan di atas,

melibatkan

siswa

dalam

proses

peneliti tergerak untuk melakukan

berpikir sehingga siswa akan belajar

penelitian tindakan kelas dengan

bagaimana

melakukan kolaborasi bersama guru

mencari

cara

untuk

menyelesaikan suatu permasalahan.
Dari

hasil

observasi

Sosiologi di kelas XI IPS 1 SMA
Negeri 1 Pejagoan yaitu Irfangi, S.Pd

pratindakan yang dilakukan peneliti

untuk

dapat

kualitas

dikatakan

keberlangsungan

kalau

memperbaiki

proses

pembelajaran

di

dan
kelas

proses

tersebut. Untuk menentukan fokus

pembelajaran Sosiologi di kelas XI

penelitian, maka peneliti melakukan

IPS 1 masih mengalami hambatan

refleksi dengan guru tersebut. Dari

sehingga hasil belajar siswa kurang

temuan-temuan

memuaskan.

pratindakan dapat dikatakan bahwa

Berikut

permasalahan-permasalahan

ini
yang

masih

pada

rendahnya

hasil

observasi

belajar

ditemukan peneliti di kelas XI IPS 1:

dikarenakan keaktifan siswa yang

1. Kurangnya kesiapan siswa dalam

masih

mengikuti kegiatan pembelajaran

rendah,

serta

masih

terpusatnya pembelajaran pada guru,

dimana guru menggunakan metode

membaca materi, kemudian membuat

ceramah serta tanya jawab yang

pertanyaan

kurang

kesempatan

kesimpulan dari materi yang dibaca

berpendapat.

pada kertas yang telah dipersiapkan

Berdasarkan hasil refleksi peneliti

guru dan selanjutnya kertas itu

dan

ditukar ke teman-temannya. Setelah

pada

memberikan
siswa

guru

untuk

Sosiologi,

diputuskan

ataupun

bahwa strategi yang tepat untuk

masing-masing

menyelesaikan

mereka

permasalahan

mendapat

harus

tersebut adalah dengan menerapkan

jawabannya

model

menyampaikannya

pembelajaran

aktif

tipe

menulis

kertas,

memikirkan
kemudian
pada

temannya

di

aktif

pengajaran

sesama

tipe Everyone is a Teacher Here

diharapkan

dapat

adalah model pembelajaran yang

proses

berpusat pada siswa yang diharapkan

akhirnya akan meningkatkan hasil

dapat membantu siswa mendapatkan

belajar siswa di kelas XI IPS 1 SMA

pengetahuan, ketrampilan, dan sikap

Negeri 1 Pejagoan. Oleh karena itu,

secara aktif. Model pembelajaran ini

judul dari

penelitian ini adalah

merupakan

“Penerapan

Model

Everyone is a Teacher Here.

Model

yang

pembelajaran

proses

pembelajaran

mengutamakan

pengajaran

kelas.

temanDengan

siswa

ini,

meningkatkan

pembelajaran

yang

pada

Pembelajaran

Aktif Tipe Everyone is a Teacher
untuk Meningkatkan Hasil

sesama siswa. Pengajaran sesama

Here

siswa ini memberi kesempatan pada

Belajar Siswa pada Mata Pelajaran

siswa untuk mempelajari sesuatu

Sosiologi di Kelas XI IPS 1 SMA

dengan baik, dan sekaligus menjadi

Negeri 1 Pejagoan Tahun Pelajaran

narasumber

2013 / 2014”.

bagi

Dalam

model

siswa

tidak

teman

lainnya.

pembelajaran
dibagi

ke

ini,

dalam

kelompok tetapi mereka bekerja

B. METODE PENELITIAN
Penelitian

ini

merupakan

secara individu. Mereka bertanggung

Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

jawab dalam kegiatan pembelajaran

jenis kolaboratif. Penelitian ini terdiri

sejak awal karena mereka harus

dari dua siklus, yang setiap siklusnya

perencanaan,

evaluasi. Prosedur penelitian yang

pelaksanaan tindakan, observasi dan

harus dilakukan di setiap siklusnya

refleksi, serta analisis dan refleksi.

meliputi perencanaan, pelaksanaan

Lokasi penelitian ini adalah kelas XI

tindakan, observasi dan interpretasi,

IPS 1 SMA Negeri 1 Pejagoan.

serta

Lokasi ini dipilih karena kelas XI

Kedudukan peneliti dalam penelitian

IPS 1 hasil belajarnya tergolong

tindakan kelas ini adalah sebagai

rendah. Subjek dari penelitian ini

observer. Pihak yang melaksanakan

adalah siswa kelas XI IPS 1 SMA

tindakannya

Negeri 1 Pejagoan yang berjumlah

tetapi,

33 siswa. Penelitian ini berlangsung

membantu pelaksanaan tindakan agar

selama 7 bulan mulai dari bulan

penelitian ini dapat berjalan secara

Januari sampai Juli 2014. Teknik

efektif.

terdiri

dari

tahap

analisis

dan

adalah

terkadang

guru.

Akan

peneliti

juga

Sebelum

pengumpulan data utama adalah

refleksi.

melakukan

observasi dan tes. Sedangkan teknik

penelitian dengan menerapkan model

pengumpulan

pembelajaran aktif tipe Everyone is a

data

pendukung

dilakukan melalui wawancara dan

Teacher

dokumentasi.

dahulu

Validitas

data

Here,

peneliti

melakukan

terlebih
observasi

menggunakan

validitas

teknik.

pratindakan yang bertujuan untuk

Analisis

dilakukan

dengan

mengamati

data

proses

pembelajaran

menggunkan teknik analisis kualitatif

yang sesungguhnya terjadi di kelas

dan kuantitatif dengan teknik statistik

XI

deskriptif komparatif.

observasi

IPS

1.

Setelah

melakukan

pratindakan,

selanjutnya

adalah

langkah
melakukan

C. HASIL PENELITIAN
Penelitian tindakan kelas ini

identifikasi. Permasalahan yang ada

dilakukan dalam dua siklus. Setiap

pelaksanaan

siklusnya

kali

Sosiologi berasal dari diri siswa

pertemuan, dengan pembagian 3

maupun guru. Permasalahan yang

pertemuan

berasal

terdiri

untuk

dari

4

menerapkan

tindakan dan satu pertemuan untuk

di kelas XI IPS 1 kaitannya dengan

dari

proses

diri

pembelajaran

siswa

adalah

kurangnya kesiapan siswa untuk

mengikuti pelajaran, antusias siswa

terhadap model-model pembelajaran

yang kurang dalam pembelajaran,

yang aktif, kreatif, dan inovatif.
Setelah

siswa kurang aktif dalam kegiatan
pembelajaran,

serta

masih

ada

identifikasi

melakukan
masalah,

beberapa siswa yang nilainya rendah.

peneliti

Berdasarkan

melakukan refleksi sehingga dapat

wawancara

dengan

bersama

kemudian
guru

salah satu siswa yang bernama Ofi,

ditemukan

ia

bahwa

Fokus dari permasalahan ini adalah

“sebenarnya saya cukup menyukai

rendahnya hasil belajar. Rendahnya

pelajaran

hasil belajar ini karena guru masih

mengemukakan

Sosiologi

Mbak

yang

fokus

dengan

diajarkan Pak Irfangi karena tidak

menggunakan

termasuk

pelajaran

konvensional

matematika

apa

beratkaya

Ekonomi,

tapi

permasalahan.

metode
sehingga

siswa kurang.

yang
keaktifan

Oleh karena itu,

kadang kita ngantuk kalau sudah

indikator dari penelitian ini adalah

siang

hasil

tapi

diceramahin

gitu,

belajar.

Upaya

untuk

pelajarannya juga jadi kurang serius

meningkatkan hasil belajar siswa

karena

pada penelitian ini disepakati oleh

banyak

bercandanya”(W/Ofi/12/02/2014).

guru dan peneliti adalah dengan

wawancara

menggunakan model pembelajaran

tersebut dapat diketahui jika siswa

aktif tipe “Everyone is a Teacher

menginginkan model pembelajaran

Here”.

Dari

petikan

Pelaksanaan siklus pertama

yang serius tapi tidak membuat siswa
permasalahan

dimulai dari perencanaan. Dalam

pembelajaran yang berasal dari guru,

tahap ini, peneliti bersama guru

masalah juga berasal dari guru.

menyusun

Masalah yang berasal dari guru

akan

adalah

terpusatnya

Perencanaan pada siklus I ini terdiri

pembelajaran pada guru karena guru

dari menyepakati waktu pelaksanaan

hanya

tindakan, membuat RPP, membuat

bosan.

Selain

masih

menggunakan

metode

rencana-rencana

dilakukan

pada

yang

siklus

I.

ceramah dan tanya jawab saja, serta

skenario

masih minimnya pemahaman guru

lembar pengamatan, mempersiapkan

pembelajaran,

membuat

segala keperluan untuk menerapkan

belajar

model

tipe

mencapai 75,60 atau naik 2,81 dari

Everyone is a Teacher Here di kelas

nilai rata-rata pra siklus. Sedangkan

XI IPS 1, serta berdiskusi dengan

jika dilihat dari persentase ketuntasan

guru untuk menyusun alat evaluasi

hasil belajar kognitif ada siklus

hasil belajar kognitif.

pertama juga mengalami kenaikan.

pembelajaran

aktif

kognitif

pada

siklus

I

melalui

tahap

Pada pra siklus jumlah siswa yang

selanjutnya

adalah

tuntas ada 19 siswa atau sebesar 57,

pelaksanaan tindakan. Pelaksanaan

58% dan yang tidak tuntas ada 14

tindakan pada siklus I memerlukan

siswa

waktu 4 kali pertemuan, dengan

Sedangkan pada siklus pertama,

pembagian

persentase

Setelah
perencanaan,

3

pertemuan

untuk

atau

sebesar

siswa

42,42%.

yang

tuntas

dengan

mencapai 75,76% dan yang tidak

pembelajaran

tuntas mencapai 24,24%. Jadi, dapat

aktif tipe Everyone is a Teacher

dikatakan jika pada siklus pertama

Here, dan satu pertemuan untuk

ini sudah mencapai indikator yang

kegiatan evaluasi.

ditetapkan sebelumnya yaitu rata-rata

menyampaikan
menerapkan

materi

model

pelaksanaan

kelas ≥ 75 dan persentase ketuntasan

tindakan ini, peneliti mengamati

hasil belajarnya mencapai ≥ 75 %.

segala aktivitas yang terjadi pada

Meskipun

saat proses pembelajaran. Untuk

yang terjadi belum terlalu signifikan

mempermudah pengematan, peneliti

karena

menggunakan lembar pengamatan,

indikatornya tidak mencapai 1%.

serta

Jika dilihat dari nilai afektifnya, pada

Pada

saat

membuat

catatan-catatan

demikian,

hanya

peningkatan

melebihi

batas

proses

siklus I hasil belajar rata-ratanya

pembelajaran. Aktivitas yang diamati

hanya mencapai 71,92. Sementara

ini bukan hanya aktivitas siswa saja,

dari ranah pasikomotoriknya, rata-

namun juga aktivitas guru.

rata hasil belajarnya hanya mencapai

mengenai

jalannya

Hasil pelaksanaan
dan

observasi

pada

tindakan
siklus

I

menunjukkan bahwa rata-rata hasil

71,57. Hal ini menunjukkan bahwa
hasil

belajar

ranah

afektif

dan

psikomotorik yang diperoleh siswa

mencapai

management waktu yang dilakukan

indikator yang ditetapkan yaitu 75 %.

oleh guru kurang baik, dan guru

pada

siklus

I

belum

Berdasarkan data yang telah

sering meninggalkan ruangan kelas.

diperoleh dan diolah pada siklus I,

Dari analisis dan refleksi

kemudian guru bersama peneliti

yang telah dilakukan oleh peneliti

melakukan

untuk

dan guru, dapat dikatakan bahwa

kerkurangan-

upaya untuk meningkatkan hasil

kekurangan pada siklus I. Refleksi

belajar dengan menerapkan model

yang dilakukan menunjukkan bahwa

pembelajaran aktif tipe Everyone is a

pada siklus I masih banyak terdapat

Teacher Here belum menujukkan

kekurangan baik dari segi guru

hasil yang emuaskan. Oleh karena

maupun siswa. Kekurangan pada

itu, perlu dilanjutkan pada siklus

siklus I yang berasal dari siswa

berikutnya

adalah siswa dalam membuat soal

perbaikan-perbaikan

masih banyak yang sama antarsiswa

analisis dan refleksi pada siklus I.

refleksi

mengidentinfikasi

Pelaksanaan

satu dengan siswa lainnya, kemauan
siswa

untuk

mengemukakan

dengan

melakukan
sesuai

hasil

siklus

II,

memiliki prosedur yang sama dengan

pendapat masih rendah, jawaban

siklus

yang dikemukakan oleh siswa juga

pelaksanaan tindakan, observasi dan

kurang bervariatif, mereka hanya

interpretasi, kemudian melakukan

membaca apa yang tertulis di kertas

analisis dan refleksi. Pada tahapan

tersebut,

kegiatan

perencanaan, hal yang dilakukan

pembelajaran masih ada beberapa

masih sama seperti siklus pertama,

siswa yang ramai sendiri, ketika

hanya materi pembelajarannya saja

pelaksanaan evaluasi, belum semua

yang dirubah.

dalam

I

yaitu

perencanaaan,

siswa percaya diri mengerjakan soal

Pelaksanaan tindakan pada

sendiri. Sementara kekurangan yang

siklus I ini juga memerlukan 4 kali

ada pada guru pada siklus I adalah

pertemuan

dengan

pembagian

guru

pertemuan

untuk

menyampaikan

kurang

memahami

model

3

pembelajaran yang digunakan, guru

materi dan satu pertemuan untuk

kurang bisa mengkondisikan siswa,

evaluasi.

terjadi

indikator pencapaian yang sudah

peningkatan hasil belajar afektif,

ditetapkan sebelumnya. Pada hasil

psikomotorik,

belajar ranah afektif dan psikomotik

Pada

siklus

dan

II,

kognitif

dari

siklus I. Nilai rata-rata kognitif pada

juga

sudah

menunjukkan

siklus II mencapai 81,57 atau naik

peningkatan dan sudah mencapai

sebesar 5,97 dari siklus I. Sementara

indikator yang ditetapkan yaitu 75%.

itu, persentase siswa yang hasil

Dalam hasil belajar ranah

belajarnya tuntas pada siklus II juga

afektif,

psikomotorik,

mengalami kenaikan dari siklus I.

kognitif

mulai

Pada siklus II, persentase siswa yang

sampai pada siklus II menunjukkan

tuntas mencapai 90,91 % dan yang

adanya fluktuasi. Fluktuasi tersebut

tidak

9,09%.

dapat dipengaruhi oleh beberapa

Sedangkan untuk ranah afektif, rata-

faktor, khususnya dari segi siswa.

ratanya mencapai 78,38 atau naik

Setiap siswa memiliki keunikan atau

6,46 dari siklus pertama. Hasil

karakteristik yang berbeda satu sama

belajar pada ranah psikomotorik juga

lain

mengalami peningkatan dari siklus I.

pembelajaran tersebut tidak dapat

Rata-rata hasil belajar afektif pada

menangani

siklus II mencapai 78,33 atau naik

yang

6,76 dari siklus I.

walaupun siswa yang memperoleh

tuntas

mencapai

sehingga

dari

pratindakan

penerapan

seluruh

dihadapi

maupun

model

permasalahan

siswa

di

kelas

belajar

nilai tinggi dan selalu meningkatpun

rata-rata dan persentase ketuntasan

juga banyak. Selain itu, di dalam diri

hasil belajar yang diperoleh siswa

siswa juga terdapat minat serta

menunjukkan

ada

motivasi untuk belajar. Jika model

siklusnya.

pembelajarn yang diterapkan tidak

Karena nilai rata-rata kognitif siswa

sesuai dengan minat siswa, maka

pada siklus I dan siklus II juga sudah

motivasi belajar siswa akan rendah.

mencapai KKM atau 75. Sedangkan

Oleh karena itu, penting bagi guru

persentase ketuntasan belajar siswa

untuk dapat memahami karakteristik

pada ranah kognitif juga sudah

siswa sehingga dapat menerapkan

mencapai 75% atau sudah sesuai

model pembelajaran yang bervariatif

Berdasarkan

peningkatan

hasil

bahwa
di

setiap

yang dapat memenuhi minat maupun

saja atau dengan kata lain penelitian

kebutuhan

dihentikan sampai pada siklus II.

mereka

siswanya,
akan

sehingga

temotivasi

untuk

Akan

tetapi,

agar

proses

belajar. Selain itu, beberapa siswa

pembelajaran yang dilakukan lebih

juga ada yang tidak masuk sekolah

efektif

saat

tindakan

perbaikan. Perbaikan yang perlu

berlangsung baik dikarenakan sakit,

dilakukan adalah guru harus lebih

maupun ada keperluan lainnya. Hal

memotivasi siswa agar aktif dalam

ini tentu saja berdampak bagi hasil

kegiatan

belajar mereka baik dari ranah

perencanaan yang dilakukan harus

afektif, psikomotorik, maupun ranah

matang dan dilaksanakan sebaik

kognitifnya karena mereka akan

mungkin.

pelaksanaan

masih

perlu

dilakukan

pembelajaran,

dan

tertinggal materi serta luput dari
pengamatan peneliti.
Setelah

kegiatan

evaluasi

pada siklus II selesai, guru bersama
peneliti melakukan refleksi kembali
untuk

mengetahui

keberhasilan

tingkat

penerapan

model

pembelajaran aktif tipe Everyone is a
Teacher Here di kelas XI IPS 1. Dari

berbagai sumber data yang telah
diambil

baik

melalui

observasi,

dokumentasi video dan foto serta
hasil belajar siswa terbukti bahwa
terjadi peningkatan hasil belajar pada

D. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian
tindakan

dilakukan

oleh

yang

telah

dilaksanakan di kelas XI IPS 1 SMA
Negeri 1 Pejagoan, dapat dikatakan
jika

dengan

menerapkan

model

pembelajaran aktif tipe Everyone is a
Teacher Here dapat meningkatkan

hasil belajar siswa. Peningkatan hasil
belajar siswa ini bukan hanya terjadi
pada ranah kognitif atau pengetahuan
sajan, namun juga pada ranah afektif
dan psikomotorik.
Pada pratindakan nilai rata-

siswa kelas XI IPS 1.
Berdasarkan

kelas

refleksi

peneliti

yang

bersama

guru, diperoleh kesimpulan bahwa
penelitian ini cukup sampai siklus II

rata kognitifnya hanya mencapai
72,79. Pada siklus I rata-rata hasil
belajar kognitif mencapai 75,60 atau
naik

2,81

dari

nilai

rata-rata

pratindakan. Nilai rata-rata kognitif

pembelajaran tersebut tidak dapat

pada siklus II mencapai 81,58 atau

menangani

naik sebesar 5,98 dari siklus I.

yang dihadapi siswa di kelas.

seluruh

permasalahan

Persentase ketuntasan siswa pada
pratindakan

sebesar

57,58%.

Sedangkan persentase siswa yang
tuntas

mencapai

75,76%

atau

meningkat 18,18 % dari pratindakan.

DAFTAR PUSTAKA
Agus
Supriyono.
(2013).
Cooperative Learning Teori dan
Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta :
Pustaka Belajar

Sedangkan persentase siswa yang
tuntas

mencapai

90,91

%

atau

meningkat 15,15% dari siklus I.
Jika

dilihat

dari

nilai

afektifnya, pada siklus I hasil belajar
rata-ratanya hanya mencapai 71,92.
Sedangkan untuk ranah afektif, rataratanya mencapai 78,38 atau naik
6,46 dari siklus I.

Aunurrahman. 2009. Belajar dan
Pembelajaran. Bandung
Dedi Mulyasana.(2011). Pendidikan
Bermutu dan Berdaya
Saing.
Bandung : Remaja Rosdakarya
Suharsimi Arikunto, Suhardjono, &
Supardi. (2007). Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
: Alfabeta

Dari ranah psikomotoriknya,
pada

siklus

I

rata-rata

hasil

belajarnya hanya mencapai 71,57.
Sedangkan rata-rata hasil belajar

Oemar Hamalik. (2011). Proses
Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi
Aksara

psikomotorik pada siklus II mencapai
78,33 atau naik 6,76 dari siklus I.
Dalam hasil belajar ranah
afektif,

psikomotorik,

kognitif

mulai

dari

maupun
pratindakan

sampai pada siklus II menunjukkan
adanya

fluktuasi.

Setiap

siswa

memiliki keunikan atau karakteristik
yang

berbeda

sehingga

satu

penerapan

sama

lain
model

Silberman, Melvin L. 2013. Active
Learning 101 Cara Belajar Siswa
Aktif. Bandung : Nuansa Cendekia

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 PEJAGOAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 0 11

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015 2016 | Pertiwi | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 8506

0 0 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IPS 3 SMA BATIK 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013 2014 | - | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 3945 8732 1 SM

0 0 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL DAN KEAKTIFAN BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 6 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013 2014 | Alviyanto | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 40

0 0 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTATAHUN PELAJARAN 2013 2014. | PARAHITA | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 4062 9059 1 SM

0 0 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUICK IN THE DRAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2013 2014 | Biru | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 4137 9239 1 SM

0 0 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IPS 1 DI SMA NEGERI 3 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | Hudi | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 5958

0 0 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IIS 2 SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | RahsyaPutra | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 6967 14692 1 SM

0 0 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015 2016 | Pertiwi | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 8401

0 0 15

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE EVERYONE IS TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS 3 SMA BATIK 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016 2017 | Fazri | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend.

0 0 17