Sistem Inovasi Nasional-LIPI-Santosa (NXPowerLite)

Santosa Yudo Warsono
Direktur Inovasi Industri
Dipaparkan pada Seminar Nasional Technopreneurship dan
Alih Teknologi 2015 - Pusat Inovasi LIPI
Jakarta, 12 November 2015

Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam"
Indonesia adalah negara yang kaya dengan potensi sumber daya alam, baik yang terbarukan (hasil
bumi) maupun yang tidak terbarukan (hasil tambang dan mineral). Kekayaan sumber daya alam
tersebut tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Indonesia menjadi salah satu produsen besar di dunia untuk berbagai komiditas. Beberapa
diantaranya adalah: Cengkeh (produsen terbesar dunia), Kelapa Sawit (produsen dan eksportir
terbesar dunia), Karet Alam (produsen terbesar kedua dunia), Kakao (produsen terbesar kedua
dunia), dan bermacam2 hasil bumi lainnya.
Kekayaan sumber daya alam ini harus dapat dikelola seoptimal mungkin, dengan pengertian
kecenderungan untuk mengekspor dalam bentuk bahan mentah harus diubah menjadi bahan olahan
yang bernilai tambah jauh lebih tinggi.

INDONESIA MENJADI
PASAR PRODUK INOVASI
DARI LUAR


2000000000
1800000000
1600000000
1400000000
1200000000
1000000000
800000000

Biaya penggunaan HKI (dalam
USD) yang dibayarkan Indonesia
periode 2006 – 2014. sumber: (World

600000000

Charges for the use of intellectual property,
payments (BoP, current US$)

400000000
200000000


Bank, 2015)

0
2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013


45000000000
40000000000
35000000000
30000000000
25000000000

Impor Barang Modal Indonesia
2006 - 2013 sumber: (BPS, 2015)

20000000000
15000000000
Impor Barang Modal (USD)

10000000000
5000000000
0
2006

2007


2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2014

DAYA SAING INDONESIA
(Daya Saing, Pilar Technological Readiness dan Pilar Inovasi )
0


2011-2012

2012-2013

2013-2014

2014-2015

2015-2016

33

31
34

30

10
20
30

40
50

36
46

39

38

37

Competitiveness

Pilar Technological Readiness

50

Pilar Innovation


60
70

75

80
90

85

77
85

94

100

Sumber: WEF, diolah

Sumber : WEF


POTRET IPTEK DI INDONESIA

Rasio Alokasi Anggaran Litbang Pemerintah

Belanja R&D Pemerintah dan Swasta
GOV
42,8%

ISIC 15: Makanan & Minuman
ISIC 34 : Kendaraan Bermotor
ISIC 24 : Kimia & barang-barang dari bahan kimia

HE

38,5%

INDUSTRY

18,7%


Private sector : 84,9%
Kurangnya minat sektor swasta dalam
melakukan kegiatan R&D diduga kuat karena
belum didukung dengan insentif untuk R&D
seperti di negara maju

 Private sector: 45%
(de La Pena, State of Development R&D in ASEAN)

PERBANDINGAN JUMLAH PATENT INTERNASIONAL

PROGRAM NASIONAL (Sektor)
Instansi

Kementerian
Perhubungan
(Transportasi)

Kementerian

ESDM
(Energi)

Kementerian
Kesehatan
(Obat dan
Kesehatan)

Program

Pengadaan ATP
Sarana Bantu navigasi pelayaran
Vesel Trafic System
Kapal patroli
Kapal negara kenavigasian
Peralatan dan fasilitas keamanan transportasi udara

Penggunaan EBT
Penggunaan Minyak
Penggunaan Gas

Penggunaan Batubara
Penambahan kapasitas pembangkit
Kapasitas terpasang pembangkit EBT (Panas bumi, Bioenergi, Air, Surya,
Hibrid, Laut)

Bahan baku obat dan obat tradisional serta alkes yang diproduksi di
dalam negeri (Program kefarmasian dan alkes)
Alkes yang diproduksi dalam negeri (Peningkatan produksi dan distribusi
alkes)
Bahan baku obat dan obat tradisional yang diproduksi dalam negeri

Sumber: Diolah RPJM 2015-2019

Jumlah

17 Unit
3.023 Unit
69 Unit
599 Unit
105 Unit
1.157 Unit

14%
26%
26%
40%
19.319 MW
16.996 MW
35
10
25

PROGRAM NASIONAL (Sektor)
Instansi

Kementerian
Pertanian
(Pangan)
Kementerian
Komunikasi dan
Informatika
Kemenperin
(All Sectors)

Program

Penangkar Benih
Desa Mandiri Benih (??) Nawacita
Pengadaan Alsintan
Rumah Kompos
Usaha Pengolahan hasil peternakan (Nawacita)

Radio Keselamatan Nelayan (basis data KKP)
BTS di daerah tertinggal.
Implementasi Aplikasi Sistem Informasi Desa dan Kawasan
Palapa Ring
Prototype yang mendukung industri permesinan dan alat
pertanian
Industri permesinan dan alat mesin pertanian green industry
Prototype teknologi industri alat transportasi darat
Peralatan proses pupuk organik yang dioptimalisasi
Pabrik Methanol berbasis gasifikasi batubara
Pabrik Bahan Baku Obat
Pabrik NPK
Pembangunan Pilot Plant pemanfaatan logam tanah jarang
Peralatan produksi Industri Makanan, Hasil Laut

Sumber: Diolah RPJM 2015-2019

Jumlah
160
1000
22.394
1.897
12

230 ribu Unit
575 Unit
1000 Desa
51 Kab/Kota
5 unit
5 unit
5 unit
8 unit
1 unit
3 unit
1 unit
1 unit
8 unit

RIPTEK dalam Sistem Pembangunan Nasional

Sumber: Risetpro, Sinergy Consulting

Inovasi dan Daya Saing
Pergeseran Tantangan Daya
Saing
o Pergeseran persaingan ekonomi
global dari kepemilikan kekayaan
sumber daya alam menuju
kemampuan inovasi teknologi
o Akses ke pengetahuan baru ,
jaringan pengetahuan, dan
kemampuan untuk menggunakan
pengetahuan semakin penting

Konsepsi
SISTEM INOVASI NASIONAL
SISTEM INOVASI NASIONAL

Elemen  sekumpulan elemen yang saling
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan
tertentu
Prosedur  suatu jaringan kerja dari prosedurprosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau untuk menyelesaikan suatu sasaran
tertentu
proses di mana gagasan, temuan tentang
produk atau proses diciptakan, dikembangkan
dan berhasil disampaikan kepada pasar
Pembatas dari sistem

Sistem Inovasi Nasional:
 Suatu sistem yang menunjang/mendorong kemampuan/kapasitas suatu
negara untuk berinovasi khususnya untuk mengadaptasi dan menciptakan
Iptek guna kepentingan ekonomi dan masyarakat

Phillip A. Griffiths - Science Initiative Group, Institute for Advanced Study

Definisi Sistem Inovasi Nasional
• “ ….jaringan lembaga di sektor publik dan swasta yang interaksinya
memprakarsai, mengimpor (mendatangkan), memodifikasi dan
mendifusikan teknologi-teknologi baru.” (Freeman, 1987)
• “ …..elemen dan hubungan-hubungan yang berinteraksi dalam
menghasilkan, mendifusikan dan menggunakan pengetahuan yang
baru dan bermanfaat secara ekonomi . . . . suatu sistem nasional
yang mencakup elemen-elemen dan hubungan-hubungan bertempat atau berakar di dalam suatu batas negara.” (Lundvall, 1992)
• “: …..sehimpunan aktor yang secara bersama memainkan peran
penting dalam mempengaruhi kinerja inovatif” (Nelson dan
Rosenberg, 1993)
• “ ……, sistem inovasi merupakan suatu sistem dari lembagalembaga yang saling berkaitan untuk menciptakan, menyimpan,
dan mengalihkan pengetahuan, keterampilan dan artifacts yang
menentukan teknologi baru”. (Metcalfe, 1995)
• “ …. himpunan lembaga-lembaga pasar dan non-pasar di suatu
negara yang mempengaruhi arah dan kecepatan inovasi dan difusi
teknologi.” (OECD, 1999)
• ……
Sumber: OECD (1997)

Adanya jejaring
interaksi di
antara berbagai
komponen
dalam sistem
kegiatan inti
dari jejaring
adalah proses
inovasi dan
pembelajaran

(Edquist, 1996)

PEMETAAN SISTEM INOVASI NASIONAL
(PERISKOP 2002)

PEMETAAN SISTEM INOVASI NASIONAL
(Indonensia German 2010)

Determinan
Analysis of National Innovation Systems
(VDI/VDE/IT)

PEMETAAN SISTEM INOVASI NASIONAL 2010

LEVEL
MAKRO

DETERMINAN LEMAH
Regulasi Pro Inovasi
R&D Foresight

Pendidikan dan Latihan

Kebijakan Inovasi Daerah

Dukungan Kewirausahaan

MESO (PROGRAM)

Intermediasi Teknologi

Pendanaan Litbang Bersama
Program Litbang Terapan

MESO (INSTITUSI)

Penyedia Layanan Inovasi
Klaster

Pusat Transfer Teknologi
Wirausahawan

MIKRO

Investor Swasta
Inovator
UKM

Arah Kebijakan Kemenristek Dikti
Arah:
1. Meningkatkan tenaga terdidik
dan terampil berpendidikan
tinggi.
2. Meningkatkan kualitas
pendidikan tinggi dan lembaga
litbang.
3. Meningkatkan sumber daya
litbang dan pendidikan tinggi
yang berkualitas.
4.
5.

Meningkatkan produktivitas
penelitian dan pengembangan.
Meningkatkan inovasi bangsa.

Fokus bidang utama :
1. Pangan,
2. Energi,
3. Teknologi dan Manajemen
Transportasi,
4. Teknologi Infomasi dan
Komunikasi,
5. Teknologi Pertahanan dan
Keamanan,
6. Teknologi Kesehatan dan Obat,
dan
7. Material Maju.

KERANGKA KERJA LOGIS DAN PROGRAM
Program
Penguatan
Kelembagaan

Program
Penguatan Inovasi

LEMBAGA YANG
BERKUALITAS

INOVASI
PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN

SUMBERDAYA
BERKUALITAS
Program
Penguatan
Sumberdaya

Program
Penguatan
Risbang

DAYA
SAING
TENAGA TERAMPIL
DIKTI

Program
Pembelajaran &
Kemahasiswaan

Agenda Kebijakan
Penguatan Determinan Level Makro
1. R & D Foresight
2. Rencana Induk Pengembangan Iptek Nasional
3. Penyusunan Roadmap Teknologi Prioritas dan
Kemitraan Strategis/Konsorsium Riset/Inovasi
4. Penyusunan Regulasi Pro Inovasi:
a. Double Tax Deduction
b. Sistem Royalti
c. Mobility peneliti/perekayasa/dosen ke industri
d. Audit Teknologi (TKDN, TCH, Alih Teknologi)
e. Pengadaan Pemerintah
f. Penjaminan Resiko
g. Sharing Infrastruktur R&D
h. Kebijakan sektoral

Program dan Pendanaan
Penguatan Determinan Level Meso
Program/Pendanaan
• Publikasi Ilmiah, Jurnal, Paten
• Pendanaan Riset dasar, Terapan
dan Pengembangan Teknologi
• Penerapan Teknologi di Industri
(alih teknologi, pengujian,
seritikasi dan standarisasi serta
Trial Production)
• Inkubasi dan Start-up Company
• Pengembangan Inovasi
Perguruan Tinggi Di Industri
• Diseminasi teknologi dalam
skema Desa Inovasi

Kelembagaan
• Sentra HKI,
• Inkubator Teknologi
• Wahana Interaksi 
Komersialisasi Klaster
Inovasi)
• Science and Technology Park
(STP)
• Technology Transfer Office
(TTO)
• Lembaga Pembiayaan R&D
• Sistem Informasi

Terima Kasih