PERANAN ELEMEN SISTEM INOVASI NASIONAL D
PERANAN ELEMEN SISTEM INOVASI NASIONAL DAN PENGARUH INTERAKSI ANTAR ELEMEN TERHADAP PERKEMBANGAN INDUSTRI ANIMASI DI INDONESIA
Oleh : Kristiana Perekayasa Muda BPPT
tee_anayahoo.com
Abstrak
Ekonomi kreatif merupakan tahap keempat peradaban manusia setelah era pertanian, era industri, dan era informasi seperti yang telah dikatakan Alvin Toefler dalam Future Shock (1970). Pemerintah Indonesia merespon perubahan ini dengan dijadikannya tahun 2009, sebagai tahun kebangkitan ekonomi kreatif, seperti yang dicanangkan oleh pemerintah. Salah satu sektor industri kreatif yang potensial adalah di bidang animasi, yang mengalami perkembangan hingga 12,7 pada tahun 2008. Pertumbuhan industri desain visual, termasuk animasi, desain grafis, periklanan, dan multimedia ‐ terus bergerak naik. Pertumbuhannya diperkirakan antara 10 ‐ 15 per tahun dengan market size hingga Rp 5 triliun. Meski termasuk besar namun angka ini masih jauh tertinggal dari industri animasi di India dengan market size sebesar Rp 14 triliun dan pertumbuhan sebesar 30 tiap tahun. Jika mengacu pada keberhasilan negara-negara berkembang lainnya terhadap perkembangan industri animasi, salah satu faktor penting yang dapat menjadikan industri animasi lokal dapat bersaing adalah dukungan dari pemerintah dalam hal regulasi atau kebijakan terkait animasi dari berbagai elemen diantaranya adalah pemerintah sebagai pembuat, pengatur dan penyedia kebijakan, lembaga penelitian dan pengembangan (pemerintah, perguruan tinggi), maupun dukungan dari pelaku bisnis. Upaya penguatan sinergi tersebut dapat dilakukan melalui Sistem Inovasi Nasional khususnya untuk pengembangan industri animasi, sehingga dapat terlihat elemen- elemen pendukung pada sektor ini, bagaimana peran aktualnya serta bagaimana keterkaitan antar elemen-elemen itu dalam mendukung perkembangan industri animasi di Indonesia. Penguatan dari hasil sinergi dapat digunakan untuk merumuskan agenda kebijakan nasional di sektor Industri Kreatif khususnya sub sektor animasi.
Kata Kunci : Industri Animasi, Sistem Inovasi Nasional, Industri Kreatif, Daya Saing.
Abstract
Creative economy is the fourth stage of human civilization after the agricultural era, the industrial era, and the era of information as has been said Alvin Toefler in Future Shock (1970 ). Indonesian government respond to these changes by build in 2009, as the rise of the creative economy, as announced by the government. One of the creative industries sector is the potential in the field of animation, which had been developed up to 12.7 in 2008 . The growth of the visual design industry, including animation, graphic design, advertising , and multimedia - keep moving up. Growth is expected to be between 10 - 15 per year with a market size to 5 trillion. Although this figure includes large but still far behind from the animation industry in India with a market size of Rp 14 trillion and growing by 30 each year. When referring to the success of other developing countries to the development of the animation industry, one important factor that can make the local animation industry is able to compete in terms of support from government regulations or policies regarding the animation of various elements including the government as a maker, regulator and provider of policy, research and development institutions (government, higher education), as well as support from businesses. Efforts to strengthen the synergy can be done through the National Innovation System in particular for the development of the animation industry, so it can look at the elements that support this sector, how the actual role and how the relationship between the elements in support of the development of the animation industry in Indonesia. Strengthening of the synergy results can be used to formulate a national policy agenda in the Creative Industries sector, sub- sector in particular animation .
Keywords : Animation Industry, National Innovation Systems, Creative Industry,
Competitiveness
1. PENDAHULUAN
yang dicanangkan oleh pemerintah.
1.1 Latar Belakang
Tiga kelompok besar yang dijadikan
Ekonomi kreatif merupakan
unggulan dari 14 sektor ekonomi
tahap keempat peradaban manusia
kreatif, adalah fashion, kerajinan, dan
setelah era pertanian, era industri, dan
kriya. Sektor unggulan ekonomi kreatif
era informasi seperti yang telah
yang lain adalah film dan musik
dikatakan Alvin Toefler dalam Future
nasional yang beberapa kali mendapat
Shock (1970). Pemerintah Indonesia
kesempatan untuk ditampilkan dalam
merespon
perubahan ini dengan
forum internasional. Sektor lain yang
dijadikannya tahun 2009, sebagai tahun
masih dalam lingkup industri kreatif
kebangkitan ekonomi kreatif, seperti
adalah animasi yang merupakan cabang adalah animasi yang merupakan cabang
yang perlu diperhatikan adalah dari sisi
perkembangan hingga 12,7 pada
cerita film animasi tersebut. Para
tahun 2008.
animator harus bisa menciptakan suatu
Penetapan game dan animasi
karya yang benar-benar berbeda dan
sebagai salah satu bagian dari pilar
baru sehingga ada daya tarik tersendiri
pengembangan industri kreatif oleh
dari masing-masing karya. Indonesia
memiliki banyak keunikan yang bisa
digali dan menjadi sumber inspirasi
memajukan industri game dan animasi
dalam beranimasi seperti kebudayaan
di Indonesia. Pertumbuhan industri
dan adat istiadat. Masalah tersebut yang
desain visual, termasuk animasi, desain
masih menjadi kendala dalam hal daya
grafis, periklanan, dan multimedia ‐
saing produk animasi lokal. Saat ini
terus bergerak naik. Pertumbuhannya
cerita yang dikembangkan oleh para
diperkirakan antara 10 ‐ 15 per
animator belum memiliki keunikan dan
tahun dengan market size hingga Rp 5
kekuatan dalam hal ide cerita. Para
triliun. Meski termasuk besar namun
animator masih meniru karakter produk-
angka ini masih jauh tertinggal dari
produk luar, sehingga para penonton
industri animasi di India dengan market
kurang tertarik untuk menonton film
size sebesar Rp 14 triliun dan
animasi tersebut.
pertumbuhan sebesar 30 tiap tahun.
Sebuah produk dapat memiliki
Jika mengacu pada keberhasilan
daya saing jika memiliki dukungan
negara-negara berkembang lainnya
yang kuat dari berbagai pihak. Salah
satu upaya untuk dapat meningkatkan
animasi, salah satu faktor penting yang
daya saing adalah perlu adanya
dapat menjadikan industri animasi lokal
penguatan dukungan dan sinergi dari
dapat bersaing adalah dukungan dari
berbagai elemen terkait diantaranya
pemerintah dalam hal regulasi atau
adalah pemerintah sebagai pembuat,
kebijakan terkait animasi dari berbagai
pengatur dan penyedia kebijakan,
elemen.
lembaga penelitian dan pengembangan
Secara kualitas industri animasi
(pemerintah, perguruan tinggi), maupun
lokal sudah dapat bersaing dengan
dukungan dari pelaku bisnis. Upaya
penguatan sinergi tersebut dapat
dibuktikan dengan munculnya film-film
dilakukan melalui Sistem Inovasi
animasi berkualitas seperti Dufan
Nasional
khususnya untuk
Defender, Si Hebring Super Hero,
pengembangan
industri animasi,
Menggapai Bintang, Cindelaras, Janus :
sehingga dapat terlihat elemen-elemen
Prajurit Terakhir, Film Fabel Cerita Aku
pendukung pada sektor ini, bagaimana
dan Kau, dan lain sebagainya.
peran aktualnya serta bagaimana
Selain kualitas dalam hal hasil
keterkaitan antar elemen-elemen itu
akhir produk animasi, hal penting lain
dalam
mendukung
perkembangan
Penguatan dari hasil sinergi dapat digunakan untuk merumuskan agenda kebijakan nasional di sektor Industri Kreatif khususnya sub sektor animasi.
1.2 Tujuan dan Sasaran
Tujuan dari paper ini adalah untuk melakukan identifikasi dan
analisis terhadap elemen-elemen yang terkait dengan pengembangan SIN animasi. Adapun sasaran yang ingin dicapai untuk mencapai tujuan tesebut
adalah :
Gambar 1. Skema Sistem Inovasi
Teridentifikasinya pelaku dari
Arnold Kuhlmann
setiap elemen SIN animasi.
Teranalisisnya interaksi dari
Kuhlmann terbagi menjadi tujuh elemen
setiap elemen SIN animasi.
utama, yaitu elemen sistem politik,
Terindentifikasinya faktor-faktor
elemen sistem pendidikan dan litbang,
elemen sistem intermediasi, elemen
pengembangan SIN animasi.
permintaan, elemen kerangka umum
Terumuskannya
suprainfrastruktur khusus.
mendorong
pertumbuhan
Secara detail tujuh elemen utama
industri animasi di Indonesia.
dalam SIN menurut Arnold Kuhlmann adalah sebagai berikut :
2. LANDASAN TEORI
1. Sistem Politik
Elemen dalam sistem politik
digunakan beberapa teori terkait dengan
berdasarkan Arnold Khulman yaitu
tujuan yang akan dicapai, diantaranya
pemerintah,
penabdiran, dan
adalah teori tentang Sistem Inovasi
kebijakan
RPT
(Riset dan
Nasional.
Pengembangan Teknologi (RPT).
Pemerintah dalam hal ini adalah
Nasional (SIN) Arnold Kuhlmann
lembaga pemerintah yang terlibat
Arnold dan Kuhlmann dalam
dalam sistem inovasi. Sedangkan
Sukmayadi (2004) menggambarkan
penabdiran merupakan tata kelola
skema sistem inovasi seperti pada
nasional di sektor yang akan ditinjau
gambar 1.
SINnya. Kebijakan RPT merupakan kebijakan pengembangan riset dan SINnya. Kebijakan RPT merupakan kebijakan pengembangan riset dan
dieluarkan oleh lembaga pemerintah
sebaliknya, perkembangan ekonomi,
sosial, budaya, dan lainnya, menjadi
teknologi, dalam hal ini adalah
bagian yang tidak dapat diabaikan
kebijakan yang dikeluarkaan oleh
dan merupakan faktor yang sangat
RISTEK. Kebijakan tersebut dapat
mempengaruhi arah dan kecepatan
dituangkan dalam bentuk buku
pemajuan iptek. Sistem inovasi
putih. Sistem Pendidikan dan
memiliki peran dan hubungan
Litbang.
timbal balik sangat penting dengan
Permintaan dan
Sistem inovasi memiliki peran
Industri
dan hubungan timbal balik sangat
Adanya peta sistem industri
yang terdiri dari industri atau
Beberapa aktivitas penting dalam
perusahaan besar, kemudian usaha
sistem inovasi pendidikan menurut
setingkat UKM dan Perusahaan
Liu dan White dalam Sukmayadi
Pemula Berbasis Teknologi (PPBT).
(2004) adalah :
Perusahaan besar yang mempunyai
a. Riset (dasar, pengembangan
kemampuan
berinovasi akan
dan rekayasa)
mempunyai dampak yang besar pula
b. Implementasi, misalnya
terhadap kehidupan masyarakat.
manufaktur
Sistem industri yang mampu
c. Penggunaan akhir (end
memanfaatkan jaringan dengan
user), pelanggan dari produk
institusi lain yang dapat mendorong
atau output proses
berinovasi
misalnya dengan
d. Keterkaitan (lingkage),
perguruan tinggi maupun lembaga
menyatukan pengetahuan
pemerintah dibidang penelitian dan
yang saling komplementatif
pengembangan, bila dapat menjalin
e. Pendidikan
hubungan
kerjasama yang
Sistem inovasi sangat penting
menguntungkan
maka dapat
karena bukan semata menyangkut
meningkatkan daya saing produk.
pemajuan ilmu pengetahuan dan
Kondisi industri di Indonesia masih
teknologi (iptek) itu sendiri,
rendah, hal ini dapat dilihat adanya
anggaran industri yang dikeluarkan
pendidikan,
penelitian,
untuk litbang
relatif rendah.
pengembangan dan kerekayasaan,
Meskipun secara umum demikian,
tetapi juga bagaimana iptek dapat
namun sudah ada beberapa industri
didayagunakan secara maksimal
yang sudah menunjukkan aktivitas
bagi kepentingan nasional dalam
litbangnya dengan mengeluarkan
pembangunan ekonomi, sosial,
anggaran yang cukup memadai anggaran yang cukup memadai
lainnya. Adapun yang tercakup di
dianggap dapat mengangkat daya
dalam elemen framework conditions
saing produk industrinya
dapat dijabarkan sebagai : kebijakan
4. Sistem Intermediasi
kebijakan moneter, kebijakan fiskal,
pajak, kebijakan
menjalankan peran intermediasi
perdagangan, kebijakan persaingan);
adalah mereka yang memfasilitasi
kebijakan
keuangan; kebijakan
hubungan, keterkaitan, jejaring,
promosi dan investasi; kebijakan
kemitraan antara dua pihak atau
industri; kebijakan pendidikan;
lebih dalam rangka litbangyasa
infrastruktur
umum dan
teknologi dan reformasi kebijakan
SDAlingkungan.
terkait.
Peran dari lembaga intermediasi
3. METODE PENELITIAN
sangat penting. Perkembangan atau
Metode penelitian dari paper ini
kemajuan iptek,
inovasi dan
meliputi pola pikir; tahapan penelitian,
difusinya serta pembelajaran dalam
metode pengumpulan data; dan metode
masyarakat tidak mungkin terjadi
pengolahan dan analisis data.
dalam keterisolasian. Interaksi yang
3.1 Pola Pikir Penelitian
saling mendukung antara banyak
Pola pikir menggambarkan alur
pihak sangat diperlukan. Mereka,
pemikiran yang melandasi penelitian
baik individu maupun lembaga yang
yang dilakukan. Dalam melakukan
melakukan intermediasi dengan baik
penelitian ini diawali dengan pola pikir
inilah yang membantu koneksi
dari SIN, yang terlihat pada gambar 2.
antarpihak, bisa berfungsi sebagai
Berdasarkan gambar 2 terlihat bahwa
katalis sekaligus bekerja sesuai
klaster industri merupakan bagian dari
sistem inovasi. Pengembangan klster
banyak pihak sehingga terjadi
industri
penting
dalam rangka
proses sosial yang produktif dalam
meningkatkan daya saing dan kohesi
sistem inovasi
sosial, dan pada akhirnya diharapkan
5. SupraInfrastruktur Khusus
mampu
mencapai
Supra dan infrastruktur khusus
kesejahteraankemakmuran,
meliputi standar
dan norma,
kemandirian dan peradaban bangsa.
dukungan inovasi dan bisnis, HKI
Dalam mengembangkan sistem inovasi
dan informasi, perbankan dan modal
sangat
dipengaruhi
oleh isu-isu
ventura.
kontekstual,
kecenderungan dan
6. Framework Condition
tantangan universal, yaitu globalisasi,
Framework
Conditions
kemajuan iptek, inovasi, ekonoomi
merupakan sehimpunan insentif,
pengetahuan, ekonomi jaringan, dan
instrumen kebijakan dan aspek
faktor-faktor lokalitas.
INDEKS DAYA SAING BERADA PADA URUTAN
DAYA INOVASI BERADA PADA URUTAN 47
KOMPLEKSITAS PERMASALAHAN DAYA SAING INOVASI
Rendahnya kapasitas inovasi (peringkat 53) Lemahnya kolaborasi antar universitas, litbang dan industri (peringkat ke 54)
KEMAMPUAN LITBANG DALAM
Gambar 2. Pola Pikir Sistem Inovasi
MENYEDIAKAN SOLUSI TEKNOLOGI
Nasional (SIN)
PERLU
Selanjutnya untuk melakukan
SISTEM INOVASI NASIONAL
kegiatan yang lebih rinci dari penelitian ini digunakan pola pikir yang didasari TANGGUNG
JAWAB
pada tingkat daya saing Indonesia di dunia. Kemudian diurutnya sampai pada
PUSAT SISTEM INOVASI TEKNO - INDUSTRI
tahapan pengolahan dan analisis data.
PENDEKATAN STUDI (SIN ARNOLD)
Gambar mengenai pola pikir kegiatan )KUHLMAN)
Pemetaan elemen SIN pada BADAN PENGKAJIAN DAN PEENERAPAN Analisis elemen SIN pada Analisis interaksi antar
penelitian dapat dilihat pada gambar 3.
industri kreatif animasi
industri kreatif animasi
elemen SIN
3.2 Tahapan Penelitian
REKOMENDASI
Alur pikir yang digunakan dalam
ANALISIS SISTEM INOVASI KEBIJAKAN
tahapan penelitian diawali dengan
FGD
Depth Rekomendasi Kebijakan Untuk Pengembangan SIN
tahapan persiapan , yaitu studi literatur
Pada Industri Kreatif Animasi Interview
Selanjutnya dilakukan survey terhadap
Gambar 3. Pola Pikir Kegiatan
pelaku yang terkait. Setelah data
Penelitian
terkumpul, kemudian dilakukan tahapan
3.3 Metode Pengumpulan Data
pengolahan data dan analisis data hasil
Pengumpulan data dilakukan
secara kualitatiif dan kuantitatif. Data
metode arnold kuhlman, dept interview
kualitatif diperoleh melalui studi
dan Focus Group Discussion (FGD).
pustaka, jurnal, internet dan literatur
terkait
lainnya. Sedangkan
data
kuantitatif diperoleh melalui hasil pengisian kuesioner dan wawancara dengan stakeholder terkait, yang terdiri dari
Akademisi,
Industri dan
Pemerintah yang berperan dalam sektor Pemerintah yang berperan dalam sektor
Agenda Riset Nasional 2010 –
ayena studio dan aksara studio yaitu
studio animasi yang berada di Kota Cimahi dan merupakan anggota dari
3.4 Metode
Pengolahan dan
komunitas animator
yaitu CCA.
Analisis Data
Sedangkan perwakilan dari pemerintah
Hasil pengumpulan data primer
dan sekunder yang telah dilakukan pada
selanjutnya akan
perwakilan dari akademisi dilakukan
membentuk data kualitatif dan kuantitif.
wawancara dengan lembaga pendidikan
Data kualitatif dan kuantitaif tersebut
yang memiliki jurusan animasi, seperti
akan direkap dan diolah lebih lanjut
Bina Nusantara dan
Universitas
pada tahap pengolahan dan analisis.
Multimedia Nusantara.
Data kualitatif dan kuantitatif akan
Dari hasil pengumpulan data diperoleh
diolah dengan menggunakan analisis
data primer yang meliputi :
statistik deskriptif dengan basis teori
Hasil pengisian kuesioner dan
SIN Arnold Kuhlmann, sehingga
wawancara
yang dilakukan
diperoleh gambaran secara keseluruhan
terhadap stakeholder terkait
SIN industri kreatif animasi.
untuk mengetahui para pelaku
Selain
menggunakan teori
dari setiap elemen dalam SIN
Arnold Kuhlmann, dalam analisis data
animasi dan interaksi yang
digunakan metode dept interview dan
terjadi diantara elemen-elemen
Focus Group Discussion. Metode Dept
SIN animasi.
Interview digunakan untuk melihat
interaksi antar elemen SIN animasi,
dikumpulkan meliputi data mengenai :
sedangkan FGD digunakan untuk
Pengembangan ekonomi kreatif
merumuskan rekomendasi kebijakan
digunakan untuk
pengembangan Ekonomi Kreatif
meningkatkan industri animasi di
Indonesia 2009 – 2015, yang
Indonesia.
dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan.
4. ANALISA
DAN
Road
4.1 Elemen SIN Animasi di
Industri Penunjang Industri
Indonesia
Kreatif dan Indsutri Kreatif
Langkah awal yang perlu
tertentu Tahun 2010 – 2014
dilakukan untuk melihat pengaruh
interaksi antar elemen SIN animasi
Departemen Perindustrian.
dalam meningkatkan industrri animasi
Jakstranas IPTEK 2010 – 2014.
adalah dengan melakukan pemetaan pelaku-pelaku elemen SIN. Berdasarkan adalah dengan melakukan pemetaan pelaku-pelaku elemen SIN. Berdasarkan
masing-masing pelaku dalam setiap
pada gambar 1, maka dari hasil
elemen adalah sebagai berikut :
pengumpulan
data primer,
yang
dilakukan dengan metode wawancara
a. Sistem Politik
Elemen yang termasuk
dan pengisian kuesioner terhadap stakeholder terkait, maka didapatkan
kedalam sistem politik adalah Pemerintah,
tata kelola
skema sistem inovasi untuk sektor
(Governance) dan Kebijakan
animasi adalah seperti gambar 4.
RPT. Penjelasan dari masing- masing aktorkebijakan tersebut
Permintaan (Demand)
adalah sebagai berikut :
Konsumen : B-Channel, Space Toon, Global TV
Produsen : PT. Dream Light, Pustaka Lebah, Infinite Framework - Batam
Lembaga Pemerintah Lembaga pemerintah yang terkait
dengan sistem
Sistem Politik
Sistem
Sistem Industri
inovasi nasional animasi
KNRT, KEMENPERIN,
Pendidikan
secara langsung adalah
KEMENKOMINFO,
KEMENPAREKRAF,
dan Litbang HelloMotion
Kementerian Riset dan
KEMDAG, PEMKOT
Intermediasi
Pustaka Lebah,
CIMAHI
AINAKI, Digital
Infinite
Studio College,
Teknologi, Kementerian
BPPT (BIT),
Frameworks
Cybermedia
Road Map
College, CCA,
RICE INTI,
Studio Batam
Perindustrian, Kementerian
pengembangan klaster
BCCF
IBC, BTP,
industri kreatif 2010-
LPIK - ITB
Komunikasi dan
CAM Solution,
2014, Road Map pengembangan klaster
ITB, IKJ,ISI,
Indismart,Lorco
Informatika, Kementerian
industri perangkat lunak
UBINUS, STISI,
Interactive,
Ayenna Studio,
dan konten mutimedia,
UMN, SMK1- Cimahi, SMK 3-
Aksara Studio
Pariwisata dan Industri
Dok.Stra. SID Cimahi
Cimahi,SMKN 5
Kreatif, Kementerian
BUKU PUTIH
Bali, SMKN 1
Komunikasi dan
Malang, SMKN
Yogyakarta Pendidikan Nasional dan
Informatika Indonesia
2010, ARN 2010 – 2014, Jakstranas IPTEK
Pemerintah Kota Cimahi.
2010 - 2014
ICT Center -
Jababeka
1) Kementerian Riset dan Teknologi
Supra dan Infrrastruktur Khusus
Peranan KNRT dalam
Standar dan
Dukungan Inovasi
HKI
Perbankan
pengembangan SIN animasi
Modal Ventura
perumusan dan penetapan kebijakan
adalah
di
Framework Conditions
bidang riset dan teknologi,
Kebijakan Promosi
sehingga riset dan pengembangan
Investasi umumdasar
bidang konten
Gambar 4. Pemetaan Pelaku Elemen
SIN Animasi
industri kreatif khususnya animasi dapat dijadikan
Gambar 4 menjelaskan nama-
sebagai agenda riset
namaaktorpelaku dari setiap elemen
nasional dan dimasukkan
SIN animasi. Kontribusi atau peran SIN animasi. Kontribusi atau peran
pengusaha
(B) harus
Selain itu sesuai dengan
inovasikreatifitas
ini
tugas pokok dan fungsi
memiliki nilai bisnis dan
Kementerian Riset dan
dibutuhkan
oleh pasar,
Teknologi, peran Ristek
selanjutnya pemerintah (G)
khususnya industri animasi
dengan pengusaha.
interaksi antara peneliti atau
Selain sebagai fasilitator
kreator dengan pengusaha.
diantara
peneliti dan
Jika peran ini dilaksanakan
pengusaha,
peran
dengan baik, maka produk-
Kementerian Negara Ristek
produk kreatifitas
akan
dalam membangun industri
tumbuh dan punya nilai
berbasis ilmu pengetahuan
ekonomi serta diminati oleh
adalah
terutama dalam
Sebagai contoh dalam
mengkoordinasi
mendukung aktifitas riset,
pelaksanaan dan melakukan
ristek mengambil tema
sinkronisasi
upaya-upaya
tentang industri kreatif yang
pengembangan
iptek
memiliki keterkaitan sangat
nasional untuk membangun
kapasitas inovasi.
informasi, seperti software,
2) Kementerian
animasi dan game online.
Perindustrian
Maka disini dapat dilihat
dalam setiap elemen triple
pengembangan industri animasi
helix (Akademisi, Bisnis
berada pada Direktorat Industri
dan Government). Ketiga
Elektronika dan Telematika. Hal
komponen tersebut saling
ini didasarkan pada bidang ilmu
bersinergi,
berinteraksi
animasi dapat dikategorikan
untuk menghasilkan suatu
serumpun dengan bidang ilmu
produk kreatif
yang
telematika.
Secara lengkap
memiliki nilai ekonomi.
peranan dari Direktorat Industri
Sebagai gambaran seorang
Elektronika dan Telematika
penelti
(A) melakukan
adalah sebagai berikut :
kreatifitas
RD
Penyiapan perumusan dan
termasuk penyusunan peta termasuk penyusunan peta
pengembangan
standar, prosedur dan kriteria
bidang aplikasi
elektronika,
industri
informatika. Saat ini Kementerian
telekomunikasi,
industri
Komunikasi dan Informatika juga
komputer
dan
sedang melakukan penyusunan
peralatannya,
industri
standar kompetensi profesi di
bidang animasi dan multimedia.
konten multimedia, dan
4) Kementerian Perdagangan
dengan rencana
industri elektronika dan
pengembangan Ekonomi Kreatif
telematika lainnya.
Indonesia 2009 – 2015 yang telah
Penyiapan
pelaksanaan
dikeluarkan oleh Kementerian
kebijakan
termasuk
Perdagangan, maka jelas terlihat
pengembangan
klaster
peranan dari lembaga ini adalah
industri
elektronika,
bagaimana meningkatkan PDB
industri
telekomunikasi,
nasional yang berasal dari sektor
industri komputer dan
industri kreatif.
pengembangan tersebut diuraikan
konten multimedia dan
secara detail dalam program
pengembangan
klaster
pengembangan diantaranya adalah
industri elektronika dan
telematika lainnya.
Fasilitasi riset industri kreatif,
Penyiapan
penyusunan
khususnya yang terkait
norma, standar, prosedur,
dengan distribusi dan
dan kriteria di bidang
pemasaran produk kreatif dan
industri elektronika dan
pemberian insentif yang
telematika. Kegiatan ini
mendukung inovasi.
berkaitan dengan standar
Fasilitasi
kegiatan yang
proses pembuatan dan
mendorong lahirnya insan
produk yang dihasilkan
kreatif dan wirausaha kreatif
dalam bidang animasi.
baru.
3) Kementerian Komunikasi
Pemberian insentif untuk
dan Informatika
eksportir dan importir
Kontribusi yang diberikan
teknologi.
oleh Kementerian Komunikasi
Revitalisasi kebijakan dan
regulasi distribusi bahan baku
perkembangan industri animasi
industri kreatif.
adalah dalam hal perumusan
Selain
program
kebijakan dan penyusunan norma,
pengembangan, dukungan lain pengembangan, dukungan lain
SMK, dimana dalam hal ini SMK
Perdagangan dalam meningkatkan
yang membuka jurusan Animasi.
Selain pembentukan SMK di
memberikan dukungan untuk
bidang animasi, dukungan lain
mengupayakan film-film animasi
yang diberikan oleh lembaga ini
yang dibuat untuk ditayangkan di
adalah terkait dengan penyusunan
televisi nasional dan lokal.
standarisasi kurikulum yang harus
oleh lembaga
dan Industri Kreatif
pendidikan tinggi dan SMK di
Dalam
mendukung
bidang animasi tersebut. Saat ini
perkembangan industri animasi
belum ada standar kurikulum
dan film kementerian pariwisata
terkait bidang animasi, oleh sebab
dan industri kreatif memiliki sub
itu dukungan ini menjadi sangat
direktorat pengembangan film
penting dalam meningkatkan
animasi dan komik. Sub direktorat
kompetensi para lulusan di bidang
ini berada di bawah direktorat
animasi.
pengembangan ekonomi kreatif
7) Pemerintah Kota Cimahi
berbasis media. Subdirektorat
Dukungan yang diberikan
Pengembangan Film Animasi dan
oleh Pemerintah Kota Cimahi
dalam meningkatkan industri
melaksanakan
penyiapan
kreatif animasi dan film adalah
dalam penyediaan infrastruktur
kebijakan, penyusunan norma,
dan
pengembangan klaster
standar, prosedur, dan kriteria,
industri di bidang animasi. Saat
serta pemberian bimbingan teknis
ini Pemerintah Kota Cimahi telah
mendirikan gedung BITC (Baros
pengembangan film animasi dan
Information Technology Center),
komik.
sebagai
sarana yang dapat
6) Kementerian
Pendidikan
digunakan oleh para insan kreatif
Nasional
di bidang telematika, khususnya
Direktorat yang berperan
animasi.
dalam memberikan dukungan
Kota Cimahi juga telah
terhadap pengembangan SIN
memiliki
sebuah komunitas
animator, yaitu CCA (Cimahi
Pembinaan Sekolah Menengah
Creative Animation)
yang
Kejuruan, karena salah satu unsur
berperan sebagai lembaga litbang
pengembangan SIN adalah sistem
dan lembaga intermediasi.
Selain itu secara resmi
penelitian. Salah satu pencipta
Pemerintah Cimahi juga telah
tenaga kerja terampil adalah
merencanakan
pengembangan pengembangan
Fasilitasi kegiatan yang
mendorong lahirnya insan
sektornya adalah dalam bidang
kreatif dan wirausaha kreatif
animasi. Aktivitas nyata yang
baru.
telah dilakukan adalah dengan
Peningkatan efisiensi
mendeklarasikan
pembentukan
pelayanan distribusi dalam
klaster industri di bidang animasi.
dan luar negeri.
Tata Kelola (Governance)
Peningkatan jangkauan dan
Penabdiran merupakan tata
efektivitas pemasaran di
kelola pemerintahan. Tata kelola
dalam dan luar negeri.
Peningkatan kapasitas
khususnya dalam bidang animasi
teknologi melalui program
dan film mengacu kepada beberapa
kemitraan baik dengan pihak
sumber, diantaranya adalah :
dalam maupun luar negeri.
1) Pengembangan
ekonomi
Pemberian insentif untuk
eksportir dan importir
Ekonomi Kreatif Indonesia
Revitalisasi kebijakan dan
2009 – 2015, Kementerian
regulasi distribusi bahan baku
Perdagangan.
industri kreatif.
Didalam buku ini dijelaskan
Perbaikan dan sosialiasi
mengenai program – program
kebijakan, regulasi distribusi
produkjasa kreatif serta Hak
dilakukan dalam pengembangan
atas kekayaan Intelektual.
sub sektor industri kreatif, dimana
Penciptaan identitas lokal
animasi dan film termasuk ke
daerah tingkat I dan II dan
dalam salah satu sub sektor
identitas nasional di mata
industri kreatif. Adapun uraian
dunia
dari program – program tersebut
2) Road Map Pengembangan
diantaranya adalah :
Klaster Industri Prioritas
Penciptaan sistem informasi
Industri Penunjang Industri
dan database industri kreatif
Kreatif dan Industri Kreatif
Indonesia.
tertentu Tahun 2010 – 2014,
Fasilitasi riset industri kreatif,
dikeluarkan
oleh
khususnya yang terkait
Kementerian Perindustrian.
dengan distribusi dan
Industri animasi termasuk
pemasaran produk kreatif dan
kedalam
rumpun industri
pemberian insentif yang
perangkat lunak dan konten
mendukung inovasi.
multimedia.
Adapun ruang lingkup yang termasuk kedalam Adapun ruang lingkup yang termasuk kedalam
terutama
kepada seluruh
Portal; b). Jasa multimedia,
lembaga pemerintah dengan
seperti konten animasi; c). Jasa
merujuk kepada KepMen
konsultas perangkat keras; d). Jasa
tentang TKDN.
konsultasi perangkat lunak; e).
Pendanaan :
Pengolahan data.
o Pengembangan
skema
Dalam roadmap ini juga
pembiayaan modal yang
dijelaskan mengenai arah dan
lebih
“bersahabat”
sasaran yang diharapkan dicapai
dengan model UKM dan
dalam pengembangan industri
start-up company.
konten multimedia, diantaranya
o Menjajaki
kerjasama
adalah :
dengan pemodal ventura
Fasilitasi “Market Access”
dari luar negeri untuk
untuk
mengembangkan
pendanaan modal awal
konten lokal di pasar regional
(start-up capital)
dan internasional.
SDM : Fasilitasi sertifikasi
Fasilitasi peluang ekspor
keahlian di bidang konten
produk konten multimedia
Kebijakan RPT
menengah dan panjang.
Kebijakan
riset dan
Penerapan standar nasional
pengembangan teknologi dikeluarkan
diantaranya adalah (1). Kementerian
multimedia.
Komunikasi dan Informatika dalam
Terwujudnya industri konten
bentuk buku putih yang diterbitkan
multimedia yang berdaya
pada tahun 2010; (2). Kementerian
saing dan menjadi penggerak
Negara Riset dan Teknologi dalam
pembangunan serta mampu
bentuk Jakstranas IPTEK 2010 –
memberikan kontribusi yang
2014 dan Agenda Riset Nasional
besar dalam perekonomian
(ARN) 2010 – 2014.
nasional.
1) Buku Putih Kementerian
Selain penetapan arah dan
Komunikasi dan Informatika
sasaran,
roadmap ini juga
Indonesia Tahun 2010
Dalam buku ini tertulis
kebijakan yang diperlukan untuk
sasaran strategis peningkatan
industri animasi yaitu dalam hal
Adapun strategi dan kebijakan
mendorong peningkatan tayangan
tersebut adalah :
dan informasi edukatif untuk
Pasar Lokal : Mendorong
mendukung
pembangunan
penggunaan konten lokal
karakter
bangsa, dengan bangsa, dengan
IPTEK 2010 – 2014 yang
informasi yang edukatif. Sasaran
berkaitan dengan peningkatan
ini sangat berkaitan erat dengan
kapasitas kelembagaan dalam
konten animasi dan film.
mendorong terciptanya pelaku
industri di
bidang animasi
tersebut Kementerian Komunikasi
diantaranya adalah :
dan Informatika dalam buku putih
Mengembangkan sarana dan
program prioritas yang berkaitan
mekanisme pendanaan dan
dengan pengembangan aplikasi
lembaga penunjang lainnya
informatika, diantaranya :
untuk mendorong terciptanya
Program penguatan sumber
klaster industri baru berbasis
daya manusia di bidang
hasil litbang teknologi.
komunikasi dan informatika
Mengembangkan
budaya
dan penguatan rantai pasok
inovasi
dan kreativitas
industri penunjang.
melalui
pengembangan
Program
penelitian
dan
kawasan percontohan budaya
pengembangan pada aspek-
masyarakat yang kreatif dan
aspek regulasi, teknologi dan
inovatif dan berbagai upaya
pasar.
mendorong berkembangnya
Pengembangan
kerjasama
budaya
inovasi dan
regional yang memungkinkan
kreativitas
pemuda dan
tenaga kerja TIK nasional
pelajar
bisa bekerja lintas negara
3) Agenda Riset Nasional 2010
lintas regional.
– 2014
2) Jakstranas IPTEK 2010 –
Prioritas utama kegiatan riset
bidang TIK terbagi dalam 5 (lima)
Sektor animasi dan film
kategori yaitu (1) Infrastruktur
merupakan sektor gabungan dari
TIK
yang
terdiri dari
beberapa bidang ilmu, diantaranya
telekomunikasi berbasis Internet
Protocol (IP) dan penyiaran
desain komunikasi visual, seni
multimedia berbasis digital, (2)
rupa dan seni musik. Oleh sebab
Aplikasi TIK yang terdiri dari
itu sektor animasi dalam prioritas
aplikasi perangkat lunak dan
utama dan fokus pengembangan
framework
atau platform
IPTEk termasuk ke dalam bidang
perangkat lunak berbasis open
TIK, khususnya pengembangan
source, (3) Konten yang berupa
konten indutri kreatif.
teknologi digital untuk industri
Strategi dan kebijakan yang
kreatif,
Device yang
piranti untuk piranti untuk
indikator keberhasilan 2014 serta
pendayaan-gunaan TIK. Tema
b. Sistem Pendidikan dan Litbang
prioritas tersebut masing-masing
Kondisi sistem pendidikan dan
mempunyai sasaran hingga tahun
litbang untuk sektor animasi saat ini
belum cukup baik, hal ini disebabkan
Dari kelima agenda prioritas
oleh beberapa faktor diantaranya belum
yang paling sesuai dengan
adanya penetapan standar kurikulum
dan kompetensi di bidang animasi. Hal
adalah pada agenda prioritas
ini berdampak terhadap kompetensi
pengembangan konten teknologi
SDM yang dicetak oleh lembaga formal
digital untuk industri kreatif.
dan non formal.
Dengan tidak terstandarkannya
kurikulum dan kompetensi inti di
mempunyai SDM yang mampu
bidang animasi, menyebabkan lembaga
untuk mengembangkan perangkat
pendidikan tidak secara spesifik
lunak maupun produk seni yang
mengajarkan ilmu animasi, bahkan pada
dibuat dengan perangkat lunak
tahap awal pembelajaran yang diajarkan
dan menjadi produk dalam media
adalah mengenai pengenalan komputer
digital. Indonesia mampu menjadi
secara umum. Sehingga diperlukan
pusat dunia dalam bidang animasi,
uraian secara spesifik mengenai disiplin
ilmu yang berkaitan dengan animasi dan
Indonesia terbukti mempunyai
film.
bakat seni yang tinggi. Selain itu,
Secara konsep jurusan animasi
Indonesia mempunyai aset berupa
dengan komputer adalah dua hal yang
karya seni yang masih belum
berbeda, meskipun kedua jurusan
dapat dipasarkan karena belum
tersebut memiliki beberapa irisan atau
disimpan dalam bentuk digital,
kesamaan
namun pada akhirnya
misalnya musik tradisional, atau
menghasilkan
kompetensi yang
karya seni lainnya.
berbeda. Untuk mendalami desain grafis
Untuk itu tema riset dilakukan
dan animasi secara mendalam akan
lebih baik apabila memilih jurusan
Desain Komunikasi Visual (DKV),
serangkaian kegiatan penelitian,
yang berada dibawah fakultas seni rupa
pengembangan, dan difusi, untuk
dan desain.
industri kreatif seni dan budaya
Secara disiplin ilmu Desain
Komunikasi Visual ini memiliki cabang
ilmu diantaranya adalah : ilustrasi,
kelompok dengan
khusus, dengan target 2014,
Multimedia, Elektronik Media, animasi, Multimedia, Elektronik Media, animasi,
matematika terdapat sekitar 6.49 ,
lain sebagainya. Selain itu DKV juga
untuk lulusan bidang jurusan komputer
memiliki irisan yang sinergis dengan
dan matematika terdapat sekitar 5.24
bidang ilmu komunikasi, ilmu sosial
Dari data statistik tersebut
budaya, ilmu ekonomi, ilmu psikologi
dapat terlihat bahwa porsentase jumlah
dan ilmu komputer.
total SMK animasi dibandingkan
Untuk melihat kuantitas dari
dengan total SMK yang ada di
lembaga pendidikan bidang animasi,
Indonesia hanya sekitar 10. Begitu
menurut data kementerian pendidikan
juga dengan jumlah lulusan dibidang
nasional jumlah SMK animasi masih
komputer dan matematika hanya sekitar
sangat sedikit jumlahnya dibandingkan
5.24, sementara kebutuhan tenaga
dengan jumlah total SMK yang ada saat
profesional di bidang animasi sangat
ini. Jumlah SMK animasi banyak
tinggi. Jadi dapat dikatakan bahwa
terdapat di pulau Jawa khususnya
SDM yang dihasilkan belum cukup
provinsi Jawa Timur. Berdasarkan
untuk memenuhi kebutuhan industri
sumber dari direktorat pembinaan SMK
animasi, baik dari sisi kuantitas maupun
Kementerian Pendidikan Nasional, data
kualitas.
statistik jumlah SMK di Indonesia dapat
Untuk
mengatasi hal-hal
dilihat pada gambar 5.
tersebut
diperlukan
peran serta
pemerintah
untuk meningkatkan kualitas pendidikan animasi khususnya dalam hal SDM. SDM yang dimaksud adalah baik dari mutu lulusan ataupun mutu pengajar. Pemerintah melalui litbang terkait perlu mengadakan sarana dan fasilitas pelatihan dan penelitian
mengenai teknologi pendukung di
Gambar 5. Grafik Perbandingan Jumlah
bidang animasi. Infrastruktur seperti
SMK Multimedia dengan seluruh SMK
laboratorium dan studio animasi juga
di Indonesia
sangat diperlukan.
Sedangkan untuk melihat data
Saat
ini Kementerian
perguruan tinggi bidang animasi, saat
Komunikasi dan Informatika sudah
ini data tersebut masih tergabung ke
memberikan dukungan dalam hal
infrastruktur pelatihan
matematika, jadi tidak bisa terlihat
dibidang ICT, salah satunya adalah
dengan jelas berapa jumlah perguruan
dengan pendirian ICT Center Jababeka.
tinggi yang membuka jurusan animasi.
ICT Center ini diharapkan dapat
Menurut data Kementerian Pendidikan
mengembangkan kapasitas SDM dalam
Nasional, jumlah mahasiswa terdaftar
bidang TIK, mengatasi kesenjangan
digital melalui alih TIK melalui digital melalui alih TIK melalui
menjadi unit usaha baru yang berbasis
hubungan kedua negara (Korea Selatan
teknologi atau inovasi yang memiliki
dan Indonesia) dalam bidang TIK.
daya saing, tangguh dan mandiri.
Pembangunan ICT Center ini searah
Disamping itu BIT juga berperan
dengan loncatan peningkatan peringatan
sebagai wahana pembinaan bagi UKMK
Indonesia dari posisi 67 ke 53 dalam
yang berbasis teknologi dan inovasi.
Global IT Report tahun 2011, maka
Dalam bidang animasi, BIT terlibat
dalam pengembangan Sistem Inovasi
pembangunan infrastruktur dan SDM
Daerah Kota Cimahi. Kegiatan yang
TIK.
dilakukan dalam mendukung kegiatan
c. Sistem Intermediasi
SID adalah dengan mengadakan
technopreneurcamp bidang animasi.
lembaga yang memfasilitasi hubungan,
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah
keterkaitan, jejaring dan kemitraan
untuk
menumbuhkembangkan
diantara dua pihak, yaitu lembaga
wirausaha baru berbasis teknologi
litbangyasa dan industri. Peran lembaga
kreatif. Kegiatan ini diharapkan akan
ini tentu sangat penting. Perkembangan
memunculkan,
memupuk dan
atau kemajuan iptek, inovasi dan
menciptakan para innovator, creator
difusinya serta pembelajaran dalam
dan inventor agar menjadi wirausaha
masyarakat tidak mungkin terjadi dalam
baru yang tangguh, berdaya saing dan
keterisolasian. Interaksi yang saling
mandiri.
mendukung antara banyak pihak sangat
2) IBC (Inkubator Business Center)
diperlukan. Pelaku yang terlibat, baik
Lembaga intermediasi ini berada
individu
maupun lembaga
yang
dibawah pengawasan dari Kementerian
melakukan intermediasi ini dapat
Perindustrian. Lembaga ini melakukan
membantu koneksi antar pihak dan
inkubasi dengan membagi jenis industri
berfungsi sebagai katalis sehingga
menjadi tiga bagian, yaitu animasi,
terjadi proses sosial yang produksi
games dan software. Tujuan dari
dalam sistem inovasi.
pengembangan lembaga ini adalah
Pelaku yang berperan sebagai
sebagai sarana bagi komersialisasi riset,
penciptaan lapangan kerja baru dan
pengembangan SIN animasi diantaranya
bentuk jalinan
kerjasama antara
– industri –
1) BPPT (Badan Pengkajian dan
masyarakat – Pemerintah ebagai salah
Penerapan Teknologi), melalui
satu wadah pengembangan industri
Balai Inkubator Teknologi (BIT).
telematika. Selain itu, menumbuhkan
BIT didirikan sebagai wahana untuk
motivasi berwirausaha di kalangan
menciptakan entrepreneur inovatif dari
mahasiswa, membekali mahasiswa
kalangan mitra ABG (Academy,
melalui pelatihan-pelatihan multimedia,
Business, Government) sehingga dapat
menjalin kerjasama dengan UKM menjalin kerjasama dengan UKM
kondisi ini tidak diimbangi dengan
membangun sinergi dalam upaya
kualitas dari industri animasinya.
peningkatan daya saing produk.
Industri animasi yang saat ini ada belum
3) LPIK – ITB
bisa membuat sebuah produk film
Sama halnya dengan beberapa
animasi yang dapat memenuhi selera
lembaga intermediasi lainnya, LPIK –
pasar lokal, dimana kelemahan tersebut
ITB juga memberikan program-program
terletak pada kemampuan membuat
kepada para tenant yang berkaitan
idekonsep
yang
diminati oleh
dengan pengembangan teknologi dan
masyarakat. Sehingga kondisi yang
bisnis. Adapun tenant yang terdaftar di
terjadi
pelaku
industri animasi
LPIK – ITB dan memiliki bidang usaha
diibaratkan hanya sebagai “tukang”
animasi diantaranya adalah : Ayena
dalam proses pembuatan produk
Studio, Lorco dan Indismart.
animasi. Maksudnya adalah bahwa
d. Sistem Permintaan dan Industri
pelaku industri hanya menerima
Kedua sistem ini memiliki
pekerjaan teknis saja. Padahal bagian
hubungan yang sangat erat. Sistem
terpenting yang membuat sebuah
permintaan terbagi menjadi dua jenis,
produk film animasi menjadi terkenal
yaitu permintaan akhir dan permintaan
dan diminati oleh masyarakat dalam hal
antara. Keterkaitan yang terjadi antara
penentuan ide cerita dari film animasi
sistem permintaan dan industri adalah
tersebut.
pada permintaan antara, dimana
Masalah ini disebabkan karena
permintaan antara dapat berperan
belum adanya standar kompetensi inti
sebagai pemasok bagi sistem industri
dalam disiplin ilmu animasi, sehingga
ataupun sebaliknya.
seorang
animator
dapat saja
Pada skema SIN animasi yang
menyelesaikan semua tahapan proses
terlihat pada gambar 5, menyebutkan
pembuatan animasi. Hal ini berdampak
terhadap produk yang dihasilkan,
karena dibuat bukan oleh orang yang
antara) pada sistem permintaan. Hal ini
memiliki kompentensi yang tepat.
menjelaskan
bahwa pelaku-pelaku
Oleh sebab itu diperlukan sinergi
tersebut melakukan kegiatan bisnisnya
antara beberapa pihak diantaranya
selain untuk dijual kepada industri lain
akademisi – bisnis – government untuk
juga sebagai bahan pasokan proses
dapat merumuskan beberapa kebijakan
yang dapat mengatasi beberapa masalah
perusahaannya. Pelaku-pelaku tersebut
yang dihadapi oleh industri animasi
diantaranya adalah DreamLight, Infinite
sehingga produk animasi lokal yang
Framework dan Pustaka Lebah.
dihasilkan dapat berdaya saing tinggi.
e. SupraInfrastruktur Khusus
terhadap produk animasi dan film
Sub
sistem supra dan
sebenarnya cukup potensial, hanya saja
infrastruktur
berperan sebagai berperan sebagai
inovasi melalui penyediaan fasilitas dan
Bruto (GDP), dan target pencapaiannya
sarana yang langsung berpengaruh
adalah pada tahun 2015. Kondisi saat
ini Indonesia masih berada di urutan
Beberapa fokus prioritas penguatan
terbawah dalam alokasi dan riset dan
pengembangan, hanya 0,02 dari GDP
jauh di bawah Malaysia mencapai 1,
kelembagaan pembiayaan khusus,
Singapura 2,2 dan Korea 3 dari
standard dan norma khusus dan lain
GDP-nya.
sebagainya.
Jika kita ingin mencontoh dukungan
1. Standar dan Norma
pemerintah
negara lain terhadap
Terdapat beberapa peraturan yang
perkembangan industri kreatif animasi
antara lain adalah Singapura lewat
animasi, diantaranya adalah :
Media Development Authority (MDA)
INPRES No. 6 Tahun 2009
dan Malaysia dengan Technology Park
Tentang Pengembangan Ekonomi
Malaysia (TPM). MDA memberikan
Kreatif
insentif fiskal dan non fiskal dengan
UU No. 32 tahun 2002 tentang
menawarkan hibah SGD 50.000,
penyiaran
tempat, dan biaya operasional untuk
UU No. 36 tahun 1999 tentang
proyek-proyek animasi dan game. TPM
telekomunikasi
menarik lahirnya perusahaan dan
UU No. 8 tahun 1992 tentang
inovasi baru dengan menawarkan sewa
perfilman
lahan dan tempat usaha yang murah dan
Keputusan Menteri Tenaga Kerja
berbagai program seperti mentoring,
dan Transmigrasi RI KEP.
pelatihan, networking peneliti dan
dan komersialisasi
teknologi. Perlu diingat bahwa peluang
Komunikasi Sub Sektor Pos dan
yang
ditawarkan
Singapura dan
Telekomunikasi bidang Jaringan
Malaysia ini tidak hanya berlaku untuk
Telematika dan Multimedia.
perusahaan lokal tetapi juga perusahaan
Draft SKKNI standar kompetensi
asing. Perlu menjadi perhatian bila
nasional bidang keahlian animasi
yang akan dikeluarkan oleh
pertumbuhan ekonomi nasional dari
kementerian
komunikasi dan
sektor industri kreatif.
informatika.
3. HKI dan Informasi
2. Dukungan Inovasi dan Bisnis
Dilihat dari bidang-bidang yang
Dukungan inovasi yang diperlukan
termasuk dalam kelompok industri
untuk meningkatkan kemajuan ekonomi
kreatif tersebut, apabila ditinjau dari
adalah dengan meningkatkan dan untuk
aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual
riset dan pengembangan (RD)
termasuk dalam kategori Hak Cipta
(Copy right) sebagaimana diatur dalam
berkembang dengan baik di Indonesia.
Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002
Bahkan kemungkinan terburuk adalah
tentang Hak Cipta, Hak Desain Industri
HKI dalam bidang kreatif ini akan
sebagaimana diatur dalam Undang-
pindah ke negara lain.
undang 31 Tahun 2000 tentang Desain
4. Perbankan dan Modal Ventura
Industri serta sangat terkait dengan
Pembiayaan industri kreatif melalui
merek sebagaimana diatur dalam
pembentukan modal ventura oleh
Undang-undang 15 Tahun 2001 tentang
perbankan merupakan salah satu strategi
merek.
yang
diterapkan untuk melayani
Kendala yang dihadapi terkait
kebutuhan industri kreatif. Salah satu
dengan HKI dalam bidang animasi
lembaga keuangan yang saat ini sedang
adalah mengenai Intellectual Property
mengkaji ide tersebut adalah BPD
Right. Di Indonesia, paten karakter
(Bank Pembangunan Daerah). Selama
belum ada. Di Indonesia para animator
ini BPD sudah ikut membantu
harus mendaftarkan satu persatu
mengembangkan
ekonomi kreatif,
karakternya. Contohnya icon Mickey
namun
lebih
banyak melalui
Mouse yang sudah dipatenkan di
pemanfaatan dana CSR (Corporate
Social Responsibility) perusahaan untuk
semuanya, termasuk Mickey Mouse
mengembangkan UKM ekonomi kreatif
berbaju biru, merah, kuning, hijau,
berbasis budaya.
Kondisi yang terjadi saat ini, para
patennya mencakup semua kondisi dari
pelaku
industri kreatif kesulitan
karakter tersebut).
Sementara di
mengakses
perbankan untuk
Indonesia perlu dilakukan paten satu per
mendapatkan pinjaman modal karena
satu, terhadap semua kondisi karakter.
jenis usahanya belum terdaftar. Bahkan
Karena walaupun karakternya sama
pandangan masyarakat terhadap industri
tetapi atribut berbeda maka patennya
kreatif belum seperti sektor lain yang
berbeda pula. Jadi pasti akan ada
lebih
mapan.
Industri kreatif
banyak paten dalam satu karakter.
membutuhkan modal yang besar untuk
Sementara biaya yang dibutuhkan untuk
mengembangkannya.
paten cukup mahal, khususnya untuk
Untuk mendorong perkembangan
industi pemula. Hal inilah yang
industri kreatif yang masih terkendala
dikeluhkan oleh para pelaku industri
permodalan, akan diupayakan melalui
animasi.
pengajuan skema pembiayaan khusus
Kendala ini menjadi tanggung jawab
pada Kementerian Keuangan dan Bank
Indonesia. Skema pembiayaan tersebut
mengatasinya, karena jika tidak segera
dapat dilakukan oleh lembaga khusus
diberikan solusi, maka konsekuensi
bank atau non bank yang khusus
yang dihadapi adalah industri kreatif
menyalurkan pembiayaan bagi industri
khususnya animasi tidak akan bisa
kreatif.
Pemerintah dapat mengikuti langkah
net ekspor sekitar 104.483 miliar
yang telah dilakukan oleh Negara lain
rupiah.
seperti Malaysia dan Korea yang
Oleh sebab itu untuk dapat
memberikan fasilitas permodalan untuk
meningkatkan kontribusi industri kreatif
industri skala kecil dan menengah
dalam
peningkatan
ekspor dan
(IKM) dari bank sentral dari negara
pertumbuhan ekonomi, dibutuhkan
beberapa kebijakan ekonomi terkait
peraturan yang ada. Dengan upaya