Asuhan Keperawatan pada Tn. J dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut UU No 36 (2009), sehat adalah suatu keadaan sehat, baik fisik, mental, spiritual,
maupun social yang memungkinkan seseorang untuk bersikap produktif secara social dan
ekonomi. World Health Organization (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai sehat fisik,
mental, social, dan bukan semata-mata keadaan tanpa penyakit atau kelemahan (Videbeck,
2008). Gangguan jiwa merupakan suatu sindrom atau pola perilaku yang penting secara
klinis yang terjadi pada seseorang yang dikaitkan dengan adanya distress atau disabilitas
(kerusakan pada satu atau lebih fungsi organ penting) atau disertai peningkatan resiko
kematian yang menyakitkan atau sangat kehilangan kebebasan (Videbeck, 2008).
Salah satu bentuk gangguan jiwa yang umum terjadi adalah perilaku kekerasan yang
merupakan gejala yang paling sering muncul pada klien skizoprenia, dimana sekitar 70%
dari penderita skizoprenia mengalami perilaku kekerasan. Menurut Stuart dan Sundeen
(1999), klien dengan perilaku kekerasan memiliki masalah kebutuhan dasar aman dan
nyaman karena ada kebutuhan dalam dirinya yang belum terpenuhi sehingga klien
cenderung bersikap curiga dan waspada terhadap rangsangan yang datang menghampirinya.
Hierarchy of needs (hirarki kebutuhan) dari Abraham Maslow menyatakan bahwa
manusia memiliki 5 macam kebutuhan yaitu physiological needs (kebutuhan fisiologis),
safety and security needs (kebutuhan akan rasa aman), love and belonging needs (kebutuhan
akan rasa kasih sayang dan rasa memiliki), esteem needs (kebutuhan akan harga diri), dan

self-actualization (kebutuhan akan aktualisasi diri), apabila salah satu dari kebutuhan
tersebut tidak terpenuhi dapat berakibat tingginya tingkat stress di kalangan masyarakat.
Salah satu contoh apabila kebutuhan rasa aman dan nyaman tidak terpenuhi maka
seseorang akan merasa bahwa dirinya berada dalam situasi yang tidak aman, dan akan
timbul rasa cemas, bahkan merasa bahwa ada yang mengancam dirinya tetapi ketika
kebutuhan tersebut terpenuhi maka perasaan-perasaan yang demikian itu tidak akan
muncul, sehingga individu selalu merasa bahwa ia selalu dalam kondisi yang aman
(Mubarak, 2007).

Universitas Sumatera Utara

Pasien dengan perilaku kekerasan mengungkapkan emosi terhadap kejadian yang
dianggapnya mengancam dan merupakan suatu bentuk respon kecemasan terhadap
kebutuhan yang tidak terpenuhi sehingga dirasakan bahwa dirinya berada dalam situasi yang
tidak aman dan timbul rasa tidak nyaman dalam dirinya yang dirasakan sebagai bentuk
ancaman (Stuart & Sudden, 2001).
Dari pengalaman selama dinas di Ruangan Bukit Barisan selama 5 hari, terdapat 50 %
diantaranya dengan mayoritas diagnosa perilaku kekerasan. Dari hasil observasi terlihat
bahwa klien merasa tidak nyaman di satukan dengan pasien yang lain terlihat dari sikap
klien yang suka menyendiri dan menolak di dekati oleh teman satu ruangannya, adapun hasil

wawancara dengan 5 orang pasien mengatakan bahwa di ruangan tersebut tidak aman,
karena banyak orang jahat yang mengancam dirinya.
Pengambilan kasus Karya Tulis Ilmiah ini dilaksanakan di ruangan Bukit Barisan Rumah
Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan selama 5 hari, dimulai dari tanggal 2 Juni
sampai dengan 6 Juni 2014. Kegiatan pengambilan kasus diawali dengan pengarahan dari
dosen mengenai kegiatan yang akan dilakukan dan selanjutnya melakukan pengkajian
laporan untuk mendapatkan gambaran umum mengenai kasus yang akan diambil.
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan oleh penulis pada tanggal 2 Juni 2014 terdapat
45 pasien yang dirawat di ruangan Bukit Barisan, 50% diantaranya dengan mayoritas
diagnosa keperawatan Perilaku Kekerasan dengan mengacu pada prioritas masalah
kebutuhan dasar rasa aman dan nyaman. Sehingga dibutuhkan upaya untuk mengatasinya
agar tercapainya upaya kemampuan klien memenuhi kebutuhan dasarnya tersebut.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik mengangkat judul “Masalah Kebutuhan Dasar
Aman dan Nyaman pada pasien Perilaku Kekerasan”.

Universitas Sumatera Utara

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah memberikan gambaran nyata tentang

asuhan keperawatan pada klien dengan masalah kebutuhan dasar rasa aman dan
nyaman.
2. Tujuan Khusus
a. Perawat mampu melakukan pengkajian pada klien dengan masalah kebutuhan
dasar rasa aman dan nyaman.
b. Perawat mampu membuat diagnosa pada klien dengan masalah kebutuhan dasar
rasa aman dan nyaman.
c. Perawat mampu memberikan intervensi keperawatan pada pasien dengan
gangguan kebutuhan dasar rasa aman dan nyaman.
d. Perawat mampu memberikan implementasi keperawatan pada pasien dengan
gangguan kebutuhan dasar rasa aman dan nyaman.
e. Perawat mampu membuat evaluasi keperawatan pada pasien dengan kebutuhan
dasar rasa aman dan nyaman.

C. Manfaat
Terkait dengan tujuan, maka tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan manfaat :
1. Bagi Penulis
Sebagai sarana ilmu untuk mengaplikasikan asuhan keperawatan pasien khususnya pada
pasien dengan masalah kebutuhan dasar rasa aman dan nyaman.
2. Bagi Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit Jiwa

Menjadi masukan bagi perawat khususnya agar dapat melakukan asuhan keperawatan
pada pasien dengan masalah kebutuhan dasar rasa aman dan nyaman
3. Bagi Praktek Keperawatan
Menjadi bahan bagi perawat untuk pemenuhan kebutuhan perawat terhadap klien.
4. Bagi Pendidikan
Membekali mahasiswa untuk dapat melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan
masalah kebutuhan dasar rasa aman dan nyaman.

Universitas Sumatera Utara