PAPARAN RAKOR SINKRONISASI 19 20 JULI 2017.rar

(1)

DINAS KEPEMUDAAN, OLAHRAGA DAN PARIWISATA PROVINSI JAWA TENGAH


(2)

No Nama

Kegiatan Lokasi Hasil program Keluaran Hasil kegiatan

Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target Tolok

Ukur Target

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 FASILITASI FORUM PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA DI KAB./KOTA (KAWASAN) DAN WILAYAH KSPN MELALUI EVENT BERSAMA Kab, Kendal, Kab. Brebes, kab. Karanganyar, Kabupaten Kudus, Kabupaten Banjarnegara , Kabupaten Purworejo Terselenggaranya 6 Event Bersama Di 6 kawasan melalui Forum yg Didukung 35 kab /kota

6 Event

Bersama fasilitasi 6 Event Bersama di 6 kawasan melalui Forum

6 Event

besama Terfasilitasinya Event Bersama di 6 forum /Kawasan

6 event di 6 kawasan ( Forum ) -Pakudjembara -Kedungsepur -Barlinmascakeb -Sapta mitra pantura -Solo raya -Ex.Karesidenan Kedu 2 PEMBERIAN PENGHARGAAN KEPARIWISATAAN (CITRA PARIWISATA AWARD) dan STUDY COMPARASI

35 Kab /Kota Berkembangnya DTW di Jawa Tengah menjadi andalan dan Unggulan

12 DTW yang dikelola

Pemerintah dan Swasta dan penggiat Pariwisata ( 6 org)

Pengirimanan Perwakilan DTW Unggulan di 35 kab/ Kota Di Jawa Tengah

12 DTW, 6 org Penggiat Pariwisata

Terpilihnya DTW unggulan dan Andalan di Jawa Tengah

12 DTW, 6 Penggiat Pariwisata


(3)

No Nama

Kegiatan Lokasi Hasil program Keluaran Hasil kegiatan

Tolok Ukur

Target Tolok

Ukur

Target Tolok

Ukur

Target

1 2 3 4 5 6 7 8 9

3 PENINGKAT AN TATA KELOLA DESTINASI PARIWISATA Borobudur, Dieng, Baturaden, Karimunjawa Meningkatnya para Pelaku Wisata dalam tata kelola Destinasi di 4 kawasan Di Jawa Tengah 4 kawasan (800 org Pelaku Wisata) Aktualisasi sadar Wisata dan Sapta Pesona di 4 Kawasan pariwisata 4 Kawasan pariwisata (800 Org) Meningkatny a para Pelaku wisata di 4 kawasan (800 org) tentang Pengembang an tata Kelola Destinasi 4 kawasan (800 org) 4 PENGEMBA NGAN PARIWISATA LINTAS SEKTORAL Baturaden, Dieng, karimunjawa , Rembang Sinergitas Lintas Sektoral dalam Pengembanga n kawasan Pariwisata 4 Kawasan (400 org Lintas Sektoral) Workshop dan FGD lintas Sektoral 4 kawasan 4 Kawasan pariwisata (400 Org )

Sinergitas Lintas

Sektoral di 4 Kawasan (siapa

berbuat apa)

4 kawasan (400 org)


(4)

N o

Nama Kegiatan

Lokasi Hasil program Keluaran Hasil kegiatan

Tolok

Ukur Target Tolok Ukur Target Ukur Tolok Target

1 2 3 4 5 6 7 8 9

5 PENGUATAN

DAN

PENGEMBANGA N KAWASAN 4 KSPN DAN 6 DPP DI JAWA TENGAH Seamarang- Karimunjawa , Solo- sangiran, Borobudur- Dieng, Cilacap- baturaden, Tegal- Pekalongan, Rembang- Blora Terlaksananya penyusunan 4 DED di Kawasan KSPN dan 2 di

kawasan KSPP di Jawa Tengah

4 DED (KSPN)dan 2 Study Detail (pantura barat dan Timur ) Penyusunan DED di 6 kawasan KSPN dan KSPP

FOKUS (DED water Front city (Karimunjawa), Study Larap (land acquisition resettlement action plan) (Rencana Tindakan Pengadaan Tanah dan Permukiman), DED Dermaga) DED lanscape kawasan Dieng (sikunir , sekuter dan gunung prau) 6 DED KSPN dan 2 study

Tersusunnya DED di42 kawasan KSPN dan 2 Study KSPP di jawa Tengah

4 DED kawasan , 2 study


(5)

PROGRAM

Kegiatan Pengembangan Potensi Keunikan Lokal

Masyarakat dan Alam menjadi Atraksi Wisata


(6)

Input

Kegiatan KegiatanOutput Outcome Kegiatan Kegiatan Locus

Pembinaan 30 Desa Wisata di Jawa Tengah dan Temu Mitra Pengelola Desa Wisata dengan Pengelola Desa Wisata di

Provinsi Lain

Terbinanya 30 Desa Wisata di Jawa Tengah dan 60

Pengelola Desa Wisata

1. Pembinaan Desa

Wisata : 30 Desa

Wisata

2. Temu Mitra Ke Provinsi Lain : 60 Desa

Wisata

Jawa Tengah dan Provinsi Lain


(7)

Input Kegiatan

Output Kegiatan

Outcome Kegiatan

Locus Kegiatan Festival desa

wisata (gelar potensi

bersama

melalui lomba apresiasi seni, lomba stand , lomba paparan desa wisata, sarasehan desa wisata, dan kuliner)

Desa wisata unggulan di 35 Kab/Kota di

Jawa Tengah

Terpetakann ya desa

wisata unggulan dan andalan di jawa

tengah (10 Desa wisata)


(8)

Input

Kegiatan KegiatanOutput Outcome Kegiatan Kegiatan Locus Fasilitasi

event atraksi wisata di daya tarik wisata

10 Event Atraksi wisata di Daya Tarik Wisata (goa Kreo, punjul

harjo, Dieng,

Colo, Bukit Cinta, Baturaden,

Sangiran, Kampung Mangrouv, Punthuk

Setumbu, Desa Wisata Panusupan

Terfasilitasi event event atraksi

wisata di daya tarik wisata jawa tengah


(9)

Input

Kegiatan

Kegiatan

Output

Outcome

Kegiatan

Kegiatan

Locus

Pembinaan

25 desa

wisata akan

sadar wisata

dan sapta

pesona

Terbinanya

25 desa

wisata

Meningkatka

n

keterpaduan

dan  unit

pembanguna

masyarakat

di

sekitar  desa

wisata


(10)

Input

Kegiatan

Kegiatan

Output

Outcome

Kegiatan

Kegiatan

Locus

Pelatihan

pengelola

desa wisata

25 desa

wisata di

jawa tengah

Meningkatk

an

kunjungan

wisatawan

pada desa

wisata


(11)

Input

Kegiatan

Kegiatan

Output

Outcome

Kegiatan

Kegiatan

Locus

Penilaian

Desa Wisata

di Jawa

tengah

12 desa

wisata

terbaik di

jawa tengah

Terpilihnya

desa wisata

terbaik

di

jawa tengah

guna

menjadi

wakil lomba

desa wisata

tingkat

nasional


(12)

PROGRAM

Kegiatan Peningkatan Manajemen Usaha Jasa dan

Sarana Pariwisata


(13)

1. Pembinaan 8 usaha Pariwisata

Pelaksanaan pembinaan usaha pariwisata tahun 2018 meliputi:

a. Pembinaan usaha penyediaan akomodasi b. Pembinaan usaha jasa perjalanan wisata

c. Pembinaan usaha jasa makanan dan minuman d. Pembinaan usaha wisata tirta

e. Pembinaan usaha daya tarik wisata

f. Pembinaan usaha penyelengggaraan hiburan dan

rekreasi

g. Pembinaan usaha SPA h. Pembinaan usaha MICE


(14)

Input kegiatan Out put Kegiatan Out Come Kegiatan Locus Kegiatan Pembinaan 8 Usaha

Pariwisata Terbinanya 8 Usaha Pariwisata (Usaha Penyediaan Akomodasi, Usaha Jasa Perjalanan Wisata, Usaha Jasa

Makanan dan Minuman, Usaha Wisata Tirta,

Usaha Daya Tarik

Wisata, URHU, SPA, MICE

Terfasilitasinya

Pembinaan 8 Usaha Pariwisata (Usaha Penyediaan

Akomodasi (50

Pelaku), Usaha Jasa Perjalanan Wisata (50 Pelaku), Usaha Jasa Makanan dan

Minuman (50 Pelaku), Usaha Daya Tarik

Wisata (50 Pelaku), URHU (50 Pelaku), MICE (50 Pelaku), Usaha Wisata Tirta (50 Pelaku), Usaha SPA (50 Pelaku)

Kab Jepara, Kab Wonosobo, Kab Magelang, Kota Surakarta, Kab Rembang, Kota Tegal, Kab magelang, Kota Surakarta


(15)

2. Penyusunan Direktori Usaha Pariwisata

2. Penyusunan Direktori Usaha Pariwisata

Usaha sarana pariwisata sebagai penyedia akomodasi, makam dan minuman, angkutan wisata, sarana wisata dan kawasan pariwisata termasuk didalamnya semua fasilitas atau kelengkapan daerah tujuan wisata yang diperlukan untuk melayani kebutuhan wisatawan dan menikmati perjalanan wisatanya. Dalam mencapai tujuan tersebut diperlukan informasi tentang destinasi wisata, sarana yang tersedia seperti, akomodasi, penyedia makanan minuman, sarana transportasi, souvenir dll, untuk memenuhi hal tersebut diatas perlu disediakan direktori meliputi HoteL Bintang, Hotel Non Bintang, Homestay, Restoran dan Rumah Makan, BPW dan APW


(16)

Input kegiatan

Out put Kegiatan

Out Come Kegiatan

Locus Kegiatan Penyusunan

Direktori Usaha

Pariwisata

Tersusunya

Direktori Usaha Pariwisata

Tercetaknya Buku Biro Perjalanan Wisata

(BPW) 200 Buku

Kota


(17)

3

3. Sosialisasi Standar Usaha Pariwisata . Sosialisasi Standar Usaha Pariwisata (2 usaha pariwisata )

(2 usaha pariwisata )

Kegiatan sosialisasi standar usaha pariwisata se jawa

tengah bekerja sama dengan pihak instutisi Perguruan

Tinggi, LSP, lembaga sertifikasi dan Assosiasi usaha

pariwisata, di anggaran Tahun 2018 dilaksanakan 2

jenis standar usaha pariwisata (Hotel dan BPW)


(18)

Input kegiatan

Out put Kegiatan

Out Come Kegiatan

Locus Kegiatan Sosialisasi

Standar Usaha Pariwisata

(2 usaha pariwisata)

Tersosialisasik an Standar Usaha

Pariwisata

Terstandarnya usaha Rumah makan dan Biro Perjalanan

Wisata

(100 pelaku usaha)

Kab

Semarang , Kota


(19)

4.

4. Monitoring dan Pengawasan pelaksanaan Sertifikasi Monitoring dan Pengawasan pelaksanaan Sertifikasi Usaha Pariwisata (Biro Perjalanan Wisata,

Usaha Pariwisata (Biro Perjalanan Wisata,

akomodasi, Kafe, Rumah makan dan Restoran

akomodasi, Kafe, Rumah makan dan Restoran).).

Kegiatan Monitoring dan pengawasan pelaksanaan

sertifikasi usaha pariwisata dari Lembaga Sertifikasi

Usaha (LSU) dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)

dan untuk mengetahui sampai sejauh mana reksi

pelaku usaha pariwisata dalam melaksanakan

himbuhan pemerintah untuk melakukan setifikasi

terhadap usahanya agar memiliki daya saing dan

sesuai dengan kebutuhan pasar.


(20)

Input kegiatan Out put Kegiatan Out Come Kegiatan Locus Kegia tan Monitoring dan Pengawasan pelaksanaan Sertifikasi Usaha Pariwisata (Biro Perjalanan Wisata, akomodasi, Kafe, Rumah makan dan Restoran). Termonitoringnya dan terawasinya pelaksanaan Sertifikasi Usaha Pariwisata (Biro Perjalanan Wisata, akomodasi, Kafe, Rumah makan dan Restoran). Terlaksananya Monitoring dan pengawasan terhadap (Biro Perjalanan Wisata, akomodasi, Kafe, Rumah makan dan Restoran).di 35 kab/ kota Se Jawa Tengah) Kab/ Kota se Jawa Tenga h


(21)

 Penyajian data/Informasi secara on Line Usaha sarana

pariwisata seperti akomodasi, makam dan minuman, angkutan wisata, sarana wisata dan kawasan pariwisata termasuk didalamnya semua fasilitas atau kelengkapan daerah tujuan wisata yang diperlukan untuk melayani kebutuhan wisatawan dan menikmati perjalanan wisatanya.

 Informasi tersebut selalu di up date dan termasuk

daftar harga yang dibutuhkan oleh para pelaku usaha pariwisata dan wisatawan .

 Informasi tersebut terkoneksi dengan Kab./Kota ,


(22)

Input kegiatan Out put Kegiatan Out Come Kegiatan Locus Kegiata n Data Industri Pariwisata di Jawa Tengah Terlaksanakannya Informasi Digitaliasai Industri

Pariwisata di Jawa Tengah yang

terkini/ online antara Kab/ Kota Se Jawa tengah dan Provinsi/ pusat Digitalisasi Industri Pariwisata merupakan informasi industri/ destinasi pariwisata Jawa Tengah dalam rangka pemasaran menuju pasar global Kab/ Kota se Jawa Tengah


(23)

Kegiatan

penyusunan

paket

wisata

melibatkan asosiasi yaitu ASITA, Pelaku

yang menangani Biro Perjalanan Wisata

dan dari pemerintah daerah dari kab/kota

se Jateng, dengan membuat paket - paket

wisata dengan daya tarik wisata maupun

destinasi yang tersebar di Kab/Kota Se

Jawa Tengah


(24)

Input

kegiatan KegiatanOut put Out Come Kegiatan KegiataLocus n

Data Potensi daya tarik wisata Jawa Tengah

Tersusunya

Paket Wisata di Jawa Tengah

Tercetaknya buku Paket Wisata Biro Perjalanan

wisata 125 buku paket wisata,

sehingga dapat menjadi

pedoman dalam penyusunan

paket wisata di Jawa Tengah

Kab/

Kota Se Jawa Tengah


(25)

Kegiatan workhsop Pariwisata Halal

dalam

rangka

meningkatkan

pemahaman tentang pariwisata halal

dan potensi serta peluangnya

Meningktkan daya saing pariwisata

halal di Jawa Tengah, guna meraih

peluang pasar pariwisata halal disekitar

negara ASEAN dan Negara - negara

Islam


(26)

Input

kegiatan KegiatanOut put Out Come Kegiatan KegiataLocus n Potensi Wisata Halal di Jawa Tengah Terlaksananya Workhshop

Pariwisata Halal di Jawa Tengah melibatkan 50 peserta yang berasal pelaku usaha, asosiasi pariwisata, pengamat pariwisata dan pemangku kepentingan yang lain Tersusunya panduan Pariwisata Halal di Jawa Tengah guna sebagai pedoman

dalam meningkatkan pengembangan

wisata halal dalam rangka

meningkatkan

kunjungan wisatawan khusunya dari

negara – negara

ASEAN dan OKI untuk mengunjungi

destinasi di Jawa tengah

Kota


(27)

Kegiatan ini memberikan Apresiasi atau

penghargaan

terhadap

usaha

pariwisata (Biro Perjalana

Wisata, Hotel Bintang dan Non Bintang,

Restoran dan Rumah Makan) yang

memiliki kreteria maupun standar yang

sudah ditetapkan oleh undang-undang

sesuai jenis - jenis usaha pariwisata dan

memiliki prestasi


(28)

Input

kegiatan KegiatanOut put Out Come Kegiatan KegiataLocus n

Lomba

peningkatan daya saing

terhadap daya saing usaha pariwisata

Pemberian Penghargaan terhadap usaha pariwisata di Jawa Tengah

yang memenuhi standar

Terapresiasinya usaha

pariwisata di Jawa Tengah yang

mempunyai daya saing

produk (usaha BPW, Hotel

Bintang dan Non Bintang, Restoran,

Rumah Makan)

Kab/

Kota Se Jawa Tengah


(29)

Memberikan pembinaan terhadap usaha

mikro kecil (Homestay, Karaoke, Hotel

Non Bintang, Kafe dan Rumah Makan)

mengenai standar usaha, Pelayanan,

cara pemasaran (marketing)

agar usaha tersebut mempunyai daya

saing didalam industri pariwsata, yang

akan berdampak pada usaha itu sendiri

maupun sekitar daya tarik wisata.


(30)

Input

kegiatan KegiatanOut put Out Come Kegiatan KegiataLocus n Peningkatan daya saing usaha Industri Pariwisata berskala Kecil dan Menengah melalui pelatihan (Homestay, Karaoke, Hotel Non Bintang, Kafe dan rumah makan) Terlaksananya Peningkatan usaha dalam rangka meningkatkan produk usaha pariwisata kecil dan menengah Terfasilitasinya kegiatan Peningkatan usaha melalui peningkatan daya saing (50 pelaku) Homestay, Usaha Karaoke, Hotel Non Bintang, Kafe, Rumah Makan Kab Magelan g, Kab Wonosob o, Kab Jepara, Kab Sragen


(31)

1.

Usaha penyediaan Akomodasi

2.

Usaha jasa perjalanan wisata

3.

Usaha Jasa Makanan dan Minuman

4.

Usaha Penyelenggaraan Kegiatan hiburan

dan rekreasi

5.

Usaha wisata tirta

6.

Usaha penyelenggaraan MICE

7.

Usaha daya tarik wisata


(32)

1. Pembinaan 8 usaha Pariwisata

Pelaksanaan pembinaan usaha pariwisata tahun 2018 meliputi:

a. Pembinaan usaha akomodasi

b. Pembinaan usaha perjalanan wisata c. Pembinaan usaha makan minum

d. Pembinaan usaha wisata tirta

e. Pembinaan usaha daya tarik wisata

f. Pembinaan usaha penyelengggaraan

hiburan dan rekreasi

g. Pembinaan usaha SPA h. Pembinaan usaha MICE


(33)

2

. Sosialisasi Standar Usaha Pariwisata ( 2

usaha pariwisata )

Kegiatan sosialisasi standar usaha

pariwisata se jawa tengah bekerja sama

dengan pihak instutisi Perguruan Tinggi,

LSP, lembaga sertifikasi dan Assosiasi

usaha pariwisata, di anggaran Tahun 2018

dilaksanakan 2 jenis standar usaha

pariwisata (Hotel dan BPW)


(34)

3. Penyusunan Direktori Usaha Pariwisata

- Usaha sarana pariwisata sebagai penyedia akomodasi, makam dan minuman, angkutan wisata, sarana wisata dan kawasan pariwisata termasuk didalamnya semua fasilitas atau kelengkapan daerah tujuan wisata yang diperlukan untuk melayani kebutuhan wisatawan dan menikmati perjalanan wisatanya. Dalam mencapai tujuan tersebut diperlukan informasi tentang destinasi wisata, sarana yang tersedia seperti, akomodasi, penyedia makanan minuman, sarana transportasi, souvenir dll, untuk memenuhi hal tersebut diatas perlu disediakan direktori meliputi HoteL Bintang, Hotel Non Bintang, Homestay, Restoran dan Rumah Makan, BPW dan APW


(35)

4.Monitoring dan Pengawasan pelaksanaan Sertifikasi Usaha Pariwisata (Biro Perjalanan Wisata, akomodasi, Kafe, Rumah makan dan Restoran).

Kegiatan Monitoring dan pengawasan pelaksanaan sertifikasi usaha pariwisata dari Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU) dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan untuk mengetahui sampai sejauh mana reksi pelaku usaha pariwisata dalam melaksanakan himbuhan pemerintah untuk melakukan setifikasi terhadap usahanya agar memiliki daya saing dan sesuai dengan kebutuhan pasar.


(36)

 Penyajian data/Informasi secara on Line Usaha sarana

pariwisata seperti akomodasi, makam dan minuman, angkutan wisata, sarana wisata dan kawasan pariwisata termasuk didalamnya semua fasilitas atau kelengkapan daerah tujuan wisata yang diperlukan untuk melayani kebutuhan wisatawan dan menikmati perjalanan wisatanya.

 Informasi tersebut selalu di up date dan termasuk daftar

harga yang dibutuhkan oleh para pelaku usaha pariwisata dan wisatawan .

 Informasi tersebut terkoneksi dengan Kab./Kota ,

Provinsi dan Pusat .


(37)

-

Maksud

Dengan adanya Digitalisasi Industri Pariwisata, maka proses penyebaran informasi menjadi berkembang dan berubah dari format analog menjadi format digital. Masyarakat tidak harus bertatap muka jika ingin menyampaikan informasi, tetapi dapat menggunakan peralatan lain sebagai media penghantar pesan. Masyarakat dapat menghemat waktu dan tenaga saat berkomunikasi karena sudah menggunakan alat telekomunikasi seperti telepon genggam dan komputer, karena media penghantar tersebut dapat menghantarkan informasi yang sudah mengalami digitalisasi atau yang disebut dengan informasi digital. Informasi tersebut selalu di up date dan termasuk daftar harga yang dibutuhkan oleh para pelaku usaha pariwisata dan wisatawan


(38)

-

Tujuan

 Dengan adanya digitalisasi Industri Pariwisata

di Jawa Tengah, data dan informasi bisa tersaji dalam digitalisasi dan mudah diaskes tanpa mengenal waktu dan jarak, dan dapat juga menjadi alat promosi, masyarakat semakin mudah dalam mengaskes berbagai informasi mengenai data usaha pariwisata, harga, fasilitas, informasi destinasi di kab/kota se Jawa Tengah maupun informasi tentang pariwisata lainya yang ada di Jawa Tengah

 Dengan adanya Digitalisasi Industri Pariwisata

ini juga para pelaku/usaha seperti travel, pihak hotel bisa mempromosikan produknya.


(39)

Kegiatan penyusunan paket wisata

melibatkan asosiasi yaitu ASITA, Pelaku

yang menangani Biro Perjalanan Wisata

dan dari pemerintah daerah dari kab/

kota se Jateng, dengan membuat paket

- paket wisata dengan daya tarik wisata

maupun destinasi yang tersebar di

Kab/Kota Se Jawa Tengah


(40)

Kegiatan workhsop Pariwisata Halal

dalam

rangka

meningkatkan

pemahaman tentang pariwisata halal

dan potensi serta peluangnya

Meningktkan daya saing pariwisata

halal di Jawa Tengah, guna meraih

peluang pasar pariwisata halal disekitar

negara ASEAN dan Negara - negara

Islam


(41)

Kegiatan ini memberikan Apresiasi atau

penghargaan

terhadap

usaha

pariwisata (Biro Perjalana Wisata,

Hotel Bintang dan Non Bintang,

Restoran dan Rumah Makan) yang

memiliki kreteria maupun standar yang

sudah ditetapkan oleh undang-undang

sesuai jenis - jenis usaha pariwisata dan

memiliki prestasi


(42)

Memberikan pembinaan terhadap usaha

mikro kecil (Homestay, Karaoke, Hotel

Non Bintang, Kafedan Rumah Makan)

mengenai standar usaha, Pelayanan,

cara pemasaran (marketing)

agar usaha tersebut mempunyai daya

saing didalam industri pariwsata, yang

akan berdampak pada usaha itu sendiri

maupun sekitar daya tarik wisata.


(1)

- Maksud

Dengan adanya Digitalisasi Industri Pariwisata, maka proses penyebaran informasi menjadi berkembang dan berubah dari format analog menjadi format digital. Masyarakat tidak harus bertatap muka jika ingin menyampaikan informasi, tetapi dapat menggunakan peralatan lain sebagai media penghantar pesan. Masyarakat dapat menghemat waktu dan tenaga saat berkomunikasi karena sudah menggunakan alat telekomunikasi seperti telepon genggam dan komputer, karena media penghantar tersebut dapat menghantarkan informasi yang sudah mengalami digitalisasi atau yang disebut dengan informasi digital. Informasi tersebut selalu di up date dan termasuk daftar harga yang dibutuhkan oleh para pelaku usaha pariwisata dan wisatawan


(2)

- Tujuan

 Dengan adanya digitalisasi Industri Pariwisata

di Jawa Tengah, data dan informasi bisa tersaji dalam digitalisasi dan mudah diaskes tanpa mengenal waktu dan jarak, dan dapat juga menjadi alat promosi, masyarakat semakin mudah dalam mengaskes berbagai informasi mengenai data usaha pariwisata, harga, fasilitas, informasi destinasi di kab/kota se Jawa Tengah maupun informasi tentang pariwisata lainya yang ada di Jawa Tengah

 Dengan adanya Digitalisasi Industri Pariwisata

ini juga para pelaku/usaha seperti travel, pihak hotel bisa mempromosikan produknya.


(3)

 Kegiatan penyusunan paket wisata

melibatkan asosiasi yaitu ASITA, Pelaku yang menangani Biro Perjalanan Wisata dan dari pemerintah daerah dari kab/ kota se Jateng, dengan membuat paket - paket wisata dengan daya tarik wisata maupun destinasi yang tersebar di Kab/Kota Se Jawa Tengah


(4)

 Kegiatan workhsop Pariwisata Halal

dalam rangka meningkatkan

pemahaman tentang pariwisata halal dan potensi serta peluangnya

 Meningktkan daya saing pariwisata

halal di Jawa Tengah, guna meraih peluang pasar pariwisata halal disekitar negara ASEAN dan Negara - negara Islam


(5)

 Kegiatan ini memberikan Apresiasi atau

penghargaan terhadap usaha

pariwisata (Biro Perjalana Wisata, Hotel Bintang dan Non Bintang, Restoran dan Rumah Makan) yang memiliki kreteria maupun standar yang sudah ditetapkan oleh undang-undang sesuai jenis - jenis usaha pariwisata dan memiliki prestasi


(6)

Memberikan pembinaan terhadap usaha

mikro kecil (Homestay, Karaoke, Hotel

Non Bintang, Kafedan Rumah Makan)

mengenai standar usaha, Pelayanan,

cara pemasaran (marketing)

agar usaha tersebut mempunyai daya

saing didalam industri pariwsata, yang

akan berdampak pada usaha itu sendiri

maupun sekitar daya tarik wisata.