PPK Budaya sekolah 20 Juli 2017

(1)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

BERBASIS BUDAYA SEKOLAH


(2)

Poin Pembelajaran Budaya Sekolah

1. Budaya Sekolah: Budaya organisasi lembaga pendidikan

2. Kualitas kehidupan sekolah yang tumbuh berkembang berdasarkan 5 nilai utama PPK

3. Kualitas belajar, bekerja, dan berinteraksi antara kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, dan peserta didik

4. Tujuan: mendukung terbentuknya branding sekolah (citra yang ingin dibangun sekolah)

5. Ekosistem pendidikan yang melibatkan individu, norma, peraturan dan konsistensi pelaksanaannya.


(3)

Apakah Budaya Sekolah itu?

Apakah Budaya Sekolah itu?

Budaya sekolah adalah tradisi yang tumbuh dan

berkembang sesuai dengan spirit dan nilai-nilai yang

dianut warga sekolah. Tradisi itu mewarnai kualitas

kehidupan sekolah, termasuk kualitas lingkungan,

interaksi antar warga sekolah, dan suasana akademik.


(4)

PPK Berbasis Budaya Sekolah

1. Budaya Sekolah: Budaya organisasi lembaga pendidikan;

2. Kualitas kehidupan sekolah yang tumbuh berkembang berdasarkan 5 nilai utama PPK;

3. Kualitas belajar, bekerja, dan berinteraksi antara kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, peserta didik dan orang tua mereka; 4. Ekosistem pendidikan yang melibatkan individu, norma, peraturan

dan konsistensi pelaksanaannya.

5. Tujuan: mendukung terbentuknya branding sekolah (membangun citra sekolah yang unik dan khusus);


(5)

Prinsip PPK Berbasis Budaya Sekolah

Menekankan pada pembiasaan nilai-nilai utama dalam keseharian

sekolah.

Menonjolkan keteladanan orang dewasa di lingkungan sekolah.

Melibatkan seluruh pelaku dalam ekosistem pendidikan di sekolah

Mengembangkan dan memberi ruang yang luas pada segenap

potensi siswa melalui kegiatan ko-kurikuler dan ekstra-kurikuler.

Memberdayakan manajemen dan tata kelola sekolah.


(6)

Mengapa?

Budaya sekolah yang baik mampu membawa

perubahan ke arah yang lebih baik, terutama dalam

mengubah perilaku.

Yang terjadi selama ini

Budaya sekolah yang ada kurang mampu mengubah perilaku

seperti yang diharapkan


(7)

CONTOH KEGIATAN MEMBANGUN BUDAYA SEKOLAH

Gerakan Literasi (mis. membaca 15’) “tradisi”

Kegiatan Ekstrakurikuler


(8)

Gerakan Literasi

1. Indonesia adalah “masyarakat yang rabun membaca dan

lumpuh menulis.” (Taufik Ismail)

2.

Era informasi identik dengan era literasi,berinteraksi,

berkomunikasi, bahkan beraktualisasi tidak cukup hanya

dinyatakan secara lisan atau oral

3. Literasi (kemahirwacanaan) adalah kemampuan

mengakses, memahami

dan

menggunakan

informasi


(9)

4 Jenis Literasi (Sejarah)

1. Literasi klasik (classic literacy) (membaca, menulis, menghitung). Sasaran: memahami bacaan dan tulisan

2. Literasi audiovisual (audiovisual literacy), terkait dengan media

elektronik, seperti film, televisi dan fokus pada gambar bergerak, urutan gambar.

3. Literasi Digital (digital literacy/information literacy) berakar dari

komputer dan peralatan digital, butuh keterampilan mempelajari gadget (gawai).

4. Media literacy, keterampilan mengakses, mempergunakan informasi yang dibutuhkan akibat konvergensi media (membaca, menulis,


(10)

Bisa di

dalam dan di

luar sekolah

(lbg

keagamaan,

sanggar seni,

klub OR,

karang

taruna, dll)

Tu

ju

a

n

Membantu anak

mengembangkan

potensi akademik,

bakat, minat , dan

kebutuhan anak

misalnya dlm

agama, seni, olah

raga, dan

kepemimpinan.

F

u

n

g

s

i

Kegiatan ekstrakurikuler

memiliki fungsi:

1. Pengembangan

kognitif,

2. Sosial

3. Personal

4.

Kreatifitas

5. Kritis

6. Komunikasi

7. Kolaborasi

8. Rekreatif, dan

9. Persiapan karir


(11)

Aturan dan Tata Tertib Sekolah

Agar terbangun lingkungan yang kondusif dalam proses

pembelajaran dan untuk mencegah perilaku yang

mengganggu diperlulan aturan dan tata tertib yang

harus ditaati seluruh warga sekolah.

Idealnya merupakan kesepakatan bersama semua


(12)

Evaluasi Peraturan Sekolah

Evaluasi diperlukan untuk:

1. Melihat sejauh mana tata tertib berjalan;

2. Efektifitas pedoman dalam memandu perilaku peserta didik

sesuai nilai utama PPK;

3. Mengatasi pelanggaran-pelanggaran terhadap tata tertib yang

sudah dicanangkan;

4. Menentukan konsekuensi jika peraturan dilanggar;

5. Mengoptimalkan peran guru kelas, guru BK dan kepala sekolah

dalam menegakkan aturan yang sudah ditetapkan;


(13)

Tugas Kelompok

1. Bagi kelas dalam kelompok sebanyak 5 orang.

2. Sepakati citra sekolah yang ingin dibangun (

school branding

).

3. Identifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat untuk

mendukung

school branding

.

4. Pilih salah satu faktor penghambat untuk dicari solusinya.

5. Diskusikan solusi untuk mengatasi salah satu penghambat. Solusi

dapat dibahas dari berbagai sisi (mis. peraturan sekolah, school

branding yang tidak tepat, kegiatan ekskul yang ada)


(14)

Terima Kasih

Terima Kasih


(1)

4 Jenis Literasi (Sejarah)

1. Literasi klasik (classic literacy) (membaca, menulis, menghitung). Sasaran: memahami bacaan dan tulisan

2. Literasi audiovisual (audiovisual literacy), terkait dengan media

elektronik, seperti film, televisi dan fokus pada gambar bergerak, urutan gambar.

3. Literasi Digital (digital literacy/information literacy) berakar dari

komputer dan peralatan digital, butuh keterampilan mempelajari gadget

(gawai).

4. Media literacy, keterampilan mengakses, mempergunakan informasi yang dibutuhkan akibat konvergensi media (membaca, menulis,


(2)

Bisa di

dalam dan di luar sekolah (lbg keagamaan, sanggar seni, klub OR, karang taruna, dll)

Tu

ju

a

n

Membantu anak mengembangkan potensi akademik, bakat, minat , dan kebutuhan anak misalnya dlm

agama, seni, olah raga, dan kepemimpinan.

F

u

n

g

s

i

Kegiatan ekstrakurikuler memiliki fungsi: 1. Pengembangan kognitif, 2. Sosial 3. Personal

4. Kreatifitas 5. Kritis

6. Komunikasi 7. Kolaborasi

8. Rekreatif, dan

9. Persiapan karir


(3)

Aturan dan Tata Tertib Sekolah

Agar terbangun lingkungan yang kondusif dalam proses

pembelajaran dan untuk mencegah perilaku yang

mengganggu diperlulan aturan dan tata tertib yang

harus ditaati seluruh warga sekolah.

Idealnya merupakan kesepakatan bersama semua


(4)

Evaluasi Peraturan Sekolah

Evaluasi diperlukan untuk:

1. Melihat sejauh mana tata tertib berjalan;

2. Efektifitas pedoman dalam memandu perilaku peserta didik

sesuai nilai utama PPK;

3. Mengatasi pelanggaran-pelanggaran terhadap tata tertib yang

sudah dicanangkan;

4. Menentukan konsekuensi jika peraturan dilanggar;

5. Mengoptimalkan peran guru kelas, guru BK dan kepala sekolah

dalam menegakkan aturan yang sudah ditetapkan;


(5)

Tugas Kelompok

1. Bagi kelas dalam kelompok sebanyak 5 orang.

2. Sepakati citra sekolah yang ingin dibangun (school branding). 3. Identifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat untuk

mendukung school branding.

4. Pilih salah satu faktor penghambat untuk dicari solusinya.

5. Diskusikan solusi untuk mengatasi salah satu penghambat. Solusi dapat dibahas dari berbagai sisi (mis. peraturan sekolah, school branding yang tidak tepat, kegiatan ekskul yang ada)


(6)

Terima Kasih

Terima Kasih