ABAMA APLIKASI BAHAN MAKANAN SEBAGAI SAR

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

ABAMA (APLIKASI BAHAN MAKANAN)
SEBAGAI SARANA EDUKASI GIZI UNTUK ANAK USIA
SEKOLAH DAN IBU

BIDANG KEGIATAN :
PKM GT

Diusulkan oleh :
Anisa Nur Azizah
Gardinia Nugrahani
Ratih Paramastuti

(22030112130036 / Angkatan 2012)
(22030112130017 / Angkatan 2012)
(22030112130029 / Angkatan 2012)

UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013


PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

ABAMA (APLIKASI BAHAN MAKANAN)
SEBAGAI SARANA EDUKASI GIZI UNTUK ANAK USIA
SEKOLAH DAN IBU

BIDANG KEGIATAN :
PKM GT

Diusulkan oleh :
Anisa Nur Azizah
Gardinia Nugrahani
Ratih Paramastuti

(22030112130036 / Angkatan 2012)
(22030112130017 / Angkatan 2012)
(22030112130029 / Angkatan 2012)

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG
2013
i

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul ABAMA (Aplikasi
Bahan Makanan) sebagai Sarana Edukasi Gizi untuk Anak Usia Sekolah dan Ibu.
Karya tulis ini disusun dalam rangka mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa
Gagasan Tertulis (PKM-GT) tahun 2013.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Etika Ratna Noer,
S.Gz., M.Si selaku dosen pembimbing yang telah menyumbangkan buah pikiran
dan waktunya untuk membantu kami menyusun karya tulis ini.
Kami menyadari bahwa karya ini tidaklah sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran kami terima demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.
Semarang, 5 Maret 2013
Penulis

iii


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .........................................................................................

i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv
RINGKASAN ..................................................................................................... v
PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
Latar Belakang .......................................................................................... 1
Tujuan Penulisan ...................................................................................... 1
Manfaat Penulisan .................................................................................... 2
GAGASAN ......................................................................................................... 2
Keadaan Terkini ........................................................................................ 3
Solusi yang Pernah Ditawarkan................................................................. 3
Target Pencapaian Gagasan ....................................................................... 4
Pihak yang Dapat Membantu Mengimplementasikan Gagasan ............... 5
Langkah untuk Mengimplementasikan Gagasan ..................................... 5

PENUTUP .......................................................................................................... 6
Kesimpulan ............................................................................................... 6
Saran ......................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 7
LAMPIRAN ....................................................................................................... 8
Lampiran 1 : Daftar Identitas .................................................................... 8
Lampiran 2 : Gambar Ilustrasi .................................................................. 10

iv

RINGKASAN
Indonesia mengalami berbagai masalah kesehatan diantaranya adalah gizi
buruk. Menurut data dari Kementrian Kesehatan, angka kematian akibat gizi
buruk cenderung tinggi. Faktor yang menyebabkan terjadinya gizi buruk
diantaranya yaitu kurangnya pengetahuan tentang gizi.
Untuk membantu mengurangi masalah gizi buruk, serta untuk
meningkatkan sumber daya manusia di Indonesia, kami memiliki gagasan yaitu
pembuatan Aplikasi Bahan Makanan (ABAMA). Aplikasi ini berisi informasi
tentang bermacam-macam bahan makanan yang ada di Indonesia, meliputi
kandungan gizi, manfaat, dan resep dari bahan makanan tersebut yang dapat

digunakan untuk membuat makanan yang bervariasi.
Target utama ABAMA yaitu untuk digunakan oleh anak-anak dan ibu
rumah tangga. Ditargetkan untuk anak-anak supaya mereka mempunyai
pengetahuan tentang gizi sejak kecil, sehingga berguna di kehidupannya. Untuk
ibu rumah tangga, ABAMA bisa memberi informasi tentang bahan makanan yang
digunakan untuk meyusun menu makanan sehari-hari dalam keluarga.
Aplikasi ini diimplementasikan dalam masyarakat melalui kerjasama
bersama pemerintah, ahli teknologi informatika, ahli gizi, pakar kuliner, media
massa, serta dukungan dari masyarakat itu sendiri.
Kesimpulan yang didapat adalah dengan menggunakan ABAMA akan
memudahkan pemerintah dalam meningkatkan kesehatan masarakat melalui
edukasi gizi.
Harapannya pembuatan aplikasi ini akan diwujudkan dan bermanfaat
untuk masyarakat dalam edukasi gizi demi meningkatnya derajat kesehatan
masyarakat Indonesia.

v

1


PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Status gizi masyarakat Indonesia masih tergolong rendah menurut data
dari Kementrian Kesehatan, masih banyak anak yang menderita gizi buruk,
bahkan sebagian dari anak yang menderita gizi buruk tidak tertolong dan akhirnya
meninggal. Kasus balita gizi buruk yang meninggal pada bulan Desember 2012
banyak ditemukan di Provinsi Jawa Barat yaitu 146 orang. Selain itu berdasarkan
hasil Riskesdas 2010, anak balita yang mengalami gizi kurang (underweight)
sebanyak 17,9%, stunting sebanyak 36%, dan gizi lebih (overweight) sebanyak
5,8% sedangkan pada orang dewasa 12,6% tergolong kurus, dan 21,7% tergolong
gemuk.
Pengetahuan masyarakat akan gizi masih kurang, terlihat dari banyaknya
anak yang menderita gizi buruk. Hal ini disebabkan karena pengetahuan ibu
mengenai gizi untuk anaknya masih kurang. Kebanyakan dari masyarakat
Indonesia tidak memperhatikan komposisi gizi makanan mereka sehari-hari.
Masyarakat Indonesia cenderung makan makanan yang tinggi kalori, mereka lebih
mengedepankan rasa kenyang dan enak daripada nutrisi yang dibutuhkan.
Dalam memperoleh informasi tentang gizi, masyarakat kurang aktif dalam
mencari informasi di buku. Tampilan buku yang kurang menarik, jumlah halaman
yang terlalu banyak serta harga yang mahal membuat masyarakat enggan untuk

mencari informasi di buku.
Untuk penyampaian edukasi gizi pada anak-anak sekolah akan lebih
mudah dimengerti jika menggunakan media gambar dibandingkan membaca
langsung dari buku. Begitu pula dengan para ibu yang lebih mudah mengerti jika
ada media visual dalam penyampaiannya.
Demi mempermudah proses edukasi gizi, kami menggagas ABAMA
(Aplikasi Bahan Makanan) yaitu aplikasi yang berisi tentang kandungan gizi,
manfaat, dan resep dari berbagai jenis bahan makanan yang ada di Indonesia.
Penggunaan aplikasi ini untuk edukasi gizi akan lebih praktis daripada membawa
poster atau brosur. Selain itu, aplikasi juga bisa diakses oleh banyak orang dan
nantinya juga bisa diunduh secara gratis.
TUJUAN PENULISAN
1. Membantu pemerintah menyelesaikan masalah yang ditimbulkan akibat
adanya gizi buruk.
2. Memberikan dan menambah pengetahuan pada masyarakat tentang kandungan
gizi, manfaat, dan cara pengolahan suatu bahan makanan.
3. Membuat suatu bahan edukasi gizi yang menarik dan mudah untuk dipelajari
anak usia sekolah.
4. Memberikan informasi bagi ibu rumah tangga mengenai resep masakan dari
berbagai bahan makanan yang bergizi.

5. Meningkatkan pemanfaatan aneka ragam bahan makanan sebagai sumber gizi
bagi keluarga.

2

MANFAAT PENULISAN
Bagi Anak – Anak

Konsep bahan edukasi melalui software yang menarik dapat merangsang
anak - anak untuk senang belajar mengenai gizi sehingga pengetahuan tentang
gizi sudah tertanam sejak dini.
Bagi Ibu Rumah Tangga

Dapat menambah pengetahuan mengenai kandungan gizi bahan makanan,
manfaat, dan pengolahannya sebagai menu makan untuk keluarga. Sehingga
penyusunan menu sehari – hari didasarkan pada pertimbangan aneka ragam bahan
makanan yang mengandung variasi gizi dan kebutuhan keluarga akan zat gizi
dapat terpenuhi serta menjadikan status gizi keluarga yang lebih baik.
Bagi Pemerintah Indonesia


Diharapkan aplikasi dari gagasan yang kami tulis dapat membantu
pemerintah dalam usaha meningkatkan sumber daya manusia melalui program
perbaikan gizi yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Sehingga dapat
menjadi generasi penerus handal yang selanjutnya akan memengaruhi pada
peningkatan sumber daya Negara Indonesia.
GAGASAN
Gagasan yang kami usulkan berupa aplikasi bernama ABAMA yang
merupakan akronim dari Aplikasi Bahan Makanan. Aplikasi ini dapat digunakan
sebagai alat edukasi tentang gizi khususnya bagi anak dan ibu rumah tangga.
ABAMA dibuat sederhana dan menarik dengan animasi, video, ataupun suara
agar anak – anak tertarik. Aplikasi ini akan mudah dipelajari oleh berbagai
kalangan umur baik di pedesaan maupun di perkotaan. Gagasan ini kami usulkan
untuk pemerintah dalam membantu berbagai program yang berkaitan dengan
kesehatan dan peningkatan sumber daya manusia di Indonesia .
ABAMA (Aplikasi Bahan Makanan) merupakan aplikasi yang berbasis
flash. ABAMA berisi tentang kandungan gizi, manfaat, dan resep dari berbagai
jenis bahan makanan yang ada di Indonesia.
Bagian – bagian yang terdapat dalam ABAMA diantaranya adalah
halaman utama, sub utama, halaman bahan makanan, dan halaman resep. Pada
halaman utama, terdapat nama aplikasi, dan menu berupa abjad dari A sampai Z

yang di dalamnya akan berisi sub menu. Di halaman ini pengguna memilih salah
satu abjad yang terdapat pada bahan makanan yang ingin disediki. Contohnya
pengguna ingin mengetahui mengenai alpukat, maka ia memilih huruf A.
Dibawah menu utama terdapat sub menu yang berisikan bahan makanan
apa saja yang ada di bawah abjad yang ada pada menu utama tadi. Misalnya A,
pada sub menu terdapat berbagai bahan makanan yang diawali dengan huruf A,
contohnya alpukat, apel, asparagus, dan ayam.
Setelah salah satu bahan makanan yang dipilih pada sub menu, maka akan
muncul pilihan yaitu Kandungan gizi menjelaskan tentang apa saja kandungan
gizi dan berapa banyak zat gizi terdapat dalam bahan makanan tersebut manfaat
bahan makanan bagi kesehatan. Manfaat bahan menjabarkan tentang khasiat dan

3

kegunaannya bagi kesehatan tubuh. Pada resep akan terdapat berbagai nama
masakan terbuat dari bahan makanan tadi. Apabila pengguna ingin mengetahui
cara pembuatan masakan tersebut akan tersedia panduannya setelah memilih
nama masakan yang tersedia.Untuk kembali ke menu sebelumnya guna mencari
informasi mengenai bahan makanan lainnya, terdapat tombol menu utama yang
akan membawa pengguna ke menu utama.

Keadaan Terkini
Keadaan terkini di dalam masyarakat Indonesia memacu kami untuk
membuat suatu gagasan untuk memperbaiki dan / atau memecahkan permasalahan
tersebut . Keadaan yang kami jadikan dasar pertimbangan pembuatan ABAMA
meliputi fakta berikut.
Sumber daya manusia di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan
negara lain, terbukti melalui keadaan ekonomi negara Indonesia yang kurang
karena sumber daya yang mengelola kurang handal dan kurang memadai, padahal
sumber daya alam Indonesia melimpah. Seandainya Indonesia memiliki sumber
daya manusia yang memadai, banyak sumber daya alam di Indonesia yang bisa
dieksplorasi. Data menunjukkan bahwa Indonesia menempati peringkat kelima di
Asia Tenggara dalam hal pendapatan perkapita. Fakta lain bahwa Indeks
Pembangunan Manusia Indonesia menempati peringkat 124 dari 178 negara di
dunia.
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi membuat mereka acuh
dengan makanan yang masuk ke tubuhnya, hasil wawancara dengan sesama
teman menunjukkan bahwa sebagian besar tidak mengerti dengan apa yang
mereka konsumsi, apa kandungan gizinya dan manfaatnya bagi tubuh, sehingga
kadang banyak yang kekurangan zat gizi tertentu karena pola konsumsi makanan
yang tidak diperhatikan.
Adanya anggapan bahwa usia anak – anak belum perlu mengerti tentang
gizi dan anak – anak juga cenderung malas belajar dan mencari tahu mengenai
gizi karena dianggap sebagai hal yang rumit dan tidak menarik. Padahal
pengetahuan gizi sangat penting untuk tumbuh kembang seorang anak. Ibu
berperan dalam pengasuhan anak termasuk asupan makanannya, tetapi akan lebih
baik jika seorang anak juga dibekali dengan pengetahuan tentang gizi sejak usia
dini dimulai dengan hal yang sederhana sehingga akan tertanam kebiasaan makan
yang sehat.
Pemanfaatan bahan pangan kurang, terutama di pedesaan. Cara
mengolahnya monoton dan kurang bervariasi. Hasil survey di Desa Bengkat,
Tanjungtirta, Punggelan, Banjarnegara menunjukkan bahwa sebagian besar
mereka setiap hari mengkonsumsi daun ketela yang sering mereka sebut dengan
“kluban“ dimasak sayur bening . Padahal bahan pangan di desa tersebut sangat
banyak dan bervariasi, tetapi kebanyakan dari mereka tidak tahu akan manfaat dan
pengolahannya, apalagi kandungan gizinya.
Solusi Yang Pernah Ditawarkan
Perbaikan dan peningkatan sumber daya manusia melalui program
pendidikan WAJAR 9 tahun. Program tersebut sudah berjalan hampir satu
dasawarsa, namun evaluasi tentang program ini sedikit sekali. Data yang
menunjukkan bahwa angka buta huruf menurun dan angka kelulusan Ujian

4

Nasional meningkat, tidak sepenuhnya menggambarkan keberhasilan program
tersebut, itu merupakan suatu keberhasilan kuantitatif sedangkan keberhasilan
kualitatifnya masih sedikit buktinya. Maka diperlukan terobosan lain untuk
memaksimalkan perbaikan dan peningkatan sumber daya manusia selain dari
program pendidikan, salah satunya yaitu mengenai asupan gizi yang berperan
dalam tumbuh kembang seseorang yang selanjutnya akan memengaruhi
kecerdasan seseorang.
Penyuluhan gizi dalam kegiatan Posyandu. Sebagian besar Ibu rumah
tangga enggan pergi ke posyandu, karena mereka beranggapan jika anaknya sehat
maka tidak perlu ke posyandu. Hal tersebut membuat program yang ditawarkan
pemerintah belum berjalan maksimal.
PKK ( Pembinaan Kesejahteraan Keluarga ) yang merupakan organisasi
masyarakat yang memberdayakan wanita untuk turut berpartisipasi dalam
pembangunan. Program tersebut bermula dari pertemuan seminar Home Economi
di Bandung tahun 1957. Gerakan PKK di masyarakat berawal dari kepedulian istri
gubernur Jawa Tengah ( Ibu Isriati Moenadi ) setelah melihat masyarakat yang
menderita busung lapar. Dalam Program tersebut diantaranya ada program
pangan, berupa pelatihan – pelatihan kreasi olahan dari berbagai bahan pangan
yang tersedia. Namun sekarang program PKK di desa – desa sudah jarang
dilaksanakan, keaaktifan dari masyarakat mulai bekurang.
Target Pencapaian Gagasan
Melalui gagasan yang kami usulkan, kondisi kekinian di dalam masyarakat
Indonesia diharapkan ditingkatkan. Belajar tentang gizi dapat menambah
pengetahuan untuk bekal pengaturan pola makan. Nutrisi atau zat gizi dalam
makanan memengaruhi kecerdasan anak, dalam kata lain dengan perbaikan gizi
melalui belajar gizi dari aplikasi tersebut, perlahan sumber daya manusia akan
meningkat. Gizi merupakan salah satu faktor yang penting yang menentukan
kecerdasan seseorang. Keadaan gizi seseorang dalam suatu masa tidak hanya
ditentukan konsumsi zat gizi pada masa kini, tetapi juga masa lampau bahkan saat
masih berada di dalam kandungan. Konsumsi gizi pada anak – anak memberi
andil terhadap status gizi masa dewasa . Usia Emas (golden age) hanya sampai
pada umur 2 tahun, itu artinya asupan gizi pada umur tersebut sangat besar
pengaruhnya pada kecerdasan seorang anak . Dengan aplikasi ini, belajar tentang
gizi menjadi menarik, mudah dipelajari, dan mudah diterapkan sehingga akan
tercapai hasil yang maksimal. Masyarakat akan tahu kandungan dan kegunaan
dari suatu bahan makanan sehingga dapat menentukan menu sesuai yang
dibutuhkan.
Masyarakat menjadi lebih tahu tentang kandungan gizi, manfaat, dan
pengolahan suatu bahan makanan sehingga diharapkan dapat menyiapkan menu
yang variatif dengan aneka ragam makanan dan zat gizi, sehingga kebutuhan zat
gizinya dapat terpenuhi. Hasil kreasi yang lain dan tidak monoton akan
memancing nafsu makan anak. Misalnya anak tidak suka wortel, setelah
dikreasikan dengan telur menjadi omelet telur sayur, haslinya akan lebih menarik,
anak akan tertarik untuk makan. Dalam ABAMA akan disediakan berbagai kreasi
resep masakan dari satu bahan makanan dengan nama yang menarik sehingga
orang tertarik untuk mencoba, akhirnya pemanfaatan dari satu bahan makanan

5

menjadi lebih bervariasi. Kebuttuhan zat gizi terpenuhi dan status kesehatan akan
baik .
ABAMA dibuat semenarik mungkin dengan animasi – animasi sehingga
anak – anak tertarik untuk mempelajarinya. Jika sejak usia dini anak – anak sudah
belajar dan terbiasa dengan gizi maka kelak akan bisa diimplementasikan dalam
kehidupan sehari - hari.
Pihak yang Dapat Membantu Mengimplementasikan Gagasan
Dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak dalam usaha pewujudan
gagasan yang kami usulkan.
Ahli Teknologi Informatika

Peran yang dibutuhkan tentu saja dalam pembuatan aplikasi
Ahli Gizi dan Pakar Kuliner

Sebagai penyumbang materi edukasi yang digunakan dalam aplikasi. Ahli
gizi berperan dalam pengisian data kandungan gizi dan manfaat bahan pangan
sedangkan pakar kuliner memberikan berbagai macam resep masakan dari
berbagai bahan pangan.
Pemerintah

Pemerintah berperan sebagai pihak pelaksana yang mempunyai program
ini, segala pembiayaan sumbernya dari pemerintah. Pemerintah sebagai pihak
yang mensosialisasikan atau mempromosikan ABAMA. Pemerintah dapat
memberlakukan penggunaan aplikasi tersebut dalam berbagai kegiatan
kemasyarakatan, misalnya dalam kegiatan Posyandu, penyuluh gizi dapat
menggunakannya sebagai media untuk memberikan penjelasan kepada ibu – ibu
agar lebih menarik dan diharapkan ibu – ibu mudah memahami dan lebih bisa
mengingat. Dibandingkan dengan penyuluhan secara lisan tanpa media,
penyuluhan dengan ABAMA akan memberikan keuntungan yang lebih besar.
Masyarakat

Ikut berpartisipasi aktif menggunakan aplikasi tersebut sebagai alternatif
sarana edukasi gizi sederhana yang mudah untuk dipelajari sendiri. Selain itu
masyarakat dapat mempromosikan aplikasi tersebut di lingkungan sekitarnya,
mengingat manfaat yang besar.
Media Massa

Media cetak dan media elektronik sebagai sarana untuk promosi adanya
ABAMA (Aplikasi Bahan Makanan) dari pemerintah. Aplikasi tersebut selain
diberlakukan penggunaanya dalam kegiatan – kegiatan masyarakat, dapat dimiliki
dengan mengunduhnya di internet secara gratis.
Langkah untuk Mengimplementasikan Gagasan
1. Kerjasama yang sinergis antara pemerintah, ahli teknologi informatika, ahli
gizi, pakar kuliner, dan masyarakat.
2. Pemerintah memberlakukan ABAMA di dalam kegiatan – kegiatan
kemasyarakatan, seperti posyandu dan PKK.

6

3. Ahli gizi memberikan sumber materi bahan makanan, kandungan gizi dan
manfaatnya dengan bahasa yang sederhana sehingga bisa dipelajari mulai dari
anak usia sekolah sampai orang tua, dan dari masyarakat pedesaan sampai
masyarakat perkotaan.
4. Pakar kuliner memberikan resep masakan dari berbagi bahan pangan mulai
dari masakan pedesaan sampai masakan kota dan kreasi dari keduanya.
Variasi resep masakan dibuat sebanyak mungkin dengan nama – nama yang
menarik.
5. Promosi ABAMA melalui media massa ( media cetak dan media elektronik )
dibuat semenarik mungkin yang mengundang perhatian orang.
6. ABAMA selain digunakan dalam kegiatan masyarakat yang berkaitan dengan
masalah kesehatan dan gizi, dapat diunduh oleh masyarakat umum secara
gratis melalui jaringan internet.
PENUTUP
KESIMPULAN
Status kesehatan dan sumber daya manusia di Indonesia tergolong rendah.
Hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya balita yang meninggal karena gizi
buruk. Status kesehatan dan sumber daya manusia di Indonesia membutuhkan
perbaikan di berbagai bidang. Perbaikan di bidang kesehatan dapat dilakukan
melalui edukasi gizi. Edukasi gizi ini diperuntukan bagi ibu rumah tangga dan
anak usia sekolah. Edukasi gizi bagi ibu rumah tangga diharapkan agar dapat
memilih dan mempersiapkan makanan yang bergizi bagi anaknya. Untuk anak,
edukasi ini diharapkan dapat memberikan kesadaran akan pentingnya gizi sejak
dini. Untuk mempermudah edukasi gizi, kami menggagas ABAMA (Aplikasi
Bahan Makanan) yang berisi manfaat, kandugan dan resep bahan
makanan.Dengan penggunaan ABAMA akan mempermudah dalam penyampaian
edukasi gizi karena tampilannya yang unik, menarik dan mudah dimengerti.
Dalam pewujudan ABAMA sebagai sarana edukasi gizi, diperlukan ahli teknoloi
informatika, ahli gizi dan pakar kuliner, pemerintah, masyarakat, dan media
massa. Melalui edukasi gizi ini, diharapkan akan menciptakan generasi muda
yang lebih sehat dan cerdas sehingga kedepannya bangsa Indonesia memiliki
penerus yang lebih unggul.
SARAN
1. Gagasan yang kami buat masih sederhana sehingga diharapkan pemerintah
dan pihak – pihak terkait dapat melakukan pengembangan gagasan agar
gagasan tersebut menjadi lebih lengkap dan kompleks dengan data- data yang
diperlukan, atau jika perlu dilakukan terobosan baru yang lebih menarik dari
jenis dan bidang yang kami usulkan.
2. Diharapkan gagasan yang sederhana ini dapat diwujudkan dan dimanfaatkan
semaksimal mungkin oleh pihak – pihak terkait sehingga walaupun gagasan
sederhana, akan membuahkan hasil yang maksimal.

7

3. Perlunya publikasi atau promosi mengenai gizi yang lebih banyak lagi jenis
medianya sehingga diharapkan masyarakat mulai terbiasa dengan hidup sehat
melalui pola makan yang benar.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu gizi (cetakan kedelapan). Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Anonim. 2010. Status Gizi. (online)
(http://www.creasoft.wordpress.com/2010/01/01/status-gizi/, diakses 22
Februari)
Arisman. 2004. Gizi dalam daur kehidupan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Aulia,Riza. 2011. Nutritionist Forumotion (online)
(http://rizasgz2011.blogspot.com/p/gizi-dan-kecerdasan.html,diakses
tanggal 27 Februari 2013)
Ayurai. 2009. Hubungan Antara Status Gizi Dengan Kecerdasan Anak (online)
(http://ayurai.wordpress.com/2009/04/22/hubungan-antara-status-gizidengan-kecerdasan-anak/, diakses tanggal 21 Februari 2013)
Ayustaningwarno, Fitriyono, dkk. 2010. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan.
Bogor: ALFABETA.
Direktorat Bina Gizi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Laporan
Pencapaian Indikator Kinerja Pembinaan Gizi Bulanan (online)
(http://gizi.depkes.go.id/app/nis/report/index/month/12/year/2012/, diakses
22 Februari 2013)
Firmansyah,Reza. 2007. Gizi & Kesehatan (online)
(http://rezatiens.multiply.com/calendar/item/10018/GIZIKESEHATAN?&:how_interstitial=1&u=%2Fcalendar%2Fitem,diakses
tanggal 27 Februari 2013)
Kharis. 2009. Mengenal Fungsi Flash sebagai Software (online)
(http://mohkaris.blogspot.com/2009/07/mengenal-fungsi-flash-sebagaisoftware.html, diakses 22 Februari 2013)
Kompas. 2012. Manfaat Alpukat untuk Kesehatan (online)
(http://forum.kompas.com/kesehatan/132245-manfaat-buah-alpukat-untukkesehatan.html, diakses tanggal 22 Februari 2013)
Mochamad, Hamdi. 2012. Indonesia di Mata Dunia (online)
(http://regional.kompasiana.com/2012/03/07/indonesia-di-mata-dunia443947.html, diakses tanggal 21 Februari 2013)
Muhlisah, Fauziah. 2009. Sayur dan Bumbu Dapur Berkhasiat Obat (edisi revisi).
Jakarta : Penebar Swadaya.
Semnas Pagi 2013. 2013. Inovasi Pangan dan Gizi Mewujudkan Generasi Sehat,
Cerdas, dan Kuat untuk Meningkatkan Daya Saing Bangsa . (online)
(http://pergizi.org/index.php/semnas-pagi-2013.html, diakses 4 Maret
2013)
Siswoutomo, Wiwit. 2005. Membangun Aplikasi Database Berbasis Flash.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Sitorus, Ronald. 2009. Makanan Sehat dan Bergizi. Bandung:YRAMA WIDYA.
Suhardjo. 2003 . Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara.

8

Tejasari. 2005. Nilai Gizi Pangan. Yogyakarta: GRAHA ILMU.
Tim Dapur Demedia. 2010. Kitab Masakan Nusantara . Jakarta: Demedia.
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Daftar Identitas
Ketua Pelaksana Kegiatan

Nama
NIM
Jurusan / Fakultas
TTL
Institut
Alamat
No. Telepon
Email
Karya Ilmiah yang pernah dibuat
Penghargaan yang pernah diperoleh

: Anisa Nur Azizah
: 22030112130036
: Ilmu Gizi / Kedokteran
: Banjarnegara, 22 Mei 1993
: Universitas Diponegoro
: Jl. Wonodri Baru VI No. 2 Semarang
: 085641670181
: [email protected]
: KTI Aloevera New Food (2007)
: Juara Harapan II lomba KTI SMP/MTS Sekabupaten Temanggung

Anggota Pelaksana Kegiatann

Nama
NIM
Jurusan / Fakultas
TTL
Institut
Alamat
No. Telepon
Email
Karya Ilmiah yang pernah dibuat

: Gardinia Nugrahani
: 22030112130017
: Ilmu Gizi / Kedokteran
: Gorontalo, 28 November 1994
: Universitas Diponegoro
: Jl. Sampangan Baru A 22A, Semarang
: 085641411128
: [email protected]
:-

Anggota Pelaksana Kegiatan

Nama
NIM
Jurusan / Fakultas
TTL
Institut
Alamat
No. Telepon
Email
Karya Ilmiah yang pernah dibuat

: Ratih Paramastuti
: 22030112130029
: Ilmu Gizi / Kedokteran
: Semarang, 7 Februari 1994
: Universitas Diponegoro
: Jl. Batan Sawo I/34, Semarang
: 085727000724
: [email protected]
:-

Dosen Pembimbing

Nama
NIDN
Agama
TTL
Institut

: Etika Ratna Noer,S.Gz, M.Si
: 0030118007
: Islam
: Semarang, 30 November 1980
: Universitas Diponegoro

9

Alamat Kantor
Alamat Rumah
No. Telp
Email

: Jl. Dr. Sutomo No. 14, Semarang
: Jl. Panda Utara 7 No. 10, Semarang
: 085 656 224 128
: [email protected]

Textbook dan karya tulis yang pernah dibuat :
1.

2.

Substitusi Tepung Ikan Patin (Pangasius Sp) dan Tepung Labu Kuning
(Curcubita Moschata) pada bubur bayi instan sebagai Makanan Pendamping
ASI. 2011
Daya terima dan kandungan zat gizi biskuit bayi sebagai Makanan
Pendamping ASI dengan substitusi Tepung Ikan Patin (Pangasius Sp) dan
Tepung Labu Kuning (Curcubita Moschata). 2011

Daftar Penelitian :
1.
2.
3.
4.

5.

Hubungan Selera Makan, Pelayanan Gizi terhadap Status Gizi Pasien Gagal
Ginjal Kronik di RSUD Surakarta. 2002
Gambaran Status Gizi Pasien Gagal Ginjal Kronik denagan
Hemodialisis (Studi Kasus di RS Citarum Panti Wilasa Semarang) 2005
Beberapa faktor determinan dalam praktik Inisiasi Menyusu Dini dan
pemberian ASI eksklusif. 2009
Substitusi Tepung Ikan Patin (Pangasius Sp) dan Tepung Labu Kuning
(Curcubita Moschata) pada bubur bayi instan sebagai Makanan Pendamping
ASI. 2011
Daya terima dan kandungan zat gizi biskuit bayi sebagai Makanan
Pendamping ASI dengan substitusi Tepung Ikan Patin (Pangasius Sp) dan
Tepung Labu Kuning (Curcubita Moschata).2011

Lampiran 2 : Gambar Ilustrasi

10