Laporan Praktikum Kimia Fisika (2)
PENGARUH KONSENTRASI DAN SUHU PADA KECEPATAN REAKSI
A. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah percobaan ini dilakukan, siswa dapat menentukan orde reaksi dari
pengaruh suhu dan kosentrasi terhadap kecepatan reaksi.
B. ALAT DAN BAHAN
1. ALAT
a. Thermometer
2 buah
b. Gelas kimia 250 + 1000 ml
6 + 1 buah
c. Tabung reaksi
4 buah
d. Erlenmeyer 250 + 100 ml 2 + 5 buah
e. Magnetic stirrer
2 buah
f. Pipet ukur 25 + 10 ml
1 + 1 buah
g. Gelas ukur 25 ml
2 buah
h. Bola isap
1 buah
i. Labu semprot
1 buah
2. BAHAN
a. HCl
b. Aquadest
c. Na2S2O3
C. DASAR TEORI
D. PROSEDUR KERJA
1. Penentuan Kosentrasi
a. Menyiapkan alat dan bahan
b. Memipet 50 ml Na2S2O3 0,25 M dalam gelas kimia
c. Menempatkan gelas kimia tersebut diatas sehelai kertas putih yang
diberi tanda silang.
d. Memasukkan magnetic kedalam gelas kimia, kemudian tambahkan 2
ml HCl 1 M dan tepat ketika penambahan dilakukan nyalakan
stopwatch dan magnetic stirernya.
e. Mengamati larutan dari atas dan mencatat waktu yang diperlukan
sampai terjadinya endapan ( tanda silang pada kertas tidak kelihatan ).
f. Mengulangi langkah tersebut dengan komposisi larutan seperti table
dibawah ini :
sistim
1
2
3
4
5
6
2. Penentuan suhu
Volume S2O3-2
50
40
30
20
10
5
Volume H2O
0
10
20
30
40
45
Volume HCl
2
2
2
2
2
2
a. Memasukkan 10 ml larutan Na2S2O3 0,25 M kedalam gelas kimia,
kemudian tambahkan aquadest hingga batas 50 ml
b. Memipet 2 ml HCl kedalam tabung reaksi
c. Kemudian mengukur suhu pada gelas kimia yang berisi Na 2S2O3 dan
tabung reaksi berisi HCl sampai suhu keduannya sama. Lakukan
percobaan untuk suhu 10’ C, 15, 20, 25, 30 dan 35’ C
d. Setelah suhu keduannya sama, memasukkan HCl kedalam gelas kimia
dan mengnetic stirrer, pada saat bersamaan nyalakan stopwatch.
Larutan diaduk dan catat waktu yang diperlukan untuk mengendap
e. Mengulangi percobaan untuk suhu 10’ C, 15, 20, 25, 30 dan 35’ C
E. DATA HASIL PENGAMATAN
1. Kecepatan reaksi berdasarkan kosentrasi
Percobaan
Volume
Volume
Na2S2O3
H2O (ml)
(ml)
1
50
0
2
40
10
3
30
20
4
20
30
5
10
40
6
5
45
2. Kecepatan reaksi berdasarkan suhu
Volume
HCl (ml)
2
2
2
2
2
2
16,84
19,57
23,06
43,68
1. 40
2. 54
percobaan
Suhu ( ‘C)
1
10
3. 43,02
283
2
15
2. 59,29
288
3
20
2. 24, 08
293
4
25
1. 39, 64
298
5
30
1. 19, 70
303
6
35
1. 03, 24
308
F. PERHITUNGAN
1. Konsentrasi (campuran)
a. Gelas kimia 1
V Na2S2O3
= 50 ml
V HCl
= 2 ml
V total
= 52 ml
M Na2S2O3 =
M1V1
= M2V2
0,25 . 50 = M2 . 52
M2
=
Waktu (sekon)
Waktu
(sekon)
12,5
=0,240385 M
52
Suhu ( K )
b. Gelas kimia 2
V Na2S2O3
= 40 ml
V HCl
= 2 ml
V total
= 52 ml
M Na2S2O3 =
M1V1
=
M2V2
0,25 . 40 = M2 . 52
M2
=
10
=0,1923078 M
52
c. Gelas kimia 3
V Na2S2O3
= 30 ml
V HCl
= 2 ml
V total
= 52 ml
M Na2S2O3 =
M1V1
= M2V2
0,25 . 30 = M2 . 52
M2
=
7.5
=0,14423077 M
52
d. Gelas kimia 4
V Na2S2O3
= 20 ml
V HCl
= 2 ml
V total
= 52 ml
M Na2S2O3 =
M1V1
= M2V2
0,25 . 20 = M2 . 52
M2
=
5
=0,09615385 M
52
e. Gelas kimia 5
V Na2S2O3
= 10 ml
V HCl
= 2 ml
V total
= 52 ml
M Na2S2O3 =
M1V1
= M2V2
0,25 . 10 = M2 . 52
M2
f.
=
2,5
=0,0480769 M
52
Gelas kimia 6
V Na2S2O3
= 5 ml
V HCl
= 2 ml
V total
= 52 ml
M Na2S2O3 =
M1V1
= M2V2
0,25 . 5 = M2 . 52
M2
=
1,25
=0,0240385 M
52
Kecepatan
1. V1
V 1=
2. V2
V 2=
3. V3
V 3=
4. V4
V 4=
5. V5
V 5=
6. V6
V 6=
1
t1
=
1
16,84
= 0,05938242
1
t2
=
1
19,57
= 0,05109862
1
t3
=
1
23,06
= 0, 04336513
1
t4
=
1
43,68
= 0,02289377
1
t5
=
1
100
= 0,01
1
t6
=
1
174
= 0,00574713
Orde reaksi
V 1 ( tio 1 ) ( HCl 1 )
=
V 5 ( tio 5 ) ( HCl 5 )
0,05938242 0,24 .1
=
0,01
0,048 .1
5,938242=
(0,24)
(0,048)
5,938242 = 5x
X = 0,842 --- x = 1
2. Suhu
[Na2S2O3]1 = [Na2S2O3]2 = [Na2S2O3]3 =[Na2S2O3]4 =[Na2S2O3]5 = [Na2S2O3]6
[Na2S2O3] =
1
t
V=
k=
10 x 0,25
=0,2083 M
12
v
[ tio ] [ HCl]
a. k1
V=
log K
1
1
=
=0,0044839
t 223,02
v
[ tio ] [ HCl]
0,0044839
k=
[ 0,2083 ] [1]
K=¿
log 0,021526 = -1,667036
log ¿
k=
b. k2
1
1
=
=0,00557756
t 179,92
v
k=
[ tio ] [ HCl]
0,00557756
k=
[ 0,2083 ] [1]
K=¿
log 0,0267766 = -1,572244
log ¿
V=
d. k3
1
1
=
=0,00694059
t 144,08
v
k=
[ tio ] [ HCl]
0,00694059
k=
[ 0,2083 ] [1]
K=¿
log 0,033320 = -1, 477295
log ¿
V=
e. k4
1
1
=
=0,01003613
t 99, 64
v
k=
[ tio ] [ HCl]
0,01003613
k=
[ 0,2083 ] [1]
K=¿
log 0,048181 = -1, 317124
log ¿
V=
f.
k5
1
1
=
=0,01254705
t 79,9
v
k=
[ tio ] [ HCl]
0,01254705
k=
[ 0,2083 ] [1]
V=
K=¿
log ¿
log
0,060235 = -1, 220151
g. k6
1
1
=
=0,01581278
t 63,24
v
k=
[ tio ] [ HCl]
0,01581278
k=
[ 0,2083 ] [1]
K=¿
log 0,0759135 = -1,119681
log ¿
V=
G. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini, ingin dipelajari pengaruh suhu dan konsenrasi
terhadap kecepatan laju reksi. Hal tersebut ilakukan dengan cara
menvariasikan suhu dan konsentrasi pereaksi dan zat yang ingin dreaksikan.
Zat yang dimaksud adalah Na2S2O3 yang direaksikan dengan HCL, dimana
dalam reaksi tersebut Na+ akan berikatan dengan Cl- membentuk suatu
endapan putih NaCL. Persamaan reaksinya :
Na2S2O3 + 2HCL -------> 2NaCL +H2s2O3.
Berdasarkan pengamatan dari hasil perhitungan ternyata diperoleh
nilai x = 1 artinya reaksi ini berorde 1 terhadap Na2S2O3.
Secara teori peningkatan konsentrasi suatu larutan menyebabkan
kemungkinan terjadinya tumbukan semakin banyak, sehingga peluang
tejadinya tumbukan efektif lebih banyak. Akibatnya laju reaksi akan semakin
meningkat artinya, waktu yang dibutuhkan suatu zat bereaksi menjadi lebih
cepat. Hal tersebut sesuai dengan hasil pegamatan dari praktikum, dimana
pada saat konsentrasi larutan sebesar 0,240385 M , waktu yang dibutuhkan
larutan hingga terjadi endapan hanya sekitar 16,84 detik, sehingga diperoleh
laju reaksi sebesar 0,05938242 Detik. Sebaliknya pada saa konsentrasi
larutan diturunkan menjadi 0, 1923078 M , waktu yang dibutuhkan hingga
terjadi endapan bertambah, yaitu 19,57 detik . hal tersebut terus erlanjut
higga konsentrasi larutan sebesar 0,0240385 M M , membutuhkan waktu
176 Detik untuk membentuk endapan.
Demikian pula dengan suhu, secara teori kenaikan suhu menyebabkan
frekuensi tumbukan didalam larutan bertambah. Sehingga laju reaksi
semakin meningkat, artinya waktu yang dibutuhkan zat tersebut bereaksi
mejadi semakin sedikit. Berdasarkan hasil pengamatan, pada suhu 35 C
waktu yang dibutuhkan Na2S2O3 bereaksi dengan HCl sebanyak 63,24 Detik
dengan tetapan laju reaksi -1,119681. Pada saat suhu larutan diturunkan
menjadi 30 C , waktu yang dibutuhkan pun menjadi semakin lama, yaitu
sebesar 79,9 Detik dengan tetapan laju reaksi -1, 220151 . Hal tersebut
terus berlanjut hingga larutan bersuhu 10 C, waktu yang dibutuhkan untuk
bereaksi dan membentuk endapan , menjadi 223,02 detik dengan tetapan
laju reaksi -1,667036. Dari hal tersbut diketahui bahwa suhu berbanding
lurus dengan kecepatan laju reaksi .
H. KESIMPULAN
Orde reaksi
X=1
Y =1
Nilai orde reaksi = 2
Tetapan laju reaksi (k )
K1 = 0,021526
K2 = 0,0267766
K3 = 0,033320
K4 = 0,048181
K5 = 0,060235
K6 = 0,0759135
A. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah percobaan ini dilakukan, siswa dapat menentukan orde reaksi dari
pengaruh suhu dan kosentrasi terhadap kecepatan reaksi.
B. ALAT DAN BAHAN
1. ALAT
a. Thermometer
2 buah
b. Gelas kimia 250 + 1000 ml
6 + 1 buah
c. Tabung reaksi
4 buah
d. Erlenmeyer 250 + 100 ml 2 + 5 buah
e. Magnetic stirrer
2 buah
f. Pipet ukur 25 + 10 ml
1 + 1 buah
g. Gelas ukur 25 ml
2 buah
h. Bola isap
1 buah
i. Labu semprot
1 buah
2. BAHAN
a. HCl
b. Aquadest
c. Na2S2O3
C. DASAR TEORI
D. PROSEDUR KERJA
1. Penentuan Kosentrasi
a. Menyiapkan alat dan bahan
b. Memipet 50 ml Na2S2O3 0,25 M dalam gelas kimia
c. Menempatkan gelas kimia tersebut diatas sehelai kertas putih yang
diberi tanda silang.
d. Memasukkan magnetic kedalam gelas kimia, kemudian tambahkan 2
ml HCl 1 M dan tepat ketika penambahan dilakukan nyalakan
stopwatch dan magnetic stirernya.
e. Mengamati larutan dari atas dan mencatat waktu yang diperlukan
sampai terjadinya endapan ( tanda silang pada kertas tidak kelihatan ).
f. Mengulangi langkah tersebut dengan komposisi larutan seperti table
dibawah ini :
sistim
1
2
3
4
5
6
2. Penentuan suhu
Volume S2O3-2
50
40
30
20
10
5
Volume H2O
0
10
20
30
40
45
Volume HCl
2
2
2
2
2
2
a. Memasukkan 10 ml larutan Na2S2O3 0,25 M kedalam gelas kimia,
kemudian tambahkan aquadest hingga batas 50 ml
b. Memipet 2 ml HCl kedalam tabung reaksi
c. Kemudian mengukur suhu pada gelas kimia yang berisi Na 2S2O3 dan
tabung reaksi berisi HCl sampai suhu keduannya sama. Lakukan
percobaan untuk suhu 10’ C, 15, 20, 25, 30 dan 35’ C
d. Setelah suhu keduannya sama, memasukkan HCl kedalam gelas kimia
dan mengnetic stirrer, pada saat bersamaan nyalakan stopwatch.
Larutan diaduk dan catat waktu yang diperlukan untuk mengendap
e. Mengulangi percobaan untuk suhu 10’ C, 15, 20, 25, 30 dan 35’ C
E. DATA HASIL PENGAMATAN
1. Kecepatan reaksi berdasarkan kosentrasi
Percobaan
Volume
Volume
Na2S2O3
H2O (ml)
(ml)
1
50
0
2
40
10
3
30
20
4
20
30
5
10
40
6
5
45
2. Kecepatan reaksi berdasarkan suhu
Volume
HCl (ml)
2
2
2
2
2
2
16,84
19,57
23,06
43,68
1. 40
2. 54
percobaan
Suhu ( ‘C)
1
10
3. 43,02
283
2
15
2. 59,29
288
3
20
2. 24, 08
293
4
25
1. 39, 64
298
5
30
1. 19, 70
303
6
35
1. 03, 24
308
F. PERHITUNGAN
1. Konsentrasi (campuran)
a. Gelas kimia 1
V Na2S2O3
= 50 ml
V HCl
= 2 ml
V total
= 52 ml
M Na2S2O3 =
M1V1
= M2V2
0,25 . 50 = M2 . 52
M2
=
Waktu (sekon)
Waktu
(sekon)
12,5
=0,240385 M
52
Suhu ( K )
b. Gelas kimia 2
V Na2S2O3
= 40 ml
V HCl
= 2 ml
V total
= 52 ml
M Na2S2O3 =
M1V1
=
M2V2
0,25 . 40 = M2 . 52
M2
=
10
=0,1923078 M
52
c. Gelas kimia 3
V Na2S2O3
= 30 ml
V HCl
= 2 ml
V total
= 52 ml
M Na2S2O3 =
M1V1
= M2V2
0,25 . 30 = M2 . 52
M2
=
7.5
=0,14423077 M
52
d. Gelas kimia 4
V Na2S2O3
= 20 ml
V HCl
= 2 ml
V total
= 52 ml
M Na2S2O3 =
M1V1
= M2V2
0,25 . 20 = M2 . 52
M2
=
5
=0,09615385 M
52
e. Gelas kimia 5
V Na2S2O3
= 10 ml
V HCl
= 2 ml
V total
= 52 ml
M Na2S2O3 =
M1V1
= M2V2
0,25 . 10 = M2 . 52
M2
f.
=
2,5
=0,0480769 M
52
Gelas kimia 6
V Na2S2O3
= 5 ml
V HCl
= 2 ml
V total
= 52 ml
M Na2S2O3 =
M1V1
= M2V2
0,25 . 5 = M2 . 52
M2
=
1,25
=0,0240385 M
52
Kecepatan
1. V1
V 1=
2. V2
V 2=
3. V3
V 3=
4. V4
V 4=
5. V5
V 5=
6. V6
V 6=
1
t1
=
1
16,84
= 0,05938242
1
t2
=
1
19,57
= 0,05109862
1
t3
=
1
23,06
= 0, 04336513
1
t4
=
1
43,68
= 0,02289377
1
t5
=
1
100
= 0,01
1
t6
=
1
174
= 0,00574713
Orde reaksi
V 1 ( tio 1 ) ( HCl 1 )
=
V 5 ( tio 5 ) ( HCl 5 )
0,05938242 0,24 .1
=
0,01
0,048 .1
5,938242=
(0,24)
(0,048)
5,938242 = 5x
X = 0,842 --- x = 1
2. Suhu
[Na2S2O3]1 = [Na2S2O3]2 = [Na2S2O3]3 =[Na2S2O3]4 =[Na2S2O3]5 = [Na2S2O3]6
[Na2S2O3] =
1
t
V=
k=
10 x 0,25
=0,2083 M
12
v
[ tio ] [ HCl]
a. k1
V=
log K
1
1
=
=0,0044839
t 223,02
v
[ tio ] [ HCl]
0,0044839
k=
[ 0,2083 ] [1]
K=¿
log 0,021526 = -1,667036
log ¿
k=
b. k2
1
1
=
=0,00557756
t 179,92
v
k=
[ tio ] [ HCl]
0,00557756
k=
[ 0,2083 ] [1]
K=¿
log 0,0267766 = -1,572244
log ¿
V=
d. k3
1
1
=
=0,00694059
t 144,08
v
k=
[ tio ] [ HCl]
0,00694059
k=
[ 0,2083 ] [1]
K=¿
log 0,033320 = -1, 477295
log ¿
V=
e. k4
1
1
=
=0,01003613
t 99, 64
v
k=
[ tio ] [ HCl]
0,01003613
k=
[ 0,2083 ] [1]
K=¿
log 0,048181 = -1, 317124
log ¿
V=
f.
k5
1
1
=
=0,01254705
t 79,9
v
k=
[ tio ] [ HCl]
0,01254705
k=
[ 0,2083 ] [1]
V=
K=¿
log ¿
log
0,060235 = -1, 220151
g. k6
1
1
=
=0,01581278
t 63,24
v
k=
[ tio ] [ HCl]
0,01581278
k=
[ 0,2083 ] [1]
K=¿
log 0,0759135 = -1,119681
log ¿
V=
G. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini, ingin dipelajari pengaruh suhu dan konsenrasi
terhadap kecepatan laju reksi. Hal tersebut ilakukan dengan cara
menvariasikan suhu dan konsentrasi pereaksi dan zat yang ingin dreaksikan.
Zat yang dimaksud adalah Na2S2O3 yang direaksikan dengan HCL, dimana
dalam reaksi tersebut Na+ akan berikatan dengan Cl- membentuk suatu
endapan putih NaCL. Persamaan reaksinya :
Na2S2O3 + 2HCL -------> 2NaCL +H2s2O3.
Berdasarkan pengamatan dari hasil perhitungan ternyata diperoleh
nilai x = 1 artinya reaksi ini berorde 1 terhadap Na2S2O3.
Secara teori peningkatan konsentrasi suatu larutan menyebabkan
kemungkinan terjadinya tumbukan semakin banyak, sehingga peluang
tejadinya tumbukan efektif lebih banyak. Akibatnya laju reaksi akan semakin
meningkat artinya, waktu yang dibutuhkan suatu zat bereaksi menjadi lebih
cepat. Hal tersebut sesuai dengan hasil pegamatan dari praktikum, dimana
pada saat konsentrasi larutan sebesar 0,240385 M , waktu yang dibutuhkan
larutan hingga terjadi endapan hanya sekitar 16,84 detik, sehingga diperoleh
laju reaksi sebesar 0,05938242 Detik. Sebaliknya pada saa konsentrasi
larutan diturunkan menjadi 0, 1923078 M , waktu yang dibutuhkan hingga
terjadi endapan bertambah, yaitu 19,57 detik . hal tersebut terus erlanjut
higga konsentrasi larutan sebesar 0,0240385 M M , membutuhkan waktu
176 Detik untuk membentuk endapan.
Demikian pula dengan suhu, secara teori kenaikan suhu menyebabkan
frekuensi tumbukan didalam larutan bertambah. Sehingga laju reaksi
semakin meningkat, artinya waktu yang dibutuhkan zat tersebut bereaksi
mejadi semakin sedikit. Berdasarkan hasil pengamatan, pada suhu 35 C
waktu yang dibutuhkan Na2S2O3 bereaksi dengan HCl sebanyak 63,24 Detik
dengan tetapan laju reaksi -1,119681. Pada saat suhu larutan diturunkan
menjadi 30 C , waktu yang dibutuhkan pun menjadi semakin lama, yaitu
sebesar 79,9 Detik dengan tetapan laju reaksi -1, 220151 . Hal tersebut
terus berlanjut hingga larutan bersuhu 10 C, waktu yang dibutuhkan untuk
bereaksi dan membentuk endapan , menjadi 223,02 detik dengan tetapan
laju reaksi -1,667036. Dari hal tersbut diketahui bahwa suhu berbanding
lurus dengan kecepatan laju reaksi .
H. KESIMPULAN
Orde reaksi
X=1
Y =1
Nilai orde reaksi = 2
Tetapan laju reaksi (k )
K1 = 0,021526
K2 = 0,0267766
K3 = 0,033320
K4 = 0,048181
K5 = 0,060235
K6 = 0,0759135