Efektivitas Latihan Punggung terhadap Penurunan Nyeri Punggung Bawah pada Ibu Hamil Trimester III di Desa Kenangan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

7

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. Adaptasi Fisik Kehamilan
Selama kehamilan terjadi adaptasi anatomis, fisiologis, dan biokimiawi
yang mencolok. Perubahan ini dimulai segera setelah pembuahan dan berlanjut
selama kehamilan, dan sebagian besar terjadi sebagai respon terhadap rangsangan
fisiologis yang ditimbulkan oleh janin dan plasenta (Cunningham, 2013).
Kehamilan akan menimbulkan berbagai perubahan pada seluruh sistem
tubuh, dimana perubahan ini berdampak pada sistem kardiovaskular, sistem
pernafasan, sistem ginjal, sistem integumen, sistem muskuloskeletal, sistem
neurologi, sistem gastrointestinal, maupun sistem endokrin (Bobak, 2005).
Kehamilan merupakan fenomena normal, namun dapat timbul masalah seperti
masalah yang terjadi pada sistem muskuloskeletal.
Perubahan dalam sistem muskuloskeletal merupakan hasil dari pengaruh
hormonal, pertumbuhan janin dan berat badan ibu (Ricci dan Kyle, 2009).
Masalah dalam sistem muskuloskeletal biasanya akan semakin terasa setelah ibu
memasuki tahap akhir kehamilan. Murkoff, Eisenberg, dan Hathawa (2006)
menemukan bahwa ibu hamil trimester III sering merasakan keluhan pada sistem
muskuloskeletal seperti kejang pada tungkai kaki, sakit punggung bawah,

pembengkakan ringan sampai berat pada kaki dan pergelangan kaki serta kadangkadang pada tangan dan wajah, rasa tertekan atau sakit pada panggul dan

7

Universitas Sumatera Utara

8

meningkatnya kekakuan. Reeder, Martin dan Griffin (1999 dalam Indriyani, 2013)
menambahkan bahwa ibu hamil trimester III biasanya mengeluh nyeri punggung

Universitas Sumatera Utara

9

pada bagian bawah akibat peningkatan ukuran tubuh yang besar dan rasa
canggung yang menggangggu kemampuannya merawat anak-anak lain,
melakukan pekerjaan rumah tangga yg rutin dilakukan, dan kesulitan mengambil
posisi yang nyaman untuk tidur dan istrahat.
Penelitian ini akan berfokus pada masalah adaptasi ibu hamil selama

trimester III terkait nyeri punggung khususnya punggung bagian bawah. Oleh
karena itu, dalam tinjauan pustaka konsep yang akan dipaparkan terkait nyeri
punggung bawah pada ibu hamil trimester III dan tindakan untuk mengatasinya
yaitu latihan punggung.
2. Nyeri Punggung Bawah
The International Association for the study of pain (IASP) (1994 dalam

Setiyohadi, dkk., 2009) mendefinisikan nyeri sebagai pengalaman sensoris dan
emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan
jaringan atau potensial akan menyebabkan kerusakan jaringan. Sedangkan,
Prasetyo

(2010)

menemukan

bahwa

nyeri


merupakan

fenomena

yang

multidimensi sehingga sulit untuk diberikan batasan yang pasti terhadap nyeri.
Nyeri yang dirasakan dapat mengganggu aktivitas keseharian. Setiyohadi,
dkk (2009) mengemukakan bahwa nyeri dapat berdampak pada kualitas hidup
atau terhadap hal-hal yang lebih spesifik seperti pengaruhnya terhadap pola tidur,
selera makan, energi, aktivitas keseharian (activities of the daily living ), hubungan
dengan sesama manusia (lebih mudah tersinggung dan sebagainya) atau bahkan
terhadap mood (sering menangis, marah atau bahkan berupaya bunuh diri),
kesulitan berkonsentrasi pada pekerjaan atau pembicaraan dan sebagainya.

Universitas Sumatera Utara

10

Nyeri punggung merupakan nyeri dibagian lumbal, lumbosakral, atau

didaerah leher. Nyeri punggung diakibatkan oleh regangan otot atau tekanan pada
akar saraf dan biasanya dirasakan sebagai rasa sakit, tegangan, atau rasa kaku di
bagian punggung (Huldani, 2012).
Ibu hamil biasanya akan mengeluh nyeri pada punggung terutama
punggung bagian bawah. Nyeri punggung pada ibu hamil disebabkan karena
adanya tekanan dari rahim yang membesar, yang menyebabkan banyak
ketidaknyamanan menyebabkan nyeri pada punggung bagian bawah, bokong dan
tungkai kaki (Murkoff, Einsenberg & Hathaway, 2006). Kurva lumbosakrum
normal harus semakin melengkung dan di daerah servikodorsal harus berbentuk
kurva

(fleksi

anterior

kepala

berlebihan/seperti

menunduk)


untuk

mempertahankan keseimbangan, karena pada wanita hamil pusat gravitasi
bergeser ke depan. Relaksasi ringan dan peningkatan mobilitas sendi panggul
normal selama masa hamil, disebabkan karena adanya elastisitas perlunakan
berlebihan jaringan kolagen dan jaringan ikat dan juga adanya peningkatan
hormon seks steroid yang bersirkulasi. Derajat relaksasi bervariasi, namun
pemisahan simfisis pubis dan ketidakstabilan sendi sakroiliaka yang besar dapat
menimbulkan nyeri dan kesulitan berjalan (Bobak, Lowdermilk & Jensen., 2005).
Terdapat peningkatan mobilitas sendi sakroiliaka, sakrokoksigeal, dan sendi di
pubis selama kehamilan, kemungkinan akibat perubahan hormonal. Mobilitas
tersebut mungkin menyebabkan perubahan postur ibu, dan selanjutnya
mengakibatkan rasa tidak nyaman di punggung bagian bawah, terutama pada
akhir kehamilan (Cunningham, et al, 2006). Indriyani (2013) menemukan bahwa

Universitas Sumatera Utara

11


peningkatan distensi abdomen membuat panggul miring ke depan, tonus otot
abdomen menurun, dan berat badan meningkat, sehingga hal ini membutuhkan
penyesuaian ulang (realigment). Pusat gravitasi bergeser ke depan, kurva
lumbosakrum normal harus semakin melengkung dan daerah servikodorsal harus
terbentuk kurvatura (fleksi anterior kepala berlebihan) untuk mempertahankan
keseimbangan. Pergerakan semakin sulit, ligamentum dan otot tulang belakang
bagian tengah dan bawah mendapat tekanan berat. Perubahan ini serta parubahan
lain membuat kondisi tidak nyaman pada muskuloskeletal. White (2005)
menambahkan bahwa sebagai dampak dari kehamilan maka pusat gravitasi ibu
secara bertahap akan berubah karena peningkatan ukuran dan berat rahim. Tubuh
akan mengkompensasi dengan meningkatnya kurva tulang belakang lumbosakral,
yang sering mengakibatkan nyeri pada punggung bawah dan dapat menyebabkan
postur ibu berubah. Gambar 2.1 dibawah ini menunjukkan perubahan postur tubuh
akibat adaptasi kehamilan.

(a)

(b)

(c)


Gambar 2-1. Bagan Fitzgerald dan Segal (2015). Perubahan tulang belakang (a)
tidak hamil (b) bulan ke lima (c) bulan ke-9

Universitas Sumatera Utara

12

Nyeri yang dirasakan ibu juga bervariasi. Wanita muda yang cukup berotot
dapat menoleransi perubahan ini tanpa keluhan. Akan tetapi, wanita yang lebih
tua, yakni wanita yang mengalami gangguan punggung atau wanita yang memiliki
sensasi keseimbangan yang buruk, dapat mengalami nyeri punggung yang cukup
berat selama dan segera setelah hamil (Bobak, Lowdermilk dan Jensen, 2005).
Selain usia, nyeri yang dirasakan juga dapat dipengaruhi oleh bertambahnya berat
badan ibu. Pertambahan berat badan normal ibu hamil sekitar 10-12 kg (Manuaba,
dkk., 2007). Fraser dan Cooper (2011) menambahkan bahwa terdapat peningkatan
mobilitas sendi sakroiliaka dan sakrokoksigeal yang berperan dalam perubahan
postur ibu yang dapat menyebabkan nyeri punggung bagian bawah di akhir
kehamilan, terutama pada wanita multipara. Hal ini berhubungan dengan
penjelasan Varney, Kriebs dan Gegor (2007) bahwa masalah nyeri punggung

bawah akan memburuk jika otot-otot abdomen wanita tersebut lemah sehingga
gagal menopang uterus yang membesar. Wanita primigravida biasanya memiliki
otot abdomen yang sangat baik karena otot-otot tersebut belum pernah mengalami
peregangan sebelumnya. Dengan demikian dapat simpulkan bahwa nyeri
punggung bawah biasanya meningkat seiring paritas.
Beberapa

gerakan

pada

ibu

hamil

biasanya

akan

memperberat


ketidaknyamanan pada punggung bagian bawah. Untuk mencegah timbulnya
masalah punggung kronis serta ketegangan pada otot yang teregang, pertimbangan
ekstra harus diberikan pada area punggung ketika duduk, mengangkat,
membungkuk, dan bergerak, serta dalam melakukan pekerjaan rumah tangga dan
aktivitas kerja rutin (Brayshaw, 2008).

Universitas Sumatera Utara

13

3. Skala Pengukuran Nyeri
Intensitas nyeri seseorang dapat diukur menggunakan skala nyeri
(Smeltzer dan Bare, 2001). Pengukuran nyeri penting dilakukan untuk mengetahui
tingkat nyeri yang dirasakan sehingga dapat diberikan intervensi yang tepat
(Setiyohadi, 2009). Kategori pengukuran nyeri beragam. Tingkat nyeri ditentukan
dari jumlah angka yang ditunjuk pasien (Lyrawati, 2009 & Pareso dan McCaffery,
2011). Skala nyeri meliputi visual analog scale, numeric rating scale, verbal
rating scale, dan faces pain scale-revised.
Visual analog scale merupakan skala nyeri yang berbentuk garis lurus


yang mewakili intensitas nyeri yang terus menerus. Numerical rating scale (NRS)
adalah suatu alat pendeskripsian kata. Pasien menilai nyeri dengan skala 0 sampai
10. Angka 0 berarti kondisi klien tidak merasakan nyeri dan angka 10
mengindikasikan nyeri paling hebat yang dirasakan klien. Verbal rating scale
(VRS) merupakan alat ukur yang menggunakan kata sifat untuk menggambarkan
level intensitas nyeri yang berbeda, range dari tidak nyeri sampai nyeri hebat.
Skala nyeri ini dinilai dengan memberikan angka pada setiap kata sifat sesuai
dengan tingkat intensitas nyeri. Faces pain scale-revised terdiri dari enam gambar
skala wajah kartun yang bertingkat dari wajah tersenyum untuk “tidak ada nyeri”
sampai wajah yang berlinang airmata untuk “nyeri yang paling buruk” (Prasetyo,
2010). Berdasarkan uraian di atas peneliti menggunakan skala nyeri numerik
(numerical rating scale).

Universitas Sumatera Utara

14

Gambar 2.2 Skala Nyeri Numeric Rating Scale menurut Smeltzer et al (2010)


Tidak
Nyeri

Nyeri Ringan

Nyeri Sedang

Nyeri berat
terkontrol

Nyeri
berat tidak
terkontrol

Keterangan:
0 (tidak nyeri)

: Tidak Nyeri

1-3 (nyeri ringan)

: Hilang tanpa pengobatan, tidak mengganggu
aktivitas sehari-hari.

4-6 (nyeri sedang)

: Nyeri menyebar ke perut bagian bawah,
mengganggu aktivitas sehari-hari dan
membutuhkan obat untuk menguranginya.

7-9 (nyeri berat terkontrol)

: nyeri disertai pusing, sakit kepala berat, muntah,
diare, sangat menggangu aktivitas sehari-hari.

10 (nyeri berat tidak terkontrol) : Menangis, meringis, gelisah, menghindari
percakapan, kontak sosial, sesak nafas,
imobilisasi, menggigit bibir, dan penurunan
kesadaran.
4. Latihan Punggung
Olahraga dan kebugaran tubuh selama dan sesudah kehamilan penting
mendapat perhatian khusus. Ketika tubuh bertambah besar dan berat badan akan
bertambah, maka olahraga khusus membantu mempertahankan kesehatan dan

Universitas Sumatera Utara

15

kenyamanan (Simkin, Whalley & Kepler, 2008). Berdasarkan hasil penelitian
pengaruh yoga antenatal terhadap keluhan ibu hamil trimester III, diketahui
keluhan yang mengalami pengurangan adalah nyeri punggung, posisi tidur
tidaknyaman dan insomnia, kontraksi, kram kaki dan cemas (Mediarti, Sulaiman,
Rosnani & Jawiah, 2014). Megasari (2015) menambahkan semakin sering ibu
melakukan senam hamil maka elastisitas otot semakin baik, sehingga dapat
mengurangi rasa nyeri pada punggung ibu. Nyeri punggung bawah bisa dikurangi
dengan melakukan latihan punggung (Simkin, Whalley & Kepler, 2008). Latihan
back exercise (latihan punggung) meningkatkan fleksibiltas dan keseimbangan

dari otot anterior dan posterior lumbal sehingga dapat mengurangi dampak dari
nyeri punggung bawah saat kehamilan trimester III. Jika ibu tidak ada gangguan,
maka ibu dapat melakukan latihan selama 3 kali dalam seminggu (Indiarti, 2015).
Langkah yang dilakukan pada latihan punggung adalah duduk dengan
posisi tukang jahit, berjongkok, mengangkat panggul dengan posisi merangkak
dan latihan lutut ke bahu (Simkin, Whalley & Kepler, 2008).
Duduk dengan posisi tukang jahit adalah cara yang nyaman untuk menjaga
agar punggung bawah relaks. Latihan ini dilakukan dengan posisi duduk dengan
tungkai bersilang. Gerakan ini dapat dilakukan ibu dalam aktivitas sehari-hari.

Gambar 2-3. Duduk dengan posisi tukang jahit

Universitas Sumatera Utara

16

Latihan dengan posisi berjongkok dimulai dari berdiri dengan posisi kaki
terbuka sesuai kenyamanan ibu dan tumit menyentuh lantai. Ibu diinstruksikan
untuk berjongkok dan turunkan bokong ke bawah ke arah lantai. Berat badan
ditahan merata pada kedua tumit dan jari kaki untuk mendapatkan kestabilan dan
kelengkungan yang lebih besar dari bagian bawah punggung. Jika ibu sulit untuk
mempertahankan keseimbangan, ibu diminta berjongkok dengan berpegang pada
tangan pasangan, bagian perabot yang stabil atau tombol pintu. Ibu juga diminta
untuk tidak melakukan gerakan mengayun.

Gambar 2-4. Berjongkok

Latihan mengangkat panggul dimulai dengan posisi berjongkok dengan
ditahan tangan dan lutut. Jaga agar punggung lurus tidak melengkung,
membungkuk, atau menekuk serta lutut dalam keadaan terbuka dengan jarak yang
nyaman.

Ibu

diinstruksikan

untuk

mengencangkan

otot

perut

untuk

melengkungkan punggung bagian bawah. Kemudian relaks dan kembalikan
punggung ke posisi semula. Minta ibu untuk mempertahankan posisi tidak
membungkuk.

Universitas Sumatera Utara

17

Gambar 2-5. Mengangkat panggul

Latihan lutut ke bahu diawali dengan posisi berbaring terlentang dengan
kedua tulut ditekuk dan kaki rata pada lantai. Kemudian tarik salah satu lutut ke
arah dada dan tahan dengan meletakkan satu tangan di paha. Angkat lutut satunya
dan tahan. Posisi lutut dijaga terbuka untuk menghindari tertekannya perut ibu.
Dengan kepala bersandar pada lantai, perlahan gerakkan lutut ke bahu sampai ibu
merasakan sedikit regangan di bagian bawah punggung. Ibu diinstruksikan untuk
berguling miring ke satu sisi segera setelah menyelesaikan latihan ini. Jika latihan
ini menyebabkan ibu merasa pusing, maka latihan ini jangan dilakukan.

Gambar 2-6. Mengangkat lutut ke bahu

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Upaya Pemenuhan Rasa Nyaman Pada Ibu Hamil Trimester-III Dengan Nyeri Punggung.

0 7 19

PENDAHULUAN Beda Pengaruh Antara Senam Hamil Dengan Kompres Hangat Dan Massage Terhadap Penurunan Nyeri Punggung Bawah Pada Ibu Hamil Trimester III.

0 2 5

BEDA PENGARUH ANTARA SENAM HAMIL DENGAN KOMPRES HANGAT DAN MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA Beda Pengaruh Antara Senam Hamil Dengan Kompres Hangat Dan Massage Terhadap Penurunan Nyeri Punggung Bawah Pada Ibu Hamil Trimester III.

0 7 18

PERBEDAAN SENAM HAMIL DAN TEKNIK AKUPRESUR TERHADAP PENURUNAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER III - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR) BAB I III

4 12 81

Efektivitas Latihan Punggung terhadap Penurunan Nyeri Punggung Bawah pada Ibu Hamil Trimester III di Desa Kenangan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

0 0 10

Efektivitas Latihan Punggung terhadap Penurunan Nyeri Punggung Bawah pada Ibu Hamil Trimester III di Desa Kenangan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

0 0 2

Efektivitas Latihan Punggung terhadap Penurunan Nyeri Punggung Bawah pada Ibu Hamil Trimester III di Desa Kenangan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

0 2 6

Efektivitas Latihan Punggung terhadap Penurunan Nyeri Punggung Bawah pada Ibu Hamil Trimester III di Desa Kenangan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

1 4 2

Efektivitas Latihan Punggung terhadap Penurunan Nyeri Punggung Bawah pada Ibu Hamil Trimester III di Desa Kenangan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

0 1 26

BILINGUALISME KEDWIBAHASAAN pada masyarakat 1

0 0 5