Pengaruh Pemberian Ekstrak Bunga Pepaya Jantan (Carica papaya L) Terhadap Parameter Farmakokinetika Natrium Diklofenak Menggunakan Data Urin
LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan
44
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Bunga, simplisia bunga pepaya jantan dan Serbuk simplisia
bunga pepaya jantan
a. Bunga Pepaya Jantan
b. Simplisia bunga pepaya jantan
c. Serbuk simplisia bunga pepaya jantan
d. Ekstrak bunga pepaya jantan
45
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Perhitungan Hasil Pemeriksaan Karakterisasi Simplisia
1. Penetapan Kadar Air Serbuk Simplisia Bunga Pepaya Jantan
Persen kadar air = Volume air (ml) x 100%
Berat sampel (g)
a. Berat sampel I = 5,004 g
Volume air
= 0,3 ml
Persen kadar air I = 0,3 x 100% = 5,99%
5,004
b. Berat sampel II = 5,002 g
Volume air
= 0,3 ml
Persen kadar air =
0,3 x 100% = 5,98%
5,002
c. Berat sampel III = 5,002 g
Volume air
= 0,4 ml
Persen kadar air III = 0,4 x 100% = 7,99%
5,002
Persen rata-rata kadar air serbuk simplisia
= 5,99% + 5,98% + 7,99%
3
= 6,65%
2. Perhitungan Hasil Penetapan Kadar Sari Larut dalam Air
Berat Cawan
K1 = 26,572
K2 = 46,560
K3 = 45,120
Berat Cawan + Sari
26,745
46,758
45,325
Berat Sampel
5,004
5,003
5,007
Persen kadar sari larut air = berat sari (g)
x 100 x 100%
berat sampel(g)
20
46
Universitas Sumatera Utara
1. Persen kadar sari larut dalam air I = 26,745 – 26,572
5,004
x 100 x 100%
20
= 17,2%
2. Persen kadar sari larut dalam air II = 46,758 – 46,560
5,003
x 100 x 100%
20
=19,7%
3. Persen kadar sari larut dalam air III = 45,325 – 45,120 x 100 x 100%
5,007
20
= 20,4%
Persen rata-rata kadar sari larut air = 17,2 % + 19,7 % + 20,4 %
3
= 19,1%
4. Perhitungan Hasil Penetapan Kadar Sari Larut dalam Etanol
Berat cawan
K1 = 47,820
K2 = 43,254
K3 = 45,137
Berat cawan + sari
47,735
43,315
45,211
Berat sampel
5,010
5,009
5,007
Persen kadar sari larut etanol = berat sari (g)
x 100 x 100%
berat sampel(g)
20
1. Persen kadar sari larut dalam etanol = 47,820 – 47,735
5,010
x 100 x 100%
20
= 8,4%
2. Persen kadar sari larut dalam etanol = 43,315 - 43,254
5,009
x 100 x 100%
20
= 6,1%
3. Persen kadar sari larut dalam etanol = 43,211 – 43,137
5,007
x 100 x 100%
20
= 7,3%
47
Universitas Sumatera Utara
Persen rata-rata kadar sari larut etanol = 8,4 % + 6,1 % + 7,3 %
3
= 7,26%
5. Perhitungan Hasil Penetapan Kadar Abu Total
I. a. berat kurs porselin setelah dipijar 1 = 26,311 g
b. berat kurs porselin setelah dipijar 2 = 24,605 g
c. berat kurs porselin setelah dipijar 3 = 27,415 g
II. a. berat sampel
1 = 2,005 g
b. berat sampel
2 = 2,003 g
c. berat sampel
3 = 2,003 g
III. a. berat kurs porselin + sampel 1 setelah dipijar 1 = 26,458
b. berat kurs porselin + sampel 2 setelah dipijar 2 = 24,783
c. berat kurs porselin + sampel 3 setelah dipijar 3 = 27,552
x 100%
= berat abu (g)
berat sampel(g)
Persen kadar abu total
- Berat Simplisia = 2,005 g
Berat Abu
= 0,147 g
Persen kadar abu total I
= 0,147
2,005
x 100%
= 7,33%
- Berat Simplisia
Berat Abu
= 2,003 g
= 0,178 g
Persen kadar abu total II
= 0,178
2,003
x 100%
= 8,88%
48
Universitas Sumatera Utara
- Berat Simplisia
= 2,003 g
Berat sampel
= 0,137 g
Persen kadar abu total III = 0,137
2,003
x 100%
= 6,83%
Persen rata-rata kadar abu total
= 7,33 % +8,88 % + 6,83 %
3
= 7,68%
5. Perhitungan Hasil Penetapan Kadar Abu Tidak Larut Asam
1. a. berat kurs porselin setelah dipijar 1 = 27,519 g
b. berat kurs porselin setelah dipijar 2 = 24,509 g
c. berat kurs porselin setelah dipijar 3 = 27,515 g
2. a. berat sampel 1 = 2,003 g
b. berat sampel 2 = 2,003 g
c. berat sampel 3 = 2,001 g
3. a. berat kurs porselen + sampel setelah dipijar 1 = 27,545 g
b. berat kurs porselin + sampel setelah dipijar 2= 24,538 g
c. berat kurs porselin + sampel setelah dipijar 3 = 27,543 g
Persen kadar abu tidak larut asam = berat abu tidak larut asam (g)
berat simplisia (g)
- Berat abu I
Berat sampel
x 100%
= 0,026 g
= 2,003 g
49
Universitas Sumatera Utara
Persen kadar abu tidak larut asam I
= 0,026
2,003
x 100%
= 1.29%
- Berat abu II
Berat sampel
= 0,029 g
= 2,003 g
Persen kadar abu tidak larut asam II
= 0,029
2,003
x 100%
= 1,44%
- Berat abu III
= 0,028 g
Berat sampel
= 2,001 g
Persen kadar abu tidak larut asam III
= 0,028
2,001
x 100%
= 1,39%
Persen rata-rata kadar abu tidak larut asam = 1,29 % + 1,44 % + 1,39 %
3
= 1,3 %
50
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Tabel Konversi Dosis Hewan dengan Manusia
Konversi dosis antara jenis hewan dengan manusia (Laurence and Bacharach,
1964).
Mencit
20g
Tikus
200g
Marmut
400 g
Kelinci
1,2 kg
Kera
4 kg
Anjing
12 kg
Manusia
70 kg
Mencit
20 g
Tikus
200 g
Marmut
400 g
Kelinci
1,2 kg
Kera
4 kg
Anjing
12 kg
Manusia
70 kg
1,0
7,0
12,25
27,8
64,1
124,2
387,9
0,14
1,0
1,74
3,9
9,2
17,8
56,0
0,08
0,57
1,0
2,25
5,2
10,2
31,5
0,04
0,25
0,44
1,0
2,4
4,5
14,2
0,016
0,11
0,19
0,42
1,0
1,9
6,1
0,008
0,06
0,10
0,22
0,52
1,0
3,1
0,0026
0,018
0,031
0,07
0,16
0,32
1,0
51
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Contoh Perhitungan Dosis
5.1 Dosis natrium diklofenak tanpa perlakuan EEBPJ
Pembuatan suspensi natrium diklofenak:
Ambil 50 mg serbuk Natrium diklofenak dilarutkan dalam 100 ml suspensi CMC
1%
Dosis lazim
: 25 mg
Berat hewan : 189,6 g
Konversi pada hewan tikus 200 g = 0,018
Dosis konversi : 25 x 0,018 = 0,45 mg
Dosis dari perkiraan berat per kg BB :
Dosis
:
Volume dosis yang diberikan
:
1000
200
189,6
1000
0,4
0,5
x 0,45 = 2,25
x 2,25 = 0,4 mg
x 1 ml = 0,8 ml
5.2 Dosis ekstrak etanol bunga pepaya jantan (EEBPJ)
Dosis suspensi ekstrak etanol bunga pepaya jantan yang akan dibuat adalah 20; 40;
80 mg/kgbb.
Cara pembuatan suspensi EEBPJ:
Timbang 250 mg EEBPJ, ditambahkan sedikit suspensi CMC 1%
kemudian dihomogenkan. Dituang ke dalam labu tentukur 25 ml, ditambah CMC
1% sampai batas tanda.
Misal berat hewan = 186,1 mg
52
Universitas Sumatera Utara
Dosis untuk EEBPJ 20 mg/kgbb
:
Volume dosis yang diberikan
Dosis untuk EEBPJ 40 mg/kgbb
Volume dosis yang diberikan
1000
:
:
Volume dosis yang diberikan
Dosis untuk EEBPJ 80 mg/kgbb
186,1
10
x 1 ml = 0,4 ml
186,1
1000
:
:
4
7
10
1000
15
10
x 40 = 7,4 mg = 7 mg
x 1 ml = 0,7 ml
186,1
:
x 20 = 3,7 mg = 4 mg
x 80 = 14,8 mg = 15 mg
x 1 ml = 1,5 ml
53
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Bagan Alur Penelitian
Bunga pepaya jantan
Dipisahkan dari tangkainya
Dicuci, ditiskan dan ditimbang
Dikeringkan dalam lemari pengering
Simplisia
Ditimbang
Dihaluskan dengan blender
Serbuk Simplisia
Dikarakterisasi
1. Pemeriksaan makroskopik
Diskrining
Fitokimia
Diperkolasi dengan
etanol 96%
Hasil
2. Pemeriksaan mikroskopik
Ekstrak etanol bunga
pepaya jantan
3. Penetapan kadar air
4. Penetapan kadar abu total
5. Penetapan kadar abu tidak
larut dalam asam
Diuji profil
farmakokinetiknya
6. Penetapan kadar sari larut
dalam air
Hasil
7. Penetapan kadar sari larut
dalam etanol
54
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. Bagan Perlakuan Pada Hewan Percobaan dengan Pemberian
Natrium Diklofenak Tanpa EEBPJ
Tikus
Dipuasakan minimal 8 jam sebelum percobaan
Ditimbang
Diberikan natrium diklofenak dengan dosis
yang telah dikonversikan terhadap dosis lazim
25 mg secara oral
Diambil urinnya dengan interval waktu 6; 12;
18; 24; 30 jam setelah pemberian natrium
diklofenak
Cuplikan urin
Ditambahkan TCA 20% sebanyak 1 ml
Dihomogenkan dengan vortex
Disentrifuge pada 2000 rpm selama 5
menit
Diambil supernatan dan diukur dengan
alat spektrofotometri pada panjang gelom
bang 276 nm
Hasil
55
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. Bagan Perlakuan Pada Hewan Percobaan dengan Pemberian
Natrium Diklofenak Dengan EEBPJ
Tikus
Ditimbang
Diberikan EEBPJ dosis 20; 40; 80 mg/kg
bb selama 7 hari berturut-turut
Pada hari ke tujuh, 4 jam setelah pemberian
EEBPJ diberikan natrium diklofenak dengan
dosis yang telah dikonversikan terhadap dosis
lazim 25 mg secara oral
Diambil urinnya dengan interval waktu 6; 12;
18; 24; 30 jam setelah pemberian natrium
diklofenak
Cuplikan urin
Ditambahkan TCA 20% sebanyak 1 ml
Dihomogenkan dengan vortex
Disentrifuge pada 2000 rpm selama 5
menit
Diambil supernatan dan diukur dengan
alat spektrofotometri pada panjang gelom
bang 276 nm
Hasil
56
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9. Hewan percobaan dan alat-alat yang digunakan
a. Hewan percobaan
b. Alat Sentrifuge
c. Rotary Evaporator (Heidolph WB 2000)
d. Alat Vortex
57
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10. Sertifikat pengujian natrium diklofenak (PT. Dexa Medica)
58
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11. Panjang gelombang Natrium Diklofenak
59
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11 (lanjutan). Kurva Baku Natrium Diklofenak
60
Universitas Sumatera Utara
Data penentuan persamaan regresi Natrium Diklofenak
No
1
2
3
4
5
6
7
a =
=
=
=
Cons (x)
4,0000
6,0000
8,0000
12,0000
14,0000
16,0000
18,0000
∑x = 78
� = 11,143
Abs (y)
0,149
0,242
0,304
0,449
0,524
0,610
0,718
∑y = 2,996
�� = 0,428
x.y
0,596
1,452
2,432
5,388
7,336
9,760
12,924
∑x.y =
39,888
x2
16
36
64
144
196
256
324
∑x2 =
1036
y2
0,0222
0,0585
0,0924
0,2016
0,2745
0,3721
0,5155
∑y2 =
1,5368
∑�� –(∑�).(∑�)/�
∑� 2 − (∑�)2 /�
39,888−(78).(2,996)/7
1036−(78)2 /7
39,888−33,384
1036−869,143
6,504
166,857
= 0,0389
b = �� − ��
= 0,428 – (0,0389 . 11,143)
= 0,428 – 0,433
= 0,0054
Persamaan garis regresinya:
y = ax + b
= 0,0389x - 0,0054
61
Universitas Sumatera Utara
Koefisien Korelasinya:
r=
∑�� −(∑�).(∑� )/�
�(∑� 2 − (∑�)2 /�).(∑� 2 − (∑�)2 /�
=
=
39,888 –(78).(2,996)/7
�(1036−(78)2 /7 . (1,5368−(2,996)2 /7
39,888−33,384
�(1036−869,143).(1,5368−1,2822)
=
=
=
6,504
√166,857 .0,2546
6,504
√42,4817
6,504
6,517
= 0,9980
r2= 0,9960
62
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12. Penetapan Kadar Natrium Diklofenak Dalam Urin Tikus Jantan
12.1 Tanpa pemberian ekstrak bunga pepaya jantan
Waktu
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
Tikus 1
Kadar
Absorpsi
(mcg/ml)
0,3082
8,0616
0,2924
7,6555
0,2096
5,5269
0,2448
6,4318
0,2665
6,9897
Tikus 2
Kadar
Absorpsi
(mcg/ml)
0,0896
2,4421
0,2084
5,4961
0,1250
3,3521
0,1763
4,6709
0,2007
5,2982
Tikus 3
Kadar
Absorpsi
(mcg/ml)
0,1646
4,3701
0,1542
4,1028
0, 0951
2,5835
0,0895
2,4395
0,1688
4,4781
Tikus 4
Kadar
Absorpsi
(mcg/ml)
0,1458
3,8868
0,2072
5,4652
0,0696
1,9288
0,0646
1,7994
0,0862
2,3547
Tikus 5
Kadar
Absorpsi
(mcg/ml)
0,3126
8,1748
0,1871
4,9485
0,2482
6,5192
0,3579
9,3393
0,2727
7,1491
12.2 Dengan pemberian ekstrak bunga pepaya jantan (dosis 20 mg/kgbb)
Waktu
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
Tikus 1
Kadar
Absorpsi
(mcg/ml)
0,4940
12,8380
0,5419
14,0694
0,2765
7,2467
0,1949
5,1491
0,3594
9,3778
Tikus 2
Kadar
Absorpsi
(mcg/ml)
0,3867
10,0796
0,3243
8,4755
0,2864
7,5012
0,1858
4,9151
0,2994
7,8354
Tikus 3
Kadar
Absorpsi
(mcg/ml)
0,2794
7,3213
0,3772
9,8354
0,2782
7,2904
0,1937
5,1182
0,5930
15,383
Tikus 4
Kadar
Absorpsi
(mcg/ml)
0,6267
16,2493
0,3204
8,3753
0,3197
8,3573
0,5658
14,683
0,5058
13,1413
Tikus 5
Kadar
Absorpsi
(mcg/ml)
0,5679
14,7377
0,1469
3,9151
0,2013
5,3136
0,3966
10,3341
0,3884
10,1233
63
Universitas Sumatera Utara
12.3 Dengan pemberian ekstrak bunga pepaya jantan (dosis 40 mg/kgbb)
Waktu
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
Tikus 1
Kadar
Absorpsi
(mcg/ml)
0,1144
3,0796
0,1499
3,9922
0,1689
4,4807
0,1818
4,8123
0,1936
5,1156
Tikus 2
Kadar
Absorpsi
(mcg/ml)
0,1326
3.5475
0,3077
8,0488
0,2744
7,1928
0,4153
10,8149
0,2823
7,3958
Tikus 3
Kadar
Absorpsi
(mcg/ml)
0,1116
3,0077
0,0967
2,6246
0,1521
4,0488
0,1790
4,7403
0,1667
4,4241
Tikus 4
Kadar
Absorpsi
(mcg/ml)
0,3029
7,9254
0,2914
7,6298
0,3269
8,5424
0,2737
7,1748
0,1089
2,9383
Tikus 5
Kadar
Absorpsi
(mcg/ml)
0,2721
7,1336
0,3905
10,1773
0,3109
8,1311
0,285
7,4652
0,1831
4,8457
Tikus 4
Kadar
Absorpsi
(mcg/ml)
0,2799
7,3341
0,1726
4,5758
0,2561
6,7223
0,2262
5,9537
0,2911
7,6221
Tikus 5
Kadar
Absorpsi
(mcg/ml)
0,2467
6,4807
0,1604
4,2622
0,4070
10,6015
0,2147
5,6580
0,1984
5,2339
12.4 Dengan pemberian ekstrak bunga pepaya jantan (dosis 80 mg/kgbb)
Waktu
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
Tikus 1
Kadar
Absorpsi
(mcg/ml)
0,6310
16,3598
0,3431
8,9588
0,3733
9,7352
0,3002
7,8560
0,4103
10,6863
Tikus 2
Kadar
Absorpsi
(mcg/ml)
0,5835
15,1388
0,3186
8,3290
0,2729
7,1542
0,4170
10,8586
0,3372
8,8020
Tikus 3
Kadar
Absorpsi
(mcg/ml)
0,5531
14,3573
0,2469
6,4858
0,3737
9,7455
0,1969
5,2005
0,3377
8,8200
64
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 13. Hasil Perhitungan Parameter Farmakokinetik Urin
Kumulatif
13.1 Tanpa pemberian ekstrak bunga pepaya jantan
Tikus 1
t
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
Cu
(mcg/ml)
8,0616
7,6555
5,5269
6,4318
6,9897
V
(ml)
0,2
0,9
0,3
0,2
0,5
Cu
(mcg/ml)
2,4421
5,4961
3,3521
4,6709
5,2982
V
(ml)
0,8
0,7
2,8
3
1,4
Cu
(mcg/ml)
4,3701
4,1028
2,5835
2,4395
4,4781
V
(ml)
1
0,8
0,8
0,3
1
Cu
(mcg/ml)
3,8476
5,4652
1,9288
1,7994
2,3547
V
(ml)
0,6
2,1
3
2,8
2
Ae i (mcg)
Ae (mcg)
1,6123
6,8899
1,6580
1,2863
3,4948
1,6123
8,4922
9,1502
10,4365
13,9313
Ae i (mcg)
Ae (mcg)
1,9536
3,8472
9,3858
14,0127
7,4174
1,9536
5,8008
15,1866
29,1993
36,6167
Ae i (mcg)
Ae (mcg)
4,3701
3,2822
2,0668
0,7318
4,4781
4,3701
7,6523
9,7191
14,4509
14,929
Ae i (mcg)
Ae (mcg)
2,3320
11,4769
5,7864
5,0383
4,7094
2,3320
13,8089
19,5953
24,6336
29,343
t mid
(jam)
6
12
18
24
dAe/dt
(mcg/jam)
0,7076
0,6281
0,1620
0,3984
t mid
(jam)
6
12
18
24
dAe/dt
(mcg/jam)
0,4834
1,1027
1,9498
1,7858
t mid
(jam)
6
12
18
24
dAe/dt
(mcg/jam)
0,6376
0,4457
0,2332
0,4341
t mid
(jam)
6
12
18
24
dAe/dt
(mcg/jam)
1,1507
1,4386
0,9020
0,8123
Tikus 2
t
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
Tikus 3
t
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
Tikus 4
t
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
65
Universitas Sumatera Utara
Tikus 5
t
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
Cu
(mcg/ml)
8,1748
4,9485
6,5192
9,3393
7,1491
V
(ml)
0,6
0,8
0,6
0,6
1,5
Ae i (mcg)
Ae (mcg)
4,9048
3,9588
3,9115
5,6035
10,7236
4,9048
8,8636
12,7751
18,3786
29,1022
t mid
(jam)
6
12
18
24
dAe/dt
(mcg/jam)
0,7386
0,6558
0,7929
1,3605
13.2 Dengan pemberian ekstrak bunga pepaya jantan (dosis 20 mg/kgbb)
Tikus 1
t
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
Cu
(mcg/ml)
12,8380
14,0694
7,2467
5,1491
9,3778
V
(ml)
0,5
0,5
0,6
0,4
0,4
Cu
(mcg/ml)
10,0796
8,4755
7,5012
4,9151
7,8354
V
(ml)
0,5
0,6
0,8
0,5
1
Cu
(mcg/ml)
7,3213
9,8354
7,2904
5,1182
15,383
V
(ml)
0,4
0,8
0,5
0,6
0,6
Ae i (mcg)
Ae (mcg)
6,419
7,0347
4,3480
2,0596
3,7511
6,419
13,4537
17,8017
19,8613
23,6124
Ae i (mcg)
Ae (mcg)
5,0398
5,0853
6,0009
2,4575
7,8354
5,0398
10,1251
16,126
18,5835
26,4189
Ae i (mcg)
Ae (mcg)
2,9285
7,8683
3,6452
3,0709
9,2298
2,9285
10,7968
14,442
17,5129
26,7427
t mid
(jam)
6
12
18
24
dAe/dt
(mcg/jam)
1,1211
0,9485
0,5339
0,4842
t mid
(jam)
6
12
18
24
dAe/dt
(mcg/jam)
0,8437
0,9238
0,7048
0,8577
t mid
(jam)
6
12
18
24
dAe/dt
(mcg/jam)
0,8997
0,9594
0,5596
1,0250
Tikus 2
t
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
Tikus 3
t
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
66
Universitas Sumatera Utara
Tikus 4
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
Cu
(mcg/ml)
16,2493
8,3753
8,3573
14,683
13,1413
V
(ml)
0,8
0,5
0,6
0,3
0,5
Cu
(mcg/ml)
14,7377
3,9151
5,3136
10,3341
10,1233
V
(ml)
0,5
0,6
0,8
0,4
0,5
Ae i (mcg)
Ae (mcg)
12,9994
4,1876
5,0143
4,4049
6,5706
12,9994
17,187
22,2013
26,6062
33,1768
Ae i (mcg)
Ae (mcg)
7,3688
2,3490
4,2508
4,1336
5,0616
7,3688
9,7178
13,9686
18,1022
23,1638
t mid
(jam)
6
12
18
24
dAe/dt
(mcg/jam)
1,4322
0,7668
0,7849
0,9146
t mid
(jam)
6
12
18
24
dAe/dt
(mcg/jam)
0,8098
0,5499
0,6987
0,7662
Tikus 5
t
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
13.3 Dengan pemberian ekstrak bunga pepaya jantan (dosis 40 mg/kgbb)
Tikus 1
t
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
Cu
(mcg/ml)
3,0796
3,9922
4,4807
4,8123
5,1156
V
(ml)
2,25
1
1
0,7
0,9
Cu
(mcg/ml)
3.5475
8,0488
7,1928
10,8149
7,3958
V
(ml)
2,5
2,9
1,3
0,7
1,5
Ae i (mcg)
Ae (mcg)
6,9291
3,9922
4,4807
3,3686
4,6040
6,9291
10,9213
15,402
18,7706
23,3746
Ae i (mcg)
Ae (mcg)
8,8687
23,3415
9,3506
7,5704
11,0937
8,8687
32,2102
41,5608
49,1312
60,2249
t mid
(jam)
6
12
18
24
dAe/dt
(mcg/jam)
0,9101
0,7060
0,6541
0,6643
t mid
(jam)
6
12
18
24
dAe/dt
(mcg/jam)
2,6841
2,7243
1,4100
1,5553
Tikus 2
t
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
67
Universitas Sumatera Utara
Tikus 3
t
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
Cu
(mcg/ml)
3,0077
2,6246
4,0488
4,7403
4,4241
V
(ml)
0,4
0,5
1,4
0,9
2,5
Cu
(mcg/ml)
7,9254
7,6298
8,5424
7,1748
2,9383
V
(ml)
0,5
0,9
2
1,3
2,4
Cu
(mcg/ml)
7,1336
10,1773
8,1311
7,4652
4,8457
V
(ml)
0,5
1
1
0,9
2,5
Ae i (mcg)
Ae (mcg)
1,2030
1,3123
5,6683
4,2662
11,0602
1,2030
2,5153
8,1836
12,4498
23,51
Ae i (mcg)
Ae (mcg)
3,9627
6,8668
17,0848
9,3272
7,0519
3,9627
10,8295
27,9143
37,2415
44,2934
Ae i (mcg)
Ae (mcg)
3,5668
10,1773
8,1311
6,7186
12,1142
3,5668
13,7441
21,8752
28,5938
40,708
t mid
(jam)
6
12
18
24
dAe/dt
(mcg/jam)
0,2096
0,5817
0,827
1,2772
t mid
(jam)
6
12
18
24
dAe/dt
(mcg/jam)
0,9024
1,9959
2,201
1,3649
t mid
(jam)
6
12
18
24
dAe/dt
(mcg/jam)
1,1453
1,5257
1,2374
1,5694
Tikus 4
t
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
Tikus 5
t
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
13.4 Dengan pemberian ekstrak bunga pepaya jantan (dosis 80 mg/kgbb)
Tikus 1
t
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
Cu
(mcg/ml)
16,3598
8,9588
9,7352
7,8560
10,6863
V
(ml)
1
1,1
0,5
0,9
0,8
Ae i (mcg)
Ae (mcg)
16,3598
9,8546
4,8676
7,0704
8,5490
16,3598
26,2144
31,082
38,1524
46,7014
t mid
(jam)
6
12
18
24
dAe/dt
(mcg/jam)
2,1845
1,2268
0,9948
1,3016
68
Universitas Sumatera Utara
Tikus 2
t
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
Cu
(mcg/ml)
15,1388
8,3290
7,1542
10,8586
8,8020
V
(ml)
0,6
2,5
0,5
0,5
0,4
Cu
(mcg/ml)
14,3573
6,4858
9,7455
5,2005
8,8200
V
(ml)
0,6
1,5
1
2,6
0,5
Cu
(mcg/ml)
7,3341
4,5758
6,7223
5,9537
7,6221
V
(ml)
0,9
2
1,4
0,7
0,9
Cu
(mcg/ml)
6,4807
4,2622
10,6015
5,6580
5,2339
V
(ml)
1,5
1,7
1,7
0,8
0,9
Ae i (mcg)
Ae (mcg)
9,0832
20,8225
3,5771
5,4293
3,5208
9,0832
29,9057
33,4828
38,9121
42,4329
Ae i (mcg)
Ae (mcg)
8,6143
9,7287
9,7455
13,5213
4,41
8,6143
18,343
28,0885
41,6098
45,0198
Ae i (mcg)
Ae (mcg)
6,6006
9,1516
9,4112
4,1675
6,8598
6,6006
15,7522
25,1634
29,3309
36,1907
Ae i (mcg)
Ae (mcg)
9,7210
7,2457
18,0225
4,5264
4,7105
9,7210
16,9667
34,9892
39,5156
44,2261
t mid
(jam)
6
12
18
24
dAe/dt
(mcg/jam)
2,4921
2,0333
0,7505
0,7458
t mid
(jam)
6
12
18
24
dAe/dt
(mcg/jam)
1,5285
1,6228
1,9389
1,4942
t mid
(jam)
6
12
18
24
dAe/dt
(mcg/jam)
1,3126
1,5469
1,1315
0,9189
t mid
(jam)
6
12
18
24
dAe/dt
(mcg/jam)
1,4138
2,1056
1,8790
0,7697
Tikus 3
t
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
Tikus 4
t
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
Tikus 5
t
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
69
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 14. Jumlah Kumulatif Natrium Diklofenak Dalam Urin
14.1 Jumlah ekskresi urin kumulatif natrium diklofenak (Ae) untuk kelompok perlakuan tanpa pemberian ekstrak bunga pepaya
jantan
t (jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
1
1,6123
8,4922
9,1502
10,4365
13,9313
2
1,9536
5,8008
15,1866
29,1993
36,6167
Nilai Ae (mcg)
3
4,3701
7,6523
9,7191
14,4509
14,929
4
2,3320
13,8089
19,5953
24,6336
29,343
5
4,9048
8,8636
12,7751
18,3786
29,1022
(� ± ��)
3,0345 ± 1,4971
8,9385 ± 3,4360
13,2852 ± 4,2868
18,6197 ± 8,3941
24,7844 ± 9,9290
14.2 Jumlah ekskresi urin kumulatif natrium diklofenak (Ae) untuk kelompok perlakuan dengan pemberian ekstrak bunga pepaya
jantan (dosis 20 mg/kgbb)
t (jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
1
6,419
13,4537
17,8017
19,8613
23,6124
2
5,0398
10,1251
16,126
18,5835
26,4189
Nilai Ae (mcg)
3
2,9285
10,7968
14,442
17,5129
26,7427
70
4
12,9994
17,187
22,2013
26,6062
33,1768
5
7,3688
9,7178
13,9686
18,1022
23,1638
(� ± ��)
6,9511 ± 3,7707
12,2560 ± 3,1169
16,9079 ± 3,3222
20,1332 ± 3,7204
26,6229 ± 4,0011
Universitas Sumatera Utara
14.3 Jumlah ekskresi urin kumulatif natrium diklofenak (Ae) untuk kelompok perlakuan dengan pemberian ekstrak bunga pepaya
jantan (dosis 40 mg/kgbb)
t (jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
1
6,9291
10,9213
15,402
18,7706
23,3746
2
8,8687
32,2102
41,5608
49,1312
60,2249
Nilai Ae (mcg)
3
1,2030
2,5153
8,1836
12,4498
23,51
4
3,9627
10,8295
27,9143
37,2415
44,2934
5
3,5668
13,7441
21,8752
28,5938
40,708
(� ± ��)
4,9060 ± 3,0079
14,0440 ± 10,9897
22,9871 ± 12,7198
29,2373 ± 14,5912
38,4221 ± 15,5230
14.4 Jumlah ekskresi urin kumulatif natrium diklofenak (Ae) untuk kelompok perlakuan dengan pemberian ekstrak bunga pepaya
jantan (dosis 80 mg/kgbb)
t (jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
1
16,3598
26,2144
31,082
38,1524
46,7014
2
9,0832
29,9057
33,4828
38,9121
42,4329
Nilai Ae (mcg)
3
8,6143
18,343
28,0885
41,6098
45,0198
71
4
6,6006
15,7522
25,1634
29,3309
36,1907
5
9,7210
16,9667
34,9892
39,5156
44,2261
(� ± ��)
10,0757 ± 3,7017
21,4364 ± 6,2533
30,5611 ± 3,9895
37,5041 ± 4,7462
43,1141 ± 4,2114
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 15. Contoh Perhitungan Parameter Farmakokinetika Ekskresi
Urin Kumulatif
No
t
(jam)
Cu
(mcg/ml)
V
(ml)
Ae i
(mcg)
Ae
(mcg)
t mid
(jam)
1
t1
Cu 1
V1
C u1 . V 1
Ae i = C u1 . V 1
(t 2 + t 0 )/2
2
t2
Cu 2
V2
C u2 . V 2
Ae 2 = Ae 1 +( C u2
.V 2 )
(t 3 + t 1 )/2
3
t3
Cu 3
V3
C u3 . V 3
dAe/dt
(mcg/jam)
��2 − 0
�2 − �0
��3 − ��1
�3 − �1
��4 − ��2
�4 − �2
(t 5 + t 3 )/2
Ae 3 = Ae 2 +( C u3
.V 3 )
4
t4
Cu 4
V4
��5 − ��3
�5 − �3
(t 6 + t 4 )/2
C u4 . V 4
Ae 4 = Ae 3 +( C u4
.V 4 )
5
t5
Cu 5
V5
��6 − ��4
�6 − �4
(t 7 + t 5 )/2
C u5 . V 5
Ae 5 = Ae 4 +( C u5
.V 5 )
Keterangan:
t
= waktu
Cu
= konsentrasi obat dalam sampel urin
V
= volume urin yang terkumpul tiap sampel waktu
Ae i
= jumlah obat yang diekskresikan tiap sampel urin
Ae
= jumlah kumulatif obat yang diekskresikan
t mid = waktu tengah antara dua sampel waktu
dAe/dt = laju reaksi ekskresi obat dari sampel yang diambil
Misalnya untuk tikus 1 kelompok perlakuan tanpa pemberian EEBPJ
T
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
Cu
(mcg/ml)
8,0616
7,6555
5,5269
6,4318
6,9897
V
(ml)
0,2
0,9
0,3
0,2
0,5
Ae i (mcg)
Ae (mcg)
1,6123
6,8899
1,6580
1,2863
3,4948
1,6123
8,4922
9,1502
10,4365
13,9313
72
t mid
(jam)
6
12
18
24
dAe/dt
(mcg/jam)
0,7076
0,6281
0,1620
0,3984
Universitas Sumatera Utara
Ae i = C u . V = 7,6555 mcg/ml x 0,9 ml
= 6,8899 mcg
A e = Ae i + (Cu . V)
= 1,6123 mcg + 6,8899 mcg
= 8,4922 mcg
t mid = (t 3 + t 1 )/2
= (18 jam + 6 jam)/2 = 12 jam
dAe/dt =
=
�� 3 −�� 1
� 3 −� 1
9,1502 ��� −1,6123 ���
18 ��� −6 ���
= 0,7076 mcg/jam
Contoh Perhitungan Nilai Parameter Farmakokinetika Natrium
Diklofenak Dalam Urin Kumulatif
Untuk mencari jumlah kumulatif obat yang disekresikan sampai dengan waktu
tak terhingga (Ae∞)
Ae∞ = Aei1 + Aei2 + Aei3 + Aei4 + Aei5
= 1,6123 mcg + 6,8899 mcg + 1,6580 mcg + 1,2863 mcg + 3,4948 mcg
= 13,9313 mcg
Untuk mencari laju eliminasi (K el )
K el =
=
�� (�� ∞ − �� 6 )−ln(�� ∞ − ��18 )
�18−�6
�� (13,9313−1,6123)− ln (13,9313−9,1502)
= 0,0788 jam-1
12
Untuk mencari laju ekskresi (K u )
Ku =
=
∞
�� .
K el
�
13,9313 ��� � 0,0788 jam−1
0,5 �� � 1000
= 2,19 x 10-3 jam-1
73
Universitas Sumatera Utara
Untuk mencari laju metabolisme (K m)
K m = K el - K u
K el = Ku + K m
= 0,0788 – 2,19 x 10-3
= 0,0766 jam-1
Untuk mencari nilai fraksi obat yang dieliminasi (F el )
F el =
��∞
�
=
13,9313
500
x 100% = 2,78%
Untuk mencari waktu paruh (t 1/2
t 1/2
eliminasi
=
=
eliminasi )
0,693
� ��
0,693
0,0788
= 8,79 jam-1
74
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 16. Nilai Parameter Farmakokinetika Natrium Diklofenak Dalam Urin Kumulatif
16.1 Nilai parameter farmakokinetika natrium diklofenak untuk kelompok perlakuan tanpa pemberian ekstrak bunga pepaya jantan
Hewan
BB (g)
1
2
3
4
5
Purata
±
SD
228,7
189,5
195,4
168,6
215,4
199,5
±
23,32
Dosis
(mg/tikus)
0,5
0,5
0,5
0,4
0,5
0,4
±
0,31
Ae∞ (mcg)
K el (jam-1)
K u (jam-1)
K m (jam-1)
F el (%)
13,9313
36,6167
14,929
29,343
29,1022
24,7844
±
9,9290
0,0788
0,0400
0,0588
0,0849
0,0327
0,0590
±
0,0229
2,19 x 10-3
2,92 x 10-3
1,75 x 10-3
6,22 x 10-3
1,90 x 10-3
2,99 x 10-3
±
1,85 x 10-3
0,0766
0,0370
0,0570
0,0786
0,0308
0,0560
±
0,0219
2,78
7,32
2,98
7,33
5,82
5,24
±
2,24
t 1/2 eliminasi
(jam)
8,79
17,32
11,78
8,16
21,19
13,44
±
5,64
75
Universitas Sumatera Utara
16.2 Nilai parameter farmakokinetika natrium diklofenak untuk kelompok perlakuan dengan pemberian ekstrak bunga pepaya jantan
(20 mg/kgbb)
Hewan
BB (g)
1
2
3
4
5
Purata
±
SD
163,4
171,7
159,6
165,5
192,2
170,4
±
12,9
Dosis
(mg/tikus)
0,4
0,5
0,4
0,4
0,5
0,4
±
0,05
Ae∞ (mcg)
K el (jam-1)
K u (jam-1)
K m (jam-1)
F el (%)
23,6124
26,4189
26,7427
33,1768
23,1638
26,6229
±
4,0011
0,0904
0,0609
0,0550
0,0507
0,0450
0,0604
±
0,0177
5,33 x 10-3
3,21 x 10-3
3,67 x 10-3
4,20 x 10-3
2,08 x 10-3
3,69 x 10-3
±
1,20 x 10-3
0,0850
0,0576
0,0513
0,0465
0,0429
0,0566
±
0,0167
5,90
5,28
6,68
8,29
5,79
6,38
±
1,17
t 1/2 eliminasi
(jam)
7,66
11,37
12,60
13,66
15,40
12,13
±
2,90
76
Universitas Sumatera Utara
16.3 Nilai parameter farmakokinetika natrium diklofenak untuk kelompok perlakuan dengan pemberian ekstrak bunga pepaya jantan
(40 mg/kgbb)
Hewan
BB (g)
1
2
3
4
5
Purata
±
SD
158,4
201,9
201,4
187,1
175,9
184,9
±
18,3
Dosis
(mg/tikus)
0,4
0,5
0,5
0,4
0,4
0,4
±
0,07
Ae∞ (mcg)
K el (jam-1)
K u (jam-1)
K m (jam-1)
F el (%)
23,3746
60,2294
23,51
44,2934
40,708
38,4230
±
15,5246
0,0603
0,0843
0,0312
0,0750
0,0565
0,0614
±
0,0202
3,52 x 10-3
1,01 x 10-3
1,46 x 10-3
8,30 x 10-3
5,75 x 10-3
5,82 x 10-3
±
3,49 x 10-3
0,0567
0,0742
0,0297
0,0667
0,0507
0,0556
±
0,0170
5,84
12,04
4,70
11,07
10,17
8,76
±
3,28
t 1/2 eliminasi
(jam)
11,49
8,22
22,21
9,20
12,26
12,67
±
5,57
77
Universitas Sumatera Utara
16.4 Nilai parameter farmakokinetika natrium diklofenak untuk kelompok perlakuan dengan pemberian ekstrak bunga pepaya jantan
(80 mg/kgbb)
Hewan
BB (g)
1
2
3
4
5
Purata
±
SD
170,3
206,5
155,7
213,6
202,8
189,7
±
25,2
Dosis
(mg/tikus)
0,4
0,5
0,4
0,5
0,5
0,4
±
0,27
Ae∞ (mcg)
K el (jam-1)
K u (jam-1)
K m (jam-1)
F el (%)
46,7014
42,4329
46,0198
36,1907
44,2261
43,1141
±
4,2114
0,0553
0,1096
0,0612
0,0822
0,1098
0,0836
±
0,0258
6,45 x 10-3
9,30 x 10-3
7,04 x 10-3
5,94 x 10-3
9,71 x 10-3
7,68 x 10-3
±
1,70 x 10-3
0,0488
0,1003
0,0541
0,0762
0,1000
0,0758
±
0,0244
11,67
8,48
11,50
7,23
8,84
9,54
±
1,95
t 1/2 eliminasi
(jam)
12,53
6,32
11,32
8,43
6,31
8,98
±
2,85
78
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 17. Hasil Analisis Statistik
Km
Descriptives
95% Confidence
Interval for Mean
Std.
N
tanpa pemberian
Mean
Deviation
Std. Error
Lower
Upper
Bound
Bound
Min
Max
5
.056000
.0219782
.0098289
.028710
.083290
.0308
.0786
5
.056660
.0167730
.0075011
.035834
.077486
.0429
.0850
5
.055600
.0170675
.0076328
.034408
.076792
.0297
.0742
5
.075880
.0244229
.0109222
.045555
.106205
.0488
.1003
20
.061035
.0206227
.0046114
.051383
.070687
.0297
.1003
EEBPJ
dengan
pemberian
EEBPJ 20
mg/kgBB
dengan
pemberian
EEBPJ 40
mg/kgBB
dengan
pemberian
EEBPJ 80
mg/kgBB
Total
Test of Homogeneity of Variances
Ae
Levene Statistic
4.560
df1
df2
3
Sig.
16
.017
79
Universitas Sumatera Utara
Km
ANOVA
Sum of Squares
df
Mean Square
Between Groups
.001
3
.000
Within Groups
.007
16
.000
Total
.008
19
F
1.188
Sig.
.346
Km
Tukey HSD
Subset for alpha =
0.05
perlakuan
dengan pemberian EEBPJ
40 mg/kgBB
tanpa pemberian EEBPJ
dengan pemberian EEBPJ
20 mg/kgBB
dengan pemberian EEBPJ
80 mg/kgBB
N
1
5
.055600
5
.056000
5
.056660
5
.075880
Sig.
.418
80
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan
44
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Bunga, simplisia bunga pepaya jantan dan Serbuk simplisia
bunga pepaya jantan
a. Bunga Pepaya Jantan
b. Simplisia bunga pepaya jantan
c. Serbuk simplisia bunga pepaya jantan
d. Ekstrak bunga pepaya jantan
45
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Perhitungan Hasil Pemeriksaan Karakterisasi Simplisia
1. Penetapan Kadar Air Serbuk Simplisia Bunga Pepaya Jantan
Persen kadar air = Volume air (ml) x 100%
Berat sampel (g)
a. Berat sampel I = 5,004 g
Volume air
= 0,3 ml
Persen kadar air I = 0,3 x 100% = 5,99%
5,004
b. Berat sampel II = 5,002 g
Volume air
= 0,3 ml
Persen kadar air =
0,3 x 100% = 5,98%
5,002
c. Berat sampel III = 5,002 g
Volume air
= 0,4 ml
Persen kadar air III = 0,4 x 100% = 7,99%
5,002
Persen rata-rata kadar air serbuk simplisia
= 5,99% + 5,98% + 7,99%
3
= 6,65%
2. Perhitungan Hasil Penetapan Kadar Sari Larut dalam Air
Berat Cawan
K1 = 26,572
K2 = 46,560
K3 = 45,120
Berat Cawan + Sari
26,745
46,758
45,325
Berat Sampel
5,004
5,003
5,007
Persen kadar sari larut air = berat sari (g)
x 100 x 100%
berat sampel(g)
20
46
Universitas Sumatera Utara
1. Persen kadar sari larut dalam air I = 26,745 – 26,572
5,004
x 100 x 100%
20
= 17,2%
2. Persen kadar sari larut dalam air II = 46,758 – 46,560
5,003
x 100 x 100%
20
=19,7%
3. Persen kadar sari larut dalam air III = 45,325 – 45,120 x 100 x 100%
5,007
20
= 20,4%
Persen rata-rata kadar sari larut air = 17,2 % + 19,7 % + 20,4 %
3
= 19,1%
4. Perhitungan Hasil Penetapan Kadar Sari Larut dalam Etanol
Berat cawan
K1 = 47,820
K2 = 43,254
K3 = 45,137
Berat cawan + sari
47,735
43,315
45,211
Berat sampel
5,010
5,009
5,007
Persen kadar sari larut etanol = berat sari (g)
x 100 x 100%
berat sampel(g)
20
1. Persen kadar sari larut dalam etanol = 47,820 – 47,735
5,010
x 100 x 100%
20
= 8,4%
2. Persen kadar sari larut dalam etanol = 43,315 - 43,254
5,009
x 100 x 100%
20
= 6,1%
3. Persen kadar sari larut dalam etanol = 43,211 – 43,137
5,007
x 100 x 100%
20
= 7,3%
47
Universitas Sumatera Utara
Persen rata-rata kadar sari larut etanol = 8,4 % + 6,1 % + 7,3 %
3
= 7,26%
5. Perhitungan Hasil Penetapan Kadar Abu Total
I. a. berat kurs porselin setelah dipijar 1 = 26,311 g
b. berat kurs porselin setelah dipijar 2 = 24,605 g
c. berat kurs porselin setelah dipijar 3 = 27,415 g
II. a. berat sampel
1 = 2,005 g
b. berat sampel
2 = 2,003 g
c. berat sampel
3 = 2,003 g
III. a. berat kurs porselin + sampel 1 setelah dipijar 1 = 26,458
b. berat kurs porselin + sampel 2 setelah dipijar 2 = 24,783
c. berat kurs porselin + sampel 3 setelah dipijar 3 = 27,552
x 100%
= berat abu (g)
berat sampel(g)
Persen kadar abu total
- Berat Simplisia = 2,005 g
Berat Abu
= 0,147 g
Persen kadar abu total I
= 0,147
2,005
x 100%
= 7,33%
- Berat Simplisia
Berat Abu
= 2,003 g
= 0,178 g
Persen kadar abu total II
= 0,178
2,003
x 100%
= 8,88%
48
Universitas Sumatera Utara
- Berat Simplisia
= 2,003 g
Berat sampel
= 0,137 g
Persen kadar abu total III = 0,137
2,003
x 100%
= 6,83%
Persen rata-rata kadar abu total
= 7,33 % +8,88 % + 6,83 %
3
= 7,68%
5. Perhitungan Hasil Penetapan Kadar Abu Tidak Larut Asam
1. a. berat kurs porselin setelah dipijar 1 = 27,519 g
b. berat kurs porselin setelah dipijar 2 = 24,509 g
c. berat kurs porselin setelah dipijar 3 = 27,515 g
2. a. berat sampel 1 = 2,003 g
b. berat sampel 2 = 2,003 g
c. berat sampel 3 = 2,001 g
3. a. berat kurs porselen + sampel setelah dipijar 1 = 27,545 g
b. berat kurs porselin + sampel setelah dipijar 2= 24,538 g
c. berat kurs porselin + sampel setelah dipijar 3 = 27,543 g
Persen kadar abu tidak larut asam = berat abu tidak larut asam (g)
berat simplisia (g)
- Berat abu I
Berat sampel
x 100%
= 0,026 g
= 2,003 g
49
Universitas Sumatera Utara
Persen kadar abu tidak larut asam I
= 0,026
2,003
x 100%
= 1.29%
- Berat abu II
Berat sampel
= 0,029 g
= 2,003 g
Persen kadar abu tidak larut asam II
= 0,029
2,003
x 100%
= 1,44%
- Berat abu III
= 0,028 g
Berat sampel
= 2,001 g
Persen kadar abu tidak larut asam III
= 0,028
2,001
x 100%
= 1,39%
Persen rata-rata kadar abu tidak larut asam = 1,29 % + 1,44 % + 1,39 %
3
= 1,3 %
50
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Tabel Konversi Dosis Hewan dengan Manusia
Konversi dosis antara jenis hewan dengan manusia (Laurence and Bacharach,
1964).
Mencit
20g
Tikus
200g
Marmut
400 g
Kelinci
1,2 kg
Kera
4 kg
Anjing
12 kg
Manusia
70 kg
Mencit
20 g
Tikus
200 g
Marmut
400 g
Kelinci
1,2 kg
Kera
4 kg
Anjing
12 kg
Manusia
70 kg
1,0
7,0
12,25
27,8
64,1
124,2
387,9
0,14
1,0
1,74
3,9
9,2
17,8
56,0
0,08
0,57
1,0
2,25
5,2
10,2
31,5
0,04
0,25
0,44
1,0
2,4
4,5
14,2
0,016
0,11
0,19
0,42
1,0
1,9
6,1
0,008
0,06
0,10
0,22
0,52
1,0
3,1
0,0026
0,018
0,031
0,07
0,16
0,32
1,0
51
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Contoh Perhitungan Dosis
5.1 Dosis natrium diklofenak tanpa perlakuan EEBPJ
Pembuatan suspensi natrium diklofenak:
Ambil 50 mg serbuk Natrium diklofenak dilarutkan dalam 100 ml suspensi CMC
1%
Dosis lazim
: 25 mg
Berat hewan : 189,6 g
Konversi pada hewan tikus 200 g = 0,018
Dosis konversi : 25 x 0,018 = 0,45 mg
Dosis dari perkiraan berat per kg BB :
Dosis
:
Volume dosis yang diberikan
:
1000
200
189,6
1000
0,4
0,5
x 0,45 = 2,25
x 2,25 = 0,4 mg
x 1 ml = 0,8 ml
5.2 Dosis ekstrak etanol bunga pepaya jantan (EEBPJ)
Dosis suspensi ekstrak etanol bunga pepaya jantan yang akan dibuat adalah 20; 40;
80 mg/kgbb.
Cara pembuatan suspensi EEBPJ:
Timbang 250 mg EEBPJ, ditambahkan sedikit suspensi CMC 1%
kemudian dihomogenkan. Dituang ke dalam labu tentukur 25 ml, ditambah CMC
1% sampai batas tanda.
Misal berat hewan = 186,1 mg
52
Universitas Sumatera Utara
Dosis untuk EEBPJ 20 mg/kgbb
:
Volume dosis yang diberikan
Dosis untuk EEBPJ 40 mg/kgbb
Volume dosis yang diberikan
1000
:
:
Volume dosis yang diberikan
Dosis untuk EEBPJ 80 mg/kgbb
186,1
10
x 1 ml = 0,4 ml
186,1
1000
:
:
4
7
10
1000
15
10
x 40 = 7,4 mg = 7 mg
x 1 ml = 0,7 ml
186,1
:
x 20 = 3,7 mg = 4 mg
x 80 = 14,8 mg = 15 mg
x 1 ml = 1,5 ml
53
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Bagan Alur Penelitian
Bunga pepaya jantan
Dipisahkan dari tangkainya
Dicuci, ditiskan dan ditimbang
Dikeringkan dalam lemari pengering
Simplisia
Ditimbang
Dihaluskan dengan blender
Serbuk Simplisia
Dikarakterisasi
1. Pemeriksaan makroskopik
Diskrining
Fitokimia
Diperkolasi dengan
etanol 96%
Hasil
2. Pemeriksaan mikroskopik
Ekstrak etanol bunga
pepaya jantan
3. Penetapan kadar air
4. Penetapan kadar abu total
5. Penetapan kadar abu tidak
larut dalam asam
Diuji profil
farmakokinetiknya
6. Penetapan kadar sari larut
dalam air
Hasil
7. Penetapan kadar sari larut
dalam etanol
54
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. Bagan Perlakuan Pada Hewan Percobaan dengan Pemberian
Natrium Diklofenak Tanpa EEBPJ
Tikus
Dipuasakan minimal 8 jam sebelum percobaan
Ditimbang
Diberikan natrium diklofenak dengan dosis
yang telah dikonversikan terhadap dosis lazim
25 mg secara oral
Diambil urinnya dengan interval waktu 6; 12;
18; 24; 30 jam setelah pemberian natrium
diklofenak
Cuplikan urin
Ditambahkan TCA 20% sebanyak 1 ml
Dihomogenkan dengan vortex
Disentrifuge pada 2000 rpm selama 5
menit
Diambil supernatan dan diukur dengan
alat spektrofotometri pada panjang gelom
bang 276 nm
Hasil
55
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. Bagan Perlakuan Pada Hewan Percobaan dengan Pemberian
Natrium Diklofenak Dengan EEBPJ
Tikus
Ditimbang
Diberikan EEBPJ dosis 20; 40; 80 mg/kg
bb selama 7 hari berturut-turut
Pada hari ke tujuh, 4 jam setelah pemberian
EEBPJ diberikan natrium diklofenak dengan
dosis yang telah dikonversikan terhadap dosis
lazim 25 mg secara oral
Diambil urinnya dengan interval waktu 6; 12;
18; 24; 30 jam setelah pemberian natrium
diklofenak
Cuplikan urin
Ditambahkan TCA 20% sebanyak 1 ml
Dihomogenkan dengan vortex
Disentrifuge pada 2000 rpm selama 5
menit
Diambil supernatan dan diukur dengan
alat spektrofotometri pada panjang gelom
bang 276 nm
Hasil
56
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9. Hewan percobaan dan alat-alat yang digunakan
a. Hewan percobaan
b. Alat Sentrifuge
c. Rotary Evaporator (Heidolph WB 2000)
d. Alat Vortex
57
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10. Sertifikat pengujian natrium diklofenak (PT. Dexa Medica)
58
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11. Panjang gelombang Natrium Diklofenak
59
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11 (lanjutan). Kurva Baku Natrium Diklofenak
60
Universitas Sumatera Utara
Data penentuan persamaan regresi Natrium Diklofenak
No
1
2
3
4
5
6
7
a =
=
=
=
Cons (x)
4,0000
6,0000
8,0000
12,0000
14,0000
16,0000
18,0000
∑x = 78
� = 11,143
Abs (y)
0,149
0,242
0,304
0,449
0,524
0,610
0,718
∑y = 2,996
�� = 0,428
x.y
0,596
1,452
2,432
5,388
7,336
9,760
12,924
∑x.y =
39,888
x2
16
36
64
144
196
256
324
∑x2 =
1036
y2
0,0222
0,0585
0,0924
0,2016
0,2745
0,3721
0,5155
∑y2 =
1,5368
∑�� –(∑�).(∑�)/�
∑� 2 − (∑�)2 /�
39,888−(78).(2,996)/7
1036−(78)2 /7
39,888−33,384
1036−869,143
6,504
166,857
= 0,0389
b = �� − ��
= 0,428 – (0,0389 . 11,143)
= 0,428 – 0,433
= 0,0054
Persamaan garis regresinya:
y = ax + b
= 0,0389x - 0,0054
61
Universitas Sumatera Utara
Koefisien Korelasinya:
r=
∑�� −(∑�).(∑� )/�
�(∑� 2 − (∑�)2 /�).(∑� 2 − (∑�)2 /�
=
=
39,888 –(78).(2,996)/7
�(1036−(78)2 /7 . (1,5368−(2,996)2 /7
39,888−33,384
�(1036−869,143).(1,5368−1,2822)
=
=
=
6,504
√166,857 .0,2546
6,504
√42,4817
6,504
6,517
= 0,9980
r2= 0,9960
62
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12. Penetapan Kadar Natrium Diklofenak Dalam Urin Tikus Jantan
12.1 Tanpa pemberian ekstrak bunga pepaya jantan
Waktu
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
Tikus 1
Kadar
Absorpsi
(mcg/ml)
0,3082
8,0616
0,2924
7,6555
0,2096
5,5269
0,2448
6,4318
0,2665
6,9897
Tikus 2
Kadar
Absorpsi
(mcg/ml)
0,0896
2,4421
0,2084
5,4961
0,1250
3,3521
0,1763
4,6709
0,2007
5,2982
Tikus 3
Kadar
Absorpsi
(mcg/ml)
0,1646
4,3701
0,1542
4,1028
0, 0951
2,5835
0,0895
2,4395
0,1688
4,4781
Tikus 4
Kadar
Absorpsi
(mcg/ml)
0,1458
3,8868
0,2072
5,4652
0,0696
1,9288
0,0646
1,7994
0,0862
2,3547
Tikus 5
Kadar
Absorpsi
(mcg/ml)
0,3126
8,1748
0,1871
4,9485
0,2482
6,5192
0,3579
9,3393
0,2727
7,1491
12.2 Dengan pemberian ekstrak bunga pepaya jantan (dosis 20 mg/kgbb)
Waktu
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
Tikus 1
Kadar
Absorpsi
(mcg/ml)
0,4940
12,8380
0,5419
14,0694
0,2765
7,2467
0,1949
5,1491
0,3594
9,3778
Tikus 2
Kadar
Absorpsi
(mcg/ml)
0,3867
10,0796
0,3243
8,4755
0,2864
7,5012
0,1858
4,9151
0,2994
7,8354
Tikus 3
Kadar
Absorpsi
(mcg/ml)
0,2794
7,3213
0,3772
9,8354
0,2782
7,2904
0,1937
5,1182
0,5930
15,383
Tikus 4
Kadar
Absorpsi
(mcg/ml)
0,6267
16,2493
0,3204
8,3753
0,3197
8,3573
0,5658
14,683
0,5058
13,1413
Tikus 5
Kadar
Absorpsi
(mcg/ml)
0,5679
14,7377
0,1469
3,9151
0,2013
5,3136
0,3966
10,3341
0,3884
10,1233
63
Universitas Sumatera Utara
12.3 Dengan pemberian ekstrak bunga pepaya jantan (dosis 40 mg/kgbb)
Waktu
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
Tikus 1
Kadar
Absorpsi
(mcg/ml)
0,1144
3,0796
0,1499
3,9922
0,1689
4,4807
0,1818
4,8123
0,1936
5,1156
Tikus 2
Kadar
Absorpsi
(mcg/ml)
0,1326
3.5475
0,3077
8,0488
0,2744
7,1928
0,4153
10,8149
0,2823
7,3958
Tikus 3
Kadar
Absorpsi
(mcg/ml)
0,1116
3,0077
0,0967
2,6246
0,1521
4,0488
0,1790
4,7403
0,1667
4,4241
Tikus 4
Kadar
Absorpsi
(mcg/ml)
0,3029
7,9254
0,2914
7,6298
0,3269
8,5424
0,2737
7,1748
0,1089
2,9383
Tikus 5
Kadar
Absorpsi
(mcg/ml)
0,2721
7,1336
0,3905
10,1773
0,3109
8,1311
0,285
7,4652
0,1831
4,8457
Tikus 4
Kadar
Absorpsi
(mcg/ml)
0,2799
7,3341
0,1726
4,5758
0,2561
6,7223
0,2262
5,9537
0,2911
7,6221
Tikus 5
Kadar
Absorpsi
(mcg/ml)
0,2467
6,4807
0,1604
4,2622
0,4070
10,6015
0,2147
5,6580
0,1984
5,2339
12.4 Dengan pemberian ekstrak bunga pepaya jantan (dosis 80 mg/kgbb)
Waktu
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
Tikus 1
Kadar
Absorpsi
(mcg/ml)
0,6310
16,3598
0,3431
8,9588
0,3733
9,7352
0,3002
7,8560
0,4103
10,6863
Tikus 2
Kadar
Absorpsi
(mcg/ml)
0,5835
15,1388
0,3186
8,3290
0,2729
7,1542
0,4170
10,8586
0,3372
8,8020
Tikus 3
Kadar
Absorpsi
(mcg/ml)
0,5531
14,3573
0,2469
6,4858
0,3737
9,7455
0,1969
5,2005
0,3377
8,8200
64
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 13. Hasil Perhitungan Parameter Farmakokinetik Urin
Kumulatif
13.1 Tanpa pemberian ekstrak bunga pepaya jantan
Tikus 1
t
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
Cu
(mcg/ml)
8,0616
7,6555
5,5269
6,4318
6,9897
V
(ml)
0,2
0,9
0,3
0,2
0,5
Cu
(mcg/ml)
2,4421
5,4961
3,3521
4,6709
5,2982
V
(ml)
0,8
0,7
2,8
3
1,4
Cu
(mcg/ml)
4,3701
4,1028
2,5835
2,4395
4,4781
V
(ml)
1
0,8
0,8
0,3
1
Cu
(mcg/ml)
3,8476
5,4652
1,9288
1,7994
2,3547
V
(ml)
0,6
2,1
3
2,8
2
Ae i (mcg)
Ae (mcg)
1,6123
6,8899
1,6580
1,2863
3,4948
1,6123
8,4922
9,1502
10,4365
13,9313
Ae i (mcg)
Ae (mcg)
1,9536
3,8472
9,3858
14,0127
7,4174
1,9536
5,8008
15,1866
29,1993
36,6167
Ae i (mcg)
Ae (mcg)
4,3701
3,2822
2,0668
0,7318
4,4781
4,3701
7,6523
9,7191
14,4509
14,929
Ae i (mcg)
Ae (mcg)
2,3320
11,4769
5,7864
5,0383
4,7094
2,3320
13,8089
19,5953
24,6336
29,343
t mid
(jam)
6
12
18
24
dAe/dt
(mcg/jam)
0,7076
0,6281
0,1620
0,3984
t mid
(jam)
6
12
18
24
dAe/dt
(mcg/jam)
0,4834
1,1027
1,9498
1,7858
t mid
(jam)
6
12
18
24
dAe/dt
(mcg/jam)
0,6376
0,4457
0,2332
0,4341
t mid
(jam)
6
12
18
24
dAe/dt
(mcg/jam)
1,1507
1,4386
0,9020
0,8123
Tikus 2
t
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
Tikus 3
t
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
Tikus 4
t
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
65
Universitas Sumatera Utara
Tikus 5
t
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
Cu
(mcg/ml)
8,1748
4,9485
6,5192
9,3393
7,1491
V
(ml)
0,6
0,8
0,6
0,6
1,5
Ae i (mcg)
Ae (mcg)
4,9048
3,9588
3,9115
5,6035
10,7236
4,9048
8,8636
12,7751
18,3786
29,1022
t mid
(jam)
6
12
18
24
dAe/dt
(mcg/jam)
0,7386
0,6558
0,7929
1,3605
13.2 Dengan pemberian ekstrak bunga pepaya jantan (dosis 20 mg/kgbb)
Tikus 1
t
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
Cu
(mcg/ml)
12,8380
14,0694
7,2467
5,1491
9,3778
V
(ml)
0,5
0,5
0,6
0,4
0,4
Cu
(mcg/ml)
10,0796
8,4755
7,5012
4,9151
7,8354
V
(ml)
0,5
0,6
0,8
0,5
1
Cu
(mcg/ml)
7,3213
9,8354
7,2904
5,1182
15,383
V
(ml)
0,4
0,8
0,5
0,6
0,6
Ae i (mcg)
Ae (mcg)
6,419
7,0347
4,3480
2,0596
3,7511
6,419
13,4537
17,8017
19,8613
23,6124
Ae i (mcg)
Ae (mcg)
5,0398
5,0853
6,0009
2,4575
7,8354
5,0398
10,1251
16,126
18,5835
26,4189
Ae i (mcg)
Ae (mcg)
2,9285
7,8683
3,6452
3,0709
9,2298
2,9285
10,7968
14,442
17,5129
26,7427
t mid
(jam)
6
12
18
24
dAe/dt
(mcg/jam)
1,1211
0,9485
0,5339
0,4842
t mid
(jam)
6
12
18
24
dAe/dt
(mcg/jam)
0,8437
0,9238
0,7048
0,8577
t mid
(jam)
6
12
18
24
dAe/dt
(mcg/jam)
0,8997
0,9594
0,5596
1,0250
Tikus 2
t
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
Tikus 3
t
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
66
Universitas Sumatera Utara
Tikus 4
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
Cu
(mcg/ml)
16,2493
8,3753
8,3573
14,683
13,1413
V
(ml)
0,8
0,5
0,6
0,3
0,5
Cu
(mcg/ml)
14,7377
3,9151
5,3136
10,3341
10,1233
V
(ml)
0,5
0,6
0,8
0,4
0,5
Ae i (mcg)
Ae (mcg)
12,9994
4,1876
5,0143
4,4049
6,5706
12,9994
17,187
22,2013
26,6062
33,1768
Ae i (mcg)
Ae (mcg)
7,3688
2,3490
4,2508
4,1336
5,0616
7,3688
9,7178
13,9686
18,1022
23,1638
t mid
(jam)
6
12
18
24
dAe/dt
(mcg/jam)
1,4322
0,7668
0,7849
0,9146
t mid
(jam)
6
12
18
24
dAe/dt
(mcg/jam)
0,8098
0,5499
0,6987
0,7662
Tikus 5
t
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
13.3 Dengan pemberian ekstrak bunga pepaya jantan (dosis 40 mg/kgbb)
Tikus 1
t
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
Cu
(mcg/ml)
3,0796
3,9922
4,4807
4,8123
5,1156
V
(ml)
2,25
1
1
0,7
0,9
Cu
(mcg/ml)
3.5475
8,0488
7,1928
10,8149
7,3958
V
(ml)
2,5
2,9
1,3
0,7
1,5
Ae i (mcg)
Ae (mcg)
6,9291
3,9922
4,4807
3,3686
4,6040
6,9291
10,9213
15,402
18,7706
23,3746
Ae i (mcg)
Ae (mcg)
8,8687
23,3415
9,3506
7,5704
11,0937
8,8687
32,2102
41,5608
49,1312
60,2249
t mid
(jam)
6
12
18
24
dAe/dt
(mcg/jam)
0,9101
0,7060
0,6541
0,6643
t mid
(jam)
6
12
18
24
dAe/dt
(mcg/jam)
2,6841
2,7243
1,4100
1,5553
Tikus 2
t
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
67
Universitas Sumatera Utara
Tikus 3
t
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
Cu
(mcg/ml)
3,0077
2,6246
4,0488
4,7403
4,4241
V
(ml)
0,4
0,5
1,4
0,9
2,5
Cu
(mcg/ml)
7,9254
7,6298
8,5424
7,1748
2,9383
V
(ml)
0,5
0,9
2
1,3
2,4
Cu
(mcg/ml)
7,1336
10,1773
8,1311
7,4652
4,8457
V
(ml)
0,5
1
1
0,9
2,5
Ae i (mcg)
Ae (mcg)
1,2030
1,3123
5,6683
4,2662
11,0602
1,2030
2,5153
8,1836
12,4498
23,51
Ae i (mcg)
Ae (mcg)
3,9627
6,8668
17,0848
9,3272
7,0519
3,9627
10,8295
27,9143
37,2415
44,2934
Ae i (mcg)
Ae (mcg)
3,5668
10,1773
8,1311
6,7186
12,1142
3,5668
13,7441
21,8752
28,5938
40,708
t mid
(jam)
6
12
18
24
dAe/dt
(mcg/jam)
0,2096
0,5817
0,827
1,2772
t mid
(jam)
6
12
18
24
dAe/dt
(mcg/jam)
0,9024
1,9959
2,201
1,3649
t mid
(jam)
6
12
18
24
dAe/dt
(mcg/jam)
1,1453
1,5257
1,2374
1,5694
Tikus 4
t
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
Tikus 5
t
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
13.4 Dengan pemberian ekstrak bunga pepaya jantan (dosis 80 mg/kgbb)
Tikus 1
t
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
Cu
(mcg/ml)
16,3598
8,9588
9,7352
7,8560
10,6863
V
(ml)
1
1,1
0,5
0,9
0,8
Ae i (mcg)
Ae (mcg)
16,3598
9,8546
4,8676
7,0704
8,5490
16,3598
26,2144
31,082
38,1524
46,7014
t mid
(jam)
6
12
18
24
dAe/dt
(mcg/jam)
2,1845
1,2268
0,9948
1,3016
68
Universitas Sumatera Utara
Tikus 2
t
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
Cu
(mcg/ml)
15,1388
8,3290
7,1542
10,8586
8,8020
V
(ml)
0,6
2,5
0,5
0,5
0,4
Cu
(mcg/ml)
14,3573
6,4858
9,7455
5,2005
8,8200
V
(ml)
0,6
1,5
1
2,6
0,5
Cu
(mcg/ml)
7,3341
4,5758
6,7223
5,9537
7,6221
V
(ml)
0,9
2
1,4
0,7
0,9
Cu
(mcg/ml)
6,4807
4,2622
10,6015
5,6580
5,2339
V
(ml)
1,5
1,7
1,7
0,8
0,9
Ae i (mcg)
Ae (mcg)
9,0832
20,8225
3,5771
5,4293
3,5208
9,0832
29,9057
33,4828
38,9121
42,4329
Ae i (mcg)
Ae (mcg)
8,6143
9,7287
9,7455
13,5213
4,41
8,6143
18,343
28,0885
41,6098
45,0198
Ae i (mcg)
Ae (mcg)
6,6006
9,1516
9,4112
4,1675
6,8598
6,6006
15,7522
25,1634
29,3309
36,1907
Ae i (mcg)
Ae (mcg)
9,7210
7,2457
18,0225
4,5264
4,7105
9,7210
16,9667
34,9892
39,5156
44,2261
t mid
(jam)
6
12
18
24
dAe/dt
(mcg/jam)
2,4921
2,0333
0,7505
0,7458
t mid
(jam)
6
12
18
24
dAe/dt
(mcg/jam)
1,5285
1,6228
1,9389
1,4942
t mid
(jam)
6
12
18
24
dAe/dt
(mcg/jam)
1,3126
1,5469
1,1315
0,9189
t mid
(jam)
6
12
18
24
dAe/dt
(mcg/jam)
1,4138
2,1056
1,8790
0,7697
Tikus 3
t
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
Tikus 4
t
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
Tikus 5
t
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
69
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 14. Jumlah Kumulatif Natrium Diklofenak Dalam Urin
14.1 Jumlah ekskresi urin kumulatif natrium diklofenak (Ae) untuk kelompok perlakuan tanpa pemberian ekstrak bunga pepaya
jantan
t (jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
1
1,6123
8,4922
9,1502
10,4365
13,9313
2
1,9536
5,8008
15,1866
29,1993
36,6167
Nilai Ae (mcg)
3
4,3701
7,6523
9,7191
14,4509
14,929
4
2,3320
13,8089
19,5953
24,6336
29,343
5
4,9048
8,8636
12,7751
18,3786
29,1022
(� ± ��)
3,0345 ± 1,4971
8,9385 ± 3,4360
13,2852 ± 4,2868
18,6197 ± 8,3941
24,7844 ± 9,9290
14.2 Jumlah ekskresi urin kumulatif natrium diklofenak (Ae) untuk kelompok perlakuan dengan pemberian ekstrak bunga pepaya
jantan (dosis 20 mg/kgbb)
t (jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
1
6,419
13,4537
17,8017
19,8613
23,6124
2
5,0398
10,1251
16,126
18,5835
26,4189
Nilai Ae (mcg)
3
2,9285
10,7968
14,442
17,5129
26,7427
70
4
12,9994
17,187
22,2013
26,6062
33,1768
5
7,3688
9,7178
13,9686
18,1022
23,1638
(� ± ��)
6,9511 ± 3,7707
12,2560 ± 3,1169
16,9079 ± 3,3222
20,1332 ± 3,7204
26,6229 ± 4,0011
Universitas Sumatera Utara
14.3 Jumlah ekskresi urin kumulatif natrium diklofenak (Ae) untuk kelompok perlakuan dengan pemberian ekstrak bunga pepaya
jantan (dosis 40 mg/kgbb)
t (jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
1
6,9291
10,9213
15,402
18,7706
23,3746
2
8,8687
32,2102
41,5608
49,1312
60,2249
Nilai Ae (mcg)
3
1,2030
2,5153
8,1836
12,4498
23,51
4
3,9627
10,8295
27,9143
37,2415
44,2934
5
3,5668
13,7441
21,8752
28,5938
40,708
(� ± ��)
4,9060 ± 3,0079
14,0440 ± 10,9897
22,9871 ± 12,7198
29,2373 ± 14,5912
38,4221 ± 15,5230
14.4 Jumlah ekskresi urin kumulatif natrium diklofenak (Ae) untuk kelompok perlakuan dengan pemberian ekstrak bunga pepaya
jantan (dosis 80 mg/kgbb)
t (jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
1
16,3598
26,2144
31,082
38,1524
46,7014
2
9,0832
29,9057
33,4828
38,9121
42,4329
Nilai Ae (mcg)
3
8,6143
18,343
28,0885
41,6098
45,0198
71
4
6,6006
15,7522
25,1634
29,3309
36,1907
5
9,7210
16,9667
34,9892
39,5156
44,2261
(� ± ��)
10,0757 ± 3,7017
21,4364 ± 6,2533
30,5611 ± 3,9895
37,5041 ± 4,7462
43,1141 ± 4,2114
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 15. Contoh Perhitungan Parameter Farmakokinetika Ekskresi
Urin Kumulatif
No
t
(jam)
Cu
(mcg/ml)
V
(ml)
Ae i
(mcg)
Ae
(mcg)
t mid
(jam)
1
t1
Cu 1
V1
C u1 . V 1
Ae i = C u1 . V 1
(t 2 + t 0 )/2
2
t2
Cu 2
V2
C u2 . V 2
Ae 2 = Ae 1 +( C u2
.V 2 )
(t 3 + t 1 )/2
3
t3
Cu 3
V3
C u3 . V 3
dAe/dt
(mcg/jam)
��2 − 0
�2 − �0
��3 − ��1
�3 − �1
��4 − ��2
�4 − �2
(t 5 + t 3 )/2
Ae 3 = Ae 2 +( C u3
.V 3 )
4
t4
Cu 4
V4
��5 − ��3
�5 − �3
(t 6 + t 4 )/2
C u4 . V 4
Ae 4 = Ae 3 +( C u4
.V 4 )
5
t5
Cu 5
V5
��6 − ��4
�6 − �4
(t 7 + t 5 )/2
C u5 . V 5
Ae 5 = Ae 4 +( C u5
.V 5 )
Keterangan:
t
= waktu
Cu
= konsentrasi obat dalam sampel urin
V
= volume urin yang terkumpul tiap sampel waktu
Ae i
= jumlah obat yang diekskresikan tiap sampel urin
Ae
= jumlah kumulatif obat yang diekskresikan
t mid = waktu tengah antara dua sampel waktu
dAe/dt = laju reaksi ekskresi obat dari sampel yang diambil
Misalnya untuk tikus 1 kelompok perlakuan tanpa pemberian EEBPJ
T
(jam)
0-6
6-12
12-18
18-24
24-30
Cu
(mcg/ml)
8,0616
7,6555
5,5269
6,4318
6,9897
V
(ml)
0,2
0,9
0,3
0,2
0,5
Ae i (mcg)
Ae (mcg)
1,6123
6,8899
1,6580
1,2863
3,4948
1,6123
8,4922
9,1502
10,4365
13,9313
72
t mid
(jam)
6
12
18
24
dAe/dt
(mcg/jam)
0,7076
0,6281
0,1620
0,3984
Universitas Sumatera Utara
Ae i = C u . V = 7,6555 mcg/ml x 0,9 ml
= 6,8899 mcg
A e = Ae i + (Cu . V)
= 1,6123 mcg + 6,8899 mcg
= 8,4922 mcg
t mid = (t 3 + t 1 )/2
= (18 jam + 6 jam)/2 = 12 jam
dAe/dt =
=
�� 3 −�� 1
� 3 −� 1
9,1502 ��� −1,6123 ���
18 ��� −6 ���
= 0,7076 mcg/jam
Contoh Perhitungan Nilai Parameter Farmakokinetika Natrium
Diklofenak Dalam Urin Kumulatif
Untuk mencari jumlah kumulatif obat yang disekresikan sampai dengan waktu
tak terhingga (Ae∞)
Ae∞ = Aei1 + Aei2 + Aei3 + Aei4 + Aei5
= 1,6123 mcg + 6,8899 mcg + 1,6580 mcg + 1,2863 mcg + 3,4948 mcg
= 13,9313 mcg
Untuk mencari laju eliminasi (K el )
K el =
=
�� (�� ∞ − �� 6 )−ln(�� ∞ − ��18 )
�18−�6
�� (13,9313−1,6123)− ln (13,9313−9,1502)
= 0,0788 jam-1
12
Untuk mencari laju ekskresi (K u )
Ku =
=
∞
�� .
K el
�
13,9313 ��� � 0,0788 jam−1
0,5 �� � 1000
= 2,19 x 10-3 jam-1
73
Universitas Sumatera Utara
Untuk mencari laju metabolisme (K m)
K m = K el - K u
K el = Ku + K m
= 0,0788 – 2,19 x 10-3
= 0,0766 jam-1
Untuk mencari nilai fraksi obat yang dieliminasi (F el )
F el =
��∞
�
=
13,9313
500
x 100% = 2,78%
Untuk mencari waktu paruh (t 1/2
t 1/2
eliminasi
=
=
eliminasi )
0,693
� ��
0,693
0,0788
= 8,79 jam-1
74
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 16. Nilai Parameter Farmakokinetika Natrium Diklofenak Dalam Urin Kumulatif
16.1 Nilai parameter farmakokinetika natrium diklofenak untuk kelompok perlakuan tanpa pemberian ekstrak bunga pepaya jantan
Hewan
BB (g)
1
2
3
4
5
Purata
±
SD
228,7
189,5
195,4
168,6
215,4
199,5
±
23,32
Dosis
(mg/tikus)
0,5
0,5
0,5
0,4
0,5
0,4
±
0,31
Ae∞ (mcg)
K el (jam-1)
K u (jam-1)
K m (jam-1)
F el (%)
13,9313
36,6167
14,929
29,343
29,1022
24,7844
±
9,9290
0,0788
0,0400
0,0588
0,0849
0,0327
0,0590
±
0,0229
2,19 x 10-3
2,92 x 10-3
1,75 x 10-3
6,22 x 10-3
1,90 x 10-3
2,99 x 10-3
±
1,85 x 10-3
0,0766
0,0370
0,0570
0,0786
0,0308
0,0560
±
0,0219
2,78
7,32
2,98
7,33
5,82
5,24
±
2,24
t 1/2 eliminasi
(jam)
8,79
17,32
11,78
8,16
21,19
13,44
±
5,64
75
Universitas Sumatera Utara
16.2 Nilai parameter farmakokinetika natrium diklofenak untuk kelompok perlakuan dengan pemberian ekstrak bunga pepaya jantan
(20 mg/kgbb)
Hewan
BB (g)
1
2
3
4
5
Purata
±
SD
163,4
171,7
159,6
165,5
192,2
170,4
±
12,9
Dosis
(mg/tikus)
0,4
0,5
0,4
0,4
0,5
0,4
±
0,05
Ae∞ (mcg)
K el (jam-1)
K u (jam-1)
K m (jam-1)
F el (%)
23,6124
26,4189
26,7427
33,1768
23,1638
26,6229
±
4,0011
0,0904
0,0609
0,0550
0,0507
0,0450
0,0604
±
0,0177
5,33 x 10-3
3,21 x 10-3
3,67 x 10-3
4,20 x 10-3
2,08 x 10-3
3,69 x 10-3
±
1,20 x 10-3
0,0850
0,0576
0,0513
0,0465
0,0429
0,0566
±
0,0167
5,90
5,28
6,68
8,29
5,79
6,38
±
1,17
t 1/2 eliminasi
(jam)
7,66
11,37
12,60
13,66
15,40
12,13
±
2,90
76
Universitas Sumatera Utara
16.3 Nilai parameter farmakokinetika natrium diklofenak untuk kelompok perlakuan dengan pemberian ekstrak bunga pepaya jantan
(40 mg/kgbb)
Hewan
BB (g)
1
2
3
4
5
Purata
±
SD
158,4
201,9
201,4
187,1
175,9
184,9
±
18,3
Dosis
(mg/tikus)
0,4
0,5
0,5
0,4
0,4
0,4
±
0,07
Ae∞ (mcg)
K el (jam-1)
K u (jam-1)
K m (jam-1)
F el (%)
23,3746
60,2294
23,51
44,2934
40,708
38,4230
±
15,5246
0,0603
0,0843
0,0312
0,0750
0,0565
0,0614
±
0,0202
3,52 x 10-3
1,01 x 10-3
1,46 x 10-3
8,30 x 10-3
5,75 x 10-3
5,82 x 10-3
±
3,49 x 10-3
0,0567
0,0742
0,0297
0,0667
0,0507
0,0556
±
0,0170
5,84
12,04
4,70
11,07
10,17
8,76
±
3,28
t 1/2 eliminasi
(jam)
11,49
8,22
22,21
9,20
12,26
12,67
±
5,57
77
Universitas Sumatera Utara
16.4 Nilai parameter farmakokinetika natrium diklofenak untuk kelompok perlakuan dengan pemberian ekstrak bunga pepaya jantan
(80 mg/kgbb)
Hewan
BB (g)
1
2
3
4
5
Purata
±
SD
170,3
206,5
155,7
213,6
202,8
189,7
±
25,2
Dosis
(mg/tikus)
0,4
0,5
0,4
0,5
0,5
0,4
±
0,27
Ae∞ (mcg)
K el (jam-1)
K u (jam-1)
K m (jam-1)
F el (%)
46,7014
42,4329
46,0198
36,1907
44,2261
43,1141
±
4,2114
0,0553
0,1096
0,0612
0,0822
0,1098
0,0836
±
0,0258
6,45 x 10-3
9,30 x 10-3
7,04 x 10-3
5,94 x 10-3
9,71 x 10-3
7,68 x 10-3
±
1,70 x 10-3
0,0488
0,1003
0,0541
0,0762
0,1000
0,0758
±
0,0244
11,67
8,48
11,50
7,23
8,84
9,54
±
1,95
t 1/2 eliminasi
(jam)
12,53
6,32
11,32
8,43
6,31
8,98
±
2,85
78
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 17. Hasil Analisis Statistik
Km
Descriptives
95% Confidence
Interval for Mean
Std.
N
tanpa pemberian
Mean
Deviation
Std. Error
Lower
Upper
Bound
Bound
Min
Max
5
.056000
.0219782
.0098289
.028710
.083290
.0308
.0786
5
.056660
.0167730
.0075011
.035834
.077486
.0429
.0850
5
.055600
.0170675
.0076328
.034408
.076792
.0297
.0742
5
.075880
.0244229
.0109222
.045555
.106205
.0488
.1003
20
.061035
.0206227
.0046114
.051383
.070687
.0297
.1003
EEBPJ
dengan
pemberian
EEBPJ 20
mg/kgBB
dengan
pemberian
EEBPJ 40
mg/kgBB
dengan
pemberian
EEBPJ 80
mg/kgBB
Total
Test of Homogeneity of Variances
Ae
Levene Statistic
4.560
df1
df2
3
Sig.
16
.017
79
Universitas Sumatera Utara
Km
ANOVA
Sum of Squares
df
Mean Square
Between Groups
.001
3
.000
Within Groups
.007
16
.000
Total
.008
19
F
1.188
Sig.
.346
Km
Tukey HSD
Subset for alpha =
0.05
perlakuan
dengan pemberian EEBPJ
40 mg/kgBB
tanpa pemberian EEBPJ
dengan pemberian EEBPJ
20 mg/kgBB
dengan pemberian EEBPJ
80 mg/kgBB
N
1
5
.055600
5
.056000
5
.056660
5
.075880
Sig.
.418
80
Universitas Sumatera Utara