Perilaku Ibu Suku Nias Dalam Pemberian Makanan Prelakteal pada Neonatus di Klinik Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli

2

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Sasaranpembangunankesehatanyang akandicapaipadatahun2015yang termuat
dalam Rencana Pembangunan
adalahMeningkatnyaUmur

Jangka Panjang

Harapan

Bayi,menurunnyaAngkaKematian

Hidup,

Ibu,

Bidang Kesehatan (RPJPK)


menurunnyaAngka

menurunnyaPrevelansiGizi

Kematian
Buruk

padaBalita(Kemenkes, 2015).
AngkaKematianBayi(AKB)diIndonesiamenunjukkan

penurunan

yang

cukupsignifikandari68per1000kelahiranhiduppadatahun1991menjadi34 per 1000
kelahiran hidup padatahun 2007, meskipun demikianAngkaKematian Bayi (AKB)
di indonesia

masih jauh


dari target dan

tujuan

pembangunan

milenium(MilleniumDevelopmentGoas/MDG’s)tahun2015sebesar32
kelahiranhidup.Padarencanastrategikementerian

kesehatan

per1000

tahun2015-2019,

ditetapkantargetAngkaKematianBayi(AKB)padatahun2019sebesar24per
1000 kelahiran hidup (Kemenkes, 2015).
Salahsatu upayayang dapatdilakukanuntukmenurunkanAngkaKematian Bayi
(AKB)


tersebutantara

lain

denganmenurunkan

angkakesakitanpadabayi

terutamapenyakit-penyakityang dapatdicegahdenganpemberian AirSusuIbu (ASI)
secara eksklusif. Pemberian ASI eksklusif juga dapat meningkatkan imunitas
bayi terhadap berbagai penyakit. Menurut Organisasi Kesehatan

2

Universitas Sumatera Utara

3

Dunia/WHO,menyusuisecaraeksklusif


adalah

tidakmemberikanbayimakanan

danminumanlain

termasukairputihselainmenyusui(kecualiobat-obatandan

vitaminatau

tetessertaASI

mineral

perah)daribayilahirhinggaberusiaenam

bulan(Infodatin, 2013).
Airsusuibu
bulan-bulan


(ASI)merupakanmakananyang
pertamahidupannya,ASI

terbaikbagibayiterutamapada

mengandung

membangundanmenyediakanenergiyang

semuazatgiziuntuk

diperlukanolehbayi,ASI

juga

mempunyainilaiyang paling tinggidibandingkandenganmakananbayiyang dibuat
manusia ataupun susu hewan sepertisusu sapi, susu kerbau dan jenis makanan
lainya(Novianti&Rizkiantri,2014).MengingatbegitupentingnyaASI
padabayi,makapemerintahmenetapkan


agarbayidisusuisecaraeksklusif

sejak

lahirhinggaumur6bulanyang tertuang dalamkeputusanMenteriKesehatanRI No
450/Menkes/SK/IV/2004.
PemberianASI

eksklusifmenurutbanyakpenelitianmemberikanbanyak

manfaatbagiibumaupunbayi,terutamapemberianASI

secaradinipadahari-hari

pertamakelahiran dimana terdapatkolostrumyang terbuktisangatkaya akan zat
antibodiyang dapatmeningkatkankekebalansehinggadapatmengurangi morbiditas
danmortalitas

padabayidanbalita.Selainkolostrum,pemberianASI


diniterutamapada30
selanjutyadan

menitsetelahkelahiranakanmerangsang

berhubungan

eratdengan

kesuksesan

pengeluaranASI

menyusui.DiIndonesia,

pemberianASIdinijugamasihrendah.Prosesmenyusukurangdari

satujam


InisiasiMenyusuDini(IMD)padatahun2013meningkatmenjadi34,5%dari
29,3 % pada tahun 2010(Infodatin, 2013).
3

Universitas Sumatera Utara

4

Banyakpenelitianyang menunjukkan penyebab kegagalan praktik ASI
eksklusif antaralain budaya memberikan makanan prelakteal, memberikan
tambahansusuformulakarenaASI tidakkeluar, menghentikanpemberianASI karena
bayi atau

ibu sakit, Ibu harus

bekerja, serta ibu ingin mencoba susu

formula.DiIndonesia, berdasarkan(Infodatin, 2013). presentasepemberian makanan
prelaktealpadabayibarulahir


adalah

Riskesdas2013presentasepemberian

sebesar43,6%.Sedangkanpada
makananprelaktealmengalamisedikit

peningkatan yaitu sebesar 44,3%.
Makananprelakteal adalahmakanan atauminuman yang diberikankepada
neonatussebelumASI

keluar.Makananprelaktealbiasanyadiberikanpada

neonatusdengnprosesmenyusui>1jamsetelahlahirdenganalasanASI

belum

keluaratau alasan tradisi lain.Pemberian makananprelaktealdapatdiberikanoleh
penolongpersalinanatau oleh orangtuadan keluarganeonatus(Infodatin, 2013).
Di Indonesia ada banyak jenis makanan atau minuman yang


diberikan

sebagai makanan prelakteal, dan pada tiap daerah terdapatperbedaan antarjenis
makananprelaktealyangdiberikan.Menurut(Riskesdas,2010)jenis
prelaktealyang

makanan

diberikanantaralainsusuformula(79,8%),madu(14,3%),air

putih(13,2%),airguladanbuahpisang masing-masing (4,1%).Makanan prelakteal
ini

sangat

berbahaya

karena


makanan

ini

dapat

menggantikan

kolostrumsebagai makanan bayiyangpalingawal.Bayi terkenadiare, septisemia,
danmeningitis,bayilebihmudahterkenaintoleransiterhadapproteindidalam
susuformulatersebutserta

timbulalergi.Pemberianmakanan

prelaktealsangat

merugikan karena akanmenghilangkan rasahausbayisehingga malasmenyusui.
4

Universitas Sumatera Utara

5

ProvinsiSumateraUtaramerupakan

provinsidengancakupanpemberian

makanan prelakteal tertinggipadabayiyaitu 62,7 % (Infodatin, 2013). Salah satu
sukuyangberdomisilidiSumateraUtara

adalah

sukuNias,fenomenayang

terjadi

dimasyarakatNiasbahwaibu-ibutidakmemberikanAirSusuIbu(ASI)pada bayi segera
setelah

lahir,

mereka seringmemberikan

sepertisusuformula,airputih,madudan

makanan

atau

minuman

pisangpadabayibarulahir.danSejauh

inibelumadapenelitian tentang bagaimanaperilakuIbusukuNiasdalam pemberian
makanan prelaktealpadabayibaru lahir.
Melihatfenomenakejadianyang telahdiuraikandiatasmakapenelititertarik untuk
melakukan

penelitianuntuk

dalampemberian

makanan

mengetahuibagaimanaperilaku

ibu

suku

prelaktealpadaneonatusdiKlinikBersalin

Nias

Wilayah

KerjaPuskesmasKecamatan Gunungsitoli.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkanuraianlatarbelakangdiatasmakaperumusan
penelitian
Makanan

ini

masalah

dalam

adalah“BagaimanakahPerilakuIbuSukuNiasDalamPemberian

PrelaktealPadaNeonatusdiKlinik

Bersalin

WilayahKerjaPuskesmas

Kecamatan Gunungsitoli”.
1.3 Tujuan Penelitian
1.

UntukmengetahuiPengetahuanibusukuNiasdalampemberianmakanan
prelaktealpadaneonatusdiKlinik

Bersalin

Kecamatan

WilayahKerjaPuskesmas
Gunungsitoli.

5

Universitas Sumatera Utara

6

2.

Untuk mengetahui Sikap ibu suku Nias dalam pemberian makanan
prelaktealpadaneonatusdiKlinik

Bersalin

WilayahKerjaPuskesmas

Kecamatan Gunungsitoli.
3.

UntukmengetahuiTindakanibusukuNiasdalampemberianmakanan
prelaktealpadaneonatusdiKlinik

Bersalin

WilayahKerjaPuskesmas

Kecamatan Gunungsitoli.
1.4 ManfaatPenelitian
1.4.1Pendidikan Keperawatan
Hasilpenelitian inidiharapkan dapat memberisumber bacaan daninformasi
tentang

pendidikankesehatanASI

eksklusifdanmakananprelakteal

khususnyapadakeperawatanmaternitas.
1.4.2PelayananKeperawatan
Hasilpenelitianinidiharapkandapatmenjadiinformasiyang
pelayanankesehatan

bergunabagi

terkhususbuatperawatagarmeningkatkan

kualitas

asuhan keperawatan dalam melakukanintervensi.
1.4.3Penelitian keperawatan
Sebagaiinformasidandatadasarbagipenelitiselanjutnyayang
topikdanruang lingkuptentang perilaku

memiliki

ibudalammemberikanmakanan

prelaktealpadaneonatus.

6

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Perilaku Ibu Nifas 0-5 Hari dalam Pemberian Kolostrum di Klinik Bersalin Martini Kecamatan Medan Tembung Tahun 2009

2 44 56

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PRELAKTEAL DENGAN PROSES MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ROWOTENGAH KECAMATAN SUMBERBARU KABUPATEN JEMBER

6 43 141

Perilaku Ibu Suku Nias Dalam Pemberian Makanan Prelakteal pada Neonatus di Klinik Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli

0 5 94

KEYAKINAN MAKANAN DALAM PERSPEKTIF KEPERAWATAN TRANSKULTURAL PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA Keyakinan Makanan dalam Perspektif Keperawatan Transkultural pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura.

0 4 14

Perilaku Ibu Suku Nias Dalam Pemberian Makanan Prelakteal pada Neonatus di Klinik Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli

0 0 11

Perilaku Ibu Suku Nias Dalam Pemberian Makanan Prelakteal pada Neonatus di Klinik Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli

0 0 2

Perilaku Ibu Suku Nias Dalam Pemberian Makanan Prelakteal pada Neonatus di Klinik Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli

0 0 24

Perilaku Ibu Suku Nias Dalam Pemberian Makanan Prelakteal pada Neonatus di Klinik Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli

0 0 2

Perilaku Ibu Suku Nias Dalam Pemberian Makanan Prelakteal pada Neonatus di Klinik Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli

1 2 27

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAMPING II YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Motivasi dengan Perilaku Ibu dalam Pemberian Asi Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Gamping II Yogyakarta -

0 0 16