Perilaku Ibu Suku Nias Dalam Pemberian Makanan Prelakteal pada Neonatus di Klinik Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli
57 SURAT PERSETUJUANMENJADIRESPONDENPENELITIAN
(INFORMED CONCENT)
Nama :WildaNovianiZebua
Judul penelitian :PerilakuIbusukuNiasdalamPemberianMakananPrelakteal padaNeonatusdiKlinik Bersalin Wilayah KerjaPuskesmas Kecamatan Gunungsitoli
SayaadalahmahasiswaFakultasKeperawatanUniversitas SumateraUtara
yang sedang melakukanpenelitian.Penelitianinibertujuanuntukmelihat
gambaranPerilakuIbusuku NiasdalamPemberianMakananPrelaktealpada
NeonatusdiKecamatanGunungsitoli.Penelitian inidilaksanakansebagaisalah
satukegiatandalam menyelesaikan tugasakhirdiFakultasKeperawatan Universitas SumateraUtara.
Saya mengharapakan kesediaanandauntuk memberikan jawaban sesuai
denganpendapatandatanpadipengaruhiolehorang lain.Sayaakanmenjamin
kerahasiaanidentitasdanjawabananda.Informasiyangtelahdiberikanhanya
akandigunakanuntukmengembangkanilmu keperawatan dan tidak akan digunakan untuk maksud dan tujuan yang lain.
Partisipasiandadalampenelitian inibersifatsukarela,oleh karena itu
adanyakebebasan menerimamenjadiresponden penelitian atau menolak tanpa
adanyasanksiapapun.Jikaandabersedia menjadirespondenpenelitian,silahkan
menandatanganisuratpersetujuaninipadakolomyang telahdisediakansebagai bukti kesukarelaan anda. Atas kesediaan dan kerjasamanya, peneliti ucapkan terimakasih.
Medan, Maret 2016 Responden Peneliti
(2)
`58
Kuesioner Perilaku IbusukuNiasdalamPemberianMakananPrelakteal pada NeonatusdiKlinikBersalinWilayahKerja PuskesmasKecamatan
Gunungsitoli
Hari/Tanggal : Kode : Petunjuk pengisian:
a. Ibudiharapkanbersediamenjawabsemuapertanyaanyangtersediadilembar kuesioner dengan melingkari jawaban yangmenurutAndabenar
b. Isilah titik-titik untuk melengkapipertanyaan dibawah. c. Bila adayangkurangdimengertidapatditanyakan padapeneliti
Data Demografi
1. NamaInisial :...
2. UsiaIbu :...Tahun
3. Pendidikan terakhir Ibu :
a. Tidak Sekolah c. SMP/Sederajat e. Diploma
b. SD d. SMA/Sederajat f. Sarjana
4. Pekerjaan : a. PegawaiNegeriSipil/Swasta b. Ibu Rumah tangga
c. Petani/Buruh d. Wiraswasta
e. lain-lain(sebutkan)... 5. Penghasilan Perbulan :
a. < Rp. 1000.000,-
b. Rp. 1000.000,-s/d Rp. 3000.000, c. Rp. > Rp. 3000.000,-
6. Jumlah anak hidup :...orang
7. Penolongpersalinan : a. Dokter SpesialisKandungan b. Dokter umum/perawat/bidan c. Dukun bayi
8. TempatPersalinan : a. Rumah Sakit(RS) b. Klinik bidan c. Rumah
(3)
59
Apa makanan/minuman yangibu berikan padabayisetelah lahir sebelum /ASIibu ada/keluar?(berikan tanda ceklispada tabel)
NO Jenis-jenisMakanan/Minnumanyang diberikanpadabayi
√
1 Susu formula
2 Air tajin
3 Air teh
4 Air putih
5 Nasi/bubur
6 Madu
7 Pisang
8 Saribuah
9 Lain-lain, sebutkan :...
Pengetahuan
1. Apakah ibu mengetahui apayangdimaksud dengan pemberian makanan/minuman yangdiberikan padabayisebelumASI Ibu keluar?
a.Pemberianmakanan atau minuman padabayisetelah bayi lahir sampaiASImulaikeluar
b.Pemberianmakanan atau minuman padabayisebelumASIibu keluar setelah 3 haribayi lahir
c.Pemberianmakanan atau minuman padabayikapan saja
2. Berapa lamaprosespemberian makanan/minumantersebutibu berikan pada bayi?(sesuaidengan jawaban padatabeldiatas)
a. Sampaibayi mau menyusu pada ibu b. 0-6 bulan
c. Tidak boleh diberikan
3. Apa alasan ibu memberikan makanan/minuman tersebut?(sesuaidengan jawaban padatabeldiatas)
a. KarenaAir SusuIbu (ASI) tidak keluar dan bayi menangisterus- menerus
b. Karena ibu mengalamipenyakit, seperti:putinglecetdan retak, mastitis(pembengkakan padapayudara), HIV/AIDS, dll
c. Agar pertumbuhan dan perkembangan bayi lebihcepatdan sehat 4. Menurut ibu, apamanfaatpemberian makanan/minuman yangdiberikan
padabayisebelumASIibu keluar? a. Bayi lebih sehat, cerdasdan kuat b. Bayi tidak reweldan tidur pulas
c. Kurangbermanfaatuntuk kesehatan bayi
5. Kapan sebaiknyadiberikan makanan/minuman selain ASIpadabayi? a. Sejak haripertamakelahiran bayisampaiASIcukup untuk bayi b. 0-6 bulan
(4)
`60
c. saatusiabayi> 4 bulan atau > 6 bulan
6. Menurut ibu, apabahayadaripemberianmakanan/minuman yang diberikan padabayisebelumASIibu keluar?
a. Tidak adabahayadalampemberian makanan atauminuman selain ASIpadabayikarenadengan pemberianmakananatau minuman tersebutdapatmemenuhinutrisibayi
b. Bayi mudah mengalamisakitpenyakitdan menghentikan rasa lapar dan binggungputingsusu
c. Pertumbuhan dan perkembangan bayi tidak optimal
Sikap
Petunjuk pengisian : Berikan tanda chek list (√) pada jawaban yang
menurut andabenar.
Keterangan: SS= SangatSetuju S = Setuju TS= Tidak Setuju
No Pernyataan SS S TS
1 Bayi saya diberikan makanan/minuman
selain ASIsebelum ASIada/keluar untuk memenuhikebutuhan nutrisibayi
2 Bayibarulahirdiberikansusuformulaatau
makanan/minuman selain ASI sebelumASI ibu keluar/tidak cukup sehingga mencegah bayirewel
3 Sayalebihsukamemberikanmakananatau
minuman selain ASI pada bayi saya yang baru lahir, karenatidak menggangu istirahat saya
4 Air putih boleh diberikan pada bayi jika
mulutbayikering karenaASI ibutidak
ada/tidak cukup pada hari-hari pertama setelah kelahiran bayi
5 Ibu memberikan madu pada bayi segera
setelahkelahiranagarsistemimunnyadapat terjagadengan baik
6 Bayi baru lahir yang diberikan
makanan/minuman selain ASI akan membuat
bayi merasanyaman/senang dan tidak
menangislagi
7 Sayalebihsukamemberikannasibuburpada
bayiuntukmengatasirasalaparbayisetelah lahir karenaASIsayabelum cukup banyak
(5)
61 Tindakan
Petunjukpengisian:Berikantandacheklist(√)padajawabanyangmenurutanda
benar.
Keterangan: S= Selalu SR= Sering K= Kadang-kadang TP= TidakPernah
No Pernyataan S SR K TP
1 Memberikan makanan/minuman selain ASI
pada bayi setelah lahir sesuai dengan budaya/tradisidiNias.
2 Memberikansusuformula/airputih/airteh/air
tajin/madu/pisang/nasi atau bubur/saribuah
padabayisejak lahir karenaASItidak
keluar/tidakcukupselamabeberapa hari setelah persalinan
3 Memberikan makanan/minuman selain ASI
pada bayi karena petugas kesehatan menyarankannya
4 Memberikan makanan/minuman selain Air
Susu ibu (ASI) pada bayi karena ibu kandung/mertua/suami(keluarga) menyarankannya
5 Memberikanpisang padabayikarnapisang
dapatmelancarkan percernaan bayi.
6 Memberikanpisang padabayikarenadapat
mengatasibayi menjadilapar
7 Memberikanbuburpadabayikarenamudah
dibuat/diolah sehingga tidak terlalu merepotkan saya
(6)
`62
TAKSASIDANA
1. Printdan penjilidan proposal Rp. 200.000,-
2. Konsumsisidangproposal Rp. 200.000,-
3. Perbanyak kuisioner Rp. 100.000,-
4. Biaya transportasi Rp. 200.000,-
5. Printdan jilid proposal Rp. 200.000,-
6. Biaya tak terduga Rp. 100.000,-
Total Rp. 1000.000,-
7. Printdan penjilidan skripsi Rp. 200.000,-
8. Konsumsisidangskripsi Rp. 200.000,-
9. Perbanyak kuisioner Rp. 100.000,-
10. Biaya transportasi Rp. 200.000,-
11. souvenir Rp. 200.000,-
12. Biaya tak terduga Rp. 100.000,-
(7)
1.000.000,-63
DAFTAR RIWAYATHIDUP
Nama : WildaNovianiZebua
Tempat/tanggalLahir :Gunungsitoli, 10November 1994 JenisKelamin :Perempuan
Alamat :Jl. Universitas No. 20
RiwayatPendidikan :1. 2000 – 2006 :SDNegeri070974Gunungsitoli 2. 2006 – 2009 :SMP Negeri1 Gunungsitoli 3. 2009 – 2012 :SMA Negeri1 Gunungsitoli 4. 2012 – sekarang :Ilmu Keperawatan USU
(8)
(9)
(10)
(11)
67
k= 30 11
Hasil Uji Reliabilitas
1. Pengetahuan �
r =(
�
)(1-
M(k-M)
)
k Vt∑ M=
Vt= 3,4722 r11=( ) (1-
( - )
) r11=( ) (1- )
r11=( ) (1- )
r11=( ) (1-0,3989)
r11= x 0,6011
r11= 0,7213
2. Sikap
CaseProcessing Summary
N %
Cases Valid Excludeda Total
30 100.0
0 .0
30 100.0
a.Listwisedeletionbasedonallvariables in the procedure.
(12)
`68
ReliabilityStatistics
Cronbach's
Alpha N ofItems
.736 7
Item-Total Statistics
ScaleMeanif ItemDeleted
ScaleVarianceif ItemDeleted
CorrectedItem- TotalCorrelation
Cronbach's AlphaifItem Deleted
Sikap1 11.57 10.047 .312 .732
Sikap2 11.80 9.614 .308 .736
Sikap3 12.30 8.907 .628 .674
Sikap4 12.10 8.438 .623 .666
Sikap5 12.20 8.166 .571 .674
Sikap6 12.67 9.057 .391 .719
Sikap7 12.37 8.378 .397 .726
3.
TINDAKAN
CaseProcessing Summary
N %
Cases Valid Excludeda Total
30 100.0
0 .0
30 100.0
a.Listwisedeletionbasedonallvariables in the procedure.
ReliabilityStatistics
Cronbach's
Alpha N ofItems
(13)
69
Item-Total Statistics
ScaleMeanif ItemDeleted
ScaleVarianceif ItemDeleted
CorrectedItem- TotalCorrelation
Cronbach's AlphaifItem Deleted
Tindakan1 16.70 14.286 .320 .706
Tindakan2 16.97 13.689 .320 .707
Tindakan3 17.33 12.644 .666 .641
Tindakan4 17.20 12.579 .633 .644
Tindakan5 17.57 12.392 .416 .686
Tindakan6 18.27 13.306 .290 .718
(14)
`70
DATA DEMOGRAFI RESPONDEN
Statistics
USIA _IBU
PENDIDIKAN_
TERAKHIR PEKERJAAN
PENGHASILAN _PERBULAN JUMLAH_ANAK _HIDUP PENOLONG _PERSALIN AN TEMPAT_PE RSALINAN
N Valid
Missing
96 96 96 96 96 96 96
0 0 0 0 0 0 0
Mean 2.07 2.67 2.86 1.74 2.20 1.79 1.84
Median 2.00 3.00 3.00 2.00 2.00 2.00 2.00
Std.Deviation .700 .937 1.278 .700 1.335 .408 .744
Minimum 1 1 1 1 1 1 1
Maximum 3 4 5 3 6 2 3
USIA_IBU
Frequency Percent ValidPercent
Cumulative Percent Valid <25
26-35 >35 Total
20 20.8 20.8 20.8
49 51.0 51.0 71.9
27 28.1 28.1 100.0
96 100.0 100.0
PENDIDIKAN_TERAKHIR
Frequency Percent ValidPercent
Cumulative Percent Valid SD
SMP SMA
PERGURUAN TINGGI Total
11 11.5 11.5 11.5
30 31.2 31.2 42.7
35 36.5 36.5 79.2
20 20.8 20.8 100.0
96 100.0 100.0
PEKERJAAN
Frequency Percent ValidPercent
Cumulative Percent Valid PNS IRT
PETANI/BURUH WIRASWASTA
LAIN-LAIN (PEDAGANG) Total
19 19.8 19.8 19.8
21 21.9 21.9 41.7
17 17.7 17.7 59.4
32 33.3 33.3 92.7
7 7.3 7.3 100.0
(15)
71
PENGHASILAN_PERBULAN
Frequency Percent ValidPercent
Cumulative Percent Valid <Rp.1.000,000,-
Rp.1.000,000,-s/d Rp. 2.000.000,-
>Rp.2.000,000,- Total
39 40.6 40.6 40.6
43 44.8 44.8 85.4
14 14.6 14.6 100.0
96 100.0 100.0
JUMLAH_ANAK_HIDUP
Frequency Percent ValidPercent
Cumulative Percent Valid 1
2 3 4 5 6 Total
42 43.8 43.8 43.8
19 19.8 19.8 63.5
16 16.7 16.7 80.2
14 14.6 14.6 94.8
3 3.1 3.1 97.9
2 2.1 2.1 100.0
96 100.0 100.0
PENOLONG_PERSALINAN
Frequency Percent ValidPercent
Cumulative Percent Valid DokterSpesialisKandungan
Dokter Umum/perawat/Bidan Total
20 20.8 20.8 20.8
76 79.2 79.2 100.0
96 100.0 100.0
TEMPAT_PERSALINAN
Frequency Percent ValidPercent
Cumulative Percent Valid RumahSakit
Klinik Bidan Rumah Total
35 36.5 36.5 36.5
41 42.7 42.7 79.2
20 20.8 20.8 100.0
(16)
`72
Hasil PengolahanPerilaku IbuSuku Nias DalamPemberianMakanan Prelaktealpada Neonatus
Statistics
JENISMAKANAN PRELAKTEAL
N Valid
Missing
96 0
Mean 1.07
Median 1.00
Std.Deviation .261
Minimum 1
Maximum 2
JENIS MAKANAN PRELAKTEAL
Frequency Percent ValidPercent
Cumulative Percent Valid SusuFormula
AirPutih Total
89 92.7 92.7 92.7
7 7.3 7.3 100.0
96 100.0 100.0
Statistics
PENGETAHUAN
N Valid
Missing
96 0
Mean 1.47
Median 1.00
Std.Deviation .502
Minimum 1
(17)
73
Frequency Percent ValidPercent
Cumulative Percent Valid SALAH
BAIK
24 25.0 25.0 25.0
72 75.0 75.0 100.0
PENGETAHUAN DALAM PEMBERIAN MAKANAN PRELAKTEAL
Frequency Percent ValidPercent
Cumulative Percent Valid BAIK
BURUK Total
51 53.1 53.1 53.1
45 46.9 46.9 100.0
96 100.0 100.0
Statistics
P1 P2 P3 P4 P5 P6
N Valid
Missing
96 96 96 96 96 96
0 0 0 0 0 0
Mean .54 .75 .65 .57 .69 .62
Median 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
Std.Deviation .501 .435 .481 .497 .466 .487
Minimum 0 0 0 0 0 0
Maximum 1 1 1 1 1 1
1.Apayang Ibu ketahuitentangpemberian makanan/minuman yangdiberikan padabayisebelumASI Ibu keluar?
Frequency Percent ValidPercent
Cumulative Percent Valid SALAH
BAIK Total
44 45.8 45.8 45.8
52 54.2 54.2 100.0
96 100.0 100.0
2.Berapa lamaprosespemberian makanan/minuman tersebutIbu berikan pada bayi?(sesuaidengan jawaban pada tabeldiatas)
(18)
`74
Frequency Percent ValidPercent
Cumulative Percent Valid SALAH
BAIK Total
30 31.2 31.2 31.2
66 68.8 68.8 100.0
96 100.0 100.0
2.Berapa lamaprosespemberian makanan/minuman tersebutIbu berikan pada bayi?(sesuaidengan jawaban pada tabeldiatas)
Frequency Percent ValidPercent
Cumulative Percent Valid SALAH
BAIK Total
24 25.0 25.0 25.0
72 75.0 75.0 100.0
96 100.0 100.0
3. Apa alasan Ibu memberikanmakanan/minumantersebut? (sesuaidengan jawaban padatabeldiatas)
Frequency Percent ValidPercent
Cumulative Percent Valid SALAH
BAIK Total
34 35.4 35.4 35.4
62 64.6 64.6 100.0
96 100.0 100.0
4. MenurutIbu, apa manfaatpemberian makanan/minuman yang diberikan padabayisebelumASI Ibu keluar?
Frequency Percent ValidPercent
Cumulative Percent Valid SALAH
BAIK Total
41 42.7 42.7 42.7
55 57.3 57.3 100.0
96 100.0 100.0
5. Kapan sebaiknyadiberikan makanan/minuman selain ASIpada bayi?
(19)
75
6.Menurutibu, Apabahayadaripemberianmakanan/minuman yangdiberikan padabayisebelumASIibukeluar?
Frequency Percent ValidPercent
Cumulative Percent Valid SALAH
BAIK Total
36 37.5 37.5 37.5
60 62.5 62.5 100.0
96 100.0 100.0
Statistics
SIKAP
N Valid
Missing
96 0
Mean 1.58
Median 2.00
Std.Deviation .496
Minimum 1
Maximum 2
SIKAP DALAM PEMBERIAN MAKANAN PRELAKTEAL
Frequency Percent ValidPercent
Cumulative Percent Valid POSITIF
NEGATIF Total
40 41.7 41.7 41.7
56 58.3 58.3 100.0
96 100.0 100.0
Statistics
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7
N Valid
Missing
96 96 96 96 96 96 96
0 0 0 0 0 0 0
Mean 1.64 1.53 1.57 1.90 2.25 1.67 1.99
Median 1.00 1.00 1.00 2.00 2.00 1.00 2.00
Std.Deviation .783 .648 .722 .801 .808 .777 .827
(20)
`76
Frequency Percent ValidPercent
Cumulative Percent Valid SS
S TS Total
53 55.2 55.2 55.2
35 36.5 36.5 91.7
8 8.3 8.3 100.0
96 100.0 100.0
Statistics
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7
N Valid
Missing
96 96 96 96 96 96 96
0 0 0 0 0 0 0
Mean 1.64 1.53 1.57 1.90 2.25 1.67 1.99
Median 1.00 1.00 1.00 2.00 2.00 1.00 2.00
Std.Deviation .783 .648 .722 .801 .808 .777 .827
Minimum 1 1 1 1 1 1 1
Maximum 3 3 3 3 3 3 3
1. Bayisayadiberikan makanan/minuman selain ASIsebelum ASIada/keluar untuk memenuhikebutuhan nutrisibayi
Frequency Percent ValidPercent
Cumulative Percent Valid SS
S TS Total
53 55.2 55.2 55.2
25 26.0 26.0 81.2
18 18.8 18.8 100.0
96 100.0 100.0
2. Bayibaru lahir diberikan susu formulaatau makanan/minuman selain ASIsebelumASIibu keluar/tidak cukup
(21)
77
Frequency Percent ValidPercent
Cumulative Percent Valid SS
S TS Total
22 22.9 22.9 22.9
28 29.2 29.2 52.1
46 47.9 47.9 100.0
96 100.0 100.0
3. Saya lebih suka memberikan makanan atau minuman selain ASIpadabayisayayangbaru lahir, karena tidakmenggangu istirahatsaya
Frequency Percent ValidPercent
Cumulative Percent Valid SS
S TS Total
54 56.2 56.2 56.2
29 30.2 30.2 86.5
13 13.5 13.5 100.0
96 100.0 100.0
4 Air putih boleh diberikan padabayi jika mulutbayikeringkarenaASI Ibu tidak ada/tidakcukup padahari-haripertamasetelah kelahiran bayi
Frequency Percent ValidPercent
Cumulative Percent Valid SS
S TS Total
36 37.5 37.5 37.5
34 35.4 35.4 72.9
26 27.1 27.1 100.0
96 100.0 100.0
5 Ibu memberikan madu padabayisegerasetelah kelahiran agar sistem imunnyadapat terjagadengan baik
(22)
`78
6.Bayibarulahiryangdiberikanmakanan/minumanselainASI akanmembuatbayimerasanyaman/senangdantidakmenangis lagi
Frequency Percent ValidPercent
Cumulative Percent Valid SS
S TS Total
50 52.1 52.1 52.1
28 29.2 29.2 81.2
18 18.8 18.8 100.0
96 100.0 100.0
7. Saya lebih suka memberikan nasibuburpadabayiuntuk mengatasirasalaparbayisetelah lahir karenaASIsayabelum
cukup banyak
Frequency Percent ValidPercent
Cumulative Percent Valid SS
S TS Total
33 34.4 34.4 34.4
31 32.3 32.3 66.7
32 33.3 33.3 100.0
96 100.0 100.0
TINDAKAN DALAM PEMBERIAN MAKANAN PRELAKTEAL
Tindakan1 Tindakan2 Tindakan3 Tindakan4 Tindakan5 Tindakan6 Tindakan7
N Valid
Missing
96 96 96 96 96 96 96
0 0 0 0 0 0 0
Mean 2.58 2.05 2.33 2.29 2.58 2.58 2.23
Median 2.00 2.00 2.00 2.00 3.00 2.00 2.00
Std.Deviation 1.158 .999 1.176 1.123 1.194 1.185 1.061
Minimum 1 1 1 1 1 1 1
(23)
79
Frequency Percent ValidPercent
Cumulative Percent Valid Selalu
Sering
Kadang-Kadang Tidak Pernah Total
30 31.2 31.2 31.2
29 30.2 30.2 61.5
12 12.5 12.5 74.0
25 26.0 26.0 100.0
96 100.0 100.0
1. Memberikanmakanan/minuman selain ASIpadabayisetelah lahir sesuaidengan budaya/tradisidiNias
Frequency Percent ValidPercent
Cumulative Percent Valid Selalu
Sering
Kadang-Kadang Tidak pernah Total
21 21.9 21.9 21.9
29 30.2 30.2 52.1
15 15.6 15.6 67.7
31 32.3 32.3 100.0
96 100.0 100.0
2. Memberikan susu formula/air putih/air teh/air tajin/madu/pisang/nasi atau bubur/saribuah padabayisejak lahirKarenaASIsaya tidak
keluar/tidakcukup selamabeberapaharisetelah persalinan
Frequency Percent ValidPercent
Cumulative Percent Valid Selalu
Sering
Kadang-Kadang Tidak Pernah Total
36 37.5 37.5 37.5
28 29.2 29.2 66.7
23 24.0 24.0 90.6
9 9.4 9.4 100.0
96 100.0 100.0
3. Memberikanmakanan/minuman selain ASIpadabayikarena petugaskesehatanmenyarankannya
(24)
`80
4. memberikan makanan/minuman selain ASI(Air SusuIbu) pada bayikarena ibu kandung/mertua/suami(keluarga) menyarankannya
Frequency Percent ValidPercent
Cumulative Percent Valid Selalu
Sering
Kadang-Kadang Tidak Pernah Total
31 32.3 32.3 32.3
25 26.0 26.0 58.3
21 21.9 21.9 80.2
19 19.8 19.8 100.0
96 100.0 100.0
5. Memberikan pisangpadabayikarnapisangdapat melancarkan percernaan bayi
Frequency Percent ValidPercent
Cumulative Percent Valid Selalu
Sering
Kadang-Kadang Tidak Pernah Total
25 26.0 26.0 26.0
21 21.9 21.9 47.9
19 19.8 19.8 67.7
31 32.3 32.3 100.0
96 100.0 100.0
6.memberikan pisangpadabayikarnadapatmengatasibayi menjadilapar
Frequency Percent ValidPercent
Cumulative Percent Valid Selalu
Sering
Kadang-Kadang Tidak Pernah Total
22 22.9 22.9 22.9
29 30.2 30.2 53.1
12 12.5 12.5 65.6
33 34.4 34.4 100.0
(25)
81
7.Memberikan buburpadabayikarena mudah dibuat/diolah sehingga tidak terlalu merepotkan saya
Frequency Percent ValidPercent
Cumulative Percent Valid Selalu
Sering
Kadang-Kadang Tidak Pernah Total
30 31.2 31.2 31.2
29 30.2 30.2 61.5
22 22.9 22.9 84.4
15 15.6 15.6 100.0
96 100.0 100.0
TindakanberdasarkanKategoriDilakukandanTidakDilakukan
Tindakan1 Tindakan2 Tindakan3 Tindakan4 Tindakan5 Tindakan6 Tindakan7
N Valid
Missing
96 96 96 96 96 96 96
0 0 0 0 0 0 0
Mean 1.32 1.09 1.26 1.20 1.31 1.34 1.15
Median 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
Std.Deviation .470 .293 .441 .401 .466 .477 .355
Minimum 1 1 1 1 1 1 1
(26)
`82
Frequency Percent ValidPercent
Cumulative Percent Valid DILAKUKAN
TIDAKDILAKUKAN Total
71 74.0 74.0 74.0
25 26.0 26.0 100.0
96 100.0 100.0
1.Memberikanmakanan/minuman selainASIpadabayisetelahlahir sesuaidengan budaya/tradisidiNias
Frequency Percent
Valid
Percent CumulativePercent Valid DILAKUKAN
TIDAKDILAKUKAN Total
65 67.7 67.7 67.7
31 32.3 32.3 100.0
96 100.0 100.0
2.Memberikan susu formula/air putih/air teh/air tajin/madu/pisang/nasi atau bubur/saribuah padabayisejaklahir KarenaASI saya tidak keluar/tidak
cukup selamabeberapaharisetelah persalinan
Frequency Percent ValidPercent
Cumulative Percent Valid DILAKUKAN
TIDAKDILAKUKAN Total
87 90.6 90.6 90.6
9 9.4 9.4 100.0
96 100.0 100.0
3.Memberikanmakanan/minuman selainASIpadabayikarenapetugas kesehatanmenyarankannya
(27)
83
Frequenc
y Percent ValidPercent
Cumulative Percent Valid DILAKUKAN
TIDAK DILAKUKAN Total
82 85.4 85.4 85.4
14 14.6 14.6 100.0
96 100.0 100.0
4.memberikanmakanan/minuman selainASI(Air SusuIbu) padabayi karena ibu kandung/mertua/suami(keluarga) menyarankannya
Frequency Percent ValidPercent
Cumulative Percent Valid DILAKUKAN
TIDAKDILAKUKAN Total
77 80.2 80.2 80.2
19 19.8 19.8 100.0
96 100.0 100.0
5.Memberikan pisangpadabayikarnapisangdapat melancarkan percernaan bayi
Frequency Percent ValidPercent
Cumulative Percent Valid DILAKUKAN
TIDAKDILAKUKAN Total
66 68.8 68.8 68.8
30 31.2 31.2 100.0
96 100.0 100.0
6.Memberikanpisangpadabayikarnadapat mengatasibayi menjadilapar
Frequency Percent ValidPercent
Cumulative Percent Valid DILAKUKAN
TIDAKDILAKUKAN Total
63 65.6 65.6 65.6
33 34.4 34.4 100.0
96 100.0 100.0
7.Memberikan bubur padabayikarena mudahdibuat/diolah sehingga tidak terlalumerepotkan saya
(28)
`55
DAFTAR PUSTAKA
Amalia dan Yovsyah, (2009). Pemberian ASI Segera pada Bayi Baru Lahir. Jurnal
Kesehatan MasyarakatNasionalVol. 3 No. 4Februari2009
Ambarwati&Wulandari.(2009).AsuhanKebidananNifas.Yogyakarta:MitraCendekia
Press
Almira,S,(2010).Faktor-FaktorKegagalanPemberianASIEksklusifdiKelurahanTegal
SariKecamatan Kisaran BaratKota Kisaran. SkripsiFKEPUSU.
Arifin,S.(2004).Faktor-FaktoryangMempengaruhiPemberianASIOlehIbuMelahirkan.
Diakses tanggal16 Desember 2015
Arikunto. (2006).ProsedurPenelitian Suatu Pendekatan praktik.Jakarta:RinekaCipta
Bernatal. S. (2009). AnalisiskebijakanPenanganan Masalah Gizi di Kalimantan Timur
Berdasarkan Pengalaman BerbagaiNegara. Diaksestanggal16 Desember 2015
BPS(Badan PusatStatistik)Kota Gunungsitoli. Diaksesdariwebs
Diana,NurAfifah.(2007).Faktor yangBerperanDalamKegagalanPraktikPemberianASI
Eksklusif, Studi kualitatif di Kecamatan Tembalang Kota Semarang tahun 2007.
Diakses tanggal16 Desember 2015
FikawatiS&SyafiqA.(2009).PenyebabKeberhasilandanKegagalanPraktikpemberian
ASI Eksklusif. MakaraKesehatan Vol.14No.1 Diaksestanggal16 Desember 2015
Hidayat,A, (2005).PengantarIlmuKeperawatan,Jakarta:MedikaSalemba
Ibrahim, Ellyta. (2006). Adaptasi Sistem Gastrointestinal Bayi Baru Lahir dan Feeding
SetelahMelahirkan.JurnalKeperawatanRufaidahSumateraUtara,Vol.2No1.Mei 2006 Diaksestanggal30 Desember 2015
Infodatin.(2013).PusatDatadanInformasiKementerianKesehatanRI(SituasidanAnalisis
ASI Eksklusif). Diakses tanggal9 Oktober 2015
KemenkesRI.(2015).RencanaStrategiKementriankesehatanTahun2015-2019. Jakarta:
Kementrian kesehatan RI
Kholifah,N,(2008).AnalisaKualitatifPerilaku Pemberian Makanan PrelaktealpadaBayi Usia
0-6 Bulan diDesa Cipicung Kabupaten Padeglang Tahun 2008. SkripsiPSKM UIN. Jakarta
Kristiyansari. (2009). ASI, Menyusui&Sadari.Yogyakarta:NuhaMedika
Kurnia,N,(2004).PraktikPemberian ASISegeraSetelahLahir(ImmediateBreastfeeding)
danFaktor-Faktor yangBerhubunganpadaPetugas KesehatanKelurahanCimanggis,
Depok Tahun 2004. SkripsiFKM UI. Depok
Linda,A,(2007).Faktor-FaktoryangBerhubungandenganpemberianASISegerapada
BayiBaruLahir diRumahSakitDaerahKabupatenCianjur Tahun2007.Tesis.FKM UI.Depok
(29)
56
Laia,Fanotona.(2005).KedudukanAnakPerempuanDalamHukumWarisAdatMasyarakat
Nias. ThesisFakultasHukumUSUDiaksestanggal30 Desember 2015
Megawati, (2002).Faktor-Faktoryang Berhubungan dengan Pemberian
MakananPrelakteal padaBayiUsia0-6 Bulan diWilayah kerja PuskesmasBogorSelatanKotaBogor Provinsi Jawa Barat. SkripsiFKMUI. Depok
Mubarak,dkk.(2007).PromosiKesehatanSebuahPengantarProsesBelajar Mengajar
dalamPendidikan. Yogyakarta:GrahaIlmu
Notoatmodjo, S, (2003).Ilmu KesehatanMasyarakat,Jakarta:RinekaCipta
Notoadmodjo, S. (2010).PromosiKesehatan Teoridan Aplikasi. Jakarta:PTRinekaCipta
Notoatmodjo, S. 2010.MetodologiPenelitian Kesehatan. Jakarta:RinekaCipta
Novianti &Rizkiantri. (2014).Pemberian Asupan Prelakteal sebagaisalah satu
Faktor kegagalanASIEksklusifpadaPekerja BuruhIndustriTekstildijakarta.Jurnal KesehatanReproduksiVol.5No1,April2013:23-26.Diaksestanggal17November 2015
Perinasia.(2004).BahanBacaanManajemenLaktasi:MenujupersalinanAmandanBayi
LahirSehat. Jakarta:Perinasia
Polit &beck. (2010). Essentials of Nursing Research Apprasing Evidence of Nursing
Practice. China:LippincottWilliams& Wilkins
Rahardjo.(2006).Faktor-Faktoryang BerhubungandenganPemberianASI SatuJam
pertama Setelah Melahirkan. Dibukatanggal16 Desember 2015
Roesli, U. (2008).InisiasiMenyusuiDiniPlusASI Eksklsif.Jakarta:PustakaBunda
SafitriY&Minsarnawati. (2012).Perilaku yang Menghambat Pemberian ASI
Eksklusifpada
IbudiWilayahKerja PuskesmasCibebertahun2009.JurnalkesehatanReproduksiVol 3 No 3, Desember 2012:161-169.Diakses 16 November 2015
Saleha, S.(2009). Asuhan kebidanan Masa Nifas.Yogyakarta:MitraCendekiaPresss
Saryono&Anggraeni,(2013)MetodologiPenelitianKualitatifdankuantitatifdalamBidang
Kesehatan. Yogyakarta:NuhaMedika
Soetjiningsih,2004.BukuAjarTumbuhKembangRemajadan Permasalahannya.Jakarta:
SagungSeto
Sudjana. (2002).MetodeStatistik. Bandung:Tarsito
Sunaryo. (2013).Psikologiuntukkeperawatan. Jakarta:EGC
Supartini. (2004).Konsep DasarKeperawatan
(30)
3
`32
BAB 3
KERANGKAPENELITIAN
3.1 KerangkaKonseptual
KerangkakonseptualinibertujuanuntukmengetahuiperilakuibusukuNias dalampemberianmakanan prelaktealpadaneonatus.
Skema3.1KerangkakonseppengetahuanIbusukuNiasdalampemberian makanan PrelaktealpadaneonatusdiKecamatan Gunungsitoli.
Ibu SukuNias yangmemiliki bayi0-28 hari
Perilaku ibudalam pemberianmakanan prelakteal pada
neonatus terbagi
atas: pengetahuan, sikap dan tindakan
Faktoryangmempengaruhi perilaku pemberianmakanan prelaktealyaitu:pengetahuan, pendidikan, InisiasiMenyusu Dini(IMD), budaya/tradisi, paritas, penolongpersalinan, tempatpersalinan
a.Pengetahuan: jenis makanan prelakteal, waktu pemberian makanan prelakteal, lama
waktupemberian makanan
prelakteal, banyakmakanan
prelaktealyang diberikan, dikategorikan menjadibaik dan buruk
b.Sikap : jenis makanan prelakteal, waktu pemberian makanan prelakteal, lama
waktupemberian makanan
prelakteal, banyak makanan
prelaktealyang diberikan,
dikategorikan menjadisikap
positif dan negatif
c.Tindakan : jenis makanan prelakteal, waktu pemberian makanan prelakteal, lama
waktupemberian makanan
prelakteal, banyak makanan
prelaktealyang diberikan. Dikategorikan dilakukan dan tidak dilakukan
(31)
3 3.2. Definisi OperasionalVariabel Penelitian
Variabel DefenisiOperasional AlatUkur HasilUkur Skala
Perilaku ibu suku Nias
Respondanreaksiseseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Terbagiatas 3yaitu:
pengetahuan, sikap dan
Tindakan.
Pengetahuan: segalasesuatu
yang diketahuiibusukuNias tentang pemberianmakanan prelakteal padaneonatus,
meliputi: jenismakananyang
diberikan, waktu pemberian, jumlahyang diberikandan berapalamadiberikan. Kuesioner pertanyaan multiple choise dengan pilihan jawaban: Benar = 1 Salah = 0
Baik (4-6) Buruk (0-3) Ordinal Sikap:kemampuanIbusuku Nias dalam menganggapi
dan merespon pemberian
makanan prelaktealpada
neonatus,meliputi: jenis
makananyang diberikan, waktu pemberian, jumlah yang diberikandanberapa lamadiberikan. Kuesioner penyataan negatif dengan pilihan jawaban: SS=1 S=2 TS= 3 Positif (1-11) Negatif (12-21) Ordinal Tindakan:mengamatidengan caratidak langsungdengan menggunakan metode
mengingatkembali(recall),
metodeinidilakukanmelalui pertanyaan-pertanyaan terhadap subjek tentangapa yangtelah dilakukan berhubungan dengan kesehatan
Kuesioner -berapapersen jenis
makanan prelakteal yang diberikan padaneonatus -berapa persen dilakukan atau tidak dilakukan sesuaidengan item pernyataan
tindakan dalam pemberian
makanan prelakteal
(32)
3
`34
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Desainpenelitianyang digunakandalampenelitianiniadalahdeskriptif dengan tujuan untuk mengetahui perilaku ibu suku Nias dalam pemberian makanan
prelaktealpadaneonatusdiKlinikBersalinWilayahKerjaPuskesmas Kecamatan
Gunungsitoli
4.2 Populasidan Sampel 4.2.1 Populasi
Populasidalampenelitianiniadalahibu-ibusukuNiasyangtinggaldi Niasyang
memberikanmakananprelaktealpadabayisebelumASI ibukeluar.
populasidaripenelitian initidak diketahui(infinitif). 4.2.2 Sampel
Jumlahsampeldalampenelitisn ini menggunaknarumusLemeshowuntuk jumlah populasiyangtidak diketahuiyaitu sebagaiberikut:
Keterangan:
n :
Jumlah sampel minimal p :Proporsikategori(0,5)d :tingkatketepatan absolutyangdikehendaki10% atau 0,1
zα2 : tingkat kemaknaan yang ditetapkan peneliti (peneliti menetapkan zα
(33)
3 orang
4.2.3 Teknik Sampling
Teknik pengambilansampel atautekniksampling dalam penelitian ini
menggunakanteknikPurposivesampling. Adapun kriteriainklusisampeldalam
penelitian ini antara lain: ibu yang memiliki bayi 0-28 hari yang diberikan makanan prelaktealdanberadadiKlinikBersalinWilayahKerjaPuskesmas Kecamatan Gunungsitoli, Ibu suku NiasAslidan bersedia jadiresponden.
4.3Lokasidan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Klinik Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan GunungsitolipadabulanJuni2016 sampaiJuli2016.
4.4 Pertimbangan Etik
Penelitian inidilakukan setelah mendapat izin penelitian dariFakultas Keperawatan dan persetujuan dariKomisi Etik Penelitian KesehatanFakultas
KeperawatanUniversitasSumateraUtaraserta izindariCamatKecamatan
Gunungsitoli.
(34)
3
`36
Selanjutnya peneliti melakukan beberapa langkah-langkah penelitian
mulaidaripertimbanganetikpenelitianyang meliputi:persetujuandariresponden
penelitian (informedconsent),lembarpersetujuaninidiberikankepadaresponden yang
akanditelitiyang sesuaidengankriteria inklusiyang ditetapkandandisertai
judulpenelitian. Sebelum menyerahkaninformed consent(lembar persetujuan
sebagairesponden), penelititerlebih dahulumenjelaskan maksud dan tujuan penelitiankepadacalonresponden.Apabila respondentidakbersediamenjadi
respondenmakapenelititidak memaksadantetap menghargaihak-hakresponden.
Bagirespondenyang bersediauntukditeliti,peneliti menyerahkaninformed
consentuntukditandatanganisebagai buktikesediaanrespondenuntuk berpartisipasi dalampenelitian ini.
Penelitiandilakukandenganrahasia(Anomity),danuntuk menjaga
kerahasiaanidentitasresponden, makasaatpenelitian ini,peneliti tidak
mencantumkan namaresponden, tetapi lembartersebutdiberikankodepenelitian (Confidentiality), kerahasiaan informasiresponden dijamin oleh penelitisebagai kelompok datatertentu yangakan dilaporkan sebagaihasilpenelitian.
4.5 Instrumen Penelitian
Instrumenyang akandigunakandalampenelitianini adalahkuesioner.
kuesionerterdiridari2bagianyaitubagianpertamadatademografiyang berisi identitas ibu suku Nias yang meliputi: inisial nama, usia ibu, pendidikan, pekerjaan,penghasilan,jumlahanakhidup,penolong persalinandantempat
persalinan.Keduakuesionertentang perilakuibupostpartumyang terdiridari
(35)
3
tentang pengetahuanibudalampemberianmakananprelakteal,7pernyataan
negatiftentang sikap ibudalampemberianmakananprelaktealdan7 pernyataan
tentang tindakanibudalampemberianmakananprelaktealsertajenismakanan
prelaktealyangdiberikan.
Kuesionerpengetahuanterdiridari6 pertanyaanyangmencakup: jenis makanan prelakteal, waktu pemberian makanan prelakteal, lamawaktu pemberian makanan prelakteal, banyak makanan prelaktealyang diberikan. Pertanyaan ini dengan
menggunakanmultiple choice. pertanyaan dengan jawaban benar akan
diberinilai1danyangsalahdiberi nilai0.Dimananilaitertinggiuntuk pengetahuanadalah6dannilaiterendahadalah0.Banyakkelasnyadikategorikan
2yaitu baik dan buruk.
Kuesioner sikapterdiridari7pernyataanyangmencakup:jenismakanan prelakteal, waktu pemberian makanan prelakteal, lamawaktu pemberian makanan prelakteal,banyakmakananprelaktealyang diberikan,denganpilihanjawaban sangatsetuju(SS),setuju (S)dantidaksetuju(TS)pernyataanterdiridari7
pernyataannegatif, jikamenjawabsangatsetujudiberinilai1,jikasetujumaka
akandiberinilai2,jikajawabantidaksetujudiberinilai3. Banyakkelasnya dikategorikan 2 yaitu sikap negatif dan sikap positif.
Kuesioner tindakan terdiridari7 pernyataanyang mencakup tindakan
respondendalampemberian makanan prelakteal,kuesioner ini menggunakan pengukuran SkalaLikertdengan 7 penyataan negatif, pilihan jawaban Yadiberi0 danTidakdiberinilai1dikategorikan menjadi: dilakukanjikaresponden menjawab
Selalu, Sering,Kadang-Kadang dan Tidak Pernah
(36)
3
`38
Seluruh kuisioner menggunakanrumus statistikamenurutSudjana(2002)
4.6 UjiValiditasdan Reliabilitas 4.6.1 Validitas
Ujivaliditas instrumendilakukanolehdosenFakultasKeperawatanUSU. Hal inidilakukan dengan mengajukan kuesioner dan skripsipenelitian kepada
pengujivaliditas.Kemudian ahlidimintauntukmengamatisecaracermatdan
mengoreksisemuaitempertanyaanmaupunpernyataankuesioneryang hendak divalidasi.Ujivaliditasinimelibatkan30orangresponden.30orang responden tersebuttidak termasuk dalamsampelpenelitian dan diambildilokasiyang sama yaitu
diKlinik Bersalin WilayahKerjaPuskesmasKecamatan Gunungsitoli.
AdapunrumusCVI (ContentValidityIndex)Lynn(1986)dalamPolit&Beck (2006)
dengan standar valid 0,8 (Polit&Beck, 2006),yakni:
CVI=
Totalnumberof item
Numberof itemexpertagreementrated 3 or4
Pengukuranvaliditasvariabel: SkalaPengetahuan
No P1 P2 P3 P4 P5 P6
expert1 4 4 4 4 4 4
SkalaSikap
No S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7
(37)
3 Skala Tindakan
No S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7
expert1 4 4 4 4 4 4 4
Tabel4.6.1perhitungan validitaspenelitian
CVI= 20
20 =1, berdasarkan nilai CVI yang telah diperoleh, maka kuisioner
penelitiantelah valid.
4.6.2 Reliabilitas
Reliabilitasadalahindeksyang menunjukansejauhmanasuatualatpengukur
dapatdipercaya atau diandalkan serta menunjukan apakah hasilpengukuran tetap konsistenatau tidak biladilakukanpengukuranduakaliatau lebih terhadapgejala yang
samadenganmenggunakanalatukuryang sama.Perhitunganreliabilitas
harusdilakukan hanyapadapertanyaan-pertanyaanyang sudah memilikivaliditas (Notoatmodjo, 2010). Ujireliabilitasinidilakukanpada30orang respondenyang tidak
termasukdalam jumlah sampelpenelitian dan memenuhikriteria.Uji
reliabilitasdilakukan denganmenggunakanprogramkomputerisasi,pada pengetahuan menggunakan KR-21dengannilai0,721, sikap menggunakananalisa
cronbach’sAlphadengannilai0,736 dantindakanmenggunakananalisa
cronbach’sAlphadengan nilai0,715.
Suatuintrumenbilakoefisiennya0.70 ataulebih maka instrumendinyatakan reliabel(Polit&Beck, 2010). Sehinggadapatdisimpulkan bahwakuesioner perilaku
ibusukuNiasdalampemberianmakananprelaktealpadaneonatusdi Kecamatan
Gunungsitoliyangdigunakandalampenelitian iniadalah reliabel.
(38)
4
`40
4.7 Pengumpulan Data
Prosedur yang dilakukan dalam pengumpulan data yaitu tahap awal penelitimengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada institusi
pendidikan(Fakultas KeperawatanUSU)danpersetujuandariKomisiEtik
PenelitianKesehatanFakultasKeperawatanUSUkemudian permohonanizin
kepadaCamatKecamatanGunungsitoli,Setelah mendapatkansuratrekomendasi
penelitian dariKecamatan Gunungsitolikemudianpeneliti mencaridan menentukan responden yang sesuaidengan kriteria inklusiyangtelah ditetapkan.
Setelah mendapatkan calonresponden,selanjutnyapenelitimenjelaskan
kepadaresponden tersebuttentang tujuan, manfaatdan carapengisian kuesioner. Kemudian bagi calon respondenyang bersedia, dimintauntuk menandatangani
inform consent.kemudianrespondenmenjawabsesuaidengankeadaanyang dialaminyasaat itu.Selain pengisian, peneliti memeriksakelengkapan data, jika
adadatayang kurang lengkap,dapatlangsung dilengkapi,selanjutnyadatayang
terkumpuldianalisa.
Dalam melakukanpengumpulandata, peneliti menggunakan7asisten
penelitiberhubung penelitisulitmenjangkautempatpenelitiandiNiaskarena penelitiberadadiKotaMedan, asisten penelitiyaitu bidan honorer diklinik bidan
dantempatpraktekpersalinan,peneliti menjelaskansecaradetailserta melakukan
ujicoba terhadapasistenpenelitian, sehinggaasistendapat melakukan
pengumpulandatasesuaiyang penelitiharapkan.Adapunnama7 asistenpeneliti yaitu: Dwi Sri, Grace Telaumbanua, Gustiniar Zebua, Tridian Telaumbanua, Surya Laoli,
(39)
4
Kebidanan diAkademiKebidanan HarapanKeluarga(AKBIDHAGA) Gunungsitoli.
tetapisebelumnyapenelitijugasudah melakukan pengumpulan data dengan
beradadilokasipenelitian. 4.8 AnalisaData
Setelah semua data terkumpul, maka peneliti melakukan analisa data
melaluibeberapatahap dimulaidenganeditinguntukmemeriksakelengkapan
datayang dilakukanditempatpengumpulandatasehinggaapabilaadakekurangan
dapatsegeradiperbaiki,kemudiandata yangsesuaidiberikode(coding)untuk
memudahkanpenelitidalammelakukan tabulasidananalisadata.Kemudian
memasukkan data(entry)kekomputerdandilakukan pengolahandatadengan
menggunakanprogramkomputerisasi. Tahapselanjutnyaadalah melakukan
analisisunivariatuntukmendeskripsikanvariabelyangditeliti.Padapenelitian
ini,metodestatistikunivariatdigunakan untuk menganalisadatademografidan
variabel perilaku ibu suku Nias yakni pengetahuan, sikap dan tindakan, selanjutnyaakan dianalisadengan menggunakan skalaordinaldan ditampilkan dalamdistribusifrekuensi.
Pengetahuandikategorikanmenjadibaik danburuk,Sikap dikategorikan menjadi sikap positif dan sikap negatif sedangkan tindakan untuk setiap pernyataan dikategorikan menjadidilakukan jikaresponden menjawab selalu, sering dankadang-kadang,sedangkantidakdilakukanjikarespondenmenjawab tidak pernah.
(40)
4
`42
BAB 5
HASILDANPEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
Padababinimenguraikantentanghasilpenelitianyangdilakukanmulai
27 Juni – 23Juli 2016.Penyajian analisa data dalam Penelitian ini meliputi perilaku ibusukuNiasdalampemberianmakananprelaktealpadaneonatusdi Klinik Bersalin WilayahKerjaPuskesmasKecamatan Gunungsitoli. Pembahasan ini dibagi menjadi tiga yakni pengetahuan ibu suku Nias dalam pemberian makanan
prelaktealpadaneonatusdiKlinikBersalinWilayahKerjaPuskesmas Kecamatan
Gunungsitoli, sikap ibu suku Nias dalam pemberian makanan prelakteal pada neonatusdiKlinikBersalinWilayahKerjaPuskesmasKecamatan
Gunungsitolidantindakan ibusukuNiasdalampemberianmakananprelakteal
padaneonatusdiKlinikBersalin WilayahKerjaPuskesmasKecamatan Gunungsitoli.
5.1.1. KarakteristikResponden
Penelitianini,seluruhresponden adalahibusukuNiasyang memberikan
makanan prelaktealpadaneonatusdiKlinikBersalinWilayahKerjaPuskesmas Kecamatan Gunungsitolisebanyak 96 orang. Deskriptifkarakteristik responden terdiridariusiaibu,pendidikan terakhir, pekerjaan,penghasilanperbulan, jumlah anak hidup,penolongpersalinan,dantempatpersalinan.Datayangdiperoleh
(41)
4
sebanyak49orang (51,0%)danpalingsedikitumurdibawah25tahunsebayak20 orang(20,8%),berdasarkanpendidikanterakhirterbanyakyakniSMAsebanyak
35orang (36,5%)danpaling sedikitSDsebanyak11orang (11,5%),berdasarkan
pekerjaanterbanyakwiraswasta32orang (33,3%)danpaling sedikitlain-lain
(pedagang) sebanyak7 orang (7,3%), berdasarkan penghasilan perbulan terbanyak
antaraRp.1.000,000,- s/dRp.2.000.000,-sebanyak43(44,8%)danpaling sedikit
lebihdariRp.2.000.000,- sebanyak14 orang (14,6%),berdasarkanjumlahanak hidup terbanyak yakni anak pertama sebanyak 42 orang (43,8%) dan paling sedikit
anakkeenamsebanyak2orang (2,1%),berdasarkanpenolong persalinan
terbanyakdokterumum/perawat/bidansebanyak76orang (79,2%)danpaling sedikit dokter spesialis kandungan sebanyak 20 orang (20,8%), berdasarkan tempatpersalinan terbanyak diklinik bidan sebanyak 41 orang(42,7%) dan paling sedikitdirumah sebanyak 20 orang(20,8%).
Tabel 5.1.1DistribusiFrekuensidanPersentaseDataDemografiRespondenIbu
SukuNias diKlinikBersalinWilayahKerjaPuskesmas Kecamatan
Gunungsitoli(n=96)
Karakteristik frekuensi persentasi(%)
Usia Ibu
< 25 Tahun 20 20,8
26-35 Tahun 49 51,0
> 35 Tahun 27 28,1
PendidikanTerakhir
SD 11 11,5
SMP 30 31,2
SMA 35 36,5
Perguruan Tinggi 20 20,8
Pekerjaan
PegawaiNegeriSipil(PNS) 19 19,8
Ibu Rumah Tangga(IRT) 21 21,9
Petani/Buruh 17 17,7
Wiraswasta 32 33.3
(42)
4
`44
LanjutanTabel5.1.1
Karakteristik frekuensi persentasi(%)
Lain-lain (Pedagang) 7 7,3
PenghasilanPerbulan
< Rp. 1.000,000,- 39 40,6
Rp. 1.000,000,-s/d Rp. 43 44,8
2.000.000
Rp. > Rp. 2.000.000, 14 14,6
JumlahAnakHidup
1 42 43,8
2 19 19,8
3 16 16,7
4 14 14,6
5 3 3,1
6 2 2,1
Penolong Persalinan
Dokter Spesialiskandungan 20 Dokter Umum/Perawat/Bidan 76 Dukun Bayi 0
Tempat Persalinan
Rumah Sakit(RS) 35 Klinik Bidan 41 Rumah 20
20,8 79,2 0 36,5 42,7 20,8
5.1.2 Perilaku Responden
Perilakurespondenyang diselidikidalampenelitianiniadalah meliputi aspek Jenis makanan prelakteal, pengetahuan, sikap dan tindakan dalam pemberian
makanan prelaktealpadaneonatusdiKlinik Bersalin WilayahKerja
PuskesmasKecamatan Gunungsitolidalambentuk frekuensisebagaiberikut:
5.1.2.1PengetahuanRespondenDalam PemberianMakananPrelaktealpada Neonatus diKlinikBersalin WilayahKerjaPuskesmasKecamatan Gunungsitoli
Tabel5.1.2.1memperlihatkanbahwadari96respondenpenelitian, 51 orang(53,1%) memiliki pengetahuan yangbaik dalam pemberian
(43)
4
makanan prelakteal,45orang (46,9%)memilikipengetahuanyang buruk
dalampemberianmakananprelakteal. Dengandemikian,mayoritas
respondenmemilikipengetahuanyang baikdalampemberianmakanan
prelaktealyaknisebanyak 51 orang(53,1%).
Tabel5.1.2.1 DistribusiFrekuensiPengetahuan Responden DalamPemberian
MakananPrelaktealpadaNeonatusdi KlinikBersalinWilayah
KerjaPuskesmasKecamatan Gunungsitoli(n=96) Karakteristik Pengetahuan frekuensi(f) persentasi(%)
Baik 51 53,1 Buruk 45 46,9
5.1.2.2 SikapRespondenDalamPemberianMakananPrelaktealpadaNeonatus diKlinik Bersalin WilayahKerjaPuskesmasKecamatan Gunungsitoli
Tabel5.1.2.2 memperlihatkanbahwadari96respondenpenelitian,40orang
(41,7%)memilikiSikap yang Positifdalampemberian makanan
prelakteal,56orang (58,3%)memilikiSikapyangNegatifdalam
pemberianmakananprelakteal. Dengandemikian,mayoritasresponden
memilikiSikapyang Negatifdalampemberianmakananprelaktealyakni
sebanyak 56 orang(58,3%).
Tabel5.1.2.2 DistribusiFrekuensiSikap Responden DalamPemberian Makanan PrelaktealpadaNeonatusdiKlinik Bersalin WilayahKerja
PuskesmasKecamatan Gunungsitoli(n=96)
Karakteristik Sikap frekuensi(f) persentasi(%) Sikap Positif
Sikap Negatif
40 41,7 56 58,3
(44)
4
`46
5.1.2.3 Tindakan Responden Dalam Pemberian Makanan Prelakteal pada
Neonatus diKlinikBersalin WilayahKerjaPuskesmasKecamatan
Gunungsitoli
Tabel5.1.2.3memperlihatkanbahwadari96responden,sebanyak
89orang (92,7%)memberikansusuformulasebagaimakananprelakteal, sebanyak 7 orang (7,3%) memberikan air putih sebagai makanan prelaktealuntuk bayibaru lahir dan sebanyak 0 % (tidak diberikan) air teh, aittajin, nasi/bubur, madu, pisang, saribuah
Tabel5.1.2.3DistribusiFrekuensiTindakanResponden DalamPemberian
MakananPrelaktealpadaNeonatusdi KlinikBersalinWilayah
Kerja Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli dengan Jenis Makanan Prelaktealyangdiberikan(n=96orang)
Jenis Makanan Prelakteal frekuensi(f) persentasi(%)
SusuFormula 89 92,7
Air Putih 7 7,3
Air Teh 0 0
Ait Tajin 0 0
Nasi/bubur 0 0
Madu 0 0
Pisang 0 0
SariBuah 0 0
Tabel 5.1.2.4 Distribusi Frekuensi Tindakan Responden Dalam Pemberian
Makanan Prelakteal pada Neonatus di Klinik Bersalin Wilayah KerjaPuskesmasKecamatan Gunungsitoli(n=96 orang)
NO
Item Tindakan
Dilakukan Tidak
Dilakukan
(f) (%) (f) (%)
1 Memberikanmakanan/minuman selain ASIpada bayisetelah lahir sesuaidengan budaya/tradisidi Nias
65 67,7 31 32,3
2 Memberikan susu formula/air putih/air teh/air
(45)
4
bayisejak lahir KarenaASI saya tidakkeluar/tidak cukup selamabeberapaharisetelah persalinan 3 Memberikanmakanan/minuman selain ASIpada
bayikarenapetugaskesehatan menyarankannya
71 74,0 25 26,0 4 Memberikanmakanan/minuman selain ASIpada
bayikarena ibukandung/mertua/suami(keluarga) menyarankannya
77 80,2 19 19,8
5 Memberikan pisangpadabayikarnapisangdapat melancarkan percernaan bayi
66 66,8 30 31,2 6 memberikan pisangpadabayikarnadapat mengatasi
bayi menjadilapar
63 65,6 33 34,4 7 memberikan bubur padabayikarena mudah
dibuat/diolah sehingga tidak terlalu merepotkan saya
82 85,4 14 14,6
5.2 Pembahasan Penelitian
Hasilpenelitian menunjukkanbahwa jenismakananprelaktealyang banyak
diberikan yaitu susu formula sebanyak 89 orang (92,7%) dan paling sedikit
memilihairputihsebanyak7orang (7,3%). Halinidikarenakanrespondensudah
beradadidaerah perkotaan sehinggamengikutikehidupan secaramodern.
Hasilpenelitianperilakuinimenunjukkan bahwapengetahuanrespondendalam
pemberianmakananprelaktealdidapatkanbahwaibuyang memilikitingkat
pengetahuanyang baik51orang (53,1%), memilikipengetahuanyang burukdalam pemberian makanan prelakteal 45 orang(46,9%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden masih belum sepenuhnya mengetahui pemberian makanan prelaktealpadaneonatus.
Soetjiningsih(2004)mengatakanpendidikanorang tuamerupakansalahsatu
faktoryang penting dalamtumbuhkembang anakkarenadenganpendidikanyang
baikmakaorangtuadapatmenerimasegalainformasidariluarterutamatentang cara
pengasuhan anak yang baik atau cara mempraktekkan pola asuh dalam
(46)
4
`48
kehidupansehari-hari,bagaimanacaramenjagakesehatan anak,pendidikan anak dan sebagainya.Sejalan dengan penelitian Hidayat(2005) mengatakan bahwa semakin tinggitingkatpendidikanseseorang berpengaruhterhadappengetahuan yangdimiliki.Darihasilpenelitian inidiketahuibahwapengetahuan yang baik51 orang
(53,1%),pengetahuanyang buruk 45orang (46,9%).Halinidilatarbelakangi
olehmasihbanyaknyarespondenyang berpendidikanSMP(30orang)danbahkan ada yang berpendidikan SD (11 orang). Sehingga menyebabkan kurangnya informasi ibutentang seputar makanan prelaktealdan ASIeksklusif.
Berkaitandenganpekerjaanibuyangmayoritaswiraswasta32orang (33,3%) menyebabkanibutidakmemilkiwaktudalampemberianASI karenasibukbekerja
sampaiakhirnyamemberikanpeluang dalammemberikanmakananprelakteal. Menurutpenelitian,Megawati(2002)didapatkan hasilbahwaibu yang berumur lebih
muda lebihbanyakyang memberikanmakananprelaktealpadabayibarulahir
dibandingkandenganibuyang berumurlebihtua.Hermansyah(2010)mengatakan seorang ibuyang mempunyaitingkatpendidikanrendah makabalitanyaberesiko2 kali lebih banyakterhadapmasalahkesehatandibandingkandenganibuyang memilikipendidikan tinggi.Olehsebab itu,untuk meningkatkan pengetahuanpara ibu
mengenalseputarmakanan prelakteal makadiperlukan peran aktif daristaf
perawatuntukmemberikanpendidikankesehatankepadaparaibutentang apayang
dimaksud dengan makanan prelakteal, apa saja jenis makanan prelakteal, apa bahayadaripemberian makanan prelaktealbagi ibu dan bayidan kapan sebaiknya
(47)
4
MenurutNotoatmodjo (2003) sikap yang baik terhadap suatu objek baru akan
munculketikaseseorang memilikipengetahuanyangbaiktentang objektersebut.
Hasilpenelitian sikaprespondendalampemberian makananprelaktealdidapatkan
bahwaibuyang memilikisikappositifsebanyak40orang (41,7%),sikapnegatif
sebanyak56orang (58,3%),SejalandenganpenelitianKholifah(2008)yang
mengatakansebagianinformanutamadalampenelitian menyatakan(41,7%)sikap
negatif terhadap makanan prelakteal, haliniditunjukkan melaluipernyataan bahwa makanan prelaktealbaik untuk bayisebab pemberian makanan tersebuttidak
berpengaruhapa-apabagiperkembangan bayi,selainitusebagiandari informan
utamalainadayang menyatakansikapyangsebaliknyayaitu mengangapmakanan
prelaktealbukanlah makananyang terbaikuntukbayikarenapemberianmakanan
prelakteal terpaksamerekaberikankarenaASI tersebutbelumkeluaratausedikit keluar. PenelitianlindaAmelia(2007)terlihat bahwaibuyangbersikappositiflebih banyakyangmemberikanASI segerasetelahbayilahir dibandingkandenganibu yang mempunyaisikapnegatif,halinidapatterlihatbahwasikapnegatifmayoritas
memberikanASI segerapadabayibarulahir(30,8%)sedangkanibuyang bersikap
positif(43,3%).Olehkarenaitu,sikapseseorang harusdidukungdengan
pengetahuanyang baik,sehinggauntukmeningkatkansikap seseorang harusada
kemauan dan perubahan sikap yangdapat menunjangsikap individu.
MenurutSekartini(2008)menyatakantindakanseseorang dalampengambilan keputusan untuk memutuskan suatu tindakan itu dapatdipengaruhioleh faktor ekonomiyaiturespondenberpenghasilansebanyak43orang(44,8%)antaraRp.
(48)
5
`50
1.000,000,- s/dRp.2.000.000,- dansebanyak39orang (40,6%)responden
berpenghasilan < 1.000.000,-. Selain penghasilan, penolong persalinan juga
menjadifaktordari memutuskansuatutindakan.Darihasilpenelitiandidapatkan
bahwasebanyak71orang(74,0)mengatakansering memberikanmakananatau
minuman selainASI padabayikarenapetugaskesehatan menyarankannya,sejalan dengan hasilpenelitian Almira(2010) diKelurahan TegalSariKecamatan Kisaran Baratdiketahuibahwapenolong persalinansebagaifaktorkegagalandalam pemberian
ASI secara Eksklusif sebesar 76,7%.Hal inidisebabkan karenabayi
sudahdiberikansusuformulaolehpetugas kesehatanpadaharipertamabayi
dilahirkan.Dansetelahpulang darirumahbersalin ibujugadibekalisusuformula
olehpenolong persalinan.Haltersebutmenyebabkankegagalandalampemberian ASI Eksklusif.Penelitianinididukung olehpenelitiyang dilakukanoleh suradi (2004) bahwapemberian air susu ibu (ASI)secara eksklusif masih rendah disebabkanoleh
tatalaksanarumahsakityang salah.Beberaparumah sakit
memberikansusuformulapadabayiyang barulahirsebelumibunyamampu memproduksiASI sehingga menyebabkanbayitidakterbiasa menghisapASI dari putingsusu ibunyadan akhirnya tidak mau lagi mengkonsumsiASI.
Berdasarkan kholifah(2008) mengungkapkan bahwabeberapa informan utama memberikan madu padabayibarulahir pemberian makanan tersebutdilakukan karenakebiasaanyang dianjurkanolehorangtuaketikaASI ibubelumkeluar atau keluar tapimasih sedikit.
PenelitianAmaliadanYovsyah(2009)dirumahsakit umumdaerahkabupaten cianjur juga mengatakan 68% ibu yang bersalin di rumah sakit tersebut tidak
(49)
5
memberikanASI kepadabayimerekasegerasetelahlahirpadahalibuyang dapat memberikan ASI kurang dari atau sama dengan 30 menit setelah lahir akan memilikipeluang 2sampai8kalilebih besarakankeberhasilanmemberikanASI Eksklusif. Menurut Penelitian selanjutnya, Roesli (2008) mengungkapkan bayi
yang disusuisegeralahirmencapai69% akanbertahanmenyususampaitigabulan
dibandingkan bayiyangdisusui enam jamsetelahlahir yangmencapai47%. Kurnianingsi(2004)menyatakanbahwa58%petugaskesehatanmembolehkan pemberian makananatauminuman prelaktealketikaASIibunyabelumkeluar
Darihasilstudipendahuluansebelumnyayang dilakukandiDesaSupatTimur
dengancarapengamatandanwawancaraberdasarkankuesionerpada10 ibuyang
mempunyaibayibaru lahir didapatkan hasil100% darihasil tersebut memberikan makananprelaktealpadabayidimana80%makananyang diberikanadalahmadu dan sebanyak 20% ibuyangmemberikanmakananprelaktealberupasusu formula
(50)
5
`52
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkanpenelitianyang dilakukanterhadap96respondenibusukuNiasdi
KlinikBersalin WilayahKerjaPuskesmasKecamatan Gunungsitolididapatkan
hasilbahwaperilakuibusukuNias dalampemberianmakananprelaktealpada neonatusdiKlinik Bersalin WilayahKerjaPuskesmasKecamatan Gunungsitoli sebagian besar pengetahuan dalampemberian makanan prelaktealberadadalam
kategoribaik, sikapdalampemberianmakananprelaktealberadadalamkategori
sikapnegatif dan tindakanpemberianmakananprelaktealsebagianbesar yakni susu formula.
6.2 Saran
Berdasarkanhasilpenelitian yang telahdilakukan dapatdiberikansaranguna
perbaikan danpemanfaatanpenelitian mengenai“perilaku ibusukuNiasdalam
pemberian makanan prelaktealpadaneonatusdiKlinik Bersalin WilayahKerja PuskesmasKecamatan Gunungsitoli” antara lain:
6.2.1 BagiPendidikan
Padapenelitianinimemberikaninformasi sebagianbesaribumemberikan
makananprelakteal.olehkarena itu,penelitimengharapkan institusipendidikan
(51)
5
prelaktealyang tidakbaikuntukdiberikanpadabayibarulahiryang meliputi
bahayabuat ibu dan bayidalampemberian makanan prelakteal, tetapiperlu ditekankanpembelajaranmengenaiASI eksklusifsertamanfaatbagiibudanbayi baru lahir.
6.2.2 BagiPelayanan Keperawatan
Padapenelitian ini, peneliti mengharapkanagarpetugaskesehatantidak
menyarankan ibu yangbaru melahirkandalam pemberian makanan prelakteal sepertisusuformula.Tetapipetugaskesehatanmemberidukungankepadaibu
agarsegeramenyusuibayinyayang barulahir,kemudiandiharapkanjugakepada petugaskesehatanagarmemberikan pendidikankesehatanbuatkeluargadanjuga
ibumelahirkantentang mengkonsumsimakananyang bergiziselamahamil
sehinggadapat memproduksiASI denganbanyak,mengajariibubarumelahirkan
denganteknikmenyusuibayidenganbenar,mendukung ibudalam melakukan inisiasi
menyusuidini(IMD), menganjurkan ibu untuk melakukan antenatalcare
(ANC)danjugamelakukanpendidikankesehatantentang bahayapemberian makanan prelaktealpadabayi.
6.2.3 BagiPenelitian Selanjutnya
PenelitimengharapkanagarPenelitianini dapatdijadikansebagaisumber informasi bagipenelitiuntukmengembangkanpenelitianselanjutnya,dapat menelitiberapa lamawaktu dalampemberian makanan prelaktealsertameneliti
mengapasebagianbesaribu-ibumemberikanjenismakananprelaktealdengan susu
formula.
(52)
`54
6.3 KeterbatasanPenelitian
Penelitibelummelakukanpenelitianterhadaprespondententang berapalama waktu pemberian makanan prelaktealpadabayi.
(53)
7
BAB 2
TINJAUANPUSTAKA
2.1 Perilaku
2.1.1 DefinisiPerilaku
Skinner (1938) dalamNotoatmodjo(2010), merumuskan bahwaperilaku
merupakanresponataureaksiseseorang terhadapstimulus(rangsangandariluar).
Olehkarenaituperilaku initerjadimelaluiprosesadanyastimulusterhadap organisme, kemudian organisme tersebut merespon, maka teori Skinner ini disebut teori
“S-O-R”atau StimulusOrganismeRespon.SelanjutnyateoriSkinner
menjelaskanadanyaduajenisrespon,yaituyangpertamaRespondentrespons
ataurefleksifyakniresponsyang ditimbulkanolehrangsangan-rangsangan
(stimulus)tertentuyang disebuteliciting stimulikarena menimbulkan respons-
responsyang relatif tetap danyang keduaoperantrespons atau instrumental
responsyakniresponsyang timbuldanberkembang kemudiandiikutiolehstimuli atau rangsanganyanglain.
Berdasarkanteori“S-O-R”tersebut,makaperilaku manusiadapat
dikelompokkanmenjadiduayaituyang pertamaperilakutertutup(Covert
behaviour)perilaku tertutup terjadibilaresponsterhadap stimulustersebutmasih belumdapatdiamatioranglain(dariluar)secarajelas. responseseorang masih terbatas dalambentukperhatian, perasaan,persepsi,pengetahuandansikap
terhadapstimulusyangbersangkutandan yangkeduaperilakuterbuka(Overt
behaviour)perilakuterbukainiterjadibilaresponsterhadapstimulustersebut
(54)
8
8 sudah berupa tindakan, atau praktik ini dapat diamati oleh orang lain (Notoatmodjo, 2010).
Perilakudapatdidefinisikandariberbagai sudutpandang.darisudutbiologis
perilakudapatdiartikansebagaisuatukegiatanatauaktivitasorganisme yang bersangkutanbaikyang dapatdiamatisecara langsung maupuntidak langsung. MenurutKwick (1974) dalamSunaryo (2013) mengungkapkan bahwaperilaku adalahtindakansuatuorganismeyang
dapatdiamatidandipelajari.Kusmiyati&Desminiarti(1990)dalamsunaryo(2013)men
gatakanPada dasarnya,perilaku manusiaadalahproses
interaksiindividudenganlingkungannyasebagai manifestasihayatibahwadiaadalah
makhlukhidup.Sunaryo(2013)dalam
bukunyapengantarpsikologimengungkapakanbahwaperilaku manusiaberbeda
dengan makhluk lain termasuk ciri-cirinya. Adapun ciri-ciri perilaku manusia yang membedakandarimakhluklain adalahkepekaansosial,kelangsungan perilaku, orientasipada tugas, usahadan perjuangan, sertakeunikan setiapindivu.
Kepekaansosialartinyakemampuan manusiauntukdapatmenyesuaikan
perilakunyasesuaiharapan danpandanganorang lain. Manusiadisamping sebagai makhlukbiologis danmakhluksosialdalamhidupnyamemerlukankawandan
perlubekerjasamadenganorang lain,perilakumanusiabersifatsituasionalartinya
perilaku manusiaberbedapadasituasiyang berbeda.Kelangsunganperilaku
artinyaperilakumanusiaterjadisecara bersinambunganataukontinuitasbukan
secarasporadisjadi antaraperilakuyangsatudenganperilakuyang lainterdapat
kaitanyaperilakusekarang adalahkelanjutandimasalaludanseterusnyadengan
(55)
9
Orientasipadatugasartinyasetiapperilakumanusiaselalumemilikiorientasi padasuatu
tugastertentu. usahadan perjuangan adalah usahadan perjuangan pada
manusiatelah dipilih dan ditentukan sendirisertatidak akan memperjuangkan sesuatuyang memang tidakingindiperjuangkan,jadisebenarnyamanusia memiliki
cita-cita(aspiration)yang ingindiperjuangkannya.keunikansetiap
individuadalahunikmengandung artibahwamanusiasatuberbedadengan manusia yang lain tidak ada manusia yang sama persisi dimuka bumi ini walaupuniadilahirkankembar,manusia memiliki ciri-ciri,sifat, watak, tabiat, kepribadian dan motivasi tersendiriyang membedakannyadengan manusia lain. 2.1.2 Perilaku Kesehatan
Perilakukesehatan(healthbehaviour)adalahresponsseseorang terhadap
stimulusatauobjekyang berkaitandengansehat-sakit,penyakit,danfaktor-faktor yang
mempengaruhisehat-sakit(kesehatan)seperti lingkungan,makanan,
minuman,danpelayanankesehatan.Perilakukesehatanpadagaris besarnya
dikelompokkanmenjadiduayaitupertamaperilakuorangyang sehatagartetap
sehatdan meningkat,perilaku inidisebutperilakusehatyang mencangkup
perilaku-perilakudalammencegahatau menghindardaripenyakitdanpenyebab
penyakit/masalah dan perilaku dalam mengupayakan meningkatnya kesehatan yang keduaperilaku orangyang sakitatau telahterkenamasalah kesehatan,untuk memperoleh penyembuhan atau pemecahan masalah kesehatannyaperilaku ini disebutperilaku pencarian pelayanan kesehatan(Notoatmodjo, 2010).
Menurut(Mubarakdkk,2007)perilakukesehataninidapatdiklasifikasikan
menjadi tiga kelompok yaitu: perilaku pemeliharaan kesehatan (health
(56)
1
10
maintenance), perilakupencariandanpenggunaansistemdanfasilitaspelayanan
kesehatan (health seeking behaviour), perilaku kesehatan lingkungan
pemeliharaan kesehatan (health maintenance) misalnyaperilaku mencegah
penyakit, perilakupeningkatankesehatan,perilakupemenuhankebutuhangizi.
perilakupencariandanpenggunaansistemdanfasilitas pelayanankesehatan (health
seeking behaviour) misalnyamengobatisendiri(self treatment) dan pengobatan didalam/luar negeri. perilakukesehatan lingkungan misalnyaperilaku hidup sehat, perilaku sakit, perilaku peransakit.
Caramengubahperilakumanusiayaitukesungguhan,diawalidari lingkungan
keluarga,pemberipenyuluhan. kesungguhanmanusia merupakan individuyang
mempunyaisikap,kepribadiandanlatar belakang sosialekonomiyang berbeda,
makaperlu kesungguhan dariberbagaikomponen masyarakatuntuk ikutandil dalam mengubah perilaku. diawali dari lingkungan keluarga, peran orangtua sangat membantu untuk menjelaskan serta memberikan contoh mengenai apa yang sebaiknyadilakukandan apayang tidak.Pemberianpenyuluhandisesuaikan dengan tingkatpendidikan dan normasosialbudayayangdianut.
2.1.3Domain Perilaku
Benyamin Bloom (1908) seorang ahli psikologi pendidikan membagi perilaku kedalam3 domain, yakni:pengetahuan, sikap dantindakan.
Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasilpenginderaanmanusiaatau hasil tahu seseorang terhadap objekmelaluiinderayang dimilikinyayaitumata,hidung,telinga,dan sebagainya (Notoatmodjo, 2010). pengetahuan seseorang terhadap objek
(57)
1
mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda. secari garis besarnya
dibagidalam6tingkatpengetahuanyaitu: tahu,memahami,aplikasi,analisis,
sintesisdan evaluasi.
MenurutNotoatmodjo(2010)tahudiartikanhanya sebagai recall (memanggil)
memori yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. keduamemahamidiartikanmemahamisuatuobjekbukan sekedartahuterhadap objek tersebut, tidak sekedar menyebutkan, tetapi harus menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut. ketiga aplikasi diartikan
apabilaorangyangtelahmemahamiobjekyangdimaksuddapatmenggunakan atau
mengaplikasikanprinsipyang diketahui tersebutpadasituasiyang lain. keempat analisisdiartikan kemampuanseseorang untuk menjabarkandan/atau
memisahkan,kemudianmencarikomponen-komponenyang terdapatdalamsuatu
masalahatauobjekyang diketahui.kelimasintesisdiartikanmenunjukkansuatu
kemampuanseseorang untukmerangkum ataumeletakkandalamsuatuhubungan
yanglogisdarikomponen-komponen pengetahuanyangdimiliki. keenamevaluasi
diartikanberkaitandengankemampuan seseorang untukmelakukanpenilaian
terhadap suatu objek tertentu. Sikap
Sikapadalahrespontertutupseseorang terhadapstimulusatauobjektertentu,
Campbell (1950) dalam Notoatmodjo (2010) sikap itusuatu kumpulangejala dalam meresponsstimulus atauobjeksehinggasikapitumelibatkanpikiran, perasaan,
perhatian, dan gejalakejiwaan lain.Allport(1954) dalamNotoatmodjo
(2010)sikapituterdiridari3komponenpokokyaitu:pertamakepercayaanatau
(58)
1
12
keyakianan,ide,dankonsepterhadapobjek,keduakehidupanemosionalatau evaluasidan ketigakecenderungan untuk bertindak.
Menurut Allport (1954)dalam Notoatmodjo (2010)pertama kepercayaan ataukeyakianan,ide,dan konsepterhadapobjekartinyabagaimanakahkeyakinan danpendapatataupemikiranseseorang terhadapobjek.keduakehidupan emosional atauevaluasiorang terhadapobjekartinyabagaimanapenilaianorang tersebut terhadap objek. ketiga kecenderungan untuk bertindak artinya sikap adalahmerupakan komponen yangmendahului tindakan atau perilaku terbuka.
Sikapterdiridariberbagitingkatintensitasnyayaitu: menerima,menanggapi,
menghargai,danbertanggungjawab. yangpertamamenerimadiartikanbahwa seseorang (subjek)maumenerimastimulusyangdiberikan(objek),kedua menanggapidiartikan memberikan jawabanatau tanggapanterhadappertanyaan atauobjekyang dihadapi,ketigamenghargaidiartikansubjekatauseseorang memberikannilaiyang positifterhadapobjekataustimulus,keempatbertanggung
jawabinisikapyang palingtinggitingkatanyadiartikanbertanggung jawab
terhadapapayangdiyakininya.
MenurutAtkinson, Smith dan Bem(1996) dalamSunaryo (2013)Sikap memiliki lima fungsi, yakni sebagai berikut: fungsi instrumental, fungsi pertahanan ego, fungsinilai ekspresi, fungsipengetahuan dan fungsipenyesuaian sosial.
Fungsiinstrumentalyaitusikapyang dikaitkan denganalasanpraktisatau manfaatdan menggambarkan keadaan keinginan atau tujuan. fungsipertahanan egoyaitusikapyangdiambiluntukmelindungidiridarikecemasanatauancaman
(59)
1
hargadirinya.fungsinilaiekspresi,yaitusikapyang menunjukkannilaiyangada
padadirinya.sistemnilaiindividudapatdilihatdarisikapyang diambilindividu
bersangkutan,misalnya: individuyangtelahmenghayatiajaranagama,sikapnya
akantercermin dalam tuturkata, perilaku danperbuatan yang dibenarkan ajaran agamanya. fungsi pengetahuan, setiap individu memiliki motif untuk ingin tahu, ingin mengerti, ingin banyak dapat pengalaman dan pengetahuan yang
diwujudkandalamkehidupan sehari-hari.fungsipenyesuainsosial,yaitusikap
yangdiambilsebagaibentuk adaptasidengan lingkungannya.
Tindakan
Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa sikap adalah kecenderungan untuk bertindak (praktik). Sikap belumtentu terwujud dalam tindakan, sebab untukterwujudnyatindakanperlufaktor lainyaituantara lain adanyafasilitasatau saranadan prasarana.
Tindakan ini dibedakan menjadi 3 tingkatan menurut kualitasnya yaitu: praktik terpimpin, praktik secaramekanismedan adopsi.
Menurut Notoatmodjo (2010) pertama praktik terpimpin artinya apabila
subjekatauseseorang telahmelakukan sesuatutetapimasihtergantung pada
tuntunanataumenggunakanpanduan.kedua praktiksecaramekanisme artinya
apabilasubjek atau seseorang telahmelakukanataumempraktikansesuatuhal
secaraotomatis.ketigaadopsidiartikansuatutindakanyang sudahberkembang
artinyaapayangdilakukantidaksekedarrutinitasataumekanismesajatetapi sudah
dilakukanmodifikasi atau tindakan yangberkualitas.
(60)
1
14
Pengukuranatau caramengamati tindakandapatdilakukan melaluiduacara yaitu secara langsung maupun secara tidak langsung.Pengukuran tindakanyang paling baikadalahsecara langsungyaknidenganpengamatan(observasi)yaitu mengamati
tindakansubjek dalamrangkamemeliharakesehatannya.Sedangkan secaratidak
langsung menggunakanmetodemengingatkembali(recall),Metode
inidilakukanmelaluipertanyaan-pertanyaanterhadapsubjektentang apayang telah dilakukan berhubungan dengan kesehatan.
2.1.4 Determinan Perilaku Kesehatan
Faktoryang menentukanatau membentukperilakuinidisebutdeterminan.
banyakteoritentang determinanperilaku danmasing-masing mendasarkanpada
asumsi-asumsiyangdibangun.dalambidang kesehatanadatigateoriyang sering
menjadiacuandalampenelitian-penelitiankesehatan masyarakatyaituteori
Lawrencegreen, teoriSnehandu B Karr, teoriWHO.
TeoriLawrencegreendalamNoatmodjo(2010),berangkatdari analisis penyebab masalah kesehatan. Green membedakan adanya dua determinan masalah
kesehatan yaitu behavioral factors atau faktor perilaku dan non behavioral
factors atau non perilaku. Selanjutnya Green menganalisis bahwa faktorperilakusendiriditentukanolehtigafaktorutamayaitu: faktor-faktor
predisposisi(predisposing factors),faktor-faktorpemungkin(enabling factors)
danfaktor-faktor penguat(reinforcing factors).
Faktor-faktor predisposisi(predisposing factors)yaitu faktor-faktoryang
(61)
1
pengetahuan, sikap,keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai, dan tradisi. faktor-faktor
pemungkin(enabling factors)adalah saranadanprasarana ataufasilitasuntuk
terjadinyaperilakukesehatan, faktor-faktorpenguat(reinforcingfactors)adalah
faktor-faktoryangmendorongatau memperkuatterjadinyaperilaku.
TeoriSnehanduBKarrmengidentifikasi adanya5determinanperilakuyaitu:
adanyaniat(intention), adanyadukungandari masyarakatsekitar (socialsuport),
terjangkaunyainformasi(accessibilyti ofinformation),adanyaotonomiatau
kebebasan pribadi(personnalautonomy), adanyakondisidan situasiyang
memungkinkan(actionsituation). adanyaniat(intention)yaituseseorang untuk
bertindak sehubungan dengan objek atau stimulus diluar dirinya. adanya
dukungan dari masyarakatsekitar (socialsuport)yaitu didalamkehidupan seseorang
di masyarakat perilaku orang tersebut cenderung memerlukan legitimasidari
masyarakatsekitarnya.terjangkaunyainformasi(accessibilytiof
information)yaitutersedianyainformasi-informasi terkaitdengantindakan yang akan
diambiloleh seseorang. adanyaotonomi atau kebebasan pribadi(personnal
autonomy)yaitu untuk mengambilkeputusan diIndonesia, terutama ibu-ibu kebebasanpribadinyamasihterbatasterutamalagidipedesaan.adanyakondisi
dansituasiyang memungkinkan(action situation)yaituuntukbertindakapapun
memangdiperlukan suatu kondisi dansituasi yangtepat. Kondisi dan situasi
mempunyaipengertianyang luasbaik fasilitasyang tersediasertakemampuan
yangada.
TeoriWorldHealth Organization (WHO)timkerjapendidikankesehatandari WorldHealthOrganization(WHO)merumuskandeterminanperilakuinisangat
(62)
1
16
sederhanaadaempat alasan pokok determinan yaitu:pemikiran dan perasaan (thoughtsandfeeling),adanyaacuanataureferensidariseseorang ataupribadi yang
dipercayai(personnalreferences), sumberdaya(resources)yang tersedia, sosio
budaya (culture).
Pemikiran dan perasaan (thoughtsand feeling) yaitu hasil pemikiran dan
perasaanseseorang ataulebihtepatdiartikan pertimbangan-pertimbanganpribadi
terhadapobjekatau stimulus merupakanmodalawaluntukbertindakdan
berperilaku.adanyaacuanataureferensidariseseorang ataupribadiyang
dipercayai(personnalreferences)yaitu didalam masyarakatdimanasikap
paternalistikmasih kuatmaka perubahan perilaku masyarakat tergantungdari
perilaku acuan(referensi) yang padaumumnyaadalahparatokoh masyarakat
setempat.sumberdaya(resources)yangtersediamerupakanpendukung untuk
terjadinyaperilakuseseorang ataumasyarakat.sosiobudaya(culture)setempat
biasanyasangatberpengaruhterhadapterbentuknyaperilakuseseorang dikarena faktor sosia-budaya merupakan faktor eksternaluntuk terbentuknyaperilaku seseorang,
hal inidapatdilihatdariperilaku tiap-tiap etnisdiIndonesiayang
berbeda-beda(Notoatmodjo, 2010).
2.2 Neonatus
2.2.1 DefinisiNeonatus
Periodeneonatus adalahperiodebayilahirsampai28hari.padamasa
neonatusterjadiproses penyesuaiandengankehidupandiluarrahimdanhampir sedikit perubahan dalam pertumbuhan fisiknya. kemampuan orang tua dalam
(63)
1
memenuhikebutuhandasar danmemberikanstimulussensorik-motorikmutlak diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangneonatus. Hal ini disebabkan karena neonatus masing bergantung secara total pada lingkungan terutama keluargasebagai lingkungan pertamadalamkehidupannya(Supartini, 2004).
Periodeneonatusmeliputiwaktu darisejaklahirsampaiusia28hari.setelah lahirneonatus harusbisamelakukanperubahanfisiologisyangsangatbesaruntuk beradaptasidengankehidupanbaru. ketidakmampuanbayiberadaptasidengan
kehidupan ekstra-uterimempengaruhikondisikesehatannyadanbahkanberakibat
fatal.Neonatusharusmemulaiuntuk memasukan, mencernadan mengabsorpsi
makanansetelahlahir,sebagaimanaplasentatelahmelakukanfungsiini.Saat
lahirkapasitaslambungneonatussekitar 6ml/kgBB,ataurata-ratasekitar 50-60 cc, tetapisegerabertambah sampaisekitar 90 mlselamabeberapaharipertama kehidupan,
lambun g kosong dalam3jamuntukpemasukan makanandankosong
sempurnadalam2sampai4 jam.spingtercardiacantaraesophagusdan lambung
padaneonatusmasih immature. Saat lahirsaluran cernasteril. Sekalibayi terpapar
denganlingkunganluardancairanmulai masukbakteri masukkedalamsaluran
cerna.Floranormalususakan terbentuk dalambeberapaharipertamakehidupan
sehingganmeskipunsaluran cernasterilsaat lahir, padakebanyakanbayibakteri
dapatdikultur dalam5jamsetelahlahir, bakteri inipenting untukpencernaandan untuk sintesavitamin K(Ibrahim, 2006).
2.2.2 NutrisipadaNeonatus
NutrisiyangtepatpadaneonatusyaituASI.ASIsebagaimakananutama bagibayi. ASIadalahsuatuemulsilemakdalamlarutanprotein,laktosedan
(64)
1
18
garamorganikyangdisekresiolehkeduabelahkelenjarpayudaraibu(Ambarwati
&Wulandari, 2009).ASImerupakan makanan bergiziyangpalinglengkap, aman,
hygenisdanmurah.ASI jugameningkatkankeakraban ibudananakyang bersifat
menambahkepribadiananakdikemudian hari.ItulahsebabnyaASIterbaikuntuk
bayi.ASI mengandungsemuazatgiziyang diperlukanbayidalam4-6bulan
pertamakehidupan. Bayiyang lahir darigizi ibunyabaik selain dapat tumbuh dan berkembangdengan baik juga akan memberi air susu ibu (ASI)yang cukup untuk bayinya(Arifin, 2004).
WaktudalampemberianASIsebaiknyapemberianASI tidakperlu
dijadwalkankarenaakanberakibatkurang baik,karenaisapansangatberpengaruh padaproduksi asiselanjutnya. Setiap menyusuigunakan keduapayudarasecara
bergantian,inibergunaagarbayimendapatsemuaASIyang tersediadanuntuk
merangsang produksi ASI sesering mungkin, selanjutnya susuilah bayi lebih sering paling sedikit 8 kali dalam 24 jam, tiap-tiap payudara 10-15 menit. Beberapaibumencoba menidurkanbayimerekasepanjang malam tanpadisusui. Sebenarnya, akan lebih baik bila ibu menyusuibayinyapadawaktu malamhari
selamadiinginkanoleh bayikarenamenyusuiwaktumalammembantu menjaga
pasokan ASI karenabayi menghisap lebih sering, sangatbermanfaatbagi ibuyang bekerjadan sangatrentan untuk menundakehamilan(Arifin, 2004).
PemberianASIeksklusifdapatberhasilselaintidakmemberikanmakanan
lainperlupuladiperhatikancaramenyusuiyang baikdanbenaryaitutidak dijadwalkan,ASI diberikan sesering mungkintermasukmenyusuipada malam hari, ibu menggunakan payudara kiri dan kanan secara bergantian tiap kali
(65)
1
menyusui.selain itu ibuperlumemperhatikanposisiibudanbayiketikamenyusui
berlangsung. sebagian ibu memilih menyusui dalam posisi berbaring miring sambil merangkulbayinyadansebagian lagimelakukannyasambilduduk dikursi dengan punggung diganjal dengan bantal, setiap ibu memiliki posisi yang
berbeda-bedadalammemposisikan diridanbayinyasedemikian rupa agar
kenyamanan menyusuidapat tercapai(Kristiyansari, 2009).
Petugas kesehatan dahulu sering menasehati ibu untuk menyusui dalam waktusangatsingkat,misalnya2-3menitpada beberapaharipertamadan5-10 menithari-harikemudian.Merekapercayabahwabila isapanbayiyang terlalu lamabisa
menyebabkannyeripadaputing susu.sekarang telahdiketahuibahwa
lamamenyusuitidakmenjadimasalah mengisapdalamposisisalahlahyang
menyebabkan nyeripadaputing susu.Olehkarena itu harusdiperhatikan agar mulutbayipaspadaputingsusu dan kemudian biarkan bayi menghisap semuanya.
Banyakbayiyang selesaimenyusudalamwaktu5-10menittetapisering ada yang
lama,mungkinsampaisetengahjam.Initidakmenjadi masalah.penelitian
mutakhirmemperlihatkanbahwabayiyangmenyusudenganlambatmendapat ASI
samabanyaknyadenganbayiyangmenyusudengancepat.Bilaibuyang
bayinyamenyusudenganlambatberhentimenyusuisebelumbayiselesai, bayi mungkin tidak mendapatsusu akhir kaya energiyang diperlukan untuk tumbuh kembangdengan baik(Arifin, 2004).
KomposisiASIterdiridarilemak,karbohidrat,protein,garamdanmineral danvitamin.SumberutamadalamASIadalahlemak,sekitar50%kaloriberasal
(1)
8. Ibu Nunung Febriany Sitepu S.Kep, NS, MNS selaku dosen Pembimbing Akademikyang dengansabardanmeluangkanwaktunya selamamembimbingpenulis selamaperkuliahan dari awaldanakhir. 9. SeluruhdosenFakultasKeperawatanUniversitasSumateraUtaraatas
semuailmupengetahuandanbimbinganyang telahdiberikanselama
perkuliahan.
10. BapakVinceP.F.Hulu,SSTPselakuCamatKecamatanGunungsitoli dan seluruh pihakterkaityangtelah memberikan ijin penelitian
11. PimpinanKlinikBidanPraktekSwastaLinezKotaGunungsitolidan
PimpinanPraktekBidanDermawatiHuluyang telahmemberikanijin
dalampengambilan dataresponden
12. Semuateman-temanAsistenPenelitiyangsudahbekerjakerasdalam
membantu sayadalam mencariresponden.
13. OrangtuakutercintaBapakS.ZebuadanIbuF.Mendrofayangselalu
menyemangatiku, mencukupisetiap kebutuhanku, dan yang selalu menyebutkan namaku disetiap doanya.
14. Teman-teman F.Kep Stambuk 2012, yang selalu memberikan semangatdan dukungan selamakuliah.
Semuapihak yangtelah membantubaik secaramorilataumetrialyangtidak dapat
penulissebutkansatupersatu.Semoga TuhanYang MahaPengasihselalu
mencurahkan berkat dan kasih karunia-Nya kepada semua pihak yang telah
banyakmembantupenulis.Harapanpenulis semogaskripsiinibermanfaatdemi
kemajuan ilmu pengetahuan khususnyaprofesiKeperawatan.
Medan, Juni2016
WildaNovianiZebua 121101124
(2)
DaftarIsi
Halaman
Halaman Judul...i
Halaman Pengesahan...ii
Prakata...iii
Daftar Isi...iv
Daftar Tabel...v
DaftarSkema...vi
Abstrak...v
Bab 1. Pendahuluan...1
1.1 LatarBelakang...1
1.2 Rumusan Masalah...4
1.3 Tujuan Penelitian...4
1.4 ManfaatPenelitian...5
1.4.1 Pendidikan Keperawatan...5
1.4.2 PelayananKeperawatan...5
1.4.3 Penelitian Keperawatan...5
Bab 2. Tinjauan Pustaka...6
2.1 Perilaku 2.1.1 DefinisiPerilaku...6
2.1.2 Perilaku Kesehatan...8
2.1.3 Domain Perilaku...9
2.1.4 Determinan Perilaku Kesehatan...13
2.2 Neonatus...15 2.2.1 DefinisiNeonatus...15 2.2.2 NutrisiPadaNeonatus...16 2.2.3 TandaBayiLapar...21 2.2.4 KlasifikasiPolaMenyusui...22 2.3 MakananPrelakteal...22
(3)
2.3.2 Jenis-Jenis Makanan Prelakteal...23
2.3.3 BahayaPemberian Makanan Prelakteal...23
2.3.4Faktor-Faktor MempengaruhiPemberian Makanan Prelakteal..24
2.4 Suku Nias...27
2.4.1 Gambaran UmumTentengMasyarakatSuku Nias...27
2.4.2LetakGeografis Pulau Nias...27
2.4.3 Kecamatan Gunungsitoli...29
Bab 3.KerangkaPenelitian...30
3.1 KerangkaKonseptual...30
3.2 DefenisiOperasional...31
Bab 4. MetodologiPenelitian...32
4.1 Desain Penelitian...32
4.2 Populasidan Sampel...32
4.2.1 Populasi...32
4.2.2 Sampel...32
4.3Lokasidan Waktu Penelitian...33
4.4 Pertimbangan Etik...34
4.5 Instrumen Penelitian...35
4.6 UjiValiditasdan Reliabilitas...36
4.7 Pengumpulan Data...37
4.8 AnalisaData...38
Bab 5.HasildanPembahasan...40
5.1 HasilPenelitian...40
5.1.1 Karakteristik Responden...40
5.1.2 Perilaku Responden...42
5.2 Pembahasan Penelitian...45
(4)
6.2 Saran ...50 Daftar Pustaka...55 Lampiran 1. JadwalTentatif Penelitian
Lampiran 2.Informed consent
Lampiran 3. Intrumen Penelitian Lampiran 4.BuktiBmbingan Lampiran 5. TaksasiDana Lampiran 6. RiwayatHidup
Lampiran 7Lembar permohonan valid Lampiran 8Lembar persetujuan valid Lampiran 9 IndeksValiditas
Lampiran 10Suratkomisi etik penelitiankesehatan Lampiran 11Surat ijin reliabilitas
Lampiran 12Surat ijin pengambilan data Lampiran 13Ujireliabilitas
Lampiran 14 Master datareliabilitas Lampiran 15 Master datademografi Lampiran 16Master datapenelitian
Lampiran 17Hasilpengolahan datademografi
(5)
DaftarTabel
halaman Tabel2.2.2 Perbedaan kadar gizikolostrum, ASItransisidanASImature...21 Tabel3.TabelDefenisiOperasional...32 Tabel5.1.1DistribusiFrekuensidan persentasedatademografiresponden ibu
suku NiasdiKecamatan Gunungsitoli...41 Tabel5.1.2 DistribusiFrekuensi jenismakanan prelakteal...43 Tabel5.1.3.1 DistribusiFrekuensipengetahuan responden tentangpemberian makanan prelaktealpadaneonatusdiKecamatan Gunungsitoli...44 Tabel5.1.3.2 DistribusiFrekuensisikap responden tentangpemberianmakanan prelaktealpadaneonatusdiKecamatan Gunungsitoli...44 Tabel5.1.3.3 DistribusiFrekuensi tindakan responden tentangpemberian
(6)
Daftar Skema
halaman Skema1.KerangkaPenelitian...32