Perancangan Apartemen Hijau di Kawasan Bandara Kualanamu

PERANCANGAN APARTEMEN HIJAU DI KAWASAN
BANDARA KUALANAMU

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum Apartemen
2.1.1 Pengertian Apartemen
Pengertian Apartemen adalah:


Bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang
terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional, baik
dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang
masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama
untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda
bersama, dan tanah bersama (Undang-Undang Republik Indonesia nomor
20 tahun 2011 pasal 1 ayat 1).



Kamar atau beberapa kamar (ruangan) yang diperuntukkan sebagai tempat

tinggal, terdapat di dalam suatu bangunan yang biasanya mempunyai
kamar atau ruangan-ruangan lain semacam itu (Poerwadarminta, 1991).



Suatu kompleks hunian dan bukan sebuah tempat tinggal yang berdiri
sendiri (Joseph de Chiara, Time saver Standards for Building Types).



Gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan, terbagi atas
bagianbagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah vertikal dan
horizontal dan merupakan satuan-satuan yang dapat dimiliki dan
digunakan secara terpisah, yang dilengkapi dengan bagian bersama, tanah
bersama dan benda bersama (pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia
tentang rumah susun no.16 tahun 1985).



Suatu bangunan terdiri dari tiga unit atau lebih, rumah tinggal di dalamnya

merupakan suatu bentuk kehidupan bersama, dalam lingkungan tanah yang
terbatas.

Universitas Sumatera Utara

11

PERANCANGAN APARTEMEN HIJAU DI KAWASAN
BANDARA KUALANAMU



Semua jenis hunian atau tempat tinggal (multiply family), kecuali sebuah
rumah tinggal yang berdiri sendiri bagi satu keluarga ( single dwelling
unit).



Suatu bangunan yang dibagi dalam kamar-kamar atau kelompok kamar
yang dipisahkan satu dengan lainnya dengan partisi, yang digunakan

sebagai unit hunian.

Apartemen merupakan salah satu variasi jenis hunian yang diminati oleh
masyarakat terutama yang tinggal di kota-kota besar. Jika dahulu rumah biasa
(landed house) menjadi primadona pilihan tempat tinggal, kini kecenderungan itu
sedikit demi sedikit mulai bergeser. Hal ini bukan disebabkan oleh faktor gaya
terbaru, melainkan karena timbulnya masalah permukiman di perkotaan yang
semakin kompleks. Oleh sebab itulah, apartemen yang merupakan hunian vertikal
menjadi alternatif yang layak bagi pengembang perumahan di wilayah pusat kota
untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap tempat tinggal.
Bagi masayarakat kota, tinggal di apartemen sebenarnya bukanlah hal
istimewa. Tinggal di apartemen sama seperti tinggal di komplek perumahan,
bahkan fasilitas yang tersediapun hampir sama. Yang menjadi perbedaan adalah
bentuknya, apartemen berbentuk vertikal sehingga penggunaan lahan lebih efisien
dan merupakan solusi yang paling ideal untuk menyelesaikan masalah
permukiman di kota (Akmal, 2007).
Untuk mengetahui perbedaan antara apartemen dengan hunian vertikal lainnya
perlu

adanya


perbandingan,

berikut

perbandingan

antara

apartemen,

kondominium, dan rumah susun:
Tabel 2.1. Perbandingan Antara Apartemen, Kondominium, dan Rusun
Aspek

Apartemen

Kondominium

Rusun


Kepemilikan

Sewa atau beli

Beli

Sewa atau beli

Minimal 1 unit 1

Hampir sama dengan

Minimal 10 unit 1

mobil

apartemen

mobil


Parkir

Kualitas baik seperti
Finishing

marmer, pintu kayu

Hampir sama dengan

kualitas bagus,

apartemen

Tidak ditonjolkan

sanitasi

Universitas Sumatera Utara


12

PERANCANGAN APARTEMEN HIJAU DI KAWASAN
BANDARA KUALANAMU

kualitas grade A
Lebih privat
Privasi

dibanding
kondominium

Konstruksi

Permanen lebih kokoh

Lebih privat dibanding

Fasilitas umum


rumah susun

dipakai bersama

Hampir sama dengan
apartemen

Atap, tiang pondasi,

Permanen
Atap, tiang pondasi,

Bagian milik

lobby, lift, saluran air,

Hampir sama dengan

lobby, saluran air,


bersama

jaringan listrik, gas,

apartemen

jaringan listrik, gas,

dan telekomunikasi

dan telekomunikasi

Benda milik

Basemen atau parkir,

Hampir sama dengan

bersama


kolam renang, dll

apartemen

Basemen atau parkir

(Sumber: Endy Marlina, 2008)
Perbedaan jelas antara rusunami dan apartemen terletak di lahan parkiran,
luas, dan finishing. Apartemen biasanya mempunyai ketentuan untuk satu unit
memiliki slot parkir minimal satu mobil atau satu banding satu sedangkan untuk
rusunami biasanya perbandingan untuk lahan parkir lebih sedikit 10 unit untuk
satu parkir mobil. Luas rusunami dengan apartemen juga berbeda di unit atau
kamar, biasanya untuk ukuran dua kamar tidur di rusunami biasa di apartemen
adalah ukuran studio (tanpa kamar) dan yang terakhir dari segi finishing untuk
apartmen menggunakan kualitas lebih baik seperti marmer, pintu kayu kualitas
bagus, dan sanitary yang mempunyai kualitas grade A sedangkan untuk rusunami
finishing tidak terlalu di tonjolkan.

2.1.2 Fungsi Apartemen
Apartemen memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut 3:

a. Fungsi utama, sebagai permukiman vertikal dengan kegiatan yang relatif
sama dengan permukiman pada umumnya. Penekanannya adalah pada
aktivitas rutin seperti tidur, makan, menerima tamu, interaksi sosial,
melakukan hobi, bekerja, dan lain-lain.
b. Fungsi sekunder, adalah fungsi yang menambah kenyamanan penghuni
seperti:
- Layanan olah raga: fitness center , aerobik, kolam renang, dan lain-lain

Universitas Sumatera Utara

13

PERANCANGAN APARTEMEN HIJAU DI KAWASAN
BANDARA KUALANAMU

- Layanan kesehatan: poliklinik, apotek, dan lain-lain.
- Layanan komersial: minimarket, restoran, salon, dan lain-lain.
- Layanan anak: tempat penitipan anak, area bermain, dan lain-lain
c. Fungsi tersier, adalah fungsi pelengkap terkait kegiatan pengelolaan
seperti administrasi, pemasaran, pemeliharaan kebersihan, pemeliharaan
bangunan, dan keamanan.
2.1.3 Perkembangan Apartemen
Saat ini di beberapa kota besar, apartemen tumbuh pesat. Beberapa pengamat
property berpendapat bahwa jumlah unit apartemen sudah over supply, artinya
sekarang ini banyak unit apartemen yang masih ditawarkan kepada masyarakat di
sebagian besar kota besar.
Dari tahun 1981-1999, jumlah apartemen yang terbangun mencapai 25.000
unit. Tahun 2007 di perkirakan jumlahnya melonjak hamper 2 kali lipatnya, yaitu
sekitar 40.000 unit. Karena semakin banyaknya pilihan, maka pertimbangan
memilih apartemen menjadi lebih kompleks. Lokasi dan harga masih menjadi
pertimbangan utama, tetapi ada banyak hal lain yang bisa dijadikan pertimbangan,
yaitu efektifitas, efisiensi, kenyamanan, jaminan rasa aman, fasilitas di dalam
apartemen, luasan unit, manajemen property yang mengatur warga didalam
apartemen tersebut maupun desain apartemen tersebut (Ibrahim, 2008).
2.1.4 Klasifikasi Apartemen
2.1.4.1 Berdasarkan Tipe Pengelolaannya
Berdasarkan tata cara pengelolaannya, apartemen dapat dibagi menjadi tiga
jenis, yaitu:
o Serviced Apartment
Apartemen yang dikelola secara menyeluruh oleh menajemen tertentu.
Biasanya menyerupai cara pengelolaan sebuah hotel, yaitu penghuni
mendapatkan pelayanan menyerupai hotel bintang lima, misalnya unit
berperabotan lengkap, house keeping, layanan kamar, laundry, business
center .

Universitas Sumatera Utara

14

PERANCANGAN APARTEMEN HIJAU DI KAWASAN
BANDARA KUALANAMU

o Apartmen Milik Sendiri
Apartemen yang dijual dan dapat dibeli oleh pihak individu. Mirip dengan
apartemen sewa, apartemen ini juga tetap memiliki pengelola yang mengurus
fasilitas umum penghuninya.
o Apartmen sewa
Apartemen yang disewa oleh individu tanpa penyelayanan khusus.
Meskipun demikian, tetap ada menejemen apartemen yang mengatur segala
sesuatu berdasarkan kebutuhan bersama seperti sampah, pemeliharaan
bangunan, lift, koridor, dan fasilitas umum lainnya.
2.1.4.2 Berdasarkan Kategori Jenis, Tinggi dan Besar Bangunan
Berdasarkan jenis, tinggi, dan besar bangunan, apartemen dikelompokkan
dalam beberapa jenis, yaitu walked-up/maisonette, low-rise, mid-rise, dan highrise yang dapat dilihat secara rinci pada tabel 2.2.

Tabel 2.2. Klasifikasi Apartemen Berdasarkan Ketinggian Bangunan
No.

Jenis

Tinggi
Lantai

Keterangan

Gambar

Apartemen ini kadangkadang memiliki lift, tetapi
dapat juga tidak
menggunakan. Jenis

Walked1

up/
Maisonet

apartemen ini disukai oleh
3-6

keluarga yang lebih besar
(keluarga inti ditambah

te

Sumber:

orang tua). Gedung

http://imagesus.homeaway.com/mda01/44

apartemen ini hanya terdiri

f 38a69-eaf5-4236-b953-

atas dua atau tiga unit

244cfa285975.1.12

apartemen.
Menggunakan tangga
sebagai alat transportasi
2

LowRise

10

kompleks sehingga desain
unit apartemen cenderung

Sumber:

standard. Jenis ini banyak di

http://www.hotelonline.com/News/

bangun di pusat kota.

PR2007_2nd/CandlewoodMontrealExterio
r.jpg

2.1.4.3 Jenis Apartemen Berdasarkan Tipe Unitnya
Apartemen dapat dikelompokkan berdasarkan tipe unitnya, yaitu:
o Studio
Unit apartemen yang hanya memiliki satu ruang. ruang ini sifatnya
multifungsi sebagai ruang duduk, kamar tidur dan dapur yang semula
terbuka tanpa partisi. Satu-satunya ruang yang terpisah biasanya hanya
kamar mandi. Apartemen tipe studio relative kecil. Tipe ini sesuai dihuni
oleh satu orang atau pasangan tanpa anak. Luas unit ini minimal 20-35 m².
o Apartemen 1,2,3 kamar/apartemen keluarga
Pembagian ruang apartemen ini mirip rumah biasa. Memiliki kamar tidur
terpisah serta ruang duduk, ruang makan, dapur yang bias terbuka dalam
satu ruang atau terpisah. Luas apartemen tipe ini sangat beragam
tergantung ruang yang dimiliki serta jumlah kamarnya. Luas minimal

Universitas Sumatera Utara

16

PERANCANGAN APARTEMEN HIJAU DI KAWASAN
BANDARA KUALANAMU

untuk satu kamar tidur adalah 25 m², 2 kamar tidur 30 m², 3 kamar tidur
85², dan 4 kamar tidur 140 m².

o Loft
Loft adalah bangunan bekas gudang atau pabrik yang kemudian

dialihfungsikan sebagai apartemen. Caranya adalah dengan menyekatnyekat bangunan besar ini menjadi beberapa unit hunian. Keunikan loft
apartment adalah biasanya memiliki ruang yang tinggi, mezzanine atau

dua lantai dalam satu unit. Bentuk bangunannyapun cenderung
berpenampilan

industrial.

Tetapi,

beberapa

pengembang

kini

menggunakan istilah loft untuk apartemen dengan mezzanine atau dua
lantai tetapi dalam bangunan yang baru.
o Penthouse
Unit hunian ini berada di lantai paling atas sebuah bangunan apartemen.
Luasnya lebih besar daripada unit-unit dibawahnya. Bahkan, kadangkadang satu lantai hanya ada satu atau dua unit saja. Selain lebih mewah,
penthouse juga sangat privat karena memiliki lift khusus untuk

penghuninya. Luas minimumnya adalah 300 m².

Tipe kamar apartemen yang berupa studio dan berkamar tidur 1,2, dan 3
buah dapat lebih jelas dilihat pada tabel 2.3.

Tabel 2.3. Klasifikasi Apartemen Berdasarkan Jumlah Ruang Tidur
No.

Jenis

Luas

Keterangan

Gambar

Tiga aktivitas
utama, yaitu tempat
tinggal, makan, dan
Efficiency

1

Apartement/
Studio

tidur.
18m2 –

Permasalahannya

45m2

adalah kurangnya
tempat
penyimpanan
pakaian dan area
ganti baju.

Sumber:

Universitas Sumatera Utara

17

PERANCANGAN APARTEMEN HIJAU DI KAWASAN
BANDARA KUALANAMU

http://tacomalutheran.org/img/floorplans/
Apartments-Efficiency-Floor-Plan.gif

Lebih lengkap
dibanding tipe
studio, dengan

2

One Bedroom

36m2 -

ruang-ruang:

Apartement

54m2

living-dining room,
dapur, satu ruang
tidur, kamar mandi,
teras outdoor.

Sumber:
http://tacomalutheran.org/img/floorplans/
Apartments-1-Bedroom.gif

Lebih lengkap
dibanding tipe one
bedroom, dengan
ruangruang: living

3

Two Bedroom

45m2 -

Apartement

90m2

room, dining room,
dua ruang tidur,
dapur, kamar
mandi, half bath

Sumber:
http://www.evollt.com/images/2013/07/

(closet dan

apartments-2-bedroom-studio-apartment-

wastafel) teras

layoutsfloor-plans-with-two-private-patios2013-best-studio-apartment-layoutsfloor-

outdoor

plans.gif

Lebih lengkap
Three

4

Bedroom
Apartement

dibanding two
54m2 -

bedroom dengan

108m2

penambahan satu
ruang tidur dan
satu kamar mandi.

Sumber:
http://milemarx.com/9932/bedroom-plansdesigns/bedroom-plans-designs-bedroom-3bedroom-apartment-floor-plans-design-furnizsimage

Universitas Sumatera Utara

18

PERANCANGAN APARTEMEN HIJAU DI KAWASAN
BANDARA KUALANAMU

Lebih lengkap
Four

5

Bedroom
Apartement

dibanding three
100m2-

bedroom dengan

135m2

penambahan satu
ruang tidur, satu
teras, dan gudang.

Sumber:
http://medialibrarycdn.entrata.com/media_libra
ry /2162/52b1e0507e4fe460.jpg

2.1.4.4 Berdasarkan Bentuk Denah
Apartemen dapat dibagi menjadi delapan berdasarkan bentuk denahnya yang
dapat dilihat dalam tabel 2.4.
Tabel 2.4. Klasifikasi Apartemen Berdasarkan Bentuk Denah
No.

Jenis

Bentuk Denah

Keterangan

Terdapat core di tengah
dengan unit-unit

1

Tower

mengelilingi core tersebut,

Plan

layout denah bangunan
tipikal kecuali denah lantai
paling atas.

Sama dengan tower plan

2

Expanded

namun dapat diperpanjang

Tower

pada sisi tertentu untuk

Plan

menambah jumlah unit
hunian.

Universitas Sumatera Utara

19

PERANCANGAN APARTEMEN HIJAU DI KAWASAN
BANDARA KUALANAMU

Memiliki empat sayap
yang sama dan core
service di bagian tengah.

3

Cross Plan

Biasa terdiri dari delapan
unit setiap lantai dengan
penempatan dua unit setiap
sayap.

Sama dengan bentuk cross
plan namun dengan lima

4

Five-

sayap. Biasa terdiri dari

Wing Plan

sepuluh unit tiap lantai
dengan penempatan dua
unit setiap sayap.

Sama dengan bentuk tower
plan namun teridi dari satu

5

koridor pusat yang

Circular

melingkar atau

Plan

mengelilingi core. Jumlah
unit tergantung panjang
diameter bangunan.
Sumber:
http://www.architechgallery.com/arch_images/architech_
images/ bertrand_goldberg/marina_city_plan.jpg

Memiliki bentuk
melingkar seperti circular

6

Spiral

plan, namun menggunakan

Plan

delapan proyeksi radial
dari beton pra tekan dan
tanpa kolom.

Universitas Sumatera Utara

20

PERANCANGAN APARTEMEN HIJAU DI KAWASAN
BANDARA KUALANAMU

Sumber:
http://eliinbar.files.wordpress.com/2013/05/51941cdfb3fc
4bc9 6a00013f_snailtower-k-nnapu-padrikarchitects_floor_plan_-5-528x439.png

Memiliki bentuk

7

Free-Form

memanjang atau linear

Plan

dengan koridor di bagian
tengah.
Menggunakan sistem satu
koridor dengan lantai di

8

atas lebih mundur daripada

Terrace

lantai di bawahnya

Plan

sehingga menciptakan
teras pada tiap lantai
bangunan.

2.1.4.5 Klasifikasi Apartemen Berdasarkan Jumlah Lantai Per Unit
Unit kamar apartemen dapat dibedakan menjadi 3 buah berdasarkan jumlah
lantai yang digunakan, yaitu simplex, duplex, dan triplex yang dapat dilihat lebih
rinci pada tabel 2.5.
Tabel 2.5. Klasifikasi Apartemen Berdasarkan Jumlah Lantai Per Unit
No.

Jenis

Keterangan

Gambar

Satu unit hunian
terdiri atas satu

1

Simplex

lantai sehingga

Apartement

lebih mudah dan
ekonomis untuk
dibangun.

Universitas Sumatera Utara

21

PERANCANGAN APARTEMEN HIJAU DI KAWASAN
BANDARA KUALANAMU

Satu unit hunian
terbagi atas dua
lantai dengan
sebuah tangga

2

Duplex
Apartement

pribadi. Lantai satu
terdiri dari ruang
tamu, ruang
makan, dan dapur.
Lantai dua terdiri
dari ruang-ruang
tidur.

Satu unit hunian
terbagi atas tiga
lantai dengan
sebuah tangga

3

Triplex

pribadi. Peletakan

Apartement

ruang sama dengan
duplex apartement
dengan ruangruang tidur di

Sumber:

lantai dua dan tiga.
http://www.nyhabitat.com/floorplanny-apt/11596/11596FP01.jpg

2.1.4.6 Berdasarkan Sistem Sirkulasi Horizontal
Berdasarkan sistem sirkulasi horizontal, apartemen dapat dibagi menjadi
enam yang dapat dilihat pada tabel 2.6.

Universitas Sumatera Utara

22

PERANCANGAN APARTEMEN HIJAU DI KAWASAN
BANDARA KUALANAMU

Tabel 2.6. Klasifikasi Apartemen Berdasarkan Sistem Sirkulasi Horizontal
No.

Jenis

Thru Flat

1

Exterior
Corridor

Thru Duplex

2

Exterior
Corridor

Keterangan

Gambar

Pencapaian atau hubungan unitunit hunian simplex apartement
melalui koridor yang terletak di
bagian tepi hunian.

Pencapaian atau hubungan unitunit hunian duplex apartement
melalui koridor yang terletak di
bagian tepi hunian.

Pencapaian atau hubungan unit-

3

Thru Flat Skip
Stop

unit hunian simplex apartement
melalui koridor yang terletak di
bagian tepi bangunan dengan
selang beberapa lantai.

Universitas Sumatera Utara

23

PERANCANGAN APARTEMEN HIJAU DI KAWASAN
BANDARA KUALANAMU

Pencapaian atau hubungan unitDouble Loaded

4

Interior
Corridor

unit hunian simplex apartement
melalui koridor yang terletak di
dalam bangunan dan mampu
melayani dua sisi unit-unit
hunian apartemen.

Pencapaian atau hubungan unitInterior

5

Corridor Thru
Duplex

unit hunian duplex apartement
melalui koridor yang terletak di
bagian dalam bangunan dan
mampu melayani dua sisi unitunit
hunian apartemen.

Interior

6

Corridor Split
and Flat
Combination

Pencapaian atau hubungan unitunit hunian melalui koridor yang
terletak di dalam bangunan
secara berselang pada beberapa
lantai.

Universitas Sumatera Utara

24

PERANCANGAN APARTEMEN HIJAU DI KAWASAN
BANDARA KUALANAMU

2.1.4.7 Berdasarkan Sistem Sirkulasi Vertikal
Apartemen dapat dibagi menjadi dua berdaarkan sistem sirkulasi vertikal
yang digunakan (Pedoman Umum Rumah Sehat Sederhana), yaitu:
a. Elevated

Pencapaian menggunakan sarana lift/elevator untuk bangunan dengan
ketinggian lebih dari empat lantai.
b. Walk-Up

Pencapaian menggunakan sarana tangga untuk bangunan dengan
ketinggian empat lantai atau kurang.
2.1.4.8 Berdasarkan Tujuan Pembangunan
Apartemen dapat dibagi menjadi tiga berdasarkan tujuan pembangunannya,
yaitu:
o

Komersial
Apartemen yang hanya ditujukan untuk bisnis komersial yang mengejar
keuntungan atau profit.

o

Umum
Apartemen yang ditujukan untuk semua lapisan masyarakat, akan tetapi
biasanya hanya dihuni oleh lapisan masyarakat kalangan menengah
kebawah.

o

Khusus
Apartemen yang hanya dipakai oleh kalangan tertentu saja, dan biasanya
dimiliki suatu perusahaan atau instansi yang dipergunakan oleh para
pegawai maupun tamu yang berhubungna dengan pekerjaan.

2.1.4.9 Berdasarkan Golongan Sosial
Menurut Savitri dan Ignatius dan Budihardjo dan Anwar dan Rahwidyasa
pada tahun 2007, apartemen dapat dibagi menjadi empat, yaitu:
o

Apartemen Sederhana

o

Apartemen Menengah

o

Apartemen Mewah

o

Apartemen Super Mewah

Universitas Sumatera Utara

25

PERANCANGAN APARTEMEN HIJAU DI KAWASAN
BANDARA KUALANAMU

Yang membedakan keempat tipe tersebut sebelumnya adalah fasilitas yang
terdapat dalam apartemen tersebut. Semakin lengkap fasilitas dalam sebuah
apartemen, maka semakin mewah apartemen tersebut. Pemilihan bahan bangunan
dan system apartemen juga berpengaruh. Semakin baik kualitas material dan
semakin banyak pelayanannya, semakin mewah apartemen tersebut.
2.1.4.10 Berdasarkan Penghuni
Penghuni merupakan salah satu elemen penting yang menjadi dasar
terbentuknya ruang-ruang bangunan apartemen. Berdasarkan penghuni, apartemen
dapat dibagi menjadi empat, yaitu:
o

Apartemen Keluarga
Apartemen ini dihuni oleh keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan

anaknya. Bahkan tidak jarang orang tua dari ayah atau ibu tinggal bersama.
Terdiri dari 2 hingga 4 kamar tidur, belum termasuk kamar tidur pembantu
yang tidak selalu ada. Biasanya dilengkapi dengan balkon untuk interaksi
dengan dunia luar.
o

Apartemen Lajang
Apartemen ini dihuni oleh pria atau wanita yang belum menikah dan

biasanya tinggal bersama teman mereka. Mereka menggunakan apartemen
sebagai tempat tinggal, bekerja, dan beraktivitas lain diluar jam kerja.
o

Apartemen Pebisnis/Ekspatrial
Apartemen ini digunakan oleh para pengusaha untuk bekerja karena

mereka telah mempunyai hunian sendiri di luar partemen ini. Biasanya
terletak dekat dengan temapt kerja sehingga member kemudahan bagi
pengusaha untuk mengontrol pekerjaannya.
o

Apartemen Manula
Apartemen ini merupakan suatu hal yang baru di Indonesia, bahkan bisa

dikatakan tidak ada meskipun sudah menjadi sebuah kebutuhan. Di luar
negeri seperti Amerika, China, Jepang, dan lain-lain telah banyak dijumpai
apartemen untuk hunian manusia usia lanjut. Desain apartemen disesuaikan
dengan kondisi fisik para manula dan mengakomodasi manula dengan alat
bantu jalan.

Universitas Sumatera Utara

26

PERANCANGAN APARTEMEN HIJAU DI KAWASAN
BANDARA KUALANAMU

2.1.4.11 Klasifikasi Apartemen Berdasarkan Kepemilikan
Menurut kepemilikannya, apartemen dapat dibagi menjadi beberapa jenis,
yaitu:
o

Apartemen sewa
Pemilik membangun dan membiayai operasi serta perawatan

bangunan, penghuni membayar uang sewa selama jangka waktu tertentu.
o

Apartemen Kondominium
Penghuni membeli dan mengelola unit yang menjadi haknya, tidak ada

batasan bagi penghuni untuk menjual kembali atau menyewakan unit
miliknya. Penghuni biasanya membayar uang pengelolaan ruang bersama
yang dikelola oleh pemilik gedung.
o

Apartemen Koperasi
Apartemen ini dimiliki oleh koperasi, penghuni memiliki saham

didalamnya sesuai dengan unit yang ditempatinya. Bila penghuni pindah, ia
dapat menjual sahamnya kepada koperasi atau calon penghuni baru dengan
persetujuan koperasi. Biaya operasional dan pemeliharaan ditanggung oleh
koperasi.
2.1.4.12 Klasifikasi Apartemen Berdasarkan Pelayanannya
Pelayanan yang diberikan oleh pengelola dapat menjadi daya tarik dan
kebutuhan tersendiri dari para pengguna apartemen sehingga apartemen memiliki
cara pelayanan yang berbeda-beda pula. Dalam hal ini apartemen dapat dibagi
menjadi 4, yaitu:
o Apartemen Fully Service
Apartemen yang menyediakan layanan standard hotel bagi
penghuninya,

seperti

laundry,

cathering,

kebersihan,

dan

sebagainya.
o Apartemen Fully Furnished
Apartemen yang mneyediakan furniture atau perabotan
dalam unit apartemen.

Universitas Sumatera Utara

27

PERANCANGAN APARTEMEN HIJAU DI KAWASAN
BANDARA KUALANAMU

o Apartemen Fully Furnished and Fully Service
Gabungan kedua jenis apartemen yang tertulis sebelumnya.
o Apartemen Building only
Apartemen yang tidak menyediakan layanan ruang atau
furniture.
2.1.5 Syarat-syarat Bangunan Apartemen
Syarat – syarat bangunan apartemen menurut (Times-Saver Standards For
Building Types), adalah:

• ENTRANCE APARTEMEN
-

Bagian entrance apartemen harus menarik dan mudah dilihat.

-

Bagian entrance menyediakan tempat untuk: berjalan, kendaraan
menurunkan penumpang, menaikkan barang bawaan, dan tempat untuk
menurunkan barang bawaan.

-

Bagian entrance harus mudah di akses, dan mudah akses bila terjadi
kebakaran.

-

Kanopi entrance melindungi dari angin dan hujan.

-

Skala dan karakter entrance mengikuti desain bangunan.

-

Lebar entrance minimal 5,5 meter, atau dapat dilalui untuk 2 mobil.

• PENGIRIMAN BARANG
-

Pengiriman dan pengantaran barang, pengantar barang tidak boleh hingga
depan pintu.

• AKTIVITAS ORANG TUA DAN ANAK DILAKUKAN DI RUANG
KELUARGA
-

Kamar anak sebisa mungkin dapat diakses dari ruang keluarga, sehingga
dapat diawasi.

• AKSES DARI RUANG TIDUR KE KAMAR MANDI
-

Akses dari ruang tidur ke kamar mandi tidak menjadi satu jalur dengan
ruang keluarga.

• AKSES DARI DAPUR KE KAMAR MANDI

Universitas Sumatera Utara

28

PERANCANGAN APARTEMEN HIJAU DI KAWASAN
BANDARA KUALANAMU

-

Akses dari dapur ke kamar mandi, dapat dimungkinkan satu jalur dengan
ruang keluarga.

• SERVIS DARI DAPUR KE RUANG MAKAN
-

Servis dari dapur ke ruang makan dapat berhubungan dengan ruang
lainnya.

2.1.6 Standar Perencanaan dan Perancangan
Berikut standar perencanaan dan perancangan apartemen berdasarkan
ketentuan rumah sederhana sehat:
A. Kebutuhan Minimal
Kebutuhan minimal ditinjau berdasarkan aktivitas dasar manusia di dalam
rumah, seperti tidur, makan, kerja, duduk, mandi, kakus, cuci, dan memasak.
Kebutuhan ruang per orang adalah 9 m2 dengan ketinggian langit-langit 2,8 m.
B. Kebutuhan Kesehatan dan Kenyamanan
Rumah sebagai tempat tinggal yang memenuhi syarat kesehatan dan
kenyamanan dipengaruhi oleh tiga aspek, yaitu:
a. Pencahayaan
Matahari sebagai potensi terbesar yang dapat digunakan sebagai
pencahayaan alami pada siang hari. Pencahayaan yang dimaksud adalah
penggunaan terang langit, dengan ketentuan sebagai berikut:
o

Cuaca dalam keadaan cerah dan tidak berawan,

o

Ruangan kegiatan mendapatkan cukup banyak cahaya,

o

Ruang kegiatan mendapatkan distribusi cahaya secara merata.
Kualitas pencahayaan alami siang hari yang masuk ke dalam ruangan

ditentukan oleh:
o

Kegiatan yang membutuhkan daya penglihatan (mata),

o

Lamanya waktu kegiatan yang membutuhkan daya penglihatan (mata),

o

Tingkat atau gradasi kekasaran dan kehalusan jenis pekerjaan,
Lubang cahaya minimum sepersepuluh dari luas lantai ruangan,

Universitas Sumatera Utara

29

PERANCANGAN APARTEMEN HIJAU DI KAWASAN
BANDARA KUALANAMU

o

Sinar matahari langsung dapat masuk ke ruangan minimum 1 (satu) jam
setiap hari,

o

Cahaya efektif dapat diperoleh dari jam 08.00 sampai dengan jam 16.00.

o

Tinggi ambang bawah bidang bukaan (jendela) efektif antara 70 – 80 cm
dari permukaan lantai ruangan.

b. Penghawaan
Udara merupakan kebutuhan pokok manusia untuk bernafas sepanjang
hidupnya. Udara akan sangat berpengaruh dalam menentukan kenyamanan
pada bangunan rumah. Kenyamanan akan memberikan kesegaran terhadap
penghuni dan terciptanya rumah yang sehat, apabila terjadi pengaliran atau
pergantian udara secara kontinyu melalui ruanganruangan, serta lubanglubang pada bidang pembatas dinding atau partisi sebagai ventilasi. Agar
diperoleh kesegaran udara dalam ruangan dengan cara penghawaan alami,
maka dapat dilakukan dengan memberikan atau mengadakan peranginan
silang (ventilasi silang) dengan ketentuan sebagai berikut:
o

Lubang penghawaan minimal 5% (lima persen) dari luas lantai ruangan.

o

Udara yang mengalir masuk sama dengan volume udara yang mengalir
keluar ruangan.

o

Udara yang masuk tidak berasal dari asap dapur atau bau kamar
mandi/WC.
Khususnya untuk penghawaan ruangan dapur dan kamar mandi/WC, yang

memerlukan peralatan bantu elektrikal-mekanikal seperti blower atau exhaust
fan, harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

o

Lubang penghawaan keluar tidak mengganggu kenyamanan bangunan
disekitarnya.

o

Lubang penghawaan keluar tidak mengganggu kenyamanan ruangan
kegiatan dalam bangunan seperti: ruangan keluarga, tidur, tamu dan
kerja.

Universitas Sumatera Utara

30

PERANCANGAN APARTEMEN HIJAU DI KAWASAN
BANDARA KUALANAMU

c. Suhu Udara dan Kelembaban
Rumah dinyatakan sehat dan nyaman, apabila suhu udara dan kelembaban
udara ruangan sesuai dengan suhu tubuh manusia normal. Suhu udara dan
kelembaban ruangan sangat dipengaruhi oleh penghawaan dan pencahayaan.
Penghawaan yang kurang atau tidak lancar akan menjadikan ruangan terasa
pengap atau sumpek dan akan menimbulkan kelembaban tinggi dalam
ruangan.
Untuk mengatur suhu udara dan kelembaban normal untuk ruangan dan
penghuni dalam melakukan kegiatannya, perlu memperhatikan:
o

Keseimbangan penghawaan antara volume udara yang masuk dan keluar.

o

Pencahayaan yang cukup pada ruangan dengan perabotan tidak bergerak.

o

Menghindari perabotan yang menutupi sebagian besar luas lantai
ruangan.

2.1.7 Sistem Pengelolaan Apartemen
Susunan dan tugas pengelola pada umumnya adalah sebagai berikut:
1. Direktur utama, bertugas mengkoordinasikan berlangsungnya kegiatan
kepegawaian, keuangan, dan tata usaha pada apartemen. Terdiri dari
presiden direktur satu orang dan satu orang sekretaris.
2. Manajer properti, bertugas mengatur sistem persewaan apartemen. Terdiri
dari satu orang manager, dibantu oleh tiga orang staf.
3. Manajer keuangan, bertugas mengatur sistem administrasi dan keuangan
pada apartemen. Terdiri dari satu orang manajer, dibantu tiga orang
karyawan.
4. Bagian pemasaran dan hubungan masyarakat, bertugas mengatur
pemasaran dan iklan apartemen serta mengelola hubungan antara
apartemen dan pihak luar. Terdiri dari satu orang manajer dan empat orang
karyawan.
5. Bagian umum dan personalia, bertugas mengatur dan mengawasi
karyawan yang berkerja di apartemen. Terdiri dari satu orang manajer dan
tiga orang karyawan.

Universitas Sumatera Utara

31

PERANCANGAN APARTEMEN HIJAU DI KAWASAN
BANDARA KUALANAMU

6. Penerangan atau Resepsionis, bertugas menerima pesan, menerima
pengaduan dan informasi dari penghuni apartemen, dan menjadi penerima
untuk para tamu penghuni. Terdiri dari tiga orang karyawan.
7. Pengelola administrasi dan fasilitas, terdiri satu kepala bagian yang
mengatasi:
a. Pengelola fasilitas penitipan anak, terdiri dari empat orang perawat anak
dan dua orang bagian administrasi.
b. Pengelola fasilitas spa dan salon, terdiri dari enam orang kapster, enam
orang pelayan spa, dan satu orang bagian administrasi.
c. Pengelola fasilitas restoran, terdiri dari satu orang manajer restoran, satu
orang kasir, empat orang koki, empat orang pelayan restoran, dan empat
orang petugas kebersihan.
d. Pengelola fasilitas apotek dan klinik, terdiri dari satu orang resepsionis,
satu orang kasir, satu orang penjaga apotek, dua orang apoteker, dan satu
orang dokter jaga.
e. Pengelola fasilitas fitness center dan aerobic, terdiri dari satu orang
resepsionis, enam orang pelatih fitness, empat orang bagian perawatan
alat, dan dua orang administrasi.
f. Pengelola fasilitas kolam renang, terdiri dari satu orang resepsionis,
empat orang pelatih, dua orang bagian perawatan, dan satu orang bagian
administrasi.
8. Mekanikal dan elektrikal, bertugas memelihara dan melakukan perbaikan
seluruh unsur mekanikal dan elektrikal bangunan. terdiri dari satu orang
kepala bagian dan tiga orang staf.
9. Perawatan bangunan,

bertugas untuk

memelihara,

merawat,

dan

memperbaiki bangunan apartemen. Terdiri dari satu orang kepala bagian,
empat orang staf perawatan gedung, empat orang staf perawatan luar
gedung, dan tiga orang staf sistem operasional bangunan.
10.House keeping, bertugas untuk mengatur kegiatan rumah tangga seperti
cleaning dan laundry. Terdiri dari satu kepala bagian, 14 orang petugas

kebersihan, dan lima orang petugas laundry.

Universitas Sumatera Utara

32

PERANCANGAN APARTEMEN HIJAU DI KAWASAN
BANDARA KUALANAMU

11.Security, bertugas menjaga keamanan penghuni apartemen. Terdiri dari
satu orang kepala bagian, delapan orang petugas keamanan, dan tujuh
orang petugas parkir.
Penjabaran di atas didasarkan pada struktur organisasi kepegawaian sebagai
berikut:

Diagram 2. 1. Sistem Organisasi Pengelola Apartemen
(Sumber: Ditulis ulang dari skripsi Leny, Apartemen dengan Konsep Arsitektur
Tropis di Kota Yogyakarta, 2012)

2.1.8 Fasilitas Penunjang
Fasilitas penunjang pada apartemen terdiri atas fasilitas dalam ruangan dan
fasilitas luar ruangan yang akan dijelaskan pada tabel 2.7 dan 2.8.

Universitas Sumatera Utara

33

PERANCANGAN APARTEMEN HIJAU DI KAWASAN
BANDARA KUALANAMU

Tabel 2.7. Fasilitas Dalam Ruangan untuk Bangunan Tempat Tinggal Bertingkat
Tinggi
Fasilitas atau Area

Standar Ruang

Lokasi dan Deskripsi
Berdekatan dengan ruang

Kolam renang dalam
ruangan

1 per 200 unit, dengan ukuran

latihan, day nursery, sun

60 x 30 ft (18m x 8m) dengan

deck, dan teras. Dapat

kedalaman 3 – 5 ft (0,9-1,5 m)

diakses oleh publik atau
secara privat.

1 per 200 unit, dengan
kapasitas untuk 24 orang
Sauna dan area latihan

dewasa dan ruang sauna yang
memberikan temperatur yang

Dekat dengan kamar mandi,
staf dengan sistem part time.

berbeda
Sesuai kebutuhan, minimal 20
x 30 ft (6 x 9 m) dengan ruang
Ruang permainan

penyimpanan yang baik, ruang
yang fleksibel dan beradaptasi
untuk serba guna.

Dekat dengan area laundry
yang mencakup fire place,
fasilitas bar dan area duduk
untuk sosialisasi, ruang
bermain dalam ruang untuk
pesta dan menonton film
Dekat dengan area mandi,

Handball or squash courts,

1 per 200 unit, dua lapangan

tersedia tikar untuk karate,

dengan tinggi ukuran 50 x 50 x

judo, dan wrestling; dapat

20 ft

digunakan untuk olahraga
tenis meja

Minimal dua mobil dengan
kapasitas lemari yang dapat
Workshop dan autobay

dikunci, outlet listrik yang

Dekat dengan area parkir

cukup luas, dan bangkubangku
kerja
Sesuai dengan kebutuhan,
minimal area 20 x30 ft,
Ruang kerajinan

terdapat sink electrical outlets,

Dekat dengan area laundry

pencahayaan baik, dan ada
papan tulis dan meja kerja

(Sumber: Joseph DeChiara. 1984. Time Saver Standard for Residential
Developement. Penerbit McGraw-Hill, Universitas Michigan)

Universitas Sumatera Utara

34

PERANCANGAN APARTEMEN HIJAU DI KAWASAN
BANDARA KUALANAMU

Tabel 2. 8. Fasilitas Luar Ruang untuk Bangunan tempat Tinggal Bertingkat
Tinggi
Fasilitas atau Area

Standar Ruang
1 per bangunan, luas 800 -

Area bermain pre-school

4000 ft2 (72-360m2), bisa
menjadi area terbuka untuk
area duduk orang dewasa.

1 per bangunan, minimal
Open area

ruangan 150 x 200 ft (45m x
60m)

Lokasi dan Deskripsi
Dekat dengan laundry dan
memiliki view dari balkon,
didominasi oleh orang dewasa,
dan skala peralatan untuk anak
pra sekolah
Dapat ditempuh dengan
berjalan kaki dalam beberapa
menit, dilengkapi dengan
kebutuhan semua usia
Dapat menjadi area parkir

Hard surface area

1 per bangunan, minimal 40 x

pengunjung untuk

50 ft (12m x 15m)

mengorganisasikan atau olah
raga dan permainan
Berdekatan dengan taman

Passive area

1 per bangunan, maksimum ¼

bermain anak yang dilengkapi

acre untuk berjemur, ruang

dengan area berjemur,

yang natural dengan pohon,

barbeque, dan permainan

semak, dan bunga

seperti horseshoes, shuffle
board, dan croquet.

Garden plots

1 per bangunan, bervariasi

Berdekatan dengan bangunan

sesuai minat

dan area taman

Area berjalan kaki dan area
Trails and linkage system

bersepeda yang berhubungan
dengan ruang terbuka dan area

Area taman

publik

(Sumber: Joseph DeChiara. 1984. Time Saver Standard for Residential
Developement. Penerbit McGraw-Hill, Universitas Michigan)

Universitas Sumatera Utara

35

PERANCANGAN APARTEMEN HIJAU DI KAWASAN
BANDARA KUALANAMU

2.1.9 Kriteria Lokasi
Apartemen

masuk

dalam

golongan permukiman

vertikal,

sehingga

perencanaan dan pembangunan didasarkan pada RSNI 2006, yaitu:
a. Tidak berada pada kawasan lindung,
b. Bebas dari pencemaran air, udara, dan gangguan suara atau gangguan lainnya,
baik yang ditimbulkan sumber daya buatan manusia maupun sumber daya alam
seperti banjir, tanah longsor, tsunami,
c. Ketinggian lahan kurang dari 1.000 meter di atas permukaan air laut (MDPL),
d. Kemiringan lahan tidak melebihi 15 %, dengan ketentuan:


Tanpa rekayasa untuk kawasan yang terletak pada lahan bermorfologi
datar landai dengan kemiringan 0-8%,



Diperlukan rekayasa teknis untuk lahan dengan kemiringan 8-15%.

e. Pada kota-kota yang mempunyai bandar udara, tidak menggangu jalur
penerbangan pesawat,
f. Kondisi sarana-prasarana memadai,
g. Dekat dengan pusat-pusat kegiatan dan pelayanan kota,
h. Bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah, keterkaitan antara lokasi
perumahan dengan pusat-pusat kegiatan (tempat kerja) dan pelayanan kota
akan mempunyai implikasi ekonomi. Jarak yang relatif jauh akan berpengaruh
banyak

terhadap

pengeluaran

biaya

transport

dibandingkan

seluruh

pengeluaran rutin keluarga. Hal ini akan menimbulkan tambahan beban
terhadap penghuninya, sehingga mempengaruhi kemampuannya untuk
mengalokasikan sebagian penghasilannya untuk perumahan ( Dwelling
Expenditure).

Universitas Sumatera Utara

36

PERANCANGAN APARTEMEN HIJAU DI KAWASAN
BANDARA KUALANAMU

2.2 Tinjauan Tema Arsitektur Hijau (Green Architecture/ Bangunan Hemat
energi)

Gambar 2.1. Mesiniaga Tower
(Sumber: pinterest.com)

2.2.1 Pengertian Arsitektur
Pengertian arsitektur adalah:


Kesatuan dari kekuatan/kekokohan (firmitas), keindahan (venustas), dan
kegunaan/fungsi (utilitas), (Marcus Pollio Vitruvius, 1486).



Arsitektur adalah sesuatu yang bersifat personal, menyenangkan dan
memerlukan

pengalaman.

Arsitektur

adalah

hasil

persepsi

dan

penghargaan manusia terhadap ruang dan bentuk. Ada tiga pengalaman
arsitektur: aspek fisikal, emosional dan kebutuhan intelektual (William W.
Caudill, 1978)


Arsitektur membentuk suatu tautan yang mempersatukan ruang, bentuk,
teknik dan fungsi. (Francis DK Ching, 1979)



Arsitektur adalah ruang tempat hidup manusia, yang lebih dari sekedar
fisik, tapi juga menyangkut pranata-pranata budaya dasar. Pranata ini
meliputi: tata atur kehidupan sosial dan budaya masyarkat, yang diwadahi
dan sekaligus memperngaruhi arsitektur (Amos Rapoport, 1981)

Universitas Sumatera Utara

37

PERANCANGAN APARTEMEN HIJAU DI KAWASAN
BANDARA KUALANAMU



Arsitektur sebagai vastuvidya (wastuwidya) yang berarti ilmu bangunan.
Dalam pengertian wastu terhitung pula tata bumi, tata gedung, tata lalu
lintas (dhara, harsya, yana), (JB Mangunwijaya, 1988)

2.2.2 Pengertian Tema Arsitektur Hijau
Green Architecture

Konsep ‘Green Architecture’ atau arsitektur hijau menjadi topik yang
menarik saat ini, salah satunya karena kebutuhan untuk memberdayakan potensi
site dan menghemat sumber daya alam akibat menipisnya sumber energi tak
terbarukan.
Berbagai pemikiran dan interpretasi arsitek bermunculuan secara berbedabeda, yang masing-masing diakibatkan oleh persinggungan dengan kondisi
profesi yang mereka
hadapi.
Green

Architecture

ialah sebuah konsep arsitektur

yang

berusaha

meminimalkan pengaruh buruk terhadap lingkungan alam maupun manusia dan
menghasilkan tempat hidup yang lebih baik dan lebih sehat, yang dilakukan
dengan cara memanfaatkan sumber energi dan sumber daya alam secara efisien
dan optimal.
‘Green’

dapat

diinterpretasikan

sebagai

sustainable

(berkelanjutan),

earthfriendly (ramah lingkungan), dan high performance building (bangunan

dengan performa sangat baik). Ukuran 'green' ditentukan oleh berbagai faktor,
dimana terdapat peringkat yang merujuk pada kesadaran untuk menjadi lebih
hijau. Di negara-negara maju terdapat award, pengurangan pajak, insentif yang
diberikan pada bangunan-bangunan yang tergolong 'green'.
Indikasi arsitektur disebut sebagai 'green' jika dikaitkan dengan praktek
arsitektur antara lain penggunaan renewable resources (sumber-sumber yang
dapat diperbaharui, passive-active solar photovoltaic (sel surya pembangkit
listrik), teknik menggunakan tanaman untuk atap, taman tadah hujan,
menggunakan kerikil yang dipadatkan untuk area perkerasan, dan sebagainya.

Universitas Sumatera Utara

38

PERANCANGAN APARTEMEN HIJAU DI KAWASAN
BANDARA KUALANAMU

Konsep 'green' juga bisa diaplikasikan pada pengurangan penggunaan energi
(misalnya energi listrik), low energy house dan zero energy building dengan
memaksimalkan penutup bangunan (building envelope). Penggunaan energi
terbarukan seperti energi matahari, air, biomass, dan pengolahan limbah menjadi
energi juga patut diperhitungkan.
Dari pengertian diatas, Green Architecture sangat berpengaruh penting
terhadap kehidupan manusia, baik di masa lampau, sekarang terutama akan
datang.

2.2.3 Pengertian Arsitektur Berkelanjutan
Sustainable Architecture



Sustainable development, “Development that meets the needs of the
present without compromising the ability of future generations to meet
their own needs.” (Brundtland, 1987)



Sustainable

Design,

“Creating

buildings

which

are

energy

efficient,healthy, comfortable, flexible, in use and designed for long life.”
(Foster and Partners, 1999)

Arsitektur Berkelanjutan, adalah sebuah topik yang menarik. Akhir-akhir ini
semakin banyak diberitakan dan dipromosikan dalam kalangan arsitek, karena
arsitek memiliki peran penting dalam pengelolaan sumber daya alam dalam
desain-desain bangunannya. Apresiasi yang besar bagi mereka yang turut
mempromosikan arsitektur berkelanjutan agar kita lebih bijaksana dalam
menggunakan sumber daya alam yang makin menipis.
Sustainable Architecture atau dalam bahasa Indonesianya adalah Arsitektur

Berkelanjutan, adalah sebuah konsep terapan dalam bidang arsitektur untuk
mendukung konsep berkelanjutan, yaitu konsep mempertahankan sumber daya
alam agar bertahan lebih lama, yang dikaitkan dengan umur potensi vital sumber
daya alam dan lingkungan ekologis manusia, seperti sistem iklim planet, sistem
pertanian, industri, kehutanan, dan tentu saja arsitektur. Kerusakan alam akibat
eksploitasi sumber daya alam telah mencapai taraf pengrusakan secara global,

Universitas Sumatera Utara

39

PERANCANGAN APARTEMEN HIJAU DI KAWASAN
BANDARA KUALANAMU

sehingga lambat tetapi pasti, bumi akan semakin kehilangan potensinya untuk
mendukung kehidupan manusia, akibat dari berbagai eksploitasi terhadap alam
tersebut.
Keberlanjutan dapat didefinisikan sebagai memenuhi kebutuhan generasi
sekarang tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi
kebutuhan mereka Cara-cara baru dapat dipikirkan berdasarkan pengalaman
membangun, dari arsitektur vernakular maupun modern.
Keberlanjutan terkait dengan aspek lingkungan alami dan buatan, penggunaan
energi, ekonomi, sosial, budaya, dan kelembagaan. Penerapan arsitektur
hijau akan memberi peluang besar terhadap kehidupan manusia secara
berkelanjutan.

Aplikasi arsitektur

hijau akan

menciptakan

suatu

bentuk

arsitektur yang berkelanjutan.
Selain itu, arsitektur hijau diterapkan dengan meningkatkan efisiensi
pemakaian energi, air dan pemakaian bahan-bahan yang mereduksi dampak
bangunan terhadap kesehatan. Arsitektur hijau juga dapat direncanakan melalui
tata letak, konstruksi, operasi dan pemeliharaan bangunan.
Earth-Friendly (Arsitektur Ramah Lingkungan)

Environmental friendly development adalah pembangunan yang ramah

lingkungan. Melihat isu-isu tersebut yang sedang marak-maraknya, sebuah
bangunan kini haruslah earth-friendly dan cukup indah agar dapat dihargai untuk
dipreservasi. Tujuannya untuk memunculkan sifat sustainable architecture pada
bangunan tersebut yang merupakan jawaban dari environmenal friendly
development tersebut. walau keberlanjutan suatu bangunan tidak bisa dilihat dari

sudut ketahanan fisik bangunan saja.
Prinsip-prinsip dari sustainable architecture, antara lain seperti :
-

Perhatian pada iklim setempat

-

Substitusi sumber energi yang tidak dapat diperbaharui (menghemat
sumber energi yang tidak dapat diperbaharui)

-

Penggunaan bahan bangunan yang dapat dibudidayakan dan yang hemat
energi

Universitas Sumatera Utara

40

PERANCANGAN APARTEMEN HIJAU DI KAWASAN
BANDARA KUALANAMU

-

Pembentukan peredaran yang utuh antara penyedia dan pembuangan bahan
bangunan energi dan air

-

Hemat energi secara menyeluruh
Selain itu, ada berbagai konsep dalam arsitektur yang mendukung sustainable

architecture terutama di Indonesia, antara lain seperti :

-

Efisiensi lahan
Lahan yang semakin sempit, mahal dan berharga tidak harus digunakan
seluruhnya untuk bangunan, karena sebaiknya selalu ada lahan hijau dan
penunjang keberlanjutan potensi lahan.
o

Menggunakan seperlunya lahan yang ada, tidak semua lahan harus
dijadikan bangunan, atau ditutupi dengan bangunan . Menggunakan
lahan secara efisien, kompak dan terpadu.

o

Potensi

hijau

tumbuhan

dalam

lahan

dapat

digantikan

atau

dimaksimalkan dengan berbagai inovasi, misalnya pembuatan roof
garden ( taman atap ), taman gantung ( dengan menggantung pot-pot

tanaman pada sekitar bangunan), pagar tanaman.
o

Menghargai kehadiran tanaman yang ada di lahan, dengan tidak mudah
menebang pohon-pohon.

o

Desain terbuka dengan ruang-ruang yang terbuka ke taman ( sesuai
dengan fleksibilitas buka-tutup yang direncanakan sebelumnya ) .

o

Dalam perencanaan desain, pertimbangkan berbagai hal yang dapat
menjadi tolak ukur dalam menggunakan berbagai potensi lahan,
misalnya; berapa luas dan banyak ruang yang diperlukan? Dimana letak
lahan ( dikota atau didesa ) dan bagaimana konsekuensinya terhadap
desain? Bagaimana bentuk site dan pengaruhnya terhadap desain ruangruang? Berapa banyak potensi cahaya dan penghawaan alami yang dapat
digunakan?

-

Efisiensi energi
Arsitektur

dapat

menjadi

media

yang

paling

berpengaruh dengan

implementasi arsitektur berkelanjutan, karena dampaknya secara langsung
terhadap lahan. Konsep desain yang dapat meminimalkan penggunaan energi
listrik, misalnya, dapat digolongkan sebagai konsep sustainable dalam energi,

Universitas Sumatera Utara

41

PERANCANGAN APARTEMEN HIJAU DI KAWASAN
BANDARA KUALANAMU

yang dapat diintegrasikan dengan konsep penggunaan sumber cahaya
matahari secara maksimal untuk penerangan, penghawaan alami, pemanasan
air untuk kebutuhan domestik, dan sebagainya.
o

Memanfaatkan sinar matahari untuk pencahayaan alami secara maksimal
pada siang hari, untuk mengurangi penggunaan energi listrik.

o

Konsep

efisiensi

penggunaan

energi

seperti

pencahayaan

dan

penghawaan alami merupakan konsep spesifik untuk wilayah dengan
iklim tropis.
-

Efisiensi material
o

Memanfaatkan material sisa untuk digunakan juga dalam pembangunan,
sehingga tidak membuang material, misalnya kayu sisa bekisting dapat
digunakan untuk bagian lain bangunan.

o

Memanfaatkan material bekas untuk bangunan, komponen lama yang
masih bisa digunakan, misalnya sisa bongkaran bangunan lama.

o

Menggunakan material yang masih berlimpah maupun yang jarang
ditemui dengan sebaik-baiknya, terutama untuk material yang semakin
jarang seperti kayu.

-

Penggunaan teknologi dan material baru
o

Memanfaatkan potensi energi terbarukan seperti energi angin, cahaya
matahari dan air untuk menghasilkan energi listrik domestik untuk rumah
tangga dan bangunan lain secara independen.

-

Manajemen limbah
o

Membuat sistem pengolahan limbah domestik seperti air kotor ( black
water, grey water ) yang mandiri dan tidak membebani sistem aliran air
kota.
(Sumber: Tri Harso Karyono, Arsitektur Hijau)

Sementara pendapat lain yang sama seperti Tri Harso yaitu Heinz Frick,
menurutnya dalam membangun itu harus secara ekologis ( basic eco-design
standard), pegangan untuk pembangunan secara berkelanjutan didasarkan pada

teknologi bangunan lokal dan tuntutan ekologis alam. Ketentuan cara membangun
merupakan fungsi perencanaan. Kebiasaan cara membangun berasal dari cara

Universitas Sumatera Utara

42

PERANCANGAN APARTEMEN HIJAU DI KAWASAN
BANDARA KUALANAMU

bagaimana pengamat memperhatikan sesuatu dan apa yang dianggapnya penting.
Desain gedung dapat diubah sesuai keinginan dengan catatan meminimalkan
pengaruhnya terhadap lingkungan karena desain pada prinsipnya tidak bisa
dipaksakan oleh apa saja dari alam. Cara bagaimana suatu gedung berfungsi
dalam keseimbangan dengan alam mencerminkan kemampuan para perencana
untuk mengerti cara membangun dan prosesnya, menyatakan impian penghuni,
memperhatikan segala peredaran alam.
Asas-asas pembangunan secara berkelanjutan yang ekologis dapat dibagi
menjadi dua: asas yang menciptakan keadaan yang ekologis berkelanjutan dan
asas yang menjawab tantangan oleh keadaan yang ekologis tidak berkelanjutan.
Berdasarkan dua hal tersebut, maka empat asas yang pembangunan
berkelanjutan yang ekologis dapat disusun sebagai berikut:
1. Menggunakan bahan baku alam tidak lebih cepat dari pada alam mampu
membentuk penggantinya
Prinsip : meminimalkan penggunaan bahan baku, utamakan bahan baru yg
renewable, meningkatkan efisiensi.

2. Menciptakan system yang menggunakan sebanyak mungkin energi
terbarukan.
Prinsip : menggunakan energy matahari,meminimalkan pembororsan
3. Mengizinkan hasl sambilan (potongan, sampah, dsb) saja yang dapat
dimakan atau merupakan bahan mentah untuk produksi bahan lain.
Prinsip : meniadakan pencemaran, menggunakan bahan organik, reuse.
4. Meningkatkan penyesuaian fungsional dan keanekaragaman biologis.
Prinsip : melestarikan dan meningkatkan keanekaragaman biologis.
(Sumber: Heinz Frick, Dasar-dasar Arsitektur Ekologis)

Dari beberapa pemaparan diatas kita dapat melihat atau sedikit mengambil
kesimpulan kecil, bahwa di era saat ini sustainable architecture atau arsitektur
berkelanjutan mempunyai konsep-konsep sebagai dasar konsep utama dari
keberlanjutan dari konsep itu. Pada kali ini yang ingin diangkat yaitu tetntang
penghematan energi atau energy efficiency pada sebuah bangunan. Penghematan
energi sangatlah erat kaitanya dengan arsitektur berkelanjutan ini, baik

Universitas Sumatera Utara

43

PERANCANGAN APARTEMEN HIJAU DI KAWASAN
BANDARA KUALANAMU

penghematan dari sumber daya alam sampai sumber daya buatanya. Di dalam
konsep sustainable architecture itu sendiri tentu tidak bisa kita hanya berargumen
bahwa setiap bangunan sudah sustainable atau belum, karena hampir disemua
negara mempunyai standar atau kriterianya masing-masing untuk menilai sudah
memenuhi atau belum bangunan kita untuk konsep arsitektur berkelanjutan ini.

Conversing Energy (Arsitektur Hemat Energi)



Arsitektur dengan kebutuhan energi serendah mungkin yang bisa dicapai
dengan mengurangi jumlah sumber daya yang masuk akal (Enno, 1994)

Arsitektur hemat energi adalah arsitektur yang berlandaskan pada pemikiran
meminimalkn penggunaan energi tanpa membatasi atau merubah fungsi
bangunan, kenyamanan maupun produktivitas penghuni.
Arsitektur hemat energi berdasarkan pada prinsip konservasi energi(sumber
energi yang tidak terbaharui) yang menciptakan istilah forms follows enery.
Konsep hemat energi masih menjadi hal yang penting untuk digunakan saat ini
dalam berbagai bidang. Para ahli dan praktisi masih mencari cara untuk
menerapkan konsep ini dengan baik. Perkembangan dalam dunia arstitektur juga
mengalami kemajuan, terutama dalam perancangan aktif, sehingga menghasilkan
suatu konsep baru seperti zero-energy building, sustainable architecture,
intelegent building, dan sebagainya.

-

Pendekatan perancangan hemat energi dapat dibagi dua, yaitu:
o

Perancangan Pasif
Perancangan pasif merupakan