Kebijakan Formulasi Hukum Pidana Dalam Penanganan Tindak Pidana Di Bidang Tindakan Medik

ABSTRAK
Dr. Mahmud Mulyadi, SH.,M.Hum.1
Dr. Marlina, SH.,M.Hum.2
Prof. Dr. Suhaidi, SH.,M.H.3
Sonya Airini Batubara, SH.4
Tenaga medis seperti dokter adalah sebuah profesi yang mengabdikan ilmunya
pada kepentingan umum, mempunyai kebebasan nilai-nilai kemanusiaan di bawah
kode etik kedokteran. Penggunaan hukum pidana merupakan masalah kebijakan
hukum pidana. Kebijakan hukum pidana dilihat secara fungsional terdapat tiga tahap
dalam bekerjanya hukum pidana yaitu tahap formulasi, tahap aplikasi dan tahap
eksekusi. Dari ketiga tahap tersebut, terhadap formulasi atau disebut juga tahap
kebijakan legislatif merupakan tahap yang paling strategis karena tahap tersebut
perundang-undangan pidana ditetapkan. Oleh karena itu, dilakukan penelitian
terhadap kebijakan formulasi hukum pidana dalam penanganan tindak pidana di
bidang tindakan medik.
Rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana
tindakan medik dikategorikan sebagai tindak pidana berdasarkan peraturan
perundang-undangan, bagaimana kebijakan formulasi hukum pidana dalam
penanganan tindak pidana di bidang tindakan medik, dan bagaimana perlindungan
hukum pidana terhadap korban tindak pidana di bidang tindakan medik. Metode yang
digunakan di dalam penulisan tesis ini adalah penelitian yuridis normatif dengan

menggunakan bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier.
Penelitian ini menggunakan tehnik penelitian kepustakaan yang selanjutnya dianalisis
secara kualitatif.
Hasil penelitian ini mengenai tindakan medik sebagai tindak pidana
berdasarkan KUHP, KUHAP, UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran,
UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan UU No. 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit adalah perbuatan yang memenuhi unsur kesalahan, aturan-aturan
mengenai hukum kesehatan saat ini belum sepenuhnya mengatur secara tegas dan
mengakomodasi persoalan yang timbul di bidang pelayanan kesehatan, dan mengenai
perlindungan hukum bagi korban tindak pidana di bidang tindakan medik dilakukan
dengan mengenakan sanksi bagi pelaku tindak pidana.
Berdasarkan penelitian ini disarankan untuk melakukan perbaikan sistem dari
pendidikan sampai kepada pengawasan kinerja para medis, penyempurnaan aturan
hukum kesehatan dan aparat penegak hukumnya, serta melakukan revisi formulasi
perundang-undangan di bidang medis.
Kata kunci: Kebijakan Formulasi, Hukum Pidana, dan Pelayanan Medis.
1

Ketua Komisi Pembimbing.
Dosen Pembimbing Kedua.

3
Dosen Pembimbing Ketiga.
4
Mahasiswi Pasca Sarjana Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara.
2

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT

Dr. Mahmud Mulyadi, SH.,M.Hum.5
Dr. Marlina, SH.,M.Hum.6
Prof. Dr. Suhaidi, SH.,M.H.7
Sonya Airini Batubara, SH.8
Medical personnel looks like doctor is a profession devoted to the science of
public interest, to have freedom of humanitarian values under the code of medical
ethies. The use of penal law is penal law policy’s problem. Penal law policy can be
seen from functional aspect. There are three steps in penal law processing i.e.
formulation, application and execution. Formulation step or known as legislative
policy is strategic step because the regulation is being decision. So the research will

be conducted to policy formulation of criminal law in the handling of criminal acts in
the field of medical treatment.
The formulation of the issues discussed in this study are how medical action is
categorized as offenses under the legislation, how the policy formulation of criminal
law in handling criminal action in the field of medical action, and how the criminal
law protection to victims of criminal offenses in the field of medical action. Method
used in this thesis is a normative research using primary legal materials, legal
materials and secondary legal materials tertiary. This study uses library research
techniques are further analyzed with qualitative.
The results of this study are action of medical services as a criminal offense
under code of criminal law, code of criminal procedure law, Act No. 29 of 2004 on
Practise of Medicine, Act No. 36 of 2009 on Health and Act No. 44 of 2009 on
Hospital are actions that meet the elements of the error, the rules regarding the
health law is not fully set up explicitly and accomodate issues that arise in this field
of health care, and regarding legal protection for victims of crime in the field of
medical services performed by imposing sanctions for criminal.
Based on this research is suggested for improvement of the education system to
the performance of the medical supervision, completion of the rule of law and health
law enforcement officers, and revised formulation of legislation in the medical field.
Key words: Policy formulation, Criminal law, Medical services.


5
6
7
8

The Head of Lecture Committe.
The Second of Lecture Committe.
The Third of Lecture Committe.
Student of Law Faculty of University of North Sumatera.

Universitas Sumatera Utara