Kebijakan Formulasi Hukum Pidana Dalam Penanganan Tindak Pidana Di Bidang Tindakan Medik

KEBIJAKAN FORMULASI HUKUM PIDANA DALAM PENANGANAN
TINDAK PIDANA DI BIDANG TINDAKAN MEDIK

TESIS

Untuk Memproleh Gelar Magister Hukum dalam Program Studi Ilmu Hukum
pada Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh:
SONYA AIRINI BATUBARA
137005013/ HK

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

Universitas Sumatera Utara

JUDUL TESIS


NAMA MAHASISWA
NOMOR POKOK
PROGRAM STUDI

: KEBIJAKAN FORMULASI HUKUM PIDANA
DALAM PENANGANAN TINDAK PIDANA DI
BIDANG TINDAKAN MEDIK
: SONYA AIRINI BATUBARA
: 137005013
: ILMU HUKUM

Menyetujui:
Komisi Pembimbing

Dr. Mahmud Mulyadi, SH, M.Hum
Ketua

Dr. Marlina, SH, M.Hum
Anggota


Ketua Program Studi Ilmu Hukum

Prof. Dr. Suhaidi, SH, M.H

Prof. Dr. Suhaidi, SH, M.H
Anggota

Dekan

Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum

Tanggal Lulus: 20 Mei 2015

Universitas Sumatera Utara

Telah Lulus Diuji Pada
Tanggal 20 Mei 2015

Panitia Penguji Tesis

Ketua

: Dr. Mahmud Mulyadi, SH, M.Hum

Anggota

: Dr. Marlina, SH, M.Hum
Prof. Dr. Suhaidi, SH, M.H
Dr. Madiasa Ablisar, SH, M.S
Dr. Utary Maharany Barus, SH, M.Hum

Universitas Sumatera Utara

PERNYATAAN

KEBIJAKAN FORMULASI HUKUM PIDANA DALAM PENANGANAN
TINDAK PIDANA DI BIDANG TINDAKAN MEDIK

TESIS


Dengan ini Saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan
sepanjang pengetahuan Saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis dikutip dalam naskah ini
dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan,

Mei 2015
Penulis,

SONYA AIRINI BATUBARA

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
Dr. Mahmud Mulyadi, SH.,M.Hum.1
Dr. Marlina, SH.,M.Hum.2
Prof. Dr. Suhaidi, SH.,M.H.3
Sonya Airini Batubara, SH.4

Tenaga medis seperti dokter adalah sebuah profesi yang mengabdikan ilmunya
pada kepentingan umum, mempunyai kebebasan nilai-nilai kemanusiaan di bawah
kode etik kedokteran. Penggunaan hukum pidana merupakan masalah kebijakan
hukum pidana. Kebijakan hukum pidana dilihat secara fungsional terdapat tiga tahap
dalam bekerjanya hukum pidana yaitu tahap formulasi, tahap aplikasi dan tahap
eksekusi. Dari ketiga tahap tersebut, terhadap formulasi atau disebut juga tahap
kebijakan legislatif merupakan tahap yang paling strategis karena tahap tersebut
perundang-undangan pidana ditetapkan. Oleh karena itu, dilakukan penelitian
terhadap kebijakan formulasi hukum pidana dalam penanganan tindak pidana di
bidang tindakan medik.
Rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana
tindakan medik dikategorikan sebagai tindak pidana berdasarkan peraturan
perundang-undangan, bagaimana kebijakan formulasi hukum pidana dalam
penanganan tindak pidana di bidang tindakan medik, dan bagaimana perlindungan
hukum pidana terhadap korban tindak pidana di bidang tindakan medik. Metode yang
digunakan di dalam penulisan tesis ini adalah penelitian yuridis normatif dengan
menggunakan bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier.
Penelitian ini menggunakan tehnik penelitian kepustakaan yang selanjutnya dianalisis
secara kualitatif.
Hasil penelitian ini mengenai tindakan medik sebagai tindak pidana

berdasarkan KUHP, KUHAP, UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran,
UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan UU No. 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit adalah perbuatan yang memenuhi unsur kesalahan, aturan-aturan
mengenai hukum kesehatan saat ini belum sepenuhnya mengatur secara tegas dan
mengakomodasi persoalan yang timbul di bidang pelayanan kesehatan, dan mengenai
perlindungan hukum bagi korban tindak pidana di bidang tindakan medik dilakukan
dengan mengenakan sanksi bagi pelaku tindak pidana.
Berdasarkan penelitian ini disarankan untuk melakukan perbaikan sistem dari
pendidikan sampai kepada pengawasan kinerja para medis, penyempurnaan aturan
hukum kesehatan dan aparat penegak hukumnya, serta melakukan revisi formulasi
perundang-undangan di bidang medis.
Kata kunci: Kebijakan Formulasi, Hukum Pidana, dan Pelayanan Medis.
1

Ketua Komisi Pembimbing.
Dosen Pembimbing Kedua.
3
Dosen Pembimbing Ketiga.
4
Mahasiswi Pasca Sarjana Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara.

2

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
Dr. Mahmud Mulyadi, SH.,M.Hum.5
Dr. Marlina, SH.,M.Hum.6
Prof. Dr. Suhaidi, SH.,M.H.7
Sonya Airini Batubara, SH.8
Medical personnel looks like doctor is a profession devoted to the science of
public interest, to have freedom of humanitarian values under the code of medical
ethies. The use of penal law is penal law policy’s problem. Penal law policy can be
seen from functional aspect. There are three steps in penal law processing i.e.
formulation, application and execution. Formulation step or known as legislative
policy is strategic step because the regulation is being decision. So the research will
be conducted to policy formulation of criminal law in the handling of criminal acts in
the field of medical treatment.
The formulation of the issues discussed in this study are how medical action is
categorized as offenses under the legislation, how the policy formulation of criminal
law in handling criminal action in the field of medical action, and how the criminal

law protection to victims of criminal offenses in the field of medical action. Method
used in this thesis is a normative research using primary legal materials, legal
materials and secondary legal materials tertiary. This study uses library research
techniques are further analyzed with qualitative.
The results of this study are action of medical services as a criminal offense
under code of criminal law, code of criminal procedure law, Act No. 29 of 2004 on
Practise of Medicine, Act No. 36 of 2009 on Health and Act No. 44 of 2009 on
Hospital are actions that meet the elements of the error, the rules regarding the
health law is not fully set up explicitly and accomodate issues that arise in this field
of health care, and regarding legal protection for victims of crime in the field of
medical services performed by imposing sanctions for criminal.
Based on this research is suggested for improvement of the education system to
the performance of the medical supervision, completion of the rule of law and health
law enforcement officers, and revised formulation of legislation in the medical field.
Key words: Policy formulation, Criminal law, Medical services.

5
6
7
8


The Head of Lecture Committe.
The Second of Lecture Committe.
The Third of Lecture Committe.
Student of Law Faculty of University of North Sumatera.

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur Penulis haturkan pada Tuhan Yesus Kristus, atas berkat
dan kasih-Nya sehingga Penulis dapat menyusun dan menyelesaikan penulisan tesis
ini yang berjudul “KEBIJAKAN FORMULASI HUKUM PIDANA DALAM
PENANGANAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PELAYANAN MEDIS”,
penulisan tesis ini merupakan tugas wajib yang harus diselesaikan untuk melengkapi
syarat memperoleh gelar Magister Hukum di Universitas Sumatera Utara.
Penulis telah banyak mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai
pihak dalam penyusunan tesis ini, karenanya Penulis mengucap terimakasih dan
penghargaan setingginya kepada:
Kedua orang tua Penulis, Papa HR.Batubara dan Mama Dra. M.Gultom yang
dengan tulus mencintai dan menyayangi Penulis, selalu sabar, perhatian,

memberikan doa dan semangat yang selalu mengiringi langkah Penulis.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada:
1.

Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH.,M.Hum. selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.

2.

Bapak Prof. Dr. Suhaidi, SH.,M.H. selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu
Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

3.

Bapak Dr. Mahmud Mulyadi, SH.,M.Hum selaku Ketua Komisi Pembimbing
yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing Penulis dan
memberikan masukan terhadap tesis ini.

Universitas Sumatera Utara


4.

Ibu Dr. Marlina, SH.,M.Hum selaku Dosen Pembimbing kedua yang telah
banyak meluangkan waktu untuk membimbing Penulis dan memberikan
masukan terhadap tesis ini.

5.

Bapak Prof. Dr. Suhaidi, SH.,M.H selaku Dosen Pembimbing ketiga yang telah
meluangkan waktu untuk membimbing Penulis dan memberikan masukan
terhadap tesis ini.

6.

Bapak Dr. Madiasa Ablisar, SH.,M.S selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan masukan dan kritikan yang konstruktif dalam penyempurnaan tesis
ini.

7.

Ibu Dr. Utary Maharany Barus, SH.,M.Hum selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan masukan dan kritikan yang konstruktif dalam penyempurnaan tesis
ini.

8.

Seluruh staff tata usaha Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bantuan dalam proses
administrasi mulai pada saat memasuki kuliah hingga perkuliahan selesai.

9.

Terimakasih kepada abang ipar Serka Frengky SH Simorangkir,Amk dan kakak
Marintan Octarina Batubara,M.Psi(Psikolog), abang Brigadir Ricky HS
Batubara,SH. dan kakak ipar Nomi Helentina Gultom,ST., abang Lettu Marinir
Yanuar FA Batubara dan kakak ipar Ully Sita Sirait,SH., dan kepada kedua
keponakan tersayang Betrand Yohannes Simorangkir dan Gabriel Goklas Kymi
Batubara, atas semangat, doa dan kasih sayangnya.

Universitas Sumatera Utara

10. Terimakasih kepada Donald Lumbangaol, S.Pi dan sahabat saya Fitriani,
SH.,Lani Panjaitan, SH., Misa Bukit, SH., NiceFriendship (NF), 7Angel’s, adik
tersayang Dian Yunita Simanullang dan Ewis Debby Parhusip, SH, atas
semangat, doa dan bantuannya.
11. Terimakasih kepada teman seperjuangan di kampus Pasca Sarjana Ilmu Hukum
Universitas

Sumatera

Utara

Regular

A

dan

Jurusan

Pidana

untuk

kebersamaannya selama ini.
12. Terimakasih kepada seluruh teman-teman Angkatan 2013 Pasca Sarjana Ilmu
Hukum Universitas Sumatera Utara untuk kebersamaannya selama ini.
Penulis menyadari akan ketidaksempurnaan hasil penelitian tesis ini karena
kesempurnaan hanya milik Tuhan Yesus Kristus, oleh sebab itu besar harapan Penulis
kepada semua pihak untuk memberikan saran dan kritik yang membangun guna
menghasilkan sebuah karya ilmiah yang lebih baik bagi substansi maupun
penulisannya dimasa yang akan datang.

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1.

Identitas Pribadi

Nama lengkap

: Sonya Airini Batubara

Tempat/tanggal lahir

: Pematangsiantar/ 3 Februari 1990

Agama

: Protestan

Status

: Belum Menikah

Alamat

: Jl. Sutan Sori Pada Mulia No.110 Padangsidimpuan

2.

Keluarga

Nama ayah

: HR. Batubara

Nama ibu

: M. Gultom

Nama saudara

: Marintan Octarina Batubara
Ricky Herman Sahala Tua Batubara
Yanuar Felix Batubara

3.

Pendidikan

TK

:

TK Swasta Santa Bernadettha, Padangsidimpuan

SD

:

SD Swasta Xaverius, Padangsidimpuan

SMP

:

SMP Swasta Kesuma Indah, Padangsidimpuan

SMA

:

SMAN 2, Padangsidimpuan

Perguruan Tinggi/S1

:

Universitas Sriwijaya, Palembang

Perguruan Tinggi/S2

:

Universitas Sumatera Utara, Medan

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................................ i
ABSTRACT ..................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................................... iii
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Perumusan Masalah .............................................................................. 11
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 11
D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 12
E. Keaslian Penelitian ................................................................................ 13
F. Kerangka Teori dan Konsepsi ............................................................... 14
1. Kerangka Teori ................................................................................. 14
2. Kerangka Konsepsi........................................................................... 22
G. Metode Penelitian ................................................................................. 25
1. Jenis dan Sifat Penelitian .................................................................. 25
2. Sumber Bahan Penelitian Hukum .................................................... 26
3. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 27
4. Analisis Data .................................................................................... 27

BAB II

TINDAKAN MEDIK YANG DIKATEGORIKAN SEBAGAI
TINDAK PIDANA BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN .............................................................................................. 29
A. Tindakan Medik .................................................................................... 29
1. Ruang Lingkup Tindakan Medik .................................................... 29
2. Bentuk-Bentuk Tindakan Medik ..................................................... 36
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelayanan Kesehatan dan
Syarat Pokok dalam Pelayanan Kesehatan ..................................... 39
4. Upaya-Upaya dalam Pengembangan Pelayanan Kesehatan ........... 40
B. Peraturan-Peraturan Tentang Tindakan Medik ..................................... 42

Universitas Sumatera Utara

1. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) ............................. 42
2. Undang-Undang No.29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran .. 44
3. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan................ 46
4. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit ........... 49
C. Tindakan Medik Dikategorikan sebagai Tindak Pidana ....................... 49
1. Tindak Pidana ................................................................................ 50
2. Tindakan Medik Dikategorikan sebagai Tindak Pidana ................. 54
BAB III

KEBIJAKAN
FORMULASI
HUKUM
PIDANA
DALAM
PENANGANAN TINDAK PIDANA DI BIDANG TINDAKAN
MEDIK ........................................................................................................ 61
A. Kebijakan Formulasi Hukum Pidana Dalam Penanganan Tindak
Pidana Di Bidang Tindakan Medik ....................................................... 61
1. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) .............................. 63
2. UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran Pasca Putusan
Mahkamah Konstitusi....................................................................... 76
3. UU No. 23 Tahun 1992 Juncto UU No. 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan ......................................................................................... 86
4. UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit ................................ 103
B. Perumusan Pertanggungjawaban Pidana (Criminal Reponsibility) .... 103
C. Perumusan Sanksi (Sanction) Baik Yang Berupa Pidana Maupun
Tindakan Tata Tertib ........................................................................... 109
1 Kebijakan Kriminalisasi ................................................................. 110
2 Pertanggungjawaban Pidana .......................................................... 114
3 Perumusan Pidana dan Aturan Pemidanaannya ............................. 117

BAB IV

PERLINDUNGAN HUKUM PIDANA TERHADAP KORBAN
TINDAK PIDANA DI BIDANG TINDAKAN MEDIK ....................... 123
A. Pandangan Tentang Korban ................................................................ 123
B. Kebijakan Perlindungan Hukum Pidana Terhadap Korban Tindak
Pidana Di Bidang Tindakan Medik ..................................................... 124

Universitas Sumatera Utara

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 140
A. Kesimpulan ......................................................................................... 140
B. Saran.................................................................................................... 142

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 143

Universitas Sumatera Utara