Film Dunia Mimpi dan Harapan
Film, Dunia Mimpi dan Harapan
1 Maret 2015
Artikel oleh Intan Yolanda
Film adalah gambaran dunia.
Tidak ada yang tidak bisa kita temukan.
Air, tanah, udara, dan api.
Logika, emosi, imajinasi, dan relita.
Kupu-kupu, bunga, energi, dan budaya.
Rasa sakit dan penyembuhan.
Cinta dan kebencian.
Film adalah kehidupan yang dilihat dari berbagai sudut pandang. Bahkan satu karakter atau satu
kejadian bisa diceritakan puluhan kali dengan jalan cerita yang berbeda-beda. Seperti Drakula dan
perang Troya, atau Putri Tidur dengan Maleficent.
Setiap film membawa satu pengalaman dan pelajaran hidup. Mungkin tidak banyak orang yang
menyadari bahwa disaat mereka menonton sebuah film dengan teman, keluarga, maupun kekasih,
sebenarnya mereka tidak hanya menghabiskan waktu dengan menikmati kebersamaan satu sama lain.
Tapi mereka juga sedang berbagi satu pengalaman yang mereka saksikan bersama-sama dan
membentuk kesepahaman secara tidak langsung.
Seperti yang kita ketahui, seseorang merasa lebih terikat dengan orang lain yang memiliki kesamaan
dengannya atau yang lebih kita kenal dengan istilah ‘senasib sepenanggungan’, tentunya dalam konteks
yang lebih ringan. Kita merasa tanpa harus benar-benar tersakiti. Kita bersedih tanpa harus benar-benar
kehilangan. Tapi pengalaman yang kita lihat dan dengar terasa terlalu nyata untuk bisa diabaikan.
Sehingga membentuk satu kesadaran bahwa jika kita melakukan hal yang sama maka kita akan
mendapatkan hal yang sama juga. Rasa itu adalah kepercayaan.
Bayangkan betapa hebatnya jika kita bisa memanfaatkan pengaruh film untuk perlahan-lahan
menanamkan kepercayaan bahwa dunia bisa jauh lebih baik dengan cara yang menyenangkan.
Membawa keberanian kehadapan mata kepala kita. Mengingatkan akan kebaikan yang tertanam jauh
didalam hati kita. Memberikan kehangatan bahkan ditengah kepungan dinginnya hujan badai.
Menghirup semua realita yang tidak mungkin dialami sepenuhnya dalam kehidupan yang singkat ini,
merasakannya, mempercayainya, mengharapkannya, memimpikannya, beraksi karenanya, dan
mendapatkannya dalam versi terbaik dari diri kita sendiri.
Jika hal itu yang bisa kulakukan untuk menjadi bagian dari dunia yang lebih baik. Aku ingin dan akan
melakukannya dengan sepenuh hati.
1 Maret 2015
Artikel oleh Intan Yolanda
Film adalah gambaran dunia.
Tidak ada yang tidak bisa kita temukan.
Air, tanah, udara, dan api.
Logika, emosi, imajinasi, dan relita.
Kupu-kupu, bunga, energi, dan budaya.
Rasa sakit dan penyembuhan.
Cinta dan kebencian.
Film adalah kehidupan yang dilihat dari berbagai sudut pandang. Bahkan satu karakter atau satu
kejadian bisa diceritakan puluhan kali dengan jalan cerita yang berbeda-beda. Seperti Drakula dan
perang Troya, atau Putri Tidur dengan Maleficent.
Setiap film membawa satu pengalaman dan pelajaran hidup. Mungkin tidak banyak orang yang
menyadari bahwa disaat mereka menonton sebuah film dengan teman, keluarga, maupun kekasih,
sebenarnya mereka tidak hanya menghabiskan waktu dengan menikmati kebersamaan satu sama lain.
Tapi mereka juga sedang berbagi satu pengalaman yang mereka saksikan bersama-sama dan
membentuk kesepahaman secara tidak langsung.
Seperti yang kita ketahui, seseorang merasa lebih terikat dengan orang lain yang memiliki kesamaan
dengannya atau yang lebih kita kenal dengan istilah ‘senasib sepenanggungan’, tentunya dalam konteks
yang lebih ringan. Kita merasa tanpa harus benar-benar tersakiti. Kita bersedih tanpa harus benar-benar
kehilangan. Tapi pengalaman yang kita lihat dan dengar terasa terlalu nyata untuk bisa diabaikan.
Sehingga membentuk satu kesadaran bahwa jika kita melakukan hal yang sama maka kita akan
mendapatkan hal yang sama juga. Rasa itu adalah kepercayaan.
Bayangkan betapa hebatnya jika kita bisa memanfaatkan pengaruh film untuk perlahan-lahan
menanamkan kepercayaan bahwa dunia bisa jauh lebih baik dengan cara yang menyenangkan.
Membawa keberanian kehadapan mata kepala kita. Mengingatkan akan kebaikan yang tertanam jauh
didalam hati kita. Memberikan kehangatan bahkan ditengah kepungan dinginnya hujan badai.
Menghirup semua realita yang tidak mungkin dialami sepenuhnya dalam kehidupan yang singkat ini,
merasakannya, mempercayainya, mengharapkannya, memimpikannya, beraksi karenanya, dan
mendapatkannya dalam versi terbaik dari diri kita sendiri.
Jika hal itu yang bisa kulakukan untuk menjadi bagian dari dunia yang lebih baik. Aku ingin dan akan
melakukannya dengan sepenuh hati.