Seorang gadis berusia sembilan tahun mem (1)

Kisah nyata anak berbakat (gifted)

Seorang gadis berusia sembilan tahun
membaca 254 buku dalam waktu 10 hari!
Oleh: Surachman Dimyati
Universitas Terbuka-Indonesia
sdimyati@ecampus.ut.ac.id

Sebelum penutupan sekolah untuk liburan musim dingin di akhir tahun 1997 dan awal
tahun 1998, guru di kelas tiga dari SD Weber di Iowa City, Iowa, memberikan 2 lembar
kertas kepada semua muridnya. Bu guru menganjurkan anak-anak untuk menghabiskan
beberapa hari liburan mereka dengan membaca buku dan mencatat, nama buku,
penulis, dan ringkasan singkat pada kertas yang disediakan. Purnawati Hustina Rachman,
atau Tina nama panggilannya, adalah salah satu siswa yang memperhatikan anjuran Ibu
gurunya. Dari hari pertama liburan dia meminya ayahnya, Dimyati, naik ke perpustakaan
umum. Dia meminjam sekitar 15 buku setiap kunjungan ke perpustakaan. Dia membaca
semuanya buku-buku itu dari pagi sampai sore. Kemudian di malam hari dia meminta
ayahnya lagi untuk pergi ke perpustakaan untuk meminjam 10 sampai 15 buku.
Anehnya, dia membaca semua buku di malam dan pagi. Jadi, dalam waktu sepuluh hari
dia telah membaca 254 buah buku!
Bayangkan seorang gadis berusia sembilan tahun mampu membaca 254 buah buku

dalam waktu sepuluh hari! Dia pasti memiliki kemampuan luar biasa. Penjelasannya
adalah bahwa dia ingin menunjukkan gurunya bahwa dia bisa melakukan hal yang luar
biasa. Tak seorang pun di kelasnya lakukan seperti seperti yang dia lakukan. Namun,
ketika sekolah dimulai pada awal Januari 1998, Tina menyerahkan 14 halaman kertas
yang menunjukkan bahwa dia telah membaca buku 254 buah dalam waktu sepuluh hari
di liburan musim dingin ke gurunya dengan bangga. Kasihan Tina, karena sesuatu hal
gurunya tidak banyak perhatian dengan lembaran kertas-kertas yang ia sampaikan. Dia
mungkin menaruh sedikit perhatian atas laporan panjang prestasinya yang fantastis
dalam membaca. Ketika ayahnya bertanya, apa tanggapan gurumu saat menyerahkan
laporan membaca mu? Dia menjawab dengan tenang; "nggak apa-apa. Wajahnya
berubah merah. Dia tampak marah tentang jawaban hambar dari gurunya. Selama
beberapa minggu setelah itu, dia tidak pernah meminta ayahnya lagi untuk meminjam
buku-buku dari perpustakaan umum. Dengan situasi seperti itu, ayahnya kemudian
bertemu profesor psikologi dan menjelaskan situasi anaknya. Profesor itu mengatakan
kepadanya: "Kamu datang ke sekolah Tina dan menemui gurunya -dan menjelaskan
situasi nya Tina. Dia bertanya, apakah ibu guru telah membaca laporan prestasi
membaca Tina yang fantastis?". Ibu guru tertegun mendengar laporan ini. Beliau

Kisah nyata anak berbakat (gifted)


merasa sangat bersalah bahwa dia sudah menyakiti perasaan Tina. Bu guru meminta
maaf atas hal ini. Dia akan sangat memperhatikan atas laporan membaca Tina. Dia
berjanji untuk memanggil Tina danmengatakan kepadanya bahwa prestasi membacanya
selama liburan musim dingin benar-benar fantastis! Beberapa hari setelah itu, terjadi
perubahan besar pada diri Tina. Dia mulai meminta ayahnya lagi untuk pergi ke
perpustakaan umum meskipun jumlah buku yang dibaca tidak sebanyak jumlah buku
yang dipinjam selama hari-hari liburan.