SNI 03 6791 2002 Cara uji kadar semen pd

SNI 03-6791-20002

Standar Nasional Indonesia

Cara uji kadar semen pada campuran semen tanah
dengan analisis kimia

ICS 93.010

Badan Standardisasi Nasional
1

BSN

2

Daftar isi

Daftar isi ......................................................................................................................

i


Prakata...........................................................................................................................

iii

Pendahuluan .................................................................................................................

iv

1

Ruang lingkup ..........................................................................................................

1

2

Acuan normatif ........................................................................................................

1


3

Istilah dan definisi …................................................................................................

1

4

Ketentuan dan persyaratan ...................................................................................

1

4.1 Bahan ................................................................................................................

1

4.1.1.................................................................................................................. Conto
h uji ............................................................................................................
1


4.1.2......................................................................................................................Bahan
pereaksi......................................................................................................

2

4.2 Peralatan ...........................................................................................................

2

4.3 Perhitungan ......................................................................................................

2

5

Cara pengujian ........................................................................................................

3


6

Pelaporan ...............................................................................................................

4

Lampiran A Bagan alir (normatif) ................................................................................

5

Lampiran B Formulir contoh uji (informatif) .................................................................

6

Lampiran C Daftar tabel deviasi teknis dan penjelasannya (informatif) ......................

8

Lampiran D Daftar penyusun dan lembaga (informatif) ..............................................


9

Bibliografi .....................................................................................................................

10

i

Prakata

Standar tentang ‘Cara uji kadar semen pada campuran semen tanah dengan analisis
kimia’ merupakan revisi dari SNI 03-6791-20022, Metode Pengujian Kadar Semen pada
Campuran Semen-Tanah dengan Analisis Kimia, yang mengacu pada ASTM D 806-00 “Test
method for cement content of hardened soil-cement mixtures”, dengan perubahan pada
judul, penambahan dan revisi beberapa materi mengenai persyaratan dan ketentuan serta
cara pengujian, penjelasan rumus, pembuatan bagan alir, dan pembuatan contoh formulir.
Standar ini disusun oleh Panitia Teknis Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil
pada Sub Panitia Teknk Bidang Sumber Daya Air melalui Gugus Kerja Pendayagunaan
Sumber Daya Air Bidang Bahan dan Geoteknik.
Tata cara penulisan disusun mengikuti Pedoman PSN Nomor 8 Tahun 2007 dan dibahas

pada forum rapat gugus kerja dengan melibatkan para nara sumber, pakar dan lembaga
terkait.

ii

Revisi SNI 03-6791-2002

Cara uji kadar semen pada campuran semen tanah dengan analisis kimia

1

Ruang Lingkup

Metode ini meliputi ketentuan dan prosedur pengujian untuk mengetahui kadar semen dari
semen-tanah yang sudah mengeras, dengan cara analisia kimia di laboratorium yang
dapat digunakan untuk kendali mutu pada waktu pelaksanaan konstruksi.
2

Acuan normatif


ASTM D 806-00,

3

Standar test method for cemen content of hardened soil-cement
mixtures

Istilah dan definisi

Istilah dan definisi yang berkaitan dengan standar ini adalah sebagai berikut.
3.1
analisis kimia
cara menentukan parameter atau nilai suatu unsur yang terkandung dalam bahan contoh
dengan cara reaksi kimia
3.2
campuran semen-tanah
jenis bahan konstruksi dari campuran semen, tanah dan air, dengan perbandingan berat
tertentu
3.3
mengeras

proses pengikatan semen pada campuran sementanah
3.4
campuran semen-tanah segar
campuran semen tanah yang belum terjadi pengikatan
3.5
kadar semen
bagian semen dalam campuran semen-tanah yang dinyatakan dalam persen (%) dari
jumlah berat bahan contoh yang diuji
4

Ketentuan dan persyaratan

4.1

Bahan

4.1.1 Contoh uji
Contoh uji untuk pengujian ini harus memenuhi ketentuan sebagai berikut
a) Tanah asal yang digunakan untuk campuran semen-tanah kurang lebih 200 gram.
b) Semen yang digunakan untuk campuran semen-tanah kurang lebih 200 gram.

c) Contoh campuran semen-tanah yang akan dianalisis kurang lebih 200 gram.
1 dari 10

Revisi SNI 03-6791-2002

4.1.2

Bahan pereaksi

Bahan pereaksi yang digunakan untuk pengujian ini harus murni untuk mendapatkan basil
pengujian yang teliti. Jenis-jenis pereaksi tersebut harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut :
a) larutan kalium permanganat standar 0,1 N (KMnO,)
b) larutan amonium nitrat basil campuran 20 gram NH.,NO; dengan I liter air suling;
c) asam klorida (1+1) basil pengenceran 25 mL H Cl (B.J. 1,19) dengan 25 mL air
suling;
d) asam klorida (1+3) basil pengenceran 200 mL H Cl (B.J. 1,19) dengan 600 mL air
suling;
e) asam nitrat pekat (HN03);
f)


amonium oksalat 5 %;

g) amonium hidroksida, NH4 OH (B.J. 0,9);
h) asam sulfat (1+1), hasil pengenceran 500 mL HZSO4 (B.J. 1,84)
a. dengan 500 mL air suling.
4.2

Peralatan

Peralatan yang diperlukan adalah sebagai berikut :
a) alat neraca analitik, kelas S
b) kertas saring atau filter menggunakan :
1) Whatman No. 1, diameter 11 cm dan 15 cm;
2) No.2, diameter 11 cm dan 15 cm;
3) Whatman No. 41, diameter 15 cm.
c) pipet 50 mL
d) alat-alat bantu seperti :
1) alat pencampur;
2) alat pemanas listrik;

3) saringan No. 40 (425 µm) lengkap;
4) alat pencetak contoh dari besi;
5) alat penggiling.
4.3

Perhitungan

Perhitungan dilakukan sebagai berikut :

a) Perhitungan kadar CaO dalam tanah, semen dan campuran semen-tanah dengan
menggunakan rumus :

  A  B CX0,028  
CaO, (%)  
 X100 ..............................................................
D



Keterangan :
A adalah larutan KMnO, yang diperlukan untuk titrasi benda uji (mL);
B adalah larutan KMn04 yang diperlukan untuk titrasi blanko (mL);
C adalah normalitas larutan KMn04 ;
2 dari 10

(1)

Revisi SNI 03-6791-2002

D adalah contoh yang setara dengan I gr tanah atau semen-tanah dan 0,2 gram semen.
0,028 adalah angka kesetaraan Ca 0 dalam 1 ml, KMn0 4 standar 0,1 N

b) Kadar semen dalam campuran semen-tanah dihitung dengan meng-gunakan rumus :
  G  F 
Semen, (%)  
(2)
 X100 .............................................................................
 E  F  
Keterangan :
E adalah Ca 0 dalam semen (%);
F adalah Ca 0 dalam tanah (%);
G adalah Ca 0 dalam campuran semen-tanah (%).

c) Bila titrasi dilakukan dengan menggunakan KMn0 4 tidak standar, maka perhitungan
persentase semen dengan menggunakan rumus:
  J  I 
Semen, (%)  
 X100 ...........................................................................
  5H  J 

(3)

Keterangan :
H adalah larutan KMnO4 yang diperlukan untuk titrasi contoh semen -);
I adalah larutan KMn04 yang diperlukan untuk titrasi contoh tanah (mL);
J adalah larutan KMnO4 yang diperlukan untuk titrasi contoh campuran semen-tanah (mL).
5
Cara pengerjaan
Cara pengerjaan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a)

Keringkan 25 gram setiap contoh uji dalam oven dengan temperatur tetap 110 °C
sampai beratnya konstan, ditumbuk, lalu saring dengan saringan No. 40 (lubang 425
µm).

b)

Timbang sebanyak 5 gram tanah asli, 5 gram campuran semen tanah, dan 1 gram
semen, tempatkan tiap benda uji dalam gelas piala 250 mL; tambahkan dalam tiap gelas
piala 50 mL HCl (1+1) , tutup dan didihkan pelan-pelan selama 5 menit; khusus untuk
benda uji semen, selain cara tersebut di atas dapat juga dilakukan dengan
menambahkan 40 mL air suling, kemudian diaduk dan ditambahkan 10 mL HCl (B.J.
1,19) dan kemudian dididihkan pelan-pelan selama 5 menit;

c)

Tambahkan 25 mL air panas, aduk, diamkan sampai terjadi endapan kemudian saring
isi gelas piala dengan kertas saring Whatman No. 1 diameter 15 cm; tampung hasil
saringan dalam gelas seukuran 250 mL; endapan yang tersisa pindahkan pada
saringan, bilas dengan air panas 10 - 15 mL sebanyak 4 kali.

d)

Encerkan hasil saringan dengan air dingin hingga volume menjadi 250 mL; kocok
gelas untuk mencampur isinya, ambil 50. mL campuran, pindahkan ke gelas piala
semu:a (butir b) dengan menggunakan pipet 50 mL. buang sisa endapan dan kertas
saringnya; tambahkan 50 mL larutan amoniak encer ke dalam gelas piala, didihkan
selama 1-2 menit dan biarkan hidroksida mengendap. (bila contoh uji diperkirakan
mengandung senyawa besi sebelum hidrok-sida diendapkan, sebaiknya ditambahkan
beberapa tetes HNO,).

e)

Pisahkan endapan hidroksida dengan kertas saring Whatman No. l atau No.41
diameter 11 cm yang dipasang pada corong, cairan hasil saringan ditampung
pada gelas piala 600 mL yang ditempatkan di bawah corong, bersihkan endapan
yang tertinggal dalam gelas piala dengan membilas 1-2 kali dengan larutan panas
NH4N03 (20 gr/L). bilas endapan hidroksida yang ada dalam kertas saring sebanyak 1-2 kali
dengan Ianitan panas NH4 N03 (20gr/L); bilas gelas piala 200 mL dan endapan
3 dari 10

Revisi SNI 03-6791-2002

hidroksida sebanyak 1-2 kali dengan larutan panas NH 4 N03 (20 gr/L); untuk
mengekstraksi endapan yang menempel pada kertas saring, lobangi kertas saring
sehingga hidroksida jatuh ke dasar gelas piala,bilas kertas saring dengan larutan
panas NH, N0 3 (20gr/L); kemudian tuangkan pada kertas saring sebanyak 20 mL
H CI panas (1+3); cuci kertas beberapa kali dengan air panas kemudian buang
kertas tersebut.
f)

Tambahkan larutan dari hasil butir e) sedikit larutan amoniak sehingga larutan bersifat
basa, didihkan 1 sampai 2 menit, biarkan sampai terjadi endapan clan pisahkan
endapan dengan kertas saring Whatman No.1, tampung hasil saringan dalam gelas
piala.600 mL; bilas gelas piala dan endapan, dengan larutan NH 4 N03 (20gr/L) tiga
atau empat kali, cairan ditampung, sedangkan endapan hidroksida dibuang;
tambahkan pada hasil saringan tersebut 2 mL NH 4OH (B.J. 0,9) sehingga volume
akhir mencapai antara 250 sampai 350 mL; tambankan 10 Ml larutan panas amonium
oksalat jenuh,dan didihkan campuran tersebut clan kemudian letakkan pada plat
panas selama 30 menit atau lebih yaitu sampai terjadi endapan yang berupa butiran.

g)

Saring campuran dengan kertas Whatman No. 2 atau 42 dengan diameter 11 cm
atau 15 cm, bersihkan endapan yang menempel pada gelas piala dengan
membilaskan air panas, pastikan bahwa semua endapan terambil dari larutannya.
bilas endapan yang terletak dalam kertas saring dengan air panas sebanyak 8-10
kali, bungkus endapan dengan kertas saringnya.

h)

Buka kertas saring, masukkan endapan dari butir f) ke dalam gelas piala,
tambahkan 200 ml air suling kemudian diaduk dan tambahkan 10 mL H, SO, (1+1);
panaskan larutan dengan mendidihkan sebentar, dan titrasi dengan larutan standar
KMn0 4 sampai warna kemerah-merahan, masukkan kertas saring pembungkus dan
rendam dalam campuran. teruskan titrasi pelan-pelan sampai warna merah dapat
bertahan selama 10 detik;

i)

Sebagai blanko, lakukan a) sampai g) tanpa menambahkan benda uji.

j)

Hitung persentase CaO dalam tanah, semen, dan semen-tanah dengan rumus 1.

k)

Hitung persentase semen dengan rumus 2.

l)

Altematif lain dari prosedur tersebut di atas, dapat dilakukan titrasi seperti pada
butir g) dengan larutan KMn0 4 tidak standar dan larutan tersebut harus digunakan
pada seluruh benda uji. Cara ini mem berikan keuntungan karena tanpa diperlukan
pembuatan blanko seperti pada butir i). Apabila dilakukan prosedur ini, maka rumus
perhitungan persentase semen harus menggunakan rumus 3.

6
Pelaporan
Laporan hasil pengujian berupa pengisian formulir laporan yang berisi :
a) lokasi / asal contoh yang diuji;
b) identitas contoh yang diuji;
c) data hasil pengujian, yaitu :
1)
2)
3)
4)
5)

kadar CaO dalam tanah;
kadar CaO dalam semen;
kadar CaO dalam campuranan semen-tanah;
rumus perhitungan yang digunakan.
tanggaVlokasi pengujian/tanda tangan dan nama penanggung j awab.

4 dari 10

Revisi SNI 03-6791-2002

Lampiran A
(normatif)

Bagan alir

Mulai

CONTOH UJI

TAHAPAN PERSIAPAN

TAHAPAN PENGERJAAN

PERHITUNGAN

PELAPORAN

Selesai

Gambar A.1 Bagan alir cara pengujian kadar semen pada campuran semen-tanah
dengan analisis kimia

5 dari 10

Revisi SNI 03-6791-2002

Lampiran B
(informatif)

Tabel contoh formulir isian

Tabel B.1. Contoh formulir isian pengujian laboratorium
kadar semen pada campuran semen tanah
dengan analisis kimia
Proyek
Jenis tanah
Jenis semen

Temperatur Ruang
Lengas Udara
Tanggal Pengujian
Tanah

Berat Contoh (gr)
KMn O, untuk titrasi contoh (mL) [A]
KMn O, untuk titrasi blanko' (mL) [B]
Ca 0 dalam contoh (%)
G-F
(1) Kadar semen = ------------------x 100%
E-G
Rata-rata kadar semen ( % )
J-I
(2) Kadar semen = -------------x 100%
5H-J
Rata-rata kadar semen (%)

  A  B CX0,028  
Rmus 1 : CaO, (%)  
 X100
D



  G  F 
 X100
 E  F  

Rmus 2 : Semen, (%)  

  J  I 
 X100
  5H  J 

Rumus 3 : Semen, (%) 

6 dari 10

Semen

Semen-Tanah

Revisi SNI 03-6791-2002

Tabel B.2. Contoh isian formulir hasil pengujian laboratorium
kadar semen pada campuran semen tanah
dengan analisis kimia
(…………….harus diisi / dilampirkan dengan angka-angka……………)
Proyek
Jenis tanah
Jenis semen

…………………….
…………………….
…………………….

Temperatur Ruang
Lengas Udara
Tanggal Pengujian
Tanah

Berat Contoh (gr)
KMn O, untuk titrasi contoh (mL) [A]
KMn O, untuk titrasi blanko' (mL) [B]
Ca 0 dalam contoh (%)

  G  F 
 X100
 E  F  

(1) Kadar semen = 

………………………..
………………………..
………………………..
Semen

Semen-Tanah
































































Rata-rata kadar semen ( % )



 J  I


 X100
  5H  J 

(2) Kadar semen = 

5H-J
Rata-rata kadar semen (%)

Contoh perhitungan : (harus diisi/dilampirkan dengan angka-angka)
  A  B CX0,028  
Rmus 1 : CaO, (%)  
 X100 = ………………………………..
D



  G  F 
 X100 = ………………………………………………..
 E  F  

Rmus 2 : Semen, (%)  

  J  I 
 X100 = …………………………………………
  5H  J 

Rumus 3 : Semen, (%) 

7 dari 10

Revisi SNI 03-6791-2002

Lampiran C
(informatif)

Tabel daftar deviasi teknis dan penjelasannya
No.

Materi

Sebelum

Revisi

1.

Judul

Metode pengujian
kadar semen pada
campuran semen
tanah dengan analisis
kimia

Cara uji kadar semen pada
campuran semen tanah
dengan analisis kimia

2.

Format

Belum ada

Disesuaikan dengan PSN
8 Tahun 2007

3.

Acuan normatif

Tidak ada

Ditambah acuan normatif

4.

Istilah dan definisi

Sudah ada

Perbaikan sedikit pada
beberapa penjelasan,
disusun menurut abjad.

5.

Ketentuan dan persyaratan

Hanya ketentuan saja

Ditambah persyaratan

6.

Rumus

Sudah ada

Rumus diperbaiki

7.

Bagan alir

Tidak ada

Dibuatkan bagan alir
sesuai tahapan pengujian

8.

Contoh Formulir

Sudah ada tetapi
belum lengkap

Harus ditambahkan contoh
formulir yang sudah diisi
(hasil pengujian)

8 dari 10

Revisi SNI 03-6791-2002

Lampiran D
(informatif)

Daftar nama dan lembaga
1) Pemrakarsa
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, Badan Penelitian dan
Pengembangan, Departemen Pekerjaan Umum.
2) Penyusun awal
Nama
Ir. Pipin Chr. Sitohang

Lembaga
Pusat Litbang Sumber Daya Air

Dr. Ir. Rahmadi, CES.

Pusat Litbang Sumber Daya Air

3) Penyusun baru
Nama

Lembaga

Ir. Damar Susilowati, M.Sc.

Pusat Litbang Sumber Daya Air

9 dari 10

Revisi SNI 03-6791-2002

Bibliografi

SNI 03-6791-2002, Metode pengujian kadar semen pada campuran semen tanah dengan
analisis kimia

10 dari 10