Cara berpikir masyarakat tentang perjudian (studi kasus di Kelurahan Cikole Sukabumi)

(1)

CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Syari’ah (S.Sy)

Oleh:

MUHTAR NUR AFFAN 106043201346

KONSENTRASI PERBANDINGAN HUKUM

PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MADZHAB HUKUM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1431H/2010M


(2)

(3)

(4)

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ...iv

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……….……….. 1

B. Identifikasi Masalah ………2

C. Pembatasan dan Perumusan masalah ………..……….. 3

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……….. 3

E. Review Terdahulu ……….………… 4

F. Metode Penelitian ………..……… 6

G. Sistematika Penulisan ………..……….10

BAB II : Tinjauan Teoritis Tentang Perjudian A. Pengertian Perjudian ………...…………. 12

1. Pengertian secara Bahasa ………..……….. 12

2. Pengertian menurut Istilah ……….……… 14

3. Macam- macam Perjudian ……….………. 16

B. Pengaturan Perjudian dan Kuis SMS dalam Tata Hukum ... 18

1. Dasar Hukum Perjudian ……….……… 18


(5)

C. Unsur –unsur Perjudian dan Kuis SMS ……… 26

1. Unsur perjudian ……….. 26

2. Unsur kuis SMS ……….. 30

D. Sosiologi Berfikir Masyarakat ……….…… 34

BAB III : GAMBARAN UMUM TENTANG MASYARAKAT DESA CIKOLE SUKABUMI A. Letak dan Kondisi Geografis ……….. 40 B. Demografis Masyarakat ………..………… 40

1. Penduduk ………..….……. 40

2. Pendidikan ……….. 42

3. Sosial Ekonomi ………..……. 43

4. Keagamaan ………..…………... 44

BAB IV : HASIL PENELITAN A. Profil Responden ………...…….. 46

B. Pemahaman Masyarakat Desa Cikole Sukabumi Terhadap Perjudian ………… 49

1. Pengetahuan masyarakat tentang perjudian ……….……… 49

2. Pengetahuan masyarakat tentang kuis SMS ………..……….. 62

C. Analisis Tentang Pemahaman Masyarakat Terhadap Perjudian dan kuis SMS dengan iming –iming hadiah ………..…………. 78


(6)

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ………..………… 89

B. Saran ……… 90


(7)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberi rahmat serta jalan yang lurus kepada penulis atas nikmat dan karuniaNya, yang telah menciptakan manusia yang beraneka ragam disertai dengan kelengkapan akal pikiran sebagai daya pikir, dan hati sebagai rasa, sehingga menjadi mahluk kreatif, inovatif, dan mampu memahami serta mengamalkan norma ajaran agama (Islam) sehingga penulis ini diberi kekuatan untuk mengerjakan skripsi ini yang berjudul “CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN”.

Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa pelita kehidupan dialam ini sehingga beliau mampu mengangkat dan mengantarkan derajat manusia dari lembah kenistaan kepada lembah kemuliaan. Beserta keluarga, para sahabat, serta para pengikutnya hingga akhir zaman. Penulis yakin bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak akan selesai tanpa ada dukungan dan kontribusi dari berbagai pihak, baik materil maupun moril dari semua pihak.

Oleh karena itu, penulis berterima kasih terutama pada orang tua tercinta ayahanda dan ibunda yang telah memberikan nasehat, motivasi, dan juga spirit tiada henti dan terutama dalam membiayai pendidikan Strata I di UIN Jakarta.


(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan masa sekarang, banyak hal – hal baru yang dianggap subhat (tidak jelas ketetapan hukumnya) bagi kalangan masyarakat awam. Perkara subhat yang terjadi dimasyarakat akibat dari berkembangnya teknologi dalam media elektronik seperti Handphone, Televisi, Internet, dan media elektronik lainnya. Informasi yang disampaikan berupa iklan belanja, promosi produk, dan iklan kuis yang sekarang semakin ramai.

Banyaknya iklan – iklan yang bermunculan dimedia elektronik membawa kemjauan bagi pengetahuan masyarakat yang menguntungkan bagi pihak pengelola acara. Selain promosi dengan iklan – iklan, pihak pengelola menambahkan promosinya dengan acara kuis SMS (Short Message Service) dengan iming – iming hadiah. Hal ini bertujuan untuk menarik minat masyarakat ikut berpartisipasi dalam acara promosi tersebut.

Oleh karenanya semenjak tahun 2000 kuis SMS menjadi penomenal dimasyarakat dan semakin hari jumlah iklan kuis meningkat di media elektronik. Mulai dari kuis cerdas cermat dan tebak lagu yang dihadiri oleh para peserta, sampai pada kuis yang hanya dengan kirim SMS dan melalui telepon saja.

Kuis dengan mengirimkan SMS terlebih dahulu adalah suatu hal yang baru bagi masyarakat. Keberadaan kuis SMS bermula dari maraknya masyarakat yang


(9)

menggunakan ponse/handphone. Maraknya pengguna ponsel tersebut mengundang para pembuat kuis untuk mengadakan permainan baru yang bisa dilakukan dengan melalui ponsel. Dengan mengirim SMS sampai batas tertentu maka pihak penyelenggara bisa menentukan siapa yang pantas untuk jadi pemain dan menjadi pemenang.

Dengan adanya penentuan menang/kalah, dan adanya sistem pendaftaran dengan tarif tertentu maka ada kemungkinan kuis SMS ini sama dengan permainan judi. Permainan judi dalam ajaran Agama itu diharamkan dan harus dijauhi oleh umat manusia. Karena ketentuan hukum kuis SMS belum jelas dan tidak ada, maka untuk mengetahui masalah kuis SMS ini kita harus mengetahui pemahaman masyarakat dalam menafsirkan kuis SMS.

B. Identifikasi masalah

Oleh karena itu, penulis selaku mahasiswa Syariah dan Hukum melihat permasalahan semacam ini perlu adanya sebuah penelitian terhadap masyarakat. Mengenai cara berfikir masyarakat tentang perjudian yang penelitiannya dikhususkan pada kuis SMS. Apakah hal yang biasa mereka lihat dan lakukan itu sebuah perjudian atau hanya permainan biasa dan tidak termasuk kedalam perjudian yang dilarang oleh Agama.

Maka penulis mengambil judul: “CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (STUDI DI KELURAHAN CIKOLE SUKABUMI)”.


(10)

C. Pembatasan dan Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis membatasi pembahasan skripsi ini agar tidak melebar dan bisa lebih terarah kepada tujuan yang diinginkan oleh penulis yaitu tentang cara berfikir masyarakat tentang perjudian. Penulis membatasi lokasi penelitian dan pembahasan kuis SMS yang di lakukan oleh masyarakat di kelurahan Cikole Kota Sukabumi Jawa Barat. Dengan demikian perjudian dalam skripsi ini di batasi hanya pada kuis SMS.

Selain membatasi pembahasan, penulis juga merumuskan beberapa permasalahan agar lebih sistematis dan mencapai tujuan dari penelitian, oleh karenanya penulis merumuskan pembahasan sebagai berikut:

1. Bagaimana pemahaman masyarakat selain tokoh agama di kelurahan Cikole Sukabumi tentang judi dan segala yang terkait dengan sikap masyarakat Kelurahan Cikole Sukabumi terhadap kuis SMS?

2. Bagaimana reaksi masyarakat Kelurahan Cikole Sukabumi bila dihadapkan dengan perjudian modern khususnya kuis SMS?

3. Bagaimana pendapat tokoh Agama Islam Kelurahan CIkole Sukabumi tentang perjudian dalam konteks modern, yaitu kuis SMS


(11)

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari sebuah penelitian adalah dapat diketahuinya suatu permasalahan sosial yang belum diketahui oleh masyarakat banyak dan masih perlu adanya suatu pengkajian mendalam atas masalah yang dijadikan objek penelitian. Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah:

1. Untuk mengetahui penafsiran masyarakat mengenai pemahaman tentang perjudian khususnya dalam bidang kuis SMS.

2. Untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tantang perkembangan perjudian modern.

3. Untuk mengetahui keberadaan hukum dalam penyelesaian dan penegakan hukum mengenai kasus perjudian modern.

Selain adanya tujuan yang diharapkan oleh penulis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat menjadi pelajaran dan pengetahuan baru bagi masyarakat. Serta hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai sebuah acuan atas suatu permasalahan yang sama. Adapun kegunaan dari penulisan skripsi ini adalah:

1. Untuk kepentingan penelitian atas pengetahuan masyarakat dalam perjudian modern.

2. Dengan adanya penelitian ini dapat diperoleh informasi mengenai bagaimana masyarakat mengartikan serta memahami perjudian yang berkembang di zaman sekarang.


(12)

3. Untuk mengetahui apakah perjudian itu bisa diberantas atau tidak oleh aturan hukum yang berlaku di negara kita.

Penelitian ini diharapkan menjadi rangsangan bagi penulis dan peneliti lainnya untuk meneliti secara lebih luas dan mendalam dalam mengembangkan penelitian ini.

E. Review Terdahulu

Dalam pembahasan perjudian ini khususnya dalam hal kuis SMS (Short Message Service) penulis menemukan beberapa skripsi yang pembahasannya hampir sama dan inti dari pembahasannya bisa diambil sebagai contoh dan rujukan dalam penulisan skripsi yang penulis buat. Kumpulan Skripsi tersebut yaitu:

a. Perjudian menurut Hukum Pidana Islam dan KUHP (Studi Analisis Komparasi Unsur - Unsur dan Sanksi Pidana dalam Perjudian) yang ditulis oleh Abu A’la Al – Maudud Jurusan Perbandingan Madzhab Fiqih Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2009. Dalam pembahasannya beliau membahas tentang perbedaan unsur - unsur perjudian menurut hukum pidana Islam dan menurut Kitab Undang – Undang Hukum Pidana (KUHP) serta menjelaskan sanksi yang seharusnya diberikan kepada para pelaku perjudian.

b. Analisis Hukum dan Ekonomi Islam Terhadap Kuis Super Deal 2 Miliyar di ANTV yang ditulis oleh Ahmad Fudholi Jurusan Perbankan


(13)

Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007. Dalam Skripsi ini beliau membahas tentang aspek hukum yang ditimbulkan dari Kuis Super Deal 2 miliyar di ANTV menurut hukum Islam serta sangkut pautnya kuis ini dengan perekonomian masyarakat. c. Peran Kepolisian Resort Purwakarta Dalam Penanganan Tindak

Pidana perjudian, yang ditulis oleh Rahmat Hidayat Jurusan Pidana Islam (Jinayah Syariah) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007. Dalam Skripsi ini beliau membahas bagaimana peran kepolisian khususnya Kepolisan Resort Purwakarta dalam pemberantasan pelaku perjudian di daerah Purwakarta.

d. Gambaran Perilaku Gambling Pada Peserta Kuis SMS di Televisi yang ditulis oleh Shinta Permata Sari, Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007. Dalam Skripsi ini beliau membahas tentang pandangan para sosiolog dan psikolog tentang perilaku masyarakat yang mudah terpengaruh dengan adanya acara kuis SMS di televisi.

Adapun perbedaan dengan Skripsi yang penulis buat adalah penulis meneliti cara berfikir suatu masyarakat dalam menafsirkan perjudian dan kuis SMS.

Dalam hal ini, pembahasan dikhususkan pada kasus kuis SMS yang berkembang di media elektronik dan penelitian tersebut dilakukan pada masyarakat di wailayah


(14)

Kelurahan Cikole Sukabumi, selanjutnya dalam penulis menjelaskan bagaimana pemahaman masyarakat dalam menafsirkan perjudian dan kuis SMS serta bagaimana masyarakat menanggapi aturan hukum yang mengatur tentang perjudian.

F. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara atau strategi menyeluruh untuk menemukan atau memperoleh data yang diperlukan.

1. Jenis dan sifat penelitian

Dalam penulisan skripsi ini penulis akan menggunakan metode field research

(penelitian lapangan) yaitu suatu pengumpilan data yang dilakukan dengan turun langsung ke lapangan.1 Sebagai awal dari studi penelitiannya penulis menelaah bahan pustaka yang dijadikan sebagai kerangka teori dan landasan teori sebagai acuan dalam penelitian, serta menjadikan masyarakat sebagai objek dari penelitian. Sedangkan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah dengan menggunakan data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara dan survei yang dilakukan penulis terhadap masyarakat Kelurahan Cikole Sukabumi.

Selain itu untuk melengkapi data, penulis menggunakan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari buku, majalah, surat kabar, diktat serta media elektronik yang berhubungan dengan perjudian. Disamping itu untuk memperkuat data kualitatif tersebut, penulis juga

1


(15)

menggunakan data kuantitatif yang diperoleh dari hasil angket dan wawancara terhadap masyarakat Kelurahan Cikole Sukabumi.

2. Teknik Pengumpulan Data

Untuk pengambilan data penulis menggunakan metode penelitian survei untuk melengkapi teknik pengumpulan datanya penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:

a. Teknik Survei yaitu teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk responden.2 Yang terdiri dari beberapa orang dengan mengambil 150 orang responden wakil dari tiap Rukun Tetangga (RT), dan sebagian masyarakat yang kurang mampu, serta masyarakat yang berada dilihat dari perekonomian dan pekerjaannya. Hal ini bertujuan agar tercapainya suatu pandangan yang diperoleh dari keadaan masyarakatnya. Dalam penelitiannya peneliti menggunakan bentuk kuesioner kombinasi berstruktur dan tak berstruktur yaitu kuesioner terbuka yang mana jawabannya harus dipilih, dan memberi kebebasan kepada responden untuk menjawab secara lanjutan dari jawaban pertanyaan sebelumnya. Serta dengan cara Enumarasi yaitu cara pengumpulan angket dengan cara dibajakan oleh pengumpul data.3

2

Nurul Zuriah. Metodelogi Penelitian Sosial dan Pendidikan. ( Jakarta: Bumi Aksara, 2007).h. 182 3

Masri Singaribun dan Sofian Efendi. Metode Penelitian Survei. ( Jakarta: Lembaga Penelitian dan penerangan Ekonomi Sosial (LP3ES),1999).h. 155


(16)

b. Wawancara (interview) yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (pengumpul data) kepada responden dan jawaban - jawaban responden dicatat atau direkam.4 Oleh karenanya penulis meggunakan sistem wawancara khusus yaitu penulis mengambil sampel responden dari kalangan tokoh Agama yang ada di wilayah kelurahan Cikole Kota Sukabumi. Hal ini bertujuan agar hasil wawancara yang diajukan dapat diterapkan di masyarakat.

c. Studi pustaka yaitu data yang diperoleh dari bahan pustaka dan dokumen lain yang membahas tentang perjudian dan kuis SMS.

d. Studi dokumenter yaitu data pelengkap yang di peroleh dari kKelurahan Cikole Sukabumi Jawa Barat sebagai informasi profil responden dalam pengambilan sampel.

3. Teknik Pengambilan sampel

Disini penulis menggunakan kerangka sampling individu atau rumah tangga yaitu kerangka sampling berupa daftar mengenai jumlah penduduk, jumlah Kepala Keluarga (KK), jumlah Rukun Warga (RW), dan jumlah Rukun Tetangga (RT) yang ada dalam wilayah Kelurahan Cikole Sukabumi dengan mengambil sampel 150 hasil dari akumulasi perwakilan tiap Rukun Tetangga (RT) dan mengambil perwakilan dari jenis kelaminnya, yang diambil secara Non Random sampling yaitu teknik penarikan sampel yang karena alasan tertentu tidak memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh anggota populasi

4


(17)

untuk terseleksi menjadi sampel dan peneliti juga menggunakan cara purposif yaitu dengan memilih sendiri responden sesuai dengan keinginan penulis.5

Selain itu untuk melengkapi data dari wawancara, penulis mewawancarai beberapa tokoh Agama yang dianggap penting dan perlu sebagai pelengkap atas jawaban yang diharapkan oleh peneliti yang diambil secara langsung dan tanpa melewati tahap sampling terlebih dahulu yaitu dengan mengambil empat orang tokoh Ulama yang berada di Kelurahan Cikole Sukabumi dan satu diantaranya Ketua MUI Kota Sukabumi.

4. Teknik Analisis data

Untuk menganalisis data hasil dari penelitian, penulis menggunakan cara univarias

yaitu dengan hanya menampilkan satu aspek data yang lebih penting dan merupakan tujuan akhir, selain itu penulis juga menggunakan analisis data deskriptif yaitu teknik analisis data dengan menjabarkan data - data hasil dari pengumpulan data yang diperoleh dari angket dan wawancara dengan para responden.6

5. Teknik penulisan

Teknik penulisan dalam skripsi ini penulis menggunakan buku pedoman penulisan skripsi yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007.

5

Masri Singaribun dan Sofian Efendi. Metode Penelitian Survei. ( Jakarta: Lembaga Penelitian dan penerangan Ekonomi Sosial (LP3ES),1999).h. 155

6


(18)

G. Sistematika Penulisan

Dalam sistematika penulisan skripsi ini dibagi dalam 5 bab, dengan penjelasan sebagai berikut:

BAB I : Berisi pendahuluan yang memuat tentang latar belakang masalah yang mendasari pembahasan masalah, identifikasi masalah yang memberikan inti permasalahan, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, review terdahulu, metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : Dalam bab ini akan dideskripsikan tentang tinjauan teoritis mengenai perjudian,

yang terdiri dari pengertian perjudian menurut agama dan hukum, unsur - unsur atau karakteristik perjudian, macam – macam perjudian, landasan hukum tentang perjudian, serta sosiologi berfikir masyarakat.

BAB III : Dalam bab ini akan dideskripsikan tentang gambaran umum masyarakat Kelurahan Cikole kota Sukabumi, yang terdiri dari letak dan kondisi geografis Kelurahan Cikole, dan demografis masyarakat yang mencakup atas kependudukan, pendidikan, sosial ekonomi, dan keagamaan.

BAB IV : Dalam bab ini membahas mengenai hasil dari penelitan, yang mencakup tentang profil responden, pemahaman masyarakat Kelurahan Cikole terhadap perjudian, dan analisis tentang tingkat pemahaman masyarakat dalam menafsirkan perjudian.


(19)

BAB V : Penutup dengan mengambil kesimpulan dan saran – saran yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini.


(20)

BAB II

TINJAUAN TEORITIS TENTANG PERJUDIAN

A. Pengertian Perjudian

Banyak perdebatan sesama ahli hukum baik dari ahli hukum Islam maupun hukum positif dalam mengartikan atau menafsirkan tentang perjudian yang disulap menjadi sebuah permainan kuis SMS. Seperti dalam mengartikan kuis SMS yang berkembang di media elektronik yang dapat menjanjikan hadiah jutaan rupiah kepada para pemainnya. Permainan dilakukan dengan menjawab pertanyaan yang sangat mudah dan mengirim pesan singkat dengan tarif diluar normal.

1. Perjudian secara bahasa

Perjudian secara etimologi adalah permainan dimana pemain bertaruh untuk memilih satu pilihan diantara beberapa pilihan dimana hanya satu pilihan saja yang benar dan menjadi pemenang. Selain itu pemain yang kalah taruhan akan memberikan taruhannya kepada si pemenang dan jumlah taruhan ditentukan sebelum pertandingan dimulai. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia judi ialah permainan yang memakai harta benda sebagai taruhan. Sedangkan berjudi ialah mempertaruhkan sejumlah uang atau harta benda dalam permainan tebakan berdasarkan kebetulan atau spekulasi, dengan tujuan mendapatkan sejumlah uang atau harta yang lebih besar dari pada jumlah uang atau harta semula.7

7

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1988. h. 387


(21)

Judi dalam penjelasan pasal 303 KUHP ialah tiap permainan yang mendasarkan buat menang pada umumnya bergantung pada untung – untungan.8 Sedang dalam Ensiklopedi Indonesia Judi diartikan sebagai suatu kegiatan pertaruhan untuk memperoleh keuntungan dari hasil suatu pertandingan, permainan atau kejadian yang hasilnya tidak dapat diduga sebelumnya.9

Bila dilihat dalam bahasa Arab Judi disebut dengan istilah “Maisir” yang dalam bahasa Arab mengandung beberapa pengertian diantaranya ialah: lunak, tunduk, keharusan, mudah, gampang, kaya, membagi - bagi, dan lain-lain.10 Quarish Sihab dalam tafsir al - misbah mengatakan bahwa kata maisir berasal dari kata yasara ( ) yang artinya keharusan, dengan artian bahwa judi itu ada keharusan bagi siapa saja dalam bermain judi/maisir untuk menyerahkan sesuatu yang dipertaruhkan kepada pihak yang menang. Selain itu Quraish Sihab mengatakan bahwa maisir berasal dari kata yusrun

( ) yang artinya mudah, dengan kata lain bahwa maisir/judi itu adalah upaya dan cara untuk mendapatkan rizki dengan mudah tanpa susah payah. Ada lagi yang mengatakan bahwa maisir berasal dari kata yasầr ( ) yang artinya kaya, karena dengan permainan itu akan menyebabkan pemenangnya menjadi kaya.11

8

Penjelasan KUHP. Pasal 303 9“Judi” Ensiklopedi

Indonesia, Jilid 5. Jakarta: Ichtiar Baru. 1984. h. 2789 10

. Ibrahim Hosen, Apakah Judi Itu, Jakarta: Lembaga Kajian Ilmiah Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ),


(22)

Selain mengartikan apa itu judi maka kita juga harus mengetahui apa yang dinamakan dengan kuis. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Kuis adalah acara hiburan di dalam suatu media massa ataupun media elektronik yang berupa menjawab pertanyaan.12 Ensiklopedia Indonesia mendefinisikan kuis yaitu penamaan beberapa jenis cerdas tangkas yang biasanya diselenggarakan melalui media massa.13 Sedangkan pegertian dari kuis Short Message Service (SMS) adalah suatu model pengiriman SMS mengenai berbagai masalah tertentu, yang disertai dengan janji pemberian hadiah, baik melalui undian ataupun melalui akumulasi jumlah (frekuensi) pengiriman SMS yang paling tinggi, sementara biaya pengiriman SMS di luar ketentuan normal, dan sumber hadiah tersebut berasal dari akumulasi hasil perolehan SMS dari peserta atau sebagiannya berasal dari sponsor.14

2. Perjudian menurut Istilah

Dalam mengartikan dan menafsirkan judi para ulama berbeda pendapat mengenai letak suatu illat perjudian:

a. Alaudin Ali bin Muhammad bin Ibrahim Pengarang Tafsir Khazin menjelaskan bahwa yang di maksud dengan judi ialah:

11

M. Quraish Shihab. Tafsir Al- Mishbah (Pesan, Kesan, dan keserasian Al-Qur‟an), Vol. 3.

Jakarta: Lentera Hati, 2002. h. 192 12

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1988. h. 471

13“Kuis”Ensiklopedi

Indonesia, Jilid 5. Jakarta: Ichtiar Baru. 1984. h. 2815 14

Budi. Fenomena Undian Berhadiah dan Kuis SMS dalam Kaca Mata Islam. Diakses pada


(23)

Artinya:

“Setiap permainan yang padanya ditentukan yang menang mendapatkan apasaja dari yang kalah apakah itu berupa benda berharga atau yang lainnya.”

b. Imam Syafi’I dalam kitab al – umm juz IV menjelaskan bahwa:

Maisi/judi adalah suatu permainan yang mengandung unsur taruhan yang dilakukan secara berhadap- hadapan langsung antara dua orang atau lebih. Taruhan adalah suatu bentuk permainan dimana yang kalah harus membayar atau menyerahkan sesuatu kepada pihak yang menang.

Menurut Imam syafi’i apabila taruhan tersebut tidak dilakukan secara berhadap- hadapan maka hal tersebut tidak disebut dengan maisir namun hal tersebut merupakan fashal.16

c. Syekh Muhammad Yusuf Qardawi seorang ulama fiqih asal Indonesia berpendapat bahwa:

Perjudian yaitu permainan yang tidak luput dari untung-rugi yang dialami oleh si pemain. Dalam hal ini beliau tidak menjelaskan adanya suatu majlis dalam permainan tersebut, dan yang jelas haramnya suatu permainan tersebut dengan dicampurinya permainan tersebut dengan perjudian yang mana didalamnya terdapat sebuah unsur menang dan kalah.” 17

d. Hasbi Ash – Shidieqi seorang ulama tafsir Indonesia mengartikan bahwa:

“Judi ialah segala bentuk permainan yang ada wujud kalah menangnya, dan pihak yang kalah memberikan sejumlah uang atau barang yang di

15

Alaudin Ali bin Muhammad Bin Ibrahim. Tafsir Khazin,Jilid I. Mesir: Mustafa Al- Arabi Al- Halabi. 1995. h. 212

16

Ibrahim Hosen. Apakah Judi Itu, Jakarta: Lembaga Kajian Ilmiah Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ),

1987. h 30 17


(24)

sepakati sebagai taruhan kepada pihak yang menang. Lebih lanjut dikatakannya segala permainan yang mengandung unsur untung- untungan termasuk judi yang dilarang oleh syara‟.”18

e. Quraish Shihab pengarang tafsir al – misbah mengartikan bahwa:

“Maysir/judi adalah segala macam aktivitas yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih untuk memenangkan suatu pilihan dengan menggunakan uang atau materi sebagai taruhan.”19

f. Perjudiaan menurut Pasal 303 ayat (3) KUHP sebagai berikut :

“Permainan judi adalah tiap-tiap permainan, di mana pada umumnya kemungkinan mendapat untung bergantung pada peruntungan belaka, juga karena pemainnya lebih terlatih atau lebih mahir. Di situ termasuk segala pertaruhan tentang keputusan perlombaan atau permainan lain-lainnya yang tidak diadakan antara mereka yang turut berlomba atau bermain, demikian juga segala pertaruhan lainnya”.20

Dari berbagai pengertian diatas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa Judi adalah suatu permainan yang didalamnya ada sebuah unsur taruhan, dan apabila salah satu dari para pemain menang maka taruhan tersebut menjadi milik pemenang.

3. Macam- macam Perjudian

Dari berbagai pengertian diatas, bahwa dalam perjudian juga mempunyai beberapa macam perjudian menurut PP No. 9 tahun 1981 tentang Pelaksanaan Penertiban Perjudian, yaitu: perjudian di kasino yang terdiri dari Roulette, Blackjack, Baccarat,

18“Judi” Hasbi

Ash – Shidieqi, ed., Ensiklopedi Islam. Jakarta: Ikhtiar Baru Van Hoeve. 1999. h.

297 19

M. Quraish Shihab. Tafsir Al- Mishbah (Pesan, Kesan, dan keserasian Al-Qur‟an), Vol. 3.

Jakarta. Lentera Hati, 2002. h. 177 20


(25)

Creps, Keno, Tombola, Super Ping-pong, Lotto Fair, Satan, Paykyu, Slot Machine (Jackpot), Ji Si Kie, Big Six Wheel, Chuc a Luck, Lempar paser / bulu ayam pada sasaran atau papan yang berputar (Paseran). Pachinko, Poker, Twenty One, Hwa Hwe serta Kiu-Kiu.21 Selain itu juga ada beberapa permainan yang bisa menyerupai perjudian dikarenakan unsur atau illatnya sama yang diqiaskan atau dipersamakan dengan permainan judi, penulis menguraikan permainan yang unsure dan illatnya sama dengan sebagai berikut:

a. Permainan Kartu yaitu suatu permainan kartu yang mana pemainnya terdiri dari empat orang atau lebih dengan memasang uang sebagi taruhannya, dan yang menang akan mendapatkan uang tersebut.

b. Toto togel yatu permaian tebak nomer yang dilakukan oleh beberapa orang dengan memasang sejumlah uang dan bagi yang menang akan mendapat jumlah uang dua kali lipat lebih besar dari yang di pasang.

c. Sabung ayam yaitu permainan dengan cara pertandingan ayam yang di jagokan dengan memasang sejumlah uang bagi ayam yang dijagokan.22

d. Lotre yaitu permainan yang dilakukan dengan cara membeli sebuah tiket yang sudah terdapat nomor atau nama untuk hadiah yang sudah disiapkan.

21

PP No. 9 tahun 1981 Tentang Pelaksanaan Penertiban Perjudian. Di akses pada tanggal 20 Juni 2010 dari www.legalitas.org

22

Haryanto. Indonesia Negeri Judi. Di akses pada 04 Maret 2010. dari :


(26)

e. Undian hadiah yaitu permainan dengan cara membeli sebuah tiket atau kupon undian yang nantinya akan diundi untuk mendapatkan hadiah yang sudah ditentukan.23

B. Pengaturan perjudian dan kuis SMS dalam tata hukum

1. Dasar Keharaman Judi

Untuk menentukan dasar daripada keharaman judi para ulama fiqih telah sepakat bahwa ada tiga ayat al – Qur’an yang menjelaskan tentang perjudian/maisir antara lain:

a. Al - Qur’an surat al- Baqarah ayat 219 yang mengatakan:





































































Artinya:

“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: " yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir.”(QS.Al – baqarah (2):219)

Penjelasan ayat ini adalah menerangkan tentang jawaban untuk umat muslim yang pada waktu itu bertanya atas dua hal yang dilarang yaitu tentang khamar dan judi.

23

K.H. Ibrahim Hosen. Apakah Judi Itu, Jakarta: Lembaga Kajian Ilmiah Institut Ilmu Al-Qur’an


(27)

Maka Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk menjawab pertanyaan tentang khamar dan judi bahwa pada keduanya itu terdapat dosa besar seperti hilangnya keseimbangan, gangguan kesehatan, penipuan, kebohongan, perolehan harta tanpa hak, dan benih permusuhan. Serta beberapa manfaat duniawi bagi segelintir manusia seperti keuntungan materi, kesenangan sementara dan ketersediaan lapangan kerja.24

b. Al –qur’an surat al – Maidah ayat 90 yang berbunyi:











































Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan”. (Q.S.Al-Maidah (5): 90)

Dalam ayat ini menjelaskan bahwa sesungguhnya minuman yang memabukkan, semua jenis- jenis perjudian, berkorban untuk berhala yang dijadikan untuk sembahyang, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan najis dan menjijikkan. Kata rijs (keji)

dalam ayat ini meliputi perkara yang menjijikkan secara hissi (konkret) seperti bangkai dan minuman, atau yang berbentuk maknawi (abstrak) seperti berjudi. 25

c. Al –qur’an surat al – Maidah ayat 91 yang mengatakan:

24

M. Quraish Shihab. Tafsir Al- Mishbah (Pesan, Kesan, dan keserasian Al-Qur‟an). Vol. 1

Jakarta: Lentera Hati. 2002. h. 467 25


(28)





















































Artinya:

“Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).” (Q.S.Al-Maidah/(5): 91)

Melalui ayat ini dipahami bahawa perjudian termasuk pada perbuatan yang bisa menimbulkan suatu perselisihan antara dua pihak yang bermain, serta dapat menghalanginya untuk beribadah dan mengingat Allah SWT. Dalam tafsir al – mishbah, Quraish shihab menerangkan bahwa sesungguhnya syitan itu hanya bermaksud mendorong dan menggambarkan kesenangan dan kelezatan melalui khamar dan perjudian untuk menimbulkan suatu permusuhan bahkan kebencian dengan cara memperindah keduanya. Serta disamping dampak buruk tersebut, setan melalui kedua hal tersebut mencoba untuk menghalangi kamu dari mengingat Allah baik dengan hati, lidah , maupun perbuatan.26

2. Dasar Keharaman Kuis SMS

Perdebatan mengenai dasar dari pada keharaman kuis SMS belum diketahui oleh masyarakat. Hal ini karena para ulama dan Ahli hukum berbeda pandangan tentang

26


(29)

menentukan apakah kuis SMS itu dapat dikatakan sebagai sebuah perjudian model baru, ataukah kuis SMS ini hanya sebuah permainan biasa yang tidak terdapat unsur judi. Perbedaan pandangan para ulama mengenai pembentukan hukum baru atas permasalahan yang belum ada nashnya, mendorong para ulama kontemporer untuk melakukan ijtihad dalam menetapkan hukum tersebut. Seperti yang di ungkapkan dalam satu qaidah fiqih yaitu:

“ Berubahnya beberapa hukum karena perubahan waktu tidak diingkari”

Qoidah ini menerangkan bahwa sebuah hukum itu akan berubah sesuai dengan berubahnya zaman dan perubahan tersebut itu tidak bisa diingkari oleh manusia. Maksudnya bahwa ketentuan hukum hasil ijtihad baik yang melalui jalur qiyas atau pertimbangan kemaslahatan, itu didasarkan pada waktu berlakunya hukum tersebut.28

Oleh karena itu dalam penetapan hukumnya harus dilihat terlebih dahulu nash - nash yang sudah mengatur mengenai hukum perjudian dikhususkan pada hukum kuis SMS apakah masih relevan untuk dipakai sebagai dasar hukum. Salah satu prinsip yang telah di tetapkan dalam Islam adalah bahwa jika Islam mengaharamkan sesuatu maka ia juga mengharamkan segala perantara yang mengarah pada yang diharamkan tersebut dan

27

Ahmad Sudirman Abbas, Sejarah Qawaid Fiqhiyyah. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, h.52 28

Wahbah Az- zuhaili. Konsep Darurat Dalam Hukum Islam (Studi Banding dengan Hukum Positif), Jakarta: Gaya Media Pratama. h. 51


(30)

menutup jalan yang menuju kearah yang halal. Maka para ulama berpegang pada prinsip

Segala sesuatu yang menjurus kepada yang haram maka hukumnya haram juga”.29

Serupa dengan itu Islam juga menetapkan bahwa dosa perbuatan haram tidak terbatas pada pelakunya saja secara langsung, tetapi meluas membentuk suatu lingkaran mencakup pada semua orang yang ikut serta dalam perbuatan itu serta harta yang jadi perantaranya. Dan setiap orang yang ikut serta mendapat dosa sesuai dengan kadar keterlibatannya akan dosa tersebut.30

Mengingat bahwa tujuan penetapan sesuatu yang haram itu untuk menghindari kemadharatan atau menjauhi mafsadat yang terdapat didalamnya maka seorang muslim harus bersikap hati - hati agar tidak terjerumus kedalam perbuatan yang haram, dan apabila seseorang tidak mampu menentukan hukum suatu persoalan hendaknya ia pandang saja hal itu sebagai hal yang haram untuk berpegang pada prinsip menutup kesempatan (saddu Al- dzara‟I) yang telah menjadi ketetapan dalam Islam.31 Seperti yang di jelaskan dalam al - Qur’an Surat al - Araf ayat 33 yang berbunyi:















































29

Yusuf Al- Qardhawi, Halal Haram Dalam Islam. Penerjemah Muammal Hamidy. Jakarta: Akbar Media, 2005. h. 46

30

Ibid. h. 38 31

Wahbah Az- Zuhaili. Konsep Darurat Dalam Hukum Islam (Studi Banding Dengan Hukum Positif). Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997. h. 13


(31)

Artinya:

Katakanlah: "Tuhanku Hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui."(QS. Al-„araaf (7): 33)

Dalam ayat ini jelas bahwa Allah SWT telah mengharamkan segala suatu perbuatan yang dianggap keji baik itu yang nampak terlihat oleh mata atau pengetahuan kita dari segi ilmu pengetahuan ataupun dari segi dzahir.

Oleh karena itu dalam ayat lain Allah menyuruh kepada kita agar tidak melakukan hal yang memang kita tidak ketahui segala illat / unsur, hukum, dan ketentuan – ketentuannya. Hal ini dijelaskan dalam al - Qur’an surat al - Isra’ ayat 36 yang berbunyi:

































Artinya:

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya”. (QS. Al- Israa: 36)

Ayat ini menerangkan bahwa kita sebagai makhluk sosial yang mempunyai akal dan perasaan diberikan kemampuan untuk membedakan mana yang baik dan buruk sesuai dengan pengetahuan kita. Karena apa yang diketahui oleh manusia sebagai manfaat atau madharat itu selalu terpengaruh oleh keinginan dan tujuan yang terbatas dalam lingkup


(32)

yang sempit. Oleh karenanya orang bisa saja melihat yang madharat itu sebagai manfaat sehingga ia menghalalkan dengan dasar kemaslahatan, dan begitu juga sebaliknya.32

Dalam permasalahan kuis SMS, karena sudah jelas pemahaman arti dan persamaan illatnya maka keutamaan antara dalil yang diucapkan dan pengertian itu bisa dijadikan dasar ulama untuk melakukan ijtihad hukum dengan metode qiyas. Hal ini dikarenakan dalam penetapan hukumnya dapat dibandingkan antara hukum asal dengan objek qiyas.

Hukum itu disebut dengan mafhum muwafaqah yakni pengertian yang sesuai dengan dalil yang diucapkan dalam hukumnya yang bersandar kepada persesuaiannya pemahaman bahasa. Disebut juga fatwal khitob (pengertian) yakni dalil yang bisa dimengerti karena setiap nash itu menunjukkan kepada hukum dalam suatu tempat lantaran illat (motif atau alasan) yang kemudian nash itu menunjukkan atas ketepatan hukum dalam setiap tempat yang illatnya dapat dinyatakan didalamnya.33

Dalam hal penggunaan qiyas untuk menentukan suatu hukum dalam hukum pidana Islam ialah:

a. Suatu hal yang mengakibatkan kondisi yang tidak mungkin maka kondisi tersebut tidak mungkin. Maksudnya yaitu karena setiap qiyas mesti memiliki al – asl yang menjadi tempat sandaran (dasar) pemberlakuan hukum.

32

Ibid. h.4 33

Abdul Wahab Khalaf. Kaidah – kaidah Hukum Islam Ilmu Ushul Fiqh. Jakarta: Raja Grafindo,


(33)

b. Diantara hukum – hukum Islam ada yang ditetapkan tanpa dapat di mengerti maknanya secara logis.34

Dari perkembangan ijtihad yang dilakukan, maka para Ulama ushul fiqh meneliti lafadz, ungkapan, dan susunan kalimat, serta dalalah alfadznya (makna yang di tunjukkan oleh lafadz atau perkataan). Dalam pembahasan kuis SMS ini dikaitkan dengan perjudian. Maka dari itu kuis SMS dalam penerapan hukumnya bisa di kaitkan dalam perjudian dengan dasar mafhum ad- dalalah yaitu makna/pengertian yang di pahami secara implisit dari kandungan nash atau logika yang digunakan pada suatu kalimat itu dikarenakan bahasa sebuah nash menunjukkan hukum atas suatu kasus karena suatu illat yang menyebabkan datangnya hukum tersebut.35 Atau dengan menghubungkan kejadian lain yang sudah ada nashnya dalam al - Qur’an dan al – Hadits.

Oleh karenanya dapat disimpulkan bahwa dalam perjudian terdapat pertaruhan, maka dalam kuis SMS juga terdapat pertaruah untuk mendapatkan hadiah yang sudah ada. Bila dalam perjudian ada unsur membayar atas sebuah pertaruhan tersebut maka di dalam kuis SMS juga terdapat suatu pembayaran sebagai awal dari permainan. Bila dalam perjudian terdapat suatu pemenang yang mengambil harta yang kalah maka dalam kuis SMS juga dilakukan semacam itu.

34

Abdul Qadir Audah, ed., Ensiklopedi Hukum Pidana Islam, Jakarta: Kharisma Ilmu. 2007. h. 210

35


(34)

Majelis Ulama Indonesia (MUI) sepakat bahwa hukum yang diterapkan dalam kuis SMS sama seperti hukum larangan berjudi yaitu surat al – Baqarah ayat 219, surat al – Maidah ayat 90 dan 91. Dari ketiga ayat tersebut dapat diqiyaskan bahwa segala permainan yang di dalamnya terdapat unsur taruhan maka hal tersebut sama dengan judi hukumnya haram.36

Oleh karena itu fatwa keharaman kuis SMS yang di keluarkan oleh MUI pada tahun 2006 dapat dijadikan dasar keharaman kuis SMS saat ini. Hal ini dilihat dari fungsi MUI sebagai lembaga independent keagamaan yang bertugas sebagai pemberi fatwa dari masalah yang tidak ada hukumnya.

C. Unsur - unsur perjudian dan Kuis SMS 1. Unsur Perjudian

Dalam menentukan apakah suatu permainan itu dapat dikatakan perjudian para Ulama dan ahli hukum berbeda pendapat untuk menentukan suatu illat atau unsur dari pada keharaman judi. Oleh karena itu, unsur – unsur apa saja yang termasuk dalam pengharaman hingga permainan itu bisa dikatakan sebuah perjudian antara lain:

a. Menurut Ibrahim Hosen Dalam buku “Apa Itu judi” menjelaskan bahwa illat dalam perjudian adalah adanya suatu unsur taruhan dalam sebuah permainan, dan permainan tersebut dilakukan dengan berhadap-hadapan.37

36

Rohadi Abdul Fatah. Analisis Fatwa Keagamaan Dalam Fiqih Islam, Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara, 2006. h. 122

37

Ibrahim Hosen. Apakah Judi Itu, Jakarta: Lembaga Kajian Ilmiah Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ),


(35)

b. Dalam surat Al-Maidah ayat 90 disebutkan bahwa illat dari maisir/judi itu adalah Rijsun/kotor dan merupakan perbuatan syaitan. Sedangkan dalam ayat berikutnya disebutkan bahwa maisir/judi itu dapat menimbulkan permusuhan dan kebencian serta akan menyebabkan lalai dari dzikir kepada Allah dan shalat.

c. Menurut Imam Syafi’i illat dari pada maisir/judi adalah adanya unsur taruhan, permainan dilakukan berhadap-hadapan/ langsung.

d. A. Rahman Asjumuni berpendapat bahwa unsur dari pada keharaman perjudian adalah:

1) Menimbulkan permusuhan dan kemarahan diantara pemain, menghalangi Dzikrullah dan shalat. Seperti yang di jelaskan dalam surat Al- Maidah ayat 91.





















































Artinya:

“Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu)”.

a. Adanya unsur saling merugikan dan tidak ridho bagi orang yang kalah dan mengakibatkan kemadharatan fisik dan psikis. Dalam suatu qoidah yaitu:


(36)

Artinya:

Menolak kerusakan didahulukan dari pda menarik kemaslahatan.

b. Mengambil harta dengan cara bathil. Seperti yang di jelaskan dalam Al- Qur’an Surat Al – Baqarah Ayat 188:38























































Artinya:

“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu Mengetahui.” (Q.S. Al -Baqarah (2) : 188)

e. Menurut M. Quraish Shihab menjelaskan bahwa unsur dari perjudian Dalam hal ini terbagi atas dua bentuk yaitu:

(1) Mengambil harta itu dengan cara yang dzalim seperti mencuri, merampok dan lain- lain.

(2) Mengambil harta dengan cara yang terlarang seperti judi atau melalui transaksi yang terlarang lainnya seperti riba dan menjual belikan suatu

38


(37)

barang yang terlarang. Seperti yang tercantum dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa ayat 29:















































Artinya :

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”. (Q.S. An- Nisa (3) : 29 )39

f. Menurut M. Yusuf Qardawi dasar dari pada keharaman permainan judi dilandaskan pada ayat – ayat ahkam yang menerangkan tentang perjudian antara lain : 40

(1) Beliau menyebutkan bahwa dalam permainan judi terdapat Dosa besar, hanya mempunyai sedikit manfaat dan banyak terdapat kemadharatan bagi yangmelakukannya. Hal ini mengacu pada Al-Qur’an surat Al- Baqarah ayat 219.

(2) Bahwa perjudian dapat menimbulkan perpecahan dan permusuhan antar pemain. Sesuai dengan Surat Al-Maidah ayat 91.

39

M. Quraish Shihab. Tafsir Al- Mishbah (Pesan, Kesan, dan keserasian Al-Qur‟an), Vol. 2.

Jakarta: Lentera Hati, 2002. h. 551 40


(38)

(3) Selain kedua ayat diatas maka Surat Al- Maidah ayat 90 inilah yang menegaskan bhawa perjudian itu haram dan termasuk kepada perbuatan syaitan, ayat tersebut berbunyi.

g. Dalam Hukum positif Indonesia perjudian diatur dalam berbagai peraturan perundang – undangan yang mengatur tentang ketertiban masyarakat antara lain :

(1) Dalam KUHP larangan perjudian tercantum dalam pasal 303 dengan ancaman penjara paling lama sepuluh tahun dan denda dua puluh lima juta rupiah.

(2) Selain dalam KUHP perjudian juga di atur dalam Penjelasan UU No. 7 Tahun 1974 Tentang penertiban Perjudian yang menjelaskan mengenai perubahan hukuman yang diatur dalam KUHP.

(3) Dalam PP No. 9 tahun 1981 Tentang Pelaksanaan Penertiban Perjudian yang menjelaskan mengenai macam – macam perjudian serta hukuman yang diberikan kepada pelaku perjudian.

(4) Pengaturan perjudian juga selalu dicantumkan dalam peraturan perundang – undangan yang mengatur tentang teknologi seperti Undang – undang Informasi dan Transaksi


(39)

Elekstronik dalam pasal 27 ayat 3 tentang larangan melakukan perjudian di media elektronik.

2. Unsur Kuis SMS

Unsur – unsur Kuis SMS yang marak terjadi di masyarakat mempunyai unsur yang hampir sama dengan unsure yang ada dalam perjudian para ulama kontemporer menentukan menyatakan bahwa unsur yang ada dalam Kuis SMS itu termasuk dari pada judi. Pandangan Ulama terhadap Kuis SMS ini antara lain:

a. Menurut Umar Abdullah unsur dari Kuis SMS adalah:

1) Adanya unsur taruhan dalam Kuis SMS, dibuktikan dengan adanya pembayaran tarif yang lebih tinggi daripada tarif normal, misalnya Rp 2000,- per SMS. Hal ini sama saja dengan taruhan yang diberikan oleh para penjudi.

2) Adanya unsur permainan (la‟bun) dalam kuis SMS sangat jelas, yaitu adanya kontes-kontes musik, nyanyi, lawak, dan yang semisalnya, bahkan kontes dakwah.

3) Adanya pihak yang menang yang mengambil harta yang menjadi taruhan (murahanah).41

b. Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan bahwa unsur dari kuis SMS adalah:

41

Umar Abdullah (Penulis buku “Kapitalisme; The Satanic Ideology”). ANTARA QUIS DAN


(40)

1) SMS berhadiah hukumnya haram karena mengandung unsur:

(a) Judi (maysir), yaitu mengundi nasib dimana konsumen akan berharap-harap cemas memperoleh hadiah besar dengan cara mudah.

(b) Tabdzir, yaitu permainan SMS berhadiah cenderung membentuk perilaku mubadzir yang menyia-nyiakan harta dalam kegiatan yang berunsur maksiat/haram.

(c) Gharar, yaitu permainan yang tidak jelas (bersifat mengelabui), dimaksudkan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya oleh produsen/penyedia jasa melalui trick pemberian hadiah atau bonus.

(d) Dharar, yaitu membahayakan orang lain akibat dari permainan judi terselubung yang menyesatkan dengan pemberian hadiah kemenangan di atas kerugian dan kekalahan yang diderita oleh peserta lain

(e) Ighra', yaitu membuat angan-angan kosong dimana konsumen dengan sendirinya akan berfantasi-ria mengharap dapat hadiah yang menggiurkan. Akibatnya, menimbulkan mental malas bekerja karena untuk mendapatkan hadiah tersebut dengan cukup menunggu pengumuman. Israf, yaitu pemborosan, dimana peserta mengeluarkan uang diluar kebutuhan yang wajar dan israf.


(41)

(f) Hukum tersebut dikecualikan jika hadiah bukan ditarik dari peserta SMS berhadiah.42

2) SMS berhadiah yang diharamkan dapat berbentuk bisnis kegiatan kontes, kuis, olahraga, permainan (games), kompetisi dan berbagai bentuk kegiatan lainnya, yang menjanjikan hadiah yang diundi diantara para peserta pengirim SMS baik dalam bentuk materi (uang), natura, paket wisata dan lain sebagainya.

3) Hadiah dari SMS yang diharamkan adalah yang berasal dari hasil peserta pengirim SMS yang bertujuan mencari hadiah yang pada umumnya menggunakan harga premium yang melebihi biaya normal dari jasa/manfaat yang diterima.

4) Hukum haram untuk SMS berhadiah ini berlaku secara umum bagi pihak-pihak yang terlibat baik bisnis penyelenggara acara, provider telekomunikasi, peserta pengirim, maupun pihak pendukung lainnya.43

c. M. Shiddiq Al-Jawi menerangkan bahwa unsur dari Kuis SMS adalah: 1. Ada yang dipertaruhkan

2. Kita mengeluarkan sejumlah biaya untuk mengikuti undiannya 3. Ada unsur gambling44

42

Fatwa MUI: Tentang keharaman Kuis SMS diakses pada tanggal 27 Mei 20010 dari www.mui.org

43

Budi. Fenomena Undian Berhadiah dan Kuis SMS dalam Kaca Mata Islam. Diakses pada


(42)

d. Fatwa PB NU yaitu Organisasi Islam terbesar di Indonesia Nahdlatul Ulama (NU) mengharamkan berbagai bentuk kuis berhadiah dalam tayangan media massa yang menggunakan layanan SMS (Short Message Services). Hal ini dikarenakan dalam pelaksanaan kuis itu mengandung unsur judi atau taruhan (dalam Islam disebut sebagai maisir), yaitu apabila penelepon atau pengirim pesan dikenai harga pulsa melebihi tarif biasa. Hal ini dapat dikategorikan sebagai sesuatu yang dijadikan taruhan.45

e. Dari kesimpulan para fuqaha tersebut dapat disimpulkan bahwasanya kuis SMS dapat di katakana Haran untuk di lakukan oleh seorang muslim, dikarenakan dalam Kuis SMS terdapat suatu unsur/illat yang sama dengan unsur yang ada dalam perjudian yaitu :

1. Adanya unsur taruhan

2. Adanya mengeluarkan sejumlah uang 3. Adanya unsur menang dan kalah

Namun pendapat ini bisa di kecualikan dalam pelaksanaannya karena menurut Imam Syafi’I bahwa Jika hadiah bagi pemenang tersebut berasal dari seseorang yang tidak ikut bermain dalam pertaruhan tersebut, maka pertandingan tersebut tidak di haramkan. Namun bila saja sebaliknya hadiah yang di perebutkan tersebut berasal dari kedua

44

M. Shiddiq Al-Jawi, Kuis Via SMS dan Premium Call Dalam Tinjauan Syariah. Yogyakarta: Ar-Raudhoh Pustaka, 2006. h.35

45

Budi. Fenomena Undian Berhadiah dan Kuis SMS dalam Kaca Mata Islam. Diakses pada


(43)

kelompok atau lebih yang bermain dan kelompok yang menang mendapat harta tersebut, maka hal tersebut termasuk pada perjudian yang di haramkan

Dari beberapa unsur diatas jelas bahwa Kuis SMS dapat dikatakan sebagai sebuah perjudian modern karena dalam pelaksanaan Kuis SMS ini para pemain harus mengirim pesan singkat (SMS) yang bertarif diluar tariff normal, sebagai syarat pendaftarannya dan akumulasi uang dari pada SMS (Short Message Services) yang dikirim itu dijadikan hadiah bagi para pemenang dan sebagai keuntungan bagi perusahaan.

D. Sosiologi Berfikir Masyarakat

Manusia diciptakan dengan sempurna oleh Allah SWT dengan diberikannya akal pikiran serta hati nurani untuk memilih antara yang baik dan buruk. Dalam tiap –tiap makhluk hidup dilengkapi dengan naluri untuk mempertahankan hidup dan kecenderungan hidup kekal. Lebih dari itu dalam islam ada ketentuan bahwa untuk mempertahankan hidup yang benar – benar terancam bahaya, maka dalam keadaan darurat yang tidak ada pilihan lain haruslah dilakukan apa saja sekalipun hal tersebut dilarang (mahdzur) demi menyelamatkan jiwa.46

Akal berasal dari kata aql dari segi bahasa berarti tali pengikat, penghalang. Dan dalam al- Qur’an diartikan dan digunakan bagi sesuatu yang mengikat atau menghalangi seseorang terjerumus dalam kesalahan atau dosa. Akal di fahami dalam al- Qur’an ialah:

a. Daya untuk memahami dan menggambarkan sesuatu.

46


(44)

b. Dorongan moral

c. Daya untuk mengambil pelajaran dan kesimpulan serta hikmah.47

Namun meskipun demikian, agama membatasi hal tersebut dengan nash – nash yang sudah ada dan menjadi dasar hukum atas sesuatu hal yang sudah dilarang. Batasan ini dilakukan hanya untuk menyelamatkan jiwa manusia dari kehancuran hidup yang melanda mereka. Manusia dalam kehidupannya sesuai dengan fitrahnya selalu mengalami perubahan – perubahan, baik perubahan yang alami maupun yang dirancang oleh manusia sendiri.

Perubahan itu tidak selamanya menjadi lebih baik, bahkan sering terjadi sebaliknya yaitu manusia akan mengalami krisis identitas diri sebagai makhluk yang mulia disisi Allah maupun bagi sesamanya. Dalam hal ini manusia dibekali potensi dan kekuatan fisik serta kekuatan berfikir, ini tidak berarti bahwa akal manusia adalah satu - satunya potensi abasolut yang memecahkan segala persoalan hidupnya dan proses pengambilan keputusan atau penegasan sikap. Bahkan kecenderungan nafsu kearah negatif pada umumnya lebih kuat terutama bila pikir dan rasa tidak mampu mengendalikannya.48

Lebih dari dua juta orang di Indonesia adalah warga miskin atau kurang mampu, dari kondisi seperti inilah hingga banyak kemaslahatan yang sering dilakukan orang miskin untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka, sehingga makin hari semakin banyak tindak kejahatan yang terungkap dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari –hari.

47

M. Quraish Shihab. Wawasan Al- Qur‟an. Jakarta: Mizan. 1994. h.294

48


(45)

Kemiskinan semacam ini tidak luput dari beberapa faktor yang bisa menimbulkan kemiskinan dan kemelaratan, hal pokok tersebut ialah: 49

a. Kelemahan, yaitu yang meliputi kelemahan hati dan semangat, kelemahan akal dan ilmu, atau kelemahan fisik.

b. Kemalasan, tidak diragukan lagi bahwa sifat ini merupakan pangkal utama dari kemiskinan.

c. Ketakutan, hal ini pun jelas merupakan penghambat utama untuk mencapai suatu kesuksesan dalam pekerjaan dan usaha.

d. Kepelitan, hal ini sangat bersangkutan dengan pihak si kaya, karena dengan sifat ini tanpa disadari pelitnya itu membantau untuk tidak mengurangi kemiskinan, dan menempatkan dirinya menjadi sasaran untuk di benci oleh si miskin.

e. Tertindih utang, terdapat banyak peringatan dari ajaran Islam untuk berhati – hati jangan sampai untuk terjerat hutang, karena utang sangat membelenggu baik di dunia maupun di akhirat.

f. Diperas atau dikuasai sesama manusia, hal ini merupakan penyebab bagi timbulnya banyak penderitaan dan kemelaratan, baik pada tingkat perorangan maupun tingkat masyarakat, bangsa dan Negara.

Dari kemiskinan inilah maka akan timbul suatu pemikiran – pemikiran baru yang berkembang di masyarakat, dan menjadi pola pemikiran yang berkembang terhadap segala suatu hal yang baru bagi mereka. Pola pemikiran baru seperti inilah yang

49


(46)

menimbulkan beberapa masalah di masyarakat sehingga dapat menimbulkan suatu penafsiran baru yang keluar dari jalur yang sudah di tentukan. Dengan timbulnya masalah seperti ini maka akan menghambat penegakan suatu hukum yang menjadi berfungsi sebagai pengatur hidup manusia dan sebagai perekayasa kehidupan yang akan datang.

Namun berdasarkan penelitian walker, prilaku judi memberikan efek terhadap kehidupan financial, kehidupan sosial, kondisi pikologis, dan juga karir bag pelakunya. Karena judi tidak hanya menghabiskan uang tetapi juga dapat memunculkan efek terhadap hubungan keluarga yakni keluarga menjdi terabaikan karena efek yang di rasakan ketika para penjudi terlibat banyak hutang dan tidak dapat lagi membiayai kebutuhan keluarga.

Menurut walker dalam buku psychology of gambling alasan seseorang untuk melakukan perjudian tidak hanya untuk mendapatkan uang tetapi juga untuk mendapatkan kepuasan psikologis dengan melakukan aktivitas menantang dan beresiko, munculnya prilaku gambling yang di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti budaya, faktor sosial, faktor stress dan krisis yang dialami oleh individu. Namun pada awalnya para gambler (penjudi) melakukan prilaku gambling tersebut karena terdorong oleh rasa ingin tahu kemudian para gambler terdorong untuk melakukan gambling dan menjadi ketagihan. Hal tersebut di sebabkan karena dalam gambling (perjudian) ada kemungkinan untuk dapat menang atau kalah.50

50

Shinta Permata Sari, Gambaran Prilaku Gambling Pada Peserta Kuis SMS di Televisi. Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2007. h. 7


(47)

Budaya perjudian dalam masyarakat memeang sulit untuk di hilangkan karena ada kemmungkinana perjudian ini bisa menguntungkan bagfi mereka seperti hasil dari survey diatas. Menurut Edwin M. laurentdalam Libeling teory bahwa kejahatan atas prilaku menyimpang bukanlah prilaku yang unik dari seseorang, melainkan reaksi yang di tumbuhkannya.51

Dalam ilmu krimonologi perilaku budaya masyarakat yang menyimpang sebagai proses sosial dianggap terjadi akibat reaksi terhadap kehidupan kelas seseorang. Cesare Lamborso yang mendapat julukan bapak kriminologi modern mengklasifikasikan penjahat dalam empat golongan yaitu:52

1. Born Criminal yaitu orang yang pertama meletakkan metode ilmiah dalam mencari penjelasan tentang sebab kejahatan serta melihatnya dari banyak faktor.

2. Insane Criminal yaitu orang – orang yang tergolong idiot atau paranoid. 3. Criminaloid yaitu perilaku kejahatan berdasarkan pengalaman yang terus

menerus sehingga mempengaruhi pribadinya.

4. Criminal of passion yaitu pelakuk kejahatan yang melakukan tindakannya karena marah, cinta atau kehormatan.

Dari beberapa golongan diatas, masalah perjudian dimasyarakat bisa termasuk dalam golongan Born Criminal dan criminaloid. Hal ini Karena perilaku perjudian di

51

Freda Adler. Cromimology. ( The Mc. Graw-Hill Company).h. 70 52


(48)

masyarakat diakibatkan karena adanya faktor – faktor yang mendorong seseorang untuk melakukannya dan adanya pengalaman seseorang karena pernah melakukan perjudian. Dalam masyarakat seperti ini biasanya muncul sekelompok orang yang menjadi pembuat masalah.

Kelompok tersebut biasanya didominasi oleh anak – anak remaja dan anak – anak muda. Fenomena ini melalui pendekatan teori budaya kelas bawah dari Walter B. Miller yang digunakan untuk menganalisa mengapa perilaku – perilaku buruk bisa terjadi pada masyarakat kelas bawah. Dalam teorinya Walter B. Miller mengemukakan enam nilai budaya kelas bawah yaitu:53

a. Trouble, merupakan salah satu aspek yang menggambarkan situasi atau semacam perilaku yang mengakibatkan keterlibatan petugas atau wakil dari masyarakat.

b. Toughness, merupakan gambaran suatu kombinasi komponen dari kualitas atau suatu kedudukan.

c. Smartness, dalam konsep budaya kelas bawah meliputi kecakapan mengakali, memperdaya dan sebaliknya kecakapan untuk menghindari tipu atau menjadi korban penipuan.

d. Excitement, rasa kegembiraan yang berlebihan pada masyarakat karena perilaku menyimpang yang dilakukan oleh masyarakat.

53


(49)

e. Fate, pada umumnya kaum bawah merasa bahwa kehidupan mereka dikuasai oleh kekuatan yang sangat besar yang ada di luar jangkauan mereka.

f. Autonomy, kemandirian sangatlah penting bagi kalangan bwah dimana hasrat untuk mandiri dan menolak terhadap control dari otoritas diluar kelompoknya.


(50)

BAB III

GAMBARAN UMUM TENTANG MASYARAKAT KELURAHAN CIKOLE SUKABUMI

C. Letak dan Kondisi Geografis

Kelurahan Cikole merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Cikole Kotamadya Sukabumi. Kelurahan Cikole terdiri dari tujuh rukun warga (RW) dan mempunyai tiga puluh enam Rukun Tetangga (RT) dengan jumlah penduduk pada akhir bulan Desember 2009 sebanyak 5.014 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga 1.444. Luas wilayah Kelurahan Cikole adalah 78.84 Ha, saling berbatasan dengan:

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kelurahan Cisarua

Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kelurahan Gunung Parang dan Kelurahan Kebon Jati

Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kelurahan Selabatu D. Demografis Masyarakat

1. Penduduk

Pemerintahan kantor Kelurahan Cikole yang dipimpim oleh seorang Lurah dibantu oleh beberapa stafnya dan dibantu oleh 7 Kepala Rukun Warga atau 36 Rukun Tetangga. Berikut tabel penduduk Kelurahan Cikole berdasarkan Usia :


(51)

Tabel 3.1

Jumlah Penduduk Menurut Usia

No. Umur/Usia

Laki – laki dan Perempuan

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

00 – 04 Tahun 05 – 09 Tahun 10 – 14 Tahun 15 – 19 Tahun 20 – 24 Tahun 25 – 29 Tahun 30 – 34 Tahun 35 – 39 Tahun 40 – 44 Tahun 45 – 49 Tahun 50 – 54 Tahun 55 - > Tahun

237 418 437 389 449 490 376 380 346 347 374 771

Jumlah 5014

Sumber data : Profil Kelurahan Cikole

Pencatatan atau pendataan penduduk di kantor Kleurahan Cikole berpedoman pada register yang telah ada antara lain register datang, pindah, lahir, dan meninggal dunia. Sehingga dalam pencatatan atau pendaftaran selalu mengacu kepada register yang berlaku. Sedangkan penduduk Kelurahan Cikole menurut jenis kelamin sebagaimana tabel berikut :


(52)

Tabel 3.2

Penduduk menurut Jenis Kelamin

No. Jenis kelamin Jumlah

1 2

Laki – laki Perempuan

2440 2574

Jumlah Seluruh Jiwa 5014

Sumber data : Profil Kelurahan Cikole

2. Pendidikan

Warga masyarakat Kelurahan Cikole kebanyakan hanya menyelesaikan pendidikan sampai tingkat sekolah dasar saja, namun tidak banyak dari masyarakat melanjutkan sampai taraf tertinggi yaitu strata 3. Ini terbukti dari data yang diperoleh di kelurahan Cikole sebagai berikut :

Tabel 3.3

Jumlah Tingkat Sekolah Yang diselesaikan

No. Pendidikan Jumlah Orang

1 2 3 4 5 6

Tidak tamat SD/MI

Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Sekolah Menengah Pertama

SMU/SMK/MA

Sarjana D-1 sampai D-3 Sarjana S-1 sampai S-3 Tidak Sekolah 210 410 1779 1415 89 349 544

Jumlah 4796


(53)

Fasilitas pendidikan di Kelurahan Cikole khususnya pendidikan dasar cukup memadai, adapun sarana pendidikan yang ada sebagai berikut:

Tabel 3.4

Jumlah Sarana Pendidikan

No. SD/MI SMP/MTS SMA/MA Perguruan

Tinggi Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta

1 3 2 3 5 2 4 2

Sumber data : Profil Kelurahan Cikole

3. Sosial Ekonomi

Perkembangan perekonomian di wilayah Kelurahan Cikole. Masyarakat banyak yang berprofesi diluar sektor pertanian dapat diketahui melelui tabel berikut:

Tabel 3.5

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Profesi/Pekerjaan

No. Jenis Pekerjaan Jumlah Orang

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sektor Jasa Pegawai Swasta Petani/peternak Pegawai Negeri Sipil TNI/POLRI

Pengusaha Buruh Wiraswasta Pensiunan Lain – lain

236 254 471 233 10 19 100 92 135 464

Jumlah 2314


(54)

Dari berbagai macam pekerjaan yang sudah ada dapat diketahui bahwa masyarakat Kelurahan CIkole mempunyai penghasilan lebih dari Rp. 500. 000 per bulannya, hal ini dapat diketahui dari tabel berikut:

Tabel 3.6

Jumlah Penghasilan Masyarakat perbulan

No. Jumlah penghasilan Jumlah Orang

1 2 3 4 5 6 7

Dibawah Rp. 500.000

RP. 500.000 s/d Rp. 1000.000 Rp. 1000.000 s/d Rp. 2000.000 Rp. 2000.000 s/d Rp. 3000.000 Rp. 3000.000 s/d Rp. 5000.000 Rp. 5000.000 s/d Rp. 10.000.000 Diatas Rp. 10.000.000

258 618 406 299 60 20 -

Jumlah 1661

Sumber data : Profil Kelurahan Cikole

4. Keagamaan

Masyarakat Kelurahan Cikole merupakan penduduk yang terdiri dari beragam Agama. Namun mayoritas penduduknya beragama Islam yaitu sebanyak 97 % dari jumlah pneduduk keseluruhan. Ini dapat dilihat dari data Statistik Kependudukan Kelurahan Cikole, adapun rincian para pemeluk Agama sebagai berikut:


(55)

Tabel 3.7

Jumlah Pemeluk Agama Menurut Keyakinan Masyarakat Kelurahan Cikole

No. Agama Jumlah Orang

1 2 3 4 5 6 Islam Katholik Protestan Hindu Budha Konghucu 4505 237 175 30 67 -

Jumlah 5014

Sumber data : Profil Kelurahan Cikole

Untuk mendukung pelaksanaan ibadah di Kelurahan Cikole tersedia tempat – tempat ibadah sebagi berikut:

Tabel 3.8

Sarana Peribadatan di Kelurahan Cikole menurut Jenis Tempatnya

No. Sarana Peribadatan Jumlah

1 2 3 4 5 Masjid Musholla/Surau Majelis Taklim Gereja Wihara 11 15 11 1 -

Jumlah 38


(1)

Pertanyaan umum

1. Apakah pemahaman Bapak/Ibu/Sdr/I tentang judi? 2. Apakah pendapat Bapak/Ibu/Sdr/i tentang Kuis SMS?

3. Apa pengetahuan Bapak/Ibu/Sdr/i tentang perjudian yang ada di masyarakat? 4. Adakah peran ulama dalam pemberantasan perjudian di desa Bapak/Ibu/Sdr/i? 5. Apa akibat sosial yang di timbulkan oleh perjudian modern?

6. Apa dampak yang ditimbulkan oleh perjudian?

7. Apa respon Bapak/Ibu/Sdr/i bila di hadapkan dengan kuis SMS? 8. Apa tanggapan dan saran Bapak/Ibu/Sdr/i mengenai kuis SMS? 9. Adakah masyarakat yang ikut Kuis SMS di desa Bapak/Ibu/Sdr/i?

10.Bagaimana pandangan Bapak/Ibu/Sdr/i setelah banyaknya perjudian modern yang berkembang saat ini?

11.Apakah Bapak/Ibu/Sdr/i tahu kuis SMS itu di haramkan? 12.Unsur apa saja yang Bapak/Ibu/Sdr/i ketahui tentang perjudian? 13.Apakah unsur dalam kuis SMS bisa di katakana perjudian?

14.Apakah hukuman yang diberikan bagi pelaku judi sudah sepadan dan bisa membuat jera pada pelakunya?

15.Apakah biaya atau tarif untuk melakukan kuis SMS itu termasuk pada taruhan? 16.Apakah anda mengetahui ketentuan – ketentuan yang harus di patuhi untuk peserta

kuis SMS?

17.Menurut anda apakah hukum yang mengatur tentang judi bisa efektif dalam penertibannya?

18.Apakah saudara pernah ikut dalam kuis SMS?

19.Apakah Bapak/Ibu/Sdr/I mengetahui jenis perjudian yang berkembang di zaman sekarang?


(2)

Terima kasih atas waktu yang di berikan, semoga amal Baik Bapak/Ibu/Sdr/I dijadikan pahala oleh Allah SWT.

Angket Praktek Penelitian

CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (STUDI DI KELURAHAN CIKOLE SUKABUMI)

Alamat Responden

Nama : ________________ Alamat : ________________ Umur : ________________ Pekerjaan : ________________

PETUNJUK PENGISIAN

Angket dapat diisi oleh responden dan dapat dibantu oleh peneliti, jika ada pertayaan yang belum jelas dapat bertanya pada peneliti. Cara memberikan jawaban dengan melingkari alpabet yang telah tersedia sesuai plihan Bapak/Ibu/Sdr, atau dengan cara mengisi tempat kosong yang sudah tersedia. Mohon jawaban diberikan sejujurnya atau apadanya.

Latar belakang responden:

1. Dimanakah daerahBapak/Ibu/Sdr/I berasal? 1. Asli Desa ini 2. Luar Kota ini, sebutkan, ____

3. Luar Propinsi, sebutkan, ____ 3. Apa pendidikan terakhir Bpk/Ibu/Sdr. 1. SD/MI Sederajat

2. SMP/MTS Sederajat 3. SMA/MA Sederajat

4. Perguruan tinggi Sebutkan, __ 5. Jawaban lain, ___________


(3)

4. Selain pekerjaan sekarang, apakah Bapak/ Ibu/ 1. Ya, sebutkan, ___________ Sdr/I mempunyai pekerjaan sampingan? 2. Tidak

5. Barang elektronik apa yang Bapak/Ibu punya sekarang? Sebutkan, ______ 6. Dalam sehari berapa kali Bapak/melihat iklan 1. <3 kali 3. >3 kali kuis SMS di televisi? 2. Tidak tahu berapa

7. Berapa penghasilan Bapak/Ibu/Sdr perbulan? 1. < 500.000 3. < Rp 2 juta 2. > 500.000 4. > Rp 2 juta

Pertanyaan umum:

1. Apa yang Bapak/Ibu/Sdr fahami tentang perjudian? Sebutkan, _____ 2. Apakah dilingkungan Bapak/Ibu/Sdr sering terjadi permainan judi sepeti:

( ) Togel ( ) Judi Kartu ( ) sabung ayam ( ) Pacuan kuda

( ) Kasino ( ) lain – lain, Sebutkan ______

Keterangan : Jawaban diisi dengan tanda V sesuai dengan permainan yang ada dilingkungan bapak/ibu/sdr dan jawaban bisa lebih dari satu.

3. Apakah bapak/ibu/sdr yang pernah ikut dalam perjudian? a. Ya, Sebutkan jenisnya, __ b. tidak pernah

4. Adakah anggota keluarga atau saudara bapak/ibu/sdr yang pernah ikut dalam perjudian?

a.Ya, sebutkan jenisnya,___ b. Tidak ada

5. Menurut bapak/ibu/sdr apakah permainan judi ini dapat merugikan masyarakat khususnya para pemainnya?

a. ya, sebutkan b. tidak tahu (langsung ke no 7)

6. Jika perjudian ini bisa menimbulkan masalah sosial bagi masyarakat apakah perlu adanya hukum yang mengatur perjudian tersebut?

a.Ya, perlu b. tidak perlu

7. Apakah perjudian ini bisa menjadi masalah sosial di masyarakat? a. ya, sebutkan b. tidak tahu (langsung ke no 12)

8. Jika perjudian ini bisa menimbulkan masalah sosial bagi masyarakat apakah perlu adanya hukum yang mengatur perjudian tersebut?

a.Ya, perlu b. tidak perlu (langsung ke no 12)

9. Jika menurut bapak/ibu/sdr perlu adanya peraturan tentang judi, apakah peraturan tersebut bisa diterapkan dimasyarakat oleh para penegak hukum?

a. ya, sebutkan contohnya b. tidah tahu (langsung ke no 11)

10.Apakah berlakunya hukum tersebut dapat menyelasaikan masalah perjudian di masyarakat?


(4)

a. ya, sebutkan contohnya (langsung ke no 12) b. tidah tahu

11.Jika aturan hukum tentang perjudian tidak dapat dilaksanakan dengan baik, maka sebaiknya apa yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah untuk perjudian? a. Membuat aturan hukum yang baru dengan hukuman yang berat

b. Mengadakan sosialisasi dampak negatif dari perjudian c. Membuat lokalisasi perjudian

d. Jawaban lain, _________

12.Apakah ada dampak positif dari permainan judi?

a. ya, sebutkan,___ b. tidah tahu (langsung ke kuis SMS)

13.Jika perjudian mempunyai dampak positif apakah perjudian dapat menangani masalah masyarakat khususnya dalam bidang ekonomi?

a. ya, sebutkan contohnya b. Tidak ada

Sehubungan dengan penelitian yang saya lakukan dengan judul “CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN” maka peneliti mengkhususkan pertanyaan selanjutnya pada masalah kuis SMS dengan iming – iming hadiah.

Pertanyaan umum:

1. Apa yang anda fahami tentang kuis SMS dengan iming – iming hadiah? a. Pertaruhan (lanjut ke no 2) c. Adu cepat

b. Permainan biasa d. Mengundi nasib jawaban b, c, dan d langsung ke pertanyaan no 3.

2. Apakah kuis SMS dengan iming – iming hadiah bisa dikatakan sebagai perjudian?

a. ya bisa b. tidak bisa

3. Apakah bapak/ibu/sdr mengetahui ketentuan – ketentuan dalam permainan kuis SMS dengan iming – iming hadiah?

a. Ya, sebutkan b. Tidak tahu (langsung ke no 7)

4. Jika anda mengetahui ketentuan dari kuis SMS, maka apakah kuis SMS ini mempunyai dampak negatif bagi masyarakat?

a. Ya, sebutkan b. Tidak

5. Jika kuis SMS dengan iming – iming hadiah ini bisa merugikan masyarakat apakah perlu adanya peraturan yang mengaturnya?

a. Ya. alasannya,___ b. tidak perlu. Alasannya,___

6. Dengan adanya peraturan mengenai kuis SMS apakah bisa menangani masalah kuis SMS dimedia masa?


(5)

7. Apakah ada dampak positif yang ditimbulkan dari kuis SMS dengan iming – iming hadiah?

a. Ya, sebutkan b. Tidak (langsung ke no

8. Jika kuis SMS berdampak positif, maka apakah kuis SMS bisa merubah hidup masyarakat?

a. ya bisa b. tidak tahu

9. Apakah anda tertarik untuk mengikuti kuis SMS dengan iming – iming hadiah yang berkembang di media elektronik?

a. Ya, alasannya, _____ c. Tidak, alasannya,____ b. Sedikit tertarik

10.Apakah anda pernah melihat iklan kuis SMS dengan iming – iming hadiah di media elektronik seperti: (jawaban ditandai dengan V)

( ) kuis bola ( ) kuis tebak wajah ( ) kuis ramadhan ( ) kuis program acara ( ) lain – lain, sebutkan ____

11.Menurut anda apakah iklan kuis SMS yang disajikan oleh media elektronik bisa mempengaruhi masyarakat untuk ikut permainan kuis SMS?

a. Ya c. Alasan lain, ______

b. Tidak

12.Jika dilingkungan saudara ada anggota keluarga atau saudara dekat anda yang menang hadiah dari kuis SMS, apakah anda akan mencoba keberuntungan seperti tetangga anda?

a. Ya c. Alasan lain, ______

b. Tidak

13.Menurut anda kuis SMS manakah yang bisa dikatakan sebagai perjudian? (jawaban ditandai dengan tanda V)

( ) kuis bola ( ) kuis tebak wajah ( ) Semuanya ( ) kuis ramadhan ( ) kuis program acara

( ) lain – lain, sebutkan ____ ( ) tidak ada

14.Menurut anda apakah kuis SMS dengan iming – iming hadiah itu dapat merubah kehidupan seseorang?

a. Ya, Alasannya,__ b. Tidak, tahu

15.Menurut anda apakah kuis SMS dengan iming – iming hadiah termasuk dalam perbuatan mubadzir/menghambur- hamburkan harta?

a. Ya, Alasannya,___ b. Tidak, tahu

16.Menurut anda apakah dalam kuis SMS dengan iming – iming hadiah dapat membuat pemainnya ketagihan?


(6)

19. Apakah menurut anda ada kesamaan antara perjudian dan kuis SMS dengan iming – iming hadiah? _______________________________________________________ 20. Jika apa yang membedakan antara perjudian dan kuis SMS dengan iming – iming

hadiah? ____________________________________________________________ 21. Menurut anda apakah kuis SMS bisa dilarang oleh Agama maupun hukum yang

berlaku di negara kita? ________________________________________________ 22. Menurut anda dalam setiap praktek kuis SMS apakah masalah sosial seperti

perekonomian masyarakat bisa bertambah seperti contoh kemiskinan karena kerugian kuis SMS?

Terima kasih atas waktu yang di berikan, semoga amal Baik Bapak/Ibu/Sdr/I dijadikan pahala oleh Allah SWT.