PPT KIMIA DASAR PRAKTIKUM Asam Lemak jen

Asam Lemak
Jenuh dan Tidak Jenuh
Kelompok

6

• Alif Tiara Fiska
4001415002
• Wahdatul Aini Kamalia
4001415027
• Mukhshonah
4001415034
• Muhammad Lutfi Amin
4001415049
• Atik Sari Romadhoni
4001415063

A. Tujuan
Untuk menguji keberadaan minyak tidak jenuh
B. Landasan Teori
Minyak dan lemak mudah dikenali. Minyak pada suhu kamar berbentuk cair,

sedangkan lemak berbentuk padat. Berbagai macam jenis minyak bisa terlihat
Percobaan 1
sama, tetapi unsur yang menyusunnya dapat sangat berbeda. Pada percobaan ini,
Mengamati pergeseran kesetimbangan pada senyawa Fe3SCN dengan
kita akan membedakan antara minyak jenuh dengan minyak tidak jenuh. Kita
penambahan salah satu komponennya.
akan
menguji tingkat ketidakjenuhan berbagai minyak dan menentukan pengaruh
Meramalkan arah pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan
suhu
pemusatan ikatan kimia dalam minyak tidak jenuh.
asas terhadap
Le Chatelier
( Tim Dosen Kimia Dasar, 2015 )
 
Asam lemak
Percobaan
2 jenuh adalah asam lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap.
Untuk
reaksiasam

dapat
balik
Adapun,membuktikan
asam lemak takadanya
jenuh adalah
lemak
yang memiliki ikatan
 rangkap. Asam lemak tak jenuh terdiri dari atas asam lemak tak jenuh tunggal
Percobaan
3 tak jenuh ganda. Asam lemak tak jenuh tunggal disebut juga
dan asam lemak
Mengetahui
pengaruh
perubahan
suhuatom
terhadap
kesetimbangan
omega-g karena
ikatan rangkapnya
terletak

C kesembilan.
Contohnya asam
oleat. Asam lemak jenuh berkaitan erat dengan penyakit jantung koroner dan
hipertensi karena berisiko meningkatkan jumlah kolesterol dalam darah.
( Nana Sutresna, 2008 )

Titik didih deret asam lemak naik secara teratur. Makin
panjang rantai karbonnya makin turun berat jenisnya. Titik
lebur atau titik cair asam lemak (dengan jumlah atom karbon
genap) juga meningkatkan seiring dengan meningkatkannya
jumlah atom karbon, walaupun peningkatannya tidak terlalu
teratur. Asam lemak dengan titik lebur yang tinggi yang pada
suhu biasa merupakan padatan, tidak larut dalam air. Asamasam lemak jenuh seperti asam butirat, asam palmirat dan
asam stearat banyak kita jumpai sebagai komponen penyusun
lipid yang terdapat dalam tubuh kita.
Dibandingkan dengan asam lemak jenuh, asam lemak tak
jenuh ternyata mempunyai titik lebur lebih rendah. Makin
tinggi derajat ketidakjenuhan asam lemak tersebut, makin
rendah titik leburnya. Jumlah asam lemak tak jenuh yang
menyusun lipid alam lebih banyak dibandingkan dengan asam

lemak jenuh. Asam lemak tak jenuh terdapat sebagai cairan
berminyak pada suhu tubuh. Asam oleat, asam linoleat, asam
linolenat adalah asam lemak tak jenuh yang telah lama
dikenali.
( Darmin Sumardjo, 2009 )

C. Alat dan Bahan

Peng
Bunsen, kaki
tiga dan
kawat kasa

Beaker
glas

Pipet tetes

Iodiu
m


ss
Pengukur waktu Tabung Reaksi Labu Erlenmeyer

Minyak goreng
Kemasan

Mentega

Pengaduk kaca

Margarin

Iodium

D. Langkah Kerja
3 tetes

1 ml sampel


Iodium

d

Memanaskan dan
mencatat hasil
setiap 2 menit
(durasi 10 menit )

Mengamat
i
Mencatat pada
tabel data

E. Data Pengamatan
Sampel

Minyak
goreng
curah

1 ml

Minyak
goreng
kemasan
1 ml

Waktu
(menit)

Pengamatan

0

Kuning, iodium masih ada dan berwarna merah

2

Putih kekuningan, ada iodium dan terdapat endapan


4

Kuning bening, endapan semakin banyak

6

Kuning bening, endapan semakin terlihat

8

Kuning bening, ada endapan

10

Kunig bening, endapan putih

0

Kuning, iodium masih ada berwarna merah


2

Putih kekuningan, tidak ada endapan 

4

Kuning semakin pudar, tidak ada endapan

6

Warna semakin jernih, tidak ada endapan

8

Warna semakin jernih, tidak ada endapan

10

Warna jernih, endapan tidak ada 


• d

Sampel

Mentega
1 ml

Margarin
1 ml

Pengamatan

Waktu (menit)
0

Kuning pekat, iodium berwarna merah

2

Kuning, iodium dan endapan berwarna putih


4

Kuning, ada endapan putih

6

Kuning keemasan, endapan terlihat

8

Kuning pekat, endapan putih semakin banyak

10

Kuning, endapan berwarna putih

0

Kuning pekat, iodium berwarna merah

2

Kuning, iodium dan endapan berwarna putih

4

Kuning, ada endapan putih

6

Kuning semakin pekat, ada endapan putih

8

Kuning semakin pekat, endapan putih terlihat

10

Kuning emas, endapan putih sedikit

• d

Sampel
Minyak
Goreng
Curah
2 ml
Minyak
goreng
kemasan
2 ml

Mentega
2 ml

Margarin 2
ml

Waktu
(menit
)
0
2
4
6
8
10
0
2
4
6
8
10
0
2
4
6
8
10
0
2
4
6
8
10

Pengamatan
Orange jernih, endapan orange
Kuning bening, tidak ada endapan
Kuning bening, tidak ada endapan
Kuning bening, tidak ada endapan
Semakin bening, tidak ada endapan
Lebih bening, tidak ada endapan
Orange muda, iodium berwarna orang tua
Bening, tidak ada endapan 
Bening, tidak ada endapan
Bening, tidak ada endapan
Bening, tidak ada endapan
Bening, tidak ada endapan
Kuning pekat, endapan kuning
Kuning pekat, endapan kuning
Kuning pekat, endapan kuning
Kuning pekat, endapan kuning
Kuning pekat, endapan semakin banyak
Kuning keemasan, endapan kuning
Kuning, ada endapan kuning
Kuning, endapan berwarna putih kekuningan
Kuning cerah,endapan berwarna putih
Kuning, endapan berwarna putih
Kuning, endapan putih semakin banyak
Kuning, endapan putih semakin banyak

• d

F.
Pembahasan
Asam lemak jenuh adalah asam lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap. Adapun,
asam lemak tak jenuh adalah asam lemak yang memiliki ikatan rangkap. Asam lemak
tak jenuh terdiri dari atas asam lemak tak jenuh tunggal dan asam lemak tak jenuh
ganda. Asam lemak tak jenuh tunggal disebut juga omega-g karena ikatan
rangkapnya terletak atom C kesembilan. Dalam percobaan ini bertujuan untuk
menguji keberadaan minyak tak jenuh.
• Minyak goreng curah1 ml dan 2 ml
Mula-mula minyak goreng curah diambil 1 ml dan di masukkan ke dalam tabung
reaksi, lalu di berikan 3 tetes iodium kemudian di aduk atau di guncangkan sehingga
tercampur. Di dapati warna campuran minyak dan iodiumnya adalah kuning dan
iodium masih ada yaitu berwarna merah. Selanjutnya adalah memanaskan campuran
tersebut ke dalam gelas breaker yang berisi air mendidih selama 10 menit. Mencatat
warna dan perubahan yang terjadi setiap menit ke 2, 4, 6, dan 8. Selama pemanasan,
warna minyak yang semulanya kuning berubah menjadi kuning bening dan adanya
endapan yang semakin lama-semakin terlihat. Hasil akhirnya yaitu warna minyak
menjadi kuning bening dan adanya endapan putih
Sedangkan untuk minyak curah yang di ambil 2 ml, warna mula-mula setelah di
tetesi iodium adalah orange muda. Setelah di panaskan warnanya semakin lama
semakin bening dan tidak terddapat endapan. Hasil akhirnya yaitu minyak berwarna
bening dan tidak terdapat endapan.
Minyak goreng curah adalah termasuk minyak tak jenuh.



Minyak goreng kemasan 1 ml dan 2 ml
Selanjutnya yaitu menggunakan sampel minyak goreng kemasan yang
diambil sebanyak 1 ml dan 2 ml. Untuk 1 ml minyak goreng kemasan, warna
awal setelah di campur dengan 3 tetes iodium dan di aduk rata adalah
kuning sedangkan warna iodium masih berwarna merah. Kemudian di
panaskan selama 10 menit. Selama di panaskan ini warna cairan semakin
pudar dan endapanya tidak ada. Hasil akhirnya yaitu warna minyak goreng
kemasan menjadi jernih dan endapan tidak ada.
Sedangkan untuk minyak goreng kemasan yang diambil sebanyak 2 ml,
warna mula-mula setelah di campurkan 3 tetes iodium adalah orange dan
endapannya berwarna orange. Kemudian warna selama di panaskan semakin
memudar dan endapannya semakin hilang. Hasil akhirnya minyak goreng
kemasan 2 ml yaitu warnanya kuning bening dan endapannya tidak ada.
Minyak goreng kemasan termasuk minyak tak jenuh.
• Mentega 1 ml dan 2 ml
Percobaan ke tiga menggunakan sampel berupa mentega. Mentega ini
awalnya adalah padat, kemudian di panaskan terlebih dahulu agar meleleh
menjadi cair. Mentega cair di gunakan sebanyak 1 ml dan 2 ml. Untuk yang 1
ml mentega cair, warna awal setelah di campurkan tiga tetes iodium ialah
kuning pekat dan iodium berwarna merah. Kemudian sampel di panaskan
selama 10 menit. Selama di panaskan, warna kuning mentega cair semakin
tua dan endapan putihnya semakin banyak terlihat. Hasil akhirnya yaitu
mentega cair berwarna kuning susu dan endapannya berwarna putih susu.

Untuk mentega cair 2 ml, warna awal setelah di campurkan dengan 3
tetes iodium adalah kuning dan endapannya berwarna kuning. Kemudian
selama 10 menit di panaskan, warna mentega adalah kuning dan
endapannya putihnya semakin banyak. Hasil akhirnya yaitu warna
mentega cair adalah kuning dan endapannya putih susu.
Mentega merupakan asam lemak jenuh.
• Margarin 1 ml dan 2 ml
Percobaan terakhir yaitu di gunakannya margarin. Mula-mula margarin
di panaskan hingga cair, kemudian diambil 1 ml dan 2 ml. Untuk 1 ml
margarin, warna awal setelah di campurkan dengan 3 tetes iodium adalah
kuning pekat dan iodium berwarna merah. Kemudian saat di panaskan
selama 10 menit, margarin ini warnanya semakin pekat dan semakin
sedikit endapan putih. Hasil akhir margarin 1 ml yaitu kuning ke emasan
dengan endapan putihnya sedikit.
Lalu margarin cair 2 ml, warna awal setelah di campurkan 3 tetes
iodium yaitu kuning pekat dengan endapannya yang berwarna kuning.
Kemudian setelah 10 menit di panaskan, warna mentega ini semakin
pekat dan endapan putihnya semakin banyak. Hasil akhirnya yaitu warna
margarin cair manjadi kuning keemasan dengan endapan berwarna
kuning.
Margarin temasuk asam lemak jenuh.

Pada percobaan ini menggunakan beberapa tetes larutan iodium
yang berguna untuk memutus ikatan rangkap. Larutan iodium akan
bereaksi dengan asam lemak tak tenuh, sehingga ikatan rangkap pada
asam lemak tak jenuh akan berubah menjadi ikatan tunggal. Semakin
banyak ikatan rangkapnya, maka semakin banyak iodium yang di
gunakan untuk memutuskan ikatan rangkap. Karena pada asam
lemak tak jenuh ikatan rangkapnya semakin banyak yang terputus
saat di panaskan, maka warna cairannya di tandai dengan semakin
bening. Untuk asam lemak jenuh tidak mempunyai ikatan rangkap
sehingga warna larutannya gelap.
• Sehingga di hasilkan:

G. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Penentuan asam lemak jenuh dan tidak jenuh di lakukan dengan
mencampurkan dengan beberapa tetes iodium, kemudian di panaskan.
 Trigliserida yang mengandung asam lemak yang mempunyai ikatan
rangkap dapat diadisi oleh golongan halogen. Pada uji ketidakjenuhan,
pereaksi iodium akan mengoksidasi asam lemak yang mempunyai ikatan
rangkap pada molekulnya menjadi berikatan tunggal. Iodium akan
memutus ikatan rangkap yang terdapat molekul zat, kemudian iodium
tersebut akan menggantikan posisi dari ikatan rangkap tersebut melalui
reaksi adisi sehingga jumlah ikatan rangkap dalam molekul zat akan
berkurang atau menjadi tidak ada sama sekali (jika teradisi semuanya oleh
iodium). Dengan adanya reaksi ini, maka warna larutan iodium akan
hilang. Warna merah muda yang hilang selama reaksi menunjukkan bahwa
asam lemak tak jenuh telah mereduksi pereaksi iod huble. Asam lemak
tidak jenuh memiliki ikatan ganda pada gugus hidrokarbonnya. Reaksi
positif ketidakjenuhan asam lemak ditandai dengan timbulnya warna
merah asam lemak, lalu warna kembali lagi ke warna awal kuning bening.
Warna merah yang kembali pudar menandakan bahwa terdapat banyak
ikatan rangkap pada rantai hidrokarbon asam lemak. Lemak  yang
mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh,sedangkan
lemak cair atau yang biasa disebut minyak mengandung asam lemak
tidak jenuh. 

Hasil percobaan dapat di simpulkan:

• d

2. Saran
a. Praktikan sebaiknya menguasai materi praktikum sebelum
melakukan
praktikum
b. Praktikan harus lebih teliti dan cermat dalam mengamati
hasil percobaan
c. Praktikan harus memanfaatkan waktu seefektif mungkin
d. Dalam melakukan percobaan, praktikan harus berhati-hati
dan teliti

H. Daftar Pustaka
Darmin Sumardjo. 2009. Pengantar Kimia Buku Panduan
Mahasiswa Kedokteran.
Jakarta : EGC
Nana Sutresna. 2008. Cerdas Belajar Kimia. Jakarta : Grafindo
Media Pratama
Nurhayati Rahayu. 2012. Rangkuman Kimia SMP. Jakarta : Gagas
Media
Tim Dosen Kimia Dasar. 2015. Petunjuk Praktikum Kimia Dasar
untuk Pendidikan
IPA. Semarang : UNNES
Angesti, Riski. 2014. Laporan Praktikum Biokimia Uji Lipid. Diakses
melalui
http://angestiriski.blogspot.co.id/2014/11/laporan-praktikum-biokimia
-uji-lipid.html
. 29 November 2015
Pharmacy, Erma. 2011. Lipid… . Diakses melalui
http://lipidkita.blogspot.co.id/. 29 November 2015

• d

TERIMA KASIH